PENGANGGARAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL MULTINASIONAL http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=889:kegiatan-perusahaanmultinasional&catid=40:mnc-a-kurs&Itemid=72
Biaya Modal 1. Modal perusahaan terdiri dari ekuitas (laba ditahan dan dana yang diperoleh dari menerbitkan saham) dan hutang (dana pinjaman). 2. Biaya modal sendiri (ekuitas) mencerminkan biaya kesempatan, sementara biaya hutang dicerminkan oleh biaya bunga. 3. Perusahaan menginginkan struktur modal yang meminimalkan biaya modal, demikian pula dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan pada proyek. Biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan kc = ( D ) kd ( 1 - t ) + ( E ) ke- t D+E D E kd t ke
D+E
is the amount of debt of the firm is the equity of the firm is the before-tax cost of its debt is the corporate tax rate is the cost of financing with equity 1. Pembayaran bunga pada hutang bersifat mengurangi pajak. Namun, meningkatnya biaya bunga juga akan meningkatkan kemungkinan kebangkrutan. 2. Akan lebih baik bila meningkatkan penggunaan pendanaan hutang sampai pada titik dimana kemungkinan kebangkrutan ditutupi keuntungan pajak dari penggunaan hutang.
Biaya Modal MNC Biaya modal MNC mungkin berbeda dengan perusahaan domestik karena: Ukuran Perusahaan. MNC terkadang diperlakukan berbeda oleh kreditur. Terkadang mendapat biaya flotasi per unit yang juga lebih kecil. Akses ke Pasar Modal Internasional. MNC umumnya mampu memperoleh dana dari pasar modal internasional, dimana biaya dana mungkin lebih rendah. Diversifikasi internasional. MNC mungkin memiliki aliran kas yang lebih stabil melalui diversifikasi internasional, sehingga kemungkinan kebangkrutan mungkin lebih rendah. Keuangan Internasional Zainul Muchlas ,
[email protected] [Type text]
Page 1
Keterbukaan pada Risiko Nilai Tukar. MNC mungkin lebih terbuka terhadap fluktuasi nilai tukar, sehingga aliran kas mereka mungkin lebih tidak menentu dan kemungkian kebangkrutan lebih tinggi. Keterbukaan pada Risiko Negara. MNC memiliki persentasi investasi aset asing yang lebih tinggi sehingga lebih terbuka pada risiko negara. 1. The capital asset pricing model (CAPM) dapat digunakan untuk mengukur bagaimana tingkat pengembalian yang disyaratkan MNC berbeda dengan perusahaan domestik. 2. Beta saham mewakili sensitivitas return saham terhadap return pasar, sama seperti beta proyek mewakili sensitivitas aliran kas proyek terhadap kondisi pasar. 3. Beta proyek yang lebih rendah, maka risiko sistematik juga lebih rendah, dan tingkat pengembalian yang disyaratkan juga lebih rendah, jika risiko tidak sistematiknya dapat didiversifikasikan. 4. MNC yang meningkatkan penjualan asingnya mampu mengurangi beta sahamnya, dan begitu juga dengan return yang disyaratkan oleh investor. 5. Namun, MNC mungkin mempertimbangkan risiko tidak-sitematik sebagai faktor penting saat menentukan tingkat return yang disyaratkan proyek asing. 6. Sebab itu, kita tak dapat yakin jika MNC akan memiliki biaya modal yang lebih rendah dari perusahaan domestik murni di industri yang sama.
Biaya Modal Antar Negara Biaya modal mungkin bervariasi antar negara, sepeti: 1. MNC di beberapa negara mungkin memiliki keunggulan kompetitif dibanding lainnya; 2. MNC mungkin mampu menyesuaikan operasi internasionalnya dan sumber dana untuk memperbesar perbedaan; dan 3. MNC di beberapa negara mungkin memiliki struktur modal dengan lebih banyak hutang. Biaya modal perusahaan utamanya ditentukan oleh: 1. Tingkat bunga bebas risiko sebelumnya dari mata uang yang dipinjam, dan 2. Risiko premium yang disyaratkan oleh kreditur. Tingkat bunga bebas risiko ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan dana. Mungkin bervariasi karena perbedaan hukum pajak, demografi, kebijakan moneter, dan kondisi ekonomi. Risiko premium memberi kompensasi pada kreditur untuk risiko dimana peminjam tidak mampu membayar kewajibannya. Risiko premium mungkin bervariasi tergantung kondisi ekonomi yang berbeda, hubungan antara perusahaan dan kreditur, intervensi pemerintah, dan derajat financial leverage.
Keuangan Internasional Zainul Muchlas ,
[email protected] [Type text]
Page 2
Walaupun biaya hutang mungkin bervariasi antar negara, terdapat korelasi positif antara tingkat biaya hutang negara dari waktu ke waktu. Biaya ekuitas negara mewakili biaya kesempatan – apa yang pemegang saham dapat hasilkan melalui investasi dengan tingkat risiko sama jika dana modal sendiri didistribusikan ke tempat tersebut. Return ekuitas dapat diukur dengan tingkat bunga bebas risiko ditambah dengan premium yang merefleksikan risiko perusahaan. Biaya ekuitas negara dapat juga diestimasi dengan menggunakan price/earning multiple pada aliran laba. Price/earnings multiple yang tinggi mengimplikasikan bahwa perusahaan menerima harga yang tinggi saat menjual saham baru untuk tingkat laba tertentu. Jadi, biaya pendanaan ekuitas, rendah. Biaya hutang dan ekuitas (modal sendiri) dapat dikombinasikan, menggunakan bobot yaitu proporsi relatif hutang dan ekuitas, untuk menurunkan biaya modal keseluruhan.
