TUAIAN PERDANA SELEKSI TERBUKA ESELON III
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35, Desember 2016
Bernas Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara
ISSN 2252-360X
Salaman Natal
SILATURAHIM ALA NUSA TENGGARA TIMUR
TIM SENAM 5 NBK NTT DIUNDANG KE JAKARTA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
VISI
Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong
MISI • • • •
Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel • Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan • Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya Http :// ntt.kemenag.go.id
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera
Salam Redaksi
Pelindung : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio)
Salam Sejahtera. Berada di akhir tahun 2016, tentu menyisakan banyak kisah dan kenangan. Di bulan Desember ini, ada beragam corat-coret yang coba kami rangkum dan sajikan kepada para pembaca demi memenuhi kebutuhan informasi terkait apa yang sudah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur lakukan di penghujung tahun 2016 ini. Silahturahim antar pemeluk agama yang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada setiap perhelatan besar keagamaan menjadi fokus utama edisi BERNAS Desember ini. Saling mengunjungi untuk mengucapkan selamat dan menghargai kebahagiaan sesama apapun agama yang dianutnya, merupakan hal yang sudah mentradisi di Nusa Tenggara Timur. Karena itu, kami menampilkan kisah salaman Natal yang terjadi di Kupang, ibu kota Provinsi NTT. Pada penghujung tahun 2016 ini pula untuk pertama kalinya, panenan perdana pejabat eselon III hasil seleksi terbuka dirasakan. Kami tampilkan dalam liputan khusus, kisah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan empat administrator eselon III hasil seleksi terbuka, yang dilakukan bersamaan dengan pelantikan pejabat eselon IV penggantinya (mengisi jabatan yang ditinggalkan). Pada rubrik Seputar Kanwil, kami suguhkan berbagai peristiwa menonjol terutama kegiatan rapat koordinasi penghujung tahun berbagai bidang teknis pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. Juga kami mempersembahkan dengan bangga kisah di balik bidik lensa, tim senam 5 Nilai Budaya Kerja Kanwil Kementerian Agama diundang memeriahkan pembukaan HAB ke 71 di Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat. Juga kisah penyelenggaraan ujian atau seleksi calon penyuluh agama Non PNS di Kemenag Prov. NTT. Tak lupa, kami menyajikan peristiwa-peristiwa dari berbagai satuan kerja dalam Lintas Flobamora sepanjang bulan Desember. Di ujung perjumpaan kita edisi terakhir tahun 2016, kami hadirkan sosok pejabat eselon III hasil seleksi terbuka sebagai Sahabat Bernas, Reginaldus S.S. Serang yang sekiranya mampu memberikan inspirasi kepada kita sekalian bahwa rendah hati, terus belajar dan membuka diri terhadap perubahan adalah kunci menuju sukses. Salam Bernas Selamat Membaca
DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAH HUBUNGAN MASYARAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Redaksi
Penanggungjawab : Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio) Pemimpin Umum : Drs. Sarman Marselinus Wakil Pemimpin Umum: H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd Pemimpin Redaksi./ Redaktur Pelaksana : John. B. Seja Dewan Redaksi : Yohanes F. G.M. Wassa Bobby Babaputra Yakobus Sabon Igor Genoveva Menggol Robertus Fidianto Daniel H. N. Ngaji, S.Kom Sirkulasi : Genoveva Menggol; Gabriel Were Design Grafis/Layout/ Foto : Daniel H. N. Ngaji, S.Kom Kontributor Daerah : Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dan Madrasah Negeri se-NTT ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI : Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama NTT Jl. Frans Seda Kupang, Telp/Fax 0380-8553929
[email protected] Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur PERCETAKAN : CV. INARA Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha Oebufu HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT
Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan
1
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
DAFTAR ISI
Fokus Utama Hal. 4 - 7
Salam Redaksi
1
Daftar Isi
2
Editorial
3
Fokus Utama Ssst, Ini Bukan SARA Liputan Khusus
4-7
Silaturahim Ala Nusa Tenggara Timur
8 9-11
Bidik Lensa
12-14
Seputar Kanwil
15-22
Lintas Flobamora
23-29
Sahabat BERNAS
30-31
Bianglala
Salaman Natal
32
Liputan Khusus Hal. 9 - 11
Tuaian Asesmen, Menakar Pada Yang Berkualitas Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31
Sejenak Bersama Reginald S.S. Serang, S.Fil, M.Th Rendah Hati, Terus Belajar, dan Membuka Diri Terhadap Perubahan
2
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Editorial
Sekali Lagi Tentang Kebhinekaan “Kita mendirikan negara Indonesia yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua.” (Pidato Soekarno, 01 Juni 1945 di BPUPKI)
P
ernyataan Bung Karno ini sejalan dengan semboyan pada lambang negara Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pertama kali dimuat dalam sebuah karya berjudul Kekawin Purusadasanta (Kitab Sutasoma), yang ditulis oleh Mpu Tantular tujuh abad silam pada zaman kerajaan Majapahit. Kalimat tersebut sebenarnya dibuat Mpu Tantular untuk menyatukan perbedaan yang ada dalam dua agama besar saat itu, yakni Buddha dan Hindu. Moh. Yamin menjadi tokoh yang pertama kali mengusulkan agar semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut diadopsi menjadi semboyan N e ga ra . U s u l i n i d i t e r i m a oleh Soekarno dan menjadi pembahasan dalam rapat BPUPKI. Akhirnya, semuanya sepakat untuk menjadikan kalimat ini sebagai semboyan bangsa Indonesia bersama-sama dengan burung Garuda yang ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Kebhinekaan adalah tonggak pemersatu bangsa yang harus dipandang dengan kebanggaan karena kita bisa terlepas dari paham primordialisme sempit yang menganggap ras, adat, agama lain lebih rendah/buruk dibanding milik diri pribadi. Pengkotak-kotakan elemen masyarakat ini adalah buah dari era penjajahan kolonial Belanda yang menggunakan taktik perang “devide et impera.” Pemerintah kolonial Belanda menggunakan taktik tersebut untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar lebih mudah ditaklukan satu persatu. Ibarat sapu lidi, jika lidi-lidi kecil disatukan jadi sapu lidi besar, kita akan sulit mematahkannya, namun jika lidi tersebut dipisahkan satu persatu maka akan lebih gampang mematahkannya. Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimaknai
bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia. Sejak tahun 2000, kini ada 6 agama yang telah memiliki struktur resmi di pemerintahan Republik Indonesia (Kementerian Agama). Dari sisi toleransi umat beragama, mungkin hanya Indonesia saja negara di dunia yang memberikan hari libur khusus keagamaan untuk perayaan hari raya keagamaan dari enam agama tersebut, bahkan pemerintah secara khusus memberikan perhatian yang proporsional kepada semua agama yang hidup dan berkembang di Indonesia, secara khusus melalui Kementerian Agama. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau di mana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi dengan kekuatan pengaruh media sosial yang begitu dahsyat dewasa ini. Jika tidak disikapi dengan bijaksana, maka akan rusaklah sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi, mungkin NTT bisa menjadi salah satu contohnya.***(JohnSeja)
3
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Fokus Utama
Salaman Natal
Silaturahim Ala Nusa Tenggara Timur
S
alah satu budaya pada saat perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi maupun Waisak adalah mengucapkan selamat kepada saudara, keluarga, teman, atau kenalan lainnya. Tidak heran jika menjelang perayaan besar seperti itu, biasanya orang-orang sudah pada sibuk membeli kartu ucapan di toko-toko buku untuk dikirimkan kepada saudara, keluarga, teman, atau kenalan lainnya. Kemudian, ketika zaman semakin berkembang, banyak orang yang popular untuk mengirimkan ucapan selamat melalui pesan singkat (SMS) maupun facebook, whatsapp dan sebagainya. Namun, tidak sedikit pula orang yang
4
menjadikan perayaan hari besar keagamaan seperti itu sebagai momentum bersilaturahmi, saling mengunjungi satu dengan yang lain. Biasanya, masing-masing keluarga saling mengunjungi satu sama lain memberikan selamat dan bermaafmaafan. Bahkan, di Nusa Tenggara Timur, jamak terlihat keluarga-keluarga muslim berbondongbondong menyalami saudara-saudaranya yang Kristen merayakan Natal sebagaimana keluarga Kristen menyambangi rumah saudara-saudaranya yang muslim ketika merayakan Lebaran. Budaya itu pulalah yang terus dirawat oleh jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dari dulu hingga kini, setiap perayaan hari besar keagamaan, Idul Fitri untuk umat
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Usai Misa Natal di Gereja Santa Ana, di Dusun III Walang Baran Tawan, Desa Nisa Nulan, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, kaum muslim turut mempersembahkan kasidah di hadapan pastor dan umat Kristiani. Usai menampilkan kasidah, umat Islam mulai menyalami seluruh jemaat yang hadir dengan suasana penuh kedamaian pada Minggu, 25 Desember 2016 (Liputan6.com/Ola Keda)
muslim, Natal bagi umat Kristiani, Nyepi bagi umat Hindu maupun Waisak umat Budha, keluarga besar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, bersama-sama bersilaturahmi ke rumah rekan kerja maupun pimpinan lembaga agama yang
merayakannya. Tradisi ini pulalah yang mewarnai perayaan Natal umat Kristiani NusanTenggara Timur tahun ini. Dari Uskup Hingga Kapolda D i b a w a h ko m a n d o Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Te n g g a r a T i m u r, D r s . Sarman Marselinus, Minggu (25/12/2016) keluarga besar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur mengawali silaturahmi dengan menyambangi Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang di rumah Keuskupan, Jln. Thamrin, Oepoi. Kedatangan Kakanwil dan rombongan d i t e r i m a U s ku p Tu ra n g didampingi Vikjen, Romo Geraldus Duka dan Sekretaris
5
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Uskup, Romo Siyono beserta sejumlah romo dan suster. “Selamat datang. Rumah Uskup adalah rumah kalian, orang Kementerian Agama,” timpal Vikjen, Romo Geraldus Duka membuka percakapan yang berlangsung kurang lebih tiga puluh menit itu. Perjumpaan Natal itu memberi kesan akrab dan hangat apalagi diselingi canda dan tawa ala Nusa Tenggara Timur. Dari rumah Uskup, rombongan yang terdiri dari Kakanwil dan Kabag TU, H. Hasan Manuk beserta seluruh pejabat eselon III dan para Kasubag serta Dharma Wanta itu kemudian bergerak menuju rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya. Tiba sekitar pukul 11.00 WITA, di sana tampak sudah banyak tamu berkumpul sementara gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan ibu menunggu di pintu masuk rujab menyalami seluruh undangan yang datang. Senyum khas pria kelahiran Adonara itu
6
menyambut kehadiran Kakanwil dan rombongan. Cuaca siang yang panas tak menyurutkan niat silaturahim. Bersama rombongan dari instansi lain, Kakanwil dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju rumah jabatan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni. Lima menit perjalanan, rombongan tiba tepat pukul 11. 30 WITA. Sempat kesulitan mencari tempat memarkirkan mobil karena begitu banyaknya tamu, Kakanwil ditemanai Kabag TU serta para Kabid akhirnya berkesempatan bersilaturahmi. Setelah hampir dua puluh menit di rumah
