BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VII SMP
Artikel Jurnal
Oleh: GIRI ISNA PUTRA NIM K3109035
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
BIMBINGAN KELOMPK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA Giri Isna Putra dan Sutarno Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRACT Giri Isna Putra. THE EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING WITH ROLE PLAYING TECHNIQUE TO IMPROVE THE INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL OF THE 7TH GRADE STUDENTS (Study in SMP Negeri 2 Baturetno School Year of 2012/2013). Thesis. Faculty of Teacher and Training Education Sebelas Maret University Surakarta. November 2013. The objective of this study is to find the effectiveness of group counseling with role playing technique to improve the interpersonal communication skill of the 7th grade students of SMP Negeri 2 Baturetno Wonogiri school year of 2012/2013. This study was a quasi-experimental design with the type of Non Equivalent Control Group Design. The sampling technique was Purposive Random Sampling Technique. The samples in this study were students of SMP Negeri 2 Baturetno Wonogiri, amounting to 60 people. Source of data derived from the middle school student of grade VII. Data collection technique was using questionnaire instrument. Data analysis was using statistical analysis techniques, Two-Way ANOVA with SPSS application. Based on the testing result of sub-hypothesis I the value of Fcount is 9.138 and Ftable is 3.92, with the significance level of 0.003 <0.05. It is identified that Fcount > Ftable then Ha is accepted. It means that there is significantly difference in the ability of interpersonal communication before being given treatment (pre-test) and after being given treatment (post-test). The testing result of sub hypothesis II the value of Fcount is 5.542 and the Ftable is 3.92, with the significance level of 0.020 <0.05. It is identified that Fcount > Ftable then Ha is accepted. It may imply that there are significantly differences in the ability of interpersonal communications in the experimental group and the control group. The testing result of sub hypothesis III the value of Fcount is 4.850 and the Ftable is 3.92, with the significance level of 0.034 <0.05. It is identified that the Fcount > Ftable then Ha is accepted. It means that there is an interaction between groups of interpersonal communication skills before being given treatment (pre-test) and after being given treatment (post-test) with interpersonal communication skills in the experimental group and the control group. Conclusion of this study is group counseling with role playing technique effectively improving interpersonal communication skills of seventh grade student of SMP Negeri 2 Baturetno Wonogiri school year of 2012/2013. Keywords : group counseling, role playing techniques, students’ interpersonal communication skill
antar
A. PENDAHULUAN
pribadi
merupakan
proses
Siswa SMP pada umumnya
pengiriman pesan dari seseorang dan
berkisar pada rentang usia 12 – 13
diterima oleh orang lain dengan efek
tahun sampai dengan usia 14 – 15
dan feedback yang langsung”. Siswa
tahun, pada usia tersebut masuk
yang dapat berkomunikasi dengan
kategori usia remaja awal. Djamarah
baik tidak akan mendapatkan kesulitan
(2011:
dalam pergaulan dengan teman.
141)
menjelaskan
bahwa
“remaja awal berada pada usia 12 atau
Akan tetapi berdasarkan hasil
13 tahun sampai dengan usia 17 atau
wawancara
18
tugas
dengan guru SMP N 2 Baturetno
perkembangan siswa usia SMP yaitu
Wonogiri pada tanggal 5 Januari 2013,
berperilaku sosial yang bertanggung
masih terdapat beberapa siswa yang
jawab. Sobariah (2005: 21) mene-
kurang
gaskan bahwa “perilaku sosial meru-
menyesuaikan
pakan suatu perbuatan atau tingkah
dikarenakan kemampuan komunikasi
laku yang ditampilkan oleh individu
antar pribadinya kurang. Nampak
dalam situasi sosial dengan teman
ditemukannya beberapa anak yang
sebaya
pendiam, terjadi pertengkaran karena
tahun”.
baik
Salah
satu
individual
maupun
yang
dapat
telah
dilakukan
berinteraksi diri
kesalah
yang
dinamika kelompok dalam kegiatan
jawab
dapat
diwujudkan dalam hubungan teman
dan
teman
kelompok”. Perilaku sosial remaja bertanggung
pahaman
dengan
dan
kurangnya
diskusi.
