ISSN 1412-2170
MITRA WACANA
Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung
Edisi 190 Tahun XII / 2013
Bogasari Expo 2013 Perpaduan konsep Edukasi, Komunikasi dan Inspirasi
Kiriman GRATIS dari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTO DIBAYAR / TAXE PERCUE Nomor: 05/PRTD/JKU/DIVRE IV/2013 Berlaku: s.d. 31 Desember 2013
LAGANSA (Layanan Pelanggan Bogasari): 0807-1800-888,
[email protected], www.bogasari.com,
@KreasiBogasari
Dari Junior Baker hingga Chef Juna .... Hal. 6
Selain Aksi para Junior Baker kehadiran Chef Juna, Chef Bara Pattiradjawane dan Chef Hendra Utomo. kian meramaikan acara Bogasari Expo 2013
Kunci Mengelola Keuangan ................. Hal. 8 Uang dan keuangan sangat menentukan denyut nadi kehidupan sebuah perusahaan. Kalau keduanya tidak dikelola dengan baik, tahulah akibat yang bakal terjadi.
P
Gerobak Sorabinya
Tidak Pernah Sampai ke Pasar ......... Hal. 10 Dari 6 sak terigu merek Segitiga Biru yang dihabiskan setiap harinya, dihasilkan sekitar 4.500 buah serabi. Dengan harga jual Rp 3.200 per “tangkep” isi 2 buah, berarti pengusaha itu bisa mengantongi omset Rp 7,2 juta sehari
Sajian Utama ..................................................... 3 -7 Pemasaran ........................................................... 13 Tips ....................................................................... 14 Resep .................................................................... 15 Info Bogasari ........................................................... 16 Info UKM ................................................................... 17 Info Kesehatan . ...................................................... 18
Acara pembukaan Bogasari Expo 2013 Semarang
embaca yang budiman, membuka tahun 2013, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari kembali menggelar Bogasari Expo. Berbeda dengan penyelenggaraan expo tahun-tahun sebelumnya, acara yang diselenggarakan di Atrium Mal Paragon, Semarang, kali ini memadukan tiga konsep sekaligus, yaitu edukatif, komunikatif dan inspiratif, dengan mengangkat tema “Bangun dan Kembangkan Usaha Makanan Berbasis Terigu.” Selama lima hari masyarakat Semarang dan sekitarnya dimanjakan dengan sajian acara yang padat dan menarik, karena ada penampilan tiga chef kondang, muda dan berbakat yaitu Chef Juna, Chef Bara Pattiradjawane dan Chef Hendra Utomo. Ketiganya secara bergantian menampilkan kepiawaiannya meramu 10 resep menjadi makanan berbasis terigu yang lezat dan menarik. Selain itu seperti biasanya acara juga dimeriahkan dengan parade baking demo 40 resep makanan oleh para baker Bogasari Baking Center di atas panggung dan membuka tiga kelas pelatihan seputar roti, mie dan kue. Di kelas pelatihan dengan kapasitas masing-masing 12 orang ini, para pengunjung dapat praktik langsung, yang dipandu oleh baker dari BBC. Bogasari Expo ini ditujukan bukan untuk sekadar memperkenalkan resep baru tapi juga bisa menginspirasi para pengunjung, baik mereka yang sudah memiliki usaha maupun yang baru akan merintis. Oleh karena itu diakhir acara ditutup dengan penganugerahan Bogasari SME Award 2013 se-wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini merupakan bentuk apresiasi Bogasari terhadap loyalitas dan pertumbuhan usaha para UKM Mitra Binaan Bogasari yang tergabung dalam BMC. M
PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi Lie; Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail:
[email protected], http//www.bogasari.com DISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Sajian Utama
Lima Hari
Bogasari Expo Menggoyang Semarang Membuka tahun 2013, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari kembali menggelar Bogasari Expo. Berbeda dengan penyelenggaraan expo tahuntahun sebelumnya, acara yang diselenggarakan di Atrium Mal Paragon, Semarang, kali ini memadukan tiga konsep sekaligus, yaitu edukatif, komunikatif dan inspiratif, dengan mengangkat tema: Bangun dan Kembangkan Usaha Makanan Berbasis Terigu
Tandatangan di atas fancy roll cake memakai piping bag berisi butter cream, tanda dibukanya Bogasari Expo 2013, di Semarang
K
alau pada Bogasari Expo sebelumnya jumlah pengunjung berkisar 15 ribu untuk penyelenggaraan 2-3 hari. Bogex 2013 di Semarang berlangsung selama 5 hari,
dengan total pengunjung mencapai 25 ribu orang. Acara yang berlangsung tanggal 11 hingga 15 Januari 2013 ini dibuka secara simbolis dengan penandata-
Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi BMC akan disampaikan melalui SMS. Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
Sajian Utama
ngan di atas Fancy Roll Cake berukuran raksasa oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Kris Septiana Hendrar Prihadi dan Senior Vice President Commercial Bogasari, Hans Ryan Aditio. Tidak memakai spidol seperti pada umumnya, penandatanganan kali ini kedua pejabat tersebut menggunakan piping bag berisi butter cream layaknya sedang menghias cake. Selama lima hari masyarakat Semarang dan sekitarnya dimanjakan dengan sajian acara yang padat dan menarik yang dikemas dalam konsep edukatif, komunikatif dan inspiratif. Selain itu, acara jadi semakin semarak dengan penampilan tiga chef kondang, muda dan berbakat yaitu Chef Juna, Chef Bara Pattiradjawane dan Chef Hendra Utomo. Ketiganya secara bergantian menampilkan kepiawaiannya meramu 10 resep menjadi makanan berbasis terigu yang lezat dan menarik. Parade baking demo 40 resep makanan oleh para baker Bogasari
Senior Vice President Commercial Bogasari, Hans Ryan Aditio dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Kris Septina Hendrar Prihadi menunjukkan tandatangan di atas fancy roll cake raksasa sebagai tanda dimulainya acara Bogasari Expo 2013, di Semarang
Baking Center di atas panggung juga mewarnai kemeriahan acara yang juga menyiapkan tiga kelas pelatihan seputar roti, mie dan kue, ditambah dengan parade Chef hotel berbintang
Chef Juna salah satu juri Master Chef Indonesia, sedang memperagakan kepiawaiannya meramu aneka makanan dari bahan pasta “La Fonte”
yang membawakan beragam resep baru yang sedang tren. Di kelas pelatihan dengan kapasitas masing-masing 12 orang ini, para pengunjung dapat praktik langsung, yang dipandu oleh baker dari BBC. Hanya dengan membayar Rp 30 ribu setiap resepnya, mereka bisa memilih beberapa resep yang diminati dari total 21 resep yang disiapkan. Menurut Vice President Sales Area 3, PT ISM Tbk Divisi Bogasari, Ivo Ariawan Budiprabawa, konsep edukasi di kelas pelatihan menjadi bagian dari komitmen bogasari dalam menginspirasi masyarakat untuk merintis maupun mengembangkan usaha makanan berbasis terigu, termasuk UKM. “Semua ini ditujukan bukan untuk sekadar memperkenalkan resep baru tapi juga bisa menginspirasi para pengunjung, baik mereka yang sudah memiliki usaha maupun yang baru akan merintis,” ujar Ivo .
