Berkilau di Usia Intan
LAPORAN TAHUNAN
2014 Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
1
13.7%
IMBAL HASIL ATAS INVESTASI RETURN ON INVESTMENTS
578.14 billion
12.4%
2
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
IMBAL HASIL ATAS EKUITAS RETURN ON EQUITY
PENJUALAN BERSIH NET SALES
Berkilau di Usia Intan
LAPORAN TAHUNAN
2014
TEMA LAPORAN KEUANGAN 2014 THEME OF THE 2014 ANNUAL REPORT Berkilau di Usia Intan PADA 2014, PT Phapros Tbk. memasuki usia berlian: 60 tahun. Usia yang matang ini ditandai dengan pencapaian yang berkilau. Di tengah tantangan eksternal ganda—kondisi perekonomian yang tidak kondusif dan penerapan SJSN Kesehatan yang mengutamakan penggunaan obat generik [OGB]—Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan Penjualan Bersih 10,8%, jauh di atas pertumbuhan industri farmasi nasional yang hanya 6.8%. Dari Penjualan Bersih yang mencapai Rp578,14 miliar itu, Perseroan berhasil meraih Laba Komprehensif Rp45,43 miliar sehingga memberikan Laba Bersih per Saham Rp270, meningkat sekitar 8% dari Rp251 pada tahun sebelumnya. Selain itu, pada 2014 Perseroan juga melakukan investasi yang material, termasuk Aset Tetap dalam bentuk Bangunan serta Mesin & Alat Produksi bernilai Rp10,73 miliar. Pencapaian itu menunjukkan bahwa Phapros mampu beradaptasi dengan kenyataan keras SJSN Kesehatan yang pada 2019 akan memberi jaminan kesehatan semesta, sehingga mampu meningkatkan peringkat kesehatannya menjadi AA. Dengan basis pertumbuhan jangka panjang yang demikian kuat, dapat diharapkan Perseroan akan semakin berkilau tergosok zaman.
Brightly Shining in the Diamond Age IN 2014, PT Phapros Tbk’s In 2014, PT Phapros Tbk. reached the diamond age: 60 years. The mature age was marked with sparkling achievements. In the midst of multiple external challenges—unfavorable macroeconomic conditions and the implementation of the SJSN Kesehatan that prioritizes the use of generic drugs [OGB]—the Company recorded a Net Sales growth of 10.8%, much higher than the averaged national pharmaceutical industry that was only 6.8%. From the Net Sales that reached Rp578.14 billion, the Company made Comprehensive Income of Rp45.43 billion, allowing it to produce Earnings per Share of Rp270, an increase of nearly 8% from Rp251 in the preceding year. In addition, in 2014 the Company was also able to make quite sigificant investment, including in fixed assets in the form of Buildings and Production Machinery & Equipment worth Rp10.73 billion. The achievements show that Phapros has made successful efforts in adapting with the harsh reality of SJSN Kesehatan which in 2019 will provide universal coverage, able to improve its health ratings to AA. Having such strong base for long-term growth, it can be expected that the Company will shine even brighter over the years.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
3
DAFTAR ISI CONTENTS 2
Statistik Kunci 2014 | Key Highlight 2014
39
Analisis & Pembahasan Manajemen | Management's Discussion & Analysis
3
Tema Laporan Keuangan 2014 | The of the 2014 Annual Report
40
4
Daftar Isi | Contents
42
6
Jatidiri Perusahaan | Corporate Identiti
42 | Financial Performance
6
Visi & Misi Perusahaan | Corporate Vision & Mission
42
7
Phapros, Warisan yang Berharga | Phapros, A Rich Heritage
44
8
Nilai Inti Perusahaan | Corporate Core Values
45
9
Komposisi Pemegang Saham Phapros 2014 | Phapros' Shareholding Composition 2014
46
9
Mitra Strategis Phapros | Phapros' Srategic Partners
47
10
Peristiwa Penting 2014 | Significant Events 2014
48
11
Struktur Organisasi | Organization Structure
48 | Proven Business Efficiency
12
Manajer Senior Phapros | Phapros' Senior Managers
51
17
Sertifikasi | Certification
54
18
Penghargaan & Pengakuan Eksternal | External Accolades & Recognitions
54
19
Kinerja Usaha 2014 | Business Performance 2014
58 | Professional Human Resources
20
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
60
Tinjauan Umum | General Review
Kinerja Keuangan | Financial Performance
Laba/Rugi Komprehensif | Comprehensive Profit/Loss Neraca Konsolidasian | Consolidated Balance Sheets Kemampuan Membayar Utang | Ability to Repay Debts Rentabilitas | Profitability Tingkat Kesehatan | Health Rating
Kinerja Operasional | Operational Performance
Laporan Dewan Komisaris & Direksi | The BoD & BoC Reports
Kinerja Fungsional | Functional Performance
Jejaring Bisnis yang Meluas | Broadening Business Networks Sumberdaya Manusia yang Profesional
Strategi & Prospek Usaha 2015 | 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros | Phapros' Human Resources
Komposisi SDM Phapros | Phapros' HR Composition
62
Laporan Dewan Komisaris | The Board of Commissioners' Report
64
Dewan Komisaris | The Board of Commissioners
67
Laporan Direksi | The Board of Directors' Report
67 | Industrial Relations
22 28 30
Direksi | The Board of Directors
36 4
Efisiensi Bisnis yang Teruji
Portofolio Penjualan Produk yang Terjaga | Proven Business Efficiency
62 21
Basis Pertumbuhan yang Terjaga
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Pengembangan Sumberdaya Manusia | Human Resources Development Sistem Manajemen Kerja SDM | HR Performance Management System Hubungan Industrial
Fasilitas Kesejahteraan Karyawan | Employee Benefits
68
68
Pelayanan SDM Berbasis-Teknologi | Technology-Based HR Services
Manajemen Risiko | Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan | The Company's Business Ethics
118
Penghargaan Karyawan | Employee Awards
Pedoman Perilaku 118 | Code of Conducts
Manfaat Pensiun | Pension Benefits
133
Tatakelola Perusahaan | Governance Report
139
69 69 71
108
Pernyataan Tatakelola Perusahaan | Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros | Phapros' Corporate Governance
72 74
Sistem Whistleblowing | Whistleblowing System Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
140
Tanggung Jawab Sosial Phapros | Phapros' Corporate Social Responsibility
154
Laporan Auditor | Auditor's Report
157
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2014 | Statement of the BoC and BoD on the Responsibility for the 2014 Annual Report
159
Referensi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan [OJK] No. X.K6 | The Financial Services Authority [OJK] Regulation Np. X.K.6
Rapat Umum Pemegang Saham | Annual Shareholders General Meeting
172
Data Perusahaan | Corporate Information
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
173
Produk Kami | Our Products
Tujuan Penerapan GCG | Purposes of GCG Implementation
74
Penilaian GCG | GCG Assessment
74
Struktur Organ Perseroan | Organizational Sructure
75
Struktur Kepemilikan Saham dan Tanggung Jawab Pemegang Saham | Shareownership Sructure and the Responsibilities of Shareholders
76
Informasi kepada Pemegang Saham 77 | Information to Shareholders 78 80
Direksi | Board of Directors
88
Komite Audit | Audit Committee
93
Sekretaris Perusahaan | Coprporate Secretary
95
Satuan Pengawas Intern | Internal Audit Unit
99
Auditor Eksternal | The External Auditor
105
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
5
JATIDIRI PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
Perusahaan Perseroan [Persero] PT Phapros Tbk. Berkedudukan di Jakarta
Perusahaan Perseroan [Persero] PT Phapros Tbk. Headquartered in Jakarta
Alamat Kantor Pusat Pemasaran Gedung RNI Lantai 5 Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Telepon [021]-527 6263 Faksimili [021]-520 9381 http://www.ptphapros.co.id E-mail:
[email protected]
Address Head Office Marketing RNI Building 5th Floor Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Phone [021]-527 6263 Facsimile [021]-520 9381 http://www.ptphapros.co.id E-mail:
[email protected]
PabrikPerusahaan Jalan Simongan No.131, Semarang 50148 Telepon [024]-7663 0021 Faksimili [024]–760 5133
Factory Jalan Simongan No.131, Semarang 50148 Phone [024]-7663 0021 Facsimile [024]–760 5133
Pembentukan Perusahaan 21 Juni 1954
Founded 21 June 1954
Modal Dasar Rp300 miliar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp84 miliar
Authorized Capital Rp300 billion Issued and Fully Paid Capital Rp84 billion
Kepemilikan Saham PT Rajawali Nusantara Indonesia [RNI] 56,57% Publik 43,43%
Share Ownership PT Rajawali Nusantara Indonesia [RNI] 56.57% Public 43.43%
Bidang Usaha Produksi dan pemasaran produk farmasi
Line of Business Production and marketing of pharmaceutical products
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan farmasi terkemuka yang menghasilkan produk inovatif dan jasa kesehatan yang didukung oleh manajemen yang profesional serta kemitraan strategis guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Misi Perusahaan
• Menyediakan produk kesehatan yang terbaik guna memenuhi kebutuhan masyarakat. • Memberikan imbal-hasil kepada pemegang saham sebagai refleksi kinerja perusahaan dan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang memberikan kontribusi serta melakukan inovasi. • Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.
6
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Corporate Vision
To be a prominent pharmaceutical company that brings innovative products and services in the health sector, supported by professional management and strategic partnership to enhance the quality of life.
Corporate Mission
• To provide the best products in the health sector in order to fulfil people’s needs • To provide shareholders return that reflects outstanding performance and to adequately reward those who invest ideas and work in our company. • To be a socially responsible and environment-friendly company.
PHAPROS, WARISAN YANG BERHARGA PHAPROS, A RICH HERITAGE
SEBAGAI sebuah perusahaan farmasi terkemuka Indonesia, PT Phapros Tbk. (Perseroan) telah melayani masyarakat dengan memproduksi obatobatan bermutu selama hampir enam dasawarsa melalui pabriknya di Semarang. Berawal dari NV Pharmaceutical Processing Industries yang merupakan bagian dari Oei Tiong Ham Concern [OTHC], konglomerat pertama Indonesia yang menguasai bisnis gula dan agro-industri, sejak didirikan pada 21 Juni 1954 Phapros telah menumbuhkan budaya perusahaan yang mengedepankan profesionalisme.
AS A LEADING pharmaceutical company in Indonesia, PT Phapros Tbk. has been serving the society for more than five decades by providing quality pharmaceutical products from its plant at Simongan 131, Semarang. Owning its root to NV Pharmaceutical Processing Industries that was established as a part of the expansion of Oei Tiong Ham Concern [OTHC], the first Indonesian conglomerate that dominated sugar business and agro-industry, since its inception in 21 June 1954 Phapros has been developing Corporate Culture based on professionalism.
Budaya perusahaan ini terus dilestarikan bahkan setelah Perseroan mengalami nasionalisasi pada 1961, ketika seluruh kekayaan OTHC diambilalih Pemerintah dan diubah bentuk jadi PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional [PPEN] Rajawali Nusantara Indonesia yang sekarang dikenal sebagai PT Rajawali Nusantara Indonesia [RNI]. Divestasi yang dilakukan pada awal tahun 1970-an-sehingga saham mayoritas Perseroan berada di tangan masyarakat, terutama kalangan dokter, apoteker, dan profesional lainnya di bidang kesehatan serta karyawan Perseroan-membuat sikap profesional dalam diri insan Phapros tertanam kian kokoh.
The Corporate Culture has always been preserved even after Phapros was nationalized in 1961, when all OTHC’s assets were acquired by the Government and transferred to PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional [PPEN] Rajawali Nusantara Indonesia that is now known as PT Rajawali Nusantara Indonesia [RNI]. Divestment made in early 1970s-a corporate action that shifted the majority shareholder into public, especially medical doctors, pharmacists, and other professionals from healthcare services as well as the Company’s employees-made professional attitude of Phapros’ workforce deeply stemmed.
Sebagai perusahaan publik, Manajemen Phapros harus memenuhi ketentuan disclosure guna menjamin akuntabilitas. Keharusan untuk lebih transparan dan menjalankan prinsip-prinsip Tatakelola Perusahaan yang Baik ini membuat Budaya Perusahaan Phapros yang consumer-oriented dan mengutamakan hasil sambil tetap menjaga etika bisnis dan tak meninggalkan sikap prudent, terbentuk kuat sejak dini.
As a public company, Phapros’ Management must satisfy disclosure requirements to ensure accountability. The requirements to be more transparent and to satisfactorily implement Good Corporate Governance principles make Phapros’ Corporate Culture that is both consumer-oriented and result-oriented, while still maintains business ethics and prudence approaches, strongly developed since the Company’s early existence.
Sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan kualitas, Phapros termasuk satu dari lima perusahaan di Indonesia yang pertama kali mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik [CPOB] pada 1990. Komitmen tinggi Perseroan terhadap standar kualitas bertaraf internasional dibuktikan lagi dengan perolehan Sertifikat ISO 9001 pada 1999 dan Sertifikat ISO 14001 pada 2000-yang keduanya telah ditingkatkan menjadi versi terkini. Sertifikasi OHSAS 18001 yang diterima pada awal 2010 menunjukkan bahwa Perseroan adalah perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
A quality-oriented pharmaceutical company, Phapros has been one of the first five companies in Indonesia awarded Certification of Good Manufacturing Process [GMP] in 1990. The Company's high commitment towards the standard of best international practices has been further demonstrated by the attainment of the Certification of ISO 9001 in 1999 and the Certification of ISO 14001 in 2000-of which both were then up-graded to the most current version. The Certification of OHSAS 18001 awarded in early 2010 further shows that Phapros is a company that genuinely concerns toward environment.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
7
Memenuhi standar internasional. Sertifikasi ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004 yang diberikan kepada Phapros merupakan pengakuan bahwa Perseroan memenuhi standar internasional dalam melakukan proses bisnisnya.
Complying international standard. Certification of ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 and ISO 14001:2004 awarded to Phapros are genuine recognition that the Company complies international standard in conducting its business process.
Saat ini Perseroan memproduksi 284 item obat, 172 di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri [non-lisensi]. Untuk meneruskan kepeloporan yang dikibarkan sejak 1969 melalui peluncuran Pehastone, peluruh batu ginjal yang dibuat dari tanaman obat, pada 2000 Phapros memperkenalkan produk alam dalam kelompok Agro-medicine—Agromed—yang telah menghasilkan dua produk fitofarmaka, terbanyak di antara perusahaan farmasi Indonesia.
Phapros has presently been producing 284 items of pharmaceutical products, among them 172 are owndeveloped [non-license]. Continuing its pioneering streak in 1969 when the Company launched Pehastone, a medicinal herbal formula to treat kidney stones, in 2000 Phapros introduced its own-developed products belongs to Agro-medicines group of products—Agromed— that has produced two phytopharmacas, more than any other pharmaceutical companies in Indonesia.
Pada 2014, Phapros meluncurkan delapan item produk baru, tiga di antaranya obat branded ethical dengan merek milik sendiri, [non-lisensi]. Dari portofolio produknya yang luas, per 31 Desember 2014 Phapros berhasil meraih Laba Tahun Berjalan Rp45,44 miliar dan Laba Komprehensif Rp45,43 miliar dari Penjualan Bersih Rp578,14 miliar, membukukan imbal-hasil kepada pemegang saham [ROE] 12,4% dan Imbal-Hasil atas Investasi [ROI] 13,7%. Di sisi organisasi, Perseroan yang sejak Desember 2000 telah menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan [Bapepam-LK] ini memiliki 1.347 karyawan.
In 2014, Phapros launched eight items of new product, among them three are branded ethical drugs which are an owned-brand [non-licensed]. As of 31 December 2014, from its vast product portfolio Phapros amassed Profit for the Year of Rp45.44 billion and Comprehensive Income of Rp45.43 billion from Net Sales of Rp578.14 billion, registering Return on Equity [ROE] of 12.4% and Return on Investments [ROI] of 13.7%. On the organization side, Phapros which has since December 2000 been a company a public company registered in Indonesia Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency [Bapepam-LK] employed 1.347 personnel.
Dengan kinerja usaha yang dibukukan, pada 2014 Phapros meraih tingkat kesehatan AA—meningkat dari A, pada tahun sebelumnya.
With the quite excellent business performance, in 2014 Phapros made business health rating of AA— improved from A, in the preceding year.
Nilai Inti Perusahaan: SPIRIT
8
Disarikan dari nilai-nilai yang berkembang di Phapros selama hampir enam dasawarsa sejarah bisnisnya, nilai-nilai inti yang telah mengibarkan Perseroan sebagai salah satu perusahaan farmasi terbaik di Indonesia itu adalah: • Strive for excellence • Professional • Integrity • Respect to customers • Innovative • Teamwork Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Corporate Core Values: SPIRIT Formulated from values developed in Phapros throughout its nearly six-decade of business history, the core values that has allowed the Company grew into one the best pharmaceutical companies in Indonesia are: • Strive for excellence • Professional • Integrity • Respect to customers • Innovative • Teamwork
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PHAPROS 2014 | PHAPROS' SHAREHOLDING COMPOSITION 2014 Saham Ditempatkan & Disetor | Capital Stock Issued & Paid
Pemegang Saham | Shareholder
Lembar | Share PT Rajawali Nusantara Indonesia Drs. Masrizal A. Syarief [Komisaris | Commissioner] Drs. Iswanto, M.M., Apt. [Direktur Utama | President Director] Emmi Mintarsih, S.E. [Komisaris | Commissioner] Drs. Budi Ruseno [Direktur Keuangan | Finance Director] Drs. Syamsul Huda [Direktur Pemasaran | Marketing Director] Dra. Barokah Sri Utami [Direktur Produksi | Production Director] Lain-lain [masing-masing di bawah 5% | each below 5%] Jumlah | Total
Keterangan PT Phapros Tbk. adalah perusahaan publik yang belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek [non-listing], sehingga tidak menyajikan informasi mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, dan volume perdagangan sahamnya.
Persentase | Percentage
95.043.112 13.622.190 68.900 21.000 20.000 11.340 11.130 59.202.328 168.000.000
Jumlah | Total
56,57% 8,11% 0,04% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 35,24% 100,00%
47.521.556.000 6.812.400.000 34.450.000 10.500.000 10.000.000 5.670.000 5.565.000 29.601.164.000 84.000.000.000
Remarks PT Phapros Tbk. is a public company that is not yet listed on the Stock Exchange [non-listing], and therefore does not provide information regarding the number of outstanding shares, market capitalization, and trading volume of its shares.
MITRA STRATEGIS PHAPROS | PHAPROS' STRATEGIC PARTNERS Perusahaan | Company
CF. Boehringer & Soeche GmbH, Germany American Cyanamide, Lederle Division, USA Lekj Ljubljana, Slovenia Trenka, Austria Schwabe, Germany WARF, USA
Sejak | Since 1960 1975 1987 1990 1995 1997
Perusahaan | Company
Shanghai Colorcon, USA - China Apogepha Arzneimittel GmbH, Germany Bilim Pharmaceutical, Turkey DSM Nutritional, the Netherland Implant Cast, South Korea F. Trenka, Vienna, Austria
Sejak | Since 2004 2005 2007 2008 2013 2014
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
9
PERISTIWA PENTING 2014 SIGNIFICANT EVENTS 2014 17 April
17 April
Dalam RUPS ini dilakukan penggantian Komisaris Independen dan seorang anggota Dewan Komisaris.
At the ASGM, new Independent Commissioner and one member of the Board of Commissioners were appointed.
28 April
28 April
Dengan membuka pasar ekspor ke Kamboja, Phapros mengawali langkah untuk memanfaatkan Masyarakat Ekonomi ASEAN guna meningkatkan diri menjadi perusahaan farmasi terkemuka di Asia Tenggara.
By opening export market to Cambodia, Phapros takes the first, necessary step to take advantage of ASEAN Economic Society [AES] to establish its present as a leading pharmaceutical company in South East Asia.
23 Juni
23 June
Selama 2013, Perseroan menyelenggarakan rangkaian acara “60 Tahun Phapros Menyehatkan Indonesia”—salah satunya dengan meluncurkan Antimo ke 5 miliar tablet.
Throughout 2013, the Company held a series of events “60 Years Phapros Helps to Make Indonesia Healthy”—among others by launching Antimo 5 billionth tablet.
28 Oktober
28 October
Dengan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional [KAN], Phapros berpeluang menjadikan laboratorium kalibrasi sebagai profit center baru.
Accredited by the National Accreditation Committee [KAN], Phapros would likely to make the calibration laboratory a new profit center.
18 November
18 November
Merebut Peringkat I pada Penganugerahan Efisiensi Energi Tingkat Nasional dari Kementerian ESDM, Phapros menerima penghargaan serupa pada The 32nd AMEM di Laos [23 September] dan Proper Hijau untuk kali keempat [2 Desember].
Won the First Prize in the National Energy Efficiency Award by the Ministry of Energy and Mineral Resources, Phapros received a similar award at the 32nd AMEM in Laos [23 September] and Proper Green for the third time [2 December].
11 Desember
11 December
Bekerjasama dengan Trenka, Austria, Phapros meluncurkan Eucarbon, OTC yang telah melegenda di Eropa. Sebelumnya, 8 November, Perseroan telah meluncurkan Pro TB Series.
In cooperation with Trenka, Austria, Phapros launched Eucarbon, an European OTC legendary. Before the event, 8 November, the Company has launched Pro TB Series.
Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS] 2014 Phapros
Ekspor Perdana Phapros ke Kamboja
Peluncuran Antimo ke 5 miliar tablet
Menerima Sertifikasi ISO 17025
Penerimaan Penghargaan Manajemen Energi
Peluncuran Eucarbon
10
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Phapros' 2014 Annual Shareholders General Meeting [ASGM]
Phapros' Initial Export to Cambodia
Launching of Antimo 5 billionth tablet
Received Certificate ISO 17025
Reception of the Energy Management Award
Launching of Eucarbon
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
Direktur Utama
President Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Direktur Produksi
Direktur Keuangan
Direktur Pemasaran
Production Director
Finance Director
Marketing Director
Satuan Pengawasan Intern
P4
Engineering
Akuntansi
Teknologi Informasi
MM Ethical [Alpha]
Marketing Insight
Internal Audit Unit
PPIC
Engineering
Accounting
Information Technology
MM Ethical [Alpha]
Marketing Insight
Pengembangan Bisnis
Produksi
Keuangan
MM OGB [Gamma]
Business Development
Production
Finance
MM Generic [Gamma]
Manajemen Risiko
Quality Operation
SDM dan Umum
MM OTC
Risk Management
Quality Operation
HR and General Affairs
MM OTC
Pengadaan
Perencanaan & Pengembangan Produk
MM Delta
Procurement
Product Research & Development
MM Delta
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
11
MANAJER SENIOR PHAPROS PHAPROS' SENIOR MANAGERS Direktorat Utama | Main Directorate Imam Ariff Juliadi Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
Lahir di Surabaya, 22 Juli 1974
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk. sejak Mei 2012, Imam Ariff Juliadi memulai karir profesionalnya sebagai Asisten Manajer Pengembangan Bisnis, pada 2003. Beliau memperoleh gelar sarjana di Bidang Teknologi Industri dari Institut Teknologi Sepuluh November [ITS], Surabaya, pada 1999.
Has been serving as Corporate Secretary of PT Phapros Tbk. since May 2012, Imam Ariff Juliadi began his professional career as the Assistant Manager of Business Development, in 2003. He graduated in Industrial Technology from Sepuluh November Institute of Technology [ITS], Surabaya, in 1999.
Riza Efendi Satuan Pengawas Intern | Internal Audit Unit
Lahir di Tegal, 21 Maret 1969
Riza Efendi memimpin Satuan Pengawas Intern [SPI] PT Phapros Tbk. sejak Agustus 2014 dan sebelumnya, selama beberapa tahun, telah menjadi Auditor SPI. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi [1993] dan Apoteker [1994] dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, beliau memiliki pengalaman panjang di bidang produksi.
Riza Efendi has lead the Internal Control Unit [IAU] of PT Phapros Tbk. since August 2014 and before, for several years, he had been an IAU Auditor. Earned a first degree [1993] and a professional degree in Pharmacy [1994] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, he had extensive experiences in production.
Indra Widya Nugraha Pengembangan Bisnis | Business Development
Lahir di Yogyakarta, 4 April 1983
Indra Widya Nugraha dipercaya sebagai Manajer Pengembangan Bisnis sejak 2012. Meraih gelar Sarjana Kedokteran [2005] dan Dokter [2007] dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, beliau memulai karir profesionalnya di PT Phapros Tbk. sebagai Medical Manager pada 2008.
Indra Widya Nugraha had been the Company's Business Development Manager since 2012. Earned a first degree in Medical Science [2005] and a Medical Doctor [2007] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, he began his professional career in PT Phapros Tbk. as Medical Manager in 2008.
Ronawa Yulianto
12
Pengadaan | Procurement
Lahir di Magelang, 29 Juli 1971
Ronawa Yulianto menjabat sebagai Manajer Pengadaan sejak Januari 2012, setelah melalui jenjang Asisten Manajer di berbagai bidang sejak 2002. Beliau meraih gelar Sarjana Farmasi [1994] dan Apoteker [1995] dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan memulai karir sebagai Staf Departemen Produksi PT Phapros Tbk., pada 1999.
Ronawa Yulianto has been appointed as Procurement Manager since January 2012, after serving as Assistant Manager in various departments since 2002. He holds a first degree [1994] and a professional degree in Pharmacy [1995] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, and started his career as a staff of Production Department PT Phapros Tbk., in 1999.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Direktorat Produksi | Production Directorate Aries Badrus Sholeh Produksi | Production
Lahir di Kediri, 2 Juni 1973
Menjabat sebagai Manajer Produksi sejak Maret 2014, Aries Badrus Sholeh memulai karirnya di PT Phapros Tbk. sebagai staf R&D, pada 2000. Beliau meraih gelar Sarjana Farmasi [1997] dan Apoteker [1998] dari Universitas Airlangga, Surabaya. Sepanjang karir, beliau berkecimpung di bidang produksi dan pengendalian mutu.
Has been serving as the Production Manager since March 2014, Aries Badrus Sholeh started his career at PT Phapros Tbk. as R&D staff, in 2000. He holds a firts degree [1997] and a professional degree in Pharmacy [1998] from Airlangga University, Surabaya. Throughout career, he was mostly involved in production and quality control.
Supriyanto Riset & Pengembangan | Research & Development
Lahir di Klaten, 14 November 1966
Menjabat sebagai Supriyanto Manajer R&D PT Phapros Tbk. sejak Maret 2014, Supriyanto meniti karirnya di bidang produksi. Setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana Farmasi [1989] dan Apoteker [1990] dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, beliau meraih gelar Magister Manajemen dari STIE Artha Budhi Iswara, Surabaya, pada 2001.
Has been serving as the R&D Manager of PT Phapros Tbk. since March 2014, Supriyanto pursued his career in the production area. After completing his first degree [1989] and professional degree in Pharmacy [1990] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, he earned a Magister Managemen degree from STIE Artha Budhi Iswara, Surabaya, in 2001.
Ninung Murtini Quality Operation | Quality Operation
Lahir di Salatiga, 27 Desember 1963
Ditunjuk sebagai Manajer Quality Operation [QO] sejak Maret 2014, Ninung Murtini memulai karirnya di PT Phapros Tbk. sebagai staf di Bagian produksi, pada 1991. Sebelumnya, peraih gelar Sarjana Farmasi [1988] dan Apoteker [1989] dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini telah menduduki jabatan manajer berbagai bidang sejak 2005.
Has been trusted as the Manager Quality Operation since March 2014, Ninung Murtini started his career at PT Phapros Tbk. as staff in the Production Department, in 1991. earned a first degree [1988] and a professional degree in Pharmacy [1989] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, she had been holding the title of manager in various departments since 2005.
Budi Utomo P4 | PPIC
Lahir di Pati, 9 September 1959
Menjabat sebagai Manajer P4 sejak Juli 2013, Budi Utomo memulai karir di PT Phapros Tbk. sebagai klerk, pada 1982, dan baru ditarik ke Departemen P4 pada 1990. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, pada 1996.
Has been serving as PPIC Manager since July 2013, Budi Utomo started his career at PT Phapros Tbk. as a clerk, in 1982, and was then transferred to the PPIC Department in 1990. He earned a degree in Economics from the 17 August 1945 University in Semarang, in 1996.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
13
Direktorat Keuangan | Finance Directorate Heru Marsono Akuntansi & Keuangan | Accounting & Finance
Lahir di Semarang, 20 September 1965
Menjabat sebagai Manajer Akuntansi & Keuangan sejak September 2009, Heru Marsono meraih gelar Sarjana di Bidang Manajemen dari Universitas 17 Agustus Semarang pada 1998. Beliau memulai karir profesionalnya di PT Phapros Tbk. sebagai Pembantu Pemegang Buku pada 1990 dan menduduki jabatan Asisten Manajer sejak 2002.
Has been serving as the Accounting & Finance manager since September 2009, Heru Marsono earned a first in Management from the 17 August 1945 University, Semarang, in 1998. He started his professional career at PT Phapros Tbk. as an Assistant Book-keeper in 1990 and had been holding a position of Assistant Manager since 2002.
Untung Irianto Teknologi Informasi | Information Technology
Lahir di Semarang, 6 Mei 1962
Memimpin Departemen Teknologi Informasi sejak 2013, Untung Irianto memulai karir di PT Phapros Tbk. pada 1991 di Departemen Keuangan dan Akuntansi. Beliau meraih gelar Sarjana di Bidang Manajemen dari STIE Anindyaguna, Semarang, pada 1997 dan menduduki jabatan Asisten Manajer sejak 2002.
Has lead Information Technology Department since 2013, Lucky Irianto started his career in PT Phapros Tbk. in 1991, at the Finance and Accounting Department. He holds a first degree in Management from STIE Anindyaguna, Semarang, in 1997, and had been serving as Assistant Manager since 2002.
Retno Widyawati
14
SDM & Umum | HR & General Affairs
Lahir di Mojokerto, 20 Agustus 1960
Retno Widyawati menjabat sebagai Manajer Sumberdaya Manusia & Umum PT Phapros Tb. sejak Mei 2013. Sebelumnya, beliau meniti karir profesionalnya di perusahaan induk, PT RNI. Beliau meraih gelar Sarjana di Bidang Agronomi dari Universitas Brawijaya, Malang, pada 1983.
Retno Widyawati has been serving as the Human Resources & General Affairs Manager of PT Phapros Tbk. since May 2013. Previously, she pursued her professional career at the parent company, PT RNI. She earned a first degree in Agronomy from Brawijaya University, Malang, in 1983.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Direktorat Pemasaran | Marketing Directorate Agus Setiawan Marketing Alpha | Marketing Alpha
Lahir di Cirebon, 5 Desember 1967
Agus Setiawan menjabat sebagai Manajer Marketing Alpha sejak 2007. Meniti karir profesional di bidang marketing sejak bergabung sebagai Detailer Nusindo Cabang Bandung, pada 1991, beliau adalah lulusan Sekolah Menengah Farmasi [SMF] Muhammadiyah Cirebon, pada 1987.
Agus Setiawan has been serving the Alpha as Marketing Manager since 2007. Pursue a professional career in the field of marketing since joining Nusindo of Bandung Branch as a Detailer of, in 1991, he graduated from Sekolah Menengah Farmasi [SMF] Muhammadiyah Cirebon, in 1987.
Yuswadi Suprijono Marketing Gamma | Marketing Gamma
Lahir di Surabaya, 16 Januari 1961
Menjabat sebagai Manajer Marketing Gamma sejak Januari 2009, Yuswadi Suprijono menyelesaikan Program D3 Jurusan Analis Medis di Universitas Airlangga, pada 1984. Memulai karir profesional sebagai detailer di Nusindo Surabaya, pada 1986, beliau memiliki jejaring pemasaran yang sangat luas.
Has been in the position of Gamma Marketing Manager since January 2009, Yuswadi Suprijono finished D3 Program in Medical Analysis at the University of Airlangga, in 1984. He started his professional career as a detailer in Nusindo Surabaya, in 1986, and thus having a very extensive marketing network.
Santosa Adiwibawa Marketing OTC | Marketing OTC
Lahir di Jakarta, 15 Maret 1976
Santosa Adiwibawa dipercaya sebagai Manajer Marketing OTC sejak April 2012. Memulai karir di PT Phapros Tbk. sebagai Brand Manager OTC pada 2003, beliau meraih gelar Sarjana di Bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 2000 dan Magister Manajemen di Bidang Marketing dari LPPM Jakarta, pada 2002.
Santosa Adiwibawa has been appointed as the OTC Marketing Manager since April 2012. Started his career at PT Phapros Tbk. as Brand Manager OTC in 2003, he holds a first degree in Civil Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 2000 and a Magister Manajemen degree in Marketing from LPPM Jakarta, in 2002.
Azrudyl Azrul Azwar Marketing Delta | Marketing Delta
Lahir di Semarang, 1 Maret 1978
Terpilih sebagai Manajer Marketing Delta sejak Maret 2012, Azrudyl Azrul Azwar memulai karir di PT Phapros Tbk. di Departemen SBD, pada 2001, dan ditarik ke bidang pemasaran pada 2002. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari STT Telkom Bandung, pada 1999, dan Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung, pada 2001.
Has been appointed as the Delta Marketing Manager since March 2012, Azrudyl Azrul Anwar started his career in PT Phapros Tbk. at the SBD Department, in 2001, and transferred to marketing in 2002. He holds a degree in Industrial Engineering from STT Telkom Bandung, in 1999, and a Magister Manajemen from the Bandung Institute of Technology, in 2001.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
15
SERTIFIKASI CERTIFICATIONS Sertifikasi | Certification
Cara Pembuatan Obat yang Baik [CPOB] Badan POM
Awal Persetujuan | Original Approval
Keterangan | Remark
1990
Phapros sejak 1990 telah diakui menerapkan sistem produksi obat yang baik, menjadi satu dari hanya lima perusahaan farmasi nasional yang pertama mendapatkan Sertifikat CPOB dari Badan POM. Phapros has since 1990 been recognized to implement good production system, became one of only five national pharmaceutical companies that first won GMP Certificate from Badan POM.
ISO 9001:2008 Lloyd Register Quality Assurance
1999
Phapros sejak 1999 telah diakui menerapkan Sistem Manajemen Mutu berstandar internasional untuk Formulasi dan Produksi Obat. Phapros has since 1999 been recognized to implement Quality Management System of international standard on Formulation and Manufacturing of Pharmaceutical Products.
ISO 14001:2000 Lloyd Register Quality Assurance
2000
Phapros sejak 2000 telah diakui menerapkan Sistem Manajemen Mutu Lingkungan berstandar internasional untuk Formulasi dan Produksi Obat. Phapros has since 2000 been recognized to implement Environmental Management System of international standard on Formulation and Manufacturing of Pharmaceutical Products.
OHSAS 18001:2004 Lloyd Register Quality Assurance
2004
Phapros sejak 2010 telah diakui menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan & Keamanan Kerja berstandar internasional untuk Produksi Obat. Phapros has since 2010 been recognized to implement Health & Safety Management System of international standard on Manufacturing of Pharmaceutical Products.
ISO 170025:2005 Komite Akreditasi Nasional
2014
Phapros pada 2014 berhasil meraih Sertifikat ISO 17025 untuk Laboratorium Kalibrasi. Phapros in 2014 attained ISO 17025 Certificate for its Calibration Laboratory. .
16
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
PENGHARGAAN & PENGAKUAN EKSTERNAL EXTERNAL ACCOLADES & RECOGNITIONS Kegiatan | Event
Penghargaan | Award
Total Quality Management Award One Gold Award and three Silver Awards in Quality Management at Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional [TKMPN] and the 18th International Quality & Productivity Convention [IQPC]. 18‒22 November 2014
Top Brand for Kids Award 2014 for Antimo Anak Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand 18 April 2014
Social Business Innovation 2013 Award Winner 21 August 2013
BUMN Marketing Award 2014 Strategic Bronze Winner & Tactical Bronze Winner 21 August 2014
Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Pemenang I Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Industri Kecil & Menengah dua kali berturut-turut: Periode 2013 dan 2014 18 November 2014
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan [PROPER] Peringkat Hijau tiga kali beturut-turut: Periode 2012, 2013, dan 2014 2 December 2014
Buletin Internal dan Media Award [BIMA] 2014 Satu Penghargaan Perak dan dua Penghargaan Perunggu 18 June 2014
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
17
KINERJA USAHA 2014 BUSINESS PERFORMANCE 2014
18
PADA 2014, PT Phapros Tbk. [“Phapros” atau “Perseroan”] berhasil melanjutkan pertumbuhannya, meraih kinerja usaha yang cukup menggembirakan. Laba Bersih Phapros meningkat 4,4% menjadi Rp45,45 miliar dari Penjualan Bersih yang mencapai Rp578,14 miliar.
IN 2014, PT Phapros Tbk. [“Phapros” or “the Company”] has successfully maintained its growth trajectory, achieving quite strong business performance. Phapros’ Net Income grew by 4.4% to Rp45.45 billion from the Company’s Rp578.14 billion Net Sales.
Sekilas, kinerja usaha pada 2014 tersebut tidak terlalu istimewa karena, dengan pertumbuhan Penjualan Bersih yang mencapai 10,8%, Margin Bersih Perseroan justru mengalami penurunan menjadi 7,9% dari 8,3% pada tahun sebelumnya. Namun demikian, jika dilihat dari beragam indikator kemampulabaan lainnya, kinerja usaha Phapros pada 2014 mengalami peningkatan yang cukup berarti.
At first glance, the 2014 business performance seemed to be slightly weakened since, with the 10.8% increase on Net Sales, Phapros’ Net Margin declined to 7.9% from 8.3% in the preceding year. However, judging from other various profitability indicators, the Company’s business performance in 2014 enjoyed quite significant improvements.
Imbal-hasil terhadap ekuitas, misalnya, meningkat jadi 12,4% dari 11,9% pada tahun sebelumnya. Demikian pula imbal-hasil terhadap investasi dan imbal-hasil terhadap aset, masing masing meningkat jadi 13,7% dan 7,1% dari 11,9% dan 6,6%. Sementara itu, indikator keuangan Phapros lainnya—seperti Rasio Kas, Rasio Lancar, Rasio Utang terhadap Ekuitas, dan Rasio Utang terhadap Aset—pun mengalami peningkatan.
Phapros’ return on equity [ROE], for example, increased to 12.4% from 11.9% in the preceding year. Similarly, the Company’s return on investments [ROI] and return on assets [ROA] also increased to 13.7% and 7.1% from 11.9% and 6.6%, respectively. Meanwhile, its other financial indicators—including Cash Ratio, Current Ratio, Debt-to-Equity Ratio, and Debt-to-Assets Ratio—experienced quite impressive improvements. .
Peningkatan kinerja usaha dan keuangan tersebut tercermin pada tingkat kesehatan Phapros. Pada 2014, Perseroan membukukan tingkat kesehatan “AA” [skor 82,5], meningkat dari “A” [73,4] pada tahun sebelumnya.
The much better financial and business performance is indeed reflected in Phapros’ health rating. In 2014, the Company achieved a health rating of "AA" [score 82.5], improved from "A" [73.4] in the preceding year.
Lebih dari itu, tahun 2014 juga ditandai dengan berlanjutnya kegiatan inovasi Phapros di berbagai bidang. Sepanjang 2014, Perseroan menerima dua penghargaan—Peringkat I Tingkat Nasional dan Peringkat II Tingkat ASEAN, keduanya untuk Manajemen Energi—serta satu Penghargaan Emas dan tiga Perak pada the 18th National & International Quality & Productivity Convention [IQPC]. Guna melayani pasar industri kesehatan yang terus berkembang, Perseroan meluncurkan beberapa produk baru, termasuk satu obat over the counter [OTC] terkemuka dari Eropa.
Moreover, Phapros was also marked the year 2014 with continuing innovation in various fronts. Throughout 2014, the Company won two awards—the First Prize for National Level and the 1st Runner Up for the ASEAN Level, both on Energy Management—and also one Gold Award and three Silver ones at the 18th National & International Quality & Productivity Convention [IQPC]. To better serve the ever growing healthcare industry, in 2014 the Company launched a number of new products, including a leading over the counter [OTC] drug from the Europe.
Semua pencapaian tersebut menggarisbawahi komitmen jangka panjang Phapros dalam memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan sumbangsih bagi pembangunan Indonesia, terutama di bidang kesehatan.
The achievements underscore Phapros’ long-term commitment to deliver long-term value to the shareholders and offer contributions to build Indonesia, particularly in health care industry.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Keterangan
Item
2014
2013
2012
2011
2010
578,14 244,19 333,95 262,39 71,57 [9,74] 61,83 [16,39] 45,44 [0,01]
521,61 200,49 321,12 254,85 66,27 [10,11] 56,16 [14,02] 42,14 1,39
529,75 208,78 320,97 236,07 84,90 4,28 89,17 [20,03] 69,14 [8,21]
470,67 183,97 286,70 202,12 84,57 4,32 88,89 [24,20] 64,70 –
433,20 167,08 266,12 188,54 77,57 5,64 83,22 [21,93] 61,29 –
45,33 0,11 45,43 270
42,11 0,03 43,53 251
69,16 [0,02] 60,93 412
64,70 – – 770
61,29 – – 730
For the Year [Rp billion] Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Operating income Other incomes [expenses] Net income before tax Income tax Profit for the year Other comprehensive expenses Income for the year attributable to Owners of the Company Non-controlling interests Total comprehensive income Net income per share [Rp]
461,40 176,69 145,25 1,19 9,87 0,36 638,10 229,84 179,25 408,25 313,94
474,75 168,16 153,45 1,13 9,37 0,39 642,91 250,98 204,79 391,93 289,18
426,45 132,19 117,40 1,97 8,53 0,56 558,64 183,02 140,30 375,63 274,31
379,24 83,35 69,72 2,18 6,85 0,64 462,59 123,42 91,45 339,17 238,03
333,56 62,59 52,08 3,26 6,20 0,99 396,16 90,35 58,23 305,81 204,67
At the Year End [Rp billion] Current assets Non-current assets Fixed assets Intangible assets Deferred tax assets Other assets Total assets/liabilities and equity Liabilities Current Liabilities Equity Retained earnings
Rasio Keuangan [%] Margin bersih Imbal-hasil terhadap ekuitas Imbal-hasil terhadap investasi Imbal-hasil terhadap aset Rasio kas Rasio lancar Rasio utang terhadap ekuitas Rasio utang terhadap aset
7,9 12,4 13,7 7,1 21,7 257,4 56,3 36,0
8,3 11,9 11,9 6,6 13,4 232,0 64,0 39,0
11,5 20,2 17,5 12,4 31,1 304,0 48,7 32,8
13,7 24,9 22,5 14,0 22,5 414,7 36,4 26,7
14,1 20,8 20,3 15,5 130,3 572,8 29,5 22,8
Financial Ratios [%] Net Margin Return on equity [ROE] Return on investments [ROI] Return on assets [ROA] Cash ratio Current ratio Debt to equity ratio Debt to assets ratio
Lain-lain Jumlah karyawan tetap Anak perusahaan Tingkat Kesehatan Perusahaan
1.347 AA
1.385 A
1.126 AA
1.106 AA
919 AAA
Others Number of employees Subsidiaries Health Rating
600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
100
75
90
67,5
Rp Miliar | Rp billion
Rp Miliar | Rp billion
Angka Akhir Tahun [Rp miliar] Aset lancar Aset tidak lancar Aset tetap Aset tetap tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah aset/liabilitas dan ekuitas Liabilitas Liabilitas lancar Ekuitas Laba ditahan
80
60
70
52,5
60
45
Rp Miliar | Rp billion
Hasil Tahun Buku [Rp miliar] Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan [beban] lain-lain Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan Beban komprehensif lain Jumlah laba yang diatribusikan ke Pemilik perusahaan Kepentingan non-pengendali Total laba komprehensif Laba bersih per saham [Rp]
50 40 30 20 10
37,5 30 22,5 15 7,5 0
0 '10 '11 '12 '13 '14
'10 '11 '12 '13 '14
Penjualan Bersih Net Revenues
Laba Usaha Operating Income
'10 '11 '12 '13 '14 Laba Komprehensif Comprehensive Income
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
19
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
20
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
Laporan Dewan Komisaris & Direksi The BoD & BoC Reports Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
21
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
LAPORAN DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS' REPORT
Kinerja usaha yang positif pada 2014 sekali lagi menggarisbawahi keunggulan strategi jangka panjang PT Phapros Tbk. dalam memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan pada umumnya. The achievements in 2014, once again, underscore the strength of PT Phapros Tbk’s long-term business strategy in memberikan nilai tambah yang berkelanjutan for the Company’s shareholders and stakeholders in general. 22
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
MERUPAKAN tahun yang strategis bagi Indonesia, 2014 memberikan tantangan tersendiri bagi dunia usaha, tak terkecuali industri farmasi nasional. Di bidang ekonomi, tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional [RPJMN] II ini ditandai dengan kebijakan fiskal yang hati-hati.
A QUITE strategic year for Indonesia, 2014 posed a hug challenge for the business world, including the Nation pharmaceutical industry. In regard with the Country’s economic development, the final year of the 2nd National Medium-Term Economic Plan [RPJMN] was marked with a prudent fiscal policy.
Dengan kebijakan yang cukup ketat tersebut, di tengah penyelenggaraan pemilihan umum yang sempat meningkatkan suhu politik, kondisi ekonomi makro cukup terjaga walau menunjukkan beberapa pelemahan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia masih cukup tinggi, 5,1%, walau mengalami penurunan dari 5,8% pada tahun sebelumnya karena masih lemahnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas di pasar Internasional.
With the quite tight policy, amidst the general election heightened the political tension, the macroeconomic condition was quite stable despite some weakening. The growth of Indonesia’s Gross Domestic Product [GDP] was still quite high, 5.1%, although a bit lower than 5.8% in the preceding year due to weak global demands that lead to the deflation of commodity price in the international market.
Di sisi lain, inflasi mencapai 8,4%. Tingkat inflasi yang cukup tinggi ini bukan hanya disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak [BBM] bersubsidi pada November 2014, tetapi juga kenaikan harga barang impor akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Pada 2014, realisasi nilai tukar rupiah tercatat ratarata Rp11.878 per dollar Amerika Serikat [AS].
Inflation, on the other hand, toppled 8.4%. The quite high inflation was not only caused by the increase in the price of subsidized fuels in November 2014, but also by the rise in the price of imported goods resulted from weakened rupiah value. In 2014, rupiah exchange rate averaged Rp11,878 per US dollar.
Dengan perkembangan ekonomi makro yang demikian, pertumbuhan industri farmasi nasional juga mengalami penurunan menjadi 6,8%, dari 12,9% pada tahun sebelumnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh belum optimalnya penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional [SJSN] Kesehatan yang baru resmi diberlakukan pada 2014. Di bawah skema SJSN, obat generik berlogo [OGB) menjadi pilihan utama. OGB adalah kategori obat yang termurah harganya.
With such macroeconomic developments, the growth of the Nation’s pharmaceutical industry experienced decline to 6.8%, from 12.9% in the preceding year. These among others due to some shortcoming in the implementation of the National Social Insurance System on Healthcare [Sistem Jaminan Sosial Nasional or SJSN, Kesehatan] which was started in 2014. Under the SJSN scheme, the unbranded, generic drug products [obat generik berlogo, OGB] become the primary choice. The OGB are lower in price.
Di tengah situasi yang penuh tantangan tersebut, Dewan Komisaris menerima baik pencapaian positif Direksi. Pada 2014, Phapros meraih Penjualan Bersih Rp578,14 miliar, tumbuh cukup tinggi, 10,8%, dibanding Rp521,61 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, Laba Komprehensif Perseroan pun meningkat jadi Rp45,44 miliar, sehingga Laba Bersih per saham mencapai Rp270, meningkat sekitar 8% dari Rp251.
Amidst the challenging environment, the Board of Commissioners [BoC] found that the Board of Directors [BoD] has made positive achievements. In 2014, Phapros achieved Net Sale of Rp578.14 billion, a quite high growth, 10.8%, from Rp521.61 billion in the preceding year. Meanwhile, the Company’s Comprehensive Earning also increased to Rp45.44 billion, allowing Earning per Share to reach Rp270, an increase of 8% from Rp251
Peningkatan Laba Bersih yang lebih rendah dibanding peningkatan Penjualan Bersih tersebut dapat
The Net Income growth that is lower than Net Sale growth is quite reasonable. With the implementation
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
23
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
Dewan Komisaris Phapros 2014 Dari kiri ke kanan: Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. dan Emmi Mintarsih, S.E. [Komisaris], serta Prof. dr. Fasli Djalal, Ph.D., Sp.GK [Komisaris Independen], dan [duduk] Dandossi Matram, S.E. [Komisaris Utama].
Phapros' Board of Commissioners 2014 From left to right: Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. dan Emmi Mintarsih, S.E. [Commissioners], Prof. dr. Fasli Djalal, Ph.D., Sp.GK [Independent Commissioner], and [seated] Dandossi Matram, S.E. [President Commissioner]
24
dimengerti. Dengan penerapan SJSN Kesehatan yang menggunakan e-Catalog untuk pengadaan obat publik, permintaan terhadap OGB meningkat tinggi, sementara permintaan terhadap obat-obat bermerek mengalami penurunan. Pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi beban, mengingat 90% bahan baku industri farmasi masih harus diimpor.
of SJSN Kesehatan that use e-Catalog for the procurement of public drugs, demands on OGB highly increased, while demands on branded drugs experienced decrease. Weakened rupiah exchange value was also a burden, considering that 90% of pharmaceutical industry raw materials have to be imported.
Pencapaian Penjualan Bersih maupun Laba Komprehensif Phapros dapat dikatakan cukup mengesankan mengingat bahwa, pada 2014 itu, Perseroan berhasil melakukan sejumlah investasi yang material terkait Investasi pada Aset Tetap—terutama dalam bentuk Bangunan serta Mesin & Alat Produksi yang meningkat Rp10,73 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Perseroan telah melakukan investasi yang cukup berarti, terutama untuk meningkatkan kapasitas produksi injeksi yang bernilai tambah tinggi.
Phapros’ achievements on both Net Sale and Comprehensive Income were arguably quite impressive considering that, in 2014, the Company also managed to make some quite big investments in form of Fixed Assets—particularly Buildings and Production Machinery & Equipment that increased by Rp10.73 billion. In recent years, the Company has made a significant investment, especially to increase the production capacity of injections, pharmaceutical products of high added value.
Keputusan Direksi melakukan investasi itu, Dewan Komisaris yakin, akan memperkuat basis pertumbuhan jangka panjang Phapros. Kami juga memberikan catatan positif atas keberhasilan Perseroan meningkatkan pendapatan dari toll-in manufacturing. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa upaya
The Board of Directors [BoD] investment decision, the BoC believes, will strengthen the base of Phapros’ long-term growth. We also give a positive note for the Company’s successful efforts in increasing revenues from toll-in manufacturing. The increase indicates that the Management’s efforts in improving the Company’s
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Manajemen meningkatkan efisiensi produksi telah memberikan hasil walau, tentu saja, perlu untuk terus ditingkatkan. Di era SJSN Kesehatan, dengan OGB sebagai mesin pertumbuhan industri farmasi, efisiensi produksi merupakan kunci daya saing.
production efficiency have been giving quite good results although it still needed to be continuously improved. In the era of SJSN Kesehatan, with the OGB as the engine of growth for the pharmaceutical industry, production efficiency is the key to competitiveness.
Catatan positif lain terkait pengembangan portofolio produk. Bekerjasama dengan sebuah perusahaan terkemuka Eropa, pada 2014 Phapros berhasil meluncurkan sebuah produk obat bebas. Selain itu, melalui upaya pengembangan yang dilakukan sendiri, Perseroan juga meluncurkan Pro TB Series, lini produk antituberkulosis yang sangat diperlukan untuk mencapai target Millennium Development Goals [MDGs] di bidang kesehatan.
Another positive note is that related to the improvement of product portfolio. In cooperation with a leading European company, in 2014 Phapros has successfully launched an over the counter drug product. In addition, through its own development efforts, the Company also launched Pro TB Series, an anti-tuberculosis product line indispensable for achieving the Millennium Development Goals [MDGs] targets in the health sector.
Di bidang sumberdaya manusia [SDM], Manajemen juga telah menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap prinsip Phapros yang memandang SDM sebagai aset terpenting perusahaan. Pada 2014, Perseroan telah meningkatkan pendidikan dan pelatihan, baik terkait hard skills maupun soft skills, termasuk mengkomunikasikan dan menginternalisasikan “SPIRIT” sebagai Nilai Inti Perusahaan guna membangun Phapros yang lebih tangguh.
On human resources [HR] side, the Management has also shown quite high commitments to Phapros’ principles that consider HR as the Company’s most valuable assets. In 2014, the Company increased its training and education, both related to hard skills and soft skills, including communicating and internalizing the “SPIRIT” as the Corporate Core Values to build Phapros to become a more resilient company.
Keandalan Insan Phapros antara lain terbukti dengan keberhasilan Perseroan mempertahankan Proper Hijau untuk kali ketiga secara berturut-turut dan memenangkan berbagai award, termasuk Peringkat I pada Penganugerahan Efisiensi Energi Tingkat Nasional dari Kementerian ESDM dan The 32nd AMEM di Laos, serta empat penghargaan manajemen mutu pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional [TKMPN] dan International Quality and Productivity Convention [IQPC] XVIII. Dewan Komisaris sangat menghargai prestasi non-finansial menonjol ini.
The excellent ability of Phapros People was among others shown by the Company's success in winning the Proper Green for the third times in a row and various others awards, including the First Prize in the National Energy Efficiency Award by the Ministry of Energy and Mineral Resources and at the 32nd AMEM in Laos, as well as four other prestigious awards in quality management at Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional [TKMPN] and the International Quality and Productivity Convention [IQPC] XVIII. The Board of Commissioners highly appreciate the extraordinary non-financial achievements.
Menimbang semua prestasi tersebut, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi dan segenap jajarannya telah mencurahkan tenaga secara bersungguhsungguh untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Kami juga yakin bahwa Direksi memiliki komitmen yang tinggi terhadap prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik [GCG] dan senantiasa mengambil keputusan bisnis dengan penuh kehati-hatian. Dengan demikian, kami yakin bahwa berbagai rencana yang disusun Direksi akan terus membawa Perseroan pada jalur yang benar sehingga prospek usaha Perseroan yang cerah akan terjaga baik.
Considering the achievements, the Board of Commissioners believe that the BoD and the employees at all levels have made their very best to improve the Company’s business performance. We are also convinced that the BoD is highly committed to implement good corporate governance [GCG] principles and always prudent in making business decisions. We therefore believe that various plans made by the BoD will continue to bring the Company on the right track, allowing the Company’s bright business prospects to be well preserved.
Sepanjang 2014, Dewan Komisaris telah bekerja sama dengan Manajemen di berbagai bidang guna memastikan komitmen pada praktik tatakelalola perusahaan yang
Throughout 2014, the BoC has worked closely with the Management in various areas to ensure the Company’s ongoing commitments toward good corporate governance
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
25
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
“
26
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
Kami yakin bahwa berbagai rencana yang disusun Direksi akan terus membawa Phapros pada jalur yang benar sehingga prospek usaha Perseroan yang cerah akan terjaga baik.
baik. Kami secara rutin melakukan pengawasan atas proses dan prosedur yang ada guna menjamin integritas operasional dan budaya organisasi Perseroan.
practices. We regularly examined the processes and procedures in place that define the Company’s overall operational integrity and organization culture.
Melalui berbagai rapat komite, kami memastikan bahwa Perseroan telah mematuhi standar di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Rapat-rapat gabungan dengan Direksi juga diselenggarakan guna mengevaluasi strategi dan hasil usaha Perseroan.
Through various committee meetings, we ensured that the Company have adhered the standards of compliance, transparency, accountability and professional ethics. Joint meetings with the BoD have also been conducted during which the Company’s strategies and business achievements were thoroughly evaluated.
Dengan demikian, kami dapat melaporkan dengan keyakinan penuh bahwa Phapros telah mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku dan terus meraih kemajuan dalam menanamkan praktik GCG di seluruh kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, infrastruktur GCG Perseroan juga telah sesuai dengan peraturan terbaru dan seluruh perangkat GCG tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.
We could therefore report with utmost confidence that Phapros has fully complied with all prevailing rules and regulations and continue to make clear progress in embedding GCG practices across the Company’s entire business activities. In addition, the Company’s GCG infrastructure has also in compliance with the latest regulations and all the GCG instruments has been functioned properly.
Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS] 2014 yang diselenggarakan di Semarang telah menyetujui pengunduran diri Komisaris Independen dan seorang anggota Dewan Komisaris Perseroan serta pengangkatan Komisaris Independen dan Komisaris baru. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Farid Anfasa Moeloek dan Bapak Ir. Harry Poetranto atas kontribusinya yang sangat berharga bagi kemajuan Perseroan. Di sisi lain, kami mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Prof. Fasli Djalal dan Ibu Emmi Mintarsih, S.E., masing-masing sebagai Komisaris Independen dan Komisaris yang baru.
The 2014 Annual Shareholders General Meeting [ASGM] held in Semarang has approved the resignation of the Company’s Independent Commissioner and one of the BoC members as well as the appointment of the new Independent Commissioner and Commissioner. The Board of Commissioners would like to express sincere gratitude and highest appreciation to Prof. Farid Anfasa Moeloek and Ir. Harry Poetranto for their very valuable contributions to the Company’s progress. We, on the other hand, welcome Prof. Fasli Djalal and Ms. Emmi Mintarsih, S.E., as the Company’s new Independent Commissioner and new Commissioner, respectively.
Memasuki 2015, dengan suksesnya penyelenggaraan pemilihan umum yang demokratis, situasi politik yang kondusif akan terbentuk—memberukan landasan penting dalam tahapan pembangunan selanjutnya. Perekonomian dunia, terutama AS sebagai pasar ekspor terbesar kita, akan mulai mengalami pemulihan.
Entering 2015, with the success of the democratic elections, favorable political climate will be built— providing important foundation for subsequent development phases. Global economy, particularly the US’ which is Indonesia’s biggest export market to, will begin to recover.
Dengan demikian, jika Indonesia dapat mengatasi defisit neraca perdagangan yang berlangsung sejak triwulan IV/2011 dan mempersempit defisit APBN, kondisi ekonomi makro—termasuk nilai tukar rupiah—
Therefore, provided that Indonesia could overcome its trade deficit that lasted since the quarter IV/2011 and narrow the APBN deficit, the Country’s macroeconomic condition—including rupiah exchange rate—would
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
“
We believe that various plans made by the Board of Directors will continue to bring Phapros on the right track so that the Company’s bright business prospects will be well-preserved. akan mengalami peningkatan. Selain itu, pengelolaan SJSN Kesehatan yang kian baik akan membawa stimulus positif bagi industri farmasi nasional.
be improved. In addition, the better management of SJSN Kesehatan will bring positive stimuli to the national pharmaceutical industry.
Dewan Komisaris telah bekerja dengan manajemen untuk memastikan bahwa rencana usaha dan target pertumbuhan 2015 telah mempertimbangkan prospek ekonomi Indonesia, sektor industri farmasi, serta aspirasi jangka panjang Perseroan. Kami yakin bahwa dengan dukungan jajaran manajemen yang berpengalaman di berbagai bidang dan SDM yang berdedikasi, Phapros akan mampu mengatasi berbagai tantangan, meraih beragam peluang, dan mencapai target tahun 2015.
The BoC has worked closely with the Management to ensure that Phapros’ 2015 business plans and growth targets considered Indonesia’s economic outlooks, pharmaceutical industry prospects, as well as the Company’s long-term goals. We are confident that with the Management’s many years of experiences and skill diversity combined with the dedication of its people, Phapros will be able to overcome any challenges, address future opportunities, and achieve the targets set for 2015.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Direksi dan Karyawan di seluruh tingkatan yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para pelanggan, mitra usaha, serta pemegang saham dan seluruh masyarakat di lingkungan Perseroan atas dukungan yang telah diberikan.
The Board of Commissioners would like to take this opportunity to convey our sincere, highest appreciation to the Board of Directors and Employees at all levels for their hard works and dedication. We would also like to thank all our customers, business partners, as well as shareholders and the Company’s surrounding communities for their unfailing supports
Dengan dukungan segenap pemangku kepentingan, kami yakin bahwa Phapros akan dapat terus meningkatkan inovasi dan kreativitas, sehingga Perseroan dapat menempatkan diri sebagai salah satu perusahaan farmasi nasional terbaik sesuai dengan Visi Perusahaan.
With the unfailing supports of our stakeholders, we believe that Phapros will be able to continuously improve innovation and creativity, to ensure that the Company will make itself as one of the best national pharmaceutical companies as pledged in its Corporate Vision..
Jakarta, March 2015
Dandossi Matram, S.E. Komisaris Utama I President Commissioner
Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Komisaris Independen I Independent Commissioner
Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Komisaris I Commissioner
Emmi Mintarsih, S.E. Komisaris I Commissioner
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
27
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS
3
2 1
28
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
4
1
Dandossi Matram, S.E. Komisaris Utama | President Commissioner Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Phapros Tbk sejak April 2012. Gelar sarjana di bidang Administrasi Negara diperolehnya dari Universitas Indonesia, pada 1985. Beliau juga menyelesaikan Program D-III dan D-IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara [STAN], pada 1985 dan 1993, serta meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, pada 1994. Sebagai profesional, beliau banyak berkecimpung di pasar modal, antara lain sebagai Direktur pada PT Bakrie Sekuritas [1996–1997], Direktur pada PT Salomon Brothers Nusa [1998–1999], dan Vice President pada PT Bakrie Finance Corp. [1997–2000]. Setelah itu, karir beliau berlanjut di PT Kimia Farma Tbk. sebagai Corporate Secretary [2000–2002], PT Unilever Indonesia Tbk. sebagai Corporate Affairs Manager [2002–2003], PT Garuda Advisory sebagai Direktur Utama [dari 2003]. Saat ini, selain menjadi Komisaris Utama Phapros, beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT RNI [sejak 2012].
2
Emmi Mintarsih, S.E. Komisaris | Commissioner Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Phapros Tbk. sejak April 2014. Meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Diponegoro, Semarang, pada 1994, beliau memulai karir di Perseroan sebagai Staf Akuntansi pada 1996. Setelah itu, karir beliau di bidang keuangan dan akuntansi terus meningkat sampai menduduki jabatan Manajer Akuntansi [2004–2008] dan Manajer Keuangan & Penanggung Jawab CSR [2008–2010]. Setelah itu, beliau ditarik ke Kantor Pusat Jakarta sebagai Sekretaris Perusahaan [2010–2012]. Saat ini, selain menjadi Komisaris Phapros, beliau juga menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan PT RNI [sejak 2012]. .
3
Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Komisaris | Commissioner Beliau dipercaya sebagai Komisaris PT Phapros Tbk sejak April 2008. Gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982. Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. memulai karir profesionalnya di PT Kimia Farma [1982–1985]. Sejak 1986, beliau berwiraswasta dan sampai saat ini mengelola PT Graha Ismaya Ltd.
4
Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D,. Sp.GK. Komisaris Independen | Independent Commissioner Beliau menjadi Komisaris Independen PT Phapros Tbk sejak April 2014. Gelar Dokter diperolehnya pada 1981 dari Universitas Andalas, Padang, dan Doktor di Bidang Gizi Masyarakat pada 1991 dari Cornell University, Ithaca, New York. Memulai karirnya sebagai staf pengajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, pada 1982, Prof. Fasli Djalal ditarik ke Jakarta sebagai Kepala Biro di Bappenas [1993–2000], kemudian menduduki berbagai jabatan tinggi, termasuk Direktur Jenderal [2001–2010] dan Wakil Menteri [2010–2011], di Departemen Pendidikan Nasional. Di organisasi internasional, beliau antara lain menjabat sebagai Chairman of International Council on Management of Population [ICOMP, sejak 2013] dan anggota Board of Directors of WACE [World Association on Cooperative Education]. Saat ini, selain menjadi Komisaris Independen Phapros, beliau juga menjabat sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional [BKKBN, sejak 2013].
Lahir di Jakarta, 26 Januari 1963 Warga Negara Indonesia He has been serving as the President Commissioner of PT Phapros Tbk since April 2012. He graduated with a first degree in Public Administration from the University of Indonesia, in 1985. He also completed the D-III and D-IV Programs at the State College of Accountancy [STAN], in 1985 and 1993, and obtained a first degree in Economics from the University of Indonesia, in 1994. As a professional, he was much involved in the capital markets, including as Director of PT Bakrie Securities [1996-1997], Director at Salomon Brothers PT Nusa [1998-1999], and Vice President of PT Bakrie Finance Corp. [1997-2000]. After that, he continued his career at PT Kimia Farma Tbk. as Corporate Secretary [2000‒2002], PT Unilever Indonesia Tbk. as Corporate Affairs Manager [2002‒2003], PT Garuda Advisory as President Director [from 2003]. At present, in addition to being Phapros' President Commissioner, he also serves as Finance Director of PT RNI [since 2012].
