b b-link berita citilink
Majalah Internal Citilink
10 Manajemen Krisis Emergency Risk Plan (ERP)
Siapkan yang Terbaik, Antisipasi yang Terburuk 40 Citiklopedia
Hazard di Sekitar Kita
Edisi 02 Maret/april 2015
Terbang Nyaman
Bersama Citilink
02
03
TERAS
COCKPIT
Berkat integritas, kerja cerdas, kerja keras, dan ikhlas, maka Citilink terus tumbuh positif.
Junjung Tinggi Integritas
S
alah satu nilai yang perlu kita jalankan dan junjung tinggi di Citilink adalah integritas. Integritas diartikan sebagai penghayatan dan perilaku dalam menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan, nilai, dan etika, tanpa perlu diawasi. Integritas merupakan sinergi antara kejujuran (honesty), keadilan (fairness), dan sifat asli (authenticity) seseorang. Tanpa integritas seseorang akan menjalankan tugas, kewajiban, dan perannya karena terpaksa, bukan karena kesadaran dan hati nurani sendiri. Integritas mutlak perlu diterapkan untuk mencegah kebocoran, korupsi, dan pembajakan karyawan yang merugikan perusahaan. Seorang pemimpin yang berintegritas harus memberi teladan yang baik bagi karyawan, sehingga karyawan pun dapat mengembangkan integritas dan loyalitasnya bagi perusahaan. Kita tidak boleh main-main dengan integritas. Nilai ini merupakan poin nomor satu di Citilink. Tidak ada toleransi dalam menegakkan integritas. Citilink tidak akan segansegan memberikan sanksi hukum yang tegas bagi
yang bermain-main dengan integritas. Perusahaan akan membuat jera siapa pun yang melanggar integritas. Berkat integritas, kerja cerdas, kerja keras, dan ikhlas, maka Citilink terus tumbuh positif. Dengan menerapkan strategi ekspansi, profitable, serta dekat di hati kita dapat optimis Citilink akan terus tumbuh menjadi lebih baik. Salam, Albert Burhan Direktur Utama Citilink
edisi 02 Maret - April 2015
04
05
KONTEN 36 Tekno
Serunya Mobile World Congress 2015 (MWC) di Barcelona 08 Aktual
38 Komunitas
Sinergi
Komunitas Futsal Citilink
Citilink – BRI
Makin Kuat dengan Jaga Rutinitas 40 Citiklopedia
Penasihat
Hazard di Sekitar Kita
Albert Burhan Hadinoto Soedigno Hans Nugroho Mega Satria
14 Direksi
Pemimpin Redaksi/
Kian Mantap untuk Melesat Cepat
Penanggung Jawab Benny S. Butarbutar
10 Manajemen Krisis
Perlahan tapi pasti Citilink terus membukukan kinerja positif. Pendapatan perusahaan terus bertumbuh. Jumlah armada dan karyawan terus bertambah. Begitu juga jalur penerbangan juga semakin mekar – termasuk ke kawasan regional, bahkan penerbangan umroh. Dengan visi dan strategi yang jelas dan tegas – “Ekspansi, Profit, dan Dekat di Hati” – Citilink memantapkan diri untuk go public dan melesat lebih cepat lagi.
Siapkan yang Terbaik, Antisipasi yang Terburuk
22 Perspektif
Redaktur Pelaksana Gloria Samantha Sekretaris Redaksi Siska Novelia Konsultan SPOT Corporate Communications, SWA Media Group
Emergency Risk Plan (ERP)
021 2314330 Alamat Redaksi PT. Citilink Indonesia, Menara Citicon, 16 Floor th
Jl. S. Parman Kav. 72 Slipi, Jakarta Barat Telp. 021 29341000, Fax. 021 29308786 Email:
[email protected]
Industri penerbangan merupakan industri yang paling banyak memiliki risiko krisis, baik ketika terbang maupun di darat. Lantas bagaimana Citilink mengatasi krisis yang dapat menjelma tiba-tiba? Seperti apa Emergency Risk Plan (ERP) yang disiapkan?
12 Agenda Self Check in Simple, On Time, Convenient Harap-harap cemas tak bisa check in karena kejebak macet? Tak perlu khawatir. Penumpang kini bisa melakukan check in di mana saja.
edisi 02 maret - April 2015
Citilink Bersaing dalam Kualitas Pelayanan Tahun 2015 ini Citilink bertekad masuk ke klub half billion company dengan target pendapatan US$ 600 juta dan laba US$ 20 juta. Bagaimana strategi untuk mencapainya?
32 Kesehatan
Membudayakan Pola Hidup Sehat bagi Penerbang
18 CitiLinkers
Tetap Optimis di Situasi Krisis Di tengah terpuruknya industri penerbangan, kita terus berbenah serta memberikan nilai tambah dan layanan terbaik bagi penumpang. Hasilnya, kinerja kita semakin baik. Citilink dapat terus berekspansi, mendulang profit, dan semakin dekat di hati.
edisi 02 Maret - April 2015
06
07
teras
AKTUAL
DSM Siap “Bertempur” di 2015 Integritas Kian Diperlukan
di Situasi Krisis
INTEGRITY IS DOING THE RIGHT THING EVEN WHEN NO ONE IS WATCHING. - C.S. LEWIS
D
unia penerbangan saat ini dalam kondisi prihatin. Persaingan yang sangat ketat di tengah melambungnya nilai tukar dolar Amerika, yang menjadi standar biaya di dunia penerbangan, merupakan pukulan yang cukup kuat. Terlebih setelah usibah yang menimpa salah satu LCC di akhir tahun lalu dan penundaan penerbangan yang berlarut-larut pada LCC lainnya membuat regulator semakin mengetatkan berbagai peraturan. Dapat dikatakan ini semua merupakan situasi krisis bagi industri penerbangan. Krisis tak dapat dihindari, krisis dapat datang setiap saat, perlahan maupun tiba-tiba. Untuk mengatasinya diperlukan manajemen krisis. Kita perlu merancang
edisi 02 maret - April 2015
strategi untuk membantu organisasi mengantisipasi dan mengambil tindakan terhadap hal-hal yang tak terduga dan berpotensi menimbulkan dampak negatif secara signifikan. Perlu seseorang yang bertanggung jawab menjadi Chief in Command, crisis manager, yang menjadi tokoh kunci pengambil keputusan di saat krisis. Tulisan mengenai langkah penanganan krisis ini dapat dibaca di rubrik Manajemen Krisis. Untuk dapat tumbuh dengan baik, setiap perusahaan memerlukan integritas. Pada banyak kesempatan DZ Pak Albert Burhan dan jajaran manajemen tak jemu menekankan pentingnya integritas. Integritas bukanlah hal yang tiba-tiba muncul, melainkan perlu perlu dipupuk dan terus dijaga agar tumbuh subur. Kasus AirAsia dan German Wings menyadarkan kita akan pentingnya integritas. Dalam situasi krisis seperti sekarang ini, penegakan integritas sangat penting dan relevan di Citilink. Bahkan, Pak Albert menegaskan, perusahaan tak ragu mengambil langkah hukum untuk menegakkan integritas. Pada edisi ini kami sampaikan juga paparan visi misi Dewan Direksi sendiri tentang masa depan Citilink. Redaksi yakin paparan ini mampu meningkatkan semangat dan kapasitas para karyawan untuk berkarya lebih baik lagi. Dengan integritas yang kokoh, kita semua berharap agar strategi Ekspansi, Profitable, dan Dekat di Hati yang kita canangkan bersama dapat tercapai dan membawa kita kepada Citilink yang tambah baik.
Benny S. Butarbutar VP Corporate Communication
D
istrict Sales Manager (DSM) Citilink siap menghadapi tantangan 2015. Beragam strategi penjualan dirancang untuk memenangkan persaingan. Di acara Rapat Tahunan yang digelar di Menara Citicon, pada 1 – 2 April 2015 lalu, DSM dari 23 kota di Indonesia mempresentasikan prestasi dan strategi sales dihadapan Board of Director Citilink. Tak lupa, DSM juga sharing mengenai tantangan sales di wilayah masing-masing. Berikut ini penuturan tiga DSM mengenai strategi mereka: Emir Bustaman – DSM Jakarta Saat ini, Citilink berada dalam performa terbaiknya. Hal tersebut diakui oleh DSM Jakarta, Emir Bustaman. Namun, hal ini tak lantas membuat puas hati. Citilink semakin fokus pada menerapkan nilai strategis yaitu ekspansi, profitable, dan dekat di hati. Pada 2015, DSM Jakarta akan mengedukasi pasar dan menyampaikan nilai strategis ke masyarakat. Rencananya, DSM Jakarta akan melakukan berbagai event sendiri maupun co-branding. “Dengan berbagai event tersebut, diharapkan
bisa menyampaikan nilai tadi,” ucap pria penggemar music Jazz ini. Menurut Emir, mempertahankan performa saat ini menjadi tantangan serius. Timnya tengah mengimbangi berbagai tantangan pasar. Emir menuturkan apabila nilai-nilai tadi malfungsi, maka harus cepat untuk dibenahi. “Jangan sampai menjadi isu kurang baik,” papar pria domisili Tangerang ini menjelaskan. Titien Harahap – DSM Medan DSM Medan tengah gencar membidik pasar korporat, baik lembaga pemerintah maupun swasta. Program tersebut bekerjasama dengan pihak agen perjalanan. “Travel agent juga merupakan kantong-kantong penumpang kami,” papar DSM Medan Titien Harahap. Penumpang Citilink Medan didominasi oleh pebisnis dan
pegawai. Diharapkan, program yang membidik korporasi tersebut mampu mendongkrak lonjakan penumpang.