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
jabatan wakil gubernur, rombongan kemudian menuju rumah Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI), Pdt. Yehezekiel Hede di Namosain menyusul ke rumah dinas Sekda Pemprov. Nusa Tenggara Timur, Fransiskus Salem pada pukul 14.00 WITA. Perjalanan silaturahim Natal itu akhirnya berakhir di rumah jabatan Kapolda NTT, Brigjen Pol Drs E Widyo Sunaryo. Sudah Mentradisi Silaturahim pada hari-hari besar keagamaan bukan hal baru di Nusa Tenggara Timur. Saling berkunjung dan memberikan ucapan selamat kepada sesama saudara yang merayakan hari raya keagamaan sudah menjadi kebiasaan yang lazim dilaksanakan setiap tahun, entah ketika Lebaran,
Natal, Nyepi maupun Waisak. “Ini sudah biasa kita lakukan dari dulu”, ungkap Kabid Kristen, Yorhans Lopis di sela-sela kunjungan silaturahim hanya untuk mengambarkan bahwa hal ini sudah menjadi tradisi sejak dahulu. Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus meminta kepada seluruh jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur agar menjadikan perayaan Natal sebagai momentum untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. “Mari kita jadikan Natal sebagai momentum mempererat tali silaturahim antar umat beragama di Nusa Tenggara Timur,” pesan Kakanwil. Salam Damai Natal 25 Desember 2016 & Bahagia Tahun Baru 01 Januari 2017. *** (robert-fidianto)
Seorang wanita Muslim membantu suster Katolik menghias altar menjelang persiapan perayaan malam Natal, di Gereja St. Ignasius Waibalun, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, 24 Desember 2016. Masyarakat dari lintas agama turut serta mempersiapkan perayaan Natal.(TEMPO/Imam Sukamto)
7
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Sssttt...Ini Bukan SARA
Doa Ama Yang Selalu
Dikabulkan
Ya Tuhan, jadikan aku orang yang cuma dengan kipas-kipas saja, uang mendatangiku. Cliiing… tak lama kemudian Ama pun jadi tukang sate. Tidak puas dengan itu, Ama berdoa lagi: Ya Tuhan, jadikan aku orang yang hanya dengan duduk goyangkan kaki bisa dapat rejeki. Cliiing… 2 jam kemudian Ama jadi penjahit. Masih tak puas, Ama berdoa lagi: Ya Tuhan, kali ini jadikan aku orang yang hanya dengan duduk diam, uang mendatangiku. Cliiing… 2 jam kemudian Ama jadi penjaga toilet umum di terminal. Ya Tuhan, kali ini jadikan aku orang yang bisa memerintah orang kaya! Jadikan aku hamba-Mu yang
bisa mengatur mereka dengan leluasa dan dengan penuh kuasa. Cliiiing… 4 jam kemudian Ama jadi tukang parkir. Yaaaaa Tuhan, mohon sekarang jadikan aku orang yang berwibawa, tatapanku disegani orang, setiap orang yang bertemu denganku merasa sungkan gitu…. Cliiiing… 1 jam kemudian Ama menjadi debt collector. Ya Tuhan, koq salah melulu… Jadikan hamba-Mu ini seorang yang punya banyak pengikut, ke mana pun hamba-Mu ini melangkah, pengikutku selalu mentaatiku. Cliiing… 1 hari kemudian Ama menjadi pengiring bebek di sawah. Ampunnnn salah lagi, Ya Tuhan. Tolonglah terakhir ini jadikan hamba-Mu ini seorang yang senantiasa dikelilingi para wanita. Cliiing… 3 jam kemudian Ama menjadi tukang sayur keliling. Pada malam harinya Ama berdoa lagi. Ya Tuhan, aku kapok berdoa yang muluk-muluk. Sekarang aku minta hidupku penuh tawa ceria…. Cliiing… besoknya Ama menjadi pembaca ceritera ini….
dari berbagai sumber
Di Belakang Suami
S
uatu hari di danau buaya dilangsungkan pertandingan bagi siapa saja yang berani masuk dan berenang di dalam danau menuju ke tepian di seberangnya akan mendapatkan hadian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Setelah ditunggu sekian lama, tanpa ada seorang pun yang berani turun dan berenang, akhirnya terdengar suara “byuuuur…” dan terlihatlah seorang laki-laki terjun ke danau, kemudian tampak dengan sekuat tenaga ia berenang menuju tepi danau dengan raut muka pucat pasti karena dikejar buaya. Dengan nafas tersengal-sengal, akhirnya pria itu sampai juga di tepi danau. Penonton bersoraaak gembira… Panitia pun memberikan salam terhangat kepada pria tersebut sembari menyerahkan hadiah sebesar Rp. 100.000.000.- Si Pria menerima hadiah itu, tetapi tetap dalam rasa amarah dia berkata sambil setengah berteriak, “Saya mau tahu,
8
siapa tadi yang sengaja mendorong saya ke danau?” Setelah menengok ke belakang, tampak istrinya mengacungkan jari sambil tersenyum-senyum senang karena sang suami telah memperoleh uang seratus juta rupiah. Benarlah kata pepatah: “Di belakang suami yang sukses, akan ada seorang Istri yang selalu mendorongnya….” dari berbagai sumber
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Tuaian Asesmen, Menakar Pada Yang Berkualitas Berawal dari Asrama Haji Bertempat di Asrama Haji Transit Kupang, Senin (03/10/2016), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, membuka secara resmi kegiatan Seleksi Terbuka Jabatan Administrator Eselon III Lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT. Sarman Marselinus pada kesempatan ini menekankan pada syarat yang harus terpenuhi untuk duduk dalam jabatan Administrator. “Tiga orang yang akan diusulkan ke Baperjakat Kementerian Agama Pusat adalah orang-orang yang memperoleh skor/nilai tertinggi pada hasil test tertulis, rekam jejak dan hasil wawancara,” ungkap Sarman Marselinus. Dalam proses seleksi terbuka ini, tahap rekam jejak dilakukan melalui pendalaman sejumlah dokumen kepegawaian pada aplikasi SIMPEG sedangkan dua tahap lainnya diperoleh saat peserta mengikuti ujian tertulis dan wawancara oleh panitia seleksi. Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Asesmen Kompetensi dalam laporannya menyentil beberapa hal terkait waktu pelaksanaan, tujuan pelaksanaan, peserta, tempat dan narasumber/assesor yang dihadirkan untuk menguji bakat dan kemampuan dari para peserta asesmen/asese. “Tujuan dari kegiatan adalah untuk menjamin objektivitas kualitas dan akuntabilitas serta transparansi d a l a m pengembangan, promosi, dan pengangkatan dalam jabatan agar sesuai d e n g a n kompetensi y a n g disyaratkan,” kata H. Hasan Manuk.
Liputan Khusus
Asesmen Kompetensi menjadi amanah dari UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yang merupakan perwujudan jiwa reformasi birokrasi yang menekankan pengelolaan dan penempatan ASN berdasarkan aspek kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan profil Aparatur Sipil Negara yang mampu menjalankan fungsinya secara lebih baik sehingga mendorong terjadinya peningkatan kinerja baik secara pribadi maupun secara organisasi. Asesmen menjadi ruang yang akomodatif untuk mendapatkan penilaian yang obyektif terhadap kapabilitas Aparatur Sipil Negara. Hal ini dilakukan bukan saja bagi yang akan menduduki suatu jabatan tertentu tetapi merata dilakukan pada seluruh Aparatur Sipil Negara guna memudahkan pemetaan Aparatur Sipil Negara atau lazim diistilahkan “the right man on the right place.” Tuaian Perdana Asesmen Seleksi terbuka melalui mekanisme asesmen kompetensi tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT berbuah hasil. Telah sebagian besar pejabat di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT diambil sumpah dan dilantik untuk mengisi posisi jabatan
9
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
yang kosong atau mutasi antar jabatan. Hal menarik yang menjadi pusat perhatian adalah posisi jabatan eselon III/Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten pada beberapa Satuan Kerja yang telah sekian lama dikendalikan oleh Pelaksana Tugas (PGS)yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Rote Ndao. Setelah serangkaian tahap seleksi terpenuhi, 3 nama peserta pada nomor urut 1, 2 dan 3 yang lolos seleksi untuk masing-masing Satuan Kerja dikirim ke Kementerian Agama RI untuk menentukan siapa pejabat terpilih. Ketika nama peserta yang lolos seleksi terkuak pada media online di situs www.ntt.kemenag.go.id kolom Informasi Penting, Jumat (07/10/2016), rasa penasaran dan saling sangka pada pejabat terpilih riuh dibicarakan ASN Kementerian Agama Prov. NTT sembari menanti jawaban pasti. Inilah daftar nama yang masuk menjadi nominasi calon Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, yakni Fideles Seran, Nikolaus Nuka dan Yohanes Daketi Ase. Berikutnya, untuk calon Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai yakni Laurentius Ola Kaya, Petrus Pula dan Reginaldus Saverinus Sely Serang. Kemudian, calon Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat yakni Hau Tanggumara, Seingo Bili dan Siprianus Muda Hondo. Dan untuk calon Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
10
Rote Ndao yakni AbnelaFobia, Alexander dan Marthen L. Nenobais. Bertempat di Aula Utama Kantor Wilayah Kementerian A ga m a P ro v. N T T, R a b u (14/12/2016), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama P ro v. N T T, D rs . S a r m a n Marselius, mengangkat sumpah dan melantik 4 (empat) pejabat eselon III/ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten. Keempat pejabat dimaksud masingmasing Abnela Fobia, SE sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rote Ndao, Seingo BIli, S.Pd.,MM sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Reginadlus S. S. Serang, S.Fil.,M. Th sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai dan Yohanes Daketi Ase, S.Fil sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat. Hadir dan mendampingi sebagai saksi pertama, Drs. H. Moh. Syamsul Ma’arif dan saksi kedua, Dra. Ni Wayan Sunarsih serta Rohaniwan pengamping Katolik, RD. Titus Djago, Pr dan Rohaniwan Kristen, Pdt. Markus Raga, S.Th. Dalam sambutannya, Kakanwil menegaskan bahwa
keempat pejabat yang dilantik adalah hasil dari seleksi terbuka berdasarkan asesmen kompetensi yang dilakukan. “Empat jabatan Kepala Kantor adalah hasil asesmen kompetensi dalam jabatan yang telah dilakukan oleh tim independen beberapa waktu lalu,” jelas Kakanwil. Dengan mekanisme oleh panitia seleksi seperti ini, para pejabat yang dilantik diyakini memiliki kompetensi
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial cultural serta moralitas dan integritas yang teruji. Karena itu, Kakanwil menaruh harap pada pejabat yang dilantik untuk bersungguh-sungguh mendalamai tugas dan fungsi jabatan yang diemban serta member perhatian serius pada peningkatan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah) dan SPIP (Sistem Pengendali Internal Pemerintah) demi keberhasilan institus Kementerian
Agama. “Buktikan bahwa saudara-saudara memang benar-benar lulus seleksi karena kemampuan yang saudara miliki dan bukan karena faktor kebetulan,” tantang Kakanwil. Kakanwil pada kesempatan yang sama juga mengingatkan akan fenomena intoleransi, radikalisme dan narkoba yang merambah masyarakat akhir-akhir ini. Hal ini mengancam kerukunan umat beragama, juga merupakan ancaman serius yang berpotensi menghancurkan keutuhan NKRI. Karena itu, Kakanwil meminta pejabat yang baru dilantik untuk mengambil langkah konkrit.“Segera ambil tindakan preventif dan atau kuratif bersama instansi terkait di daerah masing-masing untuk mewaspadai gejala-gejala dimaksud,” tegas Kakanwil.