Lahir di Banyumas, 26 Maret 1970 Warga Negara Indonesia She has been the Commissioner of PT Phapros Tbk. since April 2014. Earned a first degree in Accounting from Diponegoro University, Semarang, in 1994, she started her professional career at the Company as Accounting Staff in 1996. Since then, her career in finance and accounting has been blossoming to hold a position of Accounting Manager [2005–2008] and Finance Manager & Head of CSR Program [2008–2010]. Afterwards, she was transferred to the Jakata Head Quarter as the Corporate Secretary [2010–2012]. Currently, in addition to being Phapros' Commissioner, she also serves as Finance Division Head at PT RNI, the Holding Company [since 2012].
Lahir di Payakumbuh, 7 Agustus 1955. Warga Negara Indonesia He has been serving PT Phapros Tbk. as a Commissioner since April 2008. He obtained a first degree and a professional degree in Pharmacy [Apoteker] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1982. Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. started his career at PT Kimia Farma [1982–1985]. Since 1986, he has been an entrepreneur and managing PT Graha Ismaya Ltd.
Lahir di Padang Panjang, 1 September 1953 Warga Negara Indonesia He has been Phapros’ Independent Commissioner since April 2014. He obtained a medical doctor degree in 1981 from Andalas University, Padang, and a Ph.D. in Community Nutrition in in 1991 from Cornell University, Ithaca, New York. Started his career as teaching staff in the Faculty of Medicine, Andalas University, in 1982, Prof. Fasli Djalal was transferred to Jakarta as Bureau Chief at Bappenas [1993–2000], then held various senior positions, including Director General [2001–2010] and Deputy Minister [2010–2011] at the Department of National Education. In international organizations, he among others is the Chairman of International Council on Management of Population [ICOMP, since 2013] and a member of the Board of Directors of WACE [World Association on Cooperative Education]. Currently, in addition to being Phapros' Independent Commissioner, he also serves as the Head of the National Population and Family Planning [BKKBN, since 2013]. Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
29
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
LAPORAN DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS' REPORT
Pada 2014, Phapros berhasil meraih pertumbuhan Penjualan Bersih di atas rata-rata industri, sekaligus meningkatkan Laba Komprehensif, beragam rasio keuangan, dan melakukan investasi strategis. Kinerja yang membanggakan ini tercermin pada peningkatan peringkat kesehatan Perseroan menjadi AA. In 2014, Phapros made successful efforts in achieving Net Sales growth higher than the industry average, while increasing Comprehensive Income, improving various financial rations, and making strategic investments. The encouraging result is reflected in the Company's health rating that is improved to AA. 30
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
PADA 2014, PT Phapros Tbk. kembali meraih kinerja keuangan yang membanggakan dan terus mempertahankan momentum pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan. Di tengah pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB] yang menurun dan penerapan SJSN Kesehatan yang masih memerlukan penyempurnaan, Phapros berhasil meningkatkan Penjualan Bersih dari Rp521,61 miliar menjadi Rp578,14 miliar. Dengan peningkatan Penjualan Bersih tersebut, Laba Komprehensif Perseroan mengalami pertumbuhan dari Rp43,53 miliar menjadi Rp45,44 miliar.
IN 2014, PT Phapros Tbk. has continued to deliver good business performance, maintaining the Company's business momentum to ensure sustainable growth. Amidst the declined Gross Domestic Product [GDP] growth and the implementation of the National Social Insurance System on Healthcare [SJSN Kesehatan] that has yet to be improved, Phapros managed to increase its Net Sales from Rp521.61 billion to Rp578.14 billion. With the increased Net Sales, the Company’s Comprehensive Income rose from Rp43.53 billion to Rp45.44 billion.
Pencapaian tersebut dikatakan membanggakan karena pertumbuhan Penjualan Bersih yang diraih Phapros pada 2014 itu, 10,8%, lebih tinggi daripada pertumbuhan rerata penjualan industri farmasi nasional yang hanya 6,8%, meskipun masih lebih rendah dibanding Anggaran. Pertumbuhan Laba Komprehensif yang lebih kecil dibanding pertumbuhan Penjualan Bersih dapat dimengerti karena, di era BPJS Kesehatan, skema asuransi sosial yang digunakan mengutamakan penggunaan OGB yang dari sisi bisnis bermargin rendah.
The achievement is arguably quite impressive since the Net Sales made by Phapros in 2014, 10.8%, was higher than averaged national pharmaceutical industry which was only 6.8%, although it was lower than the Budget Plan. The growth of the Company's Comprehensive Income that was lower than the growth of its Net Sales is quite reasonable for, in the Era of BPJS Kesehatan, the underlying social insurance scheme makes generic drug products [OGB], which inherently give low margins, the primary choice.
Yang lebih menggembirakan, pada 2014 Phapros juga melakukan investasi yang bersifat material, yaitu dalam bentuk Investasi pada dan Aset Tetap, terutama dalam bentuk Bangunan serta Mesin & Alat Produksi yang bernilai Rp10,73 miliar. Dengan investasi yang meningkatkan fasilitas fisik tersebut, pada 2014 Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan dari toll-in manufacturing, dari Rp34,12 miliar menjadi Rp36,17 miliar sebesar 6,0%. Lazimnya pendapatan berbasis-fee, toll-in manufacturing dapat diharapkan memberikan margin yang baik dengan risiko bisnis yang kecil.
Even more encouraging, in 2014 Phapros also made quite material investments, mainly in the form of financial Investment in Fixed Assets, particularly in the form of Buildings, and Production Machinery & Equipment valued Rp10.73 billion. With the investment that improved physical facilities, in 2014 the Company managed to increase its revenue from toll-in manufacturing by 6.0%, i.e. from Rp34.12 billion to Rp36.17 billion. Like other fee-based revenues, toll-in manufacturing could be expected to provide a quite high margin while it poses quite small business risks.
Di sisi lain, penjualan kategori Obat dengan Merek Sendiri [OND], baik Obat Etikal Bermerek maupun Obat Bebas [OTC], mengalami penurunan. Pada 2014, Penjualan Obat OTC Phapros menurun 14,2%, dari Rp104,36 miliar menjadi Rp89,54 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat secara umum, seperti yang tercermin pada penurunan pertumbuhan PDB dari 5,8% menjadi 5,1%.
On the other hand, the Sales of Owned-Brand Drug [OND] products, both Branded Ethical and nonprescription [OTC] drugs, experienced decrease. In 2014, Net Sales of Phapros' OTC decreased 14.2% from Rp104.36 billion to Rp89.54 billion. The decrease was mainly due to the decline in purchasing power in general, as reflected in the decline of GDP growth from 5.8% to 5.1%.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
31
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
Direksi Phapros 2014 Dari kiri ke kanan: Drs. Iswanto, M.M., Apt., Drs. Budi Ruseno, M.M., Dra. Barokah Sri Utami, M.M., Apt., dan Drs. Syamsul Huda, Apt.
Phapros' Board of Directors 2014 From left to right: Drs. Iswanto, M.M., Apt., Drs. Budi Ruseno, M.M., Dra. Barokah Sri Utami, M.M., Apt., dan Drs. Syamsul Huda, Apt.
32
Sementara itu, Penjualan Obat Etikal Bermerek Perseroan turun menjadi Rp155,97 miliar dari Rp191,74 miliar, pada tahun sebelumnya. Penurunan 18,7% ini terjadi karena penerapan SJSN Kesehatan yang secara resmi telah diberlakukan penuh sejak 1 Januari 2014. Dengan Formulasi Nasional [Fornas] sebagai panduan pemilihan obat, SJSN Kesehatan mengutamakan penggunaan obat generik [OGB].
Meanwhile, the Net Sales of the Compay's Branded Ethical Drugs declined to Rp155.97 billion from Rp191.74 billion, in the preceding year. The 18.7% decline was due to the implementation of SJSN Kesehatan that has been fully enforced since 1 January 2014. Using the National Formulary [Fornas] as the official guidance for drug selections, SJSN Kesehatan prioritizes the use of generic drugs [OGB].
Dengan peningkatan Penjualan OGB yang mencapai 54,9%, dari Rp191,39 miliar menjadi Rp296,46 miliar, penurunan Penjualan OND tersebut dapat tertutupi. Hal inilah, ditambah peningkatan pendapatan toll-in manufacturing sebesar 6,0%, yang membuat Perseroan pada 2014 mampu membukukan pertumbuhan Penjualan Bersih 10,4%, di tengah pertumbuhan industri farmasi Indonesia yang hanya 6,8%.
With the increase in OGB Net Sales that reached 54.9%, i.e. from Rp191.39 billion to Rp296.46 billion, the decrease in the Company's OND Net Sales could be fully covered. This, in addition to the 6.0% increase in toll-in manufacturing revenue, allowed the Company to register growth in Net Sales of 10.4%, in 2014, amidst the mere 6.8% growth of the pharmaceutical industry in Indonesia.
Kinerja usaha yang membanggakan tersebut mengindikasikan bahwa Perseroan telah berada pada jalur yang benar dalam menyiasati perubahan lanskap industri farmasi nasional yang akan semakin mengarah ke penggunaan OGB. Pada 2013, ketika penggunaan e-Catalog masih dalam tahap uji coba, Perseroan sempat membukukan penurunan Penjualan OGB yang membuat Penjualan Bersih juga mengalami penurunan.
The encouraging business performance indicates that the Company has been on the right tract in anticipating the changing landscape of the national pharmaceutical industry which is increasingly leaning to the use of OGB. In 2013, when the e-Catalog had been in the field testing phase, the Company had registered a decline in OGB Sales, leading to lower Net Sales.
Pada 2014, peningkatan Penjualan Bersih telah memungkinkan Perseroan meraih Laba Komprehensif yang lebih tinggi sehingga Laba Bersih per saham
In 2014, the high increase in Net Sales has enabled the Company to make higher Comprehensive Income, allowing Eraning per Share to increase by
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
meningkat sekitar 8%, dari Rp251 menjadi Rp270. Dengan pertumbuhan ekonomi makro yang lebih baik dan kondisi politik yang stabil setelah pemerintahan baru terbentuk pada 2015 dan selanjutnya, Penjualan Produk Etikal Bermerek maupun OTC diharapkan akan meningkat. Dengan demikian, dapat diharapkan Laba Komprehensif Perseroan akan menikmati pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang.
about 8%, from Rp251 to Rp270. With the better macroeconomic growth and stable political conditions under the new administration in 2015 and beyond, both the Company's Branded Ethical and OTC product Sales could be expected to increase. Therefore, the Company's Comprehensive Income could also be expected to enjoy higher growth in the coming years.
Selain meningkatkan efisiensi produksi yang memungkinkan Perseroan membalikkan posisi hingga dapat membukukan kinerja yang lebih baik dari rata-rata industri, Phapros terus memfokuskan upaya pada empat butir prioritas yang seluruhnya tercapai dengan baik. Berikut ini pencapaian Perseroan atas keempat prioritas tersebut:
In addition to improving the production efficiency that enabled the Company to make turnaround, allowing it to achieve better business performance than the industry average, Phapros continued to focus its efforts on four points of priorities that were all virtually attainable. Briefly, the Company's achievements on the four points of priorities are as follows:
• Perluasan basis pendapatan usaha. Dengan terus meningkatkan proses bisnis, terutama terkait produksi, kapasitas dan efisiensi produksi Perseroan dapat diharapkan akan meningkat. Peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi ini, pada gilirannya, dapat diharapkan akan meningkatkan pendapatan dari toll-in manufacturing maupun kategori produk lainnya secara berkelanjutan.
• Expansion of business revenue base. By continuously improving its business processes, particularly those related to production, the Company's production capacity and efficiency could be expected to rise. The higher production capacity and efficiency could, in turn, be expected to allow sustainable increase in the revenue from toll-manufacturing and other product categories.
Selain itu, perluasan kerjasama dengan mitra strategis—pada 2014 Perseroan meluncurkan Eucarbon Herbal Tablet yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan F. Trenka, produsen obat terkemuka Austria—juga akan memperluas basis usaha Phapros di kategori produk obat OTC. Apalagi, pada 2014 itu Perseroan juga meluncurkan produk OTC andalan lainnya: Antimo Herbal.
In addition, the expansion of cooperation with strategic partners—in 2014 the Company launched Eucarbon Herbal Tablet which is made possible by a strategic collaboration with F. Trenka, a leading a leading drug manufacturer from Austria—would also broaden the Company’s business base in the OTC drug category. Moreover, in 2014 the Company also launched another champion OTC product: Antimo Herbal.
• Pengembangan portofolio produk yang dinamis. Perseroan terus mengupayakan portofolio produk yang lebih seimbang dengan mengembangkan produk masa depan, terutama produk Obat dengan Nama Dagang [OND] yang menjanjikan margin lebih tinggi. Pada 2014, selain meluncurkan dua produk obat OTC, Perseroan juga meluncurkan lima item produk Obat Etikal Bermerek—Spica Injeksi, Pro TB 4 Tablet, Pro TB 3 Kid Tablet, Meropros Injeksi, Diapros Tablet—dan satu produk OGB.
• Development of dynamic product portfolios. The Company made continuous efforts to develop more balanced product portfolios by creating new champion products, especially those with ownbrand [OND] which command higher margins. In 2014, in addition to launching two OTC drug products, the Company also unveiled five items of Branded Ethical Drug products—Spica Injection, Pro TB 4 Tablet, Pro TB 3 Kid Tablet, Meropros Injection, Diapros Tablet—and one OGB product.
Sebagai upaya jangka panjang, pada 2014 Perseroan juga mempersiapkan sembilan item produk baru, di antaranya tujuh adalah produk Obat Etikal Bermerek.
On the long-term front, in 2014 the Company also made ready nine items of other new products, of which seven are Branded Ethical.
• P enajaman kemampuan penetrasi pasar. Memanfaatkan peluang pasar, pada 2014 Phapros melakukan ekspor perdana ke Kamboja. Dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA],
• Sharpening market penetration ability. Taking advantage on market opportunities, in 2014 Phapros shipped the first export to Cambodia. With the implementation of the ASEAN Economic
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
33
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
“
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
Pada 2014, Phapros berhasil meningkatkan Laba per Saham sampai sekitar 8% dari peningkatan Penjualan Bersih yang mencapai 10,8%—lebih tinggi dibanding rata-rata industri yang 8,6%.
dapat diharapkan penetrasi ke pasar regional dapat lebih dalam, sehingga Perseroan dapat mengibarkan diri sebagai salah satu kampiun industri farmasi regional, setidaknya dalam jangka panjang. • P eningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Selain meningkatkan sumberdaya manusia [SDM] melalui berbagai pendidikan dan latihan yang terarah, Phapros juga terus berupaya memperkokoh Budaya Perusahaan yang mengedepankan profesionalisme. Pada 2014, Perseroan menyediakan dana pendidikan dan latihan yang lebih tinggi dibanding pada tahun sebelumnya dan secara khusus menggiatkan sosialisasi GCG, terutama kepada para karyawan baru yang direkrut dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kenyataan bahwa Phapros berhasil mempertahankan Proper Hijau untuk kali ketiga dan memenangkan berbagai award menunjukkan bahwa Perseroan memiliki barisan SDM yang andal. Pada 2014, Perseroan antara lain merebut Peringkat I pada Penganugerahan Efisiensi Energi Tingkat Nasional dari Kementerian ESDM dan menerima penghargaan serupa pada The 32nd AMEM di Laos, serta empat penghargaan manajemen mutu pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional [TKMPN] dan International Quality and Productivity Convention [IQPC] XVIII.
34
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Community [AEC], the penetration to the regional market can be deepened, allowing the Company to establish itself as one of the champions of regional pharmaceutical industry, at least in the long run. • Improvement of Human Resource Competence. In addition to improving the Company’s human resources [HR] through various well-planned education and training, Phapros also strives to continuously strengthen its Corporate Culture that emphasizes professionalism. In 2014, the Company provided bigger funds for education and training than in the preceding year and made deliberate efforts to disseminate GCG, especially to new employees recruited from various universities throughout Indonesia. The fact that Phapros was awarded the Proper Green three times in a row and won various awards shows that the Company has quite reliable human resources. In 2014, the Company among others won the First Prize in the National Energy Efficiency Award by the Ministry of Energy and Mineral Resources and received a similar award at the 32nd AMEM in Laos, as well as four other prestigious awards in quality management at Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional [TKMPN] and the International Quality and Productivity Convention [IQPC] XVIII.
Laporan rinci tentang kinerja Phapros sepanjang 2014 akan disampaikan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Tetapi, secara umum, kinerja Perseroan terbilang membanggakan.
More detailed accounts of Phapros’ achievement throughout 2014 are presented in the later parts of this Annual Report. However, in general, the Company's business performance was quite encouraging.
Dengan keberhasilan melakukan adaptasi dengan sistem penyediaan obat publik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial [BPJS] Kesehatan, fondasi pertumbuhan jangka panjang Perseroan telah terbentuk dan dapat diharapkan akan memberikan landasan yang kuat untuk
With the Company's successful efforts in adapting to the new public drug procurement system used by the Social Security Agency on Health [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS, Kesehatan], the Company's foundation for long-term growth has been established and could be expected to provide
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
“
In 2014, Phapros made successful efforts in increasing Earning per Share by about 8% from the Net Sales that increased by 10.8%—higher than the industry average of 8.6%.
pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. Apalagi, Perseroan juga akan terus melakukan upaya peningkatan portofolio produk secara terpadu serta telah meningkatkan fasilitas produksi dan melakukan investasi yang akan memperluas basis pendapatan dan, karenanya, menyebarkan risiko bisnis.
a strong base for sustainable long-term performance growth. Moreover, the Company will also continue to make integrated efforts to improve its product portfolio and has been improved its production facilities as well as made good investment that in the long-term would expand its revenue base and, therefore, spread business risk.
Kinerja Perseroan yang membanggakan tersebut dapat tercapai berkat dedikasi dan loyalitas seluruh karyawan. Untuk itu, Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh staf dan karyawan atas kerja keras mereka sepanjang 2014. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra usaha, pemasok, pemegang saham, Pemerintah, dan seluruh stakeholders yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Phapros.
The Company’s quite encouraging performance was attained due to the dedication and loyalty of employees at all levels. The Board of Directors would therefore like to express the highest appreciation to the Company’s staff and employees for their hard work throughout 2014. We would also like to thank our business partners, suppliers, shareholders, the Government, and all stakeholders for their unfailing support and trust toward Phapros.
Jakarta, March 2014
Drs. Iswanto, M.M., Apt. Direktur Utama I President Director
Drs. Syamsul Huda, Apt. Direktur Pemasaran I Marketing Director
Dra. Barokah Sri Utami, M.M., Apt. Direktur Produksi I Production Director
Drs. Budi Ruseno, M.M. Direktur Keuangan I Finance Director
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
35
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Direksi The Board of Directors' Report
Direksi The Board of Directors
DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS
3
2
1 4
36
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
1
Drs. Iswanto, M.M., Apt. Direktur Utama | President Director Beliau terpilih menjadi Direktur Utama PT Phapros Tbk. pada April 2013. Beliau mendapat gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1986, serta gelar Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang, pada 2001. Di Phapros beliau pernah menduduki jabatan Kepala Bagian Produksi [1999–2000], Kepala Departemen Operasi [2000], Kepala Departemen PMPP [2000–2002], Manajer Perencanaan & Pengembangan Produk [2002–2003] dan Manajer Agromed [2003–2004], kemudian ditarik ke PT RNI sebagai Asisten Deputi Direktur Pengembangan [2007–2010] dan Asisten Deputi Direktur Pengembangan Usaha Non-Agro [2004– 2007] di perusahaan induk tersebut. Sebelum terpilih menjadi Direktur Utama, beliau adalah Direktur Produksi Phapros [2010–2013].
2
Drs. Budi Ruseno, M.M. Direktur Keuangan | Finance Director Beliau terpilih jadi Direktur Keuangan PT Phapros Tbk. pada April 2013. Gelar sarjana diperolehnya dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada 1988, dan Magister Manajemen dari STIE IPWI, pada 1998. Selain itu, beliau juga mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan, terutama di bidang keuangan. Setelah mengabdikan diri di sebuah lembaga swadaya masyarakat, beliau memulai karir di bidang keuangan sebagai Head of Equity [1991–1999] di PT Bhakti Investama Tbk. [sekarang PT MNC Investama Tbk.] dan menoreh rekam jejak yang panjang di anak perusahaan MNC Group sehingga memiliki pengalaman luas terkait keuangan perusahaan publik. Beliau juga banyak melakukan kegiatan sebagai pengajar dan pembicara seminar dan lokakarya. Sebelum terpilih sebagai Direktur Keuangan Phapros, beliau menjabat Head of Fixed Income pada PT MNC Securities [2011–2013] dan Direktur Utama PT Molino Pramuka [2010–2013].
3
Dra. Barokah Sri Utami, M.M., Apt. Direktur Produksi | Production Director Beliau terpilih menjadi Direktur Produksi PT Phapros Tbk. pada April 2010. Beliau mendapat gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker dari Institut Teknologi Bandung, pada 1986 dan 1989, serta gelar Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang, pada 2004. Di Phapros, beliau memulai karir profesionalnya di Bagian Poduksi, mulai dari sebagai staf Pemastian Mutu & Pengawasan Produksi [PMPP] pada 1990 sampai menduduki Kepala Seksi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan [P4] [1999]. Beliau kemudian ditugaskan di Bagian Sumberdaya Manusia [SDM] sebagai Kepala Seksi SDM [1999] sampai menjabat Manajer SDM & Pelayanan Umum [2002–2003] dan di Bagian Pengembangan Bisnis sebagai Manajer [2003], sebelum ditugaskan kembali di Bagian Produksi dengan posisi terakhir sebagai Manajer P4 [2010–2012]. Sebelum terpilih jadi Direktur Produksi, beliau menjabat sebagai Manajer SDM & Umum Phapros [2012–2013].
4
Drs. Syamsul Huda, Apt. Direktur Pemasaran | Marketing Director Beliau terpilih menjadi Direktur Pemasaran PT Phapros Tbk. pada April 2013. Gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1989 dan 1990. Karir beliau di Phapros dimulai sebagai Kepala Subseksi Penelitian Ilmiah [1991–1996], kemudian dipromosikan sebagai Kepala Seksi terkait Pengawasan dan Pemastian Mutu [1996–1999], dan ditugaskan menangani bagian terkait sumberdaya manusia [SDM] hingga menduduki kursi Asisten Manajer Perencanaan Administrasi, SDM & Hubungan Ketenagakerjaan [2003]. Setelah itu, beliau dipercaya menangani produksi, mulai dari sebagai Asisten Manajer Beta Laktam & Obat Tradisional [2003] sampai menjadi Manajer Produksi [2010]. Sebelum menjabat Direktur Pemasaran, beliau menjadi Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan [P4] Phapros [2012–2013].
Lahir di Sukoharjo, 17 September 1960 Warga Negara Indonesia He was appointed as the President Director of PT Phapros Tbk. in April 2013. He earned a first degree and professional degree in Pharmacy from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1986, as well as Magister Management degree from Diponegoro University, Semarang, in 2001. At Phapros among others has held the position of Production Department Head [1999–2000], Operation Department Head [2000], QA & QC Department Head [2000–2002], Product Plan & Development Manager [2002–2003] and Agromed Manager [2003–2004]. then was transferred to PT RNI as Assistant Deputy Director of Development [2007–2010] and Assistant Deputy Director of Non-Agro Business Development [2004–2007]. Prior to the appointment as the President Director, he was Phapros' Production Director [2010–2013].
Lahir di Yogyakarta, 28 Oktober 1964 Warga Negara Indonesia He was appointed as the Finance Director of PT Phapros Tbk. in April 2013. He obtained a first degree from Universitas Negeri Yogyakarta, in 1988, and a Magister Management degree from STIE IPWI, in 1998. In addition, he also had vast training and education, especially in finance. After devoting himself in a non-governmental organization, he started his professional career in finance as the Head of Equity [1991–1999] at PT Bhakti Investama Tbk. [now known as PT MNC Investama Tbk.] and made an impressive track record in various subsidiaries of MNC Group, hence has extensive experience in finance, especially related to public companies. He also has many activities as a lecturer as well as a speaker in various seminars and workshops. Before elected as a Phapros' Finance Director, he had been the Head of Fixed Income at PT MNC Securities [2011–2013] and the President Director of PT Molino Pramuka [2010–2013].
Lahir di Jakarta, 1 Januari 1963 Warga Negara Indonesia She was appointed as the Production Director of PT Phapros Tbk. in April 2010. She earned a first degree and professional degree in Pharmacy from Bandung Institute of Technology, in 1986 and 1989, respectively, and a Magister Management degree from Diponegoro University, Semarang, in 2004. At Phapros, she started her professional career as a staff in Quality Assurance & Production Control in 1990 and eventually held a position of Production Planning and Inventory Control [PPIC] Section Head [1999]. She was then transferred to Human Resources Department [HR] as HR Section Head [1999] until promoted to HR & General Affairs Manager [2002–2003], and to Business Development Department also as Manager [2003], before transferred back to Production Department with the latest position as PPIC Manager [2010–2012]. Prior to the appointment as Phapros’ Production Director, she held a position of HR & General Affairs Manager at Phapros [2012– 2013].
Lahir di Pontianak, 27 Agustus 1965 Warga Negara Indonesia He was appointed as the Marketing Director of PT Phapros Tbk. in 30 April 2010. He obtained a first degree and a professional degree in Pharmacy [Apoteker] from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1989 and 1990, respectively. His career in Phapros was started as Subsection Head of Scientific Research [1991–1996], then was promoted to Section Head in charge on Quality Control and Assurance [1996–1999], and appointed to manage human resources [HR] with the latest position as Administration, HR & Labor Relation Assistant Manager [2003]. Afterwards, he was transferred to the department of production, first as Beta Lactam & Traditional Product Assistant Manager [2003] and was later promoted to Production Manager [2010]. Before elected as the Marketing Director, he was Phapros’ Production Planning and Inventory Control [PPIC] Manager [2012–2013]. Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
37
Tinjauan Umum General Review
38
Kinerja Keuangan Financial Performance
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
Analisis & Pembahasan Manajemen Management's Discussion & Analysis
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
39
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
TINJAUAN UMUM GENERAL REVIEW
40
Fundamental Bisnis yang Kian Kokoh
More Solid Business Fundamental
TAHUN 2014 memberikan tantangan tersendiri bagi industri farmasi di Indonesia. Tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional [RPJMN] II ini ditandai dengan kebijakan fiskal yang hati-hati.
THE YEAR OF 2014 was quite a challenge for the pharmaceutical industry in Indonesia. The final year of the 2nd National Medium-Term Economic Plan [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, RPJMN] was marked with a prudent fiscal policy.
Kebijakan fiskal yang cukup ketat itu, di tengah perekonomian dunia yang masih lesu dan suhu politik yang memanas oleh pemilihan umum, membuat perekonomian mengalami pelemahan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB] menurun walau masih cukup tinggi, menjadi 5,1% dari 5,8% pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, melemahnya nilai tukar rupiah dan kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak [BBM] memicu inflasi hingga mencapai 8,4%— lebih tinggi dibanding asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN] 2014 yang hanya 5,3%.
The quite tight fiscal policy, amidst of the still sluggish global economy and heat-up political climate due to the general elections, made the national economy weakened. Growth in Gross Domestic Product [GDP] declined although still quite high, to 5.1% from 5.8% in the preceding year. On the other hand, the weakened rupiah exchange rate and reduced fuel [BBM] subsidies triggered inflation to reach 8.4%—much higher than the 2014 the State Revenues and Expenditures Budget [APBN] assumptions of 5.3%.
Pelemahan ekonomi makro tersebut secara umum menurunkan daya beli masyarakat. Di Phapros, hal ini tercermin pada penurunan yang cukup tinggi, 14,2%, Penjualan Obat Tanpa Resep [over the counter, OTC]. Sementara itu, pemberlakuan SJSN Kesehatan, yang dimulai sejak 1 Januari 2014, menurunkan Penjualan Produk Obat dengan Nama Dagang [OND] Perseroan.
The worsened macroeconomic condition in general decreased people’s purchasing power. In Phapros, this was reflected in the quite steep decline, 14.2%, of Non-Prescription [over the counter, OTC] Drugs. Meanwhile, the implementation of SJSN Kesehatan, which began in 1 January 2014, lowered the Company’s Branded Drug Products [OND]
Namun demikian, secara keseluruhan, Phapros berhasil meningkatkan kinerja usahanya. Pada 2014, Penjualan Bersih Perseroan mencapai Rp578,14 miliar, 10,8% lebih tinggi dibanding pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding rata-rata industri farmasi di Indonesia yang pada 2014 itu hanya tumbuh 6,8%.
Nevertheless, overall, Phapros made successful efforts in improving its business performance. In 2014, the Company's Net Sales reached Rp578.14 billion, 10.8% higher than in the preceding year. The Company therefore achieved higher growth than the averaged pharmaceutical industry in Indonesia, which in 2014 only grew 6.8%.
Di bawah skema SJSN Kesehatan, peningkatan Penjualan Bersih Perseroan terutama disumbang oleh peningkatan tinggi, 54,9%, Penjualan produk obat generik [OGB] yang secara inheren memberikan margin yang tipis. Hal ini membuat Perseroan membukukan peningkatan Laba Kotor 4,0%, lebih rendah dibanding peningkatan Penjualan. Apalagi, pada 2014 itu harga bahan baku produk farmasi,
Under the SJSN Kesehatan scheme, the increase in the Company’s Net Sales was mainly contributed by the high increase, 54.9%, in the generic drug products [OGB] Sales which inherently provides thin margins. This made the Company only posted an increase in Gross Income of 4.0%, lower than the increase in Net Sales. Moreover, in 2014 the price of pharmaceutical product raw materials, most of
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
yang sebagian besar masih harus diimpor, relatif tinggi dengan nilai tukar rupiah yang mencapai ratarata Rp11.878 per dollar Amerika Serikat [AS].
which still have to be imported, was relatively high with the exchange rate that reached an average of Rp11,878 per US dollar.
Tetapi, berkat peningkatan efisiensi proses bisnis terkait pemasaran, Perseroan berhasil membukukan peningkatan Laba Usaha sampai 8,0%, sehingga Laba Tahun Berjalan juga mengalami peningkatan cukup tinggi, 7,8%. Dengan realisasi Beban Komprehensif yang sedikit lebih tinggi dari anggaran, pada 2014 Perseroan meraih Laba Komprehensif Rp45,43 miliar, meningkat 4,4% dibanding pada tahun sebelumnya.
However, thanks to the improvement in business process efficiency of related to marketing, the Company registered an increase in Operating Income up to 8.0%, allowing the Profit for the Year to experience quite high increase, 7.8%. With the realization of the Comprehensive Expense slightly higher than the budget, in 2014 the Company made Comprehensive Income Rp45.43 billion, an increase of 4.4% compared to the preceding year.
Peningkatan top line maupun bottom line tersebut membuktikan bahwa Phapros telah berhasil melakukan adaptasi dengan perubahan lanskap bisnis yang terjadi dengan penerapan SJSN Kesehatan. Hal ini, ditambah peningkatan berbagai indikator kemampulabaan dan indikator keuangan lainnya, membuat Perseroan mampu meningkatkan skor kesehatan dari 73,4 [kategori “A”] menjadi 82,5 [kategori “AA”].
The increase in both top line and bottom line proves that Phapros have successfully adapted to the changing business landscape resulted from the implementation of the SJSN Kesehatan. This, along with improvement in various profitability and other financial indicators, made the Company able to improve its health score from 73.4 [category “A”] to 82.5 [category “AA”].
Dengan kondisi keuangan yang lebih sehat— didukung portofolio produk yang lebih baik dengan peluncuran berkelanjutan berbagai produk baru yang prospektif—Phapros memiliki basis pertumbuhan usaha yang lebih kuat. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa Perseroan akan dapat memberikan nilai jangka panjang yang tinggi kepada para pemegang saham dan sumbangsih yang berarti bagi pembangunan nasional di bidang kesehatan.
With healthier financial condition—and supported by better product portfolio with the regular launching of various prospective new products— Phapros certainly has a stronger base for business growth. It therefore could be expected that the Company will be able to provide high long-term value to its shareholders and to give meaningful contribution to the national development, in the healthcare sector.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
41
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE
42
Basis Pertumbuhan yang Terjaga
Well-Maintained Financial Health
PENERAPAN Sistem Jaminan Sosial Nasional [SJSN] Kesehatan, di tengah kondisi ekonomi makro yang melemah, membuat 2014 jadi tahun yang menantang bagi industri farmasi di Indonesia. Daya beli masyarakat yang menurun membuat Penjualan OTC [produk obat bebas] Phapros mengalami penurunan 14,2% menjadi Rp89,45 miliar, dari Rp104,36 miliar pada tahun sebelumnya.
THE IMPLEMENTATION of the National Social Security System [SJSN] on Health, amidst the weakening macroeconomic condition, made 2014 a challenging year for pharmaceutical industry in Indonesia. Declined purchasing power made Phapros' OTC [over the counter products] Sale decreased by 14.2% to Rp89.45 billion, from Rp104.36 billion in the preceding year.
Sementara itu, pengadaan obat publik yang mengutamakan obat generik [OGB] berdampak negatif tehadap Penjualan OND [terutama Obat Etikal Bermerek], kategori produk yang juga memberikan margin tinggi. Pada 2014, kategori Produk Alpha Perseroan mengalami penurunan penjualan 23,3% menjadi Rp85,01 miliar, dari Rp110,81 miliar pada tahun sebelumnya.
Meanwhile, the procurement of public drugs that are primarily generic drugs [OGB] negatively affected to the Sales of OND [particularly Branded Ethical Drugs, a product category that also provides high margins. In 2014, the Company's Alpha product category experienced 23.3% sales decrease to Rp85.01 billion, of Rp110.81 billion a year earlier.
Namun demikian, Phapros berhasil meningkatkan kinerja usahanya. Pada 2014 itu, berkat peningkatan Penjualan OGB yang mencapai 54,9%, Perseroan membukukan pertumbuhan Penjualan Bersih sebesar 10,8%, dari Rp521,61 miliar menjadi Rp578,14 miliar. Secara nominal, realisasi Penjualan Bersih yang diraih ini memang lebih rendah 6,8 percentage basis points dari target yang ditetapkan cukup tinggi. Tetapi, pertumbuhan 10,8% yang dicapai telah lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri farmasi di Indonesia yang hanya 6,8%.
Nevertheless, Phapros made successful efforts in improving its business performance. In 2014, with the surge of OGB Sales that reached 54.9%, the Company recorded a Net Sales growth of 10.8%, from Rp521.61 billion to Rp578.14 billion. In nominal, the Net Sales realized was indeed 6.8 percentage basis points lower that the Company’s target that had been set quite high. However, the 10.8% growth achieved has been higher than the growth of the pharmaceutical industry in Indonesia, which was only 6.8%.
Bersama dengan kinerja keuangan lainnya— Laba Bersih, rasio kemampulabaan, kemampuan membayar utang—yang juga meningkat, pada 2014 Phapros berhasil meningkatkan skor kesehatan dari 73,4 [kategori “A”] menjadi 82,5 [kategori “AA”].
Along with other financial performance—Net Profit, profitability ratios, ability to pay debts—which also increased, in 2014 Phapros successfully improved the Company’s health score from 73.4 [within the category of "A"] to 82.5 [the category of "AA"]
Laba/Rugi Komprehensif Dari perspektif Laba-Rugi, di tengah tekanan eksternal ganda—kondisi ekonomi makro yang kurang menguntungkan dan sistem pengadaan obat publik melalui e-Catalog yang relatif baru— Phapros meraih Penjualan Bersih Rp578,14 miliar. Dari Penjualan Bersih yang mengalami peningkatan 10,8% ini, Perseroan berhasil meraih Laba Kotor
Comprehensive Profit/Loss From the perspective of Profit and Loss, despite having to face double external pressures— unfavorable macroeconomic conditions and public drugs procurement system through the e-Catalog which is relatively new—in 2013 Phapros achieved Net Sales of Rp578.14 billion. Of the Net Sales that experienced an increase of 10.8%, the Company made
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
KINERJA KEUANGAN 2014 VERSUS 2013 | 2014 VERSUS 2013 FINANCIAL PERFORMANCE Keterangan
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) lain-lain Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan Beban komprehensif lain Total laba komprehensif
2014
2013
Rp juta | Rp million
Rp juta | Rp million
578,14 244,19 333,95 262,39 71,57 [9,74] 61,83 [16,39] 45,44 [0,01] 45,43
521,61 200,49 321,12 254,85 66,27 [10,11] 56,16 [14,02] 42,14 1,39 43,53
Naik [Turun] | Increase [Decrease Rp juta | Rp million
Persen | Percent
56,53 43,70 12,83 7,53 5,29 0,37 5,67 [2,37] 3,30 [1,40] 1,90
10,8% 21,8% 4,0% 3,0% 8,0% [3,7%] 10,1% 16,9% 7,8% [101%] 4,4%
Description
Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Operating income Other incomes (expenses) Net income before tax Income tax Profit for the year Other comprehensive expenses Total comprehensive income
Rp333,95 miliar. Laba Kotor Perseroan pada 2014 ini masih lebih rendah dibanding anggaran, tetapi sudah mengalami peningkatan 4,0% dari Rp321,12 miliar yang diperoleh pada tahun sebelumnya.
Gross Profit of Rp333.95 billion. The Company’s Gross Profit in 2014 was indeed lower than the budget plan but has experienced an increase of 4.0% from the Rp321.12 billion attained in the preceding year.
Peningkatan Laba Kotor yang lebih rendah dibanding peningkatan Penjualan Bersih tersebut dapat dimengerti. Pada 2014, dengan penerapan SJSN Kesehatan, terjadi perubahan lanskap bisnis industri farmasi di Indonesia dengan meningkatnya permintaan OGB dan menurunnya permintaan kategori obat lain yang marginnya lebih tebal.
The increase in Gross Income that is lower than the increase in Net Sales is reasonable. In 2014, with the implementation of SJSN Kesehatan, there was a landslide change in the landscape of pharmaceutical industry in Indonesia with the increasing demand in OGB and declining demand in other drug categories that give more lucrative margins.
Seiring peningkatan Penjualan OGB Phapros yang mencapai 54,9%, Harga Pokok Penjualan [HPP] lini produk obat tanpa merek tersebut meningkat 44,3%. Faktor lain yang membuat total HPP Perseroan meningkat tinggi, 21,8%, secara keseluruhan adalah penurunan nilai tukar rupiah yang, pada gilirannya, meningkatkan beban pembelian bahan baku yang sebagian besar masih harus diimpor.
With the increase in Phapros’ OGB Sales that reached 54.9%, Cost of Goods Sold [HPP] of the no brand drug product line increased 44.3%. Another factor that makes the Company’s total HPP highly increased, 21.8%, was the decline of rupiah exchange rate which, in turn, increased the expenditures in raw materials which were largely have to be imported.
Dengan peningkatan HPP, rasio Beban Pokok Penjualan Perseroan terhadap Penjualan Bersih meningkat cukup
With the increase in HPP, the ratio of Company's Cost of Goods Sold to Net Sales increased
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
43
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2014 VERSUS 1013 | 2014 VERSUS 2013 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT OF Keterangan
Aset lancar Aset tidak lancar Aset tetap Aset tetap tak berwujud Aset Pajak Tangguhan Aset lain-lain Jumlah aset/liabilitas dan ekuitas Liabilitas Liabilitas jangka pendek Ekuitas Laba ditahan
44
2014
2013
Rp juta | Rp million
Rp juta | Rp million
461,40 176,69 145,25 1,19 9,87 0,36 638,10 229,84 179,25 408,25 313,94
474,75 168,16 153,45 1,13 9,37 0,39 642,91 250,98 204,79 391,93 289,18
Naik [Turun] | Increase [Decrease Rp juta | Rp million [13,35] 8,53 [8,20] 0,06 0,50 [0,03] [4,82] [21,14] [25,54] 16,32 24,76
Description
Persen | Percent 2,8% 5,1% [5,3%] 5,3% 5,3% [7,2%] [0,7%] [8,4%] [12,5%] 4,2% 8,6%
Current assets Non-current assets Fixed assets Intangible assets Deferred tax assets Other assets Total assets/liabilities and equity Liabilities Short-term liabilities Equity Retained earnings
tinggi, menjadi 42,2% dari 38,4% pada 2013. Sebaliknya, Margin Kotor Perseroan menurun menjadi 57,8%, dari 61,6% pada tahun sebelumnya.
substantially, to 42.2% from 38.4% in 2013. In contrast, the Company’s Gross Margin decreased to 57.8%, from 61.6% in the preceding year.
Selanjutnya, melalui peningkatan efisiensi proses bisnis, terutama terkait Pemasaran & Distribusi, Phapros berhasil membukukan peningkatan Laba Usaha yang cukup tinggi. Pada 2014 itu, dengan keberhasilan menjaga kenaikan Beban Penjualan tidak lebih dari 1,2%, Beban Usaha hanya meningkat 3,0%, memungkinkan Perseroan membukukan peningkatan Laba Usaha sebesar 8,0% menjadi Rp71,57 miliar, dari Rp66,27 miliar pada tahun sebelumnya.
Furthermore, through the efficiency improvement of business processes, particularly those related to Marketing & Distribution, Phapros managed to record a quite high increase in Operating Income. In 2014, with the successful efforts in maintaining the increase in Selling Expense by no more than 1.2%, Operating Expense increased by only 3.0%, allowing the Company recorded an increase in Operating Profit of 8.0% to Rp71.57 billion, from Rp66.27 billion in preceding year.
Dengan demikian, pada 2014, Laba Tahun Berjalan Phapros juga mengalami peningkatan cukup tinggi, 7,8%. Dengan Beban Komprehensif yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, pada 2014 Perseroan meraih Laba Komprehensif Rp45,43 miliar—lebih rendah dibanding anggaran, tetapi meningkat 4,4 percentage points dibanding pada tahun sebelumnya.
Therefore, in 2014, Phapros’ Profit for the Year also experienced a quite high increase, 7.8%. With Comprehensive Expense that was higher than in the preceding year, in 2014 the Company made Comprehensive Income of Rp45.43 billion—a bit lower than the budget plan, but 4.4 percentage points higher than in the preceding year.
Neraca Konsolidasian Dari sisi Neraca, per 31 Desember 2014 Total Aset Phapros mengalami sedikit penurunan, 0,8%, dari Rp642,91 miliar menjadi Rp638,90 miliar. Penurunan Total Aset Perseroan ini disebabkan oleh penurunan Total Aset Lancar yang cukup tinggi, 2,8%, dari Rp474,75 miliar menjadi Rp461,40 miliar. Sementara
Consolidated Balance Sheets On the Balance Sheet side, as of 31 December 2014, Phapros’ Total Assets slightly decreased, 0.8%, from Rp642.91 billion to Rp638.90 billion. The decrease in the Company’ Total Assets was mainly due to the 2.8% decrease in Total Current Assets, i.e. from Rp474.75 billion to Rp461.40 billion. Meanwhile, the
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
itu, Total Aset Tidak Lancar meningkat 5,31%, dari Rp168,16 miliar menjadi Rp176,69 miliar.
Company's Total Non-Current Assets increased by 5.31%, from Rp168.16 billion to Rp176.69 billion.
Di antara komponen Aset Lancar, yang mengalami penurunan tertinggi adalah Aset lain-lain [Rp12,11 miliar atau 30,6%] dan Persediaan [Rp11,20 miliar; 7,7%]. Sementara itu, di antara komponen Aset Tidak lancar yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Investasi pada Aset Tetap, terutama berupa Bangunan serta Mesin & Alat Produksi sebesar Rp10,73 miliar. Peningkatan aset yang bersifat produktif ini dapat diharapkan akan meningkatkan daya saing Perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Among the components of Current Assets, Other Assets experienced the highest decrease [Rp12.11 billion or 30.6%] followed by Inventory [Rp11.20 billion; 7.7%]. Meanwhile, among the components of Non-Current Assets, Investments in Fixed Assets, particularly in form of Buildings and Production Machinery & Equipment amounted of Rp10.73 billion. The increase in productive assets could be expected to increase the Company's competitiveness for long-term growth.
Di sisi lain, per 31 Desember 2014, Total Liabilitas Perseroan mengalami penurunan 8,4% menjadi Rp229,84 miliar dari Rp250,98 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan Total Liabilitas ini terutama disebabkan oleh penurunan Total Liabilitas Jangka Pendek yang mencapai 12,5%, dari Rp204,79 miliar menjadi Rp179,25 miliar, terutama karena penurunan pos Utang Usaha Pihak Ketiga yang [dari Rp42,71 miliar menjadi Rp319,7 miliar] dan Utang Dividen [dari Rp13,31 miliar menjadi Rp3,46 miliar].
On the other hand, as of 31 December 2014, the Company’s Total Liabilities experienced decrease of 8.4% to Rp229.84 billion from Rp250.98 billion in the preceding year. The decrease in Total Liabilities was primarily due to a decrease in Total Current Liabilities which reached 12.5%, from Rp204.79 billion to Rp179.25 billion, largely resulted from a quite steep decrease in Trade Payables to Third Parties [from Rp42.71 billion to Rp31.97 billion] and Dividend Payable [from Rp13.31 billion to Rp3.46 billion].
Untuk Total Liabilitas Jangka Panjang, pada 2014 terjadi peningkatan 9,5%, dari Rp46,19 miliar menjadi Rp50,59 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya komponen Liabilitas Imbalan Kerja yang mencapai 10,6%, dari Rp45,63 miliar menjadi Rp50,46 miliar, terutama karena peningkatan pos Imbalan Pasca-Kerja yang tinggi, 11,6%, dari Rp37,43 miliar menjadi Rp41,77 miliar.
For Total Non-Current Liabilities, in 2014 there was an increase of 9.5%, from Rp46.19 billion to Rp50.59 billion. This was due to the increase in the component of Employee Benefits Obligation that reached 10.6%, from Rp45.63 billion to Rp50.46 billion, primarily due to the 11.6% increase in the item of Post-Employment Benefits, from Rp37.43 billion to Rp41.77 billion.
Dalam hal permodalan, Total Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2014 mencapai Rp408,25 miliar, meningkat 4,2% dari Rp391,93 miliar pada akhir 2013. Peningkatan Total Ekuitas ini terutama disebabkan peningkatan Saldo Laba sebesar 8,8%, dari Rp282,37 miliar menjadi Rp307,11 miliar.
In terms of capital, the Company’s Total Equity as of 31 December 2014 reached Rp408.25 billion, an increase of 4.2% from Rp391.93 billion by the end of 2013. The increase in Total Equity was primarily due to 8.8% increase in Retained Earnings, from Rp282.37 billion to Rp307.11 billion.
Kemampuan Membayar Utang Posisi keuangan Phapros sangat likuid dan solvable untuk menutup seluruh kewajibannya. Per 31 Desember 2014, dengan Rasio Lancar mengalami peningkatan, yaitu dari 232,0% menjadi 257,5%, Total Aset Lancar yang mencapai 2,6 kali lipat Total Liabilitas Jangka Pendek itu cukup untuk menutup seluruh utang jangka pendek Perseroan.
Ability to Repay Debts Phapros’ financial condition was both highly liquid and solvable to cover all its liabilities. As of 31 December 2014, with the increase in its Current Ratio, i.e. from 232.0% to 257.5%, the Company’s Total Current Assets that reached 2.6 times of Total Current Liabilities was more than enough to cover all the Company’s short-term debt.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
45
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
5
Kinerja bisnis yang memberi harapan Pada 2014, Laba Komprehensif Phapros meningkat dari Rp43,53 miliar jadi Rp45,43 miliar, terutama berkat keberhasilan meningkatkan Penjualan OGB. Selain itu, Perseroan juga berhasil melakukan investasi strategis di perusahaan asosiasi dan dalam bentuk Bangunan serta Mesin & Alat Produksi. Peringkat kesehatan Pharpos yang meningkat menjadi AA memastikan prospek pertumbuhan jangka panjang Perseroan.
Encouraging business performance In 2014, Pharos' Comprehensive Income increased from Rp43.53 billion to Rp43.53 billion, primarily due to its successful efforts in boosting OGB Net Sales. In addition, the Company also managed to make highly strategic investments in both its associated entity and in Buildings as well as Production Machinery & Equipment. Phapros' health rating that improved to AA ensures the Company's prospect of long-term growth. Penjualan bersih | Net sales
46
Laba bruto | Gross income
Laba usaha | Operating income
Total laba komprehensif | Total comprehensive income
4
3
2
1
0 ‘10
Kemampuan dalam melunasi utang jangka pendek juga ditunjukkan oleh arus kas Perseroan yang positif. Pada 2014, Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi mencapai Rp91,66 miliar, meningkat hampir 5 kali lipat dibanding Rp19,50 miliar pada tahun sebelumnya.
The Company's ability to repay its short-term debts was also indicated by the Company’s positive cash flows. In 2014, the Company’s Net Cash Flow from Operating Activity reached Rp91.66 billion, an increase of nearly 5 times from Rp19.50 billion in the preceding year.
Sementara itu, kemampuan Phapros yang baik dalam melunasi utang jangka panjangnya ditunjukkan oleh solvabilitas Perseroan, yang antara lain dapat diukur dengan membandingkan Total Liabilitas terhadap Total Aset atau terhadap Total Ekuitas. Pada 2014, baik Rasio Total Liabilitas terhadap Total Aset maupun terhadap Total Ekuitas mengalami penurunan, masing-masing dari 39,0% dan 64,0% menjadi 36,0% dan 56,3%. Semakin tingginya Aset maupun Ekuitas Perseroan relatif terhadap utang-utang aktifnya menjadi indikasi bahwa kemampuan Perseroan dalam mengendalikan utang-utang aktif tersebut juga makin tinggi.
Meanwhile, the Company's ability to repay its long-term debts was shown by the Company’s solvency that, among others, could be measured by comparing its Total Liabilities to Total Assets or its Total Liabilities to Total Equity. In 2014, both the ratios of Total Liabilities to Total Assets and Total Liabilities to Total Equity decreased, i.e. respectively from 39.0% and 64.0% to 36.0% and 56.3%. The higher the Company’s Assets and Equity relative to its active debts is an indication that the Company’s ability to service its active debts is also higher.
Kolektabilitas Piutang Tingkat kolektabilitas piutang dicerminkan oleh rasio perputaran piutang atau periode penagihan piutang. Pada 2014, rata-rata piutang Phapros tertagih dalam waktu 161 hari atau 5,3 bulan, lebih cepat dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 183 hari atau 6 bulan.
Collectability of Receivables Colectability turnover of receivables reflected by the turnover ratio of accounts receivable or billing period. In 2014, Phapros' receivables were paid at average of 161 days or 5.3 months, faster than in the preceding year which averaged up to 183 days or 6 months.
Rentabilitas Rentabilitas antara lain diukur dengan parameter Margin Bersih dan kemampulabaan, yaitu Imbalhasil terhadap Ekuitas [ROE], Imbal-hasil terhadap Investasi [ROI], dan Imbal-hasil terhadap Aset [ROA]. Pada 2014, karena meningkatnya proporsi Penjualan OGB, Margin Bersih Perseroan mengalami penurunan
Profitability Profitability could be measured by using the parameters of Net Margin and other profitability ratios, such as Return on Equity [ROE], Return on Investment [ROI], and Return on Assets ROA]. In 2014, due to the increase of OGB Sales proportion, the Company’s Net Margin experienced a slight
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
‘11 ‘12 ‘13 ‘14
RASIO KEUANGAN UTAMA 2014 | 2014 KEY FINANCIAL RATIOS Likuiditas dan solvabilitas | Liquidity and solvency Rasio kas Rasio lancar Rasio utang terhadap ekuitas Rasio utang terhadap aset
Rentabilitas | Rentability 21,7% 257,4% 56,3% 36,0%
Cash ratio Current ratio Debt to equity ratio Debt to assets ratio
Margin bersih Imbal-hasil terhadap ekuitas Imbal-hasil terhadap investasi Imbal-hasil terhadap aset
7,9% 12,4% 13,7% 7,1%
Net margin Return on equity [ROE] Return on investments [ROI] Return on assets [ROA]
menjadi 7,9% dari 8,3% pada tahun sebelumnya. Tetapi, kemampulabaan Perseroan—baik ROE, ROI maupun ROA—meningkat menjadi masing-masing 12,4%, 13,7% dan 7,1% dari 11,9%, 11,9% dan 6,6%.
decrease to 7.9% from 8.1% in the preceding year. However, the Company’s profitability ratios—both ROE, ROI and ROA—increased respectively to 12.4%, 13.7% and 7.1% from 11.9%, 11.9% and 6.6%.
Penurunan Margin Bersih Perseroan tersebut terutama disebabkan oleh berubahnya portofolio penjualan Perseroan dengan meningkatnya proporsi Penjualan OGB dengan penerapan SJSN Kesehatan yang dimulai sejak 1 Januari 2014. Sementara itu, peningkatan ROE, ROI dan ROA mengindikasikan kemampuan Perseroan meningkatkan kinerja bisnisnya.
The decrease in the Company’s Net Margin was mainly due to the changes in the Company’s sales portfolio with the increase of OGB Sales proportion with the implementation of SJSN Kesehatan started in 1 January 2014. Meanwhile, the increase in ROE, ROI and ROA indicated the Company’s ability in improving its overall business performance.
Struktur Permodalan Pada 2014, struktur modal Phapros menjadi lebih kokoh seperti ditunjukkan oleh penurunan rasio gearing menjadi 16,6% dari 18,4% pada tahun sebelumnya. Penurunan itu disebabkan oleh peningkatan Kas dan Setara Kas, dari Rp27,52 miliar menjadi Rp38,82 miliar, karena pembayaran piutang usaha.
Capital Structure In 2014, Phapros' capital structure was strengthened as indicated by lower gearing ratio to 16.6% from 18.4% in the preceding year. The ratio decline was due to an increase in Cash and Cash Equivalents, from Rp27.52 billion to Rp38,82 billion, resulted from payment of accounts receivable.
Kebijakan Permodalan Di Phapros, pengelolaan modal dilakukan melalui upaya untuk menjaga struktur permodalan Perseroan agar dapat memberikan biaya modal yang optimal bagi pertumbuhan usaha. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan Perseroan adalah dengan memantau rasio gearing.
Capital Structure In Phapros, capital management is achieved through efforts to maintain the Company's capital structure, allowing it enjoy cost of capital which is optimal for business growth. Amongst the efforts made by the Company is to monitor the gearing ratio.
Phapros tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal yang perlu diungkapkan. Perseroan juga tidak mempunyai informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Phapros has no commitments for capital expenditure that needed to be stated. The Company also has no Material information and facts subsequent to the date of the accountant’s report.
TIngkat Kesehatan Dengan kinerja bisnis yang meningkat, pada 2014 Perseroan berhasil membukukan skor kesehatan 82,5, meningkatkan peringkat kesehatannya menjadi AA, sehingga memiliki prospek bisnis yang lebih baik.
Health Rating Overall, achieving such better business performance, in 2014 the Company attained the health score of 82.5, improving its health rating to AA, and therefore has better business prospects.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
47
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
KINERJA OPERASIONAL OPERATIONAL PERFORMANCE
Efisiensi Bisnis yang Teruji
Proven Business Efficiency
KEBERHASILAN Phapros memperkuat basis pertumbuhan jangka panjang, seperti yang ditunjukkan dengan peningkatan peringkat kesehatan menjadi AA, tidak terlepas dari keberhasilan Perseroan mengembangkan dan mempertahankan proses bisnis yang efisien.
PHAPROS' successful efforts in strengthening its business base for long-term growth, as demonstrated by the improvement in the Company’s health rating to AA, is inseparable from the Company’s successful efforts success in developing and maintaining its efficient business processes.
Di sisi produksi, pada 2014 memang terjadi peningkatan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih dari 38,4% menjadi 42,2%. Tetapi, hal ini terjadi karena faktor eksternal yang tak terhindarkan: Pemberlakuan SJSN Kesehatan yang membuat permintaan Obat dengan Nama Dagang [OND] menurun dan produk obat generik [OGB meningkat. Dibanding OND, OGB menjanjikan margin yang jauh lebih tipis.
On the production side, in 2014 there was indeed an increase in Cost of Goods Sold to Net Sales ratio from 38.4% to 42.2%. However, this was largely due to unavoidable external factors: The implementation of SJSN Kesehatan which made demands of Branded Pharmaceutical Products [OND] decrease and generic drug products [OGB] increased. Compared to the OND, the OGB provides much thinner margins.
Pada 2014, Penjualan Produk OGB Perseroan meningkat 54,9% jadi Rp296,46 miliar dari Rp191,39 miliar, pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, Penjualan Produk Alpha dan Delta—yang merupakan kategori Produk Etikal Bermerek—masing-masing menurun 23,3% dan 12,3%, yaitu dari Rp110,81 miliar dan Rp80,93 miliar menjadi Rp85,01 miliar dan Rp70,96 miliar.
In 2014, the Company’s OGB Sales increased by 54.9% to Rp296.46 billion from Rp191.39 billion, in the preceding year. On the other hand, the Sales of the Alpha and Delta Products—which are Branded Ethical Product categories—respectively decreased by 23.3% and 12.3%, i.e. from Rp110.81 billion and Rp80.93 billion to Rp85.01 billion and Rp70.96 billion.
Sementara itu, Penjualan OTC Perseroan juga mengalami penurunan dari Rp104,36 miliar jadi Rp89,54 miliar. Penurunan penjualan obat tanpa resep yang mencapai 14,2% ini terutama disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi yang secara umum menurunkan daya beli masyarakat.
Meanwhile, the Company’s OTC Sales also decreased from Rp104.36 billion to Rp89.54 billion. The decrease in non-prescription drug sales, which reached 14.2%, was largely due to the sluggish economic growth that in general lowered purchasing power.
PENJUALAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PRODUK, 2014 VERSUS 2013 | NET SALES BY PRODUCT CATEGORY , 2014 VERSUS 2013 Keterangan
Obat bebas [OTC] Produk obat Alpha Produk obat Delta Produk obat Gamma Toll-in manufacturing
48
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
2014
2013
Rp juta | Rp million
Rp juta | Rp million
89,54 85,01 70,96 296,46 36,17
104,36 110,81 80,93 191,39 34,12
Naik [Turun] | Increase [Decrease Rp juta | Rp million [14,82] [25,80] [9,96] 105,07 2,05
Persen | Percent [14,2%] [23,3%] [12,3%] 54,9% 6,0%
Description
Over the counter [OTC] drugs Alpha product category Delta product category Gamma product category Toll-in manufacturing
6.3%
6.5%
15.
51. 3%
5%
2014
%
.7 36
Portofolio produk yang terjaga. 20
.0%
Balanced product portfolio.
2013
0%
27.
Walau terjadi peningkatan proporsi Penjualan Bersih Obat Generik [OGB] pada 2014, Phapros tetap menjaga portofolio penjualan produknya sehingga tetap memiliki kemampulabaan yang baik.
Despite the increased proportion of Generic Products [OGB} Net Sales in 2014, Phapros successfully maintained its product sales portfolio to ensure the Company's profitability.
.8%
36
OGB
Branded Ethical
OTC
Toll-in
Untuk toll-in manufacturing, pada 2014 Perseroan berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 6,0%, yaitu dari Rp34,12 menjadi Rp36,17 miliar. Pendapatan toll-in manufacturing pada 2014 ini juga 9,5% lebih tinggi dibanding anggaran. Dengan peningkatan berkelanjutan fasilitas produksi, tollin manufacturing diharapkan akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap Penjualan Bersih Perseroan. Dengan demikian, dapat diharapkan Margin Bruto Perseroan juga akan terus meningkat dalam jangka panjang, bahkan jangka menengah.
For toll-in manufacturing, in 2014 the Company made successful efforts in increasing its revenues by 6.0%, i.e. from Rp34.12 to Rp36.17 billion. The revenues from toll-in manufacturing in 2014 were also 9.5% higher than the budget plan. With the continuous improvement of production facilities, toll-in manufacturing is expected to provide a greater contribution to the Company’s Net Sales. Therefore, it can be expected that the Company’s Gross Margin will also continuously increase in the long-term, even the medium-term
Peningkatan proporsi OGB dalam portofolio penjualan Perseroan pada 2014, tak terhindarkan, membuat Margin Bruto menurun dari 61,6% menjadi 57,8%. Tetapi, perlu dicatat, Margin Bruto OGB sendiri mengalami peningkatan dari 39,0% menjadi 43,2%. Demikian pula Margin Bruto toll-in manufacturing, meningkat dari 67,1% menjadi 72,4%. Peningkatan Margin Bruto ini mengindikasikan bahwa Perseroan berhasil meningkatkan atau, setidaknya, menjaga efisiensi proses produksinya.
Increased OGB proportion in the Company's sales portfolio in 2014, inevitably, made the Company’s Gross Margin decrease from 61.6% to 57.8%. However, it should be noted, the Gross Margin OGB itself experienced increase from 39.0% to 43.2%. Similarly, the Gross Margin of toll-in manufacturing increased from 67.1% to 72.4%. The improved Gross Margins indicate that the Company has made successful efforts in improving or, at least, maintaining the efficiency of its production processes.
Keberhasilan dalam menjaga efisiensi proses bisnis juga terlihat dari Margin Usaha Perseroan yang hanya mengalami sedikit penurunan, dari 12,7% menjadi 12,4% di tengah penurunan Margin Bruto yang mencapai 3,8 percentage points. Hal ini menunjukkan keberhasilan Perseroan meminimasi peningkatan Beban Usaha, dari Rp254,85 miliar menjadi Rp262,39 miliar. Peningkatan Beban Usaha
The successful efforts in maintaining the efficiency of business processes is also apparent from the Company's Operating Margin which only slightly decreased, from 12.7% to 12.4% amidst the decline in Gross Margin, which reached 3.8 percentage points. This shows the Company’s successful efforts in minimizing the increase of Operating Expense, i.e. from Rp254.85 billion to Rp262.39 billion. The increase of Operating Expense
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
49
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
yang hanya 3,0% itu terutama berkat keberhasilan Perseroan menjaga peningkatan Beban Penjualan sehingga tak lebih dari 1,2%, yaitu menjadi Rp202,52 miliar dari Rp200,04 miliar, pada tahun sebelumnya.
which was only 3.0% was mainly due to the Company's successful efforts in maintaining the increase in Selling Expense by no more than 1.2%, i.e. to Rp202.52 billion from Rp200.04 billion, in the preceding year.
Pada 2014, penurunan proporsi Penjualan Produk OTC dan Etikal Bermerek diikuti oleh penurunan rasio Beban Penjualan terhadap Penjualan Bersih kedua Produk OND itu, yaitu dari 38,4% menjadi 35,0%. Hal ini menunjukkan bahwa, terkait penjualan, Perseroan sekali lagi berhasil mempertahankan efisiensi proses bisnisnya.
In 2014, the decline in the proportion of both OTC and Branded Ethical Products Sales was followed by a decrease in the HPP to Net Sales ratio of the two OND Products, i.e. from 38.4% to 35.0%. This indicates that, in relation with Sales, the Company once again made successful efforts in maintaining the efficiency of its business processes.
Lebih jauh lagi, Perseroan berhasil menjaga peningkatan Beban Penjualan sehingga tak lebih dari 1,2%, yaitu menjadi Rp202,52 miliar dari Rp200,04 miliar pada tahun sebelumnya. Keberhasilan ini, ditambah perolehan Pendapatan Lain-lain sebesar Rp5,05 miliar membuat Laba Tahun Berjalan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, 7,8%, menjadi Rp45,44 miliar dari Rp42,14 miliar. Pendapatan Lain-lain yang cukup tinggi ini [dibanding minus Rp3,55 miliar, pada 2013] terutama karena perolehan Laba Selisih Kurs Rp361,12 juta— jauh lebih baik dibanding pada tahun sebelumnya yang menderita Rugi Selisih Kurs Rp10,95 miliar.
Furthermore, the Company managed to maintain the increase in Selling Expense by no more than 1.2%, i.e. to Rp202.52 billion from Rp200.04 billion in the preceding year. The successful efforts, in addition to quite high Other Income amounted Rp5.05 billion made the Company’s Profit for the Year highly increase, 7.8%, to Rp45.44 billion from Rp42.14 billion. The quite high Other Income [compared to minus Rp3.55 billion, in 2013], was mainly due to Foreign Exchange Gain of Rp361.12 million—much, much higher than the Rp10.95 billion Foreign Exchange Loss the Company’s suffered in the preceding year.
Dengan Beban Komprehensif yang mencapai Rp9,66 juta, pada 2014 Perseroan membukukan peningkatan Laba Komprehensif 4,4%. Dengan peningkatan ini, Laba per Saham Perseroan meningkat hampir 8% dari Rp251 menjadi Rp270.
With the Comprehensive Expense amounted Rp9.66 million, in 2014 the Company recorded an increase of 4.4% in Comprehensive Income. With the increase, the Company's Earnings per Share increased nearly 8% from Rp251 become Rp270.
