KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan epidemi HIV‐AIDS di dunia telah menyebabkan HIV AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak beberapa tahun belakangan ini telah banyak kemajuan yang telah dicapaidalam program pengendalian HIV AIDS di Indonesia. Berbagai layanan terkait HIV telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkannya. Namun demikian teridentifikasi bahwa masih terjadi miss opportunity kebutuhan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun 2012, Kementerian Kesehatan melalui Subdirektorat AIDS dan PMS telah mengembangkan konsep Pelayanan HIV AIDS dan PIMS Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB), yang sebenarnya bukanlah konsep baru karena telah diinisasi oleh Kemenkes sejak tahun 2004. Sebagai gambaran, LKB ini mencakup semua bentuk layanan HIV dan PIMS, seperti kegiatan
KIE
pengetahuan
komprehensif,
promosi
penggunaan
kondom,pengendalian/pengenalan faktor risiko, Konseling dan Tes HIV, Perawatan,Dukungan, dan Pengobatan (PDP), Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA), Pengurangan Dampak Buruk NAPZA , layanan PIMS, Pencegahan penularan melalui darah donor dan produk darah lainnya, kegiatan monev dan surveilan epidemiologi di Puskesmas Rujukan dan Non‐ Rujukan termasuk fasilitas kesehatan lainnya, dan Rumah Sakit Rujukan di Kabupaten/Kota, dengan keterlibatan aktif dari sektor masyarakat
Kemampuan tersebut antara lain dapat diperoleh melalui pelatihan. Oleh karena itu perlu disusun kurikulum pelatihan penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi tenaga perawat/bidan di fasyankes. 1
II.
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI A.
Peran Setelah
pelatihan
peserta
berperan
sebagai
pelaksana
penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS di fasyankes
B.
Fungsi Dalam menjalankan peranannya, peserta mempunyai fungsi dalam penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kewenangannya, meliputi: 1. Melakukan konseling HIV 2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel pada pasien IMS 3. Melakukan pendekatan MTBS/MTBM terkait HIV 4. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi 5. Melakukan perawatan berbasis rumah dan perawatan berbasis masyarakat (PBR dan PBM) 6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
C.
Kompetensi Setelah mengikuti pelatihan peserta mempunyai kompetensi dalam hal: 1. Melakukan konseling HIV
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel pada pasien IMS 3. Melakukan pendekatan MTBS/MTBM terkait HIV 4. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi 5. Melakukan perawatan berbasis rumah dan perawatan berbasis masyarakat (PBR dan PBM) 6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
2
III.
TUJUAN A. Tujuan Umum : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS di fasyankes, sesuai dengan kewenangannya.
B. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu: 1. Melakukan konseling HIV 2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel pada pasien IMS 3. Melakukan pendekatan MTBS/MTBM terkait HIV 4. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi 5. Melakukan perawatan berbasis rumah dan perawatan berbasis masyarakat (PBR dan PBM) 6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
IV.
STRUKTUR PROGRAM Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada struktur program sebagai berikut : NO
MATERI
A.
Materi dasar
WAKTU
JUMLAH
T
P
PL
1.
Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
3
-
-
3
2.
Pengurangan stigma dan diskriminasi
3
1
-
4
B
Materi Inti
1.
Konseling HIV
7
13
2
22
2.
Pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel pada pasien IMS Pendekatan MTBS/MTBM terkait HIV
2
3
3
8
2
2
2
6
3.
3
4.
6.
Pencegahan dan Pengendalian infeksi Perawatan Berbasis Rumah dan Perawatan Berbasis Masyarakat Pencatatan dan Pelaporan
C.
Materi Penunjang
1.
Membangun Komitmen Belajar (BLC)
-
3
-
3
2.
Rencana Tindak lanjut (RTL)
-
2
-
2
3.
Anti Korupsi
2
-
-
2
Jumlah
24
31
9
64
5.
2
2
1
5
2
3
-
5
1
2
1
4
Keterangan: T : Teori (Tatap muka) PL : Praktik Lapangan P: Penugasan (Permainan, Diskusi kelompok/Disko, Bermain peran, Latihan/Exercise, Praktik) 1 Jam pelatihan @ 45 menit
V.
PESERTA A. Peserta 1. Kriteria : a. Perawat/Bidan b. Pendidikan minimal D3 Keperawatan/Kebidanan c. Pernah Mengikuti Pelatihan TOT PDP atau TOT IMS d. Aktif mengajar pada pelatihan PDP atau IMS, setidaknya memiliki pengalaman 2 kali mengajar sebagai fasilitator pada pelatihan PDP atau IMS e. Setelah mengikuti pelatihan, bersedia ditugaskan sebagai fasilitator provinsi pada pelatihan Penatalaksanaan IMS di Provinsi masingmasing 2. Apabila calon peserta tidak sesuai dengan kriteria maka panitia berhak menolak
B. Jumlah Peserta Jumlah peserta per angkatan maksimal 30 orang. 4
VI.
