BOOK OF ABSTRACT
Campus Center Timur Institut Teknologi Bandung 10-11 Juni 2014
Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam i
Kata Sambutan Ketua Panitia SNIPS 2014
Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2014 (SNIPS 2014) yang dilaksanakan pada 10 dan 11 Juni 2014 di Bandung merupakan kegiatan ilmiah yang terselenggara berkat dukungan dari Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung. Simposium ini merupakan tempat bertukar pikiran para pelaku bidang pembelajaran sains dan matematika yang meliputi para guru, mahasiswa, dosen, dan peneliti. Seminar ini menampilkan 4 pembicara kunci yang berasal dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia. Lebih dari 120 peserta dari berbagai universitas dan sekolah akan menyajikan hasil penelitian dan inovasinya di seminar ini. Partisipan dari berbagai kalangan juga hadir di seminar ini. Topik-topik yang disampaikan cukup beragam, di mana sebagian besar dari topik-topik tersebut merupakan hasil penelitian dan inovasi dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya acara SNIPS 2014. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat mengikuti SNIPS 2014.
Syeilendra Pramuditya, Ph.D. Ketua SNIPS 2014
i
DAFTAR ISI Kata Sambutan Ketua Panitia SNIPS 2014....................................................................i DAFTAR ISI....................................................................................................................ii Jadwal Acara SNIPS 2014 ............................................................................................ix KEYNOTE SPEAKERS [KEY-01] [KEY-02] [KEY-03] [KEY-04]
Karakterisasi Material Magnetik Bawah Permukaan Tanah dengan Sensor Fluxgate.......................................................................................................1 Menyiapkan Diri Menjadi Guru Sains Fisika yang Reflektif.........................2 INSPIRASI.........Kimia.................................................................................3 Inovasi Pembelajaran Sains Berbasis ICT untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik....................................4 ENERGI
[ENG-01] [ENG-02] [ENG-03] [ENG-04] [ENG-05] [ENG-06]
Potensi Biomassa untuk Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Hidrogen sebagai Solusi Krisis Ketenagalistrikan di Indonesia...................................5 Analisis Neutronik Reaktor Kecil Berumur Panjang Tanpa Pergantian Ulang Bahan Bakar UN-PuN Dengan Pendingin Pb-Bi dan Daya 150 MWth (SPINNOR 150 MWth) ......................................................................6 Studi Awal Perancangan Reaktor PWR Berbahan Bakar Thorium dengan Protactinium Sebagai Burnable Poison .......................................................7 Pengaruh Pendingin Pb-208 Terhadap Nilai Kritikalitas Reaktor Cepat dengan Strategi Burn Up Modified CANDLE ...............................................8 Desain Alat Pemasak Telur Menggunakan Media Air Panas ......................9 Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Elektrolit Pada Sel Kering ....10 INOVASI
[INV-01]
Inovasi Diagnosa Diabetes Mellitus Melalui Penentuan Kadar Aseton Dalam Air Liur ............................................................................................11 INSTRUMENTASI
[INS-01] [INS-02] [INS-03] [INS-04] [INS-05] [INS-06] [INS-07]
Rancang Bangun Sistem Sonar Berbasis Mikrokontroler untuk Pengukuran Kedalaman Dasar Air dengan Tampilan Komputer...............12 Sistem Kontrol dan Distribusi Suhu Pemanas ...........................................13 Pengembangan Aplikasi Sensor Fluxgate 3D untuk Karakterisasi Sifat Magnetik Tanah .........................................................................................14 Rancang-Bangun Sensor Cahaya dengan Menggunakan LDR dengan Inputan Intensitas Cahaya 20-50 LUX .......................................................15 Pengembangan Node Sensor untuk Aplikasi Jaringan Sensor Nirkabel...16 Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel untuk Monitoring dan Kontrol Infokus di Ruang Kelas ..............................................................................17 Rancang Bangun Instrumen Akuisisi Data Kadar Air Tanah Menggunakan Arduino Uno Berbasis Perangkat Lunak Processing.................................18 ii
[INS-08] [INS-09] [INS-10]
Ektraksi Fitur EMG untuk Sinyal Kontrol Menggunakan Metode Linier Envelope ....................................................................................................19 Generator sinyal dan Osiloskop berbasis Arduino dan Raspberry Pi serta Aplikasinya untuk Pelajaran Arus Bolak Balik............................................20 Sistem Pengukuran Volume Kerusakan Permukaan Jalan dengan Menggunakan Sensor Ultrasonik...............................................................21 KEBUMIAN
[EPS-01] [EPS-02] [EPS-03] [EPS-04] [EPS-05] [EPS-06] [EPS-07] [EPS-08] [EPS-09]
Identifikasi Mekanisme Aliran Debris Di Pulau Ambon Provinsi Maluku ...22 Aplikasi Multivariate Empirical Mode Decomposition (MEMD) pada Metode Very Low Frequency Electromagnetic (VLF-EM) untuk Analisa Tanggul Lumpur Sidoarjo.........................................................................................23 Pemrosesan Data Time Series pada Metode Magnetotellurik (MT) Menggunakan Fast Fourier Transform ......................................................24 Aplikasi Fisika Batuan Digital (Digital Rock Physics) untuk Mengetahui Variasi Porositas dan Permeabilitas Pada Sampel Batupasir ...................25 Metode Sparse Matriks untuk Pemodelan Magnetotellurik (MT)...............26 Analisis Efek Laut dengan Pemodelan Kedepan Magnetotelurik 2-D .......27 Aplikasi Perangkat Lunak CT Analyser untuk Menentukan Parameter Fisis Batuan ........................................................................................................28 Perbandingan Tingkat Keakurasian Metode ν-SVR dan One-Class SVM dalam Mempelajari dan Mendeteksi Anomali Data TEC Ionosfer di Maluku ...................................................................................................................29 Analisa Efek Statik pada Data Magnetotelluric (MT) Melalui Pemodelan 2D dan Koreksinya dengan Mengunakan Data Time Domain Electromagnetic (TDEM).......................................................................................................30 KOMPUTASI DAN PEMODELAN
[COM-01] [COM-02] [COM-03] [COM-04] [COM-05] [COM-06] [COM-07] [COM-08] [COM-09]
Simulasi Kristalografi Sinar-X dengan Menggunakan Molecular Workbench-TM...........................................................................................31 Implementasi Metode Multi-Particle Collision Dynamics untuk Partikel Berukuran Berhingga pada Simulasi Aliran Hagen-Poiseulli dalam Saluran Persegi Panjang Dua Dimensi ...................................................................32 Penggunaan VBA Excel untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi dengan Menggunakan Metode Diferensial Tengah ................................................33 Perhitungan Jangkauan Maksimum dan Ketinggian Maksimum Pada Gerak Peluru Menggunakan Metode Numerik dan Analitik.......................34 Pengembangan Model Hilang Panas (Heat Loss) Pada Pipa Alir Fluida Panas Bumi Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic ...............35 Pemodelan Fluida Berbeda Fasa dengan Metode Lattice Boltzmann ......36 Analisis Random Matriks pada Grup Korelasi Pasar Saham Indonesia....37 Pembuatan E-Module Berbasis Learning Cycle 7E pada Konsep Sel Elektrokimia Berorientasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ....................38 Studi Komputasi ZnO dengan pendekatan TDDFT (Time-dependent Density Functional Theory) ........................................................................39
iii
[COM-10] [COM-11] [COM-12] [COM-13] [COM-14] [COM-15]
Penggunaan Adaptive Neuro Fuzzy Inference Sytem (ANFIS) Dalam Prediksi Harga Saham ...............................................................................40 Analisis Swing Vote pada Keterpilihan Calon Presiden RI 2014 dengan Menggunakan Data Twitter ........................................................................41 Studi Komputasi Rapat Keadaan dan Struktur Pita Elektronik TiO2 Berfasa Rutile dengan Metode Berbasis DFT.........................................................42 Simulasi Skipping Stone 2-Dimensi dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C++.....................................................................................43 Visualisasi Gelombang Tsunami 2 Dimensi Menggunakan Metode LatticeBoltzmann ..................................................................................................44 Analisis dan Prediksi dengan menggunakan Adaptif Neural – Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk Strategi Investasi pada Harga Saham BCA, BNI, dan MANDIRI............................................................................45 LAIN-LAIN
[ETC-01] [ETC-02] [ETC-03] [ETC-04] [ETC-05] [ETC-06] [ETC-07]
Fluktuasi Kadar Gula Darah, Insulin dan Glukagon Sebelum dan Sesudah Terapi Insulin..............................................................................................46 Studi Potensi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Zat Antibakteri.............................................................47 Desain Sistem Evaluasi Sederhana Untuk Menguji Kualitas Citra............48 Penggunaan Markov Chain dalam Analisa Sham Bank Mandri ................49 Analisis Complex Network pada 3 Jenis Usaha Kuliner di Kota Bandung Berdasarkan Data Twitter ..........................................................................50 Studi Karakteristik Polarisasi Pulsa Magnet Pc3 Di Lintang Rendah ........51 Metoda Karakterisasi Grating Bragg dan Perhitungan Karakteristiknya dengan Menggunakan Teori Pandu Gelombang Terkopel........................52 MATERIAL
[MAT-01] [MAT-02] [MAT-03] [MAT-04] [MAT-05] [MAT-06] [MAT-07] [MAT-08] [MAT-09]
Pola Penurunan Kadar Glukosa Darah Sebagai Akibat Pemberian Curcumin dalam Berbagai Dosis pada Tikus Wistar Hiperglikemia...........53 Peran Surfaktan dalam Insersi Multiwall Carbon Nanotubes (MWCNT) ke dalam Nata-de-coco...................................................................................54 Sintesis Kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]I (Htrz = 1,2,4-4(H)-TRIAZOL) dalam biopolimer nata de coco .............................................................................55 Pemanfaatan Kulit Rotan Sebagai Filler Bionanokomposit pada Aplikasi Fan Cover Comp Sepeda Motor ................................................................56 Pembuatan dan Karakterisasi Papan Partikel dari Sekam Padi................57 Perhitungan Density Functional Theory (DFT) dan Aplikasinya pada Material ZnO dan TiO2...............................................................................58 Analisa Kinerja Charge/Discharge Membran Polimer Elektrolit Kitosan Litium pada Baterai Ion Litium Rechargeable ............................................59 Simulasi Respon Optik pada Berbagai Logam dengan Model DrudeLorentz .......................................................................................................60 Karakterisasi Lapisan Tipis Berbahan Karbon di Atas Tembaga Menggunakan Spektroskopi Raman..........................................................61 iv
[MAT-10]
Analisa Spektra X-ray Diffraction Terhadap Pengaruh Thermal Annealing pada Lapisan Penyangga γ-Al2O3 di atas Si(100)....................................62 PEMBELAJARAN
[EDU-01] [EDU-02] [EDU-03] [EDU-04] [EDU-05] [EDU-06] [EDU-07] [EDU-08] [EDU-09] [EDU-10] [EDU-11] [EDU-12] [EDU-13] [EDU-14] [EDU-15] [EDU-16] [EDU-17] [EDU-18] [EDU-19] [EDU-20]
Effect of Voltaic Cell Interactive Multimedia (VCIM) Learning for Students’ Understanding of Macroscopic, Sub-Microscopic and Symbolic Representation...........................................................................................63 Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis pada Siswa SMP dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended...................................................64 Penerapan Strategi Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP............................................65 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP ............................................66 Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan Maple Untuk Meningkatkan Penalaran Matematis Siswa SMA.................................................................................................67 Penggunaan Pendekatan Keterampilan Metakognitif Untuk Mengatasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.......................68 Penggunaan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP.........................................................69 Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada siswa SMA Dengan Model Pembelajaran Generatif............................................70 Eefektivitas Penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) dalam Meningkatkan Prestasi Pencapaian Ketrampilan Bahasa Inggris Siswa SMA Advent Doyo Baru Kelas XI Sentani - Jayapura.....................71 Mengatasi Rendahnya Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW).........................................72 Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.......................73 Meningkatkan Komunikasi Matematis Siswa SMP Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ......................................................................74 Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP ..............75 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Problem Posing .....................................................................76 Animasi Hukum II Newton Pada Bidang Miring dengan Menggunakan Visual Basic for Application pada Microsoft Excel serta Perhitungan Kecepatan dan Posisi Menggunakan Metode Euler dan Analitik ..............77 Pengembangan Video Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA..........................................................................78 Untuk Kesadaran Ilmiah dan Ilmu: Konsep Massa Jenis Kritis dalam Jagad Raya dan Beberapa Implikasinya, Fisis dan Metafisis ..............................79 Laboratory Inquiry Method with Beverages Packaging Theme To Develop Student Creativity.......................................................................................80 Metode Inkuiri Laboratorium dengan Tema Minuman Kemasan Untuk Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa ..................................................81 Uji Pengaruh Konsentrasi terhadap Viskositas Relatif Larutan NaCl dengan Viskosimeter Ostwald ...................................................................82 v
[EDU-21] [EDU-22] [EDU-23] [EDU-24] [EDU-25] [EDU-26] [EDU-27] [EDU-28] [EDU-29] [EDU-30] [EDU-31] [EDU-32] [EDU-33] [EDU-34] [EDU-35] [EDU-36] [EDU-37] [EDU-38] [EDU-39] [EDU-40] [EDU-41] [EDU-42] [EDU-43] [EDU-44]
Eksplorasi Kesalahan Konsep pada Media Pembelajaran Visual Optika Geometri.....................................................................................................83 Analysis Quantity of Students Misconception in Cooperative Learning Type Jigsaw Using Physics Simulation...............................................................84 Tinjauan Tematik Studi Literasi Asesmen..................................................85 Development of Physics Learning Media Based on The Fourth Essence Competence in 2013 Curriculum to Increase Actively, Creativity, and The Independence for the High School Students .............................................86 Pengaruh Kegiatan Pengembangan Performance Assessment Terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi..........87 Keterkaitan antara Kemampuan Berpikir Logis dengan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Topik Suhu dan Kalor.......................................88 The Role of Post Group Discussion in Science Learning Redesign As Efforts to Improve Teacher Competence and Quality of Learning ............89 Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP dengan Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) .....................................................................................90 The Use of origami to determine the differential of a Polynomial Function ...................................................................................................................91 Penilaian Kinerja dalam Kegiatan Praktikum Fisika Siswa SMP dan SMA ...................................................................................................................92 Model Pembangkit Argumen Berbasis Investigasi Sains dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa SMA.................................................................................................93 Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Kimia SMA untuk Menunjang Implementasi Kurikulum 2013....................................................................94 Simulasi Asas Torricelli Menggunakan VBA Excel ....................................95 Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Berbantuan Video Tutorial untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP ...............................................................................96 Animasi Orbit Planet Eliptik dalam Excel ...................................................97 Pembuatan Animasi Fisika Gerak Partikel dalam Selektor Kecepatan .....98 Implementasi Sensor Touchless Dengan Memanfaatkan Kapasitansi Diri ...................................................................................................................99 Menentukan Pengaruh Sudut Kemiringan Gaya Kuasa Terhadap Keuntungan Mekanis Katrol .....................................................................100 Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Multimedia Interaktif Sel Volta Terhadap Pemahaman Representasi Makroskopik, Submikroskopik dan Simbolik Siswa .........................................................................................101 Implementasi Prinsip Bernoulli dalam Sistem Pompa Air Sederhana .....102 Pembelajaran “Akselerasi-Inklusi” bagi Anak Berbakat Sains.................103 Profil Konten Buku Teks Pelajaran Fisika SMP di Kota Bandung Berdasarkan Kategori Literasi Sains........................................................104 Asosiasi antara Kemampuan Mengkonstruksi Bukti Matematis dengan Disposisi Matematis Siswa.......................................................................105 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains terhadap Perkembangan Kecerdasan Natural Siswa SMP pada Konsep Ekosistem .................................................................................................................106
vi
[EDU-45] [EDU-46] [EDU-47] [EDU-48] [EDU-49] [EDU-50] [EDU-51] [EDU-52] [EDU-53] [EDU-54] [EDU-55] [EDU-56] [EDU-57]
[EDU-58] [EDU-59] [EDU-60]
Penentuan Periode Ayunan Bandul Fisis sebagai Fungsi Sudut Awal dan Jarak Sumbu Rotasi Terhadap Pusat Massa Sistem ..............................107 Analisis Soal-Soal Olimpiade Sains Nasional SMA/MA Bidang Kimia Tahun 2012 dan 2013 ..............................................................................108 Analisis Siklamat dalam Minuman Kemasan dengan Metode Gravimetri (Penelitian Kimia Terapan untuk Pengembangan Format Lembar Kerja Berbasis Saintifik pada Praktikum Kimia Analitik Kuantitatif) ..................109 Analisis Representasi Teks Konsep Asam Basa dalam Buku Kimia SMA .................................................................................................................110 Profil Hasil Belajar Mahasiswa “International Program on Science Education (IPSE)” dalam Matakuliah “Science in Daily Life” Melalui Implementasi Pembelajaran Aktif Berbasis Inkuiri...................................111 Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Osean dan Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VII pada Pokok Bahasan Kalor...............................................................................112 Implementasi Model Pembelajaran Levels of Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Osean dan Prestasi Siswa SMA Kelas X pada Pokok Pembahasan Fluida Statis .......................................................................113 Pengaruh Model Pembelajaran Just-In-Time Teaching (JITT) Dengan Media Facebook Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Perpindahan Panas Di SMAN 1 Wonoayu ..............................................114 Tools Chemsense Animator untuk Menganalisis Kemampuan Representasi Submikroskopik Mahasiswa Calon Guru Kimia.................115 Analisis Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Pertama pada Materi Gerak dengan Menggunakan Three-tier test ...........................................116 Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Calin Guru Biologi pada Konsep Mekanisme Evolusi Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)..117 Perbedaan Kemampuan Self-efficacy Mahasiswa Antara Model ProblemBased Learning dengan Model Ekspositori pada Mata Kuliah Evolusi ...118 Optimalisasi Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar Osen dan Kompetensi Pengetahuan Siswa pada Pokok Bahasan Fluida Statis (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X MIA 2 SMAN 15 Bandung) .........................................................119 Perangkat Pembelajaran Alternatif pada Pemebelajaran Fluida Statis Kelas X untuk Meningkatkan Keterampilan Ilmiah Siswa dalam Memenuhi Tuntutan Kurikulum 2013 .........................................................................120 Analisis Kualitas Tes Matematika Buatan Guru Sekolah Dasar di Kota Serang......................................................................................................121 Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMA Pada Materi Interaksi Muatan dan Potensial Melalui Pembuatan Nanofiber dengan Metode Elektrospinning.........................................................................................122 TEORETIK
[THE-01] [THE-02]
Lokalisasi Medan Skalar yang Terkopel dengan Medan Vektor pada Sebuah Model Randall-Sundrum yang Dimodifikasi ...............................123 Solusi Meromorfik Persamaan Korteweg-de Vries ..................................124
vii
[THE-03] [THE-04] [THE-05] [THE-06]
Analisis Compound KdV-Burgers dan Aplikasinya Pada Pembengkakan Pembuluh Darah ......................................................................................125 Tinjauan Gravitasi Menurut Teori Gravitasi Teleparalel dan Aplikasi dalam Interaksi Gravitasi Medan Materi .............................................................126 Metode Jaringan Syaraf Tiruan untuk Menyelesaikan Persamaan Diferensial Nonlinear................................................................................127 Pengantar Metode Post-Newtonian .........................................................128
viii
Jadwal Acara SNIPS 2014 Hari Pertama, Selasa 10 Juni 2014 07:30
08:00
Registrasi
08:00
08:20
Pembukaan
08:20
09:00
Keynote 1: Prof. Mitra Djamal
09:00
09:40
Keynote 2: Prof. Nuryani Rustaman
09:40
09:55
Photo Session dan Ambil Snack Pagi
Sesi Paralel 1
A
B
C
D
E
09:55
10:10
COM-06
EDU-01
ENG-01
INS-01
EDU-07
10:10
10:25
COM-07
EDU-02
ENG-02
INS-02
EDU-08
10:25
10:40
COM-08
EDU-03
ENG-03
INS-03
EDU-09
10:40
10:55
COM-09
EDU-04
ENG-04
INS-04
EDU-10
10:55
11:10
COM-10
EDU-05
ENG-05
INS-05
EDU-11
11:10
11:25
COM-11
EDU-06
ENG-06
INS-06
EDU-12
11:25
11:40
-
-
-
-
-
11:40
13:00
Break Siang
13:00
13:40
Keynote 3: Prof. Djulia Onggo
13:40
14:20
Keynote 4: Prof. Liliasari
14:20
14:35
Photo Session dan Ambil Snack Sore
Sesi Paralel 2
A
B
C
D
E
14:35
14:50
MAT-01
EDU-45
EDU-56
EPS-01
EDU-23
14:50
15:05
MAT-02
EDU-46
EDU-57
EPS-02
EDU-24
15:05
15:20
MAT-03
EDU-47
EDU-58
EPS-03
EDU-25
15:20
15:35
MAT-04
EDU-48
EDU-59
EPS-04
EDU-26
15:35
15:50
MAT-05
EDU-49
EDU-60
EPS-05
EDU-27
16:00
16:30
Pengambilan Sertifikat
ix
Hari Kedua, Rabu 11 Juni 2014 08:00
08:30
Sesi Paralel 3
Registrasi A
B
C
D
08:30
08:45
THE-01
EDU-28
EDU-34
MAT-06
08:45
09:00
THE-02
EDU-29
EDU-35
MAT-07
09:00
09:15
THE-03
EDU-30
EDU-36
MAT-08
09:15
09:30
THE-04
EDU-31
EDU-37
MAT-09
09:30
09:45
THE-05
EDU-32
EDU-38
MAT-10
09:45
10:00
THE-06
EDU-33
EDU-39
INV-01
10:00
10:15
A
B
C
D
Sesi Paralel 4
Break Pagi
10:15
10:30
COM-05
EDU-40
EDU-13
INS-10
10:30
10:45
COM-04
EDU-41
EDU-14
INS-09
10:45
11:00
COM-03
EDU-42
EDU-15
INS-08
11:00
11:15
COM-01
EDU-43
EDU-16
INS-07
11:15
11:30
COM-02
EDU-44
EDU-17
ETC-08
11:30
11:45
- --
-
-
-
11:45
13:00
A
B
C
D
Sesi Paralel 5
Break Siang
13:00
13:15
EPS-06
EDU-50
EDU-18
ETC-01
13:15
13:30
EPS-07
EDU-51
EDU-19
ETC-02
13:30
13:45
EPS-08
EDU-52
EDU-20
ETC-03
13:45
14:00
COM-12
EDU-53
EDU-21
ETC-04
14:00
14:15
COM-13
EDU-54
EDU-22
ETC-05
14:15
14:30
COM-14
EDU-55
-
ETC-06
14:30
14:45
COM-15
-
-
ETC-07
14:45
14:55
Ambil Snack Sore
15:00
15:30
Pengambilan Sertifikat
x
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[KEY-01] Karakterisasi Material Magnetik Bawah Permukaan Tanah dengan Sensor Fluxgate Prof. Dr-Ing. Mitra Djamal*, Widyaningrum Indrasari, dan Nurhadziqoh Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Insititut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Sensor magnetik fluxgate mampu medeteksi medan magnet lemah dalam rentangan 0.1nT – 1mT baik DC maupun AC. Selain itu, sensor fluxgate memiliki sensitivitas dan stabilitas temperatur yang tinggi, berukuran kecil serta membutuhkan daya operasi yang rendah. Dengan demikian sensor fluxgate sering dapat memberikan alternatif yang sangat berguna dalam menentukan lokasi atau posisi suatu benda, dimana teknologi lainnya tidak dapat digunakan. Misalnya radar GPR saja, tidak memberikan hasil maksimal ketika digunakan untuk mengkarakterisasi material magnetik di bawah permukaan tanah yang konduktif atau memiliki zona reflektifitas tinggi, namun sensor fluxgate mampu melakukannya. Karakterisasi material magnetik di bawah permukaan tanah seperti pada lahan-lahan pertanian sangatlah diperlukan. Hal ini digunakan sebagai proxy untuk menentukan kandungan logam-logam berat serta kandungan kontaminan pencemaran tanah. Agar memberikan hasil yang sebenarnya maka dikembangkan sensor fluxgate 3 dimensi, sehingga medan magnet yang berasal dari material magnetik di bawah permukaan tanah dapat di-sensing oleh fluxgate dalam arah x, y dan z. Dalam paper ini, akan dipaparkan pengembangan sensor fluxgate, karakterisasi sensor fluxgate, karakterisasi dan kalibrasi rangkaian pengolah sinyal analog fluxgate, dan karakterisasi material magnetik di bawah permukaan tanah. Kata kunci: : fluxgate, material magnetik, sensor magnetik.