Diakui ibu dua anak ini bahwa traffic Medan sudah mulai ramai seperti Jakarta. Seiring kepadatan tersebut, Citilink kini melayani 10 penerbangan ke luar Medan setiap harinya. “Kami melayani 10 penerbangan ke luar Medan,” ucap wanita yang gemar traveling ini. Selain itu, ekspansi bisnis DSM Medan juga tertuju pada semua kalangan. Menurutnya, untuk mendapatkan citra di masyarakat daerah perlu usaha lebih. “Untuk dapat image di masyarakat, kami perlu masuk ke semua kalangan,” ungkap Titien menambahkan. Dedy Sudarwanto – DSM Lombok Lombok kerap menjadi daerah tujuan wisata para pelancong. Hal ini menjadikan Citilink Lombok bekerja sama dengan hotel di daerah wisata. Selain itu, menurut DSM Lombok Dedy Sudarwanto, pihaknya juga fokus dalam bekerja sama peningkatan kualitas layanan seperti membantu check in lebih awal serta boarding pass dibawakan ke hotel sang tamu. “Tamu (grup) yang menggunakan Citilink akan mendapat pelayanan tersebut,” kata Dedy. Dedy menambahkan, timnya bekerjasama dengan pihak grounding untuk menyediakan check in tersendiri khusus untuk menangani tamunya. “Jadi, barang-barang penumpang dimasukan terlebih dahulu, penumpang langsung tunggu di ruang tunggu,” papar pria berkacamata ini.
edisi 02 Maret - April 2015
08
09
AKTUAL
AKTUAL
Sinergi Citilink – BRI
C
itilink menjalin kerjasama dengan BRI. Kerjasama ini untuk meningkatkan sinergi dalam melakukan ekspansi bisnis strategik yang saling menguntungkan. Kerjasama ini sekaligus menjadikan Citilink sebagai entitas bisnis yang bankable. “Ini merupakan tonggak sejarah bagi Citilink karena kita mendapat kepercayaan dari kreditor perbankan untuk terus bertumbuh dan mengembangkan bisnis di tahuntahun mendatang. Ini jadi tolok ukur dalam membuktikan kinerja keuangan Citilink sudah layak bankable,” kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan pada saat acara penandatangan kerjsama di Jakarta, 7 April 2015.
edisi 02 maret - April 2015
Penandatanganan MoU Citilink dan Bank BRI tentang Pemanfaatan Fasilitas Perbankan dilakukan masingmasing oleh President & CEO Citilink Albert Burhan dan Direktur Bank BRI Gatot Mardiwasisto dan disaksikan jajaran pimpinan kedua perusahaan. Bank BRI merupakan bank yang besar dan kerjasama ini nantinya akan direalisasikan melalui programprogram marketing bersama yang menguntungkan bagi nasabah Bank BRI dan juga penumpang Citilink. “Sinergi ini akan meningkatkan daya saing masing-masing perusahaan dalam melakukan ekspansi bisnisnya sehingga bisa memperoleh manfaat yang maksimal dan tidak saja bagi kedua perusahaan tetapi juga penumpang Citilink dan nasabah Bank BRI,” kata Albert.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank BRI Budi Satria mengatakan, BRI sangat percaya kerjasama dengan Citilink akan membuka dan membangun potensi bisnis yang lebih besar bagi kedua perusahaan. “Sebagai bank dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, kami percaya BRI mampu menunjang kebutuhan konsumen dalam dunia penerbangan.” Budi mengatakan, Nota Kesepahaman ini landasan untuk melakukan kerjasama lebih lanjut tentang pemanfaatan potensi kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Sekaligus sebagai wadah memanfaatkan sistem pelayanan jasa perbankan yang dibutuhkan oleh Citilink. “Dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, berupa 10.396 unit kerja, 20.792 unit ATM, dan 131.204 EDC, BRI sangat yakin bisa menjawab kebutuhan masyarakat dalam transaksi pembayaran tiket Citilink,” kata Budi lagi. Kerjasama Citilink – Bank BRI antara lain fasilitas management cash, e-tax, fasilitas valas, BRI virtual account (BRIVA), co-branding, serta di masa yang akan datang berupa pemberian kredit modal kerja/investasi jika Citilink membutuhkan.
M
anajemen maskapai penerbangan Citilink mengunjungi Redaksi Bisnis Indonesia untuk berdiskusi berbagai isu terkini di sektor penerbangan. Kunjungan dipimpin Presiden dan CEO Citilink Albert Burhan. “Jumlah penumpang kami saat ini tujuh kali lipat dibandingkan lima tahun lalu. Dalam persaingan kami tidak
Manajemen Citilink Kunjungi Redaksi Bisnis Indonesia ingin perang harga. Penerbangan LCC tidak boleh terjebak dengan harga,” papar Albert di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, 8 April 2015. Albert pun mengatakan, Citilink terus memperkuat struktur keuangan sebagai persiapan untuk terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang. Cara tersebut ditempuh dengan meningkatkan modal yang dimiliki melalui konversi sebagian utang dari
Garuda Indonesia menjadi saham. Manajemen menganggap kunjungan media penting dan menjalin komunikasi dengan media massa merupakan salah satu kekuatan Citilink untuk dikenal dengan cepat. “Itu sebabnya saya menjadikan media visit sebagai sebuah agenda prioritas,” ungkap Albert.
Citilink Buka Penerbangan Umroh
C
itilink terus melakukan ekspansi bisnis. Kali ini, maskapai LCC tersebut melayani penerbangan umroh ke Jeddah, Arab Saudi. Penerbangan dilakukan sebanyak enam kali dalam seminggu. Penerbangan pertama berlangsung hingga Juni mendatang dengan menerbangkan 26.250 penumpang. President & CEO PT Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, Citilink melihat peluang penerbangan umroh cukup menarik sekaligus melengkapi strategi bisnis mereka. Hal ini menambah reputasi Citilink sebagai LCC yang melayani penerbangan umroh. “Terima kasih kepada pihak Angkasa Pura yang telah memberikan banyak kemudahan dan fasilitas untuk melayani penumpang umroh Citilink. Demikian juga kepada Kedutaan
Besar Kerajaan Arab Saudi, yang telah memberikan kepercayaan kepada Citilink untuk terbang ke negaranya,” ujar Albert Burhan. Penerbangan ke Arab Saudi memiliki persyaratan ketat. Dimulai dari aspek administrasi, tingkat ketepatan waktu penerbangan, hingga keselamatan dan keamanan penerbangan. Citilink merasa bangga menjadi salah satu maskapai yang
mampu melayani penerbangan ke negara tersebut. Citilink menargetkan untuk menerbangkan 11,2 juta penumpang selama 2015. Sebelumnya, Citilink menerbangkan 8 juta penumpang di tahun 2014. Tingkat ketepatan waktu (on-time performance-OTP) sepanjang 2014 mencapai 82 persen, sementara tingkat isian penumpang mencapai 83 persen.
edisi 02 Maret - April 2015
10
11
manajemen KRISIS
manajemen KRISIS
Siapkan yang Terbaik,
Antisipasi yang Terburuk Masih ingat kejadian amuk penumpang kita di Kualanamu pada awal tahun ini? Itu hanya satu di antara sekian banyak peristiwa genting yang dialami perusahaan penerbangan. Bahkan, industri penerbangan merupakan salah satu industri yang paling sarat potensi krisis, baik sebelum (pre-flight), selama (in-flight), maupun pasca penerbangan (postflight).
edisi 02 maret - April 2015
A
da tiga krisis yang kerap melanda organisasi bisnis. Pertama, krisis finansial yang terjadi dalam jangka pendek, berkaitan dengan arus kas atau likuiditas. Kedua, krisis PR karena adanya publisitas negatif yang berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi. Ketiga, krisis strategis akibat perubahan pada lingkungan bisnis, yang berkaitan dengan keberlanjutan organisasi. Repotnya lagi, seperti didefinisikan Ole Rudolf Holsti (1979) dalam buku klasiknya Theories of Crisis DecisionMaking, krisis dapat melanda setiap perusahaan secara tiba-tiba, tidak dapat diperkirakan, mengancam nilai-nilai yang penting, dengan waktu untuk mengambil keputusan yang sangat singkat. Semuanya bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya, berpotensi
menghancurkan reputasi yang telah dibangun dengan susah payah selama puluhan tahun hanya dalam sekejap mata. Sehingga perlu ada langkahlangkah antisipatif yang disadari pula oleh banyak organisasi. Salah satu bentuk langkah antisipatif itu adalah membentuk tim krisis, prosedur operasional standar (SOP) serta rencana kerja saat krisis. Dengan skala dampak yang berbeda-beda, perusahaan kita pernah mengalami semua krisis tersebut. Faktor penundaan penerbangan (delay), seperti kasus Kualanamu di atas, atau pada kasus delay maskapai Lion 18-20 Februari lalu adalah contoh pre-flight crisis. Serangan sakit kepala akut dan lemas yang dialami kapten pilot Eddy Soeroso yang menerbangkan Citilink QG 142 Halim Perdanakusuma-
Kualanamu pada 30 Maret lalu menjadi contoh in-flight crisis yang terjadi. Begitu juga musibah yang menimpa penerbangan Air Asia QZ8501 pada 28 Desember 2014 lalu. Gangguan mesin, gangguan cuaca, pembajakan, penumpang mengamuk, dan masih banyak lagi, juga dapat mengakibatkan in-flight crisis. Sementara bagasi yang tertinggal atau tercecer dapat mencetuskan post-flight crisis. Aksi mogok petugas bandara juga dapat mengakibatkan pre atau post-flight crisis. Belajar dari pengalaman dan menyadari besarnya kemungkinan buruk ini terjadi kembali, Citilink juga memiliki manajemen krisis, yang dalam dunia airlines dikenal sebagai Emergency Risk Plan (ERP). Panduan ini menjadi Prosedur Operasi Standar (SOP) bagi seluruh karyawan Citilink dalam menghadapi situasi darurat atau krisis. Panduan ini memuat siapa yang menjadi pemimpin dan pengambil keputusan (Chief in Command) atau Crisis Manager, yang berhak menyampaikan keterangan kepada pihak yang berkepentingan, yang bertanggung jawab atas kegiatan atau penanganan tindakan tertentu, apa yang harus dilakukan, dan sebagainya. “Semuanya diatur secara terperinci dan jelas. Termasuk juga bagaimana menyiapkan Crisis Center yang mengoordinasikan penanganan krisis, serta berbagai gugus tugas yang diperlukan,” tutur Benny S. Butarbutar, VP Corporate Communication. ERP ini juga memerinci krisis
berdasarkan jenis krisis dan kaitan krisis yang terjadi dengan pihak ketiga. Misalnya kecelakaan pesawat, kecelakaan ketika pesawat di-charter, atau kecelakaan yang berkaitan dengan perusahaan migas/ pertambangan. Menurut Benny, setiap kasus memerlukan penanganan yang berbeda. Jika krisis terjadi dalam kaitan dengan industri atau perusahaan lain, Citilink akan bekerja sama dengan perusahaan dalam menangani krisis tersebut. “Tiap industri punya karakter berbeda. Ada yang memiliki standar keamanan yang sangat rinci, seperti perusahaan migas, sebaliknya ada juga yang belum mempunyai standar keamanan,” ungkap Benny. Namun satu hal pasti, “Jika ada korban, langsung kami larikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan pertama dan sementara.” Agar semua pihak terkait siap menghadapi situasi darurat, Citilink menambah intensitas latihan penanganan situasi darurat menjadi sebulan sekali. “Latihan ini penting untuk membangun awareness yang kuat mengenai crisis management. Juga untuk melatih kecepatan penanganan dan kebijakan evakuasi,” papar Benny. Latihan ini melibatkan semua pihak terkait, sehingga semua pihak memiliki kesadaran dan kesiapan yang sewaktu-waktu diperlukan. “Datangnya situasi krisis tak dapat diduga. Untuk mengantisipasi yang terburuk, kita perlu menyiapkan yang terbaik,” pungkas Benny.
Bila Menghadapi Situasi Darurat ..... DO: • Bergerak cepat, kumpulkan fakta, batasi permasalahan. • Kurangi spekulasi. Siapkan Media Center dan Press Room. • Gunakan orang terbaik yang bertindak dan berbicara atas nama perusahaan. • Luruskan informasi keliru dan desas-desus dengan informasi akurat terbaru. • Sampaikan siaran berita secara teratur mengenai perkembangan masalah. • Siapkan logistik yang diperlukan (makanan dan minuman). DON’T: • Jangan saling menyalahkan. • Jangan berikan pernyataan yang tidak bermakna atau tidak jelas. • Jangan gunakan kata bersayap. • Jangan berikan keterangan yang bersifat off the record.
