BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
SUPERVISI AKADEMIK MEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN MODAL SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU (STUDI PADA SMK NEGERI 2 PATI) Djoko Suwarto1
[email protected] Lie Liana2
[email protected]
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang Abstrak Penelitian ini menguji pengaruh kompetensi profesional, modal sosial, dan supervisi akademik terhadap kinerja guru. Penelitian ini juga menguji apakah supervisi akademik memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru, serta menguji juga apakah supervisi akademik memoderasi pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMK Negeri 2 Pati. Penelitian ini menggunakan populasi yaitu seluruh guru SMK Negeri 2 Pati yang berjumlah 154 orang. Teknik analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji F, uji R2, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, supervisi akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru, supervisi akademik tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru, supervisi akademik memperkuat pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru. Kata kunci : kompetensi profesional, modal sosial, supervisi akademik, kinerja guru
Abstract This research is for examining the influence of professional competence, social capital, and academic supervision on teacher performance. Then also examining what the academic supervision moderating influence of professional competence to the teacher performance, and what the academic supervision moderating effect of social capital on teacher performance. The type of this research is a explanatory research.The population in this study were teachers at SMK Negeri 2 Pati. This research used all teachers at SMK Negeri 2 Pati amounted to 154 people. Data analysis techniques include validity test, reliability test, normality test, heteroskedastisitas test, F test, R² test, and t test. The results of the research shows that the professional competence takes effect positive and significant to teacher performance, the social capital take effect positive and significant to teacher performance, the academic supervision doesn’t have any effect to teacher performance, the academic supervision doesn’t moderate the influence of professional competence on teacher performance, and the academic supervision strengthening the effect of social capital on teacher performance. Keywords: professional competence, social capital, academic supervision, teacher performance
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 14 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
1. Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor dominan dalam proses pendidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan tercapainya tujuan, karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik. Tugas guru diantaranya adalah melakukan transfer pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan nilai (value) kepada peserta didiknya. Dalam hal ini keseluruhan aspek kehidupan seorang guru menjadi acuan bagi peserta didiknya Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (PP Nomor 74 Tahun 2008). SMK Negeri 2 Pati berdiri sejak tahun 1977, sebagian besar guru di sekolah terebut, belum menguasai materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran, menguasai standar kompetensi dasar, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Guru seharusnya sangat berpengalaman terhadap tugas
keprofesionalan yang disandangnya, namun demikian dengan adanya berbagai pengaruh internal dan eksternal, telah terjadi kemungkinan kekurangmaksimalan kompetensi dan modal sosial yang selanjutnya meminimalkan kinerjanya. Hal ini terjadi terdukung pula oleh kegiatan supervisi akademik yang belum berjalan sebagaimana mestinya di SMK Negeri 2 Pati. Fenomena ini menarik perhatian untuk dilakukannya sebuah penelitian. Kemudian terdorong oleh penelitian yang dilakukan Ningrum (2016), Sudriyah dan Liana (2015), Xu dan Ye (2014), Winarti dan Basiya (2014) ditemukan bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Sementara itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Sunarto (2016), Shodiqin dan Srimindarti (2014), Untara dan Liana (2014) didapatkan hasil bahwa kompetensi profesional tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja guru. Penelitian yang dilakukan oleh Yina dan Sheu (2014) menemukan bahwa dimensi dari modal sosial mempunyai pengaruh yang berbeda pada sebaran informasi dan kinerja. Fauzan (2012) menemukan dimensi modal sosial yaitu struktural berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, sedangkan dimensi relasional berpengaruh negatif terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh, Sey dan Maina (2016), Sudriyah dan Liana (2015), serta Saani (2013) menyatakan bahwa supervisi akademik mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 15 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
terhadap kinerja. Sementara Untara dan Liana (2014) menyatakan bahwa supervisi akademik tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru. Berdasarkan adanya perbedaan hasil penelitianpenelitian ini maka akan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang “apakah supervisi akademik berperan memoderasi pengaruh kompetensi profesional dan modal sosial terhadap kinerja guru”. 2. Telaah Pustaka dan Perumusan Hipotesis 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Kinerja Guru Kinerja mempunyai pengertian yang sama dengan performance. Ada yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Sementara ada yang berpendapat bahwa sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas yang didalamnya termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2011) menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Kinerja di sini dihubungkan dengan hasil pekerjaan dan proses pekerjaan itu sendiri yang lebih menguncup ke tujuan utama organisasi. Kinerja guru merupakan pemberian keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan potensi serta kreativitas peserta didik. Proses pembelajaran setiap satuan pendidikan dasar dan menengah dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan melalui standar proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Kinerja guru adalah hasil dari fungsi pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas meliputi kegiatan merencana dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisa hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian (Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007). 2.1.2 Kompetensi Profesional Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 dijelaskan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya yang diampunya. Sekurang-kurangnya meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran yang akan diampu. Menurut Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru disebutkan kompetensi profesional inti guru yaitu menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu;
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 16 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
mendefinisikan dimensi ketiga ini sebagai bahasa bersama (shared language), berbagi cerita (shared narratives) dan visi bersama (shared vision) yang memfasilitasi pemahaman tentang tujuan kolektif dan cara bertindak dalam suatu sistem sosial.