1
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[KEY-02] Menyiapkan Diri menjadi Guru Sains Fisika yang Reflektif Prof. Dr. Nuryani Rustaman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak
Menyiapkan diri menjadi guru sains yang reflektif tidaklah mudah. Tantangan berupa perkembangan ilmu yang amat pesat, tuntutan kemampuan, penyempurnaan kurikulum, tampilan kinerja dan kemampuan memanfatkan teknologi dan matematik yang akan dihadapi oleh guru sains, mendorong guru sains untuk selalu belajar (lifelong learning) secara mandiri dan reflektif kritis/analitis. Namun tuntutan merancang rekayasa (engineering design) dalam belajar sains (termasuk Fisika) baik dalam level K-12 maupun dalam NGSS (the next generation science standards) menawarkan tantangan tersendiri dalam menyiapkan diri menjadi guru sains yang reflektif, apalagi untuk melakukan reflective action diperlukan perilaku prasyarat (keterbukaan, tanggung jawab dan ketulusan). Kerjasama yang melembaga antarnegara atau antarinstitusi dalam melakukan riset, dengan cara menyusun, mengujicoba dan mengubah model pembelajaran beserta asesmen inkuiri saintifik-nya menuju pendidikan STEM dapat diprakarsai segera sebagai bukti kondisi siswa. Kata kunci: guru sains refektif, pendidikan STEM, desain rekayasa, mengonstruk makna
2
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[KEY-03] INSPIRASI……..Kimia Prof. Dr. Djulia Onggo Kimia Fisik dan Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Indonesia
[email protected] Abstrak Inspirasi adalah suatu ide brilian yang muncul tanpa disadari saat kita melihat, membaca atau mendengar sesuatu. Inspirasi dapat tinggal dalam pemikiran dalam kurun waktu yang relatif lama dan pada waktunya dapat menghasilkan dampak positif yang luar biasa. Inspirasi sangat diperlukan saat mempelajari ilmu alam, karena dengan inspirasi dapat terwujud karya inovasi yang mengagumkan. Berbagai inspirasi yang diperoleh berdasarkan pengalaman bersama guru kimia, mahasiswa dan siswa serta sumber inspirasi lain seperti buku, video dan perjumpaan dengan para pakar kimia akan diuraikan secara sederhana. Mendapatkan inspirasi memang sangat diharapkan tetapi yang lebih bermanfaat adalah jika kita dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Kata kunci:
3
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[KEY-04] Inovasi Pembelajaran Sains Berbasis ICT untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Prof. Dr. Liliasari Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected]
Abstrak Kehidupan masyarakat di dunia selalu berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ini berlangsung makin cepat di abad ke-21 ini. Untuk menghadapi tantangan perkembangan cepat ini, generasi muda perlu dipersiapkan dengan pembekalan melalui inovasi pendidikan. Inovasi perlu dilakukan mengingat tantangan pendidikan masa kini perlu mengatasi perkembangan cepat Iptek, keterbatasan ruang belajar sehubungan dengan pertambahan cepat jumlah peserta didik, serta keterbatasan waktu belajar. Dalam hal ini penggunaan ICT dapat memberikan solusi sebagai inovasi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sains ICT diperlukan untuk dapat menjelaskan materi pelajaran sains berupa multipel representasi. Dipihak lain persaingan bebas antar bangsa di dunia menyiratkan perlunya peserta didik, khususnya generasi muda, memperoleh pembekalan soft-skills di antaranya peningkatan berpikir tingkat tinggi. Beberapa penelitian inovasi pembelajaran sains yang dilakukan telah berhasil mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dengan menggunakan ICT secara synchronous dan a-syncronous, khususnya dalam pembelajaran kimia dan fisika. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut disarankan lebih diperkuat aspek komunikasi antar peserta didik dalam bentuk pertukaran informasi secara e-learning. Kata kunci: Inovasi , pembelajaran sains, ICT, berpikir tingkat tinggi
4
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-01] Potensi Biomassa untuk Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Hidrogen sebagai Solusi Krisis Ketenagalistrikan di Indonesia Latifah Nurul Qomariyatuzzamzami Institut Teknologi Bandung
[email protected]
Abstrak Hidrogen merupakan bahan bakar yang bersih, ramah lingkungan, dan mudah didistribusikan sehingga sangat prospektif dikembangkan untuk bahan bakar alternatif pembangkit listrik sebagai salah satu solusi menanggapi adanya krisis ketenagalistrikan di Indonesia akibat pertumbuhan penjualan tenaga listrik yang tidak seimbang dengan penambahan kapasitas pembangkit. Biomassa adalah sumber hidrogen yang potensial. Kajian ini membahas potensi biomassa dalam produksi hidrogen ditinjau berdasarkan proses produksi, analisis energi dan biaya produksi serta emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Hidrogen dengan biomassa sangat prospektif mengurangi ketergantungan akan energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Biomassa dapat dikonversi menjadi hidrogen melalui proses mikrobial yang merupakan proses sederhana, biaya produksi yang murah, serta efektif dan efisien. Hasil analisis energi juga menunjukkan bahwa pembangkit listrik berbahan bakar hidrogen lebih unggul dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara karena mampu menghasilkan energi 64 kali lebih besar. Selain itu, produksi hidrogen berbasis biomassa dapat dilakukan secara biologis tanpa produk samping berupa gas rumah kaca. Kata kunci: hidrogen, biomassa, energi listrik
5
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-02] Analisis Neutronik Reaktor Kecil Berumur Panjang Tanpa Pergantian Ulang Bahan Bakar UN-PuN Dengan Pendingin Pb-Bi dan Daya 150 MWth (SPINNOR 150 MWth) Sri Oktamuliani, Zaki Su’ud Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Analisis Neutronik Reaktor Kecil Berumur Panjang tanpa Pergantian Ulang Bahan Bakar UN-PuN dengan Pendingin Pb-Bi dan Daya 150 MWth (SPINNOR 150 MWth). Analisis neutronik dilakukan menggunakan program SRAC dengan spesifikasi jenis reaktor FBR, fraksi bahan bakar 45%, cladding 10% dan coolant 45%, ukuran teras aktif R-Z 60 cm x 75 cm dengan lebar reflektor 30 cm. Desain reaktor menggunakan sel silinder dan geometri teras berbentuk silinder 2D. Simulasi menghasilkan desain reaktor yang mampu beroperasi 20 tahun tanpa pengisian ulang bahan bakar dengan faktor multiplikasi efektif mendekati 1, yang berarti reaktor dalam keadaan kritis sehingga bisa digunakan sebagai reaktor daya. Kata kunci: SPINNOR, Keff, Burn up, densitas daya.
6
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-03] Studi Awal Perancangan Reaktor PWR Berbahan Bakar Thorium dengan Protactinium Sebagai Burnable Poison Jubaidah*, Haryo Seno, Zaki Su’ud Kelompok Keahlian Nuklir dan Fisika Medis, Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung 2013. Jl. Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Thorium sebagai material fisil memiliki keunggulan dibanding Uranium yang biasa dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Untuk mendapatkan reaktor PWR yang dapat bertahan lama tanpa penggantian bahan bakar, ditambahkan Protactinium sebagai burnable poison. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa empat hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian reaktor nuklir, yaitu; analisa neutronik, analisa burnup bahan bakar, analisa termal-hidrolik, dan analisa kinetik untuk keselamatan reaktor. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SRAC menggunakan datalibrary JENDL-32. Perhitungan dan analisa neutronik menunjukkan nilai k-eff awal (tahun ke-0) sebesar 1.0107 dan mengalami penurunan hingga tahun ke-7 kemudian meningkat hingga tahun ke-33. Tingkat burn-up mengalami kenaikan, disebabkan karena adanya bahan fisil tambahan (hasil konversi Th232 dan Pa231). Distribusi daya linear secara aksial pada teras seragam, mengikuti pola distribusi normal. Hasil perhitungan dan analisa termal-hidrolik terlihat bahwa distribusi temperatur pada arah aksial yang cukup datar. Perubahan suhu terjadi maksimum sebesar 1.530°C. Analisa kinetika dilakukan dengan variasi masukan reaktivitas eksternal, untuk melihat pola perubahan reaktivitas relatif dan distribusi suhu berdasarkan fungsi waktu. Kata kunci: PWR, Th-232, U-233, Pa-231, neutronik, termal-hidrolik, burnup, kinetika reaktor.
7
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-04] Pengaruh Pendingin Pb-208 Terhadap Nilai Kritikalitas Reaktor Cepat dengan Strategi Burn Up Modified CANDLE Nina Widiawati dan Zaki Su’ud Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Telah dilakukan studi neutronik reaktor cepat berpendingin pb-208 dengan skema burn up modified candle. Reaktor cepat berpendingin timbal cair (LFR) merupakan salah satu desain reaktor generasi IV. Reaktor didesain dengan daya 500 MWt. Penggunaan skema burn up CANDLE yang dimodifikasi, memungkinkan reaktor terus beroperasi dengan hanya menggunakan uranium alam sebagai input bahan bakarnya. Skema burn up ini menghadirkan region yang diskrit, bahan bakar mula-mula diletakkan di daerah 1 kemudian setelah 10 tahun dipindahkan ke region 2 dan region 1 diisi bahan bakar baru. Reaktor didesain untuk 100 tahun dengan 10 region yang disusun secara aksial. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan hasil neutronik terhadap pendingin Pb-208 dan Pb-nat. Dari hasil survey parameter terlihat bahwa jenis pendingin cukup mempengaruhi kritikalitas reaktor. Kata kunci: LFR, Modified CANDLE, Uranium nitride, Pb-208, Pb-nat
8
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-05] Desain Alat Pemasak Telur Menggunakan Media Air Panas Eky Muhammad Mufthi*, Widayani, Sparisoma Viridi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Untuk mematangkan telur perlu diberikan sejumlah kalor, di mana hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan media air panas. Proses ini merupakan cara yang paling sederhana untuk menghasilkan perubahan struktur telur dari kondisi telur mentah menjadi matang. Namun pada kenyataannya, proses ini seringkali menunjukkan hasil telur yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya hasil akhir telur masih belum matang, setengah matang, atau terlalu matang. Mengacu kepada permasalahan di atas, dilakukan eksperimen dengan terlebih dahulu mendesain suatu alat untuk proses pematangan telur menggunakan media air panas. Dari percobaan ini dapat dihitung jumlah kalor yang diterima telur dan temperatur tepat matang yang dibutuhkan telur. Untuk massa air 1,9 kg dengan temperatur awal 98 ºC, dibutuhkan waktu agar satu, dua, dan tiga telur tepat matang, berturut-turut, adalah 10 menit, 15 menit, dan 20 menit. Pada masing-masing proses tersebut kalor yang diserap seluruh telur, berturutturut, adalah 4.53 kkal, 8.61 kkal, dan 12.76 kkal. Selain itu, diperoleh pula gambaran bentuk dan kondisi telur yang matang secara tepat dan efisien. Kata kunci: eksperimen, pematangan telur, kalor jenis, kalor transformasi, asas Black.
9
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ENG-06] Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Elektrolit Pada Sel Kering Enur Fitriani Dewi S, Siti Suryaningsih, Risa Rahmawati S Prodi Pendidikan Kimia UIN SGD Bandung, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jalan A.H. Nasution No. 105 Cibiru - Bandung 40614 Telp.(022) 7802276 Fax. (022) 7802276
[email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai elektrolit pada sel kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kelistrikan pada batu baterai yang berukuran 1.5 volt dengan elektrolitnya yang digantikan oleh limbah kulit pisang. Sampel penelitian ini menggunakan tiga jenis kulit pisang yaitu: kulit pisang Ambon putih, kulit pisang raja bulu dan kulit pisang susu. Berat masing-masing kulit pisang yang digunakan yaitu 5 gram dalam setiap baterai, penggunaan variasi kulit pisang ini bertujuan untuk mengetahui jenis kulit pisang yang bisa menjadi elektrolit dengan karakteristrik kelistrikan yang optimum. Serta dalam penelitian ini menggunakan variasi penambahan garam NaCl pada pasta kulit pisang dengan 3 variasi massa yaitu 0.5 gram, 0.75 gram dan 1.0 gram. Hasil dari penelitian ini kulit pisang yang memiliki karakteristik kelistrikan yang paling optimum yaitu kulit pisang susu dengan tegangan yang dihasilkan yaitu 0,91 volt dan penambahan garam yang paling optimum yaitu 0.75 gram dengan tegangan yang dihasilkan yaitu 1.24 volt. Kata kunci: Kata kunci : kulit Pisang, elektrolit, sel kering
10
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INV-01] Inovasi Diagnosa Diabetes Mellitus Melalui Penentuan Kadar Aseton Dalam Air Liur Riri Murniati(a), Tiara Marsainy(b), Afdhal Muttaqin(c), Mikrajuddin Abdullah(a) (a)
KK Fisika Material Elektronik, Institut Teknologi Bandung (b) Fisika teoritik, Universitas Indonesia (c) Fisika material, Universitas Andalas
[email protected] Abstrak
Telah dilakukan penelitian untuk melihat keterkaitan konsentrasi aseton dalam air liur dengan kadar glukosa dalam darah untuk mendiagnosa DM dengan mengambil dan menspektroskopi sampel air liur dari orang normal dua jam setelah makan dan setelah puasa dua belas jam serta sampel air liur penderita DM setelah puasa dua belas. Terdapat korelasi yang tinggi antara kadar aseton dalam air liur dengan kadar gula dalam darah sehingga tingginya konsentrasi aseton dalam air liur dapat mengindikasikan tingginya kadar gula darah. Pengukuran terbaik dilakukan setelah puasa selama dua belas jam. Kadar aseton dalam air liur orang normal setelah berpuasa dua belas jam mencapai nilai tertinggi pada angka 3.36×10-2 mol/l, sementara penderita DM 6.00×10-2 mol/l. Kata kunci: Aseton, Diabetes Mellitus, Spektroskopi UV-Vis
11
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-01] Rancang Bangun Sistem Sonar Berbasis Mikrokontroler untuk Pengukuran Kedalaman Dasar Air dengan Tampilan Komputer Hafizh Prihtiadi, Suryono, Wahyu Setiabudi Jurusan Fisika, F.MIPA, Universitas Diponegoro
[email protected] Abstrak Telah dibuat sistem sistem sonar berbasis mikrokontroler dan komputer sebagai pengolah data. Tujuan dari penelitian ini menentukan kedalaman obyek dasar air. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu pembuatan generator pulsa ultrasonik dan aplikasi sistem sonar. Mikrokontroler digunakan sebagai pemicu pulsa pada IC 74HC221, kemudian pulsa yang dihasilkan dikuatkan oleh penguat pulsa sehingga sensor dapat menembakkan gelombang ultrasonik. Time of flight dapat ditentukan dengan menghitung tundaan waktu saat pulsa dipancarkan dan diterima kembali. Sinyal yang diterima akan mengalami penguatan oleh LF356 dan dikomparasikan oleh komparator LM339 kemudian dikirimkan oleh mikrokontroler ke komputer melalui RS-232. Sistem ini telah terealisasi dan dapat menampilkan hasil yang diperoleh dalam bentuk grafik serta dapat disimpan. Hasil pengujian alat dan karakteristik sensor dengan nilai koefisien korelasi linear R2=0,999 dan SD= 0,438 terhadap alat standar. Kata kunci: ultrasonik, sonar, mikrokontroler
12
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-02] Sistem Kontrol dan Distribusi Suhu Pemanas Alfian Yuanata , Hendro Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Telah dilakukan dasar dari pengontrolan sumber panas menggunakan “Arduino Uno R3” sebagai pengontrol utamanya. Dengan hal tersebut, dapat diatur panas yang akan berkerja untuk nilai tertentu. Pemanas akan dialiri listrik 5V DC dari power supply, berbeda dengan pemanas pada umumnya yang bekerja pada 220V AC. Hal ini ditujukan sebagai penelitian dan meningkatkan keamanan dalam menggunakan listrik. Sebelumnya telah dilakukan pengukuran distribusi suhu pemanas dengan cara manual per titik, untuk saat ini cara tersebut diganti dengan memanfaatkan kamera infrared dan mengubah data gambar itu menjadi data distribusi suhu. Sebelumnya sudah diperoleh data distribusi yang memiliki sifat eksponen terhadap jarak dari permukaan pemanas.Hal ini didukung oleh teori absorbsi gelombang. Sistem kontrol yang dikembangkan diatur dengan menggunakan komunikasi serial menggunakan Labview 2011. Dengan ini diharapkan alat dapat dikontrol suhu kesetimbangannya dan dapat dimanfaatkan untuk eksperimen lain untuk memanaskansuatu sampel diruang terbuka. Kata kunci: Arduino, Labview, Pemanas, Infrared
13
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-03] Pengembangan Aplikasi Sensor Fluxgate 3D untuk Karakterisasi Sifat Magnetik Tanah Nur Hadziqoh (a*), Mitra Djamal (a), dan Widyaningrum Indrasari (a) a)
KK Fisika Teori Energi Tinggi dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung.
[email protected] Abstrak
Pada penelitian ini dikembangkan aplikasi sensor fluxgate 3D untuk karakterisasi sifat magnetik pada tanah dan deteksi material magnetik di bawah permukaan tanah mengunakan metode elktromagnetik. Sensor fluxgate terdiri dari kumparan eksitasi, kumparan pick up dan inti sensor. Kumparan eksitasi akan membangkitkan medan magnet internal yang berfungsi sebagai medan magnet referensi sedangkan kumparan pick up atau kumparan sekunder berfungsi untuk mengukur medan magnet eksternal. Keberadaan medan magnet luar akan mempengaruhi besarnya intensitas medan magnet yang diterima oleh kumparan pick-up. Kumparan solenoida digunakan sebagai sumber medan magnet. Sensor fluxgate 3D terdiri dari sensor yang saling tegak lurus yang mengukur medan magnet dari tiga arah yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Berdasarkan analisa data diperoleh sensitivitas sensor x, sensor y dan sensor z masing-masing adalah 755 mV/µT, 897 mV/µT dan 835 mV/µT. Material magnetik yang dideteksi adalah ferrit dengan ukuran yang berbeda. Semakin besar ukuran material ferrit maka medan magnet yang ditangkap semakin besar. Semakin jauh sensor fluxgate dari sumber medan magnet maka semakin kecil medan magnet yang ditangkap sensor begitupun sebaliknya. Kata kunci: fluxgate, metode elektromagnetik
14
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-04] Rancang-Bangun Sensor Cahaya dengan Menggunakan LDR dengan Inputan Intensitas Cahaya 20-50 LUX Tri Siswandi S, M. Shibgatullah Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Telah dilakukan perancangan dan realisasi rancang bangun sensor cahaya untuk mengukur intentitas cahaya kecil dengan menggunakan sensor Light Dependent Resistor (LDR) menggunakan Arduino. Sensor LDR merupakan sensor yang keluarannya merupakan resistansi yang bergantung pada besar kecilnya intensitas cahaya yang mengenainya. Intentitas cahaya yang mengenai LDR menghasilkan perubahan hambatan dan tegangan. Sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas Arduino, Pengkondisian sinyal, Penguat Amplifier dan power supply. Sedangkan perangkat lunak adalah program yang sudah terintegrasi di Arduino. Sistem ini bekerja setelah LDR menerima intentitas cahaya kemudian perubahan resistansinya diolah oleh pengelola sinyal yang kemudian dikuatkan oleh penguatan Instrumentasi. Tegangan yang dikuatkan tersebut selanjutnya dimasukan ke input Arduino. Display ditampilkan di PC dengan mengeluarkan Intentitas cahaya melalui pemerataan inputan. data yang ditampilkan cukup stabil, linear dan dapat mengukur dengan ketelitian dua angka dibelakang koma. Kata kunci: Intentitas Cahaya, Pengolah Sinyal, LDR, Arduino, Perata-rataan
15
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-05] Pengembangan Node Sensor untuk Aplikasi Jaringan Sensor Nirkabel Handy Indra Regain Mosey(a*), Rifki Muhendra(b**), Maman Budiman(c***) (a)
Jurusan Fisika Universitas Sam Ratulangi, Manado. Program Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung *
[email protected] (b)
Program Doktor Fisika, Institut Teknologi Bandung **
[email protected] (c)
Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung ***
[email protected] Abstrak
Paper ini membahas tentang perancangan dan unjuk kerja node sensor untuk Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) dengan skenario di dalam dan di luar ruangan. Node sensor yang dibangun berbasis Mikrokontroler dan RF Transceiver yang berharga murah dan berdaya rendah. Skenario yang dilakukan berupa transmisi data secara langsung antara node sensor dengan sebuah node kordinator/Sink Node (topologi point to point / P2P) dan juga transmisi data dari node menuju node kordinator/Sink Node yang melalui beberapa router (topologi Cluster Tree dan Mesh). Secara khusus, paper ini menunjukan data pengukuran Received Signal Strength Indicator (RSSI) dan Bit Error Rate (BER). This paper discusses the design and performance of a sensor node for Wireless Sensor Networks (WSN) with the scenario inside and outside the room. Sensor nodes are built based on low cost and low power Microcontroller and RF Transceiver. The scenario was done by direct data transmission between sensor nodes to a coordinator node/Sink Node (point-to-point topology / P2P) as well as data transmission from the node to the coordinator node through several routers (Cluster Tree and Mesh topologies). In particular, this paper shows measurement data of Received Signal Strength Indicator (RSSI) and Bit Error Rate (BER). Kata kunci: Jaringan Sensor Nirkabel, Node Sensor, RSSI, BER.
16
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-06] Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel untuk Monitoring dan Kontrol Infokus di Ruang Kelas Rifki Muhendra(a), Handy Mosey(b)*, Renadi Permana(c), Maman Budiman(d)** (a)
(b)*
Program Doktor Fisika ITB Prodi Fisika Universital Sam Ratulangi (c) Program Sarjana Fisika ITB (d)** Prodi Fisika ITB
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penghematan energi di ruang kelas. Perangkat elektronik yang dimonitor dan dikontrol adalah infokus. Penelitian ini menggunakan teknologi Mesh Jaringan Sensor Nirkabel. Perancangan Infrastruktur Jaringan Sensor Nirkabel telah berhasil dilakukan di Laboratorium Komputer ITB Jatinangor. Monitoring dan kontrol Infokus dapat dilakukan dengan perangkat telepon selular berbasis android. Uji performa monitoring dan kontrol Infokus ini mencapai nilai 90 persen. Kata kunci: Jaringan Sensor Nirkabel, Monitoring dan Kontrol, Android
17
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-07] Rancang Bangun Instrumen Akuisisi Data Kadar Air Tanah Menggunakan Arduino Uno Berbasis Perangkat Lunak Processing Casmika Saputra, Sandy Jaka Adila Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Dirancang dan dibuat sebuah instrumen akuisisi data kadar air dalam tanah dengan display hasil pengukuran menggunakan komputer. Sistem instrumen ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Sistem perangkat keras yang dimaksud adalah sensor kadar air, mikrokontroler Arduino Uno, dan sebuah komputer. Sensor kadar air dibuat menggunakan Probe dari Steker (Colokan listrik), resistor, dan transistor jenis npn. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan memperagakan hasil pengukuran adalah menggunakan prangkat lunak Processing, hal ini karena Processing merupakan free open source. Informasi kadar air ditampilkan dalam bentuk digital dan grafik secara real time dalam satuan persen (%) kadar air. Kelebihan lain dari instrumen ini ialah data kadar air dapat disimpan ke dalam format file. Sampling data dapat dilakukan dengan pengaturan waktu pengambilan data per sekian detik, menit, atau jam. Instrumen ini memiliki enam buah sensor sedemikian sehingga dapat mengamati kadar air pada enam titik sekaligus. Instrumen ini memiliki spesifiaksi jangkauan pengukuran kadar air 0 % - 30 % dengan besarnya sensitivitas bergantung pada kadar air. Kata kunci: Kadar air, akuisisi data kadar air, arduino, processing
18
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-08] Ektraksi Fitur EMG untuk Sinyal Kontrol Menggunakan Metode Linier Envelope Hendra Ari Winarno, Ach.Arifin Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
[email protected] Abstrak Sinyal EMG (Electromyogram) digunakan dalam aplikasi klinis dan biomedis, dan alat diagnostik untuk mengidentifikasi penyakit neuromuskuler, menilai nyeri punggung bawah, kinesiologi, dan gangguan kontrol motor. Sinyal EMG juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk perangkat palsu seperti tangan buatan, lengan, dan tungkai bawah. Sinyal EMG dapat digunakan sebagai sinyal kontrol untuk FES (Functional Electrical Stimulation) untuk memberikan stimulus pada proses rehabilitasi. Metode yang digunakan dengan menggunakan elektrode permukaan pada kedua lengan untuk membaca sinyal EMG yang terekam. Instrumentasi biomedik EMG untuk merekam sinyal EMG yang dihasilkan pada kedua lengan tersebut. Metode Linier Envelope biasanya digunakan untuk proses pendahuluan (preprocessing) pada ekstraksi ciri (feature extraction). Metode ini diperlukan untuk mendapatkan parameter ciri sinyal elektromyograph berdasarkan Time domain. Dengan menggunakan metode linier envelope menghasilkan sinyal kontrol berdasarkan amplitudo sinyal EMG yang dihasilkan dan nilai treshold yang digunakan. Kata kunci: EMG, FES, Linier Envelope
19
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-09] Generator sinyal dan Osiloskop berbasis Arduino dan Raspberry Pi serta Aplikasinya untuk Pelajaran Arus Bolak Balik Christian Fredy Naa, Novitrian Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Praktikum merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat pengertian siswa terhadap suatu materi. Namun untuk merealisasikan sebuah praktikum seringkali memerlukan peralatan yang relatif mahal. Salah satu contohnya adalah subjek rangkaian arus bolak balik, dimana generator sinyal dan osiloskop merupakan dua alat yang esensial namun berharga relatif mahal. Makalah ini membahas pengembangan generator sinyal dan osiloskop yang relatif murah dengan menggunakan mikrokontroler Ardunio dan Raspberry-Pi. Mikrokontroler Arduino dengan kemampuan mengubah sinyal digital menjadi analog mampu menghasilkan sinyal sinusidal yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Sinyal ini kemudian dilewatkan pada rangkaian seri RLC (Resistor, Induktor dan Kapasitor) untuk dipelajari sinyal keluarannya serta parameter penting lainnya. Sinyal kemudian dideteksi dengan Raspberry-Pi yang dirangkai dengan IC (integrated circuit) MCP3008 untuk mengubah sinyal analog menjadi digital yang kemudian ditampilkan di layar monitor komputer. Makalah ini juga membahas contoh modul yang dapat digunakan dalam praktikum arus bolak balik. Kata kunci: Generator sinyal, osiloskop, Arduino, Raspberry Pi, arus bolak balik
20
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[INS-10] Sistem Pengukuran Volume Kerusakan Permukaan Jalan dengan Menggunakan Sensor Ultrasonik Ilham Adi Putra, Mitra Djamal** Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Kerusakan jalan raya merupakan permasalahan yang kompleks dan menyebabkan kerugian besar terutama bagi pengguna jalan, seperti terjadinya waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Kerugian secara individu tersebut akan menjadi akumulasi kerugian ekonomi global bagi daerah tersebut. Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai sebab yakni umur rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada permukaan jalan yang tidak dapat mengalir akibat drainase yang kurang baik, kelebihan tonase kendaraan yang menyebabkan terjadinya kerusakan permukaan jalan. Untuk mengetahui besarnya volume kerusakan permukaan jalan diperlukan suatu sistem yang dapat mengukur besarnya volume kerusakan permukaan jalan tersebut secara langsung (waktu nyata). Oleh karena itu dalam studi ini akan dirancang suatu sistem pengukuran volume kerusakan permukaan jalan dengan menggunakan sensor ultrasonic. Sistem ini menggunakan Microcontroller ATMega 328 dan aplikasi antarmuka yang dibuat dari Visual Basic 6. . Metode yang dilakukan dalam studi awal ini adalah metode deduktif yakni mengaplikasikan pengetahuan ke dalam desain untuk dibuat dan diuji.. Pengujian dilakukan untuk mengetahui performa dari sistem. Dari pengujian diketahui bahwa penelitian ini mendapatkan hasil pengukuran volume kerusakan jalan yang baik dan dalam waktu yang singkat. Kata kunci: Ultrasonik SR04, Optocoupler, mikrokontroller ATMega 328, Visual Basic 6
21
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-01] Identifikasi Mekanisme Aliran Debris Di Pulau Ambon Provinsi Maluku Matheus Souisa1, Lilik Hendrajaya2, Gunawan Handayani3 1
Program Doktor Fisika ITB, Bandung 2 ,3 Dosen Fisika ITB, Bandung.
