BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/07/73/Th. XX, 1 JULI 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN JUNI 2016 Bulan Juni 2016 Sulawesi Selatan Inflasi 0,45 persen Pada bulan Juni 2016, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,65. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK 122,65 dan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,30 persen dengan IHK 124,16. Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dan dengan IHK 122,65, sedangkan inflasi terendah terjadi Makassar 0,30 persen dengan IHK 124,16. Dari 82 kota IHK Nasional, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen dengan IHK 127,38. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2016) Sulawesi Selatan mencapai 1,25 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,30 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,92 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,15 persen.
Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,30 persen dengan IHK sebesar 124,16.
Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan dibulan Juni 2016 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
1
0,45 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,10 pada Mei 2016 menjadi 123,65 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) masing-masing sebesar 1,25 persen dan 4,30 persen. Inflasi Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain: daging ayam ras, emas perhiasan, gula pasir, ikan bandeng, ikan cakalang, pisang, telur ayam ras, tarip listrik, pepaya dan ikan layang. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bawang merah, cabe rawit, tomat sayur, cabe merah, tomat buah, daun kacang panjang muda, mie kering instant, cakalang asap, kain gorden dan batu bata/batu tela. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juni 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,1561 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1188 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0461 persen; kelompok sandang 0,0877 persen; kelompok kesehatan 0,0203 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0043 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0253 persen. Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2015
IHK Mei 2016
IHK Juni 2016
Inflasi Juni 20161)
Laju Inflasi Tahun Kalender 20162)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
122,13
123.10
123.65
0.45
1.25
4.30
1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
136,01 120,36 119,63
139.32 122.20 121.18
140.14 123.09 121.43
0.59 0.73 0.21
3.04 2.27 1.50
9.46 5.26 2.75
4. Sandang 5. Kesehatan
117,48 114,73
119.64 116.16
120.97 116.73
1.12 0.49
2.97 1.74
6.36 3.14
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
108,16
108.31
108.39
0.07
0.21
2.10
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
120,29
116.93
117.11
0.15
-2.64
-0.76
U m u m (Headline)
1) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Juni 2016 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2) 0.4587
1.
UMUM Bahan Makanan
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
0.1188
3. 4.
Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang
0.0461
5.
Kesehatan
0.0203
6.
Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga
0.0043
7.
Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan
0.0253
0.1561
0.0877
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
T ab el 3 Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k B ahan M akanan
Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,59 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 8 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,01 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,12 persen.
Juni 2 0 16 ( %) No.
Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k B A HA N M A KA N A N
Inf lasi 0 .59
Sumb ang an 0 .156 1
1
Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya
0.21
2
Daging & hasilnya
4.01
0.0741
3
Ikan Segar
2.13
0.1430
4
Ikan Diawetkan
-0.94
-0.0052
5
Telur, Susu dan hsl-nya
6
Sayur-2an
Kelompok ini di bulan Juni 2106 memberi 8 sumbangan positif 0,1561 persen. Sumbangan positif 9 10 terbesar diberikan sub kelompok ikan segar sebesar 11 0,1430 persen dan sumbangan positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0005 persen. 7
0.0105
1.26
0.0257
-0.66
-0.0164
Kacang-2an
0.12
0.0008
Buah-2an
2.67
0.0529
-6.62
-0.1415
Bumbu-2an Lemak dan M inyak
1.03
0.0117
Bahan makanan lainnya
0.86
0.0005
T ab el 4 .
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k M akanan Jad i , M i numan, R o ko k d an T emb akau Juni 2 0 16 ( %)
Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,73 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 1,87 persen, inflasi terendah terjadi
No.
Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k M akanan Jad i , M i numan, R o ko k d an T emb akau
I nf l asi
Sumb ang an
0 . 73
0 . 118 8
1
M akanan Jadi
0.50
0.0456
2
M inuman yang t dk beralkohol
1.87
0.0587
3
Tembakau dan M in. beralkohol
0.32
0.0145
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
3
pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,32 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,1188 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,0587 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami Tabel 5.
inflasi sebesar 0,21 persen. Dari 4 sub kelompok dalam
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air,
kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi
Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Juni 2 0 16 (%)
terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar, No.
penerangan dan air sebesar 0,29 persen.
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Sumbangan
0 .2 1
0 .0 4 6 1
1 Biaya tempat tinggal
0.25
0.0261
Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok
2
Bahan bakar, penerangan dan air
0.29
0.0146
biaya tempat tinggal sebesar 0,0261 persen.
3
Perlengkapan rumahtangga
0.07
0.0027
4
Penyelenggaraan rumahtangga
0.17
0.0027
Kelompok menyumbang
4.