sebaya di sekolah, seperti toleransi
Peningkatan kemampuan ko-
terhadap teman, partisipasi dalam
munikasi antar pribadi siswa melalui
kegiatan kelompok dan dapat menjalin
layanan bimbingan dan konseling
komunikasi
bertolak
antar
pribadi
dengan
teman.
pada
asumsi
bahwa
pelaksanaan pendidikan mengandung Komunikasi
menjadi
sarana
antar dalam
hubungan pertemanan
pribadi menjalin
dalam per-
masalah
–
masalah
dan
perlu
pemecahan, dalam bentuk bantuan bimbingan
gaulan. De Vito (dalam Hidayat, 2012:
bingan
dan
40) memaparkan bahwa “komunikasi
(Nurhayati,
individual maupun bimkonseling 2011:
160).
kelompok Terkait
dengan kemampuan komunikasi antar
bentuk,
pribadi siswa yang perlu di intervensi,
program,
maka layanan bimbingan kelompok
kegiatan kelompok, organisasi murid,
merupakan jenis layanan bimbingan
role playing, dan remedial teaching.
yang sesuai.
Diantara teknik bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupa-
antara
lain
home
karyawisata,
tersebut,
intervensi
room diskusi,
yang
akan
kan bimbingan yang diberikan kepada
diterapkan yaitu teknik role playing.
sejumlah siswa secara bersama, bukan
Surjadi ( 2012: 81) menyatakan bahwa
individual,
“role playing merupakan situasi suatu
tetapi
perhatian
tetap
diberikan secara individual. Tidjan
masalah
(2000: 33) memaparkan bahwa
singkat dengan tekanan pada karakter
dua keuntungan bimbingan kelompok antara lain, dalam situasi kelompok dapat terjadi saling membantu dalam memecahkan masalah, dan pemecahan masalah dalam bimbingan kelompok sebetulnya terjadi karena aktivitas kelompok itu sendiri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pemecahan masalah pada guru pembimbing.
yang
diperankan
secara
atau sifat orang, kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang masalah yang diperagakan”. Dengan begitu, role playing dapat menambah pengetahuan, mengembangkan ambil
kebebasan
keputusan
dan
meng-
berekspresi
secara utuh. Surjadi (2012: 3) menjelaskan bahwa “role playing dapat mengem-
Pendapat
tersebut
menun-
jukkan bahwa bimbingan kelompok memiliki keuntungan yaitu sesama anggota
kelompok
dapat
saling
membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, selain itu dapat mengurangi cahan
ketergantungan
masalah
kepada
pemeguru
pembimbing. Teknik bimbingan kelompok yang dapat diberikan memiliki banyak
bangkan tiga aspek, yaitu pengetahuan (kognitif),
perasaan
(afektif),
dan
perbuatan (behavioral)”. Aspek pengetahuan ini melibatkan informasi yang sudah didapat dari kegiatan role playing (kognitif), perasaan melibatkan tentang perasaan yang dialami saat dan setelah role playing (afektif), sedangkan perbuatan melibatkan hal yang diperbuat dengan kegiatan role playing
tersebut
(behavioral).
Pertimbangan teknik
role
penggunaan
lain playing teknik
digunakannya antara role
lain,
playing
simpati, rasa benci, marah, senang, dan peran lainnya. Role playing menyediakan
kondisi
yang
dapat
sebagai bentuk kegiatan yang dapat
menghilangkan rasa takut dan cemas,
meningkatkan
komu-
karena dalam kegiatan role playing
nikasi antar pribadi siswa karena siswa
siswa dapat mengekspresikan diri
dapat bersosialisasi dengan teman dan
secara bebas tanpa rasa takut kena
menemukan hal-hal yang baru serta
sanksi dari yang diperbuat dalam
dapat memunculkan imajinasi, metode
perannya.
role
kemampuan
playing
lebih
memberikan
Pelaksanaan
role
playing
pengalaman yang banyak pada siswa
memiliki langkah – langkah yang
untuk berlatih karena di dalam teknik
runtut,
tersebut ada proses kerjasama dan
Hamalik (2001: 214)antara lain: (1)
saling membutuhkan satu sama lain,
persiapan dan instruksi, (2) tindakan
dengan kerjasama dalam kegiatan role
dramatik dan diskusi, (3) evaluasi
playing diharapkan hasil akhir dapat
bermain peran”. Penjelasan paparan
meningkatkan
diatas adalah sebagai berikut.