Langkah-langkah manajemen krisis • • • •
Mengidentifikasi krisis. Menganalisis krisis. Mengisolasi krisis. Menetapkan pilihan strategi menghadapi krisis. • Menjalankan program pengendalian membentuk tim, fine-tune jaringan komunikasi.
edisi 02 Maret - April 2015
12
13
AGENDA
AGENDA
Self Check-in
Simple, On Time, Convenient Antre di depan counter sambil membawa KTP? Kini tidak lagi. Harap-harap cemas tak bisa check-in karena kejebak macet? Tak perlu khawatir. Penumpang kini bisa check-in di mana saja.
edisi 02 maret - April 2015
K
ini, tak perlu terburu-buru datang ke bandara untuk mendapatkan boarding pass jika Anda penumpang Citilink. Citilink memberikan solusi kemudahan untuk check-in bagi penumpang di mana saja. Simple, on time, convenient, tiga hal inilah yang menjadi spirit bagi Citilink untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan. Salah satunya melalui fasilitas check-in. Di bandara, kini sudah tersedia kotak hijau mirip ATM. Mesin inilah yang kita sebut sebagai mesin self check-in. Alat ini dapat kita temui di bandara kota-kota besar di Indonesia. Melalui alat ini, penumpang dapat melakukan check-in sendiri, tanpa perlu mengantre di depan counter. Selain self check-in melalui mesin yang ada di bandara, penumpang juga bisa melakukan check-in di travel agent. Jadi, penumpang tidak perlu terburu-buru ke bandara. Mereka bisa check-in di tempat mereka membeli tiket. -“Setelah beli tiket, langsung check-in, tak perlu buru-buru ke
bandara,” ujar Hans Nugroho, Direktur Komersial Citilink. Check-in di agen penjual tiket ini dapat dilakukan siapa saja sejauh ada booking code. Namun, yang perlu diperhatikan, penumpang harus tahu betul jadwal penerbangan. “Jangan sampai sudah di-check-in, tibatiba membatalkan penerbangan,” Hans menambahkan. “Fasilitas ini merupakan value added andalan kita bagi penumpang. Kita harus bangga, Ciitlink kian meningkatkan layanan bagi pelanggannya.” Check-in melalui travel agent merupakan solusi bagi penumpang Citilink yang tidak begitu memahami teknologi. Seperti kita ketahui, selain cara manual, check-in juga bisa dilakukan via online, yakni melalui website dan mobile apps. “Saya sangat mengharapkan penumpang merasakan kemudahan, karena tidak semua yang sudah mengerti teknologi mobile dan website, apalagi mereka kebetulan di tengah kota dan ingin melakukan check-in, jadi jauh lebih mudah,” kata Hans.
edisi 02 Maret - April 2015
14
15
DIREKSI
DIREKSI
Kian Mantap untuk Melesat Cepat Perlahan tapi pasti Citilink terus membukukan kinerja positif. Pendapatan perusahaan terus tumbuh. Jumlah armada dan karyawan terus bertambah. Begitu juga jalur penerbangan juga semakin mekar – termasuk ke kawasan regional, bahkan penerbangan umroh. Dengan visi dan strategi yang jelas dan tegas – “Ekspansi, Profit, dan Dekat di Hati” – Citilink memantapkan diri untuk go public dan melesat lebih cepat lagi.
D
Albert Burhan Direktur Utama Citilink
Dengan kerja keras dan integritas kita semua, saya optimis Citilink akan terus tumbuh lebih baik dan lebih baik lagi mencapai sasaran kita bersama
edisi 02 maret - April 2015
i hari-hari belakangan ini, seluruh jajaran di Citilink sedang sibuk menancap gas dalam-dalam, memacu pertumbuhan perusahaan ini. Simak saja kepadatan rapat-rapat koordinasi, baik di lingkup direktorat tertentu maupun lintas direktorat. “Kita memang selalu bekerja keras,” ujar Albert Burhan, Direktur Utama. Mantan Direktur Keuangan yang menggantikan posisi Arif Wibowo ini kini mengomandani sekitar 1.100 karyawan untuk dapat terbang semakin tinggi, meraih sasaran pertumbuhan perusahaan ini. “Dengan kerja keras dan integritas kita semua, saya optimis Citilink akan terus tumbuh lebih baik dan lebih baik lagi mencapai sasaran kita bersama,” ujarnya. Optimisme Albert tidak berlebihan. Bila di tahun-tahun sebelumnya Citilink membukukan pendapatan negatif, sejak 2014 lalu kinerja perusahaan ini sudah positif. Rapornya sudah biru. Bahkan Mega Satria, Direktur Keuangan, yang menggantikan posisi Albert,
Saya yakin kita akan terus meraih kinerja positif
sangat optimis melihat pencapaian Citilink. “Saya yakin kita akan terus meraih kinerja positif,” ucapnya. Pasalnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, pendapatan sepanjang Januari-Maret sudah sangat positif. “Ini tren menggembirakan. Arah kita sudah benar, kita tinggal melanjutkan bekerja keras untuk bulan-bulan dan tahun-tahun selanjutnya.” Dengan branding yang menancap kuat di sebagai perusahaan penerbangan domestik berbiaya rendah, pertumbuhan penumpang Citilink terus menanjak. Pada 2014 lalu, penumpang yang kita angkut mencapai 7,5 juta orang, naik 40% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini di atas rata-rata pertumbuhan industri penerbangan Indonesia yang 14%-20%. Pada 2015 ini manajemen mematok target pertumbuhan yang cukup moderat: 40%, sama dengan target tahun sebelumnya. Target yang tinggi ini mengingat banyaknya tantangan yang menghadang industri penerbangan – di antaranya sejumlah musibah penerbangan yang terjadi di tanah air yang mengakibatkan semakin ketatnya regulasi penerbangan. Dengan target ini berarti jumlah penumpang ditargetkan mencapai 11 juta pax. Dari sisi pangsa pasar (market share), pada
Mega Satria Direktur Keuangan
2014 naik 20% dari pasar LCC. Dalam menggenjot pertumbuhan perusahaan ini dan mencapai kinerja prima, manajemen mencanangkan tiga strategi utama: Ekspansi, Profit, & Dekat di Hati. Strategi Ekspansi atau Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable Growth) dilakukan dengan menambah jumlah armada, serta jalur dan frekuensi penerbangan. Menurut Hadinoto Soedigno, Direktur Operasional, pada tahun ini armada Citilink ditambah enam pesawat sehingga menjadi 36 pesawat. Tahun-tahun selanjutnya masing-masing tujuh armada baru akan memperkuat Citilink, sehingga pada 2017 maskapai kita mengoperasikan 50 pesawat. Saat ini armada kita telah terbang ke 23 kota dengan 39 rute, dan frekuensi penerbangan mencapai 186 per hari. Terkait dengan
ekspansi atau pertumbuhan jalur penerbangan, dari waktu ke waktu Direktorat Pemasaran selalu mengkaji kinerja masing-masing setiap jalur ini. “Dari situ kita putuskan mana jalur yang perlu ditingkatkan atau dikurangi frekuensinya, dan mana rute baru yang perlu dibuka karena bagus potensinya,” ungkap Direktur Komersial Hans S. Nugroho. Sebagai contoh, berdasarkan kajian pemasaran, frekuensi penerbangan kita di jalur Surabaya, Makassar, dan Denpasar, masih dapat ditingkatkan karena potensi pasarnya masih cukup besar. Dari situ kita memutuskan melakukan ekspansi frekuensi. Kajian pemasaran juga melihat potensi dan peluang di Indonesia Timur masih sangat besar. Karena itu kita ekspansi jalur dengan mengembangkan sayap kita ke Indonesia Timur. “Palu, Sorong, dan Manado merupakan kawasan timur
edisi 02 Maret - April 2015
16
17
DIREKSI
Hans S. Nugroho Direktur Komersial
Kita harus kreatif menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, karena kita tak ingin terjebak dalam perang harga
edisi 02 maret - April 2015
DIREKSI
yang berpotensi besar yang perlu kita terbangi,” kata Hans. Penentuan pilihan jalur yang diterbangi ini juga sangat terkait dengan strategi kedua, pencapaian laba. Pasalnya, tak semua rute yang diterbangi menguntungkan secara bisnis. Hans mengakui ada rute penerbangan Citilink yang cost per hour-nya lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang diterima, karena jumlah penumpangnya sering kurang, tapi pesawat tetap harus terbang sesuai jadwal. Rute seperti ini dikenal dengan istilah low density. Sedangkan jalur yang menguntungkan disebut high yield. Keduanya harus diseimbangkan agar secara keseluruhan perusahaan tidak merugi. Hal-hal seperti ini tentu menjadi perhatian manajemen. Untuk itu, Bagian Sales dan Revenue Management, di bawah Direktorat Pemasaran, bekerja sama dengan Bagian Network, di bawah Direktorat Operasional. Bagian Network ini yang membuat network, rute, rotasi pesawat, jadwal terbang, dan perijinannya. Misalnya mengatur berapa kali pesawat terbang bolakbalik, ke rute mana saja sehingga efisien dan biaya penerbangan yang low density dapat tertutup oleh yang high yield. Peningkatkan laba juga dilakukan dengan meningkatkan pemanfaatan (utility) pesawat, menjalin kerja sama dengan banyak mitra, dan sebagainya. Misalnya, Citilink melakukan inovasi dengan membuka
layanan penerbangan umroh – yang permintaannya saat ini sangat tinggi. “Sambutannya luar biasa,” ujar Hadinoto. Saat ini kita melayani penerbangan umroh dengan dua pesawat, empat kali dari Cengkareng dan dua kali dari Surabaya dalam seminggu. Pencapaian laba ini menjadi semakin penting dikaitkan dengan rencana perusahaan kita untuk melakukan penawaran perdana (Initial Public Offering/IPO). Untuk dapat ‘melantai di bursa’ (go public), perusahaan harus meraih laba sedikitnya tiga tahun berturut-turut. Selain itu, Mega menambahkan, kinerja keuangan yang positif ini menjadi fondasi yang kukuh dalam melakukan ekspansi. “Kita perlu dana cukup besar untuk pengadaan pesawat dan mendanai pertumbuhan,” ucapnya. Strategi ketiga adalah Dekat di Hati, yakni memberikan berbagai kemudahan dan nilai tambah tiket bagi pelanggan sehingga Citilink semakin dekat di hati pelanggan. Hans membagi strategi ini di tiap tahap penerbangan: Preflight, In-flight, dan Post Flight. Untuk memudahkan pelanggan melakukan booking dan pembayaran, kita menyediakan mobile application, aplikasi informasi dan transaksi melalui smart phone sehingga pelanggan mudah mendapatkan informasi penerbangan dan melakukan transaksi setiap saat di mana pun ia berada. Citilink juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan ritel,
Dengan memadukan kreativitas dan integritas, kita percaya Citilink akan terus terbang tinggi dan melesat semakin pesat seperti jaringan swalayan, mini market, dan berbagai gerai pembayaran sebagai mitra bisnis untuk pembelian tiket. Di antaranya melalui Alfa Mart, Indomaret, 7 Eleven, Carrefour, kantor pos, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan jaringan mitra bisnis yang luas ini kita dapat melayani transaksi melalui lebih dari 32 ribu outlet pembelian dan pembayaran. Agar pelanggan tak perlu lagi antre membayar pajak bandara (airport tax), biaya ini dimasukkan ke dalam harga tiket. Kita juga menyediakan sejumlah fasilitas lain yang memudahkan pelanggan. Misalnya fasilitas self check-in di lima kota besar yakni di Makassar, Batam, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Selain di bandara, counter self check-in ini juga disediakan di sejumlah agen besar. Pelanggan dapat melakukan selfcheck in di sejumlah agen, sehingga tak perlu repot tergesa-gesa ke bandara untuk check-in. Selain lebih memudahkan, dan nyaman, juga lebih efisien dari sisi waktu. Agar brand kita lebih melekat lagi di hati konsumen, kita juga meningkatkan layanan di bandara dengan menambah petugas yang ramah, murah senyum, dan selalu siap membantu pelanggan. Fasilitas bagasi cuma-cuma yang semula 15 kg, kini juga ditingkatkan hingga 20 kg – jauh lebih tinggi dibanding LCC lainnya. Selama penerbangan (In-flight)
Hadinoto Soedigno Direktur Operasional
Citilink berupaya mendekatkan diri dengan menyambut penumpang dengan membacakan pantun, agar penumpang merasa nyaman. Untuk penumpang rombongan, kita ucapkan selamat datang kepada grupnya. Kita juga menyediakan item sales on board (SOB) yang bisa dinikmati penumpang. Kita juga punya majalah Citilinkers, yang salah satu rubriknya memuat kejadian menarik selama penerbangan, atau foto grup. Penumpang juga tak jarang mengirim foto ke majalah ini, yang menegaskan kedekatan Citilink di hati mereka. Pasca penerbangan (post-flight) juga tak luput dari perhatian kita. Sadar penumpang paling sebal harus menunggu lama bagasinya keluar, kita mencanangkan bagasi sudah sampai ke tangan penumpang tidak boleh lebih dari 30 menit. Selain itu juga masih banyak
program lain, seperti pemanfaatan media sosial, pendekatan ke komunitas, program cicilan bagi bagi penumpang yang berlibur bersama keluarga, 4 atau 5 orang lebih, boarding pass yang dapat ditunjukkan ke merchant tertentu untuk potongan harga, dan sebagainya. “Kita harus kreatif menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, karena kita tak ingin terjebak dalam perang harga,” tutur Hans. Kreativitas memang menjadi kata kunci untuk setiap perusahaan yang mau maju. Namun kreatif semata belum cukup. Tak kalah pentingnya adalah integritas, yang merupakan sinergi antara kejujuran (honesty), keadilan (fairness), dan otentisitas seseorang. Dengan memadukan kreativitas dan integritas, kita percaya Citilink akan terus terbang tinggi dan melesat semakin pesat.