HARGA POKOK PENJUALAN BERDASARKAN KATEGORI PRODUK, 2014 VERSUS 2013 | COST OF GOODS SOLD BY PRODUCT CATEGORY , 2014 VERSUS 2013 Keterangan
Obat bebas [OTC] Produk obat Alpha Produk obat Delta Produk obat Gamma Toll-in manufacturing
2014
2013
Rp juta | Rp million
Rp juta | Rp million
31,36 17,19 17,19 168,47 9,97
Jika kondisi eksternal membaik, dapat diharapkan risiko kerugian nilai tukar rupiah maupun risiko
50
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
35,35 19,08 18,11 116,74 11,21
Naik [Turun] | Increase [Decrease Rp juta | Rp million [3,98] [1,89] [0,92] 51,73 1,24
Description
Persen | Percent [11,3%] [9,9%] [5,1%] 44,3% [11,0%]
Over the counter [OTC] drugs Alpha product category Delta product category Gamma product category Toll-in manufacturing
Provided that the external conditions would be better, it could be expected that the risk of both
Peluncuran Produk Pro TB Series. Pada 2014, selain tiga item produk Pro TB Series, Phapros juga meluncurkan lima item produk masa depan lainnya, termasuk Antimo Herbal dan Eucarbon Herbal.
Product Launching of Pro TB Series. In 2014, in addition to three product items of Pro TB Series, Phapros also launched five other future champions, including Antimo Herbal and Eucarbon Herbal .
tingginya harga bahan baku akan berkurang, sehingga Laba Perseroan tidak lagi mengalami tekanan berat. HPP dapat diharapkan akan turun. Lebih dari itu, daya beli masyarakat yang membaik juga dapat diharapkan akan meningkatkan proporsi penjualan produk OTC dan Produk Etikal Bermerek—bahkan pendapatan toll-in manufacturing yang bersifat fee-based— sehingga akan meningkatkan kemampulabaan Perseroan dalam jangka panjang.
foreign exchange loss and high raw material cost would be lowered, lifting the heavy pressure on the Company’s profit engine. HPP could be expected to be lower. Moreover, the improved purchasing power could also be expected to increase the proportion of OTC and Branded Ethical Products Sales—and even the fee-based toll-in manufacturing revenue—that would increase the Company’s profitability in the long- term.
Portofolio Penjualan Produk yang Terjaga Pada 2014, Penjualan Bersih Perseroan yang diperoleh dari Produk Etikal Bermerek dan OTC mengalami penurunan, dari 56,8% menjadi 42,5%. Tetapi, sekali lagi, hal itu sulit dihindarkan mengingat penyebabnya adalah faktor eksternal. Guna menjaga agar Margin tidak tergerus, Perseroan berupaya memenangkan persaingan untuk jenis produk OGB yang memberikan margin relatif tinggi.
Quality Product Sales Portfolio In 2014, the Company’s Net Sales from Branded Ethical and OTC products experienced decrease, i.e. from 56.8% to 42.5%. However, once again, that was quite inevitable since the causes were external factors. To keep the margins from eroding, the Company made efforts to win the competition for certain OGB products which provide relatively high margins.
Untuk Produk Etikal Bermerek, penurunan terbesar terjadi pada Produk Alpha yang pada tahun-tahun sebelumnya sekitar 40% penjualannya ditujukan ke rumah sakit publik. Penjualan Produk Delta, walau mengalami penurunan dibanding pada 2013, masih lebih tinggi dibanding anggaran. Perubahan orientasi pasar ke rumah sakit swasta diharapkan akan meningkatkan Penjualan Produk Etikal Bermerek, Alpha maupun Delta.
For Branded Ethical Products, the steepest decline suffered by Alpha Products which, in the previous years, approximately 40% their sales were aimed for public hospitals. Delta Product Sales, despite experienced decrease compared to in 2013, were still higher than the budget plan. Changing orientation to private hospital market is expected to improve Branded Ethical Product Sales, both the Alphas and the Deltas.
Untuk produk OTC, penurunan penjualan terutama disebabkan karena tidak tercapainya anggaran penjualan Antimo Tablet, Antimo Anak, dan Livron B Plex. Peningkatan distribusi ke gerai-gerai modern diharapkan akan meningkatkan penjualan obat bebas yang selama ini menjadi andalan Tim OTC
For OTC products, the decline in sales was largely due to the sales of Antimo Tablet, Antimo Anak, and Livron B Plex that did not meet the budget plan. Improvement of distribution to modern outlets is expected to increase the sales of the nonprescription drugs that have been the champions
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
51
52
Perseroan tersebut. Dengan peluncuran dua produk OTC baru, Eucarbon Herbal dan Antimo Herbal, pertumbuhan Penjualan OTC untuk jangka panjang juga dapat diharapkan akan terus meningkat.
of the Company's OTC team. With the launching of two new OTC products, Eucarbon Herbal and Antimo Herbal, the long-term growth of the Company’s OTC Sales could also be expected to continuously rise
Di bidang produksi, upaya untuk terus meningkatkan efisiensi didukung dengan penerapan secara konsisten prinsip operational excellence yang memungkinkan Perseroan memenuhi permintaan pasar yang berubah cepat. Sistem produksi yang memenuhi persyaratan cGMP dan ditunjang Phapros Quality System ini telah memungkinkan Bagian Produksi Perseroan menempatkan diri sebagai profit center.
In the production area, the efforts to continuously improve the efficiency have been achieved through the consistent implementation of operational excellence that allows the Company to meet rapidly changing market demands. The production system that complies cGMP requirements and is supported by the Phapros Quality System even allows the Company to make its Production Department a profit center.
Pada 2014, keberhasilan Perseroan dalam peningkatan efisiensi produksi bukan saja tercermin pada peningkatan pendapatan dari kegiatan toll-in manufacturing dan Penjualan OGB. Lebih dari itu, Perseroan juga berhasil menurunkan rasio HPP terhadap Penjualan Bersih kedua kategori produk yang bertumpu pada persaingan harga tersebut. Selain itu, keberhasilan Perseroan meraih Sertifikasi ISO 17025 untuk laboratorium kalibrasi dapat pula diharapkan akan meningkatkan pendapatan berbasis-fee dari kegiatan laboratorium.
In 2014, the Company’s successful efforts in improving its production efficiency were among others reflected on the high increase of revenue from toll-in manufacturing and OGB Sales. Moreover, the Company also managed to reduce Cost of Goods Sold to Net Sales ratio of the two product categories that rely on price competitiveness. In addition, the Company’s successful efforts in obtaining ISO 17025 Certification for its calibration laboratory could also be expected to increase fee-based income from laboratory activities.
Upaya lain yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja operasi Perseroan adalah peningkatan manajemen material, termasuk logistik dan pengadaan, sehingga terjadi
Other efforts made to continuously enhance the Company’s operating performance were improvements in material management, including logistics and procurement, that resulting in improved
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
penghematan biaya. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan peningkatan portofolio produk melalui pendekatan yang rasional terhadap item produk yang memberikan margin laba negatif atau terlalu rendah dan peluncuran berbagai produk baru, terutama OND yang memiliki peluang pasar besar, secara berkala. Untuk itu, Perseroan tak segan menggandeng mitra dari mancanegara yang memiliki teknologi dan paten andal.
cost efficiency. In addition, the Company also continued to make improvements on its product sales portfolio through rational approaches toward product items that gave a negative or low margin and the launch of new range of products, especially the OND which has huge potential market, regularly. To achieve the goal, the Company among others would make alliances with international partners that own technology and other patents.
Pada 2014, Perseroan meluncurkan delapan item produk baru, lima di antaranya adalah Produk Etikal Bermerek. Untuk 2014, Perseroan berencana meluncurkan sembilan item produk baru, tujuh di antaranya Produk Bermerek. Guna mendapatkan portofolio produk yang lebih menguntungkan, Perseroan akan terus memperbanyak produk OND, baik Produk Etikal Bermerek maupun OTC. Dengan peningkatan portofolio produk secara berkelanjutan ini, pangsa produk Perseroan yang diharapkan menjadi profit generator di masa mendatang akan lebih besar.
In 2014, the Company launched eight new product items, among them five were Branded Ethical Products. For 2014, the Company plans to launch nine new products, of which seven items will be Branded Products. To develop a more profitable product sales portfolio, the Company will continue to develop more OND products, both Branded Ethical and OTC. With the continuous improvement of product sales portfolio, the proportion of the Company's Net Sales on products expected to be the profit generator of the future would be higher.
Upaya terpadu yang dilakukan tersebut diharapkan akan membuat pertumbuhan bottom line Phapros di masa depan terus terjaga. Pertumbuhan Laba Bersih Perseroan yang terjaga pada gilirannya akan menunjang pengembangan berkelanjutan kinerja jangka panjang, antara lain melalui peningkatan investasi dari Saldo Laba yang semakin besar.
With the integrated efforts, it is expected that Phapros could continuously boost the growth of its bottom line. The excellent growth of te Company's Net Income would in turn support sustainable improvement of its long-term performance, among others through higher investments from Retained Earnings.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
53
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
KINERJA FUNGSIONAL FUNCTIONAL PERFORMANCE
Jejaring Bisnis yang Meluas
Broadening Business Networks
DI ERA SJSN Kesehatan ini, penggunaan Obat dengan Nama Dagang [OND], terutama Obat Etikal Bermerek, mungkin agak tersisih oleh Obat Generik [OGB]. Tetapi, bagi Phapros, kategori produk yang juga meliputi produk obat bebas [OTC] ini tetap merupakan komponen penting dalam portofolio penjualan produk Perseroan.
IN THE ERA of SJSN Kesehatan, the utilization of Branded Pharmaceutical Products [OND], particularly Branded Ethical, would likely be marginalized by Generic Drugs [OGB]. However, for Phapros, the product category that also includes over the counter [OTC] drugs, remains an important component of the Company's product sales portfolio.
Sebab itu, bagi Phapros, jejaring yang kuat dengan beragam mitra bisnis tetap merupakan salah satu kunci sukses. Maka, guna memperluas basis pelanggan, Perseroan terus melakukan upaya terpadu—mulai dari penerapan kebijakan pricing yang tepat sampai peningkatan layanan pelanggan secara berkesinambung.
Therefore, for Phapros, vast and strong networking with various business partners remains a key factor for achieving success. To broaden its customer base, the Company makes integrated efforts—from the implementation of appropriate pricing policies to continuous improvement on customer service.
Pada 2014, pendekatan ini tampak tidak memberikan hasil yang cukup memuaskan dengan menurunnya Penjualan Produk Etikal Bermerek. Tetapi, analisis yang lebih mendalam menunjukkan bahwa penurunan tersebut lebih disebabkan perubahan permintaan oleh rumah sakit publik yang, dengan penerapan SJSN Kesehatan, mengutamakan OGB dalam pengadaan obatnya. Padahal, rumah sakit publik masih merupakan pasar penting Produk Etikal Bermerek Perseroan, terutama Produk
In 2014, the integrated efforts seemed not to give quite satisfying results with the decline of Branded Ethical Drug Sales. However, a deeper analysis showed that the sales decline was due to changes in demands by public hospitals which, with the implementation of SJSN Kesehatan, prioritized the OGB in their drugs procurement. Unfortunately, public hospitals have still been important markets for the Company's Branded Ethical Products, particularly the Alpha Product Category that 30‒40%
PENJUALAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PRODUK, 2014 VERSUS 2013 | NET SALES BY PRODUCT CATEGORY , 2014 VERSUS 2013 Keterangan
Tablet Tablet salut Kapsul Injeksi Salep Sirup Cairan/Serbuk Campuran
54
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
2014
2013
Rp juta | Rp million
Rp juta | Rp million
569,57 206,64 29,68 44,09 0,65 0,62 53,81 0,86
733,92 180,87 71,56 46,65 0,91 0,95 23,04 0,06
Naik [Turun] | Increase [Decrease Rp juta | Rp million [164,35] 25,77 [41,88] [2,56] [0,26] [0,33] 30,77 0,80
Persen | Percent [22,4%] 14,2% [58,5%] [5,5%] [28,4%] [34,6] 133,5% 1.377,6%
Description
Tablets Coated tablets Capsules Injectables Ointments Syrups Liquids/Powders Mixtures
Produk OTC Andalan Phapros. Pada 2014, Phapros menambahkan Antimo Herbal pada lini produk Antimo—OTC andalan yang memenangkan Top Brand Awards.
Phapros' Championed OTC Products. In 2014, Phapros added Antimo Herbal into the line product of Antimo— its championed OTC that won the Top Brand Awards.
Kategori Alpha yang 30‒40% penjualannya diserap oleh rumah sakit milik Pemerintah itu.
of its sales are absorbed by the government-owned hospitals.
Untuk kategori produk OGB, Phapros telah memberikan respons yang baik terhadap perubahan pasar tersebut. Pada 2014, Perseroan berhasil meningkatkan Penjualan OGB tanpa terlalu banyak mengorbankan margin sehingga dapat membukukan pertumbuhan Laba Bersih yang cukup berarti. Tetapi, untuk Produk Etikal Bermerek, tahun pertama penerapan SJSN Kesehatan tersebut masih merupakan masa transisi bagi Perseroan.
For the OGB product category, Phapros has been making quite excellent response to the changing market. In 2014, the Company made successful efforts in boosting is OGB Sales without sacrificing too much margins, allowing it to record quite significant growth in Net Profit. However, for Branded Ethical Products, the first year of the implementation of the SJSN Kesehatan was still a transition period for the Company.
Belajar dari pengalaman itu, Phapros akan lebih fokus membidik pasar rumah sakit swasta untuk Produk Etikal Bermereknya. Dengan demikian, pendekatan terpadu yang biasa dilakukan Perseroan dapat meningkatkan atau, setidaknya, menjaga pertumbuhan jangka panjang penjualan produk yang menjanjikan margin lebih tebal tersebut.
Learning from the experiences, Phapros will be more focused targeting private hospital market for its Branded Ethical Products. The integrated approaches commonly taken by the Company may therefore increase or, at least, maintain the longterm growth in sales of products that provide higher margins.
Untuk Produk OTC, penurunan penjualan 14,2% yang terjadi pada 2014 memang terutama disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat, seiring penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB]. Penyebab lain kemungkinan adalah belum optimalnya ketersediaan Antimo Tablet, Livron B Plex dan produk OTC Perseroan lainnya di gerai-gerai modern. Peningkatan ketersediaan tersebut, yang berarti upaya lebih untuk mendekati masyarakat berdaya beli tinggi, dapat diharapkan akan dapat meningkatkan Penjualan OTC Perseroan.
For OTC products, the 14.2% decline in sales suffered in 2014 was largely due to weakened purchasing power, as the growth of the Country’s Gross Domestic Product [GDP] declining. Another possible cause was the availability of Antimo Tablet, Livron B Plex and the Company’s other OTC products in modern outlets that have yet to be optimized. By increasing the availability, putting more effort to get closer to communities of higher purchasing power, could be expected to increase the Company’s OTC Product Sales.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
55
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
Produk Branded Ethical Andalan Phapros. Pada 2014, Phapros antara lain menambah Pro TB4 Tablet, Pro TB3 Kid Tablet dan Spica Injeksi ke dalam jajaran produk Branded Ethical andalan masa depan.
Phapros' Championed Branded Ethical Products. In 2014, Phapros added Ardios tablet, Pro TB4 Tablet, Pro TB3 Kid Tablet and Spica Injection into the Company's future championed Branded Ethical.
Upaya berkelanjutan lain untuk peningkatan kinerja usaha Perseroan adalah pengembangan portofolio penjualan produk yang lebih seimbang, bukan sekadar peningkatan volume penjualan. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan pendapatan berbasis-fee, antara lain dalam bentuk toll-in manufacturing produk-produk bernilai tinggi.
Another continuous effort to improve the Company’s business performance was developing of the more balanced product sales portfolio, much more than just increasing sales volume. In addition, the Company continuously increased fee-based revenues, among others in the form of toll-in manufacturing of high-value products.
Pada 2014, upaya ini berhasil meningkatkan pendapatan dari toll-in manufacturing secara cukup berarti, 6,0%. Tetapi, karena Penjualan OGB mengalami peningkatan yang sangat tinggi, proporsi pendapatan berbasis-fee itu mengalami penurunan menjadi 6,3% dari 6,5%, pada tahun sebelumnya.
In 2014, the improvement efforts enable the Company to increase revenues from toll-in manufacturing quite significantly, 6.0%. However, because the OGB Sales experienced much higher increased, the proportion of the fee-based revenues decreased to 6.3% from 6.5%.
Upaya peningkatan kinerja secara berkesinambungan lain, yang bersifat jangka panjang sekaligus dapat memperluas basis pelanggan, adalah melalui penambahan jenis produk, terutama OND yang memberikan margin lebih tinggi. Pengembangan portofolio produk melalui pengembangan produk baru ini memerlukan upaya yang terkait dengan peningkatan proses bisnis yang lebih luas—mulai dari penelitian dan pengembangan [R&D] sampai ke produksi dan pemasaran. Pendekatan ini juga memerlukan upaya pemasaran yang lebih keras untuk menciptakan, bukan sekadar meningkatkan, permintaan.
The other continuous improvement efforts, that are both long-term and might broadening the Company's customers base, are through the offering of more products, particularly the OND that command higher margin. The improvement of product sales portfolio through the development of new products certainly requires efforts that are needed to improve broader business process—from research and development [R&D] to production and marketing. The approach also requires much harder marketing efforts to create, not just increase, market demands.
PRODUK YANG DILUNCURKAN PADA 2014 | PRODUCTS LAUNCHED IN 2014 Branded Ethical Drugs
Over the Counter [OTC] Drugs
• Eucarbon Herbal Tablet • Spica Injeksi • Antimo Herbal Sachet [Sirup] • Pro TB 4 Tablet • Pro TB 3 Kid Tablet • Meropros Injeksi • Diapros Tablet [Dispersible]
56
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Generic Drugs [OGB] • Zinc Tablet [Dispersible]
MITRA STRATEGIS PHAPROS | PHAPROS' STRATEGIC PARTNERS Perusahaan | Company
CF. Boehringer & Soeche GmbH, Germany American Cyanamide, Lederle Division, USA Lekj Ljubljana, Slovenia Trenka, Austria Schwabe, Germany WARF, USA
Sejak | Since 1960 1975 1987 1990 1995 1997
Perusahaan | Company
Sejak | Since
Shanghai Colorcon, USA - China Apogepha Arzneimittel GmbH, Germany Bilim Pharmaceutical, Turkey DSM Nutritional, the Netherland Implant Cast, South Korea F. Trenka, Vienna, Austria
2004 2005 2007 2008 2013 2014
Pada 2014, Phapros meluncurkan delapan item produk baru—di antaranya adalah lima Produk Etikal Bermerek dan dua produk OTC [berupa herbal]. Selain itu, Perseroan juga mempersiapkan sembilan item produk baru lainnya, tujuh di antaranya Produk Etikal Bermerek dan dua OGB, yang akan diluncurkan secara bertahap pada 2015.
In 2014, Phapros launched eight items of new products—among them five were Branded Ethical and two were OGB products [herbals]. In addition, the Company also made ready nine other new products, among them seven items were Branded Ethical and three were OTC products, that will be launched gradually throughout 2015.
Penyediaan produk baru, terutama obat dengan nama dagang [OND], baik Produk Etikal Bermerek maupun OTC, dapat diharapkan akan menjadi profit generator yang kuat dalam struktur bisnis Phapros, mendukung pencapaian tujuan jangka panjang Perseroan. Sementara itu, portofolio OGB yang lengkap akan memperkuat posisi Perseroan di era SJSN Kesehatan yang mengutamakan OGB untuk pengadaan obat publik itu.
Provision new products, especially those of ownbrand [OND], both Branded Ethical and OTC Products, could be expected to become a powerful profit generator within Phapros’ business structure, making the Company better able to achieve its longterm goals. Meanwhile, a complete OGB portfolio would strengthen the Company's position in the era of SJSN Kesehatan that prioritizes OGB for the procurement of public drugs.
Guna pengembangan produk andalan baru, Phapros tak segan menggandeng mitra dari mancanegara yang memiliki teknologi dan/atau merek yang diperlukan untuk pengembangan jangka panjang Perseroan. Pada 2014, Perseroan berhasil merebut kepercayaan F. Trenka, perusahaan farmasi terkemuka yang berpusat di Wina, Austria, untuk memproduksi dan memasarkan Eucarbon Herbal Tablet di Indonesia. Dikenal luas di Eropa sejak 1909, pencahar berbahan aktif alami ini adalah produk legendaris yang telah beredar di lebih dari 70 negara.
To develop new champion product[s], Phapros may take new partner[s] possessing the needed technology and/or brand to achieve the Company's long-term goals. In 2014, the Company made successful efforts in winning the trust from F. Trenka, a leading pharmaceutical company headquartered in Vienna, Austria, to manufacture and market Eucarbon Herbal Tablet in Indonesia. Widely known in Europe since 1909, the laxative with natural active ingredient is a legendary product that has been distributed in more than 70 countries.
Selama ini Phapros telah membuktikan diri mampu menempatkan diri sebagai mitra terpercaya perusahaan pemilik teknologi dari mancanegara. Kenyataannya, beberapa nama besar di industri farmasi global, termasuk Boehringer & Soeche GmbH [Jerman] yang telah menjadi mitra strategis Perseroan selama lebih
So far, Phapros has been proving itself a trusted partner to international companies possessing technology. In fact, some big names among global pharmaceutical companies, including Boehringer & Soeche GmbH [Germany] have been Phapros’ strategic partner for more than five decades and
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
57
Tinjauan Umum General Review
58
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
dari lima dasawarsa dan Lederle Division dari American Cyanamide yang telah hampir empat dasawarsa.
Lederle Division of American Cyanamide for nearly four decades.
Sumberdaya Manusia yang Profesional Guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, Phapros tidak sekadar mengupayakan produk kesehatan yang lengkap dengan kualitas terbaik, tetapi menyediakan pula pelayanan informasi kesehatan terkait. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan yang tersebar luas di seluruh Nusantara, pada 2014 Phapros terus memperkuat barisan sumberdaya manusia [SDM]-nya, termasuk dengan melakukan road show guna menjaring SDM terbaik.
Professional Human Resources To satisfy the diverse needs of its customers, Phapros does not merely strive to offer the best, complete pharmaceutical product ranges but also provides information services in health sector associated with our products. To provide better services to our customers that widely scattered throughout the Archipelago, in 2014 Phapros continuously improved its human resources [HR], including by doing road shows to recruit the best possible HR.
Dalam hal komposisi SDM, pada 2014 Perseroan berhasil menjaga rasio karyawan operasional terhadap karyawan total tetap tinggi, di atas 90%. Organisasi yang terjaga ramping ini diharapkan akan membawa Perseroan untuk lebih berorientasi pasar.
In term of human resources composition, in 2014 the Company managed to maintain the ratio of operational employees to total employees to remain high, above 90%. The lean organization is expected to make the Company more market oriented.
Guna meningkatkan SDM, Phapros menanam investasi yang cukup besar dalam bentuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Pada 2014, Perseroan membelanjakan Rp724,70 juta untuk pendidikan dan latihan, meningkat dari Rp663,90 juta pada tahun sebelumnya.
To improve its human resources which are Phapros' most important assets, the Company make quite big investment in form of continuing training and education. In 2014, the Company spent Rp724.70 million for training and education, a slight increase from Rp663.90 billion spent in the preceding year.
Untuk meningkatkan motivasi kerja, Manajemen mengupayakan tingkat kesejahteraan karyawan yang memadai. Pada 2014, Perseroan memberi fasilitas kesehatan senilai Rp9,70 miliar, meningkat 6% dibanding tahun sebelumnya.
To boost morale, the management improved compensation and benefit packages to employees. In 2014, the Company provided health care facilities worth Rp9.70 billion, an increase of 6% over the preceding year.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA PHAPROS | COMPOSITION OF PHAPROS' HUMAN RESOURCES Departemen Pemasaran Non-pemasaran Sub-Jumlah Jumlah
2014
2013
Operational
Non-ops
Operational
Non-ops
457 770 1.227
54 66 120
407 863 1.270
49 66 115
1.347
1.385
Department Marketing Non-marketing Sub-Total Total
Di sisi lain, untuk memberikan tantangan kepada seluruh jajaran Phapros, Manajemen menetapkan target peningkatan kinerja yang tinggi. Penilaian kinerja karyawan dilakukan dengan metode berbasis Key Performance Indicators [KPI] dan Kompetensi, dan hasilnya digunakan untuk menetapkan bonus bagi mereka. Dengan sistem yang mengedepankan fairness ini, diharapkan karyawan terdorong melakukan terobosan berarti di semua bagian, terutama yang bersifat operasional seperti pemasaran dan produksi.
On the other hand, to pose a challenge to the Company’s employees at all levels, the Management sets high target on financial performance. To assess the employees’ performance, the Key Performance Indicators [KPI] and Competency-Based method, and the results are used to determine their bonus. With the system that promotes fairness, it is expected that the employees of all departments will be encouraged to make breakthroughs, especially those that are operational such as marketing and production.
Dalam hal manajemen yang lebih luas, Perseroan terus menyempurnakan mekanisme Tatakelola Perusahaan yang Baik [GCG]. Upaya untuk terus meningkatkan praktek bisnis Perseroan yang prudent ini dapat diharapkan akan lebih mengarahkan Phapros untuk mencapai tujuan jangka panjangnya, seperti yang tersurat dalam Visi dan Misi Perseroan.
In term of management in general, Phapros continuously improved the mechanism of Good Corporate Governance [GCG]. The endeavor to continuously improve the Company's prudent business practice is expected to make Phapros better able in achieving its long-term goals that are expressed in its Corporate Vision and Mission.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
59
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
STRATEGI & PROSPEK USAHA 2015 BUSINESS PROSPECTS & STRATEGIES OF 2015
60
TAHUN 2015 merupakan tahun dengan tantangan ganda bagi industri farmasi nasional. Pada 2015, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA] akan membuat persaingan di pasar domestik semakin ketat dengan semakin banyaknya perusahaan farmasi besar asing yang bebas memasarkan produk mereka ke Indonesia.
THE YEAR 2015 is a year of double challenges for the national pharmaceutical industry. In 2015, the implementation of the ASEAN Economic Community [AEC] will make the competition in the domestic market much keener with more competition from big, foreign pharmaceutical companies to freely market their products to Indonesia.
Namun demikian, pasar ASEAN yang terbuka itu akan membuka peluang besar bagi perusahaan farmasi nasional untuk menggarap pasar regional. Telah berhasil menembus pasar Kamboja pada 2014, Phapros akan terus meningkatkan ekspor ke pasar negara ASEAN lainnya.
However, the ASEAN open market will also open up great opportunities for the national pharmaceutical companies to work on the regional market. Has been successful in penetrating the Cambodia market in 2014, Phapros will continuously increase its export to other ASEAN country’s markets.
Tantangan lain adalah Sistem Jaminan Sosial Nasional [SJSN] Kesehatan. Mulai diterapkan pada 1 Januari 2014, sistem asuransi sosial ini akan terus diperluas dan menjadi jaminan kesehatan semesta pada 2019. Dengan demikian, permintaan obat generik [OGB] dapat dipastikan akan semakin tinggi, dan mungkin akan kian menekan permintaan Obat dengan Merek Dagang [OND], terutama Obat Etikal Bermerek.
The other challenge is the National Social Security System on Health [SJSN Kesehatan]. Has been implemented since 1 January 2014, the social insurance system will continue to be expanded, becoming a universal health insurance by 2019. Therefore, demands for generic drugs [OGB] will certainly be higher, and may be increasingly squeeze out the demands for Branded Pharmaceutical Products [OND], particularly Branded Ethical Drugs.
Untuk memenangkan persaingan di kategori produk OGB, hanya ada satu strategi ampuh: Competitive pricing. Maka, guna meningkatkan kinerja usahanya secara berkelanjutan, pada 2015 Phapros akan meneruskan upaya peningkatan efisiensi produksi dan menambah produk OGB yang ditawarkan, terutama dengan jenis OGB yang memberikan margin cukup baik.
To win the competition in the OGB product category of, there is only one effective strategy: Competitive pricing. Thus, to continuously improve its business performance, in 2015 Phapros will continue its efforts to improve production efficiency and offer more OGB products, particularly the OGB items which provide quite good margins
Selain itu, Perseroan juga akan terus mengembangkan produk OND yang unik guna mengembangkan portofolio produk yang lebih seimbang dan memperluas basis pendapatan usaha. Secara bertahap, Perseroan akan meluncurkan sembilan produk baru—tujuh di antaranya Obat Etikal Bermerek yang menjanjikan margin tinggi dan dua OGB.
In addition, the Company will also continue to develop unique OND products OND in order to develop a more balanced product portfolio and expand its revenue base. Gradually, the Company will launch nine new products—among them seven will be Branded Ethical Drugs that provide high margins and two OGB.
Lebih jauh lagi, dengan efisiensi produksi yang kian meningkat, Perseroan akan mengupayakan peningkatan pendapatan berbasis-fee melalui toll-in manufacturing. Dan, dengan perolehan Sertifikasi ISO 17025 pada 2014, dapat pula diharapkan peningkatan pendapatan berbasis fee melalui jasa pelayanan kalibrasi.
Furthermore, with the increasingly higher production efficiency, the Company will strive to increase feebased income through toll-in manufacturing. And, with the obtainment of ISO 17025 Certification in 2014, it could also be expected to increase fee-based income through calibration services.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Guna memperkuat mesin pertumbuhan masa depan dengan produk-produk inovatif, Perseroan akan terus meningkatkan pengembangan bisnis, termasuk mengupayakan kerjasama dengan korporasi global pemilik teknologi dan/atau merek dari mancanegara.
In order to strengthen its future engines of growth with innovative products, the Company strives to improve business development, including by seeking strategic cooperation with global companies possessing technology and/or brands.
Untuk 2015, Manajemen yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik dibanding pada 2014, dengan terbentuknya pemerintahan baru yang stabil. Kondisi ekonomi makro yang membaik diharapkan akan meningkatkan nilai tukar rupiah ke tingkat yang lebih menguntungkan.
The Management believes that in 2015 Indonesia’s economic growth will be higher than that in 2014, with the establishment of the new stable government. The improvement of macroeconomic conditions are expected to strengthen the rupiah value to a more favorable rate.
Dengan demikian, produk OND baru dan yang akan diluncurkan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti pada Penjualan Bersih maupun Laba Perseroan. Menurut Business Monitor Indonesia [BMI], pasar farmasi nasional masih akan tumbuh rata-rata lebih dari 10% per tahun, menembus angka Rp102,05 triliun pada 2020, atau hampir dua kali lipat pasar farmasi pada 2013.
Phapros’ new and to be launched OND products will therefore give significant contribution to both the Company’s Net Sales and Net Income. According to Business Monitor Indonesia [BMI], the national pharmaceutical market will still grow more than 10% annually, to over Rp102.05 trillion by 2020, or almost double the pharmaceutical market in 2013.
Perseroan juga akan meningkatkan produk OGB yang ditawarkan, yang pasarnya akan tumbuh semakin tinggi dengan makin meluasnya jangkauan SJSN Kesehatan. Untuk itu, Perseroan bukan hanya akan terus meningkatkan efisiensi produksi OGB, melainkan seluruh proses bisnis produk tak bermerek ini, guna memastikan daya saingnya secara berkelanjutan.
The company will also increase the OGB products offering which market is expected to grow increasingly higher with the rapidly expanding coverage of SJSN Kesehatan. The Company not only will continuously improve the efficiency of OGB production, but the entire business process of the non-branded products to ensure its competitiveness in a sustainable manner.
Dengan strategi berganda tersebut, Phapros— yang telah dikenal sebagai salah satu dari sedikit produsen utama OGB sekaligus pemilik sejumlah OND terkemuka—posisi terbaik dalam peta persaingan Industri Farmasi Indonesia yang berubah cepat. Lebih dari itu, upaya peningkatan penetrasi pasar ekspor yang dilakukan juga dapat diharapkan akan mengibarkan Perseroan sebagai salah satu pemain regional yang dikenal luas, setidaknya dalam jangka panjang.
With the multipronged strategies, Phapros—that has been well-known as one of the few major manufacturers of OGB which also owns a number of leading OND—will be in the best position in the rapidly changing competition map of Indonesia's pharmaceutical industry. Moreover, the Company’s efforts to increase penetration to export markets could also be expected to establish the Company as one of the well-known regional players, at least in the long-term.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
61
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
SUMBER DAYA MANUSIA PHAPROS PHAPROS’ HUMAN RESOURCES
62
DI ERA globalisasi ini, sumberdaya manusia [SDM] merupakan aset terpenting untuk memenangkan persaingan usaha yang ketat. Phapros menyadari bahwa SDM memiliki posisi yang strategis dalam pencapaian Visi Korporasi. Sebab itu, guna mengembangkan kualitas barisan SDM agar siap menghadapi tantangan yang kian berat, Perseroan secara berkesinambungan melakukan upaya peningkatan profesionalisme SDM melalui pengembangan kompetensi.
IN THE ERA of globalization, human resources [HR] are important assets to win the keen competition. Phapros realizes that HR has a strategic significance in the achievement of the Company’s Vision. Therefore, in order to improve the quality of its human resources, allowing its workforce to be better prepared for the increasingly greater challenges, the Company makes continuous efforts to improve its HR capacity through various competency development programs.
Komposisi SDM Phapros Sebagai sebuah perusahaan yang terus bertumbuh, Phapros membutuhkan SDM yang kompeten di bidangnya. Salah satu cara untuk menjaring SDM berkualitas adalah dengan melakukan rekrutmen secara terarah. Untuk itu, sejak 2013 Phapros melakukan roadshow guna mendapatkan SDM yang unggul dari seluruh Indonesia. Pada 2014, upaya rekrutmen dilakukan di berbagai kota, termasuk Malang , Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Pontianak, Jambi, Palembang dan Jakarta.
Phapros' HR Composition As an ever growing company, Phapros requires competent human resources in his/her fields. Among the better ways to attract quality human resources is to conduct well-planned, direct recruitment. To that end, since 2013 Phapros makes roadshows in order to recruit excellent human resources from all over Indonesia. In 2014, the recruitments were carried out in various cities, including Malang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Pontianak, Jambi, Palembang and Jakarta.
Di setiap kota besar tersebut, Phapros mendapat sambutan yang baik. Sepanjang 2014, tercatat bahwa 175 posisi yang ditawarkan mengundang 1.025 pelamar. Jumlah ini belum termasuk pelamar yang menghubungi Perseroan melalui situs Web, surat elekronik [surel] , dan media lainnya.
In each of those big cities, Phapros’ recruitment event attracted many, many applicants. Throughout 2014, it is noted that for 175 positions offered there were 1,025 applicants. And this did not include applicants who contacted the Company through its website, electronic mail [e-mail], and other media.
Sampai dengan 31 Desember 2014, Phapros memiliki 1.347 karyawan—menurun 3% dari 1.385 karyawan pada 2013. Penurunan yang terjadi di tengah rekrutmen yang dilakukan tersebut mengindikasikan upaya peningkatan kualitas SDM Perseroan.
As of 31 December 2014, Phapros had 1,347 employees—a 3% decrease from 1,385 employees in 2013. The decline that occurred in the midst of the recruitment indicates the Company's efforts to improve the quality of its human resources.
Selain itu, pada 2014 Phapros juga melakukan upaya peningkatan efisiensi melalui pengembangan struktur manajemen yang lebih ramping, terutama di lapis menengah-bawah. Di sisi lain, Perseroan memperkuat jajaran fungsional. Dengan Manajemen yang lebih ramping dapat diharapkan Perseroan lebih responsif terhadap perubahan pasar, terutama di lapangan.
In addition, in 2014 Phapros also make efforts to improve the efficiency by developing a leaner management structure, particularly in the lowermiddle levels. On the other hand, the Company strengthened its functional layers. With a leaner management, it could be expected that the Company would be more responsive to market changes, especially in the frontline.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
SDM PHAPROS BERDASARKAN TINGKAT JABATAN | PHAPROS' HUMAN RESOURCES BY RANK Tingkat Jabatan | Rank Direktur | Director Manajer | Manager Asisten Manajer | Assistant Manager Fungsional | Functional Supervisor | Supervisor Officer | Officer Administrasi | Administration Operasional | Operational Jumlah | Total
Tahun | Year 2014
2013
2012
4 15 63 52 99 413 129 572 1.347
4 14 72 49 103 366 138 639 1.385
4 15 76 49 103 364 144 370 1.125
Upaya peningkatan kualitas SDM Phapros juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan karyawan Perseroan. Pada 2014, jumlah karyawan yang memiliki pendidikan pascasarjana, sarjana, maupun diploma [D3] rata-rata mengalami kenaikan hingga 14% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, barisan karyawan yang berpendidikan SLTA menurun 10%.
HR Composition by RANK 2104
0.3% 1.1% 4.7%
3.9% 7.3% 30.7%
9.6% 42.5%
Efforts to improve the quality of Phapros’ HR can also be seen from the level of education of the Company’s employees. In 2014, the number of employees with education of postgraduate, undergraduate, and diploma [D3] in average experienced increase up to 14% from the preceding year. On the other hand, the Company’s workforce with high school education decreased by 10%.
SDM PHAPROS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN | PHAPROS' HUMAN RESOURCES BY EDUCATION Tahun | Year
Pendidikan | Education
2014
2013
2012
Pasca Sarjana | Postgraduate Sarjana [S1] | Bachelor Diploma [D3] | Polytechnic SLTA | High school Jumlah | Total
13 384 189 751 1.347
10 349 183 843 1.385
10 342 170 603 1.125
HR Composition by EDUCATION 2014
1.0% 28.5%
Sementara itu, dari sisi usia, SDM Phapros mengalami peremajaan dengan meningkatnya proporsi karyawan berusia 25‒35 tahun dan menurunnya proporsi karyawan berusia >55 tahun. Namun demikian, sebaran SDM Perseroan relatif merata untuk setiap tingkat usia.
14.0% 55.8%
Meanwhile, in terms of age, Phapros' HR experienced rejuvenation with the increasing proportion of employees aged 25‒35 years and the declining proportion of employees aged >55 years. However, the Company's HR is evenly distributed by age.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
63
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Kinerja Fungsional Functional Performance
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
SDM PHAPROS BERDASARKAN USIA | PHAPROS' HUMAN RESOURCES BY AGE
64
Tahun | Year
Usia | Age
2014
2013
2012
<25 25–35 35–45 45–55 >55 Jumlah | Total
294 385 382 285 1 1.347
343 378 412 238 14 1.385
87 403 421 201 13 1.125
HR Composition by AGE 2014
21.8% 28.6%
28.4% 21.2%
Di bawah arahan Tim Manajemen yang berpengalaman, dengan barisan karyawan yang lebih dinamis diharapkan Perseroan menjadi lebih gesit menghadapi persaingan yang bisa dipastikan akan semakin ketat.
Under the direction of experienced Management Team, with a more dynamic employees line-up, it is expected that the Company will be more agile to weather the competition that will certainly be increasingly keener.
Pengembangan Sumberdaya Manusia Phapros terus melakukan peningkatan kompetensi di bidang SDM melalui program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi [CompetenceBased Human Resource Management, CBHRM]. Dengan sistem CBHRM ini diharapkan dapat dikembangkan SDM berdaya saing tinggi yang mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi Perseroan.
Human Resource Development Phapros continuously improve the competence of its human resources through Competence-Based Human Resource Management [CBHRM] program. With the CBHRM system, it is expected that the Company able to develop highly competitive human resources capable to answer every challenge faced by the Company.
Phapros mengelompokkan kompetensi ke dalam dua jenis. Pertama, soft competence yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi peran.
Phapros grouped competencies into two types. First, soft competence consisting of core competencies and role competence.
Kompetensi inti adalah kompetensi yang diturunkan dari visi, misi, budaya, dan strategi Perseroan—wajib dimiliki oleh seluruh insan Phapros. Sementara itu, kompetensi peran adalah kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan peran manajerial di lingkungan Phapros.
Core competence is the competencies derived from the Company's vision, mission, culture, and strategy— they are compulsory for Phapros people. Meanwhile, role competence is the competencies needed for managerial role[s] within Phapros.
Jenis kompetensi kedua, hard competence, adalah kompetensi berupa kompetensi fungsional. Sesuai namanya, kompetensi ini diperlukan sesuai dengan tuntutan suatu jabatan pada setiap kelompok jabatan [job family].
The second type of competence, hard competence, is competencies in the form of functional competence. As the name implies, this competence is required in accordance with the demands of a position at each position group [job family].
Secara skematis, ruang lingkup model kompetensi Phapros adalah seperti berikut:
Schematically, the scopes of Phapros competence model are as follows:
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
0.1%
MODEL KOMPETENSI PHAPROS | PHAPROS' COMPETENCY MODEL Kompetensi Inti | Core Competence Diturunkan dari visi, misi, & strategi perusahaan. Berlaku untuk semua karyawan. Derived from corporate vision, mission, & strategy. Applies to employees at all levels.
SPIRIT Strive for excellence, Professional, Integrity, Respect to customers, Innovations, Teamwork
Kompetensi Peran | Role Competence Kompetensi manajerial yang mendukung suatu fungsi jabatan. Managerial competence that supports rank functions.
Kompetensi Functional | Functional Competence Kompetensi teknis yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Technical competence that fit with the field of work.
Leadership, Planning & Organizing, Business Problem Solving, Business Relationship, Developing others Utama
Marketing
Produksi
Keuangan
BD Pengadaan Corsec. SPI ERM
OTC Ethical OGB Delta
PPIC Produksi QO PPP Engineering
TI Akuntansi Keuangan SDM & Umum
Kompetensi Fungsional [4 Direktorat + 18 Departemen]
Phapros meletakkan kompetensi fungsional sebagai dasar bagi seorang karyawan untuk menduduki suatu jabatan. Selain itu, karyawan yang menduduki jabatan tersebut juga harus menguasai kompetensi inti dan kompetensi peran, sesuai dengan masingmasing tingkat jabatan yang dipangku.
Phapros regards functional competence as a basis for an employee to hold an office position. In addition, employees who occupy these positions also have to master the core competence aas well as the role competence, in accordance with each level of positions he/she held.
Pada 2014, Phapros telah menyelesaikan keseluruhan penilaian soft competence seluruh karyawan, mulai dari tingkat Manajer dan Asisten Manajer sampai Supervisor dan Staf Fungsional yang keseluruhannya mencapai 235 orang. Dimulai sejak November 2012, Perseroan telah melakukan penilaian untuk pemetaan kompetensi karyawan yang hasilnya digunakan sebagai dasar pengembangan SDM . Selama 2014, Phapros juga melakukan pemetaan hard competence bagi seluruh karyawan.
In 2014, Phapros has completed assessments on all soft competence for employees company-wide, ranging from the level of Manager and Assistant Manager to Supervisor and Functional Staff for a total of 235 personnel. Since November 2012, the Company has made assessments for employee competency mapping of which the results are used as the basis for human resources development. Throughout 2014, Phapros was also doing hard competence mapping on the entire employees.
Untuk pengembangan komptensi tersebut, biaya pelatihan yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 2014 mencapai Rp724,7 juta, meningkat 8,4% dibandingkan dengan pada 2013 yang sebesar Rp663,9 juta. Peningkatan biaya pengembangan karyawan ini merupakan bukti komitmen Phapros dalam pengembangan SDM yang berkualitas.
For the competence development, training costs incurred by the Company in 2014 reached Rp724.7 million, an increase of 8.4% compared with the Rp663.9 million expended in 2013. The increased expenditure for employee development is a testament to Phapros' commitment in the development of quality human resources.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
65
Tinjauan Umum General Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
PENDIDIKAN & PELATIHAN PADA 2014 | EDUCATION & TRAINING & EDUCATION IN 2004 Program
Jumlah Peserta | No. of Attendees
Pelatihan | Training
Kompetensi inti | Core competence
3
150
• Creative Thinking • Innovation
Kompetensi peran | Role-based competence
1
25
• Leadership • Teamwork
Jenis Kompetensi | Type of Competence
Kompetensi fungsional 168 | Function-based Competence
66
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
903
• Pelatihan Direksi: ÌÌ Executive Briefing Based on ISO 31000 ÌÌ Indonesia Affiliate Annual Conference ÌÌ Uji Disolusi Terbanding & Bioekivalensi ÌÌ Supply Chain Management & Enterprise Assets • Pelatihan Bidang Keuangan dan Umum: ÌÌ Tax Planning & Tax Management ÌÌ Financial GL Report Training ÌÌ Penyusunan Annual Report ÌÌ Pelatihan Penyusunan Anggaran ÌÌ Cash & Treasury Management ÌÌ Supply Chain Management ÌÌ QAD for Financial ÌÌ Pedoman Akuntansi PKBL BUMN 2014 ÌÌ Pelatihan Auditor ÌÌ Pelatihan AMDAL ÌÌ Bahasa Inggris ÌÌ User Software Alfresco • Pelatihan Bidang Produksi dan Teknik: ÌÌ Experimental Design ÌÌ Pharmaceutical Technology Training ÌÌ Training Good Weighing Practice ÌÌ Sharing Circle CPOB 2012 ÌÌ Quality Risk Management ÌÌ Symposium on the Assurance of Medical Product ÌÌ Sharing Circle “PQR” ÌÌ Pelatihan Uji Disolusi Terbanding & Bioekivalensi ÌÌ Quality by Design ÌÌ Training “Waters Column” Column Technology and Its Characteristics ÌÌ Supply Chain Management & Enterprise Assets ÌÌ Colorcon Film Coating and Formulation Technology ÌÌ Validation Methods ÌÌ Chemical Surface & Thermal Bio-Decontamination ÌÌ Edukasi Diabetes Mellitus • Pelatihan Bidang Marketing dan Penjualan: ÌÌ Basic Training for Marketing ÌÌ Strategic Marketing Planning ÌÌ Product Knowledge ÌÌ Effective Writing ÌÌ Sales Management
Sistem Manajemen Kinerja SDM Phapros memandang pengelolaan kinerja karyawan merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan pencapaian kinerja Perseroan. Phapros menilai sistem manajemen kinerja adalah tanggung jawab bersama antara bawahan dan atasan langsung guna mendukung kesuksesan bisnis Perseroan dan keberhasilan karir profesional individu karyawan.
HR Performance Management System Phapros considers the management of employee performance is one of the keys for the Company to achieve successful performance. Phapros regards the performance management system is a shared responsibility between subordinates and direct superiors to support both the Company's success in business and the individual employee’s success in career.
Salah satu bagian penting dalam sistem manajemen kinerja adalah penilaian kinerja yang merupakan sarana untuk mempertimbangkan reward dan punishment. Pemberian reward dilakukan guna memacu pegawai untuk terus berkembang, berkompetisi, dan berkreasi.
One crucial part of the performance management system is performance assessment which is a means to consider rewards and punishments. Reward[s] is given to encourage employees to continuously grow, compete, and being creative.
Untuk penilaian kinerja, Phapros menerapkan sistem penilaian yang komprehensif. Dengan penerapan sistem ini diharapkan hasil penilaian kinerja itu mencerminkan keadilan. Apalagi, hasil penilaian kinerja tersebut menjadi dasar dalam pemberian bonus kepada karyawan, sehingga diharapkan betulbetul obyektif—sesuai kinerja.
In assessing the employees’ performance, Phapros implements a comprehensive assessment system. With the system, it is expected that the result of the performance assessment truly reflect the Company’s fairness culture. The performance evaluation result is expected to be the basis for awarding bonuses to the Company’s employees, which is truly objective—performance-oriented.
Pada 2014, penilaian kinerja berbasis KPI [Key Performance Indicator] dan Kompetensi telah dilakukan untuk karyawan tingkat Manajer. Diharapkan, pada penilaian kinerja 2015 seluruh karyawan pimpinan akan mendapat penilaian berbasis-KPI.
In 2014, KPI [Key Performance Indicators] and Competence-based performance evaluation have been made for employees of manager level. It is expected that, in the 2015 performance evaluation, all employees of higher level will be evaluated with the KPI-based system.
Hubungan Industrial Hubungan industrial di Phapros dilandasi dengan semangat semua pihak untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan dan Karyawan. Karyawan mencurahkan kemampuannya dalam bekerja melalui kompetensi yang dimilikinya untuk kemajuan Perseroan. Di sisi lain, Perseroan menyediakan fasilitas kerja yang mendukung, sehingga seluruh insan Phapros dapat nyaman bekerja. Selain itu, Perseroan juga memberikan seluruh hak karyawan sebagaimana yang diamanatkan dalam undangundang, serta beragam benefit lainnya.
Industrial Relations Industrial relations in Phapros are based on the spirit that all parties need to give the best for both the Company and the Employees. The employees devote his ability through hard work with his/ her competence for the Company’s to progress and prosper. On the other hand, the Company provides the supporting facilities, allowing all the Phapros people to work comfortably. In addition, the Company also gives all the rights belong to the employees as mandated by the law, as well as various other benefits.
Dengan semangat saling menghargai dan saling bersinergi antara karyawan dan perusahaan, sepanjang 2014 tidak pernah terjadi protes maupun demonstrasi karyawan pada Perseroan. Pada 2014 juga telah dimulai perundingan Perjanjian Kerja Bersama [PKB] untuk periode 2015–2016. PKB tersebut akan memuat syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban kedua belah pihak berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
With the spirit of mutual respect and synergism between the employees and the company, throughout 2014 there were no employee complain let alone demonstration to the Company. In 2014, negotiation on Perjanjian Kerja Bersama [PKB] for the period of 2015‒2016 has also been started. The PKB will contain the terms of employment as well as the rights and obligations of both parties under the provisions of the law.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
67
Tinjauan Umum General Review
68
Kinerja Keuangan Financial Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
Kinerja Fungsional Functional Performance
Strategi & Prospek Usaha 2015 2015 Business Prospects & Strategies
Sumber Daya Manusia Phapros Phapros' Human Resources
Seiring perkembangan waktu, Perseroan juga memberikan kenaikan pendapatan berupa tunjangan makan, tunjangan perumahan dan tunjangan jabatan untuk manajer serta perubahan pembagian Jasa Produksi Berbasis Kinerja. Pada 2014, Perseroan telah merencanakan acara rekreasi karyawan beserta keluarga intinya untuk akhir tahun. Tetapi, karena satu dan lain hal, pelaksanaan rekreasi bersama tersebut ditunda hingga awal 2015.
Over the years, the Company also gives rise to the form of meal allowances, housing allowances and special allowances for managers as well as changes in the distribution of Performance-Based Bonuses. In 2014, the Company has planned recreational events for employees and their immediate family for the end of the year. However, for one reason or another, the implementation of the event was postponed to early 2015.
Fasilitas Kesejahteraan Karyawan Phapros yakin bahwa peningkatan kesejahtaraan karyawan akan berdampak positif pada produktivitas Perseroan. Karena itu, Perseroan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan—salah satunya dengan menyediakan fasilitas kesehatan bagi seluruh karyawan dan anggota keluarga inti mereka. Pada 2014, tercatat bahwa Perseroan memberikan fasilitas kesehatan senilai Rp9,7 miliar, meningkat 6% dibanding pada tahun sebelumnya.
Employee Benefits Phapros is convinced that the improvement of employees’ well-being will have a positive impact on the Company’s productivity. The Company therefore continuously strives to improve the welfare of its employees—among other by providing health benefits for all employees and their immediate family members. In 2014, it was noted that the Company spent Rp9.7 billion on health benefits, an increase of 6% over the preceding year.
Pada 2015, dengan ketentuan Pemerintah yang mewajibkan semua karyawan instansi pemerintah, khususnya BUMN, diikutkan dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Phapros membuat kajian terkait manfaat yang diberikan oleh sistem asuransi sosial ini. Perseroan antara lain masih melakukan pemilihan asuransi yang cocok untuk bekerjasama dalam bentuk COB [coordination of benefits] agar fasilitas pengobatan yang diberikan kepada insan Phapros dan keluarga intinya setara dengan fasilitas pengobatan sebelumnya.
In 2015, the Government regulations requiring all employees of government agencies, particularly of state-owned enterprises, to have health insurance covered by BPJS Kesehatan. Phapros made a study on the benefits offered by the social insurance system. The Company, among others, was still in the process of selecting insurance suitable to give jointinsurance in form of COB [coordination of benefits], ensuring the healthcare facilities given to Phapros people and their immediate family equivalent to previous facilities.
Pelayanan SDM Berbasis-Teknologi Guna memfasilitasi proses kerja seluruh karyawan, Phapros membangun infrastruktur SDM berbasis teknologi informasi [TI] yang nantinya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh karyawan. Sistem tersebut adalah HRIS [Human Resource Information System].
Technology-Based HR Services In order to facilitate the work processes of the Company's employees, Phapros built information technology [IT]-based HR infrastructure that can be fully utilized by all employees, in the near future. The system is HRIS [Human Resource Information System].
Pelaksanaan Program HRIS telah dimulai sejak 2012. Penggunaan sistem HRIS akan mempermudah akses terhadap informasi rekapitulasi bulanan terkait aktivitas karyawan [seperti lembur, absensi, dan sebagainya]. Selain itu, sistem HRIS juga menyediakan fasilitas untuk mengakses berbagai informasi terkait biodata dan pelatihan karyawan. Dengan demikian, proses penggajian dan proses rekapitulasi lainnya akan lebih mudah.
The HRIS program has been implemented since 2012. The use of HRIS system will give better access to information on monthly recapitulation of the employees work-related [such as overtime, presence, and the likes]. In addition, the HRIS system also provides the facility to access various information on the employees’ bio-data and training. Payroll processing and other recapitulation process would therefore be easier.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Pada 2014, Program HRIS telah dapat digunakan sebagai Payroll System. Ke depan, sistem HRIS akan dapat diakses oleh seluruh karyawan dan berfungsi untuk Penilaian Kinerja Online, Lembur Online, SPPD Online, Cuti Online, Survei Kepuasan Kerja Online, dan berbagai fungsi lain terkait pelayanan informasi SDM bagi karyawan.
In 2014, the HRIS Program has been used as a Payroll System. In the future, the HRIS system will be accessible to all employees and serves as Penilaian Kinerja Online [performance assessment], Lembur Online [overtime], SPPD Online, Cuti Online, Survei Kepuasan Kerja Online [job aatisfaction survey], and various other functions related to HR information services for employees.
Penghargaan Karyawan Setiap tahun, Phapros selalu memberikan penghargaan Jubileum sebagai apresiasi kepada karyawan yang telah bertugas di Perseroan selama 25 tahun. Selain itu, Phapros juga memberikan penghargaan “the Best” kepada karyawan yang dinilai memiliki kinerja baik. Pemberian penghargaan tersebut diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang diberikan secara individual untuk berbagai kategori dan sesuai dengan jabatan.
Employee Awards Every year, Phapros always presents Jubilee award as an appreciation to employees who have been serving the Company for 25 years. In addition, Phapros also gives “the Best” awards to employees who are considered to have good performance. The awards are specified in the PKB, given to individuals for various categories and levels of positions.
Manfaat Pensiun Usia pensiun untuk seluruh karyawan Phapros adalah 56 tahun. Artinya, setelah berusia 55 tahun, karyawan memasuki Masa Persiapan Pensiun [MPP].
Pension Benefits The retirement age for all employees is 56 years Phapros. That is, after the age of 55 years, the employee enters the Retirement Preparation Period [MPP].
Sebelum 2014, pemberlakuan Masa Persiapan Pensiun [MPP] bersifat wajib. Semua karyawan yang memenuhi syarat masa kerja diharuskan untuk melalui MPP. Padahal, dengan kondisi fisik dan kemampuan yang masih relatif prima di usia menjelang pensiun, banyak karyawan yang ingin aktif dan menyumbangkan pikiran maupun tenaganya, tetap bekerja sampai masuk usia pensiun [56 tahun].
Prior to 2014, Retirement Preparation Period [MPP] was mandatory. All employees with eligible working period required to take MPP. In fact, with relatively prime physical condition and capabilities in the age of near retirement, there are many employees who want to be active and contribute his/her ideas and energy, working until the retirement age [56 years].
Dengan pertimbangan tersebut, manfaat MPP pada usia 55 tahun diberikan secara optional kepada para karyawan. Bagi karyawan yang ingin mengambil MPP berlaku ketentuan yang ada. Dan bagi karyawan yang tidak mengambil MPP berlaku ketentuan yang sama sebagai karyawan aktif. Ketentuan tersebut telah disepakati bersama antara pihak Manajemen dan Serikat Pekerja [SPPh] pada 14 Maret 2014 dalam bentuk Adendum PKB Bab XV Pasal 68.
With these considerations, the provision of the MPP benefits at the age of 55 years is then given optionally be to employees. For employees who want to take MPP, apply the existing provisions. And for employees who do not take MPP apply the same provisions as for an active employee. The provision has been agreed between the Management and the Unions [SPPH] on 14 March 2014 in the form of an Addendum to the PKB Chapter XV Article 68.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
69
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
70
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Tatakelola Perusahaan Governance Report Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
71
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
PERNYATAAN TATAKELOLA PERUSAHAAN PHAPROS PT Phapros Tbk menjaga komitmen untuk menerapkan tatakelola perusahaan yang baik [good corporate governance, GCG] sebagai langkah berkelanjutan guna mencapai Visi Perusahaan. Pelaksanaan GCG melalui praktik bisnis dan kebijakan strategis dipandang sebagai wujud upaya peningkatan kinerja dan Nilai Perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Komitmen ini secara nyata tercermin dalam Kebijakan Perseroan [butir 8] yang berbunyi: “Menerapkan tatakelola perusahaan yang baik dalam setiap aktivitas perusahaan.” Menyadari pentingnya GCG sebagai bagian dari budaya Phapros, serta tuntutan akan sistem, struktur dan implementasi GCG yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, Perseroan terus meningkatkan dan memperkuat kebijakan dan praktik tatakelola perusahaannya. Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan dan menerapkan GCG adalah melalui penyelarasan antara program-program GCG dan Nilai Perusahaan serta Rencana Strategis Perseroan. Sebagai wujud penerapan GCG yang komprehensif, Phapros mengacu pada kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/S.MBU/2012 Tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tatakelola Perusahaan yang Baik.
72
2010
2010—2011
2012—2014
� Surat BPKP Perwakilan Jawa Tengah No. S-39/ PW11/4/2010 tentang Penugasan Konsultasi Penyusunan Infrastruktur GCG di PT Phapros Tbk. � Surat Keputusan Direksi PT Phapros Tbk No. 251/SK/DIR/2010 Tanggal 26 Mei 2010 tentang Pengangkatan Tim GCG PT Phapros Tbk.
� Pemaparan hasil Asesmen GCG oleh BPKP Jawa Tengah pada April 2010 [Tim GCG, BPKP Jawa Tengah]. � Review Internal Unit GCG RNI, 27–28 Juli 2011 [Tim GCG]. � Skor Sementara 66,31.
� Melakukan sosialisasi GCG untuk karyawan � Membagikan formulir Pernyataan Komitmen Kepatuhan pada Code of Conduct untuk ditandatangani � Merevisi Prosedur Operasional Penanganan GCG � Melengkapi infrastruktur GCG sesuai Permen BUMN No. Per-01/MBU/2011 [Board Manual, IT, Manajmen Risiko, Pengendalian Internal, Whistleblowing System]. � Menetapkan aturan gratifikasi untuk internal dan eksternal � Ikut RNI Award dan berhasil memperoleh penghargaan Best Initiating Good Corporate Governance � Self-Assessment berdasarkan SK-16/S.MBU/2012
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
PHAPROS' CORPORATE GOVERNANCE STATEMENT PT Phapros Tbk maintains its commitment to implement good corporate governance [GCG] as continuous steps to achieve Its Corporate Vision. The implementation of GCG through strategic, business practices is seen as the manifestation of efforts to improve the Company's performance and increase its value for shareholders and other stakeholders. The commitment is evidently reflected in the Company Policies [point 8] that reads: “Implementing good corporate governance in every activities of the Company.” Recognizing the importance of GCG as the part of Phapros’ culture, as well as the requirements regarding the system, the structures and the implementation of GCG which are increasingly higher from one to another year, the Company continuously improves and strengthens its corporate governance policies and practices. The approaches taken in developing and implementing GCG is through the alignment between the GCG programs and Corporate Values as well as the Company’s Strategic Plans. To comprehensively implement GCG, Phapros follows the criteria and methodologies decreed by the Ministry of State-owned Enterprise Affairs Number SK-16/S.MBU/2012 Dated 6 June 2012 on the Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation on the implementation of Good Corporate Governance.
2010
2010—2011
2012—2014
� BPKP Central Jawa Representative Office Letter No. S-39/ PW11/4/2010 on the Assignment of Consultancy on the GCG Infrastructure Preparation at PT Phapros Tbk. � PT Phapros Tbk's Board of Directors Decree No. 251/SK/-DIR/2010 Dated on 26 May 2010 on the Appointment of PT Phapros Tbk's GCG Team.
� Exposure on GCG Assessment results by BPKP Central Jawa Office. April 2010 [GCG Team, BPKP Central Jawa Office). � Review on RNI's GCG Internal Units, 27–28 July 2011 [GCG Team]. � Preliminary Score 66.31.
� Disseminated of GCG info to Phapros people. � Distributed the forms of Commitment Statement of Compliance to the Code of Conduct for signing. � Revised Operational Procedures on the Management of GCG � Completed the GCG infrastructure in compliance with the Decree of the Minister of State-owned Enterprise Affairs No. Per-01/MBU/2011 [Board Manual, IT, Risk Management, Internal Control, Whistleblowing System]. � Established rules on gratification both for internal and external parties. � Competed for RNI Award and won the Best Initiating Good Corporate Governance Award. � Self-Assessment based on SK-16/S.MBU/2012
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
73
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Manajemen Risiko Risk Management
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
TATAKELOLA PERUSAHAAN PHAPROS PHAPROS' CORPORATE GOVERNANCE
TUJUAN PENERAPAN GCG TATAKELOLA Perusahaan yang Baik [GCG] yang diterapkan secara konsisten akan meningkatkan citra dan kinerja sebuah perusahaan. Di Phapros, penerapan GCG dimaksudkan untuk: Memaksimalkan nilai Perseroan dengan cara meningkatkan penerapan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan, dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan kemandirian Pengelola Perseroan. Mendorong agar Organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para pemangku kepentingan [stakeholders] maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional.
PURPOSES OF GCG IMPLEMENTATI0N CONSISTENTLY implemented Good Corporate Governance [GCG] will enhance a company’s image and performance. In Phapros, the implementation of GCG is intended to: To maximize the Company’s value by improving the implementation of the principles of transparency, independence, accountability, responsibility and fairness, allowing the Company to become highly competitive. To ensure that the Company is managed professionally, transparently, and efficiently, and also to empower the Management’s function and independence. To ensure that the Company’s Corporate Bodies make decisions and execute actions based on high moral values and compliance to applicable laws and regulations, as well as awareness of the existence of corporate social responsibility to stakeholders and to environmental sustainability in the Company’s surroundings. To increase the Company’s contribution to the national economy.
PENILAIAN GCG Indikator Penilaian dan Evaluasi Penerapan Tatakelola Perusahaan yang Baik dilaksanakan berdasarkan keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/S.MBU/2012 Tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi
GCG ASSESSMENT Assessment and Evaluation Indicators on the Implementation of Good Corporate Governance are applied based on the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprise Affairs’ decree No. SK-16/s. MBU/2012 on 6 June 2012 on Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation
STRUKTUR PENILAIAN & EVALUASI PENERAPAN GCG | ASSESSMENT & EVALUATION STRUCTURE OF GCG PRACTICES
Komitmen | Commitment Pemegang Saham | Shareholders Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Pengungkapan Informasi & Transparansi | Disclosure of Information & Transparecy Aspek Lainnya | Other Aspects TOTAL
74
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Indikator | Indicators
Parameter | Parameters
Bobot | Value
6 6 12 13 4 2
15 25 43 52 16 2
7 9 35 35 9 5
43
153
100
STRUKTUR ORGAN PHAPROS | PHAPROS' STRUCTURE ORGAN PERSEROAN
RUPS | ASGM
DIREKSI | BoC
ORGAN PENDUKUNG
DEWAN KOMISARIS | BoD
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
SPI | Internal Auditor
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
Komite Audit | Audit Committee
Manajemen Risiko & GCG | Risk Management & GCG
Atas Penerapan Tatakelola Perusahaan yang Baik. Self Assessment yang dilakukan pada Agustus sampai Oktober 2014 menghasilkan skor 70,04, termasuk ke dalam kriteria Cukup Baik.
on the implementation of Good Corporate Governance. Self-Assessment conducted in August to October 2014 gave a score of 70.04 that fall into the criteria of Passable.
STRUKTUR ORGAN PERSEROAN Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS], Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perseroan ini memegang peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ memiliki independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya bagi kepentingan Perseroan.
ORGANIZATIONAL STRUCTURE In accordance with Regulation No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, the Company's Corporate Body consists of Annual Shareholders General Meeting [ASGM], the Board of Commissioners [BoC] and the Board of Directors [BoD]. The Company’s bodies hold the key role in the successful implementation of GCG. The Company’s bodies run their functions in accordance with the provisions of the legislation, the Articles of Association of the Company, and other provisions on the principle that each body can independently carry out its duties, functions and responsibilities for the benefit of the Company.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
75
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Struktur Kepemilikan Saham dan Tanggung Jawab Pemilik Saham Phapros per 3 Maret 2014 menunjuk PT Bhakti Share Register Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek untuk bertugas melaksanakan pencatatan pemilik saham dan secara berkala memberikan laporan kepada Perseroan. Dokumen yang disediakan PT BSR Indonesia antara lain: Daftar penyebaran saham. Daftar komposisi pemilikan surat saham. Laporan kegiatan registrasi internal. Laporan kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan bulanan kepemilikan saham emiten atau perusahaan publik dan rekapitulasi yang telah dilaporkan.