Kelompok/ Sub Kelompok
ini
inflasi
pada sebesar
Bulan
Juni
0,0461
2016 persen.
Sandang Kelompok ini bulan Juni 2016 mengalami inflasi
T ab el 6 .
1,12 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Sand ang Juni 2 0 16 ( %) No.
barang pribadi dan sandang
lainnya sebesar 2,62 persen. Kelompok ini menyumbang inflasi
0,0877
persen. Inflasi tertinggi disumbangkan oleh sub
Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k
Inf lasi
Sand ang
1.12
Sumb ang an 0 .0 8 77
1
Sandang laki-laki
0.68
0.0153
2
Sandang wanita
0.42
0.0099
3
Sandang anak-anak
0.46
0.0064
4
Barang pribadi dan sandang lainnya
2.62
0.0561
kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0561 persen.
T ab el 7. Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an
5.
Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan bulan ini mengalami inflasi
Juni 2 0 16 ( %) No.
Kesehatan
sebesar 0,49 persen. Dari 4 sub kelompok dalam
4
Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k
Inf lasi 0 .4 9
Sumb ang an 0 .0 2 0 3
kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi dan
1
Jasa Kesehatan
0.15
0.0020
satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.
2
Obat-obatan
0.14
0.0010
Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan
3
Jasa Perawatan jasmani
0.00
0.0000
jasmani dan kosmetika sebesar 0,96 persen dan inflasi
4
Perawatan jasmani dan kosmetika
0.96
0.0173
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
terendah pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,14 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0203 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0173 persen. 6.
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,07 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 3 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok olahraga sebesar 0,78 persen. Kelompok ini di bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0043 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0022 persen.
T ab el 8 . Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekreasi & Olah R ag a Juni 2 0 16 ( %) No.
Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Pend id ikan, R ekreasi & Olah R ag a
Inf lasi
Sumb ang an
0 .0 7
0 .0 0 4 3
1
Jasa Pendidikan
0.00
0.0000
2
Kursus2 / Pelatihan
0.00
0.0000
3
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
0.05
0.0008
4
Rekreasi
0.19
0.0022
5
Olah raga
0.78
0.0013
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,15 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi dan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan (stabil). Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,53 persen. Kelompok ini di bulan Juni 2016 memberi kontribusi inflasi 0,0253 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,0159 persen.
T ab el 9 . Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k T ransp o r, Ko munikasi d an Jasa Keuang an Juni 2 0 16 ( %)
No.
Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k
Inf lasi
Sumb ang an
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0.15
0.0253
1
Transpor
0.14
0.0159
2
Komunikasi Dan Pengiriman
0.08
0.0030
3
Sarana dan Penunjang Transpor
0.53
0.0064
4
Jasa Keuangan
0.00
0.0000
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
5
PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 – 2016 Pada bulan Juni tahun 2016 Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,45 persen, inflasi bulan ini lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar 0,73 persen, tahun 2012 sebesar 0,60 persen dan tahun 2013 sebesar 0,56 persen, tapi masil lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 0,30 persen. Laju inflasi tahun kalender Sulawesi Selatan Juni 2016 sebesar 1,25 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar 2,34 persen, tahun 2013 sebesar 2,30 persen, tahun 2014 sebesar 1,95 persen dan 2015 sebesar 1,43 persen. Laju inflasi ”year on year” Sulawesi Selatan (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,30 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2015 sebesar 8,06 persen, tahun 2014 sebesar 5,92 persen dan tahun 2013 sebesar 4,36 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 3,85.