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Sajian Utama
Masih menurut Ivo, peluang usaha makanan berbasis terigu ini masih potensial. Hal ini bisa dilihat dengan terus bertumbuhnya UKM Mitra Binaan Bogasari yang tergabung dalam Bogasari Mitra Card (BMC). Hingga Desember 2012, total anggota BMC secara nasional sudah mencapai 53.302 anggota. Jumlah anggota BMC di Jawa Tengah sendiri mencapai 10.502 anggota, dan sebanyak 684 anggota berlokasi di Kota Semarang. Pertumbuhan inilah yang melatarbelakangi Bogasari terus menyelenggarakan berbagai edukasi termasuk dengan konsep acara Bogasari Expo ini. Sebagai bentuk edukasi sekaligus komunikatif, dalam acara Bogex 2013 juga digelar Kompetisi Bogasari Junior Baker yang dikuti 20 anak-anak SD. Untuk kalangan ibu-ibu diadakan lomba Kreasi Resep Pasta Nusantara dan ada sejumlah permainan lainnya. Masih dalam rangkaian acara Bogasari Expo, yang juga tidak kalah menarik adalah Sarapan Bergizi Bersama Bogasari (SBBB) di lokasi Car Free Day (CFD) di Jalan Pahlawan. Bogasari menyiapkan 10 gerobak mi ayam dan 6 stan UKM roti dan kue. Acara SBBB ini berlangsung mulai pukul 05.30 – 09.00. Selain sarapan bersama, juga ada penarikan doorprize untuk peserta. Sementara itu pada penutupan Bogex digelar Bogasari SME Award 2013 se-wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini merupakan bentuk apresiasi Bogasari terhadap loyalitas dan pertumbuhan usaha para UKM Mitra Binaan Bogasari yang tergabung dalam BMC. Ada 9 anggota BMC yang menerima Bogasari SME Award 2013 yang merupakan hasil seleksi dewan
Tidak ketinggalan, Chef Bara Patti Rajawane yang sering nongol di televisi-pun ikut memanaskan suasana Bogex 2013 Semarang, dengan resep-resep berbahan baku terigu pilihannya.
Suasana kemeriahan pengunjung Bogex 2013 Semarang, saat mengikuti acara demo oleh chef papan atas
juri. Melalui malam penganugerahan Bogasari SME Award 2013 ini, Bogasari ingin menunjukkan bahwa begitu banyak UKM makanan berbasis terigu
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
yang berhasil meraih sukses. selain itu lewat acara Bogasari Expo 2013 ini, Bogasari ingin berbagi inspirasi dan kreasi. (pam)
Sajian Utama
Bogasari Expo 2013
Dari Junior Baker Hingga Demo Chef Juna etelah sukses menggelar Bogasari Expo (Bogex) di Surabaya pada Juli 2011, giliran Kota Semarang pada 11-15 Januari 2013 lalu tepatnya di Paragon Mall, yang belum lama berdiri dan terletak di Pusat Kota Semarang. Inilah mal terbesar dan teramai di Kota Semarang hingga saat ini sehingga wajar menjadi pilihan lokasi Bogasari Expo. Acara pembukaan Bogasari Expo ditandai dengan penandatanganan di atas Roll Cake besar karya Hadi Hanan Saputra, yang baru 2 tahun bergabung di Bogasari Baking Center (BBC) Surabaya. Penandatanganan oleh Hans Ryan Aditio, SVP Commercial Bogasari dan Tya Hendrar Prihadi SH MM, istri Plt Walikota Semarang selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang. Mereka didampingi Ivo Ariawan Budiprabawa, VP Sales Area 3 Bogasari dan Agustin Lusin Dwimawati SH MM, Asisten IV Pemerintah Kota Semarang. Karena belum pernah membubuhkan tanda tangan di atas roll cake, keduanya pun berlatih di stan ruang produksi BBC sebelum acara dimulai. “Wah ini pengalaman pertama. Tapi menarik dan kreatif juga. Yang penting jadi kan..,” ucap Ibu Plt Walikota sembari tersenyum manis kepada wartawan foto yang ramai-ramai mengabadikannya saat itu. Sementara itu, Agustin dalam sambutannya mewakili Plt Walikota Semarang menegaskan bahwa Pemerintah sangat menyambut baik kegiatan Bogasari Expo ini. Bahkan ia berharap ada kelanjutan terutama dalam pemberdayaan ibu-ibu PKK.
Menarik Secara garis besar, konsep dan tema Bogasari Expo 2013 masih sama dengan tahun 2011 yakni Bangun dan Kembangkan Usaha Makanan Berbasis Terigu. Namun karena tempatnya mengambil lokasi di area atrium sehingga tidak bisa melibatkan UKM dalam bentuk membuka stan sebagaimana Bogex sebelumnya. Namun konsep baking class (kelas pelatihan) tetap ada yakni sebanyak 3 kelas dan dipandu para baker dari Bogasari Baking Center (BBC). Adapun stan yang digelar pada Bogex Semarang ini sebanyak 8 buah, yakni Bogasari, La Fonte, Mero, Hakiki, KH Ro-berts, RW Alco, Red Bell, dan Chefmate. Untuk penjualan di 8 stan ini, La Fonte membukukan penjualan terbesar yakni Rp 45 juta selama 5 hari Bogex.