administrasi eselon III. Keenam pejabat eselon IV yang dilantik yakni Marianus Keo, S.Fil.,M.Ed dalam jabatan baru sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Siprianus Muda Hondo, S.Fil sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi Tata Laksana Dan Kepegawaian Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Mela Petrus, M.Si sebagai Kasi Penyuluh Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT, Fransiskus X. Adi, S.Pd sebagai Kasi Informasi Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Anselmus Panggabean, S.Ag sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Manggarai Barat dan Saulus Paulus Bauana, S.Sos sebagai Kasi Pendidikan Kristen Kantor Kementerian Agama Kab. Rote Ndao. Kegiatan pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat eselon III dan IV diakhiri dengan jabat tangan dan ucapan selamat dari para pejabat dan seluruh undangan yang hadir, yang juga menjadi bagian dari ucapan selamat bertugas pada masing-masing jabatan yang diemban. Semoga sukses dalam berkarya dalam lembaga Kementerian Agama.***(Yanto Ngadji)
Ucapan Selamat dan Selamat Bertugas Asesmen kompetensi perdana tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT telah berbuah hasil.Setelah sebelumnya sukses mendulang pejabat eselon IV, kemudian kini untuk pejabat administrator eselon III yakni 4 (empat) pejabat eselon III. Pada kesempatan pelantikan pejabat eselon III ini, juga ikut dilantik para pejabat eselon IV yang mengisi jabatan kosong yang ditinggalkan oleh pejabat eselon IV yang dipromosikan menduduki jabatan
11
Bidik Lensa
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
G u b e r n u r P r o v. N T T, D rs . F ra n s Lebu Raya, Saat Menyerahkan D o k u m e n D I PA Tahun 2017 Kepada Kakanwil Kemenag P r o v. N T T, D r s . Sarman Marselinus, Senin (19/12/2016), di Alun-Alun Rumah Jabatan Prov. NTT.
Kemah Pramuka Lintas Agama di Bumi Perkemahan Penggajawa, Kec. Nangapanda, Kab. Ende, yang melibatkan peserta dari MAN Ende, SMAK St. Thomas Morus, MAS PonPes Wali Sanga, MAS Anaraja, SMAN Nangapanda, serta beberapa siswa dari SMKN 1, SMKN 2 dan SMAN 1 Ende, yang beragama Kristen dan Hindu. Kegiatan ini digagas oleh Kepala Kemenag Kab. Ende, Petrus Pedo Beke, S.Ag dalam rangka merayakan HAB Kemenag RI ke 71 dan dibuka pada hari Kamis (15/12/2016), dengan mengusung tema: “Menjangkau Batas dalam Kebhinekaan”
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, Senin (19/12/2016) di Asrama Haji Kupang melaunching G ro u p G e m a S h a l a wa t . A c a ra launching ini dilaksanakan bersamaan d e n ga n p e m b u ka a n Ko m p et i s i Kompetisi Karya Inovasi bagi seluruh Penghulu dan Kepala KUA. Group shalawat ini terdiri dari para pegawai Bidang Haji dan Bimas Islam serta diperkuat oleh mantan juara harapan I STQ Internasional, Irwan, SE. Selain Irwan, kehadiran Zacky, salah seorang anggota termuda (10 tahun), makin menampakkan energi muda pada kelompok seni suara islami ini.
12
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus secara simbolis menyerahkan bantuan Peduli Gempa Aceh dari segenap ASN Kemenag Prov. NTT kepada panitia pusat Peduli Gempa Aceh Kementerian Agama RI di Jakarta, yang diterima oleh Kepala Biro Umum Setjen Kemenag RI, Drs. H. Syafrizal, M.Si) bantuan sebesar 148 juta rupiah pada 27/12/2016. Sumbangan ini berasal dari segenap Pegawai Kementerian Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berkarya pada Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, KUA, Madrasah Negeri dan Swasta, Sekolah Menengah Agama Katolik Swasta dan Sekolah Menengah Teologia Kristen Swasta se NTT yang disalurkan melalui rekening khusus Kemenag NTT Peduli Gempa Aceh yang secara otomatis ditutup pada tanggal 30 Desember 2016. (pada saat penutupan rekening, total sumbangan berjumlah 174 juta rupiah)
Peserta kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Para Pejabat eselon III dan IV Bimas Katolik Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur bergambar setelah seremoni pembukaan kegiatan bertempat di Hotel Papa John’s Kupang, Minggu (11/12/2016). Sebagian peserta merupakan Kepala Seksi Bimas Katolik pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di NTT yang baru saja dilantik setelah melalui melalui seleksi terbuka dan assesmen kompetensi.
Tim Senam 5 Nilai Budaya Kerja Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT bergambar bersama Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, Kabag TU, H. Hasan Manuk, Kepala Bidang Pendis, Kepala Bidang Pendidikan Katolik, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik serta Ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. NTT, sesaat sebelum mengikuti acara pembukaan HAB ke 71 di Halaman Kantor Kementerian Agama RI Jakarta Pusat, Jumad (16/12/2016).
13
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Tim Senam 5 Nilai Budaya Kerja dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT didaulat untuk menampilkan sekaligus memandu senam 5 nilai budaya kerja pada acara pembukaan H A B ke 7 1 Ke m e nte r i a n Agama RI di halaman Kantor Kementerian Agama RI Jakarta Pusat, Jumad (16/12/2016).
Kebahagian besar dapat bergambar bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin setelah acara senam bersama bertempat di halaman Kementerian Agama RI Jakarta Pusat, Jumad (16/12/2016).
ASN beragama Katolik dan Kristen pada Subbagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kab. Ngada membuat kreasi Pohon Natal dari botol bekas, yang tersusun dalam 10 tingkatan, kemudian diberi aksesoris lainnya. Pohon Natal itu kemudian dipajang di samping kiri pintu masuk utama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada dan menjadi dekorasi tersendiri yang memberi nuansa beda menjelang Natal tahun 2016.
14
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Seputar Kanwil
Perbaiki SAKIP, Kakanwil Minta Pejabat Kristen Review Program 2017 Kupang - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus meminta seluruh pejabat Bimas Kristen untuk mereview seluruh program dan anggaran tahun 2017. Review dimaksud, kata Kakanwil penting dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas SAKIP Kemenag tahun 2017. Hal itu dikatakan Kakanwil ketika memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data Bimas Kristen di Papa Johns Hotel Kupang Rabu (14/12/2016) malam. “Saya berharap agar para Kepala
Seksi perlu membaca DIPA 2017 secara teliti dan melakukan revisi jika terdapat target atau indikator kinerja yang sulit diukur atau dilaksanakan,” tegas Kakanwil dalam arahannya. Lebih jauh beliau mengingatkan agar dalam pelaksanaan program dan anggaran di tahun mendatang tidak mengabaikan pelaporan dan evaluasi. Menurutnya, kedua hal tersebut penting untuk memberikan gambaran mengenai capaian kinerja kepada piminan. “Saya mohon para Kasi bersungguh-sungguh mendalami SAKIP untuk meningkatkan kinerja demi suksesnya program Kementerian Agama bagi masyarakat di NTT,” tandasnya.***(ntt.kemenag.go.id/fidianto/Jose/yen) 15
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Teguhkan Tekad Memerangi Perilaku Koruptif
Kupang – “Untuk memberantas dan mencegah terjadinya korupsi, ASN Kementerian Agama perlu meneguhkan tekad memerangi prilaku koruptif.” Demikian diungkapkan Kakanwil Kemenag NTT, Sarman Marselinus dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data Bimas Kristen di Papa Johns Hotel Kupang Rabu (14/12/2016) malam mengutip pernyataan Menteri Agama pada peringatan Hari Anti Korupsi beberapa waktu lalu. Menurutnya, upaya mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan melayani melalui tindakan pencegahan korupsi, perlu ditegakkan. Karena itu, perlu dilakukan dua hal yakni; pertama, selalu dibangun kesadaran bahwa kiprah Aparatur Sipil Negara adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari ibadah dan karenanya tidak boleh dikotori oleh tindakan tercela seperti korupsi. Kedua, terus disosialisasikan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama pada diri setiap ASN. Korupsi, kata Kakanwil pada hakikatnya adalah tindakan yang mengingkari nilai-nilai agama. Karena itu, ia mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk menguatkan integritas pribadi melalui penerapan 5 nilai budaya kerja. “Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan orang untuk melakukan tindakan koruptif, maka saya yakin jika kita sungguh mendalami ajaran agama masing-masing, kita akan mampu mengatasi godaan untuk melakukan tindakan koruptif,” terang Kakanwil. Untuk diketahui, kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data Bimas Kristen berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 s.d 16 Desember 2016 ini dihadiri oleh para Kepala Seksi Urusan/Pendidikan/Bimas dan Penyelenggara Kristen se Provinsi NTT sebanyak 50 orang.***(ntt.kemenag.go.id/fidianto/JW/yen)
Kakanwil Lantik Pejabat Eselon III dan IV Kupang - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, mengangkat sumpah dan melantik Pejabat Eselon III dan IV lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Rabu (14/12/2016), di Aula Utama Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT.
