BJA YA SAKIT (COST OF ILLNESS) TUUERKlJLOSIS
OIKABUPATENBANDUNG Tuberculosis Cost Of Illness in Bmuf1111g District Oleh:
F.LVIRA IVAl\TIKA NI' M. 120720080007
TESIS f)i;t,luknn untuk rnemenuhi .snlnh sntu syiarHt ejinn i;:unn memperoleh ,::clar ~111J,:l.srcr Ekonon1l Piuh1 Pr11J!.r11n1 Sludi \'1agistcr •:koncuni 'l'tr1t1u•n Pt'()J!rnn1 P:1'1t'as:irj:111M F'uku1t:as Ekonon1i tJnivcr~illt~ Pudjutljar;111
S1•csi:elisasi/Pe1ninnt1tn: l•'.konon1l l'cmb>1nj!.unHn dnn ~)ercnt·nnnan
PROGRAJVI
PASCA SAR.JANA FAl
"t>ti.·1.
j£11110aYl.LP.n
1;:£11111.u
de~£1111- sowJ:o~,
bedatr;i." cJ.•
R.ilre~
t'Av.k:LI
bw....U. Ll<\L
sesirn.gguhMtjCI
R.111111.u
sek.ll~t-RJ!Lt ttd.£1~ d.il'l>llt i'l~C>'ltl\4.bt.ts. b"°""t da .... s.eRJIU.. R.i!LC ~Mt.L ttd.llk. llk.£11'1. sa1111.pat seti.1"'3gt 0Ul<\.IH\l3·· Q.S.
AL tsraa' . 37
SL-la~ c;la111- a...ak.-a111-t1~u, s.erta or.11...q-on:i11.0
ten:.•vi-ta
BIAVA SAKIT (COST OF ILLNESS) TUBERKlJl,OSlS
DI KABUPATEN BANDUNG
Tuberculosis Cost Of Illness i11 Ba11d11ng District
Oleh: Elvira lvanrika
"1>~1120720-080007
TESI Oiaju~an untuk memtnuhi salah saru syarat ujian gunR mcmperoleh ~·l•r Mogistcr F:konomi Pad a Program Sludi Ma2is1cr Ekonumi 'J era pan Proi:ru111 Pft>ra,arjana fakuha< f.konomi UniHr
•
1 elah disetujui ulth 1im l'cn1bimbio11 pad1 tan~al seperti •ertcr11 di ba
<
Aogit()lil Tim Pemhinthing
l
l t4vit( (
Prof.l)r.Hj. Sutyastic SOt'mitro Reuii, SL \IS. i'ill'. 195JO>ll 198103 l t)(Jl
hh
Ir. lla~dJa -'luljarijadi. ::,!';.. MS. i'ilP. 19711117 199703 I 003
Ur. Hudiono, SE.. ~L'\. 'llP. 19660815 199103 1 ()(l~
Ill
PERNYATAAN
Dcngan ini saya mcnyatakan bahwa: I. Karyu tulis saya, tesis ini. adalah asli dun bclum peruah diajukan untuk
mendapatkan gelar akadernik (sarjana, rnagister. dan/atau doktor), baik di Univcrsitas Padjadjaran maupun pcrguruaan tingg: lain. 2. Karyn tulis ini aJ,1:ah murni gagasan, rumusan. Jan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain. kccuali Arahan Pernbimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya arau pcndapat yang tclah ditulis atan dip:1hlikasikan orang lain. kccuali sccara tcrtulis dengan jelas dicanturnkun scbagai acuan dalam naskah dengan disebuikan nama pcngarang dau dicantumkan dalam dafiar pustaka. 4. Pernyaiaan ini ~uya buat d~11ca11 sesungguhnya dan apabila di kemudian hllJ'i
terdapnt pcnyimpangan dan kctidakbenaran dalam pemyataan ini, rnaka saya hcrsedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karenu karya tulis iui, scrta sanksi laiunya scsuai dengan norma yang berlaku di pcrguruan tinggi ini.
IV
ABSTRAK BIA YA SAKJT (COST OF ILLNF.SS)TUBERJ
gambaran biaya sakir rubcrkulosis dalam bcnrnk biaya-biaya yang ditimbulkan olch pcnyakit iuberkulosis pada penderita tuberkulosis yang berobat di Puskesmas
dan RS di Kabunatcn Bandung pada tahun 2008. Desain penelitian ini adalah rm.H sertinna}, rknt!lln responrten sebanyak 11\K orang penderita ruberkulosis (FITA posiuf dan negarif) yang berusia produktif dan mcmulai pcngobatan padu bu Ian Oktobcr s.d. Oesember 1008. Biaya sakit yang dihiwng berupa: CO/ direct. COi indirect. dan CO! Toial. Sedangkan variabel bebas dalam pcnelitian ini adalah karakteristik penderita, sepeni: pcndidikan, gender, usia, pengctahuan, pendapaian, pckerjaan. dan klasifikasi penyaklt, data diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan. Uruuk mcng~lima:,i fal.111r-fak1or yang bcrhubungan dengan COi dan vuriabel bebas digunakan teknik ekonometrika melalui meiode OLS (Ordinury Least Square). Variabcl yang berpcngaruh tcrhadap COi direct adalah tingkat pendidikan, dan pcngctahuan ruberkulosis. variabcl yang bcrpcngaruh tcrhadap COi indirect adalah variabel gender. pckerjaan formal, dan pcngctahuaa rubcrkulosis, variabel yang berpengaruh terhadap CO! total adalah variabel gender, pekerjaan formal. dan pengetahuan tuberkulosis, Hasil cstimasi menunjukkan bahwa untuk setiap rcspondcn sclama mcnjalani pengobatan sarnpai dengan selesai, raia-rata biaya langsung (COi direct) adalah Rp. 105.849. rata-rata biaya tidak langsung (CO/ indirect} adalah Rp, 491.830. diantaranya terdiri dari: rata-rata transport pcnderita clan pcngantar sebesar Rp. 156.639,-, rata-rata pcndapatan yang hilang Rp. 331.767.-. sedangkan rata-rata biaya total (COi total) adalah sebesar Rp.597.679.
Kata kunci: Biaya Sakit, Tuberkulosis, Behan Akihat Sakit
v
ABSTRACT
Tuberculosis Cost Of Illness in B1111d1mg District
Cost of Illness (COi) is one of the tools in economy evaluation known also as the burden of disease study. COJ is used to assess and to calculate the costs causedby any medical problems. one of them is tuberculosis. The purpose of this research tofind oat the cost illustration oftuberculosis illness in the forms of the costs caused by the tubercutosis illness of the tuberculosis patients treated al Puskesmas 'Public Health Centers · and hospitals in Kabupaten Bandung in the year '.!f' 2GlJ8. The research design adopted in this study !S cross sectional. The respondents are 168 tuberculosis patients (positive and negative smear) «I their productive age and starling the treatment from October to December 2()08~ The cost of illness calculated covers· direct COi, indirect COJ. and total COJ. The independent variables ore the .rn!Jerer characteristics. such as education background, genders, age. knowledge. income. jobs. and the illness classification. The data were obtained through interview and site observation.
The econometric technique is used through the OLS (Ordinary Least Square) method to estimate the factors rekutng 10 CUI and the independent variables. The variables affecting the direct COi are the education background and the knowledge of tuberculosis, the variabies ajfectit1g the indirect COi are genders. formal jobs, and the knowledcge of tuberculosis, and the variables affecting the total CO/ are genders. formal jobs. and the knowledge of tuberculosis. The estimation result indicated that the average di reel COI per each respondent having a complete treatment is Rp 105,849.00; the average indirect CO/ is Rp 491,830.00
Keywords : Cos/ Of Illness, Tuberculosis. Burden of disease
vr
KATA rENGANTAR
Dougan mcmanjatkan ruji syukur kebadirar Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa ala> rahmat dan karunia-Nya.
tesis ini sebagai salah satu syarat kclulusan
saya dapat rnenyclcsaikan penulisan 1111t11k
memperoleh gelar Magistcr
Ekonomi pada Program Studi Magister [konomi Terapan. Fakultas Ekonomi. Univcrslras Padjadjaran. Bandung. Pcnulisan tesis ini merupakan laporan akhir hasil penclitian individu yang berjudul " Biaya Sakit (Co.11 Of lllness.r) Tuberkulosis l>i Kabupaten Bandung".
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mcojawab permasalahau tcrkait dan kiranya dapat mernberikan rnasukan para pemangku kepentingan. terurama mengenai kebijakan dalam bidang kesehatan. Menyadari bahwa bantuan scrnua pihak amat penting bagi kelancaran studi dan penelitian
yang saya lakukan,
rnaka pada kesernpatan
ini saya ingin
mengucapkan tcrima kasih dan penghargaan yang rak ierhingga kcpada: I. Pror'Dr.Ilj. Suryastie Soernitro Renn. 8E . .J'vfS. dan Jr. Bagdja Muljarijadi,
SE, MS selaku pembimbing tcsis yang selalu menycdiakan waktu untuk mernbcrikan arahan dan bimbingan. 2. Prof. Dr. Usman Hardi.SF..MS .. d
SJ' ..
M.A.
selaku Kctua Program
Magisrei Eko110111i
l'erapan, yang tiada hen ti rnem beri arahan dan rnoti vasi da lam men em puh pendidikan ini 4. Prof. Dr. Tari S. Joesron, S.E .. M.S. selaku mantan Ketua Program Magister Ekonomi Terapan yang tak kenal lelah mernberikan arahan dan dorongan kepada seluruh mahasiswa. 5. Orang ruaku, suami. serta kcdua auakku tercirna:
Fhirsa Afina Azka dan
Kalisa Gea Cynara yang selalu mcmbcrikan dorongan moril clan doa, ierimakasih aras "waktu kebersamaaunya" yang sudah terambil.
6. Tak lupa kepada Pusbindiklatren Bappcnas atas bcasiswanya.
vm
OAFiTAR ISi
Ilalamun JUDUL ........................................................................•...... LEMBAR Pl!RSL::TUJUAN
11
PERNYJ\TAJ\N
111
ABSTRAK
tv
ABS"fRACT. ..
. . . . .. .. . .
KATA l'l.:NCANTJ\K.....
..
. .. .. .. .. . . .. . . .
. . . . . ..
. .. .
.. .. . . .. ..
. . . . .. .. .. .. . .. . . ..
.. .
.. .. .
v
vi
D/\FTJ\R ISl
v:11
DAFTAR TABET..................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR
XIII
DAFT AR ORAFIK
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
l)Al3 I
BAB II
J'T::NDAJ IL.:J l JAN
04
,
.
1.1.
Latar Belakang Pcncliuan
.
1.2.
Perumusan Musnluh
12
1.3.
Tujuan Penelitian
12
1.4.
Kcgunaan Penelitian
13
TINJAlJAN PUSTAKA, KERANGKA PEMlKJRAN, DAN HlPOTESA
14
2. l.
Pelayanan Kcsehatan dun Pcrubiayaan Kesehatan ......•
I4
2.2.
Hubungan Ekonorni dcngan Sektor Kesehatan
I7
2.3.
Hubungan
Kesehatan
dengan
Pendidikan
Pendapatan lndividu
clan
20
.
2.4.
Konsep Biaya dan Biaya Kesehatan
22
2.5.
Kerugian Ekonomi Akibat Tubcrkulosis
26
2.6.
Mcngukur Biaya Dampak Kesehatan
28
IX
2.7.
Hasil Peneluian Ernpiris ···········-···································· I. 2. '
.).
5.
Penelitian David E. BIO<'l11. David Canning. and Jaypec Sevilla . Penclitian I lelje Kaldaru, Kaie Kerern, dan Andres Vork .. Pcnclitian David, M. Dror, Olga van PuuenRademaker & Ruth Koren . Penelitian Kaspar Wyss. Peter Kilima and Nicolaus Lorenz . Pcnclitian Nganda B. Wang'ombe J. Floyd K,
Kangangi J 6.
RAB Ill
·-···-···············--·---
JO 32 34 36 37
.
l'enelitian Ferri Yanuar
..
38
2.8
Kerangka Konsep
.
42
::!.9
I liporesis
.
44
~vlETODE PENcLI l'IAN
45
3.1
Ocsain Pcnclitian dan Teknik Sampling
45
J.2.
Populasi dun Sarnpcl
45
3.3
Waktu dan Tempat
50
3.4
Pcugumpulan
I .5.
Pcngolahan dan Analisa Data ..
50
3.G
Mctodc Analisis
54
;.6.1
Metode Empirik
54
J.6.2
Opcrasionalisasi Variabcl.........
54
3.7.
Data........................................................
SO
Pengujian Statistik
58
3.7.1
Koefisien Determinasi (R2)
58
3.7.2
Pcngujian I lip6tesis untuk mengestimasi model sccara tcpat .. Pengujian Hipotesis Ketepatan Asurnsi Model
58
3.7.3 RAB IV
30
HAS[l PENELITIAN DAN PEMRAMASAN -1.1.
.59 62
Deskripsi llasil Pcnclitian .. .. .. . .. . . ... . .. . . .. . ..
.
. .. . . ..
63
.
63
4.1.1
Karakteristik Pendcrita ... .. .. ..
4.1.2
Klasifikasi Penyakit .. .. .. ..
74
4. l.3
Lpaya Pencarian Pengobaian Lainnya .
74
4. l.4
Costof IllnessDirect...............................
78
x
4.1.5
Cost of Illness Indirect
4. l.6
Cost Of Illness Total .. .. . .. . .. .. .. .. .. ..
4.2.
Estirnasi Model Ekonornetrik
4.:3.
Pengujian Mo
4.4.
4.3.1
Uji Statistik ..
4.3.2
lJji Asumsi Kla:;ik
.
..
4.4.L.
.. . . .. .. .. .. ..
93
.. .. .. ..
93 93
I 00
llasi I Estimasi Persamaau Model Cost o.fIllness ,
Indirect
K£S!MPULAN DAN REKOMENDASI ...... ,................... 5.2
Rckomendasi .. .. .... .. ..
DAF'TAR PUSTAKA LAMPIRAN
110
, ..
4.4.3 Basil Estimasi Pcrsamaan Model Cost of Illness Total . Implikasi Kcbijakan dan Selusi Tcrhadap Permasalahan Praktis , . Kcsimpulan .. .. .. .. .. .
l 00
.
I lasil hstimasi Pcrsamaan Model Coxt of tllness
5. l
88 89
Direct
BAB V
.. .
Pernbahasan 4.4. I
4.5
83
.. ..
.. .. ..
..
.. .. .. ...
..
119 127
135 ..
l 35 137
139 144
XI
OA~TAR TABEL
Tabel 2.1.
Pengukuran Cos/ Of illness
·r_:)
Tabet 2.2.
Dampak Ekonomi Penyakit Tuberkulosis
27
Tabet 2.3.
Klasifikasi Biaya Karena Sakit Tubcrkulosis
28
Tabcl 2.4.
l lasil Penelitian Helje Kaldaru, Kaie Kerem dan Andres
33
Vork
Tabel 2.5.
Hasil Pcnclitian Sebclumnya
40
Tabet 3.1
Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) di Kabupater. Bandung
47
Tabet 3.2
Model Cost of Illness Tuberkuiosis(COi).
53
Tabet 3.3
Opcrasionalisasi Variabel
55
Tabel 4.1
Distribusi Respouden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
63
Tabel 4.2
Distribusi Rcspondcn bcrdasarkan Kategori Usia.dan Status Pekerjaan
66
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapataa
67
Tabet 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Katcgori Pendapatan
67
Tabel 4.5
Distribusi Rcsponden Berdasarkan Status Pekerjaan
68
Tabel 4.6
Distribusi Respooden Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan
71
T uberkulosis Tabel 4.7
Distribusi Respondcn Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan
72
Tabcl 4.8
Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pendapatan
73
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pcncarian Pengobatan lainnya dan Gender
76
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapaian dan U pay a Pencarian Pengobaian lainnya
76
Tahel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengctahuan dan Upaya Pencarian Pengobatan lainnya
78
xu
Tabet 4.12
Distribusi Komponen l3iaya Langsung
79
Tahel 4.13
Distribusi Responden l3crda~arkan Katcgori CO! Direct dan Gender Nilai Rata-rata COi Direct Berdasarkan Status Pekcrjaan
80
Tabet 4.15
Disrribusi Respondcn l3erdasarkan Kategori CO! Direct dan Upaya Pencarian Pengobatan lain
81
Tabet 4.16
Disrribusi Responden Berdasarkan Katcgori Coi Direct
82
Tabel 4.14
80
dan Klasifikasi Penyakit
Tabet 4.17
Distribusi Komponen Biaya Tidak l.angsung
84
Tabet 4.18
Rata-rata CO! Tidak l .angsung Berdasarkan Status
R4
Pekerjaan Tabet 4.19
Disuibusi Responden Berdasarkan Kategori Coi Indirect
85
dun Gender Tabet 4.20
Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Col indirect dan Kategori Pendapatan
&6
Tabel 4.21
Distribusi Responden Berdasarkan Kaiegori Cai Indirect
87
dan Klasifikasi Penyakir Tabel 4.22
Distribusi Frckucnsi Responden Bcrdasarkan COi Total
88
Tabel 4.23
Rata-rata CO! Total Berdasarkan Status Pekerjaan
89
Tabcl 4.24 Hasil Estimasi Model Cost Oflllness (CO/) Direct, Cost Of Illness (COJ) indirect dan Cost OfIllness Total (CO/) Total label 4.25 Hasil Pengujian t-statistik
91
Tabel 4.26 l Hasil Pengujianf-statistik
95
Tabet 4.27
Hasil Uji Hercroskedastisitas
97
Tabel 4.2~
Uji Muttikolinieritas antara variabcl Bebas pada Model
98
94
I CO! -Dircct dan CO! Indirect
Tabcl 4.29
Uji Multikolinieritas aruara vuriabel Behas pada Model 2 COi -Direct dan COi indirect
99
Tabel 4.30
lJji Multikolinieritas antara variabcl Bebas pada Model
100
3 COi -Direct dan COJ Indirect
xiii
OAFTARGAMBAR
G ambar I. 1.
Peta Penyebaran Tuberkulosis BTJ\ Positif'Baru di
7
Kabupaten Bandung Tahun 2007 Garnbar 1.2.
Cakupan Pencmuan Pcnderita Tuberkulosis BTA Positif
8
Baru di Jawa Barat Tahun 2007
Gambar 2.1.
Upaya Keschatan dcngan Pcndckatan Pcnccgahan primary, secondary dan tertiary
15
Gambar 2.2.
Dampak Masalah Kesehatan Tcrhadap Aktivitas
19
Ekonomi
Gamber 2.3.
Evaluasi Efcktivitas Biaya
~9
Gambar 2.4.
K crangka Konscp
4.l
Gambar 4. I.
Distrihusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
64
Garn bar 4 .2.
Distribusi Responden Berdasarkan Kelornpok Umur
()4
Gambar 4.3.
Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Umur
65
Gambar 4.4.
Distribusi Responden Berdasarkan Kriteria Pekcrjaan.
69
Gamhar4.5
Distribusi Rcspondcn yang Bcrsrarus Pekeria Informal
70
Berdasarkan Jenis Pckerjaan Gumbar4.6
Perscntase Jenis Pengetahuan Tuberkulosis yang
71
Uikctahui Respondcn
Gamber 4.7
Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Klaslfikasi Pcnyakit
74
Tuberkulosis
Gambar4.8
Distribusi Respondcn Berdasarkan l./paya Pencarian l'cngobatan Lain
75
XIV
OAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1.
Jurnlah Pcnemuan Pendcrita Tuberkulosis 13TA Positif Baru di Indonesia Tahun :'.007
5
Grafik 1.2.
Jumlah Pcnemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif
5
13aru di Jawa Baral Tahun 2007 Grafik 1.3.
Prcporsi Penderita 'l'uoerkulosis bcrdasarkan usia di
6
Kabupaten Bandung (iralik 1.4.
Jumlah Kasus TBC BTA Pos Baru di Kabuparen ~andung · 1 ahun 2004 - 21)07
'
9
xv
OAFTAR l...AMl'fRAN
Limpiran 1
Hasil Estimasi Model-I COl-Direct
Lampiran 2
I lasil Estima'i Mudd-I Cot-tndirect
l.ampiran 3
Ha~il l-'_~1imasi Mnclel-1 COi-Totai
Lampiran 4
Hasil Estimasi Modcl-2 Ctll-Direct
I .arnpiran .'i
I lasil 17.srimHsi Modcl-2 COl-Indirec/
l.ampiran 6
Ilasil Lsrimasi Modcl-2 ('()/-Total
Lampiran 7
J lasil Esumasi Model-] ('Ol-nirec1
Lnmpiran 8
Hasil Estimasi Model-3 COJ-Jndircc1
Lampirnn 9
llasil Estimasi Modcl-3 ( '01-Tnt:il
I .am pi ran I 0 I lasil Lji White Tanpa Cross Terms pada Model I COJ Direct Lampiran 11
I lasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 1 CO/ indirect
l.ampiran
Hasil Uji White Tanpa
12
Cross
l'erms pada vlodel I CO/-Totul
I.am pi ran 13
Hasil Uji White I anpa (ross Ierms pada Model 2 COi Direct
l.nmpirun 14
1 Iasil Uji White Tanpa Cross Tern" pada Model 2 COl-/111Jirec1
l.ampirnn 15
Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 2 ( ·01:1 owl
I .arn pi ran 16
I lasil Uji White fan pa Cross T erms pada Model 3 CO/- Direct
Lampirun
17
I lasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 3 COi- Indirect
Lampiran
18
1 lasil Uji White I anpa Cross Terms pada Model 3 COi- Total
Lampiran 19
Crosstabs Tingkat Pengetahuan dcngan Tingkat Pendidikan
Lampiran 20
Crossrabs Upaya Pencarian Pengobatan dengan Gender
I.ampiran 21
Crosstabs Pcngctahuan dengan Pencarian
Pclayanan Kcschatan
Lain
Lampiran 22 Crosstabs Pcngobatan
Katcgori
COi
Direct
dengan
I Jpaya
Pcncarian
Lain
Lampi ran 23
Crosstabs Kategori CO[ Direct dcngan Klasifikasi Penyukit
Lampi ran 24
Data Dasar Hasi] Penelitian
I .ampiran 25
Kuesioner Penelitian
BAB I
PEl\OAllULUAN
I.I. Latar Bclakang Penelitian Salah
satu tujuan nasional bangsa Indonesia seperti tcrmakrub dalarn
pernbukaan l lndang-Undang Dasar 194S, yaitu memajukan kcsejahtcrnan umum.
Untuk rncwujudkan tujuan nssional terscbut disclcnggarakan pcrnbangunnn nasionat secara berencana, menyeluruh, rerpadu, terarah dan berkesinambungan.
Untuk
tercapainya tujuan pembangunan nasiooal tersebui dibuiuhkan antara lain tcrscdianya sum her daya manusia yang iangguh, madiri sena berkualitae. Data UNDP tahun 2007 mcncaut bahwa lndeks Pembangunan
Manusia di Indonesia sebesar
0.728
menempati urutan 111 dcri 177 ncgara pada tahun 2005. (Key Indicators 2008) Mcnyadari bahwa tercapainya tujuan pembangunan nasional rnerupakan kehendak dari scluruh rakyat Indonesia. dan dalarn rangka rnenghadapi makm
ketatnya persaingan bcbas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan. Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang
kcbcrhasilan program pcndidikan, tctapi juga mendorong peningkatan produkrivitas dan pendapatan penduduk. Dari kesernuanya itu, mcnunjukkan bahwa pembangunan nasional yang optimal dapat tcrcapai apabila pembangunan kesehatan rnasyarakat
dapat terwujud.
2
Kesehatan mcrupakan salah satu aset yang paling penring yang dimiliki manusia. Dengan schat terscbut kita dapat mengcmbangkan kcmampunn . Jika aset
icrscbur tcrgnnggu atau kurang bcrkcrnbang dengan baik. maka dapat menycbabkan mcnurunnya hambatan
lisik dan ernusi,
kemampuan
dalam
yang pada akhimya
Hubungan
kchidupan manusia.
menycbabkan
pertarna tadi dapat dipandang
scbagai hubungan anrara pendapatan dan keseharan. Model siklus hidup teiah rnenjelaskan bagaimana status kcschntan dupat menentuknn masa dcpan pcndapatan, kckayaan, dan konsumsi, (Lilliard
and Weiss 1997; Smith 1998; Smith 1999 dalam
Rico Andrea, et all, 2005). Kcschatan mcrupakan modal dan aset produktif pcrunnbuhan
ekonomi
(Garro,
1996).
Atas
dasar
argumen
tersehut
dari
dipcrtimbangkan bahwa kcsehatan sobagai penentu modal manusia. Kctcrkaitan
kcduanya
pembangunan nasional.
sangat jclas duiarn
irnplerneruasi
pelaksanaan
Pembangunan tidak rnungkin tcrsclcnggara dcngan baik
tanpa tersedianya salah satu modal dasar, yaitu kesehatan masyarakatnya. Kcschatan
menjadi penting bagi pernbangunan
knrena rnerupakan komponen dari lndeks
Pornbangunan Manusia (IPM). IPM merupakan untuk rncngukur pcncapaian
indcks komposit yang digunakan
rata-rata pcmbangunan suatu ncgara atau dacrah yang
direpreseruasikan uleh 3 dirnensi, yaitu: umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kualitas hidup yang layak. Bcrbicara mengcnai umur harapan hidup, maka peran kesehatan sangatluh besar sedangkan angka rnelek huru f adalah peran pendidikan.
Apabila kcdua bidang ini dikaitkan maka akan tercapailah rnanusia yang schat dcngan
3
ilmu pcngetahuan yang baik sehingga
mcndorong pcningkaran produktivitas dan
pendapatan pcnduduk.
Pembangunan kcschatan scbagai bagian integral dari pcrnbangunan nasional diselenggarakan dengan tujuan rneningkatkan
kcsadaran, kcmauan dan kcmarnpuan
hidup sehat bagi sctiap orang agar terwujud dcrajat keschatan masyarakat yang
sctinggitingginya. Dalam upaya mcncapai tujuan terscbut dilaksanakan programprogram pembangunan kesehatan sccare sistcmatis dan bcrkcsinambungan.
Salah
satunya adalah program pcmberarnasan penyakit rnenular. Program ini benujuan menurunkan angka kesakitan. kernatian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Penyakit rnenular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: tuberkulosis paru,
I llV/AIDS, malaria, demam berdarah dengue, diarc. polio, fllaria, kusra, pneumonia,
dan penyakh-penyskit yang dapat dicegah dengan ununisasi (PD31). ( Renstru Depkes
2005-2009). Pernberantasan penyakit mcnular mcrupnkan salah saru dari delapan lujuan pembangunan millennium
(millennium development goals). Dalam pcmberantasan
pcnyakk rncnular tcrsebut dinyatakan bahwa pcnyakit HIV/AIDS, tubcrkulosis dan malaria adalah riga masalah kesehatan yJr1g berdampak besar tcrhadap kescjahteraan penduduk. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien tubcrkulosis baru dan 3 juta kemauan akibat tuberkulosis diseluruh dunia Diperkirakan 95% kasus tuherkulosis
dan
9R% kematian
akibar
rubcrkulosis
didunia,
tcrjadi
pada
negara-negara
berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat tuberkulosis lebih banyak dari
4
pada kernatian karena kchnmilan,
persalinan dan nifas. Di negnra-negara berkembang
kcrnatian ini mcrupakan 25% dari kcmatian pen yak it yang sebenarnya dapar diadakan pcnccgahan, Dengan munculnya cpidemi J IJV/AIDS di dunia, dipcrkirakan jumlah pcnderita tubcrkulosis jumlahnya akan mcningkat.
Di Indonesia. tuberkulosis rncrupakan rnasalah utama kesehaian masyarakat, Jurnlah pasien tubcrkulosis di Indonesia merupakan ke-J terbanyak di dunia sctclah Indio
dan Cina dcngan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasicn
tuberkulosis didunia. Diperkirukan pada lahun 2004. scuap tahun ada 539.0()0 kasus baru,
lnsidensi kasus tubcrkulosis
BTA positif sckitar 110 per 100.000 penduduk.
Sedangkan kcmatian karcnn rubcrkulosis dipcrkirakan 101.000 per tahun, dalarn schari tuberkulosis dapat mcnyebabkan kematian sebesar 2i7 orang atau sciiap lirna
mcnh satu jiwa mclayaug
karena tuberkulosis.
l)ipc1 kirakan scorang pusien
tuberkulosis dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kcrjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tcrsebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 2030%. Jika ia meninggal akibat tuberkulosis, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar IS tahun. Sela in rnerugikan secara ekonomis, tubcrkulosis juga mcmberikan
dampak buruk Jainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat. (Depkes R.I, 2007). Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu propinsi dcngan jumlah penduduk tcrbcsar di Indonesia. Menurut data Survci Sosial Ekonomi Dacrah , BPS 2007, jumlah penduduk Propinsi Jawa Barnt sebesar 40.731.594 jiwa, oleh karenanya Jawa
13arat merupakan pcnyumbang tcrbcsar pcnderita tuberkulosis di Indonesia dengan
5
jumlah penderua pada tahun 200i sebanyak 29.243 ( 18,21%), dari total penemuan
Indonesia
di
160,61 i. dapar terlihar pada Graf:k I. I : Grat• 1.1 Jum.lah Penemuan.PendEorib Tuhertruocic9lAPoscltrtSaru dilndor~~ Tatu.ri 2007
;~OC(.
·E ~
lSroJ
5i 2oocv
e,
Propn.st
Sumber Subdit TB. Dcpkcs RI. 2<Xl8 Dari penderita yang ditemukan d1 Jawa Barai, terdapat sebanyak 24.646 pendents (84'h) berusia produknf
sedangkan di Indonesia sebanyak 127 049
penderita (793/c,) berusia produktif ( 15-54 tahun), Sedangkan Kabupaten Bandung rncrupakan penyurnbang Penderita Tuberki.losis kedua rerbesar di Jaw-a Barar sctclah
Kabupaten Bogor, dapat terlihat pada Grafik 1.2. Gnafik 1. 2
.JumlahPenemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Baru di Jawa Barat Tahun 2007
Sumber Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Baron. 2008
6
Dcngan jumlah
penemuan peuderitn tuberkulosis
BT r\ positif baru di Kabupaton
Bandung pada tahun 2007 sebanyak 2.687 (9,6%) dari total penderita di Jaw11 Barat sebanyak 29.24J pcndei ua.
Bila dilihat
berdasarkan usia, maka dart peudenta yang ditemukan dt
Kahupnten Bandung pada periode 2004 - 2007, lebih dari 86% berusia produkrif,
sepcrti yang ierhha: pada grafik dibawnh ini : Grafik 1.3. Pr~porei Penderita fubt:rkulCJ:iiut lH1!rt.h1iiukanusre
di Kabupoten Bondung
.,
1CC'll lfl"' OC'h 1n'l'~ ltll)I\
U55 >65tn
:·O~ I
l'Tl1•\. ~,.,
07 E
•o~
no
1.:.11,
'.ICOS
Sumber
U111as Kesehatau Kabupatcn Bandung Semenrara
itu, penycbaran
pendents
tubcrkulosis
11TA positif baru di
Kabupatcn Bandung dapnt dilihat pada pcta dibawah iui, dimana tcrlihnt pcndcriia tuberkulosis
menyebar pada setiup wilnyoh puskcsrnas yang ada d1 Kabupaicn
Bandung, meskrpun endemisitasnya
ti11ggi
penyebaraunya
tidak mciata, ada beberapa wilayah yang
kareuu merupakan
dacrah yang pada: penducuknya
daerah industri yang kurang mempcrhatikan kualitas lingkungan di sckitarnva.
sorta
i
PETA PENYEBARAN TBC BTA POS BARU DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007
I doL = I kasus
Gambar I I· Peta Penyebaran TBC BT A Posirif Baru di Wilayah Ka bu paten Bandung Tahun 2007 (Sumbcr : Dinas Kcsehatan Kabupateu Bandung)
Meskipun secara absolut jumlah penderua tuberkulosis J:lTA posuif barn di
Ka bu paten Bandung rnenempati urutan kedua terbesar di Jawa Barat pada 111hu11 200:7, tetapi bila dibandiugkau dengan target lvasional yang hams dicapai yaitu 70% BIA pos baru (CDR) dianrara 100.000 penduduk. maka jumlah pcnderita tuberkulosis BT i\ posiuf haru yang harus ditcmukan adalah sebanyak 3 .. '71, tetapi yang berhasi I diiemukan
baru scbanyak 2J 17(56%). arrinya masih ada 1.054 penderita yang belum
d1tC1T1uk3n_ jib
memperhatikan
kematian karena tuberkulos.s
target nasioual
sebesai 70%. Sedangkan angka
pad" lahuu 2007 rneucapai 1.5% (40 orang). Benkut iui
dapar dilihat pencapaian indikator Cakupan pcnemuan 13TA posnif barn (( ·nR) Kabupatcn Bandung diantara kabupatcn.kota lamnya dr Jaw..11 Barai Cakupan Penemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Di Jawa Baral Tahun 2007
Baru
r.
<_.1tran9an: 0. 50% 51% . 69'• 70'.i. e uu ICblh
·•·,;•
..;·-------·:\:••:.,_
.:;''°
.t.11
.
Gambar I. 2 Cakuoan Pcnemuan Penderna Iuberkulosis BT A Posuif Baru d1 Jawa
Barat Tahun 2007 C~u111bcr D111ns Kc.chn~.111 Prop111s1 Juwu Bnrol)
Daro gambar dutas dopat dihhat bahwa cakupan penemuan 13TA posiuf baru (( '/ W) Kabupatcn Bandung masrh lurang c.lari target nasional, rerletak pada rentang 51 ° o-69%, tertinggal oleh kabupateukom lamnya vang sudah mencapai target nasional 7mo Ital mi menggambarkan krnerja program tuberkulosis di Kabupaien Bandung belum cukup bark, bcn}al.. hal y:rng menyebabkan cakupan penemuan kasus
tuberkulosss (( 'f)R) yang masih renda'r. diantaranya karcna kurangnya komitrnen pouus dan pengambil keputusan rcrmasuk dukungan dana serta kurangnya kerjasama
9
lintas program dan Iintas soktor, karena tubctkulosis bukan hanya masalah medis dan kesenatan belaka tempi juga menyangkut aspck lam Berdasarkan profil kcschatan tahun '2007, dikctahui bahwa penyakn tuberkulosis tennasuk dalarn 10 pola penyakit terbanyak baik pada rawat map dan rawat jalan pada scmua kclompok umur, dan termasuk 60
tahun Adapun angka peoemuan pcndcrita tuberkulosis BTA posmf baru yang cendenmg terns memngkat 001 :alum 2004 s.d, 2006, dapa; dihhat pada grafik
-1
Gf-.afik 1 ..
Jumah ka.su:";TSC BTA (...-)baru di Ka'ol.paten earldung I a:..rl 2004-- 2007 3000
t:
~e
27'".>e
..
2ee'l
..•• ,°'
~_}~::.~ .. ·;...s:~:.
2500 2000 1500
t
19?5
·~ ~
~-c
..- .' ... ~; .·< ,,..._,,
1000
500
s ..--;·· ::·
.
,
a :>.Oo•
2005
/'
...... . ,
.JI v->
:
t:~E~:.
:.!·· ~........
'.;..; ~· ·,.
,.
.
-c".
~ t· 2CC6
20()7
--
-
:J
Sumber Dmas Kesehatan Kabupaten Aandung
Dari grafik diatas dapat dihhat pendeotn tubcrkulosis .BTA pos baru dan tahun '.l.004 sampai dengan .2006 terjSd1 perungkatan yang cukup sigmfikan sckitar 43%, tetapi dan tahun 2006 ke 2007 tcryadt penurunan seknar 2,5% hal rm disebabkan pada tahun Z007 terjadr resrnksi dalam pendanaan kegiata« program
10
iuberkclosis yang mengakibaikan pula ierbatasnya logisilk laboratorium dan obar, sehingga pelaksanaan program pcnangulangan tubcrkulosis iidak dapat dilakukan secara optimal.
Pcnyakit tubcrkulosis adalah suatu pcnyakit infeksi kronik yang mengenai jaringan
paru yang disebabkan oleh kuman ,\(vcuhucterium tuberculosis, dan
penyakit ini dapat mcnycbabkan kccacatan fisik dan sosial serta dapai mernpengaruhi kehidupan sosial eknnnmi penderira, mbcrkulosis mcrupakan ancarnan pernbangunan
yang bcrkesinambungan
karcna mcnycrang
usia produktif kerja ( 15-55 tahun)
sehingga mcngganggu produktivitas ekonomi (Depkes RI, 2007). Dalam laporan Bank Dunia yang ditcrbitkan pada 12 Desember 2007. yang berjudul "Economic Benefit of Global Investments in Tuberculosis Cnntrnl,"
dlkctahui bahwa kcrugian aklbar kemarian 1crkni1 ruberkulosis di Afrika sub-Sahara dapat mencapai 519 miliar dolar AS antara 2006 dan 2015 apablla orang tidak menerima pengobatan secara tepat, (GlobalHt'4/JhReporring.org,2007)
Menurut perhitungan Ascobat Gani dari Pusat Kajian Ekonorni Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakai llniversitas
Indonesia (FKM-lJI), kerugian marcril
karena tuberkulosis di Indonesia mencapai Rp 8.2 triliun tiap tahun. Kerugian itu dipcrhitungkan antara lain dari ongkos bcrobat dan transportasi sclama bcrobat yang sedikimya mcncapai Rp 900 ribu untuk setiap pasien. Semeniara rnenurut Hasbullah Thabrany dari Pusai Kajian Ekonomi Kcsehatan (FKM-U[), kerugian mencapai Rp
8,5 triliun per tahun. Angka ini pun, arnat rnoderat karena ongkos ganti penderitaan
11
kcrabat dan kcluarga penderna tidak diperhitungkan. Jadi, kerugian yang sebcnarnya jauh lcbih besar dari itu.
Manfaat dari suatu program didapar bila kerugian di rnasa yang akan datang bisa dicegah karcna keberhasilan program tcrscbur. Karena manfaai yang ditcrima dalam program-program progmm
tcrsebui
kesehatan tidak lain dari biaya yang dapat dicegah bila
berbasil
(Mushkin
and Collinos.
1959),
bcbcrapa
pcnulis
mcnyarankan bahwa nilai rnanfoat mungkin saja dipcroleh dengan rnenghitung biaya ckonorni dari suatu pen yak it (l'rijono 'ljiptohcrijanto, Prijono Tjiptohcrijanto dari pcmbcrantasan
pcnyakit
(1981)
melakukan
tubcrkulosis
P.konomi Kcsch11111n, I 994) evaluasi ates manfaat ckonomis
di Indonesia,
dimana
manfaa;
yang
diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan blla program ini berhasil, sedangkan biaya program terdir] dari biuya pengobatan dan pcndapaian yang hilang selama dalarn pcngobatan
Tujuan akhir dari program kesehatan pada akhirnya akan mempunyai pcngaruh pada masalah kuantitas tenaga kcrja rnanusia mclalui pcnurunun jumlah kernatian dan kualitas manusia, mclalui pcnurunan jumlah tenaga kerja yang tidak mampu (di.~ahle) akibat tcrjangkit oleh penyaklt. Mcningkatnya ketcrscdiaan tenaga
kerja akibat positif program kesehatan akan mcmpunyai pengaruh terhadap tingka; upah di pasar tenaga kerja dan kemudian akan mempunyai akibat berantai tcrhadap keseimbangan umum pcrekonomian
Ekonomi Kcschatan, 1994)
(Prescott, 1979, dalam Prijono Tjiptoherijanto,
12
Berdasarkan
uraian
diatas
maka, penulis tertarik
untuk rneneliti
lebih jauh
rnengcnai "Diaya Sa kit (Cost Of Illness) Tuberkulosis di Kubupaten Bandung"
1.2. Perumusan Masalah I)
Bcrapa biayu tangsung karcna sakit (Direc1 Cost of Illness), biaya tidak langsung ka-cna snkit (/l'ldircr.t Cost Of Illness), dan biaya total karcna sakit
(Cost OfJl/1wss fotu{) m1Jc1 kulosis 2) Aagaimana pengaruh karektcrisrlk pcndcrha scpcni pcndidikan, gender, usia, pengctahuan, pcndapatan, pckcrjaan, dun klasifikasi penyakn, tcrhadap Direct
Cos! of Illness, Indirec: Cost Of Illnoss tubcrkulosis dsn Cos1f>j11/nPss Tota]. J.3. Tujuan Penetiuan : l.3.1. Tujunn Umurn
Untuk mendapatkan garnbaran biaya sakit (Cost Of Illness) tuberkulosis dalam bentuk biaya-blaya yang ditimbulkan olch pcnyakit tubcrkulosis pada pcnderita tuberkulosis yang berobai di Puskesrnas dau RS di Kabupaten Bandung pada tahun 2008. 1.3.2. Tujuan Khusus
I) Diketahuinya biaya langsung karena sakit (Direct Cos/ of illness), biaya tidak langsung karena sakit (lntlirect Cost Of Illness), dan biaya total karena sakit (Cos! Of IllnessTota() tubcrkulosis 2) Diketahuinya pengaruh karakteristik penderita scpcrti: pendidikan, gender, usia, pengctahuan, pendapatan, pckcrjaan,dan klasifikasi pcnyakit, tcrhadap
13
Direct Cost of Illness, Indirect Cost Of Illness rubcrkulosis dan Cost of Illness Total.