edisi 02 Maret - April 2015
0 18 18
0 19 19
TERAS CITILINKERS
AKTUAL
D
Tetap Optimis di Situasi Krisis Di tengah terpuruknya industri penerbangan, kita terus berbenah serta memberikan nilai tambah dan layanan terbaik bagi penumpang. Hasilnya, kinerja kita semakin baik. Citilink dapat terus berekspansi, mendulang profit, dan semakin dekat di hati.
edisi 02 maret - April 2015
unia penerbangan sedang dilanda duka berkepanjangan. Sejak awal tahun lalu, musibah datang silih berganti menerjang maskapai penerbangan di dalam maupun luar negeri. Mulai dari pesawat MH370 milik Malaysia Airline yang hilang dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing pada Sabtu pagi 8 Maret 2014. Hingga kini pesawat yang menerbangkan 239 orang penumpang dan awak pesawat ini tak ditemukan jejaknya. Musibah ini benar-benar di luar dugaan mengingat pesawat Boeing 777-200ER memiliki reputasi sebagai armada udara yang aman. Musibah yang dialami Malaysia Airline berlanjut ketika MH17 yang terbang pada ketinggian 38 ribu kaki dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh pasukan Ukraina ketika melintas di atas zona perang mereka. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 295 orang – termasuk tiga bayi – tewas. Jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura di perairan Selat Karimata, Kalimantan Barat, menambah daftar panjang
musibah transportasi udara bagi industri penerbangan Malaysia. Jumlah korban di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut mencapai 162 orang, terdiri dari 155 penumpang, dua pilot, empat pramugari, dan seorang teknisi pesawat. Dengan demikan, dalam setahun terjadi tiga musibah besar transportasi udara yang menimpa maskapai Malaysia di berbagai negara. Dalam skala yang berbeda, industri penerbangan tanah air juga mengalami berbagai musibah. Mengawali tahun 2015, tepat di puncak kepadatan arus balik pasca liburan Natal dan tahun baru, berbagai maskapai penerbangan di tanah air – termasuk Citilink – mengalami kekacauan jadwal penerbangan. Kejadian ini merupakan imbas kecelakaan yang menimpa Air Air QZ8501. Mensinyalir penerbangan Air
Air QZ8501 tidak terdaftar, Direktorat Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), membatalkan seluruh extra flight di semua bandara di Indonesia. Extra flight ini sebenarnya merupakan respon maskapai penerbangan terhadap permintaan Kemenhub untuk menyediakan penerbangan tambahan sekaligus kapasitas tambahan, sebagai antisipasi terhadap lonjakan penumpang di peak-season libur Natal dan Tahun Baru. Akibat pembatalan dari Regulator ini terjadi penumpukan calon penumpang (B-link edisi 01/2015) Pada libur Imlek 18 Februari lalu Terminal 3 Bandara SoekarnoHatta dijejali para penumpang salah satu maskapai yang gagal terbang hingga beberapa hari. Para calon penumpang mengamuk dan merusak kantor maskapai tadi. Mereka juga
mengepung pesawat yang terparkir di apron, sehingga seluruh penerbangan dari Terminal 3 tidak dapat diberangkatkan. Delay luar biasa yang terjadi di saat lonjakan penumpang ini, menurut pihak maskapai tersebut, terjadi karena sejumlah armada mereka mengalami gangguan teknis. Industri penerbangan memang merupakan industri yang sangat rawan gangguan dan krisis baik sebelum (pre-flight), selama (in-flight), danpasca penerbangan (postflight). Albert Burhan, Presiden Direktur Citilink, mengakui industri penerbangan sangat kompleks. “Risiko operasionalnya sangat tinggi. Segala sesuatu dapat terjadi kapan pun, tanpa ada tanda-tanda awalnya,” ungkapnya. Keterlambatan (delay) dapat terjadi setiap karena berbagai faktor: mesin, alam atau cuaca, manusia,
edisi 02 Maret - April 2015
0 20 20
021 21
TERAS CITILINKERS
juga regulasi. Apa pun penyebabnya, setiap gangguan dapat menjadi berita negatif di media massa. “Kekecewaan, apalagi bila ada penumpang yang marah-marah karena sesuatu hal, dapat menyebar ke seluruh dunia melalui tayangan media massa atau penyebaran media sosial,” tutur Albert. Tantangan lain yang tak kalah beratnya adalah ketatnya kompetisi di industri penerbangan, lebih-lebih penerbangan berbiaya rendah (Low Cost Carrier/LCC). “Ketika Citilink masuk, sudah ada pemain lain yang sangat besar, dengan pangsa pasar lebih dari 50%,” ujarnya. Bermain di pasar LCC adalah bermain di pasar yang sangat sensitif harga. Pasar sasaran LCC adalah masyarakat menengah ke bawah yang sangat mudah berpindah-pindah dari satu perusahaan penerbangan ke perusahaan penerbangan lainnya jika
edisi 02 maret - April 2015
AKTUAL
ada tawaran harga yang lebih rendah. Kecenderungan ini mendorong semua perusahaan penerbangan LCC terjun kepada perang harga, dengan mengiming-imingi harga paling rendah. Salah satu LCC yang beroperasi di Indonesia, misalnya, menawarkan tiket Rp 1, Rp 50 ribu, dan sebagainya. “Walaupun mungkin itu jumlah seat yang ditawarkan dengan harga promosi itu sangat sedikit, tapi tawaran itu tetap menarik konsumen,” ujar Albert. Namun Citilink tidak ingin ikut terjebak dalam perang harga. “Kita ingin jadi LCC yang lebih baik dari yang lainnya,” kata Albert. Daripada perang harga, Citilink memilih memberikan nilai tambah dari harga tiketnya, dengan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan (benefit) lainnya selain terbang. “Bagi kita layanan sangat penting,” Albert menggarisbawahi. Ia tidak ingin kejadian seperti yang terjadi pada maskapai lain beberapa waktu lalu. Jika terjadi penundaan penerbangan (delay), penumpang harus mendapat informasi yang jelas tentang penyebab delay dan berapa lama kemungkinan penundaan. Juga ada kompensasi jika terjadi penundaan. “Harus ada kepastian berangkat. Jangan biarkan penumpang tanpa kepastian dan informasi yang jelas, apa lagi hingga berlarutlarut,” katanya. Selama menunggu, penumpang harus mendapat layanan yang sebaik-baiknya. Mengikuti standar penerbangan full service, jika terjadi keterlambatan keberangkatan hingga satu jam, penumpang akan mendapatkan makanan ringan
dan minuman. Jika keterlambatan mencapai lebih dari tiga jam, penumpang dapat meminta uangnya kembali. Tak kalah pentingnya adalah keramahan petugas, baik petugas darat maupun awak kabin. Ketika check-in, petugas kita harus senyum dan ramah. Di pesawat, pramugari juga harus senyum. Awak kabin kita menyambut kedatangan penumpang dengan pantun, sehingga suasananya menjadi lebih akrab. Ini sesuai dengan tagline kita, Citilink Dekat di Hati. Lepas landas (take-off) atau mendarat (landing) juga harus lembut (smooth). “Pilot juga harus membuat penumpang nyaman, tidak terguncang-guncang,” tutur Direktur Operasional Hadinoto Soedigno. “Kita sering mendapat pujian karena pesawat kita mendarat dengan smooth,” ujarnya seraya tersenyum. Salah satu faktor pendaratan yang mulus dan lembut ini terletak pada the man behind the gun: pilot. Saat ini kita memiliki 250 penerbang, 50% captain pilot dan 50% co-pilot dengan jam terbang rata-rata di atas 10 ribu jam terbang. “Banyak di antaranya captain pilot senior yang sangat andal. Termasuk juga instruktur,” ungkap Hadinoto. Setiap enam bulan, izin terbang mereka harus selalu diperbarui. “Kita tidak main-main dengan keselamatan penumpang,” Hadinoto menegaskan. Sebagai anak perusahaan Garuda, Citilink harus mampu memberikan jaminan keamanan (safety) yang sama dengan Garuda. Dalam konteks ini, secara teratur kita melakukan simulasi Emergency Risk Planning (ERP), untuk
mengantisipasi terjadinya keadaan darurat, semisal kecelakaan pesawat. Dalam simulasi baru-baru ini diandaikan ada pesawat Citilink yang jatuh di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kita simulasikan bagaimana penanggulangan musibah ini, siapa saja yang harus bergerak, berapa lama kita bisa menyiapkan media center, berapa menit kita bisa mulai dapat menyampaikan informasi ke media. “Penyampaian informasi ini sangat penting bagi keluarga yang ingin mengetahui apa yang terjadi,” tutur Albert. Dalam hal perawatan pesawat Citilink juga sangat ketat. Tak ada alasan untuk menunda perawatan pesawat (maintenance) sesuai jadwal yang ditentukan. Setiap pesawat dibekali bahan bakar yang cukup,
sehingga jika terjadi keadaan darurat pesawat dapat terbang ke bandara terdekat atau kembali ke pangkalan (return to base/RTB). Begitu pula soal ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), sehingga penumpang dapat memperkirakan waktu kedatangannya (estimated time of arrival/ETA) dengan baik. Menurut Hadinoto, saat ini OTP Citilink rata-rata 82% – lebih tinggi dari standar penerbangan yang 80%, dan jauh lebih tinggi dibandingkan OTP rata-rata industri penerbangan di Indonesia. “Kita terus berusaha agar OTP Citilink rata-rata di atas 85%,” ujarnya. “Kita tak mungkin mematok OTP 100%,” lanjutnya. Angka 15% atau kurang itu untuk mengantisipasi keterlambatan karena faktor cuaca
buruk, antre karena kepadatan di jalur penerbangan atau jalur mengudara (take-off) dan mendarat (landing) – yang di luar kendali kita. Dengan tingkat keamanan dan ketepatan waktu yang lebih terjamin, serta berbagai nilai tambah dan benefit yang diberikan, pelan tapi pasti Citilink semakin dekat di hati penumpang. Ini tercermin dari kenaikan pangsa pasarnya menjadi 17% pada 2014. “Tahun ini ditargetkan menjadi 20%,” tutur Direktur Komersial, Hans S. Nugroho. Jumlah penumpang yang diangkut pada 2014 mencapai 7,5 juta orang, naik 40% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, dengan target pertumbuhan penumpang 40%, diperkirakan kita akan mengangkut sekitar 11 juta penumpang. Berkat citra sebagai LCC yang aman dan ketepatan waktu yang terjamin, tampaknya dampak negatif musibah yang menimpa LCC lainnya tidak mengimbas ke Citilink – bahkan terlihat peningkatan penumpang yang cukup signifikan. Dengan tren dan indikasi ini, tampaknya kita boleh bersikap optimis, meski harus tetap rendah hati, bekerja keras, berbenah diri, dan memberikan yang terbaik bagi penumpang.