Untuk kelas pelatihan, BBC menyiapkan 21 resep dengan biaya per resep hanya Rp 30 ribu. Setiap kelas mampu menampung maksimal peserta 12 orang. Ternyata selama 5 hari itu, bukan hanya berhasil mencapai target 800 orang, tapi cukup banyak pengunjung yang tidak kebagian karena kapasitas yang terbatas. “Soalnya banyak juga yang sudah pesan atau beli kupon pelatihan jauh hari sebelumnya,” ucap Eleonora, BBC Kordinator. Meski demikian, para pengunjung tetap bisa mendapat edukasi lewat baking demo yang digelar di atas panggung selama 5 hari berturut-turut. Ada yang dibawakan baker BBC, sponsor seperti Mero, dan lain-lain. Termasuk penampilan baking demo oleh 3 chef kondang, yakni Chef Juna, Chef Bara Pattiradjawane dan Chef Hendra Utomo. Kehadiran ketiga chef ini kian
Peserta Baking Class serius mengikuti arahan instruktur dari Bogasari Baking Center
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Sajian Utama
Ibu-ibu PKK sedang beraksi pada Lomba Kreasi Pasta Nusantara
meramaikan suasana di Bogex 2013. Apalagi saat penampilan Chef Juna yang juga merupakan juri Master Chef Indonesia. Dalam Bogex 2013 ini ia khusus membawakan 3 resep berbahan pasta. Tidak hanya di sekitar atrium lokasi Bogex, tapi para pengunjung mall yang di lantai atas ikut heboh. Beragam kamera handphone merekam momen yang disuguhkan Bogex. Tentu termasuk para tim Bogasari yang sebelum dan sesudah acara berusaha mencuri waktu untuk foto bersama dengan Chef Juna yang saat itu khusus membawakan resep berba-
Mereka yang juara pada Lomba Kreasi Pasta Nusantara
sis pasta. Selain baking demo, acara menarik lainnya adalah Lomba Kreasi Pasta Nusantara Ibu PKK yang melibatkan 16 Kelompok sebagai perwakilan dari 16 kecamatan se-Kota Semarang. Lomba ini juga pernah menyeramarakkan Bogex 2011 Surabaya. Bedanya, kali ini setiap peserta kelompok diwakili 2 orang. Sedangkan di bogex sebelumnya 3 orang. Bertindak sebagai juri adalah Henry Ananto dari BBC Solo dan Chef Hendra Utomo. Selama lomba berlangsung, bau harum aneka bumbu lokal nusantara begitu menye-
Para Junior Baker memamerkan hasil karyanya menghias cup cake
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
ngat. “Namanya juga Pasta Nusantara,” ucap Chef Hendra yang dulunya adalah baker BBC Surabaya. Aksi lomba lainnya yang menyedot perhatian pengunjung adalah Bogasari Junior Baker (BJB) yang diikuti 20 anakanak SD. Untuk penilaian dipercayakan kepada baker Henry Ananto dan Hadi Haudi HS dari BBC. Tema BJB pada Bogex kali ini adalah menghias Cup Cake dengan icing plastic. Cup Cake sudah disiapkan dan peserta hanya menghias. “Lagi-lagi yang dinilai adalah kreativitas, uniknya mereka masih anak-anak dan sangat kreatif,” ujar Henry. Pada Minggu, 13 Januari, bersamaan dengan Car Free Day yang berlokasi di jalan raya tempat berlangsungnya Bogex 2013 digelar Sarapan Bergizi Bersama Bogasari (SB3). Pada acara ini Bogasari menggelar kegiatan Aerobik bersama masyarakat dan sarapan mi ayam UKM Bogasari dengan hanya menukarkan kupon seharga Rp 2.000. Sebanyak 1.000 kupon lebih laku terjual dan masyarakat tidak hanya membeli mi ayam tapi juga produk UKM Bogasari lainnya seperti Pisang Bolen Eny, Martabak Bang John, dan lain-lain. Bahkan meski pagi itu Kota Semarang sempat diguyur hujan deras, tetap tak menyurutkan masyarakat untuk olahraga dan sarapan bersama Bogasari. (RAP)
Manajemen
Kunci Mengelola Keuangan Uang dan keuangan sangat menentukan denyut nadi kehidupan sebuah perusahaan. Ibarat darah dan nafas pada manusia. Kalau keduanya tidak dikelola dengan baik, tahulah akibat yang bakal terjadi.
A
nda, terutama pengusaha, tentu tahu bahkan merasakan betul, bahwa arti penting uang dan keuangan dalam kehidupan berusaha. Keberadaan keduanya bagaikan darah dan nafas yang menentukan kehidupan perusahaan. Menurut pandangan manajemen modern, uang dan keuangan adalah salah satu fungsi manajemen di samping produksi, personalia dan pemasaran. Karenanya, keduanya harus dikelola dengan baik dan seimbang. Jika tidak, jangan harap usaha Anda bakal maju dan berkembang. Malah, bisa-bisa mati di tengah jalan. Banyak fakta yang menunjukkan, pengusaha kecil sering mengabaikan soal keuangan. Kebanyakan dari mereka, tidak atau belum menerapkan prinsipprinsip pengelolaan keuangan yang baik, terutama pengusaha kecil perorangan. Pengendalian keuangan umumnya berlangsung tanpa pedoman. Perencanaan terinci per tahun, tri wulan, per bulan apalagi mingguan, biasanya tidak ada. Kebanyakan belum bahkan tidak memiliki sistem pembukuan yang teratur dan tertib. Ada juga yang sudah membuat pembukuan, tetapi mereka sering tidak tahu harus diapakan pembukuan itu. Ada pula yang sudah membuat laporan keuangan, tetapi tidak pernah dimanfaatkan, atau belum tahu cara memanfaatkannya. Pokoknya, semuanya cenderung berjalan dengan mengandalkan naluri atau ingatan semata. Padahal,
sehebat-hebatnya manusia, pasti punya keterbatasan dalam mengingat. Ketika perusahaannya mulai berkembang, dan sang pemilik mau meminjam kredit ke bank, biasanya barulah mereka tahu dan sadar tentang kelemahan pengelolaan keuangan yang dilakukannya itu. Sebab, biasanya, pihak bank minimal menanyakan soal pembukuan, untuk mengetahui kelayakan perusahaan dalam menerima kredit. Hal lain yang kerap dianggap remeh oleh pengusaha kecil adalah, tidak adanya batasan tegas dan jelas antara harta pribadi dengan perusahaan. Seorang pengusaha yang juga pemilik tunggal, sering mengabaikan gajinya sendiri, atau anggota keluarganya yang ikut terlibat dalam usaha. Lantas, bagaimana caranya mengelola uang dan keuangan yang benar? Kalau mau lengkap dan detil, diperlukan pembahasan yang panjang lebar. Namun, kunci utamamanya adalah dengan membuat pembukuan serta administrasi yang rapi dan tepat. Banyak pengalaman yang menunjukkan, pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau, acapkali menjadi salah satu sebab utama gagalnya perusahaan. Praktiknya, setiap rupiah yang keluar dan masuk, harus dicatat secermat mungkin. Tiap transaksi, betapapun kecilnya, harus selalu dicatat dengan bukti yanng jelas dan lengkap, seperti kuitansi, faktur, dan sebagainya.