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Share Ownership Structure and the Responsibilities of Shareholders Phapros as of 3 March 2014 appointed PT Bhakti Share Register Indonesia as the Share Registrar in charge in recording share owners and regularly providing the reports to the Company. Documents provided by PT BSR Indonesia are, among others: List of shares distribution. List of shares-ownership composition. Activity reports on internal registration. Report on share-ownership of the Board of Directors and the Board of Commissioners. Monthly report on share-ownership of the issuing company [issuer] or public companies and the reported recapitulation.
MODAL SAHAM PHAPROS 2014 | PHAPROS' SHARES CAPITAL 2014 Status Pemilik | Shareholder Status Pemodal Nasional Drs. Masrizal A. Syarief [Komisaris | Commissioner] Drs. Iswanto, Apt., M.M. [Direktur Utama | President Director] Dra. Barokah Sri Utami [Direktur Produksi | Production Director] Drs. Syamsul Huda [Direktur Pemasaran | Marketing Director] Drs. Budi Ruseno [Direktur Keuangan | Finance Director] Emmi Mintarsih [Komisaris | Commissioner] Publik | Public Perseroan Terbatas PT Rajawali Nusantara Indonesia
Seluruh pemegang saham harus dapat: Memisahkan kepemilikan harta perusahaan dengan kepemilikan harta pribadi. Memisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua organ tersebut.
76
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Jumlah Pemegang Saham | Shareholder
Jumlah Saham | Stock [Lembar | Share]
Persentase | Percentage [%]
1 1 1 1 1 1 1.010
13.622.190 68.900 11.130 11.340 20.000 21.000 59.202.328
8,11 0,04 0,01 0,01 0,01 0,01 35,24
1
95.043.112
56,57
1.017
168.000.000
100
Seluruh pemegang saham harus dapat: Memisahkan kepemilikan harta perusahaan dengan kepemilikan harta pribadi. Memisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua organ tersebut.
Pemegang saham pengendali harus dapat: Memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan sesuai peraturan perundangan.
Pemegang saham pengendali harus dapat: Memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan sesuai peraturan perundangan.
Mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang pemegang saham pengendali yang sebenarnya dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundangan atau dalam hal diminta oleh otoritas terkait.
Mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang pemegang saham pengendali yang sebenarnya dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundangan atau dalam hal diminta oleh otoritas terkait.
Dalam hal pemegang saham menjadi pemegang saham pengendali pada beberapa perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan antarperusahaan dapat dilakukan secara transparan.
Dalam hal pemegang saham menjadi pemegang saham pengendali pada beberapa perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan antarperusahaan dapat dilakukan secara transparan.
Pemegang saham minoritas bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
Pemegang saham minoritas bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, PT Phapros, Tbk. selalu mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk Saham, dan Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak pemungutan suara juga telah tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, PT Phapros, Tbk. selalu mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk Saham, dan Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak pemungutan suara juga telah tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Phapros menyediakan informasi kepada Pemegang Saham yang memungkinkan para Pemegang Saham menggunakan haknya, yaitu: RUPS, dimana Perseroan dapat berkomunikasi dengan para Pemegang Saham, menyampaikan informasi mengenai Perseroan, dan memungkinkan Pemegang Saham berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memerlukan persetujuan Pemegang Saham. Media elektronik, seperti situs Web [ptphapros. co.id] dan surel [
[email protected]], untuk menyampaikan informasi yang relevan, termasuk Laporan Tahunan. Media komunikasi lain adalah program advertising, conference call, dan site visit.
INFORMATION TO SHAREHOLDERS Phapros provides information to Shareholders to allow the Shareholders to exercise their rights, those are: ASGM, , where the Company may communicates with Shareholders, conveying information about the Company, and allowing Shareholders to participate in decision making that require the Shareholders’ approval Electronic media, such as a Web site [www. ptphapros.co.id] and email [corsec@ptphapros. co.id] to disseminate relevant information, including Annual Reports. Other communication media such as advertisings, conference calls, and site visits.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
77
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
PENGUMUMAN RUPS TAHUNAN 2014 PHAPROS | ANNOUNCEMENTS ON PHAPROS' 2014 ASGM
78
Judul Pengumuman I Title
Media Cetak I Press
Tanggal Penerbitan I Date
Pengumuman RUPS Tahunan kepada Para Pemegang Saham Announcement of the ASGM to Shareholders Panggilan RUPS Tahunan kepada Para Pemegang Saham Calls to the ASGM to Shareholders
Kompas Suara Merdeka Kompas Suara Merdeka
18 Maret 2014 18 Maret 2014 02 April 2014 02 April 2014
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS] adalah Organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang/ Anggaran Dasar. Pada 2014, PT Phapros, Tbk. telah melaksanakan RUPS Tahunan pada 17 April 2014 di Gumaya Tower Hotel, Jalan Gajah Mada No. 59‒61, Semarang, dengan didahului oleh pengumuman RUPS Tahunan yang telah dimuat di media massa.
Annual Shareholders General Meeting Annual Shareholders General Meeting [ASGM] is the Company’s Corporate Body bestowed with the highest authority which is not granted to both the Board of Directors [BoD] and the Board of Commissioners [BoC] within the limits specified in the Regulations/Articles of Association. In 2014, Phapros held the ASGM on 17 April 2014 at Gumaya Tower Hotel, Jalan Gajah Mada No. 59‒61, Semarang, preceded by the ASGM announcements published in mass media.
RUPS Tahunan yang dilaksanakan pada 17 April 2014 itu memiliki agenda sebagai berikut: Laporan Direksi Perseroan mengenai jalannya usaha Perseroan, termasuk tugas pengawas Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. Persetujuan dan Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 serta pemberian pelunasan dan pembebasan kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggungjawab dan segala tanggungan sepenuhnya [acquit et de charge] atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku 2013. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2013, dibagikan sebagai dividen tunai sebesar 50% dan dialokasikan sebagai dana cadangan sebesar 50%. Persetujuan penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan tersebut.
The ASGM held on 17 April 2014 had the following agenda: The Company’s Board of Directors' Report concerning the Company’s business activity, including the supervision by the Company’s BoC for the Financial Year ended in 31 December 2013. Approval and ratification of the Company's Balance Sheet and Statement of Income for the Financial Year ended in 31 December 2013 as well as granting full release and discharge to the members of the Company's Board of Directors and Commissioners from their obligations and responsibilities fully [acquit et de charge] in respect of their management and supervisory actions during the Financial Year of 2013. Approval on the cash appropriation of the Company’s Net Income for the Financial Year ended in 31 December 2013, of which 50% was apportioned as cash dividend and 50% was allocated as reserve fund. Approval on the appointment of a Public Accountant to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal Year ended in 31 December 2014 and granting of authority to the Company’s Board of Directors to determine the honorarium and other requirements related to the appointment.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
PENGUMUMAN HASIL RUPS TAHUNAN PHAPROS 2014 | ANNOUNCEMENTS ON THE RESULTS OF PHAPROS' 2014 ASGM Judul Pengumuman I Title
Media Cetak I Press
Tanggal Penerbitan I Date
Pengumuman Hasil RUPS Tahunan kepada Para Pemegang Saham Announcement on the Results of the ASGM to Shareholders
Kompas Bisnis Indonesia
22 April 2014 22 April 2014
Penetapan honorarium/gaji serta tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjaminkan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% dari jumlah seluruh kekayaan bersih Perseroan. Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris.
Approval of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners honorarium/salaries. Approval for the Board of Directors to collaterate the Company’s assets which are amounted to more than 50% of the Company's net assets. Approval on the changes on the composition of the Company’s Board of Commissioners.
Pengumuman hasil RUPS Tahunan disampaikan ke Bapepam-LK dan disiarkan di dua media massa, Kompas dan Suara Merdeka, serta dipublikasikan di situs Web Perseroan [www.ptphapros.co.id].
The result of the ASGM has been submitted to Bapepam-LK and broadcasted on two mass media, Kompas and Suara Merdeka, and also published in the Company’s web site [www.ptphapros.co.id].
PEMEGANG SAHAM TERBESAR PHAPROS 2014 | PHAPROS' MAIN SHAREHOLDERS 2014 Pemegang Saham I Shareholder PT Rajawali Nusantara Indonesia Masrizal A. Syarief, Drs. Titus Handojo Elisa Anggaeni, Ny. Hersri Rochmad Pahardian Ivana Hanan, Drg. Ira Adriyanto, Dra. Haryanto Sudiro, Dr. Gunawan Widyatmadja, S.H. Ratna Lestyani Wongsosuhendro, Ny. Budiman Sutantyo Hamy Kusumoputro, S.H., M.H. W. Suwito Setiobudi Zaleha Ibnu Sutowo, Ny. Riando Darmawan, Dr. Djaka Satya Prawira P. Suryadi, Ny. Dr. Belina Liman Elly Magdalena, Ny. Lestijawati Loekito Tedjo
Jumlah Saham I Share Amount 95.043.112 13.622.190 1.260.000 1.008.000 936.000 840.000 823.000 693.000 679.000 672.000 661.500 651.000 640.500 630.000 619.500 567.000 560.000 546.000 525.000 504.000
Persentase I Percentage 56,57% 8,11% 0,75% 0,60% 0,56% 0,50% 0,49% 0,41% 0,40% 0,40% 0,39% 0,39% 0,38% 0,38% 0,37% 0,34% 0,33% 0,33% 0,31% 0,30%
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
79
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
80
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Informasi Pemegang Saham Utama Selama 2014, perubahan kepemilikan saham tidak signifikan. PT Rajawali Nusantara Indonesia tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan proporsi kepemilikan 56,57%, dan tidak terdapat pemegang saham lain yang memiliki saham di atas 10%.
Information on the Main Shareholders Throughout 2014, there were no significant changes of share-ownership. PT Rajawali Nusantara Indonesia remains the controlling shareholder with a ownership proportion of 56.57%, and no other shareholders owning more than 10% of shares.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi. Komisaris memiliki tugas fiduciary untuk bertindak demi kepentingan terbaik Perseroan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.
The Board of Commissioners The Board of Commissioners [BoC] is the Company’s Corporate Body in charge of supervising in general and/or special in accordance with the Articles of Association as well as giving advices to the Board of Directors [BoD]. The BoC have a fiduciary duty to act in the best interests of the Company and avoid all forms of conflict of personal interests.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris Guna menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi [Board Manual]. Board Manual berisi tentang petunjuk tatalaksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan.
The BoC Operational Guidelines To perform the task of supervising and providing advice to the BoD, the BoC refers to the Board of Commissioners and Directors Manual [Board Manual]. The Board Manual contains operational guidelines for the BoC and BoD and also describes the phases of activity in a structured, systematic, easy to understand and in a systematic, structured, easy to understand and can be used as a reference for the BoC and BoD in carrying out their respective duties in order to achieve the Company’s Vision and Mission.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dalam Board Manual PT Phapros diatur secara khusus dalam Bab II yang mencakup: Keanggotaan, Komposisi dan Kualifikasi Dewan Komisaris. Tugas dan Kewajiban Komisaris. Hak dan Wewenang Komisaris. Sistem Remunerasi Komisaris. Sekretaris Komisaris. Hubungan Komisaris dengan Direksi. Evaluasi kinerja.
The Guidelines and Code of Conduct for the Board of Commissioners are specifically stipulated in Chapter II of Phapros’ Board Manual that includes: The Board of Commissioners' Membership, Composition and Qualifications. The Commissioner’s Duties and Responsibilities. The Commissioner’s Authorities and Rights. The Commissioner’s Remuneration System. The Commissioner’s Secretary. The BoC relationship with the BoD. Performance evaluation.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris Phapros memiliki tugas: Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan [RJPP] dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan [RKAP]. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi. Mengkaji sistem manajemen risiko.
The BoC's Duties and Responsibilities Phapros' Board of Commissioners' duties are: To supervise the BoD in carrying out their corporate activities and providing advices to the BoD. To monitor the implementation of the Company’s Long-term Corporate Plan [RJPP] and Corporate Work Plan and Budget [RKAP]. To supervise and evaluate the BoD's performance. To review the risk management system.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Memantau efektivitas penerapan GCG dan melaporkannya kepada RUPS. Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada Perseroan untuk dicantumkan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal. Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman.
To monitor the effectiveness of GCG implementation and reporting the findings to the ASGM. To inform his/her share-ownership to the Company to be included in the Company's Annual Report. To propose External Auditor[s] for approval in the ASGM and monitor the audit process and the results made by the External Auditor. To prepare job descriptions of each member of the BoC in accordance with his/her expertise and experiences.
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab: Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi serta menandatangani rencana tersebut. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan, termasuk pengawasan atas pelaksanaan RKAP, usulan perubahan dan perbaikan Anggaran Dasar Perseroan, serta melakukan penilaian kinerja Direksi. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan segera melaporkan hasilnya kepada RUPS disertai dengan saran langkah perbaikan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran. Meneliti dan menelaah Laporan Berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan Perseroan. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Direksi, [Dewan] Komisaris wajib menunjuk salah seorang Direksi lainnya sebagai pemangku jabatan yang lowong hingga ditunjuknya pengganti oleh RUPS. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku. Mendokumentasikan materi Rapat Komisaris. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya di perusahaan lain. Membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
The BoC's responsibilities are:: To provide advices and opinions to the ASGM regarding the RJPP and the RKAP proposed by the BoD and to sign the RJPP and RKAP. To monitor the management of the Company, including supervising the implementation of the RKAP, proposed changes and improvements on the Company’s Articles of Association, and also to assess the BoD's performance. To monitor the development of the Company's activities and report the results immediately to the ASGM along with advices on corrective measures when the Company shows a sign of decline. To examine and review Periodic Reports prepared by the Board of Directors and to sign the Company's Annual Report. In the case of vacancy for the position of Director, [the Board of] Commissioners are required to appoint one of the active Directors to to be the acting officer until a definitive officer appointed by the ASGM. To ensure that the Company complied with all applicable provisions and regulations. To document materials of the BoC Meetings. To report to the Company share-ownership of his/ her and/or his/her family in other company. To prepare reports on supervisory duty performed throughout the immediate preceding year to the ASGM.
Tugas dan tanggung jawab serta peran dalam penerapan GCG oleh Perseroan yang dilakukan Dewan Komisaris selama 2014 antara lain: Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi atas Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan [RKAP] 2014. Memberikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2014. Memberikan saran terhadap kinerja Perseroan secara bulanan.
Duties and responsibilities and the role in the Company's implementation of GCG completed by the BoC throughout 2014 among others were: Provided opinion and advices to the BoD on the Corporate Work Plan and Budget [RKAP] 2014. Submitted the Board of Commissioners Supervision Report Year 2014. Provided monthly advices on the Company's performance.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
81
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Meningkatkan citra Perseroan, antara lain melalui komunikasi dan sosialisasi dengan para pemangku kepentingan. Mengesahkan infrastruktur GCG Perseroan sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN No. Per-01/ MBU/2011.
Enhanced the Company's image, among others through communication and information dissemination to the stakeholders. Approved the Company's GCG infrastructure in accordance to the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. Per-01/MBU/2011.
Wewenang Dewan Komisaris Memperoleh akses mengenai Perseroan dan mendapat informasi secara berkala, tepat waktu, dan lengkap sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Bertanya kepada Direksi dan meminta penjelasan Direksi tentang kondisi Perseroan. Memberhentikan sementara anggota Direksi bila melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Membentuk komite sesuai dengan kebutuhan dan peraturan perundang-undangan. Mendapatkan bantuan tenaga profesional bila diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. Memiliki hak dan wewenang lainnya yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan lainnya.
The Board of Commissioners' Authorities To gain access about the Company and having regular, timely, and complete information in accordance with the Articles of Association and law & regulations. To enquire the BoD and demand explanation from the BoD about the Company's conditions. To suspend the BoD's member in a case he/she violates the provision of the Articles of Association and the applicable law & regulations. To set up a committee[s] in accordance with the requirements and law & regulations. To have professional assistance whenever it needed in executing their duties. To have other rights and authorities as set forth in the Articles of Association and other law & regulations.
Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris harus mencerminkan berbagai keahlian yang saling mendukung, sehingga memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Minimal 1 [satu] dari anggota Dewan Komisaris merupakan anggota dari luar Perseroan atau Komisaris Independen, dengan ketentuan sebagai berikut: ÌÌ Tidak menjabat sebagai Direksi di perusahaan terafiliasi.
The Board of Commissioners Composition The Board of Commissioners Composition should reflect various expertise that support each other, allowing effective, accurate, and fast decision making. At least 1 [one] member of the Board of Commissioners comes from outside the Company or an Independent Commissioner, with the following criteria: ÌÌ Does not serve as a Director in any affiliated company.
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS PHAPROS | COMPOSITION OF PHAPROS ' BOARD OF COMMISSIONERS
82
Nama I Name
Jabatan I Position
Fokus I Focus
Dandossi Matram, S.E. Emmi Mintarsih, S.E. Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D., SpGK
Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner
GCG, Risk Management Finance, Internal Audit Marketing, Distribution Business Development, Regulation, Networking
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
ÌÌ Tak memiliki keterkaitan finansial, langsung maupun tak langsung, dengan perusahaan yang menyediakan jasa dan produk kepada Perseroan dan afiliasinya. ÌÌ Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Komisaris yang bersangkutan untuk bertindak atau berfikir secara bebas. ÌÌ Tidak memiliki hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali.
ÌÌ Does not have any financial relationship, both directly and indirectly, with any company that provide services and products to the Company and its affiliates. ÌÌ Free of interest and other business activity or relationship that may impede or interfere with the ability of the Commissioner concerned to act or think independently. ÌÌ Does not have any business relationship and kinship with the controlling shareholder.
Anggota Dewan Komisaris dapat berasal dari anggota Direksi Perusahaan Induk [Holding Company] yang bersangkutan, sepanjang memenuhi persyaratan. Sampai dengan 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris Phapros dan pembagian tugasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Member[s] of the Board of Commissioners may come from member[s] of the Board of Directors of the Parent [Holding] Company concerned, provided that he/she meets the requirements. As of 31 December 2014, Phapros' Board of Commissioners and its division of duties is presented in the following table below.
Komisaris Independen dan Independensi Dewan Komisaris Komposisi Anggota Dewan Komisaris Phapros telah memenuhi ketentuan Perundang-undangan dan Peraturan di Bidang Pasar Modal, dengan jumlah anggota Dewan Komisaris pada saat ini adalah 4 [empat] orang, dan dari komposisi tersebut terdapat 1 [satu] komisaris dari pihak di luar Pemegang Saham, yaitu Prof. dr.H. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Hal ini untuk menjaga independensi fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan menjamin terlaksananya mekanisme checks and balances.
Independent Commissioner and the Board of Commissioners' Independence The composition of Phapros' Board of Commissioners has complied with Law and Regulations in the Capital Market, the members of the Board of Commissioners of 4 [four] people at present, and among them 1 [one] commissioner is from other than the Company's shareholders, i.e. Prof. dr.H. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. This is to maintain the independence of the supervisory function of the Board of Commissioners and to ensure the implementation of checks and balances mechanism.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris menjaga untuk tidak memasuki ranah eksekutif, namun tetap tegas dalam fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
In performing its duties, the Board of Commissioners takes a precaution to not enter the realm of the executive, but remains firm within the supervision function of the Board of Commissioners.
Program Kerja Dewan Komisaris 2014 Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Memastikan bahwa penerapan IFRS telah melalui penelaahan terhadap revisi kebijakan Akuntansi Perusahaan. Memberi saran peningkatan pemanfaatan hasil Audit Internal terutama pada temuan yang berulang. Memastikan kelengkapan infrastruktur dan melakukan pengawasan penerapan Tatakelola Perusahaan yang Baik [GCG].
The BoC' Work Program 2014 Reviewing the Financial Statements would be published, projections, and other financial information. Ensuring that the implementation of the IFRS has been through reviews on the revision of the Company’s accounting policies. Providing advice to make more use of the Internal Audit results, especially on repetitive findings. Ensuring completeness of the infrastructure and supervise the implementation of Good Corporate Governance [GCG].
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
83
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Mendorong Manajemen untuk menyempurnakan substansi dan memutakhirkan infrastruktur GCG Perseroan. Melakukan evaluasi dan memberikan saran perbaikan atas sistem pengelolaan risiko serta memastikan terlaksananya prinsip-prinsip manajemen risiko di Perseroan. Melakukan kajian atas risiko-risiko penting yang dihadapi Perseroan. Memantau dan memberikan rekomendasi terhadap pengembangan bisnis Perseroan sesuai dengan RKAP dan RJPP. Melakukan penelaahan terhadap peraturan yang baru terbit dan penerapannya di Perseroan.
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Encouraging the Management to improve the substance and update the Companys’ GCG infrastructure. Performing evaluation and providing suggestions for improvements on the risk management system and ensuring the implementation of the risk management principles in the Company. Conducting reviews on significant risks faced by the Company. Monitoring and providing recommendations on the Company’s business development of in accordance with RKAP and RJPP. Conducting review on new regulations and their implementation in the Company.
KEPUTUSAN, PESETUJUAN, DAN REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS PHAPROS 2014 | COMPOSITION OF PHAPROS ' BOARD OF COMMISSIONERS Tanggal I Date
Nomor surat I Position
Perihal I Focus
Keputusan dan Persetujuan | Keputusan dan Persetujuan 07 February 28 April 04 July 29 August 01 September 01 September 01 September 06 October
02/S.Kom/Ph/II/2014 12/S.Kom/Ph/IV/2014 18/S.Kom/Ph/VII/2014 23/S.Kom/Ph/VIII/2014 22/SK.Kom/Ph/IX/2014 23.1/SK.Kom/Ph/IX/2014 23.2/SK.Kom/Ph/IX/2014 28/S.Kom/Ph/X/2014
Persetujuan pelepasan saham portepel PT RSB Persetujuan penggunaan fasilitas kredit bank Persetujuan perubahan struktur organisasi Persetujuan pengangkatan Kepala Satuan Pengawas Intern [SPI] Pemberhentian anggota-anggota Komite Audit Pengangkatan anggota Komite Audit Teguh Budiyanto Pengangkatan anggota Komite Audit Dwi Atmojo Persetujuan penghapusan aset peralatan komputer dan lain-lain
Rekomendasi | Recommendation 29 September
26/S.Kom/Ph/IX/2014
Persyaratan Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris ÌÌ Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. ÌÌ Masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan untuk jangka waktu 5 [lima] tahun dan dapat diangkat kembali. ÌÌ RUPS dapat memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan disertai alasannya. ÌÌ Pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan uji kelayakan & kepatutan mengacu pada kriteria dan sistem yang telah ditetapkan.
84
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Rekomendasi terkait penetapan nilai pengadaan dan aset
Requirements on the Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners Appointment of a member[s] of the BoC: ÌÌ Member[s] of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the ASGM. ÌÌ The term of office for the member[s] of the BoC is set for a period of 5 [five] years and he/she may be reappointed. ÌÌ The ASGM is entitled to dismiss a member[s] of the Board of Commissioners at any time with reasonable reasoning. ÌÌ Selection of a prospective Member[s] of the Board of Commissioners is conducted through a fit & proper test[s] that refer to a set of criteria and system.
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris ÌÌ Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu sebelum masa jabatan berakhir oleh RUPS dilakukan dengan menyebutkan alasannya dan diberitahukan secara tertulis kepada anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. ÌÌ RUPS dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris bila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau melalaikan kewajibannya. ÌÌ RUPS dapat mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan dari jabatannya. ÌÌ Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan atau mengisi lowongan harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya yang masih menjabat. ÌÌ Anggota Dewan Komisaris boleh mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis alasannya paling lambat 30 [tiga puluh] hari sebelum tanggal pengunduran diri. ÌÌ Anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawabnya, setelah RUPS menerima pengunduran diri tersebut. ÌÌ Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dengan sendirinya bila anggota Komisaris tersebut: •• Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan keputusan pengadilan. •• Dilarang untuk menjadi anggota Dewan Komisaris karena ketentuan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku. •• Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. •• Mengundurkan diri. •• Meninggal dunia. •• Masa jabatannya berakhir. ÌÌ Bila karena salah satu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka harus diadakan RUPS Luar Biasa dalam waktu selambatnya 30 [tiga puluh] hari sesudah terjadinya lowongan atau kekosongan itu, untuk mengisi lowongan atau kekosongan tersebut. ÌÌ Dalam hal jumlah minimal Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar terpenuhi, maka tidak harus diselenggarakan RUPS Luar Biasa sampai dengan diselenggarakannya RUPS Tahunan yang akan datang.
Dismissal of a Member[s] of the BoC ÌÌ Dismissal of a member[s] of the Board of Commissioners at any time before his/her term ends by ASGS must be preceded by a statement of reason put in writing and given to the respective member[s] of the Board of Commissioners. ÌÌ The ASGM is entitled to suspend one or more members of the Board of Commissioners when he/she acts contrary to the Articles of Association and the applicable law and regulations, or neglects his/her duties. ÌÌ The ASGM is entitled to appoint other person[s] to fill in the position of a dismissed member[s] of the Board of Commissioners. ÌÌ A person appointed to replace a member of the Board of Commissioners who is dismissed or fill a vacancy should be appointed for a period of time which is the remainder of the term of office of the Board of Commissioners in service. ÌÌ A member[s] of the Board of Commissioners may resign from the office by giving written reasons no later than 30 [thirty] days before the date of resignation. ÌÌ The resigning member[s] of the Board of C is released from his/her responsibilities, after the ASGM accepts his/her resignation. ÌÌ The term of office of the member[s] of the Board of Commissioners ended by itself when he/she: •• Declared bankrupt or placed under guardianship by a court decision. •• Forbidden to be a member[s] of the Board of Commissioners by the provision of the applicable law and regulations. •• Dismissed by the decree of the ASGM. •• Resigned. •• Died. •• His/her term ended. ÌÌ When by any reason there is a vacant office within the Board of Commissioners, then an ASGM must be held no later than within a period of at most 30 [thirty] days after the occurrence of the vacant office, in order to fill the vacant office. ÌÌ In the event that the minimum number of Board of Commissioners as stated in the Articles of Association are met, then the Extraordinary ASGM prior to the to the scheduled ASGM in the financial year is not a compulsory.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
85
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
RANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS | CONCURRENT POST HELD BY THE BOARD OF COMMISSIONERS
86
Nama I Name
Jabatan di PT RNI I Position within PT RNI
Dandossi Matram, S.E. Emmi Mintarsih, S.E. Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D., SpGK
Direktur Keuangan | Finance Director Kepala Divisi Keuangan | Finance Division Head -
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Posisi dan jabatan anggota Dewan Komisaris di Perseroan dan PT RNI [sebagai Perusahaan Induk] dapat dilihat pada tabel di atas.
Double Post by the Board of Commissioners The positions and roles of the members of the Board of Commissioners in the Company and PT RNI [as the holding company] are presented in the table above.
Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris pada 2014 Guna meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, selama 2014 Dewan Komisaris Phapros mengikuti berbagai berbagai pelatihan, workshop, konferensi dan seminar.
Competence Enhancements for the Board of Commissioners in 2014 To enhance the competence and facilitate the Board of Commissioners in carrying out its duties, throughout 2014 Phapros' Board of Commissioners attended various trainings, workshops, conference and seminars.
Remunerasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris menerima remunerasi atas jasanya kepada Perseroan. Pada 2014, jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS.
The BoC's Remuneration The Board of Commissioners [BoC] is entitled to remuneration for their services to the Company. In 2014, total remuneration received by the BoC and the Board of Directors was determined by the BoC pursuant to the authority granted by the ASGM.
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dapat berupa rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Rapat dilaksanakan secara berkala untuk melakukan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
The BoC's Meeting Meetings of the Board of Commissioners can be either an internal meeting[s] of the BoC or a joint meeting[s] between the BoC and the BoD. The meetings are conducted periodically to plan, monitor, and evaluate the implementation of duties and responsibilities.
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi diselenggarakan minimal satu kali setiap bulan, atau setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi meKerupakan wadah untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal yang bersifat lebih strategis serta evaluasi kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris. Risalah rapat harus memuat semua pendapat, baik yang mendukung maupun yang tidak mendukung [dissenting opinion] apa yang diputuskan dalam rapat.
The Board of Commissioners' Meeting and the Board of Directors' Meeting are at least held once a month, or every time whenever they're deemed necessary. Joint Meetings between the BoC and the BoD are the means to make coordination and discussion on matters that are strategic and to make evaluation on the BoD's performance by the BoC. The meeting minutes should record all opinions, both those that support and oppose [dissenting opinion], the decision made.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS PHAPROS 2014 | PHAPROS' BOARD OF COMMISSIONERS' REMUNERATION 2014 Tahun | Year
Komponen
2014
Gaji Tunjangan hari raya Tunjangan pendidikan/cuti Insentif pancapaian target Jasa produksi [tantiem] Tunjangan purna-jabatan Jumlah
1.072.621.440 89.385.120 – – 323.128.692 113.242.809 1.598.378.061
2013 946.272.000 78.856.000 – – 354.892.286 – 1.380.020.286
2012 957.990.324 79.832.527 – – 1.206.394.871 – 2.244.217.722
Components Salary Holiday allowance Education/leave benefit Target achievement insentive Productivity benefit [tantiem] Post-Employment benefit Total
Selama 2014, Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan sebanyak 9 kali, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 9 kali, dan Rapat Direksi 21 kali. Daftar kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, dan Rapat Direksi dapat dilihat pada tabel di atas.
Throughout 2014, the Board of Commissioners Meetings were held 9 times, the BoC and BoD Joint Meetings 9 times, and the BoD Meetings 21 times. The attendance of the BoD Meetings, the BoC and BoD Joint Meetings and the BoD Meetings is presented in the table above.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris didasarkan pada kriteria umum, yaitu: Kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris. Kehadiran dalam Rapat Komite di tingkat Dewan Komisaris. Kinerja Dewan Komisaris dapat pula dinilai menurut parameter lainnya, baik secara individual maupun kolektif, sebagai berikut namun tidak terbatas pada: ÌÌ Integritas [misalnya benturan kepentingan]. ÌÌ Pengetahuan dan pemahaman Dewan Komisaris atas Nilai-nilai, Misi, Rencana Jangka Panjang Perseroan [RJPP], dan kemampuan mereka menerapkan pemahaman itu pada isu-isu penting sepanjang tahun. ÌÌ Partisipasi anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat, termasuk kemampuan mereka untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan memberikan solusi mengenai isu-isu strategis perusahaan. ÌÌ Kemampuan anggota Dewan Komisaris dalam mengikuti isu dan tren yang berpengaruh terhadap perusahaan, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja perusahaan, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. ÌÌ Hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
Assessment on the BoC's Performance Assessment of the Board of Commissioners was based general criteria, those are: Attendance in the BoC's Meetings. Attendance in the Committee Meeting at the Board of Commissioners level. The BoC's performance may also be assessed against other parameters, both individually and collectively, as follows but not limited to: ÌÌ Integrity [for instance conflict of interest]. ÌÌ The Board of Commissioners' knowledge and understanding in the Company's Values, Mission, Long Term Corporate Plans [RJPP], and their ability to act on these knowledge on important issues throughout the year. ÌÌ Participation of the member of the BoC in meetings, including their ability to deliver arguments and to provide solutions regarding the Company's strategic issues. ÌÌ Ability of the member of the BoC to stay updated on issues and trends that may affect the Company, and to use those information to assess and direct the Company's performance, both in the short and in the long term. ÌÌ Relationship of the member of the BoC with fellow members of the BoC, with the members of the BoD and other parties set forth in the Company's Articles of Associations and law and regulations.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
87
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
KEHADIRAN DALAM RAPAT FORMAL DEWAN KOMISARIS & DIREKSI PADA 2014 | AT TENDANCE AT FORMAL BOARD OF COMMISSIONERS & BOARD OF DIRECTORS MEETINGS IN 2014 Peserta Rapat I Meeting Attendant Dewan Komisaris | Board of Commissioners January‒April Dandossi Matram, S.E. Ir. Harry Poetranto Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Prof. Dr. dr. Farid Anfais Moeloek, SpOG[K] May‒December Dandossi Matram, S.E. Emmi Mintarsih, S.E. Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt. Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D., SpGK.
Dewan Komisaris I BoC
Direksi I BoD
Dewan Komisaris dan Direksi I BoC and BoD
2 2 2 2
2 2 2 2
6 7 7 6
6 7 7 6
Direksi | Board of Directors Drs. Iswanto, M.M., Apt. Drs. Budi Ruseno, M.M. Drs. Syamsul Huda, Apt. Dra. Barokah Sri Utami, M.M., Apt.
ÌÌ Penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi atas KPI Direksi yang telah ditetapkan dan disepakati terlebih dahulu dengan Direksi.
88
21 21 20 21
9 9 9 9
ÌÌ Performance appraisal by the BoC on the Board of Directors based on the evaluation of the BoD KPIs that were defined and agreed upon in advance by the BoD.
Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris dimuat dalam Laporan Tahunan dan diinformasikan kepada RUPS.
The results of the performance assessment on the BoC are published in the Annual Report to be informed to the ASGM.
Direksi Pedoman Kerja Direksi Direksi Phapros menjalankan tugas dan tanggung jawab operasional Perseroan secara efektif, efisien, transparan, kompeten, independen, dapat dipertanggungjawabkan dan mengacu pada Pedoman Kerja [Board Manual] Direksi. Board Manualtersebut menjelaskan tugas, tanggung jawab wewenang Direksi dalam menjalankan fungsi pengelolaan Perseroan.
The Board of Directors The BoD’s Operational Guidelines Phapros' Board of Directors carry out their duties and responsibilities in the Company's operations in an effective, efficient, transparent, competent, independent, accountable way while referring to the Board of Directors’ Board Manual. The Board Manual describes the BoD's duties, responsibilities, and authorities of the BoD in carrying out its functions of managing the Company.
Pedoman Kerja Direksi dalam Board Manual Phapros diatur secara khusus yang mencakup: Keanggotaan, Komposisi dan Kualifikasi Direksi. Tugas dan Kewajiban Direksi.
The BoD Operational Guidelines in Phapros Board Manual are specifically stipulated, which include: The BoD Membership, Composition and Qualifications. Director’s Duties and Responsibilities.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS & BOARD OF DIRECTORS' SHARE OWNERSHIP Pemilik Saham | Shareholder
Jabatan | Position
Drs. Masrizal A. Syarief, Apt. Drs. Iswanto, Apt., M.M. Dra. Barokah Sri Utami, Apt., M.M. Drs. Syamsul Huda, Apt. Drs. Budi Ruseno, M.M. Emmi Mintarsih, S.E.
Komisaris | Commissioner Direktur Utama | President Director Direktur Produksi | Production Director Direktur Pemasaran | Marketing Director Direktur Keuangan | Finance Director Komisaris | Commissioner
Jumlah Saham | Stock [Lembar | Share]
Persentase | Percentage [%]
13.622.190 68.900 11.130 11.340 20.000 21.000
8,11 0,04 0,01 0,01 0,01 0,01
Hak dan Wewenang Direksi. Sistem Remunerasi Direksi. Pembagian Tugas dan Wewenang setiap Anggota Direksi. Hubungan Direksi dengan Komisaris. KPI [Key Performance Indicator].
Director’s Authorities and Rights. Director’s Remuneration System. Division of Duties and Responsibilities among the members of the Board of Directors. The BoD relationship with the BoC. KPI [Key Performance Indicator].
Tugas Direksi Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perseroan. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Mengatur pola pembagian tugas masing-masing.
The BoD's Duties To lead and manage the company in accordance with the interests and goals of the Company. To control, maintain and manage the Company's assets. To set the division of tasks.
Tanggung Jawab Direksi Mengupayakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai maksud dan tujuannya. Menyusun rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan, termasuk rencana-rencana lain yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris guna mendapat pengesahan. Menyusun RJPP dan RKAP yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dan dimintakan persetujuan Dewan Komisaris. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
The BoD's Responsibilities To pursue and ensure the Company’s business operation and activities in accordance with its purposes and goals. To formulate the Company’s development plan, work plan and annual budget, including other plans related to the pursuant of the Company’s business activities and present them to the Board of Commissioners for approval. To formulate the RJPP and the RKAP, strategic plans that embody the Company’s goal and purpose and present them to the Board of Commissioners for approval. To make and keep the Company’s accounting and administration in accordance with generally accepted practices in a company. To prepare financial statements in accordance with accounting standards and based on the principles of internal control, particularly on management, book recording, book keeping and monitoring functions.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
89
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
90
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS, dan risalah rapat Direksi, serta dokumen keuangan Perseroan. Membuat laporan tahunan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan kepada RUPS dalam bentuk Laporan Tahunan. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya manakala diminta oleh pemegang saham. Membuat susunan Organisasi Perseroan, lengkap dengan perincian tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajemen pada setiap tingkatan. Menetapkan ukuran keberhasilan [indikator kinerja] yang jelas dan berimbang, baik dari aspek keuangan maupun non-keuangan, untuk mengobservasi pencapaian visi, misi dan tujuan Perseroan. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP, mencakup pencapaian target keuangan dan non-keuangan serta menindaklanjuti penyimpangan terhadap target. Menyusun dan melaksanakan Sistem Manajemen Risiko Perseroan. Membangun teknologi informasi perusahaan. Menindaklanjuti temuan audit dari Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan Auditor Eksternal, serta melaporkannya kepada Dewan Komisaris. Melaporkan informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, misalnya rencana dan program pengembangan SDM, pertanggungjawaban Manajemen, penilaian tingkat kesehatan perusahaan, dan laporan kinerja teknologi informasi. Bersama-sama dengan Dewan Komisaris bertanggung jawab menyiapkan dan menyelenggarakan RUPS. Memastikan Perseroan melakukan tanggung jawab sosial serta memperhatikan kepentingan stakeholders sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya di perusahaan lain. Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS.
To compile and maintain the list of shareholders, ASGM documents, and the BoD Meeting minutes, as well as the Company’s financial documents. To prepare an annual report in compliance with the applicable law and regulations. To provide accountability and any information about the course and condition of the Company to the ASGM in the form of an Annual Report. To provide periodical reports in the manner and time in accordance with applicable regulations as well as other reports whenever requested by shareholders. To create the Company’s Organizational Chart, complete with details on the division of duties, responsibilities, and authority of management at all level. To set the measure of success [performance indicators] that is clear and balanced, both from a financial and non-financial aspects, to observe the achievement of the Company’s vision, mission and objectives. To monitor and evaluate of the implementation of the RJPP and the RKAP, including the achievement of financial and non-financial targets as well as to follow up on deviations from the targets. To develop and implement the Company's Risk Management System. To develop the Company’s information technology. To follow up on the findings of Internal Audit Unit, Audit Committee and the External Auditor, and also report them to the Board of Commissioners. To report relevant information to the BoC, for example, human resources development plans and programs, Management accountability, the Company’s health rating assessment, and report the information technology performance report. Together with the BoC, to hold the responsibility to prepare and organize the ASGM. To ensure the Company performing social responsibility and taking care the of stakeholders’ interests in accordance with the applicable rules and regulations. To report to the Company share-ownership of his/ her and/or his/her family in other company. To fulfil other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and are made by the ASGM.
Hak dan Wewenang Direksi Menetapkan kebijakan dalam memimpin Perseroan. Mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan perusahaan dan perundangan yang berlaku.
The BoD's Rights and Authority To set the policies in managing of the Company. To appoint or dismiss employees based on the Company’s human resource policies and the applicable regulations.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Mengatur ketentuan tentang ketenagakerjaan perusahaan termasuk penetapan upah dan penghasilan lain, pesangon atau penghargaan atas pengabdian, serta manfaat pensiun berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seseorang atau beberapa orang karyawan Perseroan, baik sendirisendiri maupun bersama-sama, atau kepada orang lain. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, ketetapan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan wewenang lainnya sesuai Anggaran Dasar, ketetapan RUPS, dan peraturan perundangundangan lainnya.
To set provisions on the Company’s human resources, including the determination of wages and other income, severance or loyalty rewards, as well as pension benefits in accordance with law and regulations and/or resolutions made by the ASGM. To decide the impartation of the BoD’s authorities to represent the Company, both within or outside a court of law to a member or some members of the BoD specially appointed to handle such matters or to an employee or some employees of the Company, either individually or as a group, or to a third party. To perform other actions, both regarding the management or ownership of the Company’s assets, in accordance with the Article of Association, provision made by the ASGM, and the applicable law and regulations. Other rights and authorities stipulated by the Article of Association, provisions made by the ASGM, and the applicable law and regulations.
Komposisi Direksi Jumlah Direksi paling sedikit 2 [dua] orang. Jumlah Direksi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat kompleksitas, dan rencana strategis Perseroan. Seorang di antara anggota Direksi diangkat menjadi Direktur Utama. Sifat dari tanggung jawab Direksi dalam pengurusan perusahaan adalah tanggung-renteng hingga harta pribadi bila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perseroan. Komposisi Direksi merupakan perpaduan para profesional yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan Perseroan, sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif dan efisien. Komposisi dan pembagian tugas Direksi disesuaikan dengan Struktur Organisasi Perseroan yang ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Komisaris.
The Board of Directors Composition The BoD should be composed of a minimum of 2 [two] members. The number of Directors should be based on the Company’s needs, level of complexity, and strategic planning. One of the members should be appointed as President Director. A feature of the BoD’s responsibilities in the management of the Company is a joint responsibility to personal property if the person concerned at fault or negligence in performing his/her duties for the benefit of the Company. The BoD is composed from a combination of professionals with sets of knowledge and experience needed by the Company, thus enabling effective and efficient decision-making. The BoD’s composition and division of tasks is derived from the Company’s Organizational Structure set by the ASGM and the authority, by the ASGM, may be delegated to the BoC.
Pengembangan Kompetensi Direksi pada 2014 Guna meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas Direksi, selama 2014 Direksi Phapros telah mengikuti beragam program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar.
Competence Enhancements for the BoD in 2014 To enhance the competence and facilitate the Board of Directors in carrying out its duties, throughout 2014 Phapros' BoD attended various trainings, workshops, conference and seminars.
Penilaian Kinerja Direksi Kinerja Direksi secara kolektif terhadap pencapaian Perseroan sesuai dengan RJPP/RKAP dan atau kriteria lain yang ditetapkan oleh Komisaris, setelah didiskusikan dengan Direksi.
Assessment on the BoD's Performance The BoD collective performance on the Company’s achievement is in accordance with the RJPP/ RKAP and/or other criteria set by the BoC, after discussion with the BoD.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
91
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI PHAPROS 2014 | COMPETENCE ENHANCEMENT PROGRAM FOR PHAPROS' BOARD OF DIRECTORS IN 2014 Peserta | Attendee
Tanggal | Date
Drs. Iswanto, Apt., M.M.
9 Desember 2014
Drs. Budi Ruseno, M.M.
Dra. Barokah Sri Utami, Apt., M.M.
Drs. Syamsul Huda, Apt.
92
Kegiatan | Activity
Penyelenggara | Organizer
Lokasi | Venue
Diskusi Panel: Tantangan bagi Dewan Komisaris Lembaga Komisaris dan Jakarta dan Direksi dalam Roadmap GCG OJK untuk Direktur Indonesia [LKDI] Menyongsong MEA 2015 7-9 Oktober 2014 Convention on Pharmaceutical Ingredient CphI Worldwide Paris Diskusi Panel: Tantangan bagi Dewan Komisaris Lembaga Komisaris dan Jakarta 9 Desember 2014 dan Direksi dalam Roadmap GCG OJK untuk Direktur Indonesia [LKDI] Menyongsong MEA 2015 Executive Briefing on ISO 31000 Risk Center for Risk Management Jakarta 20 Agustus 2014 Management Standard Studies [CRMS] PPLH Univ. Diponegoro Semarang 24‒28 Februari 2014 Dasar-dasar AMDAL Indonesia Affiliate Annual Conference ISPE Jakarta 06‒07 Mei 2014 Seminar Pengokohan & Pemantapan Apoteker Konperda IAI Semarang 10 Mei 2014 sebagai Profesi yang Mandiri Menuju AFTA 2014 Regulatory & Compliance CPHI South East Asia Jakarta 21‒22 Mei 2014 Biosimilar Development & Opportunity IPP Consulting Jakarta 21 November 2014 Seminar on Managing People in the New Economic Challenge 2015 WHO Prequalification PT Total Quality Indonesia Jakarta 13-17 Mei 2014 Seminar ACCSQ-PPWG Jakarta Rakernas GP Farmasi Indonesia Bidang Industri GP Farmasi Jakarta Diskusi Panel: Tantangan bagi Dewan Komisaris Lembaga Komisaris dan Jakarta 9 Desember 2014 dan Direksi dalam Roadmap GCG OJK untuk Direktur Indonesia [LKDI] Menyongsong MEA 2015 Executive Briefing on ISO 31000 Risk Center for Risk Management Jakarta 20 Agustus 2014 Management Standard Studies [CRMS]
Performa Direktur secara individual dalam pencapaian kinerja Perseroan seperti tercantum dalam RJPP/RKAP/Kontrak Manajemen dan atau kriteria lain yang ditetapkan dalam rapat Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi. Pencapaian Kinerja Direktur secara individual mengacu pada RJPP/RKAP atau kriteria lain yang ditetapkan Komisaris. Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance, baik secara individual maupun kolektif.
Individual Director’s performance on the Company’s achievement is as stated in the RJPP/ RKAP/Management Contract and/or other criteria set out in the BoC meeting after discussion with the BoD. The achievement of Individual Director’s performance refers to the RJPP/RKAP/ other criteria set out by the BoC. The implementation of good corporate governance principles, both individually and collectively.
Remunerasi Direksi Direksi menerima remunerasi atas jasanya kepada Perseroan. Pada 2014 jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS.
The BoD's Remuneration The Board of Directors [BoD] is entitled to remuneration for their services to the Company. In 2014, total remuneration received by the BoD was determined by the BoC pursuant to the authority granted by the ASGM.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
REMUNERASI DIREKSI PHAPROS 2014 | PHAPROS' BOARD OF DIRECTORS' REMUNERATION 2014 Tahun | Year
Komponen
2014
Gaji Tunjangan hari raya Tunjangan pendidikan/cuti Insentif pancapaian target Jasa produksi [tantiem] Tunjangan purna-jabatan Jumlah
1.822.176.000 151.848.000 151.848.000 – 733.482.306 – 2.859.354.306
2013 1.687.200.000 140.600.000 140.600.000 – 805.583.713 – 2.773.983.713
2012 1.509.600.000 125.800.000 125.800.000 – 2.738.442.343 – 4.499.642.343
Components Salary Holiday allowance Education/leave benefit Target achievement insentive Productivity benefit [tantiem] Post-Employment benefit Total
Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris guna membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.
Audit Committee Audit Committee is a committee established by and responsible to the Board of Commissioners in order to assist the Board of Commissioners in conducting its duties and responsibilities.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Phapros memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut: Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities Phapros' Audit Committee's duties and responsibilities among others are: To review the Company’s financial information to be issued to the public and/or the authorities, among others financial statements, projections, and other statements related to the Company’s financial information. To review the adherence to the law and regulations that are related to the Company’s activities. To give independent opinion in the case of disagreements between the Management and the External Auditor for the services he/she provided. To provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the External Auditor that is based on independence, the scope of the assignment, and fees. To review the implementation of the audit by the internal auditor and oversee the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the internal auditor’s findings. To review the implementation of risk management conducted by the Board of Directors, provided that the Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
93
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
94
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
To examine complaints related to the Company’s accounting and financial reporting processes. To review and provide advices to the Board of Commissioners on issues related to potential conflict of interest in the Company. To maintain the confidentiality of the Company’s documents, data and information.
Komposisi Komite Audit Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 [tiga] orang, yaitu Komisaris Independen dan orang yang berasal dari Pihak dari luar Perseroan. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen. Jika diperlukan, dalam melaksanakan tugas sehari-hari Komite Audit dapat mengangkat staf atau Sekretariat Komite Audit sesuai kebutuhan. Pengangkatan ini harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
The Audit Committee's Composition The Audit Committee consists of at least 3 [three] members, i.e. Independent Commissioner and two others from outside the Company. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner. If necessary, in carrying out daily tasks the Audit Committee may appoint staff or Audit Committee Secretariate as needed. The appointment must be approved by the BoC.
Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan pada 2014 adalah sebagai berikut: • Ketua: Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D., SpGK • Anggota: Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom Teguh Budiyanto
The composition of the Company's Audit Committee through the end of 2014 is as follows: • Ketua: Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK • Anggota: Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom Teguh Budiyanto
Independensi Komite Audit Komite Audit Perseroan diketuai oleh Komisaris Independen dengan dua anggota yang profesional dan berasal dari luar Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-29/PM/20004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.
The Audit Committee's Independence The Company's Audit Committee is chaired by the Independent Commissioner with two professionals from outside the Company as its members. This has complied with the provision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Board Decree No. Kep-29/PM/20004 on the Establishment and Operational Guidelines of the Audit Committee. The Audit Committee carry out its duties and responsibilities professionally and independently.
Realisasi Program Kerja Pada 2014 Komite Audit Phapros melaksanakan kegiatan sesuai Program Kerja yang telah disusun, antara lain: Melakukan evaluasi bulanan/triwulanan terhadap Manajemen, yang dilakukan setiap bulan. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit Satuan Pengawas Intern [SPI] dan penelaahan atas Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP] dari SPI selama tahun 2014 dan menyampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris, serta melakukan pemantauan tindak-lanjut hasil audit SPI. Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal, serta memberikan tanggapan atas hasil audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.
Realization of the Work Program In 2014, Phapros’ Audit Committee conducted activities in accordance with the Work Program, among others are: Made monthly/quarterly evaluations on the Management, conducted every month. Made evaluation on the Internal Audit Unit [IAU] audit processes and review on the IAU Audit Reports throughout 2014, presented things that needed the Board of Commissioners’ attention, and also made monitoring on follow-ups of the IAU audit results. Reviewed and assessed the adequacy of the audit performed by the External Auditor, and provided feedback on the results of the audit of the Company’s Financial Statements for the Fiscal Year 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Drs. Dwi Atmodjo W.P., M.Kom. Anggota Komite Audit Lahir di Surabaya, 17 November 1965 Warga Negara Indonesia Beliau terpilih jadi anggota Komite Audit Phapros pada 1 November 2010. Meraih gelar sarjana pendidikan di bidang fisika dari Universitas Negeri Malang [1991] dan Magister di bidang Teknik Informatika dari Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Benarif Indonesia, Jakarta [2003], beliau banyak mendapat pendidikan dan pelatihan nonformal di bidang teknologi informasi. Selain menjadi dosen di ABF II Perbanas, beliau juga mengajar di beberapa perguruan tinggi lain dan menjadi public speaker, executive trainer dan fasilitator di berbagai seminar dan pelatihan.
Teguh Budiyanto Anggota Komite Audit Lahir di Jakarta, 16 Juli 1972 Warga Negara Indonesia Beliau terpilih menjadi anggota Komite Audit Phapros pada 1 September 2014. Meraih gelar Sarjana Pendidikan di bidang Pendidikan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia pada 1995, beliau memulai karir profesionalnya di Kantor Akuntan Publik Rasin, Ichwan dan Rekan, pada 1996. Saat ini, beliau menjadi Associate Partner pada Kantor Akuntan Publik Rama Wendra [sejak 2006].
Drs. Dwi Atmodjo W.P., M.Kom. Member of the Audit Committee Born in Surabaya, 17 November 1965 Indonesian Citizen He was appointed as a member of Phapros’ Audit Committee on 1 November 2010. Earned a first degree in education specializing in physics from State University of Malang [1991] and a Magister degree in Information Technology from Benarif Indonesia School of Information Technology, Jakarta [2003], he got various non-formal training and education on information technology. In addition to be a lecturer at ABF II Perbanas, he also teaches information technology subjects in some other universities and a public speaker, executive trainer and facilitator for various seminars and trainings.
Teguh Budiyanto Member of the Audit Committee Born in Jakarta, 16 July 1972 Indonesian Citizen He was appointed as member of Phapros’ Audit Committee on 1 September 2014. Earned a first degree in Education specializing in Accounting Education from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia in 1995, he started his professional career at Public Accounting Firm Rasin, Ichwan and Partners, in 1996. Currently, he is an Associate Partner at Public Accounting Firm Rama Wendra [since 2006].
Mengevaluasi kinerja, kompetensi, independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit pada tahun sebelumnya serta merekomendasikannya sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris. Melakukan penelaahan dan memberikan tanggapan atas Laporan Keuangan Perseroan Tengah Tahunan untuk Tahun Buku 2014. Melakukan evaluasi atas Rencana Kerja Anggaran Perusahaan [RKAP] 2014, temasuk usulan dari Direksi. Menyusun rencana kerja dan membuat Laporan Berkala atas pelaksanaan rencana kerja tersebut.
Evaluated the performance, competence, independence and objectivity of the Public Accountant Firm who conducted the audit in the preceding year and recommended it for consideration to the BoC. Made reviews and provided opinions on the Company’s Mid-Year Financial Report for the Fiscal Year 2014. Made evaluation on the 2014 Company's Budget Business Plan [RKAP], including the BoD's proposal. Prepared work plans and made Periodic Reports on the implementation of the work plans.
Hasil analisis dan kajian serta saran dan rekomendasi Komite Audit terkait pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya telah dikomunikasikan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh perhatian.
Analysis and assessment results as well as advices and recommendation of the Audit Committee related to its duties, authorities and responsibilities are communicated and delivered to the Board of Commissioners.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
95
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Prosedur Penetapan Remunerasi pada 2014 Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris: Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh/dalam RUPS. Besaran remunerasi Dewan Komisaris dicantumkan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Prosedur penetapan remunerasi Direksi: Ketentuan tentang besarnya gaji, uang jasa, tunjangan dan penghasilan lainnya [jika ada] dari para anggota Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Besaran remunerasi Direksi juga dicantumkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
Procedures on the Remuneration Provision in 2014 Procedures on the provision of the BoC remuneration: The provisions on the amount of salary or honorarium and allowances for the members of the BoC made by/in the ASGM. The remuneration of the BoC would be mentioned in the Company's Annual Report. Procedures on the provision of the BoD remuneration: The provisions on the amount of salary, bonuses, allowances and other income [if any] for the members of the BoD from time to time must be made by the ASGM and the authority may be delegated to the BoC by the ASGM. The remuneration of the BoC would also be mentioned in the Company's Annual Report.
Prosedur penetapan remunerasi Komite: Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Komite ditetapkan oleh Perseroan.
Procedures on the provision of Committees remuneration: The provisions on the amount of salary or honorarium and allowances for the members the Committees made the Company.
KEHADIRAN DALAM RAPAT KOMITE AUDIT PADA 2014 | ATTENDANCE TO AUDIT COMMITTEE MEETINGS ON 2014 Nama I Name January‒April Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG[K] Drs. Daljono, M.Si., Akt. Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom. May‒December Prof. dr. Fasli Djalal, Ph.D., SpGK Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom. Teguh Budiyanto
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan adalah organ pendukung perusahaan yang berfungsi sebagai pejabat penghubung [Liaison Officer] antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan [stakeholders] dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan perusahaan serta memastikan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku [Compliance Officer]. Ketentuan mengenai pembentukan Sekretaris Perusahaan mengacu pada Peraturan Nomor IX.I.4, Lampiran Peraturan Bapepam nomor Kep- 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
96
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Jumlah Rapat I Number of Meeting 2 2 2
15 15 15
4 3 4
Corporate Secretary Corporate Secretary is a Corporate Supporting Organ that serves as a Liaison Officer between a company and interested parties [stakeholders] in providing information related to the company and ensuring the company’s compliance towards the applicable rules and regulations [Compliance Officer]. The provisions concerning the establishment of the Corporate Secretary refer to the Regulation Number IX.I.4, Annex to the Bapepam Regulation Number Kep-63/PM/1996 Dated 17 January 1996, on the Establishment of the Corporate Secretary.
Imam Ariff Juliadi, S.T. Plt. Sekretaris Perusahaan Lahir di Surabaya, 22 Juli 1974 Warga Negara Indonesia Beliau menjabat Sekretaris Perusahaan Phapros sejak 22 Mei 2012. Meraih gelar sarjana di bidang Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember [ITS], Surabaya, pada 1999, beliau memulai karir di Perseroan sebagai Asisten Manajer Pengembangan Bisnis pada 2003. Setelah itu, karir beliau meningkat dan menduduki jabatan Brand Manager [2009–2010]. Sebelum ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan, beliau menangani corporate communication [2010–2012].
Imam Ariff Juliadi, S.T. Acting Corporate Secretary Born in Surabaya, 22 July 1974 Indonesian Citizen He has been serving as Phapros' Corporate Secretary since May 22, 2012. Earned a first degree in Chemical Engineering from Sepuluh Nopember Institute of Technology [ITS], Surabaya, in 1999, he began his career in the Company as Business Development Assistant Manager in 2003. Subsequently, his career rose to a position of Brand Manager [2009–2010]. Prior to his appointment as the Company’s Secretary, he handled the works in corporate communications [2010–2012].
Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugastugas kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap regulasi, baik menyangkut keindustrian maupun pasar modal, serta ketentuan Tatakelola Perusahaan yang Baik [GCG].
The functions of the Corporate Secretary include corporate secretarial duties, investor and public relations, legal and enforcement of compliance with regulations concerning both the industry in which the company belongs and the capital markets, and the provision of Good Corporate Governance [GCG].
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal, yang terkait dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan [OJK, dahulu Bapepam-LK] dan masyarakat. Memberikan informasi yang tepat dan sesuai mengenai kondisi Perseroan kepada stakeholders. Menjaga dan membina hubungan baik dengan stakeholders, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi tertentu. Memberikan interpretasi mengenai penerapan dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Mengkoordinasi upaya terkait kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk pelaporannya.
Duties and Responsibilities Corporate Secretary's duties and responsibilities are as follows: To keep updated on the development of capital markets, particularly on the regulations in force in the capital market. To provide the public with any information needed by investors relating to the condition of the Issuer or Public Company. To provide inputs to the BoD of the Issuer or Public Company to comply with the provisions of Law No. 8 Year 1995 on Capital Markets and its Implementing Regulatory. As a liaison or contact person between the Public Company and the Financial Services Authority [OJK, formerly Bapepam-LK] and the public. To provide accurate and appropriate information on the condition of the Company to the stakeholders. To maintain and build good relationships with stakeholders, both directly and through particular communication media. To provide interpretations concerning the implementation of rules and legislation pertaining to the Company’s business activities. To coordinate efforts related to the Company’s compliance to the applicable rules and regulations, including its reporting.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
97
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
DAFTAR KETERBUKAAN INFORMASI 2014 | INFORMATION TRANSPARENCY LIST 2014
98
Tanggal I Date
Perihal I About
Media I News media
18 March 2014 24 March 2014 02 April 2014 22 April 2014 30 April 2014 13 May 2014 10 September2014
Pemberitahuan RUPS Tahunan 2014 Laporan Tahunan Keuangan Tahun Buku 2013 Panggilan RUPS Tahunan 2014 Hasil keputusan RUPS Tahunan 2014 Keterbukaan informasi terkait RSB Keterbukaan informasi terkait KMK Mandiri Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2014
Bisnis Indonesia Kompas dan Suara Merdeka Kompas dan Suara Merdeka Kompas dan Suara Merdeka Media Indonesia Media Indonesia Bisnis Indonesia
Mengikuti dan memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan Pasar Modal. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan terkait hal hal yang harus mendapatkan keputusan Direksi berkenaan dengan pengelolaan Perseroan. Mengelola rapat-rapat Direksi dan rapat gabungan Direksi dan Komisaris, termasuk menyiapkan dan mendokumentasikan agenda dan risalah rapat. Menindaklanjuti setiap keputusan Direksi dengan jalan mencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat Direksi dan memantau serta mengecek tindak lanjut hasil rapat. Mengelola Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Mengkoordinasikan penyiapan dan pendistribusian laporan kepada Pemegang Saham. Memberi masukan kepada Direksi mengenai halhal yang menjadi perhatian Pemegang Saham. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan RUPS. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara berkala kepada Direktur Utama. Menyelengarakan kegiatan Perseroan dalam rangka meningkatkan citra Perseroan. Mengelola kegiatan CSR Perseroan.
To keep updated and understand the rules related to Company’s business activities and the Capital Markets. To prepare the necessary materials related to the things that have to have the Board of Directors’ decision with respect to the management of the Company. To manage the Board of Directors meetings as well as the Board of Directors and Board of Commissioners joint meetings, including preparing and documenting the meeting agendas and minutes. To follow-up on every BoD’s provision by making notes any decision made in the BoD meetings and monitoring and checking the follow-ups of the meeting results. To manage the Shareholder Register and the Special Register. To coordinate the preparation and distribution of reports to the Shareholders. To provide inputs to the BoD on matters of concern to the Shareholders. In charge in the organizing of the ASGM. To report the activities performed on the duties and responsibilities periodically to the President Director. To carry out the Company’s activities in order to enhance the Company's image. To manage the Company’s CSR activities.
Realisasi Tugas dan Tanggung Jawab Sepanjang 2014, kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan antara lain: Mengkoordinasi penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak satu kali, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Realization of the Duties and Responsibilities Throughout 2014, the activities carried out by the Company's Corporate Secretary among others were: Coordinated the Annual Shareholders General Meeting one time, in accordance with the rules and regulations.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
DAFTAR SIARAN PERS 2014 | PRESS CONFERENCES 2014 Tanggal I Date
Topik I Topic
Media I News media
11 June 2014 15 June 2014 20 & 21 June 2014 16 July 2014 23 August 2014 28 October 2014 11 December 2014
Pemaparan kinerja triwulan I/2014 dan RJPP Perseroan Mini Talk Show produk Bioneuron Press factory visit Business update, first half 2014 Penanaman mangrove — kegiatan CSR Penerimaan Sertifikat ISO 17025 Peluncuran produk Eucarbon Herbal Tablet
47 Wartawan dari 30 Media Massa 28 Wartawan dari 21 Media Massa 39 Wartawan dari 27 Media Massa 13 Wartawan dari 12 Media Massa 26 Wartawan dari 19 Media Massa 37 Wartawan dari 27 Media Massa 39 Wartawan dari 28 Media Massa
Menyampaikan Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan [OJK, dahulu Bapepam-LK] serta menyediakan laporan keuangan tersebut kepada publik melalui situs Web Perseroan. Melakukan korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan [OJK, dahulu Bapepam-LK] untuk penyampaian berbagai Laporan Keuangan [30 kali]. Mengelola rapat Direksi dan rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris [21 kali]. Menangani konferensi pers, pertemuan dan peliputan media [7 kali]. Menyampaikan informasi bagi Pemegang Saham dan masyarakat terkait perkembangan yang di Perseroan melalui pelaporan dan pemberitahuan kepada publik.
Submitted the Periodic Financial Reports and an Annual Report to the Indonesia Financial Services Authority [OJK, previously was Bapepam-LK] as well as provided the financial reports to the public through the Company's website. Made correspondence with the Indonesia Financial Services Authority [OJK, previously was Bapepam-LK] to submit various Financial Reports [30 times]. Managed the BoD Meeting as well the BoD and BoC joint meetings [21 times]. Handled press conferences, media gatherings and coverings [7 times]. Disseminated information to the Shareholders and public in general regarding developments in the Company through reports and public announcements.
Satuan Pengawas Intern
Internal Audit Unit
Guna memastikan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan Prosedur Standar Operasi [SOP], diperlukan fungsi pengawasan internal yang bekerja secara independen membantu Direktur Utama dalam pengawasan dan pengendalian. Fungsi Pengawasan Internal di Phapros dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern [SPI].
To ensure the company’s operations run in accordance with the Standard Operating Procedures [SOP], internal control functions that operate independently assisting the President Director in carrying out its monitoring and controlling duties are required. In Phapros, internal control functions are carried out by the Internal Audit Unit [IAU].
Di Phapros, pembentukan dan keberadaan SPI didasarkan pada: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara [BUMN]. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 Tanggal 17 Januari 1998 tentang Perusahaan Perseroan, tercantum pada Bab III Satuan Pengawasan Intern; Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30.
In Phapros, the IAU’s formation and presence are based on: Law Number 19 Year 2003 on the State-Owned Enterprises [SOEs]. Government Regulation Number 12 Year 1998 Dated on 17 January 1998 on Limited Liability Company, listed in Chapter III Internal Audit; Article 28, Article 29, and Article 30.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
99
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
100
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/ MBU/2011 Tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik [Good Corporate Governance] pada Badan Usaha Milik Negara [BUMN]. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Surat Keputusan Direksi Nomor 271/SK-DIR/2010 tanggal 27 Juli 2010 tentang Struktur Organisasi PT Phapros, Tbk.
Minister of SOEs Regulation Number PER-01/ MBU/2011 Dated on 1 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance [GCG] in the State-Owned Enterprises [SOEs]. The Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution’s Decree Number Kep-496/BL/2008 Dated on 28 November 2008 regarding the Guidelines for the Preparation of Internal Audit Charter. The Board of Directors’ Decree Number 271/ SK-DIR/2010 dated July 27, 2010 on the Organizational Structure of PT Phapros Tbk.