edisi 02 Maret - April 2015
22
23
PERSPEKTIF
Agus Dewanta Vice President Sales and Distribution
Citilink sangat mengutamakan ketepatan waktu (on time), keselamatan dan keamanan penerbangan, ramah, bersih, dan rapi. Itu semua dijadikan sebagai jati diri Citilink.
Citilink Bersaing
dalam Kualitas Pelayanan
T
ahun 2014 lalu Citilink Indonesia menorehkan catatan positif dengan meraih pendapatan sekitar USS 400 juta, dengan kata lain pendapatan tumbuh 59% dibanding tahun 2013. Direktur Utama Citilink, Albert Burhan, pernah menyatakan, jika target itu bisa dicapai, maka Citilink bisa menjadi half billion company dalam revenue atau pendapatan. Dan itu dianggap sebagai tantangan
edisi 02 maret - April 2015
bagi direksi baru. Pendapatan US$ 600 juta itu direncanakan berasal dari penambahan frekuensi penerbangan, penambahan pesawat baru, serta dibukanya rute-rute baru. Pada tahun ini Citilink akan mendatangkan lima pesawat baru. Satu pesawat sudah masuk ke dalam armada Citilink pada Januari 2015 lalu dan sisanya akan datang secara bertahap hingga akhir 2015. Saat ini Citilink mengoperasikan 186 penerbangan per hari, dan dengan tambahan pesawat baru, akan ada tambahan 50-60 penerbangan per hari. Pada 2014 Citilink tumbuh 40%. Pada tahun ini pun angka pertumbuhan dipatok sama. Cukup moderat mengingat tantangan LCC semakin berat. Dari sisi market share,
pada 2014 sekitar 17%, tahun ini ditargetkan naik 20%. Untuk mencapai target ini, Citilink menerapkan tiga strategi. Pertama, adalah ekspansi, dengan menambah armada pesawat serta jalur penerbangan. Existing route ditambah, sejumlah rute baru dibuka. Strategi kedua adalah menghasilkan laba (profitable). Caranya mulai dari meningkatkan utility pesawat, menjalin kerja sama dengan banyak mitra, dan sebagainya. Strategi ketiga adalah ‘Dekat di Hati’, mendekatkan diri dengan pelanggan. Ini merupakan program komersial yang memberi banyak kemudahan dan nilai tambah tiket Citilink bagi pelanggan. Ada beberapa program yang telah dilakukan,antara lain self check in,
di mana penumpang dipermudah untuk melakukan proses check in dengan mendatangi sejumlah agen perjalanan yang tersebar di lima kota besar, yakni di Makassar (sejak 15/3), disusul Batam, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Pelanggan dapat melakukan self check in di sejumlah agen, sehingga tak perlu repot tergesa-gesa ke bandara untuk check-in. Dengan begitu pelanggan dimanjakan dengan opsi yang lebih mudah, lebih nyaman, dan efisien dari sisi waktu. Strategi lainnya adalah lewat mobile application, yaitu menyediakan aplikasi informasi dan transaksi melalui smart phone. Kemudian mitra bisnis, yakni pembelian dan pembayaran lewat jaringan swalayan, minimart, dan berbagai gerai pembayaran, seperti melalui Alfa Mart, Indomaret, 7 Eleven, Carrefour, kantor pos, dan lain-lain. Dengan cara ini Citilink memiliki lebih dari 32 ribu outlet pembelian dan pembayaran. Selain itu, juga dijalankan peningkatan layanan di bandara dengan menambah petugas yang ramah, murah senyum, dan selalu siap membantu pelanggan, dan memberikan fasilitas bagasi cumacuma hingga 20 kg. Menurut Agus Dewanta, Vice President Sales and Distribution Citilink margin yang paling aman adalah bottom plan margin US$ 20 juta harus dapat dalam setahun ini.
Syukur kalau bisa mencapai US$ 30 juta. Memang, di bisnis penerbangan berbiaya murah alias LCC (low cost carrier), persaingan begitu ketat. Selain Citilink, juga hadir Lion Air, dan Air Asia. Meski demikian Citilink mampu menunjukkan kinerja yang cemerlang dengan mencetak pertumbuhan 40% di tahun 2014 dan menargetkan angka yang sama di tahun 2015. Pangsa pasar Citilink di segmen LCC kini sekitar 17% dan akan digenjot hingga mencapai 20%. Kunci sukses dalam merebut penumpang adalah kedekatan dengan pelanggan dan agen pemasaran tiket. Sebab, pasar dikuasai agen pemasaran tiket. Selain dekat dengan agen, Citilink juga agresif melakukan direct selling, dengan menggarap sebanyak mungkin channel distribusi, mencakup pemesanan tiket secara online, lewat mini market, dan pembayaran lewat ATM, bahkan lewat smartphone. Kemudahan melakukan pembelian tiket sangat diutamakan demi melayani customer. Menurut Agus, Citilink tak gentar bersaing dengan maskapai lain di kelas yang sama (low class segment) maupun segmen kelas menengah. Citilink memilih strategi mengincar pasar korporasi, baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Maklum, di pasar domestik, yang mendominasi hingga 60% itu
adalah perjalanan bisnis. “Kami banyak mengontak perusahaan swasta untuk menawarkan produk kami,” kata Agus. Konsekuensinya, produk dan layanan yang diberikan harus bagus, harus lebih unggul ketimbang kompetitor. Tapi, Citilink tidak khawatir soal pelayanan ini, sebab bisa belajar dari sang induk, Garuda Indonesia, yang kini sudah menyandang status maskapai penerbangan bintang lima berkat kualitas pelayanannya yang sangat prima. “Kami belajar service quality dari Garuda,” kata Agus. Karena itu, Citilink sangat mengutamakan ketepatan waktu (on time performance), keselamatan, dan keamanan penerbangan, ramah, bersih, dan rapi. “Itu semua dijadikan sebagai core atau jati diri Citilink,” tambah Agus. Agus menekankan bahwa Citilink bersaing dalam masalah kualitas. Untuk mencapai kualitas yang prima dibutuhkan banyak uang. “Tapi, kualitas itu penting, selain untuk kenyamanan, juga untuk keselamatan penumpang,” ujarnya. Dengan begitu, Citilink akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pelayanan. “Kami bukan hanya mengakuisi pelanggan, melainkan juga menjaganya dan menumbuhkan kepercayaan,” tambahnya.
edisi 02 Maret - April 2015
24 SOSOK
25 Sonny Oktavarian
Yunarto Widodo HLPKKQG
PDGKKQG
Sangat bangga dengan Tim Halim yang sangat kompak dan solid sehingga operasional berjalan lancar, semua penerbangan bisa on time. Dukanya, jika banyak flight yang delay bahkan postpone sehingga penumpang banyak yang kecewa dan tidak mencapai target OTP yang ditentukan.
Suatu waktu pernah ada seorang penumpang Citilink komplain keras tetapi atas penjelasan saya, akhirnya penumpang tersebut kini menjadi teman. Itulah pengalaman unik yang selalu saya kenang. Motto: Never give up.
Motto: Bekerja dengan rasa ikhlas, senantiasa hidup akan tenang.
Priyatno BDJKKQG
C.L Soedjoko Dalidjo SUBKKQG
Saya bergabung di Citilink sejak 26 Maret 2012, dan banyak sekali mendapat pengalaman berharga!
Saya bekerja di Citilink semenjak maskapai ini masih memiliki dua unit pesawat, yaitu Boeing 737 dan Boeing 400. Bersama dengan tim, kami mengoperasikan pesawat dengan kompak serta semangat tinggi. Sudah seperti keluarga sendiri. Hal ini membuat kami kokoh ketika menghadapi berbagai tantangan dalam dunia airlines hingga kini.
Motto: Pencapaian terbaik didapat dari usaha terbaik dan terusmenerus.
Bambang Irawan SRGKKQG
Rasa persaudaraan tinggi serta saling menghormati menjadi suatu hal yang saya cintai di Citilink. Motto: Hidup menjadi indah dan bermakna tatkala kita berbuat baik, jujur, beriman, dan saling menghormati kepada siapa pun.
Haffanul Hakim UPGKKQG Motto: Selalu ikhlas menjalani hidup.
Harry Irawan KNOKKQG
Motto: Selalu percaya bahwa Tuhan memiliki rencana terindah dan terbaik dalam segala permasalahan hidup. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kekuatan untuk kita semua di Citilink.
Pengalaman bersama Citilink, saya mengikuti perkembangan Citilink dari dua pesawat sampai dengan saat ini 34 pesawat yang menyenangkan dengan segala suka dukanya. Motto: Pengalaman adalah guru yang paling berharga.
edisi 02 maret - April 2015
edisi 02 Maret - April 2015
26 SOSOK
Pada saat melakukan proving flight yang sangat menegangkan di mana pesawat disimulasikan tekanan udara dalam kabin tibatiba berkurang dan masker oksigen keluar pesawat menurunkan ketinggian secara cepat.
