Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan
Vol. 13. No.1, Juli 2012
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Luluk Khurotul Aini1 dan Mochamad Nursalim2
Abstark: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah pada siswa kelas VII-7 di SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo tahun ajaran 2009-2010. Rancangan penelitian ini termasuk dalam jenis pre-eksperimental design, dengan metode The One Group Pre Test – Post Test Design. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-7 SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo tahun ajaran 2009-2010, yang mempunyai kemapuan interaksi sosial yang rendah di lingkungan sekolah. Siswa yang memiliki interaksi sosial rendah tersebut dipilih yang berjumlah 10 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistic dengan menggunakan analisis uji tanda. Dari hasil penelitian di dapat nilai p=0,01 < α= 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa teknik sosiodrama mampu meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif pengguanaan teknik sosiodrama terhadap peningkatan kemampuan interaksi sosial pada siswa kelas VII-7 SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo tahun ajaran 2009-2010. Kata Kunci: Interaksi sosial, Sosiodrama
Manusia secara hakiki merupakan
untuk memenuhi kebutuhan biologisnya
makhluk sosial, dimana ia dituntut untuk
seperti makan, minum, dan sebagainya.
melakukan hubungan sosial antar sesama dalam
hidupnya.
Hubungan
sosial
Di samping itu, manusia sebagai
itu
makhluk
sosial
menuntut
merupakan salah satu hubungan yang harus
kehidupan
dilaksanakan,
keadaan ini mirip sebuah comunity,
mengandung
pengertian
berkelompok
adanya
bahwa dalan hubungan itu setiap individu
seperti
menyadari tentang kehadirannya di samping
sebagainya,
kehadiran
Manusia
kelompok memiliki ciri yang berbeda
membutuhkan pergaulan dengan orang lain
satu sama lain. Maka dari itu setiap
1 2
individu
lain.
AlumiUniversitas Negeri Surabaya Staf pengajar Universitas Negeri Surabaya 83
desa,
suku
sehingga
sehingga
bangsa,
dan
masing-masing
84 individu harus menjalin interaksi sosial sama hidup dalam satu kelompok, (Santosa, 2006: 10).
antar
individu
lain
yang
sama-
atau antar golongan terpelajar dengan golongan agama. Dengan menegetahui dan
Interaksi sosial adalah masalah yang
memahami perihal kondisi-kondisi apa yang
paling unik yang timbul pada diri manusia.
dapat menimbulkan serta mempengarauhi
Interaksi
bentuk-bentuk
ditimbulkan
oleh
bermacam-
macam hal yang merupakan dasar dari
interaksi
sosial
tertentu.(Soekanto,2003: 60)
peristiwa sosial yang lebih luas. Kejadian-
Interaksi sosial bisa terjadi dimana
kejadian di dalam masyarakat pada dasarnya
saja. Interaksi sosial juga akan terjadi di
bersumber pada interaksi individu dengan
lingkungan sekolah. Kemampuan siswa
individu. Dapat dikatakan bahwa tiap-tiap
dalam melakukan interaksi sosial antar
orang dalam masyarakat adalah sumber-
siswa yang satu dengan siswa yang lain,
sumber dan pusat efek psikologis yang
antar siswa dengan guru, dan antar siswa
berlangsung
dengan petugas sekolah, tidak sama. Siswa
pada
kehidupan
orang
lain.(Ahmadi, 2007: 73) Sebagaimana
yang memiliki kemampuan interaksi tinggi
yang
dikemukakan
akan
mudah
dapat
menyesuaikan
diri
oleh Soekanto (2003: 61) bahwa interaksi
dengan lingkungannya dan ia tidak akan
sosial merupakan hubungan dinamis yang
mengalami hambatan dalam bergaul dengan
menyangkut
orang
orang lain. Dewa Ketut Sukardi (1987: 81)
dengan
menyatakan interaksi sosial siswa dengan
perorangan,
hubungan antar
antar
kelompok
kelompok, maupun antar orang perorangan
teman-temanya
dengan kelompok. Dari pengertian tersebut
peranan penting dalam pertumbuhan anak.