Satuan Pengawasan Intern [SPI] merupakan unit satuan kerja yang bertugas untuk memberikan keyakinan [assurance] serta berfungsi melakukan kegiatan konsultasi yang obyektif dan independen dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan rasa percaya pemegang saham serta stakeholder lainnya terhadap pengelolaan perusahaan dengan menjamin bahwa aktiva perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien serta dilaporkan dalam laporan keuangan dengan akurat dan wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menguji apakah kerangka kerja maupun proses pengendalian, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan telah berfungsi dengan baik.
Internal Audit Unit [IAU] is a unit with duties to perform activities that give assurance and has the function to provide independent, objective consultancy with the aim to enhance the company's value as well as the shareholders’ and other stakeholders’ confidence toward the company's operation, by assuring that the company’s assets have been used effectively and efficiently, and reported in the financial statements accurately and fairly in accordance with applicable regulations and to test whether the control framework and process, risk management and corporate governance has been working properly.
Tugas dan tanggung jawab SPI antara lain: Menyusun program kerja dan anggaran tahunan di bidang pengawasan intern perusahaan. Menyusun obyek pemeriksaan berbasis risiko dan melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan [PKPT] SPI. Membuat laporan hasil pemeriksaan [LHP] dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama. Memberikan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen serta saran perbaikan terhadap kegiatan operasional perusahaan. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. Menyusun strategi, kebijakan serta perencanaan pengawasan secara terpadu dan profesional. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan dan diminta oleh Direktur Utama. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bekerjasama dengan Komite Audit dan SPI PT RNI sebagai Perusahaan Induk. Melakukan pemantauan terhadap penerapan good corporate governance [GCG].
The IAU's duties and responsibilities among others are: To prepare work plans and annual budgets in the areas of internal audit. To determine objects that will be audited based on the risks and implement the IAU’s Annual Audit Work Plans [PKPT]. To make the audit reports [LHP] and submit the reports to the President Director. To provide objective information on the activities of the Company's management at all levels assessed and also suggestion on improvements of its operations. To monitor, analyze and report the follow-up carried out on the suggested improvements. To develop integrated audit strategies, policies and planning. To conduct special audit whenever it required and requested by the President Director. To evaluate the implementation of internal control and risk management systems in accordance with the company policy. To work with the Audit Committee and the IAU of PT RNI, the Holding Company. To monitor the implementation of Good Corporate Governance [GCG].
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Drs. Riza Efendi, Apt., PIA Manajer SPI Lahir di Tegal, 21 Maret 1969 Warga Negara Indonesia Menjabat Manajer Satuan Pengawas Intern [SPI] Phapros sejak 1 April 2014, Riza Efendi meraih gelar Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1994. Beliau mendapat sertifikat Profesional Internal Audit [PIA] dari Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan [PPA&K], pada 2014. Beliau memulai karirnya di Phapros sebagai Staf Penelitian & Pengembangan [1996–1998]. Sebelum menjabat sebagai Manajer SPI, beliau menjabat sebagai Asisten Manajer Gudang Barang Jadi [2007], Asisten Manajer SPI [2007–2009], dan Asisten Manajer Manajemen Risiko [2009–2014].
Drs. Riza Efendi, Apt., PIA Internal Auditor Manager Born in Tegal, 21 March 1969 Indonesian Citizen Has been serving as Phapros' Internal Audit Unit [IAU] Manager since 1 April 2014, Riza Efendi earned a first degree and a professional degree in Pharmacy [Apoteker] from Gadjah Mada University, Yogyakarta. He received a certificate of Internal Audit Professionals [IAP] from the Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan [PPA&K], in 2014. He started his career at Phapros as Research & Development Staff [1996‒1998]. Prior to serving as the IAU Manager, he held a position of Finished Products Warehouse Assistant Manager [2007], IAU Assistant Manager [2007‒2009], and Risk Management Assistant Manager [2006‒2014].
Sesuai UU Nomor 19 Tahun 2003, SPI bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama serta bertindak sebagai mitra kerja Komite Audit dan SPI PT RNI sebagai Perusahaan Induk dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pemantauan tindak lanjut atas temuan pemeriksaan dan perkembangan proses pemeriksaan.
In accordance with Law Number 19 Year 2003, the IAU is directly responsible to the President Director and works together with the Audit Committee and the IAU of PT RNI, the Holding Company, in carrying out its functions in controlling as well as followup monitoring on the assessment findings and the development of the assessment process.
Sepanjang 2014, SPI Phapros menyelesaikan 41 Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP] atau 100% dari Program Kerja Pemeriksaan Tahunan [PKPT] yang ditetapkan sebanyak 41 LHP. Laporan Hasil Pemeriksaan yang dihasilkan oleh SPI telah disampaikan langsung kepada Direktur Utama dan dalam hal terdapat permintaan tertulis dari Dewan Komisaris dapat diberikan kepada Komite Audit.
Throughout 2014, Phapros’ IAU completed 41 Audit Reports [LHP] or 100% of the 2014 Annual Audit Work Plans [PKPT] that were set at 41 LHP.
SPI wajib membina hubungan dengan Komite Audit, karena Komite Audit merupakan organ pendukung yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam kegiatan pengawasan.
The IAU should build relationships with the Audit Committee, for the Audit Committee is a corporate supporting organ formed to assist the BoC in its monitoring activities.
Piagam Audit Internal Piagam Audit Internal merupakan dokumen tertulis yang memuat tujuan, wewenang serta tanggung jawab dari Satuan Pengawasan Intern [SPI] yang menggambarkan hubungan SPI dengan Direksi, Komite Audit, SPI PT RNI sebagai Perusahaan Induk, Auditee dan Auditor Eksternal. Kedudukan, struktur dan ruang lingkup tugas SPI sesuai dengan Piagam Audit Internal sebagai berikut:
Internal Audit Charter The Internal Audit Charter is a written document that contains the objectives, authorities, and responsibilities of the Internal Audit Unit [IAU], and describes the relationship between the IAU with the BoD, the Audit Committee, the IAU of PT RNI [the Holding Company], the Auditees and the External Auditor. The IAU's position, structure and scope of duties according to the Internal Audit Charter are as follows:
The Audit Reports produced by the IAU have been delivered directly to the President Director and in the event of a written request from the BoC the Audit Reports may be provided to the Audit Committee.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
101
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
102
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Kedudukan SPI berada langsung di bawah Direktur Utama, dalam arti Manajer SPI bertangung jawab langsung kepada Direktur Utama karena SPI merupakan perpanjangan tangan Direksi dalam hal pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan Direksi pada kegiatan perusahaan. SPI dipimpin oleh seorang Manajer SPI yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan dari Dewan Komisaris. Direktur Utama dapat memberhentikan Manajer SPI setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Manajer SPI tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor SPI sebagaimana diatur dalam Piagam Auditor Internal dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. Auditor yang bertugas pada SPI bertanggung jawab secara langsung kepada Manajer SPI. Ruang lingkup dan tugas SPI adalah menyusun dan melakukan penilaian terhadap: ÌÌ Kewajaran dan keakuratan pertangungjawaban keuangan perusahaan. ÌÌ Efisiensi, kehematan serta efektivitas penggunaan sumber daya perusahaan. ÌÌ Kecukupan dan efektivitas struktur serta sistem pengendalian intern perusahaan. ÌÌ Efektivitas Sistem Manajemen Risiko. ÌÌ Peningkatan kualitas penerapan prinsip-prinsip Tatakelola Perusahaan yang Baik [GCG].
The IAU is positioned directly under the President Director in a way that the IAU Manager is responsible to the President Director for the Internal Audit Unit is the extension of the BoD's hand in controlling the company's operation activities. The IAU is chaired by the Internal Audit Unit Manager who is appointed and dismissed by the President Director upon the approval of the BoC. The President Director may dismiss the IAU Manager with the approval of the Board of Commissioners, when the IAU Manager no longer meets the requirements for an IAU Auditor as stipulated in the Internal Audit Charter and/or fails or not capable of doing the job. Auditors who work in the Internal Audit Unit are responsible directly to the AIU Manager. The scopes of the IAU's duties are to make and realize its annual audit plan by conducting assessments on: ÌÌ The fairness and accuracy of the company's financial reports. ÌÌ The efficiency and effectiveness of the use of the company's resources. ÌÌ The adequacy and effectiveness of the structure and system of the company's internal control. ÌÌ The effectiveness of Risk Management System. ÌÌ The improvement on the quality of the implementation of GCG principles.
Manajer Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawas Intern Phapros dipimpin oleh seorang Manajer SPI dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Phapros Tbk Nomor 246/SKDIR/2014, Manajer SPI PT Phapros Tbk dijabat oleh Riza Efendi. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer SPI Phapros bertanggung jawab dan memberikan laporan langsung kepada Direktur Utama yang juga menentukan pengangkatan dan pemberhentiannya, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
Internal Audit Unit Manager Phapros’ Internal Audit Unit is chaired by the IAU Manager and based on the Decree of the Board of Directors of PT Phapros Tbk Number Number 246/ SK-DIR/2014, IAU Manager of PT Phapros Tbk held by Riza Efendi. In performing its duties, the Phapros’ SPI Manager is responsible and reports directly to the President Director who also entitles for his appointment and dismissal, after obtaining approval from the Board of Commissioners.
Sumberdaya Manusia SPI Phapros Saat ini, SPI Phapros terdiri dari satu orang Manajer SPI dibantu oleh tujuh orang Auditor, tiga di antaranya telah bersertifikasi PIA [Professional Internal Auditor]. Dengan demikian, pada 2014 SDM di SPI Phapros sebanyak delapan personel dengan posisi seperti pada tabel di halaman berikut.
Human Resources of Phapros' IAU At present, Phapros IAU consists of one IAU Manager SPI supported by seven Auditors, among them three have the certification of PIA [Professional Internal Auditor]. In 2014, therefore, the human resources of Phapros' IAU were of eight personnel with the positions as presented in table in the following page.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DI SATUAN PENGAWAS INTERN [ SPI ] | HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT AT INTERNAL AUDITOR UNIT [ IAU ] Peserta | Attendee
Tanggal | Date
Kegiatan | Activity
Drs. Riza Efendi, Apt., PIA
22‒23 Mei 2014 21‒27 Agustus 2014 28‒31 Oktober 2014
Dendy Harhadhie, S.E. Rokhmat Subagyo, PIA
06‒16 Januari 2014 18‒23 Mei 2014 21‒27 Agustus 2014 06‒16 Januari 2014 12‒18 Juni 2014 10‒19 Februari 2014 05‒15 Mei 2014 18‒28 Agustus 2014 08‒17 Desember 2014 19, 26 April 2014 03, 10 Mei 2014
Agustina Widiastuti, S.E., M.Si Lily Yuniati S., S.E. Untung Taufan Munandhir
Penyelenggara | Organizer
Lokasi | Venue
Pelatihan Intelijen Dasar Pelatihan KA SPI Seminar dan Pengukuhan PIA
SPI PT RNI dan BIN PPA&K PPA&K
Dasar-dasar Audit Pelatihan Intelijen Dasar Audit Forensik Dasar Pengelolaan Tugas-tugas Audit Audit Kecurangan Komunikasi & Psikologi Audit Pengelolaan Tugas-tugas Audit Dasar-dasar Audit Audit Operasional Windows & MS Office 2007
PPA&K SPI PT RNI dan BIN PPA&K PPA&K PPA&K PPA&K PPA&K PPA&K PPA&K LPK Budiman
Pusdiklat BIN, Jakarta Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel The Singha Resort Kota Batu Hotel Bukit Indah, Bogor Pusdiklat BIN, Jakarta Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Hotel Bukit Indah, Bogor Semarang
Kualifikasi Auditor dan Sertifikasi Auditor SPI wajib memiliki kompetensi dan independensi, jujur dan obyektif, serta punya pengalaman yang cukup. Personel SPI yang telah memiliki sertifikasi PIA adalah: Riza Efendi [Manajer SPI] Rokmat Subagyo [Auditor Marketing] Asep Herman Supriatna [Auditor Marketing]
Auditor Qualification and Certification IAU Auditors shall have the competence and independence, be honest and objective, and have considerable experiences. The IAU personnel who have had PIA certification are: Riza Efendi [The IAU Manager] Rokmat Subagyo [Marketing Auditor] Asep Herman Supriatna [Marketing Auditor]
Uraian Pelaksanaan Tugas SPI pada 2014 Sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan SPI Phapros, selama 2014 kegiatan Audit yang telah dilaksanakan antara lain: Membuat Laporan realisasi pelaksanaan program kerja SPI Tahun 2014 serta menyampaikan Rencana Kerja Tahunan SPI untuk Tahun 2015. Melakukan pemeriksaan secara rutin cabang PT Phapros Tbk yang tersebar di seluruh Indonesia dan unit-unit yang ada di Kantor Jalan Simongan 131, Semarang. Secara periodik memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan dan usulan perbaikan. Melaksanakan tindak lanjut rekomendasi hasil asesmen penerapan Manajemen Risiko dan GCG di unit SPI.
Description of the IAU Duties Completed in 2014 In accordance with Phapros IAU’s Annual Audit Work Program, throughout 2014 the auditing activities that have been done include: Made reports on the realization of the IAU work program in 2014 and submitted the IAU Annual Work Plan for the Year 2015. Conducted regular audits in PT Phapros Tbk’s branch offices throughout Indonesia and all units in Jalan Simongan 131, Semarang, Office. Periodically monitored the follow-ups of the findings and improvement suggestions. Carried out follow-ups on the recommendation from the assessment of Risk Management and good corporate governance [GCG] implementation in the IAU.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
103
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
SUMBERDAYA MANUSIA SPI PHAPROS | PHAPROS' INTERNAL AUDITOR HUMAN RESOURCES Posisi | Position Manajer SPI | Internal Auditor Manager Auditor Pemasaran | Marketing Auditor Auditor Produksi | Production Auditor Auditor Keuangan | Finance Auditor Auditor Akuntansi | Accounting Auditor Jumlah Pegawai | Total Workforce
104
Jumlah Auditor | Number of Auditors 1 4 1 1 1 8
Pentingnya Sistem Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Intern merupakan komponen penting dalam manajemen dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional perusahaan yang sehat dan aman. Sistem Pengendalian Intern yang efektif dapat membantu Manajemen menjaga aset perusahaan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang terpercaya, meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran sesuai prinsip kehati-hatian.
The Importance of the Internal Control System Internal Control System is an important component within management and the basis for a company to have healthy and safe operations. Effective Internal Control System could help the management to protect the company’s assets, ensure the availability of financial and managerial reliable reports, improve the company's compliance with the rules and regulations in force, and also to reduce the risk of loss, deviations and violations in accordance with prudentiality principles.
Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan secara berkesinambungan guna: Menjaga dan mengamankan kekayaan perusahaan. Menjamin tersedianya laporan yang akurat. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan, dan pelanggaran prinsip kehati-hatian. Meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi biaya.
Internal Control is a control mechanism established by a company's management on an ongoing basis in order to: Protect and secure the company assets. Ensure the availability of accurate reports. Improve compliance with regulations in force.
Tujuan Pengendalian Internal untuk menjamin: Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Tujuan Kepatuhan ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Otoritas Pengawasan Perusahaan maupun kebijakan, ketentuan, dan prosedur intern yang ditetapkan oleh perusahaan.
The objective of Internal Control are to ensure: Compliance with rules and regulations in force. The Compliance Objective is intended to ensure that all the company’s business activities have been carried out in accordance with the rules and regulations in force, both issued by the Government and Corporate Supervisory Authority as well as with policies, regulations, and internal procedures made by the company.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Reduce financial impact/loss, deviations including fraud, and violations of the prudentiality principles. Improve organizational effectiveness and costefficiency.
Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu. Tujuan Informasi ini dimaksudkan untuk menjamin keterdiaan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha perusahaan. Tujuan Operasional ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi perusahaan dari risiko kerugian. Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada organisasi secara menyeluruh. Tujuan Budaya Risiko ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Perusahaan secara berkesinambungan.
Availability of correct, complete and timely financial and management information. The Information Objective is intended to ensure the availability of correct, complete, timely and relevant reports needed to make the right, accountable decisions. The efficiency and effectiveness of the company's operations. The Operational Objective is intended to improve the effectiveness and efficiency in the use of assets and other resources in order to protect the company from the risk of loss. Improve the effectiveness of the risk culture throughout the organization. The Risk Culture Objective is intended to identify weaknesses and assess deviations early and re-assess the fairness of policies and procedures within the Company on an ongoing basis.
Kesesuaian Sistem Pengendalian Intern dengan Kerangka SPI yang Diakui secara Internasional [COSO] Phapros terus mengupayakan pengembangan sistem pengendalian internal dengan pendekatan COSO [Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions] untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Sistem Pengendalian Internal di Phapros mencakup: Pengawasan oleh Manajemen & Budaya Pengendalian. Identifikasi dan Penilaian Risiko. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan/Kelemahan.
Conformity of the Internal Control System with the IAU Framework that Is Recognized Internationally [COSO] Phapros makes continuous efforts to improve its internal control system by using the COSO [Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions] approach to secure the Company’s investments and assets. Phapros’ Internal Control System includes: Supervision by the Management & Control Culture. Identification and Risk Assessment. Control Activities and Division of Functions. Accounting, Information and Communication System. Monitoring and Corrective Actions on Deviation/ Weakness.
Auditor Eksternal Auditor Eksternal adalah institusi independen yang ditunjuk oleh RUPS untuk melaksanakan fungsi audit terhadap semua catatan akuntansi dan data pendukungnya serta memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaatan pada azas, dan kesesuaian Laporan Keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Auditor Eksternal mempunyai peran penting dalam meningkatkan keandalan Laporan Keuangan Perseroan dan informasi keuangan lainnya. Laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal merupakan informasi yang akan menjadi dasar penilaian kondisi perusahaan oleh para pemangku kepentingan.
The External Auditor The External Auditor is an independent agency appointed by the ASGM to carry out audit functions on all the accounting records and its supporting data, and to give opinion regarding the fairness, adherence to principles and compliance of the Company's Financial Report to the Indonesian Financial Accounting Standard. The External Auditor plays important roles in improving the reliability of the Company's financial report and other financial information. The financial report and other financial information have been audited by the external auditor are the information of which the assessment on the Company’s condition by the stakeholders would be based on.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
105
NAMA AKUNTAN & BESARAN BIAYA DALAM 3 TAHUN TERAKHIR | ACCOUNTANTS' NAMES & FEES CHARGED IN THE PAST 3 YEARS
106
Tahun | Year
Nama Kantor Akuntan Publik | Name of Public Accountant
2014 2013 2012
Drs. Bernardi & Rekan Drs. Bernardi & rekan Drs. Bernardi & rekan
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Alamat | Address Jalan Cikini Raya No.9, Jakarta 10330 Jalan Cikini Raya No.9, Jakarta 10330 Jalan Cikini Raya No.9, Jakarta 10330
Biaya | Fee Rp350.000.000 Rp335.000.000 Rp180.000.000
Jasa Lain yang Diberikan Auditor Eksternal Selain Audit Keuangan, Kantor Akuntan Publik diberi tugas lain, sebagai berikut: Audit PKBL. Audit Kinerja. Audit Kepatuhan terhadap Peraturan dan Pengendalian Intern.
Other Services Provided by the External Auditor In addition to Financial Audit, Public Accountant Firm is also given some other duties, including:: PKBL Audit. Performance Audit. Audit on Regulatory Compliance and Internal Control.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
107
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
108
SETIAP aktivitas bisnis sebuah perusahaan, apa pun jenis dan berapa pun besarnya, pasti akan terkena dampak faktor internal maupun eksternal sehingga pencapaian tujuannya menjadi tidak pasti. Ketidakpastian itulah yang menjadi risiko bisnis.
ANY BUSINESS activity in a company, whatever and how big or small it is, would be affected by both internal and external factors that make the attainment of its goal uncertain. It is the uncertainty that leads to business risk.
Guna memitigasi risiko tersebut, Phapros membentuk Departemen Manajemen Risiko untuk memfasilitasi proses Manajemen Risiko pada tiap unit kerja. Proses tersebut—yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemetaan sampai dengan pengendalian risiko—dilakukan melalui sistem konsultasi dan evaluasi, sehingga memungkinkan setiap unit kerja melakukan pengendalian guna memitigasi berbagai risiko. Departemen Manajemen Risiko Perseroan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
To mitigate the risk, Phapros established Risk Management Department to facilitate Risk Management process in every operating unit. The process—which includes the identification, measurement, mapping and risk controlling—is implemented through a consultation and evaluation system, allowing every work unit to make control measure to mitigate various risks. The Company’s Risk Management Department is directly responsible to the President Director.
Selama 2014, Phapros melakukan tinjauan atas risiko yang teridentifikasi dan mungkin terjadi akibat faktor internal maupun eksternal, serta melakukan upaya mitigasi untuk mengendalikan berbagai risiko tersebut. Kegiatan Manajemen Risiko yang dilakukan tersebut antara lain: Mengidentifikasi risiko operasional rutin untuk Departemen Keuangan/Akuntansi, Departemen Pengadaan, Departemen Sumberdaya Manusia dan Umum, Departemen Teknik. Menganalisis risiko untuk manajemen rantai pasok. Melakukan risk response terhadap BPJS, Pasar Bebas ASEAN, investasi REPO, tarif dasar listrik.
Throughout 2014, Phapros made reviews on the risks that were identified and might occur due to both internal and external factors as well as mitigation efforts to control the various risks. The Risk Management conducted among others were: Identified regular operational risks for Finance/ Accounting Department, Procurement Department, General & Human Resource Department, Technical Department. Analyzed risks on supply chain management. Made risk response to BPJS, ASEAN Free Market, REPO investment, electricity basic price.
Kebijakan Manajemen Risiko Manajemen Phapros berkomitmen menerapkan Manajemen Risiko di Perseroan. Hal ini tercermin dari kebijakan Perseroan [butir 4] yang berbunyi “Menerapkan sistem pengelolaan risiko dalam setiap aktivitas operasional perusahaan.”
Risk Management Policy Phapros management is highly committed to implement Risk Management in the Company. This is reflected in the Company’s policy [point 4] which reads "Implement risk management system in every operational activity of the Company.”
Penerapan Manajemen Risiko ini tentunya harus didukung oleh peran aktif para karyawan di setiap level, bagian, atau unit. Untuk itu, Tim Manajemen menetapkan Key Person Area Functional [KPAF] yang bertugas membantu sebagai counterpart Departemen Manajemen Risiko di unitnya masing-
The implementation of Risk Management should certainly be supported by the active role of every employee at all level, section, or unit. To that end, the management team established Key Person Area Functional [KPAF] which served as the counterpart of the Risk Management Department in their
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
masing. Dengan penerapan Manajemen Risiko ini diharapkan akan tercipta budaya sadar risiko pada setiap insan Phapros yang pada akhirnya akan melapangkan jalan bagi tercapainya tujuan Perseroan.
respective units. With the implementation of Risk Management, it is expected that the risk-awareness would grow into a culture among Phapros people which eventually would smoothen the way for the Company to achieve its objectives.
Profil Risiko Sesuai dengan aktivitas bisnis yang dilakukan, berikut ini adalah profil risiko utama Perseroan yang teridentifikasi pada 2014:
Risk Profile In accordance with its business activity, the following are the Company's main risk profile identified in 2014:
Risiko Pasar Tunggal ASEAN. Di era pasar terbuka saat ini, persaingan di industri farmasi dan produk kesehatan lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun internasional yang beroperasi. Persaingan ini menimbulkan ancaman yang bersifat multidimensional, termasuk karena sumberdaya keuangan dan kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat; inovasi produk, metode promosi dan pemasaran mereka yang lebih maju; perubahan permintaan pasar; daya beli masyarakat yang terbatas; serta kemungkinan adanya persaingan bisnis yang tidak sehat.
ASEAN Single Market Risks. In the era of open markets, competition in the business of pharmaceutical and other health products will be increasingly tighter with so many domestic and international manufacturers operating. The competition poses a threat that is multidimensional in nature due to international competitors’ stronger financial resources and operational capabilities; their more advanced product innovation as well as promotion and marketing methods; changes in market demand; limited purchasing power; and also the possibility of unfair business competition.
Risiko Penerapan BPJS. Dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan [BPJS] dan penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional [SJSN] Kesehatan [sejak 1 Januari 2014], persaingan antarperusahaan farmasi di Indonesia akan semakin ketat karena sesuai dengan Peraturan Presiden No.72/2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional [SKN]: ÌÌ Penetapan harga obat generik [OGB] untuk pengadaan Pemerintah atau BPJS dilakukan melalui mekanisme e-Catalog. ÌÌ Harga obat generik bermerek [branded-generic] dan obat paten serta alat kesehatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Kebijakan tersebut akan berdampak terhadap tingginya permintaan obat generik [OGB] di Indonesia, membuat margin antara Harga Pokok Penjualan [HPP] dan harga jual jadi menipis.
Risks due to the Implementation of BPJS. With the establishment of Health Insurance Administering Agency [BPJS] and the implementation of the National Social Insurance System [SJSN] on Health [since 1 January 2014], competition among pharmaceutical companies in Indonesia will be more and more intense as in accordance with the Presidential Decree No.72/2012 on the National Health System [SKN]: ÌÌ Generic drug [OGB] pricing for Government or BPJS procurement is through the mechanism of e-Catalog. ÌÌ The price of both the branded-generic and patent drugs as well as medical devices is determined by the market mechanism. The policies will certainly boost the demand for generic drugs [OGB] in Indonesia, leading to decreasing margin between the Cost of Goods Sold [HPP] and the selling price.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
109
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Risiko Kenaikan Tarif Dasar Listrik. Kenaikan tarif dasar listrik [TDL], sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.09/2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan [Persero] PT Perusahaan Listrik Negara dan Surat Edaran PLN No.0092/162/AREASMG/2014 akan berisiko meningkatkan biaya produksi, karena rata-rata biaya energi menyumbang 16% dari total beban pabrikasi.
Risks due to the Increase of the Electricity Basic Rates. The increase in the electricity basic rate [TDL], in accordance with the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No.09/2014 on Electricity Rates supplied by Perusahaan Perseroan [Persero] PT Perusahaan Listrik Negara and PLN Circular No.0092/162/ AREASMG/2014 will pose the risk of increasing production cost, since the average energy cost accounts for 16% of the total manufacturing cost.
Risiko Mata Uang Asing [Selisih Kurs]. Karena sebagian besar bahan baku industri farmasi nasional masih diimpor, Perseroan menghadapi risiko keuangan yang ditimbulkan oleh fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Fluktuasi mata uang asing, terutama US dollar, sangat berdampak pada biaya produksi.
Foreign Currency [Exchange Rates] Risks. Since most of the raw materials used by the national pharmaceutical industry are imported, the Company faces financial risks resulted from the fluctuation of foreign exchange, budget, financing, and liquidity. The fluctuations of exchange rate, particularly of the US dollar, greatly affect production cost.
Risiko Hulum dan Regulasi. Perseroan terpapar berbagai jenis hukum dan regulasi serta perubahan yang terkait keduanya dan perjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga. Semua itu dapat menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum lainnya.
Legal and Regulatory Risks. The Company is exposed to various laws and regulations as well as the changes related to both and binding agreements or contracts with third parties. Those all pose legal risks or other legal consequences.
Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan hak paten serta HAKI lainnya, merupakan kewajiban yang secara hukum harus dijalankan secara berkesinambungan untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat terjadi di kemudian hari.
The process of registration of brands and products, including the acquisition of patents and other intellectual property rights [HAKI], is a continuous obligation that must be fulfilled legally to avoid claims or recognition from outside parties that may occur in the future.
Perjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya harus dilakukan pemeriksaan secara legal agar terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan memahami perbedaan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Binding agreements with third parties may bring legal consequences and, therefore, in the process of drafting and approval, legal scrutiny must be made thoroughly to ensure the balance of rights and obligations. In addition, before exporting or making overseas expansion thorough consideration must be made by studying and understanding the differences in the laws and regulations in each country
Risiko Reputasi. Risiko ini meliputi komplain konsumen, penarikan kembali produk, kemungkinan adanya sabotase terhadap produk, dan pencemaran nama baik. Di tengah persaingan ketat, dimana citra perusahaan sangatlah penting, pencemaran reputasi merupakan risiko yang harus diperhatikan.
110
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Reputational Risks. The risks include consumer complaints, product recall, the possibility of sabotage against the product, and defamation. Amidst the fierce competition, where company’s image is utterly important, reputational risk is a risk that must be seriously considered.
Sistem Produksi yang Canggih: Meminimalkan risiko bisnis, memaksimalkan top line. Sistem produksi yang mampu menjamin kualitas produk akan meminimalkan berbagai risiko bisnis. Lebih dari itu, sistem produksi yang andal juga memungkinkan Phapros meningkatkan top line melalui peningkatan pendapatan yang bersifat fee-based.
Sophisticated production System: Minimizing business risks, maximizing top line. Production system capable of ensuring the quality of products would minimize various business risks. In addition, the reliable production system also allows Phapros to increase its top line through the increase of fee-based revenues.
Risiko Sumberdaya Manusia. Tingkat pergantian karyawan yang tinggi, keluarnya para karyawan yang berpotensi, permasalahan dalam perekrutan dan semacamnya akan berpengaruh dalam kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.
Risks related to Human Resources. High employee turnover, the discharge of potential employees, problems in recruitments and the like will affect the needs and the availability of qualified human resources.
Mitigasi Risiko Phapros telah melakukan upaya untuk mengelola berbagai risiko tersebut di atas dengan cara berikut:
Risk Mitigation Phapros has made efforts to manage various risks mentioned above in the following ways:
Mitigasi Risiko Persaingan Bisnis terkait Pasar Tunggal ASEAN antara lain dilakukan dengan meningkatkan kepekaan terhadap perubahan pasar serta kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan menangkap peluang yang muncul. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas dan memberikan nilai lebih pada produk dan jasa yang ditawarkan dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan oleh pesaing.
Mitigation of Risks of Business Competition concerning ASEAN Single Market is among others performed by being more sensitive to market changes as well as improving the ability to adapt to the changes and capture the opportunities as they arise. In addition, the Company also continuously improves the quality and delivers more value to the products and services its offered compared to those offered by the competition.
Mitigasi Risiko Penerapan BBJS Kesehatan. Guna meminimalkan risiko ini, Perseroan menetapkan mekanisme evaluasi untuk standarisasi formula obat, baik dari sumber [bahan baku] maupun komposisi, sehingga dapat dilakukan kajian cepat terkait tingkat efisiensi biaya produksi dan Harga Pokok Produksi [HPP] obat. Faktor kapasitas produksi juga berpengaruh terhadap daya saing di pasar.
Mitigation of Risks related to the Implementation of BPJS. To minimize the risks, the Company establishes an evaluation mechanism to standardize the drug formula, either from the source [of raw materials] and composition, so rapid assessments on the efficiency level of the production and of Cost of Goods Sold [HPP]. Production capacity factors also affect the competitiveness in the market.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
111
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
“
112
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Proses Manajemen Risiko Phapros dilaksanakan melalui sistem konsultasi dan evaluasi, memungkinkan setiap unit kerja di seluruh bagian organisasi melakukan pengendalian untuk memitigasi berbagai risiko bisnis.
Mitigasi Risiko Kenaikan Tarif Dasar Listrik. Pengendalian atas adanya kenaikan tarif dasar listrik [TDL] dilakukan melalui efisiensi pemakaian listrik dengan mekanisme budaya hemat energi di setiap unit kerja. Sosialisasi budaya hemat energi dilakukan ke seluruh unit di Perseroan melalui antara lain penempelan stiker dan poster di tempat-tempat strategis.
Mitigation of Risks due to the Increase of the Electricity Basic Rates. The control over the increase in the electricity basic rate [TDL] is made through efficiency improvements on electricity usage by nurturing energy-saving culture in every work unit. The energy-saving culture is disseminated to all units within the Company by among others sticking stickers and posters in strategic places.
Mitigasi Risiko Mata Uang Asing [Selisih Kurs]. Guna meminimalkan risiko fluktuasi nilai mata uang asing, Phapros berupaya melakukan lindungnilai alamiah secara cermat dengan meningkatkan ekspor dan membentuk cadangan dana dalam mata uang asing untuk menjamin kebutuhan impor serta menjaga tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi yang mencukupi. Untuk itu, Perseroan selalu memperhatikan kondisi perekonomian domestik dan global. Perseroan juga melakukan pemantauan terhadap pergerakan nilai mata uang asing yang banyak digunakan dalam transaksi bisnis.
Mitigation on Foreign Currency [Foreign Exchange] Risk. To minimize the risk of foreign exchange fluctuations, Phapros makes efforts to do natural hedging by increasing exports and raising reserve funds in foreign currency to ensure that the Company could meet the needs of imports and maintain sufficient level of raw materials and finished goods inventories. The Company therefore always closely monitors both the domestic and global economic condition. In addition, the Company also monitors the movement of foreign currencies that are widely used in business transactions
Mitigasi Risiko Hukum dan Regulasi antara lain dilakukan dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan peraturan guna menghindari gugatan dari pihak lain serta selalu mematuhi hukum dan regulasi lainnya yang berlaku. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi dan kesiapan sumberdaya manusia dari sisi legal guna menghadapi kemungkinan terjadinya gugatan dari pihak ketiga.
Mitigation on Legal and Regulatory Risks among others is carried out by adapting to changes in legislation to avoid a lawsuit from other parties and always obey the law and other applicable regulations. In addition, the Company also continues to improve the capacity and readiness of its human resources in legal matters in case there is a lawsuit from third parties.
Mitigasi Risiko Reputasi antara lain lakukan dengan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang meliputi hasil proses bisnis secara menyeluruh, sejak tahap riset dan pengembangan hingga masa kadaluwarsa produk. Selain dari sisi produk, Perseroan juga meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembinaan sumberdaya manusia dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat tentang produk-produk yang dihasilkan.
Mitigation on Reputational Risk among others among others is carried out by continuously maintaining and improving the quality of products that includes the products of overall business process, from research and development to product expiries. Apart from the products, the Company also improves the quality of services through human resource development and provides accurate information to the public about its products.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
“
Phapros’ Risk Management process is carried out through a system of consultation and evaluation, allowing every unit in the Company's organization to conduct risk control to mitigate various business risks.
Mitigasi Risiko Sumberdaya Manusia. Guna mengatasi risiko tingginya pergantian karyawan, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan sumberdaya manusia serta memberikan kesempatan yang setara kepada para karyawan dalam mengembangkan karir dan kompetensi profesional. Evaluasi terhadap sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan sejalan dengan perkembangan pasar juga terus dilakukan. Selain itu, Perseroan terus mengembangkan dan mengatur talent pool sehingga selalu tersedia personel yang tepat untuk menjamin kelanjutan kinerja yang baik.
Mitigation on Risks related to Human Resources. To address the risk of high employees turnover, the Company offers various training and capacity building of its human resources and provides equal opportunities to all employees in both professional career and competence. Evaluation of the compensation system to make it highly competitive and in line with market developments is also regularly conducted. In addition, the Company continuously develops and manages its talent pool to maintain the availability of capable personnel, ensuring the sustainability of the Company's good business performance.
Infrastruktur Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko di Phapros didukung oleh infrastruktur yang telah diterbitkan dan disahkan oleh Perseroan berupa:
Risk Management Infrastructure The implementation of Risk Management in Phapros is supported by infrastructure that has already been published and endorsed by the Company, those are:
Manual Manajemen Risiko. Manual ini merupakan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara komprehensif, yang menjelaskan mulai dari proses bisnis setiap unit dalam perusahaan, identifikasi risiko, registrasi risiko, penilaian risiko, pemeringkatan risiko, pemetaan risiko, profil risiko, pengelolaan risiko, dan pemantauan. Manual Manajemen Risiko juga merupakan salah satu infrastruktur yang disyaratkan dalam penerapan GCG.
Risk Management Manual. The Manual is the guidance on the comprehensive implementation of Risk Management, which explains the process starting from the business process within each unit of the company, risk identification, risk register, risk assessment, risk ratings, risk mapping, risk profile, risk management, and monitoring. Risk Management Manual is also one of the infrastructure required in the implementation of GCG.
Prosedur Operasional Proses Manajemen Risiko. Prosedur ini menjelaskan proses Manajemen Risiko guna memastikan bahwa pelaksanaan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemetaan risiko, perlakuan dan evaluasinya telah optimal, sejalan dengan kebijakan Perseroan.
Risk Management Process Operating Procedures. The procedure describes the risk management process in order to ensure that the risk identification, risk measurement, risk mapping, as well as its treatment and evaluation has been optimized, in line with the Company’s policy.
Instruksi Kerja Manajemen Risiko. Instruksi kerja ini menjelaskan kegiatan identifikasi dan registrasi risiko yang ada dari seluruh aktivitas bisnis di area fungsional.
Risk Management Work Instruction. The work instruction explains the activities conducted in the identification and registration of risks of all business activities in the functional areas.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
113
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
114
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Instruksi Kerja Pengukuran Risiko. Instruksi ini menjelaskan kegiatan pengukuran dan pemetaan risiko untuk mengetahui tingkat risiko yang telah diidentifikasi.
Risk Measurement Work Instruction. The work instruction describes the activity conducted in the risk measurements and mapping to determine the level of the identified risk.
Instruksi Kerja Analisis Proyek. Instruksi kerja ini menjelaskan kegiatan analisis berdasarkan usulan proyek atau kajian terhadap kondisi bisnis perusahaan untuk memberikan suatu opini dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Project Analysis Work Instruction. The instruction describes the analysis activities based on the proposed project or study on the company’s business conditions to give an opinion by taking various aspects into consideration.
Indikator Kunci Risiko Penggunaan indikator kunci risiko dapat memberikan peringatan atau informasi dini pada perusahaan tentang kemungkinan terjadinya suatu peristiwa risiko yang berdampak besar. Berdasarkan peringatan atau informasi tersebut dapat dilakukan tindakan untuk menghilangkan, mencegah, atau mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi.
Key Risk Indicators The use of key risk indicators could provide an early warning or information to the company about the possibility of the occurrence of a risk event of great impact. Based on the alerts or information, actions could be made to eliminate, prevent, or mitigate the effects of risk that might occur.
Dalam penerapan indikator kunci risiko di Phapros telah ditentukan parameter dampak dan peluang secara korporat. Parameter dampak dibuat mulai dari dampak yang paling ringan sampai yang terberat yang mungkin menimpa Perseroan. Parameter peluang disusun dari peluang terkecil sampai dengan yang terbesar yang mungkin datang. Dari hasil perkalian parameter dampak dan peluang diperoleh nilai risiko.
In the implementation of the key risk indicators in Phapros, the impact and opportunity parameters have been specified corporate-wide. The impact parameters were made, ranging from the mildest impact to the heaviest ones that might strike the Company. The opportunity parameters were also made, ranging from the smallest to the greatest opportunities that might be occurred. By multiplying the impact parameters and the opportunities parameters, risk values would be obtained.
Dari seluruh identifikasi risiko aktivitas bisnis, Perseroan dapat menyusun profil risiko berdasarkan nilai risiko. Profil risiko tersebut, dengan kriteria yang telah ditentukan, menggambarkan risiko yang dihadapi perusahaan dalam tiga tingkatan sebagai berikut: Risiko utama. Risiko sedang. Risiko rendah.
Among all risk identification on business activities, the Company may make risk profile based on the risk values. The risk profile, with predetermined criteria, describes the risks faced by the Company in three levels as follows: Main risk. Intermediate risk. Low risk.
Risiko utama menjadi fokus bagi perusahaan untuk segera ditindaklanjuti dengan tetap memantau risiko sedang dan rendah agar tidak bergerak ke tingkat yang lebih tinggi.
The main risk would be the focus for companies to quickly followed-up while monitoring both intermediate and low risks to prevent them from moving to the higher level.
Hubungan Kerja dengan Pemantauan Risiko Pemantauan risiko merupakan kelanjutan dari pengelolaan risiko. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan agar tindakan yang telah ditentukan dalam pengelolaan risiko dapat dijalankan secara efektif.
Work Relationship with Risk Monitoring Risk monitoring is a continuation of risk management. The monitoring aims to ensure that the action has been determined in the risk management could be done effectively.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Bagian Manajemen Risiko menyiapkan data risiko utama dan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan. Data tersebut akan digunakan sebagai dasar audit [risk-based audit] oleh Bagian Satuan Pengawasan Internal untuk melakukan penilaian efektivitas pengendalian risiko.
Risk Management Department prepares data on the main risk and the predetermined risk management. The data will be used as the basis for risk-based audits by the Internal Audit Unit to conduct an assessment on the effectiveness of risk control.
Selama 2014 telah dilakukan pemantauan risiko dengan metode risk-base audit untuk bagian marketing, keuangan, pengadaan, sumberdaya manusia, program kemitraan bina lingkungan, dan produksi.
Throughout 2014, risk monitoring had been conducted by using the risk-base audit method for marketing department as well as finance, procurement, human resources, partnership program for environmental development and production.
Sosialisasi Manajemen Risiko Sosialisasi Manajemen Risiko kepada karyawan telah dilakukan beberapa kali, yaitu: 2009. Pembentukan Key Personal Area Functional [KPAF] yang menjadi mitra kerja Bagian Manajemen Risiko dalam melakukan proses manajemen risiko di unitnya masing-masing.. 2012. Executive Briefing tentang Enterprise Risk-Management [ERM] yang diikuti oleh para karyawan pimpinan. 2013. Penyesuaian Key Personal Area Functional [KPAF] karena adanya perubahan struktur organisasi. 2014. Sosialisasi Manajemen Risiko kepada para karyawan baru.
Risk Management Dissemination Dissemination of Risk Management the employees have been conducted several times, those were: 2009. Formation of the Key Personal Area Functional [KPAF] which served as the counterpart of the Risk Management Department in their respective units. 2012. Executive Briefing on Enterprise RiskManagement [ERM] attended by employees of executive levels. 2013. Adjustment on the Key Personal Area Functional [KPAF] due to some changes in the organizational structure. 2014. Dissemination of Risk Management to new employees.
Sertifikasi Manajemen Risiko Program Sertifikasi Manajemen Risiko diperlukan untuk meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mengelola risiko dan menghasilkan sumberdaya manusia yang qualified dan memiliki kompetensi di bidang Manajemen Risiko.
Risk Management Certification Risk Management Certification Program is required to improve the Company's ability to manage risk and produce qualified human resources, highly competent in Risk Management.
Phapros merencanakan Program Sertifikasi Manajemen Risiko pada semester II/2015 dengan melakukan benchmarking terlebih dahulu. Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko Evaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko diperlukan untuk menilai sejauh mana efektivitas pengelolaan risiko. Pada 2014, evaluasi dilakukan dengan kaji-ulang identifikasi risiko di Unit Keuangan, Unit Akuntansi, Unit Pengadaan, Unit SDM/Umum, dan Unit Teknik.
Phapros is planning to conduct the Risk Management Certification Program in the semester II/2015, preceding by benchmarking. Risk Management Effectiveness Evaluation Evaluation on the effectiveness of the Risk Management implementation is required to assess the effectiveness of risk management. In 2013, the evaluation was conducted by reviewing risk identification in Finance Unit, Accounting Unit, Procurement Unit, HR/General Affairs Unit, and Enginnering Unit.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
115
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
TINGKAT KEMATANGAN | MATURITY LEVEL Tidak ada | Non-existent Awal | Initial Pengulangan | Repeatable Terdefinisi | Defined Terkelola | Managed Optimal | Optimized
116
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
SKALA TINGKAT KEMATANGAN | MATURITY SCALE 0 1.5 2.5 3.5 1.5
< < < < <
0 x x x x x
≤ ≤ ≤ ≤ ≤
1.5 2.5 3.5 4.5 5 .
Tingkat Kematangan Manajemen Risiko
Risk Management Maturity-Level
ADA lima tingkat perkembangan Manajemen Risiko Perusahaan, dengan skala 1 sampai 5, yaitu:
THERE are five Enterprise Risk Management Risk-Levels, with the scale of 1 through 5. Those are:.
• Awal [1,0–1,5] Organisasi secara reaktif melakukan penerapan Manajemen Risiko terhadap kebutuhan mendadak tanpa melalui tahap perencanaan sebelumnya.
• Initial [1,0–1,5] The organization implements Rsik Management reactively to the immediate needs with no planning in advance.
• Terulang [1,5–2,5] Organisasi telah memiliki pola yang berulang dalam menerapkan Manajemen Risiko, namun aktivitasnya belum terstruktur ataupun terdokumentasi secara formal sehingga belum secara konsisten dilakukan.
• Repeatable [1,5–2,5] The organization has had a recurring pattern in implementing Risk Management, but its activity has not been structured nor formally documented and therefore has not been consistently carried out.
• Terdefinisi [2,5–3,5] Organisasi telah memiliki prosedur baku formal dan tertulis dalam Manajemen Risiko yang telah disosialisasikan ke segenap jajaran manajemen dan karyawan untuk dipatuhi dan dijalankan dalam aktivitas sehari-hari.
• Defined [2,5–3,5] The organization has already have written, formal standard operating procedures in Risk Management that have been disseminated to all levels of management and employees to comply and implement in day-to-day activities.
• Terkelola [3,5–4,5] Organisasi telah memiliki prosedur operasional standar yang diterapkan secara rutin serta indikator dan ukuran kuantitatif yang merupakan sasaran obyektif kinerja dari setiap penerapan sistem Manajemen Risiko.
• Managed [3,5–4,5] The organization has already have standard operating procedures applied regularly as well as quantitative indicators and parameters as the objective performance targets of the implementation of its Risk Management system.
• Teroptimasi [4,5–5,0] Organisasi dianggap telah menerapkan best practices Manajemen Risiko, lengkap dengan prosedur operasional standar, pengukuran kuantitatif, dan uaya peningkatan berkelanjutan.
• Optimized [4,5–5,0] The organization is considered to have been implementing Risk Managemen best practices, with standard operating procedures, quantitative measurements, and continuous improvement.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris Pada 2014, terdapat dua perkara atau gugatan hukum terhadap Perseroan. Perkara tersebut merupakan perkara lanjutan atau perkara yang belum diputuskan dan/atau mempunyai kekuatan hukum tetap dari tahun sebelumnya. Kedua perkara tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Important Legal Cases Faced by the Board of Directors and the Board of Commissioners In 2014, there were two cases or lawsuits against the Company. The cases were carried out cases or pending cases which had not been closed and/or had no legal binding yet, from the preceding year. The pending cases are presented in the following table:
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PHAPROS PADA 2104 | IMPORTANT LEGAL CASES FACED BY PHAPROS' BOD AND BOD IN 2014 Perkara #1 | Legal Case #1
Paguyuban Perusahaan Semarang [PPS] versus Pemerintah Kota Semarang | Semarang Corporate Circle [PPS] versus City Government of Semarang
Perkara nomor Lembaga Nilai perkara Pokok perkara
Pengaruh terhadap Perseroan
58P/HUM/2014 Mahkamah Agung [MA] ‒ Penetapan kawasan Simongan ke dalam BWK [Batas Wilayah Kota] III melalui Perda No.14 Tahun 2011, yaitu bukan sebagai Zona Kawasan Industri melainkan diperuntukkan sebagai wilayah perkantoran, perdagangan, jasa transportasi udara dan laut. Menunggu putusan MA atas pengajuan judicial review terhadap Perda No.14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang 2011–2031. Terhambatnya semua perizinan.
Perkara #2 | Legal Case #2
PT Phapros. Tbk. versus Merck KgaA | PT Phapros. Tbk. versus Merck KgaA
Perkara nomor Lembaga Nilai perkara Pokok perkara
52/Pdt.Sus-Merek/2014/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. ‒ Pembatalan Merek Bioneuron Menunggu putusan dari Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terhambatnya semua perizinan. ‒
Status penyelesaian perkara
Status penyelesaian perkara Pengaruh terhadap Perseroan
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
117
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
ETIKA BISNIS PERUSAHAAN THE COMPANY'S BUSINESS ETHICS
118
Etika Bisnis dan Code of Conduct SEJALAN dengan upaya peningkatan kualitas manajemen dan kinerja perusahaan, Phapros bertekad menjadikan good corporate governance [GCG] sebagai perangkat yang melandasi praktik manajemen Perseroan. Guna mendukung hal ini diperlukan sistem nilai yang dapat mendorong dan menjadi perekat individu Perseroan.
Business Ethics and the Code of Conduct IN LINE with the efforts to improve management quality and the Company’s performance, Phapros is determined to make good corporate governance [GCG] as the instrument on which the Company’s management practices based on. To realize this, a value system that encourage and unify the Company’s individuals is required.
Sistem nilai tersebut didokumentasikan dalam suatu Pedoman Etika Bisnis dan Perilaku—Code of Conduct—yang merupakan standar tata perilaku bagi seluruh individu Phapros dalam melaksanakan tugas dan melakukan interaksi dengan stakeholders, sesuai dengan standar etika, budaya, integritas, kepatuhan terhadap peraturan dan profesionalisme, serta menjaga citra Perseroan di luar lingkungan kerja, sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
The value system is documented in the Guidelines on Business Ethics and Conduct—Code of Conduct— which is the standard of conduct for all individual within Phapros in pursuant of their duties and their interaction with stakeholders, that conform with ethical and cultural standards, integrity, comply with regulations and professionalism, and to maintain the Company’s image outside the work environment, in accordance with the norms prevailed in the society.
Code of Conduct merupakan instrumen yang penting bagi perusahaan untuk menentukan sikap dan perilaku etis yang diharapkan dari para individu Perseroan, mulai dari Dewan Komisaris dan Direksi hingga seluruh karyawan, yang secara langsung merupakan cerminan citra Perseroan bagi para pemangku kepentingan.
Code of Conduct is an instrument that is essential for a company to determine attitudes and ethical behavior expected from the Company’s individual, from the Board of Commissioners and Board of Directors to employees at all levels who directly are the reflection the Company’s image to its stakeholders.
Tujuan penerapan Code of Conduct adalah: Memberikan kepastian tindakan yang harus ditaati oleh individu Perseroan, sehingga menciptakan keteraturan dalam pengelolaan Perseroan. Menjadi kriteria untuk menilai kepatuhan atau penyimpangan perilaku. Upaya menciptakan suasana yang sehat dan nyaman di lingkungan internal Perseroan. Mendorong individu Perseroan untuk selalu bertindak profesional dan beretika serta menghindarkan diri dari tindakan melanggar hukum. Mendorong perbaikan mutu pelayanan, yang pada akhirnya akan meningkatkan reputasi Perseroan.
The purpose of the Code of Conduct Implementation are: To provide certainty on the action which must be adhered to by the Company’s individuals, allowing order in the management of the Company. To be the criteria for assessing compliance or deviations in behavior. To create a healthy and comfortable atmosphere in the Company’s internal environment. To encourage the Company’s individuals to always act professionally and ethically as well as to prevent himself from actions that violate the law. To encourage improvements in the quality of service, which ultimately will improve the Company’s reputation.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Penyebaran Code of Conduct Code of Conduct dicetak dalam bentuk buku saku sehingga mudah dibawa dan dibaca. Buku Code of Conduct dibagikan dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan, sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan benar. Karyawan menandatangani formulir pernyataan bahwa mereka telah menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhinya. Setiap tahun, formulir pernyataan menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhi Code of Conduct harus diperbaharui dan ditandatangani kembali oleh setiap karyawan. Tim Corporate Governance bertanggung jawab atas pendokumentasian formulir pernyataan yang telah ditandatangani karyawan.
Disseminatin of the Code of Conduct The Code of Conduct is printed as a booklet to make it easier to carry and read. The Code of Conduct booklet is distributed and disseminated to all employees, allowing it to be understood and implemented properly and correctly. All employee signs a statement form that they accept, understood, and agree to comply with [the Code of Conduct]. Every year, the form of statement of accepting, understanding, and agreeing to abide by the Code of Conduct must be updated and re-signed by every employee. The Corporate Governance team is responsible for documenting the form of statements signed by the employees.
Tim GCG mencetak Buku Saku CoC dan sosialisasi ke Dirkom & Karyawan
Mekanisme Penyebaran Code of Conduct | Code of Conduct Dissemination Mechanism Dirkom & Karyawan menandatangani Formulir Kepatuhan dan dikembalikan ke Tim GCG untuk dokumentasi
Dirkom & Karyawan menerima, membaca, memahami
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
119
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
120
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Pedoman Perilaku Kualitas dan Keamanan Produk Kualitas dan keamanan produk yang baik merupakan ujung tombak yang mengangkat pendapatan suatu perusahaan. Karena itu, Perseroan sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pelanggan, pengguna produk, karyawan dan pihak terkait lainnya.
Code of Conduct Product Quality and Safety Good product quality and safety is a reliable weapon for a company to increase its revenues. The Company therefore gives special attention to the safety and health of its customers, product users, employees and other related parties.
Pelanggan Perseroan memandang pelanggan sebagai salah satu stakeholders utama. Untuk itu, Perseroan: ÌÌ Selalu menghormati hak-hak pelanggan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. ÌÌ Memenuhi komitmen produk, baik dari segi harga, kualitas yang sesuai dengan standar yang berlaku, maupun ketepatan pengiriman. ÌÌ Memberikan pelayanan yang setara kepada semua pelanggan. ÌÌ Selalu menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan. ÌÌ Selalu mengacu pada etika periklanan dan peraturan yang berlaku.
Customers The Company regards its customers as one of the main stakeholders. The Company therefore: ÌÌ Always respects its customers’ rights in accordance with the prevailing regulations. ÌÌ Fulfills the commitment to its products, in term of price, quality that complies with the prevailing standards, and promptness of delivery. ÌÌ Provides equal services to all the Company's customers. ÌÌ Always maintains information confidentiality about its customers. ÌÌ Always complies with the ethics on advertising and the prevailing regulations.
Kerahasiaan Informasi Pada prinsipnya, Perseroan selalu berusaha menyajikan informasi yang transparan kepada semua stakeholders. Namun demikian, ada informasi yang harus dijaga kerahasiaannya, terutama yang terkait kelangsungan hidup dan keharmonisan dalam Perseroan, antara lain: ÌÌ Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Pemegang Saham, serta karyawan Perseroan harus menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha. ÌÌ Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Pemegang Paham, serta karyawan Perseroan dilarang menyalahgunakan informasi yang berkaitan dengan Perseroan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, informasi rencana pengambilalihan, penggabungan usaha, dan pembelian kembali saham. ÌÌ Setiap mantan anggota Dewan Komisaris, Direksi, karyawan Perseroan, dan Pemegang Saham yang telah mengalihkan sahamnya, dilarang mengungkapkan informasi yang menjadi rahasia Perseroan yang diperolehnya selama menjabat atau menjadi pemegang saham di Perseroan, kecuali informasi tersebut diperlukan untuk pemeriksaan dan penyidikan sesuai peraturan perundang-undangan, atau tidak lagi menjadi rahasia Perseroan.
Information Confidentiality In principle, the Company always strives to present information that is transparent to all stakeholders. However, some information is bound to be kept confidential, especially concerning the Company’s survival and harmony, among others. ÌÌ The members of the BoC and the BoD, Shareholders, and the Company's employees must maintain the confidentiality of the Company’s information in accordance with the Law, the Company’s regulations and customary business practices. ÌÌ The members of the BoC and the BoD, Shareholders, and the Company's employees are prohibited to misuse information relating to the Company, including, but not limited to, information on takeovers, mergers, and stock repurchase. ÌÌ Any former member of the BoC and the BoD, the Company’s employees, and Shareholders whom have had their shares transferred, are prohibited from disclosing the Company’s confidential information that were acquired during their term of office or while they were in possession of the Company’s shares, unless such information is required on investigations and examinations that is in conformation with the regulations, or is no longer a secret to the Company.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Perlindungan Aset Aset perusahaan harus dikelola dengan baik dan benar serta digunakan untuk kepentingan tujuan bisnis. Untuk itu, setiap insan Phapros bertanggung jawab menjaga dan memelihara keutuhan serta keselamatan harta dan kekayaan Perseroan sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing masing berdasarkan aturan dan kebijakan Perseroan. Selain untuk kepentingan dan tujuan bisnis, setiap insan Phapros dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: ÌÌ Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perseroan untuk kepentingan pribadi. ÌÌ Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perseroan untuk kepentingan dan aktivitas politik serta pihak ketiga lainnya. ÌÌ Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perseroan untuk kegiatan dan/atau tujuan yang melanggar hukum dan etika. ÌÌ Berusaha menguasai, menjual, menggadaikan dan menyewakan harta benda Perseroan kepada pihak lain.
Assets Protection The Company's assets should be managed properly and appropriately, and used for business purposes. To that end, every Phapros’ employee is obligated to safeguard and maintain the integrity and safety of the Company’s assets and properties in accordance with the functions, duties, and responsibilities of each employee, in accordance with the Company’s rules and policies. Aside from the business interests and objectives, any Phapros’ employees is prohibited from conducting the followings: ÌÌ To use and take advantage of the Company’s property for personal gains. ÌÌ To use and take advantage of the Company’s property for political and other third party interest and activities. ÌÌ To use and take advantage of the Company’s property for activities and/or purposes that violates the law or ethics. ÌÌ To take possession, sell, pawn, or lease the Company’s assets and property to another party.
Ketepatan Pencatatan dan Pelaporan Data keuangan perusahaan diolah untuk menghasilkan laporan-laporan yang bisa dipertanggungjawabkan, akurat, dan tepat waktu kepada Manajemen, Pemegang Saham, dan pihak berkepentingan lainnya. Karena itu, semua catatan resmi mengenai kegiatan bisnis harus akurat, jujur, lengkap dan tepat waktu, tanpa pembatasan dalam bentuk apapun. Akurasi tercermin dalam dua hal, yaitu dokumentasi fakta dan penilaian yang etis.
Record-keeping and Reporting Accuracy The Company's financial data is processed to generate reports that are justifiable, accurate, and timely to the Managements, Shareholders, and other stakeholders. Therefore, all official records concerning business activities must be accurate, truthful, complete, and timely, without being restricted in any ways. There are two criteria to verify the accuracy, i.e. the documentation of facts and ethical assessments.
Kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada Pemerintah, Phapros berkomitmen untuk mematuhi setiap ketentuan peraturan pemerintah dengan cara: ÌÌ Semua insan Phapros harus melaksanakan peraturan perundang-undangan dan Perjanjian Kerja Bersama [PKB]. ÌÌ Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi dan karyawan Perseroan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan PKB. ÌÌ Perseroan mendukung program yang dilaksanakan oleh Pemerintah dengan tetap memperhatikan kondisi Perseroan.
Compliance with the Government Regulations As a form of corporate responsibility to the Government, Phapros is committed to comply with any provisions of the regulations set by the Government by the means of: ÌÌ All Phapros’ employees are bound to the rules and regulations and the PKB [Perjanjian Kerja Bersama]. ÌÌ The BoC must ensure that the BoD and the Company’s employees are compliant to the law and regulations and the PKB. ÌÌ The Company supports the Government programs with due regard to the Company’s conditions.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
121
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
122
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Hubungan Insan Phapros Hubungan baik yang terjalin antar-insan Phapros akan menciptakan suasana kerja yang positif, harmonis, dan dinamis. Karena itu, segenap insan Phapros harus selalu menjaga hubungan baik dan saling menghormati, sehingga tercipta suasana kerja yang saling mendukung serta menumbuhkan suatu tim kerja yang kuat guna meningkatkan produktivitas Perseroan. Hubungan baik antarinsan Phapros mencakup hubungan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya, maupun sesama insan Phapros.
Phapros' People Inter-relations Good relations between Phapros’ employees will create positive, harmonious, and dynamic working atmosphere. Therefore, every individual within Phapros should always maintain good relations and mutual respect, allowing supportive working atmosphere to emerge and fostering a solid teamwork to grow strong, to enhance the Company’s productivity. Good relations among Phapros’ people are embodied in the relationship between superiors and subordinates and vice versa, as well as between fellow colleagues.
Sebagai atasan, insan Phapros harus memiliki sikap sebagai berikut: ÌÌ Memberi contoh serta teladan yang baik dan tanggap terhadap aspirasi bawahan serta bersedia menanggung risiko dan tanggung jawab jabatannya. ÌÌ Memberi bimbingan dan pembinaan kepada bawahan untuk bekerja secara produktif, memberi kesempatan untuk mengembangkan karir, serta tidak menjerumuskan bawahan pada tindakan yang tercela. ÌÌ Memberi motivasi kepada bawahan agar dapat bekerja dengan baik dan memberikan penghargaan yang sesuai. ÌÌ Memperhatikan dan mempertimbangkan masukan dari bawahan dalam setiap pengambilan keputusan. ÌÌ Menilai bawahan berdasarkan prestasi dan kemampuan dengan ukuran penilaian yang jelas. ÌÌ Memberi sanksi kepada bawahan atas dasar tingkat kesalahan dan bukan atas dasar balas dendam.
As a superior, Phapros people must show the following attitudes: ÌÌ Providing examples as well as good role model, responsiveness to his/her subordinates’ aspirations, and willing to assume the risk and responsibility of the office. ÌÌ Providing guidance and coaching to his/her subordinates to work productively, providing opportunities to develop career, and not plunging his/her subordinates to reprehensible actions. ÌÌ Providing motivation to his/her subordinates in order to work properly and giving appropriate rewards. ÌÌ Willing to pay attention and to consider inputs from his/her subordinates in any decision making. ÌÌ Assessing his/her subordinates based on their achievements and abilities with a clearly measured appraisal. ÌÌ Imposing sanctions to his/her subordinates based on their fault and not due to revenge.
Sebagai bawahan, insan Phapros harus memiliki sikap sebagai berikut: ÌÌ Menunjukkan minat, semangat, dan disiplin dalam bekerja. ÌÌ Memiliki dedikasi dan tanggap terhadap pemikiran positif atasan. ÌÌ Menjaga kebijakan atasan terhadap komitmen Perseroan. ÌÌ Mendiskusikan masalah dan memberikan masukan kepada atasan secara baik dan santun. ÌÌ Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan atasan dan berusaha memenuhi target yang ditentukan.
As a subordinate, Phapros people must show the following attitudes: ÌÌ Showing interest, enthusiasm, and discipline in doing his/her works. ÌÌ Showing dedication and responsiveness to his/ her superiors’ positive ideas. ÌÌ Willing to safeguard their superiors’ policy to the Company’s commitment. ÌÌ Willing to discuss issues and provide inputs to superiors in a proper and polite manner. ÌÌ Responsible to the duties given by his/her superiors and making efforts to meet the specified targets.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Sementara itu, sebagai sesama insan Phapros harus memiliki sikap sebagai berikut: ÌÌ Membina komunikasi dan hubungan yang harmonis serta tanggap terhadap kebutuhan sesama insan Phapros dengan tetap mengedepankan kepentingan Perseroan. ÌÌ Melakukan koreksi dengan cara yang santun dan tidak saling menyalahkan. ÌÌ Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman kerja serta menularkan jiwa kewirausahaan kepada kepada rekan kerjanya.
Meanwhile, among the fellow employees Phapros’ people must show the following attitudes: ÌÌ Fostering communication and harmonious relationships and responsive to the needs of fellow Phapros’ people with due regard to the Company’s interests. ÌÌ Able to forward corrections in a polite manner and without any finger-pointing. ÌÌ Willing to share knowledge and experience as well as entrepreneurial spirit to the fellow coworkers.
Untuk menjaga hubungan baik antar-insan Phapros, segenap karyawan harus menjauhkan diri, mencegah, dan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut: ÌÌ Intimidasi Melaksanakan tugas dan fungsi dengan melakukan penekanan atau ancaman terhadap sesama rekan kerja, atasan, atau bawahan untuk kepentingan tertentu, baik pribadi atau kepentingan pihak lain, internal maupun eksternal. ÌÌ Penghinaan Melaksanakan tugas dan fungsi dengan melakukan tindakan dan/atau menggunakan kata-kata yang dapat diartikan penghinaan, makian dan tidak senonoh terhadap rekan kerja, atasan, atau bawahan. ÌÌ Pelecehan Tindakan dan/atau ucapan yang mengandung unsur pelecehan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang, suku, agama, ras, adat istiadat, gender dan hal-hal lain yang berkaitan dengan norma kesusilaan dan kesopanan. ÌÌ Provokasi Memanfaatkan posisi atau jabatan untuk memaksa dan memprovokasi rekan kerja, atasan, atau bawahan guna kepentingan politik tertentu atau kepentingan lain sejenis, yang diyakini dan dianggap akan dapat membahayakan Perseroan. ÌÌ Persaingan Tidak Sehat Segenap karyawan dalam mengembangkan karirnya harus menjauhi, menghindari, dan mencegah cara-cara persaingan tidak sehat.
To maintain good relationship among Phapros’ people, any employee must abstain, avert, and refrain him/herself from doing the following actions: ÌÌ Intimidation Performing duties and functions by oppressing or threatening fellow co-workers, superiors, or subordinates to forward a particular interest, whether of personal or other parties, of internal or external. ÌÌ Humiliation Performing duties and functions by taking actions and/or using words that may be interpreted as an insult, rant and profanity to fellow co-workers, superiors, or subordinates. ÌÌ Harassment Actions and/or remarks that contain elements of abuse on issues related to a person’s background, ethnicity, religion, race, tradition, gender, and other things related to the norms of decency and civility. ÌÌ Provocation Taking advantage of position or office to force and provoke co-workers, superiors, or subordinates for a particular political interest or other similar interests, which is believed and considered to be a threat to the Company. ÌÌ Unfair Competition All employees in pursuant of his/her careers must avoid, avert, and prevent practices of unfair competition.