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Manajemen
Secara umum, untuk melaksanakan pengelolaan keuangan yang baik, patut memperhatikan enam hal di bawah ini: 1. Buatlah pembukuan yang teratur dan tertib. Catat semua uang yang masuk dan keluar dengan rincian jelas, terutama menyangkut jumlah, asal/tujuan, tanggal, dan keterangan lainnya.
2.
Buatlah anggaran untuk semua aspek keuangan, dan bandingkan dengan realisasinya. Adakan pemeriksaan keuangan secara tetap dan teratur, dan dibuat laporan keuangan yang baik.
3. Periksalah ke-sah-an semua bukti pembayaran. Jika pembayaran dengan cek, pastikan cek itu tidak kosong. Banyak kasus tertipunya pengusaha oleh cek kosong ini.
4. Pisahkan harta pribadi dengan keuangan perusahaan.
5. Tentukan gaji para tenaga kerja termasuk pemilik sendiri, atau siapa pun yang digunakan tenaganya oleh perusahaan.
6. Gunakan jasa bank dengan sebaik-baiknya.
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
Pro�l
M. Kasim, Pengusaha “Raja Sorabi Hijau” Rengasdengklok, Karawang
Gerobak Sorabinya Tidak Pernah Sampai ke Pasar Menghabiskan 6 sak terigu setiap hari untuk membuat serabi, bukanlah jumlah yang kecil dan tentu hampir sulit untuk dipercaya. Namun jangan salah, faktanya ada pengusaha serabi yang mampu mencapai volume produksi sebanyak itu. Dari 6 sak terigu merek Segitiga Biru yang dihabiskan setiap harinya, dihasilkan sekitar 4.500 buah serabi. Dengan harga jual Rp 3.200 per “tangkep” isi 2 buah, berarti pengusaha itu bisa mengantongi omset Rp 7,2 juta an sehari atau sekitar Rp 216 juta sebulan. LUAR biasa, memang. Terlebih, lokasi usahanya ternyata bukan di tempat yang gampang dicapai. Rengasdengklok, kota kecil yang berada di pinggiran Kabupaten Kawarang, Jawa Barat. Kalau tidak menjadi tempat pengasingan Soekarno dan Moh. Hatta menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia, Rengasdengklok mungkin tidak dikenal orang secara luas. Maklum, hanyalah kota kecil yang berada jauh di utara Kabupaten Karawang. Namun di kota kecil itulah
sebuah makanan khas lahir dan dibesarkan. Nama makanan khas itu adalah “Raja Sorabi Hijau” asli Re-ngasdengklok, makanan khas Karawang, yang dibuat oleh seorang pengusaha asli daerah itu. Pengusaha itu, M. Kasim namanya, hanyalah seorang yang tidak sempat lulus SD, yang berulangkali gagal mencoba berbagai pekerjaan untuk mengubah jalan hidupnya. Ketenaran Sorabi Hijau ini menurut beberapa pembeli yang sedang mengantri menunggu giliran, karena rasanya yang legit dan kenyal. Rahasianya adalah dalam menyiapkan adonan, Kasim, meng-
Kontak: M. Kasim - “Raja Sorabi Hijau” Jln. Kalijaya no. 23 RT 04/09, Kalijaya, Rengasdengklok, Karawang. Telepon: (0267)480776, 081510282789 Arah menuju lokasi: Exit tol Karawang Barat menuju ke Tanjungpura, masuk ke arah Rengasdengklok. Lokasi 200 meter dari Tugu Proklamasi Rengasdengklok.