1.4. Keguoaao Pcoclitian : I) Kcgunaan secara akademis adalah untuk menambab khazanoh pengetahuan ilmu ekonorni pembangunan khususnya tentang ekonorni di bidang kesehatan. 2) Dari aspek praktis, hasi I penelitian ini dapat : •;• dipergunakan sebagai informasi untuk penyusunan rcncana, pengawasan, pengcndalian dan pembcrantasan penyakit tuberkulosis serta mernberikan pcnekanan pada suatu masalah kesehatan, tcrutama mengenai kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. •:• rne-nberikan informasi rnengenai biaya-biaya yang harus dikcluarkan oleh masyarakai dalam menjalani
pengobatan
tuberkulosis di Kabupaten
13andung •:• sebagai bahan evaluasi atas manfaat ekonornis dari pemberantasan penyakit tuberkulosis di Kabupateo Bandung, dimana rnanfaat yang diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan bila program ini berhasil •:• scbagai bahan advokasi bagi dinas kesehatan untuk mendapatkan anggaran/biaya keschatan
yang cukup bagi program pemberantasan
penyakit tubcrkulosis, serta untuk melibatkan sckror lain yang terkait dalam pemberantasan ruberkulosis di Kabupaten Bandung.
BAB II Tl'.'IJAUA.'I Pt:STAKA. KERA GKA PF.MrKTRA 'I. OAN HIPOTESIS
2.1. Pelayanan Kesehatan dan Pcmbiayaan Kcschatan
Keschatan dikategorikan
rnerupakan
sebagai
produk dari pelayanan kesehatan yang
pelayanan kesehatan
indiv.ou
dan pelayanan
dapat
kesehatan
masyarakat/pclayanan kcsehatan publik (Azwar A_ 1996) . Untui: dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang se1inggi-1inggin~·a perlu diselenggarakan bcrbagai upaya kcschatan yaitu dcngan pcndckatan penccgahan (prewwti/J. peningkatan (pmmorij), pcngobatan (kuratij) dan pcmulihan (rehabilitat!fi. (SKN. 2009)
Terdapat tiga kategori upaya kesehatan dengan pendekatan pencegahan (Ginnis, Mc., 2004 dalam Miller Ceorge et a;lj, yaitu : I)
Penccgahan
primer dilakukan
untuk mencegah terjadinya
kcsakitan
atau
kecacatan, yaitu dengan prornosi kesehatan, konseling dan perlindungan khusus seperti imunisasi.
2) Pencegahan sekunder dilakukan dengan intervensi skrining, uruuk mendeteksi pcnyakit atau kecacatan scdini mungkin. 3) Pencegahan tersier dilakukan dengan imervensi unruk mencegah pcrkembangan dari pcnyakit atau kctidakmampuan karena penyakit atau gejala yang diderita Secara skematis keuga kategori pendekatan pcncegahan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
14
15
Medical Condition
4-
Not Prt'l$ent-• '4-Asymptomatic-e.-+-6ymplomatie-+._Adv11needor-... whh CornpUcatlona
Screening
._
Diagnosis & Treatment
s_e_c_on_d_a_rv_P_re_v_e_n_u_o_n __ __.[.·.·.·.·.:·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·
.............................. ,_----- ......-Second•ry .............................. ._ Prtventlon _. p
__
Gambnr 2.1.: Upaya kesehntan dc11g1111 peudekntan second» ry cl1111 tertiary
Treatment
i..
'
pcnccgubun prhnury,
(Sumbcr : Mil er woQr£o. cl all.)
Sccara tn nu111 pelayanuu kcscl rutau 111as yarakut adaluh rue ru pakun sub sistem
pclayanan kcsehatun yung tujuan utumanya adalah pclayanan prcvcntif (pcnccgahan) dun prnrnorif dcmikiun.
(peningkatan
kesehatan)
dengnn
sasnran masyaraknr.
tidsk hcrarti hahwa pclayanan kexchatan masyurnkat
pclayanan kuratif (pcngobaran)
dan rchubi litati I' (pcmulihnn},
iidak
()lch
lingkup pclayarum kcschman masyarakai mcnyangkut kcpcntingun
Mcskipun mclakuknn
karcna ruang rakyut banyak
maka pcn111a11 pcmcriruah dalain pelayanun kc~chal<111 ruasyarukat mcmpunyui pors: yang besar (Notoatmodjo. 201)3).
Lpaya kcschatan diuramakan pada berbauai upaya yang rnernpunyai daya ungkit tinggi dalam pcncapaian sasaran pcmbangunan kcschatan utamanya pcnduduk
16
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan keluarga miskin yang
rnencakup
keschatan
fisik, menial
iermasuk
intelegensia,
dan
social
yang
dilaksanakan daJam tingkatan upaya scsuai dengan kcbutuhan rnedik dan kesehatan. Terdapat tiga tingkatan upaya yaitu upaya kesehatan primer, upaya kesehatan sekunder dan uoaya kesehatan tenier, yaitu :
I) Upaya Kcschatan Primer Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehaian dasar, yang terdiri
dari
pciayanan kcschatau perorangan dan masyarakat.
2) Upaya Kesehatan Sekunder Upaya kesehaian sekunder adalah upaya kesehatan rujukan spesialistik, yang terdiri dari pelayanan kesehatan rujukan perorangan, rnasyarakat dan upaya kesehatan pen uojang.
3) Upaya Kesehatan Tersier Upaya kesehaian tersier adalah upaya keschatan rujukan sub-spcsialisiik. yang
terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan rujukan, masyarakat dan upaya kesehatan penunjang, Pengalokasian
dana untuk pcmbiayaan kcschatan yang bersurnber dari
perneriruah yang dikelola oleh sektor kesehatan sarnpai saat ini bclum begitu efektif Dana pemerintah lebih banyak dialokasikan pada upaya kuratif dan sementara itu besarnya dana yang dialokasikan untuk upaya promotif dan preventif sangat terbatas, Pcmbelanjaan dana pemerirunh belurn cukup adil untuk mengedepankan upaya kcschatan rnasyarakat dan bantuan untuk kcluarga rniskin. Mobilisasi
sumbcr
17
pembiayaan keschatan dari masyarakat masih rerbatas serta bersifat pcrorangan
(011£
of pocket). Jurnlah masyarakat yang memiliki jaminan kesehaian masih terbatas. yakni kurang dari 20% penduduk. (lndikator Indonesia Sehai 2010, Dcpkcs 2003) Mctoda pcmbayaran kepada penyclcnggara pclayanan masih didominasi oleh
pembayaran tunai schingga mcndorong penyelenggaraan dan pemakaian pelayanan kcschatan secara bcrlcbihan scna meningkatnya biaya kcsehatan. Dcmikian pula penerapan teknologi canggih dan perubahan pola penyakit sebagai akibat mcningkainya umur harapan hidup akan mcndorong meningkatnya biaya kcsehaian yang tidak dapat dihindari. Tingginya angka kesakitan jugs berdarnpak rerhadap
biaya kcsehatan yang pada gili-annya akan mcmpcrbcrot beban ekonomi. I lo! ini terkuit Jcugan besarnya dana yw1i; harus dikelusrkan untuk berobat, sena hilangnya pcndapatan akibe: tidak bekerja. Sel>ai;ai contoh beban dan atau kerugian ckonomi
yang diakibatkan pcnyakit TBC di Indonesia dipcrkirakan tidak kurang dari Rp 2,5 triliun per tahun. (SKN, 2004)
2.2.
Hubuogao Ekonomi Dengan Sektor Kesehatan Kesehatan berkaitan crat dengan pembangunan ekonorni. merupakan inti dari
kesejahteraan dan hal fundamental untuk membenruk kapabilitas manusia yang lebih
luas yang berada pada inti makna pembangunan, lebih jauh lagi kesehatan mcrupakan prasarat bagi peningkatan produktivitas yang sangat penting dalam pcrnbangunan ekonomi. Di setu sisi, modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan pcngcmbalian invcstasi yang dicurahkan untuk pendidikan, karena kesehatan
18
merupakan
faktor
pcrnbclajaran
penring
agar seseorang hisa hadir di sekolah dao dalam proses
formal seorang anak. Harapan hidup yang lcbih panjang dapat
rncningkatkan pcngembalian atas investasi dalam pcndidikan. (Todaro. 2004) Terdapat pcmbaugunan
beberapa
pembahasan
mengenai
hubungan
kesehatan
dan
ckonomi baik pada tingkar rnikro dan makm. Pemhahasan mikrn,
dalam ilmu biologi dan ilrnu sosial yang mcmperliharkan
kcuniungan-kcuntungan
dari kesehaian yang lebih baik pada produktivitas (Strauss dan Thomas 1998 dalam Helie et 311. 2004} lcbin schar sccara fisik dan secara mental lebih giat. lebih produktif dan mendapatkan lehih ringgi gaji. serta bcrkurang ketidak hadiran dalam hekerja dikarenakan penyakit (atau penyakit di dalam keluarga). Pad a
level
rnakro.
pcrturnbuhan klasik.
pembahasan
biasanya
diesti masi
dengan
model
dengan mengoptlmalkan variabct kcschaian. Scbagai contoh,
Bloom et all dalarn llelje. et all (2004) menambahkan umur harapan hidup kc dalam model pertumbuhan ckonomi dan mcnggunakan data lebih dari I 00 ncgara dari tahun 1960--1990.
dikctahui kcschatan mcmpunyai hubungan positif den signifikan secara
statisrik terhadup pcnumbuhan ckunorni. harapan hidup bcrkomribusi rnerupakan
"satu tahun peningk:atan dalam urnur
dalam peningk:atan output scbanyak 4%". I Jal ini
etek yang relatif bcsar. mcnandakao
peningkatan
belaoja
untuk
meningkatkan kesehatan, dibenarkan dengao darnpak pada produktifitas lenaga kerja, Hubungan
antara
keschatan dan ekonomi sudah banyak ditclaah
dan
hubungan tersebul dapat bersifat timbal balik, ada yang merupakan hubungan langsung dan ada pula yang mcrupakao hubungan tidak langsung. Gambar 2.2
19
mcnunjukkan
bagaimana
masalah
kesehatan
tersebut mempcngaruhi
konsumsi
(pengeluaran) rurnah tangga, perusahaan dan pcmerintah.
.
I Konsumsi (expenditure) " Pernerintah • Pcrusahaan Rumah'Tangga
I
v
I
I
lncorne
Etfoctive Labor ~
,_
Supply
~
* RumahTanQ"a ~o lnvcsrment
I
K.ESE~-l4.TAN
• Pemeri ntah • Perusahaan
I
Dependency Ratio
MAS A LAH
~
I
Saving
Kesehatan
I°"
*
I
Pendidikan dan
Scktor
I-
I
Formal
t
I
I
Unemployed
Sek tor Informal
Garn bar 2.2: Dampak Masalah Kesehatan Terhadap Aktivitas Ekonomi (Surnber : Dampak Krisis Ekonomi, Politik
1fu,
Sosiel Tcrhadap Kcschatan, Ascobat Gan· 2002.)
Masalah kesehatan juga mcmpengaruhi supply
serta produktiviias sumbcr
rlay~ manusia, Penurunan produktiviias ini mempengaruhi pcndidikan dan kesehatan anggoia rurnah tangga yang dalam jangka mencngah dan jangka panjang kembali
I
20
menentukan supply tcnaga kerja. l'enunman produktivitas juga akan menurunkan pendapatan rumah tangga, perusahaan dan pemcrintah (Ascobai Gani. 2002) . Kelau pcngeluaran (konsumsi) mcningkat sedangkan pendapatan menurun, maka saving akan menurun pula. Sclanjutnya, rendahnya saving menyebabkan surnbcr daya yang tcrsedia untuk investasi juga akan mcnurun. lnipun kembali akan rnengurangi
ketersediaan
lapangan
kcrja yang ada, sehingga rnempengaruhi
pendapatan rumah tangga, pemerintah dan perusahaan. Pembangunan ekonomi dan kesehatan mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi yaitu pembangunan
ekonomi
mcningkatkan derajat kesehatan,
sementara itu derajat kesehatan yang lebih baik yaitu bcrkurangnya beban penyakit akan mcningkatkan laju pembangunan ekonorni.
2.3. Ruhungan Kesehatan dengan Pendidikan dan Pendapatan Individu Modal fisik per tenaga kerja mungkin juga meningkat karena rneningkatnya input tcnaga kcrja dari pckcrja sehat yang akan meningkatkan
produk marjinal
modal.(B loom dan Canning, 2000). David N. Weil menggunakan estimasi mikroekonorni, dari efek kesehatan pada pcndapatan
individu yang membangun estimasi rnakroekonomi, dengan perkiraan
efek dari kesehatan pada GDP per kapita. Dengan menggunakan kerangka empiris yang menganalisa bagaimana kesehatan mempunyai efek terhadap income individu dan pada tingkat nasional. Kerangka crnpiris dibangun yang mana esrimasi dari efek variasi dalam input keschatan pada upah perorangan biasanya menghasilkan taksiran
21
dari bagaimana
perbedaan dalam
kesehatan,
sebagai
hasil
yang dapat terukur,
kontribusi pada perbedaan pendapatan nasional, dcngan kata lain rncnggunakan csrimasi
mikro untuk mcnciptakan
estimasi yang penting dari kesehatan pada taraf
makrockonomi.
Dimulai dari Fungsi agregat produksi Cobb Douglas ,,.~ rv·I -- An/
l·1-1·)'-• I
(?-·I)
Dirnana : Y adatah output, K adalah modal fisik, A adnlah spesifik
produksi
suaru negara, dun i adalah index suatu negara. H adalah kurnposit ienaga kerja yang ditentukan oleh
(2.2)
Hi= hivili
Dimana : hi adalah modal manusia per pekerja dalam bentuk pendidikan, vi adalah modal manusia per pckcrja dalnrn bentuk kcschatan, dan 1.i adalah jumlah pckcrja, vi
bukan total dari kesehaian individu:
tetapi, hanyu aspek-aspek kcschatun individu
yang berhubungan dengan produksl dari output l lpah dibayar untuk saru unit kornposit tenaga kerja .wl adalah produk rnarjinal
wi= :~
=((1-a))A{~r
-
(2.3)
Upah didapatkan pckerja, j adalah fungsi dari keschatan dan pendidikannya, scbagaimana upah nasional dari komposit tenaga kerja dalam log.
ln(wi,j) = ln(wi) + ln(hi,j) + ln(vi,j) + 17i,j
(2.4)
22
Oimana qi adalah individual spcsifik error. Jadi upah individu adalah proporsi ierhadap tingkat individu dari modal rnanusia dalam benruk kesehatan.
Kajian mikrockonomi dari efek kesehatan terhadap upah individu. diketahui total efek dari kesehatan rerhadap income. terdapat dua efek tidak lnngsung: pertama, cfck dari '11<:11ingkatilrJ keschatan dalam meningkatkan tingkat pcndidikun dari tiap individu yana diraihnya. kcdua: cfck kcschatan
dalam mcningkatkan
kuantitas modal fisik per pckcrja. lndividu ~ang lebih schat mcmiliki insemif untuk mcndapai pcndidik:in yang lcbih baik karena mcreka dapat memiliki investasi dari
hasil pckcrjeannya dalam scrahen, pckerja yang lcbih schai dimana pcnycdia pckcrja per tenaga kcrja yang lebih cfisicn. juga incnarik modal fisik yang lcbih bcnyak.
2.4
Kooser> Biaya dan Biaya Kesehatan
2.4.1. Biaya Biaya (cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan (dipakai) untuk mcnghasilkan suatu produk atou output, atau untuk mengkonsumsi suatu produk atau output. Dcngan demikian biaya bisa berbenruk uang, barang, waktu atau kesernpaian (yang dikorbankan). Kcscmpatan yang dikorbankan karena suatu sumbcrdaya (biaya) dipergunakan untuk hal lain disebut juga sebagai "opportunity cost" (Samuelson,
2001).
23
Dalam cost cif illness pcnyakit, biaya kescrnpatan yang hitang disini adalah tidak
bisa
bekerianya
seseorang
karcna sakit
sehingga
tida];
rnenghasilkan
pendaparan,
2.4.2. Cost Of Illness(COT) Cost of lllness rncrupakan salah satu dari alat yang ada dalarn cvaluasr
ckonomi sering juga dikenal sebagai studi tcntang beban yang ditimbulkan
akibat
sakit tburden of disease). Studi CO/ ini mulai berkernbang pesai pada tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Tujuan dari studi ini adalah : untuk menilai dan menghitung biaya-biaya
yang
tirnoul
oleh
berbagai
rnasalah
kesehatan,
tetapi
tidak
rnembandingkan antara berbagai program kesehatan yang ada. Meskipun studi CO/ bukanlah sebugai suatu teknik evaluasi ekonomi yang lengkap, tetapi studi ini
dapat digunakan untuk memberikan inforrnasi mcngcnai
pemilihan alokasi sumber daya yang akan digunakan dengan mempenimbangkan
estimasi dan konsekuensi-konsekuensi dari permasalahan kesehaian yang timbul yang sating herhubungan. Studi ini merupakan dasar bagi tcknik evaluasi ekonorni yang lebih lengkap. seperti Cos: Efectiveness Analysis (CEA). Cost Utility Analysis (CUA). clan Cost Benefit Analysis (CllA).
24
Pokok-pokok dari mctodc Cost Off Illness (('01) ini adalah (Segel. Joel E ..
2006): I).
ldentifikasi seluruh kasos-kasus pen yak it yang ada
2).
ldentiflkasi biaya-biaya yang ditimbulkan oleh suatu penyakit a.
Direct Cost (Biaya Langsung), adalah : biaya-biaya yang ada pada sistern pelayanan kesehaian, masyarakat/pasien dan kcluarga yang langsung bcrhubungan dcngan pcnyakit yang didcrita,
b.
Indirect Ct~W (Biaya Tidal.. Langsung) adalah : hilangnya produkrifitas karena sakh, biaya-biaya yang dikcluarkan
olch pasicn,
masyarakat
maupun keluarga pasien atau pcmberi kerja. c.
lntungibh: Cost adalah biaya-biaya yang tidak dapat atau sulit untuk dihitung/dikaamifikasi,
yang
biasanya
lcrdiri
dari
:
rasa
sakh,
kesedihan/dukacua dan pcndcritaan serta hilangnya waktu luang karcna
sakit, 3 ).
Pcngukuran Biaya Setelah
mengideatiiikasi
biaya-biaya
yang
ditimbulkan
oleh penyakit,
selanjutnya dilakukan pcngukuran terhadap biaya tersebut.
Data yang digunakan dalam studi Cost Of Illness ini dapat diperoleh dari bcrbagai sumbcr yang berbeda, scperti angka staiistik kesehatan nasional, medical record pasien, studi kohort, data base asuransi, atau langsuog dari pasicn itu scndiri. Bcrikut ioi cara pengukuran cost of illness:
25
Tabel 2.1 Pcngukunrn Cost Of Illness Sumber Biava
l\.u:rn utas
ture« Cn.w_(!!!~yaLangsu_!!g). - l'crawawn Rumah S:1ki1 - Bia ya Spcsialis ~awatan intensif) - Perawat {nursi1111sra,,9) • Staf medis (medical swffl - Pcngobatan (terrnasuk biaya ~
.lumlah Hari Jumlah Mari Jam Jam Rincian Setiap Tindakan
konsurnsi) • Diuunosis (l11vcsri"/llio11) . Pcngeluamn tambahan lainnya selarna dirawu
• Biava Pelavanan Umum • Biava Kunil!'1~an Perawa;
Ri11~ia11 Setiao Tindakan
I Porsi dari lamanya waktu rawat di rumah sakit I Jumlah kuni.!!..11!l!!" I
• Obat
Jumlah hniungar. t(incian scriao item
Indirect Cost{Biaya Tldak Langsung) Kilometer • Biava oerialanan oasien dan keluma . Informal sunnon .lam . Pc1111eluaran lainnya (biaya perbaikan . Biaya tarnbahan diet. dll) Ada dua pendckatan yang dapat digunakan dalarn rnclakukan studi Cost 0.f Illness ini (Segel, Joel ~., '.WOG), yaitu :
a. Prevalens based .vfu
studi yang didasarkan
pada prcvalcns
ini, scmua
biaya
yang
ditimbulkan olch suatu penyakit pada setiap pasien dalam suatu populasi, estimasi biayanya ditentukan untuk suatu wilayah tertentu dan dalam satu pcriodc waktu tertentu (biasanya dalam satu iahun) tanpa mclihat kapan mulai sakit, Studi Cost QI Illness yang didasarkan pada
prevalens ini bergona untuk menentukan kebijakan
dalam bidang kesehatan, untuk perencanaan dan penyusunan anggaran kesehatan.
/.6
b. lnsidens based study Dalam studi yang didasarkan oada iusidens. estimasi biaya dilakukan untuk
biaya yang dikeluarkan oleh pasien selarna sakit, mulai dari biaya diagnosis sampai pengobatan, atau untuk penyakii yang kronis dilakukan estimasi untuk biaya pengobatan sarnpai meninggal. Studi ini akan lebih berguna apabila estirnasi cfek dari suanr pengobatan dilakukan dalarn hitungan biaya masa yang akan datang (future cost). 2.5
Kerugian tkonomi Akibat Tuberkulosis
Menurut Ascobat Gani (:1002), secara tecritis ada empat jenis kerugian ekonomis yang timbul dari suatu penyakit, termasuk untuk penyakit tuberkulosis,
yaitu efek terhadap konsumsi sehat, efek terhadap intcraksi sosial da.n waktu luang, terganggunya produktivitas dalarn jangka pcndek, dan efek terhadap produktivitas secara rnakro. Yang paling sering dihitung adalah kerugian jangka pendek, terutarna karena rnetodologinya
lebih mudah dan pasti. Misalnya, relatif (ebih mudah untuk
rnenghitung biaya pengobatan seperti biaya pemeriksaan medis, tindakan rnedis, obat, jasa doktcr, transportasi, dan lain sebagainya. Scdangkan untuk mcnghitung berkurangnya aiau hilangnya hari produktlf memerlukan perhitungan tentang jumlah hari produktifyang hilru~g karena sakit maupun karena mati.
27
T:,bel 2.2
Dampak Ekonomi Penya kit Tubcrkulosis .lenis Dampak Ekonomi
No
Efrk Terhadap Konsumsi Schat : • Menuuranai konsumsi untuk menikmati kesehatannva karcna sakit Efek Terhadap lnteraksi Sosial : • Mernbatasi inreraksi sosial • Mcngurangi konsumsi terhadaE! waktu luang dan rekreasi Efek Produktivitas Jangka Pendck : • Non marker production effect • Market production effect: a. Pengeluaran untuk pengohatan b. Pengurangan supply tcnaga kerja : • kenilangan hari kerja secara tcmporer • kehilangan hari kerja secara perrnanen karena mati • menurunnya produkciviias karena sakit Efek Konsumsi Jangka Panjang : • Dampak dcmografis terhadap konsurnst • Ket~rbatasan perke~bangan k~ccrdasan dan inovatif ~enduduk
I. 2.
J.
--
4.
Sumber : lrnplikasi Ekonom1 Penyakit Tuberkulosis, AskobatCam. 2002.
Dalarn pelayanan kesehatan, biaya ekonomi yang.timbul dapat dikategorikan scbagai biaya provider (program) dan biaya rumah tangga, atau biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) seperti terlihat dalam tabel 2.3
Drummond et al; Patrick & Erickson 1993; Creese & Parker 1994 dalam Kaspar
Wyss,
CT
al I).
Biaya provider adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun dan rnengoperasikan program pelayanan kesehatan, termasuk biaya staf/pegawai, biaya unruk peralaran dan bahan-bahan
yang dibutuhkan
untuk kcperluan diagnosa,
pengohatan dan rehabilitasi, Biaya pribadi atau rumah tangga adalah biaya yang dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya, baik biaya langsung (direct cost) maupun
28
biaya t idak langsung (indirect rost} Direct cost adalah hiaya yang dikcluarkan untuk
pcngobatan : biaya diagnosis. rawat map, ohai dan bahan rnedis. biaya dokter. Aki bat dari sakit juga menimbulkan biaya-biaya langsung non medical lainnya, seperti biaya untuk memodilikasi
rumah/lingkungan dan transponasi. Biaya tidak langsung
mcncakup sumberdaya yang hilang akibai sakir, terrnasuk hilangnya atau berkurangnya waktu cntuk bckerja (penurunan produktivitas). Secara skernatis, area
ya11g akan dihitung dalam kcrugian karena pcnyakit dapat digambarkan scbagai berikut : Tabel 2.3 Klasilikasi Biaya Karena Saki! Tubcrkulosis KIHsinkasi niaya (Cos/ Clossific11ti01•I
Hiayu Langsuna (DireCJ '.,,'<Jit)
Biaya Pendcrit: Tubcrkulosis (Patitttt CosrJ • I aboratorinm • Konsulll!Si
• Ooat • Perawatan di Rumal1 Sul.it •
• Biaya Tidak Laogsu1g (indiucl Colt)
• •
•
Bi3)'1 Pusat Pelayanan Keseh111an (Provider! l'claksanrum l.iiaya
•
Pcnyediaan t.aboratonum
•
Transportasi Modilikasi I .in<'l
•
Program Pemberamasan Obat
Perawatan Pendcrita
Sumber : Cost of tubakuio.ris for l10u.«hold and health earl! provider in Dor e.< Salaam, Tanzania, TropicalMedicine and Internationallfealrh Volume 6, January 2001.
2.6. Mengukur biaya dampak keschatan Ekonomi
menyediakan satu kerangka konscptual untuk mcngukur biaya
dampak kesehatan dari
perubahan
lingkungan
dan keuntungan-keuntungan
29
menghindari darnpak itu. C1m of Illness mernpelajari taksiran beban ekonorni dari penyakit, semcnrara cos! effectiveness dan cost benefit analysis menaksir biaya dan outcome dMi intervensi kesehaian yang dilakukan. (Butler, James RG, 2003).
Menurut Dixit Sanjay M.D1, dampak kesehatan berupa beban dari suatu penyakit terdiri dari : kematian (morrali~y), frekuensi sakir (incidence. prevalence), Keparahan (disabitu». uuaiity of life), dan rawat inap. Scdangkan Dampak ckonomi berupa Cost of illness. yan~ dihitung berdasarkan : Biaya langsung (med is dan non medis), biaya tidak langsung (produktivitas, biaya perjalanan, kcrugian wakru), hilangnya kualitas hidup (Q1;ali~v of Life), intangible cost (kesedihan, kesakitan, pcndcritaan). Hubungan tersebur secara skematis dapat dilihat pada gambar 2.3.
ECONOMIC IMPACT
HEALTH IMPACT
Cost of Illness
I
c cost or Program
J
on1et&nce In t Gare
Eft'eeUVet-..&$
ccei Effectiveness
Cambar 2.3.: Evahiasi Efcktivitas Biaya [Sumber : Dixit Sanjay M.D)
1
website: httff//www.iodmedica.ronvj9~111alsiont/oost%20cffoctivcncss%20analysis.ppJ tanggal I Mei 2009)
(diakses
30
lntcrvcnsi
yang
dilakukan
dapat
bcrupa
program-program
kcschatan
masyarakat, kebijakan, dan perawatan klinis. lntcrvensi yang dilakukan
dikatakan
efektif atau elisien apabila output yang dihasilkan benar-benar memiliki dampak yang dlkehendaki. Pengukuran effectiveness dilakukan dcngan mcnilai (I). Unit kesehatan (nyawa yang terselarnatkan, penyakit yang dapat diccgah), (2). Konversi ke common
unit (Quality adjusted life years!QAf.Y's), (3). Konvcrsi kc rnata uang. Scdangkan unurk
mengetahui
manfaat
yang
didapat
dibandingkan
dengan
biaya
yant!
dikeluarkan, dilakukan dengan earn: {I). Mcngkombinasikan kcunrungan. kcrugian, dan biaya, (2). Mcnghitung cost effec•tivencss. ''OSI utility, cost benefit.
2.7. Ha$il penelitan Empiris Bcbcrapa stud: terdahulu yung rnenyelidiki rnengenai bieya karena penyaklt dan hubungan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi: I). Oal'id E. Bloom, David Canning, and Jaypee Sevllla, 2001," Health, Human
Capital, tmd Economic Growth ", a WHO Commission on Macroeconomics and Health. Penelitian yang dilakukan oleh WHO terhadap kcscluruhan ncgara di dunia, dengan rnenggunakan data panel tahun 1960 - 1990, ini mengestimasi faktor-Iaktor kontribusi modal manusia seperti : lama sekolah, pengalarnan kerja, clan keschatan terhadap tingkat pertumbuhan pcndapatan agregat, Sccara makro dapat diestirnasi
bahwa pcngaruh lama sekolah cukup konsisten terhadap pcodapatan agregat sedangknn secara mikro, lama sekolah mernpengaruhi pcndapaian perseorangan pada
31
fungsi pendapatan Mincer dan mendukung bahwa 1idak ada eksternal itas dalam pendidikan. Sebagai rambahan diternukan bahwa peningkatan kesehatan rnerniliki pengaruh positif pada output agregat yang konsisten dengan penernuan rnikro mcngenai pengaruh keschaian terhadap upah. Model yang digunakan pada pcnelitian ini adalah Model Mincer ( 1974)
pada persamaan fungs! produksi agregat, yaitu :
Kctcrangan :
sj
= uoah individu j = Jama sekclahj
exp
- pengalaman kerja j
Y A
= pendapatan nasional (fungsi produksi Cobb-Douglas) = teknologi
K
=modal = pekerja
wj
I. a;
rt,P ~; e
h
= kocfisien = faktor pemangkatan pada fungsi Cobb-Douglas = koefisien = Bilangan dasar logaritma (2,718) = rata-rata tingkat kesehatan, diproxy dcngan life expectacy
Kesimpulan pada penelitian ini, menemukan bahwa tingkat produktifitas dunia masih rcndah dilihat dari Total Faktor Produksi (TFP) yang cukup kecil, salah satu faktor penyebabnya adalah kesehalan para pekerjanya.
32
2). Helje Kotdar», Kale Kerem, don Andres Vork, "Health as Factor of Economic Crowtlt: the Estonian Case", Journal of EconomicLiterature number: 110, F43,
Pcnclitian ini di lakukan di F.;!onia tahun 2001, penelitian ini dilakukan karena pada tahun 1990, pada proses peralihan pemerintahan terjadi perubahan secara drastis pada pembangunan ekonomi, GDP turun drastis selama 5 tahun, lingginya inflasi, benambahnya rengangguran, dan kemiskinan, usia harapan hidup menurun karcna tingginya
angka
kesakitan. Trend lerlihat
dari meningkatnya
angka kesakitan
tuberkulosis, sistcm peredaran, dan sistcrn pcmapasan Tujuan dari penelitian ini, untuk rnenganalisa hubungan antara kesehatan dan pertumbuhan ekcnomi di Estonia, rnengestirnasi hubungan antara kesehatan dan penyediaan tenaga kerja serta upah dengan menggunakan metode logit, serta berusaha
menghiumg prooabilitas kchilangan hari kerja sehubungan dengan penyakit dan mernperkirakan efeknya rerhadap GDP. Dengan mempergunakan data dari survey angkatan kerja, pendapatan dan pengcluaran l{umah Tangga di Estonian. Model logit upah dan peluang pekerjaan adalah sebagai bcrikut:
Prob (employed)
=
A (/10+ fl/Age + {12Age1 + f]3Education Dummies + fl4Heallh Dummies + fl5otlter personal characteristics + fJ6Regional Dummies + f)7Seasional Dummies + fl8Houselto/d Structure Variables + P901her Household Chareaeristics
Hasil dari model legit disajikan dengan efek marginal. Log (hourly wage)
=
jJO + fl/Age + fl2A.ge1 I- fl3£ducation Dummies + fi4Heallh Dummies + fl5other personal character + fl6Rt•gional Dummies + fl7Seasional Dummies + c
Tabel 2.4. Hasil l'enclitian Helje Kaldarn, Kaie Kc1-e111 dau Andres York (:Z004) Variabel i3~ln~
Log (Hourly Waae)
Prob (f.mploycd)
0.016***
o.o4o•••
·0.020 ..... 0.271 •••
-0.044 ... 0.081***
-0.2.19·-··
0.034 ...
goo
.o. JO?•••
Satisfacrory Poor
·0.204"*• ·0.182" ..
0.051 *** -0.146• ..
Ve.:y Bad
-0.446"*;.
1\ge Age sauareiJOO Estonian Female Self-assessed health (compared
10 ••
very good")
General education (comparison group "basic education") No primary education Primary education secondarv education Vocational education (comparison group ..no vocational educational")
Vocational education without secondary education Vocational secondary education Hiaher education Legal marital status (comparison group "legally marned") Never been married Divorced
\\'ido\\oi\Yidov..•tr Kids under 3 fen1ai""-.Kids under 3 410 8 -Kids Female *Kids 4 to 8 Kids 9 to 16 Female" Kids .9 10 16 Current studvinu l comparison aroun "does not study") Prirnarv school Secondarv school Vocational school after primary educational Vocational school after secondary educational Number of adult; in household J:!.£.l!sehold uses uarden
0.175 -0.15)•
-0.11•·-··
0.120•~+
1).057+-~•
-0.os3••• 0.118 ... 0.451 **ll
0.052'" 0.132• .. 0.188* ..
-0.086 ...
-0.088 ...
-0.025 -0.01 J
-ll.JJS*•• -0.069"
---0.118•*• ·0.073·••
I
-0.182* .. -0.020••
..0.029••
I -0.406··· -0.737*** -0.707'***
-0367 ...
-0.379••• -0.029·····
-0.008 -0.015 -0.037*** 0.040* ..
lntcrcept ()(1$~rvAtiOr\S
Rvsquared
·0.095
·0.586'0
Household uses field Distance to the nearest bus station
Rcsquared Observations
-0.508* ... * -0.625*4"•'
-165.358··· 9831
t8F4
0.23
Keterangan: (*'*)=berdasarkan a !%, (**)-bcr
34
Kesimpulan pada penelitian ini : dikeiahui bahwa kesehatan yang buruk berhubungan secara signifikan dengan upah yang rendah dar. peluang lapangan kerja. skala pcngukuran status kesehatan dibagi dalam 5 poin : sangat baik. baik, cukup, kurang , sangat buruk. Diketahui orang dengan status kcsehatan "cukup" diperkirakan mempunyai upah pcrjam 20% lebih rcndah, dan peluang pekerjaan 15% lebih rendah dibandingkan seseorang yang mempunyai status kcsehatan "sangat baik". rata-rata pcgawai absent kerja karena sakit selama I 0 hari dari 230 hari kerja ( 4%), dan secara langsung kchilangan GDP sekitar 1-2% sehubungan dcngan masalah kesehatan
3). David, M. Dror, Olga van Putten-Rademaker & Ruth Koren, "Cost of Illness: Evidence from 11 study in jive resource-poorlocations in India", Indian Journal Med Res 127,Apri! 2008,pp 347-361. Pcnelitian ini dilakukan di 5 lokasi miskin di India., dirnana pelayanan keschatan memerlukan biaya yang cukup besar melebihi kernampuan
pengcluaran
rnasyarakat, Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data episode cost of illnes dan parameter-paramctar
apa saja yang
berpengaruh.
informasi
juga
mcnyangkut biaya keseluruhan dari penyakit spesifik di tingkat propinsi atau ncgara secara kcseluruhan, misalnya tubcrkulosis, malaria, dan HIV/AIDS, penyakit yang berhubungan dengan gigi, asrna kronis, dan kusta,
Sarnpel diambil dcngan cross sectional, metode yang digunakan two stage sampling. Data-data diambil rnelalui survey rumah tangga sepanjang 2005 di daerah pcdesaan miskin di India. Analisa didasarkan pada laporan penyakit dan biayanya.
J5
l'cnclitian dilakukan pada 3.531 rumah tangga (diwakili 17.323 orang) dan 4316 episode penyakit. Kuesioner survey rumah tangga dibagi menjadi 3 komponen cost of illness
(COi). (1). Directformalcos/ { tcrmasuk: allopathic konsultasi. pcrnbcrian obat, test dan biaya rawat inap), (2). Informal cos/ (termasuk: konsultasi iradisional, tradisional,
dan obat-obatan OTC). (3).
Indirect cost (termasuk:
obat
kehilangan
pendapatan karena sakit bag] pcndcrita dan pengantar penderita. dan biaya transport). Model yang digunakan pada penelitian ini adalah : COT direct
=
f ( !
CO/indirect
=
f( gender,
age.
illness
type, pendapaian)
Regresi linier multivariate diterapkan untuk menguji hubungan dari umur. gender. dan tipe penyakit pada episode cost of illness. Dari hasil analisis dikctanui, terdapat hubungan significant antara cos/ of illness dcngan gender. Total cost of illness pada wanita lebih rendah dibandingkan dcngan pria (p--0,66). Tidak terdapat
hubungan yang signilikan antara direct cost of illness dcngan gender, tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara indirect cost of illness dengan gender. Hal ini terjadi karena kehilangan pendapatan termasuk dalam indirect cost of illness, dimana kehilangan pendapatan pada pria lcbih besar dibandingkan pada wanita, karena pria lebih aktif dan produktif Pada parameter tipc penyakit, diketahui cost of illness dari pcnyakit kronis, dan kccclakaan lebih tinggi dibandingkan penyakit akut, hubungan tersebut signifikan secara statistik. Berdasarkan parameter usia diketahui, kelompok usia 5-15 th, direct
36
cos/ of illness lcbih bcsar dibandingkan <5 dan >55 tahun, sedangkan pada indirect cost of illness usia <5 lcbih rendah dibandingkan pada usia produktif 16-55 tahun. Status sosial ckonomi dari rumah tangga dapat mempcngnruhi terhadap cos/
of tllness. Terdapat hubungan signitikan antara pendapatan dengan cost of illness (direct cost p<0,05 dan indirect cost p<0,0001, dengan median test).
4). Kaspar H'ys.,, Peter Kilimu and Nicolaus Lorenz;
"Costs of tuberculosis for
households and /1en/1/t rare providers in Dar es Salaam, Tamania" Tujuan dari penelitian ini. untuk rncngkaji biaya dari tuberkulosis di tingkat rumah tangga Ji Dar Es Salam dan untuk mcmbandingkan dcngan hlaya provider dari
Program Nasional Penanggulangan Pcnyakit Tuberkulosis. Mctodc yang dilakukan : Penderita iuberkulosis diternukan melalui pencarian kasus secara aktif dengan senses rutin nada tiga wilayah di Dar c:. Salam, Jan dengan menguji records untuk penduduk yang sudah mendapat treatment Biaya pada taraf rumah taagga tclah dicvaluasi melalui scbuah survey cross sectional pada rurnah
Kesirnpulan dari penelitian ini : ·:· Teridentifikasi
tiga jcnis tipc biaya utarna, yairu : biaya untuk obai dan konsultasi,
biaya transportasi dan kerugian sehubungan dcngan kehilangan kemanrpuau kcrja, •:• Dari 191 Tuberkulosis pasicn di Dar Es Salam, dengan asumsi pcriode treatment dari 8-12 bulan dan berbagai biaya untuk produktifitas
yang hilang, biaya
37
dirarnalkau keuiungkinan
dari satu periode penyakit bagi peuderita dan keluarga
mcrcka adalah scbagai berikut: >'- biaya pengujian dan laborarorium
: US $2.1. konsultasi dan obat : antara U~
$16.6 dan US $49.9. opname : anrara US $0.3 dan US $0.4, transportasi : antara US $14.5 dan !JS $21.8
>-
survei mengungkap rata-rata 1.02 orang pada satu pasien rumah tangga (pasien
dau penuuggu pasien) tidak mampu meuglkuti pekerjaan rnereka selama periode dari penyakit. Kehilangan pendapatan diperkirakan di antara US $153.8 dan US $1384.1. sudah termasuk biaya dari waktu menunggu pasien.
5). Nganda B, Wang'ombeJ, FloydK, Kangu11gi J. Cost and cost-effectivenessof
increased community and primary care facility involvement in tuberculosis care in MaehakosDistrict,Kenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya dan costeffectiveness dari srrategi baru pengobatan bagi pasien lb melibatkan desentralisasi pengobatan mulai dari rumah sakit hingga unit-unit kesehatan serta masyarakat,
dibandingkan dengan pendekatan penanganan konvensional hingga Oktober 1997 Biava dianalisa dengan kondisi US$ tahun 1998 dari perspektif pelayanan
kesehatan, pasien, anggota kcluarga dan masyarakat dengan mcnggunakan metoda standar. Analisa terpisah digunakan untuk : (I). Pasien tuberkulosis paru bta positif baru, (2). pasien luberkulosis paru bta negatifbaru dan extra paru. Cost-effectiveness dihitung sebaga: biaya perpasien yang mengikuti pengobatan sampai selesai (pasien
38
tuberkutosis paru bta posirif baru, pasien tuberkulosis paru bta ncgatif baru dan extra paru. K.esimpulan dari penelitian ini diketahui biaya pengoberan pcrpasicn untuk pasien iuberkolosis
paru bra positif baru tubcrkulosis
pengobatan cara konvensional desentralisasi.
$591
dcngan pcndckatan
rurnah sakit, dan $209 dengan penanganan secara
Biaya muncul dari semua perspektif dengan keseluruhannya
65%.
Cost-effectiveness meningkat 66%. Cliaya penanganan perpasien untuk pasien tuberkulosis bta negati f/extra-paru tubcrkulosis $311 dengan pendekatau konvensinal, dan $197
dengan penanganan dcscntralisasi. Biaya-biaya muncul dari sernua
pesrpektif dan cost-effectiveness rneningkat menjadi (i I%. 6). Ferri Yanuar, 1003. Biaya Akibat Sakit (Cost Of Illness) Malaria : Studi di Ramah Saki/ Umum Daerah Sungaitiot Kabupaten Ba111(ka Tahun 2003.