Lingkungan Kerja Phapros secara konsisten membuat dan menetapkan kebijakan terhadap kesehatan & keselamatan kerja sebagai berikut: ÌÌ Mengenal secara pasti dan menimbang bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan dan produk-produknya.
Work Environment Phapros consistently creates and implements policies on the Company's work health & safety as follows: ÌÌ To precisely identify and take into consideration any dangers that may threaten the health and safety of the Company’s activity and its products.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
123
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
ÌÌ M erencanakan, memantau, dan menindaklanjuti beragam program guna mengurangi atau mengendalikan bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan. ÌÌ Menyampaikan data/informasi yang terkumpul dari pengalaman mengenai bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan setiap karyawan yang didapat dari program kesehatan untuk dimanfaatkan oleh para ilmuwan atau perorangan atau kelompok lain yang terlibat. ÌÌ Menetapkan standar kesehatan para karyawan pada saat diterima bekerja dan selama bekerja, sehingga mereka dapat bekerja tanpa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun Perseroan. ÌÌ Menyediakan dan mengatur pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk merawat karyawan yang sakit dan penanganan segera kecelakaan kerja dan masalah darurat. ÌÌ Mengamati setiap perilaku dan kondisi tidak aman sekaligus mengambil tindakan aksi langsung guna mencegah insiden maupun kecelakaan. ÌÌ Memberi dorongan kepada setiap karyawan untuk secara konsisten menjaga/memelihara standar kesehatan dan keselamatan kerja. ÌÌ Mengutamakan atau mengedepankan perencanaan yang matang sebelum melakukan sesuatu kegiatan operasi dengan pertimbangan terhadap aspekaspek keselamatan manusia, keselamatan harta benda dan keselamatan lingkungan. ÌÌ Melaporkan segala bentuk kejadian akibat dari perilaku tidak aman dan keadaan tidak aman, baik secara lisan maupun tulisan kepada bagian yang berkompeten. ÌÌ Menjaga dan memelihara seluruh aset Perseroan yang digunakan di dalam operasi perusahaan. Kerahasiaan Pribadi Karyawan Informasi karyawan yang bersifat pribadi dijaga oleh Perseroan menyangkut pertimbangan: ÌÌ Menjaga keharmonisan antar-insan Phapros dan rasa kekeluargaan di antara insan Phapros. ÌÌ Perusahaan menghormati kepentingan kerahasiaan pribadi karyawan. ÌÌ Perilaku pribadi karyawan yang tidak ada hubungannya dengan Perseroan bukan urusan Perseroan, kecuali bila perilaku tersebut mengganggu kinerja karyawan atau mempengaruhi reputasi atau kepentingan bisnis Perseroan.
124
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
ÌÌ T o plan, monitor, and follow-up various programs aimed to reduce or control dangers that may threaten health and safety of the employees. ÌÌ To deliver data/information gathered from the experiences about the dangers that may threaten the health and safety of the employees obtained from health programs to be used by scientists or individuals or other interest parties. ÌÌ To determine the health standard of employees at the time they were admitted and throughout their service, allowing them to work without endangering themselves, other people, or the Company. ÌÌ To provide and arrange the necessary health services to care for employees who are sick and to promptly handle to work-related accidents and emergency issues. ÌÌ To observe any unsafe behavior and hazardous conditions and to take immediate corrective actions to prevent incidents and accidents. ÌÌ To encourage every employee to consistently keep/maintain health and work safety standards. ÌÌ To prioritize or emphasize on careful planning before the execution of any operation with considerations on the aspects of human safety, the security of properties and the sustainability of the environment. ÌÌ To report any incident resulting from unsafe behaviors and hazardous conditions, either verbally or in writing to the authorized department. ÌÌ To keep and maintain all the Company’s assets used in the Company’s operations. Employee's Personal Privacy Employee’s personal information is safeguarded by the Company with the regard: ÌÌ To maintain harmony and sense of kinship among Phapros’ people. ÌÌ The Company respects the employee’s interest on his/her privacy. ÌÌ The employee’s personal conduct that had nothing to do with the Company won’t be a concern to the Company, unless when such behavior interferes with the employee’s performance or affects the reputation or interest of the Company’s business.
Komunikasi Karyawan Mekanisme komunikasi yang ideal antara perusahaan dengan karyawan antara lain: ÌÌ Perusahaan memberikan informasi yang tepat waktu kepada karyawan tentang bisnis, kinerja produk, hubungan pelanggan dan prestasi karyawan. ÌÌ Perusahaan menyediakan saluran komunikasi yang mendorong para karyawan mengungkapkan diri dan membuka diskusi tentang pendapat karyawan, sikap dan keprihatinan. ÌÌ Perusahaan mengadakan acara “employee gathering.”
Employees Communication The ideal communication mechanism between the Company and its employees includes: ÌÌ The Company provides information in a timely manner to employees regarding the business, product performance, customer relations and employee achievements. ÌÌ The company provides a channel of communication that encourages employees reveal themselves and open discussion about the opinions, attitudes and concerns of employees. ÌÌ The Company holds some events of “employee gatherings.”
Praktik Ketenagakerjaan Perseroan mengakui bahwa sumberdaya manusia merupakan bagian dari aset perusahaan yang paling berharga dan salah satu pilar penyangga keberhasilan dalam mencapai visi dan tujuan perusahaan. Karena itu, Perseroan berkomitmen memperhatikan semaksimal mungkin pemenuhan kebutuhan karyawan, memperlakukan setiap karyawan dengan hormat, menghargai privasi dan harga diri, menjaga dan menyimpan informasi pribadi untuk efektivitas operasional perusahaan, serta menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan kondusif. Untuk itu, Perseroan melakukan hal-hal berikut: ÌÌ Menghormati hak dan kewajiban karyawan berdasarkan PKB dan menempatkannya sebagai landasan dalam membina hubungan dengan karyawan. ÌÌ Membangun komunikasi yang efektif melalui pertemuan dan konsultasi langsung yang diselenggarkan oleh perusahaan maupun melalui Serikat Pekerja. ÌÌ Menciptakan iklim kompetisi yang sehat di antara karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. ÌÌ Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengoptimalkan potensi diri, kemampuan dan keahliannya, sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif. ÌÌ Meningkatkan kompetensi karyawan melalui pendidikan, kursus, dan pelatihan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. ÌÌ Memperhatikan kesejahteraan karyawan sesuai perkembangan Perseroan. ÌÌ Memberikan penghargaan kepada segenap karyawan, sepadan dengan prestasi dan jerih payahnya, sesuai dengan kapasitas, fungsi, dan tingkat tanggung jawabnya masing-masing.
Employees Communication The company recognizes that human resources is part of the company's most valuable asset and one of the pillars of success in achieving the company’s vision and goals. Therefore, the company is committed to paying attention to the greatest possible extent for the fulfillment of the employees’ needs, treating each employee with respect, respect privacy and self-respect, safeguarding personal information for the company’s operational effectiveness, as well as providing a work environment that is safe, healthy and conducive. To achieve that, the Company should do the following things: ÌÌ Respect the employees' rights and obligations based on the PKB and places it as the cornerstone in building the relationship with employees. ÌÌ Builds effective communication through meetings and consultations organized directly by the company as well as through the Trade Unions. ÌÌ Create a climate of healthy competition among employees in the performing their duties and obligations. ÌÌ Provide opportunities for employees to optimize their potential, capability and expertise, allowing them to work efficiently and effectively. ÌÌ Improve employees’ competence through education, courses, and trainings in accordance with the technology development and advancement. ÌÌ Give attention to employees' welfare in accordance with the Company’s development. ÌÌ Reward all employees, commensurate with their accomplishments and achievements, in accordance with the respective capacities, functions and level of responsibility.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
125
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
ÌÌ M emberikan kebebasan berserikat kepada karyawan sebagai mitra manajemen sesuai tujuan Perseroan. ÌÌ Melarang setiap bentuk diskriminasi, pelecehan, intimidasi, berdasarkan suku, agama, ras, jenis kelamin, umur, dan daerah asal. ÌÌ Perusahaan dan serikat pekerja terikat dalam PKB yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua pihak, dan untuk itu insan Phapros seharusnya: ÌÌ Melaksanakan ketentuan dalam PKB, termasuk kewajiban umum dan kewajiban khusus bagi pekerja, tidak melanggar larangan yang sudah dituangkan, dan bersedia menerima sanksi atas pelanggaran yang dilakukan. ÌÌ Menyampaikan aspirasi, usul, maupun saran melalui saluran atau media yang disediakan oleh Perseroan ataupun perwakilan serikat pekerja yang dibentuk.
ÌÌ G ive freedom of assembly to employees as the partner of the management in accordance with the Company's goal. ÌÌ Prohibit any form of discrimination, harassment, intimidation, that is grounded on ethnicity, religion, race, gender, age, and region of origin. ÌÌ The company and the Unions are bound through the PKB, which contains the terms and conditions of employment, the rights and obligations of the parties, and so Phapros’ people should: ÌÌ Follows the provisions of the PKB, including general obligation and the specific obligation for employees, avoids violations of the listed prohibitions, and willing to accept sanctions for violations committed. ÌÌ Conveys the aspirations, proposal, as well as suggestions through channels or media provided by the Company or the representative the Unions.
Kompensasi dan Tunjangan Perseroan memandang insan Phapros sebagai aset yang berharga bagi kelangsungan hidup dan kemajuan Perseroan. Karena itu, untuk usaha dan kerja keras setiap insan, Perseroan memberikan remunerasi berupa kompensasi dan tunjangan. Sikap insan Phapros dalam hal ini: ÌÌ Kompensasi dan tunjangan yang diterima merupakan bentuk imbalan atas kontribusi pekerjaan yang telah dilakukan dan bukan atas kegiatan yang tidak dilakukan. ÌÌ Besaran kompensasi dan tunjangan didasarkan atas golongan dan jabatan serta sesuai dengan prestasi kerja yang bersangkutan.
Compensation and Benefits The Company regards Phapros’ people as a valuable asset to the Company’s survival and progress. Therefore, for the efforts and hard works of every employee, the Company provides compensation in the form of remuneration and allowances. Phapros’ people’s attitudes in this regard: ÌÌ Compensation and allowances received is a form of exchange for contributions to the work that has been done and not for activities that are not performed. ÌÌ The quantity of compensations and allowances are based on employee’s level and position and also in accordance with his/her accomplishment.
Benturan Kepentingan Kebijakan Perseroan tentang benturan kepentingan merupakan kebijakan secara menyeluruh, agar semua pimpinan perusahaan serta semua karyawan menghindarkan diri dari setiap pertentangan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan Perseroan.
Conflict of Interest The company's policy regarding conflict of interest is thoroughly applied, as such that all the leadership of the company and all employees eschew from any contradiction between his personal interests with the interests of the company.
Setiap keputusan bisnis hanya dibuat demi kepentingan terbaik bagi Perseroan, tidak didasarkan atas kepentingan atau keuntungan pribadi. Untuk itu, sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, semua insan Phapros harus menghindari semua kepentingan pribadi yang mungkin timbul.
126
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Every business decisions are made for the best benefit of the Company, and not based on the interests or gains of the individual. To that end, as the part of the Company's policy, all Phapros’ people should avoid all personal interest that may arise.
Benturan atau pertentangan kepentingan dapat terjadi dalam hubungan yang berkaitan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan ataupun perseorangan yang sedang atau akan melakukan kegiatan usaha dengan perusahaan, termasuk kegiatan usaha jual beli saham perusahaan dan kepemilikan saham dari perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha dengan perusahaan.
Clashes or conflicts of interests may occur in the relationship with such parties as the suppliers, customers, and companies or individuals that are or will be conducting business activities with the company, including in the activities of buying and selling shares of the Company’s shares and that related to share-ownership in a firm that conduct business activities with the company.
Benturan kepentingan juga akan muncul ketika seorang karyawan atau keluarganya mengambil tindakan atau punya kepentingan pribadi dan mengharapkan keuntungan, karena posisinya yang akan menyulitkannya dalam bertindak secara obyektif dan efektif. Begitu pula dalam hal pengambilan utang atau pemberian suatu jaminan atas kewajiban karyawan dari pihak mana pun yang tidak wajar.
Conflict of interests will also occur when an employee or his/her family takes action or have a personal interest and expects a profit, for his/ her position would make him/her difficult to act objectively and effectively. Similarly, in terms of taking on debt or provision of a guarantee of employees’ obligations from any party deemed unreasonable or unfair.
Insan Phapros tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi atau situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara dirinya dan Perseroan atau dengan rekanannya. Setiap keputusan yang diambil harus semata-mata demi kepentingan terbaik bagi Perseroan dan rekanannya. Keputusan yang diambil oleh insan Phapros harus netral dan tidak boleh ada pengaruh kepentingan pribadi maupun keluarga yang dapat secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi pertimbangan terbaiknya bagi kepentingan Perseroan dan rekanannya.
Phapros’ people are not allowed to put themselves in the position or situation which may give rise to a conflict of interest between him/herself and the Company or its partners. Any decision made must be solely for the sake of the best interests of the Company and its partners. Decisions made by Phapros’ employees should be neutral and should not affect private or his/her family’s interests which may consciously or unconsciously affect his/her consideration that should be for the best interests of the Company and its partners.
Benturan kepentingan dapat dihindari dengan cara: ÌÌ Mengklarifikasi kapan seseorang berbicara sebagai pribadi atau sebagai insan perusahaan. ÌÌ Tidak mengambil keuntungan pribadi akibat dari kesempatan-kesempatan yang muncul, baik dari adanya informasi, kedudukan maupun atas penggunaan aset Perseroan.
Conflict of interest can be avoided by the means of: ÌÌ Clarifying whether someone speaks as a person or as the company’s employee. ÌÌ Taking no personal benefit resulted from the opportunities that arise, either from misappropriation of information, the position or the use of the Company’s assets.
ÌÌ T idak melakukan jenis usaha yang sama dengan usaha yang dijalankan oleh Perseroan. ÌÌ Menghindari situasi yang dapat menyebabkan spekulasi timbulnya kecurigaan akan adanya benturan kepentingan. ÌÌ Mengungkapkan setiap kemungkinan adanya benturan kepentingan. Perwakilan dan Cabang Perusahaan Setiap cabang merupakan gambaran kecil dari Perseroan secara keseluruhan. Karena itu, sikap dan perilaku insan di cabang harus mencerminkan sebagaimana insan Phapros, dengan cara:
ÌÌ Refraining from doing the same type of business ventures run by the Company. ÌÌ Avoiding situations which may lead to suspicions on the occurrence of a conflict of interest. ÌÌ Disclosing any possible conflict of interest. Representatives and Subsidiaries Each branch is a small picture of the company as a whole. Therefore, the attitude and behavior of the people at the branch should reflect Phapros’ people, by the means of:
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
127
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
ÌÌ M enjaga nama baik Perseroan. ÌÌ Para pengelola cabang bertindak atas nama Perseroan sesuai dengan Kode Etik.
128
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
ÌÌ Maintaining the good name of the Company. ÌÌ Every branch manager must act on behalf of the Company in accordance with the Code of Conducts.
Para Mitra dan Pemasok Mitra atau Pemasok diartikan sebagai mitra usaha yang berfungsi sebagai penyedia barang dan/atau jasa bagi perusahaan. Perseroan memandang bahwa pemasok merupakan mitra kerja penting bagi Perseroan. Untuk itu, perlu dibina suatu hubungan yang saling menguntungkan antara Perseroan dan para pemasok. Dalam hubungannya dengan pemasok, Phapros: ÌÌ Memiliki peraturan yang jelas dan tertulis untuk menjamin bahwa pelaksanaan pengadaan telah sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance. ÌÌ Berupaya menghindari hubungan dengan pemasok yang punya benturan kepentingan dengan pihak-pihak di dalam perusahaan. ÌÌ Tak diperkenankan memberi atau menerima imbalan dalam bentuk apa pun, langsung maupun tak langsung. ÌÌ Semua kesepakatan didokumentasikan secara tertulis. ÌÌ Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan yang tidak wajar kepada pihak tertentu, dengan cara dan/atau alasan apa pun. ÌÌ Berupaya untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai pemasok. ÌÌ Bertanggung jawab untuk memenuhi kontrak yang telah disepakati bersama pemasok dan, karenanya, layak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dari pihak pemasok.
Partners and Suppliers Partners or suppliers are seen as business partners who serve as providers of goods and/or services for the Company. The Company regards the supplier as an important partner of the company. Therefore, a mutually beneficial relationship between the company and its suppliers must be fostered. In conjunction with the supplier, Phapros: ÌÌ Has clear and written rules to ensure that the implementation of the procurement has been in accordance with the principles of good corporate governance. ÌÌ Strives to avoid relationships with suppliers who have a conflict of interest with the parties within the Company. ÌÌ Not allowed to give or any receive rewards in any form, either directly or indirectly. ÌÌ Documents all agreements in writing. ÌÌ Gives equal treatment to all potential providers of goods/services and does not lead to any arrangement of unfair benefit to certain parties, in any manner and/or for any reason. ÌÌ Strives to obtain the correct information about suppliers. ÌÌ Responsible for the fulfillment of the agreed upon contracts with suppliers and, therefore, deserve to receive the same treatment from the supplier.
Distributor Sebagai mitra kerja utama, distributor dalam hubungannya Perseroan akan menjalankan hal-hal sebagai berikut: ÌÌ Semua kesepakatan bisnis dengan distributor dituangkan dalam suatu dokumen tertulis dengan berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. ÌÌ Memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak yang dianggap mampu untuk menjadi distributor dengan empertimbangkan keadaan, kebutuhan, pengembangan, potensi pasar dan kebijakan Perseroan. ÌÌ Pejabat perusahaan tidak menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung dari distributor. ÌÌ Komisaris, Direksi dan Karyawan tak diperkenankan untuk ikut serta, baik secara langsung maupun tak langsung, dalam kepemilikan atau kepengurusan perusahaan yang bertindak sebagai distributor.
Distributors As the main partner, a distributor in its relation with the Company will perform things as follows: ÌÌ All business agreements with distributors are in written documents based on good faith and mutual benefits. ÌÌ Give equal opportunities to all those whom are regarded to be able to become as a distributor by considering the circumstances, needs, development, market potential and the Company's policy. ÌÌ The Company's officials do not accept any kind of reward, either directly or indirectly from the distributor. ÌÌ The commissioners, directors and employees are not allowed to participate, either directly or indirectly, in the ownership or management of a company that acts as a distributor.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Media Massa ÌÌ Perusahaan berpegang pada kebenaran dan keterbukaan informasi sesuai dengan kode etik jurnalistik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan. ÌÌ Perusahaan menempatkan media massa sebagai mitra, karena itu perlu dibangun kerjasama positif serta saling menguntungkan dan menghargai. ÌÌ Dalam berhubungan dengan media massa, pejabat perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tak langsung.
Media Massa ÌÌ The Company holds on to truth and the information disclosure in accordance with the code of ethics of journalism and the applicable regulations. ÌÌ The Company regards the mass media as partners, therefore it needs to build a positively beneficial cooperation of mutuality benefits and respects. ÌÌ In dealing with mass media, the Company’s officials are not allowed to give or receive any kind of reward, either directly or indirectly.
Komunikasi dengan Pemegang Saham ÌÌ Perseroan memperlakukan para pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ÌÌ Perseroan berusaha memberikan kinerja optimal dan menjaga citra agar dapat meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Communication with Shareholders ÌÌ The company treats its shareholders in accordance with the Company's Articles of Association and the applicable laws and regulations. ÌÌ The Company strives to provide optimal performance and to maintain its image in order to increase its value for shareholders.
Perwakilan dan Cabang Perusahaan Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Perseroan berusaha melakukan upaya pemeliharaan lingkungan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam ISO 14001. Di samping itu, sikap Perseroan terhadap lingkungan adalah: ÌÌ Memperhatikan masalah lingkungan di sekitar pabrik terkait dengan emisi ke udara, pembuangan ke air, manajemen limbah, kontaminasi tanah, penggunaan bahan baku, dan sumberdaya alam, serta isu masyarakat dan lingkungan sekitar. ÌÌ Memperhitungan aspek dan dampak lingkungan di dalam pabrik dan sekitarnya dan menentukan program yang akan dilakukan terkait pelestarian lingkungan.
Representatives and Subsidiaries As the manifestation of its concerns toward environment, the Company strives to protect the environment in accordance with the standards of ISO 14001. In addition, the company's attitudes toward the environment are: ÌÌ Paying attention to environmental problems around the plant regarding air emissions, discharges into water, waste management, soil contamination, the use of raw materials and natural resources, as well as social issues and issues regarding surrounding communities. ÌÌ Taking into account environmental aspects and impacts within the plant and its surrounding areas and determining programs that will be performed regarding environmental preservation.
Dukungan terhadap Komunitas Masyarakat merupakan salah satu stakeholders yang penting. Untuk itu, interaksi dengan komunitas setempat merupakan hal berpengaruh terhadap bisnis perusahaan. Dalam kaitan dengan dukungan terhadap komunitas, Phapros akan: ÌÌ Menjunjung tinggi nilai-nilai positif komunitas di mana Perseroan beroperasi. ÌÌ Ikut serta dalam memberikan dukungan terhadap aktivitas sosial masyarakat setempat yang juga mempunyai manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi bisnis Perseroan.
Community Support The community is one of the Company’s main stakeholders. Therefore, interaction with the local community will strongly influence the Company's business. In regard of community support, Phapros exercise will: ÌÌ Upholds positive values of the community where the company operates. ÌÌ Participates in providing support for social activities of local communities that also benefit, either directly or indirectly, the Company’s business.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
129
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Keterlibatan dalam Politik Praktis Perseroan membuat kebijakan untuk tak memberi sumbangan politik kepada partai politik apapun, kecuali memenuhi ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Sumbangan politik yang diberikan seorang karyawan yang memenuhi ketentuan hukum, ataupun keputusan untuk tak memberikan sumbangan, tidak akan mempengaruhi segala hak dan kewajibannya sebagai seorang karyawan. Perseroan juga tidak melarang atau mencegah para karyawan di semua tingkatan untuk ikut melaksanakan haknya sebagai warga negara dengan memberikan suara dalam Pemilu.
130
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Involvements in Politics The Company has made a policy of never made political donation to any political party, except to comply with the applicable laws and regulations. Political donations given by an employee that is in compliance with the provisions of the law or, conversely, a decision to not make a donation, will not affect any rights and obligations of an employee. The Company also does not prohibit or discourage employees at all levels to carry out his/her right as a citizen to vote in the general elections.
Antimonopoli Perseroan selalu menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat, dan transparan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk itu, Perseroan: ÌÌ Tidak melakukan kerjasama dengan pesaing dengan tujuan untuk atau mengarah kepada praktik monopoli. ÌÌ Dalam semua kegiatan pemasaran tidak akan mendiskreditkan pesaing. ÌÌ Informasi mengenai pesaing sejauh tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan etika bisnis pada umumnya dapat dibenarkan untuk diperoleh. ÌÌ Komisaris, Direksi dan Karyawan tidak diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk ikut serta dalam kepemilikan maupun kepengurusan perusahaan pesaing.
Antitrust The Company strives to maintain the competition that is fair, healthy, and transparent in accordance with the applicable regulations. To that end, the Company: ÌÌ Refrains from cooperating with competitors for the purpose of or that leads to monopoly practices. ÌÌ Will never discredit competitors in any marketing activities. ÌÌ Information about the competitors that does not violate the applicable laws and regulations and in accordance with business ethics is in general justifiable to obtain. ÌÌ The commissioners, directors and employees may not, either directly or indirectly, to participate in the ownership and management of the company's competitors.
Hukum Adat dan Kebiasaan Setempat Perseroan menyadari kondisi bahwa insan Phapros dapat berdomilisi di mana saja dengan budaya dan kebiasaan yang beraneka ragam. Untuk itu, Perseroan bersikap: ÌÌ Setiap insan Phapros dapat memahami kekayaan daerah dan dapat bertoleransi dengan adat dan kebiasaan setempat. ÌÌ Berusaha menyesuaikan diri dan menghormati adat dan budaya setempat di mana insan Phapros berdomisili. ÌÌ Tidak menyinggung budaya dan hukum adat setempat yang dapat menimbulkan konflik serta berdampak merugikan citra Perseroan.
Customary Laws and Local Customs The company is aware of the conditions that Phapros’ people may live in any region, exposed to widely diverse cultures and customs. The Company therefore takes stances: ÌÌ Every Phapros’ employee should appreciate the cultural richness of the region and be tolerant to local customs and habits. ÌÌ Make serious efforts to adjust and respect local culture and tradition where Phapros’ people are domiciled. ÌÌ Does not offend local customary law and culture that may cause conflict and adverse impact to the company’s images.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Praktik Suap Suap didefinisikan sebagai suatu perbuatan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seorang pejabat atau seorang yang memiliki wewenang, dengan maksud agar yang bersangkutan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Pemberian suap bisa berupa uang, barang, fasilitas, pemberian jabatan, ataupun bentuk lainnya yang dimaksudkan sebagai imbalan. Suap juga termasuk ke dalam tindakan korupsi, nepotisme dan kolusi. ÌÌ Korupsi didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain, menyebabkan kerugian bagi Perseroan. Lebih lanjut, termasuk juga bagi setiap orang yang memiliki tujuan memperkaya seseorang atau orang lain atau perusahaan serta penyalahgunaan wewenang atau kesempatan atau posisi atau fasilitas yang menyebabkan kerugian bagi Perseroan. ÌÌ Nepotisme dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang menguntungkan keluarga atau kroni di atas kepentingan Perseroan. ÌÌ Kolusi didefinisikan sebagai perjanjian atau kerjasama melawan hukum. Menawarkan, menerima atau mengarahkan orang lain untuk melakukan penyuapan serta praktik korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan suatu hal yang tidak dapat diterima. Setiap bentuk penyuapan kepada insan Phapros dari rekanan ataupun pemasok dan pemberian suap dari insan Phapros merupakan perbuatan yang dilarang. Hadiah dan Jamuan Kebijakan Phapros mengenai hadiah maupun jamuan dibuat untuk menjaga reputasi Perseroan. Insan Phapros menyadari bahwa dalam membina hubungan bisnis dengan relasi tidak dapat dihindari adanya pemberian atau penerimaan hadiah, imbalan, cindera mata, fasilitas maupun suatu jamuan bisnis. Namun, bila masalah itu tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan suatu keadaan pertentangan kepentingan. Untuk itu, insan Phapros diharuskan: ÌÌ Tidak menerima atau memberikan hadiah [sponsor, jamuan, perjalanan, dan pelayanan lainnya] dalam jumlah di luar batas kewajaran yang akan mempengaruhi hubungan bisnis. ÌÌ Hanya mengadakan jamuan bisnis dalam batas kewajaran dan telah disetujui oleh pejabat yang berwenang, sepanjang hal itu bermanfaat dan akan meningkatkan kerjasama bisnis Perseroan,
Bribery Bribery is defined as an act of giving or promising anything to an official or someone with an authority, with the intention that those concerned are doing or not doing something that is in conflict with his obligations. Bribes could be given in the form of money, goods, facilities, the granting of tenure, or any other form that is meant as a reward. Bribes are categorized as an act of corruption, nepotism and collusion. ÌÌ Corruption is defined as an unlawful act to enrich oneself or others, causing loss to the Company. Furthermore, it is also defined as for anyone whom goal is to enrich a person or any other person or the company by an abuse of authority or opportunity or positions or facilities which cause loss to the Company. ÌÌ Nepotism can be defined as an unlawful act that benefits families or cronies above the interests of the Company. ÌÌ Collusion is defined as unlawful cooperation or agreements. Offer, accept or direct others to commit bribery as well as corruption, collusion and nepotism practices, are unacceptable. Any form of bribery to Phapros’ people from its partners or suppliers and the awarding of bribes from Phapros’ people are strictly prohibited. Gifts and Entertainment Phapros’ policies regarding gifts and entertainment are made to maintain the Company’s reputation. Phapros’ people realize that in building business relationships, it is unavoidable to give or to receive gifts, rewards, souvenirs, facilities as well as business entertainment. However, if the problem is not managed correctly, it will give rise to a state of conflict. To that end, Phapros’ people are required: ÌÌ Not to receive or give gifts [sponsor, entertainment, travel, and other services] in the amount exceeding of reasonableness that will affect business relationship. ÌÌ To only hold business entertainments within the limits of reasonableness and must be approved by the authorized officer, as long as it is beneficial to the Company's business relation,
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
131
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
serta mempertanggungjawabkannya sesuai aturan yang berlaku. ÌÌ Hanya mengadakan dan menerima jamuan bisnis di tempat yang wajar dan tidak menimbulkan citra negatif bagi Perseroan.
132
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
as well as accountable and in accordance with the applicable regulations. ÌÌ To only hold and accept business entertainments in a reasonable place that does not pose any negative image to the Company.
Praktik bisnis yang dapat diterima: ÌÌ Cindera mata, hadiah yang wajar yang diberikan/ diterima dalam rangka perkawinan, khitanan, musibah dan perayaan-perayaan tertentu, sesuai agama dan adat istiadat setempat. ÌÌ Makanan dan minuman, paket perjalanan atau akomodasi, dan jamuan dalam jumlah wajar dan berhubungan dengan pertemuan bisnis, selama biaya tersebut dibayar dan dicatat oleh Perseroan maupun pihak lain sebagai biaya bisnis yang wajar. ÌÌ Material untuk periklanan atau promosi, seperti ballpen, pensil, buku tulis, gantungan kunci, buku agenda, kalender dan barang sejenis yang lain yang memiliki nilai kurang dari jumlah tertentu yang sudah diatur dengan aturan Perseroan. ÌÌ Diskon yang wajar atas barang dagangan atau jasa, yang diberikan sama dengan kepada rekanan yang lainnya.
Acceptable business practices: ÌÌ Souvenirs, reasonable gifts given/received on the occasion of wedding, circumcision, accident and certain celebrations, in accordance to local religion and customs. ÌÌ Food and beverages, travel packages or accommodations, and reasonable amounts of entertainment that is related to business meetings, as long as these costs are paid and recorded by the Company or any other party as a reasonable business expenses. ÌÌ Materials used as advertising or promotion, such as ballpoints, pencils, notebooks, keychain, calendars, address books and other similar items which have a value of less than a certain amount determined within the Company's regulations. ÌÌ Reasonable discount on merchandise or services, provided in conjunction with the other counterparty.
Penyebaran Code of Conduct Keberhasilan penerapan Code of Conduct di lingkungan unit kerja merupakan tanggung jawab dari seluruh karyawan pimpinan [Manajer, Asisten Manajer, Staf]. Untuk itu, segenap karyawan pimpinan memiliki tanggung jawab dalam memberikan pemahaman penerapan Code of Conduct kepada karyawan di unit kerja masing-masing. Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman karyawan dalam penerapan Code of Conduct, maka: Perusahaan membentuk Tim Corporate Governance untuk menangani penerapan Code of Conduct. Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui karyawan pimpinan, sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan benar. Setiap karyawan mendapat satu salinan modul Code of Conduct dan menandatangani formulir pernyataan bahwa telah menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhinya. Code of Conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PKB, sehingga setiap karyawan harus mengetahui bahwa ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct dapat mempengaruhi hasil penilaian kinerja dan jenjang karir karyawan Perseroan.
Disseminatin of the Code of Conduct The successful implementation of the Code of Conduct within the work unit is the responsibility of all supervising employees [Managers, Assistant Managers, and Staffs]. To that end, all supervising employees are responsible to provide an understanding on the implementation of the Code of Conduct to employees in their respective work units. As part of the efforts to instill employees with the understanding of the Code of Conduct, then: The Company formed a Corporate Governance Team to ensure the implementation of the Code of Conduct. The Code of Conduct is disseminated to all employees through supervising employees, so it can be understood and implemented properly, appropriately, and truthfully. Every employee receives a copy of the Code of Conduct modules and signs a statement that the copy has been received, understood, and agreed to comply with. Code of Conduct is an integral part of the PKB, so that every employee should be aware that noncompliance to the Code of Conduct may affect the results of the performance assessment and his/ her career as the Company’s employee.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Setiap tahun, formulir pernyataan menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhi Code of Conduct harus diperbaharui dan ditandatangani kembali oleh setiap karyawan. Tim Corporate Governance bertanggung jawab atas pendokumentasian formulir pernyataan yang telah ditandatangani karyawan.
Every year, the form with statement accepted, understood, and agreed to abide by the Code of Conduct must be updated and signed by each employee. The Corporate Governance Team is responsible for documenting the statement forms signed by the employee.
Evaluasi Penerapan Etika Bisnis Setiap tahun, Tim GCG melakukan rekapitulasi pengembalian formulir kepatuhan terhadap Code of Conduct sebagai salah satu tolok ukur dalam penerapan GCG. Pada 2014, tingkat pengembalian formulir kepatuhan terhadap Code of Conduct mencapai 97,5 %.
Evaluation on the Implementation of CoC Every year, the GCG Team makes recapitulation on the rate of return of the Code of Conduct compliance form as one of the benchmarks in the implementation of GCG. In 2013, the rate of return of the form of compliance with Code of Conduct reached 97.5%.
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Kebijakan dan Ruang Lingkup Whisteblowing Perseroan senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Perseroan juga menyadari bahwa tidak adanya mekanisme standar dalam penanganan Pelaporan Pelanggaran oleh stakeholder dapat berakibat menurunkan reputasi dan kepercayaan masyarakat pada Perseroan. Ketentuanketentuan dalam Pedoman dan Prosedur Pelaporan Pelanggaran merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan terhadap stakeholder dan perlindungan terhadap nama baik Perseroan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka pelaksanaan pedoman dan prosedur, Perseroan menganggap perlu adanya mekanisme Pelaporan Pelanggaran.
Policies and Scopes of Whistleblowing The company always pays attention to the interests of stakeholders based on the principle of fairness and equality. The company also realized that the lack of a standard mechanism to handle Whistleblowing by stakeholders may tarnish the Company’s reputation and credibility. Regulations set in the Guidelines and Procedures for Whistleblowing is an effort to protect stakeholders and to safeguard the Company’s reputation. With regard to the above, in the framework of the implementation of the guidelines and procedures, the Company considers that it is necessary to have a mechanism for Whistleblowing.
Ruang lingkup pengaduan pelanggaran ini meliputi pihak internal perusahaan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan serta pemangku kepentingan.
The scope of of whistleblowing includes the Company’s internal parties, from the Board of Commissioners, Board of Directors, to employees at all level as well as the stakeholders.
Kebijakan dan Ruang Lingkup Whisteblowing Pelaporan atas Pelanggaran Setiap insan Phapros memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan Code of Conduct dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung jawab adalah menyangkut kesediaan untuk melaporkan setiap tindakan karyawan lain atau rekan kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Code of Conduct dan menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang diketahuinya kepada Pemimpin Unit Kerja.
Mechanism of Whistleblowing System Violation Reporting Every individual within Phapros has a responsibility towards the successful implementation of the Code of Conduct in daily activities. Among Phapros’ people’s responsibilities is the willingness to report any action being conducted by other employees or co-workers believed to constitute a breach of the Code of Conduct and convey every factual violation he/she knew to the Work Unit’s Head.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
133
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
134
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Pelaporan dugaan pelanggaran dilakukan secara jujur, dilandasi dengan niat baik, dan semata-mata dilakukan untuk pencegahan terjadinya kerugian Perseroan, atau rusaknya kinerja Perseroan, serta jauh dari maksud-maksud tertentu untuk kepentingan maupun keuntungan pribadi. Setiap pelaporan dugaan pelanggaran, seluruhnya disertai data dan/atau bukti akurat agar dapat diproses lebih lanjut demi keselamatan perusahaan.
Reporting suspected violations must be done truthfully, grounded in good faith and solely for the prevention of the occurrence of the loss to the Company or the destruction of Company's performance, away from personal purposes or gains. Any report of suspected violations shall entirely be accompanied by supporting data and/ or accurate evidence so that it can be further processed for the sake of the Company’s safety.
Insan Phapros dilarang melakukan tindakan permusuhan, pembalasan atau tindakan lain yang merugikan seperti ancaman fisik dan verbal terhadap insan Phapros lain yang melaporkan terjadinya pelanggaran ataupun yang bekerjasama dalam penyelidikan pelanggaran.
Phapros’ people are prohibited to conduct acts of hostility, retaliation or other adverse actions such as verbal and physical threats against Phapros people who report violations or who cooperate in the investigation of offences.
Hal yang harus dilakukan Perseroan dalam menangani laporan pelanggaran Code of Conduct adalah: ÌÌ Perseroan menjamin sepenuhnya kerahasiaan identitas pelapor dan data yang dilaporkan, serta melindungi pelapor dari kemungkinan tindakan balas dendam. ÌÌ Pimpinan Unit Kerja yang menerima laporan pelanggaran Code of Conduct menyampaikan kepada Tim Corporate Governance untuk selanjutnya diproses sesuai prosedur dan mekanisme yang telah berlaku. ÌÌ Insan Phapros yang diduga melanggar atau melakukan penyimpangan Code of Conduct diberikan hak untuk didengar penjelasannya maupun menyatakan pendapatnya, sebelum diputuskan sanksi pemberian tindakan atau hukuman. ÌÌ Bagian SDM dan Pelayanan Umum memantau proses penanganan pengaduan pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh Tim Corporate Governance serta pelaksanaan sanksi yang telah dijatuhkan.
Things to do by the Company in dealing with the report on of Conduct violation are: ÌÌ The company fully guarantees the confidentiality of both the identity of the whistleblower and the reported data, and also protects the whistleblower from possible reprisals. ÌÌ Work Unit’s Head who received the report on the Code of Conduct violation must deliver it to the Corporate Governance Team for further processing in accordance with the applicable procedures and mechanisms. ÌÌ Phapros’ people allegedly violating or breaking the Code of Conduct are given the right to explain and states his/her opinion, and be heard, before the sanctions or penalties are decided. ÌÌ The HR and General Affairs Department monitors the process of handling complaints on the Code of Conduct violations by the Corporate Governance team as well as the implementation of the sanctions given.
Penyampaian Laporan Pelanggaran ke Perusahaan ÌÌ Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada Perseroan c.q. Tim Corporate Governance dengan cara melalui Pimpinan Unit Kerja [Asisten Manajer], diantar langsung, dikirim melalui faksimili, atau melalui pos ke Perseroan. ÌÌ Melalui email
[email protected]. ÌÌ Disampaikan ke alamat resmi: PT Phapros, Tbk. Jalan Simongan 131 Semarang 50147, Indonesia Fax [62-24] 760 5133
Submission of reports on violations to the Company ÌÌ Deliver an officially letter addressed to the Company c/q Corporate Governance Team through the Work Unit Head [Assistant Manager], direct delivery, sent by fax, or by post to the Company. ÌÌ Via email
[email protected]. ÌÌ Sent to the official address: PT Phapros, Tbk. Jalan Simongan 131 Semarang 50147, Indonesia Fax [62-24] 760 5133
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
ÌÌ Wajib dilengkapi fotokopi identitas pelapor [ID card, KTP, SIM] yang masih berlaku.
ÌÌ A copy of the reporting individual’s valid identity card [ID card or driver's license] is compulsory.
Perlindungan bagi Pelapor Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor pelanggaran yang beritikad baik dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangundangan yang terkait serta best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan Whistleblowing System. Perlindungan pelapor dimaksudkan untuk mendorong terjadinya pelaporan pelanggaran dan menjamin keamanan pelapor.
Protection for the Whistleblower The Company is committed to protect every whistleblowing who did the violation report in good faith and the Company will comply with the law and regulations as well as best practices in the implementation of the Whistleblowing System. Protection on the whistleblower is intended to encourage whistleblowing and to ensure the safety of the whistleblower.
Pelapor yang menginginkan dirinya tetap dirahasiakan diberikan jaminan atas kerahasiaan identitas pribadinya. Perusahaan melindungi Pelapor yang beritikad baik melalui: Ketersediaan fasilitas saluran pelaporan. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor bila pelapor memberikan identitas serta informasi yang dapat digunakan untuk menghubungi pelapor. Jaminan keamanan informasi dan perlindungan terhadap tindakan balasan dari terlapor atau perusahaan, yang berupa ancaman keselamatan fisik, teror psikologis, keselamatan harta, perlindungan hukum dan keamanan pekerjaan, tekanan, penundaan kenaikan pangkat, penurunan jabatan atau pangkat, pemecatan yang tidak adil, pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk, dan catatan yang merugikan dalam file data pribadi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut, berupa kapan dan bagaimana serta kepada unit kerja mana tindak lanjut diserahkan. Informasi ini disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang lengkap identitasnya.
Whistleblowers who wish their identities kept concealed are given an assurance of confidentiality. The company protects good well-intentioned Whistleblowers through: The availability of whistleblowing facilities. The guarantees of the confidentiality of the whistleblower identity if he/she gives his/her identity and information that can be used to reach him/her. Assurance on information security and protection against retaliation from the reported or the company, that may came as a threat to physical safety, psychological terror, property safety, legal protection and job security, pressure, delay on promotions, demotion of rank or position, unfair dismissal, harassment or any form of discrimination, and records that have detrimental effects to a person’s CV. Implementation of follow-up Information, such as when and how, as well as to which work unit are the follow-up should be delivered. This nformation is presented in secret to whistleblowers that provide their complete identity.
Perlindungan bagi Terlapor Perlindungan terlapor dimaksudkan untuk memberikan hak atas prinsip praduga tidak bersalah sampai terbukti, dan untuk itu: Proses investigasi harus bebas dari bias dan dilakukan tidak tergantung dari siapa yang melaporkan ataupun siapa yang terlapor. Terlapor diberi kesempatan penuh untuk memberikan penjelasan atas bukti-bukti yang ditemui, termasuk pembelaan bila diperlukan. Perseroan akan memberikan sanksi bagi pelaporan pelanggaran yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan Sistem Whistleblowing, misalnya fitnah atau pelaporan palsu.
Protection for the Reported Protection to the reported is intended to provide protection on the rights to the principle of the presumption of innocence, and to that end: The investigation process should be free from bias and does not depend on who is reporting or who is being reported. The reported is given the opportunity to give explanations of the evidence found, including defense when necessary. The company will impose sanctions for reports on violations that do not comply with the intent and purpose of the Whistleblowing System, as defamation or false reporting.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
135
Pernyataan Tatakelola Perusahaan Corporate Governance Statement
136
Tatakelola Perusahaan Phapros Phapros' Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Etika Bisnis Perusahaan The Company's Business Ethics
Inisiatif Peningkatan Praktik GCG GCG Practice Improvement Initiatives
Pengembangan GCG di Tahun 2014 GCG Development in the Year 2014
Hasil Penanganan Pengaduan Pelanggaran Setiap dugaan pelanggaran Code of Conduct yang dilaporkan akan ditindaklanjuti melalui pengkajian atau pemeriksaan lebih lanjut guna proses pembuktian dan penentuan bobot pelanggaran, serta sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian sanksi. Penanganan atas dugaan pelanggaran dilakukan oleh Tim Corporate Governance, melalui kajian, verifikasi dan penyelidikan atas informasi penyimpangan yang diterimanya.
Handling of the Whistleblowing Results Any suspected violations of the Code of Conduct reported will be followed-up with further examination or assessment to collect enough proof evidence and determine the weights of violations, as a material consideration on imposing sanctions. The handlings of alleged violations are carried out by the Corporate Governance Team, through the review, verification and investigation of violations over the information they received.
Hasil penanganan dugaan penyimpangan tersebut berupa kesimpulan yang merupakan usulan tindakan-tindakan pembinaan, hukuman disiplin, dan tindakan perbaikan lainnya yang kemudian disampaikan kepada Bagian SDM dan Pelayanan Umum untuk dikaji kesesuaiannya dengan aturan dan kebijakan yang berlaku.
The results of the examination on the alleged violations are conclusions which propose disciplinary actions and other corrective punishments, submitted to the HR and General Affairs Department to be examined for compliance with the applicable rules and policies.
Jika hasil kajian telah sesuai dengan kebijakan maupun aturan yang berlaku, hasil kajian tersebut disampaikan kepada Direktur Utama untuk mendapatkan persetujuan mengenai tindakan yang akan diambil. Jika dugaan pelanggaran yang dilakukan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, sebelum usulan sanksi diputuskan Tim Corporate Governance, Direktur Utama dapat memerintahkan Satuan Pengawasan Intern untuk melakukan pemeriksaan investigasi.
If the results of the examination are in accordance with the applicable rules and policies, the examination results are then submitted to the President Director for approval on the actions to be taken. If the alleged violations committed require further examination, before the proposed sanction is imposed by the Corporate Governance Team, the President Director may ask the Internal Auditing Unit to conduct investigation.
Insan Phapros yang diduga melanggar atau melakukan penyimpangan Code of Conduct diberikan hak untuk didengar penjelasannya oleh Tim Corporate Governance, sebelum diputuskan pemberian sanksi tindakan atau hukuman disiplin.
Phapros’ people allegedly in violation or a deviant to the Code of Conduct are given the right to explain and states his/her opinion, and be heard, in the presence of the Corporate Governance Team, before sanctions or disciplinary actions are imposed.
Selama 2014, tidak ada laporan pelanggaran ke Perseroan melalui mekanisme whistleblowing.
Throughout 2014, no account of alleged violation is reported to the Company through the whistleblowing mechanisms.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Informasi Perusahaaan Phapros menyediakan sarana portal informasi melalui situs Web Perseroan di www.ptphapros. co.id yang bertujuan untuk memberikan akses informasi bagi para pemangku kepentingan. Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Perseroan senantiasa melakukan pelaporan atas informasi dan fakta material melalui surat kepada Otoritas Jasa Keuangan [OJK].
Corporate Information Phapros provides information portal through the Company's Web site at www.ptphapros.co.id intended to give access to information for the stakeholders. As a form of adherence to information disclosure, the Company regularly submitted reports on information and material facts to the Financial Service Authority [OJK].
Phapros secara aktif melakukan publikasi atas setiap aksi korporasinya melalui siaran pers. Seperti informasi lainnya terkait Perseroan, siaran pers tersebut tersedia di situs Web Phapros. Phapros juga senantiasa membina jalur komunikasi yang terbuka melalui fungsi “contact” pada situs Web Perseroan atau melalui e-mail ke
[email protected] untuk mengakomodasi berbagai pertanyaan mengenai Perseroan.
Phapros actively publishes its corporate action through each press release. Like other information concerning the Company, the press releases are also available in Phapros’ Web site. Phapros also maintains open communication channels via the "contact" function on the company's Web site or by e-mail to
[email protected] to accommodate any questions about the company.
Untuk para pihak yang ingin berhubungan dengan Perseroan dapat langsung menghubungi Sekretaris Perusahaan dengan alamat sebagai berikut:
All parties who would like to communicate with the company may directly contact the Company’s Corporate Secretary at the following address:
Imam Ariff Juliadi Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary T. [021] 527-6263 F. [021] 520-9381 E.
[email protected]
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
137
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
138
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
139
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PHAPROS PHAPROS' CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
140
Menuju Kesejahteraan Bersama
Achieving Prosperity Togteher
SEBAGAI sebuah perusahaan farmasi nasional dengan yang pabrik di tengah kota Semarang, Phapros terbukti dapat diterima oleh berbagai kalangan—terutama masyarakat sekitar pabrik dan masyarakat luas pada umumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa Perseroan selalu memegang teguh etika bisnis yang baik.
AS A national pharmaceutical company with the factory in the central part of the city of Semarang, Phapros has been proving itself to be accepted by various groups of people—including its surrounding community and the public in general. This indicates that the Company always follows good business ethics.
Lebih dari itu, Phapros juga telah membuktikan komitmennya yang tinggi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Perseroan akan terus mempertahankan komitmennya untuk berkontribusi pada perbaikan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai program guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang bermuara pada kemandirian masyarakat dan terpeliharanya alam demi masa depan.
Moreover, Phapros has also proved its high commitments to improving the welfare of its surrounding communities. The Company will continue to maintain its commitments to contribute to the improvement of the quality of public health and envinronment by involving the community through various programs to achieve sustainable development that lead to the community selfreliance and environmental preservation for better future.
Visi Tanggung Jawab Sosial Phapros Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.
Phapros' Social Responsibility Vision To be a company that is socially responsible and environmentally friendly.
Misi Tanggung Jawab Sosial Phapros Menjadi perusahaan yang Community Care, yaitu meningkatkan keserasian dengan komunitas sosial tempat perusahaan melakukan aktivitas bisnis maupun dengan komunitas lain serta memperkokoh landasan usaha jangka panjang. Mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari komunitas sosial yang mewujudkan tanggung jawab sosialnya dengan cara menyisihkan dana dari laba usaha untuk diberikan sebagai bantuan modal usaha kepada UMKM serta memberikan pembinaan kewirausahaaan, dan aktif dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Turut melindungi alam melalui berbagai program pelestarian alam yang dikemas dalam Program Go Green.
Phapros' Social Responsibility Mission To be a company of Community Care, which improves harmony with both social communities where the Company conducts its business activities and other communities as well as strengthens its long-term business foundation. To identify itself as the integral part of social communities that manifests its social responsibility by setting aside funds from its net income to be donated to assist SMEs obtaining their working capital as well as to develop their entrepreneurship, and to be active in various community-related activities. To help protect nature through conservation programs that are presented as the Go Green Program.
Struktur Pengelola CSR Phapros CSR-PKBL Phapros dipimpin oleh seorang Penanggung Jawab CSR yang secara struktur berada
Managment Structur of Phapros CSR Phapros' CSR-PKBL is headed by a CSR Manager that is structurally under the Company's President Director. In
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Pelatihan Pembibitan untuk para Mangrover Kecil Guna membangun kepedulian lingkungan sejak usia dini, Phapros memperkenalkan anakanak murid sekolah dasar di Semarang pada manfaat pohon bakau sebagai penahan abrasi pantai.
Training on Planting for the Little Mangrovers To promote environmental awareness at an early age, Phapros introduces children of elementary schools in Semarang on the usefulness of mangroves as coastal erosion barrier.
di bawah Direktur Utama. Dalam menjalankan aktivitasnya, Penanggungjawab dibantu oleh Pembina CSR yang membawahi dua Asisten, yaitu Asisten Pembina Bina Lingkungan dan Asisten Pembina Kemitraan, serta satu tenaga Administrasi dan satu tenaga operasional.
carrying out his/her activities, the CSR Head is assisted by a CSR Coordinator overseeing two Assistant, namely Assistant Coordinator of Environmental Development and Assistant Coordinator of Partnership, and supported by an administrative personnel and an operational personnel.
Pengelolaan Dana CSR Dana CSR yang digunakan untuk melakukan kegiatan berasal dari dana yang dianggarkan oleh Perseroan. Besar dana CSR Phapros 1‒2% dari Laba Bersih Perseroan, dengan alokasi 80% untuk kegiatan Bina Lingkungan dan 20% untuk Kemitraan, seperti yang tertuang dalam Kebijakan CSR-PKBL yang ditetapkan oleh Direksi. Dana CSR dikelola secara khusus oleh Unit CSR dengan supervisi dari Manager Akuntansi Phapros.
CSR Fund Management CSR Fund used to carry out activities come from funds budgeted by the Company. The Company's CSR Fund is 1‒2% of Phapros' Net Income, 80% allocated for Community Development and 20% for Partnership, as se out in the CSR-PKBL Policy established by the Board of Directors. The CSR Fund is managed exclusively by the CSR Unit under the supervision of Phapros' Accounting Manager.
Program CSR-PKBL Phapros A. Bina Lingkungan CSR Phapros memfokuskan aktivitasnya pada empat pilar utama, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Pelestarian Alam, dan Pemberdayaan Ekonomi.
Phapros' CSR-PKBL Program A. Community Development Phapros CSR focuses its activities on four main pillars, those are Health, Education, Environmental Conservation, and Economic Empowerment.
Pilar Kesehatan Pada Pilar Kesehatan, di usianya matang 60 tahun ini Phapros melangkahkan kaki untuk turut berperan-serta
The Pillar of Health In the Pillar of Health, at the mature age of 60 years Phapros takes steps to make contribution for the
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
141
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
142
mensukseskan agenda besar Millennium Development Goals [MDGs] melalui upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan komitmen “Phapros Menyehatkan Indonesia.” Program SEHATI Melihat kenyataan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih memiliki kesadaran pemenuhan gizi rendah, Phapros terdorong untuk peduli terhadap masyarakat dengan meluncurkan Program SEHATI [Sehatkan Keluarga dan Buah Hati]. Gizi rendah dapat berdampak pada terhambatnya tumbuh-kembang anak dan menurunkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Program SEHATI terutama ditujukan untuk bantu mengatasi masalah gizi yang masih buruk di Jawa Tengah dengan memantau perkembangan dan memberikan program perbaikan gizi bagi balita. Posyandu Posyandu merupakan garda terdepan dalam program pemantauan perkembangan balita. Melalui pemberian program pelatihan peningkatan kapasitas Kader Posyandu secara berkelanjutan dan bantuan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk kegiatan Posyandu, diharapkan para Kader semakin terampil melaksanakan tugas sehingga mampu melakukan penanganan tahapan yang diperlukan dalam memantau tumbuhkembang balita dan dapat menyajikan data yang akurat. Hibah obat Sebagai perusahaan farmasi, Phapros memiliki perhatian lebih terhadap masalah kesehatan, terutama terkait kecukupan obat dan produk kefarmasian lainnya. Sebab itu, Perseroan selalu menyediakan diri untuk menghibahkan obatobatan hasil produksinya kepada para korban bencana alam, seperti korban erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud. Selain itu, Perseroan berpartisipasi pula dalam kegiatan pengobatan gratis, bekerjasama dengan berbagai pihak, baik LSM, mahasiswa, maupun masyarakat.
success of the major agendas of the Millennium Development Goals [MDGs] by improving the quality of life of people in Indonesia with a commitment of “Phapros Makes Indonesia Healthy.” SEHATI Program Finding the fact that many people in Indonesia do not have any awareness on nutrition sufficiency, Phapros is compelled to care about the public health problem by launching SEHATI [Sehatkan Keluarga dan Buah Hati] Program. Poor nutrition may inhibit children growth and development, thus lowering the quality of Indonesian human resources. SEHATI [that literary means “Make Your Family and Children Healthy ”] Program is primarily aimed to help overcome the problem of poor nutrition in Central Jawa by monitoring progress and providing programs to improve nutririon for infants. Posyandu Posyandu is the frontline in the monitoring program of early childhood development. Through the provision of continuous training programs on capacity building of Kader Posyandu and medical equipments needed for Posyandu activities, it is expected that the Cadres will have better skill in carrying out their duties, capable to do the necessary tasks to monitor child developments and provide accurate data. Drug grants As a pharmaceutical company, Phapros has special concern in problems related to healthcare, particularly those to the adequacy of medicines and other pharmaceutical products. The Company has therefore been requiring itself to provide drugs it produced and as grants to such natural disaster victims as the victims of Mount Sinabung and Mount Kelud eruptions. In addition, the Company also participated in free health services, working together with various parties, both NGOs, students, and other communities.
Pilar Pendidikan Phapros menyadari bahwa meski segala upaya telah dan terus dilakukan, baik oleh Pemerintah maupun kalangan swasta, masalah pendidikan masih merupakan agenda yang perlu mendapatkan perhatian. Terkait Pilar Pendidikan, Perseroan melakukan kegiatan CSR berikut:
The Pillar of Education Phapros is well aware that despite the efforts have been and will be done, both by the Government and private parties, education is still a never ending agenda; it needs special attentions. In relation with the Pillar of Education, the Company conducts the following CSR activities:
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Mangrover Cilik Tahun 2014 merupakan tahun kedua Program Mangrover Cilik, yaitu program pembentukan karakter peduli lingkungan usia dini yang terfokus pada pengenalan tentang manfaat pohon bakau [mangrove] sebagai penahan laju abrasi, utamanya di pesisir pantai utara Semarang. Jumlah Mangrover Cilik [Mangcil] binaan Phapros pada 2014 mencapai 32 anak, berasal dari beberapa Sekolah Dasar di Semarang. Diharapkan, dengan program yang berkesinambungan akan muncul barisan Mangcil yang aktif mengkampanyekan sekaligus melestarikan pesisir dari ancaman abrasi yang semakin mengkhawatirkan. Pembekalan Wirausaha Ketika menginjak usia 56 tahun, umumnya seorang pekerja atau pegawai memasuki masa pensiun. Kenyataannya, ketika memasuki usia kritis itu, banyak di antara mereka menemui beragam masalah, termasuk merasakan ada sesuatu yang hilang dan belum tahu apa yang harus dilakukan. Padahal, pada usia itu, banyak di antara karyawan yang masih dalam masa produktif sebagai pekerja. Menyadari hal ini, Phapros menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan yang akan memasuki masa purna-tugas, sehingga stigma negatif pensiun berubah jadi positif di mata pegawai yang bersangkutan, keluarga maupun perusahaan.
Little Mangrover Year 2014 was the second year of Little Mangrover Program, i.e. a character building program for children to promote environmental awareness at an early age which focuses to introduce the usefulness of mangroves as coastal erosion barrier, particularly on the north coast of Semarang. Total Little Mangrover [Mangcil] trained by Phapros in 2014 were 32 children, recruited from several elementary schools in Semarang. Hopefully, with such continuous program, will be born Mangcil circles willing to actively campaign and preserve coastal regions from the increasingly threatening abrasion. Entrepreneurial training Entering the age of 56 years, a worker or an employee usually comes into retirement time. In fact, when entering the critical age, many of them tumble into various problems, including the feeling that something is missing and not know what to do. In fact, at that age, many of the employees are still in their productive years as a worker. Realizing this, Phapros organize entrepreneurship training for its employees who are going into retirement, allowing the negative stigma of pension to change into positive ones in the eyes of both the employees as well as their families and the Company.
Peluncuran SEHATI
Revitalisasi Posyandu
Bazaar HUT 60 Phapros
PADA 23 JUNI 2014, sebagai salah satu rangkaian acara HUT ke 60, Phapros meluncurkan Program SEHATI untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat.
SELAIN ITU, Phapros juga melakukan peningkatan kapasitas kader guna merevitalisasi Posyandu, garda terdepan program pemantauan perkembangan balita.
ACARA LAIN, yang diadakan setiap HUT Phapros, adalah bazaar yang menampilkan Mitra Binaan Perseroan—UMKM yang bergerak di berbagai industri.
Launching of SEHATI
Revitalization of Posyandu
Phapros 60th Anniversary Bazaar
ON 23 JUNE 2014, as one of the 60th Anniversary events, Phapros launched the SEHATI Program to raise the community awareness on nutrition.
IN ADDITION, Phapros also undertook capacity building to revitalize Posyandu, the frontline of monitoring program on early childhood development.
ANOTHER EVENT, which is held in Phapros Anniversary, is a bazaar featuring the Company's Mitra Binaan, SMEs of various small industries.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
143
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
144
Pilar Pelestarian Alam Di bidang pelestarian alam, upaya Phapros telah dirintis sejak 2010—salah satunya melalui Program Phapros untuk Mangrove Indonesia. Mengingat abrasi di Pantai Utara Jawa yang kian mengkhawatirkan, program ini masih difokuskan pada upaya membantu penghijauan kembali kawasan hutan bakau [mangrove], khususnya pesisir utara kota Semarang. Penanaman bibit mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa hutan mangrove memiliki fungsi fisik dalam mengurangi tingkat abrasi di kawasan pesisir.
The Pillar of Environmental Conservation In the area of nature conservation, Phapros has made efforts since 2010—among other through the Phapros Program for Mangrove Indonesia. Given that abrasion on the North Coast of Java has been increasingly worsening, the program was still focused on assisting reforestation of mangrove area, especially on the northern coast of the City of Semarang. Planting mangrove seedlings may prevent abrasion. Scientific evidence shows that mangrove forests have physical function in reducing the rate of erosion in coastal areas.
Bekerjasama dengan KeSEMaT [Kelompok Studi Ekosistem Teluk Awur], Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, pada upaya penghijauan pesisir tersebut Phapros melakukan rehabilitasi pesisir Kota Semarang melalui beragam program inspiratif yang mengusung tema pelestarian hutan mangrove. Beberapa unggulan program ini adalah observasi kawasan pesisir, social mapping, pembentukan kelompok tani mangrove, dan pembuatan bedeng pembibitan mangrove.
Working with KeSEMaT [Kelompok Studi Ekosistem Teluk Awur], the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University, on the coastal reforestation initiatives Phapros made efforts to rehabilitate the coastal area of the City of Semarang through various inspiring programs themed on the conservation of mangrove forests. Among some championed programs are the observations coastal areas, social mapping, establishment of mangrove farmer groups, and mangrove nurseries.
Lebih dari itu, Phapros juga melakukan penanaman mangrove bersama Pangdam IV Diponegoro & TNI AD di wilayah Kodam IV Diponegoro, jajaran Pemerintah, mahasiswa, pelajar, petani dan masyarakat. Selain itu, seperti yang telah disampaikan di atas, Perseroan mengadakan pendidikan terkait mangrove kepada generasi muda dalam Program Mangrover Cilik.
Moreover, Phapros also worked with Pangdam IV Diponegoro & the Army in the territory of Kodam IV Diponegoro, the government people, students, farmers and the community to plant mangroves. In addition, as noted above, the Company held mangrove-related education to the younger generation in form of the Little Mangrover Program.
Pilar Pemberdayaan Ekonomi Di bidang pemberdayaan ekonomi, Phapros berupaya menciptakan lapangan kerja bagi para petani tambak di pesisir utara Semarang yang penghasilannya jauh berkurang karena aliran air menuju tambak mereka tertutup dengan dilakukannya reklamasi oleh pihak swasta. Melalui Program Pemberdayaan Petani Mangrove, Perseroan bekerja sama dengan KeSEMaT memberikan edukasi tentang mangrove—mulai dari pembibitan dan penanaman hingga perawatannya.
The Pillar of Economic Empowerment In the area of economic empowerment, Phapros made efforts to create jobs for the fish farmers on the northern coast of Semarang whose income have considerably been declining since the reclamation by private parties has blocked the flow of water into their pond. Through a special Program to Empower Mangrove Farmer, the Company in cooperation with KeSEMaT provided education on mangrove farming— from seeding and planting to maintaining the plants.
Dengan kemampuan yang dibangun tersebut, petani tambak dapat menambah penghasilan dari jasa pembelian dan penanaman mangrove. Selain itu, membentuk kelompok Mekar Tani Lindung, mereka juga dapat terlibat dalam edukasi tentang mangrove kepada masyarakat—termasuk siswa sekolah menengah, mahasiswa dan masyarakat umum—sehingga turut berpartisipasi melestarikan lingkungan dengan menanam mangrove yang mampu menahan laju abrasi.
With the new capabilities, the fish farmers would be able to increase their incomes from mangrove trading and planting. In addition, forming farmers group called Mekar Tani Lindung, they could also involve in education on mangrove to other communities— including high school students, college students and the general public—allowing the larger communities to participate in environmental conservation by planting mangrove that could halt abrasion.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
B. Kemitraan Guna berperan-serta membantu Pemerintah memandirikan masyarakat, utamanya kalangan Usaha Kecil dan Menengah [UKM], Phapros memberikan pinjaman dana bergulir dengan bunga rendah untuk membantu menambah modal usaha maupun investasi. Sejak digulirkan pada 1997, jumlah UKM yang menjadi mitra binaan Phapros mencapai 430. Pada 2014, mitra binaan Phapros berjumlah 114.
B. Partnership To support the Government program in empowering communities, particularly small and medium enterprises [SMEs], Phapros provides revolving loan funds with low interest rates to help the SMEs increasing business capital and investment. Since introduced in 1997, the number of SMEs fostered by Phapros as Mitra Binaan reached 430. In 2014, there were 114 Phapros' Mitra Binaan.
Beberapa kegiatan Program Kemitraan yang bertujuan meningkatkan kapasitas mitra tersebut adalah:
Some activities within the Partnership Program aimed to improve the capacity of the Mitra Binaan were:
Pencairan Dana Kemitraan Pada 2014, Phapros melakukan tiga tahap pencairan pinjaman, masing-masing pada bulan April, Agustus dan Desember. Dana tersebut disalurkan ke beragam bidang usaha, termasuk konveksi, pembuatan tasdompet, produksi makanan, jasa laundry, peternakan, toko kelontong dan lain-lain, dengan lokasi usaha yang tersebar, terutama di Jawa Tengah.
Disbursement of Partnership Funds In 2014, Phapros made three disbursements of loans, respectively in April, August and December. The funds were channeled into various business sectors, including garment, bag-purse making, small food manufacturers, laundry services, animal farms, grocery stores and others, with widespread locations, particularly in Central Jawa.
Mangcil Camp
Pameran Mitraan Binaan
PADA 18 NOVEMBER 2014, Phapros membawa para Mangrover Cilik untuk melakukan perkemahan, berkenalan lebih jauh dengan tanaman bakau dan manfaatnya dalam pelestarian lingkungan pesisir. Sepanjang 2014 Perseroan melakukan pelatihan bagi 32 Mangrover Cilik dari beberapa Sekolah Dasar di Semarang.