[email protected] Abstrak
Survei yang dilakukan terhadap aliran debris di wilayah Pulau Ambon Provinsi Maluku bertujuan untuk mengungkapkan berbagai hal tentang aliran tersebut, yaitu mengenai situasi dan proses awal terbentuknya aliran debris, proses aliran debris itu sendiri, proses pengendapan dan perubahan topografi maupun perubahan kemiringan kelerengan sebelum dan setelah dilalui aliran debris. Mekanisme longsoran aliran debris (banjir bandang) hanya dikaji di wilayah Kecamatan Leihitu Barat dan Sirimau. Longsor di wilayah Kecamatan Leihitu Barat terjadi pada Kamis 25 Juli 2013, yang mengakibatkan bendungan alam Wai Ela amblas. Amblasnya bendungan ini akibat erosi limpasan di atas tubuh bendungan longsor secara mendadak sehingga mengakibatkan terjadinya aliran debris. Aliran debris bendungan menghancurkan 475 rumah, 1 unit sekolah dan puskesmas, 8 orang korban luka, 2 orang meninggal dunia dan sebanyak 4.800 orang mengungsi. Sedangkan di wilayah Kecamatan Sirimau terjadinya longsor aliran debris pada Selasa 30 Juli 2013 sebanyak 6 titik longsor. Longsor ini menyebabkan 14 orang meninggal, 5 orang dinyatakan hilang, 28 orang di rawat di rumah sakit, 4.390 jiwa (878 KK) mengungsi, dan 50 unit rumah rusak berat. Berdasarkan fakta longsor yang diidentifikasi terjadi pada waktu hujan dan seiring dengan pelapukan batuan, dan sifat tanah yang poros serta mudah terurai sehingga dengan mudah meluncur menuruni lereng dan membawa bahan rombakan bercampur air. Karena material yang longsor sudah bercampur dengan air serta pepohonan yang ikut longsor maka gerak debris di wilayah penyelidikan terjadi dengan mekanisme aliran debris (debris flow). Kata kunci: Mekanisme, longsor, aliran debris
22
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-02] Aplikasi Multivariate Empirical Mode Decomposition (MEMD) pada Metode Very Low Frequency Electromagnetic (VLF-EM) untuk Analisa Tanggul Lumpur Sidoarjo Yusron Feriadi, Bagus Jaya Santosa, Sungkono Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
[email protected] Abstrak Penelitian mengenai metode very low frequency electromagnetic (VLF-EM) dilakukan di gunung lumpur Sidoarjo (LuSi). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya anomali di bawah permukaan tanggul LuSi. Pengukuran VLF-EM dilakukan pada titik tanggul P73 sampai P21A dengan panjang lintasan sebesar 965 m dan spasi pengukuran sebesar 5 m. Teknik pemrosesan data yang terbaru, multivariate empirical mode decomposition (MEMD ) digunakan pada data VLF-EM untuk mereduksi noise yang terdapat pada sinyal VLF-EM. Data VLF-EM terfilter kemudian diinterpretasikan secara kualitatif menggunakan filter Fraser dan Karous-Hjelt. Interpretasi kuantitatif juga dilakukan dengan inversi 2D dari data tipper. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa dua jenis anomali terdeteksi di bawah permukaan tanggul dengan kedalaman rata-rata 0 sampai 20 m. Satu anomali teridentifikasi sebagai retakan pada tanggul, karena memiliki resistivitas yang jauh lebih besar dibandingkan resistivitas lingkungan. Sedangkan anomali lainnya teridentifikasi sebagai adanya saturasi air pada tanggul, karena memiliki resistivitas yang jauh lebih kecil dibandingkan resistivitas lingkungan. Kedua anomali ini tentunya akan mengganggu kestabilan dan faktor aman (safety factor) tanggul. Kata kunci: metode VLF-EM; MEMD; anomali; inversi 2D
23
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-03] Pemrosesan Data Time Series pada Metode Magnetotellurik (MT) Menggunakan Fast Fourier Transform Fanni Suyuti(*a), Nurhasan (b) a) Physics of Earth and Complex System, Bandung Institute of Technology Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] b)
Physics of Earth and Complex System, Bandung Institute of Technology Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] Abstrak
Metode Magnetotellurik adalah salah satu metode geofisika yang memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi untuk melakukan pemetaan kondisi bawah permukaan untuk keperluan eksplorasi geofisika. Namun keberadaan program untuk melakukan pengolahan data MT masih terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dalam pembuatan program untuk mengolah data MT. Fokus penulis dalam penelititan ini adalah pembutan program yang mampu mengolah data mentah MT yang berupa Time Series hingga akhirnya diperoleh nilai resistifitas semu dan fase. Tahapan penting dalam perubahan data dari Time Series menjadi data dalam domain frekuensi adalah proses Fast Fourier Transform yang penulis gunakan. Pengujian program dengan menggunakan sebuah gelombang sinusoidal yang divariasikan frekuensi, noise, dan sampling rate-nya. Adapun hasil transformasi yang didapat dari program yang penulis buat menunjukkan kesesuaian dengan teori yang ada. Kata kunci: Magnetotellurik, Fast Fourier Transform, Time Series
24
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-04] Aplikasi Fisika Batuan Digital (Digital Rock Physics) untuk Mengetahui Variasi Porositas dan Permeabilitas Pada Sampel Batupasir Handoyo1*, Fatkhan1, Fourier Dzar Eljabbar Latief 2 1
Geophysical Enginnering, Faculty of Minning and Petroleum Enginnering Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia 2 Physics of Earth and Complex Systems, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Abstrak. Karena batuan bersifat tidak homogen, maka variasi nilai besaran-besaran fisis yang terkait dengan karakter batuan adalah sangat menarik untuk dipelajari. Suatu sampel batuan dapat memiliki nilai porositas yang berbeda pada setiap bagian, demikian juga nilai permeabilitasnya. Dengan mengetahui heterogenitas dari porositas dan permeabiltas batuan, kita dapat memilih pendekatan metode yang tepat pada saat melakukan karakterisasi batuan. Hasil pengolahan citra μCT-scan mampu mengidentifikasi dan menghitung perbedaan nilai porositas dan permeabilitas pada sampel batupasir. Untuk mengetahui variasi porositas, sampel batupasir utama dengan dimensi 300 × 300 × 300 pixel dibuat menjadi delapan sub-kubus dengan ukuran 150 × 150 × 150 pixel. Kemudian dengan memperoleh variasi porositas, maka akan diperoleh pula variasi dari besaran lain seperti luas permukaan internal spesifik, tortuositas dan permeabilitas. Hasil perhitungan menggunakan fisika batuan digital menunjukkan porositas batupasir pada kubus utama adalah 33,6 % dan variasi porositas sub-kubus adalah 32% s.d. 35%. Hasil perhitungan permeabilitas menggunakan persamaan Kozeny Carman pada kubus utama adalah 2770 mD dan variasi permeabilitas pada sub-kubus adalah 2600 mD s.d. 3000 mD. Kata kunci: μCT-scan, permeabilitas, porositas, tortuositas
25
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-05] Metode Sparse Matriks untuk Pemodelan Magnetotellurik (MT) Edi Pramono, Nurhasan Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Pemodelan Magnetotellurik (MT) dua-dimensi (2-D) maupun tiga-dimensi (3-D) merupakan persoalan syarat batas (boundary value problem) yang dapat diselesaikan menggunakan metode numerik seperti metode beda hingga dan metode elemen hingga. Pada pemodelan MT, kedua metode tersebut dimulai dengan diskritisasi persamaan Maxwell menjadi elemen-elemen yang berhingga jumlahnya lalu berujung pada penyelesaian sistem persamaan linier yang berbentuk Ax = b. Ukuran dari sistem persamaan linier yang ingin diselesaikan bergantung pada jumlah diskritisasi/ukuran mesh. Untuk mendapatkan solusi yang akurat seringkali dibutuhkan ukuran mesh yang sangat besar sehingga sistem persamaan Ax = b juga menjadi sangat besar. Penyelesaian sistem persamaan yang sangat besar memerlukan memori penyimpanan yang besar dan waktu komputasi yang lama sehingga penyelesaian sistem persamaan dengan metode konvesional/metode full matriks menjadi tidak efisien. Untuk meningkatkan efisiensi, sifat sparsitas dari matriks stiffness (matriks A) dapat dimanfaatkan. Pada penelitian ini, metode sparse matriks digunakan untuk pemodelan MT. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode sparse matriks dapat meingkatkan efisiensi pemodelan dengan cukup signifikan. Memori yang dibutuhkan untuk pemodelan MT menggunakan metode sparse matriks jauh berkurang dibandingkan dengan metode full matriks. Solusi sistem persamaan juga diperoleh dengan lebih cepat karena perhitungan tidak melibatkan komponen bernilai nol pada matriks stiffness. Kata kunci: sparse matriks, magnetotellurik, sistem persamaan linier
26
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-06] Analisis Efek Laut dengan Pemodelan Kedepan Magnetotelurik 2-D Akbar Rizal Tasrifani(a*), Dr. Nurhasan(a#) a)
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] #
[email protected] Abstrak
Metode geofisika merupakan alat yang digunakan untuk eksplorasi sumber daya alam seperti mineral, minyak bumi, dan panas bumi. Metode magnetotelurik (MT) merupakan salah satu metode geofisika pasif yang dapat digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah dengan memanfaatkan medan listrik dan medan magnet alami bumi. Parameter penting yang digunakan pada metode ini yaitu resistivitas yang dapat diperoleh dengan mengukur medan listrik dan medan magnet bumi secara simultan. Pada pengukuran dengan menggunakan metode MT yang dilakukan di daerah pesisir pantai, akan muncul efek laut (coast effect) pada resistivitas semu yang diperoleh. Untuk mengantisipasi kesalahan interpretasi data, maka diperlukan suatu koreksi untuk menganalisis keberadaan efek laut tersebut. Pada tugas akhir ini, dilakukan pemodelan kedepan (forward modelling) magnetotelurik 2-D menggunakan metode finite difference dengan bahasa pemograman fortran. Pemodelan dilakukan pula untuk model bumi homogen, model bumi berlapis, model bumi 2 blok, dan model bumi 2 blok berlapis. Dari hasil pemodelan tersebut, dapat diperoleh kurva resistivitas semu terhadap frekuensi serta kurva fase terhadap frekuensi baik pada mode TE maupun TM. Kata kunci: Efek Laut, Finite Difference, Forward Modelling, Magnetotelurik
27
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-07] Aplikasi Perangkat Lunak CT Analyser untuk Menentukan Parameter Fisis Batuan Khairunnisa Umar, Umar Fauzi, Fourier Dzar Eljabbar Latief Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengkarakterisasi parameter fisis batuan dengan menggunakan CT Analyser. CT Analyser merupakan perangkat lunak dari microCT Scan SkyScan. Sifat batuan sangat dipengaruhi oleh sifat mikrostruktur batuan tersebut. Mikrostruktur dari batuan yang mempengaruhi sifat makro dari batuan berupa distribusi ukuran pori, distribusi ukuran butir, susunan butir, jenis pori dan lain lain. Micro-CT merupakan teknik analisis dan pencitraan 3D yang bersifat non destruktif untuk investigasi struktur internal dari batuan. Pada penelitian ini, CT Analyser digunakan untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi parameter fisis dari model bola seragam dan random yang dihasilkan dari perangkat lunak MATLAB agar kevalidan dari CT Analyser dapat terukur. Hasil dari CT Analyser berupa perhitungan 2D dan 3D yang merepresentasikan parameter fisis batuan secara kuantitatif seperti volume pori, volume matriks, distribusi ukuran pori, distribusi ukuran butir dan parameter fisis batuan lainnya. Perbandingan 2D dan 3D menunjukkan bahwa CT Analyser cukup valid untuk merepresentasikan sifat fisis batuan dari citra hasil scan. Karakterisasi yang sama akan digunakan pada sandstone Fountainebleau. Kata kunci: CT Analyser, karakterisasi, microstructure.
28
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-08] Perbandingan Tingkat Keakurasian Metode ν-SVR dan One-Class SVM dalam Mempelajari dan Mendeteksi Anomali Data TEC Ionosfer di Maluku Asis Pattisahusiwa1, The Houw Liong2, Acep Purqon2 1)
2)
Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung KK Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak
Deteksi anomali merupakan salah satu tahapan awal dalam menganalisis suatu data observasi. Dalam Fisika Atmosfer khususnya bidang Seismo-Ionospheric, deteksi anomali merupakan salah satu penelitian penting dalam mempelajari hubungan antara aktivitas gempa bumi dan matahari dengan lapisan ionosfer. Dalam penelitian ini, telah dilakukan perbandingan tingkat keakurasian metode ν-Support Vector Regression (νSVR) dan One-Class Support Vector Machine (One-Class SVM) dalam mendeteksi anomali pada data Total Electron Content (TEC) Ionosfer di Maluku. Hasil penelitian memperlihatkan metode ν-SVR memiliki tingkat keakurasian yang lebih baik dibandingkan metode One-Class SVM. Tingkat keakurasian metode One-Class SVM sendiri lebih ditentukan oleh metode transformasi data time-series yang digunakan. Kata kunci: Ionosfer, Total Electron Content, Deteksi Anomali, ν-SVR, One-Class SVM
29
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EPS-09] Analisa Efek Statik pada Data Magnetotelluric (MT) Melalui Pemodelan 2D dan Koreksinya dengan Mengunakan Data Time Domain Electromagnetic (TDEM) Iwan Nurfahrudin, Septi Cahya Widiyanti, Nurhasan Prodi Fisika FMIPA ITB Jalan Ganesha No. 10 Bandung
[email protected] Abstrak Dalam metoda Magnetotelurik, adanya anomali kecil dekat permukaan akan mengakibatkan terjadinya efek statik. Hal ini dapat dianalisa dari respon modus Transverse Magnetic (TM) dan mode Transverse Elektric (TE) pada pemodelan bawah permukaan melalui pemodelan MT 2D. Ada beberapa metoda untuk menghilangkan / mengoreksi efek statik ini yang salah satunya adalah dengan melibatkan/menggunakan data Time Domain Electromagnetic (TDEM). Respon resistivitas semu terhadap frekuensi pada modus TE dan modus TM, akan dikoreksi dengan data TDEM melalui Forward Modeling metode TDEM 1 dimensi. Dalam makalah ini akan ditunjukan pengaruh efek statik pada pemodelan MT 2D. Adanya efek statik ini kemudian akan dikoreksi oleh data TDEM sehingga diperoleh data yang bebas dari efek statik. Dari hasil analisa ini, diperoleh perbedaan yang signifikan pada model antara sebelum dan sesudah dikoreksi oleh data TDEM. Kata kunci:
30
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-01] Simulasi Kristalografi Sinar-X dengan Menggunakan Molecular Workbench-TM Sasfan Arman Wella, Dewi Muliyati, Suprijadi Sains Komputasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Kelompok Keahlian Teori Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
[email protected] Abstrak Kristalografi sinar-x merupakan suatu teknik eksperimental yang digunakan untuk mempelajari struktur atom sebuah kristal. Berbagai informasi tentang struktur atom tersebut dapat diperoleh dengan melihat pola difraksi yang dihasilkan ketika kristal ditembak oleh berkas sinar-x. Dalam kristalografi sinar-x, jumlah data mempengaruhi keakuratan analisis struktur susunan atom. Untuk menambah pembendaharaan data, kita harus melakukan variasi terhadap susunan atom untuk dilihat pola difraksinya. Teknik eksperimental tentu saja tidak efektif untuk melakukan variasi tersebut. Oleh karena itu, pada percobaan ini dibuat sebuah simulasi mengenai teknik kristalografi sehingga penyusunan atom dapat dilakukan dengan bebas dan cepat serta pola difraksinya dapat diperoleh dengan mudah. Kata kunci: Difraksi, sinar-x, struktur kristal.
31
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-02] Implementasi Metode Multi-Particle Collision Dynamics untuk Partikel Berukuran Berhingga pada Simulasi Aliran Hagen-Poiseulli dalam Saluran Persegi Panjang Dua Dimensi Sparisoma Viridi, Novitrian Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Modifikasi terhadap partikel tak berukuran menjadi berukuran berhingga dilakukan penerapan metoda Multi-Particle Collision Dynamics (MPCD) pada kasus aliran Hagen-Poiseuille dalam saluran persegi panjang dua dimensi. Sebagai syarat batas digunakan inversi kecepatan (Γ=0) untuk interaksi partikel dengan dinding saluran pada y = 0 dan y = H, dan kontinuitas dalam arah x pada x = 0 dan x = L, dimana L dan H, berturut-turut, adalah panjang dan lebar saluran. Luas partikel terkait dengan jumlah awal rata-rata partikel dalam tiap sel Nav dan ukuran sel a0. Viskositas fluida diperoleh dengan melakukan fitting profil keceparan yang diperoleh ux(y) dengan teori, di mana profil tersebut merupakan hasil perata-rataan sekitar 1000 langkah simulasi. Beda tekanan antara inlet dan outlet po-pi, merupakan parameter masukan. Diperoleh bahwa terdapat hubungan yang linier antara viskositas η dengan Nav. Kata Kunci: fluida, simulasi, mpcd, Hagen-Poiseuille, dua dimensi, saluran persegipanjang
32
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-03] Penggunaan VBA Excel untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi dengan Menggunakan Metode Diferensial Tengah Suka Prayanta Pandia, Nurhidayah Muharayu, Claudia M. Maing, Alamta Singarimbun Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah progam pada VBA Excel yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan di bidang fisika. Persoalan fisika yang diselesaikan di dalam penelitian ini adalah memperoleh nilai percepatan gravitasi dari potensial gravitasi. Secara analitik, percepatan gravitasi adalah turunan pertama dari potensial gravitasi. Jadi, program yang dibuat pada penelitian ini adalah menyelesaikan turunan dengan metode numerik. Metode diferensial yang digunakan adalah metode diferensial tengah (central difference). Nilai lebar pias potensial yang digunakan pada program ini adalah 0.01. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat tingkat keakuratan perhitungan secara numerik dibandingkan dengan perhitungan secara analitik. Setelah aplikasi selesai, ditemukan bahwa program ini memiliki keakuratan yang tinggi. Untuk percepatan gravitasi di permukaan bumi, nilai error hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai eksak sebesar 0.00000146 %. Kata kunci: Metode numerik, Percepatan gravitasi, Potensial gravitasi, VBA Excel
33
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-04] Perhitungan Jangkauan Maksimum dan Ketinggian Maksimum Pada Gerak Peluru Menggunakan Metode Numerik dan Analitik Claudia M. M Maing, Suka P. Pandia, Nurhidayah Muharayu dan Alamta Singarimbun Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal, kemudian menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan hambatan udara. Dalam perumusan-perumusan persamaan gerak pada gerak peluru yang selama ini digunakan adalah penyelesaian persamaan gerak peluru menggunakan solusi analitik. Pada makalah ini, dibahas bagaimanakah proses penyelesaian untuk memperoleh solusi persamaan gerak peluru menggunakan metode numerik. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh untuk persamaan gerak dalam hal ini menentukan jangkauan maksimum dan ketinggian maksimum menggunakan metode analitik dan metode numerik, ternyata hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai error yang kecil. Dalam perhitungan menggunakan metode numerik dibuat dengan bantuan Microsoft Excel dan juga dibuat animasi gerak peluru menggunakan VBA-Excel dimana digunakan beberapa variabel sebagai inputan yakni kecepatan awal dan sudut. Kata kunci: Metode Numerik, Metode Analitik, Gerak Peluru
34
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-05] Pengembangan Model Hilang Panas (Heat Loss) Pada Pipa Alir Fluida Panas Bumi Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic Candra Mecca Sufyana, Abdurrachim Politeknik Piksi Ganesha dan ITB
[email protected] Abstrak Adanya kehilangan panas (heat loss) di dalam pipa alir dapat menyebabkan terbentuknya kondensat. Oleh karena itu, prosedur perhitungan kehilangan panas sangat diperlukan dalam sistem pengaliran fluida panas bumi agar kondisi uap masuk turbin dapat terpenuhi dengan tepat. Prosedur perhitungan kehilangan panas pada pipa alir fluida panas bumi ini menggunakan analogi listrik atau jari-jari termal meliputi perpindahan panas baik secara konduksi maupun konveksi pada setiap bagian pipa. Konveksi internal adalah perpindahan panas yang terjadi di dalam pipa dari fluida panas bumi ke dinding pipa penyalur. Konveksi eksternal dibedakan menjadi perhitungan konveksi eksternal secara paksa dan secara bebas. Kondisi eksternal ini dibedakan menjadi dua macam akibat pengaruh adanya kontak dinding luar pipa dengan udara disekelilingnya. Perpindahan panas secara konduksi terjadi pada dinding pipa, dinding isolator, dan cladding. Prosedur perhitungan kehilangan panas tersebut rumit dan akan membutuhkan waktu yang lama jika dilakukan dengan proses perhitungan manual karena proses perhitungan yang banyak dan diperlukan beberapa kondisi serta proses pengulangan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat suatu perangkat lunak berbasis interface yang menggunakan fitur-fitur Windows untuk menyajikan data input dan output mengenai model untuk menghitung kehilangan panas pada pipa alir fluida panas bumi. Perangkat lunak ini telah di validasi menggunakan salah satu rangkaian pipa lapangan Wayang Windu (WWQ-3) yang memiliki tekanan kepala sumur 12.7 bara, entalpi 2745 kJ/kg, laju alir masa total 9.6 kg/s, dan 14 data fitting pipa. Nilai kehilangan panas total yang di dapat sebesar 8.14 kW. Perbandingan hasil perhitungan pemodelan dengan data desain memenuhi minimum error yang diharapkan sehingga pemodelan dianggap valid. Kata kunci: Fluida Panas Bumi, Kehilangan Panas, Perangkat Lunak
35
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-06] Pemodelan Fluida Berbeda Fasa dengan Metode Lattice Boltzmann Ulin Nuha Abdul Qohar, Fourier Dzar Eljabbar Latief, Umar Fauzi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Aliran fluida dengan beberapa komponen berbeda fasa merupakan salah satu permasalahan sehari-hari yang menarik untuk dipelajari. Aliran air dengan minyak, atau air dengan udara, merupakan beberapa contoh yang sering ditemui. Pendekatan Lagrange dan Euler merupakan dua model yang dikenalkan untuk mempelajari aliran fluida yang sering dikenal dengan pendekatan secara mikroskopis dan makroskopis. Pendekatan Euler menghasilkan persamaan Navier-Stoke sebagai sebuah solusi persamaan gerak fluida yang umum digunakan dalam berbagai kasus aliran Fluida. Metode Lattice Boltzmann digunakan dalam makalah ini untuk menjelaskan proses pemisahan fluida berbeda fasa. Model numerik disusun dengan menggunakan data model fisis yang telah dibuat sebelumnya untuk mendapatkan parameter fisis dalam pemodelan numerik. Pengujian model numerik dilakukan dengan persamaan Poiseuille untuk aliran fluida. Sehingga, pemodelan numerik yang dilakukan dapat menjelaskan peristiwa pemisahan berbagai macam fluida yang berada di kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Euler, Lattice Boltzmann, Navier Stoke, Model, Poiseuille
36
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-07] Analisis Random Matriks pada Grup Korelasi Pasar Saham Indonesia Ulin Nuha Abdul Qohar(1), Kyuseong Lim(2), Prof. Soo Yong Kim(2), Dr. Acep Furqon Institut Teknologi Bandung(1) Korea Advanced Institute of Science and Technology(2)
[email protected] Abstrak Pasar saham atau pasar modal merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tak terbatas ruang, setiap orang di dunia memiliki hak untuk ikut dalam transaksi saham. Pergerakan saham sampai saat ini menjadi bahasan berbagai keilmuan, mulai dari pakar ekonom hingga matematikawan berusaha menjelaskan dan memprediksi pergerakan saham. Ekonofisika, sebagai salah satu disiplin ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi menggunakan salah satu metode di fisika partikel untuk menjelaskan pergerakan saham. Pergerakan saham yang tak dapat diprediksi cenderung probabilistik dianggap sebagai sebuah partikel yang probabilistik. Teori Random Matriks merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis partikel probabilistik digunakan untuk menganalisis karakteristik pergerakan kumpulan saham di pasar saham Indonesia dari matriks korelasi sahamnya. Sehingga didapatkan karakteristik pasar saham Indonesia dan digunakan karakteristik pasar saham negara maju sebagai parameter pembandingnya. Kata kunci: Korelasi, Probabilistik, Random Matriks, Saham
37
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-08] Pembuatan E-Module Berbasis Learning Cycle 7E pada Konsep Sel Elektrokimia Berorientasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Risa Rahmawati S, Arif Rohmanul Hakim, Cucu Zenab Subarkah Program Studi Pendidikan kimia Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pembuatan, visualisasi dan kelayakan e-module berbasis learning cycle 7E pada konsep sel elektrokimia. Pembuatan e-module pembelajaran pada konsep sel elektrokimia melalui beberapa tahap, yaitu tahap analisis, berupa analisis wacana buku teks sel elektrokimia, tahap identifikasi elemen pendukung, tahap pembuatan skenario dalam bentuk flow chart berdasarkan hasil analisis wacana dan identifikasi elemen pendukung, yang kemudian dijabarkan dalam bentuk stroy board, tahap pelaksanaan produksi yaitu pengintegrasian seluruh elemen menggunakan software adobe director 11. Hasil validasi menunjukkan kelayakan dengan interpretasi tinggi, dengan nilai rhitung ratarata 0,83 pada aspek konten materi, 0,84 pada aspek elemen pendukung dan 0,83 pada aspek tampilan. Secara umum dari hasil pengujian menunjukkan bahwa emodule pembelajaran berbasis learning cycle 7E pada konsep sel elektrokimia dikategorikan baik dan layak untuk digunakan dengan sedikit revisi. Kata kunci: e-module, learning cycle 7E, sel elektrokimia
38
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-09] Studi Komputasi ZnO dengan pendekatan TDDFT (Timedependent Density Functional Theory) Karnelasatri, Dr. Bambang Prijamboedi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Struktur elektronik dari suatu material sangat penting untuk memprediksi sifat fisik dan kimia dari material tersebut. Informasi struktur elektronik tergantung pada keadaan dasar dan keadaan tereksitasi. Perhitungan struktur elektronik dengan Density Functional Theory (DFT) digunakan untuk memprediksi keadaan dasar dari suatu material telah banyak dilakukan, sementara itu metode perhitungan yang berdasarkan Time-dependent Density Functional Theory (TD-DFT) untuk memprediksi keadaan tereksitasi dari suatu material belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur elektronik dari material ZnO pada keadaan dasar dan tereksitasi dalam rumusan TD-DFT dengan metode FP-LAPW (Full-Potential Linearized Augmented-Plane Wave) dan potensial korelasi RPA (random phase approximation) yang diimplementasikan dalam perangkat lunak exciting-code. Hasil yang diperoleh berupa data (Density of State) DOS, struktur pita, loss function, dan evolusi loss function terhadap momentum. Pita valensi dominan berasal dari O p dan Zn d sedangkan pita konduksi berasal dari Zn s dan kontribusi karakter O p. Energi gap langsung ZnO sel tunggal adalah sebesar 0,70 eV sedangkan energi gap tak-langsung ZnO supersel adalah sebesar 0,698 eV. Data loss function dalam rentang energi 0-15 ev material ZnO sel tunggal menunjukan sembilan puncak pada energi 1,09; 1,63; 2,50; 3,37; 4,24; 7,51; 11,10; 11,54 dan 13,28 eV. Hasil data loss function yang tergantung momentum menunjukan puncak yang intensitasnya menurun seiring peningkatan nilai momentum yaitu puncak pada energi 1,09; 1,63; 2,50 dan 4,24 eV sedangkan puncak pada energi 3,37; 7,51; 11,10; 11,54 dan 13,28 eV menunjukan peningkatan puncak sering dengan peningkatan momentum. Data loss function dalam rentang energi 0-13 eV dari supersel ZnO yang kehilangan atom oksigen sebanyak 3,125% menunjukan sebelas puncak pada energi 2,06; 2,36; 2,69; 2,99; 3,32; 3,98; 5,96; 7,12; 8,44; 9,01 dan 11,82 eV. Sedangkan data loss function tergantung momentum menunjukan puncak yang mengalami penurunan intensitas seiring peningkatan nilai momentum yaitu puncak pada energi 2,06; 2,69; 2,99 dan 3,32 eV, puncak pada energi 2,36 dan 11,82 eV menunjukan peningkatan puncak sedangkan puncak pada energi 5,96; 7,12; 8,44 dan 9,01 eV tidak mengalami perubahan yang signifikan. Dari perbandingan jumlah spektrum loss function ZnO sel tunggal dan supersel ZnO, dapat disimpulkan bahwa defek akibat kekosongan oksigen pada supersel ZnO meningkatkan jumlah spektrum loss function yang muncul. Kata kunci: DOS, struktur pita, loss-function, loss-function tergantung momentum
39
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-10] Penggunaan Adaptive Neuro Fuzzy Inference Sytem (ANFIS) Dalam Prediksi Harga Saham Irsantyo Mahandrio*, Andriantama Budi Trianto, How Liong Thee, Acep Purqon Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Prediksi harga saham sangat diperlukan untuk memantau pergerakan indeks harga saham yang akan datang. Sehingga investor dapat memiliki pertimbangan yang lebih dalam membeli sebuah saham. Pada paper ini kami memprediksi harga saham penutupan pada saham perusahaan yang bergerak dibidang sumber daya alam dengan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) menggunakan MATLAB. Fuzzy Inference System (FIS) yang digunakan adalah Sugeno dengan fungsi keanggotaan Generalized Bell (Gbell).Data latih yang digunakan adalah harga dalam 5 hari untuk memprediksi 1 hari kedepan. Data latih yang digunakan adalah data harga penutupan (closed price) harian.Hasil data latih keluaran ANFIS akan dibandingkan dengan harga sebenarnya untuk melihat kelayakan penggunaan ANFIS dalam memprediksi harga saham di Indonesia khusus untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam. Kata kunci: ANFIS, IHSG, Saham, Sugeno,
40
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-11] Analisis Swing Vote pada Keterpilihan Calon Presiden RI 2014 dengan Menggunakan Data Twitter Muhammad Salman Alfarisy, Rizki Mahardika Putra, Acep Purqon, The Houw Liong Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Menjelang pemilu PresidenRI 2014 tentu menarik untuk memprediksi kandidat yang akan memegang kekuasaan tertinggi di Republik Indonesia. Memasuki tahun 2014 ini ada kecenderungan ketidaksetiaan pemilih yang mulanya menjatuhkan pilihan pada suatu kandidat kemudian memilih kandidat lain pada pemilu selanjutnya. Perubahan kecenderungan tersebut menjadikan kondisi masyarakat dalam suatu keadaan yang belum pasti untuk mejatuhkan pilihan pada seorang kandidat yang biasa disebut swing voters. Pada kesempatan ini dilakukan penelitian terhadap swing voters yang menggunakan media sosial twitter. Dengan memanfaatkan fasilitas advanced search pada twitter untuk mengumpulkan data respon tweeps (pengguna twitter) terhadap calon presiden RI. Data tersebut akan digunakan untuk menggambarkan seberapa besar popularitas seorang kandidat di kalangan tweeps, megetahui kandidat yang memiliki respon positif dan respon negatif terbesar, serta pertumbuhan popularitas kandidat. Data tersebut diharapkan dapat menjadi referensi untuk memprediksi presiden RI di 2014 nanti. Kata kunci: analisis respon, presiden, swing voters, twitter.
