BP2LHK Manabo Kampus Kreatif Sahabat Rakyat
GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN TEKNIK INOKULASI GAHARU
oleh : Jafred E. Halawane Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado Jl. Adipura Kelurahan Kima Atas Kecamatan Mapanget Kota Manado Sulawesi Utara E-mail :
[email protected]. Website : bpk.manado.litbang.dephut.go.id. 2016
Sekilas Tentang Gaharu
Gaharu diartikan sebagai sebuah produk berbentuk gumpalan padat berwarna coklat kehitaman sampai hitam dan berbau harum yang terdapat pada bagian kayu atau akar pohon inang yang telah mengalami proses perubahan fisika dan kimia akibat terinfeksi jamur ( Siran,2010) Inang Gaharu adalah Spesies tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan gaharu.
Jenis, Penyebaran dan Tempat Tumbuh
Famili
Marga
Aquilaria Gurinops 1.Thymelaeaceae Enkleia Ganystylus Wikstroemia
2. Euphorbiaceae Excoecaria
3. Fabaceae
Dalbergi
Daerah Penyebaran
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua
Lingkungan tempat tumbuh
tumbuh dengan baik pada ketinggian 10 – 400 mdpl, Suhu 24-32°C, Kelembaban 80-90%, crah hujan 1000 1500 mm/tahun dengan kodisi lahan tergolong tanah podsolik dengan tekstur tanah liat berpasir.
Budidaya Generatif • Benih • Cabutan Alam
Vegetatif • Stek Pucuk
anakan
Tahapan Inokulasi Gaharu
Penentuan pohon inang Tahapan inokulasi secara biologi
•
Pemilihan inokulan Persiapan alat dan bahan Penyuntikan Keamanan Evaluasi Keberhasilan Pemanenan
Pengkelasan dan Pemasaran
Penentuan Pohon (Inang)
1. Pohon yang akan disuntik adalah pohon penghasil gaharu 2. Diameter minimum 15 cm setinggi dada (dbh) 3. Pohon dalam kondisi sehat, berdaun dan tidak terserang hama dan penyakit
Pemilihan Inokulan • Fungi yang digunakan adalah fungi pembentuk gaharu • Fungi diproduksi oleh laboratorium yang kompeten dan tenaga ahli dibidang mikrobiologi hutan • Fungi telah teridentifikasi dengan pasti • Produk fungi memiliki batas kadaluarsa • Kebutuhan fungi disesuaikan untuk jumlah pohon yang akan di suntik.
Peralatan yang disiapkan
• Generator : 1000 – 2000 watt (apabila pohon inang berjauhan dari sumber listrik) • Bahan Bakar yang cukup • Blender • Alat bor listrik • Mata bor • Kabel listrik • alat suntik
Penyuntikan
Keamanan
• Lokasi penyuntikan yang jauh dari pemukiman memrlukan koordinasi antar kelompok tani agar pohon penghasil gaharu yang telah diinokulasi dapat terjaga dengan baik. • Lokasi penyuntikan yang terletak lebih dekat dengan pemukiman lebih mudah dikontrol sehingga lebih terjamin keamanannya
Evaluasi Keberhasilan
• Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses inokulasi • Evaluasi dapat dilakukan setiap 3 bulan • caranya dengan membuka lubang suntikan dengan pola jendela, Kulit batang disayat pisau /cutter. Setiap batang sekitar 2-3 lobang saja sebagai bahan evaluasi • Apabila ditemukan kayu berwarna coklat atau kehitaman, Contoh kayu diambil beberapa potong, dikeringgkan beberapa saat kemudian dibakar , apabila sudah mulai tercium aroma khas gaharu maka dapat disimpulkan bahwa tiga bulan pertama mulai terbentuk gaharu • Evaluasi yang lebih dari enam bulan suntik, kemungkinan infeksi tertutup oleh jaringan kayu yang tumbuh sehingga perlu di pahat beberapa cm untuk menghilangkan jaringan kayu
Pemanenan Penebangan : Pohon ditebang, batang dan ranting kemudian dipotong dengan ukuran antara 2-3 m Pengangkutan: pohon yang diangkut meliputi semua bagian tanaman, terutama bagian tanaman yang telah membentuk gaharu Pengerikan: setelah diangkut ke tempat penampungan kemudian dilakukan pengerikan yang bertujuan memisahkan gaharu dari yang bukan gaharu
Pengkelasan • Pengkelasan dapat dibedakan berdasarkan bagian pohon dan warna (antara akar, batang dan ranting memiliki kualitas gaharu yang berbeda) • Pengkelasan juga dapat dibedakan berdasarkan warna Klasifikasi Mutu Gaharu Menurut SNI ( Standar Nasional Indonesia) No Kualifikasi Mutu Standar mutu di Warna pasaran A. Gubal 1. Mutu Utama Super Hitam Merata 2. Mutu I Super AB Hitam Kecoklatan 3. Mutu II Sabah Super Hitam Kecoklatan B. Kemedangan 1. Mutu I Tanggung A Coklat kehitaman 2. Mutu II Sabah I Coklat bergaris hitam 3. Mutu III Tanggung AB Coklat bergaris putih tipis 4. Mutu IV Tanggung C Kecuklatan bergaris putih tipis 5. Mutu V Kemedangan I Coklat bergaris putih lebar 6. Mutu VI Kemedangan II Putih keabuan hitam tipis 7. Mutu VII Kemedngan III Putih Keabuan C. Abu Gaharu 1. Mutu Utama Cincangan Hitam 2. Mutu I 3. Mutu II
Kandungan damar wangi Tinggi Cukup Sedang Tinggi Cukup Sedang Sedang Sedangg Kurang Kurang Tinggi Sedang Kurang
Pemasaran
• Dipasaram Gaharu Budidaya Masih dianggap sama dengan gaharu alam • Dokumen sejarah dan penanaman sampai inokulasi tercatat lengkap dan diketahui BKSDA setempat • Saat penebangan dan pengangkutan harus ada surat jalan dari instansi yang berwenang agar gaharu budidaya tidak dikenakan sistem kuota
[email protected] ©
Slide: 16 25-Agustus-2016