Edisi 190/Tahun XII/2012 * Wacana Mitra
Pro�l
gunaka terigu Segitiga Biru sebagai bahan utamanya ditambah dengan sedikit terigu Cakra Kembar. “ Jadi untuk kenyal tidak perlu memakai bahan tambahan yang berbahaya, apalagi bahan pewarnanya asli dari daun suji dan wangi daun pandan,” katanya sedikit membuka rahasia kelezatan sorabinya. Mengenai daya tahannya, sorabi yang dibuat tanpa bahan pengawet ini dijamin hanya baik dikonsumsi tidak lebih dari 24 jam, walaupun menurut mereka yang sering membeli, jika disimpan di lemari pendingin bisa bertahan lebih lama. Oleh karena itu beberapa konsumen sering membawa sebagai oleh-oleh sampai ke beberapa negara di Asia, Australia, dan Eropa. Menjelaskan alasan kenapa “Sorabi Hijau” ini menggunakan terigu, M. Kasim mengatakan bahwa sejak awal usaha sudah menemukan bahan yang pas, yaitu terigu Segitiga Biru. Dalam usaha makanan menurutnya tidak boleh cobacoba karena akibatnya bisa fatal, menyangkut kualitas produk yang berimbas kepada kerugian, baik itu modal, tenaga, waktu, sampai ditinggal konsumen. “Peng-
alaman 18 tahun menggunakan terigu Segitiga Biru tidak pernah ada masalah sehingga kelangsungan usaha sorabi sampai saat ini benar-benar terjamin,“ yakin M. Kasim. Sorabi ini enak dimakan bersama kuah gula yang disediakan dengan dua rasa, yaitu rasa durian dan gula merah biasa. Kasim juga menjamin menggunakan gula dan buah durian pilihan yang bebas bahan-bahan berbahaya atau zat perasa. Karena itu, kualitas rasanya pun tetap terjaga dan tentu saja sehat untuk dikonsumsi. Kelebihan lainnya yang juga menjadi ciri khas baik dalam pembuatannya maupun aroma rasanya adalah bahan bakarnya dari kayu lamtoro yang tidak mengeluarkan asap dengan cetakan tradisional dari tanah liat. Bagi Kasim, sorabi memang bukan barang baru. Ia teringat ketika masih kecil ikut ayahnya berjualan ketupat di depan toko seorang wanita keturunan cina, ketika itu ia sering disuruh membantu di rumah “encek”, ia menyebut wanita itu, lalu diberi upah serabi, yang dibuat oleh encek itu. Karena sering melihat cara membuat serabi, akhirnya selain
Pelanggan rela antri untuk bisa menikmati sorabi Hijau
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
mendapat serabi Kasim juga mendapat resepnya. “Setelah 23 tahun malang melintang mengadu nasib, baru teringat kembali bahwa saya bisa bikin serabi,” kenang Ayah 6 anak dan 8 cucu ini. Ketika itu karena sudah habis langkah, ia berpikir kenapa tidak jualan serabi saja, apalagi di daerahnya belum ada yang jualan. Begitu panjang perjalanan M. Kasim muda saat itu. Setelah menikah tahun 1972, selama delapan tahun ia mengadu nasib sebagai pedagang asongan di atas kereta api jurusan Manggarai-Bogor, 4 tahun jualan buah dan ikan di Pasar Manggarai, sampai jadi tukang karcis pasar pun ia jalani. Namun semua itu ternyata masih belum bisa mengangkat nasibnya. Merasa di ibu kota tidak ada perkembangan, pada 1984 ia memutuskan pulang ke Rengasdengklok. Menjadi tukang ojek selama 3 tahun di kampungnya ternyata juga tidak bisa merubah jalan hidupnya. Kembali ia memutuskan untuk pergi keluar lagi. Kali ini Pasar Baru Bekasi menjadi tujuannya. Di sana pria kelahiran 8 Oktober 1954 ini sempat mencoba peruntungan dengan berjualan nasi
Agar aroma tetap terjaga sorabi dimasak secara tradisional menggunakan kayu lamtoro
Pro�l
goreng, buah-buahan dan sayur. Tetapi itupun masih belum memuaskannya. Hidup pas-pasan, gagal di berbagai jenis usaha tidak mematahkan semangatnya namun membuatnya semakin kuat. Sekali lagi Kasim terpaksa kembali ke kampung halamannya. Kali ini ia mencoba berjualan ketupat bumbu, jalan satu tahun tidak ada hasil. Kemudian ia coba jualan bubur, gagal lagi, ganti mi ayam, juga gagal. Tidak ingin gagal lagi dia balik lagi jadi tukang ojek, sebelum akhirnya memulai usaha sorabi hijaunya pada 1995. Bermodal Rp 370 ribu yang dipinjam
sebanyak 24 buah. Bahkan gerobak yang rencananya untuk jualan di pasar itu tidak pernah sampai ke pasar, karena ternyata konsumen dengan senang hati datang sendiri ke kedai yang hampir tidak berubah sejak awal usahanya itu. Untuk menjaga keaslian Sorabinya, kemudian ia tidak pernah berpikir untuk membuka cabang di tempat lain, karena menurutnya ini merupakan ciri khas sorabinya. Satu-satunya sorabi hijau, dan tidak ada yang lain. Oleh karena itu Kasim menamai usaha serabinya dengan “Raja Sorabi Hijau asli Rengasdengklok,” di bawahnya tertulis
Mobil operasional yang berfungsi untuk meyakinkan pelanggan bahwa memang Sorabi Hijau tidak membuka cabang di tempat lain
dari saudaranya untuk membuat gerobak dan membeli bahan baku, Kasim memulai usaha serabinya. Uniknya kalau pada umumnya orang membuat serabi menggunakan tepung beras, di sini Kasim memakai terigu. Produk perdana yang menggunakan 5 kg terigu Segitiga Biru, ternyata laris diserbu pembeli sebelum sempat ia mendorong gerobaknya. Dari hari, bulan ke tahun usahanya terus meningkat, berkat rasanya yang khas apalagi Sorabi Hijau terbilang langka karena menggunakan terigu sebagai bahan bakunya. Saat ini, untuk membuat sorabi hijaunya Kasim sudah mampu melahap 6 sak atau 150 kg terigu setiap harinya. Sedangkan tungku pembakarnya
mengelola usaha ini. Sedangkan Kasim hanya mengontrol terutama agar kualitas sorabinya tetap terjaga. “Ini yang kerja anak dan mantu semua, tidak mempekerjakan orang lain karena untuk menjaga resep,” jelasnya. Ciri khas yang lain adalah siapapun baik masyarakat biasa maupun pejabat, bisa pesan melalui telepon, tetapi jangan berharap bisa menunggu pesanan sampai di rumah, karena bagi mereka yang mau menikmati sorabi hijau silahkan pesan lalu datang mengambil sendiri langsung ke tempatnya. Cara pemasaran seperti inilah yang membuat Sorabi Hijau semakin kuat
Selain mereka pesan untuk dibawa pulang, juga bisa dimakan di tempat
“Tidak Buka Cabang di Tempat Lain.” Kalaupun ditemukan di lokasi lain yang mengatasnamakan Sorabi Hijau Cabang Rengasdengklok maka itu sudah pasti bukan cabang dari Kasim. “Silahkan saja, yang jelas kami tidak membuka cabang di tempat lain.” Tegasnya sambil menunjuk keterangan Tidak Buka Cabang di Tempat Lain. Kasim juga menegaskan bahwa Ia tidak pernah dan tidak ingin membuka cabang, dengan alasan khawatir akan mengurangi kualitas sorabinya, apalagi kalau pengelolaanya diserahkan kepada orang lain. Karena alasan itulah ia menyerahkan kepada anak-anaknya untuk membantu
menjadi makanan khas Rengasdengklok. Menurut Kasim, pembeli serabi yang sebagain besar sudah jadi langganan, bukan hanya masyarakat biasa, tetapi juga artis dan para pejabat baik dari daerah mapun pusat. “Bahkan beberapa menteri juga sudah ke sini,” tegas Kasim, yang mengaku membuka kedainya, dari pukul 5 subuh sampai menjelang magrib. Ke depan, di tempat usaha yang sekarang sudah menggunakan mixer yang dijamin kebersihannya itu, rencananya ada pelayanan khusus untuk pesanan dan ada pelayanan pembelian langsung. Sehingga masing-masing konsumen tidak harus berlama-lama menunggu. (pam)
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Info BMC
Ada baiknya mengetahui nilai seorang pelanggan, agar bisa memberikan insentif secara tepat.