41
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-12] Studi Komputasi Rapat Keadaan dan Struktur Pita Elektronik TiO2 Berfasa Rutile dengan Metode Berbasis DFT Frans Willy, Freddy Giovanni Setiawan dan Yudi Darma Quantum Semiconductor and Devices Lab.Kelompok Keahlian Fsisika Material Elektronik Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Titanium Oxide (TiO2) merupakan salah satu material semikonduktor dengan band gap lebar yang banyak dipelajari dan diteliti karena telah menunjukkan potensi yang tinggi dalam berbagai aplikasi, khususnya dalam bidang optoelektronik dan fotonik. Hal ini dikarenakan sifat TiO2 yang unik, diantaranya: fotoaktivitasi dan stabilitas kimia yang tinggi serta memiliki potensial oksidasi yang besar. Penelitian ini membahas pemodelan dan simulasi rapat keadaan (density of state) dan memprediksi struktur pita energi pada material TiO2 dalam fasa rutile. Metode yang digunakan adalah persamaan dan pendekatan berbasis Density Functional Theory (DFT). Metode ini dapat menentukan energi sistem pada keadaan dasar dengan menggunakan densitas elektron. Prediksi pita energi dilakukan dengan memanfaatkan Open-Source code DFT dan fungsional ¬exchange – correlation GGA yang terdapat dalam Quantum Espresso. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa struktur TiO2 rutile memiliki celah pita energi langsung (direct band gap) bernilai 1.9 eV. Nilai band gap yang belum sesuai dengan hasil eksperimen menunjukkan bahwa fungsi exchange – correlation GGA memerlukan koreksi lebih lanjut karena material yang ditinjau memiliki orbital 3d (strongly correlated material). Kata kunci: Density Functional Theory (DFT), Generalized Gradient Approximation (GGA), pita energi, TiO2, Quantum Espresso
42
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-13] Simulasi Skipping Stone 2-Dimensi dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C++ Fredy Tantri, Sasfan Arman Wella Departemen Fisika, Insitut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Salah satu fenomena menarik yang terlihat di kehidupan sehari-hari adalah ketika melempar batu ke kolam air dengan putaran, kecepatan, serta sudut teretentu sehingga kemudian terlihat batu tersebut memantul beberapa kali sebelum tenggelam di dalam kolam. Dalam bahasa inggris fenomena tersebut dikenal dengan ‘skipping stone’. Dari ide tersebut, kami mencoba membuat simulasi skipping stone dengan C++ dan GNUPLOT. Gaya utama yang bekerja dalam simulasi tersebut adalah gaya gravitasi dan gaya gesek fluida. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan perhitungan adalah rotasi pada batu dianggap cukup cepat sehingga sudut kemiringan batu tidak berubah saat bergesekan dengan air. Metode numerik yang digunakan dalam simulasi ini adalah metode Euler. Dari simulasi ini, akan diperoleh hubungan antara kecepatan horizontal mula-mula batu dan sudut kemiringannya terhadap jumlah pantulan batu yang dihasilkan. Kata kunci: Euler, Fluida, Skipping Stone
43
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-14] Visualisasi Gelombang Tsunami 2 Dimensi Menggunakan Metode Lattice-Boltzmann Dian Nuraiman, Sparisoma Viridi, Acep Purqon Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Tsunami merupakan bencana alam yang membahayakan kehidupan manusia di pesisir pantai. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tentang bagaimana perilaku gelombang tsunami untuk dijadikan pertimbangan dalam mengantisipasi bencana tsunami. Metode lattice-Boltzmann digunakan untuk mensimulasikan gelombang tsunami yang menghantam daerah perkotaan. Metode ini menyelesaikan model persamaan incompressible Navier-Stokes. Disamping itu, free surface ditangani dengan sebuah metode khusus yang mirip dengan metode volume of fluid (VOF). Hasil simulasi awal menunjukkan bagaimana pengaruh ketinggian gelombang tsunami terhadap ketinggian air yang merendam daerah perkotaan di pesisir pantai. Kata kunci: tsunami, metode lattice Boltzmann, persamaan incompressible NavierStokes
44
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[COM-15] Analisis dan Prediksi dengan menggunakan Adaptif Neural – Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk Strategi Investasi pada Harga Saham BCA, BNI, dan MANDIRI *Andriantama Budi Trianto, Irsantyo Mahandrio Hadi, How Liong Thee, Acep Purqon Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Meningkatnya pendapatan hidup masyarakat memberikan dampak yang baik dalam pilihan berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya berinvestasi dalam bentuk saham. Harga saham penutupan berasal dari 3 bank nasional, yaitu BCA, BNI, dan MANDIRI. Untuk membantu masyarakat dalam melakukan investasi pada saham, dapat menggunakan program komputer Adaptif Neural – Fuzzy Inference System (ANFIS). ANFIS terbagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan saraf dan sistem fuzzy. Aturan ANFIS yang digunakan menggunakan Takagi – Sugeno Rules, dengan derajat keanggotaanya adalah Generalized bell (Gbell). Dengan menggunakan sistem Hybrid, yang terdiri dari sistem pembelajaran maju dan mundur yang akan mempelajari harga saham untuk melakukan prediksi harga saham pada waktu yang akan datang. Setelah melakukan prediksi dengan ANFIS, menerapkan strategi investasi aktif dan pasif dalam melakukan investasi pada saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan terbesar. Sehingga kita bisa mengetahui apakah ANFIS dapat menjadi alat bantu untuk melakukan investasi pada saham. Kata kunci: ANFIS; Hybrid; Saham ;Strategi
45
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-01] Fluktuasi Kadar Gula Darah, Insulin dan Glukagon Sebelum dan Sesudah Terapi Insulin Zulfa Nasir(*) dan Idam Arif(**) KK Fisika Nuklir dan Biofisika, Departemen Fisika ITB *
[email protected] **
[email protected] Abstrak Abstrak---Suatu model sistem konsentrasi plasma glukosa, insulin dan glukagon dinamis telah dikembangkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian treatment berupa terapi insulin terhadap regulasi kadar gula darah, insulin dan glukagon di dalam tubuh. Simulasi yang dilakukan difokuskan pada beberapa kasus dan kondisi yaitu kasus normal, hiperglikemia, hipoglikemia, diabetes tipe 1, dan diabetes tipe 2. Sedangkan kondisi yang disimulasikan adalah kondisi ketika ada atau tidaknya makanan ke dalam tubuh. Dari simulasi diketahui bahwa regulasi kadar gula darah tubuh sangat bergantung pada kadar insulin dan glukagon. Ketika kadar gula darah di atas rentang normal akibat adanya asupan makanan (hiperglikemia), insulin secara otomatis bekerja menurunkan kadar gula darah sampai kadar gula darah kembali ke kadar normalnya (70-110 mg/dL). Sebaliknya ketika kadar gula darah di bawah rentang normal yaitu <70 mg/dL (hipoglikemia), glukagon akan meningkatkan kadar gula darah dan insulin mengoreksi kenaikan ini sampai kadar gula darah kembali ke kadar normalnya. Untuk mengetahui bagaimana fluktuasi kadar gula darah, insulin dan glukagon sebelum dan sesudah terapi insulin, simulasi dilakukan pada kondisi ketika kadar gula darah menjadi sangat tinggi (hiperglikemia) yaitu ketika adanya asupan makanan ke dalam tubuh. Dari simulasi yang dilakukan diketahui bahwa regulasi kadar gula darah penderita diabetes terutama diabetes tipe 1 sangat bergantung pada terapi insulin yang diberikan. Ketika tidak ada terapi insulin, kadar gula darah penderita diabetes menjadi sangat tinggi (337.81 mg/dL). Sebaliknya ketika diberikan terapi insulin (NPH 27778 ng/dL), kadar gula darah penderita diabetes mengalami penurunan yang cukup signifikan (212.69 mg/dL). Namun untuk rentang waktu tertentu (antara waktu makan) penurunan ini memiliki resiko yaitu terjadinya hipoglikemia karena kadar gula darah yang terlalu rendah (<75 mg/dL). Kondisi ini terjadi terutama karena dosis insulin yang diberikan melebihi kebutuhan tubuh. Kata kunci: gula darah, insulin, glukagon, diabetes
46
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-02] Studi Potensi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Zat Antibakteri Enung Siti Nurhidayah,Ciptati Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Daun sirih merah (Piper crocatum) telah digunakan secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit. Ekstrak daun sirih merah mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan minyak atsiri. Selain itu, uji aktivitas terhadap ekstrak daun sirih merah ini menunjukkan adanya aktivitas antibakteri, antioksidan dan antimutagenik. Namun senyawa aktif yang berpotensi sebagai zat antibakteri dari ekstrak tersebut belum ada yang melaporkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan isolasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak etil asetat daun sirih merah dengan metode sonikasi dan kromatografi kolom. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan uji fitokimia kemudian diidentifikasi strukturnya dengan menggunakan data spektroskopi yang meliputi data spectrum UV, IR,1H-NMR, 13CNMR, HSQC, HMBC dan COSY. Selanjutnya terhadap metabolit sekunder yang diperoleh dilakukan uji antibakteri terhadap bakteri gram negatif Escherchia coli dan bakteri gram positif Staphylococcus aureus dengan metode pengenceran melalui penentuan Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Satu senyawa telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi sebagai senyawa golongan neolignan dengan rumus molekul C25H32O8 dan nama strukturnya menurut sistem IUPAC adalah 1-allyl-3,5dimethoxy-7-methyl-oxo-6-(3,4,5trimethoxyphenyl)bicyclo[3,2,1]oct-2-en-8-yl acetate. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan konsentrasi minimum senyawa neolignan dari daun sirih merah yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus adalah0.23 μg/mLdan pada bakteri Escherchia coli adalah 6,2 μg/mL. Kata kunci: Daun sirih merah, neolignan, sonikasisi, antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherchia coli.
47
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-03] Desain Sistem Evaluasi Sederhana Untuk Menguji Kualitas Citra Dony RIFARDO [1] , Freddy HARYANTO [1] [1] KK Fisika Nuklir dan Biofisika, Departemen Fisika ITB
[email protected],
[email protected] Abstrak Teknik pencitraan menjadi kebutuhan penting untuk menunjang diagnosis dalam dunia medis. Micro-CT SkyScan1173 tipe energi tinggi (Hamamatsu L9181-02) sebagai salah satu modalitas pencitraan yang dimiliki oleh Laboratorium BSC-A ITB dapat digunakan untuk mencitrakan objek berdensitas rendah. Objek yang digunakan dalam penelitian ini berupa Phantom Homogen Gammex 132 yang terbuat dari material akrilik. Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap alur pengerjaan, yaitu pengolahan data awal untuk variasi parameter tegangan (30 kV dan 60 kV) dan arus (100μA dan 125 μA) serta eksposur 125 ms. Data awal diperoleh dari hasil eksperimen fisika lanjut. Data awal diolah dengan membuat dua keadaan. Keadaan pertama dengan membuat tegangan konstan dan memvariasikan parameter arus. Keadaan kedua dengan membuat arus konstan dan memvariasikan parameter tegangan. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa untuk parameter tegangan 30 kV dan arus 125 μA memiliki nilai mean tertinggi dari parameter. Nilai mean merupakan representasi dari nilai koefisien atenuasi. Selanjutnya dari pengolahan data tersebut, dilakukan pengambilan data untuk parameter tegangan yang semakin kecil dari 30 kV yaitu tegangan 20 kV dan arus 100 μA serta eksposur dinaikkan menjadi 600 ms. Pengambilan data untuk parameter ini bertujuan untuk memperkuat hipotesa yang ada. Setelah dilakukan pengambilan data, maka dilakukan lagi pengolahan data untuk membandingkan semua parameter. Analisis data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan parameter yang dikeluarkan oleh NIST sebagai badan standarisasi. Hasil citra yang diperoleh dari rekonstruksi dengan menggunakan perangkat lunak NRecon kemudian di evaluasi dengan perangkat lunak ImageJ. Parameter pengukuran yang di evaluasi meliputi area, mean, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal skala keabuan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa untuk energi yang semakin rendah maka nilai mean semakin tinggi. Kata kunci: Micro-CT, ImageJ, kualitas citra, nilai rata-rata skala keabuan
48
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-04] Penggunaan Markov Chain dalam Analisa Sham Bank Mandri Arfian Alimansyah, Andri Rahmadani, Thee Houw Liong, Acep Purqon Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Saham merupakan salah satu komoditas ekonomi yang saat ini sangat banyak ditransaksikan. Dengan meningginya jumlah saham di pasaran, makin tinggi pula orang-orang yang tertarik dalam jual-beli saham. Dengan naiknya jumlah orang yang menginginkan untuk bertransaksi saham, maka dibutuhkan analisis yang dapat menjadi panduan bagi orang-orang tersebut dan Markov Chain bisa menjadi salah satu solusi untuk analisis tersebut. Konsep Markov Chain diperkenalkan pada tahun 1907 oleh matematikawan Rusia bernama Andrei A Markov. Inti dari Markov Chain adalah kita akan melihat peluang sebuah kejadian hanya dari kejadian sebelumnya sehingga kejadian di waktu n hanya akan dipengaruhi dari waktu n-1. Pada konsep Markov Chain akan diperkenalkan sistem state. Dimana state merupakan kejadiankejadian yang mungkin terjadi pada suatu sistem yang dianalisis. Dari state itu, kita akan dapatkan Matriks Transisi yang bisa kita gunakan sebagai panduan dari karakteristik saham yang dianalisis. Percobaan ini bertujuan untuk mencari matriks transisi dan mencari pengaruh waktu terhadap matriks transisi. Kata kunci: Markov Chain, Matriks Transisi, Saham, Stabil, Waktu
49
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-05] Analisis Complex Network pada 3 Jenis Usaha Kuliner di Kota Bandung Berdasarkan Data Twitter Rizki Mahardika Putra, Muhammad Salman Alfarisy, Arfian Alimansyah, Acep Purqon, The Houw Liong Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Perkembangan usaha kuliner di Kota Bandung berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ada keterkaitan usaha kuliner satu dengan usaha kuliner lainnya. Terutama pada ketiga jenis usaha kuliner yang mendominasi di Kota Bandung. Ketiga jenis usaha kuliner itu terdiri dari Masakan Internasional, Masakan Khas Nusantara, dan Masakan Khas Bandung(Sunda). Keterkaitan dari ketiganya merupakan complex network yang dapat kita analisis dari tweet yang dihasilkan dalam media sosial seperti Twitter. Karena persoalan ini merupakan suatu bentuk sistem kompleks, maka untuk mendapatkan korelasi dari ketiga jenis usaha kuliner ini digunakan metode Random Matrix Theory. Random Matrix Theory sendiri digunakan dengan cara menganalisis secara statistik dari matriks korelasi antara ketiga jenis usaha kuliner tersebut, yang nantinya akan menghilangkan noise pada data. Sehingga kita bisa mendapatkan informasi mengenai keterkaitan antara ketiga jenis kuliner ini, apakah hubungannya saling menguatkan, saling melemahkan, atau tidak ada hubungan sama sekali. Kata kunci: Complex Network, Kuliner, Korelasi, Random Matrix Theory, Twitter.
50
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-06] Studi Karakteristik Polarisasi Pulsa Magnet Pc3 Di Lintang Rendah Setyanto Cahyo Pranoto1,2 1
Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Institut Teknologi Bandung Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
2
[email protected] Abstrak Telah diketahui selama beberapa dekade bahwa angin surya merupakan sumber bagi proses-proses fisis yang terjadi di magnetosfer Bumi. Manifestasi interaksi antara angin surya dengan magnetosfer bumi secara umum dapat diamati melalui pemunculan pulsa magnet diantaranya Pc3. Pulsa magnet Pc3 merupakan osilasi gelombang hidromagnetik pada frekuensi gelombang ULF (ultra low frequency) dengan rentang periode 10 – 45 detik. Dalam makalah ini telah dilakukan pengolahan data dan analisisnya terhadap polarisasi pulsa magnet Pc3 di lintang rendah dengan menggunakan data stasiun Kupang. Butterworth filter dan Fast Fourier Transform digunakan untuk mengekstraksi pulsa magnet Pc3 dari data variasi medan magnet bumi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa orientasi dari polarisasi Pc3 mengalami penyebaran kearah barat (westward) pada pagi hari dan kearah timur (eastward) pada sore hari. Kata kunci: pulsa magnet Pc3, ULF, angin surya
51
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[ETC-07] Metoda Karakterisasi Grating Bragg dan Perhitungan Karakteristiknya dengan Menggunakan Teori Pandu Gelombang Terkopel Okky Fajar Trimaryana1), Fitrilawati2), Rahmat Hidayat1) 1)
Fisika Magnetik dan Fotonik, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Jawa Barat ]2)Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
[email protected]
Abstrak Struktur grating Bragg merupakan struktur periodik sederhana yang dapat berfungsi sebagai resonator dan filter cahaya, seperti sering ditemui dalam dalam suatu sistem laser dan komponen komunikasi optik. Dalam makalah ini akan dipaparkan metoda dan hasil karakterisasi grating Bragg dengan metoda difraksi cahaya, serta metoda dan hasil perhitungan karakteristiknya berdasarkan teori pandu gelombang terkopel. Grating yang dikaji terbuat dari bahan polimer hibrid dengan teknik pembuatan berdasarkan metoda inteferensi laser dengan konfigurasi Lloyd’s Mirror, dimana periodisitas grating ditentukan oleh sudut datang dan panjang gelombang laser pembentuk pola interferensi tersebut. Karakterisasi dilakukan dengan metoda difraksi cahaya yang menghasilkan nilai panjang gelombang Bragg dari sampel grating berkisar di 1200 nm. Hasil perhitungan dengan menggunakan teori pandu gelombang terkopel ternyata juga menunjukkan kisaran panjang gelombang Bragg yang hampir sama. Selanjutnya keterkaitan antara kedalaman struktur dengan intensitas refleksinya akan juga dipaparkan dari hasil perhitungan tersebut. Kata kunci: Laser, Grating, Polimer Hibrid, Reflektor Bragg
52
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-01] Pola Penurunan Kadar Glukosa Darah Sebagai Akibat Pemberian Curcumin dalam Berbagai Dosis pada Tikus Wistar Hiperglikemia Kapas Fernando Pasaribu dan Horasdia Saragih Universitas Advent Indonesia
[email protected] Abstrak Pemberian ragam dosis curcumin dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus wistar yang terinduksi aloksan telah dilakukan. Induksi aloksan sebagai Reactive Oxygen Species (ROS) pada tikus wistar memberi dampak terhadap rusaknya sel β pankreas dalam menghasilkan insulin, sehingga memicu peningkatan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Dalam penggunaannya, curcumin diberikan dengan beragam dosis untuk melihat pola perubahan kadar glukosa darah. Curcumin pada dosis 300 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB telah diberikan secara peroral pada tiap kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif yang tidak diberikan curcumin digunakan sebagai pembanding. Kadar glukosa darah tiap 2 hari diukur untuk mendapatkan pola perubahan pada tiap kelompok perlakuan. Setelah 5 hari perlakuan, laju perubahan kadar glukosa darah, teramati. Dari tiga ragam dosis curcumin yang digunakan, diperoleh bahwa pemberian curcumin pada dosis 300 mg/kgBB memiliki pola penurunan kadar glukosa yang paling optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan curcumin pada dosis 300 mg/kgBB merupakan suatu solusi untuk mengatasi rusaknya sel β pankreas dalam menghasilkan insulin pada penderita hiperglikemia. Kata kunci: hiperglikemia, dosis curcumin, glukosa darah, sel β pankreas
53
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-02] Peran Surfaktan dalam Insersi Multiwall Carbon Nanotubes (MWCNT) ke dalam Nata-de-coco Shielda Natalia Joris, Prof. Djulia Onggo Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Surfaktan merupakan molekul yang umumnya digunakan untuk menstabilkan dispersi partikel berskala nano. Surfaktan dapat digunakan untuk medispersikan partikel berskala nano. Pada insersi Multi wall Carbon Nanotubes (MWCNT) ke dalam serat nata-de-coco, digunakan surfaktan anionik Sodium Dodecyl Sulfate (SDS) dan surfaktan kationik Cetyltrimethyl Ammonium Bromide (CTAB) untuk mendispersikan MWCNT dalam larutan. Data hasil pengukuran spektrofotometer UV pada panjang gelombang 255 nm menunjukkan bahwa CTAB mampu mendispersikan partikel MWCNT dalam larutan dengan lebih stabil dibandingkan SDS. Pada insersi MWCNT dalam serat nata-de-coco digunakan 0,35 g MWCNT dan 0,35 g CTAB dalam 100 mL akuades selama 1 jam dapat menghasilkan konduktivitas elektrik sebesar 1,95x10-1 S/cm Kata kunci: CTAB, SDS, MWCNT, dispersi, insersi
54
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-03] Sintesis Kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]I (Htrz = 1,2,4-4(H)TRIAZOL) dalam biopolimer nata de coco Trinarti Ekajati dan Djulia Onggo Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Senyawa kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]I dengan Htrz = 1,2,4-4(H)-triazol, telah berhasil disintesis dalam biopolimer nata de coco menggunakan larutan besi(II) iodida yang diperoleh dari larutan besi(II) sulfat dengan melibatkan reaksi eliminasi ion sulfat menggunakan barium nitrat yang dilanjutkan dengan penambahan garam alkali iodida berlebih. Kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]I yang dihasilkan bersifat diamagnetik pada suhu ruang dan berwarna merah muda. Pada pemanasan antara 100o – 108oC, warna kompleks tersebut berubah menjadi putih dan ketika didinginkan pada suhu antara 89o – 83oC menjadi merah muda kembali. Karakteristik ini menunjukkan bahwa senyawa kompleks tersebut peka terhadap perubahan suhu dan dapat dimanfaatkan sebagai material sensor. Senyawa tersebut dapat disintesis dengan memanfaatkan kompetisi ion sulfat dan ion iodida dalam pembentukan kompleks besi(II) dengan ligan Htrz. Karena kompleks besi(II)-Htrz dengan anion sulfat terbentuk lebih lama daripada kompleks besi(II)-Htrz dengan anion iodida maka penambahan ion iodida berlebih memungkinkan terbentuknya kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]I lebih dulu. Adanya ion iodida berlebih menyebabkan suhu transisi sedikit lebih tinggi baik pada proses pemanasan maupun pada proses pendinginan. Kata kunci: [Fe(Htrz)2(trz)]I
55
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-04] Pemanfaatan Kulit Rotan Sebagai Filler Bionanokomposit pada Aplikasi Fan Cover Comp Sepeda Motor A.Mulyawan *, H.Monavita *, S. Nikmatin Institut Pertanian Bogor
[email protected] Abstrak THE UTILIZATION OF RATTAN’S PEEL AS A BIONANOCOMPOSITE FILLER ON FAN COVERCOMP MOTORCYCLES APPLICATION. The research to synthesize rattan’s peel as a bionanocomposite filler has been conducted. The nanoparticles of rattan’s peel as a bionanocomposite filler were gained from Hammer Mill Machine with 3 variations of milling time; 15 minutes, 30 minutes, and 45 minutes. According to the average size of rattan’s peel nanoparticles from Particle Size Analysis characterization, sample B (30 minutes milling time variation) has the smallest average size that is 24.35 nm, so that nanoparticles from sample B were used as a bionanocomposite filler. In this research, Bionanocomposite were made from combining rattan’s peel as a filler and Polypropilane as a matrix with using Extrusion and Injection Molding method. XRay Diffraction (XRD) were used to define the crystal phase of the bionanocomposite, Differential Scanning Calorymetry (DSC) characterization were used to determine the ability of a material to withstand from heat treatment, and Scanning Electron Microscope (SEM) were used to confirm the distribution and morphological structure of the sample. Analyses of XRD showed that bionanocomposite consist of 2 different crystal phase that is monoclinic and orthorombic. According to the morphological structure using SEM, bionanocomposite had a good homogenity between the rattan’s peel and Polypropilane.Based on DSC characterization, bionanocomposite had a melting point at 162.83 oC, this result is quietly same with material that always been used to produce fan cover comp in motorcycle with melting point at 168.8 oC Kata kunci: Bionanocomposite, Nanoparticle, Rattan peel, Polypropilane, Fan covercomp
56
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-05] Pembuatan dan Karakterisasi Papan Partikel dari Sekam Padi Taufiq Al Farizi (a*), Widayani (b) a) Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] b) Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Telah dilakukan pembuatan papan partikel sekam padi dengan perekat epoksi. Secara garis besar pembuatan papan partikel tersebut melalui tahapan, yaitu: pengahancuran sekam padi, penyaringan dengan ukuran 24 mesh - 40 mesh, penimbangan massa sekam padi, epoksi dan air, pencampuran epoksi hardener dengan air hingga merata, pencampuran sekam padi pada campuran air dan epoksi hardener hingga merata, penambahan epoksi resin pada campuran sebelumnya hingga merata, masing-masing dengan ukuran variatif, pencetakan pada ukuran 25 cm x 18 cm, pemanasan dengan hottpress pada suhu 1200C dan tekanan 20 kgf/cm2 selama 20 menit, dan pengkondisian selama 7 hari. Sifat fisis dan mekanis yang dihitung meliputi kerapatan, kadar air, daya serap air, ketebalan, kuat lentur (MOR), modulus elastisitas (MOE), kuat ikat internal (IB) dan kuat impak. Pengujian yang sudah dilakukan adalah sifat fisis papan partikel. Kerapatan papan partikel dengan perekat (4,76 ; 9,09; 13,04; 16,67) % masing-masing adalah (0,69; 0,78; 0,78; 0,80) %. Kadar air masing-masing adalah (13,31; 8,21; 7,42; 7,19) %. Daya serap air masing-masing adalah (70,8; 79,07; 57,13; 47,97)%. Pengembangan tebal masing-masing adalah (14,28; 14,28; 14,28; 12,5) %. Dengan demikian, sifat fisis papan partikel yang telah dibuat memenuhi standar SNI 03-2105-2006. Kata kunci: sekam padi, epoksi, sifat fisis dan mekanis
57
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-06] Perhitungan Density Functional Theory (DFT) dan Aplikasinya pada Material ZnO dan TiO2 Freddy Giovanni Setiawan dan Yudi Darma Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Density Functional Theory (DFT) merupakan sebuah teori yang menggunakan densitas elektron sebagai dasar untuk mendeskripsikan berbagai properti sistem dalam keadaan ground - state. DFT merupakan teori yang paling sukses saat ini karena perhitungannya menghasilkan nilai dengan akurasi yang tinggi. Penelitian ini membahas tentang prinsip dasar yang digunakan dalam perhitungan DFT dan aplikasinya untuk menentukan sifat magnetik dan struktur elektronik, meliputi band gap dan density of states (DOS) pada bentuk alami dari kristal ZnO dan TiO2, yaitu struktur wurtzite dan rutile. Dalam pelaksanaannya, perhitungan ini memanfaatkan open source code Quantum Espresso yang sudah terintegrasi dengan fungsional exchange correlation GGA. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa wurtzite ZnO dan rutile TiO2 sama – sama memiliki celah pita energi langsung sebesar 0.96 eV dan 1.9 eV. Hasil DOS menunjukkan bahwa kedua struktur ini memiliki total momen magnetik nol karena bentuk yang simetri antara elektron spin up dan spin down. Pada wurtzite ZnO, pita valensi dibentuk oleh hibridisasi antara orbital O 2p dengan Zn 3d, sedangkan pada rutile TiO2 pita valensinya terbentuk oleh hibridisasi antara orbital O 2p dengan Ti 3d. Nilai band gap yang belum sesuai dengan hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada material – material yang memiliki orbital 3d, fungsi exchange – correlation GGA memerlukan koreksi lebih lanjut. Kata kunci: density of states, exchange-correlation, rutile, wurtzite
58