Hendra Rusli BTHKKQG Ada satu pengalaman tak terlupa. Pada saat itu, flight kita Citilink sudah declare cancel d/t Bad Weather Smoke (BTH-PLM QG 929) dan Other Airline boarding jurusan yang sama saat kita declare cancel tersebut. Informasi Airport kami tahan agar tidak announce boarding dan koordinasi dengan other airline tersebut. Syukurlah Irreg berjalan lancar, tidak ada satu pun penumpang kita yang endorse dan smooth handling berangkat keesokan harinya.
Motto: If he can do it, so can I.
Rahman Tamin PKUKKQG
Motto: Berpikir ke depan dan berjiwa petarung.
DI Citilink tentu ada pengalaman pahitmanis. Sukanya, dapat memberikan pelayanan yang baik serta penerbangan berjalan lancar (ontime) kepada penumpang, penumpang dapat tersenyum menaiki pesawat adalah kebahagian tersendiri bagi saya. Sedangkan dukanya, apabila penerbangan mengalami kendala sehingga penumpang tidak dapat menuju ke tempat tujuannya dengan tepat waktu.
Deni Wahyudi KOEKKQG Tiap hari doaku hanya untuk Citilink. Berharap ga di PHP-in lagi KOE mau buka dua flight.
Motto: Lakukanlah setiap pekerjaan dengan niat baik dan ikhlas.
Motto: Tersenyumlah karena senyum itu ibadah, tersenyumlah pada semua orang, tapi juga jangan senyum sendirian...
Akhmad Dhani Khoiruman MLGKKQG
Handle Flight Irreq sampai masuk headline news. Motto: Be humble.
edisi 02 maret - April 2015
27
Yusrizal PGKKKQG
Slamet Kurnianto LOPKKQG
Saat saya menjalankan tugas sebagai Station Rep. di Wuhan dan Qingdao, China, merupakan pengalaman yang menyenangkan. Motto: Bekerja merupakan bagian dari ibadah.
Aeropp Arif Wibowo BDOKKQG
Suatu waktu datang calon penumpang pesawat menghampiri saya dan bertanya mengenai Citilink. Lantas saya jelaskan kepadanya secara gamblang value maskapai ini. Kemudian calon penumpang tersebut tertarik, menyukai, dan berencana menggunakan Citilink ke depannya. Motto: Di mana pun kita berada, kita adalah keluarga. edisi 02 Maret - April 2015
28 SOSOK
Bagus Setiadermawan Moesa DPSKKQG Bekerja bersama di Citilink memang unik dan menyenangkan. Semua bekerja dengan hati dan dengan kemampuannya. Hubungan yang baik menjadikan teamwork yang baik, hand in hand menjadikan output yang baik pula sehingga Citilink terus berkembang. Saya tidak peduli atas keadaan suka dan duka karena saya tak tahu manakah yang lebih baik bagi saya. Intinya bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya dengan hati, maka hasilnya akan optimal.
29
S. Wisnu Wardana TJQKKQG No matter how hard it is, just keep on going, because you only fail when you give up. Motto: We know that the most beautiful things in life are not seen, but felt by heart.
Terima kasih untuk LANUD H. AS. Hanandjoeddin atas beberapa kali undangannya untuk mengikuti pelatihan menembak dengan pistol dan senapan laras panjang, selama ini hanya bisa melihat dan memegang ketika menangani SECIT.
Sofyansyah PKYKKQG Saat Flight Attendant berpantun, para penumpang bersorak-ria membuat suasana keakraban dan kekeluargaan di dalam pesawat begitu terasa.
Motto: Today Means Tomorrow, Tomorrow Starts Today, and Do Things Righteously
Motto: Terbang nyaman dengan on time.
Bambang Bayu Prakoso DJBKKQG Yang saya rasakan menarik sekaligus menantang adalah bertemu berbagai macam karakter penumpang di saat penanganan irreg flt. Motto: Learn from the past, live for today, and plan for tomorrow.
Rudi Ramli SOCKKQG Menangani penumpang dengan senyum, apalagi pada saat check-in dan delay. Motto: Selalu maju dan bahagia. Waktu itu tidak akan kembali, maka gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Hendy Sapto Dwinanto JOGKKQG
Sutiman PLMKKQG Motto: Maju Terus Pantang Mundur
edisi 02 maret - April 2015
Pembukaan rute Jogja - Halim langsung tiga flight, dengan waktu yang mendesak, kondisi slot yang padat di Jogja, karakteristik bandara masih jadi satu dengan militer, serta akomodasi tiga set crew yang akan run di Jogja. Walau ada kendala, tetapi dapat dilalui dengan kerja tim yang baik dan support dari pimpinan. Motto: Hidup itu bukan hanya membahagiakan diri sendiri, tapi bagilah kebahagiaan itu kepada orang di sekeliling kita karena kebahagiaan itu akan bertambah ketika dibagi.
Hadi Santoso BPNKKQG
Ada yang unik sewaktu saya mendapat panggilan interview kerja di Citilink, gedung Citicon, Jakarta. Tas saya terbawa oleh penumpang lain di x-ray keberangkatan
bandara Juanda, Surabaya. Akhirnya, saya menuju Jakarta tanpa membawa apa pun selain baju yang dipakai. Semua barang keperluan wawancara, termasuk telepon selular, FOO Licence, dan dokumen lainnya ada dalam tas tadi. Motto: Selalu mengutamakan kejujuran dalam bekerja untuk kepentingan dunia dan akhirat.
edisi 02 Maret - April 2015
30
31
SOSOK
Ketika Srikandi Menantang Horizon Kalau Amerika Serikat memiliki pilot perempuan yang melegenda,
Citilink juga punya.
B
anyak orang yang sudah mendengar cerita Amelia Earhart, perempuan pertama Amerika Serikat yang terbang menyeberangi Atlantik. Semangatnya tidak saja menular di benua Amerika dan Eropa, tetapi juga di Indonesia. Semangat itu juga yang membuat Nurmala masuk ke dunia penerbangan, dunia yang selama ini dikenal lebih sebagai dunianya kaum patriakhi. Semangat itu masih relevan hingga kini, terlebih di bulan April, saat bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Perempuan-perempuan
edisi 02 maret - April 2015
yang menyandang profesi penerbang, dapat dikatakan sebagai sosok Kartini modern. Mereka meruntuhkan batasbatas, mematahkan stereotipe, berani mengambil risiko, dan menjadi lain dari yang lain. Nurmala Dewi (27) merupakan salah seorang pilot perempuan Citilink Indonesia. Perempuan yang sempat menjalani profesi awal sebagai pramugari itu kian tertantang menjadi pilot setelah banyak membaca kisah perempuan hebat dan pemberani. Pada Januari 2011 ia memutuskan untuk sekolah pilot Aviatour Flying School di Cebu, Filipina, dan lulus setahun kemudian. “Pilot ini kan pekerjaan lakilaki yang macho dan maskulin. Perempuan itu bisa dilihat dari sisi maskulin tapi juga good looking, enak dilihat. Inilah keunikannya pilot perempuan. Ada saat-saat yang memerlukan ketegasan seperti menjadi laki-laki, namun pada saat
yang sama harus bisa tetap menjaga sisi femininnya. Kita tetap tak bisa hilangkan sisi kewanitaan,” ujar Nurmala yang sehari-hari bertugas sebagai FO di A320 Citilink. Meski memang baru masuk Citilink pada April 2013, perempuan yang senang berwisata itu ternyata juga memendam impian besar, yakni ingin “go international” atau bekerja menjadi pilot di industri penerbangan dunia. “Saya ingin sekali menerbangkan pesawat A380. Gimana gitu rasanya,” kata Nurmala yang kini memiliki 400 jam terbang. Langkahnya sekarang adalah ingin terus berkarier di Citilink sampai meraih captain in command. “Sekarang saya nyuri-nyuri ilmu pada yang ‘di sebelah kiri’ (posisi pilot di kokpit, red), terutama bagaimana kita bisa mutusin problem yang abu-abu. Nantinya, juga ingin jadi instruktur,” ungkap Mala, panggilannya sehari-
hari. Lantas bagaimana tangapan manajemen Citilink dengan keberadaan pilot perempuan? Dirut Citilink Albert Burhan mengatakan, pihaknya tidak akan membatasi jumlah pilot perempuan. Menurut Albert, ia sangat mengapreasiasi para pilot perempuan seperti Nurmala Dewi. “Saya senang kalau banyak pilot perempuan di Citilink. Selain menjadikan suasana lebih berwarna dengan keunikannya yang khas perempuan, mereka juga tidak kalah dalam kualitas,” ujarnya. Inspirasi Amelia Earhart tak kunjung habis. Dewasa ini makin banyak wanita Indonesia yang tertarik jadi pilot. Ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah pilot perempuan di maskapai penerbangan. Indonesia Women Pilot mencatat kini ada lebih dari 135 pilot perempuan di Indonesia yang minimal memiliki lisensi pilot privat atau PPL (Private Pilot License).
edisi 02 Maret - April 2015
32
0 33 33
kesehatan
AKTUAL
M
enurunnya kondisi
istirahat minimal 14 jam. “Tidak boleh
Citilink ada grup futsal, bersepeda,
tubuh dapat menimpa
terlampau capek, ini berlaku untuk
dan sebagainya,” kata Kapten
siapa saja, termasuk
semua,” ujar Kapten Fatahullah.
Fatahullah.
Citilink juga memberlakukan
Ia mengimbau semua kru
menganggu aktivitas dan tugas kita,
aturan check up sebelum terbang.
untuk memanfaatkan waktu luang
terutama dalam memberikan layanan
Pemeriksaan kesehatan ini meliputi
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
prima kepada penumpang.
pengecekan tensi darah, alkohol, dan
komunitas olahraga di Citilink. “Untuk
sebagainya. Kapten Fatahullah menilai
menjaga kebugaran, tidak hanya untuk
untuk terbang. Kondisi ini tak hanya
positif peraturan ini, menurutnya,
kuliner, boleh tapi harus diimbangi,”
berlaku bagi kapten pilot, namun juga
monitoring kesehatan sebelum
katanya.
co-pilot, pramugari, dan kru lainnya.
terbang bagus untuk deteksi awal.