kemampuan
komu-
nikasi antar pribadi siswa.
merubah
dipaparkan
Langkah
awal
dalam
tahap
melalui
persiapan adalah masalah yang
peragaan dan diskusi. Untuk ke-
dipilih harus menjadi sosiodrama
pentingan tersebut, sejumlah siswa
yang menitik beratkan pada jenis
bertindak sebagai pemeran dan yang
peran, masalah dan situasi yang
lainnya sebagai pengamat. Seorang
familiar dengan keadaan siswa.
pemeran harus mampu menghayati
Pemilihan pemeran tidak dida-
peran
Siswa
sarkan pada keadaan nyata di
berinteraksi dengan orang lain yang
dalam kelas agar tidak terjadi
juga
tertentu
gangguan
hak
pribadi
secara
sesuai dengan tema yang dipilih.
psikologis
dan
merasa
aman.
Selama proses berlangsung, setiap
Sebelum pelaksanaan role playing
pemeranan dapat melatih sikap empati,
siswa harus mengikuti latihan
yang
perilaku
yang
(1) Persiapan dan instruksi
Role playing merupakan usaha untuk
seperti
dimainkannya.
membawakan
peran
pemanasan baik pemeran maupun
jutnya
pengamat dengan tujuan untuk
diskusi yang terpusat pada situasi
menyiapkan
membantu
pemeranan. Masing-masing ke-
mengembangkan imajinasi dan
lompok diberi kesempatan untuk
membentuk kekompakan dalam
menyampaikan hasil pengamatan.
kelompok.
Tutor
siswa,
Tahap
pemberian
berpartisipasi
bertugas
dalam
sebagai
pem-
instruksi kepada peserta meliputi
bimbing dalam proses diskusi
latar
masing-masing
dengan tujuan mengembangkan
karakter yang akan diperankan.
pemahaman tentang pelaksanaan
Secara rinci pemeran diberikan
role playing serta bermakna bagi
penjelasan
hidup siswa, menumbuhkan pe-
belakang
deskripsi
tentang
kepribadian, perasaan, keyakinan
mahaman
dari para karakter. Tahap akhir
untuk mengamati dan merespon
dalam pemberian instruksi adalah
situasi dalam kehidupan sehari-
kelas dibagi menjadi dua yaitu
hari.
kelompok pemeran dan kelompok pengamat.
Pengamat
baru
yang
berguna
(3) Evaluasi role playing
bertugas
Berdasarkan kegiatan pemeranan
mengamati jalanannya pemeranan
yang telah dilaksanakan, siswa
meliputi
memberikan keterangan tentang
perasaan
individu
karakter, karakter khusus yang
keberhasilan
ada di dalam situasi dan respon
dicapai
yang dilakukan.
playing. Tutor bertugas menilai
(2) Tindakan dramatik dan diskusi
dan
dalam
hasil kegiatan
yang role
komentar evaluatif dari siswa.
Tahap ini merupakan pelaksanaan
Komentar dari siswa dipadukan
pemeranan.
yang telah
dengan catatan-catatatn selama
terpilih memainkan peran sesuai
pelaksanaan role playing untuk
dengan situasi dan karakter. Tugas
menentukan
anggota
bangan
Aktor
kelompok
sebagai
tingkat
pribadi,
perkem-
sosial
dan
audience, mengamati pelaksanaan
akademik siswa. Komentar dan
pemeranan. Setelah pemeranan
catatan
selesai, seluruh anggota selan-
kedalam jurnal dengan tujuan
tersebut
dimasukan
sebagai bahan perbaikan dalam
yang akan terjadi berikutnya. Hal ini
kegiatan role playing selanjutnya.
sesuai
dengan
tujuan
penelitian
Penelitian peningkatan kemam-
eksperimen bahwa penelitian ini untuk
puan komunikasi antar pribadi dengan
meneliti hubungan sebab akibat antara
layanan bimbingan kelompok pernah
dua variabel, yakni variabel bebas
dilakukan
(2012).