2.1.3 Modal Sosial Modal sosial adalah kemampuan individu mengakses dan memanfaatkan sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial untuk pencapaian tujuan tertentu (Lin, 2005 dan Nahapiet & Ghoshal, 1998). Modal sosial dalam tiga dimensi dengan berfokus pada tingkat analisis individu, yaitu dimensi struktural, dimensi relasional, dan dimensi kognitif. Dimensi struktural merupakan sebuah pola hubungan antar orang dan interaksi sosial yang ada dalam organisasi. Dimensi struktural menyangkut kedekatan dan adanya hubungan antar anggota jaringan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Dimensi relasional merupakan aset yang diciptakan dan tumbuh dalam hubungan antar anggota organisasi yang mencakup kepercayaan, kelayakan dipercaya, norma dan sangsi, kewajiban dan harapan, identitas, dan identifikasi. Konsep dimensi ini memusatkan perhatian pada hubungan antar manusia seperti kehormatan dan persahabatan mereka serta hal-hal yang mempengaruhi perilakunya. Dimensi kognitif merupakan sumber daya yang memberikan representasi dan interpretasi bersama, serta menjadi sistem makna antar pihak dalam organisasi. Nahapiet dan Goshal (1998)
2.1.4 Supervisi Akademik Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989) dan (Glickman et a.l, 2007). Supervisi akademik berhubungan dengan penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Supervisi akademik dilaksanakan ketika guru melakukan kegiatan pembelajaran langsung dengan peserta didik. Supervisi akademik terkait langsung keberhasilan peserta didik dalam belajar. Tujuan supervisi akademik yaitu: membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, membimbing penelitian tindakan kelas (Glickman et al., 2007 dan Segiovanni, 1987). 2.2 Perumusan Hipotesis 1. Kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 2. Modal sosial berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 3. Supervisi akademik berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 4. Supervisi akademik memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru.
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 17 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
5. Supervisi akademik memoderasi pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru. 2.3 Model Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan dapat dijelaskan bahwa faktor yang menentukan kinerja guru antara lain kompetensi profesional, modal sosial dan supervisi akademik. Kondisi tersebut secara terperinci dapat dijelaskan dalam model penelitian dan model matematik sebagai berikut: Supervisi Akademik (Z) H3 H4 Kompetensi Profesional (X1)
H1 H5
Modal Sosial (X2)
Kinerja Guru (Y)
H2
Gambar 1. Model Penelitian Model Matematik Y= b1X1+b2X2+b3Z+b4|X1-Z|+b5|X2Z|+e Keterangan: X1 = Kompetensi Profesional X2 = Modal Sosial Z = Supervisi Akademik Y = Kinerja Guru b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien Regresi e = Error / Residu 3. Metodologi Penelitian 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitan eksplanatori. Metode yang digunakan adalah survei dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2010). 3.2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri 2 Pati yang berjumlah 154 orang. 3.3 Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei. Kuesioner yang memuat variabel kompetensi profesional, modal sosial, supervisi akademik dan kinerja guru dibagikan kepada responden yaitu semua guru SMK Negeri 2 Pati yang berjumlah 154 orang. Kuesioner yang disebar sebanyak 154 buah dan semua diisi oleh responden dan dikembalikan. Data yang diperoleh dari kuesioner ini kemudian diolah dengan program SPSS . 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil 4.1.1 Deskripsi Responden Identitas responden dapat diketahui melalui lima klasifikasi yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja dan golongan. Responden berjenis kelamin