GUNA membantu peningkatan ekonomi masyarakat, Phapros melakukan Pembinaan UMKM, termasuk dengan memberi kesempatan para Mitra Binaan melakukan pameran. Pada 17 April 2014 ini, pameran yang dilakukan bukan hanya menampilkan produk batik tetapi juga jajanan dari buah mangrove.
Mangcil Camp
Exhibition by Mitra Binaan
ON 18 NOVEMBER 2014, Phapros took a group of Little Mangrover to a training camp, to learn further about mangroves and their benefits in coastal conservation. Throughout 2014 the Company conducted training for 32 Little Mangrover recruited from several Elementary Schools in Semarang.
TO HELP improving local economy, Phapros conducts a program of Fostering SMEs, including by giving opportunities for Mitra Binaan [SMEs nurtured] doing exhibitions. On 17 Aril 2014, such exhibition did not only displayed batik products but also snacks made of mangrove fruits.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
145
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
146
Pameran Tidak hanya memberikan pinjaman dana, Phapros juga mengikutsertakan Mitra Binaan pada berbagai pameran, baik tingkat lokal maupun nasional. Dengan bantuan promosi dalam bentuk pameran ini diharapkan produk Mitra Binaan lebih dikenal oleh masyarakat luas, sehingga meningkatkan penjualan mereka.
Exhibitions Not only provide loans, Phapros also invites its Mitra Binaan to participate in various exhibitions, both local and national levels. With the promotional assistance in the form of the exhibition, it is expected that the Mitraa Binaan's products will be better known by the public, thus increasing their sales.
Pelatihan Phapros memberikan pelatihan pembukuan sederhana kepada Mitra Binaan agar lebih terampil dalam bidang administrasi pembukuan, sehingga memperlancar jalannya roda usahanya. Pelatihan ini diberikan bersamaan dengan kunjungan pemantauan di tempat usaha Mitra Binaan.
Trainings Phapros gives simple bookkeeping trainings to its Mitra Binaan to make them more skilled in bookkeeping administration, allowing the Mitra Binaan to run their of businesses more smoothly. The training is given in conjunction with monitoring visits to the premises of the Mitra Binaan .
CSR terkait Aspek Ketenagakerjaan PT Phapros Tbk. memandang karyawan sebagai aset yang berharga dan pemangku kepentingan utama Perseroan. Selain itu, karyawan juga merupakan mitra perusahaan dalam menjaga keberlangsungan Perseroan.
CSR Related to Employment Aspects PT Phapros Tbk. regards its employees as valuable assets dan key stakeholders of the Company. In addition, the employees are also company's partners in ensuring the sustainability of the Company's existence.
Program tanggung jawab sosial Phapros yang terkait aspek ketenagakerjaan antara lain: Kesetaraan dalam rekrutmen karyawan Phapros memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk menjadi calon karyawan—tidak memandang jenis kelamin, agama, ras ataupun golongan. Seleksi calon karyawan didasarkan atas kualifikasi yang dibutuhkan pada setiap jabatan. Pelatihan karyawan Phapros memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan Perseroan untuk meningkatkan kompetensinya melalui program pelatihan dan pendidikan, baik di dalam maupun di luar Perseroan. Phapros merancang program pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan terhadap kompetensi SDM. Sepanjang 2014, Perseroan melakukan pengembangan kompetensi melalui berbagai pendidikan dan pelatihan dengan biaya total Rp724,7 juta. Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama Perjanjian Kerja Bersama [PKB] disusun dengan tujuan menjelaskan posisi masing-masing pihak, yaitu Perseroan dan pekerja. Di dalam PKB diatur syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masingmasing pihak secara timbal-balik. Pengelolaan hubungan industrial di Phapros saat ini diatur melalui PKB yang berlaku mulai 1 Januari 2013. Keberhasilan Phapros dalam menyusun PKB
Phapros social responsibility programs related to the employment aspects among others are: Equality in employee recruitment Phapros gives equal opportunity for everyone to be prospective employees—regardless of the gender, religion, race or class. Selection of candidates is based on the qualifications required at each position. Employee training Phapros gives equal opportunities to every employee of the Company to improve competence through training and education programs, both in and outside the Company. Phapros makes development programs tailored to the needs of the Company toward the competencies of its human resource. Throughout 2014, the Company did capacity building through various of education and training with the total cost amounted to Rp724.7 million. Drafting of the Bipartite Labor Agreement The Bipartite Labor Agreement [Perjanjian Kerja Bersama, PKB] is intended to describe the position of each party, namely the Company and the workers. In the PKB, terms of employment and the reciprocal rights and obligations of each party are defined. Management of industrial relations in Phapros is currently regulated through PKB in force since 1 January 2013. Phapros successful efforts in drafting
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
bersama dengan Serikat Pekerja PT Phapros Tbk [SPPH] telah menciptakan hubungan yang harmonis antara Perseroan dan SPPH sebagai wakil pekerja. Lingkungan kerja yang kondusif Untuk memberikan lingkungan kerja yang kondusif, Perseroan memberikan fasilitas olahraga yang dapat digunakan oleh seluruh karyawan. Dengan fasilitas olahraga tersebut diharapkan karyawan dapat berlatih fisik sehingga kesehatan mereka lebih terjaga dan dapat bekerja dengan lebih produktif. Kesejahteraan karyawan Phapros menjamin bahwa upah yang diterima setiap karyawan di atas ketentuan upah minimum di masing-masing daerah. Termasuk dalam pengupahan ini adalah pemberian tunjangan hari raya [THR], tunjangan pendidikan yang dinormatifkan dalam PKB meski tidak diwajibkan dalam undang-undang, serta bonus dan insentif.
the PKB with PT Phapros Tbk Worker Union [SPPH] leads to a harmonious relationship between the Company and SPPH as the workers' representatives. Favorable work environment To provide favorable work environments, the Company provides sports facilities that can be used by all employees. With the sport facilities, it is expected that the employees would exercise. allowing them to be physically fit and able to work more productively. Employee welfare Phapros makes sure that each employee received wages above the minimum wage requirement of his/her region. Included in the wages are the provision of holiday allowance [THR], education allowances that is mentioned in the PKB despite no requirement in the law and regulations, bonuses, and incentive.
CSR tekait Aspek Produk dan Pelanggan Kebijakan Phapros berkomitmen untuk selalu memenuhi tanggung jawab terhadap pelanggan, karena pelanggan merupakan mitra strategis untuk perkembangan perusahaan. Untuk itu, Phapros akan selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan melalui kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Program kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pelanggan di antaranya adalah:
Phapros' CSR-PKBL Program Policy Phapros upholds the commitment to always fulfill the responsibility towards the customers for the customers are strategic partners for the Company’s future developmen. Therefore, Phapros will always strive to meet customer expectations through activities aimed at improving customer satisfaction. Program activities carried out as the form of responsibility to customers include:
Survei kepuasan pelanggan Survei kepuasan pelanggan di Phapros dilakukan per segmen pelanggan dan minimal setahun satu kali. Hasil survei kepuasan pelanggan yang dilakukan pada 2014 adalah sebagai berikut:
Customer satisfaction survey The customer satisfaction surveys in Phapros are conducted by customer segments, at least once a year. The results of the survey conducted in 2014 are as follows:
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KATEGORI PRODUK ALPHA | CONSUMERS SATISFACTION TOWARD ALPHA PRODUCT CATEGORY Nomor | Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aspek | Aspect
Nilai | Score
Harga produk Ketersediaan produk Kualitas produk Perseroan Khasiat dan efikasi produk Perseroan Pelayanan marketing representative Perseroan Penjelasan marketing representative Perseroan tentang produk Rutinitas kunjungan marketing representative Perseroan
3,1 3,3 3,9 3,8 3,8 3,8 3,8
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
147
Tanggung Jawab Sosial Phapros Phapros' Corporate Social Responsibility
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KATEGORI PRODUK GAMMA | CONSUMERS SATISFACTION TOWARD GAMMA PRODUCT CATEGORY Nomor | Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
148
Aspek | Aspect
Nilai | Score
Harga produk Banyak direkomendasikan dokter/pasien Sarana promosi [brosur, gimmick, katalog] Perseroan Ketersediaan atau kemudahan mendapatkan produk Ketepatan pengiriman barang Kemasan produk Rutinitas kunjungan marketing representative Perseroan Kualitas produk Perseroan
2,6 2,9 3,0 3,1 3,1 3,4 3,5 3,7
Kategori Produk Alpha Pada 2014, Phapros melakukan rekapitulasi data pelanggan atau gerai untuk kelompok produk ortopedi (Kolkatriol, Ristonat, Hypobhac, Trixon).
Alpha Product Category In 2014, Phapros performed recapitulation of customer data or outlets for the orthopedic product group [Kolkatriol, Ristonat, Hypobhac, Trixon].
Kategori Produk Gamma Pada 2004, Phapros melakukan rekapitulasi data pelanggan atau gerai yang meliputi 40 responden.
Gamma Product Category In 2014, Phapros performed recapitulation of customer data of 40 respondents.
Kategori Produk Delta Pada Agustus 2004, Phapros melakukan rekapitulasi data pelanggan atau gerai yang meliputi 100 responden.
Delta Product Category In August 2014, Phapros performed recapitulation of customer data of 100 respondents.
Toll-in Manufacturing Pada 2014, hasil survei pelanggan menunjukkan bahwa Customer Satisfaction Index Perseroan untuk toll-in manufacturing mencapai 82,6%.
Toll-in Manufacturing In 2014, the assessment results shows that the Company's Customer Satisfaction Index for toll-in manufacturing customers is as high as 82.6%.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KATEGORI PRODUK DELTA | CONSUMERS SATISFACTION TOWARD DELTA PRODUCT CATEGORY Nomor | Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Aspek | Aspect
Nilai | Score
Proses realisasi program penjualan Pelayanan penagihan distributor Program penjualan yang ditawarkan Pelayanan salesman distributor Pelayanan pengiriman barang Kemudahan menjual produk ke gerai [outlet] Frekuensi kunjungan personel Respons atau tindak-lanjut [follow-up] personel Penguasaan produk Keramahan dan komunikasi personel Tanggal kadaluwarsa [expiry date, ED] produk yang dikirim distributor Kualitas produk Perseroan
3,3 3,3 3,3 3,2 3,2 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4,1 4,2 3,7
Rata-rata
Temu Pelanggan Temu Pelanggan merupakan salah satu program rutin yang dilakukan oleh Phapros setiap tahun untuk berkomunikasi secara intensif dengan pelanggan. Melalui acara tersebut, pelanggan menyampaikan harapan terhadap Phapros dan Perseroan menyampaikan informasi tentang kondisi pasar terkini dan informasi penting lainnya yang perlu diketahui oleh pelanggan, seiring perkembangan usaha Perseroan.
Customer Gathering Customer Gathering is one of the regular programs conducted by Phapros annually to communicate intensively with the Company’s customers. Through the event, the customers express their expectations to Phapros and the Company conveys information about current market conditions and other important information that may be needed by the customers, with the development of the Company's business.
Pada 2014, Temu Pelanggan dilakukan pada 7–9 Mei 2014 di Danau Toba, Sumatera Utara, dan dihadiri sekitar 100 pelanggan platinum Phapros. Dana yang dikeluarkan Perseroan untuk aspek tanggung jawab produk ini mencapai Rp1,5 miliar.
In 2014, the Company's Customer Gathering was held on 7‒9 May 2014 in Lake Toba, North Sumatra, and was attended by about 100 Phapros' platinum customers. For the product aspects of the CSR, the Company expended Rp1.5 billion.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
149
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
151
152
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Laporan Auditor Auditor's Report Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
153
Daftar Isi l Index
156
1
Laporan Auditor Independen | Independent Auditor’s Report
3
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2014 dan 2013 | Consolidated Financial Position Statement as of 31 December 2014 and 2013
5
Laporan Laba - Rugi Komprehensif per 31 Desember 2014 dan 2013 | Comprehensive Income Statements as of 31 December 2014 and 2013
6
Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2014 dan 2013 | Statements of Changes in Equity as of 31 December 2014 and 2013
7
Laporan Arus Kas per 31 Desember 2014 dan 2013 | Statements of Cash Flow as of 31 December 2014 and 2013
8
Catatan atas Laporan Keuangan PT Phapros Tbk. | Note to Financial Statements of PT Phapros Tbk.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
1
2
PT PHAPROS Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013, DAN 1 JANUARI 2013
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) 31 DECEMBER 2014 AND 2013, AND 1 JANUARY 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 DES 2013 / 31 DEC 2013*) (Direklasifikasi Catatan 38/ Reclassified Note 38)
31 DES 2014 / 31 DEC 2014
1 JAN 2013 / 1 JAN 2013*) (DireklasifikasiCatatan 38/ Reclassified Note 38)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka Biaya dibayar di muka Estimasi tagihan pajak
CURRENT ASSETS 2a,2e,2f,6
38,815,224
27,523,443
43,633,325
2e,2g,7 2e,2g,2y,7,34
12,211,435 243,480,903
6,330,942 254,947,774
9,217,762 238,083,551
2e,2g,8 2e,2g,2y,8,34 2h,2o,9 10 11 2u,16a
3,993,372 1,444,783 134,038,644 13,283,913 1,466,399 12,663,037
8,225 1,168,079 145,242,573 22,474,945 1,126,181 15,927,020
656,738 33,394 102,321,868 28,289,224 951,889 3,263,983
Cash and cash equivalents Trade receivables: Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Advances Prepaid expenses Estimated claim for tax refund
461,397,710
474,749,182
426,451,734
Total current assets
Total aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain
NON-CURRENT ASSETS -
3,764,363
3,663,896
56,181 19,965,729 9,865,620 145,253,139 1,186,894 364,689
56,181 9,366,114 153,451,774 1,131,543 392,807
56,181 8,531,945 117,404,267 1,971,706 564,575
Other receivables Investment in marketable securities Investment in associate Deferred tax assets Fixed assets Intangible assets Other non-current assets
Total aset tidak lancar
176,692,252
168,162,782
132,192,570
Total non-current assets
TOTAL ASET
638,089,962
642,911,964
558,644,304
TOTAL ASSETS
Investasi surat berharga Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset tak berwujud Aset tidak lancar lainnya
2e,2g,8 2e 2j, 12 2u,16d 2l,2o,13 2m,2o,14 2n,2o
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
*) Consolidated, refer to Note 5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Halaman 1 Page
3
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
2.
a. Pernyataan kepatuhan dan dasar penyusunan laporan keuangan
a.
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No.KEP347/BL/2012. Laporan keuangan Perusahaan telah disetujui Direksi pada tanggal 23 Februari 2015.
These financial statements of the Company were prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation No.VIII.G.7 regarding the Presentations and Disclosures of Financial Statements of listed entity, enclosed in the decision letter No.KEP-347/BL/2012. These financial statements of the Company were approved by the Directors on 23 February 2015.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu seperti persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan aset dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared using the historical cost convention, except for certain accounts such as inventories, which are stated at the lower of cost or net realizable value, available-for-sale financial asset, and financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the financial statements are rounded to and expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The accounting policies applied are consistent with those of the financial statements ended 31 December 2014, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
i. Entitas anak
Principles of consolidation i. Subsidiaries
Entitas anak adalah semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dan pada umumnya disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan mengendalikan entitas lain.
Halaman 10 Page
4
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities), over which the Company has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Company controls another entity.
PT PHAPROS Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013, DAN 1 JANUARI 2013
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) 31 DECEMBER 2014 AND 2013, AND 1 JANUARY 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 DES 2013 / 31 DEC 2013*) (Direklasifikasi Catatan 38/ Reclassified Note 38)
31 DES 2014 / 31 DEC 2014
1 JAN 2013 / 1 JAN 2013*) (Direklasifikasi Catatan 38/ Reclassified Note 38)
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya yang masih harus dibayar Utang dividen Utang lain-lain Utang bank Utang sewa pembiayaan bagian lancar Utang pajak
CURRENT LIABILITIES 2e,2p,15 2e,2p,2y,15,34
42,708,385 6,254,639
40,748,523 4,497,894
17 18 19 2e,2q,20
10,322,989 3,459,244 106,585 120,000,000
9,928,845 13,311,071 1,814,803 121,700,000
18,883,298 4,728,566 24,093 62,800,000
2e,2r,21 2u,16b
367,805 7,017,913
1,519,323 7,553,909
2,621,072 5,999,421
Accrued expenses Dividend payable Other payables Bank loan Finance lease payablecurrent portion Taxes payable
179,249,344
204,790,975
140,302,867
Total current liabilities
Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi dengan bagian lancar Liabilitas imbalan kerja
NON-CURRENT LIABILITIES
2e,2r,21 2s,22
Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS
133,748 50,456,993
559,113 45,634,662
2,008,977 40,705,283
Finance lease payable net of current portion Employee benefit obligations
50,590,741
46,193,775
42,714,260
Total non-current liabilities
229,840,085
250,984,750
183,017,127
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Modal saham Tambahan modal disetor Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program manfaat pasti Saldo laba: Dicadangkan Belum dicadangkan
Trade payables: Third parties Related parties
31,966,399 6,008,409
EQUITY Equity attributable to owners of the Company Share capital Additional paid-in capital Actuarial gain (loss) from defined benefit plan Retained earnings: Appropriated Unappropriated
2t,23 24
84,000,000 17,139,103
84,000,000 17,139,103
84,000,000 17,139,103
2s,22 25
(6,824,837)
(6,815,174)
(8,206,463)
268,498,475 45,437,136
247,076,212 42,105,371
205,147,496 69,159,968
408,249,877
383,505,512
367,240,104
-
8,421,702
8,387,073
Non-controlling interests
Total ekuitas
408,249,877
391,927,214
375,627,177
Total equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
638,089,962
642,911,964
558,644,304
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan non pengendali
2b,26
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
*) Consolidated, refer to Note 5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Halaman 2 Page
5
PT PHAPROS Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2014 Penjualan bersih Beban pokok penjualan
578,139,346 (244,185,475)
2v, 29 2v, 30
521,610,950 (200,486,252)
Net sales Cost of goods sold
321,124,698
Gross profit
Laba bruto
333,953,871
Beban usaha Umum dan administrasi Penjualan
59,869,834 202,516,126
54,808,107 200,043,436
Operating expense General and administrative Selling
(262,385,960)
(254,851,543)
Total operating expense
71,567,911
66,273,155
Operating income
289,127 (6,854,562) (3,548,455)
Other income (expense) Finance income Finance costs Others, net
Total beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) lain-lain Penghasilan keuangan Beban keuangan Lain-lain, bersih
2v, 31
120,982 (14,910,210) 5,046,573
2v, 32 2v, 32 2v, 33
Beban lain-lain, bersih
(9,742,655)
(10,113,890)
Other expense, net
Laba sebelum pajak penghasilan
61,825,256
56,159,265
Profit before income tax
(12,581,710) (1,437,555)
Income tax expense Current tax Deferred tax
Beban pajak penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan
(16,884,405) 496,285
Total beban pajak penghasilan
(16,388,120)
(14,019,265)
Total income tax expense
45,437,136
42,140,000
Profit for the year
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Kerugian aktuarial dari liabilitas imbalan pascakerja Pajak penghasilan terkait Tahun lalu Tahun berjalan (Rugi)/laba komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak
2u,16c 2u,16d
(12,884)
22
(880,435)
3,221
16d
2,051,615 220,109
Other comprehensive income Actuarial losses from postemployment benefit obligations Related income tax Last year Current year Other comprehensive (loss)/ income for the period, net of tax
(9,663)
1,391,289
Total laba komprehensif
45,427,473
43,531,289
Total comprehensive income
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
45,326,940 110,196
42,105,371 34,629
Profit attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests
45,437,136
42,140,000
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan non-pengendali
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
45,317,277 110,196
43,496,660 34,629
45,427,473
43,531,289
270
2x, 27
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
251
Total comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests
Basic earnings per share (full amount of Rupiah)
*) Consolidated, refer to Note 5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Halaman 3 Page
6
2013*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
-
-
Dividen daluarsa
Laba komprehensif 2013
-
-
Dividen daluarsa
Laba komprehensif 2014
84,000,000
17,139,103
17,139,103
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,139,103
(6,824,837)
-
(9,663)
-
-
(6,815,174)
1,391,289
-
-
-
(8,206,463)
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program manfaat pasti/ Actuarial gain (loss) from defined benefit plan
268,498,475
-
-
369,577
21,052,686
-
247,076,212
-
432,735
41,495,981
-
205,147,496
Sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Saldo 31 Desember 2014
atas entitas anak
hilangnya pengendalian
-
-
- Cadangan Umum
Penyesuaian atas
-
Pembagian laba tahun 2013
- Dividen kas
84,000,000
-
- Cadangan Umum
Saldo 31 Desember 2013*)
-
84,000,000
- Dividen kas
Pembagian laba tahun 2012
Saldo 1 Januari 2013*)
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Halaman 4 Page
45,437,136
-
45,437,136
-
(21,052,686)
(21,052,685)
42,105,371
42,105,371
-
(41,495,981)
(27,663,987)
69,159,968
Belum ditentukan penggunaanya/ Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings
PT PHAPROS Tbk.
408,249,877
-
45,427,473
369,577
-
(21,052,685)
383,505,512
43,496,660
432,735
-
(27,663,987)
367,240,104
Jumlah / Total
408,249,877
(8,531,898)
45,537,669
369,577
-
(21,052,685)
391,927,214
43,531,289
432,735
-
(27,663,987)
375,627,177
Jumlah ekuitas/ Total Equity
Balance as of 31 December 2014
over subsidiary
losing control
Adjustment on
Comprehensive income 2014
Expired dividend
General reserves -
Cash dividend -
Allocation of net income 2013:
Balance as of 31 December 2013*)
Comprehensive income 2013
Expired dividend
General reserves -
Cash dividend -
Allocation of net income 2012:
Balance as of 1 January 2013*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
*) Consolidated, refer to Note 5
-
(8,531,898)
110,196
-
-
-
8,421,702
34,629
-
-
-
8,387,073
Kepentingan non pengendali/ Noncontrolling interests
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT PHAPROS Tbk. LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas diperoleh dari aktivitas operasi Pembayaran kegiatan operasi lainnya Penerimaan bunga Pembayaran untuk PKBL Pembayaran pajak Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap dan aset tak berwujud Pelepasan (penambahan) investasi pada entitas asosiasi Kerugian dari kehilangan pengendalian atas anak perusahaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pinjaman bank jangka pendek: Penerimaan Pembayaran Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran bunga utang bank dan sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas tahun berjalan tahun sebelumnya Penerimaan dari utang kepada pemegang saham entitas anak Arus kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
2013*)
590,473,813 (371,099,460) (109,678,314) 109,696,039 (785,868) (385,000) (16,866,344)
511,159,750 (365,557,370) (100,435,289) 45,167,091 1,283,721 188,660 (1,037,400) (26,101,174)
91,658,827
19,500,898
1,922,108
784,103
(26,802,181)
(50,005,545)
294,000
-
196,142
-
(24,389,931)
(49,221,442)
159,300,000 (161,000,000) (1,576,883)
115,200,000 (56,300,000) (2,551,613)
(14,910,210)
(6,854,562)
(19,899,795) (10,635,140)
(26,682,984) -
-
1,750,000
(48,722,028)
24,560,841
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES: Proceeds from disposal of fixed assets Acquisitions of fixed and intangible assets Deduction (addition) on investment from associate Loss on losing control over subsidiary Net cash flow used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES: Short-term bank loan: Proceeds Repayments Payment of lease payable Interest payment of bank loan finance lease Payment for cash dividend current year previous year Proceeds from due to shareholders of subsidiary Net cash flow (used in) provided from financing activities
Pengaruh perubahan kurs mata uang pada kas dan setara kas Pengaruh perubahan control atas anak perusahaan pada kas dan setara kas
361,123
(10,950,180)
(7,616,210)
-
Effect of changes in foreign exchange rates on cash and cash equivalents Effect of changes in control over subsidiary on cash and cash equivalents
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
11,291,781
(16,109,883)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
27,523,443
43,633,326
Cash & cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
38,815,224
27,523,443
Cash & cash equivalents at the end of the year
Significant activities not affecting cash flows:
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: 2014
2013*)
Perolehan aset tetap melalui utang
3,815,791
6,354,307
Acquisition of fixed assets through debts
Total
3,815,791
6,354,307
Total
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
*) Consolidated, refer to Note 5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Halaman 5 Page
8
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Cash generated from operations Payments for other operating activities Receipts from interests Payments for PKBL Payments of taxes Net cash flow provided from operating activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Phapros Tbk (“Perusahaan”) bergerak di dalam industri farmasi dan perawatan kesehatan.
PT Phapros Tbk (the “Company”) operates in the pharmaceutical and health care industry.
PT Phapros Tbk didirikan dengan nama N.V. Pharmaceutical Processing Industries, disingkat N.V. Phapros, berdasarkan Akta Notaris Tan A Sioe No. 54 tanggal 21 Juni 1954, yang kemudian berubah menjadi PT Pharmaceutical Processing Industries, disingkat PT Phapros berdasarkan Akta Notaris E.Pondaag pengganti R.M. Soerojo No. 43 tanggal 5 September 1995, yang kemudian akhirnya berubah menjadi PT Phapros berdasarkan Akta Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., MM., No. 48 tanggal 12 April 2006. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.J.A.5/92/20 tanggal 15 Oktober 1954 dan telah didaftarkan dalam Buku Register pada Kepanitiaan Pengadilan Negeri Semarang No. 404 dan 405, tanggal 29 Oktober 1954.
PT Phapros Tbk was established under the name of N.V. Pharmaceutical Processing Industries, in short N.V. Phapros, based on Notarial Deed No 54 of Tan A Sioe dated 21 June 1954, which later became PT Pharmaceutical Processing Industries, in short PT Phapros based on Notarial Deed No. 43 of E. Pondaag, replacing R.M. Soerojo, dated 5 September 1995, which finally became PT Phapros based on Notarial Deed No. 48 of Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., MM., dated 12 April 2006. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No.J.A.5/92/20 dated 15 October 1954 and was registered at Semarang Court Office with a Registration Book No. 404 and 405 dated 29 October 1954.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan guna memenuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di pasar modal, termasuk perubahan status Perusahaan menjadi Terbuka, peningkatan modal dasar dan modal disetor, serta pemecahan nilai nominal saham berdasarkan Akta Notaris Ny. F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H. No. 127 tanggal 24 Juli 2000 yang kemudian dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Soetjipto, S.H. No. 31 tanggal 11 September 2000. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-23375.HT.01.TH.2000 tanggal 31 Oktober 2000, dan telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 2001.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The amendment to the Articles of Association pertaining to compliance with the capital market laws and regulations, including the change of the Company’s status to a public company, increase in authorized and paid-in capital, and stock split was based on the Notarial Deed No. 127 of Ny. F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H., dated 24 July 2000 which was put into a Notarial Deed No. 31 of Soetjipto dated 11 September 2000. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. . C-23375.HT.01.TH.2000 dated 31 October 2000 and published in the Supplementary to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated 8 June 2001.
Perubahan untuk memenuhi Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas diaktakan dengan Akta Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM No. 20 tanggal 4 April 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-77832.AH.01.02. tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17, Tambahan No. 5704/2009 tanggal 27 Februari 2009.
The amendment pertaining to compliance with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007, was based on the Notarial Deed No. 20 of Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, dated 4 April 2008 and was approved by by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. . AHU77832.AH.01.02. tahun 2008 dated 24 October 2008 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 17, Supplementary No. 5704/2009 dated 27 February 2009.
Halaman 6 Page
9
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Liany Dewi Sanyoto, S.H., No. 23 tanggal 26 April 2012, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 100 milyar menjadi Rp 300 milyar (dalam Rupiah penuh) serta modal disetor dari Rp 42 milyar menjadi Rp 84 milyar (dalam Rupiah penuh) melalui pembagian saham bonus yang bukan merupakan dividen saham berasal dari kapitalisasi sebagian agio saham dimana 1 lembar kepemilikan saham mendapat 1 lembar saham baru. Jumlah saham setelah pelaksanaan saham bonus menjadi 168 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham (dalam nominal penuh).
Based on the Notarial Deed No. 23 of Liany Dewi Sanyoto, S.H., dated 26 April 2012, the Company increased its authorized capital from Rp100 billion to Rp300 billion (in full amount of Rupiah) and paid-in-capital from Rp42 billion to Rp84 billion (in full amount of Rupiah) through bonus shares that were not a shared dividend and were from additional paid-in capital of which 1 share of ownership is entitled to 1 new share. Total shares after the bonus shares were exercised became 168 million shares with a nominal share of Rp500 per share (in full amount).
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha dibidang industri/pabrik dengan memproduksi dan atau memperdagangkan obat-obatan, alat-alat kesehatan, barang-barang kimia, barang-barang lain yang serupa itu, mengusahakan impor, ekspor dan segala macam industri.
The Company’s scope of activities is to engage in the industrial/manufacturing sector by producing and/or trading medicines, health instruments, chemical goods, and other similar goods, doing import, export and other kinds of industries.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1957.
The Company commenced operations in 1957.
Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Denpasar Raya kav. D III Kuningan, Jakarta 12950, dengan lokasi pabrik terletak di Jl. Simongan 131 Semarang.
The Company’s head office is located at Jl. Denpasar Raya Kav. D III Kuningan, Jakarta 12950, and the factory is located at Jl. Simongan 131 Semarang.
Entitas induk langsung dan utama Perusahaan adalah PT.Rajawali Nusantara Indonesia, yang didirikan dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s immediate and ultimate parent entity is PT.Rajawali Nusantara Indonesia, incorporated and domiciled in Indonesia.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Board of Comissioners and Directors were as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
2014 Dandossi Matram, SE Emmi Mintarsih, SE, Ak Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt Prof. Dr. dr. H. Fasli Jalal, Phd, SpGK, M.Kes *)
*) Komisaris independen
its
commercial
Board of Commissioners Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner *) Independent Commissioner
Halaman 7 Page
10
a. Establishment and general information (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
GENERAL (continued) a. Establishment and general information (continued)
2013 Dandossi Matram, SE Ir. Harry Poetranto Drs. Masrizal Achmad Syarief, Apt Prof. Dr. dr. Farid Anfansa Moeloek, SpOG [K] *)
*) Komisaris independen 2014 dan/and 2013
Board of Directors
Drs. Iswanto, Apt, MM. Drs. Budi Ruseno, MM. Drs. Syamsul Huda, Apt Dra. Barokah Sri Utami, Apt., MM
President Director Finance Director Marketing Director Production Director
Susunan Komite Audit Perusahan Desember 2014 dan 2013 terdiri dari:
per
31
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
The composition Company’s Audit Committee as at 31 December 2014 and 2013 consisted of: 2014
Audit Committee
Prof. Dr. dr. H. Fasli Jalal, Phd, SpGK, M.Kes Teguh Budiyanto, SE, Ak Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom.
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
2013
Chairman Member Member Audit Committee
Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG [K] Drs. Daljono, M.Si., Akt. Drs. Dwi Atmodjo Wismono Prapto, M.Kom.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki 1.347 (tidak diaudit) orang karyawan (31 Desember 2013: 1.385 orang karyawan). b.
Commissioner *) Independent Commissioner
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi
Board of Commissioners Commissioner Commissioner Commissioner
Pendaftaran sebagai Perusahaan Publik
Chairman Member Member
As at 31 December 2014, the Company had 1,347 (unaudited) employees (31 December 2013: 1,385 employees). b.
Registration as a Public Company
Pada tanggal 19 Desember 2000, Perusahaan mendapatkan Pernyataan Efektif Pendaftaran sebagai perusahaan publik dari Ketua Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dalam suratnya No. S-3703/PM/2000.
On 19 December 2000, the Company obtained the Effective Statement of Registration as a public company from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (now the Financial Services Authority) in the letter No.S3703/PM/2000.
Perusahaan tidak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
The Company did not list its shares in the Indonesian Stock Exchange.
Halaman 8 Page
11
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Perusahaan
GENERAL (continued) c. Structure of the Company
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations
Domisili/ Country of domicile
Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership Dec Dec 2014 2013
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination) Dec 2014
Dec 2013
65,991,076
30,230,923
Entitas asosiasi per 31 Desember 2014 dan entitas anak per 31 Desember 2013/ Associate as per 31 December 2014 and subsidiary as per 31 December 2013 Rumah sakit/ Hospital PT.Raudhatussyfaa Sehat Bersama (Rumah Sakit Mulia Utama Cirebon)
Belum beroperasi secara komersial/ has not operated commercially
Indonesia
70.42%
PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB)
PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB)
Pada tanggal 27 Maret 2012, Perusahaan melakukan investasi saham sebesar Rp 20 milyar (dalam Rupiah penuh), yang memberikan Perusahaan kepemilikan sebesar 70,42% pada PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) yang bergerak dalam bidang usaha rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri berlokasi di Cirebon.
On 27 March 2012, the Company made a stock investments of Rp 20 billion (in full amount of Rupiah), giving a 70.42% ownership, in PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) which operates a hospital named Mulia Utama Mandiri Hospital located in Cirebon.
Pada tanggal 26 Mei 2014, kepemilikan Perusahaan pada PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) terdilusi dari 70,42% menjadi 30,63% dengan meningkatnya modal saham RSB dari Rp28,4 milyar menjadi Rp65,3 milyar (lihat Catatan 5) sehingga RSB tidak lagi merupakan entitas anak, namun entitas asosiasi. Perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian sejak 1 Juni 2014. Jumlah kerugian yang diakui dari hilangnya pengendalian adalah sebesar Rp196.142 ribu.
On 26 May 2014, the Company’s ownership in in PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) was diluted from 70.42% to 30.63% following the increase in share capital of RSB from Rp28.4 billion to Rp65.3 billion (see Note 5) so that RSB was no longer a subsidiary, but an associate.The Company did not present consolidated financial statements since 1 June 2014. Total losses recognized from the loss of control were Rp196,142 thousand.
Pada tanggal 28 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pelepasan 294 lembar saham pada RSB seharga nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham (dalam nominal penuh) sehingga persentase kepemilikannya menjadi 30,18%.
On 28 October 2014, the Company sold its 294 shares of RSB for the nominal value of Rp1,000,000 per share (in full amount) so that the percentage of ownership became 30.18%
Halaman 9 Page
12
30.18%
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
b.
i. Entitas anak (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) i. Subsidiaries (continued)
Perusahaan juga menilai apakah terdapat pengendalian ketika Perusahaan tidak memiliki lebih dari 50% kekuasaan suara tetapi dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan kontrol defacto. Kontrol de-facto dapat timbul dalam situasi dimana kekuasaan suara Perusahaan, relatif terhadap besaran dan sebaran kepemilikan pemegang saham lainnya, memberikan Perusahaan kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, dan lainlain.
The Company also assesses the existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of defacto control. Defacto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are de-consolidated from the date when that control ceases.
Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah, jika diperlukan, untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Perusahaan.
Intercompany balances, transactions, income and expenses are eliminated. Profits and losses resulting from intraCompany transactions that are recognised in assets are also eliminated. The accounting policies of subsidiaries have been amended where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
ii. Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas - yaitu sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset neto yang diperoleh dicatat dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas. iii. Pelepasan entitas anak
ii. Changes in ownership interests in subsidiaries without change in control Transactions with non-controlling interests that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions - that is, as transactions with the owners in their capacity as owners. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity. iii. Disposal of subsidiaries
Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, Perusahaan menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang.
When the Company loses control of a subsidiary, the Company derecognises the assets (including any goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost.
Halaman 11 Page
13
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Principles of consolidation (continued)
iii. Pelepasan entitas anak (lanjutan)
iii. Disposal of subsidiaries (continued)
Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain juga direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain.
Amounts previously recognised in other comprehensive income are also reclassified to profit or loss, or transferred directly to retained earnings if required in accordance with other SFAS.
Setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. Setiap perbedaan antara nilai tercatat sisa investasi pada tanggal hilangnya pengendalian dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi.
Any investment retained in the former subsidiary is recognised at its fair value. The difference between the carrying amount of the investment retained at the date when the control is lost and its fair value is recognised in profit or loss.
c. Kombinasi bisnis
c. Business combinations
Perusahaan menerapkan metode akuisisi untuk mencatat setiap kombinasi bisnis. Harga perolehan akuisisi diukur dengan mempertimbangkan keseluruhan imbalan yang dialihkan yang diukur pada tanggal akuisisi, nilai wajar dan jumlah kepentingan non pengendali yang diperoleh.
The Company applies the acquisition method to account for business combinations. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred measured at acquisition date fair value and the amount of any non-controlling interest in the acquiree.
Imbalan yang dialihkan untuk mengakuisisi entitas anak adalah nilai wajar seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari entitas yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar setiap aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diambil alih, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar tanggal akuisisi.
The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair values of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Company. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Untuk setiap kombinasi bisnis, Perusahaan mengakui nilai kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi, sebesar nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pihak diakuisisi.
For each business combination, the Company recognises any non-controlling interests in the acquiree either at fair value or at the noncontrolling interest’s proportionate share of the recognised amounts of acquiree’s identifiable net assets.
Jika kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, Perusahaan mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi sebesar nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured at its fair value at the acquisition date through profit or loss.
Halaman 12 Page
14
ACCOUNTING
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Business combinations (continued)
Perusahaan mengakui nilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan. Perubahan nilai wajar imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi untuk imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Perubahan nilai wajar setelah tanggal akuisisi untuk imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang merupakan instrumen keuangan dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran diukur sebesar nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui baik dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK 55; atau jika tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55, dicatat sesuai dengan PSAK 57 atau PSAK lain.
The Company recognises the acquisition date fair value of contingent consideration as part of the consideration transferred. Subsequent changes in fair value for contingent consideration classified as equity is not re-measured and its subsequent settlement will be accounted for within the equity. Subsequent changes in fair value for contingent consideration classified as an asset or a liability that is a financial instrument and is within the scope of SFAS 55 Financial Instruments: Recognition and Measurement will be measured at fair value, with any resulting gain or loss recognised either in profit or loss or in other comprehensive income in accordance with SFAS 55; otherwise will be accounted for in accordance with SFAS 57 or other SFAS as appropriate.
Goodwill awalnya diakui sebesar harga perolehan, yaitu selisih lebih antara nilai agregat imbalan yang dialihkan dan nilai wajar setiap kepentingan nonpengendali dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi dengan nilai wajar bagian Perusahaan atas aset neto teridentifikasi yang diakuisisi. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset neto teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah dikaji ulang, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi.
Goodwill is initially measured at cost, being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the fair value of any noncontrolling interests and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Company’s share of the identifiable net assets acquired. If those amounts are less than the fair value of the net identifiable assets of the subsidiary acquired and the measurement of all amounts has been reviewed, in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan ke masingmasing unit penghasil kas yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan dari kombinasi ini, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain-lain dari pihak yang diakuisisi telah dialokasikan ke unit-unit tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s cash-generating units that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units.
Ketika goodwill yang telah dialokasikan ke unit penghasil kas dan bagian dari operasi dalam unit tersebut dijual, goodwill yang terkait dengan bagian yang dijual tersebut dimasukkan ke dalam nilai tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian atas penjualan/ pelepasan. Goodwill yang dilepas dalam kondisi seperti ini diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dijual dan porsi dari unit penghasil kas yang masih ada.
Where goodwill has been allocated to a cashgenerating unit and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the disposed operation is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal. Goodwill disposed in these circumstances is measured based on the relative values of the disposed operation and the portion of the cash-generating unit retained.
Halaman 13 Page
15
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
2.
Penjabaran mata uang asing i.
d.
Mata uang fungsional dan penyajian Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas anak Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
ii. Transaksi dan saldo
Foreign currency translation i. Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the Company entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional and presentation currency. ii. Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari translasi, pada akhir tahun, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laba rugi, kecuali ketika ditunda pengakuannya dalam pendapatan komprehensif lain yang memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in profit or loss, except when deferred in other comprehensive income as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Pada tanggal neraca, kurs yang dipakai, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As at the balance sheet dates, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, were as follows (full Rupiah amount):
2014 Mata Uang Asing USD 1 EUR 1 CHF 1 SGD 1 AUD 1 CNY 1
12,440 15,133 12,583 9,422 10,218 2,033
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman dan kas dan setara kas disajikan pada laba rugi dalam “pendapatan atau beban keuangan”. Semua keuntungan dan kerugian selisih kurs lainnya disajikan pada laba rugi dalam “keuntungan/(kerugian) lainnya-neto”.
Halaman 14 Page
16
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2013 12,189 16,821 13,732 9,628 10,876 1,999
Foreign Currencies USD 1 EUR 1 CHF 1 SGD 1 AUD 1 CNY 1
Foreign exchange gains and losses related to borrowing and cash and cash equivalents are presented in profit or loss within “finance income or costs”. All other foreign exchange gains and losses are presented in profit or loss within “other gains/(losses)-net”.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii. Transaksi dan saldo (lanjutan)
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Foreign currency translation (continued) ii. Transactions and balances (continued)
Perubahan pada nilai wajar sekuritas moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dianalisis antara selisih penjabaran akibat perubahan dalam biaya perolehan yang diamortisasi sekuritas tersebut dan perubahan lain jumlah tercatat sekuritas. Selisih penjabaran sehubungan dengan perubahan biaya perolehan yang diamortisasi diakui dalam laba rugi, dan perubahan lainnya pada jumlah tercatat diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Changes in the fair values of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Selisih penjabaran non-moneter atas aset dan liabilitas keuangan seperti efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui dalam laba rugi sebagai bagian dari “keuntungan/ (kerugian) lainnya-neto”.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss under “other gains/(losses)-net”.
Selisih penjabaran aset keuangan nonmoneter, seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets, such as equities classified as available-for-sale, are included in other comprehensive income. e. Financial instruments
Instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada neraca ketika Perusahaan menjadi pihak dalam suatu kontrak instrumen keuangan. i. Aset keuangan
Financial assets and financial liabilities are recognized on the balance sheets when the Company becomes a party to the contractual provisions of the instrument. i. Financial assets
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: a) nilai wajar melalui laba rugi; b) dimiliki hingga jatuh tempo; c) pinjaman dan piutang; dan d) tersedia untuk dijual.
The Company classifies its financial assets into the following categories: a) at fair value through profit or loss; b) held-to-maturity; c) loans and receivables; and d) available-forsale.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
a) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term.
Halaman 15 Page
17
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
e.
i. Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (lanjutan) i. Financial assets (lanjutan)
a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
a) Financial assets at fair value through profit or loss (lanjutan)
Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai. Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan dalam 12 bulan; sebaliknya, aset diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as non-current.
b) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. c) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan atau piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo, dan (c) aset keuangan yang diukur sebesar nilai wajar melalui laba rugi. Mereka diklasifikasikan dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
Halaman 16 Page
18
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b) Held-to-maturity investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. c) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current assets. d) Available-for-sale financial assets Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are either designated as available-for-sale or that are not classified as (a) loans or receivables, (b) held-to-maturity and (c) financial assets at fair value through profit or loss. They are included in noncurrent assets unless the investment matures or management intends to dispose of them within 12 months of the end of the reporting period.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Pengakuan awal
Initial recognition
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal pertukaran dimana pembelian atau penjualan suatu investasi diatur dalam kontrak yang memerlukan persyaratan pelepasan investasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan dan diukur pertama kali menggunakan nilai wajar, termasuk biaya transaksi, kecuali untuk asetaset keuangan yang diklasifikasikan menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang diukur pertama kali menggunakan nilai wajar
All financial assets are recognized and derecognized on a trade date where the purchase or sale of an investment is under contract whose terms require delivery of the investment within the timeframe established by the market concerned and are initially measured at fair value, plus transaction costs except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan investasi dalam surat berharga yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade and other receivables are classified as loans and receivables, and investments in marketable securities are classified as financial asset available for sale.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman dan piutang
Loans and receivables
Piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman dan piutang”. Pinjaman dan piutang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as ‘loans and receivables’. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Interest income is recognized by applying the effective interest rate, except for short-term receivables where the recognition of interest would be immaterial.
Metode bunga efektif
Effective interest method
Metode bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period.
Halaman 17 Page
19
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Metode bunga efektif (lanjutan)
Effective interest method (continued)
Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (termasuk semua biaya yang dibayar atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lainnya), selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih pendek. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan tingkat bunga efektif atas instrumen hutang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees or points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts), through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period. Income and expense is recognized on an effective interest for debt instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or Company of financial assets is impaired. A financial asset or a Company of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or Company of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai wajar efek yang signifikan dan berkepanjangan di bawah harga perolehan dapat dianggap sebagai indikator bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a Company of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation, and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant and prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered an indicator that the assets are impaired.
Halaman 18 Page
20
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
1) Aset dicatat berdasarkan harga perolehan diamortisasi
1) Assets carried at amortised cost
Untuk investasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo yang diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
For loans and receivables category or heldto-maturity investments carried at amortised cost, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flow (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung atau menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. Jika investasi dalam kategori pinjaman atau dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif kini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk praktisnya, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai dengan basis nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in profit or loss. If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Company may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dibalik, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pembalikan tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal dilakukan pembalikan penurunan nilai. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui dalam laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal will not result in the carrying of a financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date at which the impairment was reversed. The reversal amount will be recognised in profit or loss.
Halaman 19 Page
21
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
2) Aset yang tersedia untuk dijual
2) Assets classified as available-for-sale
Pada akhir setiap periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pembayaran pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui dalam laba rugi – direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi atas penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan belum dihentikan pengakuannya.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets is impaired, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss – is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial asset has not been derecognised.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam laba rugi atas investasi dalam bentuk instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual tidak dibalik melalui laba rugi.
Impairment losses recognised in profit or loss for an investment in an equity instrument classified as available-for-sale is not reversed through profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai dalam laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalik melalui laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-forsale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan dihentikan pengakuannya hanya bila hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir, atau Perusahaan menyerahkan secara substansial aset keuangan dan seluruh resiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut kepada entitas lain.
Financial assets are derecognized only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or the Company transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity.
Halaman 20 Page
22
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Financial instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
ii. Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Klasifikasi sebagai hutang atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan (termasuk utang usaha, utang bank dan utang sewa pembiayaan) pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.
Financial liabilities (including trade payables, bank loan and finance lease payable) are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognized on an effective yield basis.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif apapun.
The Company is not using any derivative financial instruments.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir.
Financial liabilities are derecognized when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
Halaman 21 Page
23
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
e. Instrumen keuangan (lanjutan)
e. Financial instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts from the financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
iv. Fair value of financial instruments
iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada tiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada harga pasar kuotasi atau harga kuotasi dealer (harga beli untuk posisi beli dan harga jual untuk posisi jual) tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik-teknik tersebut meliputi: - Referensi ke nilai wajar kini dari instrumen lain yang memiliki substansi yang sama.
For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques. Such techniques may include:
- Analisa arus kas diskonto atau model penilaian yang lain. f. Kas dan setara kas
-
Reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same. A discounted cash flow analysis or other valuation models.
f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi dengan cerukan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya. Cerukan disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka pendek dalam laporan posisi keuangan. g. Piutang usaha dan piutang lain-lain
Cash and cash equivalent include cash, bank, and short-term time deposits with original maturity of three months or less, net of bank overdrafts and not used as guarantee for loans and debt. Bank overdrafts are shown within short-term loans in the statements of financial position. g. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piulang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang Perusahaan tidak dapat ditagih.
Halaman 22 Page
24
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts of the Company's receivables will not be collected.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
g. Piutang usaha dan piutang lain-lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Trade and other receivables (continued)
Manajemen melakukan penelaahan piutang usaha tiap akhir periode. Perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang ragu-ragu karena sebagian besar adalah piutang kepada Perusahaan afiliasi.
h. Inventories
h. Persediaan
i.
Management evaluates trade receivables at the end of period. The Company does not provide for doubtful accounts because most of the receivables related to affiliated parties.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead dengan proporsi yang layak yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya persediaan dihitung berdasarkan metode ratarata.
Inventories are stated at cost or net realizable value, which is lower. The cost of finished goods and work in process comprises material, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Cost of inventory is based on the average method.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less the costs of completion and selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat perputarannya ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar di muka
i. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan. j.
Investasi pada entitas asosiasi
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. j.
Investments in associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
An associate is an entity over which the Company has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies.
Penghasilan dari operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dengan mengunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting, except when investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations.
Halaman 23 Page
25
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
2.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
j. Investments in associates (continued)
Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
Investments in associates are carried in the statement of financial position at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’ share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’ interest in those associates (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Company’ net investment in the associate) are recognized only to the extent that the Company have incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
The requirements of PSAK 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Company’ investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi.
Upon disposal of an associate that results in the Company losing significant influence over that associate, any retained investment is measured at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition as a financial asset in accordance with PSAK 55. The difference between the previous carrying amount of the associate attributable to the retained interest and the fair value is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate.
Halaman 24 Page
26
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
k.
2.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Investments in associates (continued)
Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
In addition, the Company accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Company reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when it loses significant influence over that associate.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan dalam entitas asosiasi.
When the Company transact with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of its interest in the relevant associate.
Penurunan nilai aset non-keuangan
k. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadiaan atau perubahaan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets and intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount of an asset is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi,tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognized in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognized.
Halaman 25 Page
27
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
2.
Aset tetap
l.
Fixed assets
Perusahaan mengunakan model biaya untuk mengukur aset tetap sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
The Company uses the cost model to measure its fixed assets as its accounting policy and apply that policy to the entire class of fixed assets.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (bila ada).
Fixed assets are stated at cost less acumulated depreciation and impairment losses (if any).
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya legal dan biaya-biaya lain untuk memperoleh perpanjangan hak atas tanah diamortisasi selama 30 tahun dengan metode garis lurus.
Land rights are stated at cost and are not amortized. Legal fees and other expenses related to the renewal of land rights are amortized for 30 years using the straight-line method
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal.
Subsequent costs are included in the asset's carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably.
Pengadaan aset dengan nilai lebih besar atau sama dengan Rp5.000.000 (dalam Rupiah penuh) dikapitalisasi.
Procurement of assets greater than or equal to Rp5,000,000 (in full amount of Rupiah) is capitalized.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus setelah dikurangi estimasi nilai sisa aset tetap yang bersangkutan selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets are depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over their expected useful lives as follows:
Bangunan Mesin dan Alat Produksi Inventaris dan Perlengkapan Kantor Kendaraan Aset Sewa Pembiayaan
Tahun/ Years 20 10 5,10 5 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi saat terjadinya;
Halaman 26 Page
28
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Building Machinery and Equipment Production Office Equipment and Supplies Vehicles Leased Assets Maintenance and repairs cost are charged to the profit and loss during the financial period in which they are incurred;
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
l. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Fixed assets (continued)
Aset tetap yang habis nilai bukunya namun masih ada atau digunakan dalam operasional harus disajikan dalam daftar aset tetap. Pelepasan atau penghapusbukuan aset tetap harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
Existing fixed assets with zero book value which still have future economic benefits are presented in the fixed asset register. Fixed asset disposals or write off have to be approved by authorized official.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. The accumulated cost will be reclassified to the each related fixed assets when the construction is completed and that asset is ready for its intended use.
Aset tetap tidak diakui lagi ketika terjadi penjualan atau tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan dari penggunaannya atau penjualannya. Laba rugi yang timbul dari penjualan aset tetap (perbedaan antara penerimaan bersih penjualan dan nilai tercatat aset) diakui pada “(kerugian)/keuntungan lain-lain-neto” dalam laba rugi ketika penjualan tersebut terjadi.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognized within “other (losses)/gains-net” in the profit or loss in the year the asset is derecognized.
Nilai sisa aset, umur manfaat dan metode depresiasi ditinjau dan disesuaikan secara prospektif pada tiap tanggal laporan keuangan.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete.
Untuk pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat.
For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset.
Halaman 27 Page
29
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
l. Aset tetap (lanjutan)
l. Fixed assets (continued)
Aset dalam penyelesaian (lanjutan)
Construction in progress (continued)
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying construction in progress.
m. Aset tak berwujud
m. Intangible assets
Aset tidak berwujud dicatat berdasarkan nilai perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaat masing-masing aset tidak berwujud, dengan penjelasan sebagai berikut :
Lisensi WARF Hak atas tanah Software IT MFG/PRO Biaya pengembangan
Tahun/ Years 10 30 5 3
Intangible assets are recorded at cost and amortized using straight-line method, besed on each useful life as described as follows:
WARF Licenses Land Right Software IT MFG/PRO Development cost
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas direviu untuk penurunan nilai apabila terdapat indikasi bahwa aset tidak berwujud tersebut mengalami penurunan nilai. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas direviu setidaknya pada tiap akhir periode pelaporan. Perubahan dalam ekspektasi masa manfaat atau pola konsumsi atas keuntungan ekonomis masa depan yang terkandung dalam aset tersebut dipertimbangkan untuk mengubah periode atau metode amortisasi, jika sesuai, dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi. Biaya amortisasi atas aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas diakui pada laporan laba rugi dalam klasifikasi biaya yang konsisten dengan fungsi aset tidak berwujud tersebut.
Intangible assets with finite lives are assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortisation period and the amortisation method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful life or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset are considered to modify the amortisation period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortisation expense on intangible assets with finite lives is recognised in the income statement as the expense category that is consistent with the function of the intangible assets.
Keuntungan atau kerugian dari pemberhentian pengakuan aset tidak berwujud diukur berdasarkan selisih antara hasil penjualan bersih dan nilai tercatatnya dan diakui pada laporan laba rugi ketika aset tersebut berhenti diakui.
Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are measured as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognised in the income statement when the asset is derecognised.
Halaman 28 Page
30
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
m. Aset tak berwujud (lanjutan)
m. Intangible assets (continued)
Biaya Pengembangan
Development Cost
Aset tidak berwujud yang timbul dari pengembangan diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dapat menunjukkan semua hal berikut ini :
Intangible assets arising from development are recognized as intangible assets if, and only if the Company could comply the following criteria:
1.
Kelayakan teknis penyelesaian aset tidak berwujud tersebut dapat digunakan atau dijual;
1.
The technical feasibility of the intangible asset until it can be used or sold;
2.
Niat untuk menyelesaikan aset tidak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya;
2.
Intention to complete the intangible asset and use or sell it;
3.
Kemampuan untuk menggunakan menjual aktiva tidak berwujud tersebut;
atau
3.
Ability to use or sell the intangible asset;
4.
Cara aset tidak berwujud menghasilkan kemungkinan manfaat ekonomis masa depan, yaitu antara lain Perusahaan harus mampu menunjukkan adanya pasar bagi keluaran aset tidak berwujud itu sendiri, atau jika aset tidak berwujud itu akan digunakan secara intern, Perusahaan harus mampu menunjukkan kegunaan aset tidak berwujud tersebut;
4.
The way the intangible asset produces possibility of future economic utility, such as the Company must be able to show the existence of a market for the output of the intangible asset or a market of the intangible asset it self, or if it is to be used internally, the company must be able to show the utility of the intangible asset;
5.
Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pengembangan aset tidak berwujud dan menggunakan atau menjual aset tersebut; dan
5.
Availability of technical resources, financial resources, and as well as other resources to complete the development of the intangible asset and to use or to sell the asset;
6.
Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tidak berwujud selama pengembangannya.
6.
The ability to reliaby measure expenses related to the intangible asset along the development process.
Biaya pengembangan diamortisasi berdasarkan masa manfaat selama 3 (tiga) tahun. n.
Development cost are amortized according to useful life for 3 (three) years. n. Other assets
Aset lain-lain Aset yang tidak dapat secara layak digolongkan kedalam aset lancar dan aset tetap serta aset tidak lancar lainnya, disajikan sebagai aset lainlain.
o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas sebagai contoh, goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan - tidak diamortisasi dan dilakukan pengujian penurunan nilai secara tahunan. Aset yang diamortisasi atau disusutkan dikaji untuk penurunan nilai jika terdapat kejadian atau perubahan dalam keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan.
Asset which cannot be classified into current asset, fixed asset, and other non current assets, presented as other asset. o. Impairment of non-financial assets Assets that have an indefinite useful life – for example, goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortisation and are tested annually for impairment. Assets that are subject to amortisation or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
Halaman 29 Page
31
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
p.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
2.
non-keuangan
o. Impairment (continued)
of
non-financial
assets
Kerugian penurunan nilai diakui sebesar jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas).
An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and its value-in-use. For the purposes of assessing impairment, assets are Companyed at the lowest level for which there is separately identifiable cash flows (cash generating units).
Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai, ditelaah untuk kemungkinan pembalikan penurunan nilai, pada setiap tanggal pelaporan.
Non-financial assets other than goodwill that have suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan dalam jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognized if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognized on profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
Utang usaha
p. Trade payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
q. Utang bank
q. Bank loan
Utang bank diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Utang bank kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelepasan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Halaman 30 Page
32
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Borrowings are recognised initially at their fair value, net of any transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in profit or loss over the period of the borrowing, using the effective interest method.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
q. Utang bank (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Bank loan (continued)
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dilakukan penarikan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa kemungkinan besar akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawndown. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawndown, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman selama periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk pembangunan aset kualifikasian.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalised as part of the cost of those assets until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale. For borrowing directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowing not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowing outstanding during the period, excluding borrowing directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred. r.
r. Sewa Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Leases Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
Halaman 31 Page
33
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
r. Sewa (lanjutan)
r.
Leases (continued)
Sewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance.
Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
s. Imbalan pasca – kerja
s. Post – employment benefits
Perusahaan harus menyediakan jumlah minimal imbalan pasca kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”) atau Peraturan Kerja Bersama (“PKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau PKB menentukan jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum amount of post employment benefits in accordance with Manpower Law No. 13/2003 or the Company’s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension plan under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut:
The Company provides the following post employment benefits:
Program pensiun
Pension plan
Sejak tahun 1954, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti, yang pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun Mintaraga, yang kemudian berubah menjadi Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia berdasarkan surat permohonan nomor DP/94/VI/94 tanggal 17 Juni 1994 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep207/Km.17/1994 tanggal 18 Juni 1994.
Since 1954, the Company has a defined benefit plan, managed by Dana Pensiun Mintaraga Foundation, which later became Rajawali Nusantara Indonesia Pension Fund in accordance with the letter No:DP/94/VI/94 dated 17 1994, which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. Kep-207/KM.17/1994 dated 18 June 1994.
Halaman 32 Page
34
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
s. Imbalan pasca – kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Post – employment benefit (continued)
Besarnya iuran peserta adalah 5% dari penghasilan dasar pensiun per bulan, yang dipotong langsung oleh pemberi kerja, sedangkan beban Perusahaan adalah sebesar selisih antara total iuran yang telah dipotong dari peserta dengan total kewajiban berdasarkan perhitungan aktuaris.
The employee contribution is 5% of the monthly base pension income which is deducted directly by the Company, while the Company bears the differences between total liability calculated by the actuaries and total employee contributions.
Faktor penghargaan per tahun masa kerja ditetapkan 2,5% terhitung mulai tanggal 1 Juli 2002.
Gratuities per year of services have been determined at 2.5% since 1 July 2002.
Manfaat pensiun peserta ditetapkan maksimum 80% (delapan puluh persen) dari penghasilan dasar pensiun per bulan.
Employee contributions are set at a maximum of 80% of the monthly base pension income.
Program imbalan pasca kerja
Post-employment benefit program
Perusahaan menyelenggarakan program imbalan pasca kerja yang meliputi manfaat pensiun, meninggal dunia, sakit berkepanjangan atau cacat, dan mengundurkan diri atas keinginan sendiri sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan UU13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja ini.
The Company established a post retirement benefit program, covering pension, death, permanent illness or disability and voluntarily resignation benefits in accordance with the Company’s policy and the Manpower Law. There was no special funding made to this program.
Program imbalan kerja jangka panjang lainya
Other long term employee benefit program
Perusahaan menyelenggarakan program imbalan jangka panjang lainnya yang meliputi manfaat penghargaan tanda jasa dan cuti panjang tidak berimbalan sesuai Peraturan Perusahaan. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut.
The Company established other long term employee benefit program consisting of gratuities and non paid long-term leave according to the Company’s regulation. There was no special funding made to this program.
Kewajiban program imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya yang diakui dalam neraca adalah nilai kini kewajiban imbalan tersebut pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the balance sheets in relation to the post employment benefits and other long term benefits is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
Halaman 33 Page
35
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
s. Imbalan pasca – kerja (lanjutan)
s.
Post – employment benefit (continued)
Program imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long term employee benefit program (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Di negara-negara yang tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of highquality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations. In countries where there is no deep market for such bonds, the market rates on government bonds are used.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi, kecuali perubahan program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode hak.
Past-service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the pastservice costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya dan dilaporkan di saldo laba.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognized in other comprehensive income and reported in retained earnings.
t. Modal saham
t.
Share capital
Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
u. Pajak penghasilan
u.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, masing-masing beban pajak juga diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas.
Halaman 34 Page
36
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Income taxes The tax expense for the period comprises current and deferred tax. Tax expense is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
u. Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Income taxes (continued)
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dalam negara dimana Perusahaan dan entitas anaknya beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan terkait dengan situasi dimana diperlukan interpretasi peraturan pajak yang berlaku. Provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted as at the balance sheet date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates the positions taken in Annual Tax Returns in situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. Where appropriate, it establishes a provision on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas. Namun demikian, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal goodwill; pajak penghasilan tangguhan juga tidak dicatat jika berasal dari pengakuan awal suatu aset atau liabilitas dari transaksi selainkombinasi bisnis yang pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak). Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan tarif pajak (dan peraturan), yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan diharapkan untuk diterapkan jika aset pajak tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill; deferred income tax is not accounted for if it arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates (and laws) that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali untuk liabilitas pajak tangguhan dimana waktu pembalikan perbedaan temporer dikendalikan oleh Perusahaan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liability is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liabilities where the timing of the reversal of temporary difference is controlled by the Company and it is probable that the temporary difference will not reverse in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or on different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Halaman 35 Page
37
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
u. Pajak penghasilan (lanjutan)
u. Income taxes (continued)
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan v. Pengakuan pendapatan dan beban
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined. v. Revenue and expenses recognition
Pendapatan mencakup nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang untuk penjualan produk, baik penjualan bebas, penjualan atas Program Pemerintah (PKD) maupun produk lisensi (makloon), dan pemberian jasa dalam aktivitas normal usaha Perusahaan. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangi pajak pertambahan nilai.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of product, whether it is an over-the-counter (OTC) sales, goverment program sales or license product (makloon), and services rendered in the ordinary course of the Company’s activities. Revenue is shown net of value added tax.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from sale of goods is recognized when significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenue from rendering of services recognized when services are rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
w. Pembagian dividen
is
w. Dividend distribution
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan. x. Laba bersih per saham
Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as liabilities in the Company’s financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders. x. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share are calculated by dividing the net income attributable to the equity holders of the Company by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the period.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang telah disesuaikan dengan beban bunga dan keuntungan atau kerugian selisih kurs atas utang obligasi konversi, serta pengaruh pajak yang bersangkutan, dengan
Diluted earnings per share are calculated by dividing the net income attributable to the equity holders of the Company adjusted for interest expenses and foreign exchange gains or losses on convertible bonds and the related tax effects,
Halaman 36 Page
38
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
x. Laba bersih per saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x. Earnings per share (continued) by the weighted-average number of issued and fully paid-up shares during the period, assuming that all options have been exercised and all convertible bonds have been converted.
jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan, berdasarkan asumsi bahwa semua opsi telah dieksekusi dan seluruh utang obligasi konversi telah dikonversi. y. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi
y. Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company have transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the financial statements herein.
z. Laporan segmen
z. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi merupakan pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
3. ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the Board of Directors that makes strategic decisions.
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi, dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Perusahaan telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut di mana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan di mana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan dalam periode mendatang.
The Company has identified the following critical accounting policies under which significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods.
Halaman 37 Page
39
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Perusahaan mengungkapkan aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Nilai wajar dari aset keuangan yang diungkapkan dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp300.001.898 ribu (2013: Rp293.799.007 ribu), sedangkan nilai wajar dari liabilitas keuangan yang diungkapkan dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp158.476.361 ribu (2013: Rp172.741.460 ribu). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
The Company discloses certain financial assets and liabilities at their fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. The fair value amount of financial assets disclosed in the notes to the financial statements as of 31 December 2014 was Rp300,001,898 thousand (2013: Rp293,799,007 thousand), while the fair value amount of financial liabilities disclosed in the notes to the financial statements as of 31 December 2014 was Rp158,476,361 thousand (2013: Rp172,741,460 thousand). Further details are disclosed in Note 28.
Pajak penghasilan
Income taxes
Pertimbangan dan asumsi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keutungan masa depan dan strategi perencanaan pajak. Aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan.
Significant judgment and assumptions are involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant judgment is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Deferred tax assets arising from temporary differences are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flow.
Pensiun dan imbalan kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
Halaman 38 Page
40
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Pension and employee benefits The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Pensiun dan imbalan kerja (lanjutan)
Pension and employee benefits (continued)
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp50.456.993 ribu (2013: Rp45.634.662 ribu). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of 31 December 2014 was Rp50,456,993 thousand (2013: Rp45,634,662 thousand). Further details are discussed in Note 22.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
Estimated useful lives of fixed assets
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp145.253.139 ribu (2013: Rp153.451.774 ribu). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of 31 December 2014 was Rp145,253,139 thousand (2013: Rp153,451,774 thousand). Further details are disclosed in Note 13.