manusia
Tidak
di
tuntut
untuk
mampu
di
selamanya
sekolah
mempunyai
interaksi
mengembangkan dan menyesuaikan diri
menghasilkan
terhadap masyarakat.
interaksi sosial menghasilkan pertentangan
Interaksi
sosial
sangat
berguna
kerjasama,
sosial
adakalanya
antar individu yang menjalaninya.
didalam memperhatikan dan mempelajari
Fenomena yang terjadi di SMP
berbagai masalah masyarakat. Umpamanya
Negeri 1 Krembung Sidoarjo, dari hasil
di
wawancara yang peneliti lakukan dengan
Indonesia
bentuk-bentuk
dapat
dibahas
interaksi
mengenai
sosial
yang
guru BK SMPN 1 Krembung Sidoarjo pada
berlangsung antara berbagai suku bangsa
tanggal 4 Juli 2009 di dapatkan hasil bahwa
85 cukup
banyak
siswa
kelas
VII
yang
sekolah. Dari beberapa gejala-gejala yang
mempunyai masalah dalam kemampuan
nampak tersebut bisa menghambat proses
interaksi sosial. Hal ini diperkuat dengan
bergaul siswa dan proses menyesuaikan diri
laporan dari dari beberapa guru mata
dengan lingkungannya.
pelajaran yang mengatakan kalau siswa
Dalam bimbingan dan konseling
kelas VII masih terlihat pasif dalam kegiatan
terdapat banyak sekali starategi yang dapat
belajar mengajar.
digunakan untuk membantu siswa dalam
Kenyataan tersebut didukung dari
mengatasi masalahnya. Oleh karena itu salah
hasil angket kemampuan interaksi sosial
satu cara untuk meningkatkan kemampuan
yang sudah disebarkan pada tanggal 10
siswa dalam interaksi sosial di lingkungan
Oktober 2009 khususnya pada siswa kelas
sekolah adalah melalui bimbingan kelompok
VII-7, diketahui bahwa hampir 30% pada
dengan teknik sosiodrama. Menurut Romlah
siswa kelas VII-7 di SMP Negeri 1
(2006: 3) bimbingan kelompok proses
Krembung
pemberian bantuanyang diberiakan pada
Sidoarjo
yang
mempunyai
kemampuan berinteraksi sosial yang rendah.
individu
Kenyataan tersebut juga didukung dari hasil
Bimbingan kelompok ditunjukkan untuk
sosiometri kelas VII-7, diketahui 30% dari
mencegah timbulnya masalah pada siswa
36 siswa kelas VII-6 di SMP N 1 Krembung
dan mengembangkan potensi siswa. Dan
Sidoarjo
menurut Gazda (1989) dalam Romlah
yang
tidak
terpilih
dalam
sosiometri pemilihan teman.
dalam
situasi
kelompok.
(2006: 3) kegiatan bimbingan kelompok
Gejala-gejala rendahnya kemampuan
adalah kegiatan yang berupa penyampaian
interaksi sosial siswa kelas VII ditunjukkan
informasi yang tepat mengenai masalah
dengan: 1) sikap siswa yang terkesan pasif
pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi.
pada saat jam pelajaran berlangsung, 2)
Informasi tersbut diberikan terutama dengan
banyak siswa yang takut berkomunikasi
tujuan
dengan guru-guru saat KBM berlangsung, 3)
mengembangkan pemahaman diri individu
pada kegiatan kelompok para siswa belum
dan pemahaman terhadap orang lain.
bisa menunjukkan adanya dinamika dalam
untuk
Digunakannya penelitian
memperbaiki
teknik
dan
sosiodrama
kelompok tersebut, 4) siswa kelas VII
dalam
ini
karena
teknik
kurang bisa membaur dengan siswa kelas
sosiodrama
merupakan
teknik
dalam
VIII dan kelas IX pada saat jam istirahat
bimbingan kelompok untuk memecahkan
86 masalah-masalah sosial yang dialami oleh
Sedangkan tujuan dari penelitian ini
individu melalui kegiatan bermain peran.