Oleh karena itu, kita harus pandai
“Dulu medical check up hanya 6
satu syarat penting untuk terbang.
menjaga kesehatan. Bahkan, pola
bulan sekali, sekarang setiap kali
Kesehatan bahkan termasuk dalam
hidup sehat harus menjadi budaya
akan terbang, bagus untuk lebih awal
mandatori, selain license, training,
sehari-hari.
mendeteksi,” ujarnya.
dan skill. Ciitlink memiliki sistem yang
kita. Hal ini tentu dapat
Membudayakan
Pola Hidup Sehat bagi Penerbang
Fit, syarat mutlak bagi semua crew
“Untuk menjaga kesehatan harus
Masih lekat dalam ingatan kita, peristiwa pilot mendadak lemas setelah 20 menit mengudara. Penerbangan Halim Perdanakusuma-Kualanamu itu dapat diselamatkan dengan langkah sigap semua crew. Walau demikian apa yang terjadi menyentak kita soal bagaimana pentingnya kesehatan bagi penerbang. edisi 02 maret - April 2015
Terlebih, kini Citilink memiliki alat
Ya, kesehatan menjadi salah
memback up semua data tersebut.
istirahat cukup, olahraga, tidak makan
pendeteksi kesehatan. Alat ini dapat
“Itu di-back up oleh sistem kita, kalau
sembarangan, apalagi yang dapat
mendeteksi kondisi seseorang, meski
misalnya sehat, license ok, skill tes
memicu kolesterol tinggi,” kata Kapten
hanya karena kurang tidur.
lulus, tapi kalau jam istirahat kirang,
Fatahullah kepada tim B-link via sambungan telepon selular. Citilink memiliki aturan ketat
Selain itu, bentuk perhatian Citilink lainnya dalam membudayakan hidup sehat yakni dengan membentuk
juga akan tidak bisa, sistem akan menolak,” kata Kapten Fatahullah. Sekali lagi, kuncinya adalah
mengenai syarat terbang bagi Pilot
komunitas-komunitas olahraga. Kita
istirahat cukup, menjaga makanan,
dan kru lainnya. Untuk bisa terbang
dapat memanfaatkan komunitas ini
menjaga pola hidup, serta rajin
keesokkan harinya, mereka harus
untuk menjaga kebugaran tubuh. “Di
olahraga.
edisi 02 Maret - April 2015
34 eksis
35
Citilink n a w a y r ing” Ka h s e r f e “R 2015
Januari
edisi 02 maret - April 2015
edisi 02 Maret - April 2015
36
37
Tekno
Cortex-A53), RAM 3 GB, dan memori internal 32 GB dan slot microSD hingga 128 GB.
Serunya
Mobile World Congress 2015 (MWC) Berikut deretan ponsel pintar yang ‘mejeng’ di WMC 2015.
HTC One M9 Smartphone ini menggunakan prosesor Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810 64-bit Octacore (Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 &Quad-core 2 GHz Cortex-A57), dilengkapi RAM 3 GB dan memori internal 32GB yang dilengkapi slot microSD hingga 128 GB.
Samsung Galaxy S6 Ponsel pintar ini dilengkapi dengan prosesor Exynos 7420 Octacore (Quad-core 1.5GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.1 GHz Cortex-A57), RAM 3 GB, serta dilengkapi memori internal dengan pilihan 32, 64, atau 128 GB.
Sony Xperia M4 Aqua Xperia M4 Aqua ini telah dilengkapi prosesor Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615 64-bit Octacore (Quad-core 1.5GHz +Quadcore 1.0GHz), RAM 2 GB, memori internal 8 GB atau 16 GB dan slot microSD hingga 32 GB.
Samsung Galaxy S6 Edge Smartphone ini merupakan saudara Galaxy S6 dengan spesifikasi tingkat tinggi yang sama pula. Uniknya, layar ponsel ini melengkung di kedua sisinya.
Lenovo Vibe Shot Lenovo Vibe Shot dilengkapi kamera utama 16 MP dan kamera depan 8 MP. Ponsel ini dilengkapi prosesor Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615 64-bit Octa-core (Quad-core 1.7 GHz Cortex-A53 & Quad-core1.0 GHz
di Barcelona
Jagat mobile teknologi baru saja menggelar event akbar tahunan, Mobile World Congress (MWC). Tahun ini, Barcelona menjadi tuan rumah. Bagaimana jalannya MWC 2015 ini?
edisi 02 maret - April 2015
M
obile World Congress (MWC) adalah kombinasi pameran dengan konferensi industri mobile terbesar dunia. Konferensi tersebut menampilkan berbagai produk mobile, komponen, perangkat, serta software. MWC berlangsung pada 2-5 Maret 2015 di Barcelona, Spanyol. Produk yang dipamerkan dalam ajang tersebut adalah smartphone, tablet, laptop, wearable, dan semua perangkat yang mampu terhubung internet. Perusahaan ternama Apple, Samsung, Microsoft, dan vendor gadget dunia lainnya turut meramaikan event akbar tersebut. Tercatat, lebih dari 100 perusahaan mengikuti ajang tersebut.
Blackphone 2 Blackphone 2 menggunakan prosesor Octa-core, RAM 3 GB, dan memori internal 32 GB. Acer Liquid Jade Z Acer membenamkan prosesor Mediatek Quad-core 64-bit, RAM 1 GB dan memori internal 8 GB yang ditambahkan microSD hingga 32 GB. Acer Liquid M220 Ponsel ini dilengkapi sistem operasi Windows Phone 8.1 upgraded Windows 10, ditenagai prosesor Dualcore 1.2 GHz, RAM 512 MB, dan memori internal 4 GB dan slot microSD hingga 32 GB. Acer Liquid Z220 Smartphone ini membenamkan prosesor Qualcomm Snapdragon 200 Dual-core 1.2 GHz, RAM 1 GB, dan memori internal 8 GB dan slot microSD hingga 32 GB. Acer Liquid Z520 Ponsel pintar ini dibekali Qualcomm Snapdragon 400 Quad-core, RAM 1
GB, dan memori internal 8 GB serta slot microSD hingga 32 GB. Microsoft Lumia 640 Ponsel pintar ini dilengkapi prosesor Qualcomm Snapdragon 400 Quadcore 1.2 GHz, 4G-LTE, RAM 1 GB, dan memori internal 8 GB serta slot microSD hingga 128 GB. Microsoft Lumia 640 XL Lumia 640 XL memiliki prosesor Qualcomm Snapdragon 400 Quadcore 1.2 GHz, RAM 1 GB, 5.7 inci, dan memori internal 8 GB serta slot microSD 128 GB. ZTE Grand S3 ZTE menanamkan prosesor Qualcomm MSM8974AC Snapdragon 801 Quadcore 2.5 GHz Krait 400, RAM 3 GB, dan memori internal 16 GB, serta slot microSD hingga 64 GB. Alcatel One Touch Idol 3 Smartphone ini dibekali prosesor Qualcomm Snapdragon 615 64-bit Octacore (Quad-core 1.7 GHz Cortex-A53 & Quad-core 1.0 GHz Cortex-A53), RAM 2 GB. Ada yang unik dari Alcatel One Touch Idol 3, yaitu ponsel ini mampu melakukan telepon menggunakan bagian atas atau bawah ponsel.
edisi 02 Maret - April 2015
38
39
komunitas
Komunitas Futsal Citilink
Makin Kuat dengan Jaga Rutinitas
D
iawali dengan mencari kegiatan sepulang bekerja, sekitar tiga tahun lalu di rentang tahun 2012, para karyawan Citilink dari berbagai divisi kerja sepakat merutinkan kegiatan sepak bola dalam ruangan atau futsal. Dari kegiatan biasa, di mana para karyawan hanya mencari penyegaran usai penat beraktivitas rutin di kantor, kini telah menjelma menjadi Komunitas Futsal Citilink dengan kekuatan kuat dan menjadi salah satu wadah aktivitas pegawai Citilink. Ya, Komunitas Futsal Citilink kini siap ambil bagian bila suatu saat ada turnamen dengan lingkup lebih luas. “Kalau saat ini turnamen kami baru di lingkup besar perusahaan saja, sesama karyawan Citilink, baik di Jakarta, Surabaya maupun daerah
edisi 02 maret - April 2015
lainnya. Tapi kami sudah siap bila ada turnamen dengan lingkup luas, seperti turnamen antar-airlines,” ungkap Bendahara Komunitas Futsal Citilink, Syarief. Hal tersebut sekaligus menjadi harapan besar komunitas futsal. Bagaimana tidak, kini para anggota komunitas memiliki jadwal rutin berlatih futsal setiap Rabu, pukul 18.00 hingga 20.00 WIB, tergantung situasi. Bila ternyata cukup banyak anggota komunitas yang berhalangan, misalnya harus lembur, izin sakit, atau sedang keluar kota, maka latihan rutin dilaksanakan hanya satu jam saja, yakni pukul 18.00-19.00 WIB. Umumnya, mereka latihan hingga dua jam. Tak ayal, kekuatan tim futsal Citilink pun makin mantap. Namun sebelumnya, jadwal latihan
komunitas futsal dilaksanakan setiap Jumat, mengambil waktu menjelang libur akhir pekan (weekend). Karena weekend tersebutlah akhirnya tak banyak peserta yang turun lapangan. Pasalnya, banyak karyawan Citilink yang berdomisili di Surabaya, sehingga mereka kembali ke kampung halaman. “Citilink ini kan dulunya berkantor di Surabaya. Lalu kantor dipisah, ada back office dan ada operation control center, di Jakarta dan Surabaya. Sehingga jadwal latihan kemudian diganti menjadi setiap Rabu sepulang bekerja,” ungkap Hafidz Aulia, salah satu anggota Komunitas Futsal Citilink. Berlanjut akhirnya olahraga rutin dengan jadwal yang telah disepakati tersebut. Lokasi latihan ada dua tempat, di Slipi-Jakarta Barat bagi tim back office dan Cengkareng untuk tim operation control center. Saat ditemui, mereka sedang melakukan latihan rutin di gelanggang futsal Slipi Jaya. Tampak peserta latihan didominasi oleh karyawan dari Divisi IT. Hal tersebut menurut Achmad Royhan dari Divisi IT, lantaran di Divisi IT banyak yang laki-laki, yang lebih menyukai permainan bola. “Mereka yang perempuan juga ikut meramaikan latihan kami. Dengan ikut menyumbang makanan dan minuman ringan, karena disini intinya adalah kebersamaan,” tambahnya. Bahkan mereka kerap mengundang pihak luar sebagai sparing partner, salah satunya komunitas wartawan Kementerian Perhubungan. Kegiatan terus berlanjut hingga terciptalah turnamen perdana Komunitas Futsal Citilink yang digagas tim Operation Control Center (OCC). Di turnamen itu, peserta yang ambil bagian adalah para pilot, cabin crew, dan OCC. Pada turnamen tahun kemarin, tim OCC berhasil meraih juara umum, kemudian juara II diraih tim pilot, dan tim head office untuk juara III.
Kegiatan ini selain sangat positif baik bagi anggota komunitas maupun seluruh karyawan, juga diyakini akan berkembang menjadi kegiatan yang bisa membawa harum nama perusahaan. “Futsal bagi kami juga melatih kekompakan. Tak ada di sebuah permainan bola, semua orang menyerang atau semua bertahan. Semua harus berkoordinasi,” tutur Dimas, yang akrab disapa Cak Dim, dari bagian IT. Cak Dim, yang juga sebagai President Big Reds Indonesia (komunitas penggemar Liverpool di Indonesia) menambahkan, di komunitas ini, para anggota bukan semata-mata hanya mengejar kemenangan.
Namun bagaimana mengukur diri dalam berkompetisi dan kompak satu sama lain.