Didampingi Saksi Pertama, Drs. H. Moh. Syamsul Ma'arif dan Saksi Kedua, Dra. Ni Wayan Sunarsih serta Rohaniwan Katolik, RD. Titus Djago, Pr dan Rohaniwan Kristen, Pdt. Markus Raga, S.Th, dan disaksikan oleh puluhan pasang mata undangan yang hadir para acara tersebut, Sarman Marselinus menetapkan 4 (empat) orang pejabat untuk mengisi jabatan eselon III dan 6 (enam) orang pejabat untuk mengisi posisi jabatan eselon IV. 4 (empat) pejabat yang mengisi jabatan eselon III menjawab kebutuhan Satuan Kerja yang selama ini dijalankan oleh Pelaksana Tugas (PGS) yakni pada Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Mangarai Barat. Sedangkan 6 (enam) pejabat eselon IV yang dilantik merupakan rolling dalam jabatan untuk eselon tersebut. ***(ntt.kemenag.go.id/Prily/Rf/yen)
16
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Kakanwil Buka Rakor Bimas Kristen Kupang - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, Rabu (14/12/2016) membuka secara resmi kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data Bimas Kristen di Papa Johns Hotel Kupang. Rakor yang digelar tiga hari, dari tanggal 14 s.d 16 Desember 2016 ini diikuti 50 orang peserta yang terdiri dari para Kepala Seksi Urusan/Pendidikan/Bimas dan Penyelenggara Kristen se Provinsi NTT dalam rangka mengsinkronisasikan data demi mewujudkan tata kelola tugas dan fungsi Bimas Kristen secara lebih baik. Untuk itu, Kakanwil dalam sambutannya, mengungkapkan apresiasi dan penghargaan yang tinggi
kepada Bidang Bimas Kristen atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Kepala Bidang Bimas Kristen dan jajaran yang telah mengagendakan kegiatan ini,” ungkap Kakanwil seraya mengapresiasi seluruh jajaran Bimas Kristen atas kerja keras selama tahun 2016 guna mewujudkan visi - misi dan TUSI Kementerian Agama melalui program Bimas Kristen. Hadir dalam acara pembukaan tersebut Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi NTT serta sejumlah Kepala Bidang di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.
***(ntt.kemenag.go.id/fidianto/Prilly/yen)
Berikut nama-nama pejabat yang diangkat sumpah dan dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT. No
Nama / NIP
Jabatan Baru
1
Abnela Fobia, SE 196508151998031005
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Rote Ndao
2
Seingo Bili, S.Pd.,MM 196912311992031024
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat
3
Reginaldus S. S. Serang, S.Fil.,M.Th 197105012000031012
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai
4
Yohanes Daketi Ase, S.Fil 197107252000031006
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat
5
Marianus Keo, S.Fil.,M.Ed 196905222000031008
Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT
6
Siprianus Muda Hondo, S.Fil 196909102000031008
Kepala Sub Bagian Organisasi Tata Laksana Dan Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT
7
Drs. Mela Petrus, M.Si 196204251998031002
Kepala Seksi Penyuluhan Bidang Urusan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT
8
Fransiskus X. Adi, S.Pd 197007052000031013
Kepala Seksi Informasi Bidang Urusan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT
9
Anselmus Panggabean, S.Ag 197009152000031008
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat
10
Saulus Paulus Bauana, S.Sos 196210201990031002
Kepala Seksi Pendidikan Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rote Ndao
17
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Rakor dan Konsolidasi Bimas Katolik Se Prov. NTT Kupang - Kantor Wilayah Kementerian Agama PRov. NTT melalui Bidang Pendidikan Katolik melaksanakan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Bersama Para Kepala Seksi Pendidikan/Kepala Seksi Bimas Katolik/ Penyelenggara Bimas Katolik Se Provinsi Nusa Tenggara Timur TA 2016 bertempat di Hotel Papa Jhon's Kupang dari tanggal 11 s.d 13 Desember 2016. Dhoru Falentinus, SE pada laporan panitia, Minggu (11/12/2016), menyampaikan pentingnya pelaksanaan Rakor dan Konsolidasi yang dilaksanakan pada kesempatan beberapa hari ini. "Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Bimas Katolik penting dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pada bidang pendidikan dan bidang bimas katolik pada Satker terkhusus pada Satker baru dengan pemimpin barunya.” Kata Falentinus. Lebih lanjut disampaikan, sasaran yang ingin dicapai adalah adanya semangat kebersamaan dan kesamaan pandangan dalam meningkatkan kegiatan penyelenggaraan koordinasi dan konsolidasi bersama para Kepala Seksi Bimas/Pendidikan/Penyelenggara Pendidikan Katolik. Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Bimas Katolik menghadirkan 39 peserta se Prov. NTT dan menghadirkan 4 (empat) orang narasumber. ***(ntt.kemenag.go.id/Prily/Rf/yen)
Kanwil NTT Perbaiki Posisi Pemeringkatan Web Kupang - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur memperbaiki posisi pemeringkatan website tahun 2016 dengan berada di peringkat ke-14 dari 33 Kanwil Kementerian Agama Provinsi se- Indonesia. Dengan demikian, website Kanwil Kemenag Provinsi NTT memperbaiki posisi dari tahun sebelumnya berada di posisi ke-19. Hasil yang diperoleh Kanwil Kemenag Provinsi NTT ini tercantum dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Setjen Kementerian Agama RI, Nur Syam perihal pemeringkatan website dan penggunaan jaringan VPN-IP tahun 2016. Menanggapi hasil pemeringkatan website, Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd secara tertulis mengharapkan agar apa yang dicapai saat ini
18
terus ditingkatkan lagi di masa mendatang. Sementara itu, Kasubag Informasi & Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yohanes B. Seja, S.Fil ketika dikonfirmasi (Jumat, 23/12/2016) mengatakan bahwa hasil pemeringkatan ini mesti disyukuri dan menjadi tantangan ke depan untuk lebih baik lagi dalam pengelolaan website Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. John Seja, sapaan akrabnya, mengakui bahwa hasil pemeringkatan website saat ini jauh lebih ketat dengan komposisi penilaian konten web 60 %, berita 20 %, aplikasi 20 %. Diakuinya, aplikasi buatan sendiri masih belum bisa dibuat karena keterbatasan tenaga sarjana teknik informatika yang ada pada Subbag Informasi dan Humas. Karena itu, beliau berharap mendapatkan
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
pertanyaan di atas. "Spiritualitas dipahami sebagai motivasi, semangat dalam pelaksanaan tugas sebagai ASN Bimas Katolik. Hal itu lumrah dan telah menjadi bagian dalam pelayanan tugas kita," jelas Yakobus B. Kleden. Pak Jack (sapaan harian beliau) mengidiomkan pelaksanaan tugas dengan kata gergaji. Beliau mengajak para peserta untuk senantiasa mengasah gergaji (baca: diri, s k i l l / ke m a m p u a n ) d a l a m teladan Yesus sebagai Guru yang kita imani. "Yesus punya kekuatan penguasaan diri, kekuatan tindakan nyata, dan kekuatan hubungan yang mampu melatih 12 orang (murid-Nya) yang bukan manusia ilahi, tidak berpendidikan, dengan latar belakang yang tidak jelas namun berpengaruh besar pada seluruh hidup dan peradaban manusia. Dua pertiga dari penduduk dunia mengikutiNya dan menjalankan ajaran rasul-rasulNya." Tegas Pak Jack. Mengakhiri materi, Pak Jack menyampaikan beberapa pesan inspiratif bagi para peserta dengan mengajak agar tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai ASN Bimas Katolik. "Tidak bekerja dalam kesungguhan adalah sebuah penelantaran hidup jadi janganlah main-main," tegas Jack Beda Kleden.***(ntt.kemenag.go.id/Prily/Rf/yen)
Spiritualitas ASN Bimas Katolik Dalam Pelayanan Birokrasi Kupang - Demikian tema materi yang dibawakan oleh Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Yakobus Beda Kleden, MM pada Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Bersama Kepala Seksi Pendidikan/Kepala Seksi Bimas Katolik/Penyelenggara Bimas Katolik Se Provinsi Nusa Tenggara Timur TA 2016 di Hotel Papa Jhon's Kupang, Senin (12/12/2016). Mengawali materi, Yakobus B. Kleden menimpali para peserta dengan pertanyaan : mengapa ada Rapat Koordinasi dan Konsolidasi? Apakah karena ada soal dalam pelayanan kita?" "Selama kita berpikir masalah ada di luar sana, pemikiran itu sendiri menjadi sebuah masalah."Demikian lanjut Yakobus B. Kleden menjawab
tenaga informatika yang handal untuk ditempatkan pada Subbag Informasi dan Humas untuk pengembangan aplikasi berbasis web. "Terima kasih kepada semua kontributor di daerah yang telah memberikan kontribusi atas pencapaian hasil website. Saya mengharapkan Madrasah tahun 2017 pun dapat meramaikan berita di website Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT," harap Kasubag Inmas menandaskan. ***(ntt.kemenag.go.id/JW/Yen)
19
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Kakanwil Minta Guru PAK
Melek Teknologi
Kupang - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus meminta para guru PAKristen untuk melek teknologi dengan mengenal alat-alat kemajuan teknologi dan menggunakannya sebagai pembelajaran yang efektif. Hal tersebut diungkapkan Kakanwil saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan penyempurnaan silabus mata pelajaran PAKristen tingkat SD se- Provinsi NTT di Hotel Romyta, Rabu (07/12/2016). Kakanwil mengatakan bahwa era globalisasi dan kemajuan TIK yang pesat dewasa ini, di satu sisi memanjakan hidup namun di sisi lain membelokkan semua hal termasuk pola hidup beragama dan bisa membawa dampak yang merugikan atau mencelakakan. Karenanya, Kakanwil minta para guru PAK agar jangan terlena dan mesti mengenal alat-alat
kemajuan TIK agar tidak muda terkecoh oleh peserta didik. "Akibat dari kemajuan TIK dewasa ini, sudah sangat besar merubah perilaku manusia. Sementara di sisi lain, agama juga hadir untuk membentuk perilaku manusia sesuai ajaran agama. Ini menjadi tantangan kita," tutur Kakanwil. Di akhir sambutan, Kakanwil berharap agar para guru mendapatkan manfaat dari kegiatan ini sehingga bisa lebih mahir mengelola kelas dengan lebih professional dan kreatif saat mengajar.***(ntt.kemenag.go.id/JW/Jose/yen)
Bimas Islam Gelar Kompetisi Karya Inovasi KUA
Kupang - Bimas Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, dalam rangka menumbuhkan semangat Penghulu dan Kepala KUA menghasilkan karya inovatif bermutu, menggelar Kompetisi Karya Inovasi bagi seluruh Penghulu dan Kepala KUA se Provinsi NTT. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 19 s.d 20 Desember 2016 di Asrama Haji Kupang. H. Achmad Alkatiri, S. Ag selaku panitia dalam laporannya pada acara pembukaan, Senin (19/12/2016) mengungkapkan bahwa kegiatan yang didanai DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT itu dimaksudkan agar para penghulu maupun Kepala KUA terdorong untuk menghasilkan karya inovatif sebagai implementasi nilai inovasi sebagaimana salah satu dari Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama. “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penguatan implementasi nilai inovasi dalam 5 NBK sekaligus mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik secara kompetitif di lingkup Kantor Urusan Agama Kecamatan,” paparnya. Masih dalam laporannya, Haji Mad Alkatiri mengungkapkan bahwa dalam kompetisi ini, proposal dari para penghulu dan Kepala KUA akan dinilai dan diuji oleh tim Penguji independen. Proposal yang dipandang
20
layak sebagai karya inovatif kemudian akan dijadikan pilot project dan didanai seluruhnya oleh Bidang Haji dan Bimas Islam pada tahun 2017.