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-07] Analisa Kinerja Charge/Discharge Membran Polimer Elektrolit Kitosan Litium pada Baterai Ion Litium Rechargeable Multazam, Achmad Rochliadi, I Made Arcana Insitut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Baterai merupakan alternatif sebagai pengganti penyedia energi portable. Salah satu jenis baterai adalah baterai ion litium yang dapat diisi ulang (rechargeable litium-ion battery) yang berbasis membran polimer elektrolit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sel baterai komersil dan sel baterai kitosan-litium. Penelitian ini menggunakan baterai ion litium polimer dengan tipe PLH-1RO3F yang memiliki kapasitas 620 mAh dengan tegangan 3,7 volt. Pengganti separator dalam baterai komersil menggunakan kitosan litium yang sebelumnya telah dibuat dalam bentuk membran polimer elektrolit dengan penambahan garam LiClO4 15%. Kitosan diperoleh dari isolasi limbah kulit udang. Konduktivitas dari membran kitosan litium 1,25 x 10-4 S cm-1. Analisa kinerja sel baterai komersil dan sel baterai kitosan-litium menggunakan alat Vencon UBA5 dengan variasi arus charge dan discharge, diperoleh bahwa arus charge 0,2C dan arus discharge 0,5C memberikan persentase kapasitas efektif yang paling besar yaitu 93,63%. Efisiensi energi tertinggi diberikan pada baterai dengan arus charge 0,7C dan arus discharge 0,3C besar persentase 95,4%. Berdasarkan analisa kinerja sel baterai komersil, kapasitas efektif dan efisien energi cenderung meningkat seiring dengan menurunnya arus tetap discharge yang digunakan. Dengan spektroskopi impedansi, diperoleh nilai Resr semakin menurun dengan menurunnya arus tetap discharge yang diberikan. Arus tinggi (2C dan 1C) memberikan hambatan yang lebih besar dari pada arus rendah (0,5C dan 0,3C). Sedangkan untuk sel baterai kitosan-litium, memberikan nilai berbeda dengan baterai komersil, kapasitas efektif dan efisiensi energi menurun seiring dengan menurunnya arus discharge yang diberikan dengan persentase yang sangat kecil dibandingkan dengan sel baterai komersil. Kapasitas efektif dan efisiensi energi yang paling besar diberikan pada sel baterai dengan arus charge 0,2C dan arus discharge 1C masing-masing 12,55% dan 16,58%. Konduktivitas membran berkurang menjadi 1,37x 10-4 S cm-1. Kata kunci: kinerja baterai, membran kitosan-litium, baterai ion litium, arus tetap discharge
59
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-08] Simulasi Respon Optik pada Berbagai Logam dengan Model Drude-Lorentz Freddy Giovanni Setiawan, Zaeny Ahmad dan Yudi Darma* Quantum Semiconductor and Devices Lab. Kelompok Keahlian Fisika Material Elektronik Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] [email protected] Abstrak Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk menghitung berbagai parameter optic menggunakan model Drude-Lorentz. Material yang menjadi objek perhitungan adalah beberapa jenis logam yaitu Perak(Ag), Alumunium(Al), Tembaga(Cu), dan Emas(Au). Model Drude-Lorentz ini menggunakan bentuk persamaan klasik, yaitu osilasi teredam elektron dengan konstanta pegas yang menghubungkan masing-masing inti atom. Pada model ini diperhitungkan adanya gaya luar akibat medan listrik dari gelombang cahaya. Seluruh perhitungan pada simulasi dilakukan dalan software MATLAB. Hasilnya menunjukkan bahwa pada panjang gelombang 310 nm, Perak (Ag) bersifat transparan (R<<1). Selain itu, absorbsi tertinggi terdapat pada Al dan terendah pada Au untuk daerah cahaya tampak, bergantung pada indeks bias imajinernya. Dengan mempertimbangkan adanya mode Transverse Elektric(TE) dan Transverse Magnetik(TM) diketahui bahwa perbedaan bentuk kurva reflektansi logam Perak (Ag) hanya dipengaruhi oleh variasi nilai sudut datang cahaya Kata kunci: Drude-Lorentz, Reflektansi, Transverse Electric, Transverse Magnetic
60
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-09] Karakterisasi Lapisan Tipis Berbahan Karbon di Atas Tembaga Menggunakan Spektroskopi Raman Heldi Alfiadi, Angga Virdian, dan Yudi Darma* Kelompok Keahlian Fisika Material Elektronik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Ganesha 10 Bandung, Indonesia 40132 *
[email protected] [email protected] Abstrak Pada penelitian ini dipelajari pengaruh lapisan tipis tembaga terhadap kualitas lapisan tipis karbon yang ditumbuhkan di atasnya. Lapisan tipis tembaga ditumbuhkan di atas substrat silikon (100) menggunakan evaporasi termal. Setelah itu dilakukan penumbuhan lapisan tipis karbon di atas lapisan Cu/Si menggunakan DC Unbalanced Magnetron Sputtering. Sputtering lapisan tipis karbon di atas Cu dilakukan pada suhu 300 0C dengan tekanan 4.6 x 10-2 mbar dengan waktu deposisi 2 dan 3 jam. Hasil pengukuran spektra Raman menunjukkan struktur ikatan karbon menyerupai honeycomb. Lebih jauh lagi, pada lapisan karbon dengan waktu sputtering selama 2 jam menunjukkan adanya cacat pada struktur honeycomb yang lebih banyak. Studi tentang struktur ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan awal dalam mendesain devais elektronik berbasis lapisan karbon. Kata kunci: Cu, DC unbalanced magnetron sputtering, evaporasi termal, grafena, karbon.
61
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[MAT-10] Analisa Spektra X-ray Diffraction Terhadap Pengaruh Thermal Annealing pada Lapisan Penyangga γ-Al2O3 di atas Si(100) Grasia Meliolla, Muchlis Zaelani dan Yudi Darma* Quantum Semiconductor and Devices Lab. Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesa 10 Bandung, Indonesia 40132 *
[email protected] [email protected] Abstrak Pada penelitian ini, dilakukan penumbuhan lapisan tipis γ-Al2O3 di atas substrat Si(100) dengan menggunakan evaporasi termal dan dilanjutkan dengan proses oksidasi. Oksidasi kering untuk menghasilkan γ-Al2O3 dilakukan pada struktur Al/Si(100) dengan mengalirkan gas O2 selama 10 menit pada suhu 550oC. Untuk mempelajari efek pemanasan pada kestabilan struktur kristal γ-Al2O3, maka dilakukan proses thermal annealing pada suhu 700oC. Hasil penumbuhan lapisan γ-Al2O3 yang cukup homogen ditunjukkan oleh citra scanning electron microscopy (SEM), dan komposisi atomik lapisan γ-Al2O3 dikonfirmasi oleh spektroskopi energy dispersive xray (EDS). Perubahan struktur kristal sebelum dan setelah proses annealing dianalisa menggunakan x-ray diffraction (XRD). Spektra XRD mengindikasikan bahwa setelah proses annealing, struktur γ-Al2O3 mengalami deformasi menuju fase δ-Al2O3 yang bersifat relatif tidak stabil. Diketahui juga bahwa terjadi oksidasi lanjutan pada lapisan γ-Al2O3 dan difusi atom oksigen menuju lapisan antar muka Si dan γ-Al2O3 yang akhirnya membentuk lapisan SiO2. Kata kunci: Al2O3, Evaporasi termal, Kristalinitas, Thermal annealing, Oksidasi kering
62
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-01] Effect of Voltaic Cell Interactive Multimedia (VCIM) Learning for Students’ Understanding of Macroscopic, Sub-Microscopic and Symbolic Representation Rizka Husnu Maulana; Harry Firman; Yayan Sunarya Indonesian University of Education
[email protected] Abstrak This study aims to determine the effect of voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) learning for students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The research method used was quasi-experimental with "nonequivalent control group design". It was implemented in SMK Negeri 1 Majalengka class XI-RPL in the academic year 2012/2013. Research subjects in this study consisted of 64 students who were divided into 33 students of experimental group and 31 students of control group. Data were collected through the initial test and final test of understanding representation test and student questionnaires. Data were analyzed by Independent t-test. The results showed that the voltaic cell Interactive multimedia learning can improve students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The mean N-Gain of understanding representation in the experiment group is 0.65 (moderate) and control group is 0.49 (moderate). It can be concluded there was no significant difference between the average understanding of macroscopic and symbolic representation of experimental group and control group with p-value 0,719 and 0,785, but there was significant difference between the average understanding of sub-microscopic representation of experimental group and control group with p-value 0,000. Students’ response to voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) well with the average percentage score of 76 %. Kata kunci: Interactive multimedia, macroscopic representation, sub-microscopic representation, symbolic representation, voltaic cell concept
63
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-02] Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis pada Siswa SMP dengan Menggunakan Pendekatan OpenEnded Merlina Situmeang Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung 40559 e-mail:
[email protected] [email protected] Abstrak Kemampuan koneksi matematis yang menjadi titik berat dalam pembelajaran matematika pada siswa SMP, saat ini sangat rendah. Hal ini menyebabkan capaian siswa SMP pada bidang studi matematika tidak memuaskan. Oleh karena itu, pencarian terhadap suatu jenis pendekatan untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan. Telah diuji suatu jenis pendekatan yang disebut dengan pendekatan openended untuk mengatasi permasalahan di atas. Pengujian dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Parongpong. Pendekatan open-ended adalah jenis pendekatan yang membolehkan siswa untuk menyelesaikan suatu persoalan matematika dengan beragam cara sesuai dengan cara yang siswa kuasai dan sukai. Dengan pendekatan seperti ini akan terjadi suatu proses perangsangan potensi intelektual dan pengalaman pada siswa untuk mencari/menemukan sesuatu cara baru dalam menyelesaikan suatu persoalan matematika. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa siswa mampu menyelesaikan persoalan matematika dengan lebih dari satu cara yang benar, dan memberikan peningkatan terhadap capaian siswa pada materi ajar matematika. Dengan menggunakan statistik uji-t pada tingkat signifikansi α=0.05 diperoleh bahwa kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Mengacu pada hasil ini, disimpulkan bahwa pendekatan open-ended dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. Kata kunci: open-ended, koneksi matematis
64
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-03] Penerapan Strategi Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Dewi Sulistyarini Universitas Advent Indonesia
[email protected] Abstrak Dalam pemecahan masalah matematika, salah satu kemampuan yang perlu dimiliki siswa adalah kemampuan koneksi matematis. Koneksi matematis merupakan kemampuan siswa menghubungkan matematika secara internal maupun eksternal baik dengan ilmu pengetahuan yang diluar matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun kemampuan koneksi matematis siswa SMP di Indonesia saat ini, masih rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil penelitian Association for the Evaluiation of Educational Achievement Study Center Boston College pada Trends in Mathemathics and Science Study (TIMMS) pada tahun 2011. Untuk mengatasi hal ini maka penerapan strategi reciprocal teaching merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Pada penelitian ini, strategi reciprocal teaching telah dilakukan pada siswa SMP PGRI 4 CIMAHI, Bandung Barat yang digunakan sebagai sampel. Sampel dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional sementara kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran reciprocal teaching. Dari hasil klasifikasi gain ternormalisasi pada kedua kelas terlihat kelas eksperimen menunjukan rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,6980 dimana hasilnya lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol hal tersebut menginformasikan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sedangkan dari hasil uji perbedaan dua rata-rata yang dianalisis menggunakan statistik uji-t pada tingkat signifikansi α=0,05 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukan bahwa siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi reciprocal teaching menghasilkan kemampuan koneksi matematis yang secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Mengacu pada hasil tersebut maka disimpulkan bahwa strategi pembelajaran reciprocal teaching lebih efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa daripada pembelajaran konvensional. Kata kunci: Strategi reciprocal teaching, koneksi matematis, siswa SMP
65
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-04] Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Papie Gerson Pandie Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No.288 Parongpong, Bandung 40559
[email protected] Abstrak Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah menjadi fokus pembelajaran matematika di semua jenjang pendidikan. Pemecahan masalah juga direkomendasikan NCTM (National Council of Teacher of Mathematics) sebagai fokus pembelajaran matematika di sekolah. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Indonesia masih rendah dibawah rata-rata internasional. Faktor penyebabnya adalah kurangnya minat siswa pada matematika yang dianggap sebagai momok yang menakutkan. Untuk itu, dibutuhkan sebuah model pembelajaran yang lebih tepat dan efektif mampu memotivasi siswa dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Model pembelajaran ARIAS disarankan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan model pembelajaran ARIAS, siswa dimotivasi dari awal untuk percaya diri dan menyenangi materi yang dipelajari, relevan dan bermanfaat dalam kehidupan siswa. Kemudian siswa dituntun untuk mengerjakan soal pemecahan masalah dengan langkah-langkah polya. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk menilai diri sendiri dengan dikontrol oleh guru. Siswa SMP Negeri 3 Cisarua, Bandung Barat dijadikan sebagai sampel. Sampel dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran ARIAS sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional. Dari hasil studi tersebut, didapati bahwa motivasi siswa mengalami peningkatan terhadap pembelajaran matematika dan memberikan peningkatan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil analisis uji-t dengan tingkat signifikansi α = 0,05 didapati bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan perlakuan model pembelajaran ARIAS, secara signifikan lebih baik dari siswa yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARIAS dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kata kunci: Model Matematis
Pembelajaran
ARIAS,
66
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-05] Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan Maple Untuk Meningkatkan Penalaran Matematis Siswa SMA Oriza Stepanus, Yuni Astuti dan Horasdia Saragih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung 40559
[email protected] Abstrak Banyak metode belajar yang ditawarkan dalam pembelajaran matematika namun masih banyak guru yang merasa nyaman dengan metode konvensional. Siswa menjadi pasif dalam proses belajar. Hal ini menjadi faktor rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa. Perlu dicari solusi dari masalah ini. Dari hasil penelitian ini didapat suatu solusi yaitu model CUPs berbantuan Maple. Telah diujikan pada siswa SMA Negeri 1 Parongpong, kelas XI IPS 2. CUPs merupakan pembelajaran dimana siswa dapat mengkonstriksi sendiri penalarannya kemudian dibantu dengan software Maple untuk membuktikan hasil berfikir siswa. Maple adalah suatu suatu perangkat lunak yang dipasang pada komputer yang mampu memberikan solusi dalam bentuk numerik atau simbolik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian didahului oleh wawancara dan obeservasi tentang pembalajaran di kelas XI IPS. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/analisa dan refleksi. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 59,8 dan nilai ratarata siswa pada siklus II adalah 79,6. Selain itu presentase nilai KKM (nilai KKM sekolah = 70) siswa meningkat, yaitu 56,3% pada siklus I dan 63,4% pada siklus II. Seiring dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar matemtika maka meningkat juga kemampuan penalaran siswa terhadap suatu materi sehingga meningkatkan nilai rata-rata pada setiap siklusnya. Berdasarkan temuan ini maka metode pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) berbantuan Maple dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Kata kunci: pembelajaran CUPs, Maple, penalaran matematis.
67
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-06] Penggunaan Pendekatan Keterampilan Metakognitif Untuk Mengatasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP David Samuel Karunianto Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Mastusi No. 288 Parongpong, Bandung 40559
[email protected] Abstrak Salah satu kemampuan yang sangat penting harus dimiliki oleh siswa agar dapat menyelesaikan permasalahan dalam matematika adalah kemampuan pemecahan masalah matematis. Hal ini disebabkan karena siswa SMP dalam menyelesaikan soalsoal tidak rutin sangat lemah. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu siswa mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif. Telah dilakukan penelitian pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Cisarua bahwa dengan menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif dapat mengatasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa siswa mampu memecahkan soal-soal tidak rutin. Dengan menggunakan statistik uji-t pada tingkat signifikansi α=0.05 diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif dapat dijadikan suatu alternatif untuk mengatasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Kata kunci: Pendekatan Masalah Matematis.
Keterampilan
Metakognitif,
68
Kemampuan
Pemecahan
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-07] Penggunaan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Tri Sabatina Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung 40559
[email protected] [email protected] Abstrak Peran kemampuan representasi sangat penting dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep, komunikasi matematis dan pemecahan masalah. Namun banyak penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis masih rendah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran efektif yang bisa meningkatkan kemampuan representasi matematis. Suatu pembelajaran yang tepat dan efektif untuk masalah tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang berfokus pada penemuan sehingga dapat membuat pengetahuan awet tertanam di dalam pikiran siswa dan dapat mengkonstruksi pengetahuan sendiri di dalam pikirannya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Parongpong. Sampel dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Dari hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji t pada tingkat signifikansi = 0.05 diproleh bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Mengacu kepada hasil ini, maka disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontesktual dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis lebih baik dibandingkan konvensional. Kata kunci: kontekstual, representasi matematik
69
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-08] Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada siswa SMA Dengan Model Pembelajaran Generatif Sonny Anderson Manu Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat 40559.
[email protected] Abstrak Dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis, dibutuhkan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang penting digunakan untuk mendukung upaya yang dimaksud. Ini dikarenakan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, tergolong rendah. Model pembelajaran generatif merupakan salah satu alternatif yang disarankan. Telah dilakukan suatu studi dengan menggunakan model pembelajaran generatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Studi ini dilakukan pada siswa Kelas X, SMA N 1 Lembang. Dengan menggunakan model pembelajaran generatif, siswa dituntun untuk mengerjakan soal pemecahan masalah matematis dalam empat tahap penting. Tahap pertama, siswa dibimbing oleh guru untuk mengingat kembali konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya yang akan membantu siswa untuk memahami soal pemecahan masalah yang akan dikerjakan, kemudian siswa diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahun yang telah didapatkan dalam pengetahuan baru yang akan dipelajari, dan pada tahap berikutnya siswa dituntun untuk membagikan ide dengan kelompok yang lain, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru pada situasi yang baru. Hasil dari studi tersebut, ditemukan bahwa siswa mampu memecahkan masalah matematis dengan cara yang benar dan memberikan peningkatan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Dengan menggunakan uji-t ditemukan bahwa, upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran generatif secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran biasa, pada tingkat signifikansi α=0,05. Mengacu pada hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran generatif dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kata kunci: Model Generatif, Pemecahan Masalah Matematis
70
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-09] Eefektivitas Penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) dalam Meningkatkan Prestasi Pencapaian Ketrampilan Bahasa Inggris Siswa SMA Advent Doyo Baru Kelas XI Sentani - Jayapura Donatus Nahak Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Advent Indonesia
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas Computer Assisted Language Learning (CALL) sebagai media pendukung dalam pembelajaran bahasa Inggris, dan meningkatkan prestasi Bahasa Inggris siswa. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan CALL untuk memecahkan masalah dan meningkatkan prestasi pencapaian ketrampilan Bahasa Inggris siswa. Peneliti telah memilih siswa kelas XI SMA Advent Doyo Baru Sentani - Jayapura. Dua kelas yang digunakan, kelompok kontrol adalah IPA dan kelompok eksperimen adalah IPS. Kedua kelompok mengambil pra -tes yang sama. Kelompok eksperimen menggunakan CALL, sementara kelompok kontrol menggunakan metode konvensional, di akhir tiga puluh tujuh jam kedua kelompok mengambil post-test. Sebagai hasilnya, peneliti menemukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki nilai yang berbeda dalam pra-tes dan paska-tes. Nilai gain kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai gain kelompok kontrol. Berdasarkan analisis data parametrik t - test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam prestasi Bahasa Inggris siswa pada kedua kelompok. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan efektivitas penggunaan PANGGILAN untuk meningkatkan Prestasi Bahasa Inggris siswa. Kata kunci: CALL, Pencapaian Prestasi, dan Ketrampilan Bahasa Inggris
71
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-10] Mengatasi Rendahnya Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Strategi Pembelajaran ThinkTalk-Write (TTW) Nelty Notty Program Studi Pendidikan Matematika Univesitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No 288 Parongpong, Bandung 40559
[email protected] Abstrak Kemampuan komunikasi matematis adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan interaksi antara satu individu dengan individu lainnya, dalam hal ini interaksi antara guru dan siswa. Kemampuan komunikasi matematis siswa di Indonesia masih sangat rendah, Indonesia masih jauh dibawah skor rata-rata matematika internasional, oleh sebab itu kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah Think-Talk-Write (TTW). Dengan cara berpikir sendiri, berbicara (dalam hal ini berdiskusi dalam kelompok) dan mempresentasikan hasil diskusi melalui tulisan, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan kreatif. Siswa SMPN 3 Parongpong dijadikan sebagai sampel. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan strategi pembelajatan TTW dan kelompok kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran konvensiaonal. Dari hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji-t pada tingkat signifikasi ∝=0.05 diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh strategi pembelajaran TTW berbeda (lebih baik) secara signifikan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran TTW dapat digunakan untuk meningkatkan rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: Komunikasi matematis, pembelajaran Think -Talk-Write (TTW)
72
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-11] Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Hiras Sitorus Program Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat, 40550
[email protected] Abstrak Kemampuan pemecahan masalah matematis memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika yaitu untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Namun fakta dalam karya ilmiah lain memberikan informasi bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa cenderung masih rendah. Berdasarkan kenyataan di atas maka diperlukan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Pendekatan inkuiri terbimbing merupakan suatu pembelajaran dimana proses awalnya memberikan masalah kepada siswa, kemudian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri proses penyelesaiannya, sehingga pemahaman terhadap konsep dan prinsip akan bertahan lama dalam diri siswa. Sampel dalam karya ilmiah ini adalah siswa SMP Negeri 2 Parongpong. Sampel dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol mendapat perlakuan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok tersebut diberikan instrumen tes yang sama untuk mendapatkan informasi tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis. Setelah data dianaslis dengan menggunakan statistik uji t pada tingkat signifikansi α = 0.05 diperoleh bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing mendapatkan hasil yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Mengacu kepada hasil ini, maka disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa lebih baik dibandingkan konvensional. Kata kunci: pemecahan Masalah, Inkuiri Terbimbing
73
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-12] Meningkatkan Komunikasi Matematis Siswa SMP Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Farida Hulu Program Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong. Bandung 40559
[email protected] Abstrak Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP N. I Kab. Bandung Barat. Kemampuan komunikasi matematis siswa SMP saat ini masih banyak yang menunjukan bahwa kemampuan komunikasi matematis khususnya SMP masih sangat rendah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Suatu pembelajaran yang tepat dan efektif untuk masalah tersebut adalah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan suatu pembelajaran yang berfokus pada belajar kelompok sehingga dapat membuat pelajaran matematis tidak membosankan dan membuat siswa aktif saling bertukar pikiran dan dapat mempresentasika jawaban di depan kelas. Sampel yang digunakan adalah siswa SMP N. I Kab. Bandung Barat. Sampel dibagi ke dalam 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Dari hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji t pada tingkat signifikansi α = 0.05 diproleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terdapat hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Mengacu kepada hasil ini, maka disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional. Kata kunci: Komunikasi, Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
74
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-13] Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Boike Sianipar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Advent Indonesia Jl.Kolonel Masturi No. 288 Parongpong Bandung 40559
[email protected] Abstrak Berdasarkan berbagai penelitian ditemukan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong rendah. Hal ini mengakibatkan pencapaian hasil belajar matematika siswa juga rendah karena kemampuan komunikasi matematis sangat berhubungan dengan kemampuan matematis yang lain. Oleh karena hal itu dibutuhkan satu model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu model pembelajaran group investigation. Model ini berupa model pembelajaran yang memberikan ruang kepada setiap siswa atau kelompok untuk mempelajari suatu topik dengan investigasi, penyelidikan, berbagi gagasan atau ide-ide matematika. Siswasiswa dari dua kelas pada SMP Negeri 3 Cisarua, Bandung dijadikan sampel dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang berjumlah 38 orang dan kelompok eksperimen yang berjumlah 37 orang. Kelompok eksperimen diberi model pembelajaran Group Investigation dan kelompok kontrol diberi pelajaran konvensional. Mengacu pada data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif statistik. Dari hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji t pada tingkat signifikansi α = 0.05 diperoleh bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Group Investigation secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Jadi model Group Investigation dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Kata kunci: Model Group Investigation, Kemampuan Komunikasi Matematis, Siswa SMP.