Menggunakan Biaya Modal untuk Mengukur Proyek Asing Proyek asing mungkin memiliki tingkat risiko yang berbeda dengan MNC, seperti biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) MNC mungkin tidak tepat sama dengan tingkat return yang disyaratkan Banyak cara untuk menghitung perbedaan risiko ini dalam proses penganggaran modal. Turunkan NPV berdasarkan WACC Distribusi kemungkinan NPV dapat dihitung untuk menentukan kemungkinan proyek asing akan menghasilkan return yang setidaknya sama dengan WACC perusahaan. Sesuaikan WACC untuk risk differential. MNC dapat mengestimasi biaya ekuitas dan biaya modal setelah pajak dari dana yang diperlukan untuk mendanai proyek.
Keuangan Internasional Zainul Muchlas ,
[email protected] [Type text]
Page 3
Keputusan Struktur Modal MNC Seluruh struktur modal MNC secara esensial merupakan kombinasi struktur modal dari tubuh induk dan anak perusahaan. Keputusan struktur modal melibatkan pilihan pendaan hutang vs ekuitas, dan dipengaruhi oleh karaktristik perusahaan dan karakteristik negara. Karakteristik Perusahaan 1. Stabilitas aliran kas. MNC dengan aliran kas yang lebih stabil dapat menangani lebih banyak hutang. 2. Risiko Kredit. MNC yang memiliki risiko kredit kecil memiliki lebih banyak akses kredit. 3. Akses ke laba ditahan. MNC yang profitabel, dan MNC dengan pertumbuhan lambat mungkin dapat mendani sebagian besar investasinya dengan laba ditahan. 4. Jaminan hutang. Jika induk menjamin hutang anak perusahaan, anak perusahaan mungkin dapat meminjam lebih. 5. Masalah keagenan. Pemegang saham negara setempat mungkin memantau anak perusahaan, yang mungkin tidak berdasarkan perspektif induk perusahaan. Karakteristik Negara 1. Pembatasan Saham. MNC di negara dimana investor memiliki lebih sedikit kesempatan investasi mungkin dapat meningkatkan ekuitas dengan biaya yang lebih rendah. 2. Tingkat Bunga. MNC mungkin dapat memperoleh dana pinjaman (hutang) dengan biaya rendah di beberapa negara. 3. Kekuatan Mata Uang. MNC cenderung meminjam dengan mata uang negara setempat jika mereka mengharapkan mata uang tersebut melemah, sehingga mengurangi keterbukaan mereka terhadap risiko nilai tukar. 4. Risiko Negara. Jika pemerintah negara setempat cenderung melakukan pemblokiran dana atau penyitaan aset, anak perusahaan mungkin lebih memilih pendanaan dengan hutang. 5. Hukum Pajak. MNC mungkin mengunakan lebih banyak pendanaan hutang lokal jika tingkat pajak lokal (tingkat pajak korporat) lebih tinggi. Interaksi antara Keputusan Pendanaan Anak dan Induk Perusahaan Peningkatan pendanaan hutang oleh anak perusahaan 1. Dana internal yang lebih besar mungkin tersedia bagi induk perusahaan 2. Kebutuhan pendanaan hutang oleh induk perusahaan mungkin dikurangi. 3. Komposisi pendanaan hutang yang telah disesuaikan mungkin mempengaruhi biaya bunga pada hutang seperti keterbukaan MNC pada risiko nilai tukar. Pengurangan pendanaan hutang oleh anak perusahaan. 1. Dana internal yang lebih kecil mungkin tersedia bagi induk perusahaan. Keuangan Internasional Zainul Muchlas ,
[email protected] [Type text]
Page 4
2. Kebutuhan pendanaan hutang oleh induk perusahaan mungkin ditingkatkan. Interaksi antara Keputusan Pendanaan Anak dan Induk Perusahaan 1. Komposisi pendanaan hutang yang direvisi mungkin mempengaruhi biaya bunga pada hutang seperti halnya seluruh keterbukaan MNC terhadap risiko nilai tukar.
Menggunakan Struktur Modal Target pada Basis Lokal dan Global 1. MNC mungkin diturunkan dari struktur modal target lokal seperti yang diharuskan oleh kondisi lokal. 2. Namun, proporsi hutang dan pendanaan ekuitas pada satu anak perusahaan mungkin disesuaikan untuk menutupi derajat abnormal financial leverage pada anak perusahaan lainnya. 3. Maka, MNC mungkin masih dapat mencapai struktur modal target globalnya. 4. Perlu diingat, revisi struktur modal mungkin harus dilakukan sebagai akibat dari biaya modal yang lebih tinggi. 5. Oleh karena itu, terlalu tinggi atau rendahnya financial leverage seharusnya hanya diterapkan jika keuntungan melebih seluruh biaya. 6. Volume hutang dan ekuitas yang diterbitkan di pasar modal bervariasi antar negara, mengindikasikan bahwa perusahaan di beberapa negara (seperti Jepang) secara rata-rata memiliki tingkat financial leverage yang lebih tinggi. 7. Namun, kondisi mungkin berubah seiring waktu. Di Jerman contohnya, perusahaan menggeser pinjaman dari bank lokal ke menggunakan sekuritas hutang dan pasar ekuitas.
Keuangan Internasional Zainul Muchlas ,
[email protected] [Type text]
Page 5