Hingga pada acara pembukaan, dari total 38 proposal yang direncanakan, baru 21 proposal yang terkumpul di panitia.***(ntt.kemenag.go.id/fidianto/Prilly/Yen)
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Lintas FLOBAMORA
Tes Tertulis dan Wawancara Penyuluh Agama Kristen Non PNS Sukses
Maumere - Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka melaksanakan Tes Tertulis dan Wawancara Rekrutmen Penyuluh Agama Kristen Non PNS Tahun 2017 bertempat di Aula Kantor Urusan Agama Kecamatan Alok, Selasa (20/12/2016).
Peserta ujian berjumlah 8 orang yang berasal dari denominasi gereja Kristen di Kabupaten Sikka. Tes dimulai dari pukul 08.0012.30 Wita dan peserta harus menyelesaikan 100 soal namun berjalan tertib dan lancar. Pengawas ujian terdiri dari Penyelenggara Bimas Kristen dan 3 orang Staf. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Martinus Tupen Payon, S.Ag, memantau lansung pelaksaan ujian tersebut. Santje Therik selaku Ketua Panitia seleksi penerimaan Penyuluh Agama Kristen Non PNS Kemenag Kab. Sikka mengakui jika pelaksanaan tes tersebut berlangsung sukses. “Selama satu hari pelaksanaan tes tertulis dan wawancara telah selesai tanpa ada kendala,” ujar putri berdarah Rote itu. Menurutnya, semua peserta telah mengikuti proses tes penerimaan Penyuluh Agama Kristen Non PNS dengan baik. Menurutnya para penyuluh yang dinyatakan lulus itu nanti akan ditempatkan di masing-masing gereja. ***(ntt.kemenag.go.id/Yesyurun/Prily/yen)
Test Wawancara Penyuluh Agama Kristen Non PNS Waibakul - Setelah melakukan test tertulis pada tanggal 20/12/2016, 11 orang peserta rekruitmen Penyuluh Agama Kristen Non PNS tahun 2017 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Tengah mengikuti test wawancara, Rabu (21/12/2016). Bertindak sebagai pewawancara, Kepala Seksi Urusan Agama Kristen, Drs. Leonard Paji dan Kepala Seksi Pendidikan Agama Kristen, Yohan Nani Marthen, S.Pd.
Dari pantauan tim Inmas, tampak para peserta memasuki ruang kerja Leonard Padji dan Yohan Nani Marthen secara bergantian untuk melakukan wawancara. Dalam wawancaranya, kedua pejabat itu mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya tentang bagaimana sikap mereka bila menghadapi konflik antar denominasi atau antar umat Kristen dan penganut agama lain di lingkungan penyuluhan mereka. Pewawancara memiliki beberapa aspek penilaian yang dinilai dari para peserta ketika melakukan wawancara, yaitu: Pertama, Penilaian penampilan yang rapi dan sopan; Kedua, Kemampuan atau gaya berkomunikasi, dan Ketiga, Kemampuan peserta dalam mengajukan ide-ide dengan argumentasi yang berdasarkan fakta. Untuk pengumuman hasil test, para peserta diminta menanti paling lambat dua hari ke depan. Mereka akan dihubungi oleh panitia lewat nomor handphone masing-masing. ***(ntt.kemenag.go.id/FRS/Prily/yen)
21
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
17 Mendaftar, 2 Gugur dan 15 Ikut Seleksi
Atambua - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu melalui Seksi Bimas Kristen menggelar Seleksi Penerimaan Penyuluh Agama Kristen Non PNS, Selasa (20/12/2016) bertempat di Aula Kantor. Acara seleksi penerimaan tersebut dibuka oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha KanKemenag Kab.Belu, Donatus Mau, SH didampingi Kepala Seksi Bimas Kristen, Nikson Y. Aluman, S.Pd dan dihadiri oleh 15 orang peserta seleksi. Di sela-sela kegiatan penerimaan tersebut, saat
dimintai pendapatnya, Kasi B i m a s Kr i ste n , N i ks o n Y. Al uman ,S . Pd mengatakan bahwa secara nasional kuota penerimaan Penyuluh Agama Kristen sebanyak 225 orang dan Kankemenag Belu mendapat kuota 10 orang pada tahun 2016. "Dari kuota yang ada, setelah diumumkan melalui surat dan media massa, maka ada 17 orang yang melamar. Dan 2 orang dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat administrasi. Dan 15 orang siap mengikuti seleksi," katanya. Menurutnya, penentuan kelulusan ini ditentukan melalui perangkingan. Perangkingan itu dibagi dalam dua tahap yaitu tahap ujian tertulis dan tahap wawancara. "Karena jatah kita hanya 10 orang, sedangkan yang ikut seleksi 15 orang makanya saya berharap para peserta seleksi betul-betul menggunakan kesempatan ini dengan baik," katanya. Tambahnya lagi, seleksi penerimaan dilaksanakan selama 2 hari mulai dari tanggal 20 s.d 21 Desember 2016. Pantauan Inmas, para peserta serius mengikuti ujian tertulis dan dilanjutkan wawancara pada keesokan harinya.***(ntt.kemenag.go.id/deky/prily/yen)
Evaluasi Penyuluh Agama Islam Kemenag Kab. Sumba Barat Waikabubak - Dalam rangka Evaluasi Penyuluh Agama Islam TA. 2016, Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Sumba Barat, Ahmad Rubaya, S.Ag, mengumpulkan Penyuluh Agama Islam TA. 2016 untuk melakukan Sharing dan Evaluasi tentang hasil penyuluhan selama Tahun 2016. Pada kesempatan ini, Ustad M. Bakri Hidayat selaku Penyuluh Agama Islam menyatakan masih merasa kurang adanya peningkatan mutu penyuluh agama Islam.