75
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-14] Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Problem Posing Mikha Barus Program Studi Matematika Universitas Advent Indonesia Jl. Kolonel Masturi 288 Parongpong, Bandung Barat – 40559
[email protected] Abstrak Penalaran merupakan sebuah kemampuan yang sangat penting untuk menguasai matematika sehingga perlu untuk dikembangkan dalam diri siswa. Oleh sebab itu usaha untuk menemukan sebuah penbelajaran untuk meningkatkan penalaran matematis siswa sangatlah penting, Penelitian ini menggunakan pendekatan problem posing yang mengharuskan siswa untuk membentuk soal-soal baru serta membuat penyelesaiannya dari sebuah situasi. Pembelajaran dengan pendekatan problem posing sangat erat hubungannya dengan sifat dasar manusia, yaitu selalu ingin mengetahui, sehingga adanya keselarasan antara pembelajaran dan sifat dasar manusia yang membuat hasil kemampuan siswa untuk bernalar akan diasah secara maksimal. Dengan menggunakan statistik uji-t pada tingkat signifikansi α = 0.05 diperoleh bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik daripada kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Berdasarkan dari hasil peneletian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan problem posing dapat digunakan untuk meningkatkan kemamapuan penalaran matematis siswa. Kata kunci: Problem posing, Penalaran dan Karakter
76
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-15] Animasi Hukum II Newton Pada Bidang Miring dengan Menggunakan Visual Basic for Application pada Microsoft Excel serta Perhitungan Kecepatan dan Posisi Menggunakan Metode Euler dan Analitik Widya Arisya Putri, Dinar Maftukh Fajar, Hari Anggit Cahyo Wibowo Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Penerapan Hukum II Newton sangat banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah gerak dua buah benda pada bidang miring yang dihubungkan dengan katrol dengan menggunakan tali. Untuk memudahkan pembelajaran, dibuat suatu animasi dengan menggunakan visual basic for application (VBA) pada Microsoft Excel. Dengan terlebih dahulu mencari percepatan sistem, kemudian dibuat animasi untuk gerakan benda dimana apabila percepatan bernilai positif,maka benda akan bergerak ke arah kanan, dan apabila percepatan benda bernilai negatif, maka benda akan bergerak ke arah kiri. Selain itu, arah gerak benda juga harus memenuhi syarat-syarat sesuai konsep fisika yang meliputi koefisien gesekan statis, koefisien gesekan kinetis, massa benda pertama, massa benda kedua, dan sudut yang dibentuk antara bidang horizontal dan bidang miring. Dari percepatan yang didapatkan secara analitik, dibuat perhitungan untuk menentukan kecepatan dan posisi benda dengan menggunakan metode Euler dan metode analitik. Dari kedua metode ini akan dibandingkan nilai keduanya untuk dilihat besarnya nilai error. Dari data ini juga dibuat grafik posisi terhadap waktu dan grafik kecepatan terhadap waktu. Kata kunci: animasi, Euler, visual basic for application
77
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-16] Pengembangan Video Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Dewi Muliyati, Ulima Azalia, Suprijadi, Sasfan Arman Wella Sains Komputasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Kelompok Keahlian Teori Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
[email protected] Abstrak Pengembangan media pembelajaran sains terutama Fisika menjadi suatu yang dinilai inovatif saat ini, misalnya dalam bentuk alat peraga, modul ajar, animasi, simulasi, video, serta multimedia interaktif. Di antara berbagai jenis media tersebut, video dapat menjadi pilihan sebagai media pembelajaran mandiri. Dalam penelitian ini, video yang dikembangkan berisi tentang proses pembuatan alat peraga dan penjelasannya terkait dengan gaya gerak listrik induksi. Video gaya gerak listrik induksi ini dirancang untuk mempelajari hukum induksi Faraday serta konsep-konsep Fisika yang terkait. Melalui video ini, siswa diharapkan dapat mempelajari dan memahami konsep secara menyeluruh baik teori dan aplikasinya dalam keseharian. Selain itu, video yang dikembangkan juga dapat menjadi referensi bagi guru/ pengajar untuk mengembangkan alat peraga sesuai yang dijabarkan dalam video. Kata kunci: Video, media pembelajaran, GGL induksi
78
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-17] Untuk Kesadaran Ilmiah dan Ilmu: Konsep Massa Jenis Kritis dalam Jagad Raya dan Beberapa Implikasinya, Fisis dan Metafisis Aloysius Rusli Jurusan Fisika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
[email protected] Abstrak Konsep massa jenis kritis merupakan konsep menarik, yang menggagas cara menghitung massa jenis zat dalam jagad raya secara sederhana. Dengan adanya konsep ini, dapat diperkenalkan taksiran massa jenis zat yang teramati, massa jenis zat ‘gelap’, dan akhirnya juga massa jenis ‘energi gelap’. Dengan demikian kesadaran tentang struktur jagad raya ini dapat dibangkitkan, sambil menimbulkan refleksi kritis tentang interpretasinya. Interpretasi yang umum dianut saat ini adalah: ~5% adalah zat teramati, termasuk seluruh radiasi elektromagnetik yang teramati; ~20% adalah zat gelap (‘dark matter’); dan 75% adalah energi gelap (‘dark energy’). Implikasinya: Status manusia dan perannya dalam jagad ini condong amat sedikit; kita termasuk 5% zat teramati itu, sama sekali bukannya mahluk yang dominan secara fisik. Hal ini ada implikasinya terhadap pandangan hidup tentang diri manusia. Kesadaran ilmu dan kesadaran secara ilmiah ini dapat membantu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk memperhatikan ajuan berbagai konsep lain dalam kuliah Fisika Dasar, Filsafat Ilmu, dan sejenisnya. Dengan tumbuhnya kesadaran tentang ilmu dan cara ilmiah ini, dapat diharapkan mahasiswa terdukung dalam bertumbuh menjadi warga negara yang juga dapat berefleksi kritis tentang perkembangan-perkembangan non-fisika, baik perkembangan sosial, maupun perkembangan metafisika. Hal ini penting karena dunia yang dihadapi mahasiswa kelak akan makin membutuhkan refleksi kritis dan keberanian memililh putusan yang bijaksana, agar manusia dapat makin menjadi manusia yang lebih utuh. Kata kunci: massa jenis kritis, kesadaran ilmiah, kesadaran ilmu
79
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-18] Laboratory Inquiry Method with Beverages Packaging Theme To Develop Student Creativity Sari, Hayat Sholihin, Mulyati Arifin Chemistry Education Program School of Postgraduate Indonesia Education University of Bandung
[email protected] Abstrak This study examines the laboratory inquiry method with the theme of beverage packaging to develop student creativity in S1 Chemistry Education Program. The problem of this research is how learning design of the laboartory inquiry method with the theme of beverage packaging develop student creativity. To solve this problem researchers used laboratory inquiry learning methods. Indicators of creativity on creative thinking aspect consists of: the skill to think well, the skill to think flexibly, the skill to think originally, the skill to elaborate, and the skill to assess. Based on the results of the study, it showed the skil of thinking well are 46% of students, who have a lot of ideas in solving the problem, and there are 8% of students, who have different ideas than other students. 51% of students give a uniform answer to the phenomenon given in the skil to think flexibly. For the skill to think originally, there are 12% of the students give a different way of solving the given problem. For elaborating skill, there are 12% of students who demonstrate the ability of creative ideas in designing different lab procedures on the same issue. In assessing skill, there is 1% of students who give a different reason than the other, and 60% of students have the same reasons for making a decision. Kata kunci: laboratory inquiry, creativity
80
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-19] Metode Inkuiri Laboratorium dengan Tema Minuman Kemasan Untuk Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa Sari, Hayat Sholihin, Mulyati Arifin Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
[email protected] Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang metode inkuiri laboratorium dengan tema minuman kemasan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia. Dengan permasalahan dalam penelitian ini bagaimana desain pembelajaran metode inkuiri laboratorium dengan tema minuman kemasan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa. Untuk memecahkan permasalahan tersebut digunakan metode pembelajaran inkuiri laboratorium . Kreativitas pada aspek berpikir kreatif dengan indikator terdiri dari : kemampuan berpikir lancar, kemampuan berpikir luwes, kemampuan berpikir orisinil, kemampuan merinci dan kemampuan menilai. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan kemampuan mahasiswa dalam keterampilan berpikir lancar terdapat 46% mahasiswa, yang memiliki banyak ide dalam memecahkan masalah, dan terdapat 8% mahasiswa, yang memiliki ide berbeda dari mahasiswa lainnya. Terdapat 51% mahasiswa memberikan jawaban seragam terhadap fenomena yang diberikan pada kemampuan berpikir luwes. Keterampilan original terdapat 12% mahasiswa memberikan cara penyelesaian berbeda terhadap masalah yang diberikan. Keterampilan merinci terdapat 12% mahasiswa, ditunjukan oleh kemampuan ide kreatif dalam merancang prosedur praktikum berbeda pada masalah yang sama. Keterampilan menilai terdapat 1 % mahasiswa, dengan memberikan alasan berbeda dari yang lain dan 60% mahasiswa memiliki alasan sama untuk pengambilan suatu keputusan. Kata kunci: Inkuiri laboratorium, Kreativitas
81
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-20] Uji Pengaruh Konsentrasi terhadap Viskositas Relatif Larutan NaCl dengan Viskosimeter Ostwald Nur Kholis Novianto, Latifah Nurul Qomariyatuzzamzami, Dwi Teguh Rahardjo Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Prinsip Poiseuille masih jarang digunakan untuk menentukan viskositas relatif larutan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh konsentrasi terhadap viskositas relatif larutan NaCl dengan menggunakan viskosimeter Ostwald di mana viskosimeter ini menggunakan prinsip persamaan Poiseuille. Penentuan viskositas dilakukan dengan cara mengukur waktu alir yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam pipa kapiler. Penelitian dilakukan pada larutan NaCl dengan variasi konsentrasi mulai dari 4% hingga 16%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan uji NaCl 4% mempunyai viskositas 0,8707 mPa s, NaCl 8% 0.9156 mPa s, NaCl 12% 0.9519 mPa s, dan NaCl 16% 0.9715 mPa s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien viskositas relatif larutan berbanding lurus dengan konsentrasinya artinya semakin besar konsentrasi larutan, semakin besar koefisien viskositasnya. Kata kunci: konsentrasi larutan, Poiseuille, viskositas, viskosimeter Ostwald
82
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-21] Eksplorasi Kesalahan Konsep pada Media Pembelajaran Visual Optika Geometri Annisa Siska Pandini, Rizal Kurniadi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Perkembangan teknologi informasi melalui intenet memberi kemudahan bagi guru untuk memperoleh berbagai jenis media pembelajaran termasuk media pembelajaran visual. Namun, untuk memilih dan memutuskan media pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan kesesuaian media terhadap tujuan pembelajaran dan memiliki ketepatan informasi. Konsep fisika yang disajikan dalam suatu media pembelajaran harus benar sesuai dengan kaidah yang baku. Oleh karena itu, penelitian terhadap sejumlah media pembelajaran visual optika geometri yang diperoleh dari berbagai situs web internet dilakukan untuk memilih media yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran dilihat dari kebenaran dan kejelasan konsepnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa media pembelajaran visual optika geometri yang diperoleh dari situs web internet mengandung miskonsepsi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru dapat memanfaatkan internet sebagai sumber media pembelajaran dari berbagai situs web, namun dalam memilih media pembelajaran yang tepat, guru harus menguasai konsep fisika secara benar agar pada peran penting guru dalam menjelaskan konsep-konsep fisika pada proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri siswa dapat berlangsung optimal. Kata kunci: media pembelajaran, konsep fisika, miskonsepi, optika geometri
83
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-22] Analysis Quantity of Students Misconception in Cooperative Learning Type Jigsaw Using Physics Simulation Yustina Jaziroh, Iyon Suyana, Winny Liliawati Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak The result of preliminary study showed that 40,91% students had misconception about elasticity concept. Gilbert dan Osborne (1982, in J.P. Purba, 2013) said that misconception was caused by learning’s implementation which not appropriate and media which not describe concept well. Other result of preliminary study showed that student’s learning experience was passive. Students only listened the explanation from teacher without confronting their idea, wrote it, and worked individually. Even, students seldom done experiment activity. The method that focused only at one side often caused misconception (Suparno, 2005). As E. Dale (1969, in Isjoni, 2008) said that more passive student’s learning experience so more Abstrak student’s comprehension. It caused 64,9% students said that physics is difficult. In addition, students got a lot of verbality from media, as writeboard and book, so it could not collect student’s attention. Even, it could make wrong interpretation for students (Sadiman, 2009). Using physics simulation in cooperative learning type jigsaw could be the solution of misconception. The simulation collected student’s attention and motivation, although discuss in jigsaw increased student’s interaction so the learning became more active. The purpose of this study was knowing the quantity of misconception between students that followed cooperative learning type jigsaw with using physics simulation and students that followed cooperative learning type jigsaw without using physics simulation, knowing category of misconception, and knowing student’s respon about physics simulation in jigsaw. The method used was quasi experiment with non-equivalent control group post-test only. This study sampel was students class XI science in one of the Senior High School in Bandung. This sampel was taken by sampling purposive. The data was collected through test and questionnaire. The result was the percentage of student’s misconception that followed jigsaw with using physics simulation was 10,33% (low misconception), although the percentage of student’s misconception that followed jigsaw without using physics simulation was 37,58% (middle misconception). In addition, the result of questionnaire showed 83,08% students gave positive respon to using physics simulation in jigsaw. Kata kunci: physics simulation, jigsaw, misconception
84
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-23] Tinjauan Tematik Studi Literasi Asesmen Ridwan Efendi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
[email protected] Abstrak Konsep literasi asesmen merupakan komponen kunci pada The Standards for Teacher Competence in the Educational Assessment of Students yang dianggap penting dikembangkan pada pendidikan guru dan pengembangan profesional guru didalam penilaian. Urgensi literasi asesmen menjadi permasalahan yang banyak diteliti oleh banyak peneliti, khususnya para peneliti luar negeri. Oleh karena itu, tulisan ini menyajikan tinjauan tematik mengenai beberapa studi terkait literasi asesmen untuk menyoroti orang-orang yang melakukan penelitian terkait, metode yang dilakukan, klaim pengetahuan umum dan implikasi penelitian-penelitian tersebut. Atas dasar tinjaun tematik ini, akan dapat mengkompilasi dan melihat di mana kita berada pada penelitian literasi asesmen. Untuk tujuan tersebut, beberapa studi terkait literasi asesmen digambarkan dengan menggunakan matriks tematik. Tujuan dari penelitian mengenai literasi asesmen umumnya bertujuan untuk menggambarkan literasi asesmen calon guru maupun guru, membandingkan literasi asesmen calon guru dan guru, mengkonstruk instrumen untuk mengukur literasi asesmen, dan menggambarkan pedagogi yang dipandang baik untuk mempelajari asesmen. Sedangkan metode studi yang digunakan terdiri dari kertas dan pensil survey, mixed-method, dan deskriptif. Analisis dilakukan melalui klasifikasi, perbandingan, statistik, deskripsi, interpretasi dan praksiologis. Secara umum beberapa studi mengklaim bahwa literasi asesmen calon guru maupun guru masih rendah. Seluruh studi merekomendasikan akan pentingnya mengembangkan literasi asesmen sebagai kompetensi yang perlu dikembangkan dan dimiliki oleh calon guru maupun guru. Kata kunci: Tinjaun Tematik, Literasi Asesmen, Pendidikan asesmen
85
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-24] Development of Physics Learning Media Based on The Fourth Essence Competence in 2013 Curriculum to Increase Actively, Creativity, and The Independence for the High School Students Sitti Ghaliyah, Fitri Nurmayanti, Puji Anastasia State University of Jakarta, Mathematics and Science Faculty, Departement of Physics, Physics Education Program Study
[email protected] Abstrak In an effort to improve the quality of education in Indonesia, the government is always trying to improve the educational curriculum. With these efforts are expected national education goals that form the human resources quality and useful for the development of the present and the future can be reached. 2013 curriculum emphasizes active learning, innovative, creative and independent. A teacher required to be creative and innovative for creating a learning situation, namely by providing direct experience with the use of appropriate learning media and appropriate to the topic being taught. Props are tools that teachers use to demonstrate or clarify the topics for learning and teaching that makes it easy to give a sense to the learner. Based on the fourth essence competencies in the 2013 curriculum, that are processing, reasoning, and presenting in the realm of the concrete and Abstrak domains associated with the development of the independently learned in school, acting effectively and creatively, and be able to use the method according to the rules of science, the teacher must prepare media or props in accordance with the expected competencies. The use of props for physics learning for senior high school that have values that are very important such as to lay the foundations of the real in thinking, increase the interest and attention of learners to learn, lay the foundation for development of learning in order to improve learning outcomes, provide a real experience to be grow on their own activities on individual learners, foster orderly and sustainable thinking, provide experiences that are not easily obtained by other means as well as assist in the development efficiency and a more complete learning experience. Based on the results of student questionnaire analysis showed that 77.8% of students had difficulty in understanding the physics lesson. For some reason a lot of symbols, formulas, and terms that are used as much as 47.8% of respondents, the reasons are less clear presentation of as much as 77.8% of the respondents, 68.9% of respondents had never used the media props in the classroom. Thus, this research aims to develop a physics learning media teaching aids appropriate goal the fourth essence competence in the 2013 curriculum. The methodology of this research is the development of a method of teaching aids as a medium of learning physics for high school students. The results of this research is creating props as a medium of physics learning, so that students can be active, working creatively and independently in the learning process. Kata kunci: 2013 Curriculum, Active, Creative, Independence 86
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-25] Pengaruh Kegiatan Pengembangan Performance Assessment Terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi Yuni Astuti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kegiatan pengembangan performance assessment terhadap kemampuan penguasaan konsep mahasiswa calon guru Biologi pada mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB) di salah satu LPTK wilayah Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental dengan desain The Pretest-Posttest Control Group. Populasi dalam penelitian ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi semester V yang mengontrak mata kuliah EPHB sejumlah 107 mahasiswa, terpilih dua kelas secara cluster random sampling sebagai sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing 26 dan 30 mahasiswa. Kelompok eksperimen melakukan penyusunan dan uji coba terhadap task dan rubrik penilaian sedangkan kelompok kontrol melakukan penyusunan task dan rubrik penilaian tanpa uji coba ke sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes penguasaan konsep, task dan rubrik penilaian, serta angket tanggapan mahasiswa. Analisis data penelitian menggunakan nilai normalisasi gain dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pencapaian penguasaan konsep secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment. Perbedaan pencapaian penguasaan konsep tersebut disebabkan oleh adanya pemberian feedback dan perolehan pengalaman dalam perancangan serta penggunaan task dan rubrik untuk menilai kinerja peserta didik pada saat uji coba di sekolah. Kesimpulannya, kegiatan pengembangan performance assessment dapat menigkatkan pencapaian penguasaan konsep mahasiswa calon guru Biologi. Kata kunci: Kegiatan Penguasaan Konsep
Pengembangan
Performance
87
Assessment,
Uji
Coba,
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-26] Keterkaitan antara Kemampuan Berpikir Logis dengan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Topik Suhu dan Kalor Winny Liliawati, Purwanto, Taufik Ramlan R, Erlina Megawati, Tharawilia Gebi Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
[email protected] Abstrak Kemampuan berpikir dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lawson menyatakan bahwa kemampuan berpikir logis yang baik maka akan membuat prestasi belajar siswa yang baik pula begitupun sebaliknya. Menurut Teori Piaget, tingkat perkembangan berpikir siswa dipengaruhi oleh usia. Usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret dan usia 12 tahun ke atas berada pada tahap operasional formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara kemampuan berpikir logis dan penguasaan konsep siswa SMA pada topik suhu dan kalor. Subjek penelitian berjumlah 61 siswa SMA kelas X yang terdiri dari 30 siswa SMA negeri, dan 31 siswa SMA Swasta dengan rentang usia 14-17. Instrumen yang digunakan yaitu Test of Logical Thinking dan tes penguasaan konsep suhu dan kalor. Instrumen diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran level of inquiry yang berlangsung selama empat kali pertemuan. Hasil yang diperoleh bahwa kemampuan berpikir logis siswa SMA 72% berada pada tahap berpikir konkret, 23% tahap berpikir transisi, dan sisanya tahap berpikir formal. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir formal hanya berada pada kelompok atas yaitu kelompok yang memiliki hasil tes penguasan konsep yang lebih tinggi, sedangkan siswa dengan tahap berpikir transisi dan konkret berada di kelompok atas, sedang dan rendah. Kesimpulan yang diperoleh bahwa siswa SMA berada pada tahap berpikir konkret dan terdapat pola keterkaitan antara siswa yang memiliki tahap berpikir lebih tinggi dengan perolehan penguasaan konsep. Kata kunci: kemampuan berpikir logis, penguasaan konsep
88
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-27] The Role of Post Group Discussion in Science Learning Redesign As Efforts to Improve Teacher Competence and Quality of Learning Yeva Olensia Chemistry Education Studies Program, Indonesia University of Education
[email protected] Abstrak The ability of a nation to survive and adapt to the changes of globalization and the advancement of Science and Technology (Science and Technology) is largely determined by the quality of education. Students and teachers in learning science should be involved in a series of activities with the sequence: observed phenomena and learn the facts, understand the models and theories, develop reasoning skills, and test the epistemology of science. One key to the success of the learning process variable is the quality of teachers. Teachers should have superior competencies in order to create an effective learning and impact on increasing the quality of learning. Post group discussion can be used as an alternative solution to improve the competence of teachers and the quality of learning in the classroom. Through Post group discussion the teachers are expected to share their findings about how students learn, how students have difficulty learning (learning obstacles), and alternatives that the teacher has to do if students are having trouble or even have the Junping concept in understanding which has given by the teacher. Teachers do a post lesson discussion to redesign the learning will do in the next class, the teacher jointly observing and evaluating the learning process for the next learning in the same or difference class . Thus, because of the importance of post-group discussion of science teachers in enhancing the competence of teachers and the quality of learning it is expected that teachers of social studies and language can apply post group discussion in school. Kata kunci: post-group discussions, science, teacher competence, learning
89
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-28] Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP dengan Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Victor P. Butar-butar*, Louise M. Saija dan Sonya F. Tauran Laboratorium Sains Terapan, Universitas Advent Indonesia
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP dengan menggunakan model pembelajaran kooratif tipe Teams Games Tournament. Sampel dari penelitian ini adalah siswa-siswi dari dua kelas pada SMP Negeri 3 Cisarua Bandung Barat. Kelas eksperimen memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol memperoleh model pembelajaran konvensional. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest dan dianalisa menggunakan deskriptif statistik dan uji beda 2 rata-rata (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan komunikasi matematis pada kelas pembelajaran model kooperatif tipe TGT 10% berada pada kategori rendah sedangkan 90% berada pada kategori sedang. Secara umum peningkatan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berada pada kategori sedang. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe TGT secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Angket respon siswa menyatakan bahwa siswa suka belajar metematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Siswa SMP, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
90
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-29] The Use of origami to determine the differential of a Polynomial Function Dewi Ranti SMK Negeri 5 Kota Bekasi
[email protected] Abstrak Mathematics as the queen of science has an important role in every field including education. In fact, mathematics belongs to the subjects avoided by most of students. This is because of various factors, one of which is the package of a dull presentation. The differential of a polynomial function is one of the materials which is rather difficult to be package into interesting one by some teachers. For instance, a is areal number, n is an integer, and f is a function defined as f(x)=ax^n. The differential of f noted by f^, is defined as 〖 f〗^ (x)=nax^(n-1). This paper shows a technique to present the more interesting about the differential of polynomial function. Origami is used as the media. Origami is chosen because according to left brain and right brain theory, colors and shapes has long term memory effect. This technique can be applied to teach the chain’s theory.
Kata kunci: Differential function, polynomial function, origami
91
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-30] Penilaian Kinerja dalam Kegiatan Praktikum Fisika Siswa SMP dan SMA Asep Sutiadi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengungkap profil kinerja siswa jenjang SMA dan SMP dan kaitannya dengan prestasi belajar pada level SMA dan kemampuan bekerja ilmiah pada level SMP dalam pembelajaran fisika yang dirancang berbentuk praktikum. Penelitian melibatkan 27 siswa SMP dan 31 siswa SMA di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja siswa, rubrik penilaian kinerja, tes prestasi belajar, dan angket respon siswa. Kualitas hubungan antara kinerja dengan prestasi belajar diolah dengan teknik korelasi, sedangkan profil kemampuan bekerja ilmiah diolah dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level SMA terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kinerja dengan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,735. Diketahui faktor kinerja memiliki kecenderungan kuat terhadap berubahnya prestasi belajar siswa SMA sebesar 54%. Hasil capaian penilaian kinerja dan prestasi belajar siswa SMA dikatagorikan sedang. Pada level SMP persen capaian kemampuan bekerja ilmiah adalah 75,24% yang dikatagorikan terampil. Capaian setiap aspek kemampuan bekerja ilmiah yang diteliti, yaitu keterampilan observasi, komunikasi, dan interpretasi secara berturut-turut adalah 65,87% (cukup terampil), 72,13% (cukup terampil) dan 87,72% (terampil). Respon siswa SMA dan SMP terhadap proses penilaian kinerja dan kegiatan belajar praktikum fisika sangat positif. Kata kunci: Penilaian kinerja dan Praktikum Fisika
92
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-31] Model Pembangkit Argumen Berbasis Investigasi Sains dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa SMA Muslim Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak penerapan model pembangkit argumen berbasis investigasi sains dalam pembelajaran fisika terhadap peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Penelitian menggunakan metode preexperiment dengan desain one group pretest-posttest. Instrumen penelitian meliputi tes kemampuan argumentasi ilmiah, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X dan kelas XI IPA yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa sebagai dampak penerapan model pembangkit argumen berbasis investigasi sains berada pada kategori sedang dengan perolehan rerata skor gain yang dinormalisasi sebesar 0,58 pada materi fluida statik, 0,67 pada materi listrik dinamis, dan 0,60 pada materi kalor. Peningkatan setiap aspek kemampuan argumentasi ilmiah siswa berada pada kategori sedang. Disimpulkan bahwa penerapan model pembangkit argumen berbasis investigasi sains dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Kata kunci: Model Pembangkit Argumen Berbasis Investigasi Sains, Kemampuan Argumentasi Ilmiah
93
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-32] Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Kimia SMA untuk Menunjang Implementasi Kurikulum 2013 Dr. Wawan Wahyu, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan desain pembelajaran kimia bermuatan nilai untuk membangun karakter siswa dalam rangka menunjang implementasi kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research & Development (R&D), meliputi 4 tahap, yakni studi pendahuluan, perancangan, pengembangan, dan evaluasi program pembelajaran. Penelitian dilakukan selama 1 semester. Subyek penelitian adalah 20 orang siswa kelas X dari salah satu SMA di kota Bandung pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Desain pembelajaran yang dikembangkan meliputi 4 komponen, yakni: tujuan, materi ajar, strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Penerapan pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia dikembangkan melalui proses pembiasaan (habituation) dengan cara penanaman nilai dan pengembangan nilai selama kegiatan pembelajaran 1 semester secara simultan. Instrumen yang digunakan berupa RPP kimia bermuatan nilai, format observasi, dan penilaian sejawat (peer assessment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan desain pembelajaran kimia bermuatan nilai dapat meningkatkan karakter siswa dengan baik (rata-rata N-gain sebesar 0,71). Disarankan bahwa pengembangan desain pembelajaran bermuatan nilai harus dikembangkan pada seluruh bidang studi agar upaya membangun karakter siswa dapat terwujud lebih efektif sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Kata kunci: pendidikan nilai, desain pembelajaran kimia bermuatan nilai, karakter siswa, kurikulum 2013.