NARASUMBER / TENAGA PELATIH A. Fasilitator/Pelatih Fasilitator/Pelatih terdiri dari fasilitator yang berasal dari: a. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung b. Widyaiswara BBPK Ciloto B. Kriteria Kriteria Fasilitator Pelatihan Penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi Perawat/Bidan Fasyankes adalah: a. Menguasai materi yang dilatihkan b. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan materi yang dilatihkan. c. Telah mengikuti Training of Trainer (TOT) Pelatihan Penatalaksanaan HIV dan IMS bagi perawat/bidan . .
VII. METODE Pelatihan ini menggunakan berbagai metode pembelajaran, diantaranya Ceramah Tanya Jawab, Curah Pendapat, Diskusi, Penugasan, simulasi, latihan, praktek dan lain-lain.
VIII. PENYELENGGARA Pelatihan Penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi Perawat/Bidan Fasyankes diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto.
IX.
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN 1. Waktu Pelatihan Pelatihan akan dilaksanakan pada tahun 2016 tanggal 27 Juli
sd 05
Agustus 2016 selama 7 (Tujuh) hari efektif dengan jumlah jam pelatihan sebanyak 64 (Enam Puluh Empat) JPL dan 2 hari kedatangan dan kepulangan. 5
2. Tempat Pelatihan Penyelenggaraan Pelatihan bertempat di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, Jl. Raya Puncak KM. 90, Desa Ciloto, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur.
6
X.
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
Pembukaan
Pre Test
Building learning Commitment
Membuka wawasan: 1.Program pencegahan dan pengendali an HIV AIDS dan PIMS 2. Pengurangan stigma dan diskriminasi Metode: CP; CTJ; Per mainan/Latihan soal; Diskusi kelompok
Pengetahuan dan Ketrampilan: 1. Konseling HIV. 2. Pemeriksaan fisik dan peng ambilan sampel pasien IMS 3. Penerapan pendekatan MT BM/MTBS terkait HIV 4. Pencegahan dan Pengendali- an Infeksi 5. PBR dan PBM 6. Pencatatan dan pelaporan IMS dan HIV (Aplikasi SIHA) Metode: CP; CTJ; Simulasi; Bermain peran; Latihan/Praktik
Praktik Lapangan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Evaluasi Pelatihan
Penutupan
7
XI.
PEMBIAYAAN Sumber pembiayaan penyelenggaraan Pelatihan Penatalaksanaann HIV AIDS dan IMS Bagi Perawat/Bidan Fasyankes dibebankan pada biaya DIPA Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto tahun 2016 termasuk biaya konsumsi dan biaya-biaya lain sesuai kebutuhan diklat selama 7 hari pelatihan.
XII. EVALUASI Evaluasi yang dilakukan dalam peoses pelatihan, yaitu : 1.
Evaluasi Peserta a. Penjajagan awal melalui pre-test b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah dipelajari (post test) c. Keterampilan melakukan praktik penatalaksanaan HIV dan IMS bagi perawat/bidan fasyankes sesuai dengan kompetensinya.
Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran khusus. 2.
Evaluasi Fasilitator Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi: a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metode dan alat bantu/media c. Hubungan interpersonal dengan peserta d. Pemberian motivasi kepada peserta e. Kemampuan komunikasi (kejelasan bicara, sistematika, penggunaan bahasa). f. Kemampuan menjawab pertanyaan
3.
Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan, yang menunjukkan tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan meliputi: 8
a. Pencapaian Tujuan pelatihan b. Relevansi program pelatihan dengan tugas c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja d. Bahan pembelajaran yang disediakan. e. Hubungan peserta dengan pelaksana/panitia pelatihan f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta g. Pelayanan akomodasi dan lainnya h. Pelayanan konsumsi i. Pelayanan komunikasi dan informasi
XIII. SERTIFIKASI Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam satuan jam pelajaran efektif. Sertifikat Pelatihan diberikan kepada peserta dengan syarat : 1. Mendapatkan nilai evaluasi akhir pelatihan minimal 65% atau ada kenaikan yang bermakna. 2. Kehadiran pada pelatihan minimal 95%. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan memberikan Sertifikat Pelatihan kepada peserta sesuai dengan ketentuan Pusdiklat SDM Kes BPPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diantaranya adalah pelatihan harus terakreditasi, yang pengajuan akreditasinya dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum pelatihan dilaksanakan.
XIV. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai dasar dalam penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi Perawat/Bidan Fasyankes. Segala sesuatu yang diperlukan dan belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan diatur sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
9