adalah
Misalnya
kelompok
bimbingan
kelompok
sebaya, perbedaan nilai individu dengan
sosiodrama
dalam
nilai lingkungan dan sebagainya. Dalam
kemampuan interaksi sosial di lingkungan
penelitian ini teknik sosiodrama dijadikan
sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
alat untuk mengatasi siswa yang memiliki
Krembung Sidoarjo.
pertengkaran
antar
untuk
mengetahui
penerapan
dengan
teknik
meningkatkan
kemampuan interaksi sosial yang rendah, dikarenakan teknik sosiodrama memiliki kelebihan yaitu dapat membantu siswa
Pengertian kemampuan interaksi sosial Menurut
dalam memahami seluk-beluk kehidupan
interaksi
dan
hubungan
suatu
permasalahan
khususnya
sosial
Soekanto
(2003:
merupakan
sosial
yang
61)
hubungan-
dinamis
yang
permasalahan sosial atau konflik-konflik
menyangkut hubungan antara orang-orang
sosial. (Romlah, 2006: 104)
perorangan,
Dengan
kelmopok-kelompok
kelebihan
manusia, maupun antara orang perorangan
ini
lebih
dengan kelompok manusia. Menurut H.
condong untuk memilih sosiodrama sebagai
Bonner dalam Santosa (2006:11) interaksi
teknik untuk meningkatkan kemampuan
sosial adalah suatu hubungan antara dua atau
interaksi soial siswa di lingkungan sekolah.
lebih individu manusia ketika kelakuan
Untuk meyakinkan pernyataan tersebut,
individu
perlu
mengubah,
sosiodrama,
mengetahui
antara
maka
dilakukan
penelitian
penelitian.
Adapun
yang atau
satu
mempengaruhi,
memperbaiki
kelakuan
penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas
individu yang lain, atau sebaliknya. Dari
VII SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo.
beberapa
Secara oprasional masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
pendapat
di
atas,
dapat
disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antar
Adalah adakah perbedaan tingkat
individu dengan individu, individu dengan
kemampuan dalam berinteraksi sosial di
kelompok, dan kelompok dengan kelompok,
lingkungan sekolah antara sebelum dan
yang saling bertemu, mempengaruhi atau
sesudah diberikan bimbingan kelompok
memperbaiki kelakuan satu sama lain.
dengan teknik sosiodrama pada siswa kelas
Sedangkan syarat-syarat adanya interaksi
VII di SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo?
sosial adalah (1) adanya kontak sosial yaitu
87 Suatu kontak sosial dapat bersifat primer
satu berkaitan erat dengan tujuan anggota
dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila
yang lain atau tujuan kelompok secara
yang
langsung
keseluruhan sehingga setiap individu hanya
bertemu dan berhadapan muka, sedangkan
dapat mencapai tujuan apabila individu lain
kontak sekunder dapat dilakukan melalui
juga mencapai tujuan, (2) Persaingan adalah
alat-alat seperti telpon, telegram, radio dan
suatu bentuk interaksi sosial ketika seorang
sebagainya, (2) adanya komunikasi yaitu
individu dapat mencapai tujuan sehingga
Proses
individu
mengadakan
hubungan
komunikasi
adalah
pemberian
lain
akan
terpengaruh
dalam
tafsiran pada perilaku orang lain yang
mencapai tujuan tersebut, (3) Pertentangan
berwujud
gerak-gerak
adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika
yang diwujudkan
individu atau kelompok dapat mencapai
dengan perasaan-perasaan apa yang ingin
tujuan sehingga individu atau kelompok lain
disampaikan oleh orang tersebut. Kemudian
akan hancur, (4) Akomodasi adalah usaha-
dasar-dasar interaksi sosial adalah (1)
usaha individu untuk meredakan suatu
imitasi yaitu Imitasi adalah adanya tingkah
pertentangan atau ketegangan, yaitu usaha-
laku
sehingga
usaha untuk mencapai suatu kestabilan, (5)
menimbulkan atau mengakibatkan tingkah
Asimilasi adalah suatu proses sosial dalam
laku yang seragam, (2) Sugesti adalah
taraf kelanjutan, yang ditandai dengan
pemberian pengaruh kepada yang lain tanpa
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan
dikritik terlebih dahulu sehingga akibatnya
yang
terjadi tingkah laku yang seragam diantara
kelompok dan juga merupakan usaha-usaha
mereka, (3) Identifikasi adalah sebagai
untuk mempertinggi kesatuan tindakan,
proses menyamakan dirinya dengan individu
sikap,
lain, atau dengan kata lain sebagai alat untuk
memperhatikan kepentingan dan tujuan
sosialisasi individu dalam kehidupan sehari-
bersama.