SEBAGAI pengusaha, tentu saja setiap hari Anda berhubungan dengan pelanggan. Tapi, pernahkah Anda memikirkan tentang nilai dari seorang pelanggan? Cara untuk mengetahui nilai seorang pelanggan, sebetulnya sederhana saja. Misalnya, seorang pelanggan ratarata membelanjakan uangnya Rp 200.000 per bulan, untuk membeli produk Anda. Berarti, dalam setahun, uang yang dibelanjakannya adalah Rp 2.400.000 (Rp 200.000 x 12 bulan). Inilah nilai sang pelanggan itu.
Dengan mengetahui nilai seorang pelanggan tersebut, Anda bisa menghitung berapa kira-kira insentif atau nilai hadiah yang akan diberikan kepada yang bersangkutan, misalnya, di akhir tahun atau menjelang Hari Raya. Kiranya, cukup pantas jika Anda memberikan barang senilai Rp 50.000 atau Rp 75.000 untuk hadiah itu. Cara ini cukup jitu untuk membuat pelanggan senang, sehingga tetap menjadi pelanggan Anda. Namun, untuk dapat menjalankan cara tersebut, ada beberapa langkah yang harus diambil:
1. Biasakan membuat data pelanggan, yang memuat berbagai informasi seperti nama, alamat, dan sebagainya, hingga nilai transaksinya. Dengan teknologi komputer, pekerjaan ini bisa lebih mudah. Agar tidak terlalu repot, pencatatan bisa dilakukan untuk pelanggan yang, misalnya, rata-rata membelanjakan uangnya Rp 200.000 ke atas. Harus dipastikan juga, bahwa mereka benar-benar merupakan pelanggan setia.
2. Pilihlah saat yang tepat untuk memberikan hadiah, agar benar-benar mengesankan. Secara umum, bisa dilakukan menjelang Hari Raya seperti Lebaran
atau Natal. Akan lebih baik lagi kalau di hari ulang tahun pelanggan.
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
3. Berusahalah mengenal pelanggan lebih jauh, sehingga bisa mengetahui kesukaannya. Sekali-kali, berbincang secara akrab dengan pelanggan, tapi jangan bersikap sok akrab.
Tips
Teknik Membuat Mi Segar Mi adalah makanan yang sangat populer di Indonesia. Salah satu jenisnya adalah mie segar yang biasa diolah pada pembuatan mie ayam. Berikut ini tips dan trik dalam pembuatan mie segar.
1. Gunakan tepung terigu yang berprotein tinggi yaitu Cakra Kembar, agar mi yang dihasilkan tidak mudah putus. 2. Agar mi tidak cepat berubah warna gunakan garam alkali secukupnya saja, jangan berlebihan.
kering dan lebih tahan lama. Terlalu banyak dusting juga akan membuat air pada rebusan mi menjadi cepat keruh.
3. Sebaiknya pencampuran larutan kansui (air ki) dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi penggumpalan dalam adonan.
7. Lakukan pengemasan segera setelah adonan dipotong menjadi untaian mi, agar mi tidak cepat kering.
4. Hindari pemakaian air secara berlebihan agar mi tidak cepat basi dan mudah berubah warna.
8. Hindari mi dari sinar matahari langsung.
5. Agar mi yang dihasilkan lebih kenyal, lakukan pengepresan berulang-ulang. 6. Jangan menambahkan dusting tepung tapioka terlalu banyak agar mi tidak cepat
9. Sebelum direbus, buka untaian mi agar tidak menempel. 10. Mi yang mengapung pada saat direbus tanda sudah matang, dan siap dihidangkan dengan bumbu dan topping ayam
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Resep
Chicken Mushroom Sandwich Kukus Bahan Sandwich Kukus
Bahan A 200 gram Terigu Cakra Kembar 5 gram Ragi instant 45 gram Gula pasir 150 gram Air dingin Bahan B 750 gram 70 gram 8 gram 25 gram 75 gram 10 gram 300 gram
Terigu Cakra Kembar Gula halus Baking powder Minyak Bimoli Mentega putih Palmia Garam Air
Cara Membuat 1. Campur semua bahan A di wadah (mangkok), aduk sampai rata kemudian diamkan selama 30 menit 2. Setelah bahan A mengembang, aduk bersama semua bahan B di mixer jenis planetary sampai tercampur rata dan kalis 3. Potong timbang adonan seberat @ 50 gram dan bulatkan, letakkan di wadah plastik dan tutup dengan plastik, diamkan selama 10 menit 4. Persiapkan potongan kertas roti 5 cm x 8 cm kurang lebih 35 lembar, sebagai alas adonan sebelum dikukus 5. Bentuk adonan oval kemudian bagian bawahnya kita alasi dengan kertas lalu diamkan selama kurang lebih 35 menit 6. Panaskan kukusan sampai mendidih lalu kukus adonan yang sudah mengembang sampai matang selama 30 menit 7. Setelah matang angkat lalu dinginkan
Isian Chicken Mushroom Bahan 50 gram 20 gram 50 gram 100 gram 1000 gram 250 gram 20 gram 35 gram 25 gram
Minyak Bimoli untuk menumis Mentega tawar Orchid untuk menumis Bawang putih cincang Bawang bombai cincang Daging ayam cincang Jamur kancing cincang Saus tiram Kecap asin Indofood Kecap manis Indofood
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
10 gram 5 gram 15 gram
Kaldu ayam bubuk Indofood Garam Gula pasir
Bahan Pelengkap 500 gram
Daun lettuce
Cara Membuat Isi 1. Panaskan wajan anti lengket, masukan minyak Bimoli dan mentega; 2. Tumis bawang putih cincang sampai harum, lalu masukan daging ayam, jamur sambil terus diaduk-aduk sampai rata; 3. Masukan saus tiram, kecap asin, kecap manis aduk hingga rata 4. Tambahkan kaldu bubuk, garam, gula pasir masak sampai matang dan dinginkan 5. Daging ayam jamur (chicken mushroom) siap sebagai isian Penyelesaian · Ambil sandwich kukus belah bagian tengahnya, kemudian isi dengan daun lettuce dan chicken mushroom. · Siap disajikan sebagai snack sore bersama teh hangat