Tujuan dari penclitian ini untuk mendapatkan garnbaran biaya-biaya )'<1ng ditimhulkan oleh pcnyakit malaria (cost of illness) pada pendcrita malaria yang dirawat di rumah sakit umum daerah sungailiat. baik biaya· langsung (direct cost) maupun biaya tidak langsung (indir~ctcost) di Kabupaten Bangka pada tahun 2003 Pcnclitian ini mcnggunakan desain pcnel itian survey, mengumpulkan data pcnderita malaria yang dirawat di RS\JD Sungailiat scbanyak 94 orang, Data yang dikumpulkan adalah rncnyangkut biaya-Liaya yang dikeluarkan olch pasien dalam mencari pcngobatan scbclum dirawat di rumah sakir, biaya perawatan di rumah sakit
dan biaya yang dikeluarkan setelah keluar dari rumah sakit untuk perawatan
39
lanjutan/kepcrluan kontrol. Analisis
univariat
dilakukan untuk mendapaikan
perhitungan kerugian/biaya yang ditimbulkan akibat sakit malaria. Analisis Hivariat
dilakukan umuk melihat hubungan antara berbagai variabel independen dengan veriabel dependen. Kesimpulan dari penelitian ini : •:• Rata-rata biaya yang dikeluarkan responden: Rp.351.985,-, sakit: 5 hari,
rata-rata total hari
rata-rata pendapatan respondcn yang hilang karcna sakii :
Rp. 133.450.-, rata-rata pendapatan yang hilang dari keluarga yang menunggai rcsponden : Rp. 53.2 I 5,-
·:· Total biaya yang dikeluarkan penderiia dari 12 jenis biaya : Rp, 669. I 75,-, yang terbagi rnenjadi 56,9% biaya langsung, dan sisanya biaya tidak langsung. •:• Biaya langsung yang dikcluarkan responden adalah sebesar Rp. 381. I 55,-, dan biaya tak langsung yang dikeluarkan responden sebesar: Rp.288.022.•:• Hasil nnalisis bivariat menunjukkan dari 7 variabcl indepcndcn (lama hari rawat di RS, total hari sakit, jenis kelarnin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan pasien dan jenis plasmodium ) yang dilihat hubungannya dengan
variabel dependen (Total Biaya), hanya ada 2 variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan dengan variabel dependen yaitu cingkat penghasilan pasien clan jenis plasmodium Beberapa variabel dan kesirnpulan dari penelitian sebelumnya dapat dilihat pada label berikut ini :
40
Tabcl 2.5 Hasil Penelltian Sebehunnya Judui I.David Bloom.
Kesimpu!an
Met ode
c- tingkat produktifiras dunin masih rcndah clilihal Hc&hh. Mcngcstimasi Hurnt1n faktor-faktor dari Total Faktor Produksi (TFP) yang cukup Capital, and k~11urihu~i mcda! keci I, snlah satu fuktor penyebabnya adalah I manusia scpcrti : keseharan para pekerjanya. Gconomic lttffl)I ~r.k;,l,1h, ~:· Ditcmukan bahwa secara n)akro ~lnnn1ni maupun Growth pt.."Tt~nhunan K<:1ja, mrkrockonorni, indikntor modal nll1nus.ia dengen dan kesehatan pendekarnn 1ingka: pendidikan, pcngatarnan ~crja whod•p tingkat Jan status .L.c.~·luHl\11 sangat l:<,rpenp.llrull h"rl:;Hi8p oi:lpu: !>cru1>0 upah (mikro) dan Ql)f' (mnkrtl) pcrtumbuhan pendapatan
E.
oav;J
I
(~nin~ and Jaypcc
Sevi II:;,
200i
a..1rc1la1. 2. Melje
Kaldaru. Koic
Kerem, da11 Andres V<'!rk
t
Me
Cose
rnempcrgunakan data uari survey nngktililnkcrja,
p<:ndapatan dan penaeluara.1 Run1al1 Tangga. kehilangan hari kcrja di Estonian. Menggunnkan modct logh up,,h dan peluang pckerjaun
~:.
Di"-(::Utl1ui balhv1~ kC)Ch:1t:u1 )'Hll~ \.)u1ul..
berhubunaan secara signifikan dengan upah yang rendah don kemungkinan lnp..ngan kerja ·:• Sku~a pcngukuran suaus keschatan di!Jagi dalarn 5 poin : sangat haik, bulk, cukup. kurang , sangat
buru. c-
Dlketahui orang dengan s1aru~ kcschaian "'cuk.1;1·· dipcrkimkr.n mempunyai upah pcdam 20% lehih rendah, Jan peluang pckcrjaan IS% lcbih rendah dioa.nJingkan seseorang yr.nci mem:iunyai <1a111s kcsehatan "san11a1 baik" •:• Ratn rara pegawai absent kt~rjukur;;na s.ikit sclarna I 0 harl ~~ri 230 harl kerja (4%).
•:• Secara lan11Suna kchilantlan CDP sekimr 1-1% sch11bun•at1 denaan masnlah keseharan.
3.
David,
"Cost or
Oror, van
Illness: Evidence
M. Olga Purten-
from a study
Rademaker Ruth &
resource·
Koren,
poor
in five
locations in lndiu"
•:• 1erdapa1 hubungan slgnlflcent aruara cost of Mengurnpulkan rlata-data cpiscde illnc>S 55 tahun, sedru1gkan [misalnya pada indirect cosr of illness usia <5 lebih rendah ruberkulosis, dibandingkan pad;i usia produklif 16-55 talrun. malaria, dan ~:· Stalu:> so~ial t'ikv110111i Jru l ru1naJ1 ta11gga dapat N.JVfAIDS. mempcngaruhi tcrl1adap cost of illness. penyakit yang ~:· Tcrdapat huhungan signiflkan antar-.t pe11dap:t.tan bcrhubungan dcngan c.o~t ofillnes.~ c..~ng.an gigi.. asma kronis, dan kusta) ·:· Model: C:OI direct= !\gender. illn~-.s tipc, age, AnaJisa didasarkan
or
puda
penyakit biayanya
laporan
dan
pendapatan)
COi indirect= ~gender, illness tipc. age.
pendapatan)
41
J\ a1na
Judul
-4, Kaspar
1
Mel ode
Kesimpulan biaya lo!• bi:ty~ pe11~11ji:in dan laborarorium : l fS S2 I
Costs of
To1al
wvss, Peter
tubcrcuh ~ii,.
Jihi1ung dari:
~ilin1a and Nicolaus
101 households
Lorenz
and hcahh
langsuug
cure
biaya
providers
la"s~ung
In l>ar es
'"!· Provider.
5, 1:1. 1\Jgundn,
J.
Wang'omb c. K. Floyd,
J. Kangtlngi
·:·
~
·:·
konschasi dan obat : antara US $16.6 dao: lJS
·:· ·:·
opname : anrara US SOJ dan US $0.4 transportasi : antara US Si4.5 dan US S21.8
$49,9
Pi::ncltrira:
Iliaya
Salaaru.
lliuy:i
TAl">?.ania
k1r.~sung
dan tidak
·:· ·:· ·:·
survei mengungkap rata-rata 1,02 orang pada satu pasien rumah tangs.a (pasien d~n penunggn pasicn) tidak rnampu mengikud pckcrjaan mcrcka selarna pcriode darl penyakit. Kchilangan pcndapata11 diperkirakan di antnra US Sl53.8 dun US $1384.1, sudah tcrmasuk biaya dori '-''aklU OH!_!!.UON.P-:::ilS:::;'i:::C;.:11·;_~----Hiaya pengobatan tubereulcsls paru bra positif'
CO'I and
Bia ya
COSI·
baru
effectiveness of increased
dnri
pengobatau cara konvensional rumah sakit, $209 dcngan penanganan s.o:ara dcscmralisasi. Cost ..
c11rnn1u:1h)'
p:layana~
and pri m~ry
kesehaian,
care focility involvement in tuberculosis
care in Machnko.>> Distri<..1,
Kcn;a
diarnlisa
kondisi USS rahun 1998 pcrspektif
ansgot•
I dan
pa~icn. ~ kch•11sa
tuberculosis
$591
dengen
pcndckatan
effectiveness mcnini;kat 116%. Biaya pcnanganan perpasien 1111l\1k pasien ruberculosls bta ncsa1ir /extra·paru tobereulcsis $311 dcngan pendekatan konvensinnl. dan $197 dengan penanganan deseniralisas]. lliaya-biaya
1nasyamknt rlrne-•n muncul dori senlu:i ~;rpektif dsn C\'>SI· mcnssunakar. effectiveness mcningkat menjadl 61 % I srandar, metoda Analisa terpissh •!• Uiaya pengobatan tuberculosis paru bta p0sitlf digunaken u-uuk
lebih beser dibandlngken pasien tubercutcsis bta
negatif, oaik pada penanganan konvensional maupun desenualisasi
Pasien cubc~l1lnsl~
sccara
sesuei dcngan ripe
don klasifika.'i ncndcrira.
6. Yanuar Ferri
Biaya akiba1 saklt (Cost of llness)
Malaria: Swdi di
RSUD Sungailiat K<1bupate11 6<1ngka. tahun 2003
yang ·:- Hosil analisis blvariat menunjukkan dari 7 variabel indcpenden (lama hari rawat di RS, total
Data
dikumpulkan cnJt1h.1.li r11t:nya11sbJt biaya-b1aya yang dikeluarkan oleh pasien dalam
mencari pengobatan sebelum dirawat di rumah sakit, biaya perawatan di rumah soki' dan biaya yang dikeluarkan sctelah
kctuar dari rumah
-
sakit
u1111,1k
kontrol,
hari $~kit, jcn\$ kclamin, jcni:t pekcrjuan, tingknl
pendidlkan, tiogkat penghasilan pasicn tlllJl jenis plasmodiurn ) yang dilihat hubunganny~ dengan
variabcl dcpcndcn (Tollll Oiaya), •:• hanya ada 2 variabel iudependen yang mcnunjukkan adanya hubungan dengan variabd dcpenden yaitu tingkat penghasilan pasien dan
jcnis plasmodium
42
2.8. Kera ngka Konsep
Secara garis besar, penelitian ini akan mencobr untuk rnenghitung biaya yang ditimbulkan oleh penyakit tubcrkulosis secara ekonorni untuk penderiia tuberkulosis yang berobat di puskesmas dan rurnah sakit yang ada di Kabupaten Bandung. Sesuai dengan kerangka teori. biaya-biaya yang ditimbulkan karena sakit ini dapat dibedakan aias
biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung iindirect cos1) dari
penderita. Biaya langsung
yang dilihat adalah biaya-biaya yang dikcluarJ.:an
oleh
penderita untuk mendapatkan/rnencsri pengobatan, Biava langsung terseour meliputi: biaya untuk obat dan bahan rnedis, pelayanan kcschaian (service), jasa doktcr, biaya kamar/akomodasi di rumah sakit, pemeriksaan laborarorium/pemeriksaan penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk diagnosis. biaya cmcrgensi dan tindakan lainnya yang dipercleh selama dirawat di rumah sakit. Biaya tidak langsung adalah: biaya-biaya )'ang dikeluarkan oleh penderita karena menderita transportasi,
pcuya'dt tuberkulosis.
kehilangan
pendapatan
Biaya
karena
tidak Jangsung
sakitlhilangnya
disini
waktu
adalah: produktif
(opportunitycoso, biaya yang dikcluarkan oleh keluarga yang menunggui pcndcrita selama dirawat di rumah sakit, dan biaya membeli makanan untuk penderita yang pernah dirawar di rumah sakit.Biaya ini juga akan mencakup seluruh biaya yang
dikcluarkan penderita pada saat mencari pengobatan sebelum berobat ke puskesmas atau rumah sakit, selain itu biaya rawat inap bila penderita pemah dirawat di rumah
sakit.
43
Cost of Illness direct (CO/ direct) adalah total biaya direct yang diiimbulkan o!eh penyakit tubcrkulosis dan Cost of Jl/11es.5 Indirect (COi indirect) total biaya indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (CO/; total adalah penjumlahan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness indirect (CO/ indirect). Berikut adalah kerangka konsep dari pcnelitian ini:
l
1 Klaslf.ka;1 Proyakn (David, M dan Nei-"h J.)
l~iaya yang ditimbuU:an( Jeterson Tom. Kaspar wyss dan David. M)
- (JenJc-r (Da..-id, ~1) - P
Bloom)
l
• Pcngctahuan {Da,..i.j [_ Bh.Xtn1)
- Pendapatan(David, ~I dac Ferri Yanuar) - U$i:1 ( Dav iC. ~·l)
I - Pekcrjaan (Ferri Yaacan
I
• b. Biaya tidak
a. l3iaya .an~
Langs.mg
• cbn : bah:ln medis j_o:isulwi
I-
· ~~1Usv1to-nt,~1
• rr~ll.iJXirtaSi - Pendapatan hilang -~takJ."n-~---
-:i~
1 L
CoS< O;Tllbr= V:re,,1
Cost Ojf1r:ness ln:i'irer:t
!COJ Direa)
'CO/ f>;dirw1
Cost OfllloeJ.S Total
Gambar 2.4: Kcrangka Konsep
44
Pada pcnelitian ini yang mcrupakan variabel terikat idependen) adalah Cost of Illness direct (CO! direct), Cost of Illness indirect (CO! indirect) dan Cost of Illness total (CO!) rotal,
sedangkan variahel bcbas tindependeni adalah jenis kelarnin,
klasifikasi penyakit, pcndidikan, pengetahuan, pendapatan, usia).
2.9. Hip<>tesis Dari tinjauan teori dan pcnclitian scbelurnnya, dibangun hipotesis scbagai berikui :
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap COl direct •!• Klasifikasi penyakit tuberkulosis berpengaruh tcrhadap COi.direct
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap CO( indirect •!• Klasifikasi penyakit tubcrkulosis berpengaruh terhadap CO! indirect {• Karakteristik individu penderita berpengaruh terhadap CO! total •!• Klasifikasi pcnyakit tuberkulosis berpengaruh terhadap COJ total
HAU Ill METODE PENF.LITIAN
3.1. Desain l'cnclitian dan Tckoik Samplin~
Desain pcnelitian yang. digunakan adalah survey (cross sectional), dengan
mcngumpulkan data dari pcnderita tuherkulosis yang bcrobat di unit pelayanan kcschatan (puskesmas dan rumah sakit) yang ada di wilayah Kabupatcn Bandung
untuk rnendapatkan cstirnasi
biaya-hiaya
yang dikcluarkan
selama mcnjalani
pengobatan,
balk biaya langsung maupun
tubcrkulosis
langsung. Teknik pengambilan
olch pcnderua ridak
sampel dilakukan dcngan cara pcngambilan sampel
random scdcrbanu (Simple Random Sampling), dirnana setiap clcmcn popuiasi mcmpunyai kesempatan y311g sama dan diketahui untuk diseleksi (Donald It Cooper, 2006) Karena ketcrbatasan waktu, data yang dikumpulkun adalah mcnyangkut biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pcndcrita dalam mcncari pcngobatan sebelum berobat di unit pelayanan kesehatan (Ul'K), biaya selama mcnjalani
pengobatan
sampai dcngan selesai pcngobatan.
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adatah seluruh penderita tuberkulosis
yang
berobat di puskcsrnas clan rumah sakit di wilayah Kabupaten Bandung. Sernentara
urnuk sampel pada penelitiau ini adalah penderita tubcrkulosis (BTA positif dan
45
46
negatif) yang berusia produktif dan mulai pengobatan pada bulan Oktobcr s.d. Dcscmber 20()8.
Untuk rnenghitung jumlah sampel yang dibutuhkan dalam pcnelitian ini, digunakan rurnus estirnasi proporsi dengan prcsisi mutlak, menurut lwan Ariawan,
Dirnana nilai proporsi (p) sebesar 0,88, diperolch dari rata-rata angka proporsi pendcrita tuberkulosis
yang berusia produktif dibandingkan
tuberkulosis selama 4 tahun dari tahun 2004-2007, yaitu :
'°L.,.,_,
PemleriruTBParnUsia Produktij; xi (10% Seluruht'enderito'I'Bt'aru,
L,_,_,
2904 + 3484 + 3657 + 4997 = 88% 3270+3950+4165 +5744
Jumlah sampel peneluian yang dibutuhkan adalah sebanyak :
11
=
n=
Z\.,.12P(I - P)
1,962.0,88(0,12) 0 052
'
n=
3,84x 0,10 0,0025
n = 162,2 Dimana: 11
d
=
Jumlah sampeJ presisi = 5%
scluruh
pcnderita
47
z,_.,11
Jarak sekian standar error dari rata-rata ditentukan berdasarkan derajat
~
kepercayaan yang diinginkan, dcngan tingkai kcyakinan 95% maka, n ilai
p
Z i-ou = l .96
Proporsi pada populasi Jumlah sampcl minimal yang dibutuhkan adalah sebanyak 163 orang yang berobat di puskesmas dan iumah sakit di wilayah
penderua tuberkulosis
Bandung. Mcrode
Kabupatcn
pcogarnbilan
sampling
yang digunakan
adalah
Proporsional Simple Random Sampltng, dimana besar sarnpel yang diambil dari tiap UPK ditentukan berdasarkan proporsi penderita tuberkulosis usia produktif dari tiap UPK dibandingkan dengan jumlah scluruh penderita iuberkulosis usia produktif.
Adapun jumlah sa.npcl tiap UPK adaloh sebagai berikut: Tabel 3.1. Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehetan (Ul'K) di Kabupatcn Bandung
No.
l'a>d.:rilll Usia l'rodulctif _
Nania PuskC$111as IRS
;,,.,
I l
Su~no
JO
Goialvnck
13
3
Suloijod1
6
4
Ko~
s
Pasirj,mbu
14 12
6 7
~U!JllmUkl
0
Ciwidcv
19
Rawabogo
u
Ra.r.cohcJi IJayeuhkolot
l
_8 9 10 II
Qm9k.oono
I)
12
llihliul
13
I~
Mar""''Yll
-
II
14
~~
10 12
15
s~.......,tanhunn
20
S<:loton
Jumbh S:impcl
% l I I
2 I
2
)
I
0 2
'
0 0 I I 2 I I
3
s
0 4
0
0 2 2 3 2
2 4
48
r.:ndcriia Usia l'R)dul.~if
t\ama Pu_Ol$ iRS
N\'l.
Jml ~"·~aas1h
15
2
Ii
Rw,-.
16
2
18
19
llon"~r: Dll' 1\rj'1...<.:irl
I! 21
2•)
P;imcun.r~
21
O;wio:sr.mKtU
~
K;311on>1.t ,,_,22 ~s.rru:
·>4
-=
'
Jwnlah Sampel
I I
I 2
~ 3
'
z 4
.
2
4
15
2
·'
10
i
2
l.~
2 I 1
4
" 7
..£!i.Ol!L
I
%
s- - ----
__
,..I
25 1r,
\anuda-:u...ha rc.no:iletur.iu
14
2
3
_,
Suk3fna:r.Jb
9
I 1 1 1
1 2
I 2 2 I
I
·28
I \\:31ro53ri
x
29 30
CiparaY
9
P2kuUll<Wl~
g
}I
Sumbe:'sari
6 20
-- -:1
Ual..,,,dal>
33
Jclekone
3.t 3j 36
Rar.aunnn'-"81
--·"
38
Pll<Xt rwat Kcrtasari S
I
19 6
I
.; 1
I I
5 4 2
'I
3 0
I
l ~ I
-s
0
I I I
0 5
8
40
MaialaY> c;1<wu
49 22
3
5
41
\\'an,eisa-cr.\n Solokani.:rul
J)
PMdmnukti
·H
~""'
~
3 0 I 0 I I I 2 I 2
6
41
29 5
0
3~
4)
Cin1"t1es
46
lbun
4i
48
S.:di Ci<.AJ!r:oui.·_.
49
S
so N•-•
1 3 12 11 11
18 II
51
Cikcs..'ll"l'tno
J
52 53
c;Juluk
16
.Rancackc~
29
54
Lin I.:'~
..,_,
55
t\aniungmckar
15
56
Ci.nunuk
II
z 4 4 I 1
.
4
I I
0 2 l I 4
2 4 I
3 6 6 2 2
-
49
No.
Ntuna f•1l,~\'.a.s1nas: /RS
Penderita Usia Prodoktif J111I
% I I
Jumlah Sampcl
~7
l'ik•un\i
10
58
Ciltll!!ir(Pll~
59 ~()
Cirnenvan C'ibcun\ ill.fl
10 10
61
r..,\it)O\BOallfl
11
I I I
('>
HSL'll S
28
J
5
63
RSUI) \1aio!o''U
s
s
M
~s 1 ~·:t.~i: Junl!h:.in
51 2
0
Ii
8%
10;)
163
,_
9
2 2 1
z 2
I
Kritcria sampcl/ responden penelitian yang digunakan adaiah sebagai berikut : •!• Kritcna lnklusi : Pcnderua tuberkulosis dengan pcmeriksaau dahak BTA positif dan negaiif baru, bcrada pada usia produktif ( 15-55 tahun), yang mulai bcrobatuya pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2008 di 61 puskesmas dan 3 rumsh
sakit di wilayah Kabupatcn l!an<1•111g. •!• Kritcria Ekslusi : Penderita tuberkulosis dengan perneriksaan dahak 13TA positif dan negatit, baik penderita barn rnaupun kambuh, yang tidak berada pada usia produktif (15-55
tahun), yang berobat di puskesrnas dan rurnah sakir di wilayah
Kabupaten Bandung. Adapun yang menjadi sampcl adalah kriteria inklusi ~aja.
50
3.3. Wakte dan Tempat Penelitian ini dilakukan di puskcsmas dan rumah sakit yang ada di wilayah
Kabupaten Bandung. Waktu pcngumpulan data dilakukan rnulai bu Ian Maret sampai dengan Agustus 2009. 3.4. Pengumpulan Data Untuk kcperluan pengumpulan data. telah disusun kucsioner pcnclitian yang
berisikan seluruh variabel-vanabel penelitian. Dalam pelaksanaan peneliiian. peneliti dibantu oleh pengelola program tuherkulosis di puskesmas dan rumah sakit, yang sebclumnya telah dilatih tentang reknik pengumpulan data dan wawancara serta
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. Sebagai cross check data yang telah dikumpulkan, terutama untuk jurnlah, jenis clan dosis/bahan rnedis yang diperoleh, dilihat kernbali catatan rekarn rnedis penderita di puskesmas dan rumah sakit. Untuk harga obat dan bahan medis yang diperoleh,
dikumpu!kan
data tentang harga obat dan bahan medis yang ada di
puskesmas dan rumah sakit. Daftar harga obat -yang dikurnpulkan adalah unruk obaiobatan yang sering diberikan kepada penderita ruberkulosis.
3.5. Pengolahan dan Analisa Data Sebclum diolah, data primer yang tclah dikwnpulkan
dari responden
penelitian, diperiksa kcmbali kelengkapan pengisiannya, Data yang tidak atau kurang lengkap dan sulit untuk dilakukan pcngolaban, tidak dipakai dalam tahap selanjuinya. Selain dari kclcnglcapan data, juga diperiksa kesesuaian rcsponden penelitian dengan
51
kriteria inklusi yang diietapkan. Ragi responden yang iidak scsuai dcngan kriteria tersebut akan dikeluarkan dan tidak ikut diolah. Selanjutnya data yang teleh diseleksi ini dilakukan
pengkodean untuk tiap pertanyaan dan variabel pcnelitian yang ada.
Dari data mengenai karakteristik distribusi
responden, diolah untuk mcndapatkan
frekucnsi dari karakteristik responden tersebut dan variabel lainnya.
Sernentara untuk data rnengenai biaya yang dikeluarkan oleh responden selama sakit tuberkulosis, dilakukan perhitungan sehingga didapatkan biaya rata-rata untuk setiap
jenis biaya yang dikeluarkan dan variasi biaya tersebur (biaya yang paling rendah sampai yang tertinggi) Biaya yang dikeluarkan oleh responden karena sakit tersebut dikelompokkan menjadi
biaya
langsung
laboratorium/rontgent,
(tcrdiri
dari:
obat/bahan
medis,
konsultasi,
tidakan) dzn oiays tidak langsung (terdiri dari: transportasl,
pcndapatan yang hilang, makan), pcndapatan yang hilang dihitung dari pendapatan yang hilang karena penderita arau keluarga penderita tidak dapat bekerja atau mencari nafkah selama penderita sakit.
Cost ofIllness direct (CO/ directs adalah total biaya direct yang ditirnbulkan oleh pcnyakii ruberkulosis dan Cost of Illness Indirect (CO/ indirect) total biaya indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (COJ) total adalah penjumlnhan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness indirect- (COi indirect).
52
Bcsamya cost of illness tuberkulosls diperoleh dari biaya rata-rata yang
dikeluarkan pcndcrita karcna sakit tuberkulosis. baik biaya langsung (direct cost) rnaupun biaya tidak langsung (indirect cost).
.
L,_,_
0
COJ <MO
,,,,.
" -
=
COJJ'ender;1aT8P(,iru, j
Seluruht'andemal'Bt'aru
Sernentara untuk mcnghitung Cost Of Itlness (COi) direct rnaupun indirect
tuberkulosis di Kabupaten Bandung dalam satu tahun yaitu dengan rnengalikan COi rata-rata dengan jumlah penderita tubcrkulosis BTA positif dan negatif sclama saiu
tahun.
COi Kabupaten,
COi rata-rata, 'X Jml peedcrita (TB Paru BTA pcs, + BTA neg,>
Untuk mcngestimasi faktor-faktor yang berhubungan dengan CO/ dan variabel bebas digunakan teknik ekonometrika melalui rnetode OLS (Ordinary Least Square).
Metode regrcsi rnelalui rnetode OLS digunakan untuk menguji apakah
variabel-variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik, baik secara parsial, maupun secara bersama-sama, dengan dcrajat kepercayaan 95%. Sedangkan
pcnggunaan model dapat dinyatakan pcrsamaan dalam suatu
model linear scbagai berikut:
53
Tabcl 3.2. Model Cost of Illness (CO/) Tuberkulosis
I
Dcncnden variabel ·CO! Direct. COJ Indirect dan CO/ Total C()I T(>t:il Variabel CO/ Direct cot Indirect I ndependen
I
2
c
a.
B,,
E~u
U1
1--
DOend 1--·
IJKlas Age DAge Knowledge IJKnowledge1 DKnowledge, IJKnowled~e3 IJKnowledge, Income IJlnc
·'J.1
B. B.
n,
ili
a, u,
--
~-
~.
p. Cl, ~s II;.
I
2
3
l
2
3
i«: ,,
!Jo
t,,
~
l{J(I
~t.1
x,
ll 1
~I
u,
ri v,
1lz
(,
µ,
3
1h
n,
.,,
c, y
~-
(l;
Dkeria,
fls
'f'2
'I'-·' 'I'~
o,
Ql Q)
o,
IL1 lll
1],
/..1 ~·l
/..:;
x,
s
"f~-
(;
II.<
Q,
i..s
Y•
(,,
u,
n.
~..;
y, '!8
.,,
IL?
(,
Us
y
B.
11•
Q,
-ns 'I'•
o,
Jl1.•
•v,
il,.
~l11
'I'8
(?
"!'>
Dkeria I i----:-
U3
'f' 1
I I
U.)
~ 1(,-
Y10
1)7
(,,,
6"
1' 11
lls
rR11
o.,
'~,
l..11 A., !..,t) i.. r:
Dirnana : COi
Cost of Illness/ Biaya sakit (Rp)
Edu
Pendidikan pcndcrita (Tahun)
DGcnd
Jenis Kelarnin Penderita (l.akilax i/Perempuan) Klasifikasi penyakir (Tuberkulosis BTA Pos/ BTA Neg) Usia penderiia (tahun) DAgc = I apabila usia kerja (>2·1 th). bAge = O usia sckolah
DK la" Age Knowledge
Pengetahuan penderita tentang penyakit Tubcrkulosis : I apabila mengetahui I dari 4 pcngctahuan tcntang TU, DKnowledgcr=O lainnya Dlsnowlcdge, = I apabila mcngetahui 2 dari 4 pengetahuan
Dknowtedge,
DKnowlcdgel
=
Dknowledge,
=
tentang TB, Dk.nowledgej=G lainnya I apabila mengetahui 3 dari 4 pengetahuan tentang TA. Dknowledgcj=O lainnya I apabila mengetahui 4 dari 4 pengetahuan temang TB, DK nowledger=O lainnya
I
I
54
Income
Dkerja, Dkcrja! 1;
= = =
Pcndaparan kcluarga dalarn satu bulan Dlnc=I bila pendapatan ~ pcndapatan pcrkapita Kabupatcn Bandung tahun 2008, yaitu 521.296/bulan, Dlnc=O lainnya I apabila pckcrjaan formal. !Jkerja,=O lainnya 1 apabila pckerjaan informal, Dkerja=O lainnya
error term
J.6.1. Mctode Empirik
Dulum penelitian
ini akan dlgunakan
analisis
rcgrcsi,
Analisis
regresi
rncnjclaskan hubungan aruara variabcl dependen dan variabel lndependen yang bcrkaiian erat dengan hubuogan yang bcrsifnt ;1atis1ik/bukan hubungan yani; pasif yang discbui
pula hubungan yang acak (rondom). Regresi mcnunjukan
pula
hubungun setu arnh dari variabel independen ke variabel dependen. Besarnya pengaruh variubcl ini d11pa1 diduga dengan besaran yang ditunjukkan olch kocfisicn
regresi.
3.6.2. Operasionallsasi Variabcl Variabel yung dianalisis
meliputi variabel-variabcl yang dipilih dengan pengertian
dasar/konsep opcrasionalisasi scbagai berikut :
55
Tabet J.3. Opcrasionalisasi Variabcl No
Yariabel
I
l.
Cos/ Of Illness I )hr>r1
Konscp Jumlah scluruh biayabiaya langsung (ub11tlb<1han rnedis. konsultasi, lab/rontgen, tindakan) yane. d.timbulkan karcna sakit tb yang harus
dikeluarkan olch pcndeeita lb dan atau keluarganya, sclama pasien rncndcrita th
I
Cara ukur Menany~kau
keptda
Hasil Ukur
Skala ukur Rasio
Uang dalarn j umlah rupiah
pcndcrita
mcngenai keseluruhan hiaya langsur.g
yang dikeluarkan umuk mcncai i don mendaparkan P-cngobatan.
Cost Qf tllness Indirect
2.
-.>
~.
Menanyakan
biaya tidak langsung
kcpzda pcndcrita
Co.II Qf lliness
(transponasi, pcndapa:an hi lang. makan) karena sakit th, yanz hurua 1.litanggung olch pcnderita rb dan atau keluarganya, sclarna pasicn merderita lb -Jumlah scluruh hiaya-
Total
bi11yo it111gsuog dan
cot Indirect
tidak langsur,g yang diti mbulkan karena DCn'{:;.ikituiberkulosis Jumlah tahun yang. telah digunakan oleh
dan CO/
responden unruk
teralthir yang
mclakukan pcndldikan formal melatui sekulah Adah-1.h jcnis kclarnin
dicapai
&h•Cat.iun
l)<~end
5.
J umlah seluruh biaya-
Uang dalarn jumlah rupiah
Rasio
Liang dalam jumlah rupiah
Rasio
Jurnlah tahun
Kas10
0-
Nominal
mengena: keseluruhan
biaya tidak langsu1.1g karcna menderita tb M~nj 11111 l(l•·k<.n
Direc: Menanyakan pcndidikan
ncnderite Observasional
l)Kla.~
6
drlihat secara lahiriuh. Bcrdasarkan basil pcmcriksaan dahakuya pendcrna ruberkulosis
dibagi meniadi doa
Pcrempuan
I - Laki-Iaki
rcspondcn yang d1tp;i1
Melihat rekam ruedis
(I
Th HTA
Nominal
Ncgatif I-Tb BTA posi.if
yaitu : penderita tuh~1 kultJs\~ frl'A
negauf dan penderita
-
R1. A nnsif
r
I
56
No
Variabc!
7.
:\ge
l
Konsep
1 Urnur pcndcrita pada
Cara ukur Wawancara
Hasil Ukur
Skala ukur
'rahuo
Rasio
O=usia sekolah (~24th) I =usia kerja (>24th) Score pcngctabuan
nominal
D
O=lainnya,
Ordinal
Knowledge,
J-:~pHbil:i mengetahui .I dari 4
saat dilakukau wawancara
Dt\ge
8.
Kno,vl<~dg(' (Pengetahaan Pcnderita)
Pengeeahuan penderita sebelum mcnjalani pengobaan tb, pengetahuan meogenai gcjalu, penyebab penyakit, cara n11"TT1'1Stikan pcnyakit, den cara penularan.
Oiukur dan 4 pertanyaan, Setiap jawaban y;~ng bcnar
rasio
diberi score I,
total nilai hila menjawab benar semua pertanyaan
mempunyai scorc-t
pengerahuan tentang TB 1)
o=lainnya •. 1-:lp•b.il•
K ;lCl\~·ledg~
ordinal
mengetahui 2
dari 4 pengetalman tcntang TB [)
O=lainnya, t=apabil», mengerahui 3 dari 4
Knowledec,
~
'·
()n1in;il
pengc(ahu::in
tcntang TB
I l)
I
O=lainnya,
ledge.
K111.),\1
I
--
•).
Income
ordir-al
I=opebita
1
Jurnlan total
pcndapa.an kcluarga dalam satu bulan
Wawancara
mengerahul 4 dari 4 penf,(~I a hu ;u I lc:nwng TO Uang dalam
umlah rupiah
rasio
57
~· 10.
V~ia~
Konsep
-U Inc
Dkcrja,
Jenls p~ke~jis~n pcnderita bi la mempunyai pekcrjaan
I
Car;; ukur
Wawancara
I Hasi I \Jkur
Skala ukur
O=apabilo Ordinal
khusus l>agi mstansi I pcrusahaan yang
bersangkuren. 11.
Dkerja-
Jenis pckcrjaan pcndcrita hila mernp.myai pckcrjaan
Wawancara
1)=l~iony~1.
l=apabila pckcrjaan informal (atas
usaua sendiri dau upah tidak terjang{au oli:h pcraturan
ke~euagakcrjaan, rermasuk
didalamnya
usana rnandiri, pcdagang. peternak, pcrani.
uelayan. rukang kayu/hangunan, rukang janit, jasa profcsi mandici, dan seba!Htinvu)
nominal
I
I
58
3.7. Pengujian Statistik 3.7.1. Kocfisicn Dcterrninasi (R2) Pada peneluian ini dihitung koefisien determinasi (R\
yaitu angka yang
rnenunjukkan besarnya kemampuan variasi/penyebaran dari variabet-vartabel bebas
rnenerangkan penyebaran dari variabel terikat dengan tujuan untuk meyakinkan kebenaran hubungan tungsi iersebut. Nilai R; berkisar amara 0-l. Suaiu model time series apabila R? mcncapai angka I. maka variabcl bcbasnya dapat menerangkan variabel terikatnya dengan sempurna (mendckati 100%1). Seoaliknya jika R2mencapai angka 0. maka variabel bcbas tidak dapat atau lernah dalam menerangkan variabel
tcrikatnya (Gujarati. 2003}.
3.7.2. Peugujian Hipotesis Ilntuk mengestimasi Morici Secara Tepat a. Uji parsial signifikan (t-test) Uji t adalah cara umuk mcmbuktikan tingkat signifikansi secara siatistik
koefisien suatu model regresi atau suatu variabel bebas secera individual (parsial) dalarn rnempengaruhi variabel terikat, Dalam bat ini ditetapkan hipotesis sebagai berikut:
HO: [ln = 0 (variabel n tidak signifikan terhadap variabel bebas)
HI : j3n # 0 (variabel n signifikan tcrhadap variabcl bcbas) Caranya adalah dengan rnembandingkan degree of freedomtvy»
=
1
hit.ung dengan
t
tabcl, dimana
n-k-l ( k= banyaknya variabcl bcbas, n= banyaknya
observasi), apabila t hitung < 1 tabel, maka HO Lidak ditolak atau model yang
digunakan kurang baik, artinya variabel bebas tidak dapat mcnerangkan variabel
59
tcrikatnya atau tidak signifikan. apabila I hitung > 1 tabel, maka HO dirolak, variabcl bcbas dapat mcnerangkan variabel terikat atau signifikan [Nachrowi
I)
Nachrowi, 2006) b. Uji F sliltis~ik Uji F Statistik dignnakan unruk menemukan signifikansl suatu variabcl bcbas
secara bersarna-sama dalam mcmpengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini hipoicsis ditctapkan :
HO : Scmua variabcl bcbas secara bcrsema-semn tidak mcmpcngoruhi vuriobcl terikat
HI : Sctidakn1a satu variabel bebas mempcngaruh: variabel tidak bebas Degree offreedomnya(Nachrowi 0 Nachrowi, 2006) : I.
Df
·= k untuk pcmbilang,
k adalah banyaknya variabel bebas
2. Dt2 = = n -k -1 untuk penyebut, n adalah banyaknya obscrvasi.
Apabila F hitung
<.
F tabel, maka HO !idak ditoluk, artinya variabel-variabel bebas
secara bcrsama-sama tidak berpcngaruh tcrhadap variabel terikat, dan jika F hitung > F' tabel, yang bcrlaku adalah keadaan sebaliknya. (Gujarati, 2003).
3.7.3. Pcngujieo Hiporesis Ketcpatan Asumsi Model a. Uji Muilikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan linier antara variabel indcpcndcn di dalam regresi. Menurut Gujarati (2003), multikolinier dalam model yaitu apabila nilai R2
60
dari hasil rcgrcsi sMgRI tinggi namun sebagian bcsar cksplanatori menjeluskan
hubungan yang signifikan
variabcl tidak
terhadap variabcl yang dijelaskan, mclatui
pcrbandingan antara nilai t-stat dan F-:,tal dcngan Habel dan F-talld. Salah satu cara mcndctcksi gejala multikolinicritas
adalah dengan uji VJF atau
Variance Inflation Factor (Gujarati. 2003 dan Agus Widarjono. 2007). Formula Variance lnjlation Factor (V/F) adalah sebagai berikut:
VIF=1
N'
dimana R2 merupakan R1 yang dipcrolch dari rcgrcsi auxiliary amara variabcl
independent dcngan variabel independentsisanya. Sceagai rule of 1/111mh. jika nilai VIP melebihi
angka I 0 maks dikatakan ada multikoliuicritas.
karena nilai R2
melebihi 0,90.
b. Uj i Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastis (Gojarati. 2003) adalah salah satu Ldi penyirnpangan asumsi model klasik. Satu dari asumsi penting model regresi linier klasik adalah bahwa varians tiap unsur disturbance u., tergantung (conditional) pada nilai yang dipilih
heteroskcdastis adalah sebagai beri kut : E( u?) = o.2
61
Situasi hctcroskcdastisitas pada suatu model regresi akan mcnyebabkan penaksiran
kocfisicn-kocflsicn regresi mcnjadi tidak cfisien. Masi! taksiran rnenjadi kurang dari semcstinya sehingga tidal memcnuhi unsur BLUE. Untuk rnenguji gejala
heteroskcdastisitas salah saumya dengan Metode White Test. 1 lipotesis berikut :
pengujian
llo
: E(u/)
1 11
: "
terhadap
1' cr,2
gangguan heteroskedastis
adalah sebagai
(varian u; homoskedasiis)
"( u,") ?, I • ) - <J;-' (Lainnya
Pengujian gejala hereroskedasrisitas
dalarn ha! ini dengau menggunakan
Metode White Test, adalah dengan mernbandingkan
nilai o!Js*R-square
dari
pengujian dengan nilai Chi-square dari tabel, Jika nilai obsrRssquore dari pcngujian > Chi-square dari Label maka model dianggap rnempunyai masalah heteroskedastitas, begitu juga sebaliknya jika nilainya lebih kecil rnaka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Winamo, 2007).
BABIV HASH, PF:NF.LITIAN OAN PEMBAHASA.ll(
Sesuai dengan kerangka konsep penelitian sebelumnya,
yang tclah disajikan
dalam hnb
maka unruk pengolahan dan pcnyajian data basil penelitian
tcricpas dari variabcl-variabcl
penclitian
yang telah ditctapkan.
ini tidak
Kuesioner
yang
diolah adalah kucsioncr )C.lll! tclah lcngkap dan scsuai dcngan kritcria pcnclitian. Jumlah sampel yang diambil dalam pcnclhian ini scbanyak 168 rcsponden, lebih dari
pcrhitunganjumlah sarnpel minimal sebanyak 163 orang. Penyajian data hasil pcnclitian dimulai dari data frckucnsi yang mcnyangkut variabel bcbas yauu karaktcristik kl:i.~iiikasi
pendcrita sepcni tlngkat
pcndidikan,
gender.
usi«, pengetahuan mengenai TB, pcndapatan, pekeriaan dan klasifikasi
penyakit. scrta variabel terikat yaitu biaya sakit langsung dan tidak langsung scrta biaya sakit total (COT direel, CO! indirect dan COi 101af).