pembicaraan,
badaniah atau sikap
yang
bersifat
otomatis
terdapat
diantara
dan
proses
individu
mental
atau
dengan
hari, (4) Simpati adalah suatu proses tertariknya
seseorang
individu
kepada
individu lain dalam suasana atau situasi sosial. Adapun bentuk interaksi sosial (1) Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika tujuan anggota kelompok yang
Teknik Sosiodrama Menurut Sosiodarama
Nursalim
merupakan
(2002: teknik
63) dalam
bimbingan kelompok untuk memecahkan
88 masalah-masalah sosial melalui kegiatan
soial, (2)Mengambarkan bagaimana cara
bermain peran.
memecahkan
Menurut Winkel dalam Dewa Ketut
Mengembangkan
masalah sikap
sosial, kritis
(3)
terhadap
Sukardi ( 1987: 543 ) menyatakan bahwa
tingkah laku yang harus atau jangan
sosiodrama adalah salah satu problem yang
dilakukan dalam situasi sosial tertentu,
kerap dihadapi oleh murid dalam pergaulan
(4)Memberikan kesempatan untuk meninjau
sehari-hari yang diperankan atau dimainkan
situasi sosial dari berbagai sudut pandang.
oleh
Pelaksanaan Sosiodrama
beberapa
murid
dengan
tujuan
bersama-sama mencari penyelesaian.
a. Menentukan judul dan garis besar cerita
Menurut Romlah (2006: 104 )
yang akan didramatisasikan
sosiodrama adalah permainan peran yang
b. Membuat skenario sosiodarama
ditujukan utuk memecahkan masalah sosial
c. Menjelaskan judul dan garis besar
yang timbul dalam hubungan antar manusia.
permasalahan kepada anggota kelompok
Dari pengertian beberapa ahli tersebut
d. Memilih siswa yang akan memainkan
dapat
disimpulkan
merupakan kelompok
bahwa
teknik untuk
Sosiodarama
dalam
bimbingan
memecahkan
maslah-
peran dan siswa yang menjadi kelompok penonton e. Melaksanakan sosidrama
masalah sosial melalui kegiatan bermain
f. Menghentikan sosiodrama pada saat
peran. Dalam sosiodrama ini individu akan
situasi sedang memuncak dan kemudian
memerankan suatu peran tertentu dari suatu
membuka diskusi umum.
situasi masalah sosial. Sehingga individu
g. Ulangan permainan
akan dapat menghayati secara langsung
Kerangka Berpikir
seperti betul-betul terjadi dalam situasi yang sebenarnya.
Tujuan
sosiodrama
adalah
penggunaan Sedangkan
teknik
sosiodrama
adalah:
Interaksi Sosial
menurut
Nursalim (2002: 63-64) menyatakan bahwa tujuan
Lingkungan Sekolah
(1)
Siswa Yang Mempunyai Interaksi Sosial Rendah
Mengambarkan bagaimana seseorang atau beberapa orang menghadapi suatu situasi
Pemberian Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama
Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Menjadi Tinggi
89 Berdasarkan tabel tersebut maka tahap
Metode Rancangan penelitian ini termasuk
selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga
design,
p dengan daerah penolakan untuk α = 0,05
dengan metode The One Group Pre Test –
dengan ketentuan jika p yang dihasilkan dari
Post Test Design. Subyek dalam penelitian
test tanda lebih kecil dari α maka Ho ditolak.