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 18 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
pria 98 orang (63,6%) dan yang berjenis kelamin wanita 56 orang (36.4 %). Responden yang berusia 20-30 tahun sejumlah 31 orang (20,1%), berusia 31–40 tahun sejumlah 26 orang (16,9%), berusia 40-50 tahun sebanyak 43 orang (27,9%), dan berusia >50 tahun sebanyak 54 orang (35,1%). Responden yag pendidikan terakhir S1 sejumlah 133 orang (86,4%) dan S2 sejumlah 21 orang (13,6%). Responden yang mempunyai masa kerja4.1.4 <5 tahun sejumlah 33 orang (21,4%), masa kerja 5-10 tahun sejumlah 22 orang (14,3%), masa kerja 11–20 tahun sejumlah 21 orang (13,6%), masa kerja 21–30 tahun sejumlah 53 orang (34,4%), masa kerja >30 tahun sejumlah 25 orang (16,2%). Berdasarkan pengelompokan golongan responden terbagi dalam empat golongan yaitu IIIa-IIIb sejumlah 18 orang (11,75%), IIIc–IIId sejumlah 12 Orang (7,6%), IV sejumlah 80 Orang (51,9%) dan non PNS sejumlah 44 orang (28,6%). 4.1.2 Deskripsi Variabel Variabel kompetensi profesional mempunyai mean 3,95, modal sosial memiliki mean 3,87, supervisi akademik mempunyai mean 3,83, dan variabel kinerja guru memiliki mean 4,06. Hal ini menunjukkan bahwa rata rata responden menunjukkan kecenderungan setuju dengan pilihan terhadap indikatorindikator dari empat variabel tersebut. 4.1.3 Uji Kecukupan sampel Berdasarkan uji kecukupan sampel didapatkan hasil sebagai berikut variabel kompetensi profesional memiliki nilai KMO=0,873, modal sosial mempunyai nilai KMO=0,880, supervisi akademik memiliki nilai KMO=0,887 dan kinerja guru mempunyai nilai KMO=0,888. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai KMO dari empat variabel tersebut nilainya lebih dari 0,5. Hal ini mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan sudah mencukupi. Dengan demikian analisis lebih lanjut terhadap variabel kompetensi profesional, modal sosial, supervisi akademik dan kinerja guru dapat dilakukan. Uji Validitas Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh semua indikator dari kompetensi profesional mempunyai loading factor > 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa semua indikator ini valid. Semua indikator dari modal sosial juga mempunyai loading factor > 0,4 berarti semua indikator valid. Demikian juga dengan semua indikator dari supervisi akademik dan kinerja guru ternyata mempunyai loading factor > 0,4 berarti semua indikator valid. Hal ini mengindikasikan bahwa indikator dari supervisi akademik dan kinerja guru semuanya valid. 4.1.5 Uji Reliabilitas Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil bahwa nilai Cronbach Alpha dari variabel kompetensi profesional 0,911; modal sosial 0,936; supervisi akademik 0,909, dan kinerja guru 0,931. Ternyata semua nilai Cronbach Alpha dari ke empat variabel ini lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa semua indikator pada ke empat variabel tersebut reliabel. 4.1.6 Uji Normalitas Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,186 dengan signifikan pada 0,120>0,05. Hal ini membuktikan bahwa data residual
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 19 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
terdistribusi normal. 4.1.7 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut: kompetensi profesional memiliki nilai sig. 0,564>0,05, modal sosial dengan sig. 0,397>0,05, supervisi akademik dengan sig. 0,862>0,05, selisih mutlak kompetensi profesional dengan supervisi akademik mempunyai sig. 0,071>0,05 dan selisih mutlak modal sosial dengan supervisi akademik memiliki sig. 0,491>0,05. Hal ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.