22
"Kami merasa seolah-olah kami berjalan sendirisendiri sesuai dengan ilmu yang kami miliki. Kami harapkan adanya pedoman atau literatur yang bisa kami gunakan untuk melakukan penyuluhan guna memudahkan kami melakukan penyuluhan pada obyek penyuluhan. Selain itu, hambatan lainnya datang dari kurangan Al-Quran dan Buku Pedoman Ibadah. Selain melalukan evaluasi, Ahmad Rubaya, S.Ag juga mengharapkan agar penyuluh yang sekarang ini dapat memberikan bimbingan kepada para
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Kemenag Ngada Rekrut Penyuluh Agama Kristen Non PNS Bajawa - Menindaklanjuti surat Dirjen Bimas Kristen Nomor: B-1618/ Dj.IV/Dt.IV.1/ BA.00/11/2016 perihal Rekruitmen Penyuluh Agama Kristen Non PNS, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada melalui Penyelenggara Kristen mengadakan seleksi terbuka perekrutan Penyuluh Agama Kristen Non PNS tingkat kabupaten Ngada. Seleksi yang diselenggarakan dalam dua bentuk yakni tes tertulis dan tes wawancara dilaksanakan dari tanggal 20 s.d 21 Desember 2016. Untuk tahap pertama yakni tes tertulis diadakan hari tanggal 20/12/2016 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, sementara tes wawancara akan dilakukan esok hari ( Rabu, 21/12/2016). Para peserta yang mengikuti tes tersebut berjumlah 10 orang dari berbagai denominasi Kristen se Kabupaten Ngada dengan komposisi dari GMIT sebanyak 7 orang, GBI Rock sebanyak 1 orang, GBI Zoar sebanyak 1 orang dan GPPS sebanyak 1 orang. Dari kesepuluh peserta tes tersebut, sembilan orang di antaranya adalah perempuan sementara seorangnya lagi laki-laki. Para peserta tes yang mengikuti test tersebut
mengerjakan soal multiple choices berjumlah 100 nomor yang dikeluarkan langsung dari Direktorat Jendral Bimas Kristen Kementerian Agama RI. Berdasarkan informasi yang diterima Tim Inmas dari Staf Penyelenggara Kristen, klasifikasi soal yang ada selain mengupas seputar tugas Penyuluh Agama juga mengupas pengetahuan umum tentang program pemerintah dan juga hal seputar etika/moral. Para peserta tampak antusias mengikuti tes yang ada. "Yakin bisa," ujar seorang peserta yang tidak mau menyebutkan namanya ketika ditanya Inmas seputar sulit tidaknya soal yang ada.***(ntt.kemenag.go.id/yonsch/nia/yen)
Penyuluh Muda yang akan mulai melakukan penyuluhan pada awal tahun 2017 nanti, sehingga terjadi keseragaman administrasi saat melakukan penyuluhan maupun saat menyusun laporan. Untuk informasi, kegiatan ini dilakukan di ruang Seksi Pendidikan dan Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Sumba Barat , Senin (19/12/2016). ***(ntt.kemenag.go.id/Aty/ Prily/yen)
23
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Pengumuman Kelulusan dan Pemberkasan Guru PAI Non PNS
Borong - Kankemenag Manggarai Timur hari Selasa (06/11/2016), terasa berbeda. Motor-motor berjejer parkir di jalan depan kantor dan pria-wanita mondarmandir keluar masuk ruangan menenteng map yang berisi berkas-berkas. Ya, mereka adalah para penyuluh agama Islam non PNS yang dinyatakan lulus dalam proses seleksi Rekrutmen Calon Penyuluh Agama Islam Tahun 2017. "Hari ini kami mengumumkan peserta yang lulus dan sudah ditempel di depan ruangan (MAS Al Hidayah). Mereka sekarang mengisi format data peserta yang telah kami siapkan dan menyerahkan foto copy NPWP," terang Kasi Pendis, Bimais dan PHU, Drs. Abdurrazak. Mantan Kasi Pendis Kemenag Manggarai ini menyampaikan bahwa jumlah peserta yang lulus sebanyak 40 orang. 40 orang ini merupakan hasil penyaringan dari 62 orang yang melakukan pendaftaran awal, lalu gugur 3 orang karena gagal berkas, kemudian 7 orang mengundurkan diri, lantas menjadi 45 orang yang lulus tes tertulis dari 52 peserta dan akhirnya gugur lagi 5 orang setelah melewati tes wawancara, sehingga tersisa 40 orang yang lulus sekarang. 40 orang yang lulus ini akan dibagi ke 5 kecamatan, yakni 12 orang untuk Kec. Sambi Rampas, 9 orang untuk Kec. Lamba Leda, 12 orang untuk Kec. Borong, 6 orang untuk Kec.Elar dan 1 orang untuk Kec.Kota Komba. Pembagian ini berdasarkan pertimbangan proporsi jumlah umat di lima kecamatan itu. "Alhamdulillah, seluruh proses dari awal sampai dengan saat ini berjalan dengan lancar dan aman serta
24
sesuai dengan tahapan dalam juknis," tutur Kasi Pendis, Bimais dan PHU dengan ekspresi lega dan puas. Sementara itu, ekspresi antusiasme dan perasaan senang juga tampak pada wajah-wajah mereka yang lulus di tengah-tengah kesibukan mereka membereskan berkas. "Sejak awal kami mengikuti proses rekrutmen ini dengan sepenuh hati, dan alhamdulillah mendapat hasil yang memuaskan. Untuk itu, kami semua bersyukur kepada Allah SWT," ujar Syamsudin, S.Sy, seorang peserta asal Kec.Lamba Leda yang lulus, dengan mata berbinar-binar dan ekspresi penuh haru. Alumnus Unviversitas Muhamadiyah Kupang ini juga menyampaikan bahwa untuk ke depan mereka akan melakukan survey lokasi, melakukan pemetaan wilayah untuk dituangkan dalam program jangka pendek dan jangka panjang. ***(ntt.kemenag.go.id/dus bangkur/nia/yen)
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Perempuan Pencegah Korupsi Oelamasi - Ketua Dharma wanita Kantor Kemenag Kab. Kupang, Ny. Sarlota Saetban, saat membuka kegiatan Sosialisasi Saya Perempuan anti korupsi, beberapa waktu lalu di Aula Kantor Kemenag Kab Kupang mengatakan, kondisi korupsi di Indonesia sangat memprihatinkan sehingga sebagian orang mengatakan bahwa Indonesia berada dalam situasi darurat korupsi. Masalah korupsi adalah masalah mentalitas maka perlu menanamkan nilainilai spriritual dan agama kepada setiap kita. "Perempuan sebagai seorang istri dari abdi Negara harus mampu menjadi figur dalam rumah tangga, yang mampu meningkatkan rasa kepedulian dan peran serta keluarga dalam masyarakat. Seorang istri apalagi istri PNS harus paham dengan profesi yang digeluti oleh suami masing-masing, tanggung jawab yang diemban tentu tidak sama dengan istri non PNS. Kita punya tanggung jawab, baik
kepada keluarga maupun instansi atau organisasi tempat suami bekerja," lanjut Sarlota Saetban. "Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) memandang p e r a n perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi, baik sebagai ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Diharapkan, gerakan ini mampu memproduksi sebanyak mungkin perempuan dan organisasi perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam melindungi diri dari korupsi dengan cara menyebarluaskan pengetahuan, modus-modus dan peluang-peluang yang berpotensi korupsi dan konsekuensi hukumnya. Sehingga, pengaruh positif ini tidak hanya bagi anak dan suaminya melainkan juga masyarakat dimanapun mereka berada". Tegas ibu Sarlota mengakhiri. ***(ntt.kemenag.go.id/Mdd/Yen)
Tepati Dasa Dharma, Pramuka Lakukan Penghijauan Ende - Peserta perkemahan bersama pembina melakukan penghijauan di area sekitar bumi perkemahan Penggajawa. Dibantu aparat TNI, turut bersama dalam penghijauan adalah Kakanmenag dan jajarannya, beserta Camat Nangapanda. "Selain peserta kemah, yang melakukan penghijauan juga Kakanmenag Kab. Ende bersama jajarannya, Camat Nangapanda dan dibantu oleh anggota TNI," ujar Ketua Panitia, Mahmud Mohamad.
Penghijauan dilakukan agar penegak bukan hanya berkemah, tetapi dapat juga menerapkan Dasa Dharma Pramuka. "Kegiatan ini dilakukan agar selain berkemah, pramuka penegak juga mengamalkan Dasa Dharma Pramuka yang kedua, yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia," tambah Mahmud. Pe n g h i j a u a n d i l a ku ka n p a d a S a bt u (17/12/2016) dengan menanam 1000 bibit pohon Mahoni.***(ntt.kemenag.go.id/Syaiful Liga/Prily/yen)
25
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Jalan Sukses Membangun Mutu Madrasah
Kalabahi - "Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan dimaksud tidak sekedar kecerdasan intelektual belaka, namun kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual bangsa pun merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Berkaitan dengan hal tersebut, kualitas diri seorang guru merupakan hal utama dalam mewujudkan cita-cita negara. Guru berkualitas akan melahirkan generasi berkualitas, guru disiplin akan melahirkan generasi disiplin, dan guru cerdas akan melahirkan generasi cerdas." Demikian disampaikan Kepala Seksi Kurikulum MA/MAK
Dirjen Kementerian Agama RI, Dr. Suwardi, M.Pd, dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Managemen Pembelajaran Madrasah Unggul di MAN Kalabahi, Kabupaten Alor, pada Rabu (7/12/2016). Dr. Suwardi yang didampingi oleh Kepala Seksi Madrasah Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Ibrahim Arif, menyampaikan tujuh hal yang harus dibangun oleh Madrasah untuk meraih titel Madrasah Unggul yaitu: 1. Membangun Visi; 2. Membangun Mindset (pola pikir); 3. Membangun sistem; 4. Membangun Team Work; 5. Membangun Komitmen; 6. Membangun budaya mutu; dan 7.Membangun jejaring (network). “Jika sebuah Madrasah mampu membangun tujuh komponen ini dengan baik, maka madrasah tersebut akan mampu melahirkan generasi bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing dalam era globalisasi saat ini maupun yang akan datang,” kata Suwardi. Di akhir kegiatan, Suwardi menitipkan harapan besar kepada seluruh civitas MAN Kalabahi Alor agar harus mampu membangun tujuh komponen tersebut dengan sungguh-sungguh sehingga terciptalah Madrasah yang mampu melahirkan kader-kader penerus bangsa yang berkualitas.***(ntt.kemenag.go.id/Hadi Kammis/Nia/yen)
Kita Menjadi Corong Kerukunan Atambua - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu, Drs. Ope Rafael, menegaskan betapa pentingnya membina hidup rukun di tengah masyarakat yang plural atau majemuk. Hal ini ditandaskannya saat memimpin Rapat Umum di Lingkup Kankemenag Belu, Selasa (6/12/2016), bertempat di Aula Kantor. "Tugas ASN Kementerian Agama adalah menjadi corong kerukunan di tengah masyarakat. Terlepas dari ASN itu adalah orang berdosa atau suci, bahwa tugas kita adalah memberi kesejukan bagi mereka yang bertikai atas nama kerukunan," pinta Ope Rafael. Karena itu beliau berharap, jika ada sikap intoleransi terjadi di tengah masyarakat sebaiknya dicari jalan keluar yang terbaik melalui dialog dan konsolidasi dengan pihak-pihak yang bermasalah. "Gesekan atau sikap intoleransi setidaknya datang dari minimnya informasi, minimya kerjasama dan minimya koordinasi serta pengetahuan atau wawasan seseorang
26
atau kelompok orang tertentu terhadap sesuatu hal," katanya. Untuk itu, beliau mengingatkan agar Kementerian Agama selaku pelopor kerukunan memberikan contoh yang baik tentang pentingnya kerjasama dan koordinasi serta keterbukaan antar pusat dan daerah dalam segala aspek pembangunan bidang agama. Pada kesempatan itu, salah satu agenda rapat yang dibahas adalah pelaksanaan pembukaan HAB ke-71 tingkat Kab. Belu pada Jumat (9/12/2016) mendatang. ***(ntt.kemenag.go.id/deky/prily.yen)
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Pembinaan Remaja Usia Nikah Waingapu - Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur, Maxy Lakapu, didampingi Kepala Seksi Bimas Islam, H. Muhammad Mudjahid dan Kepala KUA Kec. Kota Waingapu, Alfian H. Dahlan, membuka kegiatan Pembinaan Remaja Usia Nikah di lingkungan KUA Kec. Kota Waingapu Kab. Sumba Timur TA 2016, Rabu (07/12/2016).