Biaya yang dikeluarkan olch respondcn karena sakit dikelornpokkan menjadi biaya langsung
(tcrdiri dari: obat/bahan mcdis diluar obat program TD, konsultasi,
laboratorium/rontgent, tindakan) dan biaya tidak langsung (terdiri dari: iransportasi. pendapatan yang hilang dan makan),
pendapaian
yang hilang
dihitung
dari
pendapatan yang hilang karcna penderita atau keluarga penderita tidak dapat bekerja atau mcncari nafkeh sclama penderita sakit. Untuk mengestimasi
faktor-Iaktor yang
berhubungan dengan COi digunakan tek.nik ekonometrika dengan rnctodc OLS (Ordinary Leas/ Square). Mctode regresi dcogan metodc OLS digunakan untuk
62
63
menguji apakah variabcl-variabcl
independen mcmiliki
secara statisrik. baik secara parsial,
pcngaruh yang signifikan
maupun sccara bcrsarna-sama, dengan derajar
kepercayaan 95%.
4.1. Oi:l;kri1>si Hasil Pcnclilian 4. 1.1. Karakterisrik Penderita
4.1. l.1.Gambaran Respondcn Bcrdasarkan Tingkat Pendidikan Pada label 4.1 tertihat bahwa duri 168 rcspondcn, scbagian besar pcudidikan
rcpondcn adalah SLTP (38.1%),
SI.Ti\ (29.2%), SO (27.4), tidak lulus SD (2.4'Yo).
Akadcmi ( 1.8%), dan yang paling sedikit adalah SI (1.2%). Tubcl 4, I
Distribusi Responden Herdasarkau Tingl..:.11 Peodidikan I
Pendiclikan
No.
so
n (orang) 4
/ . .4
27.4
2.
Tidak lulus SI)
3.
SLTP
46 64
SLTA
49
Akaderni
1
I.
4.
5. 6.
-
SI Tolnl
Persentase (%)
2
38.1 29.2 1.8 1.2
168
100
Sumbcr: Has1I Pengolahan Data
4.1.J .2.Gambaran Respouden Berdasarkan Gender Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari 168 respoudeu, scbagiau besar rcsponden adalah laki-laki (59%), sisanya adalah wanita (41%).
64
~vamta 6t(•1'1i.) L«
Garn bar 4.1: Distrihusi Respoadee Berdasarkan Jen is Kelamin tSumber: Hasi' Pengalahan
4. l.1.3.Garob:•rnn
Data)
Respoaden Berdasarkan Umur
Hasil penclitian mcnunjukkan sebagian besar respondcn bcrumur antara 25 34 tahun (37%), "'.O 24 tahun (25%). 35 - 44 tahun (21%). sisanya ::-: 45 tahun (17%1,
dapat dilihat pada gambar 42 berikut ini:
12(25"-} 35(21~}
2' (11'.;)
Taboo
Gambar 4.2: Distribusi Respondcn Bcrdasarkan Kelompok Umur (Sumber : Ma;il Pcngolahan Data)
65
Sclanjutnya
umuk
mcmudahkan
dalam
proses analisis
rcspondcn dibagi mcnjadi 2 katcgori yaltu "usia sekolah"
lebih lanjur usia
untuk yang bcrusia 7
sampai 24 tshun (!PM Kab. Bandung, 200&). rcsponden yang berusia diatas 24 tahun tcrmasuk katcgori ..usla kcrja". scpcni tcrlihat pada gambar 4.3.
utioJ aekolan 4?{?!1¥.1
t.ili1tol..t111i.
120("0%)
G11ml.11ir 4.3: Oistrillusi Rcsponden Uerd11sarki1n K~tcgori lJmur (Sumber : t lasll l'engolaha111)a1a)
Berdasarkan kaiegori usi:1 y:mg dig11n11b111. dikctahui termasuk
bahwa rcspondcn yang
dalam katcgori usla sekolah. sebagian besar (59.5%) mcnjadi pcgawai
swasta/buruh
pabrik. mcmpunyai
pckcrjaan lainnya atau pekerjaan tidak tetap
scbanyak 21,4%. sisanya masing-masing sebanyak 9.5% menjadi wiraswasta da» ibu rumah rangga, jadi tidak ada responden yang murni sebagui pelajar. scperti tcrlihal pada tabel 4.2.
66
Tabet 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Kategori [sia.dan Status Pekerjaan No.
'Status Pekerjaan
usia sekolah
-Peg.awai Negri Sipil
I. 2.
Kale~ori Usia
Pcgawai Swasta/buruh pabrik \Vir:tS\\ asta
4.
Pensiunan lbu KJIOl;Jh rangga
5. I
I Petani 'nelayan
G. 7,
l.ainnya
'
0
J
.001c,
?.4%
25
66 52.4~~
4 9.5%
0 .oo;., 4
9.5°,..o 0
.0% 9 21.4%
Total
I
usta keria
59.5%
·'·'
Total
42
100.0%
:!3 18.J'!~ I .8~{,
17 13 .5~1> 2 J.Go/() 14 11 '~"'
126 100.0%
3 1.~~o 91 ;\4.2~{)
27 16.1%
I .6~{t j
21 12.5% ~ 1.2-0,q
23 13.7%
168 100.0%
Surnber : Has1I Pengolahan Data
4. l.1.4.Gam.barnn Respondcn Berdasarksn Pendapatan Garnbaran tingkat pendapatan
responden dilihat untuk rnengetahui status
sosial ekonomi rcsponden, Berdasarkan tabel 4.3 diketahui scbagian bcsar (48.8%) pcnghasi Ian keluarga respondcn adalah kurang dari 500.000/bulan, 500.000 s.d.
(3.0%), dan paling kecil ( 1.8%) berpendapatan antara 2 juta - < 2,5 juta Rupiah,
67
Tubel .t.3 Distribusi Responden Bcrdasarka ~ Tingkal Pendapatan
:-Jo.
Tingkat Pendapatan
I.
I < 500 ribu Ruoiah 500 ribu - < I juta
2.
-
Persentase (%)
I
82
48.8
I
62
36 9
I
16
Y.5
~ ~
1.0
.)
1.8
168
reo.o
Rupiah t
3.
1
4.
J
5.
I iura - c 1.5 iuta Rupiah 1.5 iuta - < 2 iuta Rupiah 2 luta - < 1.5 j uta Rupiah Jumlab
·-
n (orang)
-
-
I
Sumber : Hasil Pcngolaban Daia
Untuk memudahkan dalarn menganalisis, selanjutnya tingkat pcndapatan dibagi menjadi 2 katcgori berdasarkan pendapatan perkapita, karena pendapatan perkapita
sering
diganakan sebagai tolak ukur Lingkat kemakmuran
ekonorni
penduduk (Todaro, 2006). Pendapatan perkapita Kabuparen Bandung yang digunakan dalam
penelitian
ini adalah
pcndapatan
perkapita
tahun
2008
yaitu:
6.291.552itahun atau 524.296/bulan. Hasil pcnelitian dapatdilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Oistrihusi Responden Berdasarkan Kategori Pcndapstan Kategori Pendapatan
No. I.
<
2.
> pcndanatan eerkaoite (524.~<;6Jbulan.)
oendaoaian oerkaoita (524.2%/bulan.)
Total Sumber.: Hasit Peogclahan Data
n (nrang)
Persentase (%)
82 86 16S
49 I
51 100.0
Rp.
68
tabel diatas diketahui
Dari mcmpunyai
pendapatan
lebih
bahwa sebagian besar responden (51%)
besar
sama
dengan
pendapatan
per. apita
(524.296/bulan).
4.1. 1.5. Cambarau Rcspoudcn Bcrdasarkan Pckerjaan llcrdasarkan tabcl 4.5 sebagian besar rcsponccn bckcrja scbagai pcgawai swasta/huruh
pabrik (54.17%),
wiraswasta (16.07%).
dan yang terkecil
adalah
scbagai peiani ( 1.19%). Tabel .1.5 Oistribusi Responden Bcrdasarkan Status Pekcrjaan
I No.
Starus Pekeriaan
:i
(orang)
Persentasc (%)
I.
Pcl!awai Neeri Sinil
3
1.79
2.
Pegawal Swasta/baruh pab-ik Wiraswasta
91
54.17 16.07
3. 4.
5. 6.
l'ensi11n.1n lbu Rumah TanS!l!! l'etani/nelayan
7.
Lainnva Jumlah Sum~:
27 I
21 2 23 168
I
0.60 12.:>0 1.19 13.69 iOO.O
Hasil PC11@Pl:ihan l>ata
Sclanjurnya, untuk mcmudahkan dalam proses analisis
lebih lanjut, status
pekerjaan tersebut dibagi berdasarkan tiga kriteria, yaitu pekerjaan formal, pekerjaan tidak formal dan tidak bekerja. Dengan kriteria. pekerjaan formal adalah pekerjaan yang diatur dcngan peraturan yang berlaku secara umum maupun khusus bag]
instansl/pcrusahaan
yang bersangkutan, untuk memperoleh kesempatan mcnduduki
jabatan yang lehih tinggi atau mencapai posisi puncak, pegawai/karyawan harus
69
melalui tahapan yang relah dirumuskan dalam jenjang karier/strukrur jabatan dan memenuhi persyaraian-persyararan yang berlaku, Sernentara pekerjaan informal adalah pekerjaau yang keberadaannya aras usaha scndiri dan upah tidak terjangkau olch pcraturan ketenagakerjaan. te.masuk didalamnya
usaha mandin,
pedagang,
peternak, petani, nelayan. tukang kayu/hangunan, tukang iahu, jasa protest mandrri, dan sebagainya (Disnaker Jawa Timur, 2009). Dalam rcrmasuk
hal iui, jenis pckcrjaan
dalam pckerjaan formal,
PNS clan pegawai swasta/buruh
pekerjaan informal
tcnnasuk
pabrik
wiraswasta,
pctani/nelayan dan lainnya. sedangkan tidak bekena adalah ibu rumah rangga dan pensrunan.
Ticlak 8Cke11;, 2::'(1'.:\%'.
J..'t'l<:.:•?<3tin FcrlT'a! ~'1(SU%>
-'ckc11~an
1'1Mffflnl
~? (:}1'Yq
Gambar 4.4; Distribus! Respoudeu Benlasarkan K1·itt'ria Pekerjaan ~Su111J,1.. ·r: Hasil P.s:Jli?Olnhan l)ala)
Dan gambar o.c diketahui, sebagian besar rcsponden bekerja scbagai pegawai format (56%\. pekcrjaan informal (I I%). dan sisanya tidak bekerja (13%). Sedangkan dari kclompok pekerjaan iidak formal, dapat diketahui scbagian besar (52%) adalah wrraswasta dan paling scdiku \4%} adalah petani, dapat dilihat pada gambar 4.5.
70
la r1r,yi;, 23(4.!llil>J \l\fl1~1:.;v1R~\;11
27 (52%)
Gnmbal' 4.5: Distribusi Rcspondm yang Bcrsh1l11s PPkerja lnform11I llordas;11·ki111 .lcnis Pekerjm111 t i..u1nl,..:-r.
P\..''ll!1>l.1l\'!11 l'>ul(1}
4.1.1.6.C:unbn 1·11n Respondcu Bcrdnsa l'lrn n Tini.:kat l'c11er1 ahu1111 T uherkulosis Pengetahuan
rcsponden
rubcrkulosis yang diketahui pcngctahunn
diukur
dan
4 pcnanyaan
mengcnai
pcnyaku
olch rcsponden sehelum mcnjalani pengobaran yairu
mengenai gejata, penycbab pcnyaku. cura mcmasrikan
penyakir,
dan
earn penularan Scti:ir jawabnn yang benar dibcri store I, total nilai bila mcnjawab bcnar scmua per1~11;aan rnempunyai score 4, hasil peuelitian dikctahui scbagran besar responden (28%) hanyu mengctahui I pcngctahuan dan 4 pengetahuan yang duikur. mcngctahui 2 pengetahuan (2J,8%),
tidak tahu sarna sekali (22%), 111~11g~ldhu1 3
pengetahuan (19.6%) clan sediklr sckali yang mengetahui semuanya (6.5%), dapat dilihat pada rabcl 4.6 dibawah ini.
71
Tabt'l 4.6
llistribusi Responden Berdasarkan No. I. 2.
3. ·I.
5.
Tingka: Pengetahuun
Tingkat l'enget:lhuan Tuberkulosis n (orang)
I'crsentase (~o)
l'idak 1'11hu
37
Tahu I Tahu c l'ahu 3 Tahu 4 Ju m lah
47
'.!2.0 28.0 23.8 19.6
1t=l
40
11 168
~
6.5 I (JO.O
Sumbcr I lnsil Pc11~olah:111 Dara a. Gumharnu ,lt•ui~ Prnge111hu:111 ynn2 Diketnhui Responrlen
diukur banya ~ebng1a11
kecrl rcsponden (I o0,o) y,111g mengouhu i "bagarmnua
mcmasrikan
sebanvak 1 J•,. mengcnhu: tcntnng
pcnvakit".
seba nya k . W0 o rnengctabu mcngctahui
1c111a11g
1 1e11 L1111g
earn
"pcnyebab pcnyaku",
"cara pen u Iara n" dan ~cbng1a 11 besm ( •17° o)
"gejnla penyaku", dapa: drlihm pada gamhar ~.6
Coic penula1an J01"'t
l----. .)
0 Pf;fnyi:-bilb
f)('nyi.ll
Gumbar 4.<>: Pcrscntasc Jcms l'c11gc1nh11ru1 T11hrrk11lo~i' yang Dikciahui Rcs1>011dc11
72
b. Gambaran Rcspondcn Bcrdasarkau
Tingkat Pcngctahuan Tubcrkulosis dan
Tingkat Pcndidikan
I lasil anafisa menunjukkan bahwa dengan bcriambahnya tingkat pcndidikan, maka rcspondcn lcbih banyak tahu tcntang tuberkulosis. Pada rcspondcn yang tidak lulus SO, scbanyak 25% "tidak mhu". dan paling tinggi iingkat pengcrahuannya.
hunya mengerahui 2 pengerahuan dari 4 pengetahuan yang dinilai. sedangkan pada
rcsponden dcngan tingkat
pendidikan akadcmi tidak scorangpun
yang tidak
rnengetahui tentang tubcrknlosls, dan scbanysk I 00% rcspondcn dcngan tingkat pendidikan sarjana, mcngctahui semua pengctahuan tcniang tuberkulosis. Tabcl 4.7
Oistribu~i Responden Berdasarkan Tingkat Pengetabuan dun Tmgkat Pendidikan
I Tingka: Pcngetahuan
Tinuk~l Pcndidikan
- Tidak Jul us
Tidok Tahu Tahu I Tahu2 >---
Tahu J Tahu4 To1al
Akadem
so
SD 1 250% 2 li00% 1 250%
'I OUll
SLTA
St.Tl'
i
SI
19
8
9
0
0
41.3%
12.5%
0.0%
14 30.4%
16
16.4% 13 26.5% 17 34.7%
0.0% 0 0.0%
9
0 0.0%
2
0 0.0% 0 .0%
0%
6.5%
32.8%
16.3%
0
1 2.2%
6
2
66.7% 1 33.3~0 0
0.4%
4.1% 49
O.Oo/o 3
0
.0% 4 100.0%
Sumber ; Pengolahan Data
19.6%
28.1 o/o 11 17.2% 21
3
46 100.0 %
64 100.0%
8
100.0%
N1lai p dan kcrelasi (r)
100.0%
2 100%
2 1w.O 04 I
31 22.0% 47 28.0% 40
23.8% 33 19.6% 11 6.5%
168 100.0%
0.000
(r - 0.283)
I __
73
l lubungan tingka; pcngctahuan dcngan tiugkat pendidikan
menunjukkan
hubungan yang sedang (r-0,283) dan berpota posirif aninya semakin iinggi tingka: pendidikan semakin banyak tahu pengeiahuan tentang tubcrkulosis. I lasil analisis
statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan amara ringkai pengctahuun dcngan tingkat pcndidikan dcngan nilai p= 0.000 (p< 5%).
c, Cambaran Responden Berdasarkan Tingknl Pengetshuan Tuberkulosis dan Pcndapatan
Gambaran rcsponden bcrdasarkan tingkat pengeiahuan ruberkulosis
dan
pendapatan, dapat dilihat pada label dibawah ini: Tabcl 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pendapatan
Kat
I ;ngkat
soo ribu
l'i:n~etahuan < SOO nbu I idol. Tohu I 3hu I
15 3(.>.S'-. 21 25.6'~
IO 16.lo/ ..
ZI
14 17.1~~ 16
1·~1111} Tahu3
-
I wl
.
I juia< 1.S i111"
i1•!4
KorCl3Si
7 jut•-: <) \ iut~
0
0 0.11"4
o.~•
4
0 Oil'!> 4
I
47
33..3% I
28.0~.
80.0%
33.3Q•
23.~.
I 20.°'· 0
O.()";• I
25.0"•
IS
3 IR.~o
e 7.3°:. 82
62
16
s
"' l%
100.m~
100.0S'.
100O'r..
100.0",;,
100.<>"~
37
1 12.~.
33.9'-~
3.2"4
Nilai pdAn
Tot>l
l.S jubl -
29.0'.4 II 11.i~. 2
IY.:i'!;, I ahu4
-
s Jt.r.
z
1u·~
00%
0
3
22.°'o
0.069 (r• 0.17U)
40 33 19.6"• 11 6 ;~~ 1&8
100.0":it
Sumber : 1 lastf Pengolahan Data
I Iasil analisa mcnunjukkan bahwa dengan bertambahnya pendapaian, maka responden
lebih
banyak tahu
teruang
tuberkulosis.
Pada responden dengan
74
pendaparan kurang dari 500 ribu, sebagian besar (305%) responden tidak mengetahui
tcntang tnberkulosis,
sedangkan pada responden dongan pendapatan lebih dari 15
juta. ndak seornngpun yang. tidak rahu. Pada nngkar signifikan 10%. hasil analisis sraustik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ringkar pcngctahuan dengan pendapatan dengan nilat p= 0.069 (p< 10%}.
4.1.2.
Klasifikasi Pen)'akit Berdasarkan klasifikasi
pcnyakit,
sebagian besar responden
menderita
tuberkulosis bta positi1'(59%) sisanya hta ncgarif; dapat dilihar pada gambar 4 7
ete neg 66
('1·1 ·?'.·)
ote coe 100 (59'X·)
Gambar 4 7: Distribusi Responden Berdasarkan Ktasifikasi Pcnyakit Tuberkulosis (Suml-cr: Hasil Pengolahnn
l);1l:1)
4.l.3. Upaya Pencarian Pengobatan Lainnya Dari seluruh responden
mcncari
responden yang diteliti. upaya
pcncarian
diketahui scbagian
pcngoharan
ke tempat
Puskesmas dan Rumah $;1k11 tempat dilakukannya penelitian.
lainnya,
hcsar (5'J
ke
75
T1rlakMer= 69(41%)
rv~ercan 99 (SSl"h)
Gambar 4.8: Disrribusi Responden Berdasarkan Iipaya Pcncarian Pengobatan Lam 1Sumh<'!: Ha-al Pcngolahnn ll:Jla)
4.1.3.1.Gambaran
Upaya Pencarian Pengobatsn Laiunya Berdasarkan Gcndei·
Ada sehanyak J.l dan 69 (47,8~o) responden yang ndak mencan pengobatan ke ternpat lannya adalah wanita. Sedangkan diantara respondcn yang mencari pengoba.an kc tempar lam. ada 36 dari 99 (36,.t~o} yang bcrjcnis kelamin wanita. Hubungan Pencarian Pcngobatan lainnya dengan Gender menunjukkan hubungan yang
lemah (1 - 0.111)
llasil uji statisrik dipcroleh n:lai p=O, 137. maka dapat disimpulkau
ti
ada hubungan yang signifikan
pengobaran lanmya)
antara gender dengan upaya
pcncarian
76
Tal>el 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya dengan Gender Gender
Upaya Pencarian Pengobatan lainnya
Ya
I
-
TotJI
Nilai p dan Korclasi
Toial
!'ria
-
I
Tidak
I
Wanita
69
33
36
41.8"/.
52.2%
36
63
99
36 J0!.
616%
100.0%
69
99
4t .lo/o
)8.9"·
lt'-8 100.('°/o
O.IJ7
100.0%
( r - 0.111)
Sumbcr : H3S11 Pcn@Obhan 0..ia
4 ..1.J.2.Gambaran Upaya Pencarian Pengobatan Lainnya Berdasarkan Tingk.81 Pcndapatsn
Gumbaran upaya pcncarian pengobatan berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel 4.IOdibawah
ini:
Tabel 4.10 Oistribusi Respondcn Berdasarkan Tingkat Pendapata11 dan
Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya
Upaya Pcncarien Pen~obatan lainnva Tidok Ya
Tingl
Total
Nilai p dan
Korclusi 500 ribu • < I iui.a
I juia · < l.S iuta
1.5 jll!a • < 2 iuta
2jtaa· < 2.5 iuta
30
28
s
2
I
41 ~%
40.6%
tl.6%
2~<)0-'
52
34
s
3
2
·~~
525%
34.3%
3.1%
3.°'.
2.0%
100°/o 168
<500 rihu
Total S2
48.8%
I
l.4%
62
16
s
3
36.9"/,
9.5%
3.0%
I.&%
Sumber : Masil Pengotahan llata
69
9'}
100%
0.788 (r- -0,059)
77
Dari tabcl diatas dikctahui hahwa dari rcsponden yang mencari oengobatan kc ternpat laiuuya, sebagian besar (52,5%) adalah respondcn dengun tingkat pcndapatan kurang dari 500 ribu rupiah dan sebagian kecil (2%) adalah responden dcngau tingkat
pcndapatan 2 juta - 2,5 juta rupiah. Hubungan upaya pcncarian dcngan tingkat pcndapatan
menunjukkan
pcngobatan lainnya
hubungan yang lcmah (r = -0,059) dan
bcrpola ncgatif artinya scmakin tinggi tingkat pcndapatan,
scmakin ridok mcncari
pengobatan kc rcmpat lainnya.
llasil uji statistik dlperoleh
nilai p•0.788 (p>:'i%),
maka dapat dltartk kcsimpulan
bahwa iidak ada hubungan
yang berrnakna amara
upaya pencarian pcngobatan lainnya dengan tingkat pendapatan
4.1.3.3.Camburun
Responden
Berdasurkan
Tingknt Pengctahuon Tuberkulosis
ilau Upay11 Pe11.:arli111 Pcu~obata11 Hasil pcngetahuan
anallsa
rncnunjukkan
bahwa
teruang tb. maka persentasi
dengan
responden
mengetahui
lebih
yang tidak rnelakukan
banyak upaya
pencarian pcngobatan ke berbagai iempat semakin bcsar, bcgitu pula sebaliknya dcngan scmakin sedikitnya pcngetahuan tentang tb, maka persentase responden yang rnelakukan upaya pencarian pengobotan ke bcrbagai tempat semakin besar. Ada 33
dari 37 (89,2%) responden yang tidak tahu pcngctahuan Tb. melakukan upaya pencarian pengobatan kc tempat lainnya. Sedangkan dari 11 orang yang mcngctabui scmua pengetahuan tentang TB, tidak seorangpun yang rnelakukan upaya pencarian pengobatan ke berbagai tempat.
79
Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12.
penderita menjalani
menunjukkan bahwa selama
pengobatan raia-ruta total biaya
langsung
berobat
ke
puskesmas/Rf = Rp. 37 .885, rata-raia biaya langsung berobat di ternpat lain= Rp. 66.750. rata-rata biaya langsung penderita dirawai di RS= Rp. 1.214. angka ini kecil sekali rnengingat dari 168 responclen. hanya 2 orang yang pemah dirawat di RS,
sedangkan rata-rata COi direct= Rp. 105.8-+9
Tahel 4.12 Distribusi Komponen Biaya Langsung
I Statistik Deskriptif
I
T Clal biaya langsung berobat di Puskcsmas/ RS
Hiaya
lallgliUl1g bcrobat di tc....-:11pat iain
Bi•Y• langoung penderita dirawat
Coi Direct
Ji RS l:?J.1285714
I 05849.4
37885.125
66750
't~ mean
36~
63%
I\)~
100
Median
8150
35000
0
7\l)OU
60659.23475 Standard Deviation 2000 Minimum 344000 Maximum 16' Jumlah Somber : Hasd p.,ugolahan Data
85958.89214
i 5431.57307
0 500000
0 200000 168
111964.1 2000 602000 168
Mean
163
4.1.4.J Gamba ran Kategori Cost of 11/neys Direct bcrdasarkan Gender Bcrdasarkan nilai rata-rata CO/ direct, maka kategori COi direct dibagi menjadi 2 yaitu: nol sarnpai dengan Rp. 105.000,-dan lehih dari Rp. 105.000,-. Hasil penelitian pada label 4.13 menunjukkan bahwa sebagian besar (71% ) wanita mernpunyai COi direct nol sampai dengan Rp, I 05.000,-, begim pula pada responden laki-laki. sebagian besar (57,6%) mcmpunyai CO/ direct nol sampai dengan Rp.
80
I 05.0DO. Hubungan antara antara katcgori COJ direct dengan gender rnenunjukkan huhungan yang lemah ( r ~ 0,137). Hasil uji sratistik diperolch nilai p=0,076 (p>0.05) maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signilikan antara kategori CO/ direct dengan gender.
Tabel4.13 Oi~(ribusi Responden Berdasarkan Kategori COi Direct dan Gender
0 - Rp. I 05.000
Lebih
zo
b9
19.0% 42
100.0%
49
Wanita
7 LO"/e
s-1 57.6;.
Pria
42.4%
62
106
Total
Nilai Pdan Korclasi
Total
Kategori COi Dir
Geuder
63.1% Sember : Hasil Pengolahan Data
36.9%
I
0.076
(r=0,137i
99 100.0"lo 168 100.0%
4.1.4.2. Gambaran Kategori Cost of IllnessDirect berdasarkan Status Pekcrjaan Proporsi nilai rata-rata CUJ direct berdasarkaa stauis pekerjaan dapat dilihat pads tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Nilai Rata-rata CO[ Direct Berdasarkan Status Pekerjaan No. I.
tz.3. 4.
5. 6. 7.
Rata-rata COi direct (Rp.)
Status Pekerjaaa
n (orang)
Pe<>~.,.'ai i-;..,,,; Sicil Pegawai Swastalburuh oabrik
3 91
Wira~wasta
27
Pensiunan lbu Rurnah Tanzza Petani/ncla\'all
I 21
2
91.750
Lainnva
23
55.343 105.850
Total
168
I •
35.833 115.990 126.200 2.000
107.350
81
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari seluruh responden nilai rata-rata CO! direct vang terbesar adalah rcxpondcn yang bckcrja mcnjadi wiraswasta dengan nilai
rata-rata COi direct sebesar Rp. 126.200,-.
scdangkan yang terkecil adalah pcnsiunan,
yaitu sebesar Rp. 2000.-.
4J A.3 Gamharan
Respondcn
Bcrdasarkan Kategori Cos! cf Illness Direct dun
Upaya Pencarian Pengobatan Lain Gambaran rcsponden herdusarkan katcgori Cost 1~{ Illness Direct dan upaya
pencarian pengobatan iain. dapai dilihat pada tabcl dibawah ini:
Tabcl 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan l(ategori CO/ Direct dan U;>aya Pencarian Pengobatan lain
c; paya Pei .carian
Kategori COi Direct
o - Rp. 135.0:>0
Pengooatan lain
63
Tidak Ya
•
,__
I
Lebih dari Rp. 105.000
6
69
91.3'>0 q3
8.7%
1000%
56
99
43.4~~
566% 62 35.9%
1000%
100 63.1C::o
Total
Total
Nilai p dan Korelasi 0.000 (r= 0,4~8)
168 1000%
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil analisis hubungan antara kaiegori COi direct dengan upaya pencarian pcngobatan lain dikctahui bahwa ada scbanyak 6 dari 69 (S,7%) rcsponden yang tidak rncncari pcngobatan lain mempunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Sedangkan dari respondcn yang mencari pcngobatan lain. terdapat 56 (56,6%) responden yang mernpunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Hubungan antara kategori CO! direct
82
dengan upaya pcncarian pcngobaian lain menunjukkan hubungan yang sedang (r 0,488) dan bcrpola poshif nrrinya semakin mencari pengobatan ke ternpat lainnya. sernakin tinggi COi directnya. Hasil uji statistik diperolch nilai p=0,000 (p<0.05) rnaka dapat disimpulkan ada hubungan yang signilikan antara kategori COi direct dengan upaya pcncarian pcnnobatnn lain.
4.1.4.4 Gurnharnn Responden Bcrdasarkan Kall~ori l11sl of Ittness Direct t.lan Klasi!ikasi Penyakit Gambaran responden berdasarkan kategori Cost of lllress Direct dan kiasifikasi
pcnyukit, dupat dilihat pada tnbcl berikut 'ni: Tabcl 4. IG Distribusi Respondcn Berdasarkan !Utej!Ori Coi Direct dan Klasifikasi Penyakit
-K lasi fikasi
-
0 Rn.105COO btll rl"IJ
-
Totnl Sumber:
Total
49
57 57 3"' 106 G3.1% Hasil Pengolahan Da1a
19
68
279%
1000%
43 l 43.0%
~ 36.~
Nilai Pdsn
Korelas.
LC:>th dan R~. 10:. 000
72 1,..
brapos
-
Kategori COi Direct
I
0052
( r - 0, 153)
100 100.0%
168 100.0%
Hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok klasifikasi lb bta ncgatit, sebagian besar (72.1%) mempunyai CO/ direct pada kelompok 0 - Rp. I 05.000, demikian pula pada kelompok klsifikasi Tb bta positif sebagian besar (57%) mcrnpunyai CO/ direct pada kclompok 0
Rp.105.000. Hubungan antara klasiflkasi
dengan COi direct menunjukkan hubungan yang lemah (r - 0.153). I lasil uji staiisrik
83
diperoleh
p=().052 rnaka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara klasifikasi dcngan COi direct. artinya perbedaan klasifikasi tidak mcmpcngaruhi tcrhadap pernbiayaan yang ditimbulkan.
4.1.S. Cost <Jf Illness Indirect Bia ya tidak langsung karcna sakit atau Cost of Illness Indirect (CO! Indirect), adalah penjumlahan dari komponen-komponen biaya tidak langsung. yaitu:
COi Indirect
=
biaya transport penderita ke Puskesmas/RS + pendapatan penderita yang hilaag + biaya transport
pengantar
-l
pendapatan keluarga yang hilang + Biaya tdk langsung berobat di ten:pat lain + Biaya tidak langsung penderita dirawat di RS
l lasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.17. menunjukkan bchwa rata-rata biaya transport penderita
=
Rp, 123.196, rata-rata pcndapatan pcnderita yang hilang
Rp.315. 755, rata-rata biaya transport pengantar
=
>
26.023, pendapatan keluarga yang
hilang = Rp.16.011, Biaya tidak langsung berobai di ternpat lain= Rp.7.419, Biaya tidak langsung pendcrita dirawat di RS= Rp. 3.422. sedangkan rata-rata CO/ indirect = Rp. 491.830. Pmporsi dari komponen biaya cidak langsung yang tcrbcsar adalah pada pendapatan penderita yang hilang. yaitu sebesar 64% dari COi indirect,
84
Tabel 4.17 Distribusi Kornponea Riaya Tidak Langsung
Statis1ik Uel;kripiif
I
Transport penderita kc ruskcsnla.s/
P
RS
hilang
kduari;a
beroh•• di
yang
tcmpal
hilang
lain
is'Y.
6~o/.
So/.
lo/o
<JOOO<J
95000
0
0
I
.\1inimum
I
I)
\fttk~imum
I
i6()000
1190')().32
Jumlah
168
Bia ya
tidal CO! Indirect
langsung pendcrita
dirawat di
63;&97 62 55130 AAS 0 0 .1200000 285000 161 I 16s
~~.
16011.905 741?.6-U?
26023.81
'>t~ndnrd Deviation
II
RS
31:7SS.95
''I) mean
vted.an
pcn~rantar
Transpen
I
1:3196.42
\lean
Transport
Pc.ndapaian
I
3•22.61')
491830.36
I 010
IO{>o/o
0
260000
0
105429.n 1.1770.502 38973.121 691796.04 01 0 0 0 DOOOOO, 500000 4278000 90000 168 168 168 168
Surnbcr : Has1I pengolahan data
4.1.5.1. Garnbaran Nilai Rata-rata COi Indirea Bcrdasarkan Status Pekcrjuan
Gambaran Nilai Raia-rata COi Indirect Berdasarkan St.atu~ Pekerjaan dapai dilihat pada tabel 4.18 berikut ini: Tahel 4.111
Rata-rata COi Tidak Langsung Benlas .. rkau Status Pckcrjaan Status Pckcrjaan
No.
11
(orang)
Rata-rata
COi Tidak Langsung (RD.)
I.
2.
3.
Pcgawai Ne17i Sipil Pegawai Swasta/boroh pabrik Wiraswasta Pcnsiunan
4.
I
s.
I lbu Rumah T1111gga
6. 7.
I
Petaui l.ainnya Total
Sumbcr : Hasil pengolahan data
3
38.833
91
642.070 591.190
27 I 21 2 23 168
352.000 )45.24l)
290.500 177.570
491.830
85
Berdasarkan status pekcrjaan diketahui
bahwa nilai rata-rata COi tidak
langsung yang paling besar a:lalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar Rp. 642.070,-. dan paling kecil adalah pada Pegawai Negeri Sipil yaitu sebesar Rp.
38.833.-.
4.1.5.2. Gamba ran Responden Berdasarkan Kategori COi indirect dan Gender Berdasarkan nilai rata-rata CUI Indirect (Rp. 4')1.~30). maka COi Indirect dibagi menjadi 2 karegori: \i - Rp. 501Hl00 dan > Rp. 500.000. Gambaran responden berdasarkan kategori COJ indirectclan Gender dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabet 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Coi Indirectdan Gender Kaieeori COi Indirect ;,. Ro. 500.000
Gender Percmpuan Laki-laki
Total
Total
Nilai P dan Korelasi
0 - Ro. 500.000
I
60
9
69
47.6%
21.4%
41.1%
66
33
99
52.4%
58.94/o
126
78.6% 42
100.0%
100.0%
0.003 (r=0,231)
168 100.0%
Sumber : Has1I pengolahan data Pada tabel diatas dapa! diket.ahui bahwa pada kelompok kategori CO! indirect lebih dari Rp. 500.UOO. sebagian bcsar (78,6%) adalah rcsponden laki-laki. sisanya sebanyak 21,4% adalah respodcn perernpuan Hubungan antara antara gender dengan CO/ indirect rnenunjukkan huhungan yang lcrnah ( r = 0,231)_ Hal ini menunjukkan bahwa CO! indirect pada laki-laki jauh lebih besar dibaodingkan pada perempuan,
86
sccara staustik diketahui terdapai hubungan }'3ng signifikan
antara gender dengan
CC•/ indirect, pada tingkdl signiflkan 5%.
4.1.S.3. Gambaran Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori COi indirect dan Katcgori Pendapatan
Garnbaran
responden
berdasarkan
kategori
COi Indirect dan karegori
pendapatan dapa: dilihat pada rabc: 4.20. Dari hasil pcnclitian dikciabui bahwa pnda setiap ~ck:111pok ka:.:gori pendaparan. sebagian besar rcspondcn :.:!'flla.suk dalarn kategori CO! lndirect sampai dengan Rp. 501J.{)()0. Tabcl 4.20 Distribusl Respondcn Bcrdasarkan J.:atcgori Co! Indirect dao Katcgori Pendaparan r
r-
Kategor, l'endapotan < 500 ribu Rupiah
6.~ 79.3% 42 67.7% 14 87.5%
500 ribu • < I juta Rupiah I juta- < 1.5 juta Rupiah 1,5 juta- < 2 juiu Rupi~~ 2 juta . -c 2,5 juta Rupiah
lo~I
Nila1 l'dan
Korelasi
> l?n. 500000
O·RD 500000
Tola I
'
Kaiceon COi lnJ1rcc1
17 20.7% 20 32.3% 2 12 5%
3
;
G0.0%
40.0% 1 33.3%
2 007% 126 75.0,.
8/ 100.0% 62 100.0% 16 100.0% 5
0.333
( r = 0,058)
·oo.or.
3
42
100.0% 168
250%
Hl00%
I
_J
Sumber : Hasil pcngolahan data
I lubungan antara katcgori pendapatan dengan CO/ indirect menunjukkan
hubungan yang lcmah ( r ~ 0.058). hasil uji statistik diperoleh J)"'0,333 rnaka dapat
87
disimpulkan
tidak ada hubungan yang signifikan antara kategori pendapatan dengan
COi Indirect.
4.1.S.4.
Rcspoadcn
Gambaran
Berdasarkan
Kategori CO/ Indirect don
Klasiflkasi Penyakit
Hasil pcnclltian dikctahui bahwa pada kclompok klasifikasi lb bta nC!!3tif, schagian bcsar (79.4%) mempunyai COi Indirect pada kclompok 0 - Rp. 500.000. dcrnikian pula pada kclompok
klsilikasi
Tb bra posirif scbagian besar (72%)
mcrnpunyai C0! lndirectpada kclompok 0 - Rp. 500.000. Tatiel .i.21 Ilisrribusi Rcspondcn Bcrdasarkan
Katcgori Coi Indirect dan i(J~ililuisi
Penyakit
Kla~ifikasi bta nag btapos
Total
-
Katcgvri COi lndin..-cl
-
Tou.l
0 • Ro 500.ro:> 5-: n4% 72
'""'hdari Ro 500.000
72.0%
280%
126
42 250%
750%
14
206% 2lS
Nilai I' du11
Korelasi 68 1000% 100 100.0% 168 100.0%
0.36'
( r " u.084)
Sumbcr : Hasil pengolahan data
Hubungan antara klasifikasi dengan COJ Indirect mcnunjukkan hubungan yang lemah (r - 0,084). l-lasil uji statistik diperoleh p=0,364 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara klasifikasi dengan CO! Indirect.
88
artinya perbedaan kiasifikasi
tidak rnempengaruhi rerhadap pcmb.ayaau yan~
ditimbulkan,
4.1.6.
coa Of Ittness T ()Ill I Cost of Illness Total adalah penjumlahan dari 0Js1 Of Illness Direct dan Cost
Of Illness Indirect dari setiap respccden. disrribusi frekuensi dari C'OI total dapat dilihat pada tabcl 4.2i berikut ini:
Ta~l 4.22 Distrfbusi Frekuensi Responden Berdssarkan COi Total
COi Total
Mean Median Standard Deviation Minimum Maximum Total
597679 8 367500.0 722475.7 2000.0 441500').0 16S
Surnber : Hasil pengolahan data Dari Label diataS teriihat bahwa rata-rata COi Total sebesar Rp. 597.679,- . dengan biaya minimum sebesar Rp. 2000.- dan maksimum scbcsar Rp. 4.4 I 5.000.-. Berdasarkan status pekerjaan diketahui bahwa rata-rata COi total )'ang paling besar adalah pada pcgawai swasta/buruh pabrik yaitu scbesar Rp. 758.060,-. dan paling kccil adalah pada Pegawai Ncgeri Sipil yaitu sebesar Rp. 74.667,-, dapat dilihat pada tabel 4.23 bcrikut ini:
89
Tabel 4.23 Rata-rata COi Total Berdasarkan Status Pekcrjaan
No.
Status Pckcrjaan
Rata-rata
n (orang)
·-
COi Tola! (Rp.)
I. 2.
Pegawai NeGfi Sieil Pegawai Swasta/buruh pubrik
3.
Wiraswasta
4.
Peusiunan lbu Rumah TanQ~U Petani/nclayan l.ainnya Total
5. 6. 7.
74.667 758.060
3 91 ~7
''
21
-
Sumbcr : Hasi I pcngotaban data
-
,,2 ~J
168
I
719.390 354.000 252.590 382.250
232.910 5\17.6&0
4.2. Estimasi Model Ekouomctrik
Setelah dilakukan pengolahan data primer dengan metodc Ordinary least Square (OLS) 1111tuk data cross section, dibuat estirnasi dari model COi direct. COJ indirect, dan CO/total scbagai berikut: I). Cost OfI/111css Direct Model I ul D2_Klas+ u. Age+ n5 Knowledge +a,, Income+ a, D,_kerja,. a. D,_.kerja, + e
0-0+ u, Edu+ u2 D1_GcnJ+
CO! Direct,
2). Cost Of Illness Direct Model '2 CO! Direct,
~
B0+ ~' Elin+ ~2 O, Genii+ 13, Di Klas+ p, Age+ p, D, Knowledger+ 136 O,_ Knowlcdgci + -p, D, Knowledge, + (l~ n._ Knowledge, + p. Income + p io o, kerja, - I{ 11 n~_kerjaz ~ &
3). Cos/ Of Illness Dirac/ Model 3 COi DireCIJ
yo+y,Edu I r2Dl_Gend I riD2_Klas I y,D; Agc+-(i D, Knowledge I +y6Ui K.llowledge2 + y706 Knowledge) + ~' o,=Knowledge4 +y.D,-lnc T 'Y10 D, kcrja 1 +-y.,O,._kerja2 ~· €
I
90
4 ). Cos/ OJ Illn; <s indirect Model I CO/ lndirec), =
!),+ 'l• Edu + lJ? U1 Geod+ 'l• 1)1 Klas+ 'l• Age+ lb Knowledge + 114lrt:ome+111 D3 kcrja1, 'la D,_kerja, + c
5). Cos! Oflllnes» Indirect Model 2 COi Indirect,
e-
/;)+ ~. F.du+ ~ O,_Geol(h /;) Di. Klas+ ::, Age+ ~' 0, Knowledge,+~ O, Knowledge,+ <,: 01 Knowledge, + !;g D._Knowledge, - ~.Income+ ~100,_kerja,. ~11 D,_kerja1 ~ e
6). Co.1·1 (~f I/In<'~ Indirect Model 3
COJ /,ttlir.'<.·t, -
llo 1 p1 Edu• µ1 01 Gend• µ~ D1_Klas+ ft; 1)3 Age+ ~'' O, Knowledge,+ 14 D!_Knowledg~, + ,.., D. Knowledge, + µ, 0, Knowlejg<:, .,. l'9 0._lnc + µ;0 D,_kcrja1• µ11 01o_kcrj~i+ c
7). Cost Of Illness Tomi Model I COi TotaJ1
~ 'l'o+ '1'1 Edu + 'r1 O,_Gend+ '!', ~Klas+ 'I', Age+ 'I', Kno••ledge + '1'6 Income+ o/. D3_kcrja,. 'I', O,_kerja2+ c
8). Cost Of Illness Total Modei 2 •
Clo+ !l, tdu+ !li Do Gend+ n, 0: Klas+ Q. Age+ fl; O, Knowledee1+ !>.. n, i
n;
9). Cost ()}'IllnessTotal Model 3
COi Total,
= ;.. + ).1 Edu+ )., 01 Geod+ i., O, Klas+ lo.. D, Age+ A, D, Knowledi;e1i ~ D, Knowledge,+ ).7 06 Knowledge, + ~ D7_Krxm1~ + i.. D, lnc-i 1.11 09 kerja,-.i.11 D,, kerja2+ r.