(bimbingan kelompok dengan teknik
Berdasarkan hasil penelitian yang
role playing) dan variabel terikat
telah
(kemampuan
oleh
Jati
dilaksanakan,
menunjukkan
komunikasi
antar
bahwa layanan bimbingan kelompok
pribadi). Rancangan yang digunakan
dapat
dalam penelitian ini adalah rancangan
meningkatkan
komunikasi
antar
Sehubungan
dengan
kemampuan
pribadi
siswa. hal
Eksperimental). Jenis rancangan yang
untuk
digunakan adalah rancangan kelompok
tentang
kontrol tidak sepadan (non equivalent
kelompok
control group design). Rancangan
dengan teknik role playing untuk
penelitian ini didalamnya terdapat dua
meningkatkan
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan
tersebut,
peneliti
melakukan keefektifan
dengan
penelitian eksperimental semu (Quasi
tertarik
penelitian bimbingan
kemampuan
komu-
nikasi antar pribadi siswa kelas VII
kelompok
eksperimen.
Kelompok
SMP N 2 Baturetno Wonogiri tahun
eksperimen
diberikan
treatment
pelajaran 2012 / 2013.
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment. Penelitian dilakukan di SMP N
B. METODE PENELITIAN Metode
penelitian
yang
2 Baturetno Wonogiri pada semester
digunakan dalam penelitian ini yaitu
genap tahun pelajaran 2012 / 2013.
eksperimen.
Sampel
penelitian
eksperimen
yang
digunakan
untuk
dipilih dengan pertimbangan bahwa
penelitian berjumlah 60 siswa kelas
eksperimen
metode
VII yang terbagi menjadi 30 siswa
penelitian yang sistematis dan logis
anggota kelompok eksperimen dan 30
untuk menjawab suatu pertanyaan
siswa anggota kelompok kontrol
apabila
merupakan
sesuatu
dilakukan
dalam
kondisi dikontrol dengan teliti apakah
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perlakuan
diberikan
dengan signifikansi sebesar 0,200.
berupa bimbinga kelompok dengan
Hasil uji normalitas data pre-test
teknik role playingkepada siswa kelas
tentang kemampuan komunikasi antar
VII anggota kelompok eksperimen
pribadi
yang berjumlah 30 siswa. Pelaksanaan
diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov
bimbingan kelompok dengan teknik
Z sebesar 0,090 dengan signifikansi
role playing dibagi kedalam lima
0,200. Sedangkan hasil uji normalitas
satuan layanan yang dilaksanakan
data skor post-test tentang kemampuan
dalam lima kali pertemuan dengan
komunikasi
alokasi
setiap
kelompok eksperimen diperoleh nilai
pertemuan dan dua kali pertemuan
Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,089
digunakan untuk tes awal (pre-test)
dengan signifikansi sebesar 0,200.
dan tes akhir (post-test) dengan alokasi
hasil uji normalitas data skor post-test
waktu 30 menit.
tentang kemampuan komunikasi antar
waktu
yang
90
menit
Berdasarkan perolehan skor
pribadi
siswa
kelompok
antar
siswa
pribadi
kelompok
kontrol
siswa
kontrol
pre-test siswa kelompok eks-perimen
diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov Z
memiliki mean sebesar 100,13 dan
sebesar 0,106 dengan signifikansi
skor pre-test siswa kelompok kontrol
sebesar 0,200. Dengan demikian, data
memiliki
skor
mean
sebesar
99,87.
pre-test
dan
post-test
pada
Sedangkan perolehan skor post-test
kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok eksperimen memiliki mean
kontrol berasal dari populasi yang
sebesar 106,57 dan skor post-test
berdistribusi normal.
siswa kelompok kontrol memiliki
Hasil perhitungan uji homo-
mean sebesar 100,97. Selanjutnya
genitas
dilakukan
persyaratan
Levene’s Testdiperoleh nilai sebesar
analisis yaitu uji normalitas dan uji
0,180 dengan signifikansi sebesar
homogenitas. Hasil uji normalitas data
0,673. Karena nilai signifikansi 0,673
pre-test
> 0,05, maka dinyatakan bahwa varian
komunikasi
pengujian
tentang antar
kemampuan pribadi
data
pre-testmenggunakan
siswa
kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok eksperimen diperoleh nilai
kontrol adalah sama atau homogen.
Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,095
Hasil perhitungan
uji homogenitas
data post-test menggunakan Levene’s
Sub hipotesis pertama yaitu ada
Test Levene’s Test diperoleh nilai
perbedaan kemampuan komu-nikasi
sebesar 0,157 dengan signifikansi
antar pribadi siswa sebelum diberi
sebesar
sig-
perlakuan (pre-test) dan setelah diberi
maka
perlakuan (post-test) secara signifikan.