Kegiatan yang berlangsung di aula utama ini mengusung tema "Dengan Pembinaan Remaja Kita Wujudkan Para Generai Yang Bertaqwa, Berilmu, dan Berahlak Mulia Sebagai Upaya Melestarikan Keluarga
Sakinah di Masa Depan." Adapun tujuan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan laporan ketua panitia adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan kepada Remaja dalam menghadapi rumah tangga di masa mendatang serta sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah dan mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga. "Usia para peserta saat ini adalah usia yang pas untuk mendapatkan pemahaman tentang keluarga khususnya pernikahan, untuk itu sangat di harapkan bahwa semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius sehingga saat tiba waktunya nanti sudah siap untuk menjadi keluarga yang menjadi panutan dan melahirkan generasi yang berkualitas pula," jelas Maxy Lakapu dalam sambutannya. Pembinaan Remaja Usia nikah ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari masjid-masjid di lingkungan KUA Kec. Kota Waingapu. ***(ntt.kemenag.go.id/dion/prily/yen)
Kita Harus Menjadi Role Model Mbay - Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Nagekeo, Yosef Nganggo, S.Ag, saat bertindak sebagai Pembina Upacara, Senin (5/12/2016), di halaman Kantor Kemenag Nagekeo. "Sebagai Aparatur Sipil Negara di lingkup Kementerian Agama, diharapkan dapat menjadi role model bagi lembaga pemerintahan yang dapat menampilkan performa terbaik dalam pelayanan publik yang efektif, efisien, transparan dan yang terpenting bebas dari korupsi." Tegas Kakanmenag Nagekeo. Lebih lanjut, beliau meminta kepada seluruh ASN di Kementerian Agama Kab. Nagekeo untuk selalu siap siaga setiap saat dalam memberikan pelayanan yang prima di lingkup tugasnya demi terwujudnya Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). "Untuk menjawab citacita besar itu, maka saya
mendorong kita semua betapa pentingnya menegakkan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Kelima nilai budaya kerja ini akan menjadi roh, jiwa dan semangat serta spirit kita dalam bekerja." Tandas bapak Yos Nganggo. Upacara apel hari senin pertama dalam bulan Desember tahun 2016 tersebut dihadiri seluruh ASN kemenag Nagekeo baik JFU maupun JFTyang bertugas di seluruh wilayah Kab. Nagekeo.***(ntt.kemenag.go.id/Vall
27
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Benah Kehumasan, Kemenag Ngada Gelar Kegiatan Bajawa - Sebagai upaya meningkatkan peran dan optimalisasi fungsi kehumasan, Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada melalui Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan kegiatan Pembenahan Layanan Kehumasan. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada terjadi pada Senin (05/11/2016). Panitia penyelenggara dalam laporan yang dibacakan oleh Kuwaydin menandaskan bahwa sebagai bagian dari instansi pemerintah yang melakukan pelayanan publik, Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada secara khusus melalui Subbagian Tata Usaha senantiasa mengedepankan tanggung jawab untuk mengimplementasikan kelima fungsi dasar kehumasan. Kelima fungsi tersebut antara lain penyelenggaraan pengelolaan informasi, publikasi, dokumentasi, keprotokolan dan penataan ketatausahaan yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab. Selanjutnya dikatakan bahwa dari lima elemen yang ditampilkan dalam keseluruhan fungsi kehumasan tersebut, salah satu fokus yang ingin ditampilkan pada kesempatan kegiatan tersebut adalah mengoptimalkan fungsi penyelenggaraan dokumentasi instansi. "Dokumentasi tentu saja tidak dalam bentuk mengumpulkan aneka hal yang berkaitan dengan
pelayanan kantor tetapi juga bagaimana dokumendokumen itu ditata baik secara grafis dalam bentuk perwajahan sehingga memberikan bentuk publikasi yang menarik. Di samping itu, dokumen-dokumen tersebut kemudian ditata dalam kearsipan yang baik sehingga seluruh dokumen yang ada tetap menjadi bahan yang bukan saja mudah dipantau keberadaannya tetapi juga mudah diperoleh," ujar Kuwaydin. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada ini dihadiri oleh segenap ASN Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada dan mengundang para narasumber, bukan saja dari lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Ngada tetapi juga dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Ngada. ***(ntt.kemenag.go.id/yonsch/nia/yen)
1,8 Milyar TPG PAKristen Semester II Siap Dicairkan Ba’a - “Tunjangan Profesi yang akan dicairkan pada tahap II Tahun 2016, sebesar Rp. 1.818.001.600 untuk guru-guru PNS. Pada bulan Juli 2016 guru yang menerima Tunjangan Profesi berjumlah 93 orang. Terhitung Agustus 2016 satu orang pensiun, jadi jumlahnya berkurang menjadi 92 orang sedangkan untuk guruguru non PNS dana yang akan dicairkan sebesar Rp. 36.000.000 dan diperuntukkan bagi 4 orang," ungkap Kasi Penda Kristen Kemenag Kab. Rote Ndao, Sem Nobrihas, S.PdK, ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu (01/12/2016) Lanjutnya, berkas-berkas seperti yang ditetapkan dalam
28
aturan perundang-undangan sebagai prasyarat untuk pembayaran tunjangan sertifikasi sedang diverifikasi dan
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Wakil Bupati Sumba Barat Lepas Jalan Santai Kerukunan Waikabubak - Jalan Santai Kerukunan dalam rangka memperingati HAB Kementerian Agama Ke 71 resmi dilepas secara langsung oleh Wakil Bupati Kab. Sumba Barat, Marthen Ngailu Tony, SP, tepat pukul 06.30 wita, Jumat (02/11/2016), bertempat di depan Rumah Jabatan Bupati Sumba Barat. Dalam sambutan pelepasannya, Wakil Bupati Sumba Barat mengucapkan terima kasih dan
diarsipkan oleh staf seksi Pendidikan Kristen Kemenag Kab. Ronda, Marselina J. M. Tauk, S.Pd dan Maressa Malessy, S.Si. Terkait berkas-berkas yang dibutuhkan pada pencairan tahap II ini ketika ditanyai, Maressa mengatakan, sama dengan persyaratan pada pencairan tahap I, kecuali proposal permintaan pencairan dana, tidak lagi dilampirkan. Untuk tahap II ini ditambah lagi dengan silabus dan RPP. Marselina Tauk masih mengeluhkan sikap beberapa guru yang terkesan lambat merespon permintaan data dan berkas sebagai persyaratan pencairan tunjangan sertifikasi guru. Masih ada guru yang acuh tak acuh dan menganggap hal ini sepele dan staf administrasi yang mengada-ada, sementara dari keuangan menuntut karena dikejar deadline waktu batas pencairan tahun anggaran 2016. Kendati ada yang lamban, hingga hari ini (01/12/2016) berkas sudah siap diajukan untuk diterbitkan SPM dan selanjutnya diajukan ke KPPN. ***(ntt.kemenag.go.id/MM/Prily/yen)
apresiasi kepada Pelaksana Tugas (Pgs) Kepala Kantor Kemenag Sumba Barat, Ahmad Rubaya, S.Ag, Ketua Panitia HAB Ke-71, Agustinus L. Sobang, S.Th dan Keluarga Besar Kementerian Agama Kantor Kab. Sumba Barat yang telah menggagas kegiatan Jalan Santai Kerukunan ini. Selain berolahraga menyehatkan badan juga menumbuhkan rasa kekeluargaan persaudaraan di antara para pegawai keluarga besar Kementerian Agama serta yang paling penting adalah ada pesan moral yang disampaikan kepada masyarakat luas untuk senantiasa menjaga kedamaian dan kerukunan di Sumba Barat Bumi Mandaelu Padaeweta. Di akhir sambutannya, beliau berharap kegiatan Jalan Santai Kerukunan ini dapat dilaksanakan kembali oleh Kementerian Agama Kab. Sumba Barat dalam cakupan yang lebih luas bersama dengan Pemerintah Daerah Sumba Barat tidak hanya intern Keluarga Besar Kementerian Agama Sumba Barat. Jalan Santai Kerukunan diikuti oleh kurang lebih 700 peserta yang dimeriahkan dengan Tarian daerah siswa SMTK Waikabubak, marching band MTsN dan MAS Waikabubak. Peserta terdiri dari para Pegawai Kantor Kemenag Kab.Sumba Barat, Dharma Wanita Persatuan, siswa-siswi MIS, MTsN, MAS dan SMTK Waikabubak. ***(ntt.kemenag.go.id/Alv/nia/yen)
29
Sahabat BERNAS
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Sejenak Bersama Reginald S.S. Serang, S.Fil, M.Th
K
Rendah Hati, Terus Belajar, dan Membuka Diri Terhadap Perubahan
urang lebih tujuh tahun sudah sosok pemilik nama lengkap Reginaldus Saverinus Sely Serang, S.Fil, M.Th dipercaya menahkodai Sub Bagian Perencanaan & Keuangan pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. Dalam kurun waktu tersebut, pria b e r ka c a m a t a ke l a h i ra n Ponggeok Manggarai, 15 Mei 1971 ini memiliki kenangan yang masih membekas yakni berlatar belakang pendidikan Sarjana Filsafat Agama dan Magister Theologi namun dipercaya untuk mengepalai Sub Bagian Perencanaan & Keuangan. Karenanya, alumnus STFK Ledalero ini senantiasa mengedepankan kerendahan hati untuk mau belajar terus menerus dengan membuka diri terhadap pelbagai pengetahuan dan menerima masukan yang konstruktif sehingga menerima perubahan dan menjadi diri sendiri dalam bertugas. Dalam perbincangannya dengan Bernas, suami dari Ny. Rodriques Theresia Beti ini membagikan pengalamannya mengatasi tantangan saat menangani Subbag Perencanaan & Keuangan yakni dengan membiasakan di ri untuk secara ruti n melakukan pekerjaan sesuai uraian tugas yang telah disiapkan. Selain itu, ayah dari Maria Silviany Cahya Serang dan Fortisius William Serang senantiasa mendalami berbagai aturan menyangkut penyusunan rencana program, pengelolaan keuangan dan BMN serta penataan laporan keuangan. “Kuncinya, bagaimana membiasakan diri melaksanakan pekerjaan yang kita hadapi. Bagaimana
30
kita mendalami secara utuh dan komprehensif uraian tugas yang diberikan, memetakannya, mempelajari, dan mengerjakan. Jangan pernah diam dan berhenti pada memahami tapi mesti masuk lebih kedalam yakni apa yang telah dipahami terkait uraian tugas harus dilaksanakan dan melatih diri melakukan secara terus menerus,” tutur pria alumnus SMA Seminari St. Yohanes PP II ini. Diakuinya, masih terdapat dua hal yang belum terwujud saat dirinya menjadi Kepala Subbag Perencanaan dan Keuangan y a k n i p e ny e m p u r n a a n penataan arsip seluruh d o ku m e n p e l a k s a n a a n u ra i a n t u ga s d a n tata persuratan serta data based sebagai dasar penyusunan rencana program, kegiatan, dan penganggaran yang belum tuntas tersajikan. Terkait hal ini, alumnus SMPK St. Klaus ini berharap penggantinya sebagai Kasubag Perencanaan & Keuangan dapat melanjutkan dan menata hal-hal yang belum sempat dilaksanakan. Di tengah kesibukannya, pria berkacamata yang akrab dipanggil Pak Naldy ini saat berbincang dengan Bernas menuturkan tentang betapa pentingnya peran keluarga untuk seorang ASN dapat bekerja dengan baik. Menurutnya, energi kerja yang baik datang dari dukungan keluarga yang baik dan benar. Beliau mengakui bahwa melaksanakan tugas dengan kondisi berjauhan dengan keluarga dinamikanya tidak mudah. Ada bagian yang hilang dari kebersamaan itu. Karena itu, sambung Pak Naldy, butuh kedekatan kita dengan Tuhan.