Hasil estirnasi dari model tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel 4.24 bcrikut ini :
I -
'
,,..; 5',. ....~ ,,,;;; -6 ...-"' 0......., ~~,,
~
I_,_
<.;
-" n
'c; n
>
1!c ;;
E ;:;
" t
-e e
!~
.. -'- "'- t N
.,
....
c"
I
-
.,
';?
~
....
..
>
..
$
...,. ~
" :.:: ..
-
..
-
"! $
:-
"'! 0
.,
E
"!
'5 ~ "' :;;;
~
" "'
..; :!
"'...
::c" c0
e
1(
:;
!"'!
-o "' :! ~ "' -c o,..: :! -e
...'1-~ '" "''I'"'
ee
<> 0
!
~
-;-
-
N
;.;
-,
~
-• ."' ...... •
0
-e
~
N
"'2
~ ~
-
0
~
..,'"'"'
;;
'•
N
"I
••
:
:!:
"'. ...
"".
i
~ "-:
'"'~
''!
~-~
.::
"'2
~
'
...#.""
~
s:
e
;Q
--
-g:• ·-·
j
I ;_;
}$
E ..< ~
.
..,."4
::;
.'".
"':;, 0• I
8
... •• ... .....,. ,.. "':d
s .0
::
".' .:.
...,_
;:-
•
"'"' "! "'
':> ~
..
<·t-.:;
,
~ ..:; ~
....
."":,
~ ~ v.
-
•
sC!
~
I
N
..-
':· ~
;;;
2 l8 :;; g
'
;:;.
!:::
g "' "'
0
"!
·:·
"'
N
"T
8 -r
-;- '?
..-
•..•• ..,
;; •
,.:
.. -~... ...... ~. - .. ~ ... "' ~ ~·g ~-.- ~ $....~ ;;;- ::!$ i ...•• '° .,,"' :; - ·"',. g"!. I~ .... '° - ?; ~- .. ~ ~ ~
"!
i....
5: S! "') ;;;
:d ~
-
-'.:! ..e. -
0
,.;
-
0•
::& ;i; ....
·~ ·-
~ 0 '::! "!' ~
-
~;
.,;
ev-
..- .. ...
.:..
,,.~
.-•
~ ;:i ~ 0"
!::: 0
~
. .,~ -::!..
it 'C
"'E "' "!.... ..,,"' "'!
...
N
s
~. -0(:' -·
" -.:.
v•
.
• •
0-
"' "e••':• "'
•• -
,,;
-.;
"'c~" ·~n .,, > " -=
,.:
'.:! ~
"' 10 "·
: <:r ~ ~
-
-
s:.
s ...... -~ -.
<>
~
·~
~
v.
... g
0
..-..
M
....v, ,. - -
.... -o "' -e N .,. ~ ,.: 2 ;;; 0
•v,
::<
0
t
<•! -c
,. N
•
-r
"<;
.. y
"
0
M
.;
q
- ....... ...- .,, ..-... .."'l1l s "" ,.,-. ..i .. - '"' - "' !. ,. :; ..."' . ...... -...•·, "" -~..."'.., ....·~ -~. :;; .... - :+ e z -.. - ~... •. .....
..._
,.,
,."'
-c
!:!.
N
...... ... "" "" "' ... ........ "l"" .., ~ ~..... - ':' .:.. •• ~ 0 ~
N
-
~ ~ v
e-,
..;
"'!
-~
N
' ...~ -~ i "' ~ .... ... - ...-.. 0
~
·~;;i:
o,
0
- - .. - ... - .......-"' ..... i ..., ::i c- ............. ·~ .... ... ... - "' ""'
.___..
= p "'
M 0
.. - ... . .. 0
!! ~
e-
!:'
~
.. :i!
-s-
-" -a.,;- "'-- <> ....•,. "' ~-- ..."'... ,. .... ..."'... ....... -;- "' "'"' "!~ "' ~ "' ... ..;
- -"'
.., ,.•• ,._.... ;:;....... •• .. ... "'"' ~ .... "' "' ~
g
"'
~
]
£
1=<
I
s
~
--
I
,,
'"
'°,~·.. ·N
,! ••
I -"'"
·~"
~
.., 0-.
••
0
·-
~ ,. ,_; '! ''· ~ <> ,,, ee , ....
~
"';)
I
1-.
·I~·;; "
""'!
..!..
"'
&;
:6 ~ z- ~ "'
-
93
4.3. Pcngujian M()dcl 4.3.1. Uji Statistik Uji staristik
penelitian
dilakukan
untuk
menguji
yang sudah digunakan,
hipotesis
awal
varinbel-variabel
faktor
Uji statistik akan membuktikan
keberpengaruhan dari variabel-variabel tersebut. 4.3.1.1. Uji Statistik-t Uji : digunakan
untuk menentukan
signifikan
atau tidak siguifikan
suatu
variabel bebas secara individual dalam mcmpcngaruhi variabel terikat. Untuk itu dibuat hipotesis sebagai berikut: Ho: et;" 0
HI :c:t;;!O Apabila t hitung menampilkan
t
<: t
label, maks HO tidak ditolak. Hasil rcgresi sudah
hitung atau I statistik, nilai ini dibandingkan dengan
t
rebel
dimana di= n-k-I (k= variabel bebas, n= jumlah observasi). Dalam pcnelitian ini akan dibandingkan :l buah model dari model Cost Of illness Direct, J bush model dari Cost Of Illness Indirect, dan model Cost Of Illness Tot3L Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini:
\
94
l'abel 4.25 Hasil Pcngujian t-statistik
II
Dependent \1nri11bcl : Indcpcndcm
CO/ Oirw
V:triobd
f\·1odc-l
1;1~1111\l.;un
,')(j,•11:1
I
111:~·
-
i'>AR.:
11gn11"1t..un
:ida\.: :Hj-!nlflkan
1iJnk l'iin1flk11n
it.iQniflk.nn
5i;nif1knn
llig,\1lik611
%$~~·.
:1tl11I..
1id-ak
udak
'il;jlliti~Jll
:;19n1hk;11:
!I en1f1kU1•
IKldt'(I•
ti~[1k
li~11.k ~lfindikan
i:11>111riL~m 1idol; s1,unifik,,n
fJK•lfrflt'JIJ;I!;
IJK.•1(11~·1...~:JJ
t.it',flifil:.-n
=
t.Ja11
tdal
S :.:rn:11::.:11:
su:on:th:an
1iJ;:ik !l:~111f1t.an
11.1:1'..: $1f',l'lil1k~'.'!_
r.11J11.u -
txnl:l<1 •
ro:\d:l o •
prid~ll
'%
5%
)%
5u,~
Ii®~ :iiicniliku.n
0J;-1k ~1t.111fikan 1uJ,11\ tils,nifH:11n
tidu.k ••, .. ni1iklln tidal:
1idok
si11nifikan
i:i.:n!lil..11n ti~.1k :\1~11'f1~1111
S1~111fikat1
~lr,;n11i\;;.n
11.1.dll u 10'~
1>:.Jau ·
si1.111i1Hran
SlfY'ufikan
:-•it. :si~n11ikan
:;12n1llk:1n
)1tt.nilikcn
i:ign1flkn1l
pad:;.u
r:•dl} n •
;llilduu
roooo •
..
,S't~
5'~~
5~
~%
lrd:.ik
1id:1k
1ld:ik
<1~111r11.:11r.
:>1!!,n11ik:in
s1.,-iif1k1tn
signifik!ul
t1J:ik
sJirni!ikan
~•Y31fikin
s1g111hk1.1n
r:ada IJ. •
11it:11ifik11n
p:idi.;.u•
,x:.d:iu •
l}od1.1v.-
•J.-
I '
1nv.,
::i,gn1llkt111 l'
Q
:1*11if1k~u
=
p~Ja u
5% ttnak iti:nulikln
pada 11 =
50.:.,.
11
i:i,..nil\.l:1u1
li,foi.: s1~ilika11
.s•P,ntt'tk.:n
s:l-J'ulil..an
in.da (). •
padau
5'%
5%
ll(fok r.i~nifik11n
"11!n1f1kim
-
sir.n1IH:;ii:i.
s;g111hk,.m o,tn'k
.>"Iii
od"k oJak
1i,l.1k
5'l{.
.:lt!,'in•fik:in
{11t;.1k
!:1~11 li~lln
lld:il: ~•$•.11 li~;.:11
=
5o/...
11d.t1k
~•8n1r1k11n
:ncn1f1kil"
s1gn11ikan
!ii~11ifi)o1r1
/l•~nifikr.n
iiit;niliki.ni
~~J..\U-
p.1/Ja u-'
padt u -
p:id:io =
pcda « =-
pM:)o=
5~~
5~:.
:)o/.,
S%
5'%
1i
:1dal< suin1fikan
.5'Yo 01..~·r:1l12
s1p1lil1k11n
udak :ii~n1f1~:1n
I
I
:;1gni(i\.:zn
Hdnk
c;o/,,
r>l1!('
l)k~qa
~isniliknn
1iJ~1'\
~I} ..
Y~·~
,
s1unillki111
~\It{.
11d~l.i
ix~~ll
.'i"/.1
1'11,·vn;.•
1i,bk :s1en11iki;n
tidnk
s1wuf1l..u.11
radau
lh.1:tJ.
.,1p.nifi\.:Jn
i:1e111fika1'
Slf,l\llik3n
pi•tlllo-
l)K11t>11l<'dx\•,
ti,lak
,1g11ir11..an
tiij$11•lil..:111
Sl\;rnlil..an
"'l>"'r1k11n
I
('ll~tJJ (I ;s
:So/o
ud:tk
,'l'V.
3
'i!~•••til.!ln
uduk :.i;.untiLan
rada<• -
2
1iJ~k
~I->
1..>J.',.uwh·d1:1.~.
1
·'
11d:tll
sramflkan 11JJau
ruJu u
1iJ;,k ~i&llili\3(1
I
;\111JWl(!
MoJcl
til!Snifikan (':l\'.!P I!
iljl.••;l)J..(u1
Mo,dcl
2
:>'}f
1nl:1I..
(;()/Tomi
I
11:idu u
11'1.~k s111n11'1lr.r.n
C:Ol /11dirc<1
3
I
/)Kl~•
Dependent variabc1 :
2
I f:'du
Dependent \•Jriabct :
uclak si1?11i(ik..1n
tldlk ~fiki.n
ud:tl.. -~-!&n11H:J!l1
I
udal:~wnitik..a'
95
4.3.1.2. Uji Statistik-f Uji f dilakukan untuk mcncnrukan signifikan atau tidak signifikan
suatu variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tcrikat. Hipotcsis yang dibuat adalah : Ho:u,-0 HI : Paling iidak ada salah saru nilai u. ¥ 0 Apabila I' hilling< F tabel, rnaka HO tidak ditolak, artinya variasi dari model
regresi tidak berhasil menerangkan variabel bebasnya. Dimana df1=k, dh~nk-1 (k= variabel bebas, n= jumlah
observasi). Oalam penelitian
ini akan
dibandingkan 3 buah model dari Model Cos! Of Illness Direct, 3 buah model dari Cost (~(Illness Indirect, dan Model Cost ()f Illness Total, seperti pada tabel 4.26 berikut ini :
'
Tal>el 4.26 Hasil Pengujiau f-slalistik Di:pendent vanabel .
Depcn.:fcot var.abel :
Dependent .,·a..oizbel:
<:<).' /Jirer:J
COi .'nt/Jrt!i:I
COll'owJ
Mndcl
~1odcl
Mudd
J
I
2
3
I
2
3
3.!lSbj'/!
2.6105:56
l ·~59919
2.72793C<
l.141551
2.8•1579
l.023947
1.S50J&'
I $51><&5
J.997061
1.85048;
J.850485
1.997C(>I
1.850485
1.85048;
1.·109162
J.61ZJ&S
l.612J~
U0916Z
I 612)48
i.612348
J.709162
1.612348
C.612348
S1g1frfil;i.,
s:g:•1fikan p.olofa a=
S1.gn1f.;:an pada 0: ..
Sig.siifi~an eada (L =
s~sn1Jikan rede e= S'lo
Sign:fHon padaa=
Sig.n1tlkan
S1;nl:f:ka
padan=
n p"sdau
5%
5%
=)%
(F·h1tung
(F-h1tung
(F·hmmg
>F-
>F141.bel}
(F-h;lUng > Flabel)
I
2
f·h1ung
5.l24S 14
3 ?490<)'J:
F·"bcl tu=So/01
1.991061
-
f·l3bd ~u- 10~)
~ao• Kcs.1mpt1fan
51}•0
(F.fl1run~ ">Fwbtl)
·,
s~.;.,
5%
pada c
e
)o/o
511/o ('F.huung >F!libel)
:> f: -
(F·hfrung !•F-
tf-hitung >f
1>l>cl)
UJbel)
mbcl)
~F-t111i1ng
Sig."l1lilar1
I
label)
>Fwbel)
96
Dari hasil regresi dikeiahui bahwa pada seluruh model yang digunakan dihas.Ikan
F;...,,g > F ""''· Hr ditolak yang berarti semua variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh rerhadap variabel terikat, yaitu ( ·01 direct.
cor
indirect. dan CO/ Total. 4.3.1.3. Ujj Koeflsien Determinasi (R1)
Hasil u_ii model dengan menggunakan koelisien dererminasi (Rz) diperoleh nilei koetisien deterrninasi (R?'j pada masing-masing model.' aitu: r pada COJ direct: coi direct model I = 0 204985. coi direa model 2 = 0.209084. dan coi direct model J = 0.201841.
r pada CO/
indirect: coi indirect model I = 0.116099, coi indirect model
2 = 0.147819, ciao coi i11directmodel 3 = C.161323.
:> pada COi total « 0.161943, Hasil dari semua model diatas tida!: besar tetapi mcngingat bahwa uji ini dilakukan untuk data primer yang bersifat tersebar dan individual, maka nilai
koefisien
determinasi
(R2) yang tidak cukup besar tidak terlalu
dipermasalahkan.
4.3-2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Hcteroskedastisitas Pcngujian gejala heteroskedastisitas mcoggunakan rnetode White Test. dapat dilihat pada tabcl 427 berikur ini :
97
Tabet 4.27 J:lasil Uji Ileteroskcdasnsitas V¢r.cndcnt variabcl :
Dep.inl!<~nl \·-'rfobd;
1).;pc11•kn1 v;irlabGI •
CO/ Direa
COi bul1r1.•cr
CO/To:al
t\.1"1Clcl
r..·1l\t1el
Mede.
I
2
l
K~u:ir:
0 0(,Y,,c,~
oun685
0.05%97
0 0:9701
0 (J;')111 I I
0.0$"334
l.! hnun~nv~
I J 0317~
12.2 I l.J5
10.0.:!';05
4%97$0
99337(17
IJ.113212
15-507::
l9.6751
19.6i~I
15 5073
l<.6751
19(;7$1
ldf- 8)
(:If= 11)
\df= II)
{di =8)
\df= 11)
'I.; 1:1tc1 ;lo.=5o/.>)
i
I
(dr
hi111114
x! hjtung
ihi•.ung
<;(c:!bd.
<x; i.:1hcl
<
bebas hcu:roske
bi."tus
bcbas hcl.:rnskc
bebas
0(1):15
h~tccosli:c
bebas
lltl<.,.OSkt
heteroske
castisias
OOs1,sit.1s
dasusiurs
daslislt.a.\
d:l.SU)i!l.;s
he:cr~"ko.:1 £tiS1la~
ih1tung
i
tabcl,
. '
(1032S2U
Oi'l6JJ23
o.01a6JO
s •16)415
l•).638:!3
r.i.1111r
155073
n67SI
19f.7:SI
(dr=~>
rcr=
I.)
. :. x~ 1~,t..~t
7.! hilung
2
J
'
"I,~ h1lw-1~ <
t~h(ll,
ihrl:un~ ..::;l·1;1l-::I
111
itu:u1\~
~x' t.:11>.!1
(df=ll) ;(hl~'Jng <;
x" t'I~
Ki:.inp11l11n
Pengujian gejala hereroskedastisitas
bebas hc1eto1>kcd:1s11:;uas
ectos h~-tcroske d~SiiSlla>
bcbas hi:tcroskt J.;stisilas
mengguuakan metode lrhi1e Te.,·1 yaitu
dcngan rnembandingkan nilai obs*R-square dari pcngujian dcngan nilai Chisqunr·c dari tabcl. Jika nilai obs*R-square dari pcngujian > Chi-square dari label. maka model dianggap merupunyai rnusalah heteroskcdastisiras. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada lampiran.
Dalam penelitian ini akan
dibandingkan 3 buah model dari masing-masing Model Cos/ Oiltiness Direct
dan Cost Oftilness Indirectserta Cost Of Illness Total. lJ. Uji Mullikolinicr M.ultikolinicr atau hubungan aruar variahel bebas dapat didcreksi dengan mclihat apakah nilai R-square tinggi, namun tidak ada atau sedikit variabel bebas yang signifikan
dcngan
uji t. Juga
dapat
didcteksi
dengan
98
rnenggunakan matrix korclasi, jika antar variabel indcpcndcn > 0.8. rnaka terdapat masalah mulrikolinicritas. >
I 0.
rnaka tcrdapat
rnultikolinicritas
masalah
Sclain itu ada ukuran lain yaitu jika VI I Bcrikui
mulukolinicr,
ini
hasil
uji
dari 3 huah model CO/ Direct. CO/ Indirect, dan ('()/
Toca I
I). Model 1 Coi Direct, Coi indirect dun CO/ Totnl
I lnsil uji multikolinicr antara variebcl bebas pada model I, dapat dilihat puda label 4.28. Dari hasll uji multikolinier mcnunjukkan bahwa nilai
Variance lrflotio» Factor (V!Fi pada semua dimensi bcrada di bawah nilai 10. aninya pada model ini tidak rr.1:i11di multikolinieritas.
maka
model ini rnasih bisa dipcrgunakan.
Uji Multikoliuieritas
Tabcl 4.28 anlara variabel Bebas pada Model 1
COi Direct, COi Indirect dan COi Tot~l I >hneo~i
1~..s4~.J1(e
I • Rsquarc
VII
K<:sin1pulun
I
0 516i25
0.4NJX75
i.066(..194
1 llJ..
2 3 •I 5
U.).IOJ73
0.18~627 0.9530,1~
l.2664£il7
l'dl.. adit rv1 ultikulinlcr I'dk Ada rv1 uhill1li11i\.'1
<•
0.,8H'l6X 0.67822G
7 8
0.046966
0.(1l3i34
0.84(:(11'1
0.87(:856 n.~l l(J>l
O.J~filI:!__ \).]561<66
I .Q.1~2805 I. I '1044')3 1. I 4829S5 1.6365755 J. I 07771 J 1.SOJ.1722
Tdk j!d• M ultikolinicr Ttlk al.1;1 M nhikulinicr Tdk ~ilaf\1 ultilol!1iil.'.I' Tdk adu Muhikolinlcr Tdk nd:t Muhiknllnlcr
-
99
2). Model 2
c« Direct, Coi Indirect dan CO/ Total
Hasil 1~ji ruultikolinier amara variabcl bebas pada model 2 dikctahui bahwa nilai Vm iance Irfiation Fae/or (VIF) pada sernua dimcnsi bcrada di bawah
nilai I 0. artinya pada model ini tidak terjadi rnultikolinieritas, maka model ini rnasih bisa dipergunakan, hasil uji rnultikolinier dapat dilihat pada tabel 4.:l9 berikut ini: Tabel 4.28 Uji Mullikolinieritas antara variabel Bebas pada Model 2 CO! Direct, CO/ Indirect dan CO/Total ::>imcnsi
-
I
R·>qUJTC
I ~ Rsquarc
\/IF
--
'fdk a:la Mulli~olioirc
I
. (}.52I077
0A78923
2 3
0.227:51 0 057q4)
(J.772349
4 5
0.17948 O.~n201
0.82052 0 577799
I 7307057
6 7
0.421S577 0.3~'7088
ll.571U3
1.7500171 J.6586168
Td}; ada Muhikolinicr
8
0.734631 0.587612
l.36112)f·
Tdt ada Muhikolinier
9
0265369 0.4 !2388
10
o.684606
II
0.653621
0.315394 0.316379
0.947.058
0.602912
2.0S801SJ 1.2939138 l.061505R 1.2187393
Kcsimpulan
I
l'
a.-f,. ~1ulrikolinier Tdk ada Muhikolinier Tdk ada Multikclinicr Tdk
Tdk ada Mul1>kolinier
Tdk QdaMultikolini1..T 1./0 I 80J2 3. 1~06;?]!_ __ T([k sda Mu!tikalinier 2.RR70 I I Tdk 00a Muhikolinicr
Sumber : Pengolahan Vara 3). Model 3 Coi Direct,Cni Indirect dan CO/Total Hasil uji multikolinier antara variabel bebas pada model 3 diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF)pada semua dimensi berada di bawah
nilai JO, artinya pada model ini tidak terjadi multikolinicritas, rnaka model ini masih bisa dipergunakan. hasil uji multikolinicr dapat dilihat pada label 4.30 dibawah ini:
100
Tabcl 4.30
Uji Multikolinicritas
aurara variabel Bcbas pada Model 3 COi Direct, CO! Indirect dan COi T01·:11
f>knt:usi
R~squarc
I
I • Rsqusre
VU'
Ke~lnl1)11lan
1.724846
Tdk n~la l\'lultikolinkr
__ > 6
0 430056
0.~(IQC)H
7 8
().)~4747 0 2!:~.1M
0.605253
9
0 >34882
I()
() 68:1298
II
v (>)6)65
1)15751 l.0·1222) 1.106404 l.7?1876 I 7S4l58 l.(>522()2 l.368671 1.503493 ~.167l1~ 117S9
Tdk uda Mul1ik11linkr
0096171 v ·119238
0.57??62 0.7G-0022 o.?5!1488 0,90382') 0.580762
I
2 3 ,I
-
U.4202JX Q ].)9•;?8 0 0~0~12
0.710636 0.6())118 0.315702 u.,1.43435
'l"dl.. ada ti.1ul1il..oli11ii.:r Tdk !idJ\ t\~11l1iknlinicr I'~~ Tdk Tdk Tdk
-
oda M·uhikolin1cr
Tdk uda Mulllknlinicr ld~ nda Muhikolinicr Id~ nd:i Muhikolinicr
z»
Sumhcr : Pcnentnhnn nnra
a.Ill Mulllkolink1 :ulu Muhikolinicr uda Mul11kohn1cr
-
4.4. Pembahasan 4.4.1. Masil F:stirnasi Pcrsamaan 4.4.1.1.
Mod4•I CO!il 1if Illness Direct
Cost Of Itlnes« Direct Model 1 Dari hasil regrcsi padu tubcl 4.24 dipcrolch hasil yw1g disubstitusi
kc dalarn
model scbagai bcrikut : COJ Direct,
= 5ci205A9 + 8480.333
Edu+ 20644.4 01 Gcnd+ 2965.18
(2.()61:-" I
I l.267hi(1)
(0, I 6 I 7.26i
01 Klus+ 2() 1.(,()94 Age - 37758.04 Knowledge + 0.038577 -
(I)
?.~?.72i)
( l.26~Yl6)
(·6.24M")
Income - 13299.8 l>skcrja, 18659.3 D,kerja,+ ( 0:17519) F~ ;.124514
{·Q.71262)
i:
IOI
Hasil p
l
rnenunjukkan
bahwa
tactor-faktor yang mcmpengaruhi cos: of illness direct adalah tingkat pcndidikan (F.di;) dan pcngctahuan penderita tentang TB (K11owletlge).
Berdasarkan hasil csrima« model I CO/ direct dipernleh koefisien konstan (intercept; positif scbesar 56205.49. berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua
variabcl bcbas
~dttu:
Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender {D1Gend), J11111my
klasifikasi pcnynkit (t>:Klas).
Umur (Age), pengetahuan iKnowledge). pendapatan
(Income), tl11111111y pckerjaan fonnal (L>1ke1Ja1~dummy pckcrjaan infonnal (t>.ke1Ja2).
maka sctiap rcsponden yang diamati tetap harus mengeluarkan COi direct scbesar Rp. 56.205 untuk mcnjalani pcngobatan sampai dcngan sclcsai. Dcngan dcmikian hal ini menunjukkan bahwa keschatan kcluarga adalah bagian dari konsumsi keluarga yang penting untuk
diperhatikan. karcna dapat mcngurangi anggaran rumah tangga
walaupun tidak dioengaruhi olch faktor-faktor yang lainnya. I lasil estirnasi pada variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signitikan terhadap COi direct dcngan koefisien estimasi sebesar 8480.333. Angka tersebui membcrikan ani bahwa seiiap terjadi pcniogkatan sckolah sclama I tahun pada responden maka COi direct akan naik sebesar Rp. 8.480,-. Salah satunya disebabkan karcna dengan bertamhahnya tingkar pendidikan. maka responden lebib hanyak tahu tcmang tuberkulosis (dalam tabcl 4.7). karena pcndidikan mcrupakan suatu proses belajar yang dapat menambah peogetahuan seseorang, sebab dengan belajar terjadi pcrubahan dari tidak tehu mcnjadi W1U. Pcngctahuan inilah yang akan
102
rncmpengaruhi terhadap perilakc scseorang, Pengetahuan tcntang kcschatan akan berpengaruh kcpada perilaku scseorang dalam mencapai kcschataunya
}<111£
optimal.
Variabel gender cidak mcmiliki hubongan yang signifikan dengan CO/ direct. artinya antara laki-laki dan perempuan tidak bcrbcda dalam pcngcluaran biaya langsung pengobatan seperti dijelaskan dalam tabcl -t 13. hal ini discbabkan karcna biaya langsuug pengobatan lebih dipcngaruhi ok.h tingkat kcparahan penyakitnya dan upaya pcncarian
pengobatan
rcsponden mcncari pcngoharan dikeluarkan
ke tempat lainnya. Dcngan semakin banyaknya
e tempai lain, maka semakin besar hiaya yang
unruk pcngobatan. artinya akan semakin besar biaya langsung yang
diakibatkannya,
seperti yang dijelaskan dalam iabcl 4.15, dimana dikctahui tcrdapat
hubungan yang sig~ifikan
antara karcgori CO! direct dengan upaya pcncarian
pengobatan lain. Variabcl klasifikasi penyakit secara statisiik tidak mcmpunyai hubungan yang
signifikan dcngan col direct, hal ini menunjukkan bahwa pcrbedaan klasifikasi antara penderita tb bta positif dan negatif tidak berbeda dalam pengeluaran biaya nya (tabel 4.16),
karcna pelayanan dan fasilitas yang diberikan puskesmas dan RS terhadap
pcnderita tuberkutosis tidak berbeda, meskipun klasifikasinya berbcda, pcrbcdaan dalam pengeluaran biaya dapat tcrjadi apahila penderita berobai pada pelayanan
kesehatan lainnya (tabel 4.15). basil ini tidak sejalan dengan penelitian Nganda (2003) yang mcnyatakan hiaya pengobaian tuberkulosis bu positif lebih besar dibandingkan dengan tuberkulosis bta negatif
103
Hasil estimasi pada variabel umur dikctahui tidak tcrdapat hubungan yang signifikan antara umur dcngan CO,' direct, hal ini mcmbuktikan umur tidak rnernpcngaruhi ditcliti
bahwa pcrbcdaan
perbcdaan COJ direc! karena dalam penelitian
hanya rcspondcn yang bcrusia produktif saia. Hasil penelitian
ini yang
ini sesuai
dcngan pcncluian lwan Priyatna (2005), yang menyatakan tidak ada hubungan yang berrnakna antara umur dcngan kerugian ckonomi karena penyakit kusta.
Hasil penclitian
menunjukkan
bahwa variabel
pengetahuan
tknowledfl:e)
berpengaruh ncgatif secara signifikan tcrhadap CO! direct dengan nilai kocfisicn sebesar -37758.04. Angka ini menunjukxan arti bahwa dengan meningkatnya I poin pengerahuan responden mengenai tuberkulosis,
maka COi direct akan berkurang
sebanyak 37.758 atau Rp. 37.758,-. Hal ini bertolak belakang dengan variabel tingkat pendidikan
yang berpengaruh positif dengan COi, ini disebabkan ksrena pada
variabcl pengetahuan, lebih difokuskan kepada pengerahuan tuocrkulosis
mengenai penyakit
dun bagairnana cara memastikan penyakit rersebut dengan tepat.
sehingga responden yang sudah rnengetahui, tidak akan mencari pengobaian dengan
berpindah-pindah
ternpat
pelayanan
kesehatan
dan
melakukan
pemeriksaan
diagnostik yang tidak perlu, yang dapat rucnyebabkan tingginya COi langsung. Vanabel pendapatan (income) tidak memiliki
hubungan yang signifikan
dengan CUJ direct. Hal ini rnenggarnbarkan hubungan antara keinginan sehat dan
permintaan akan pclayanan kesehatan sangat komplcks, pcnycbab utamanya adalah karena persoalan kesenjangan informasi, adanya keinginan sehat menjadi konsumsi perawatan kesehatan mclibatkan berbagai informasi (Prijono, 1994), yaitu aspck yang
104
rnenyengkut status kesehatannya saar ini, informasi teatang status kcschatan yang
mernbaik. informasi tentang macam perawatan yang tersedia, dao informasi teruang etektititas pelayanan terscbut. lnlormasi mi yang kemudian akan rnempengaruhi masyarakat melakukan pennintaan dan penggunaan (utilisasi) pelayanan kesehaian (Arrow, 1963 dalam Prijono), Olch karena itu dalam penelitian ini terlihat bahwa
scscorang deugan pendapatan yang lebib tinggi, tidak lantas mernpunyai kemauan unruk membayar lcbih banyak untuk memperoleh kesehatannya jika orang rersebui
mernperolch informasi yang cukup. sesuai dengan hasil oenelitian ini dikctahui bahwa sebagian besar responden yang mcncari pengobatan kc ternpat lainr.ya ada!ah responden }Ung mempunyai pendapatan kurang dari 500.000 (tabel 4.10) dan dengan bertambahnya pendapatan. maka rcsponden lebih banyak tahu tentang tubcrkulosis (tabel 1.8). Respcnden yang !ebih banyak tahu remang tuberkulosis sebagian besar tidak mencari pengobatan ke tampat lainnya (tabcl 4.11). Hasil estimasi variabel pekerjaan formal dan variabel pekerjaan tidak formal, keduanya tidak memiliki hubungan yang signiflkan dengan CO! direct, karena yang diukur dalam komponen biaya langsung adalah biaya yang digunakan
untuk
obarbahan medis, konsultasi, laboratorium/rontgcn, dan tindakan, apabila responden berobat di puskesrnas atau RS, udak dikenakan biaya atas komponen biaya tersebut diatas. tanpa melihat status pekerjaan. Hasil penelitian ini scjalan dcngan penelitian lwan Priyatna (2005) yang menyatakan tidak ada hubungan yang berrnakna antara status pekerjaan dengan kerugian ekonomi yang ditimbulkan karcna pcnyakit kusta.
105
4.4.1.2. Cost Of Illness Direct Model 2 Dari hasil rcgrcsi pada tabcl 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi kc datam model sebagai berikut : 48031.56 + 8667.187 Edu+ 22406.16 D,Gcnd + 4545.637 D2 Klas
COi Direct,
(2.0.!089.. ,
11.37)308)
IJ.138090)
+ 290.8811 Age - 36760.8 D,Knowltdge, - 72236. I (0.344:153)
O,Knowledge,-102156 1·2.34221")
(·1.>Gl54St
O,Knowlcdge,
-172442 D,Knowlcdgc,
(-1,16921"1
(·b.29'49")
+ 0.031427 Income -12169.6 D7kerja1 -19149.2 D,kcrja1 <1.250047)
1~1• 0.269084
(-0441105)
(-0.73~401>)
1'• 3.749069
Hasil pcngujian kocfisicn secara parsial dcngan uji faktor-Iaktor
t
mcnunjukkan bahwa
yang mcmpcngaruhi cost of illness direct fT'Odcl 2 adalah
tlngka:
pcndldikan (£011). tahu 2 dari 4 pengetahuan TR (f)JKnow/pdgPi}, rahu 1 dari 4 pengetahuun
(D6KnowledgeJ). tahu
TB
semua
dari
4
pengeiahuan
TB
Berdasarkan hasil cstimasi model 2 COi direct diperoleh koefisien konstan (intercepl) positif sebesar 48031.56. bctani jika tidak ada pcngaruh dari scmua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu), dummy gender (D1Gcnd). dummy klasifikasi
penyakit
(D3Knowlcdgc1).
(D2Klas),
Umur (Age), taho I dari 4 pengetahuan
lb
tahu 2 dari 4 pcngctahuan rb (D,Knowledgei), tahu 3 dari 4
pengetahuan lb ( l)0Knowlcdgc3), tahu semua dari 4 pengctahuan tb (D,,Knowledge.1. pcndapatan (Income). dummy pekerjaan furmal (Dskerja11. dummy pekerjaan infonnal
106
(D,kerja~). maka setiap responden yang diamati tctap harus rncngcluarkan CO! direct sebesar Rp. 48.03 I untuk menjalani pengobatan sampai dcngan selesai.
I lasil cstirnasi pada variabel tingkat pendidikan berpengaruh posiiif dan signifikan
1crhadap COJ direct dengan koefisien estimasi sebesar 8667.187
Angka
tcrscbut mcmbcrikan arti bahwa sctiap tcrjadi pcningkatan sckolah selarna I tahun pada responder. rnaka COJ direct akan naik sebesar Rf1. 8.667.-. I lasil ini rnemperkuat
apa yang dikcmukakan olch Ascobat Gani (2002. da'am Amelia Hayati. 2008). dalarn penclitiannya
rnengcnai biaya kesehatan masyarakat. yaiiu bahwa jika masyarakat
lebih pandai maka perawatan kesehatan lebih diprioritaskan, yang pada akhirnya akan
menlngkatkun biaya kcschatun kcluarga. Hasil estimasi variabel dummyknow/edge1 mernperllhatkan t~rda0<1L
bahwa tidak
hubungan yang signifikao dengan variabel COJ direct. berbeda dengan hasil
estimasi variabcl dummylmowledge2• dummylmowlcdge3• dan dummylo1owledge4 yang rncmpcrlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan deogan coi direct. dcngan koefisien
esrirnasi sebesar
- 72236. - 102156.
- I 72442. aninya artinya apabila
respondcn mcngerahui 2 dan 4 pengetahuan Lb. 3 dari 4 pengetahuan tb, sernua dari 4
pengetahuan tb, maka COJ direct akan berkurang sebesar Rp. 72.236. Rp. 102.156,
Rp. 172.422. I lal ini disebabkan karcna bila respondcn scmakin tahu mengenai pcnyakiinya. maim responden akao langsung mencari tcmpat pengobatan yang tepat dan cara mendiagosa yang 1epa1, sehingga biaya dapat ditckan. I lal ini dapat dilihat
dari hasil analisa pada tabel 4.11.
yaitu dcngan mengetahui lebih banyak pengetahuan
tentang tb, maka persentasi rcsponden
yang tidak rnelakukan upaya pcncarian
107
pengobatan ke berbagai tcmpat semakin besar, begitu pula sebaliknya dengan scmakin sedikitnyu
pcngctahuan tcntang th, maka perscntase responden yang
mclakukan upaya pcncarian pengobatan ke berbagai ternpat sernakin besar. Hasil analisis statistic dcngan uji chi square mcnunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kategori pcngetahuan dengan upaya pcncarian pcngobatan lainnya . Vanabel pendapaian (income).pekerjaan formai dan variabel pekerjaan tidak formal. kctiganya
tidak mcmiliki hubungan yang signifikan dcngan COJ direct,
karena income, c.Jan status pekcrjaan ti
terhadap kornponen-komponen biaya langsung. Hal ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian
Zhengzhong
Mao (2000. dalarn Heni Heryanto,
menyatakan rnasyarakat yang memiliki pendapatan
2005) yang
yang sernakin besar akan
memiliki sikap yang lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya sehingga bersedia rnengeluarkan lebih banyak uang untuk mernperoleh pelayanan keschatan.
4.4.1.3. Cost Of fllnessDirect Model 3 Dari basil regresi pada tabel 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi ke dalam model sebagai berikut :
COJ Direct,
50371.91+12817.48 Edu +22256.99 D,Gend -4431.392 D2KJas !}.328)
(1.42258)
(024079)
+ 1025.378 D,Agc- 31454.42 DJ<nowledgel -65743.4 (0.05100)
(-l.2'l734)
DsJ(nowtedge2 · i021!s62 O,Knowlcdgc3 · 175174.8 07Koowledge4 1-2.630-·1
(•l.312"-J
(-6.474 .. )
-154%.44 01Lnc- 12443.95 D,kerja.1 -24462.92 D,.kerja2 (. 1.03648)
R' = 0.201842
(--0.44883)
f'= 3.586374
(~.87768)
108
Hasil analisa cni direct model 3 harnpir sama dcngan coi direct model 2. Hasil pcngujian kocfisien secara parsial dcngan uji
l
rncnunjukkan
bahwa faktor-Iaktor
yang mcmpcngaruhi cost cl{ illness di reel model 3 pada ungkat signifikan 5% adalah ungkai pendidikan
(Edu). tahu 2 dari 4 pengetahuan TR (D.1K11owledgei), tahu 3 dari
4 pengetahuan TB (D6Knowh1dgr.;), tahu sernua pengetahuan TR (D7K11owledge1). Berdasarkan hasil estimasi model 3 CO! direct diperoleh koefisien konstan (intercept) positif scbcsar 50371.91.
berarti jrka tidak ada pengaruh dari scmua
variabel bebas yauu: Tingkat pe.ndidikan (Edt•), dummy gender (l>1Gend),
dummy
klasifikasi pcnyakit (D2Klas), Urnur (DiAge). dummv tahu l dari 4 pengetahuan lb (D,Knowledge1), dummv tahu 2 dari 4 pengetahuan th (D;Knmv1P.dge2), dummy tahu
3 dari 4 pengetahuan tb (Dd(.nowledge;), dummy tahu 4 dari 4 pengetahuan tb (D1Knowledge4~ dummy pcndapatan (Dslncome), dummy pekerjaan formal (D~kcrjal), dummy pekerjaan informal (010kerjai.) .. maka setiap responden yang diarnati tetap harus mengcluarkan
COi direct sebesar Rp. 50.371
untuk menjalani
pengobaian
sampai dengan selesai. Hasil estimasi pada variabel tingkat pcndidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! direct dcngan koefisien estirnasi sebesar 12817.48 Angka terscbut rncmbcrikan arti bahwa setiap terjadi peningkatan sckolah sclama I tahun pada responden maka CO! direct akan naik scbesar Rp. 12.817, karena pendidikan
tidak lcpas dari proses be lajar, rnenurut Soekidio ( 1993) belajar adalah kegiatan yru1g menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belejar, baik akrual maupun potensial. Pcrubahan tersebut pada pokoknya didapatkar. karena kemampuan baru
109
yang bcrlaku untuk waktu yang rclatif lama. hal itu terjadi karena suaru usaha. Oleh karena itu dengan benambahnya tingkat pendidikan, maka scseorang akan bertambah pengctahuannya. sehingga akan semakin tahu ketika harus memuuiskan pelayanan kesehatan rnana yang sebaiknya dipilih. Pada model ini variabel income dibuat dummy, yairu income dibawah pendapatan perkapita dan lebih besar sama dengan pendapatan perkapiia, tetapi variabel ini tcrap tidak mernberikan pengaruh yang signifikan terhadap COi direct, Variabel usia. dibagi menjadi 2 kaiegod yaitu usia sckolah dan usia kcrja, pada penelitian ini diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dummy usia dengan COJ Direct, karena pada reponden yang berusia sekolah, tidak ada yang bersratus pclajar mumi dan sebagian besar bekerja scbagai pcgawai swesia/buruh pabrik. meskipun responden rnasih bersekolah
(tabel 4.2). Sehingga perbedaan
kategori usia tidak mempengaruhi perbedaan COi Direct. Hasil Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ferri Yanuar (2003) yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan total biaya yang dikeluarkan selama sakit (Cost Of Illness) malaria. Hasil cstimasi
variabcl dummyknowledge, memperlihatkan
bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan dengan variabel COi direct, berbeda dengan hasil esumasi variabel dummyknowledgeg,dummyknowledgei, dan dummyknowledgesyang memperlihalkan adanya hubungan yang signifikan dengan COi direct, dengan koefisien estimasi sebesar -65743.4, -102186.2 dan - 175174.8, maka COJ direct akan berkurang sebesar Rp. 65.743, Rp, 102.186, dan Rp. 175.174, artinya dengan sernakin
110
tahu, maka CO/ direct akan sernakin berkurang, I lal ini terjadi disebabkan karena masalah kecukupan informasi. pasien yang belurn mernpunyai
informasi
yang cukup
rnaka dia akan mcngalami kesulitan rncmbuat urutan prioritas pelayanan kesehatan. dan sclanjutnya mernutuskan pelayanan kesehatan rnana yang akan dipilih.