0,693.
nifikansi
Karena
0,693
>
nilai
0,05,
dinyatakan bahwa varian kelompok
Adanya
perbedaan
eksperimen dan kelompok kontrol
dipengaruhi
oleh
adalah sama atau homogen. Merujuk
diberikan yaitu bimbingan kelompok
pada hasil uji homogenitas pada data
dengan teknik role playing. Hal
pre-test dan post-test di atas maka
tersebut
dapat disimpulkan bahwa seluruh
perhitungan uji sub hipotesis satu
varian
dan
bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar =
kelompok kontrol adalah sama atau
9,138, sedangkan Ftabel sebesar = 3,92.
homogen.
Maka Fhitung> Ftabel sehingga dapat
kelompok
eksperimen
tersebut
perlakuan
didukung
dengan
yang
hasil
Setelah pengujian per-syaratan
diputuskan bahwa Ha diterima dengan
analisis terpenuhi selanjutnya dilak-
signifikansi 0,003 < 0,05, maka ada
sanakan pengujian hipotesis untuk
perbedaan yang signifikan. Adanya
mengetahui diterima atau tidaknya
penerimaan Ha dan tingkat signifikansi
hipotesis yang diajukan. Hipotesis
yang telah diketahui membuktikan
dalam penelitian in adalah bimbingan
bahwa ada perbedaan kemampuan
kelompok dengan teknik role playing
komunikasi antar pribadi sebelum
efektif untuk meningkatkan kemam-
diberi perlakuan (pre-test) dan setelah
puan komunikasi antar pribadi siswa
diberi perlakuan (post-test) secara
kelas VII SMP N 2 Baturetno tahun
signifikan.
pelajaran 2012/2013. Uji hipotesis keefektifan
bimbingan
kelompok
Sub hipotesis kedua yaitu ada perbedaan kemampuan komunikasi
dengan role playing untuk mening-
antar
pribadi
pada
kelompok
katkan kemampuan komu-nikasi antar
eksperimen dan kelompok kontrol
pribadi siswa kelas VII SMP N 2
secara signifikan. Adanya perbedaan
Baturetno tahun pelajaran 2012 / 2013
kemampuan komunikasi antar pribadi
di rinci kedalam tiga sub hipotesis.
pada kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol dipengaruhi oleh
antar pribadi sebelum diberi perlakuan
perlakuan
Sesuai
(pre-test) dan setelah diberi perlakuan
dengan jenis rancangan penelitian
(post-test) dengan kemampuan komu-
yang digunakan yaitu non-equivalent
nikasi antar pribadi pada kelompok
control group design, perlakuan hanya
eksperimen dan kelompok kontrol.
diberikan pada kelompok eksperimen,
Interaksi
tersebut
sedangkan kelompok kontrol hanya
perolehan
sebesar Fhitung sebesar =
sebagai pembanding. Hal tersebut juga
4,580, sedangkan Ftabel sebesar = 3,92.
diperkuat dengan hasil perhitungan uji
Maka Fhitung> Ftabel, sehingga dapat
sub hipotesis dua bahwa diperoleh
diputuskan bahwa Ha diterima dengan
nilai
5,542,
signifikansi 0,034 < 0,05, maka ada
sedangkan Ftabel sebesar = 3,92.
perbedaan yang signifikan. Adanya
Maka Fhitung> Ftabel, sehingga dapat
penerimaan Ha dan tingkat signifikansi
diputuskan bahwa Ha diterima dengan
yang telah diketahui membuktikan
signifikansi 0,020 < 0,05, maka ada
bahwa ada interaksi antara kemam-
perbedaan yang signifikan. Adanya
puan
penerimaan Ha dan tingkat signifikansi
sebelum diberi perlakuan (pre-test)
yang telah diketahui membuktikan
dan setelah diberi perlakuan (post-test)
bahwa ada perbedaan kemampuan
dengan kemam-puan komunikasi antar
komunikasi
antara
pribadi pada kelompok eksperimen
kelompok eksperimen dan kelompok
dan kelompok kontrol. Berdasarkan
kontrol secara signifikan.
hasil uji ketiga sub hipotesis tersebut
yang
Fhitung
diberikan.