Ini bukan semata-mata mengejar kemenangan, melainkan mengukur diri dalam berkompetisi dan kompak.
edisi 02 Maret - April 2015
040 40
41
TERAS CITI KLOPEDIA
Hazard di Sekitar Kita
I
ndustri penerbangan mengalami kemajuan pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir. Salah satunya ditandai dengan meningkatnya kehandalan dan kinerja pesawat generasi baru, hingga diaplikasikannya inovasi peralatan dan prosedur ATC (Air Traffic Control). Pada kenyataannya, kemajuan ini tidak turut menurunkan angka kecelakaan penerbangan. Menurut Chappell (1994), hampir 75% dari keseluruhan kecelakaan (accidents) maupun insiden (incidents) penerbangan
edisi 02 maret - April 2015
disebabkan oleh kegagalan manusia dalam memantau, mengelola, dan mengoperasikan sistem penerbangan. Untuk itu, operator penerbangan terus mengupayakan program zero accident, antara lain dengan memanfaatkan data insiden penerbangan dan data-data bahaya (hazard) dalam penerbangan jauh sebelum kecelakaan terjadi. Mengidentifikasi Hazard Hazard adalah kondisi, objek, atau aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera pada personel,
kerusakan peralatan atau struktur, kerugian materi, atau pengurangan kemampuan untuk melakukan fungsi yang ditentukan. Identifikasi hazard serta penilaian resiko yang ditimbulkan hazard tersebut merupakan metode efektif dalam Manajemen Keselamatan (safety management). Dalam prosesnya, disediakan suatu pengujian sistematis dari kondisi-kondisi operasional yang telah dikenali potensi hazard-nya. Nantinya hasil penilaian risiko akan dikaitkan lagi dengan keparahan risiko (severity), tingkat
ekspose (exposure), dan kemungkinan (probability). Identifikasi hazard dimulai dengan proses pengumpulan data hasil monitoring, incidents, inspeksi, dan audit dari hazard apapun yang ditemukan. Potensial hazard yang dikenali ini nantinya akan diukur melalui proses penilaian risiko (risk assessment). Tujuannya, untuk menentukan tindakan korektif yang diperlukan untuk mengurangi (mitigasi) atau menghapuskan (eliminasi) apapun tingkatan risiko yang dapat diterima. Risiko adalah gabungan dari likelihood (tingkat keseringan kemungkinan terjadi) dan saverity (keparahan resiko) yang diramalkan dari hasil hazard. Untuk menilai risiko dari hazard yang terjadi, kita terlebih dahulu menentukan likelihood dan saverity-nya. Saverity ditentukan oleh hasil potensial situasi terburuk yang mungkin terjadi dari penilaian hazard, sedangkan pengaruh yang lebih ringan mungkin perlu dipertimbangkan secara analitis. Penentuan saverity tidak terikat pada likelihoodnya.
Likelihood ditentukan oleh seberapa sering bahaya dapat terjadi, serta situasi terburuk yang mungkin terjadi. Likelihood dikhususkan pada keadaan operasionalnya. Laporkan Hazard kadang sering disepelekan. Hakikatnya, hazard harus diperlakukan sama dengan accident. Sebenarnya sudah ada peraturan yang mewajibakan untuk melaporkan hazard sesegera mungkin saat ditemukan.
Pada kenyataannya, sebagian besar awak pesawat, termasuk penerbang, tidak pernah melaporkannya, terutama bila pada saat itu tidak ada kerusakan atau tidak ada penumpang yang mengetahuinya. Padahal, apabila hazard dilaporkan, kecelakaan dapat dicegah lebih dini. Jika Anda meyadari hazard, segeralah melapor…!!!
edisi 02 Maret - April 2015
42
43 kuis
SANTAI
Quiz Citilink Edisi Maret-April 2015 1. Pada tanggal berapa Rapat Tahunan DSM dilaksanakan? a. 1-2 Februari 2015 b. 1-2 Maret 2015 c. 1-2 April 2015 d. 1-2 Mei 2015 2. Apa yang harus dilakukan bila menghadapi situasi yang darurat? a. Jangan saling menyalahkan b. Bergerak Cepat, Kumpulkan Fakta, Batasi Permasalahan c. Jangan berikan pernyataan yang tidak bermakna atau tidak jelas d. Jangan gunakan kata bersayap
Guru Bangsa:
3. Apa visi dan strategis yang jelas dan tegas dari Citilink? a. Ekspansi, Profit, dan Dekat di Hati b. Ekspansi, Go Public, dan Dekat di Hati c. Optimistis, Profit, dan LCC d. Integritas, Kreatif, dan Ekspansi
Tjokroaminoto Judul : Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) Release : 9 April 2015 Sutradara : Garin Nugroho Produser : Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet dan Nayaka Produksi : Pick Lock Production
F
ilm terbaru besutan Pick Lock Production Guru Bangsa: Tjokroaminoto merupakan biopic dari salah satu tokoh sejarah Indonesia, HOS Tjokroaminoto. Selepas era tanam paksa akhir tahun 1800, Hindia Belanda (Indonesia) memasuki babak baru. Pemerintah Belanda memberlakukan politik etis guna bertanggung jawab secara moral bagi kesejahteraan pribumi. Dalam prakteknya, kesenjangan sosial tetap membelenggu rakyat jelata.
edisi 02 maret - April 2015
Oemar “Tjokro” Said Tjokroaminoto lahir dari kalangan bangsawan Jawa berlatar keislaman yang kuat. Namun, ia menanggalkan kehidupan nyamannya dan bekerja menjadi kuli pelabuhan. Ia merasakan penderitaan rakyat kecil. Tjokro kemudian membangun organisasi Sarekat Islam. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat pribumi yang terjajah. Tjokro ialah seorang yang pandai, memiliki berbagai keahlian termasuk ahli mesin dan hukum, kritis, dan seorang orator ulung. Ia membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda. Perjuangan Tjokro melalui organisasinya, memberikan penyadaran akan harkat dan martabat bangsa. Namun, organisasinya terancam mengalami perpecahan. Perjuangan Tjokro kemudian melahirkan para tokoh penggerak bangsa, salah satunya Soekarno.
Sang sutradara, Garin Nugroho, mengangkat era pasca-pemilu saat ini untuk menciptakan antusiasme warga terhadap isu kebangsaan. Film ini menjadi media pembelajaran politik dan mengenal asal-usul pergerakan bangsa di tengah kondisi multikultur Indonesia. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) ditulis oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh, Erik Supit dan Arif Ayarif. Film bergenre drama-biografi ini diproduseri oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet dan Nayaka dalam naungan Pick Lock Production. Film berdurasi 161 menit ini dibintangi oleh Reza Rahardian, Tanta Ginting, Putri Ayudya, Egi Fedly, Chelsea Islan, Maia Estianty, Alex Komang, Ibnu Jamil, Deva Mahendra, Sujiwo Tejo, Christine Hakim, Alex Abbad, Christofer Nelwan dan Arjan Onderdenwijingaard.
Jawaban dapat dikirim ke
[email protected] dan dapatkan merchandise menarik dari Redaksi Citilink. Pemenang akan diumumkan di edisi selanjutnya.
4. Di manakah lokasi latihan futsal untuk tim Operation Air and Passenger? a. Slipi b. Kemayoran c. Senayan d. Cengkareng 5. Bagaimana cara mengidentifikasi HAZARD? a. Pengumpulan Data, Hasil Monitoring, Incidents, Inspeksi, dan Audit b. Accidents, Incidents, Memantau, Mengelola, dan Mengoperasikan Sistem Penerbangan c. Penilaian Risiko, Accidents, Incidents, dan Memantau d. Mengelola, Pengumpulan Data, Inspeksi, dan Audit
edisi 02 Maret - April 2015
44
inspirasi
Tikus
Perangkap
S
epasang suami dan istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja di pasar. Ketika mereka mengeluarkan barang belanjaannya, seekor tikus jantan memperhatikannya. Pak Tikus penasaran makanan apa yang mereka bawa dan bisa dicurinya. Ternyata, di antara barang belanjaan ada perangkap tikus. Tentu saja tikus kaget bukan kepalang. Dengan pontang-panting ia berlari menuju kandang ayam, dan berteriak memberi tahu hewan lainnya. “Awas, ada perangkap tikus di rumah!” teriaknya panik. Pak Tikus menghampiri induk ayam. “Ada perangkap tikus di rumah,” ujarnya sambil gemetar. Sambil mengangguk-angguk, Bu Ayam berkata, “Tikus sahabatku, aku turut bersedih. Tapi sejujurnya hal itu tidak berpengaruh terhadap diriku. Jadi bukan urusanku.” Dengan lemas tikus lalu pergi menemui kambing jantan dan menuturkan masalah yang dihadapinya. Pak Kambing pun berkata, “Aku turut prihatin. Tapi, maaf, tak ada yang bisa kulakukan untuk membantumu.” Pak Tikus dengan gontai menemui Bu Sapi yang sedang merumput. Di sini pun ia mendapatkan jawaban senada. “Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali.” Pak Tikus lalu berlari ke hutan dan
edisi 02 maret - April 2015
bertemu ular kobra. Mendengar cerita tikus, Kobra hanya menatap acuh tak acuh. “Kau tahu aku bukanlah tikus. Perangkap tikus yang kecil itu tidak akan mencelakakan aku.” Akhirnya Pak Tikus kembali kerumah dengan pasrah. Ia sadar bahwa ia akan menghadapi bahaya sendirian. Tak ada binatang lain yang peduli. Hingga pada suatu malam, istri petani tadi terbangun mendengar bunyi perangkap tikusnya, menandakan perangkap ini telah memakan korban. Ketika Bu Tani melihat perangkap tikusnya, ternyata Kobra terkena perangkap di bagian ekornya. Kaget dan ketakutan, Kobra menyerang dan mematuk Bu Tani dengan ganas. Mendengar keributan ini, Pak Tani pun terbangun dan membunuh ular tadi. Namun bisa kobra yang menyebar dengan cepat membuat Bu Tani kesakitan dan demam. Pak Tani membawa istrinya ke rumah sakit. Setelah beberapa hari Bu Tani diperbolehkan pulang, namun demamnya tak kunjung turun. Seorang rekan Pak Tani menyarankan Bu Tani makan sup ayam, yang diyakini bagus untuk
menurunkan demam. Maka Pak Tani pun menyembelih ayamnya untuk dijadikan sup. Hingga beberapa hari kemudian sakit Bu Tani tak kunjung reda. Seorang teman yang lain menyarankan untuk makan hati kambing. Pak Tani lalu menyembelih kambingnya dan memasak hatinya. Namun Bu Tani tak kunjung sembuh, dan akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali tetangga, sabahat, dan keluarga datang pada saat pemakaman dan menghadiri pengajian. Pak Tani terpaksa menyembelih sapinya untuk memberi makan para pelayat. Dari kejauhan Pak Tikus menatap dengan sedih. Teman-temannya telah tidak ada lagi. Miliki kepedulian dan empati. Ketika teman sekerja kita mengalami kesulitan, janganlah berdiam diri dan tak peduli karena menganggap masalahnya bukanlah masalah kita. Identifikasi permasalah dengan baik, dan bantulah untuk memecahkannya. Bisa jadi masalah yang tampaknya tak berhubungan dengan kita memiliki efek berantai yang berakibat fatal bila kita abaikan.