T'PAYA KONSERVASI TANAH DARI SUMBER CEMARAN AIR
1
Oleh:
Dr.rer.nat. Moh. Husein Sastrane gara'
PENDAHULUAI\ RUU PPIH telah disahkan oleh pemerintah atas persetujuan DPR untuk menjadi
UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009 tertanggal 3 Oktober 2009 sebagai pengganti UU Nomor 2311997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU PPLH masuk dalam Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 140. Hal yang
menarik adalah
UU dibuat
dengan tojuan untuk menjamin keberlangsungan
pembangunan ekonomi nasional yang mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
pencemaran danlatau kerusakan lingkungan hidup terjadi seperti perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,
dan penegakan hukum.
Perencanaan dilaksanakan melalui tahap inventarisasi lingkungan hidup, penetapan
wilayah ekoregion, dan penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH). Pemanfaatan dilaksanakan sesuai RPPLH. Apabila RPPLH belum tersusun, maka pemanfaatan dilaksanan berdasarkan daya dukung dan daya tampung
t Makalah disampaikan pada kegiatan Talk Show "Radioo'Kabupaten Banyumas tanggal
bio.unsoed.ac.id
22 Agustus 2015 2 Dosen Tetap Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
lingkungan hidup. Pengendalian pencemmm dan/atau kerusakan lingkungan hidup meliputi pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan. Pemeliharaan lingkungan hidup melalui upaya konservasi sumberdaya alam, pencadangan sumberdaya alam danlatau pelestarian fungsi atmosfer. Pengawasan dilakukan oleh menteri, gubernur, atau bupati/walikota. Penegakan hukum dilakukan oleh pengawas. Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan melakukan pelanggaran terhadap
izin lingkungan, maka sanksi
administratif akan diterapkan berupa teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan.
CEMARAN AIR Salah satu kajian yang dilakukan untuk pengendalian adalah Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) terhadap suatu industri. AMDAL merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha danlatau kegiatan. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL, wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan
-
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL),
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang
jenis rencana usaha danlatav kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL menyebutkan beberapa bidang yang perlu mendapat perhatian penuh. Hal ini dilakukan agar kegiatan industri yangadatidak semakin menurunkan potensi sumberdaya alam dan
bio.unsoed.ac.id
lingkungan yangada.
Zat pencemar dalam air yang dihasilkan oleh industry dapat dikelompokkan menjadi yang dapat dibiodegradasi dan yang tidak. Zat pencemar yang dapat dibiodegradasi terurai relative cepat oleh proses siklus kimia secara alamiah sepanjang
zat penoemar tidak melampaui beban dari ekosistem. Termasuk kelompok ini
adalah
limbah domestic, senyawa organic, limbah yang memerlukan oksigen dan nutrisi tumbuhan. Untuk penanggulangannya diperlukan upaya pencegahan terhadap kelebihan beban ekosistem (Soerjani, 1990).
Zat pencemar yangtergolong biodegradasi lambat seperti senyawa kimia organik sintetik" detergent, DDT, akan tetap tinggal dalam jangka waktu yang lama namun
mungkin dapat terurai atau berkurang dalam jangka waktu yang lama. Katena zat pencemar
ini sukar dihilangkan
metode pengolahan limbah, maka pengendalian harus
ditekankan pada pencegahan dan pengurangan masuknya
z-at
tersebut ke dalam sumber
air (Soerjani, 1990).
Zat pencemar yang tidak dapat dibiodegradasi seperti logam-logam, plastic serta beberapa bakteri dan virus harus dikendalikan baik melalui proses pengolahan air limbah maupun pencegahan masuknya zatini ke dalam sumber air (Kusnoputranto, 1985b). Secara garis besar, upaya pencegahan pencemaran dapat dilakukan antara lain
(Kusnoputranto, I 985a):
{
l.
Konservasi tanah dalam upaya pengurangi pengendapat di dalam aliran badan air karena merupakan sumber terbesar pencemaran air;
2. Memproses
limbah cair sebelum dialirkan ke sungai dengan septik tank dan
kolam oksidasi.
bio.unsoed.ac.id
J.
Mengurangi penggunaan pesticida untuk pengendalian hama dan penyakit, dunakan upaya pengendalian dengan cara hayati serta bioogis;
4. Menggalakan motto 3r (reduce, reuse' recyle) untuk proses daur ulang, sehingga dapat mencegah Pencemaran
air'
KONSERVASI TANAH Refuge Pengelolaan sampah menurut Amvar (1979) dilakukan dengan cata dan Refuge storage (penyimpanan sampah), Rtfuse collection (pengumpulan sampah),
Anryar (1979) disposal (pembuangan sampah). Sistem pembuangan sampah menurut
dilakukan dengan
caltr-
Hogfeeding (sampah untuk makanan babi), Discharge to sewers
(pemecahan sampah menjadi partikel halus), Reduction (pemecahan sampah menjadi yang masih komponen seperti lemak), Recycling (pemakaian kembali komponen sampah
dapat dipergunakan), Salvaging (pemakaian kembali sampah yang masih dapat dipergunakan), Incenqration (pembakaran sampah secara kolektif), Individml (penimbunan incenaratior (pembakaran sampah secara individu), Dumping in water
sampah
di badan air), Landfill
(penaruhan sampah
di
bagian tanah yang rendah),
Dumping(penimbunan sampah di tanah), Sanitary tandfilt (penimbunan sampah di tanah secara$erlapis-lapis), dan Composling (pemupukan sampah)
PENUTUP
Upaya konservasi tanah dalam aliran badan air perlu dikakukan karena
bio.unsoed.ac.id
air merupakan sumber terbesar pencemaran air. Pencemaran yang terjadi dapat berupa permukaan dan tanah.
DAFTAR REFERENSI Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2001. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001. Kantor Negara Lingkungan
Hidup, Jak'arta.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik lndonesi4 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 tahun 2004. Kantor Negara Lingkungan Hidup, Jakarta. Presiden Republik lndonesia, 29A9.
UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009. Sekretariat
Kabinet, Jakarta. Primaclg R.B. 2002. Essentials of conservation biology. Third edition. Sinauer Associates Inc., Sunderland. Sastranegara,
M.H. 2904. The impact of forest use on the intertidal crab community in
managed mangroves of Cilacap, Centra Jav4 Indonesia. Cuvillier, Gdttingen.
bio.unsoed.ac.id