Info Bogasari
Tiga UKM Bogasari Raih SME Award 2012
T
iga UKM Mitra Binaan Bogasari yang tergabung dalam keanggotaan Bogasari Mitra Card (BMC) meraih Bogasari SME (Small Medium Enterprise) Award 2012. Ketiga pemenang ini mewakili masing-masing keanggotaan BMC jenis Silver, Gold dan Platinum. Penghargaan diberikan atas prestasinya sebagai “The Best Achievement in Business Growth”. Ketiga pemenang tersebut yakni UD Figgo Food milik Endang Puji Astuti asal Sidoarjo untuk kategori Silver; UD Restu Ibu milik Parti asal Surabaya untuk kategori Gold; dan CV Pelangi milik Mudita Ketut asal Denpasar untuk kategori Platinum. Malam penganugerahan Bogasari SME Award 2012 untuk wilayah pemasaran Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali ini sekaligus menjadi penutup acara Bogasari Expo 2013, Selasa
15 Januari lalu, yang berlangsung di Paragon Mall, Semarang sejak Jumat 11 Januari. Selain kepada ketiga pemenang, juga diberikan penghargaan sebagai Nominator kepada 2 nominator lainnya untuk setiap kategori keanggotaan BMC. Penerima penghargaan sebagai Nominator Bogasari SME Award 2012 tersebut adalah Pia Deva milik Anifah Mei Khati asal Sleman dan Putra Molen milik Ahmad Bahaji untuk kategori Silver. Sementara untuk kategori Gold, adalah Andik Bakery asal Surabaya milik Andik Irianti dan Tidar asal Kediri milik Teguh Poerwono Edi. Terakhir penghargaan Nominator untuk kategori Platinum adalah Bapkia Pathok 25 asal Yogyakarta milik Siek Angling S S dan Victory Bakery asal Situbondo milik Stefanus Slamet Yuli. Ivo Ariawan Budiprabawa, Vice Pre-
sident Sales Area 3 Bogasari menjelaskan, ketiga pemenang dan nominator ini merupakan hasil seleksi terhadap ribuan anggota BMC di tiga provinsi. Proses seleksi Bogasari SME Award dilakukan sejak 2 Januari 2012 sampai dengan 30 September 2012. Selain berdasarkan persyaratan administratif, juga berdasarkan penilaian dari 3 dewan juri, yakni Upit Palupi dari Bank Mandiri Surabaya, Sienny dari Universitas Petra Surabaya, dan Hermin Ismianti SE, dari Disperindag Provinsi Jatim. Masing-masing juri memiliki kriteria penilaian. Juri dari Bank Mandiri menilai dari aspek credit historical, pengelolaan keuangan dan perkembangan usaha. Universitas Petra melihat dari sisi manajemen SDM dan Pemasaran, sedangkan Disperindag lebih kepada kelengkapan perijinan dan halal. ”Seluruh sistem penilaian ini bukan untuk mempersulit usaha para UKM, tapi sekaligus edukasi dalam upaya pengembangan usaha, baik dari sisi modal, manajemen, dan legalitas usaha,” jelas Ivo. Program BMC adalah program keanggotaan untuk para UKM Mitra Binaan Bogasari yang diluncurkan tahun 2002. Keanggotaan BMC terdiri dari 3 jenis yakni, Silver untuk konsumsi kurang dari 250 sak per bulan; Gold untuk konsumsi antara 250 - 749 sak/ bulan; Platinum untuk konsumsi tepung terigu Bogasari lebih dari > 750 sak/bulan. Total anggota BMC sampai akhir Desember 2012 mencapai 53.302 anggota. (RAP)
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Info UKM
Mie Restu Ibu:
Masyarakat Lebih Kenal
Sebagai Mie Undaan Sistem pengelolaan usaha yang baik menyangkut keuangan maupun sumberdaya manusia, serta pemenuhan kelengkapan perijinan dan serti�kasi halal, mengantarkan perusahaan mie Restu Ibu milik Parti mendapatkan penghargaan “The Best Achievement in Business Growth”, kategori Gold keanggotaan BMC pada acara Bogasari SME Award 2012 lalu. Atas prestasinya itu perusahaan mie “Restu Ibu” berhak membawa pulang hadiah senilai Rp 10 juta, dari bogasari. Untuk mengetahui lebih jauh tentang usaha Mie Restu Ibu, berikut liputannya:
N
amanya adalah “Perusahaan Bakmie & Pangsit Restu Ibu”, tapi masyarakat Surabaya lebih mengenal sebagai Mie Undaan, karena usaha mie ini sudah ada di daerah Undaan sejak 55 tahun lalu. “Sebenarnya soal nama tidaklah terlalu berpengaruh terhadap pelanggan.” tutur pewaris usaha mie Undaan,
Tonny Bingtarno. Bahkan sebenarnya saat ini pun nama usahanya sudah ganti yang ke tiga kalinya. Nama yang secara resmi sudah didaftarkan dan sudah lengkap perijinannya adalah “Mie Rami”. Begitu terkenalnya mie ini, karena ternyata orang tua Tonny, sudah mulai membuka usaha di sana sejak tahun 1958. Mienya yang enak dan kenyal ini begitu dikenal karena memang dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas. sampai saat ini pun tetap secara konsisten diterapkan, bahkan sampai ke generasi ke tiga sekalipun. Jaman semakin berkembang, maka cara produksinyapun ikut berubah, kalau pada awalnya membuat bakmie dengan cara tradisional. Kini sudah harus dengan mesin, mereka sudah tidak sanggup lagi pakai sistem “gencet”. Terang suami Parti ini. Saat ini untuk membuat mie menghabiskan 350 bal terigu Cakra Kembar dan 150 bal terigu cap Elang untuk kulit pangsit setiap bulannya. Dalam hal pemasaran tidaklah sulit, kata ayah 2 putera ini. Tidak ada promosi secara khusus, tetapi lebih mengandalkan kualitas dan layanan. Kini konsumen