4.4.2. Pembahasan Hasil Estimasi Pcrsamaan Model Cost of Illness Indirect
4.4.2.1. Cost of illness Indirect Model I Dari hasil regresi pada label 4.24 diocroleh hasil yang disubstitusi ke dalarn model sebagai bcrikut : COi Indirect,
=
44-0271.5-23146.72 Edu
I
218684.4 D1 Gend - 20072.6 D1 Klas-
(-1.0203/J
(2.0.5~~·r
I 502.936Age - 101010.3Knowledgc (-0.2856)
'"U.l8(1if)
+ 0.143793 Income +
(-1.8J99• 1
(~-~5198)
418262.7 D,kerja,. 95675.79 O,kerja1 + e (2.845 .. ,
R2 =0.116099
(0.95G41)
F= 1.610556
Hasil pengujian kocfisicn secara parsial dengan uji
t
menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang rncmpcngaruhi cost of illness indirect model I pada tingkot signilikan 5% hanya variabcl D1Gend dan D9ke1ja1 yang mempunyai
pengaruh
signifikan terhadap CO! indirect, sedangkan pada tingkat signifikan 10% hanya variabel Knowledge yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap CO! indirect. ceteris paribus.
Berdasarkan hasil cstimasi model I CO! indirect dipcrolch kocfisien konstan (intercept) positif scbesar 440271.5, berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua
11 I
variabcl bebas yaitu: Tingkat pcndidikan (!Od11). dummy gender (D1G~nd). ktasifikasi
dummy
pcnyakit (rl2K 13.s). Lrnur (Age), pengetahuan (K1101rletZ1!e). pcndapatan
(lncomev. dummy pekcrjaan formal (D3kcrja11• dummy pekerjaan informal (D •.kerjaj). rnaka COi indirect pada setiap respondcn yang diamati sebesar Rp. 440.271 selarna
menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. Hasil cstimasi pada variabel tingkat pendidikan tidak bcrpcngaruh signifikan terhadap COi indirect. artinya setiap peningkatan sekolan tidak mcmberikan dampak
yang cukup besar terhadap COJ indirect, karcna dengan bertarnbahnya pendidikan maka akan bertarnbah juga pcngctahuannya, dan pcogctahuan ini lehih herpenguruh
pada kompouen-komponen biaya langsung. Variabel gender berpcngaruh posirif dan signifikan terhadap COi indirect
dengan kocfisicn estimasi sebesar 2 l 8684.4. aninya apabiia responden laki-laki rnaka COJ indirect akan bertambah sebesar Ro. 218.684
selama menjalani pengobatan
sampai dengan sclcsai. I !al ini terjadi karena dalam komponen biaya tidak langsung, kchilangan pendapatan adalah proporsi yang terbesar (64%) dibandingkan komponen biaya tidak langsung yang lainuya (tabel 4.17), dimana kehilangan pendapatan pada
pria lebih besar dibandingkan pada wanita, karena pria lebih aktif dan produktif sepeni dijclaskan dalam tabcl 4. I 9, yaitu pada kelompok kategori COi indirect lebih dari Rp. 500.000, sebagian besar (78,6%) adalah responden laki-laki,
sisanya
sebanyak 21,4% .adalah respoden perempuan. Secara statistik diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara gender dengan CO/ indirect.
I! 2
Hasi! esnmasi pada variabet dummy klasifikasi diketahui bahwa secara statistik hubungan COT indirect dengao klasifikasi J)Cnyal
menunjukkan bahwa perbedaan klasifitasi antara bta positif dan negatif tidak memberikan dampak yang cukup besar ternadap COI indirect(tabcl 4.21) Hasil esdmasi pada variabel umur berpengaruh negatif tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan CO! indirect, ha! ini membuktikan bahwa umur tidak bcrpengaruh banysk rmadap COJ indirect, mengjngat sampel pada penelitian ini adalah scmua yang berusia pmduktif(l5-55
Hasil penelitian menunjukbn
th).
bahwa variabel pengetahuan (knc>fledge)
berpcngaruh negatif dan sigriifikan pada tingbt signifikan 10% terhadap CO! indirect dengan koefisiea eseimasi sebesar -IOIOI0.3,
artinya apabila responden
mengetahui tenwig penyakit tuberkulosis, maka CO! indirect aksn berkerang sebesar
Rp. lO!.OJO selama menjalani pengobatan, hal ini tetjadi salah satunya karena renspondcn segeea mcadapatkaa pela)llll311 pengobst:an di tempat yang tepat, sehingga penyakitnya tidak bertambah par.th dan responden tidak rerlalu banyak kehilangan pcndap11taonya karena sakit. Variabel pendapstan dcngan
COi indirect, hal
(income) tidak memiliki hubungan yang signifikan
ini terjadi karena perbedaao
pendapstan
tidak
rnempcngaruhi terbadap besamya CO/ Indirect dirnana pada setiap kelompok kategorl pcndapatan, sebagian besar responden cennasuk dalam kategori CO] Indirect tidak lebih dari Rp. 500.0<10 (tabel 4.20), selain uu dengan bertambahnya pendapatan,
rnaka responden lebih banyak tabu tentang tuberkulosis (tabel 4.8). hal ini
__
.....
....
~----""""-~';'.;··"··-·-
•. ,41
113
rnembukukan bahwa bcrtarnbahnya pendapatan ridak selalu berpengaruh terhadap
rneningkarnya COi indirect bila respondcn mcmilikt pengetahuan yang cukup rentang 111herk11 losis.
Hasil esrirnasi variabel pekerjaan formal berpengaruh positif dan signiflkan tcrhadap CO/ indirect dcngan xoetisien cstirnasi sebesar 418262.7. artinya apabila rcsponden adalah pckc-ia formal, maka COi indirect akan bcnambah sebesar Rp.
41 !\.262 sclarna mcnjalani pengobatan sampai dcngan sclcsai. I lal ini disebabkan karena
penyakitnya maka responden sering udak masuk kerjs schingga,
penghasilannya dipotong olch pcrusahaan tcmpatnya bckcrja, scsuai dcngan hasil analisa diketahui bahwa berdasarkan jcnis pckcrjaan, nilai rata-rata COi tidak langsung yang paling besar adalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu scbcsar
Rp. 642.070.-. dan paling kecil adalah poda Peg-owai Negeri :.iipil yaitu scbcsar Rp. 38.833,-. (table 4.18). Berdasarkan hasil wawaneara mendalam dcngan respondcn, diketahui bahwa sebagian bcsar responden yang bekcrja di pabrik tidak membcritahukan
sakitnya
ke pihak
management
perusahaan.
karena
ada
kekhawatiran dipindah ke bagian lain atau dikcluarkan dari pekerjaan, sebingga untuk berobat dan mengambil ohat ke puskesmas atau RS, mercka lebih baik bolos bekcrja. Semcntara variabel pekerjaan tidak formal, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan CO/ indirect. hal ini discbabkan karena sebagian besar respondeo (52%) adalah wiraswasta (Gambar 4.5), karena seorang wiraswatawan mcmpunyai
usaha sendiri schingga dapat rnengatur scmliri walctunya dcngan leluasa, rnaka
pendapatan yang hilang karcna responden tidak dapat bekerja atau mencari nafkah
I 14
sclama pendcrita sakit, menjadi kecil, akihatnya huhungan antara pekerjaan tidak formal dcngan CO] indirect rnenjadi tidak cukup bermakna.
-4.4.2.2. Cost of Illness Indirect Model 2
hasil yang disubstitusi
Dari hasil regrcsi pada tabel 4.24 diperolch
kc dalarn
model scbagai berikut :
COJ Indirect,
=
543801.S -2~552.8 Edu+ 240873.4 01Gc.nd - 8113.304 (-1.09728)
1186.393
(l.161'"1
A~e - 3341 i7.50.,Knowledge, • I /.0616 6 ll5KnowlcdAe2
(-0.21808)
\-2.007'")
- 347363.2 J>.Knowledge3
-
(-0.5713";
624004.4 O,Knowledge_,
(-1.571&1;
(0:86034)
pengujian
'
22163.26
\2.699'*)
R' ~ 0.147819
+ 0. 1.)876
{->J•26'')
D;lncomc + 371506 O,kerja1
Hasil
D,Klas Hl.07415\
l),.1k•rja1
(0.200-17)
F= 2.459979
kocfisien secara
parsial dengan u.11 1 rnenunjukkan bahwa
(aktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness indirect model 2 pada iingkar signilikan
5% adalah
variabcl dummy gender ({),(7end),
pengetahuan T[l (U,Knvwledge1).
d11mmy tahu I dari 4
dummy tahu scmua dari 4 pengetahuan TB
(D1Knowledge;). dan dummy pekerjaan formal (D1ke1ja,). 13erdasarkan hasil cstimasi model 2 COJ indirect diperoleh kocfisicn konsran
(intercept) positif scbcsar 543801.5, berani jika tidak ada pcngaruh dari scrnua variabcl bcbas yaitu: Tingkat pcndidikan (Ldu), klasilikasi
d1111u11)'
gender (Dj Gcnd), dummy
pcnyakit (D2Klas), Umur (Age). dummy tahu I dari 4 pcngctahuan tb
115
(D4Knowledge1
),
dummy tahu 2 dari 4 pengeiahuan tb (D5K11owled.'l.e,). dummy tahu
1 dari 4 pengetahuan th (06Knowledgel), dummy tahu sernua dari 4 pcngctahuan th (D7Knowledge.).
pendapatan (Income). dummy pekerjaan formal (D9kcrja1t dummy
pckerjaan informal (010kerja1). maka COi indirect pada setiap responden yang
diamati sebesar Rp. 543.80 i selama menjalani pcngobatan sampai dengan selesai. Variabel gender berpengaruh positif dan signifikan tcrhadap COJ indirect dengan koefisien estirnasi sebesar 240873..t. artinva apabila rcspoodcu laki-laki maka CO! indirect akan bertarnbah sebesar Rp. 240.873 selama mcnjalani pcngobatan sampai dengan selesai. Hal ini tidak scjalan dengan penelitian !wan Priyatna (2005) yang menyatakan iidak ada hubungan siguifikan antara jen is kelamin dengan
kerugian ekonomi karena kusta. Hasil estimasi variabcl dummyknowledge, berpengaruh negatif dan signi fikan terhadap COi indirect dengan koefisien estimasi sebesar -334177.5 artinya apabila responden mengctahui l dari 4 pengetahuan tb rnaka COi indirect akan berkurang sebesar Rp. 334.177 sclama menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. I la! ini mungkin saja terjadi karena walaupuo hanya satu pengetahuan yang diketahui, tapi merupakan
pengetahuan yang paling perning dikctahui dan berpcngaruh bcsar
terhadap kcputusan responden untuk mcmilih altematif pengobaian yang paling tepat. Hasil
estirnasi
variabel
dummyknowledges
clan
dummyknowledge,
rnemperlihatkan bahwa tidak tcrdapat huhungan yang signifikan dcngan variabel CO/ indirect, hat ini discbabkan kareoa infonnasi yang diketahui mengenai pengetahuan
I
116
tentang tb belurn cukup untuk responden melakukan pcnilaian terhadap penyakit yang didcritanya dan alternauf berbagai pcngobatan yangakan diambil. J lasii estimasi variabel dummyknowledge; bcrpcngaruh negatif dan signifikan
terhadap CO/ indirect dcngan koefisicn cstimasi scbcsar - 624004.4
artinya apahila
responden rnengetahui semua pengetahuan tb maka COi indirect akan bcrkurang
scbesar Rp, 624.004 selama rncnjalani pcngobaian sarnpai dengan selcsai. Hasil cstimasi variabel dummyincome (0.lnwmt'). mcmpcrlihatkan tiJak terdupai hubungan
bahwa
yang signifikan dengan variabel COi indirect. hal ini
discbabkan karena besarnya pcndapatan yang diukur dalam pcnclitian
ini adolah
pendapatan kcluarga, sehingga meskipun rcspondcn starusnya tidak bekerja tetap meiniliki pendapatan, selain iru kondisi ~akit rcspondcn tidak bcrpcngaruh terhadap pendapatun yang dihasilkan oleh anggota kcluarga terscbut. Hasil cstirnasi variobel pekerjaan formal bcrpengaruh positif dan signifikan terhadap CO/ indirect dcngan koefisien esrimasi sebesar 371506. artinya apabila responden adalah pckerja formal. maka COi indirect akan benambah sebesar Rp. 371.506 selarna menjalani pcngobatan sampai dengan selesai. Dari hasil analisa diketahui bahwa diantara status pckerjaan, nilai rata-rata CO/ indirect yunx paling besar adalah padu pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar Rp. 642.070,-. (label 4.18).
l 17
4.4.2.3. Cost of Ittness Indirect Model 3
Dari hasil regresi pada label 4.2.: diperoleh hasil yang disuhsritusr
cc dalam
model scbagai bcrikut : COi Indirect,
~
420043-2134(~71f".du-?4il17.9 ( 1.1186)
D,GMd- 10692.820,Kfas +
(2.091 • 'l
(4).C977U)
112188.6 O,Aee • 3400lP .8 O, Knowledee1 - 106983.4 D,Knowledge, (OR?O.lli)
t-1.97X;
t-0.~7~71·,
- 345684.3 O,Knowledgc, - 594905.7 07 Knowledge, (-l,MQ21
1-7R71''1
I
I 98i6!>.4 (l.SolQ0,1
O,lnc + 373406.9 O,kerja1 50699.02 010kerja1 (2.61, .. )
(0.132~81 F- ~.727930
I fasif analisa Ct)! indirect model 3 hampir sama dengan ( "()/ indirect model 2.
1 lasil ricn311ji1m koefisien seeara parsial dcngan uji
l
mcnunjukkan bahwa faktor-
luxtor yang mcmpcngaruhi cost of illness indirect model 3 pada tingkat signifikan 5% adalah variabcl d11111111y gender (D1Ge11d). dummv tahu I dari 4 pengctahuan Tl3
d111n11~1· pckcrjaan formal (l),,kerja1J. Scdangkan faktor yang rncmpcngaruhi c11s1 of illness indirect model 3 pada tingkat signifikan dari 11 pcngetahuan
I 0% adalah varinbcl
c/im111(1'
tahu 3
ru (l),Knc>wledgei)
Bcrdasarkan basil cstimasi model 3 CO/ indirect dipcroleh kccfisicn konstan
(i11tcrt·vp1) posit if sebesar 420!>43. berarti jika tidak ada pcngaruh dari scmua variabel bcbas yaitu: Tingkal pcndidikan {Edu). dummy gender (D1Gcnd}. du111111y klasirikasi penyakit ( D2Klas). l.n:ur (Age), dummy tahu I dari 4 pcngetahuan tb (D,K11cnvledge1).
118
dummy tahu 2 dari 4 pengcrahuan th (D5K11owledg
tb (D6Knowledf.:1!,). d11n1111r tahu semua dari 4 pengetahuan
(D1Knml'iedge4).
dummy
pcndapatan
tb
(D~lncoml!). dummy pckcrjaan formal
(D.kcrja11 dummv pekerjaan informal (D1okerja:). maka COi indirect pada seriap
rcspondcn yang diamati sebesar Rp. 420.Q.13 selarna mcnjalani pengobaian sampai dcngan sclesai. Variabcl gender bcrpcngaruh positif dan signitikan
tcrhadap COf indirect
dcngan koefisien e~t imasi ~chc~ar 2-17117 .9. artinya apabila rcsponden laki-laki maka CO/ indirect akan bertambah sebesar Rp. 247.117
sarnpai dcngan selcsai.
selama mcnjalani pcngobatan
•
Hasil cstimasi variabel dummyknowledge, berpcngaruh negatif dan signifikan tcrhudap COi indireu dengan koefisicn cstimasr sebcsar - 340081.8
artinya apabila
rcsponden mengetahui I dari 4 pcngetahuan tb maka COi indtrect akan berkurang
scbesar Rp. 140.0K I selarna mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Berbeda dcngan d11n1111ylcnow/edfll'! yang menunjukkan udak ada hubungan yang signifiknn dengan COJ indirect, variabel dummyknowledgec mernperlihatkan terdapat hubungan
yang signifikan dengan variabel COi indirect pada tingkal
signiflkan 10%. I las1I estirnasi variabel dummyknowledges bcrpcngaruh ncgatif dan signifikan rerbadap COJ indirectdengan kocfisien estimasi sebesar - 594905.7
artinya apabila
responden mengetahui scmua pengctahuan tb maka CO/ indirect akan bcrkurang
sebcsar Rp. 594. 905 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Hal ini
119
menggamharkan hahwa dengan kesempurnaan infonnasi, seseorang dapat mcni !ai dan mcmilih jcnis pclayanan kcscharan, kapan mcmcrlukan pclayanan kcschaian itu. dimana saja pclayanan kcsehatan yang sesuai dengan kebutuhan itu rersedia dan hagaimana cfcktifitas pelayanan keseharan rersehut. Hasil estirnasi variabel income. tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan COi indirect, I.al ini tidal. sesuai dcngan hasil pcnclitian Ferri Yanuar (2005). yang mcnyatakan adanya hubungan yang signiiikan anrara pcndapaian rcsponden
dcngan 101al biaya yang dikeluarkan
(CO/) malaria. karena responden dengan
pendapatan yang lcbih tinggi akan kchilangan pcndapatan yang lcbih bcsar sclarna sakir. I hsil estimasi variabel pekerjaan fonnal bcrpcngaruh posit if dan signifikan tc1 hadap COi indirect dengan kocfisicn estimasi sebcsar 3734(16.9. artinya apaoile responden adalah pckcrja formal. maka COi indirect akan benambah scbcsar Rp,
373.406 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Dalam penclitian ini ynng tcrrnasuk pckerjaan fonnal adalah l'NS dan pcgawai swasta/buruh pabrik. dimana angka rata-rata CO! Tidak langsung yang paling bcsar adalah pada pcgawai swasta/buruh pabrik (robe! 4.18)
4.4.3. tiasiJ Estimasi Persarnaan Mudd CuM of lllness Total 4.4.3.1. Costof Illness Total Model J Dari hasil regresi pada tabel 4 . .24 diperoleh basil yang disubstiursi ke dalam model sebagai berikut :
120
COIT01ai1
=
4964n.0-14&5639Edu +239328.801 Gead-1710f.42Di Klast-0.61~1
12.1181.W··f
'·0.1538'71
-1~1.326Age -138768.3Knowlcd~e + 0.1B2370lncome + •·
(-] 'l!l?.!<1.. 1
40'962.9 O,kcTja1• 77016 ~7 D,kc.r'ja2 (2.6.J.1528.. ) (0. 7308C3l
R' = 0.1364':1
(l.C0069H
+c
F-3.141551
I lasil pengujian kocfisicn secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa
(aktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness 101al pada ringkat signifikan 5% adalah variabcl dummy gender (Di(;end). pengetahuan temang tb (Knowledge) dan dummy pckcrjaan formal (D;kaja1). Berdasarkan
basil estimasi model COi total dipcroleh kocfisicn konstan
(intercep1) positif seoesar 496477.0, berani jika tidak ada pengaruh dari semua
variabcl bebas yaitu· Tingkar pendidikan (Edu). dummy gender (D1Uemlj. dummy klasifikasi penyakit (O:?K!as), Umur (Age), pcngetahuan (Knowledge), pendapaian (Income), dummy pekerjaan formal {D;kerja1),dummy pekerjaan informal (Dakerjaj),
maka setiap responden yang diamati tetap harus mengeluarkan CO/ total sebesar Rp. 496.477 selarna menjalani pengobaran sampai dengan sclesai. Hasil estirnasi pada variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap CO/ Total, arrinya setiap pcningkatan sekolah tidak mernberikan darnpak yang cukup besar terhadap CO/Total. Variabel gender berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO] total dengan koefisien estimasi sebesar 239328.8. artinya apabila rcsponden laki-Iaki rnaka CO/
121
total akan bertambah sebesar Rp. 239.328 selama rnenjalani pcngobaran sampai dcngan sclcsai.
I Iasil estimasi pada variabel dummy klasifikasi dikerabui bahwa secara statistik hubungan COi Total dengan klasifikasi mcnunjukkan bahwa pcrbcdaan klasifikasi
penyakit tidak signifikan,
hal ini
antara bra positif dan negaiif tidak
memberikan dampak yang cukup besar terhadap CO/ total Hasil estimasi pada variabel urnur diketahui tidak terdapat hubungan yang signilikan dengan CO! total. hal ini rnernbuktikan bahwa umur tinak bcrpengaruh ban yak terhadap CO! total, mengingat sampel pada penelitian ini adalah sernua yang berusia produktif ( 15 Hasil penelitian
55 th). menunjukkan bahwa variabel
pengetahuan
(knowledge)
berpengaruh ncgatif dan signifiksn pada tingkat signifikan 5% tcrhsdap COJ total
denean koefisien estimasi sebesar -138768.J, artinya apabila responden mengetahui tentang penyakit tuberkulosis, maka CO! tota! akan berkurang sebesar Rp. 138.768 selarna mcnjalani pcngobatan, hal ini terjadi salah satunya karena rensponden segera mendapatkan pclayanan pengobatan di tcmpat yang tcpat, sehingga penyakitnya tidak bertambah parah dan rcsponden tidak terlalu banyak kehilangan pendapatannya karena sakit.
Variabel pcndapatan (income) tidak mcmiliki
hubungan yang signifikan
dengan COJ total, hal ini rerjadi karena perbedaan pendapatan tidak mempcngaruhi terhadap besamya CO/ total, sama halnya tcthadap CO/ direct dan indirect.
122
Hasil estimasi variabcl pekcrjaan formal bcrpcngaruh positif dan signifikan
terhadap (.'()[
101:!1
dengan koefisien estirnasi sebesar 404962.9. artinva apabila
respondcn adalah pckerja formal. maka CO! total akan bertambah sebesar Rp,
404.96~ sclarna mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan selesai. Hal ini disebabkan karena
penyakitnya
rnaka
responden
sering
tidak
masuk
kerja schingga,
penghasilannya dipotong olch perusahaan tempatnya bekerja,
4A.3.:. Cost of Illness rota I Model 2 l)ari hasil regresi pada tabel 4 .. 24 dipcroleh hasil yang disubsiitusi ke dalam model sebaaai berikut : COi Tata/1
591833.0 15805.61Edu (-0.672150)
+ 263D9.6 O,Cend - 3567.!:i6? D,KJa~ (2.307384~)
(.V.031456)
895.5114 Age 37093~ 2 D,Knowledge, - -192852.6 D,Knowlcdge, (-0.156945) (·2.i47259~) {-0.81!8136) -449518.8 DJ(oowledge, -796445.9 D,Knowledge, (-2012647 .. ) (-3.780960-)
+ 0.176187
J)81.ncnme·+ 359336.4 D,kerja1 + 3014.073 D10kerja2 ( 1.012475) (L470976 .. ) (0.025990)
R? = 0.166922
F=2.841579
Hasil r~ngu11~11 koefisien secara parsial dcngan uji l menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness total model 2 pada tingkat signifika.n 5% adalah variabel dummy gender (D1Gend). dummy iahu 1 dari 4 pengetahuan TB (D,Know/edge1). dummy tahu 3 dari 4 pengetahuan TB (Dd(now/ed!(eJ),dummy tahu
123
scmua dari 4 pengeiahuan
m
(IJ7Know/('(fg1' :J, clan dummy pekerjaan
fonnal
\ Llvk<'1.fa11. Bcrdasarkan hasil cstimasi model 2 COJ total dipcrolch koefisien konstan (intercept) positif sebesar :591833.0.
bcrarti jika tidak ada pengaruh dari scmua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (E.(Ju). dummy gender (U1Gcnd).
dummy
klasi fikasi pen yak it (~Kia~). Umur (Ag~).dun:my tahu I dari 4 pcngetahuan lb (D4Knowledgc1 ), d""'"~v tahu 2 dari 4 pcngctahuan th (D,Know/edgei). d11111111y rahu
3 dari 4 pengctahuan tb (l);,Knowledge1). dun111~1· rahu sernua dari 4 pengeiahuan ib (f''1K11n11•/edge.1). pendapatan (Income). d11n1110• pekerjaan formal (09kerja1). dummy pckcrjaan
informal (D1okerja2).
maka COi indirect pada setiap rcspondcn yang
diamati sebesar Rp. 591.833 selama mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan sclcsai. Variabcl gender berpengaruh posit if dan sigr.ifikan tcrhadap COl t0tal dengan
koefisien estirnasi scbcsar 263279.6. artinya apabila responden laki-laki rnaka COi total akan bertambah scbesar Rp. 263.279 selama menjalani
pengobatan sampai
dengan selesai.
Hasil cstimasi variabel dummyknowledges berpcngaruh negatif dan signifikan terhadap CO! indirect deugan koeflsien estimasi sebesar -370938.2 artinya apahila
respondcn mengetahui I dari 4 pengctahuan tb maka COi indirect akan berkurang sebesar Rp. 370.938 setama menjalani pcogobatan sampai dengan selesai. Hal ini mungkin saja terjadi karcna walaupun hanya saiu pengetahuan yang diketahui, tapi mcrupakan pcngctahuan yang paling
penting diketahui
clan berpcngaruh besar
terhadap kcputusan respondcn untuk memilih alternarif pengobatan yang paling tepat,
124
Hasil estimasi variabel dummyknowledge;dandummyknowledgeJ bcrpcngaruh negatif dan signifikan terhadap CO! total dengan koefisien cstimasi sebesar -49518.&
dan -796445.9 artinya apabila responden mengctahui 3 pengetahuan tb dan scmua pengctahuan tb, maka CO! torn! akan berkurang scbesar Rp. 449.518 dan Rp. 796.445 selarna rnenjalani pengobatan sampai dengan selesai.
Hasil estimasi variabcl pckerjaan formal berpengaruh positif dan signifikan terhadap COi total dcngan koefisien estimasi sebesar 359336.4 artinya apabila responden adalah pckerja formal, maka CO/ total akan bcrtarnbah sebcsar Rp.
359.336 selama menjalani pengobatan sampai tlengan selesai.
4.4.33. Costof IllnessTotal Model 3
Dari hasil regrcsi pada tabel 4 ..2-l diperoleh basil yang disubstitusi ke da!am model sebagai berikut : CO/ Total,
47()414.9-14529.23 Edu +269374.9 D1Geod • ~261.423 01.Klas ~
I
(-0.552296)
(2.228023.. )
(-0.055272)
11~14.D,Age -371:>36W, Knowledge,· -172726 8 U,Koo"·ledge2 (0.811£72) ( -2.11)1349-) (-0.760371) -447870.5
o.K.oowledge, 770030.6 D,Knowledge,
(-2.069061-)
(-3.6429'.lti-)
+ 183269.0 (1.403528)
Daine+ 360963.0 D,kerja1• 26236 1oD11kerja1 (2.440803-) (0.212570)
R' = 0.175752
F- J.023947
Hasil pengujian koefisien secara parsial dengan uji 1 menunjukkan bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi cost of illness total pada tingkai signifikan
5%
adalah variabel
d11111m1
gender (D1Gend/, dummy tahu 1 dari 4 pcngctahuan TB
(D1Knowledge 1 ). dummy tahu 3 dari 4 pengetahuan TB (D,Knowlr:dl{e;).dummy tahu semua dari 4 pengetahuan Tl3 (D;Knvwledgi.',J dan dummy pekeriaan formal
( D,)erjai). Berdasarkan hasil estimasi model COi 101al diperoleh koctisien konstan (infercepr) positif .scbcsar 470414.9.
berani jika tidak ada pcngaruh dari semua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender (01Gend}. d11111111y
klasifikasi penyakit (D:Klasl.
Umur ~Age). dummy tahu I dari 4 pengetahuan tb
(D1Knowiedge1), dummy tahu 2 dari 4 pengetahuan tb (D5Knowledge;). dummy tahu 3 dari 4 pengetahuan tb (D~nowledge3),dummy tahu sernua oari 4 pengetahuan tb (D1Knowledge4).
dummy
pendapatan
(D,kc:rja1l d11T1111n- pckerjaan informal
diamati
tetap
(Di;lncome). dummy pekerjaan
formal
(D1cke!ja2), maka setiap responden Jdng
harus mengeluarkan COi totat sebesar Rp. 470.414 selama mcnjalani
pcngobatan semoai dengan selesai. Vanabel gender berpcngaruh positif dan signifikan terhadap COT total dengan kocfisien estimasi scbesar 269374.9. aninya apabila responden laki-laki maka COi rota/ akan bertambah sebesar Rp. 269.374 selama menjalani pengobatan sampai dengan selcsai, Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian David M. Dror (2008) yang mcnyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara indirect cost of
illnesstuberkulosis dengan gender, Hasil estimasi variabel dummyknowledge,berpengaruh positif dan signifikan tcrhadap COi total dengan koefisien cstimasi sebesar -371536.2
arrinya apabila
126
responden mengctahui I dari 4 pengetahuan Lb maka CO[ indirect akan berkurang sebesar Rp. 371.536 selama menjalani oengobatan sampai dengan selesai. Berbeda dengan dummyknowledgei yang menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan dengan coi total, variabel dummyknowledge,mcmperlihatkan terdapat nubungan yang signifikan dengan variabel COi total pada tingkat signifikan 5%, basil cstimasi variabel dummykw.Jwledgt:J berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CQf
total dcngan koefisien estimasi sebesar 447870.5 aninya apabila responden rnengetahui 3 dari 4 pcngctahuan tb maka CO/ iota! akan berkurang scbesar Rp.
447.870 selama menjalani pengobatan sampai dengan selesai. Hasil estimasi variabel pengetahuan (dummylawwledge.) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CO! total dcngan kocfisicn cstirnasi scbcsar -770080.6 artinya apabila responden mengetahui sernua pcngetahcan tb inaka CO! total akan
berkurang sebesar Rp. 770.080 selama menjalani pengobatan sampai dengan selcsai. Dengan mengetahui lebih banyak pengetahuan tentang tuberkulosis maka COi total menjadi semakin berkurang bagi responden, hal ini terjadi karena dengan pengetahuan
yang cukup dan tepa.t seseorang dapat menilai sendiri mengenai
penyakit yang didcritanya, sclanjutnya masing-masing individu melakukan penilaian manfaat atas pengeluaran untuk kesehatan yang diperhandingkan dengan pengeluaran uniuk komoditi-komoditi lainnya dalam rangka memutuskan status kesehatannya yang optimal (Grossman, dalam Prijono Tjiptoherijamo). Oleb karena itu variabel pengetahuan menjadi sangai penting, karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan scscorang/over behavior
127
(Soekidjo, 1994). Dalam penelitian
ini dapai dikctahui gambaran dari keempat
macam pcngetahuan resoonden tcnrang tb, seperti pada gambar 4.6 yaiiu hanya scbagian kecil responden (10%) yang mengetahui bagaimana card memastikan
penyakit, sebanyak 13% rnengeiahui reruang penyebab pcnyakit, sebanyak 30% mcngetahui tentang cara penularan, dan sebagian besar (47%) rnengetahui tcntang
geja!a Sedangkan, hasil cstimasi variabel pekerjaaa formal berpengaruh positif dan signifikan terhadap COi total dcngan koefisien estirnasi scbcsar 360963.0. aninya
apabila rcsponden adalah pekerja formal, maka COi total akan bcrtambah sebesar Rp. 360.%3 selarna menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. Hal ini sejalan dengan
pcnclitian Veen J, Metzger (2003), yang menyatakan bahwa dalam mengakses
pelayanan kesehatan rnembutuhkan waktu yang lama karena jarak yang jauh, sehingga menyebabkan pasien atau pengantarnya kehilangan saw hari kerja, hal ini yang juga mernberikan konsekuensi hilangnya pendapaian satu hari bagi kcluarga tersebut.
4.5. Implikasi Kehijakan dan Solusi Terhadup Permasalahan Praktis Upaya penanggulangan TBC dengan strategi DOTS di Kabupaten Bandung tclah dimulai sejak tahun 1997, narnun sarnpai saal ini masih belum berhasil dengan optimal, hal ini terlihat dari Cakupan Pcncmuan penderita tuberkulosis BTA Pos Baru (CDR) masih rendah yaitu baru mencapai 55% pada tahun 2007 dari target nasional 70%
128
Unluk menurunkan angka kcsakitan, angka kcrnatian TU, dan rncmutuskan raruai penularan. sena rnencegah teriadinya M11!1i Drugs Resistance (kekebalan ganda terhadap obat). program penanggulangan TB mernpunyai target yaitu tercapainya penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan
clan
menyembuhkan 85% dari scmua pasien tersebut serta mernpertahankannya. Target ini
diharapkan dapat rncnurunkan tingkat prevalensi dan kcrnarian akibat TO liingg~ separuhnya pada tahun 2010 di banding tahun 1990. dan mencapai tujuan millenium development goals (MlJ(is) oada tahun 2015.
Adapun
kebijakan
Program Penanggulangan
Tuberkulosis
yang
telah
dilakukan di Kabupaten Bandung:
l.
Penemuan dan pengobatan dalam rangka pcnanggulangan TB dilaksanakun oleh seluruh Unit Pclayanan Kesehaian (lJPK), mciiputi
Puskesmas, Rumah Sakit
Pemerintah dan swasta, Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Pengobatan Penyakit
Paru Paru (BP4). Klinik Pengobatan lain serta Dckter Praktek Swasta (DPS). '.2. Penanggulangan TB dilaksanakan melalui prornosi kesehatan. 3. Peningkatan kcmampuan laboratorium diberbagai tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan dan jcjaring. 4. Obat Ami Tuberkulosis
(OAT) unurk penanggulangan
TB diberikan kepada
pasien secara curna-curna dan dijamin ketersediaannya. 5.
Pasien TB tidak dijauhk.an dari keluarga. masyarakat dan pekerjaannya.
129
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Pcmcrintah Daerah Kabupaten Bandung
hnr11s lcbih optimal
tuberkulosis
dalarn
mcmbcramas
dan menanggulangi
pcnyakit
rncngingat bcgitu bcsarnya kerugian ekonomi yang ditimbulkan
seorang pendcnta rubcrkulosis,
yaitu cost of illness tow/ rnencapai
oleh
Rp.597.679
selama rnenjalani pcngobatan, Apabila angka ini dikalikan dengan jumlah penderita tubcrkulosis di Kabupatcn Bandung pada tahun 2007 yaitu scbanyak 5744 orang,
maka kcrugian ckonomi di Kabupatcn Bandung akibar tubcrkulosis mcncapai Rµ. 3.433.068.176.
Target nasionat yang harus dicapai adalah Cakupan penernuan pcnderita ruberkutosis BT/\
ros
Baru (CIJR) 70% pada tahun 20 I 0. Bcrdasarkan hasll Cakupan
pencmuan BT/\ Posirif Barn tahun 2007 yairu sebcsar 55%, maka untuk mcncapai augka 70% dari tahun 2008 sampai dengan 20 I 0, pcningkatan penemuan k11Su> seticp tahunnya minimal rnencapai 5%. 13erdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa sebagian besar penderita
ruberkulosis tidak mcngctahui banyak tcntang penyakitnya, schingga rnereka mcncari pcngobatan ke ternpat lain, setelah mcrasa tidak marnpu untuk membayar biaya pengobatan, baru datang ke puskesrnas atau RS. ( label 4. 7), sernakin responden tahu lebih banyak tcntang th, maka pcrscntase responden yang mencari pengobatan kc rcmpat lain sernakin kecil (label 4.1 I), jenis pengetahuan yang paling sedikit diketahui
responden
besar rcsponden berpcndapatan
adalah "Cara rnemasukan sakit TD" (gambar 4.6), sebagian
yang mencari
pengobatan
rcndah (tabcl 4.10).
ke ternpat lainnya
adalah
yang
rata-rata COi Indirect paling besar pada
130
respondeu yang bekerja sebagai beruh pabrik uabel 4. llS), komponen CO! indirect yang terhesar adalah r··nclap.
Masalah lain yang diketabui adalah kesulitan bagi karyawan pabrik untuk
mcndapatkan
pcngobatan
memindchtugaskan
tubcrkulosis
karena
pihak
pcrusahaan
akan
aiau mcngcluarkan karyawan jika dikctahui saku iubcrkulosis.
Hal ini mcrupakan salah satu penyebab rendahnya penernuan kasus tuberkulosis di puskcsmas dan RS. Untuk memecahkan permasatahan diaiu.~ berdasarkan hasil estirnasi, ierdapat
bcbcrapa irnplikasi kehijakan ya11g perlu dipertimbangkan untuk diterapkan di Kabupatcn Bcnduag, yaitu: I. Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komiunen daerah terhadap program
penanggulangan TB. Dalam pelaksanaan Program l'emberantasan Tubcrkulosis di Kabupaten Bandung, pcrlu dukungan dari Pemcrintah untuk
mclibatkan
Dacrah dalam hal pendanaan dan kemudahan
sektor Jain yang
tcrkait
dalam
penanggulangan
dan
pemberantasan pcnyakit tubcrkulosis, karena tuberkulosis bukan hanya masalah rnedis dan keschaiau :.aja tetapi menyangkut
aspek lain.
Untuk itu Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung dapat mcnggunakan lnformasi hasil penelitian ini sebagai
bahan
perencanaan
penganggaran
dan
bahan
advokasi
umuk
131
mcndapatkan komitmcn politis dari para pcngambil
keputusan,
dengan melihai
bcsarnya masalah dan kcrugian yang ditimbulkan olch pcnyakit Tuberkulosis. 2. Pcnguatan terhadap
pclaksanaan peningkatan
Program
Pcnanggulangan
mutu pclayanan,
kemudahan
pengobatan sehingga mampu memutuskan
Tuberkulosis
ditujukan
akses uruuk pcncmuan dan
rarnai penularan
di111
rnencegah
tcrjadinya Mulli Llml!. R.1·sistrmc1•- Fii, nai~ di rnasyarakat rnaupun di tempai kerja. Hal ini pcrlu dilakuknn schubungan dengan kesulitan untuk rnenjalani pcngobatan tubcrkulosis bagi pc_£awoi pabrik yang rncndcrita tubcrkulosis, maka Dinas
Kcscharan
pcrlu
rncnsosialisasikan
bekerja
surna
dengan
Dinas
Tenaga
Kerja
mengenai penyakit toberkulosis ke industri-industri.
dalam
sehingga
pihak industri dapai memberi kernudahan dan kesernpatan kepada karyawan yang rncngidap tLll,crkulosi;
untuk berobat ke puskesmu:JRS terdekat atau pihuk
industri yang mcudckatkan !lClayanan
pengobatan bagi karyawannya ke
lingkungan industri dengan cara mcmberikan pengobatan tuberkulosis di balai
pengobatan industri, 3. Penanggulangan T13 dilaksanakan mclalui prornosi, penggalungan kerja sama dan kcmitraan dengan program terkah baik scktor pemerintah, non pernerintah dan swasta dalam mewujudkan
Gcrakan Tcrpadu Nasional
Pcnanggulangan
TB
(Gerdunas TB).
Promosi kesehatan dilakukan melalui Program pembcrdayaan masyarakat atau pcnyuluhan yang intensif dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat
rnengenai tuberkulosis, karena pengetahuan mcngcnai sesuatu hal menyebabkan
132
seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang diketahuinya
itu.
Pcngctahuan dapa1 dipcroleh dengan mclihat atau mendengar. namun juga dapar
diperoleh rnelalui pengalaman dan proses belajar dalarn beruuk pendidikan yang bcrsifat formal dan informal. (Soekidjo, 1994). 4. Memilih rnatcri pcnyuluhau yang tcpat dan sesuai dengan kcbutuhan, l'aktor-faktor )<111g mempcngaruhi proses bclajar yaitu : faktor matcrt, lingkungan, instrumental
dan subyck bclajar. Berdasarkan hasil penelirian.
dikctahui agar
program pernberdayaan rnasyarakai ini sesuai dcngan tujuan yang diharapkan, maka
materi
penyuluhan
yang
pcriu
disarnpaikan
dititik
beratkan
pada
pcngctahuan rnengcnai: I. Bagaimana cara rncmastikan/mendiagnosa
penyakit
2. Pcnycbab pcnyakit tuberkulosis.
3. Cara penularan, 4. gejala tubcrkulosls.
IJengan tersampaikannya materi tersebut diharapkan masyarakat lcbih paharn dan
dapat memilih alternatif pengobatan yang lebih iepat dan cepat agar pengeluaran biaya yang lcbih besar dapat dihindarkan, disarnping penyakitnya tidak bertambah parah dan rantai penularan dapat segera diputus, 5. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kcrja mcrnbuat program bcrsama dalam memecahkan rnasalah Lubcrkulosis di tempat kerja dalam upaya pelayanan keschatan prevcntif, promotif dilaksanakan mcnyangkut :
dan
kurutif, Program-program
yang
bisa
a. l)csiminasi informasi rnengenai penyakit tubcrkulosis dan penyakit menular lainnya I:.~ industri-industri b. Mernberi kan kemudahan akses untuk penemuan dan pcngobatan kasus: Pi hak indurri bckcrjasama dengan Dinas Kcschatan dalam pcleksanaan pernbcrian pcngobatan tubcrkulosis di ternpat kerja c. Pcningkaum rnu;u pclayanan 6. Pcmerintah Daerah dapat memberikan sangs! hukum kcpada industri yan!l tidnk mcmbcrikan
pcrlindungan
kesehaian
dan kcmudahan
bagi karyawan
untuk
mcndupatkan pclayanan kesehatan khususnya peugobata» tuberkulosis, karena hal ini rnelanggar
"Undang-uotang
Rcpublik
lndoncsia
nomor
13 tahun 2003,
tcntang Ketenagakcrjaan". yang menyatakan bahwa dalam mernpekerjakan renaga kerja,
pcmbcri
kcrja
wajib
mcmberikan
pcrlindungan
yang
mencakup
kesejahteraan, keselamatan, dan kcsehatan baik mental rnaupun lisik tenaga kcrja. Setiap pekerja/buruh
rnempunyai hak uruuk memperolch pcrllndungan atas
keselamatan
dan kesehaian kerja. upaya kcsclarnatan dan kesehatan kerja
dimaksudkan
untuk mernberikan jarninan keselarnatan dan mcningkatkan derajat
kcschatan puru pekcrja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kcrja, pengendalian bahaya di tcrnpat kcrja, promosi kesehatan, pengobatan, clan rchabititasi.