sebesar
antar
=
pribadi
komu-nikasi
nampak
antar
dari
pribadi
Sub hipotesis ketiga yaitu ada
dapat disimpulkan bahwa bimbingan
interaksi antara kemampuan komu-
kelompok dengan teknik role playing
nikasi antar pribadi sebelum diberi
efektif untuk meningkatkan kemam-
perlakuan (pre-test) dan setelah diberi
puan komunikasi antar pribadi siswa
perlakuan (post-test) dengan kemam-
kelas VII SMP N 2 Baturetno tahun
puan komunikasi antar pribadi pada
pelajaran 2012 / 2013.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Interaksi
diatas
Hasil penelitian ini dikuatkan
adalah
oleh pendapat Winkel dan Sri Hastuti
interaksi data kemampuan komunikasi
(2004: 547) yang menjelaskan bahwa
“bimbingan kelompok adalah kegiatan
a) keterbukaan (openness), b) empati
kelompok diskusi yang menunjang
(empathy),
per-kembangan
(supportiveness),
pribadi
dan
c)
dukungan d)
perkembangan sosial masing-masing
(positiveness),
individu-individu dalam kelompok”.
(equality)”. Berdasarkan hasil pene-
Selanjutnya Mulyasa (2004: 139) yang
litian yang telah dilaksanakan, kelima
menjelaskan “bahwa role playing yang
karakteristik komunikasi antar pribadi
merupakan teknik dari bimbingan
di atas meningkat karena adanya
kelompok adalah suatu pemeranan
pemberian
yang
dengan teknik role playing.
mengekspresikan
antara
hubungan
e)
kesamaan
bimbingan
penelitian
kelompok
manusia
dengan
cara
memperagakannya,
bekerja
sama,
dengan penelitian yang telah dila-
mengekplorasi
kukan oleh Jati (2012) menunjukkan
mendiskusikannya,
Hasil
dan
kepositifan
bahwa
pemecahan masalahnya antar siswa”.
signifikan
Berdasarkan
ahli
interpersonal siswa setelah diberikan
diatas diketahui bahwa bimbingan
perlakuan yaitu bimbingan kelompok,
kelompok dengan teknik role playing
dengan demikian bim-bingan kelom-
dapat
pok
pendapat
meningkatkan
kemampuan
komunikasi antar pribadi siswa. Verdeber
(dalam
Liliweri,
efektif
perubahan
sesuai
perasaan, sikap, nilai dan strategi
kedua
terdapat
ini
terhadap
untuk
yang
komunikasi
meningkatkan
komunikasi
interpersonal
siswa.
Selanjutnya,
penelitian
sesuai
ini
1994: 9) menjelaskan bahwa “komu-
dengan penelitian yang dilakukan oleh
nikasi antar pribadi merupakan suatu
Listyorini (2012) yang menunjukkan
proses interaksi dan pembagian makna
bahwa bimbingan kelompok dengan
yang
gagasan-
teknik bermain peran (role playing)
gagasan maupun perasaan”. De Vito
efektif untuk meningkatkan kemam-
(1997:
bahwa
puan komuni-kasi siswa.Merujuk pada
karakteristikkomu-
penelitian yang relevan atau penelitian
terkandung
“terdapat
259) lima
dalam
menjelaskan
nikasi antar pribadi yang memiliki
yang
telah
dilakukan
sebelumnya
peranan dalam tercapainya komunikasi
diketahui
bahwa
bim-bingan
antar pribadi yang efektif antara lain:
kelompok dengan teknik role playing
terbukti efektif untuk mening-katkan
memiliki
rasa
kesamaan
terhadap
kemampuan komuni-kasi antar pribadi
orang lain. Hipotesis ini diperkuat
siswa kelas VII SMP N 2 Baturetno
dengan hasil pengujian dari tiga sub
tahun pelajaran 2012 / 2013.
hipotesis yaitu : 1. Ada perbedaan secara signifikan
D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pelaksanaan pene-
kemampuan
komunikasi
antar
pribadi sebelum diberi perlakuan
litian tentang keefektifan bimbingan
(pre-test)
kelompok dengan teknik role playing
perlakuan (post-test) pada kelom-
dihasilkan pengolahan data penelitian
pok eksperimen dan kelompok
yang telah dilaksanakan, maka hasil
kontrol. Hal ini nampak dari
penelitian dapat disimpulkan bahwa
Fhitung > Ftabel yaitu 9,138 >
bimbingan kelompok dengan teknik
3,92 dengan signifikansi 0,003 <
role playing efektif untuk mening-
0,05.