kompetensi profesional, modal sosial, supervisi akademik, selisih mutlak dari kompetensi profesional dengan supervisi akademik, dan selisih mutlak dari modal sosial dengan supervisi akademik. Sementara nilai sisanya sebesar 100%76,9 % = 23,1 % dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi yang digunakan. 4.1.10 Uji Hipotesis (uji t) Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Model
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
Kompetensi Profesional .522
4.573 .000
Modal Sosial (X2)
.228
2.679 .008
Supervisi Akademik (Z)
.164
1.588 .114
Selisih Mutlak (|X1-Z|)
.017
.306 .760
Selisih Mutlak (|X2-Z|) .099 a. Dependent variabel: Kinerja Guru (Y) Sumber: Hasil Uji Hipotesis
2.287 .024
(X1)
4.1.8 Uji F (Goodness of Fit) Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai F sebesar 102,911 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi layak untuk dianalisis lebih lanjut. 4.1.9 Uji R² (Koefisien Determinasi) Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (kompetensi profesional, modal sosial dan supervisi akademik) terhadap variabel dependen (kinerja guru). Uji R2 ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square). Berdasarkan hasil uji R² dapat diketahui bahwa hasil perhitungan estimasi regresi dengan variabel nilai faktor dan selisih untuk variabel moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R square) sebesar 0,769. Nilai 0,769 ini mengartikan bahwa 76,9 % perubahan pada variabel kinerja guru dapat dijelaskan oleh
Berdasarkan hasil uji t dari persamaan regresi linier berganda ditunjukkan bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru karena memiliki nilai sig. 0,00<0,05 dan koefisien beta=0,522. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru diterima. Modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru karena mempunyai nilai sig. 0,008<0,05 dan koefisien beta=0,228. Hal ini berarti hipotesis 2 yang berbunyi modal sosial berpengaruh positif terhadap kinerja guru diterima. Supervisi akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru karena
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 20 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
memiliki nilai sig. 0,114>0,05. Hal ini memperlihatkan hipotesis 3 yang berisi supervisi akademik berpengaruh positif terhadap kinerja guru ditolak. Supervisi akademik tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru karena mempunyai nilai sig. 0,760>0,05. Berarti hipotesis 4 yang menyatakan bahwa supervisi akademik memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru ditolak. Supervisi akademik memperkuat pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru karena memiliki nilai sig. 0,024 < 0,05 dan koefisien beta=0,099. Hal ini menyatakan hipotesis 5 yang berbunyi supervisi akademik memoderasi pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru diterima.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Kompetensi Profesional Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Guru Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini mencerminkan penguasaan guru terhadap materi, struktur, konsep menguasai standar kompetensi, serta mengembangkan keprofesionalannya yang tinggi dapat meningkatkan kinerjanya. Guru yang memiliki keprofesionalan yang tinggi selalu belajar dan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dapat memilih metode dan media yang tepat sehingga tidak menjemukan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran lebih menyenangkan, serta
membuat peserta didik lebih kreatif dan aktif. Guru memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan yang ada di kelas. Guru selalu melakukan refleksi diri sehingga dapat memahami kekurangan dan kelemahan terhadap kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran sehingga permasalahan yang ada di kelas selalu diperhatikan dan dievaluasi. Dengan demikian kendala dan hambatan yang ada di proses pembelajaran dapat segera diatasi. Hasil temuan penelitian ini ternyata mendukung temuan penelitian sebelumnya bahwa kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru. Beberapa penelitian yang didukung adalah Sudriyah dan Liana (2014), Ningrum (2016), Winarti dan Basiya (2014), Xu & Ye (2014), serta Liakopoulou (2014). 4.2.2 Modal Sosial Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Guru Hasil temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini mencerminkan guru yang saling percaya kepada orang lain akan menimbulkan rasa nyaman, senang, bisa saling memahami kekurangan dan menghargai kelebihan temannya. Selain itu tidak ada rasa iri, dengki, sehingga mendukung suasana yang kondusif dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja. Guru yang sering saling membantu
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 21 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
memecahkan masalah akan mempererat rasa kekeluargaan dan kepedulian. Rasa ini yang kemudian akan meningkatkan kerjasama dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, bekerjasama dalam menyelesaikan tugastugas pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Guru yang sering mengikuti kegiatan dan pertemuan akan menambah frekuensi komunikasi dan diskusi. Hal ini akan meningkatkan pertukaran informasi, pengetahuan dan berpeluang semakin terlibat kerja sama dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, berbagi kelebihan yang ada akan meningkatkan rasa solidaritas dan setia kawan yang dapat meningkatkan kinerjanya. Hasil temuan penelitian ini mendukung beberapa temuan penelitian yang sebelumnya bahwa modal sosial berpengaruh terhadap kinerja guru. Beberapa penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Yina dan Sheu (2014), Warner (2012) dan Fauzan (2012). Penelitian Yina dan Sheu (2014) menunjukkan dimensi modal sosial yaitu relasional dan kognitif berhubungan dengan kinerja. Penelitian Warner (2012) memperlihatkan adanya pengaruh signifikan antara modal sosial terhadap kinerja. Sementara penelitian yang dilakukan Fauzan (2012) menunjukkan dimensi modal sosial yaitu struktural berpengaruh positif terhadap kinerja. 4.2.3