Bcrdasarkan
hasil pcnclitian diketahui bahwa Proporsi dari
komponen biaya tidak langsung yang terbesar adalah pads pendapatan penderita yang hilang, yaitu sebesar 64% dari CO! indirect.
134
7. Pemerirnah
I raerah perlu rnernbuat
hak bagi tenaga kerja untuk kesehaian kerja.
Peraturan dacrah yang mengatur
mernperoleh
rnernperoleh jaminan
pcrlindungan kcselamatan
tentang hak-
aras keselarnatan
dan peningkatan
dan
derajat
kcschatan para pckcrja/buruh dengan cara penccgahan kccclakaan dan pcnyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di rcmpat kerja.promosi kesehatan, pengobatan,
dan rchabilitasi. 8. Penanggulangan TH lcbih diprioritaskan kepada kclomook miskin dan kclompok reruan ierhadap TB, karena dari penelitian ini dikctahui
bahwa sebsgian besar
penderna ruempunyai pcndapatan kurang dari Rp. 500.000 per bulan, jauh dibawah nilai UMR Kabupatcn Bandung tahun 2008 sebesar Rp, 895.980, Jan rcsponden yang mcncari pengobatan ke rempat lain sebagian bcsar adalah yang
berpcndapatan rendah . .Model cstimasi yang digunakan pada penelitian
ini belum memasukkan
variabcl pola pencarian pengobat.an, padahal variabct ini mcmpunyai pcngaruh yang signifikan terhadap COi direct (tabcl 4.15), untuk penelitian lebih lanjut perlu kiranya dimasukkan variabel pola pencarian pengobatan kc dalarn model. Sclain itu studi ini rnerupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap, oleh karenanya hasil pcnelitian
ini dapat rnenjadi dasar bagi penelitian
lebih lanjut sepeni Cost
Efecuveness Analysis (CEA), Cost Utility Analysis (CUA) dan Cost Benefit Analysis (CBA).
B.<\R V KESIMPlJLA
. DAN REl\OMENDASI
S.t. Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan. pcngolahan data dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kcsimpulan sebagai berikut: I. Gambaran karaktcrisrik responcen dalarn pcnclitian
ir.i diketahui sebagia»
besar responden adalah : laki-ls.ki (59"/o). pendidikan repcndcn adalah Sl.TP
(38.1%),
berumur antara 25-34 tahun
(37%}.
mengctahui hanya
I
pengetahuan dari 4 pengetahuan yang diukur (28%). sebagian bcsar pcnghasilan keluarga respondcn adalah kurang dari 500.000ibulan (48.8%), bekerja scbagai pegawai swastarburuh pabrik (54.17%), d3I1 sebagian bcsar respondcn adalah penderita tubcrkulosis bta posi1if{S9%). 2. Rata-rata biaya langsung (COJ direct) yang dikeiuarkan olch respondcn selama rncnjalani pengobatan adataa Rp, 105.849, raia-rata biaya udak
langsung (COi indirect) yang ditimbulkan penyakit ruberkulosis adalah Rp. 491.&30
sclama menjalaui pengobataa diantaranya ierdiri dari : rata-rata
transport penderita dan pengantar scbcsar Rp, 156.639,-, rara-rata pendapatan yang hilang Rp, 331.767.- (termasuk penderua dan pcegantar), sedangkan rata-rata biaya total (COi total) adalah sebesar Rp.597.679 untuk seriap respondcn sclama menjalani pengobaian sarnpai dengan selcsai.
135
136
3. Variabel yang berpengarnh posirif dan signifikan terhadap COi direct adalah tingkar. pendidikan.
sementara
variabel
>ang. berpengaruh
signi fikan tcrhadap COT direct adalah variabcl
ncgatif clan
pcngetahuan
tcntang
tuberkulosis. 4. Variahel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! indirect adalah variabel gender dan pekerjaan formal. dimana coi indirect pada lakilaki lebih besar dibandingkan pada perempuan. Sedangkan variabcl yang
berpcngaruh negatlf dan signitlkan terhadap COi indirect adalah pcngetahuan tuberkulosis. 5. Variabcl yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! total adalah
variabel gender dan pekerjaan formal, dimana COi total pada laki-laki lebih be~ar diba.idingkan pada perempuan, dan dan COi total pada responden yang
berstatus pekerja formal lebih besar dibandingkan lainnya. Semenrara variabel yang
bcrpcngaruh
negatif dan signifikan
terhadap
COl
total
adalah
pengctahuan tuberkulosis,
6. Dari ernpat jenis
pengetahuan mengenai
tuberkulosis
yang diketahui
responden. paling sedikit (10%) responden mengetahui tentang bagaimana cara rnernastikan sakit ruberkulosis, scbanyak 13% rcspondcn tahu tentang penycbab penyakit, sebanyak 30% rcspondcn tahu tenrang cara penularan. dan
sebagian besar (47%) rcsponden tahu mengenai gejala tuberkulosis. 7. Persentase responden yang mencari pcngobatan ke berbagai tempat pelayanan
keschatan lainnya adalah sebagai berikut: schanyak &9% dari kclompok
137
responden yang tidak tahu, sebanyak 87% dari kelompok responden yang rncngctahui I dari 4 pcngctahuan, sebanyak 42.5% dari kelornpok responden yang mengetahui 2 dari 4 pengetahuan,
sebanyak 24,2% dari kclompok
responden yang mcngctahui 3 dari 4 pcngctahuan, dan tidak seorangpun (0%) dari kelompok responden yang mengetahui semua pengetahuan
temang
iuberkulosis.
5.2. Rekomendasi 5.2.1. Rekomendasi Kebijakan I.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung harus lebih optimal dalam rncmberaruas
dan menanggulangi penyakit tuberkulosis mengingat begitu besarnya kcrugian ckonomi yang ditimbulkan penyakit Tubcrkulosis 2. Untuk
penguaran
kebijakan,
Dinas
Kesehatan
Kabupatcn
Bandung
perlu
melakukan advokasi untuk rnendapatkan komitmcn politis dari para pengambil keputusan, ag~ mendapatkan dukungan dari Pcmerintah Daerah, serta dapat mclibatkan sektor lain yang terkait dalam penanggulangan dan pemberantasan penyak it tuberkulosis. 3. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja membuat program bersama dalam mernecahkan rnasalah tubcrkulosis kcsehatan prcvcntif,
di tempat kerja dalam upaya pelayanan
prornotif dan
dilaksanakan mcnyangkut :
kuratif
Program-program
yang
bisa
138
;,... Desiminasi informasi mengenai penyakit tubcrkulosis
dan penyakit mcnular
lainnya ke industri-indusrri 4. Mcmbcrikan
kemudahan
akses untuk pcncmuan
dan pengobatan
vtemberikan kcmudahan akscs untuk pcncmuan dan pcngobatan
kasus:
kasus: Pihak
indutri bckerjasama dengan Dinas Kesehaian dalam pclaksanaan pernberian pengobatan iubcrkulosis di rcmpat kcrja
;... Pcningkatan mutu pclayanan 5. Pernbcrian
sangsi hukum kcpada industri
yang rnclanggar
"Undang-undang
Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003. teruang Ketenugakcrjaan", dalam hal pcrnberian perlindungan alas keselamaun dan kesehatan kerja yauu membcrikan
jaminan kesclamatan dan meningkatkan dorajat kescharan para pekcrja/buruh dengan cara penccgahan kccclakaan dan penynkit ukibat ke~jG, pcngcndalian bahaya di tempal kerja, promosi kesehatan, pcngobatan, dan rchabilirasi. 6. Pemerintah l>aerah perlu mcmbuat l'craturan Daerah yang rncngatur tentang hakhak bagi tenaga kerja untuk mcmpcrolch
perlindungan
alas keselarnatan dan
kesehatan kerja, incmperoleh jarninan kcsclamatan dan peningkatan derajat kesehatan para pekerja/buruh dcngan cara pencegahan kccelakaan dan penyakit akibat kcrja, pcngendalian bahaya di tcmpar kcrja, promosi kesehatan, pengobatan, dun rchabi I itasi. 7.
Untuk rneningkatkan pengctahuan rnasyarakut tentang tubcrkulosls perlu dibuat Program Pcmberdayaan Masyarakat atau Penyuluhan yang irnensif.
139
8. Menyusun materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan, yaitu : ).>
Bagaimana cara memasrikan/mendiagnosa ;icnyakit
J;>
Pcnyebab penyakit tuberkulosis.
J;>
Cara penularan.
;:.. Gejala tubcrku losis 9. Penanggulangan TB lcbih diprioriraskan kepada kelompok miskin dan kelompok
rcntan terhadap TR
5.2.2. Rekomer.dasi Bagi Peogembaogao Peogctabuan Ji;.
Model yang digunakan pada penelhian ini belum rnemasukkan variabel pola pengobatan,
padahal variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap CO} direct, ur.tuk peneliuan 1ebih lanjul perlu kiranya dimasukkan variabcl pola pengobatan ke dalam model. l> Studi ini merupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap, oleh karenanya hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pcnelitian lebih lanjut scperti Cost EfectivenessAnalysis (C£4).CostBenefit Analysis(CBA) dan Cost UtilityAnalysis (CUA).
DArTAR PlSTAKA
Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonoml dan Bisnis. Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi Ull, Yogyakarta.
Amelia Hayati, 2008. Kurakteristik Biaya Kesehatan Perempuan don Pcngaruh Peran Pemerintah Terhadap Biaya Kesehatan (Studi Kasus: Kata Bandung). Uruversitas Padjajaran, Bandung.
Ascobat Gani. (2002). Dampak Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial Terhudap Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Depok. ............................
Implikasi Ekonomi Penyakit Tuberkulosis Pora. Fakultas Keschatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Depok.
Asia Development Bank, (2C08), Key Indicator1C08 For Asia and The Paslfic: Asia Deveiopmem Bank, Manila. Azrul Azwar (1996). Pengantar Admonistrasi Kesehatan. Bina Rupa Aksara. Jakarta Bloom, David E., D. Canning, and J. Sevilla, (2001). Health, Human Capital,and
EconomicGrowt", CMH Working Paper Series. No. WGJ :8 Butler RO, James. Senior Fellow (Health Economics) & Deputy Director, NCEPH. ANU. (2003). Measuring The Cost of Health Impact - Approaches and limitation, A lecture delivered to the short course on Climate Change and Human Health, ANU, Canberra. BPS
Kabupaten Bandung dan Bapcda Kabupaien Bandung. 2007. Indeks Pembangunan Manusia Kabupator Bandung Tahun 1007. BPS Kabupatcn Bandung. Bandung.
Cooper Donald R. , Schindler S, (2006). United State: McGraw-Hill
140
Pamela. Bussines Research Methods.
141
Depanernen Kesehatan RI. 2005. lndikator Indonesia Sehat 2010 dun Pedoman Penetapan lndlkator ProvinsiSehai don Kobupaten/Kota Seha! Dcpkes RI, Jakarta
.......................................... 2009. Rencana Strategis Departemen Kei;eh11111n 20051009. Dcpkcs R L Jakarta, ..............................
... . .. .7007, Buku Pedoman Nasional Tuberkulosis, cdisi 2 Cetakan Penama, Dcpkes RI. Jakarta
2004. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI, Jakarta .
.......................................... .......................................
Penanggulangan
•. 2()1)9. Sistem Kesehntan Nosionat Dcpkes RI. Jakarta.
Dinu.s Kesehatan Kabupatcn Randung. (2007). Profit Dinos Kesehatan Kabupaten Raftdu11[< Tahu11 21)()7.
Inwa Timur. Surabaya, 2009. Puspa, Fungsional Pengantar Kerja, Duniu Ker]« Website hnp:!/www.infokc~ j:itim.com/'?m=deiail artikel&ici=l-1. Diakscs tanggal 13/09/09
D1sn~kcr
Mengenal!
Oror David, M .. Olga van Punen-Rademaker & Ruth Koren, (2008). Cost cf Iltness: Evidence from a stydyin five resource-poor locations in India. Indian Journal
Med Res 127: 347-361. Ferri Yanuar, 2003. Biay« Akiba: Sakit (Cost Of Illness) Malaria: Sludi di Rumah Sakit Umum Darrah Sungailia: Kabupaten Bangka Tahun 2003. Fakultas Keschatan Masyaraka; Universitas Indonesia, De1X>k Global Health Reporung.org, (2007). tnvestasi Pada Program Pengendallan TB ya11g Bertahan Akan Membtri Keuntungan Ekonomi yang Bermakna.
Website: h11 r:t:wwwwds, worldbank.org/cxtcmal/default/WDSContcntServerll W 3 P/IB/2007I08i011000 1583 49 20070801103922/Rendcm!/PDF/wps4295.pdr>Economic Benefit of Global ln;c$tments in Tuberculosis Control. Diakses tanggal 2 Mei 2009
Gujarati Damodar N,(2003). Basic Econometrics, Fourth edition. McGraw-Hill, Irwin Singapore
142
I leni Heryarno. 2005. Analisis Willingness To Pay Posten Terhodap Pelayonan Rumah Sakit Paru Sidawangi Cirebon Jawa Barat, Univcrsitas Padjajaran. Flandunoe
lwan Ariawan, 1998. Beser don Met<>de Sompel ptuto Pene/itian Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok lwan Priyatna, 2002. Faktor-faktor yon{! berhubungan dengon rislk» terjadinya cacat kust« dan pengaruhny« terhadnp kerugian ekonoml di Kabupate11 Subang Propinsi Jawn Baral Ta/1u11 2002. Univcrsitus Padjajaran, Bandung. Jefferson. Tom & Vittorio Dernicheli, (2000). Elementary Economic Evaluation In Ilea/th Care. Sedond Edltion. BMJ Pul>lishi11g Group, Tavistock Square, J.(111don Kaldaru I lelje, Kerem Koic, Vork Andres, ('.!001) flea/th as Factor of Economic Growth: the Esumian Case, Journal of economic Literature number: 110. F43. Estonia
Miller George. Roehrig C .. Cromwick Paul I lughcs and Lake C'.(2008), Quantifying National Spending 011 Wellness and Prevention. Beyond Health Insurance: Public Policy to Improve Health Advance in I lealth economics and Health Services Research, volume 19, 1-24
Nachrowi, 0 Nachrowi, 1 lardius Usman,(2006). Pendekaton Populer dan Praktis Ekonometrlka Untuk Analisis Ekonomi don Keuanga», Lernbaga Penerbit Fakultas Hkonomi, Uuiversitas Indonesia. Dcpok, Nganda B, Wang'ombe J, Floyd K, Kangangi J, (2003). Cost and costeffectiveness of increased community and primary care facility involvement in tuberculosis care in Machakos District, Kenya. Int J Tubcrc Lung Dis 7 (Suppl I): SI 4-S20. Prijono Tjiproherijamu, & Socsctyo Budhi, (1994), Ekonomi Kesehatun, Rineka Cipta, Jakarta.
Rico Andres A, Iris A, (2005). Guerra Turrubiates, Ricardo Montes de Oca Hernandez Instiruto, Empirical Evidence of the Impect of Health on Economic Growth. Issues in Political Economy, Vol. 14
143
Samuelson, paul A. Oan Nordhaus, William D. (2004), I/mu Makro Ekonoml, edisi ketujuh betas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi Sanjay Dixit, Health Interventions: Evaluation of Cost Effectiveness, Oiplom~ in Health Sysrcm Management (USA). MGM Medical College Indore, website: !ll!P://w,V\v.indmcdice.comlioumals/ppt:cos1%20effcc1iveness%20:i.nalysis.p21 Segel, JE, fl.A, (2006). Cos! Of Illness - A Primer. Report Research, RTI lnternationai. R rt-lfNC Center of Excellence in I lealth Promotion Econoru'cs. North Carolina. Sockidjo Nctoatmodjo ('.!003). Prinsip-PrinsipDasar I/mu Kesehatan Mnsynraknt. Rineka C:ipta. Jakarta
The World Rank (200/'), World Development Indicators 200'!.CIJ-ROM. lmrc.unional Bank for Reconstrucrlon Bank. Washinton DC.
and
Development/The
Thc World
Todaro. Michael &. Stephen Smith. (2006). PembungunanEkonoml di Dunla Ketiga. edisi kcscmbilan. Erlangga, Jakarta Veen J.,Mctzgcr P.. JincevskaM .. Duzcy O.Zagorskij A., et al.2006. Europe and
Eusla Regional Evaluation. Regional Report. 1003 Weil David N.(2006). Accounting for the £/fl'CIof llP.allh r>n Economic Growth, Brown university and NBER. Wing Wahyu Winamo. 2007. Analisis Ekonometrikada11 Statistika de11ga11 Eviews. Cctakan pertama, Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi llmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta, Wyss, Kaspar ct all. 2001. Cost of Tuberculosisfor Householdsand Health Cure Providers in Dar es Salaam, Tamania. ·r ropical Medicine and International
I lealth volume 6 nu. I PP 60-63
Lampirau 1
Hasil Estimasi Model-l CO.I-Direct
Depeocent Variable: COl_lJ\NGSUNG Method: Least Squares Da:e; 09123109
Time: 21;29
Sample: 1 169 lnciuded ooservanons 1€3 White Hetemsked
Coeff!ciEnt
St
t-Stati;;tic
c
56205.49
EDU DGENOER OKlAS AGE KNOWLEUGE INCOME OKERJA1
8460.~33 20644.~
6£>3n.28 4113.952 1&2!!5.23 18.1~1 42 797.7374 6044.309 0.030410 279'3782 261!13.86
0.821991 2.061359 1.267676 o. ·s1226 0.252727 -6.246873
().4123 0.0400
1.26a576
0.2:>64 0.6353 0.4771
DKERJA2
R-squared Adjuste:J l<-sq<Jared S.E. of regression Sum squared resi1 Log likelihood
F-sta~stic Pcob(F-stalistic)
2965180 20t.E094 -37758.04 0.038577 -13299.79 -18859.31 0.23'1985 0.154984 1023120 1.66E+12 -2171.768 5.124514 O.O'.Xll11
-0.~7~199 J).112627
'.tean dependent var S.D.dependenl\Zf
AAalke 111lo a1erion Schwatz crite'ioo Hannan-Quinn aite<. Dcrllln-watsoo stat
Prob
0.2'.168 0.8721 O.&)C8
O.OJCO
105~9.4 111964.1 25.96152 26.12888 26.02944 1.656090
Lampiran 2
Hasil Estimasi Model-I COl-lndirect
Dependent Vanable: COi_ I OK\.ANGSUNG MP.thod· Least sqcares D•!e. 09/2310!? Time: 21:31 Sar.iple; 1 168 lncl~ded observations: 168 White HeteroskedasUcity-Consisto.1'. Standard Errors & C.ovariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-stanstc
Prob.
c
440271.5 ·23146.72 218684.4 -20072.60 -1502.936 -101010.3 0.1':3793 418262.7 95675.79
316090.7 22564.55 106510.6 107415.6 5261.424
1.3e2865 ·1.020374 2.0531i'O -0.186869 ·0.285652 -1.839961 0.851983 2.845304 0.956475
0.1656 0.3091
eou DGENDER DKLAS AGE KNOWLEDGE INCOME DKERJA1 DKERJA2 R-squared Adjusted R-squared s. E. cf regression Sum squared resid Log hkelihOOd F-statistic Prob(F-ctatistic)
54698.CS 0.168775 147001.1 100029.6
Mean dependent var S.D. dependent var 606560.4 Akaike info atterion 7.06E+13 Schwarz cr~erion -2486.618 Hannan-Ovinn enter. 2.610556 Duroin-Watsonstat 0.010386 0.116099 0.071626
0.0417 0.8520 0.7755 0.0676 0.3955 0.0050
0.3403 491830.4 691796.0 29.70973 29.87709 29.77765 1.316434
Lampiran
3
Hasil Estimasi Model-I COi-Totai
DependentVariable: COi_ TOTAL rv:etllod: Least Squares Date: 10/25/09 Time: 13:51 Sample: 1 168 Included observatons: 168 Whije Heteroskedasncty-Consistent Siandard Errors & Covariance Vc11iC:1ble
Coetticient
Std. Error
t-stausnc
c
496477.0 -14666.39 23!l32e.s -17107.42 1301.326 -138768.3 o. 182370
348750.9 23698.85 109377.6 111204.7 552~.787 55435.93 0.162244 153713.7 105386.1
1.4235'l6 .Q.!;18865 2.176140 -0.153837 -0.235543 -2.503220 1.000691 2.634528 0.730803
CDU OGENDER OKI.AS AGE KNOWLEDGE INCOME DKERJA1 f:KERJA;: R-squared AdjustedR-squz~ed S.E. of reqression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
404962.9
77016.47 0.136491 0.093044 688044.3 7.53E+13 -2491.947 3.141551 0.002506
Mean dependent var S.D de,er.dent var A~alkeInfo criterion Schwaiz criterion
Hannan.O.uinnenter. Durbin-Watson stat
Prob.
0.1565 0.5369 0.03Ga 0.8779 C.8141 0.0133 0.3185 0.0093 04G¬ 0 597679.8 722475.7 29.77318 29.94053 29.84110 1.272024
Larnpiran 4
Hasil Estimasi i:t1odel-2 COi-Direct Oepe,rlP.nt V~nable COl_l.ANGSUNG Method: La<>~t Squares Oate: 09123/09 lme· 21·41 s~mpte 1168 lneludr.d Ob"jCrYOlt•ons: 168
White Heterosketl9Sticiry<:;ons.s:cnt S1andard Eir.:is & Covanance V3nabte
Coe'flClf'flt
S:d. Err«
t·St.Jt1stic
Prob
c
48031 56 8667 187 22400.'G 45456J7 290.8811 -:36760.75 -72230.08 -1071556 -172441.6 0.037427 -12169 61 -1914).18
7509917
0.639575 2.02089¬ 137seob 0 23S090 0 344()51! -1.363545 -2 84221S -4.169213 -6.297491 1 250047 -0.44i 105 .().738406
05234 00450 01700 0.8121 07313 0.1747 0.0051 0.01)01 0.0000 0.2132 0.6597 0.4514
EDU OGENO::R OKLASIFl!
4288 784
1620501 1"°9~ 00
845442~ 26959.63 2541533
24500.37 2738258 0029941 2758693 2S933.12
0.209084 Mean de:>endert var 0.153315 $.Q dependen' Vat 103024.4 AAailte info critencn 1.66E•12 Sdiwatt cr1enon -2171-334 Hanna'l-OL1m enter. 3.749069 Ourt.n.Watson stat 0.000091
105849.4 111964.1 25.99207 26.21521 26.08263 1.672363
l.ampiran
5
Hasil l<:sCimasi Model-2 COi-Indirect
Dependent Vaoable; COl_TIOA:( MeUwd. Least Squares Date· 09123/09 Time· 21;44 s~mple 1 1138 Included observations: 163 WMe Heteroskedasticity-Corslstent standard Error:: & variable
covanance
Coeffic1en:
Std Error
!·Statistic
Prob.
c
543801.5
EDU OGEN DER OKLASIFIKASt AGE OKNOWLEDGE1 OKNOWLEDGE2 OKNOWLEDGE3 DKNOWLEDGE4 INCOME OKERJA1 OKERJA2
·24552 80 240873.< ·6113.3C4 1186.393 ·334177.5 ·120616.6 ..3~7~3.2 -624004.4 130760 371506 0 22103,20
354530 6 22373.92 111453 4 109413.0 5440.178 1664986 211120.9 220854.6 2CflZ07.8 0. 161284 137618.5 110551.3
1.533863 ·1.0!?7385 2.161203 -0.074153 0.218080 ·2.0C7069 ·0.571315 .1.572814 ·3 026095 0.860343 2.699535 0.200479
0. 1271 0.2742 0.0322 0.&410 0.8277 O.C465
R-squartd Ad1usteo R·squared S.E. ot regression Sum squared rl!Sl/1 Log likelihood F-stalls!lc Prob(F·statistk:)
o.
0. 147619 Mesn dependent var 0.087730 S D. dependerll var 660754.1 A~alke info criterion 6 81E•·13 Schwarz criterion -2483.548 H:imon Quinn crlte1. 2.459979 Ourbir1·V'l?JU:>v11 stat
0.007293
0.5686 0. 1176 0.0029 0.3909
o.oon 0.13414
491l'30.4 691796.0 29.70890
29.93204 29.79946 1.346798
Hasil Estimasi Model-2 COi-Total
Dependent Var.able COi TOT A!. Method: Least Sq.>a<es Date: 10:7.5/09 T•me· 13:58 Sample. 1 169 lnclude<:l nbseNat!Olls· 108 Wh~e Hetedard Errors & Covan&ncc
Variable
Coefflciert
r
5!'1633.0
EDl! CGENOER DKL.ASIFIKASI AGE DKNOWL~DGE1 DKNOWLEDGL2 DKN:Jl.VLEDGE3 DKNOWLEOOE4 INCOME DKERJAl DKERJA2
-15885.5' 263279.6 -356? €67 -895.5114 -370938 2 -192852.6 4495166 -796445.9 0.176187
R·squared Adjusted R-squ..reo S.E. of regression Sum squared resid Log likeli~OOC F-statistic Prob(F-statistic)
0.166S22 0.108179 682279.1 7.26E+13 -2~.933 2.841579 0.002()43
~
359336.4
3014.C73
Std Error
385930.9 23?33.75 114103.1 113416.7 5705.833 1n74!l 7 214725.4 22:)3.;"i.1 210¬ 446 .5 0.174016 145422.9 116013.3
t-Slati~lic
1.533521 -0.€72158 2.307384 -0031456 -0.156945 -7147?59 -0.898136 -:Z.014647 -3.78(!96() 1.0:2475 2.470076 t'.02~980
Mean dependent var
S.O. dependent var
11.kaike illo ctilerion Schwarz ait·~ Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
PIO)
0.127Z
O.S025 O.C223 09749 0.!\755
003~3 0.3705 0.0'59 00002 0.3129 0.0145 0.9793 597079.8 722475 7 29.77301 29.99¬ 15 29.86358 1.303¬ 72
Lampiran 7
Basil Estimasi Modcl-3 COi-Direct
CependentVariable: COl_LANGSUNG Method. Least Squares Date: 09115/0S "une 07:01 Sample: 1 168 Include
Ccsttic:ent
Std. Error
t-Siabstic
Prob.
c
53311.91 12817.48
54321.73 3850.806 1564!;.43 18403.27 20103.31 26052.57 24995.30 23695.39 27057.87 14951.01 27725.0S 27872.05
0.927289 3.326518 1.4225e7 0.240794 0.051005 "1.207344 -2.6302;1() -4.312494 ~.A74QB2 ·1.0~6481 -0.448834 -0.877686
0.3552 0.0011 01569 0.8100 0.9594 0.2'291 0.0094 0.0000 0.0000 0,3011; 0.6542 0.3815
EDU DGEND:OR DKLASIFIKASI DAGE DKNOWLEDGE1 DKNOWU:OGl:~ DKNOWLEDGE3 DKNOWLEDGE4 DINCOME DKERJA1 DKERJA2 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid t og likelihood F-s:atisuc Prob(F-statistic)
22256.93 4431.392 tJ25.37S -31454.42 -65743.40 -1n2186.2 -175174.B ·15496.44 -12443.95 -24462.92 0.201642 0.145562 103405.0 l.67E+12 -2172.099 3.586374 0.000159
Mean dependent var S.['.dependentvar Akai~e info criterion scnwarz aiterion Hannan.Quinn enter. Durnin-Watson sl31
105649.4 111964.1 26.00118 26.22432 26.09174 1.713758
Lampiran 8
Hasil Estimasi Modcl-3 COi-indirect
uepenoem Variable: COi_ TDKLANGSVNG Methoc· Least Squares Date: 09115.'09 Time· 07.01 Sample 1 168 lnctuJed observalions: 168 White Hotorockedost
Coefficient
Std. Error
t-stensuc
c
420043.0 -~7345.71
3~09~9 1 2444C.25 118125.4 109445.7 136737.2 171870 0 223473 6 213400.2 207174.8 126315.8 139564.9 117091,6
1 395G!l1 ·1.118646 2.09t997 -0.097700 Q.ij20469 ·1.976715 ..().478730 ·1.619220 ·2.G71516 1.549033 2.675508 0.432986
EUU OGENOER OKLASIFIKASI DAGE OKNOWLEOGE1 Di
247117.;l ·10092.62 112188.6 ·340081 6 ·106963.4
·345684.3 -5114905 7 198765.4
373406.9 50699.02 0.161323 0.102165 655498.0 6.70E+13 ·2482.206
2.727930 0.002996
Mean depencent va1 S.D. dependent var Akaike Info cnterlon Schwarz Ct•1erion Hannan-Quinn enter, 01Jf1)in-WRISOn ~lal
Prco. 0. ~64() 0.26SIJ 0.0381 0.9223 0.4132
0.0496 0.6328 0. 1074 0.0047 0. 123'1 00(163 0.6656 491630.4 691796.0 29.69203 29.91607
2~.lll:i49 1 370059
Larnpiran
9
Hasil Estimasi Model-3 COi-Totai
::Ct_
Depender.t Variable TOTAl Method, ~ast Squares Dcte: 101251C9 lime 14 00 Sample i 168 tnctuded observatlOns. 168 White HeteroskedastJcity-ConslSlentStaidsrd Ertors & Col8rian<:c Van.aO!'e
~Oent
SUI Frror
c
4104149 -145~23 2693749 ~261 •23 113214 0 -371515 2
3196428
EDU OOENOER OKLASt::tlV'.SI DAGE OKNO'dLEOGE1 OKNOWLEOGE2 OKMOWLEOGE3 OKNOWLEDGE4 OIM':OME DKERJA1 OKERJA2 R-squared Adjusted A-squared S E. or regresslOI" Sum squared resid Log fikel hOod
~-statisoc P1ob(F·statis1ic)
-112125 8 -4.4787:>5 -7700806 1832&'0 3609630 26236.10 0175757 0.117632
t-St~tisric
Pro~.
1 47166!'
0.1431
'63069'~
.!)
552'98
csers
1209031 1132838 1394:10 9 176806 4 2271612
2.228023 -0055272 0811972 -2.1013-10 -0 760371 -2060061 -3642926 1 403526
00273 0.9560 0.4180 0.0:12 0.4482 0.0402 0.0004 o.1G24 0.0158 Q,8319
'154611 A 211390; 13:.577.3 1478117 0 123423.3
'440A03 0.212570
~•p.an deperoenl var
$.0. depcnd(:nt var Al
597679.8 722475 7 29.76236
25.98550 20.85292 1.325836
Lampiran
JO
Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 1 COi Direct
Hetemskec1astic1ty Test: White 1 395802 11.03164 3'1.96218
F -statisnc Obs'Rsquareo Scaled exprained SS
Prob. F(8.15aJ Prob. Chi-Square(8) Prob. Ct.i-Sqoace\8)
0.20·17 0.1999 0.0000
Test Equ;;iticr.: Dependent variable: RES1D•2 M~thod: Least Squares Date: 09127109 Time: 12:48 Sample. 1 168 lnclud2d observations: 168 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Ste!istic
Prob.
c
t.i7E+10 17913009 3.11E+OS -5.27E+09 -3436840. ~.85E+OO 0.004422 -5 071'+0$ .£.18E+08
8.70E+('9 57322316 4.S2E+09 4.23E+C'9 2967670. 4.76E•OB 0.003341 7 l8E+OO 7.30E+OO
2.033100 0.31259~ 0.674072' ·1.244419 -1.1560.94 ·1.858572 1.323662 -0.706057 -Q.084574
0.0437 07550 0.5012 0.2152 0.248e 0.0049 U.18i5 0.4812 0.9327
EDu•2 DGENDER•2 DKLAS•2 AGE•2 KNOWLEDGE•2 INCOME'2 DKERJA1·'2 DKERJA2•2 R-squared Adjusted R-squored S.E. of regression Sum squared resid L09 likelihood
F..statistic Prob(~-statistic)
0.065665 0.018654 2.62E+10 1.09E+23 -4263.818 1.396802 0.2016:;4
Mean dependent var
S.O daperdent var A'!l'.aike. into criterion Schwaiz cntenon Hannan-Ouinn criter. Durbin-Watson stat
9.91E+09 2.64E+10 G0.80066
51.034'2~ 50.93400 2.140170
Larnpiran 11
Hasil Uji White Tan pa Cross Terms pada Model 1 COi indirect Heteroskedasllaty Test Whrte
Ots·R-squared
O 608374
Prob.F(8.159) 4.989750 Prob. Cti-Square(8)
Scaled explained SS
2924498
F-sta6stic
Prob. Chi-Squa-e:si
0.7$99 0.7587 0.0003
Test Equation:
Dependent Variable: RESID"2 Method. least SQuares Dale 00127/09 T:me: 14:4/J Sample: 1 168 lncl>Jdec obeervanoos:168 Variable
Coeffi::iet>I
Sld Error
t-Stabstlc
Prob,
c
1.81E+l 1 -1.04E+~ 2.85EH1 -2.61E+1G -494244o"'2 -2.70E•10 0.0215i>3 4.05E+11 7.98E+10
5.12E+11 3.37E+09 272&11 2.49E:•11 1 /!>E+-08 2.80E+10 0.196511 423E+~l 4.30E+11
0.353934 -0.030852 1.049778 -0.104675 -0.283134 -0 964702 0.109732 0.957527 0.185816
0.7239 0.9754 0.295<1 0.9168 0.7774 03367 0.9128 0.3398 0.8528
EDU'2 OG::NOER'2 OK1.AS•2 AGE-'2 KNOWLEOG£•2 INCOME'2 DKERJA1•2 DKERJA2'2 R-squared A!ijusted R~red S.E. of regression Sum squared resid log like~hood F-statistic Prob(F sbtistic}
0.029701 -0.019119 1.54E+12 3.77E•26 -494e.334 0.608374 0.769926
Mean depen'1eot var S.O. depende!l1var Alca'keinio crit~ Schwarz criterion Hi!man-Ouim ctller.
Olllb&Watsonstat
4.21E-.11 1.53E+12 5901588 59.18324 59.08360 1.339583
Lanrpirau
12
Hasil lJji White Tanpa Cross Terms pada Model I COi Total
Hel.eroskedastici:y Test: White F-statistoc Obs"R-squared Scaled explained SS
o.soecsz 5.463410 ?8 03998
Prob. f(8, 159) Prob. Chi-Square(8) Prob. Chi-Square(8J
0.7190 0.7071
0.0005
Test E1;uetion Dependent Variab;e: RES:IY'2 Memod: Least Squares Date· 10/25i09 Time. 13 49 :>ample· 1 168 Included observations: 168 Variable
Coefficient
Std. Error
!-Statistic
Proo.
c
1.57E•11 -1.31E+CA" 2.81E•11 -1.71E+10 -34592415 ·2.98E+10 0.079053 4.07E+11 1.1:iE+11
5.09E+11 3.36E+09 2.71E+1~ ~.46E·<-1 • 1.74E+08 :<..t9E+10 0.195650 4.211::+1i 4.28E+11
0.309085 -O.C'39003 1.039047 -O.Ce68t8 -0.199039 -t.Ce8230 0.404052 O.!AAl124 0.263370
0.7577 0.9689 0.3004 0.9452 0.8425 0.2870 0.6867 0.3345 0.7926
EOU'2 DGENDER'2 DKLAS•2 AGE'2 KNOWLEDGE'2 1NCOME'·2 DKERJA1'2 OKERJA2'2 R-squared Adjusted R-squared S.E. of r,.gression SurH squared resid Log likelihood F-
0.032520 -0.016158 1.53E+12 3.74E+26 494(.596
0.668067 0.719038
Mean oepenaem var S.D.dependentvar Akaike info criterion Sdlwarz criterion
Hannan-Quinn criter. Durbin-Walson stat
4.48E+11 1.52E+12 59.00710 59.17445 59.07502 1.344914
Larnpirau
13
Hasil Uji While Tan pa Cross Terms pads Model 2 COi Direct
Hctcroskcd~sttoty Test WMe F-statistoc Obs"R-•qu.::rcd S<:aled e.';i~alred SS
111·599 122-105 3825842
Prob. Flll,156! Ptob. Ctu.Square(l 1) Prob Chi-&iuare(1~)
0.3556 l>.3480 0 000'
Test Eqcatoon Dependent Vanablt>' "es1c•2 MethOd' Le~$! $qi.ares Cate: 09127109 Tioie 14 29 sample: 1 1ee lnduded ob~'Vations 168 Variable
Coetncient
St
t·Sta!ISllC
f'rob.
c
2 28E•10 1175'093 3.4<E+09 5 70E+09 -'W3126 -4.96E+09 ·1.03E•10 -122E•IO ·1 41E•IO 0.00(644 -S.19E+09 -1 071:•09
9!!4c+C9
22S8169 02Ct742 0.720276 -1319'12 ·1.379;35
0.0229
582481C9 4 73E+C9 ~.32E•C9 3047100. 597E+C9 6.32E+C9 662E•C9 9.69E+t'9 0.003416 7.34(•09 I .!>2E+09
EOlJ-'2 OGENOER•2 OKLASIFIKAS •2 AGE•2 OKNOWLEDGE1'2 OKNOWLEDGE2'2 0KNOWLEOGE3'2 OKNOWLEOGE4'2 INCOMP2 OKERJA1'2 OKERJA2'2 R-squa-ed Ad;usted R-squared S. E. of reg1ess1on Sum squared resid Log likelihoo\l F-statistic Prob(F-stabslic)
-0633817 ·1 634442 ·1.644005 ·1.459720 1.359324 -0.707426 -0.142399
0,072685 Me;:in dependent var 0.007297 S.O. depeodenl v~r 266E+10 Akaike 1nfo cntenon 110E+23 Schwan cntenon -4264 551 HannM-Ouinn crile< 111·599 Durlllll-VVa\SOO Slat 0355641
I) 8404
0.4724 0 1891 0.1696 0.4057 0.1042 0.0671 0. ~464 01760
0.4804 0.6869 9.86E+09 2.66E+10 50.91133 5113447 51.00169 2. 134475
Lampiran 14
Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada yfodel 2 COi-indirect
Heteroskedasbcay Test WMe F-stabs!Jc Obs'R-s41Pri!d Scaled explaioed SS
O 89J973 Pron_ F(11, 1::i6) ~.93'3707 Pro:>. Chi-&;u2re(11J 53 5867!' Pro:> Ch,-Square(11)
o.~506 0.5365
0.0000
Test Equation: Depenaent Variable: RESIP"2 Mettoo: tesst Squares Date, VJl27:")g T me. 1 <:35 Sample. 1 168 Included ocservatoos: 168 Va·iabie
Coefficient
Std Error
t-Slatistte
Prob.
c
4_97E+11 -1 34808
~.41E+11 :!.17E.-OO 2.57E+11 2~E+11 1.60E•08 3.25E+11 3.44£+1: 3.60E•11 5 27E+11 0.185774 3.99E+11 4.09E+11
0.919117 -0.042221 1_271739 Q038147 -0.270895 -2.0!7459 -0.518771 -1.086!<63 -1.734409 0.081510 0.707757 -0.145432
0.3595 0.9~ 0.205< 0.9696 07868 0.·:>423
EDL"2 OGENOER•2 Dl"J..ASIFIKASl"2 AGE•2 DKNOWLE0.3E1•2 DKNOJ\ILEOGE2'2 DKNOJ\ILEDGE3•7 DKNOWLEDGE4'2 INCOME•2 DKERJA1•2 DKE.RJA2'2 R-SQUared Adjusted R-scuarad S.C. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F·s1atistic}
3.27E+11
C.96E-tOS .'488406¬ -£.G6E+11 -2. l3E+11 -3 91E-+11 -9 14E•1'i
0.015151 2.83£+11 -5.QSE+10 0.059111 -0.007233 1.44E•12 3.25E+26 -4935.865 0.890973 0.550633
Mean dependent var S.D. dependent var Allaike info criterion Sd-rw-drzcnterion Harnan-Ouim Ctiter. Oumi~Walson slat
0.!>~fU 0.2787
0.0848 09351
0.480~ 0.8846 4.05E+11 1.44E+12 58.90316 59.12630
58.99372 1 401456
Lampiran
15
Hasil Uji White Tan pa Cross Terms pada Model 2 COl-Tot:tl
H~l~roSkedaSlCly
Test Whle
F-s:atsl1c Obs"R-square
0.9687L2 10.53823 49.84622
?rob F(11156) Prob Cli·Square(l 1)
u ~35'1
Prob. Chi-Square(l 1)
OOJCO
0 <"41
Te5t Equation 0P.penden1 Variable RES10'2 Melhod Lcas1 Square~ Date lOf.l!>/09 T1111e. 1357 Sample 1166 lnckJded observ31ion$ 168 Vanable
c
CoeHioent
Std. E1ro<
l·Statosbc
503E•11
536E•11 3.1~E+J9
0937877 -0.041313 1 277187 0055090 -0 195757 ·2 148162 -069)536 ., 222ec2 ·1840871 0.363948 0.66a752 -V.092368
ecu•2
·1.491:+"8
OGENOER•2 OKLASIFIKA5l'2 AGE"2 OKNOWl.EOGE1•2 OKNOWU:OGE2•2 OKNOWLEOGE3"2 DKNOWLEOGE4•2 INCOME•2 OKERJA1'2
3.26E+11 126C• 10 ·:rl1~~
OKERJA2"2 R-squared Adjusted R-squared
S.E. of regression Sum squared resid Log likeJhOOd F-s:atisbc Prob(F-statioti<:)
-6 !l?F• 11 ·2.35E•11 -41.36E+11 ·9.61E•11 0067025 2.73E+11 -3.74E•10 0063323 -0.002725 143E+12 3.20E•26 ... 934401 0958742
0.486420
2.SSE•11 23X•11 1.S4E+-Oa 3 22E•11 3 41E•11 3.57E•1: 5 22E+l1 0.184162 3.96E+11 4.05E+11
Mean dependent var S.O. dependent var Aka1ke no cnterion Schwal2 crielion HidVli:lft-Olinn ailt!i Ol#tin·W81SOn stat
Proo
0 3498 t.M23 0.2034 09561 C.8'51
C0332
c-eco 02232 00675 07154 0.4920 0.9Z65 4.32(•11 1.43E•12 58.88573 59.108a7
58.91e2s 1411196
Lampiran
16
Hasil Uji White Tan pa Cross Terms padu Model 3 COi- Direct
Heterosl:edasticity Test White
F-statistic Oos•R-square
0.9C0357 10 IJ2W~ 32.06252
Prob. F(li.156) Prob. Chi-Squareii1) Prob. Cni-S<,uarc(11)
05416 05278 0.1)()07
Test Equal on.