katkan kemampuan komunikasi antar pribadi siswa kelas VII. Berdasarkan
penelitian
dan
diberi
2. Ada perbedaan secara signifikan kemampuan
ter-
setelah
komunikasi
antar
pribadi pada kelompok eksperimen
sebut, hipotesis yang peneliti ajukan
dan
kelompok
kontrol
yang
berbunyi bimbingan kelompok dengan
ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel,
teknik role playing efektif untuk
yaitu 5,542 > 3,92 dan signifikansi
meningkatkan kemampuan komuni-
0,02 < 0,05.
kasi antar pribadi siswa kelas VII SMP
3. Ada interaksi antara kemampuan
N Baturetno tahun pelajaran 2012 /
komunikasi antar pribadi sebelum
2013 terbukti dan diterima kebe-
diberi perlakuan (pre test) dan
narannya. Dengan demikian pening-
setelah diberi perlakuan (post test)
katan kemampuan komunikasi antar
dengan kemampuan komunikasi
pribadi perlu dimiliki siswa kelas VII
antar
karena dapat mendorong siswa untuk
eksperimen dan kelompok kontrol.
dapat terbuka, memiliki rasa empati,
Hal ini nampak dari Fhitung > Ftabel
memberi dukungan dalam berkomu-
yaitu 4,580 > 3,92 dan signifikansi
nikasi, memiliki sikap positif, dan
0,034 < 0,0.5
pribadi
pada
kelompok
Berdasarkan hasil penelitian,
berinteraksi baik dengan teman di
maka dalam penelitian ini menyarakan
sekolah maupun dengan orang lain.
beberapa hal sebagai berikut:
3. Bagi Siswa Berdasarkan
1. Bagi Kepala Sekolah Memberikan kepada
kepala
masukan
sekolah
hasil
penelitian yang telah dilaksanakan,
agar
maka dalam penelitian ini mem-
mendukung guru Bimbingan dan
berikan saran kepada siswa bebe-
Konseling dalam pelaksanaan ke-
rapa hal sebagai berikut:
giatan
kelompok
a. Siswa harus memiliki kemam-
dengan teknik role playing agar
puan komunikasi antar pribadi
siswa
yang baik.
bimbingan
mampu
kemampuan
meningkatkan
komunikasi
antar
b. Siswa harus membiasakan diri
pribadi sehingga dapat menye-
untuk
suaikan diri dengan lingkungan
pertanggung
sekolah.
yang dikatakan.
2. Bagi
Guru
Bimbingan
dan
c. Siswa
terbuka
dan
jawabkan
diharapkan
memapa
memiliki
rasa empati terhadap teman
Konseling Berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling, sebaik-
atau orang lain. d. Siswa
harus
menunjukkan
nya guru Bimbingan dan Kon-
sikap positif dalam berkomu-
seling
nikasi.
menyelenggarakan
bim-
bingan kelompok dengan teknik role
playing
agar
e. Siswa harus memiliki sikap
kemampuan
kesamaan dalam berkomuni-
komunikasi antar pribadi siswa
kasi sehingga mampu ber-
meningkat, sehingga siswa mampu
interaksi
dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hidayat, D. (2012). Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jati, A. R. (2012). Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII di SMP Al- Azhar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/04/alibkin-volume-1no-2nov-2012-jurnal-bimbingan-dan-konseling-universitas-lampung.pdf. Diunduh pada 4 April 2013. Liliweri, A. (1994). Perspektif Teoritis, Komunikasi Antarpribadi: Suatu Pendekatan ke Arah Psikologi Sosial Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Listyorini, H. (2012). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak Melalui Bermain Peran Di Kelompok Bermain Kuncup Mekar Gunungsaren Lor Trimurti Srandakan Bantul.http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/04/alibkinvolume-1no-2-nov-2012-jurnal-bimbingan-dan-konseling-universitaslampung.pdf. Diunduh pada 4 April 2013. Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Fajar. Tidjan. (2000). Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah. Yogyakarta: UPPUNY. Winkel, W.S. & Hastuti, S. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.