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Sebagai salah satu dari keempat orang yang dilantik menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT melalui proses seleksi Open Promotion belum lama ini. Diakui mantan guru agama Katolik ini, proses yang diberlakukan saat ini sangat baik. Hal ini, imbuhnya, membuat para ASN berlomba-lomba untuk menunjukkan kualitas kerja secara positif terutama meningkatkan kapasitas diri untuk bersaing secara positif dan menguasai bidang tugas secara baik dan benar ketika dipercayakan melaksanakan tugas-tugas organisasi. Menjawab pertanyaan Bernas terkait apa yang menjadi focus dan harapan dalam pelaksanaan tugas di tempat baru sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Manggarai, mantan Kepala Seksi Pendidikan Agama Katolik Kantor Departemen Agama Kabupaten Manggarai ini mengungkapkan akan melakukan koordinasi
internal dengan melaksanakan rapat bersama para pejabat dan ASN di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabuaten Manggarai sekaligus mendalami uraian tugas seluruh pejabat dan ASN lingkup Kemenag Kabupaten Manggarai sampai tingkat Madrasah dan KUA. Selain itu, beliau juga akan melaksanakan koordinasi eksternal dengan Pemerintah Daerah, Lembaga Agama, Lembaga Pendidikan Agama & Keagamaan, FKUB, serta stakeholder terkait. Disamping melakukan koordinasi, mantan guru pada SMU St. Fransiskus Ruteng ini berharap ada penegakan disiplin sehingga semua TUPOKSI dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagai epilog perjumpaan ini, sang nahkoda baru Kementerian Agama Kabupaten Manggarai berpesan kepada segenap ASN Kementerian Agama di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT secara khusus kepada ASN Kementerian Agama Kabupaten Manggarai untuk menjadi ASN yang rendah hati dan terbuka untuk te r u s m a u b e l a j a r demi kemajuan dan perubahan. Karena sejatinya, perubahan itu sudah ada dan berada di sekitar kita, hanya seringkali kita yang belum mau berubah. “Maju terus Kemenag NTT, secara khusus Kemenag Kabupaten Manggarai,” pungkas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai. ***(Gerald)
BIODATA Nama : Reginaldus Saverinus Sely Serang, S.Fil. M.Th TTL : Ponggeok Manggarai, 15 Mei 1971 Agama : Katolik Istri : Rodriques Theresia Beti Anak : 1. Maria Silviany Cahya Serang 2. Fortisius William Serang Pendidikan : SDN Iteng tamat tahun 1984 SMPK St. Klaus tamat tahun 1987 SMAK Seminari St. Yohanes PP II STFK Ledalero Fakultas Filsafat 1997 (S1) STFK Ledalero Theologi 2008 (S2)
31
Bianglala
Edisi 12 Tahun V, Nomor 35 Desember 2016
Natal: Solidaritas Bagi Yang Terpinggirkan
S
etiap kali memasuki bulan Desember, suasana Natal di Nusa Tenggara Timur akan segera terasa. Di mall atau pusat-pusat perbelanjaan akan dengan mudah ditemui berbagai pernak-pernik Natal yang menyegarkan mata. Nuansa kemeriahan terasa mengalir dan menghantar umat Kristen pada sukacita Natal. Tidak salah bila kemudian terjadi miskonsepsi pesan damai Natal yang sering dirayakan umat Kristen. Damai dirasakan sebatas pada ibadah yang meriah, tukar-tukaran kado, baju baru, kue natal, dan canda tawa. Damai yang dibawa dalam dan melalui kelahiran Isa Al-masih sesungguhnyamemiliki makna yang kaya dan dalam. Peristiwa inkarnasi (in=dalam; caro=daging) di dalamnya juga mengandung pesan solidaritas: Allah yang Maha Kuasa dan Maha Besar mau mengosongkan dan merendahkan diri (kenosis) untuk menjadi sama seperti manusia. Dia yang tidak terpengaruh dan melampaui segala determinasi fisis dan psikologis, kini mengambil bagian dalam kelemahan kita. Dia datang sebagai bayi lemah, yang lahir dalam kandang sempit, dan hanya dibungkus kain lampin. Ia pun kemudian wafat dengan cara yang paling tidak terhormat, digantung di kayu salib seperti pelaku kriminal lainnya. Kelahiran, hidup, karya, dan akhirnya kematian Isa Al-masih membawa pesan yang sangat jelas. Ia datang membawa damai dan kasih kepada semua manusia, terutama kepada kaum marjinal, mereka yang secara sosio ekonomis terpinggirkan dari masyarakat umumnya, orang yang paling membutuhkan dan mengharapkan kehadiran penolong atau penyelamat. Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam homili malam Natal 2016 kembali mengingatkan umat Kristen bagaimana Allah dapat ditemukan. Mengutip Lukas 2:12: “Dan ini tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Tanda kehadiran tersebut tidak saja ditujukan bagi kaum gembala saat itu, tetapi telah menjadi enduring sign, tanda yang terus bertahan dan berlaku sampai kapan saja bagi siapa saja yang mau mencari Tuhan. Bayi yang lemah dan rapuh, terbaring dalam keremangan, hanya dibungkus dengan kain lampin tidak lain merupakan simbol kesederhanaan dan kekecilan. Apabila umat Kristen hendak merayakan Natal secara autentik, maka tanda-tanda tersebut perlu dimaknai secara mendalam. Dalam kaitan dengan kaum marijinal, pesan natal
32
dengan demikian mengajak semua orang Kristen untuk dua misi ini: menjadi seperti kaum marijinal, dan sekaligus mencari Tuhan dalam diri kaum marijinal. Menjadi seperti kaum marijinal berarti orang Kristen mau menyadari segala kelemahan dan kedosaannya. Menyadari kelemahan dan dosa tentu tidak berarti menjadi lemah, fatalistis, dan indiferen terhadap situasi sosial di sekitar kita sebagaimana yang kemudian dikritik Nietszche. Sebab, justru dengan menyadari kelemahan dan mengakui kedosaannya, manusia tahu apa yang menjadi kebutuhan dasarnya, yaitu rahmat dan belas kasih Tuhan. Misi kedua yaitu mencari Tuhan dalam mereka yang lemah. Kehadiran Tuhan dalam mereka yang terpinggirkan ditegaskan sendiri oleh Al Masih dalam Matius 25:35-36, yaitu ketika ia hadir sebagai orang lapar dan haus, sebagai orang asing, sebagai orang sakit, dan sebagai orang tahanan. Relasi dengan yang marjinal tidak saja bersifat asimetrik sebagaimana diungkapkan Emanuel Levinas, melainkan bersifat simetrik. Dalam relasi yang demikian, orang Kristen tidak datang semata-mata sebagai yang membawa damai dan memberi bantuan kepada yang lemah dan terpinggirkan. Tetapi melalui relasi dengan yang lemah dan terpinggirkan, orang Kristen pun dapat belajar apa artinya kepasrahan, pengaharapan, dan penyerahan diri yang total kepada Allah. Dalam konteks kekinian, amanat Natal tersebut tetap menjadi penting dan urgen. Bencana gempa di Aceh, banjir di Bima, perang di Suriah, dan krisis kemanusiaan di penjuru dunia sudah semestinya menyentil kesadaran sesama umat manusia untuk saling menolong dan berbagi. Prinsip solidaritas menyatakan bahwa tidak ada orang yang terlalu kaya untuk tidak dapat menerima, dan tidak ada orang yang terlalu miskin untuk tidak dapat memberi. Itu berarti setiap manusia mestinya tetap dapat saling berbagi dalam kondisi ekonomis seperti apapun. Insan Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur dengan caranya sendiri telah mengambil bagian untuk menolong sama saudaranya yang menderita. Pengumpulan dan penyerahan bantuan kepada korban bencana gempa Aceh merupakan salah satu wujud nyata kepedulian dan solidaritas kepada kaum lemah. Kedatangan Tuhan, dengan demikian, tidak saja disambut dalam kemeriahan pernak-pernik Natal, tetapi juga melalui kepedulian terhadap kelompok marijinal yang merupakan enduring sign kehadiran Tuhan. ***(Patrix Hendrikus Wea, S.Fil)
KELUARGA BESAR KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BERSAMA DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Mengucapkan
ASN pada Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Tahun 2016.
ISSN 2252-360X