DependentVanaole RESllY'2 Meth0d. t.east Sq.iares
Daie: 09127Jr!9 Tune: 14:<7 Sample. 1 163
Included observanons: 168 Variable
Coefncient
Std. ErrOf
t-Statisoc
Prub.
c
131E•10 73175292
9.50E+J9 53567557
DGENOER•2
4.52E+09 -4.84c+09
4.89E-t-09 4.39E+OO 5.09E+<J9
1.3747!:5 1. 3e¬ tt.l:? 7 0.924741
0.1712 0.1739 0 3565
-1.102:2()
0.272G
6.15E+09 6.54E+09 6.77'=+09 9.98809 S.14E
0.025526 -0.64¬ 0036 -1.337853 -1.727106 ·1.574385 0.343570
0.9797 0.5192 0.1829
7.53E+U9
-0.803648
0-4226
7.76E+09
-0-264098
0.7921
sou-z UKLASIFIK~.St•2 OAGE"2 DKNOWLEDGE 1•2 DKNOWlEOGEl-2 DKNOWlEDGE2"2 Ol<Jl:OWLEOGE4'2 OINCOME:•2 DKERJA1•2 DKERJA2•2 R-squared Adjusted R-squared
S.E. ol regreSSIOn Sum squared restd Log likelihood F-s~atistic Prob(F-slati:;licJ
1.30E+08 ·3.97E+09
-6.7SE+09 -1.17E+10 -1.571:•10
l.76E+09 --6.05E+09 -2.05£+09 0.059697 -0.()00607 2.73E•10 1.1~23
0.1174 0.73~6
Mean dependent var
9.95E+09
S O dP.peOOP.nl var Akaike '1io crilefion ScnwaJz aileron
2.72810
-4268.946 Hannan-Quinnenter. 0.900357 0.541560
0.0861
Ourbi~atson stat
50.96364 51.1a678 51.05420 2.071145
Lampiran 17
Uasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 3 COi- indirect
Hetercskedasb::ity Test \Nhi:e
F-statistic Obs"R-squared Scaled expla ned SS
1 2?2409 13.83212 71.347!:!7
Pfob. F(11." 56) Prob Chi-:>~uare(11) Prob. Chi-Square{11)
0.24!:>1 0.2424
O.COOJ
Te.;t Equation· Depencent vanaote, RES10''2 Menod: Least Squates Date: OS/27!09 Tin;e: 14:49 Sample. 1 1f8 Included obsetvations: 168 1-Sts:istic
Frob.
4 78E•11
0.875065
o 3829
2.10:+00
-0.76'1488
2-46!::+11 2-21E+11
1.391498 -0.195042 0.008378 -2.384039 -0.899415
04457 0.1661
Variabe
Ccelficent
Std. Error
c
4.19E•11 2.06E+OO 3.43E+11 -4,31E+1'.l 2 52£+1) -7.36E+11 -2.96ET11 -4.39811 .a.47Et11 4.66E+11 2.81E+11 -1.~E•10
EDV"2 OGENDER'2
DKLAS1Flt'ASl"2 DAGE"2 OKNOWLEOGE1A2 OKNOWLEOGE2"2 0KNOWLE0GE3A2 DKNOWLEOGE4'2 OINCCME"2
DKERJA1"2 DK£RJA2"2 R-squared Adjusted R-sq
F'-slatistic Prob(F.sta!J>ilC)
2.SSE+11
3.09E+11 3.29E+11 3 •1e+11 5.03E+11 2.59E+11 3.79E+11 3.91E+11
-1 289057 -1.685000 1.811170 0.742252
-0.049684
0082334 Mean dependent var 0.017627 S.O. dependent var 1.37E•12 Al
Sdiwau ailerion
Hannan-Oui'ln enter. Durtm-Wa!son stat
08456 0.9218 00163 0.3698 01993 0.0940 00720 0.4591 0.9604 3.99E+11 1.38E•12 58.60114 59.02428 58.89170 1.4¬ 5172
Larnpirun
18
1l;1sil Uji Whit~ Tanoa Cross Terms pada Model 3 COl-Tot:il
Heteroskodasticity Test. White F-statistic Obs'R-squared Scaled ~xplaine~ SS
1.311165 t4 /1777 63 47181
Prob. 1·(11,156) Prob. Clli-Square(11) Prob. Chi Squaro(11)
022W 0,2212 O.OOC-0
Test Equation ::>eo-.ndent Varl~ble: RF.$11JA2 Method I Msl Squares Date· 1~12510~ rme. 14:00 S3mple. 1 ·.66 t11ctuded obsemtlons: 168 variable
C0<0f0c1er11
Siu E11ur
l·Sl9UshC
ProD.
c
3.87E+11 ·1,46E•09 3.41E+11 ./ P.4F+10 0.25E•10 ./.b21:•11 ·2.94E+11 4.84E+11 ·9.02E• 11 4.48E+ 11 2.66E•11 -4.24E+09
4.76E+11 2 09E•09 2 45E+·11 / 20F+11 2 ~5C+11 3 08E+11 3.28E+11 3.40E•1~ 5 01E+11 2.58E+11 3 78E•11 3 69E•11
0.812540 -O.f\42130 1.3eg122 -0 13346C 0.248638 ·2.439057
0.4177 0.5805 ().16~!!
-0.898388
0.3704
·1.'1~'12.2:, ·1 .802262 1.736095 0.703559 ·0.010002
0. 156~ 0.0734 0.0842 0.4826 0.9913
eou•2 DGENDER"2 DKLASIFIKAS1•2 DAGE•2 o:
0.084630 0.020084 1.J7t+12 2.91E+26 -4926.61~ 1311165 0.222827
Mean dA[)(lndcnt var S.O.dependentvar AkaiKe lrfo criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter,
Du1bin-Watson stat
o.~40
o.scse
0.0156
4.28E+11 1.38E+12 58.79302 59.01516 58.88358 1.480413
t.ampiran
19
Crosstabs Tingkal Pengetahuan dengan Tingkat Pendidikan (label 4.7)
kaUahu • Pendldlkan Crosstallulalion Pendldll
so
GO kar_tah Ufak
u
TiltlU
1
Counl Q~w1:hirl
1!50~)
ronalcllkon T;ihu:
Ccuul
2
%\vithlfl Pond1dikt"n Tahu 2
Total
0
37
J~.
l2.5~~
1M%
.0%
0%
22.0%
'"
1a
I~
0
0
•7
2~ I'~
20.so/:
0%
.0%
28.0%
17
2
u
40
?50%
,q,;o,;.
17'%
:u 7~t
r,o 7%
0%
738%
0
3
:1
B
1
0
33
6 5°.4
32.8%
16.3%
J3.3%
.0%
19.6%
0
2
II
.0% 10D.0%
65%
wiflun
0%
-
0
I
6
2
0°k
22%
£.4%
~.1%
•
••
6.t
49
3
2
168
100 0°..:.
100.0°,.;
100.0%
100.0%
100.0%
10G.0%
100.0%
i;OUI~
o/o within 1'6ndl~iken Counl o/n .v1tr11n Poodid~
0
II
Pendid1,en lahu'
9
9
Ccu1'lt 0~
8
I
Ccunt 1-'00(l1dt
Totol
$1
19
30~%
500%
%wiU11n Tohu 3
41
ZlTA Al<•deml
S~Tf'I
Chi-Square Testa
Pearson Chi-Square Littolihood Ratio Lnear·by-Llnear Association
As•1mp Sio I?sided)
df
Valu~
61 938" 45 77• 13,421 168
20 20
000 001 .000
I
N of V;;1lid C-!151'!~ r. The m1rnmum expected c.ount 1s .13. a, eeus (60.0%) havtt ex-ptJl.:t~IJ wunl lttss lh•n .,,
.
ta
..
Symmotric; Measures
"-ymp. Std. Vatuf;!
lr.tervet by tnt~al Ordinal by Ordinal N of Valid Cases
Approx. T"
error'
P.::.o;rGon·c R
~a3
1)71
Spearman CcrreiattOf'l
.260
.071
1t~8
a Nol assuming the null hypothesis, b. Using the asymptotic standetfd e
Appro<. s;g .
3.609
.ooo'
3.469
.001•
I_
Lampiran 20
Crosstabs Upaya Pencarian Pengobatan dengan Gender (label 4.9)
~ 0,,:(111
y~.nL...-• hunnym ttdll.
):::
(',u":f •• "' d,1111
..a1 ~·.
J64~·
41 ,,,,
l• 5" ,.
6J
••
-- .
f~Nl.-r
l'"c:Lf)IJ(l Cti1·S(IU;.lJ't
!.1~cl hooJ R1u1u
1t•H\'•
~""~le-
~r
\',ah>.t
CttumuI) ('(;rr~·~)r'I•
t:-1.!C-:t
2:01· J 759 :202
I
l 194 loll
I
I I
Jo'l
N OI' Valid t"llSCO i. 0 4"('1)~ (ffl~) hti\·f!1•"(pti'11'11COU'll~than5 b Con1pu1cd onty roral~ ui.~lc
l\c
D'tllUCl&.lrl
11$
s,,...mon Comlaelon
us
N of Valid Cases
l!Jiu~-.
Fua Sig (holed)
·•!•~
us l
()ll:!
C'\pcaed tO&.M IS 28 }.l
077
077
168
a. Not assuming tbc null h)polhai:s.
b. lJ~iot; the a:symp
c. Hascd on ncrmal uprro.\1nution.
lo~ h11\u,,
IJ7
E'TOI'
R
"~ '°''
•9
liuct~'l\-(2· lild
"'><>!> Su.
Value Pciu)Ul1)
6)61•
••
•,. "' .1111• ~otnccr
Orduiol by C)rd1MI
J6
C('UN
l'(ltal
lnta ..·al b} l111.c1.._1
)1
C.iunt
---~'· gtndtr
.,
T1ir:.I
rro
wmu
"""'"", ,,,,. -·
14'7
Apps(K S1~ 1)9' llY'
Lampirun 21
Crosstabs Pengetahuan dengan Pencarian Polayanan Kesehatan Lain (tabcl 4.11)
kat tanu • earl yankcs lafnnya Crosstabulatkln
-
c..1ri yanf:e1 l3innya
KaL:anu
Ma• TanJ Tahu 1
Count % y.,l!{hn
'
33
37
IG.e%
89.l\4
100.lo/.
6
.:r
4;
l?,8%
67.2%
1()(1.0%
2;
Ii •2.5% 8
4C '00~% 33
,.
i'4 ?'.4
ll)tl 0%
0
11
% w1tn•"l l\at_1t1hu
100.0'll
0%
IOG.0%
r.nunl 11111 w11n1n kO.l_taht..
69
99 ~8.9%
168 100.0%
P.3t_t~hu
Coun1 % Wlnh Ma1_1ahu
7uhu :'
Toln•J
Tahu• Toto I
Total
ya
rk!a~
Col.nl % w-:tn,n k~•-tl'lt:!J
57 5~~
CuJ1•1 0.4 within k:n_tehv
758%
2$
Coum
41 1%
Ct1l ..Squ1ro To1i1t1
1-symp, Sig (2 Pearson Chl·Square Ukoll'IOOy·Llncar ASsoclarlon
N orva1d cases
sidod)
di
Value tlti.l~~· 75.16'
4 4
60.302 168
I
.000 000 .000
a. I cells (I 0.0%) hdvc i:Aµt.'d\."\J ooun~ less than~. The minfmur'I e)Q)edod eount 15 ... S2 Symmetric Measurn
V411ve
A>ymp. Gld. error'
Interval by Interval Pe,ars()n's R ·.SOI ·.59& Oal by Oro1na1 Spearman CorrehUKlf• 168 N of Valid Cases a. No1 ass1.1m1119 tile nlllf hypolhc:si:;. b. Using the asymptotic s1andard error ass.uming the noll h)1X1thes1s. c Based Ct'• nom11111 tapprcximalion.
App1ox.
1"
05~
91'J!(l
.054
·9.&23
Approx, Si9.
nno' .oooc
Lampiran 22
Crosstabs Kategori COi Direct dengan Upaya Pencarian Pengobatan Lain
(tabel 4.15)
cari yankes lainny• • Kill-Cot Oi..ct Crosmbu!allOn
Kat_COi Oifed 0 • Rp 11>5 000
can yanke:s lainnya bd:a~
Count %Wllh•t C&O y""df)l~ lainnya
Y•
Counr
'I(,""'""' Ca
""wi'hln ca~ yantes r.inrya
Pearson C1>-5:ii;are
40.015'
""Y"' I'· SJg (2 sided)
\'alJe
As-
1000%
'3
56
99
56.6%
62
100.0% 168
35 9%
100.0%
we1S
tided)
.000
000
count 112.5.~.
Sid Snot'
Aoprnx. T'
A:>prox. Sig.
.'68
0>9
f.204
.coo
•811 168
.059
7.20<4
000
b. Usiil!;J uw: asymptotic $ta00.ro enor &$$t.l'Tlr19 dMtnul h~
c, Based on ocrmal approximation
69
B 7'14
Oil(
1 1 1
37.986 Co«en' .00! 44.936 Llkeihood RallO 000 f:i$he-f~ Exxi res~ 39.m 1 000 Linear-oy-~ir>ear Assodao
Interval by tntmaJ Peat1()1'1'SR Ordinal by Otdnal Sf)e""""" Conelatoon Nor Valk! Cases a. Not a.ss11m1f'1'9 the null hypolhests.
6
10131
63 91.W 43.~% 106 63.1%
Coun.t
Votoo
lebih dari Rp. 10HOO
Lampirau 23
Crosstabs Kategori COi Direct dengan Klasifikasi Penya kit(' ibet 4.16)
klasifikasi pcnyakit • Kat-COi Direct CrOS-$tilbulation
K•1_C0lDirect Lebih dari Rp. 10~.000
0 ·Ro. 105.000
•9 721%
kta&fikas1 pooya~ft bta neg COJn1 % within k.la$ifik~si po"yakil
% wttlli1\ k.:asfft1
Totol
19
66 27.9% 100.0% 43 100
57
bla POS CoJnt
57.0% 106
43.0% 100,0% n2 1C.B
63.1%
:Ja.9% 10~.0%
Co-,in:
% within ~1asw11.as1 J)C
Valuo
A$ymp. Sig. (2-sl<'edi
df
Pearson Chi-Square
3.942'
1
.047
Con1inuity CoNoction" L.l<ellhood Ratio
3.322
1
,
OEa
4,009
Tot:-1
E>
045 .052
Fisher'• Exact r .. 1 U1ear·Dt·U1earAssoclauon
033
3.918 1 048 168 N orV•Ud CPqes' a. O tell$ (.0%) h•v• ••P"'-1•dcoui~ loss lllan 5. The monlmum exl)
Allymp. Std. Erro<"
,075 .153 lnterva: Dy lnterv•I f'o0""'1'SR O~n•I by Ordinal Spealll\lln 153 .075 Correlation 168 N of Valld cases a. Nol assuming lhu null hypoltlesis. b. U$ing lhe Mymptotio atandard ctror Q~lllling tile null hypothesis.
c,
Based on normal approximatioo.
/\Dprox. '1"
Awox. SIQ
1.997
.041"
1,997
,()47"
•• 0
0
"
00
0
F.
"'
"'
0
-o
-o
00
0
0
-
0
0
0
-
-o
0
0
0
o-
00
0
0
c
r:
i5 00 00 0 88 0 vv uo g8 gg g v "E gg gg s" "' 8 ,,, g 8v,,, 88 0u 00 N eo a> ·U .., uec "'eo ~ "' "'N"' N 1::! "' c, "' s ~ .... "' "' "' N"' "'"' co~ . ;!l "' "' .... .5 "' 0 0 0
00 00
0
N
N
"' ·~ ~ a
00
0 0 0
00
- --
--
0
00
-o -o
0 ;;:-
0
00
0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
0
0
0
o)
00
..
0
0
00
0
0
0
00
0 0
00 0 "'
0 00 0 0 00 LO 00 "' 0
0
.. .. - - 0
00
00
-- - - -- --
-o
0
o-
0 0 0 0
0
0
0
0
00 "' 0
0
0
0
0
0 0 0 0 LO o)
-
0
0
0
C... N
0
c:i -
00 00 00 00 "' 0
0 0
0 0
00
o-
--
o- o- -o
0
0
--
~
a
0
~
"'0
-
0
"'
0
oc
0
00
s:
o-
0
N-
NN
00
-N
o-
- "' .., "' "' - - -
00
00
0
00
00
00
0
00
00
-o
00
0
00
00
0
00
0
-o
--
ev "0
"'
-
~
.
I 00
0
00
00
-o
0
00
00
"'n
no
0
00
0
0
00
00
0
00
0
~
".e
,, "s
00
00
00
----
-o
00
0
M
N
"'
~
0
s:
.e . - ----00
;; .c
0
0
o-
0
<>
o-
00
o-
-o -o
O>
0
"' "
.,
eo
0 N M
..., "' "'...
O>
N
0
-;;;
..
~ "'
"'.!ll
~
0
o-
a;
0
-o
0
-o .,c
-
0
0
-o
-o
0
- - --o
N
N
0
0
0
1:1;
O> ~ "'32-o "' "' "" "' O>
0
0
0
N
~
N
-
!:!
~
0
.. 0 0 0 0
N
0 0 0 0
0
"' "'
0
0
N
0 0 0 0
ss8 8 g
N
N
0 0
0 0 ,,, 0
0
.,
0)
N
0 0 O> N
0
0
~ ....
"'
"'
..°'"'
"'..,.8 ~ 0
c
5 0
u
c C>
"'"
c
4'
0 0 0 <') <.> u N <')
0 0 0
0 0 0· 0 0 N 0 N
N
<'>
0 0 0 O>
0
-
N
-o
~ !:! ~
e-
0
0
0 0 0
0
~
::i
..
0 0
0
0
-o
o-
0
-o
U)
00
--- - -- - o-
-o
o-
00
.o
0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0
0 0 0 0
rx 0
8
"'- "'-e- - "' '"' -o
N
0 0 0 N
0 0 0 0 0 0 N N
0 0 0 N
0 0 0
O>
0
....
0
N
(')
....
<-
N
N
0
-
-o
0
"' (') 0 N
(')
0
o-
- -- >--· 0
O>
N
§ c;g
0 0 0 r-;
N
0
O>
0
O>
g 88 8 0
0
- "'
N
8 eo g ;;: g :! ., "' "' N 0
- i- - - L' ss § "' "' 8 - - ... I "' i ., "' "' "' "' - :e"' "' "'
~ ~ ~ ~~ <- ~ ~ 0 0 0 0
.... N
0
"' "' !:! "' ... - "' "'
~
0 0 N
~ ~~ ~ ~ ii: l;j
8 80 ....
0
00
....
c
N
;:;
8 ~ 8~
<-
~ ~~
(':lo
g
N
~
~
00 0 0 0 00 N N 0 .<- N
., "' - -- - .. "' - - "' -"' M
N
N
0
0 ... "'"' "' § §"' 8....1"l § ....... "'• "' .... "' "' "' "' "' "'
- "" - .. "' "' .,
°' .!ll c
z S}
o-
00
- I "' .. -
-
(')
I I "'"' -"' - "' ""- "'"' - ,"'c
0 c
0
0 0 0 0
c
N
-o
0 s s 0 0 0 0 s § § § ,_s0 <:> ... ~N., g 1ilN 0"' ...."'.. O>...."' "':! N ....;e ~ ~ ~ 2: 0 "' - "' ;; "'N N 0 "' 0
N
-- -- -
e
u
00
. ;:; "' "' "' "' .... ;:; "' ., .. "' "' "' "' "' " "' "' .. "' - "' "' "' ----- ------ ----- ---:Ji
zn
~"
0
I
)!!
x
0
N N
0
00 0
-
0
N
..
0
0
"' "' "' (')
N
0
0
88 .... ~ 8 N ., "' :;;
N N
.... N
., N
u
0
0 0
~
8
0
8
0 0 0
0 0
•
~
~ e-,
0 0 0
N M
:g "' N
O> 0 M
N
;:;
"'
N (')
00
"E ~
oo co
00
0 0 00
0 0 0 0
co
0 - 00
00
00
-o
OU
00
00
00
00
00
-o o-
00
i5
..
00 nn 00
E0
0
•0
·= ..,"' "' I.>
--
N
.!'!.
•
~~ ~ 0
0
"'
0
-..,..·•
0 0
o-
·c0
N
~ ~ 2
-
0 0
"
..
00
c
0
0 0 0 0 0
c 0
0 0 0
0
0 c 0 '-' 0 c 0 c •0"'
"'
'" "' '"
0
'"'
g~
uu
gg v g~ ~ N N N
n n n 0 nn
n
u ~, 00 00 c» t;'.l ., 0 eo ec
_,.,
uu '-' 0 <')
v "' 88 00 00 88 gg gg g~
<'.)
nn
0 0
"'
<')
.,
o- oc
0
ON
0 0 00
~~
0
0 0
-e- "'
"' ,._ ~ 8"'
o-
0
--
-o -o -o o-
--
00
00
-o
00
"0
-N
"' 0 OM
-o
"'
<"> N
oc gg §8 ., Sl 88
00
c
- - .. - - - - - - - - - ... ... " _,, <">N
~i ,., _U> N
88 g§ 8§ ~g 0 .n f6 ~ .... "' "' ~
-o
00
oc
00
00
oc
-o
0
0
-
00
00
N-
<'>-
NO
--
00
-o
--
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
3
ii! ';l
n "' n no
0
-c
rO
oc
00
00
00
-o o-
00
00
-o
00
00
00
-o
0 00
0
o-
00
o-
"0
00
o-
00
QO
-o
00
-o
00
0 0 0 0 0 Cl
o-
00
00
0
o-
---------- ------
~ ~
"' Ill "'
!
N
00
=>
"'!J -::; s: $
..""' ..
'ii
00
00
o- o-
00
00
-o
- -
0
~
rO
..
00
('J
-o o-
-
0
-o -o o- -o o- o-
--
-o o-
., ~~
i:; lQ
El~
re :q ii! ... ;;; :li "'" P! ...... .,.. N "' ...... ~g
g
--
00
------
-o
0
o- -o
-
00
O>
"' "' ., "' "' - "'
N
N
-
M
o- -o
--
0
o-
N
-
-----.,.. re~ ~M ... 00
i;i ::.i
-- --- -
,.,_
0 0 0
-
~ ~
j .. ..
~
-o
-. . . N
~ ~ ~~ N •• ~ ~ :; ~ ~ N
... ~
~;
0 0
.. .."
-"' <>
;g
-r
0
g' O.!!!
~
"'
~
8 ~ 8 m
B- ~ i..
0 0
g> ;!!
0
~
§§
olcM .. a:
- .. - - - o-
-o -o o-
--
-o
~ ~
0 0 0 0 0 0
-
N O>
§~
~
0
.,
M N
~
§
ID ~
"' "' "' "' w "' ~ "' "' "'"' ~ N g
~ ~~ ~ 0
88
~ ~ ~ ~ ~
~
N
w
U>
~ ~ ~ ; ~
ii:
. - - ... ..... ..."' "'... ..... .."' g "'"' ., . -..
!;; ~
N
~ ~
~
c:; ~
0)
0
0 0
1"'
"' "'
0 8 8 0 g § §§ 00., g0... 0 0 ,._ 0N ,._ § N 0 r-; ,._ "
~
0
~ ~
o- -o
..
--
g
0 0
§ ~
0
... "' ... " "' "' "' "'
8i § 8 g § ... § I f2 I - i - .. iii "' "' g " ..,"' i i - .. ill ! 0)
N 0 N
Cl)~
~
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
~
- 0
0
'II
0
~
"' "' 0"' -" "' N
M
§ ~
- l
00
~ ~
..
~
"'
80 8
e
g g 8 g § g... s ., §§ g 8 s s s s... s 8.., g... g,... §... 88 ,._ ... :;; fi? eo "'... "' "' ,,,"' "' s ., ~ ~ "' • t;; "'"' "' "' ,,,"' "''· :;; - "' l::i ~ ., "' l:i "' "' ..,. "' -
go .,~
z
.
"'"' "'"' ..."' ~
O> 0
0 0
N
N
~ ~
N
$
N
N
;;; ~
0
--
0
1. "' "'
0 0 0
0
0
0 0 N N 0
.. - -
0
0 00 0 0 00 0 0 0 0 «>
..
0 0
•D
... "' "' g ;;; "' :;i ~ "' "' ,..."' .,"' "' ~ " "' "' "' "' "' "'
O>
.,
0 -
E
o-
0
-
-o
·- - 0.
0 0 0 0 00
0 0
-
--
r
8
0 -
o-
0 0 00
00•
0
c
~ 0
.,
0 0 0 0 0 00 00 0 00
00 00 00 00 OD ,,, Q
E 0 !l ;
S!
-e
88 ., ,.., 8., Ou
...
00
N
..,.
"'
00
-o
00
88
- ...- ... ., "' "'... ... ., "'
--- 'a - ,_ 'o oc N
0 0 0 0 0 0 00 0 0 DO 0 0 0 0 0 0 00 00 0 0 00 00 0 0 "' 0 00 -eco~
0
0
-.... - - - - - -
.,,,.
"'0
" ~ r-
00
00
00
0 00 0 0 0 00 0 0 00 0 0 00 0 0 0 "' ., 00 0 00 0 "' 0.., ON <'> "' N D
00 0 00
- . .., - - -
88 8 88 88 8
-
0).,
s
-o
00
o- -o o-
NN
<'> N <"> N N
N-
,.,
<'1 N
- - - - -"'
NN
NN
...... ... ..,
00
00
00
00
--
-o
0 0 00
00
00
00
00
oc
00
00
o-
00
00
-o -o
00
-o -o
--
00
0 0.
--
o-
o-
00
00
00
-o o-
--
I!!
..Ii'
0
~
....
.
g l:l
"' ~~
--
o-
. . -. 00
00
0 0 0 00
00
00
- 0.
00
C)
00
•
00
(')
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
--
-o
00
00
00
00
00
0 •
.
0 •
00
.
00
o-
00
00•
00
----
00
----- ---- - --- - ,,, - "'"' -"' - " ,.,"' - • "' .... . ... ... ., "' :c ., •
o- o-
N
N
• " N
0
----
-o
-- -
-o o-
00
-o
-o -o o-
., "' !a~
--
-o
0
---- - -- --- - -
0 ()
-o o- -o
~
N
N
0
--
N
:!!
-o
0 00
"' 0
N
0
S!
N
--
:::;
~N
0
o-
N
~
~
- -o
-o
0
0 0
~
s"
-o
1-l 1-l
NN
0
0
o-
(')
~
-o
cc
00
!'l
!'l
O>
--
N-
':!c
eo ,, 88 "' "' S! ...
o-
N-
,.s"
"'
888 .,
"' "' "'...
0 0 D 0 0 0 0 0 0 0
- - o-
--
00
0 0
-o
--------
"~ "
0 00 0 0 0 00 00 0 00 00 00 0 .,,
00
- - -o
s
0 00 0 00 0 00 0
00
0 00
-o
N""
0 00 0 0 00 0 "' 0
0
0
0
0
-
N
~
--- 0 0
0
0
.. .. - - ...- ... ...- .. "'- ...- ...- "' .. .. .. .. . "' . !l g 88 § § § § § ...§ 8 8 8 g g g... g 8 8 8 ... j ... I i i ., : ., ... ., : i ... "' re I I I - ii "'g§ § § I I .. ... s: "'.. ., I.. I -. .,"' -- .. ,, .., .., I - ii ::: i I i s "' i ""' "'
"'
:§
~
-
~ N !: O> ~
~ ~ :;;
5
- "' N
"
-
r.> 0 0 0 o 0 0 0 0 c<> 0 0 0 S! N N
"' "'
"' 8 ""' 0., c
"'
~
~
QC
0 0 0 0 0 0
... ... ~((l ~ <'> "' "'
~
~ ~
S!
~
N
~ ~
.... !:
N
~
~
;i; ~
N
~ ~
"
~
~
N
:;;
~
g g... 8... 000 000 ~ ~ ~ ~ ~ 8 ... "' "' !<: :. l!.' l!.' :;!" N
O>
"' "'
~
~
~
~
N
0
88
888
•
~
:;;
~ ~ ~ ~ ~
o
:g
O> O>
ij
:;:
~
0§
~
~ • ~ ,., ~
~ ~
~ ~
00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 .., 0 0 0 <") <'> N
"' "
. .. .. .. --
88 8 8 88 "' .., ... ... - ., "' .., "' s 88 ....
~ 8 i:l ~ ~ ~ ~ ~~ ::! ~ "' ~
... "'
0 0 00 0 0 N
00
0 0 0,._ 0N
5 <.) 0
"c° c
z ~
:
G)
...... ... ;! ..."' .,... ...... .,... ..."' :il ;;; .,"' ..,.. .,.., ::n~ ..."' .,"' .,"' g o; :;: s CJ, "'"' "'"' "'... .,.. "' -N
<'>
a> o00
N <'> 0 0
-
...
~ 2 ~~ ~
-
8
<>
00
0
0
..
uu
u
:s :5
8
~ -e-r-e-
"'
~
-n
-
o-
00
"
0
Oo
00
0
C>
o-
-o
00
0
0
00
00
-
VO
88 §~ 88 28 88
0
0
-
00
-o
00
88 gg ~~
00
--
o-
00
E
8
6
E
.s N
00
go
m
·c-
88
"' "' "'
gg
~I .. ,., so 0
vu
OU
§§ 88 '"'n rv n ~g 6! ~
-- -
00 00
<>
n n ,-n
w
"'
... ...
~~
0
-o
.....
o-
"'-
<'> N N N
_,., .., ..,
-o
00
-o
00
00
00
00
00
0
on
nn
r. ,- <> n no
_..,
00
o-
--
0
o-
00
00
00
--
vu
UV
·-
0
00
o- o-
00
-o
00
00
o-
00
o-
00
,._
ec
·- c - -'-· 0 0 00
-o
-N
88 00
Or
- - .. -
0
0
"'
•o., ... "' '° - :;:; "----- ---- -- -N
-o
-c
~
.<:'
""m
0
00
"
"
88 gg ,__ " 8S -e- ... •0 ...
0
'r-
0
~
gg
<>
- n
x
-
.• "'
0 "' 0
,__
0 0 0
'O
0
"
N N
-o
0
-o
o- o-
N
0
~~ ~~ ~~
<'>
MN
N
00
00
...
<')
..
<')
-o
00
o-
NN
"'"'
..
00
00
-o
<')
"' s 00
00
~ :!!
"
n n no
"'s:~
s 00
0
N
- 00
- <> o-
!I
"!!!
-s - -
-o o- -o
00
0
Or
0
0
--
00
.. 00
-o
00
-o -o
00
-
00
0 00
00
----
00
0
00
00
.:>
00
00
0
------------ ----t l'l g - °' .., le :;; isl::! le~ .. ... ... m~ :!l ~ ii! g . ct :st - !fl "' ;;; i:1 .."' -.. "' 8. .. - - - ------ --- -!!!
.. - - - - - 0\
;1;
-o o-
;;
o-
-n o-
0
-o
00
<')
;)Ii
N
..
l'¥ ( ...
0
0
0
ro
-o
~~ ~ ~~
0
0
0
o-
0
<:)
0
N
00
N-
-o
0
0
0
m
" "'§ 0
-- -----o
:;;
..
l!
8
"'.~
-
8
.. - -"' x
B "' " QC
..
§
0 0 0
~
O>
0 0 0
•• ..,"' ~ "' ~ N
O>
0
00
00
N
N
g 00 88 0 "' 0"'.., ~ ~ ~ ~~ le r.; N O> •- N "' ~
00
0
00
0
O>
N
~g ~ gg:'6
§
N
N
~
<'>
~
~
0
~
~ ~ ~ ~ ~ ~
g
0 0 0
~
~
"'
~ ;1;
~
~
0
!::! ~
:ll "' ~
~
§8
00
0
~ ~~ ~
8§
§
iI ::: i i - I I... § 8 §§ § ... i i · ~ I i .. I -- I .. "' ... "' ~ ~
N
~ ~ ~ ~ ~
?;;
00 00 00
0 0
~ ,._ ,__ ~~ ~ ~
8 ,._
0 00 0 00 0 00 N NN
8
-
"'
0
"'5
-<')
- -
0 0 0
0 0 0 0 0 0 N N
- "'·-
~ ~ g ~
N
I-
0 0 0 N
8 8 §0 0
.., ... .. - - - - - .,- "'-- -
-o c
°e
~(I)~
a:
OJ
0
-
N
:: ::
~ ~~
0 0
00 0 00 0 "' -o e- ...
0 0
0 0
-o ec eo eo
., ., "' "' "'::? "'"' ~ !?, ~ "'"' "'"' "' "' "' N
N
0
z
U)
- ------,_ ., "' - "' "' - "' - "'- "' "'- - "' .. - "' - "'0
0 0
0 ~ ;1; ~ ~
0 00 c "' 00 " 8 00 ~m c: "' -"'
0
'
§,__
c
0
. .
"' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'
.."' ...
~
·- .
<J
..
-o ....
0 N
;;; NM ~~
--..
~
o-
" "' ~ ~~ - "'- !::!"' ~~ N
N
0 0 0 N
N
0 0 00 00 NN
"' ~ !'.! !'.!
~ ~~ ~ "' ~
...
!:! ti? ..,
., ..,
g N
O> <')
i~ "'
0 0 0 0 N N
"'
.- • "'.., ! "' "'... 0
! :!
:!
"-00-00000000000000-000
E
~ 0
0000 0 0 00 ~
s00
0)
(1)
ocgcg '¢
co
0 Q
(') Q 0000 0000
0000 tnoono (0
(0
,...
,...
0000000000000000000000
00000000000000
..-.000.-000000..--.--
",.
O>
0000 0000
0000 ('I.I
Cl;I WN
0""''° ID .'!"" ,,..
go
08
~-
N
N
0"'
5 o
000000
-0-00000
0
0
gg O
g
-e
g
I .ampiran ~S
KUESIONER PENELITIAN BIAY A SAKrT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BANDUNG
A.
8.
PERINCIAN PEWAWANCARA 1 Tgl. Wawancara 2. t.okast VVawancara 3. Narna Pewawancara -1 Nomor Kuosioner
Pusk./RS
KARAKTERISTIK RESPODEN DAN KLASIFIKASI PENYAKIT Nama Responden 1. P L 2. Jems Kelamin Alamal Respon~en 3.
b. Kabupaten
') P = Perempuan
L = Laki - Lakl
BANDUNG
c. Kecamatan
e. Desati<elurahan 4.
Umur
5
Pendidikan O. Tldak Sekcla~ 1. Tidak Lulus SD 2 SD 3. SLTP
6
C.
Pekerjaan 1. Pe9awsi Neoen 2. Pegawal Swastall:aryawan pabrik 3. Wira&wasta 6. Lain • Lain (sebutkan) : ..
RT/RW Tah~n 4 SLTA
5. Akademl 6 $1
4. TNllPolri 5. Pensiunau
6. lbu RT 7. Petani/nelayan
. .... .. . .
7
Pengetanuan Responden Sebelum berobat di tempat se~arang, opakah bopak/ibu lahu tenlan~ TBC? a. ge)a'a.taide penyaK
6
Berapa Perl(ilaan pendapatan ktduarga da•arn 1 bu Ian?
9
Serape Beseo Reta·Roto Pongeluaran Bulanan Keluar9a Bapakltbu ? (harus termasuk : makanan. penclldlkan, kesenatan, transportasi. hilluoan, ttll~kon1unika,;I listrik. sewllldcolan) .
1O
Klasifikasi Penyakit :
1. TB BTA Neg
..
2. TB BTA Pos Baru
KOMPONEN BIAVA LANGSUNG No.
Jenis biaya yang dikeluar1
2 Biava membeli obal sendiri lselaln obat crooram dari UPK)
Biava
Frekuensi
Total Biava
-
3 Biava pemeriksaan laboratorium
4 Biava Rontaen 5 Biava konsultasi 6 Diava atas tindakan venQ dilDkuk.on lo!al biava
1
D.
KOMPONEN BiAYA TIOAK LANGSUNG
I.
Biaya yang dikeluar!(an Penderita 11 Jenis Transportasi epa yang bapakfbu gunak"n umuk pergi ke puskesmaslRS? 1. Motor Pribadi 5. Jalan Kaki 6. Taxi 2 Mobil Pribadi 3. Kendaraan Umum 7. tan · laSl, sebutkan .
4. Ojek
12 Biaya Transport unluk pergl ke Puskesmas/RS Bulan
Frel
Biaya/ kur4ufl!;iln
Total Bia\'a
1
2
3 4
5 6
I
7
13 Ap,.k;ih penghasilan bapak/ibu sehari-hari menurunlhilang kareoa oenyakit lfli ? 1. Ya 2. Tidak 14 Jika ya berap" pendapa:an ~ang hian,l<Mena saM TBC? Bulan
J1nlh hari lidak bekeria
Pendapatan yang Iliana per hari
Total pendapatan vang ttilang
1 2 3 4 5
6 7
II.
Biaya yang dikeluarlapaMbu gooa
3
I
4 5 6
I
7
18 Apakah penghasilan bapak/ibu seharl-Nn menurunlhilangkarena menganw pernlerita? 1. Ya
2. Tidak
2
19 Jika ya. berapa pendapatan yang hilang karena mengantar penderita? Bulan 1 2
Jmlh hati tidak bekeria
Pendapatan vang hilanQ per hari
Total pendapatan yang hilang
;i
4
5
6 7
E.
Pola Pengobat3n R&Sponden Sebelum berobat ke PusktHSmaslRS 20 Sebelum ba:i
12) Ya I Tldak
(3) B<>r3p3 Kari
-
21 Kalau ba~al
Biava Yan!J Llikelualtan cencerna (Rn.) Biava Tdk Langsun11 Biava Lan sunQ Jasalayanan ooat Rontgen Lat> Transpon
1. OukunfTradlslonat 2. Uokter swasta 3. MantrilBidan 4. Polindes 5. Klinik Swasta 6.RS 7. Temoat Lainnva:
3
KUESIONER
LANJUTAN
Komponen Biaya langsung 13iaya yang dikeluarkan 1 Biaya yan·i dikelJarkan
BILA PASIEN PERNAH DIRAWAT 01 RUMAH SAKIT
Penderita setama dirawat
di RS
rindakan
Bia~a (Rp.)
1. Biaya Kamar 2. Biaya Ookter 3. Biaya Obat 4.
Biaya
Dk:gnJsis
( Pemeriksaan Lab, darah, 6. Lain - loin (scbutkan)
dlO
T:ital Komponen Biaya tidak langsung Keluargalpenunggu pasien 1 Jika yang menunggui a,da bekerja, apa~h (11a narus tidal< masck kesja? (untuk o;ang yang menung~ui pas-en yang paling sering.tsetiaphar saja)
1. Ya 2. Tidak 2 Jika ya. apakah kalau tidal<. masuk kerja dia nares kehilanga1 pendapataMya? 1- Ya 2 Tldak 3 Jika ya, berapa pendapatannya yang hilang selama rnenunggt.i ~-asien dirawat inap di RS?_
., .. .,.
4 Berapa biaya yang d1keluarkan selama rncnunggu pasien di RS?
Total lli
JenisBiaya 1. Transpcrtesi 2. Makan dan Minum 3. Lain - lain (sebuU
.................
...................... Ju11lah
4