Tabel 10 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2012 – 2016
6
Inflasi
2012 (2007 = 100)
2013 (2007 = 100)
2014 (2012 = 100)
2015 (2012 = 100)
2016 (2012 = 100)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Juni
0,60
0,56
0,30
0,73
0,45
2. (Juni) tahun kalender
2,34
2,30
1,95
1,43
1,25
3. Juni terhadap Juni (Year on Year)
3,85
4,36
5,92
8,06
4,30
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
JUNI 2016 KOTA MAKASSAR INFLASI 0,30 PERSEN Kota Makassar pada Juni 2016 ini mengalami inflasi 0,30 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 123,79 pada bulan Mei 2016 naik menjadi 124,16 pada bulan Juni 2016. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2016) sebesar 1,32 persen, dan laju inflasi ”year on year” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,63 persen. Inflasi dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 1,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,47 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen. Tabel 11
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Juni 2016, Tahun kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
1) 2) 3)
Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2015
IHK Mei 2016
IHK Juni 2016
Inflasi Juni 20161)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
Andil (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
UMUM
122,54
123.79
124.16
0.30
1.32
4.63
1. Bahan Makanan
137,12
141.58
142.04
0.32
3.59
10.25
0.0781
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
120,04
121.47
122.14
0.55
1.75
4.99
0.0895
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
120,26
122.13
122.24
0.09
1.65
3.06
0.0216
4. Sandang
119,78
122.17
123.47
1.06
3.08
7.23
0.0835
5. Kesehatan
115,74
117.13
117.68
0.47
1.68
3.14
0.0194
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
108,19
108.31
108.33
0.02
0.13
2.23
0.0013
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
120,27
117.00
117.08
0.07
-2.65
-0.37
0.0107
Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
7
PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK 122,65, terendah di Makassar sebesar 0,30 persen dengan IHK 124,16. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 2,25 persen; diikuti berturut-turut Palopo sebesar 1,80 persen; Makassar sebesar 1,32 persen; Gorontalo sebesar 1,19 persen; Bau-bau sebesar 1,18 persen; Watampone sebesar 0,82 persen; Parepare sebesar 0,80 persen; Mamuju sebesar 0,78 persen; Palu sebesar 0,25 persen; Bulukumba sebesar -0,10 persen dan Manado sebesar -0,71 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) terjadi di Gorontalo sebesar 4,89 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 4,63 persen; Kendari sebesar 4,37 persen; Mamuju sebesar 4,29 persen; Palu sebesar 4,21 persen; Palopo sebesar 4,05 persen; Manado sebesar 3,67 persen; Bau-bau sebesar 3,49 persen; Parepare sebesar 3,05 persen; Watampone sebesar 2,67 persen dan Bulukumba sebesar 2,12 persen. Tabel 12 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)
1) 2) 3)
8
IHK Mei 2016
IHK Juni 2016
Inflasi Juni 2016 1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
No.
Kota
IHK Desember 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
PALOPO
120,48
120.68
122.65
1.63
1.80
4.05
02.
MAMUJU
122,78
122.28
123.74
1.19
0.78
4.29
03.
MANADO
125,20
123.01
124.31
1.06
-0.71
3.67
04.
GORONTALO
120,22
120.42
121.65
1.02
1.19
4.89
05.
BULUKUMBA
128,34
127.02
128.21
0.94
-0.10
2.12
06.
KENDARI
118,06
119.61
120.72
0.93
2.25
4.37
07.
WATAMPONE
118,49
118.39
119.46
0.90
0.82
2.67
08.
PALU
125,22
124.75
125.53
0.63
0.25
4.21
09.
PAREPARE
119,57
119.91
120.53
0.52
0.80
3.05
10.
BAU-BAU
126,70
127.82
128.20
0.30
1.18
3.49
11.
MAKASSAR
122,54
123.79
124.16
0.30
1.32
4.63
Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
INFLASI MENURUT KOMPONEN JUNI 2016 Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2016 inflasi sebesar 0,44 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,27 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,62 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,17 persen, dan komponen bergejolak inflasi 0,33 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,52 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,12 persen; dan komponen bergejolak inflasi 2,38 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,11 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,35 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,76 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 1,98 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,38 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,96 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,82 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,55 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,46 persen.
Tabel 13 Laju Inflasi Juni 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar
Kota Watampone
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
IHK Juni 2016
Kota Parepare
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
IHK Juni 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
UMUM
124.16
0.30
1.32
4.63
119.46
0.90
0.82
2.67
120.53
0.52
0.80
3.05
Inti
118.02
0.33
1.88
4.50
111.33
0.52
1.33
2.18
113.39
0.11
1.85
2.78
Harga Diatur Pemerintah
126.30
0.17
-3.68
-2.02
126.85
0.12
-2.95
-2.02
135.91
0.35
-2.25
-1.37
Bergejolak
144.77
0.33
3.74
10.75
139.04
2.38
2.18
7.34
130.82
1.76
0.52
7.74
Kota Palopo Komponen
IHK Juni 2016
Kota Bulukumba
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
IHK Juni 2016
IHK Juni 2016
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
Komponen
Provinsi Sulawesi Selatan
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
IHK Juni 2016
Perubahan IHK (%) Tahun Juni Year on Kalender Year 2016 2016
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
UMUM
122.65
1.63
1.80
4.05
128.21
0.94
-0.10
2.12
123.65
0.45
1.25
4.30
Inti
116.14
1.98
3.01
3.91
124.84
0.82
2.05
2.47
117.38
0.44
1.92
4.15
Harga Diatur Pemerintah
131.09
1.38
-2.17
0.51
141.70
0.55
-1.63
1.86
127.73
0.27
-3.39
-1.71
Bergejolak
135.14
0.96
1.75
7.02
128.15
1.46
-3.88
1.47
142.39
0.62
3.09
9.85
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XX, 1 Juli 2016
9