ini adalah siswa kelas VII-7 SMP Negeri 1
Sesuai dengan judul penelitian, rumusan
Krembung Sidoarjo tahun ajaran 2009-2010,
masalah serta teori-teori yang digunakan
yang mempunyai kemapuan interaksi sosial
hipotesis yang digunakan adalah:
yang rendah di lingkungan sekolah. Siswa
a. Hipotesis nol (Ho) : tidak ada perbedaan
dalam
jenis
pre-eksperimental
yang memiliki
interaksi
sosial
rendah
tersebut dipilih yang berjumlah 10 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
statistic
dengan
menggunakan
antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sosiodrama. b. Hipotesis alternatif (Ha): ada perbedaan antara
sebelum
diberikannya
analisis uji tanda.
dan
perlakuan
sesudah bimbingan
kelompok sosiodrama. Hasil dan Pembahasan a. Analisis
Berdasarkan hasil analisis uji tanda
Data kemampuan interaksi
sosial siswa No.
Subje
Pre-test
k
(XB)
1. Apl 2. Psg 3. Mlt 4. Lly 5. SLk 6. Mln 7. Dk 8. Ngk 9. Agr 10. Mwr
dapat diketahui bahwa X=0 dan N= 10. X adalah jumlah tanda yang paling sedikit dan
Post – test (XA)
Arah perbedaan
Tanda
N adalah jumlah subyek penelitian. Tebel di atas menunjukkan arah perubahan yang
86
121
XB < XA
80
123
XB < XA
+ 43
79
120
XB < XA
+ 41
83
121
XB < XA
+ 38
tersebut menunjukkan p= 0,01
80
117
XB < XA
+ 37
Hal ini berarti bahwa ada perbedaan skor
75
102
XB < XA
+ 27
antara pre test dan post tes. Berdasarkan
86
120
XB < XA
+ 34
hasil mean pre test dan post tes pada
117
XB < XA
+ 33
83
119
XB < XA
+ 36
80
122
XB < XA
+ 42
84
+ 35
positif dikarenakan ada peningkatan skor dari pretest (XB) ke pos-test (XA). Hasil <
α (0,05).
lampiran 5 menunjukkan ada peningkatan skor
antara
diberikannya
sebelum perlakuan
dan
sesudah bimbingan
kelompok sosiodrama, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak.
90 sosiodrama siswa-siswa tersebut menjadi
Diagram Post Test dan Pre Test
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar,
150 Skor
100
pre tes pos tes
50 0 Apl Psg Mlt Lly SLk Mln Dk Ngk Agr Mwr
lebih aktif dalam kegiatan kelompok, dan dapat berinteraksi dengan siswa lain selain dilingkungan kelas mereka sendiri. Setelah mendapat perlakuan layanan bimbingan
subyek penelitian
kelompok teknik sosiodrama, peningkatan skor kemampuan interaksi sosial siswa di
b. Pembahasan Dari tabel diatas menunjukan arah
lingkungan sekolah yang menjadi subyek
perubahan yang positif dikarenakan ada
penelitian berbeda-beda. Hal ini terjadi
peningkatan skor dari pre-test (XB) ke pos-
karena setiap individu memiliki kemampuan
test (XA). Hal ini menujukan p=0,01 lebih
interaksi sosial di lingkungan sekolah yang
kecil
berbeda-beda.
dari
α=
0,05.
Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada perbedaan yang signifikan dari skor
kemampuan
interaksi
sosial
di
Penutup a. Simpulan
lingkungan sekolah sebelum dan sesudah
Berdasarkan
diberikannya bimbingan kelompok teknik
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
sosiodrama pada siswa kelas VII-7 SMP
layanan bimbingan kelompok teknik
Negeri 1 Krembung Sidoarjo. Dengan
sosiodrama
mampu
diberikannya layanan bimbingan kelompok
meningkatkan
kemampuan
teknik sosiodrama, manfaat yang dirasakan
sosial di lingkungan sekolah pada siswa
sangat
meningkatkan
kelas VII-7 SMP Negeri 1 Krembung
kemampuan interaksi sosial di lingkungan
Sidoarjo. Hal ini dapat diketahui dari
sekolah. Yang semula siswa sangat pasif
peningkatan
saat kegiatan belajar mengajar, sangat pasif
interaksi sosial di lingkungan sekolah
dalam kegiatan kelompok, merasa gugup
antara sebelum dan sesudah diberikan
saat di lihat orang banyak dan kurang bisa
layanan bimbingan kelompok teknik
beriteraksi dengan siswa lain selain di
sosiodrama. Sehingga hipotesis penelitian
lingkup kelas mereka. Setelah diberikan
yang berbunyi Penerapan Bimbingan
layanan
Kelompok dengan Teknik Sosiodrama
besar
dalam
bimbingan
kelompok
teknik
hasil
pada
penelitian
skor
dan
membantu interaksi
kemampuan
91 untuk
Meningkatkan
Kemampuan
satu kali pemberian pos test untuk
Interaksi Sosial di Lingkungan Sekolah
melihat tingkat efektivitas jangka
pada Siswa Kelas VII-7 di SMP Negeri 1
penjang
Krembung Sidoarjo” dapat diterima.
teknik
b. Saran
pemberian
treatment
sosiodrama
terhadap
kemampuan interaksi social di
1. Bagi Konselor
lingkungan sekolah.
Dengan adanya bukti bahwa layanan bimbingan
kelompok
sosiodrama
dapat
teknik
meningkakan
kemapuan interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah, Konselor dapat menggunakan
teknik
sebagai
satu
salah
memberikan
sosiodrama teknik
layanan
untuk
bimbingan
kepada siswa.
a. Bagi peneliti lain di harapkan agar waktu pemberian perlakuan di perpanjang 8 sampai 10 kali
bimbingan
agar
hasil
layanan
kelompok
teknik
sosiodrama lebih maksimal. b. Dalam penelitian ini juga hanya melakukan satu
kali
post tes
sehingga tidak diketahui secara pasti sampai berapa lama efek pemberian
treatment
terhadap
peningkatan kemapuan interaksi sosial
di
ada
kelas
kontrol
membandingkan tingkat
untuk
perbedaan
keberhasilan
dalam
pemberian treatmen. d. Penelitian validitas
ini dan
dalam
menguji
reliabilita
masih
menggunakan subjek yang relative kecil,
diharapkan
peneliti
lain
dapat menguji kembali angket
2. Bagi peneliti lain
perlakuan
c. Dalam penelitian ini sebaiknya
lingkungan
sekolah
terhadap subyek penelitian. Ada baiknya jika dilakukan lebih dari
dengan menggunakan subyek yang lebih besar, sesuai dengan buku skala statistik yang ditulis oleh Syaifudin Azwar
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, Haji. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ali, M. 2006. Metodologi Riset Pendidikan Teori Dan Praktik. Surabaya: Unesa University Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
92 Azwar, Saifudin. 2003. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pusataka pelajar. Budiningsih, C Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktik Konseling dan psikoterapi. Terjemahan oleh E. Koeswara. Bandung: PT Refika Aditama Dayakisni, Tri dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Djumhur, I dan Surya, Mohammad. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu. Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press Nurihsan, Achmad Juntika.2006.Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama. Nursalim, Mochammad dkk. 2002. Lyanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press.
Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: UMM Press. Santosa, Slamet. 2006. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara Sinaga, Dannerius dkk.1988. Sosiologi dan Antropologi 1 Untuk Kelas 2 Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas. Kotif Klaten: PT Intan Pariwara.
Soekanto, Soerjono. 2003. Soiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suhanadji, dkk. 2008. Pengantar Antropologi. Surabaya: Unesa University press. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru. Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan karier di Sekolah. Jakarta: Gramedia. Suryabrata, S. 1987. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Rajawali press. Surya, Moh dan Rohman Natawijaja. 1993. Pengantar Bimbingan Dan Penyuluhan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependudukan. TIM
MKDK IKIP Surabaya. 1998. Perbedaan Interaksi Sosial Antara Calon Tamtama Marinir Dengan Tamtama Marinir Di Pusat Pendidikan (PUSDIKMAR) Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPB FIP UNESA
Winkel. 1991. Bimbngan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.