94
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-33] Simulasi Asas Torricelli Menggunakan VBA Excel Dinar Maftukh Fajar, Hari Anggit Cahyo Wibowo, Widya Arisya Putri Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Program simulasi asas Torricelli dibuat menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada Microsoft Excel. Program ini dijalankan dengan metode numerik Euler dan dibandingkan hasilnya dengan metode analitik. Wujud dari asas Torricelli ialah sebuah wadah yang berisi air dan pada dindingnya terdapat sebuah lubang kebocoran. Simulasi dapat menampilkan jarak horizontal keluaran air dengan variasi tinggi air, tinggi kebocoran, dan luas wadah air. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode numerik Euler telah akurat untuk mensimulasikan asas Torricelli dengan kesalahan orde 10-2%. Kata kunci: Asas Torricelli, Bernoulli, pipa kebocoran
95
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-34] Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Berbantuan Video Tutorial untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Jimmi Panjaitan Universitas Advent Indonesia Jn. Kolonel masturi no. 288 Parongpong Bandung 40559
[email protected] Abstrak Dengan adanya fasilitas komputer disekolah maka pembelajaran yang membutuhkan penalaran seperti matematika akan lebih inovatif . Video tutorial yang telah tersedia di komputer menjadi alat bantu bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dan menjadi pembelajaran tambahan bagi siswa yang belum memahami di kelas. Sehingga penelitian kuantitatif ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa melalui Penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbantuan video tutorial. Penelitian yang dilakukan pada 82 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat. Desain penelitian adalah pretest-postest control group design. Hasil penelitian yang dianalisi dengan menggunakan uji statistik t menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbantuan video tutorial dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional tergolong sedang. Dari penelitian yang dilakukan bahwa pembelajaran MMP lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbantuan video tutorial dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Kata kunci: Model MMP, Video Tutorial, Kemampuan Penalaran Matematis.
96
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-35] Animasi Orbit Planet Eliptik dalam Excel Nurhidayah Muharayu, Suka P. Pandia, Claudia M.M. Maing Pengajaran Fisika, Insititut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Animasi gerak planet eliptik dapat dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel. Dengan membandingkan gerak dua planet yang berdekatan maka ketiga Hukum Kepler dapat ditunjukkan dalam animasi ini. Makna fisis dari pembuatan animasi ini dijabarkan dalam tiga komponen, yaitu komponen gerak planet, lintasan planet, dan kecepatan planet. Lintasan planet berbentuk ellips dengan matahari berada pada fokusnya, sehingga Hukum I Kepler dapat terlihat. Kecepatan planet akan maksimum ketika berada pada titik perihelion dan akan minimum ketika berada pada titik aphelion sehingga Hukum II Kepler dapat ditunjukkan. Dalam waktu yang sama, planet yang berbeda akan menempuh lintasan dengan panjang yang berbeda. Semakin jauh posisi planet dari matahari, semakin besar pula periode planet tersebut mengelilingi matahari. Sehingga dalam animasi ini pun Hukum III Kepler dapat diperlihatkan. Dengan menggabungkan program pada Visual Basic dan spreadsheet maka animasi ini dapat dibuat dengan baik. Kata kunci: Animasi Visual Basic, Orbit Planet, Eliptik
97
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-36] Pembuatan Animasi Fisika Gerak Partikel dalam Selektor Kecepatan Hari Anggit Cahyo W, Dinar Maftukh Fajar, Widya Arisya Putri Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Telah dilakukan pembuatan animasi fisika gerak partikel dalam selektor kecepatan menggunakan Microsoft VBA Excel. Materi listrik magnet merupakan salah satu materi yang cukup sulit untuk diketahui fenomena fisisnya sehingga diperlukan pembuatan animasi yang mampu menunjukkan fenomena fisis yang sesuai dengan teori. Gerak partikel dalam selektor kecepatan dipengaruhi oleh besar medan magnet , besar medan listrik . Hubungan keduanya yaitu karena partikel yang bergerak dalam medan magnet dan medan listrik akan mengalami gaya listrik dan gaya magnet. Resultan dari kedua gaya ini akan menentukan gerak partikel setiap saat. Solusi persamaan differensial orde untuk menentukan posisi dari partikel dilakukan dengan menggunakan metode numerik Euler . Hasil dari pembuatan animasi yaitu untuk nilai medan magnet dan medan listrik tertentu menghasilkan gerak animasi yang lurus tanpa mengalami gaya dalam arah vertikal. Hal ini sesuai dengan teori dimana kecepatan partikel yang bergerak lurus beraturan dalam selektor. Kata kunci: Microsoft Visual Basic for Application, animasi, Selektor Kecepatan, Listrik Magnet
98
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-37] Implementasi Sensor Touchless Dengan Memanfaatkan Kapasitansi Diri Rosmianto Aji Saputro (a*) a)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] Abstrak
Tubuh kita secara alami memiliki kapasitansi diri yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kontrol perangkat lain. Sensor touchless yang memanfaatkan hal ini dapat dibuat dengan menggunakan pelat aluminium. Nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak tangan dengan pelat aluminium. Data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, namun alat ini masih menghasilkan data yang terdapat banyak noise. Untuk mereduksi noise, dapat dilakukan pendekatan hardware atau software. Kedua pendekatan ini dapat pula dikombinasikan agar menghasilkan data yang lebih bersih dari noise. Kata kunci: Capacitive Sensing; Arduino; Kapasitansi Diri
99
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-38] Menentukan Pengaruh Sudut Kemiringan Gaya Kuasa Terhadap Keuntungan Mekanis Katrol Elis Sulastri, Siti Nurul Khotimah Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Kemudahan yang kita peroleh dari pesawat sederhana dinyatakan sebagai keuntungan mekanis (KM). Katrol merupakan salah satu contoh pesawat sederhana yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan yang kita peroleh dari katrol diantaranya adalah gaya yang kita keluarkan (gaya kuasa) untuk mengangkat beban lebih kecil dari berat beban tersebut. KM katrol dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu menghitung perbandingan berat beban terhadap gaya kuasa (cara statis) atau menghitung perbandingan besar perpindahan kuasa terhadap besar perpindahan beban (cara dinamis). Selama ini penentuan KM katrol di tingkat SMP biasanya ditentukan dengan menghitung jumlah ruas tali yang menahan beban ke atas. Selain itu, penentuan KM juga tidak memperhatikan faktor sudut kemiringan gaya kuasa. Akibatnya besar keuntungan mekanis katrol bernilai mutlak untuk setiap sistem katrol. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen untuk menentukan pengaruh sudut kemiringan gaya kuasa dalam rentang 50 sampai dengan 90 derajat dengan selang sudut 5 derajat terhadap keuntungan mekanis katrol secara statis (beban tidak bergerak). Alat yang digunakan dalam eksperimen ini adalah kotak instrument terpadu Mekanika tingkat SMP untuk percobaan katrol. Dari hasil eksperimen (untuk satu dan dua ruas tali yang menahan beban ke atas ) tersebut diketahui bahwa semakin besar sudut antara gaya kuasa dengan sumbu horizontal (tali gaya kuasa semakin tegak) maka semakin besar keuntungan mekanis katrol. Dengan demikian, besar KM suatu katrol bukanlah nilai mutlak, melainkan dipengaruhi oleh sudut kemiringan gaya kuasa. Selain itu, KM juga diukur secara dinamis (beban mengalami perpindahan) dengan gaya kuasa vertikal ke bawah (θ = 900). Dari hasil eksperimen (untuk satu dan dua ruas tali yang menahan beban ke atas ) tersebut diketahui bahwa nilai KM yang diperoleh secara dinamis memiliki persen kesalahan relatif lebih kecil dibandingkan dengan cara statis. Kata kunci: Keuntungan mekanis katrol, sudut kemiringan gaya kuasa, cara statis dan dinamis.
100
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-39] Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Multimedia Interaktif Sel Volta Terhadap Pemahaman Representasi Makroskopik, Submikroskopik dan Simbolik Siswa Rizka Husnu Maulana, Harry Firman, Yayan Sunarya Indonesian University of Education, Bandung
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta (MISV) pada pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “nonequivalent control group”. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kabupaten Majalengka kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) pada tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 64 siswa yang dibagi ke dalam 33 siswa kelompok eksperimen dan 31 siswa kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui tes awal dan tes akhir pemahaman representasi siswa dan angket siswa. Data dianalisis dengan uji-t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia dapat meningkatkan pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Rerata N-Gain pemahaman representasi pada kelompok eksperimen sebesar 0,65 (sedang) dan kelompok kontrol sebesar 0,49 (sedang). Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi makroskopik dan simbolik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p sebesar 0,719 dan 0,785. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi submikroskopik kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai p sebesar 0,000. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbantuan multimedia baik dengan persentase rerata angket sebesar 76 %. Kata kunci: Multimedia interaktif, pemahaman submikroskopik, simbolik, konsep sel volta
101
representasi
makrokopik,
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-40] Implementasi Prinsip Bernoulli dalam Sistem Pompa Air Sederhana Mario Batubara, Rizka Aditya Puspa Kania, Suprijadi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya sains sangat erat kaitannya. Keduaduanya sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai sekarang ini yang sangat berpengaruh kepada tingkat kemajuan kehidupan masyarakat luas dalam proses pembelajarannya. Tujuan dari pembelajaran sains tersebut adalah memahami konsep dasar yang terkait dengan sains. Untuk memahami konsep tersebut, ada banyak metode untuk dapat mencapainya salah satunya adalah mengimplementasikan topik sains tersebut ke dalam peristiwa kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu contoh adalah bagaimana prinsip Bernouli diimplementasikan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tulisan paper ini, akan dibahas mengenai aplikasi dari prinsip Bernoulli dalam sistem pompa air sederhana. Pembahasan akan dipaparkan mengenai konsep sederhana daripada prinsip bernoulli tersebut, penjelasan sistem pompa air yang digunakan serta hasil pengukuran guna analisis secara kuantitatif melalui eksperimen yang dilakukan dengan studi kasus terhadap ketinggian air di ruang vakum. Di akhir tulisan ini akan dipaparkan beberapa poin yang dapat diambil dari hasil percobaan dalam bentuk kesimpulan. Kata kunci: Prinsip Bernoulli, dinamika fluida, tekanan fluida
102
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-41] Pembelajaran “Akselerasi-Inklusi” bagi Anak Berbakat Sains Yuyus Suherman Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Kebanyakan anak berbakat menyukai Sains, namun berbagai kondisi tidak menantang membuat mereka menjadi underachievement. Karena itu, pendidikan khusus bagi anak berbakat sangat penting, tetapi implementasinya melalui kelas akselerasi mengundang polemik, selain bertentangan dengan filosofi inklusi, esensi akselerasi juga tidak terjadi, sehingga akselerasi perlu dikembalikan pada ide awal sebagai layanan pembelajaran efektif bagi anak berbakat. Dalam konteks pendidikan inklusif, akselerasi adalah keharusan, karena disinilah esensi pemenuhan kebutuhan khususnya. Tulisan ini mengkaji pembelajaran akselerasi dalam seting inklusi di SD AlMabrur Bandung. Fokus kajian diarahkan pada apa, mengapa dan bagaimana pembelajaran akselerasi-inklusi yang dikembangkan dalam program pembelajaran 5 tahun dan full-day school tersebut, relevan dengan konteks layanan efektif anak berbakat Sains. Kata kunci: underachievement, akselerasi, inklusi, anak berbakat sains
103
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-42] Profil Konten Buku Teks Pelajaran Fisika SMP di Kota Bandung Berdasarkan Kategori Literasi Sains Ika Mustika Sari; Riska Yunita Pratami; Selly Feranie; Hikmat; Husmy Yuniarti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Terpuruknya posisi Indonesia dari tahun ke tahun dalam berbagai penilaian internasional khususnya PISA (Programme of International for Student Assessment) dalam bidang literasi sains menimbulkan keprihatinan. Berbagai penelitian pembelajaran telah banyak dilakukan dan diimplementasikan untuk meningkatkan literasi sains namun hasilnya masih tidak banyak berubah secara signifikan. Disamping pembelajaran, buku teks yang merupakan sarana pembelajaran, dan paling dekat dengan siswa, merupakan factor pendukung berhasilnya pembelajaran. Oleh karena itu penelitian mengenai konten buku teks pelajaran yang paling banyak digunakan, sangat penting dilakukan, terutama dari aspek literasi sains. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan content analysis dengan merujuk pada metode analisis konten buku teks berdasarkan kategori literasi sains yang dibuat oleh Chiappetta, Fillman dan Sethna (1991). Teknik pengambilan Sampel pada penelitian ini yaitu survey terhadap buku teks yang paling banyak digunakan di sekolah SMP se Kota Bandung. Data hasil penelitian menunjukkan dari 7 buku teks pelajaran Fisika SMP, 4 dari 7 buku memuat ketidakseimbangan aspek literasi sains. Rata-rata prosentase aspek literasi sains yang paling banyak (rata-rata 46%) yaitu aspek pengetahuan sains dari empat aspek literasi sains yang diteliti sedangkan aspek literasi sains yang paling sedikit yaitu interaksi sains, teknologi dan masyarakat sebesar 12%, selain itu hanya 2 dari 7 buku teks yang diteliti, yang memunculkan sub aspek literasi sains menyebutkan jenis karir di bidang sains dan teknologi dengan prosentase masing-masing sebesar 1,80% dan 0,16%. Dari hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa buku teks pelajaran Fisika SMP yang paling banyak digunakan di Kota Bandung memuat konten literasi sains yang tidak seimbang, hal ini dimungkinkan menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas pembelajaran Fisika di Indonesia. Kata kunci: buku teks, literasi sains, analisis konten
104
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-43] Asosiasi antara Kemampuan Mengkonstruksi Bukti Matematis dengan Disposisi Matematis Siswa Marista Rita Sinaga Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi antara kemampuan mengkonstruksi bukti matematis dengan disposisi matematis siswa. Kemampuan untuk mengkonstruksi bukti adalah kemampuan untuk menyusun suatu bukti pernyataan matematik berdasarkan definisi, prinsip, teorema, serta dapat menuliskannya dalam pembuktian lengkap. Kemampuan ini meliputi: kemampuan mengidentifikasi premis, kemampuan untuk memanipulasi fakta untuk menunjukkan kebenaran suatu pernyataan, kemampuan membuat koneksi antara fakta dengan unsur dari konklusi yang akan dibuktian. Disposisi matematis adalah kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang positif. Kecenderungan yang dimaksud adalah ketertarikan dan keyakinan siswa mengerjakan matematika, mau menggali alternatif dan tekun serta gigih ketika memecahkan masalah matematika. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 20 Bandung dan sampel penelitian adalah satu kelas yang diambil secara acak. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan mengkonstruksi bukti matematis dan skala disposisi matematis. Selanjutnya data yang diperoleh diolah untuk menguji asosiasi antara kemampuan mengkonstruksi bukti matematis dan disposisi matematis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada asosiasi antara kemampuan mengkonstruksi bukti matematis dan disposisi matematis, besarnya asosiasi tersebut adalah -0,471. Selanjutnya ditentukan persamaan regresi dengan kemampuan mengkonstruksi bukti sebagai variabel bebas dan disposisi matematis sebagai variabel terikat, persamaan regresinya adalah y = -0,097x + 24,861. Kata kunci: asosiasi, mengkonstruksi bukti, disposisi matematis
105
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-44] Pengaruh Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains terhadap Perkembangan Kecerdasan Natural Siswa SMP pada Konsep Ekosistem Mayasari, D., Rustaman, N.Y. & Supriatno, B. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Biologi JL.Dr Setiabudi No. 229,Bandung,Jawa Barat,40154, Indonesia
[email protected] Abstrak Penelitian tentang investigasi pengaruh pembelajaran berbasis keterampilan proses sains terhadap kecerdasan natural pada konsep ekosistem dilakukan sebagai upaya untuk menindaklanjuti kurangnya kepedulian siswa terhadap pencemaran dan pengrusakan lingkungan saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan weak experiments designs, jenis the one group pretest-postest designs dan melibatkan siswa SMP kelas tujuh yang berusia antara 12-13 tahun sebagai subjek penelitian selama delapan kali pertemuan. Indikator keterampilan proses mencakup observasi,klasifikasi dan komunikasi, sedangkan indikator kecerdasan natural meliputi klasifikasi alam, merawat alam dan pola-pola alam. Data diperoleh melalui angket dan observasi. Pengolahan data untuk melihat korelasi dilakukan dengan menggunakan spss 18 for window, dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat (0,736) antara N-gain keterampilan proses sains dengan N-gain kecerdasan natural hasil angket dan berkorelasi sangat kuat (0,827) dengan N-gain kecerdasan natural hasil observasi. Kata kunci: keterampilan proses sains (KPS), kecerdasan natural, konsep ekosistem.
106
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-45] Penentuan Periode Ayunan Bandul Fisis sebagai Fungsi Sudut Awal dan Jarak Sumbu Rotasi Terhadap Pusat Massa Sistem Nurjanah*, Siti Nurul Khotimaah, dan Wahyu Hidayat *Magister Pengajaran Fisika ITB Program Studi Fisika MIPA ITB
[email protected] Abstrak Penelitian ini menggunakan bandul fisis yang terdiri batang logam yang berlubang serta dua silinder logam yang dilekatkan pada batang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode ayunan (T) bandul fisis dengan memvariasikan sudut simpangan awal dari sudut kecil (θ0= 50, 100) sampai dengan sudut besar (θ0= 200, 300, dan 450) serta mengubah jarak poros rotasi terhadap pusat massa sistem (x2 = 0,582 m , 0,646 m, dan 0,718 m) dengan mengubah letak silinder logam terhadap ujung batang logam. Pengukuran T secara eksperimen dilakukan dengan menggunakan software video Tracker. Secara teori, T bertambah dengan sangat perlahan terhadap kenaikan θ0, yaitu T(450) adalah 1,04 T(50). Sedangkan T secara eksperimen fluktuatif pada nilai konstan terhadap perubahan θ0. Secara teori, periode ayunan (T) bertambah secara linear dengan pertambahan x2. Sedangkan secara eksperimen T bertambah dengan kenaikan x2. Persen perbedaan antara eksperimen dengan teori dalam rentang -2,04 % sampai dengan 2,38%. Kata kunci: Bandul Fisis, Video Tracker, Periode, Sudut Awal
107
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-46] Analisis Soal-Soal Olimpiade Sains Nasional SMA/MA Bidang Kimia Tahun 2012 dan 2013 Tita Sunggarani PMIPA, FTK, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
[email protected] Abstrak Pemerintah Indonesia dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, mengadakan dan mengikuti berbagai kompetisi, seperti Olimpiade Sains Nasional SMA/MA bidang kimia. Soal-soal olimpiade ini disusun melibatkan tujuan instruksional seperti halnya dalam evaluasi pembelajaran, yang dikenal sebagai Taksonomi dan pada saat ini digunakan Taksonomi Bloom revisi. Tujuan penelitian ini yakni, mendeskripsikan komposisi penyebaran soal OSN SMA/MA bidang kimia tahun 2012 dan 2013 terhadap tabel Taksonomi Bloom revisi, mendeskripsikan perbandingan soal OSN dan IChO (International Chemistry Olympiad) pada materi yang sama, dan memetakan soal-soal tersebut terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA/MA. Metode penelitian yang dilakukan yakni peneltian deskriptif jenis analisis isi/konten. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2012 persentase tertinggi terdapat pada dimensi prosedural-mengaplikasikan 45,5% dan terendah konseptual-memahami 9,1%. Pada tahun 2013 persentase tertinggi pada prosedural-mengaplikasikan 54,5% dan terendah faktual-memahami 4,5%. Berdasarkan konten materi dalam satu soal IChO menuntut siswa dapat menemukan keterkaitan suatu materi dengan materi lainnya guna menyelesaikan soal tersebut sedangkan OSN tidak, tetapi keduanya memiliki dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif yang tidak terlalu berbeda yakni pada lingkup proseduralmengaplikasikan dan prosedural-menganalisis. Hasil pemetaan terhadap SK-KD SMA/MA menunjukkan sebesar 50,7% dapat dipetakan dan sebesar 49,3% soal-soal OSN tidak dapat dipetakan terhadapnya. Adanya analisis ini diharapkan soal-soal olimpiade ini nantinya dapat diikutsertakan dalam kegiatan evaluasi dalam pembelajaran di sekolah. Penelitian ini masih terbatas pada tahun 2012 dan 2013, sehingga dapat dikembangkan analisis untuk tahun-tahun lainnya. Perbandingan yang dilakukan pada OSN dan IChO pun hanya dilakukan pada empat materi, sehingga lebih lanjut dapat dilakukan perbandingan secara lengkap terhadap keduanya. Kata kunci: Analisis, Taksonomi Bloom revisi, Dimensi Pengetahuan, Dimensi Proses Kognitif
108
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-47] Analisis Siklamat dalam Minuman Kemasan dengan Metode Gravimetri (Penelitian Kimia Terapan untuk Pengembangan Format Lembar Kerja Berbasis Saintifik pada Praktikum Kimia Analitik Kuantitatif) Lia Nurliana (a*), Cucu Zenab Subarkah (b) a)
Prodi Pendidikan Kimia UIN SunanGunungDjati Jl. A.H Nasution 105 Bandung
[email protected]
b)
Prodi Pendidikan Kimia UIN SunanGunungDjati Jl. A.H Nasution 105 Bandung
[email protected] Abstrak
Sebagian besar minuman kemasan yang dapat dijumpai di pasaran memiliki rasa yang manis. Dalam proses pembuatannya, produsen seringkali menggunakan pemanis buatan untuk menekan biaya produksi. Pemanis buatan yang paling banyak digunakan adalah siklamat. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa penggunaan siklamat yang tidak memenuhi syarat berbahaya bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar siklamat dalam minuman kemasan dengan metode gravimetri dan menyusun lembar kerja berbasis saintifik. Lembar kerja disusun berdasarkan analisis gravimetri yang dapat mencerminkan indikator keterampilan proses sains. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang meliputi penelitian analisis siklamat, penyusunan lembar kerja, validasi, revisi dan uji coba, sehingga menghasilkan produk berupa lembar kerja yang layak digunakan mahasiswa dalam praktikum. Sampel yang digunakan adalah enam jenis minuman kemasan yang diambil dari penjual yang berada di sekitar Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil analisis siklamat dengan metode gravimetri kadar tertinggi yaitu 0,14% dan kadar terendah yaitu 0,02%. Jika dibandingkan dengan hasil analisis batas penggunaan siklamat dalam minuman yaitu 3g/L dengan kadar 0,125%, maka hanya satu jenis minuman yang melebihi batas kadar yang diperbolehkan. Adapun untuk hasil kelayakan lembar kerja dan uji coba menghasilkan lembar kerja yang layak digunakan dengan rata-rata nilai kelayakan 0,80 (tinggi). Analisis gravimetri merupakan metode yang sederhana dan sudah cukup lama, sehingga dapat digunakan metode yang lebih modern untuk menghasilkan kadar yang lebih akurat dan lebih teliti. Kata kunci: Minuman Kemasan, Siklamat, Gravimetri, Lembar Kerja Berbasis Saintifik
109
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-48] Analisis Representasi Teks Konsep Asam Basa dalam Buku Kimia SMA Esa Nuranisa Pusparini (a*), Ida Farida Ch (b) a) Prodi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H Nasution 105 Bandung
[email protected] b)
Prodi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H Nasution 105 Bandung
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil analisis representasi teks konsep asam basa dalam buku kimia SMA. Analisis wacana dilakukan dengan memetakan struktur makro agar diketahui bagaimana eksplanasi pedagogi konsep asam-basa dalam buku teks kimia SMA yang mencakup ketepatan struktur dan kejelasan hubungan antar konsep yang disajikan. Buku yang dianalisis adalah dua buku teks kimia (Buku A dan B) yang banyak digunakan di wilayah Bandung. Dari hasil analisis dapat diketahui, kedua buku yang dianalisis, meskipun mengacu pada kurikulum yang berlaku memiliki perbedaan dalam urutan penyajian. Representasi teks kedua buku cenderung bersifat deskriptif dan kurang mengembangkan pemaparan eksplanatif dan argumentatif. Namun demikian Buku B lebih mengembangkan berpikir induktif dibanding buku A. Konten pada kedua buku dalam membahas tetapan kesetimbangan air, perhitungan derajat keasaman dan kekuatan asam-basa tidak berdasarkan konsep BronstedLowry. Penjelasan Asam konjugat dan Basa konjugat sebagai hasil dari reaksi transfer proton menggunakan penulisan persamaan reaksi yang merujuk pada konsep Arrhenius. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak digunakan secara konsisten untuk mengeksplanasi fenomena larutan asam-basa. Beberapa konsep kunci yang tidak tercakup dalam buku adalah persen disosiasi, jenis asam, jenis basa, dan teori asam basa Lewis. Pemuatan konten titrasi asam-basa pada bagian akhir pembahasan kurang tepat karena fenomena makroskopik dan kebergunaan konten yang dikembangkan akan terbatas. Kata kunci: Analisis representasi teks, Konsep asam-basa, Buku teks Kimia SMA
110
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-49] Profil Hasil Belajar Mahasiswa “International Program on Science Education (IPSE)” dalam Matakuliah “Science in Daily Life” Melalui Implementasi Pembelajaran Aktif Berbasis Inkuiri Lina Aviyanti, M.Si., Muhamad Gina Nugraha, M.Pd., M.Si. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] [email protected] Abstrak Fakta membuktikan bahwa pembelajaran konvensional masih menjadi pilihan utama bagi para pendidik karena metode ini tidak memerlukan banyak waktu, meskipun mereka menyadari bahwa pembelajaran konvensional tidak menciptakan pembelajaran yang aktif bagi peserta didik, sehingga pembelajaran hanya mengarahkan kemampuan peserta didik untuk mengingat informasi saja. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan profil hasil belajar mahasiswa pada matakuliah “Science in Daily Life” melalui implementasi pembelajaran aktif berbasis inkuiri dan tanggapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran didesain sehingga semua mahasiswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan penyelidikan untuk mendesain kegiatan eksperimen yang memerlukan pemikiran kritis dan pemikiran yang kreatif dalam membangun gagasan mereka. Desain kuasi eksperimen pretes-postes digunakan dalam penelitian ini untuk membandingkan pencapaian hasil belajar mahasiswa. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa untuk mendapatkan umpan balik dari proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep sains mahasiswa setelah diterapkan pembelajaran aktif berbasis inkuiri dan tanggapan yang positif dari mahasiswa. Mahasiswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, yang telah didesain dengan materi ajar yang kontekstual dan berguna dalam kehidupan seharihari mereka Kata kunci: pembelajaran aktif berbasis inkuiri, materi ajar kontekstual
111
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-50] Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Osean dan Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VII pada Pokok Bahasan Kalor Sri Mulyani1), Selly Feranie1), Muhamad Gina Nugraha1), Mukohar2) 1)
Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2) Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang
[email protected] Abstrak
Permendikbud No.64 tahun 2013 menyebutkan bahwa kompetensi yang harus dicapai oleh tingkat kelas VII dalam pembelajaran IPA adalah mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Kurikulum 2013 mengembangkan modus proses pembelajaran langsung dimana siswa melakukan kegiatan belajar mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan data (collEcting Data), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan (commuNicating) selama proses pembelajaran. Kelima pengalaman belajar tersebut dalam penelitian ini diistilahkan sebagai OSEAN. Dari hasil studi pendahuluan di salah satu SMP di Kota Bandung didapatkan hasil bahwa OSEAN tersebut kurang muncul pada siswa selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu digunakan suatu model pembelajaran dan media yang mampu memunculkan OSEAN. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk meningkatkan OSEAN dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Dalam penelitian ini, digunakan Lembar Kerja Metode Saintifik sebagai media untuk membantu memunculkan OSEAN siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain one group pretest posttest design. Sampel penelitian adalah 35 siswa kelas VII di salah satu SMP di Kabupaten Bandung. Dari analisis data hasil penelitian, terdapat peningkatan OSEAN. Selain itu, didapat pula N-gain sebesar 0,35 yang menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa berada dalam kategori sedang. Kata kunci: Kurikulum 2013, OSEAN, Pembelajaran Berbasis Masalah
112
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-51] Implementasi Model Pembelajaran Levels of Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Osean dan Prestasi Siswa SMA Kelas X pada Pokok Pembahasan Fluida Statis Restu Pramita MAS1), Selly Feranie1), Duden Saepuzaman1), Kardiana2) 1)
Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2) Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Bandung
[email protected] Abstrak
OSEAN (Observing, queStioning, collEcting data, Associating, commuNicating) merupakan istilah yang digunakan dalam penelitian ini untuk menunjukan kelima pengalaman belajar yang harus dimunculkan pada proses pembelajaran kurikulum 2013. Lima pengalaman belajar tersebut seperti yang tercantum pada Permendikbud No. 81A tahun 2013, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung didapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa belum dapat memunculkan OSEAN dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memunculkan OSEAN. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini ialah model pembelajaran Levels of Inquiry. Penelitian ini juga menggunakan instrumen Lembar Kerja Siswa Metode Saintifik yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung sebagai bahan penilaian OSEAN siswa dari kemampuan siswa menyelesaikan suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan OSEAN dan prestasi siswa dalam pembelajaran Fisika pada materi fuida statis. Bentuk penelitian yang digunakan ialah quasi eksperiment dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Sampel penelitiannya ialah 33 orang siswa SMA kelas X di kota Bandung. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan Ngain sebesar 0,37 artinya terdapat peningkatan prestasi kognitif siswa dalam kategori sedang. Selain itu keterampilan OSEAN yang teramati melalui observarsi mengalami peningkatan selama tiga pertemuan. Sedangkan persentase keterampilan OSEAN yang teramati dari ketuntasan siswa menyelesaikan masalah juga mengalami peningkatan selama tiga pertemuan berturut-turut yakni 58,5%, 68,7%, 76,2%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran levels of inquiry dapat meningkatkan keterampilan OSEAN dan prestasi belajar siswa. Kata kunci: Kurikulum 2013, OSEAN, levels of inquiry, Metode Saintifik
113
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-52] Pengaruh Model Pembelajaran Just-In-Time Teaching (JITT) Dengan Media Facebook Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Perpindahan Panas Di SMAN 1 Wonoayu 1)
Pandu Prasojo, 2) Supriyono
Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan keterlaksanaan, hasil belajar dan respon siswa terhadap model pembelajaran Just-In-Time Teaching (JITT) dengan media Facebook pada materi perpidahan kalor. JITT merupakan model pembelajaran berbasis inkuiri yang memanfaatkan penggunaan internet dan umpan balik antara siswa dan guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan terdiri dari tiga fase yaitu Warm Up, Adjusting Concept, dan Applying Concept. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMAN 1 Wonoayu dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Control Group Pretest-Postest Design. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran JITT dengan media Facebook mendapat predikat baik untuk fase Warm Up dan predikat sangat baik pada fase Adjusting Concept dan Applying Concept. Dengan menggunakan analisis uji-t dua pihak menunjukkan hasil belajar antara kelas yang menggunakan pembelajaran model JITT dengan media Facebook berbeda dengan kelas yang tidak menggunakan model JITT dengan nilai rata-rata 76 untuk kelas ekperimen dan 59 untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran JITT dengan media Facebook termasuk dalam kriteria yang baik. Kata kunci: Model Pembelajaran Just-In-Time Teaching (JITT), Facebook, hasil belajar
114
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-53] Tools Chemsense Animator untuk Menganalisis Kemampuan Representasi Submikroskopik Mahasiswa Calon Guru Kimia Risa Rahmawati S, Tanti Yulia, Siti Suryaningsih Prodi Pendidikan Kimia UIN SGD Bandung, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pemahaman verbal dan visual mahasiswa calon guru kimia sesudah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan tools chemsense animator pada materi larutan penyangga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa calon guru pendidikan kimia semester IV, UIN Sunan Gunung Djati bandung. Analisis data yang dilakukan adalah menganalisis jawaban pada lembar kerja mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data pada pemahaman verbal sebanyak 11,4% mahasiswa calon guru yang menjawab benar atau paham, 36,395% yang menjawab secara kurang lengkap atau paham sebagian, 21,04% yang menjawab salah atau miskonsepsi dan sebanyak 30,69 % yang tidak mampu menjawab atau tidak paham, pada pemahaman visual dalam bentuk gambar sebanyak 43,26% yang menjawab benar atau paham sedangkan untuk pemahaman visual dalam bentuk animasi sebanyak 42,7% yang menjawab benar atau paham secara tulisan dan sebanyak 46,92% yang menjawab benar atau paham melalui gambar. Kata kunci: Tools Chemsense animator, Representasi Submikroskopi, Pemahaman Verbal dan Visual
115
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-54] Analisis Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Pertama pada Materi Gerak dengan Menggunakan Three-tier test Tiara Agustina, Winny Liliawati , Ridwan Efendi Universitas pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak Miskonsepsi merupakan konsepsi yang dipegang kuat dan merupakan stuktur kognitif yang stabil namun tidak sama dengan konsepsi para ahli atau konsep ilmiah. Beberapa cara untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi pada siswa yaitu peta konsep, tes pilihan ganda dengan pertanyaan terbuka, tes esai, dan wawancara. Tes pilihan ganda banyak dipilih sebagai alat evaluasi karena mudah dalam penskoran, waktu pemeriksaan lebih singkat, dan terhindar dari sikap subjektif, tetapi belum mampu mengungkapkan miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Maka dari itu banyak para ahli yang mengembangkan tes untuk mengidentifikasi miskonsepsi diantaranya Three-tier Test. Three-tier Test merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dan Lack of knowledge. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa pada materi gerak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-eksploratif. Subjek penelitian ini adalah 142 siswa SMP kelas VII yang berasal dari tiga SMP Negeri di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Three-tier Test. Teknik pengambilan data dengan memberikan tes tertulis sebanyak satu kali. Hasil penelitian menunjukkan siswa SMP mengalami miskonsepsi pada semua konsep gerak yang meliputi konsep jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, percepatan, GLB dan GLBB. Selain itu, diperoleh pula data miskonsepsi yang paling banyak dialami oleh siswa adalah miskonsepsi yang berhubungan dengan konsep jarak dan perpindahan, yaitu perpindahan dipengaruhi oleh bentuk lintasan. Kata kunci: Miskonsepsi, Gerak, dan Three-tier Test
116
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-55] Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Calin Guru Biologi pada Konsep Mekanisme Evolusi Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) Mar’atul Afidah(1), Nuryani Rustaman(2) (1) (2)
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Guru Besar dan Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak
Konsep evolusi makhluk hidup mengalami pro dan kontra di kalangan ilmuwan, akademisi, pemuka agama dan masyarakat serta berpotensi mengalami miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap miskonsepsi mahasiswa calon guru biologi pada konsep Mekanisme Evolusi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek mahasiswa calon guru biologi dari salah satu universitas swasta di provinsi Riau. Instrumen yang digunakan adalah 1) tes pilihan ganda yang dilengkapi dengan Certainty of response Index (CRI) diberikan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest untuk mendapatkan pola miskonsepsi mahasiswa dan 2) pedoman wawancara mahasiswa untuk menelusuri sumber miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan konsepsi mahasiswa yang berupa paham konsep (PH), tidak paham konsep (TP), miskonsepsi (MK) dan menebak (MB). Konsepsi pada pretest dan posttest membentuk tujuh pola miskonsepsi yaitu MK-PH, PH-MK, TP-MK, MK-TP, MK-MK, MK-MB dan MK-MB. Ditemukan semua mahasiswa mengalami miskonsepsi dengan rata-rata persentase mahasiswa sebesar 26,9% yang diperoleh dari 137 kejadian miskonsepsi dari 510 kejadian konsepsi. Pola miskonsepsi yang paling banyak terjadi adalah pola TP-MK sebesar 37,5%. Mahasiswa mengalami miskonsepsi pada subkonsep variasi genetik, subkonsep teorema Hardy-Weinberg, dan subkonsep seleksi alam. Miskonsepsi terbesar terjadi pada subkonsep variasi genetik. Wawancara yang dilakukan terhadap enam orang mahasiswa menunjukkan bahwa sumber miskonsepsi berasal dari diri mahasiswa itu sendiri, pengajar, dan lingkungan seperti teman dan pergaulan mahasiswa. Kata kunci: Miskonsepsi, Certainty of Response Index (CRI), mekanisme evolusi
117
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-56] Perbedaan Kemampuan Self-efficacy Mahasiswa Antara Model Problem-Based Learning dengan Model Ekspositori pada Mata Kuliah Evolusi Rizkia Suciati Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan kemampuan self-efficacy mahasiswa antara model Problem-Based Learning dengan model ekspositori pada mata kuliah Evolusi. Metode penelitian ini adalah kuasi-eksperimen, dengan menggunakan Pretest Posttest Control Group Design. Populasi target adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA Jakarta, dan sampel adalah mahasiswa semester VII sejumlah 65 orang yang terbagi dalam 2 kelas, model PBL sebagai kelas eksperimen dan model ekspositori sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Nonprobability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket untuk mengukur kemampuan self-efficacy mahasiswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji perbedaan dua rata-rata (uji Independent sample t-Test), respon jawaban atas pernyataan self-efficacy dianalisis per butir pernyataan dan dihitung dalam bentuk persentase. Analisis statistik dibantu dengan software IBM SPPS Staistic 19.0 for Windows dan Microsoft Excell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan self-efficacy mahasiswa pada kelas eksperimen dikategorikan dalam level cukup dan tinggi, sedangkan pada kelas kontrol dikategorikan dalam level kurang, cukup, dan tinggi. (2) Indikator self-efficacy yang paling baik direspon oleh mahasiswa dari kedua kelas adalah mastery experiences, dan yang kurang direspon adalah viscarious experiences dan social/verbal persuation. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan self-efficacy antara mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan model ekspositori. Kata kunci: Self-efficacy, PBL, Ekspositori, Evolusi
118
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-57] Optimalisasi Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar Osen dan Kompetensi Pengetahuan Siswa pada Pokok Bahasan Fluida Statis (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X MIA 2 SMAN 15 Bandung) Suci Mugia Anugerah1) Iyon Suyana1) Selly Feranie1) Fathuri2) 1) Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI 2) SMAN 15 Bandung, Jl.Sarimanis I, Sarijadi, Bandung, 40151, Indonesia
[email protected] Abstrak 1 dari 14 Prinsip pembelajaran yang digunakan untuk pemenuhan standar kompetensi lulusan dan standar isi Kurikulum 2013 adalah dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.(PERMENDIKBUD No.65) Oleh karenanya dalam implementasinya ada lima pengalaman belajar pokok siswa dalam proses belajar, yaitu mengamati (Observing), menanya (QueStioning), mengumpulkan informasi (collecting data/ Experimenting), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasi (ComuNicating). Selanjutnya dalam penelitian ini dinyatakan dengan istilah OSEAN. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, presentasi jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN dalam proses pembelajaran berturut turut:73%, 22%, 28%, 25%, 22%, sedangkan kompetensi pengetahuan hanya 1 orang yang lulus KKM(70/2.8). Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memenuhi prinsip pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013, Peneliti telah melakukan Penelitian Tindakan kelas dengan mengoptimalisasi perangkat pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kegiatan belajar OSEAN dan kompetensi pengetahuan siswa, sampel penelitiannya adalah siswa kelas X MIA 2 SMAN 15 kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 28 siswa. Indikator keberhasilan Kegiatan OSEAN Siswa dalam proses pembelajaran adalah 50% dari jumlah siswa. Sedangkan kompetensi Keterampilan OSEAN siswa dalam menyelesaikan masalah ilmiah tuntas dan benar adalah 50 % dari jumlah siswa. Sedangkan Indikator keberhasilan untuk kompetensi pengetahuan Siswa adalah 75% dari jumlah siswa diatas KKM (70/2.8). pada siklus I diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan keterlaksanaan 73%, hasil yang diperoleh 21% siswa mencapai KKM, kegiatan OSEAN dalam proses pembelajaran 51% sedangkan ketuntasan penyelesaikan masalah 71%. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, siklus II, diberi tindakan penekanan pada pemahaman langkah kerja ilmiah dalam menyelesaikan masalah.Hasil yang diperoleh, sebanyak 29% siswa yang mencapai KKM, kegiatan OSEAN dalam proses pembelajaran 53% dan ketuntasan penyelesaian masalah 80% dari siswa. Pada siklus III, peneliti tetap menekankan pada pendekatan ilmiah dan memberi penguatan konsep yang lebih mendalam pada akhir pembelajaran. Hasil yang diperoleh 100% siswa mencapai nilai KKM, OSEAN dalam proses 70% dan menyelesaikan masalah 90%. Pada siklus III semua indikator keberhasilan tercapai. Kata kunci: Kurikulum 2013, OSEAN, Penelitian tindakan kelas, Model pembelajaran berbasis masalah 119
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-58] Perangkat Pembelajaran Alternatif pada Pemebelajaran Fluida Statis Kelas X untuk Meningkatkan Keterampilan Ilmiah Siswa dalam Memenuhi Tuntutan Kurikulum 2013 Intan Gando Putri , Selly Feranie, Saeful Karim Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI, Jl. Dr.Setiabudi No.229, Bandung 40154
[email protected] Abstrak Berdasarkan PERMENDIKBUD No.65 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, untuk penguatan pendekatan ilmiah siswa, perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry) yang memenuhi 14 prinsip untuk pemenuhan standar kompetensi lulusan dan standar isi, di antaranya (1)dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik mencari tahu (2)dari guru menjadi satu-satunya sumber belajar menjadi berbasis aneka sumber belajar (3)dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah (4)dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multidimensi (5)dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif (6)pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Penilaian ditujukan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Peneliti telah menganalisis dan merancang perangkat pembelajaran yang memenuhi tuntutan pembelajaran diatas, dan telah mengimplementasikannya pada pokok bahasan fluida statis. Peneliti memilih model pembelajaran Level Of Inquiry karena setiap tahapan pembelajarannya melatihkan keterampilan ilmiah siswa. Melalui pemberian lembar kerja ilmiah tanpa instruksi yang detail (Blank scientific worksheet ) dipandang akan membuka peluang siswa untuk mencari tahu informasi dari beraneka sumber belajar dengan pendekatan proses ilmiah. Oleh karenanya prinsip penilaian dilakukan secara terpadu. Teknik dan instrumen penilaian untuk kompetensi sikap melalui observasi dan penilaian teman sejawat, sedangkan penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan tes tertulis berupa soal pilihan ganda, untuk penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja menggunakan penilaian projek yang dilihat dari pengerjaan lembar kerja ilmiah siswa. Rancangan pembelajaran ini dioptimalisasi melalui penelitian tindakan kelas di salah satu SMA Negeri Bandung dan indikator keberhasilannya tercapai. Kata kunci: Kurikukulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Pendekatan Ilmiah
120
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-59] Analisis Kualitas Tes Matematika Buatan Guru Sekolah Dasar di Kota Serang Heni Pujiastuti1, Yuyu Yuhana1, Sukirwan1 1
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected] Abstrak
Salah satu tugas guru sebagai tenaga profesional adalah melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa secara tepat, maka dibutuhkan alat evaluasi yang tepat pula. Salah satu alat evaluasi yang digunakan guru diantaranya adalah tes. Adapun tujuan khusus penelitian adalah untuk mengetahui kualitas tes matematika buatan guru sekolah dasar di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan melibatkan peneliti dari Perguruan Tinggi mitra dalam setiap langkahnya. Survey dilakukan pada sejumlah guru sekolah dasar yang ada di Kota Serang dengan pengambilan sampel berdasarkan wilayah (quota sampling). Wilayah ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pada posisi sekolah secara administratif dan jarak sekolah ke pusat pemerintahan Kota Serang, yakni pusat kota, daerah urban (pertengahan antara pusat kota dan pinggiran), dan daerah pinggiran. Kualitas tes matematika buatan guru dianalisis berdasarkan langkah-langkah penyusunan dan pengembangan instrumen tes, pengalaman mengajar, pengalaman mengikuti pelatihan evaluasi, pemerolehan sertifikat pendidik, dan posisi sekolah. Berdasarkan temuan hasil penelitian disimpulkan bahwa tes matematika buatan guru sekolah dasar di Kota Serang masih belum layak untuk dijadikan sebagai alat evaluasi yang baik dan objektif bagi siswa. Kata kunci: Tes Matematika, Buatan Guru
121
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[EDU-60] Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMA Pada Materi Interaksi Muatan dan Potensial Melalui Pembuatan Nanofiber dengan Metode Elektrospinning Abdul Rajak1,Ade Yeti N1, Muhammad Miftahul Munir*,2dan Khairurrijal1 1)
2)
Kelompok keahlian fisika material elektronik Kelompok keahlian fisika teoritik energi tinggi dan instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung *e-mail:
[email protected] [email protected] Abstrak
Fisika, sebagai salahsatu bagian ilmu sains yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun sumber daya manusia yang berkualitas, merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah dipelajari mulai dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA). Namun sampai saat ini literasi siswa terhadap sains khususnya fisika masih rendah yang ditandai dengan rendahnya siswa dalam bersikap positif terhadap sains, belum mampu menggunakan proses sains, belum memiliki pengetahuan luas tentang hasil-hasil riset dan pengetahuan tentang konsep dan prinsip sains, serta belum mampu menerapkannya dalam teknologi dan masyarakat, serta masih rendahnya pengertian hubungan antara sains, teknologi, masyarakat dan nilai-nilai manusia.Oleh karena itu, agar pembelajaran fisika menarik perlu diberikan suatu motivasi mengenai manfaat fisika itu sendiri khususnya dalam teknologi. Salahsatu manfaat tersebut adalah teknologi pembuatan nanofiber dengan menggunakan teknik pemintalan elektrik (electrospinning). Beragam nanofiber untuk berbagai aplikasi telah dihasilkan dengan menggunakan teknik tersebut. Pada dasarnya, teknik pemintalan elektrik tersebut adalah merupakan aplikasi dari interaksi muatan listrik yang berada pada suatu perbedaan potensial yang sangat tinggi yang selama ini dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran fisika. Kata kunci: Literasi sains, nanofiber, elektrospinning
122
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-01] Lokalisasi Medan Skalar yang Terkopel dengan Medan Vektor pada Sebuah Model Randall-Sundrum yang Dimodifikasi Dewi Wulandari (a*,b), Triyanta (b), Jusak S. Kosasih (b) a) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan 20221, Indonesia b)
Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak
Studi mengenai sifat lokalisasi medan skalar yang terkopel dengan medan vektor pada model braneword lima dimensi dengan metrik merupakan varian dari metrik RandallSundrum telah dan sedang dilakukan. Analisis lokalisasi medan skalar dilakukan untuk kasus modus tak bermassa (massless mode) dan modus bermassa (massive mode). Hasil analisisnya kemudian kita bandingkan dengan sifat lokalisasi medan skalar bebas yang telah dibahas dalam sebuah makalah (Phys.Rev.D88-025048), termasuk apakah mekanisme pembangkit massa sendiri (self-generating mechanism) untuk kasus medan terkopel juga terjadi. Kata kunci: Lokalisasi medan skalar, Braneworld, self-generating mechanism
123
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-02] Solusi Meromorfik Persamaan Korteweg-de Vries Herry Fridolin Lalus* dan Freddy Permana Zen Kelompok Keahlian Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Dalam paper ini dikaji solusi meromorfik persamaan Korteweg - de Vries (KdV) dengan menggunakan algoritma Demina-Kudryashov. Persamaan KdV merupakan persamaan diferensial parsial nonlinear dengan suku derivatif berorde tiga. Persamaan ini telah memiliki banyak solusi khusus analitik terutama untuk menggambarkan penjalaran gelombang soliton. Salah satu solusi khusus yang terkenal berupa solusi sech kuadrat. Mula-mula, persamaan KdV ditransformasi ke dalam bentuk persamaan diferensial biasa nonlinear menggunakan model penjalaran gelombang dan selanjutnya diterapkan algoritma tersebut. Solusi yang diperoleh berupa solusi periode tunggal, solusi periode ganda (solusi eliptik), dan solusi rasional, di mana solusi-solusi ini bersifat umum. Pada akhirnya, ditampilkan suatu solusi khusus berupa solusi sech kuadrat sebagai pemilihan keadaan khusus berdasarkan salah satu solusi meromorfik. Kata kunci: Solusi meromorfik; persamaan Korteweg-de Vries; Algoritma DeminaKudryashov
124
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-03] Analisis Compound KdV-Burgers dan Aplikasinya Pada Pembengkakan Pembuluh Darah Nila Prasetya Aryani, Freddy P. Zen Laboratorium Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
[email protected] Abstrak Telah dikaji persamaan compound KdV-Burgers yang diberi gangguan periodik. Persamaan compound KdV-Burgers terganggu tersebut diaplikasikan untuk menganalisis pembengkakan pembuluh darah yang terjadi di dalam otak. Dalam tesis ini, dilakukan analisis chaotic persamaan compound KdV-Burgers terganggu yang dibangun dari model sirkuit listrik Austin. Analisis chaotic persamaan compound KdVBurgers terganggu dilakukan melalui metode : deret waktu, potret fasa dan peta Poincare yang disimulasikan menggunakan MATLAB. Dari hasil yang diperoleh, variasi parameter pada persamaan compound KdV-Burgers terganggu menyebabkan sistem menjadi chaos, yang berarti bahwa telah terjadi pembengkakan di dalam pembuluh darah. Selain itu, terdapat nilai maksimum parameter yang mengindikasikan bahwa pembengkakan di pembuluh darah telah pecah. Kata kunci: Persamaan compound KdV-Burgers, chaotic
125
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-04] Tinjauan Gravitasi Menurut Teori Gravitasi Teleparalel dan Aplikasi dalam Interaksi Gravitasi Medan Materi Kian Ming (a*), Triyanta (b*), J. S. Kosasih (b**) a)
Jurusan Fisika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas Katolik Parahyangan, Jalan Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141, Indonesia
b)
KK Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jala Ganesha No. 10, Bandung 40132, Indonesia *
[email protected] *
[email protected] **
[email protected] Abstrak Medan gravitasi adalah salah satu komponen pembangun alam semesta. Teori gravitasi teleparalel (TGT) adalah alternatif teori tentang gravitasi. Teori ini berangkat dari konsep transformasi gauge translasi dan kemudian dapat dicari kesetaraannya dengan teori relativitas umum. Medan gravitasi dalam kerangka TGT dinyatakan dalam Lagrangian medan gravitasi yang mengandung suku medan bebas dan interaksi diri. Dari suku lagrangian medan bebas diperoleh propagator medan gravitasi. Kemudian dilakukan upaya kuantisasi kanonik medan gravitasi dan meninjau kasus interaksi medan gravitasi dan medan skalar. Kata kunci: Gravitasi teleparalel, teori gauge, kuantisasi, interaksi medan
126
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-05] Metode Jaringan Syaraf Tiruan untuk Menyelesaikan Persamaan Diferensial Nonlinear Firma Rean Kasih*, Freddy Permana Zen Kelompok Keahlian Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi Institut Teknologi Bandung *
[email protected] Abstrak Pada paper ini, ditinjau persamaan diferensial pada saluran transmisi yang memiliki dinamika berbentuk persamaan nonlinear. Saluran transmisi yang dikaji adalah model telegraf dengan menggunakan kapasitor nonlinear yang dapat dimodifikasi menjadi persamaan Korteweg-de Vries sehingga menghasilkan solusi berupa gelombang soliton. Untuk menentukan solusi numerik dari persamaan nonlinear ini digunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST). Metode JST menggunakan solusi trial yang terdiri penjumlahan dua bagian, yaitu bagian yang memenuhi syarat batas dan bagian yang menjadi parameter bobot yang dapat diubah. Nilai parameter bobot akan terus diperbaharui dengan proses training sampai menghasilkan error yang diharapkan. Perhitungan komputasi dengan metode JST menghasilkan akurasi yang cukup tinggi dan mendekati solusi eksaknya sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan nonlinear lain yang belum diketahui solusinya. Kata kunci: Jaringan syaraf tiruan; persamaan diferensial nonlinear; saluran transmisi; Korteweg-de Vries
127
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
[THE-06] Pengantar Metode Post-Newtonian Alfred V. Abidondifu , Jusak S. Kosasih Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstrak Persamaan medan Einstein merupakan sebuah bentuk persamaan yang tidak linier , sedemikian sehingga diperlukan sebuah metode yang dapat memberi solusi bagi persamaan ini . Metode Post-Newtonian merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk memberi solusi terkait kasus ini , adapun metode post-newtonian digunakan untuk sistem dengan partikel terikat dan bergerak lambat. Pada makalah ini memberi salah satu contoh penggunaan metode Post-Newtonian untuk menghitung radiasi gravitasi Kata kunci:
128
SNIPS 2014, Institut Teknologi Bandung, 10-11 Juni 2014
129