Supervisi Akademik Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja Guru Hasil temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa supervisi akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini mempertegas peran supervisi akademik sebagai bentuk pengawasan kepada guru tidak efektif. Guru-guru di SMK Negeri 2 Pati sebagian besar berusia lebih dari 50 tahun serta mempunyai masa kerja lebih dari 21 tahun. Secara logika tidak heran kalau guru-guru ini mempunyai pangkat golongan yang tinggi yaitu golongan IV. Guru-guru ini sudah sangat senior dan dengan situasi seperti itu pasti mempunyai pengalaman yang sudah sangat banyak serta sikap profesional yang tinggi. Nampaknya mereka sudah tahu persis tugas dan tanggung jawabnya sehingga tanpa disupervisipun mereka akan bekerja dengan baik. Dapat dikatakan ada atau tidak supervisi tidak berpengaruh terhadap kinerja mereka. Hasil temuan penelitian ini ternyata sejalan dengan hasil temuan peneltian yang dlakukan oleh Birkenmeimer (2016), Sey dan Maina (2016) serta Untara dan Liana (2014). Penelitian Birkenmeimer (2016) serta Sey dan Maina (2016) menyatakan tidak ada hubungan antara supervisi dengan job performance, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Untara dan Liana (2014) menyatakan supervisi akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. 4.2.4
Supervisi Akademik Tidak Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa supervisi akademik
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 22 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Nampaknya guru-guru yang di SMK Negeri 2 adalah guru yang profesional karena mereka tidak tidak perlu supervisi untuk memiliki kompetensi profesional. Ada supervisi atau tidak nampaknya tidak berpengaruh pada guru-guru tersebut. Mereka tetap mempunyai kompetensi profesional yang berpengaruh positif terhadap kinerjanya. SMK Negeri 2 Pati didominasi guru-guru yang berusia lebih dari 50 tahun, masa kerja lebih dari 21 tahun dan memiliki pangkat golongan IVA. Faktorfaktor ini yang menyebabkan guru-guru sangat profesional dan telah memiliki kompetensi yang cukup, ditunjang juga dengan pengalaman yang sudah sangat banyak. Fenomena lain yang terjadi adalah terjadinya rutinitas dalam pekerjaan yang berimbas pada kinerja karena mengingat masa kerja dominan pada Guru di SMK Negeri 2 Pati lebih dari 20 tahun yang kemungkinan terjadinya kejenuhan kerja dan kondisi memasuki masa pensiun. Dominasi golongan pekerjaan yang ada pada golongan IV juga sangat berpengaruh terhadap kinerja guru, hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa golongan IV adalah golongan mentok (sulit untuk naik) karena untuk naik ke ruang golongan berikut diperlukan syarat administrasi dan pengembangan profesi yang cukup sulit untuk di tempuh pada sebagian besar guru. Selain itu, nampaknya supervisi akademik di SMK Negeri 2 Pati belum dilaksanakan secara benar. Jumlah
frekuensi pelaksanaannya sangat kurang dan guru memandang kegiatan supervisi akademik sebagai kegiatan penilaian bukan kegiatan peningkatan kinerja. Hal ini juga menjadi penyebab supervisi akademik tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Hasil temuan penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh Sudriyah dan Liana (2015). Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa supervise akademik tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru . 4.2.5
Supervisi Akademik Memperkuat Pengaruh Modal Sosial terhadap Kinerja Guru Berdasarkan hasil temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik memperkuat pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru SMK Negeri 2 Pati. Hal ini mengindikasikan bahwa supervisi akademik yang rutin dan baik akan meningkatkan kemampuan individu mengakses dan memanfaatkan sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial untuk pencapaian tujuan tertentu. Sementara berdasar hasil penelitian didapatkan bahwa modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan hal ini dapat dinyatakan bahwa dengan meningkatnya modal sosial guru-guru di SMK Negeri 2 Pati akan meningkat pula kinerjanya. 5.
Simpulan Berdasarkan hasil pengujian regresi
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 23 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
dapat diambil simpulan sebagai berikut: kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, supervisi akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru, supervisi akademik tidak memoderasi pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru, serta supervisi akademik memperkuat pengaruh modal sosial terhadap kinerja guru. 6. Saran Berdasarkan simpulan dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: perlu dilakukan penelitian dengan variabel supervisi akademik sebagai pemoderasi pengaruh kompetensi profesional dan modal sosial terhadap kinerja guru dengan model pure moderasi. Kemudian nampaknya diperlukan peningkatan kompetensi profesional, modal sosial dan supervisi akademik terhadap guru-guru di SMK Negeri 2 Pati untuk semakin mewujudkan visi misi sekolah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut terhadap obyek sejenis atau sebagai pengembangan khasanah keilmuan yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan pula sebagai dasar pengambilan kebijakan pihak sekolah, khususnya kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dengan meningkatkan kompetensi profesional dan modal sosial guru-guru di SMK Negeri 2 Pati.