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
tidak lagi harus berlama-lama antri menunggu giliran pesanan, tetapi cukup dengan telepon, maka pesananpun sudah langsung disiapkan. Bahkan bisa juga dibeli di supermarket. Selain masalah kualitas, dukungan karyawan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan usaha mie ini. Betapa tidak, ada 20 karyawan yang siap setiap saat untuk membantu usaha ini. Mereka sengaja diambil dari satu daerah asal Ibu Parti yaitu LA (Lamongan Asli), dan uniknya ada diantara karyawan yang statusnya suami isteri, dan tinggal di sekitar tempat usaha. “dengan begitu mereka lebih tenang dalam bekerja, kami juga nyaman dalam menjalankan usaha” tutur parti. Itu pula yang kemudian berhasil mencuri hati para juri untuk memberikan penghargaan Bogasari SME Award 2013 (pam)
Perusahaan Bakmie & Pangsit Restu Ibu Jln. Undaan Kulon I/7 Surabaya Tel: 031 5352397 Produk : Bakmie Pangsit, Bakmie Telor, Kulit Lumpia, Kulit Somay
Info Kesehatan
Pabrik Kotor, Dua Bakery Dilarang Beroperasi Dua pemilik bakery di Luton, Inggeris telah dikenai hukuman denda. Mereka juga dilarang mengoperasikan bisnis makanan, karena petugas kesahatan Inggeris menemukan kondisi fasilitas bakery yang sangat kotor selama jangka waktu yang lama.
Antara bulan Februari 2012 dan Januari 2013, petugas kesehatan Inggris melakukan beberapa kali kunjungan ke Meads Bakery yang terletak sekitar 30 mil arah utara kota London. Setidaknya dari delapan
kunjungan tersebut, para petugas terus menegur pemilik bakery Sunderam dan Sathiabama Premanand untuk meningkatkan standar kebersihan bakery mereka. Pada pengadilan Luton
yang digelar pada hari Senin (14/01/2013), Luton Borough Council menyatakan teguran mereka seringkali tidak digubris. Petugas kesehatan menemukan jamur hitam tumbuh di lapisan dinding dan atap bakery tersebut. Bahkan jamur-jamur tersebut melapisi seluruh ruangan di toilet karyawan. Selain itu di seluruh ruang produksi bakery terdapat kerumunan lalat dengan belatung dan kotoran tikus. Pada kunjungan terkahir, para petugas menemukan dua tikus yang mati. Lantai bakery dipenuhi remahan, lemak, dan adonan kue mentah. Masih ditambah banyak dinding yang terkelupas dan jaring laba-laba tebal terdapat tepat di atas tempat menyiapkan kue. Sebelumnya pada tahun 2011, pasangan Premanand didenda sekitar Rp 153 juta untuk pelanggaran kebersihan yang sama. Tahun ini, pasangan tersebut di denda dengan total Rp 585 juta dan perintah pelarangan yang secara efektif melarang mereka berbisnis makanan lagi. Meads Bakery ini memproduksi roti, rolls, dan kue untuk para penjual eceran di wilayah Luton dan kota sekitarnya. ***
Edisi 190/Tahun XII/2013 * Wacana Mitra
Bogasari Mitra Card
Bogasari Mitra Card Cara Mudah Mendapatkan Manfaat Lebih
”Tumbuh Bersama” adalah komitmen PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari dalam membangun kemitraan dengan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) makanan berbasis terigu. Berbagai program telah diluncurkan, salah satunya adalah loyalti program Bogasari Mitra Card (BMC). Program keanggotaan yang diselenggarakan Bogasari khusus untuk Mitra Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memproduksi aneka makanan berbahan baku terigu Bogasari dan atau retailer/ pengecer kiloan terigu Bogasari yang ditandai dengan kartu magnetic keanggotaan BMC. Manfaat Keanggotaan
• Mendapatkan Point Reward, yang secara triwulan dapat ditukar dengan aneka hadiah menarik atau uang cash yang akan ditransfer oleh Bogasari ke pemegang rekening kartu BMC. • Gratis berlangganan majalah bulanan Wacana Mitra yang berisikan peluang usaha, sharing pengalaman sesama UKM dan tips-tips lainnya. • Fasilitas asuransi kesehatan rawat inap* dan kecelakaan diri. • Fasilitas asuransi kebakaran. • Rekomendasi kredit mikro dari perbankan. • Diskon biaya pelatihan di seluruh cabang Bogasari Baking Center (BBC). • Kesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui wadah edukasi dan pelatihan. • Diikutsertakan dalam setiap program consumer promo lainnya yang diselenggarakan oleh Bogasari. • Diskon 5% untuk pembelian mesin dan peralatan di PT Sinar Cahaya Cemerlang (syarat & ketentuan berlaku)
Syarat & Ketentuan Menjadi Anggota BMC
• Perajin, pengguna tepung terigu Bogasari yang masih dalam taraf usaha kecil menengah serta pengecer kiloan. * Syarat dan Ketentuan Berlaku
Wacana Mitra * Edisi 190/Tahun XII/2013
• Pengelolaan usaha masih dilakukan secara sederhana (tradisional). • Minimum pembelian 1 sak @25 kg terigu produk bogasari tiap kali transaksi. • Dilakukan pengecekan lapangan oleh staf Bogasari setempat. • Keputusan Bogasari untuk menerima, menolak atau memperpanjang keanggotaan tak dapat diganggu gugat.
Klasi�kasi Keanggotaan
• Kartu Platinum, total konsumsi terigu > 750 sak/ bulan. • Kartu Gold, total konsumsi terigu 250 - 749 sak/ bulan. • Kartu Silver, total konsumsi terigu < 250 sak/ bulan.