DAFTAR PUSTAKA Birkenmeimer, B.J. 2016. The Relationships Between Perceptions of Supervisor, Thrust In Supervisor And Job Performance. The Journal of Applied Business Research, Vol. 32, No. 1 Daresh, J.C. 1989. Supervision as a Proactive Process, White Plains. NY: Longman Fauzan, M. 2012. Peningkatan Kinerja Dosen Berbasis Modal Sosial dan Dukungan Organisasional di PTS Kota Semarang, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 19, No. 2 hal.188200 Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Glickman, C.D., Gordon, S.P., & Gordon, R. 2007. Supervision and Instructional Leadership a Development Approach. Seventh Edition. Boston: Pearson Liakopoulou, M. 2014. The Professional Competence of Teachers. International Journal of Humanities and Social Science, Vol.1, No. 21 Mendiknas. 2007. Standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Lampiran Peraturan Nomor 16 tahun 2007 Mendiknas 2007, Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri No 41
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 24 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
Mendiknas. 2010. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Permendiknas No.35 Nahapiet, J. & Ghoshal, S. 1998. Social Capital, Intellectual Capital, and Organizational Advantage. Jurnal, Academy of Management Review, Vol. 23, No.2, pp: 538-555 Lin, N. 2005. A Network Theory of Social Capital,
[email protected]. pdf. Dilihat 12 Oktober 2016 Ningrum, K.S.P. 2016. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 6 Singaraja, JPPE, Vol. 7, No. 2 Noe, R & Hollenbeck. 2011. Manajemen Sumber daya Manusia. Terjemah. Buku 1 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta. Peraturan Pemerintah RI No. 74 2008 Tentang Guru PPTK. 2016. Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013 Saani,
A.J. 2013. Influence of Compensation and Supevision on Private Basic School Teacher Work Performance in Ashalman Municipality. Journal of Business and Social Science, Vol. 4, No. 17
Teaching, Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development Shodiqin & Srimindarti. 2014. Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Guru Yang Dimoderasi Iklim Organisasi. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank. Sudriyah & Liana, L. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Dimoderasi Supervisi. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, Vol. 4, No.1, hal: 10-28. Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sunarto. 2016. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru Dimoderasi Komitmen Organisasional. Dinaamika Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Dikdasmen, Vol. 6, No. 2 Untara, S.B. & Liana, L. 2014. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru dengan Moderasi Supervisi Akademik. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, Vol. 3, No. 2, hal: 104-119
Sey, V.R.A. & Maina, B. 2016. The Role of Effective Supervision on Academik Performance of Senior High Schools in Ghana. Jornal of Art & Humanities, Vol. 05, No.04, pp: 23-83
Xu, A. & Long, Y. 2014. Impacts of Teachers’ Competency on Job Performance in Research Universities with Industry Characteristics. Journal of Industrial Engineering and Management, Vo. 7, No. 5, pp: 1283-1292
Sergiovani, T.J. 1987. Supervision of
Warner, J. 2016. Social Capital and is
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 25 2
BIMA BINGKAI MANAJEMEN
Supervisi Akademik Memoderasi Pengaruh Kompetensi Profesional dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Guru / Djoko Suwarto / Lie Liana
Leadership a Conceptual Framework, Electric Journal di http://www.questia.com > library > journal Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Rajawali Pers. Edisi 3. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Winarti, S. & Basiya, R. 2014. Pengaruh Kompetensi dan Komitmen organisasional terhadap kinerja guru dimoderasi supervisi kepala sekolah(Studi pada guru-guru PNS SD di Upt Disdikpora Kec. Grinsing, Kab. Batang), Jurnal Mahasiswa Pasca sarjana, dilihat, 23 Nopember 2016, https://www.unisbank.ac.id/ojs/inde x.php/pasca1/article/.../2852 Yina, L. & Sheu, Y.F. 2014. Social Capital, Information Sharing and Performance. International Journal of Operation & Production Management, Vol. 34, No. 1, pp: 1440-1462
Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017 Hotel Grasia, 9 Mei 2017
Pascasarjana (S2) STIE Dharmaputra Semarang 26 2