Nilai residu kendaraan
Residual values of vehicles
Perusahaan menelaah nilai residu kendaraan pada setiap akhir periode pelaporan. Pertimbangan yang signifikan diperlukan dalam menentukan nilai residu dari kendaraan. Dalam menentukan nilai residu dari kendaraan, Perusahaan mempertimbangkan penerimaan bersih yang akan diperoleh dari pelepasan aset di pasar jual beli atau pasar barang bekas.
The Company reviews the residual values of vehicles at the end of each reporting period. Significant judgment is required in determining the residual value of its vehicles. In determining the residual values of its vehicles, the Company considers the net proceeds that would be obtained from the disposal of the assets on the resale or scrap markets.
Halaman 39 Page
41
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
Penyisihan chemicalien
Provision for chemicalien raw material of inventories
Penyisihan persediaan bahan baku chemicalien diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan setelah penyisihan atas chemicalien pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp134.038.644 ribu (2013: Rp145.242.573 ribu). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
Provision for chemicalien raw material of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company’s inventories after provision for chemicalien raw material as of 31 December 2014 is Rp134,038,644 thousand (2013: Rp145,242,573 thousand). Further details are disclosed in Note 9.
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
4.
Manajemen risiko keuangan
FINANCIAL RISK MANAGEMENT a.
Financial risk management
Elemen liabilitas utama Perusahaan meliputi hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang bank. Sedangkan aset keuangan utama Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan penyertaan saham.
The Company’s main liabilities consist of trade payables, accrued expenses and bank loans. Meanwhile the Company’s main assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and stock investments.
Manajemen menerapkan kebijakan bahwa liabilitas dan aset keuangan Perusahaan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, dimana aktivitas utama Perusahaan adalah memproduksi dan memasarkan obat-obatan. Berkaitan dengan sifat operasi dan liabilitas serta aset keuangan yang dimiliki, Perusahaan mengidentifikasi risiko utama Perusahaan ke dalam kelompok risiko fluktuasi valuta asing, risiko tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko pasar.
Management adopt a policy that the Company’s financial liabilities and assets are used to support the operational activities, of which the main activities of the Company are producing and distributing medicines. Related to the nature of operation and owned financial assets and liabilities, the Company identified its main risks into exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk, credit risk and market risk.
Risiko fluktuasi valuta asing
Foreign exchange fluctuation risks
Pembayaran atas sebagian bahan dan peralatan untuk keperluan produksi dilakukan dengan menggunakan valuta asing, dimana pergerakan US Dollar dan Euro di pasar mata uang akan mempengaruhi harga beli bahan dan peralatan tersebut. Risiko yang dihadapi Perusahaan adalah apabila Perusahaan memiliki liabilitas dalam mata uang asing dengan jumlah yang besar sementara valuta asing yang dimiliki tidak memadai untuk menutup liabilitas tersebut.
Payments of some raw materials and equipments for production purposes are made in foreign currencies, of which the US Dollar and Euro movement in the currency market would affect the purchase price of these materials and equipments. Risks are present when the foreigncurrency-denominated liabilities are greater than foreign currency reserves.
Halaman 40 Page
42
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen risiko keuangan (lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
Financial risk management (continued)
Risiko fluktuasi valuta asing (lanjutan)
Foreign exchange fluctuation risks (continued)
Kebijakan untuk meminimalkan dampak negatif dari fluktuasi nilai tukar adalah dengan mengelola mata uang asing dalam jumlah tertentu sesuai estimasi kebutuhan dan menjalin hubungan baik dengan perbankan untuk mendapatkan estimasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dalam beberapa periode kedepan. Setiap ada pergerakan mata uang USD, Euro maupun mata uang lainnya, Perusahaan mendapatkan informasi dini sehingga bisa mengatisipasi apabila terjadi lonjakan nilai tukar yang berpotensi merugikan Perusahaan.
The Company’s policy to minimize the negative effects of the exhange rate fluctuations is to manage having foreign currencies in certain amounts as needed and maintain a good relationships with banking institutions in order to receive estimated exchange rate of Rupiah to foreign currencies for some future periods. The Company received early information on exchange rate movement so that it can anticipate any significant movement that could potentially harm the Company.
Selain itu, Perusahaan melakukan negosiasi dengan pemasok lokal yang terbiasa melakukan transaksi dalam mata uang asing, untuk melakukan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Additionally, the Company renegotiates with local suppliers which usually transact in foreign currencies, to transact in Rupiah instead.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risks
Dalam pengelolaan modal kerjanya, Perusahaan menggunakan fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri. Risiko tingkat suku bunga berpotensi merugikan Perusahaan apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga. Perusahaan mengevaluasi kebijakan pendanaan dari pinjaman bank setiap tahun dan mempertahankan tingkat suku yang lebih rendah dari tingkat suku bunga pasar.
In managing its working capital, the Company has been using the working capital credit facility from Bank Mandiri. The interest rate risks may potentially cause losses to the Company in the event of a rising interest rate. The Company evaluates its external funding policy using bank loan every year and maintains the interest at a lower rate than the market interest rates.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga karena sifat pinjaman adalah modal kerja yang diperbaharui tiap tahun.
The Company does not have a formal hedging policy on interest rate risks considering the short term nature of the working capital loan.
Risiko likuiditas
Liquditity risks
Dalam mengelola likuiditasnya, Perusahaan menyediakan kas dan setara kas dalam jumlah yang memadai untuk kegiatan operasionalnya. Perusahaan mengevaluasi kebutuhan kas dan setara kas secara berkala dengan cara menyusun dan membuat proyeksi arus kas dan realisasinya. Penyusunan proyeksi dan evaluasi tersebut sudah mempertimbangkan jangka waktu pembayaran yang disepakati baik kepada pemasok maupun distributor.
In managing its liquidity, the Company provides cash and cash equivalents in a sufficient amount for its operational activities. The Company evaluates its cash and cash equivalent needs periodically by preparing for projected and actual cash flows. Such preparation has considered the terms of payments from both suppliers and the distributor.
Risiko kredit
Credit risks
Risiko kredit adalah dalam hal debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok atau bunga. Cara yang ditempuh Perusahaan untuk mengurangi risiko ini antara lain adalah dengan memilih jalur distribusi yang dapat dipercaya atau memiliki historis pembayaran yang baik.
Credit risks arise when debtor fail to fulfill the obligation to paid installment or interest. The Company reduces credit risks by choosing distribution channel which is reliable or with an historical good payment.
Halaman 41 Page
43
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen risiko keuangan (lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risks (continued)
Termin kredit diberikan pada kisaran angka yang wajar dan disepakati masing-masing pihak. Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pihak yang mengalami gagal bayar.
Credit terms is given in a normal range and agreed with both sides. The Company will stop all product distribution to the default party.
Risiko pasar
Market risks
Risiko pasar yang dihadapi Perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Untuk meminimalkan potensi tidak terserapnya produk dalam SJSN tersebut manajemen melakukan sosialisasi dan monitoring ke daerah-daerah.
The Company’s market risks is encounter with the implementation of National Social Security System. To minimize the potential of not absorbed product in the system, management has been socializing and monitoring to provinces.
b. Pengelolaan modal
b.
Capital management
Pengelolaan modal Perusahaan dilakukan melalui upaya untuk menjaga struktur permodalan Perusahaan agar dapat memberikan imbal hasil yang optimal baik kepada manajemen maupun pemegang saham. Dengan pengelolaan struktur permodalan tersebut, Perusahaan akan dapat menjaga biaya modal yang rendah.
The Company manages is capital by maintaining an optimal capital structure with a low cost of capital, so that it could provide an optimal rate of return for both management and shareholders.
Pengelolaan modal Perusahaan dilakukan melalui upaya untuk menjaga struktur permodalan Perusahaan agar dapat memberikan imbal hasil yang optimal baik kepada manajemen maupun pemegang saham. Dengan pengelolaan struktur permodalan tersebut, Perusahaan akan dapat menjaga biaya modal yang rendah.
The Company manages its capital by maintaining an optimal capital structure with a low cost of capital, so that it could provide an optimal rate of return for both management and shareholders.
Bentuk upaya yang dilakukan Perusahaan antara lain adalah dengan melakukan pemantauan atas rasio gearing. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi jumlah pinjaman neto dengan jumlah modal. Pinjaman neto dihitung dari jumlah pinjaman Kredit Modal Kerja yang disajikan pada laporan posisi keuangan dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari jumlah ekuitas seperti yang ada pada laporan posisi keuangan ditambah pinjaman neto.
One way to do so is to monitor the gearing ratio. This ratio is calculated by dividing the net borrowings to total financing. The net borrowings are derived from the substraction of cash and cash equivalents from the total working capital loan. Total financing is derived from the total equity added with the net borrowings.
Pinjaman kredit modal kerja Kas dan setara kas Pinjaman neto Total ekuitas Total modal Rasio gearing
2014
2013*)
120,000,000
121,700,000
Working capital loan
38,815,224
27,523,443
81,184,776
94,176,557
Cash and cash equivalents Net borrowings
408,249,877 489,434,653
391,927,214 486,103,771
Total equity Total capital
16.59%
19.37%
Gearing ratio *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 42 Page
44
Financial risk management (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Pengelolaan modal (lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rasio gearing menurun menjadi 16,59% per 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas oleh pembayaran piutang usaha atas operasional Perusahaan.
5. KOMBINASI BISNIS DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK
Capital management (continued) Compared to previous year, gearing ratio decreased to 16.59% at 31 December 2014. The decrease was primarily due to the increase of cash and cash equivalents by the payment of the Company operations.
5. BUSINESS COMBINATIONS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY
Kombinasi bisnis
Business combination
Pada tanggal 27 Maret 2012, Perusahaan melakukan penyertaan modal senilai Rp20.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) atau setara dengan kepemilikan ekuitas 70,4% pada PT.Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB), yang bergerak di bidang rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri. Perusahaan telah menyetor penuh kepemilikan modal di tahun 2013.
On 27 March 2012, the Company invested Rp20,000,000,000 (in full amount of Rupiah) or equivalent to 70.4% equity ownership in PT.Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB), which operates Mulia Utama Mandiri Hospital. The Company has fully paid the shares investment in 2013.
Berdasarkan Akta Perjanjian Penyertaan Modal untuk Pendirian Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri (“Rumah Sakit”) No. 75 tanggal 27 Maret 2012 dari Notaris Lia Amalia, SH., Perusahaan sepakat untuk menjual kepemilikan sahamnya dalam Rumah Sakit secara bertahap hanya kepada dan berdasarkan kemampuan atau komitmen para pemegang saham pendiri seharga nilai nominal pembelian saham awal, sampai dengan menyisakan kepemilikan saham Perusahaan pada Rumah Sakit senilai Rp500 juta. Tahapan penjualan saham disepakati setiap 3 bulan sekali terhitung sejak 27 Maret 2012.
Based on Notarial Deed on Equity Investments for the establishment of Mulia Utama Mandiri Hospital (the “hospital”) No. 75 of Lia Amalia, S.H., dated 27 March 2012, the Company agreed to sell its share ownerships in stages only to and depending on the capability or commitment the founding shareholders as much as the nominal value of the initial share purchase, until the ownership value reaches Rp500 million. The frequency of share disposal was agreed every 3 months since 27 March 2012.
Selama tahun 2013 Perusahaan belum melakukan penjualan saham. Namun setelah 27 Maret 2017, Perusahaan berhak untuk menjual sahamnya kepada pihak lain.
During 2013 the Company has not sold its shares. However, after 27 March 2017, the Company has the rights to sell its shares to any parties.
Dengan penanaman modal tersebut, Perusahaan berharap dapat meningkatkan penetrasi pasar untuk produknya.
With these equity investments, the Company aims to improve the market penetration of its products.
Tidak ada goodwill yang diakui dari transaksi penyertaan modal ini.
There was transaction.
Transaksi kombinasi bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
The business combination was conducted in accordance with the Financial Service Authority’s regulations.
no
goodwill
recognized
from
this
Halaman 43 Page
45
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KOMBINASI BISNIS DAN ENTITAS ANAK (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PELEPASAN
5. BUSINESS COMBINATIONS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY (continued)
Hilangnya pengendalian pada entitas anak
Loss of control in subsidiary
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham RSB, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Lia Amalia, S.H. No. 519 tanggal 27 April 2014, RSB telah melakukan peningkatan modal dasar dan modal disetor dari semula masing-masing sebesar Rp100 miliar dan 28,4 milyar menjadi Rp200 milyar dan Rp65,3 miliar, dimana Perusahaan tidak melakukan penambahan modal disetor.
Based on the General Meeting of Shareholders of RSB, which was legalized in the Notarial Deed No. 519 of Lia Amalia, S.H., dated 27 April 2014, RSB had increased its authorized and paid-in capital from Rp100 billion and Rp28.4 billion, to Rp200 billion and Rp65.3 billion, respectively, of which the Company did not put in more capital.
Akta ini telah diterima dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02478.40.21.2014 tanggal 26 Mei 2014.
This deed was approved by by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. AHU-02478.40.21.2014 dated 26 May 2014.
Dengan demikian, efektif 26 Mei 2014, kepemilikan Perusahaan pada RSB terdilusi dari 70,42% menjadi 30,63%, sehingga Perusahaan mengalami kehilangan pengendalian atas RSB. Sejak kehilangan pengendalian pada entitas anak, Perusahaan tidak lagi menyusun laporan keuangan konsolidasian. Jumlah kerugian yang diakui dari hilangnya pengendalian adalah sebesar Rp196.142 ribu.
Therefore, effective on 26 May 2014, the Company’s ownership in RSB was diluted from 70.42% to 30.63%, so that the Company lost its control over RSB. Since losing control of its subsidiary, the Company was no longer preparing for consolidated financial statements. Total losses recognized from the loss of control were Rp196,142 thousand.
Pada tanggal 28 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pelepasan 294 lembar saham pada RSB seharga nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham (dalam nominal penuh) sehingga persentase kepemilikannya menjadi 30,18%.
On 28 October 2014, the Company sold its 294 shares of RSB for the nominal value of Rp1,000,000 per share (in full amount) so that the percentage of ownership became 30.18%
Jumlah kas dan setara kas, total aset di luar kas dan setara kas, dan total liabilitas pada RSB pada saat kehilangan pengendalian adalah masing-masing sebesar Rp7.616.210 ribu, Rp22.819.380 ribu dan Rp1.707.550 ribu. Perusahaan mengakui kerugian dari hilangnya pengendalian sebesar Rp196.142 ribu pada laporan laba rugi (lihat Catatan 33).
Total cash and cash equivalents, total assets outside cash and cash equivalents, and total liabilities in RSB at the time of losing control were Rp7,616,210 thousand, Rp22,819,380 thousand and Rp1,707,550 thousand. The Company recognized a loss from disposal of subsidiary of Rp196,142 thousand in the profit or loss (see Note 33).
Halaman 44 Page
46
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS
6. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2014
Kas Rupiah Dolar Singapura (2014: SGD1.509; 2013: SGD455) Yuan China (2014: CNY2.870 2013: CNY 6.070) Euro (2014: EUR360; 2013: EUR830) Dolar AS (2014: USD381; 2013: USD8) Dolar Australia (2014: AUS25; 2013: AUS25) Jumlah kas Bank Rupiah – pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah bank – pihak berelasi Rupiah – pihak ketiga : PT Bank Danamon Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk Jumlah bank – pihak ketiga Jumlah bank – rupiah
2013*)
545,107
555,208
14,218
4,385
5,835
9,894
5,448
13,962
4,743
100
255
272
Cash on hand Rupiah In Singapore Dollar (2014: SGD1,509; 2013: SGD455) In Yuan China (2014: CNY2,870) 2013: CNY 6,070) In Euro (2014: EUR360; 2013: EUR830) In US Dollar (2014: USD381; 2013:USD8) In Australia Dollar (2014: AUS25; 2013: AUS25)
575,606
583,821
Total cash on hand
1,153,480
17,940,450
5,403 -
1,044,271 79,016
Bank Rupiah – related party : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri
1,158,883
19,063,737
Total bank – related party
444,838 285,735
1,003,622 128,494
15,544 -
15,191 3,292 5,078,321
Rupiah – third parties PT Bank Danamon Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk
746,117
6,228,920
Total bank – third parties
1,905,000
25,292,657
Dolar AS - pihak berelasi:
Total bank – rupiah US Dollar - related party:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: USD23.879; 2013: USD9.903)
297,061
120,712
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: USD23,879; 2013: USD9,903)
Jumlah bank – pihak berelasi
297,061
120,712
Total bank – related party
Dolar AS - pihak ketiga:
US Dollar - third parties:
PT Bank CIMB Niaga Tbk (2013: USD806) PT Bank Danamon Tbk (2014: USD2.579; 2013: USD1.348)
-
9,826
32,085
16,427
PT Bank CIMB Niaga Tbk (2013: USD806) PT Bank Danamon Tbk (2014: USD2,579; 2013: USD1,348)
Jumlah bank – pihak ketiga
32,085
26,253
Total bank – third parties
329,146
146,965
Total bank – US Dollar
2,234,146
25,439,622
Total bank
Jumlah bank – dolar AS Jumlah bank
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 45 Page
47
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2014
Deposito Rupiah - pihak berelasi: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah deposito – pihak berelasi
2013*)
31,003,333
-
3,000,000 34,003,333
1,500,000 1,500,000
Deposits Rupiah - related parties: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Total deposits – related parties
Rupiah – pihak ketiga : PT Bank Danamon Tbk
2,002,139
-
Rupiah – third party PT Bank Danamon Tbk
Jumlah deposito – pihak ketiga
2,002,139
1,500,000
Total deposit – third party
Jumlah deposito
36,005,472
1,500,000
Total deposits
Jumkah kas dan setara kas
38,815,224
27,523,443
Total cash and cash equivalents
Rata-rata tingkat suku bunga deposito selama periode berjalan adalah sebagai berikut: 31/12/2014 Rupiah
The interest average rates of the deposits during the period were as follows: 31/12/2013*)
6%
6%
7. PIUTANG USAHA
7. TRADE RECEIVABLES
Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan:
Details of trade receivables balance by customers:
2014
2013*)
Pihak berelasi: Rupiah: PT Rajawali Nusindo
243,480,903
254,947,774
Related party: Rupiah PT Rajawali Nusindo
Jumlah pihak berelasi
243,480,903
254,947,774
Total related party
Pihak ketiga: Rupiah: PT Dos Ni Roha PT Interbat Pharmaceutical Industry PT Mahakam Beta Farma PT Pertiwi Agung Pharmaceutical Industry PT Guardian Pratama Koperasi Menjangan Enam PT Ethica Industri Farmasi PT Actavis Indonesia PT Pyridam Farma PT Otto Pharmaceutical PT Ikapharmindo Putramas PT Indofarma PT Dexa Medica PT Soho Industri Pharmasi PT Kalbe (dahulu PT Dankos) PT Dipa Pharmalab Lain-lain (dibawah Rp100 juta) Jumlah pihak ketiga - rupiah
3,288,200
-
1,779,474 1,089,127
618,131 253
621,023 613,744 571,815 495,461 486,777 312,480 237,753 232,428 210,997 7,260 88,063
237,196 228,998 93,785 111,804 236,514 324,015 112,407 488,229 231,412 623,398 564,181 124,949 264,132
Third parties: Rupiah PT Dos Ni Roha PT Interbat Pharmaceutical Industry PT Mahakam Beta Farma PT Pertiwi Agung Pharmaceutical Industry PT Guardian Pratama Koperasi Menjangan Enam PT Ethica Industri Farmasi PT Actavis Indonesia PT Pyridam Farma PT Otto Pharmaceutical PT Ikapharmindo Putramas PT Indofarma PT Dexa Medica PT Soho Industri Pharmasi PT Kalbe (formerly PT Dankos) PT Dipa Pharmalab Others (each below Rp100 million)
10,034,602
4,259,404
Total third parties – rupiah
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 46 Page
48
Rupiah
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (lanjutan)
7. TRADE RECEIVABLES (continued) 2014
Dolar - AS: PT B Braun Indonesia PT Guardian Pratama PT Interbat Pharmaceutical Industry PT Otto Pharmaceutical PT Pyridam Farma PT Pertiwi Agung Pharmaceutical Industry PT Mahakam Beta Farma PT Ethica Industri Farmasi PT Soho Industri Pharmasi PT Indofarma Lain-lain (dibawah Rp100 juta) Jumlah pihak ketiga – dolar AS Jumlah pihak ketiga Jumlah piutang usaha
2013*)
464,214 371,282
751,087 116,403
369,576 275,511 178,632
122,119 337,704 111,339
155,120 141,073 84,672 136,753
37,014 32 107,390 213,253 176,378 98,819
US Dollar PT B Braun Indonesia PT Guardian Pratama PT Interbat Pharmaceutical Industry PT Otto Pharmaceutical PT Pyridam Farma PT Pertiwi Agung Pharmaceutical Industry PT Mahakam Beta Farma PT Ethica Industri Farmasi PT Soho Industri Pharmasi PT Indofarma Others (each below Rp100 million)
2,176,833
2,071,538
Total third parties – US Dollar
12,211,435
6,330,942
Total third parties
255,692,338
261,278,716
Total trade receivables
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan belum pernah melakukan penghapusan akun tersebut.
Based on valuation of trade receivables of each customer at the end of period, management views that all of the receivables as of 31 December 2014, can be collected. Based on prior year experiences, the Company has never written off this account.
Jumlah tersebut didalamnya terdapat sebesar Rp1.509.991 ribu pada tahun 2014 dan Rp3.349.563 ribu pada tahun 2013 yang merupakan denda atas piutang rutin jatuh tempo sesuai dengan Perjanjian Distribusi dengan PT. Rajawali Nusindo (lihat Catatan 37).
The amount for Rp1,509,991 thousand in 2014 and Rp3,349,563 thousand in 2013 representing penalty of routine receivables according to the Distribution Agreement with PT Rajawali Nusindo (see Note 37).
Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 20.
The trade receivables were used as a collateral for the bank loan as explained in Note 20.
Umur piutang usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing terdiri dari:
Trade receivables aging for the years ended 31 December 2014 and 2013, are as follows:
2014 Pihak ketiga Sampai dengan 1 bulan Sampai dengan 2 bulan 2 sampai dengan 3 bulan Diatas 3 bulan
2013*)
6,615,275 4,237,955 1,088,281 269,924
3,870,795 2,219,324 168,843 71,980
Third parties Up to 1 month Up to 2 months 2 up to 3 months After 3 months
12,211,435
6,330,942
Total third parties
Pihak berelasi Sampai dengan 2 bulan 2 sampai dengan 3 bulan Diatas 3 bulan
134,107,397 30,371,381 79,002,125
145,877,851 31,764,737 77,305,186
Related party Up to 2 months 2 up to 2 months After 3 months
Jumlah pihak berelasi
243,480,903
254,947,774
Total related party
Jumlah piutang usaha
255,692,338
261,278,716
Total trade receivables
Jumlah pihak ketiga
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 47 Page
49
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN
8.
OTHER RECEIVABLES
2014
2013*)
Lancar: Pihak berelasi : Piutang Karyawan
1,444,783
1,168,079
Pihak ketiga : PT Medan Orthopaedi Koperasi Menjangan Enam Lain-lain
3,955,586 27,026 10,760
8,225 -
Menjangan Enam Cooperation Others
3,993,372
8,225
PT Medan Orthopaedi
5,438,155
1,176,304
Total current
Tidak lancar: PT Medan Orthopaedi
-
3,764,363
Non-current: PT Medan Orthopaedi
Jumlah tidak lancar
-
3,764,363
Total non- current
Jumlah lancar
Third party :
Pada tanggal 1 September 2010, Perusahaan memberikan pinjaman kepada PT Medan Orthopaedi senilai Rp3.500.000 ribu dengan pembayaran secara bertahap dari September sampai dengan November 2010. Jangka waktu pinjaman terhitung mulai 1 September 2010 sampai 31 Desember 2015.
On 1 September 2010, the Company provided loan to PT Medan Orthopaedi amounted of Rp3,500,000 thousand which was installed in stages from September to November 2010. The loan period is from 1 September 2010 to 31 December 2015.
Tingkat bunga pinjaman adalah tetap sebesar 5% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan sekaligus pada 31 Desember 2015 sementara pembayaran bunga dilakukan secara tahunan dimana pembayaran pertama dilakukan pada bulan Maret 2012. Pada akhir periode pelaporan, pinjaman ini diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
The interest rate is fixed at a rate of 5% per year. The principal is to be paid at once on 31 December 2015 while the interests are paid annually of which the first payment was made in March 2012. At end of reporting period, the loan is measured at amortized cost using the effective interest rate.
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2014 dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Management believes other receivables as of 31 December 2014 were fully collectible as such no provision for uncollectible was made.
9. PERSEDIAAN
9. INVENTORIES 2014
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku chemicalien Bahan pengemas Barang varia, suku cadang dan alat laboratorium Penyisihan persediaan bahan baku chemicalien (lihat Catatan 30) Jumlah persediaan
2013*)
60,360,758 2,612,955 39,433,437 23,790,829
64,207,151 8,564,351 41,123,354 24,665,479
8,938,978
7,227,402
135,136,957
145,787,737
Finish goods Work in prosess Chemicalien Packaging materials Various goods, spare part and laboratorium equipment
(1,098,313)
(545,164)
Provisions for chemicalien raw materials of inventory (see Note 30)
134,038,644
145,242,573
Total inventories
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 48 Page
50
Current: Related party : Employee receivables
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
9. PERSEDIAAN (lanjutan)
9. INVENTORIES (continued)
Pada tanggal pelaporan, nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
sudah
At the reporting date, the inventory value reflected its net realizable value.
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan sebesar Rp160.988.963 ribu (2013: Rp125.016.762 ribu).
The cost of inventories recognized as expense and included in cost of goods sold amounted to Rp160,988,963 thousand (2013: Rp125,016,762 thousand).
Persediaan bahan baku, barang jadi dan bahan pengemas telah diasuransikan terhadap semua risiko kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp65.000.000 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp184.283.271 ribu).
Raw materials, finished goods and packaging materials were insured against all risks of damage with a total coverage of Rp65,000,000 thousand for the the year 2014 (2013: Rp184,283,271 thousand). The Management’s believes that the inventories as at 31 December 2014 and 2013 were adequately insured.
Manajemen berpendapat bahwa persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan secara memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan memadai untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that provisions for inventory obsolescence are adequate to cover any impairment losses.
Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
The inventories were pledged as a collateral for loans to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventory are as follows: 2013*)
2014 Pada awal tahun Penambahan penyisihan Pada akhir tahun
545,164 553,149
499,891 45,273
At beginning of year Increase in provision
1,098,313
545,164
At end of year
10. UANG MUKA
10. ADVANCES 2014
Uang muka pembelian impor: Rupiah Valas
2013*)
430,955 182,277
11,206,710 382,223
Advances for import purchase: Rupiah Foreign currency
613,232
11,588,933
Total
Uang muka operasional
12,670,681
10,886,012
Advances for operationals
Jumlah
12,670,681
10,886,012
Total
Jumlah uang muka
13,283,913
22,474,945
Total advances
Jumlah
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 49 Page
51
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES 2014
2013*)
Sewa rumah Sewa mobil Asuransi Sewa gedung dan gudang RNI
516,730 305,607 644,062 -
481,270 512,185 132,726
House rental Car rental Insurance Buildings and storages rent of RNI
Jumlah biaya dibayar dimuka
1,466,399
1,126,181
Total prepaid expenses
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
12. INVESTMENT IN ASSOCIATES 2014
% kepemilikan efektif/ % of effective ownership Entitas Asosiasi PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) Jumlah investasi pada entitas asosiasi
30.18%
Nilai perolehan 26 Mei 2014/ Cost 26 May 2014
Penambahan (pengurangan)/ Addition (deduction)
Bagian atas hasil bersih/ Share of results
Jumlah tercatat 31 Desember 2014/ Carrying amount 31 December 2014
20,000,000
(294,000)
259,729
19,965,729
20,000,000
(294,000)
259,729
19,965,729
Associate PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) Total investment in associate
Pada tanggal 26 Mei 2014, kepemilikan Perusahaan pada RSB mengalami dilusi sehingga RSB menjadi entitas asosiasi (lihat Catatan 5).
On 26 May 2014, the Company’s ownership in RSB was diluted so that RSB has become an associate (see Note 5).
Berikut ini ringkasan informasi keuangan RSB:
Below is the summary of RSB’s financial information: 2014
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah pendapatan usaha Jumlah laba bersih
65,991,076 52,400 565,303
13. ASET TETAP
Total assets Total liabillities Total revenues Total net income
13. FIXED ASSETS 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Entitas anak yang dilepas/ Disposed subsidiary
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan
Acquisition costs
Tanah
53,815,503
-
-
-
(20,399,795)
33,415,708
Land
Bangunan Mesin & alat produksi Kendaraan Inventaris & perlengkapan kantor
38,890,701
4,616,768
-
-
(65,600)
43,441,869
101,087,878 2,478,762
11,987,804 -
-
-
-
113,075,682 2,478,762
Building Machinery & production equipment Vehicles
10,450,459
935,889
(26,685)
-
Jumlah
206,723,303
17,540,461
(26,685)
-
Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah harga perolehan
(20,465,395)
11,359,663 203,771,684
17,109,657
-
(3,000,523)
-
-
14,109,134
4,148,232
26,256,619
-
(17,540,461)
(2,353,986)
10,510,404
227,981,192
43,797,080
(3,027,208)
(17,540,461)
(22,819,381)
228,391,222
Office equipment & supplies Total Assets under finance lease: Vehicles Construction in progress Total acquisition cost
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 50 Page
52
-
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 2014
Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin & alat produksi Kendaraan Inventaris & perlengkapan kantor Jumlah Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Entitas anak yang dilepas/ Disposed subsidiary
Saldo akhir/ Ending balance
13,072,534
1,647,556
-
-
-
14,720,090
37,475,228 2,309,619
9,088,523 2,460
-
-
-
46,563,751 2,312,079
Accumulated depreciation Building Machinery & production equipment Vehicles
8,097,854
869,539
(26,685)
-
-
8,940,708
Office equipment & supplies
60,955,235
11,608,078
(26,685)
-
-
72,536,628
Total
10,601,455 83,138,083
Assets under finance lease: Vehicles Total accumulated depreciation
145,253,139
Net book value
13,574,183
27,795
(3,000,523)
-
74,529,418
11,635,873
(3,027,208)
-
153,451,774
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan penelaahan ulang atas nilai residu kendaraan, termasuk aset sewa pembiayaan kendaraan sehinga mengakibatkan penurunan biaya penyusutan sebesar Rp1.997.651 ribu.
In 2014, the Company reviewed the residual values of vehicles, including finance lease vehicles resulting in a decrease in depreciation expenses by Rp1,997,651 thousand.
2013*) Saldo awal/ Beginning balance
Saldo akhir/ Ending balance
Penambahan/ Addition
Penguranga/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
23,228,230 37,395,198
30,587,273 1,495,503
-
-
53,815,503 38,890,701
82,331,038 2,478,762
18,756,840 -
-
-
101,087,878 2,478,762
Land Building Machinery & production equipment Vehicles
10,457,821
794,806
(802,168)
-
10,450,459
Office equipment & supplies
155,891,049
51,634,422
(802,168)
-
206,723,303
Total
18,003,279
-
(893,622)
-
17,109,657
Assets under finance lease: Vehicles
5,808,640
51,882,638
-
(53,543,046)
4,148,232
Construction in progress
179,702,968
103,517,060
(1,695,790)
(53,543,046)
227,981,192
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin & alat produksi Kendaraan Inventaris & perlengkapan kantor Jumlah Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah harga perolehan
Acquisition costs
Total acquisition cost
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 51 Page
53
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 2013*)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Penguranga/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Akumulasi penyusutan Bangunan
11,243,249
1,829,285
-
-
13,072,534
Mesin & alat produksi
29,812,150
7,663,078
-
-
37,475,228
2,206,645
102,974
-
-
2.309,619
Vehicles
8,097,854
Office equipment & supplies
Kendaraan Inventaris & perlengkapan kantor Jumlah Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
7,932,728
967,294
802,168
51,194,772
10,562,631
802,168
-
60,955,235
3,347,354
877,100
-
13,574,183
-
13,909,985
1,679,268
-
74,529,418
11,103,929 62,298,701 117,404,267
153,451,774
Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih Penerimaan dari aset tetap yang dijual Keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap (lihat Catatan 33)
Total Assets under finance lease: Vehicles Total accumulated depreciation Net book value
The calculation of gain on sale of fixed assets is as follows: 2013*)
2014 3,027,208 (3,027,208)
1,695,790 (1,679,268)
Acquisition costs Accumulated depreciation
-
16,522
1,922,108
784,103
Net book value Proceeds from sale of fixed assets
767,581
Gain on sale and disposal of fixed assets (see Note 33)
1,922,108
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2014
Depreciation expenses were allocated as follows: 2013*)
Beban pokok penjualan (Catatan 30) Beban penjualan (Catatan 31) Beban umum & administrasi (Catatan 31)
10,154,757 231,887
8,903,367 3,174,437
1,249,229
1,832,181
Costs of production (Note 30) Selling expenses (Note 31) General and administrative expense (Note 31)
Jumlah
11,635,873
13,909,985
Total
Konstruksi dalam penyelesaian pada 31 Desember 2014 sebagian besar terdiri dari pengeluaran biayabiaya pabrik dan mesin-mesin. Konstruksi tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2015 dengan prosentase penyelesaian hingga saat ini sebesar 6070%. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak dan jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat 66%. Harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp36.622.243 ribu.
The construction in progress as at 31 December 2014 mainly comprised of costs of factory and machines. Those constructions are estimated to be completed by 2015 with current percentage of completion between 60% - 70%. Percentage of acquisition costs to contract value and costs paid that were recognized in acquisition costs was 66%. The acquisition costs of fixed assets which have been fully depreciated and are still in use are Rp36,622,243 thousand. *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 52 Page
54
Accumulated depreciation Building Machinery & production equipment
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Nilai wajar tanah, bangunan, mesin dan alat produksi pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan laporan penilai independen adalah Rp185 miliar (lihat Catatan 20).
The fair values of the land, building, machinery and equipment production as at 31 December 2014 based on independent appraisal reports are Rp185 million (see Note 20).
Aset tetap telah diasuransikan terhadap semua risiko kerusakan dengan nilai total pertanggungan sebesar Rp121.255.495 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp146.285.761 ribu).
Fixed assets were insured against all risks of damage with a total coverage of Rp121,255,495 thousand in 2014 (2013: Rp146,285,761 thousand). The Company’s management believes that the fixed assets as at 31 December 2014 and 2013 were adequately insured.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan secara memadai.
Fixed assets were used as a collateral to bank loan as described in Note 20.
Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman bank seperti yang diungkapkan dalam Catatan 20.
14. ASET TAK BERWUJUD
14.
INTANGIBLE ASSETS
2014 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance
1,234,172 160,513
-
-
1,234,172 160,513
6,747,132
545,562
-
7,292,694
3,886,755
-
-
3,886,755
Acquisition costs Licenses Land rights Software development costs Product development costs
12,028,572
545,562
-
12,574,134
Total
Harga perolehan Lisensi Hak atas tanah Biaya pengembangan piranti lunak Biaya pengembangan produk Total
Akumulasi amortisasi Lisensi Hak atas tanah Biaya pengembangan piranti lunak Biaya pengembangan produk Total Nilai buku Bersih
1,234,172 64,461
6,145
-
1,234,172 70,606
5,761,967
455,972
-
6,217,939
3,836,429
28,094
-
3,864,523
Accumulated amortization Licenses Land rights Software development costs Product development costs
10,897,029
490,211
-
11,387,240
Total
1,186,894
Net book value
1,131,543
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 53 Page
55
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan)
14. INTANGIBLE ASSETS (continued) 2013*)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance
1,234,172 160,513
Acquisition costs Licenses Land rights
6,747,132
Software development costs
Harga perolehan Lisensi Hak atas tanah Biaya pengembangan piranti lunak Biaya pengembangan produk Total Akumulasi amortisasi Lisensi Hak atas tanah Biaya pengembangan piranti lunak Biaya pengembangan produk Total Nilai buku bersih
1,234,172 160,513
6,747,132
-
-
-
3,855,224
31,531
-
3,886,755
Product development costs
11,997,041
31,531
-
12,028,572
Total Accumulated amortization Licenses Land rights Software development costs Product development costs
1,234,172 58,316
6,145
-
1,234,172 64,461
4,963,263
798,704
-
5,761,967
3,769,584
66,845
-
3,836,429
10,025,335
871,694
-
10,897,029
Total
1,131,543
Net book value
1,971,706
Aset tidak berwujud berupa pembayaran lisensi untuk membuat, memakai dan menjual produk di Indonesia berupa teknologi vitamin D 3 Concentrate kepada Wisconsin Alumni Research Foundation (WARF) – USA sesuai dengan perjanjian No. : Ph.96/Perj/ 01/WAR, tanggal 1 Juli 1996 dan Ph.96/Perj/ 02/Pizzato, tanggal 12 Agustus 1996.
Intangible assets, consisting of payment for producing, using and selling products in Indonesia in the form Vitamin D 3 Concentrate technology to Wisconsin Alumni Research Foundation (WARF) – USA by deed No. : Ph.96/Perj/01/WAR, dated July 1, 1996 and Ph.96/Perj/02/Pizzato, dated 12 August 1996.
Beban amortisasi sebesar Rp490.211 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp871.694 ribu) telah dibebankan sebesar Rp34.238 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp72.990 ribu) ke beban pokok penjualan (Catatan 30), Rp31.928 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp155.412 ribu) ke beban penjualan (Catatan 31), dan Rp424.045 ribu pada tahun 2014 (2013: Rp643.291 ribu) ke beban umum administrasi (Catatan 31).
Amortization expense of Rp490,211 thousand in 2014 (2013: Rp871,694 thousand) has been allocated amounted of Rp34,238 thousand in 2014 (2013: Rp 72,990 thousand) to costs of goods sold (Note 30), of Rp 31,928 thousand in 2014 (2013: Rp155,412 thousand) to selling expenses (Note 31) and of Rp424,045 thousand in 2014 (2013: Rp643,291 thousand) to administrative expenses (Note 31).
Biaya pengembangan merupakan biaya uji klinis untuk produk Tensigard, X-gra, Glukogard, Artemisin, Cilostazol, Rifampicin, Bioekuivalensi tablet, Hemorograd, Dossier Pladel, Primaquin, Mangan dan Meroperem diamortisasi selama 3 (tiga) tahun (lihat Catatan 2m).
Development costs comprise of clinical test of Tensigard, X-gra, Glukogard, Artemisin, Cilostazol, Rifampicin, Bioekuivalensi tablet, Hemorograd, Dossier Pladel, Primaquin, Mangan and Meroperem products. They are amortized for 3 (three) years (see Note 2m).
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 54 Page
56
-
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES 2014
Pihak ketiga: Rupiah Valuta Asing Dolar AS (2014: USD1.580.465; 2013: USD1.776.599) Euro (2014: EUR49.828; 2013: EUR76.466) Dolar Singapura (2014: SGD4.723; 2013: SGD274) Franc Swiss (2014: CHF1.824) Jumlah pihak ketiga Pihak yang berelasi (Catatan 34) Jumlah utang usaha
2013*)
11,483,893
Third parties: Rupiah
19,764,509
19,660,982
21,654,966
754,068
1,286,273
44,501 22,955
2,637 -
31,966,399
42,708,385
6,008,409
6,254,639
37,974,808
48,963,024
Foreign currencies In US Dollar (2014: USD1,580,465; 2013: USD1,776,599) In Euro (2014: EUR49,828; 2013: EUR76,466) In Singapore Dollar (2014: SGD4,723; 2013: SGD274) In Swiss Franc (2014: CHF1,824) Total third parties Related parties (Note 34) Total trade payables
16. TAXATION
16. PERPAJAKAN a. Estimasi tagihan pajak
a. Estimated claim for tax refund 2014
2013*)
Perusahaan Pajak penghasilan badan 2012 Pajak penghasilan badan 2013 Pajak penghasilan badan 2014
12,663,037 -
3,263,983 12,663,037 -
The Company Corporate income taxes 2012 Corporate income taxes 2013 Corporate income taxes 2014
Jumlah
12,663,037
15,927,020
Total
Jumlah pajak dibayar dimuka
12,663,037
15,927,020
Total prepaid taxes
Pada tanggal 21 April 2014, Perusahaan menerima berbagai surat ketetapan pajak untuk tahun fiskal 2012 yaitu lebih bayar untuk pajak penghasilan badan sebesar Rp3.144,9 juta, kurang bayar untuk pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp355,35 juta, kurang bayar untuk pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp86,8 juta, kurang bayar untuk PPh final pasal 4.2 sebesar Rp35 juta, kurang bayar untuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp2.446,8 juta, dan surat tagihan pajak PPN sebesar Rp285 juta. Perusahaan menerima seluruh ketetapan ini dan membayar kekurangan bayar bersih sebesar Rp64 juta pada tanggal 5 Mei 2014.
On 21 April 2014, the Company received several tax assessment letters for the fiscal year 2012, i.e. overpayment for corporate taxes of Rp3,144.9 million, underpayment of income tax article 21 of Rp355.35 million, underpayment of income tax article 23 of Rp86.8 million, underpayment of final tax article 4.2 of Rp35 million, underpayment of value added taxes of Rp2,446.8 million, and VAT collection letter of Rp285 million. The Company accepted all of these assessments and paid the net underpayment of Rp64 million on 5 May 2014.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) belum melakukan pemeriksaan atas pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun fiskal 2013.
The Directorate General of Taxation (DGT) has not examined the corporate income taxes for the fiscal year 2013.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 55 Page
57
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
b. Utang pajak
b. Taxes payable 2014
2013*)
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 29
3,985,297 953,773 633,827 371,703 1,073,313
4,771,165 2,009,025 401,895 371,824 -
The Company Value Added Tax Income tax article 25 Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 29
Jumlah
7,017,913
7,553,909
Total
Jumlah utang pajak
7,017,913
7,553,909
Total taxes payable
c. Beban pajak penghasilan
c. Income tax expense 2014
2013*)
Perusahaan Kini Tangguhan
16,884,405 (496,285)
12,581,710 1,437,555
The Company Current Deferred
Jumlah
16,388,120
14,019,265
Total
Konsolidasian Kini Tangguhan
16,884,405 (496,285)
12,581,710 1,437,555
Consolidated Current Deferred
Jumlah
16,388,120
14,019,265
Total
Pajak atas laba Perusahaan sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada entitas dalam jumlah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Dampak pajak penghasilan pada: Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan entitas anak Rugi (laba) atas kehilangan pengendalian entitas anak Penghasilan bukan obyek pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Jumlah beban pajak penghasilan kini
The tax on the Company’s profit before tax differs from the theoretical amount that would arise using the weighted average tax rate applicable to profits of the entities as follows:
2014
2013*)
61,825,256
56,159,266
15,456,314
14,039,816
(36,118)
(29,270)
49,035 (4,076,113)
(5,555,198)
5,491,287
4,126,362
Profit before income tax Tax calculated at applicable tax rates Effect of income tax on: Loss (profit) before income tax of subsidiary Loss (profit) in losing control over subsidiary Income not subject to tax Non deductible expenses
16,884,405
12,581,710
Total current income tax expenses
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 56 Page
58
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. Income tax expense (continued)
Beban pajak penghasilan kini Perusahaan dihitung sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan entitas anak Rugi atas kehilangan pengendalian entitas anak Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
The Company’s current calculated as follows:
Total beda waktu
was
2013*)
61,825,256
56,159,266
(144,471)
(117,080)
196,142
-
Profit before income tax Loss (income) before income tax of subsidiary Loss on lost of control in subsidiary
61,876,927
56,042,186
Profit before income tax of the Company Temporary differences
4,809,446
4,048,944
553,149
45,272
44,317
3,347,355
(1,793,882) (1,576,883)
(2,396,999) (2,551,613)
(51,008)
(36,718)
Employee benefit obligations Provision for decline in value of inventories Difference between tax and accounting net book value of leasing fixed assets Difference between tax and accounting net book value of fixed assets Leasing payable Difference between tax and accounting net book value of intangible assets
1,985,139
2,456,241
Total timing differences
Perbedaan tetap Jasa produksi Beban kesejahteraan karyawan Cadangan biaya operasional Penghasilan kena pajak final Lain-lain
expense
2014
Perbedaan waktu Kewajiban imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Selisih nilai buku aset tetap pembiayaan fiskal dan akuntansi Selisih nilai buku aset tetap fiskal dan akuntansi Utang sewa pembiayaan Selisih nilai buku aset tak berwujud fiskal dan akuntansi
tax
Permanent differences 872,081 1,799,591 (1,669,999) (120,973) 2,794,853
(7,670,998) 1,460,955 (1,165,456) (91,795) (704,292)
Production merit Employee benefits in kind Operational expenses allowance Income subject to final tax Others
3,675,553
(8,171,586)
Total permanent differences
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
67,537,619
50,326,841
Estimated taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini: - Perusahaan
16,884,405
12,581,710
Current income tax expenses: - Company
Jumlah beban pajak penghasilan kini
16,884,405
12,581,710
Total current income tax expenses
Total beda tetap
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 57 Page
59
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) c. Income tax expense (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) 2014
2013*)
Pajak penghasilan dibayar dimuka - Perusahaan: - Pajak penghasilan pasal 22 - Pajak penghasilan pasal 23 - Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan Perusahaan
Prepayments of income taxes of Company: 603,968 596,098 14,611,026
559,555 576,888 24,108,304
- Income tax article 22 - Income tax article 23 - Income tax article 25
15,811,092
25,244,747
Total
1,073,313
(12,663,037)
Corporate income tax under (over) payment of the Company
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan dan entitas anak menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiary calculate, assess, and submit tax returns on the basis of selfassessment.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak melebihi tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan selanjutnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
The Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within a certain period. For fiscal years 2007 and before, this periode id within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for fiscal years 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.
Dalam laporan keuangan ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
In these financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet submitted its corporate income tax returns.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan entitas anak Rugi (laba) atas kehilangan pengendalian entitas anak Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung pada tarif 25%
2014
2013*)
61,825,256
56,159,266
(144,471)
(117,080)
196,142
-
61,876,927
56,042,186
15,469,232
14,010,546
Profit before income tax of the Company Income tax expense calculated at 25%
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 58 Page
60
Consolidated profit before income tax Loss (profit) before income tax of subsidiary Elimination of transactions with subsidiary
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) c. Income tax expense (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
2013*)
2014 Tambah/(kurang): Perbedaan tetap
Add/(less): Permanent differences
Jasa produksi Beban kesejahteraan karyawan Cadangan biaya operasional Pendapatan pajak kena final Lain-lain Jumlah Pajak penghasilan Perusahaan Efek pajak tangguhan tahun lalu Total pajak penghasilan Perusahaan Pajak penghasilan Entitas anak Jumlah pajak penghasilan
218,020 449,898 (417,500) (30,243) 698,713
(1,917,750) 365,239 (291,364) (22,949) (176,072)
Production merit Employee benefits in kind Operational expenses allowance Income subject to final tax Others
918,888
(2,042,896)
Total
16,388,120 -
11,967,650 2,051,615
Income tax expense of the Company Deferred tax of last year effect
16,388,120
14,019,265
-
-
Total income tax expense of the Company Current income tax Subsidiary
16,388,120
14,019,265
Total current income taxes
d. Aset/(liabilitas) pajak tangguhan, bersih
2013
d. Deferred tax assets/(liabilities), net
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited/ (charged) to profit loss
Dikreditkan / (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited / (charged) to other comprehensive income
2014
Perusahaan Kewajiban imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Selisih nilai buku aset tetap pembiayaan fiskal dan akuntansi Selisih nilai buku aset tetap fiskal dan akuntansi Utang sewa pembiayaan Selisih nilai buku aset tak berwujud fiskal dan akuntansi Jumlah aset pajak tangguhan, bersih
The Company 11,408,666
136,291
(887,999)
1,202,362
138,287
11,079
3,221
-
-
12,614,249
Employee benefit obligations
274,578
Provision for decline in value of inventories
(876,920)
Difference between tax and accounting net book value of leasing fixed assets
(1,800,167)
(448,470)
-
(2,248,637)
519,609
(394,221)
-
125,388
Difference between tax and accounting net book value of fixed assets Leasing payable
(10,286)
(12,752)
-
(23,038)
Difference between tax and accounting net book value of intangible assets
9,366,114
496,285
3,221
9,865,620
Total deferred tax assets, net *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 59 Page
61
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited/ (charged) to profit loss
2012
d. Deferred tax assets/ (liabilities), net (continued) Dikreditkan / (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited / (charged) to other comprehensive income
2013*)
Perusahaan Kewajiban imbalan kerja
Company 10,176,321
Penyisihan penurunan nilai persediaan Selisih nilai buku aset tetap pembiayaan fiskal dan akuntansi Selisih nilai buku aset tetap fiskal dan akuntansi
1,012,236
124,973
220,109
11,318
(1,724,838)
-
836,839
-
136,291
Provision for decline in value of inventories
(887,999)
Difference between tax and accounting net book value of leasing fixed assets
(1,200,917)
(599,250)
-
(1,800,167)
Difference between tax and accounting net book value of fixed assets
1,157,512
(637,903)
-
519,609
Leasing payable
Utang sewa pembiayaan Selisih nilai buku aset tak berwujud fiskal dan akuntansi Efek tahun lalu Jumlah aset pajak tangguhan, bersih
(1,106)
(9,180)
-
(10,286)
Difference between tax and accounting net book value of intangible assets
-
(2,051,615)
2,051,615
-
Last year effect
9,366,114
Total deferred tax assets, net
8,531,945
(1,437,555)
17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2,271,724
17. ACCRUED EXPENSES
2014 Cadangan jasa produksi Cadangan beban promosi dan administrasi Jumlah biaya yang masih harus dibayar
2013*)
9,026,908
8,154,826
1,296,081
1,774,019
Allowance for production merit Allowance for promotion and administration expense
10,322,989
9,928,845
Total accrued expenses
18. DIVIDEN
18. DIVIDEND
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 21 April 2014, pemegang saham telah menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2013 sejumlah Rp21.052.685.000 (dalam Rupiah penuh) atau Rp125 per saham biasa. Dividen kas tersebut telah dibayarkan sebesar Rp19.899.795 ribu pada tahun 2014.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 21 April 2014, a total dividend for 2013 of Rp21,052,685,000 (in full amount) or Rp125 per ordinary share was approved. The cash dividend amounted of Rp19,899,795 thousand was paid in 2014.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 60 Page
62
11,408,666
Employee benefit obligations
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. DIVIDEN (lanjutan)
18. DIVIDEND (continued)
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 30 April 2013, pemegang saham telah menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2012 sejumlah Rp27.663.987.000 (dalam Rupiah penuh) atau Rp165 per saham biasa. Dividen kas tersebut telah dibayarkan sebesar Rp26.682.984 ribu pada tahun 2013.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 30 April 2013, a total dividend for 2011 of Rp27,663,987,000 (in full amount) or Rp165 per ordinary share was approved. The cash dividend amounted of Rp26,682,984 thousand was paid in 2013.
2014
2013*)
Utang dividen tahun 2013 Utang dividen tahun 2012 Utang dividen tahun 2011 Utang dividen tahun sebelumnya
1,037,203 946,325 981,463 494,253
10,272,517 1,506,263 1,532,291
Dividend payable 2013 Dividend payable 2012 Dividend payable 2011 Dividend payable years before
Jumlah utang dividen
3,459,244
13,311,071
Total dividend payable
19. UTANG LAIN LAIN
19. OTHER PAYABLES 2014
2013*)
Utang kepada pemegang saham PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama Lain – lain (dibawah Rp100 Juta)
106,585
1,750,000 64,803
Jumlah utang lain-lain
106,585
1,814,803
20. UTANG BANK
Due to shareholders of PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama Others (below Rp100 Million) Total other payables
20. BANK LOAN 2013*)
2014 Utang Bank- Bank Mandiri
120,000,000
121,700,000
Jumlah utang bank
120,000,000
121,700,000
Bank loan – Bank Mandiri Total bank loan
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Fasilitas kredit modal kerja
Working capital credit facilities
Pada tanggal 12 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (KMK) dan fasilitas non kas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 7 Mei 2014.
On 12 May 2011, the Company received working capital credit facilities and non-cash facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, which had been amended for several times, lastly on 7 May 2014.
Perusahaan memiliki dua fasilitas KMK, KMK 1 dan KMK 2. KMK I, pertama kali diberikan pada tanggal 12 Mei 2011, dengan limit awal sebesar Rp 85 miliar dan terakhir ditingkatkan menjadi Rp 130 miliar, ditujukan untuk modal kerja produksi dan operasional obat-obatan. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga terakhir 9,75% per tahun dan berjangka waktu 1 (satu) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 Juli 2015. Perusahaan melakukan penarikan dan pelunasan sebesar, masing-masing Rp67.300.000 ribu dan Rp69.000.000 ribu (2013: Rp115.200.000 ribu dan Rp56.300.000 ribu).
The Company has 2 working capital credit facilities, KMK 1 and KMK 2. KMK 1, initially given on 12 May 2011, with an initial limit of Rp 85 billion and was increased to Rp130 billion, was intended to be used for production of medicines. This facility has the last amended interest rate of 9.75 % per annum and a duration of 1 (one) year which will be due on 9 July 2015.The Company withdrew and made a settlement of Rp67,300,000 thousand and Rp69,000,000 thousand, respectively (2013: Rp115,200,000 thousand and Rp56,300,000 thousand).
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 61 Page
63
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG BANK (lanjutan)
20. BANK LOAN (continued)
Bank Mandiri (lanjutan)
Bank Mandiri (continued)
Fasilitas kredit modal kerja (lanjutan)
Working capital credit facilities (continued)
KMK 2, pertama kali diberikan pada tanggal 26 November 2013, dengan limit awal sebesar Rp 25 miliar dan terakhir ditingkatkan menjadi Rp 120 miliar, digunakan untuk tujuan yang sama seperti KMK 1. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga dan jangka waktu yang sama seperti KMK 1. Perusahaan melakukan penarikan dan pelunasan sebesar, masing-masing Rp92.000.000 ribu dan Rp92.000.000 ribu (2013: Rp nil dan Rp nil).
KMK 2, initially given on 26 November 2013, with an initial limit of Rp 25 billion and was increased to Rp120 billion, was intended for the same purposes as KMK 1. This facility has the same interest rate and duration as KMK1. The Company withdrew and made a settlement of Rp92,000,000 thousand and Rp92,000,000 thousand, respectively (2013: Rp nil and Rp nil).
Fasilitas non kas
Non-cash facilities
Perusahaan memiliki fasilitas-fasilitas non kas, yang jatuh tempo 9 Juli 2015, dimana semuanya belum digunakan:
The Company has non-cash facilities, which will be due on 9 July 2015, of which none has been used:
-
Fasilitas penerbitan LC impor/SKBDN: fasilitas dengan limit terakhir USD1 juta digunakan untuk pembelian bahan baku lokal dan atau import, produksi obat, dan investasi mesin.
-
-
Fasilitas Trust Receipt: fasilitas dengan limit terakhir USD350 ribu digunakan untuk menampung kewajiban LC/SKBDN yang jatuh tempo. Fasilitas Treasury Line: fasilitas dengan limit terakhir USD500 ribu digunakan untuk lindung nilai transaksi operasional sehari-hari.
-
-
Treasury Line facility: this facility with the lastly amended limit of USD 500,000 was intended for hedging daily operational transactions.
Seluruh fasilitas ini dijamin dengan aset tetap Perusahaan terdiri dari tanah dengan hak guna bangunan, bangunan kantor/pabrik, mesin dan peralatan pabrik, kendaraan dan inventaris kantor/pabrik terletak di Jalan Simongan No 131 Semarang, serta persediaan dan piutang usaha dengan nilai cakupan aset sebesar 150% dari limit seluruh fasilitas kredit.
These two facilities were secured by the Company’s fixed assets, comprising of land with building right title, office/factory building, tools and machineries, vehicles and office/factory equipments located in Jalan Simongan No. 131 Semarang, and inventories and trade receivables with assets coverage of 150% of the total limits of all credit facilities.
Untuk memperoleh fasilitas ini, Perusahaan diharuskan untuk melakukan penilaian atas agunan berupa aset tetap minimal 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun. Agunan tersebut telah dinilai oleh penilai publik dalam laporannya tanggal 17 Juli 2013 dengan nilai pasar sebesar Rp185.279.200.000 (dalam Rupiah penuh) per 11 Juni 2013. Selain itu, Perusahaan juga harus mengasuransikan jaminan yang dapat diasuransikan dengan nilai penutupan minimal sebesar nilai wajarnya serta menjaga rasio lancar minimum 110%, rasio hutang terhadap modal maksimum 233%, rasio kesanggupan pembayaran utang minimum 100%, dan rasio kesanggupan pembayaran bunga minimum 120%.
To obtain these facilities, the Company is required to perform a valuation of the fixed asset collaterals, minimum once in 2 (two) years. These collaterals were valued by public appraisers in their report dated 17 July 2013 with a market value of Rp185,279,200,000 (in full amount of Rupiah) as of 11 June 2013. Additionally, the Company is required to insure its insurable collaterals with a minimum coverage as much as their value and to maintain a minimum current ratio of 110%, a maximum debt to equity ratio of 233%, a minimum debt service coverage of 100%, and a minimum interest expense coverage ratio of 120%.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 62 Page
64
-
Issuance of import/local LC facility: this facility with the lastly amended limit of USD 1,000,000 was intended for local and/or import purchase of raw materials, medicine production, and machinery investments. Trust Receipt facility: this facility with the lastly amended limit of USD 350,000 was intended for accommodating LC/SKBDN dues.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
21. FINANCE LEASE PAYABLE 2013*)
2014 Andalan Finance BCA Finance Astra Credit Company Finance Kopme
501,553
590,749 59,945 291,097 1,136,645
Andalan Finance BCA Finance Astra Credit Company Finance Kopme
Jumlah
501,553
2,078,436
Total
Porsi jatuh tempo dalam satu tahun: Andalan Finance BCA Finance ACC Finance Kopme
367,805
590,749 59,945 291,096 577,533
Current portion: Andalan Finance BCA Finance Astra Credit Company Finance Kopme
Jumlah
367,805
1,519,323
Total
559,113
Finance lease payable, net of current portion
Utang sewa pembiayaan dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan bruto pembayaran sewa minimum: Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun Beban keuangan di masa depan atas sewa pembiayaan Nilai kini utang sewa pembiayaan Nilai kini sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
133,748
456,368
1,873,704
165,952 -
692,936 -
(120,767)
(488,204)
501,553
2,078,436
367,805
1,519,323
133,748 -
559,113 -
501,553
2,078,436
Tidak ada klausul-klausul yang berkaitan dengan opsi perpanjangan atau pembelian dan eskalasi. Tidak ada pembatasan signifikan yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Perusahaan terkait dengan penggunaan aset atau pencapaian kinerja keuangan tertentu.
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Jumlah liabilitas imbalan kerja
Gross finance lease liabilities-minimum lease payments: No later than 1 year Later than 1 year and no later than 5 years More than 5 years Future finance charges on finance leases Present value of finance lease payable The present value of finance lease liabilities is as follows: No later than 1 year Later than 1 year and no later than 5 years More than 5 years
There were no clauses related to renewable or purchase or excalation options. There were no significant restrictions imposed by lease arrangements between lessor and the Company on the use of the assets or maintenance of certain financial performance.
22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS 2014
2013*)
41,765,203
37,427,540
8,691,790
8,207,122
Post-employment benefits Other long-term employee benefits
50,456,993
45,634,662
Total employee benefit obligations *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 63 Page
65
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
22. EMPLOYEE (continued)
OBLIGATION
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja dan imbalan penghargaan tanda jasa imbalan pasti (bersama-sama disebut “imbalan kerja jangka panjang”) untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan. Program imbalan kerja jangka panjang ini tidak didanai dan tidak memiliki aset program. Perusahaan tidak memiliki program kesehatan pasca kerja.
The Company provided defined post-employment benefits and gratuities (together referred as “long term employee benefits”) for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 and the Company’s Policy.This long term employment benefit program is not funded and does not have any plan assets. The Company does not provide post-medical benefits.
Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui dalam neraca berdasarkan laporan No.14041/PHAPROS/OF/01/2015 tanggal 5 Januari 2015 yang diterbitkan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, yang dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan pendekatan pendapatan komprehensif lain.
The amounts of the employee benefit obligations recognized in the balance sheets based on the report No.14041/ PHAPROS/OF/01/2015 dated 5 January 2015, issued by PT Bestama Aktuaria, an independent actuary, which were calculated using the Projected Unit Credit and other comprehensive income approach.
Asumsi aktuarial penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used in determining the post-employment benefit obligations as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014 Tingkat diskonto: - Imbalan pasca kerja - Imbalan jangka panjang lainnya Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
8.8%p.a. 8.8%p.a. 9%p.a. 100%TMI 2 5% 1% p.a
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan kerja serta rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program atas aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan (neraca) adalah sebagai berikut:
2014
2013 9%p.a. 9%p.a. 9%p.a. 100%TMI 2 5% 1% p.a
Nilai kini kewajiban imbalan pasti - awal Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu yang diakui (vested dan non vested) Dampak perubahan asumsi Pembayaran imbalan kerja Keuntungan (kerugian) aktuarial Nilai kini kewajiban imbalan pastiakhir Nilai wajar aset program Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui – non vested benefit Liabilitas yang diakui di neraca
Discount rate: Post-retirement benefits Other long-term benefits Salary increment rate Mortality table Disability rate Resignation rate
The reconciliation of beginning and ending balance of the present value of defined benefit obligations, and the reconciliation of the present value of defined benefit obligations and fair value of the plan assets in to the assets and liabilities recognized in the statements of financial position (balance sheets) were as follows: 2013*)
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits 38,135,832 3,432,225 3,495,700
33,817,805 2,029,068 3,166,968
774,393 (2,651,220) (761,508)
358,359 (52,798) (2,116,803) 933,233
42,425,422 42,425,422
38,135,832 38,135,832
(660,219)
(708,292)
Present value of defined benefit obligations – beginning Interest costs Current service costs Recognized past service costs (vested and non vested) Effect of changes in assumptions Benefits paid Actuarial gain (loss) Present value of defined benefit obligations - end Fair value of plan assets Funding status Unrecognized past service costs non vested benefits
41,765,203
37,427,540
Liabilities recognized on balance sheets *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 64 Page
66
BENEFITS
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
22. EMPLOYEE (continued)
2014
Liabilitas yang diakui di neraca Jumlah liabilitas
OBLIGATION
2013*)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Nilai kini kewajiban imbalan pasti - awal Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu yang diakui (non vested) Pembayaran imbalan kerja Keuntungan (kerugian) aktuarial Nilai kini kewajiban imbalan pastiakhir Nilai wajar aset program
BENEFITS
Other long-term employee benefits 8,207,122 738,642 701,945
7,277,851 436,671 683,537
91, 526 (304,755) (742,690)
162,693 (549,553) 195,923
8,691,790 -
8,207,122 -
Present value of defined benefit obligations – beginning Interest costs Current service costs Recognized past service costs (non vested) Benefits paid Actuarial gain (loss) Present value of defined benefit obligations - end Fair value of plan assets
8,691,790
8,207,122
Liabilities recognized on balance sheets
50,456,993
45,634,662
Total liabilities
Pergerakan nilai kini liabilitas disebabkan karena biaya bunga, biaya jasa kini, dan perubahan asumsi, dimana tingkat kenaikan upah riil berada di atas tingkat kenaikan upah asumsi namun tingkat diskonto mengalami penurunan dari 9% per tahun menjadi 8,8% per tahun.
The movement of present value of defined benefit obligations was contributed by interest costs, current service costs, and changes in assumptions, of which the real wages were above the assumed wages and the discount rates decreased from 9% per year to 8.8% per year.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
The amounts recognized in profit or loss were as follows:
2014 Imbalan pasca kerja Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) kerugian bersih aktuaria yang diakui (Keuntungan) kerugian bersih aktuaria yang diakui - asumsi Biaya jasa lalu yang diakui – (vested dan non vested) Pembayaran imbalan kerja Sub jumlah Imbalan kerja jangka panjang lainnya Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) kerugian bersih aktuaria yang diakui Biaya jasa lalu yang diakui (non vested) Pembayaran imbalan kerja Sub jumlah Jumlah
2013*)
3,495,700 3,432,225
3,166,968 2,029,068
(761,508)
933,233
774,392
(52,798)
35,190 (2,651,221)
(839,996) (2,116,803)
Post employment benefits Current service cost Interest costs Net actuarial (gain) loss recognized during the year Net actuarial (gain) loss recognized during the year - assumptions Recognized past service costs (vested and non vested) Benefits paid
4,324,778
3,119,672
Sub total
701,945 738,641
683,537 436,671
(742,690)
195,923
91,528 (304,755)
162,693 (549,552)
Other long-term employee benefits Current service cost Interest costs Net actuarial (gain) loss recognized during the year Recognized past service costs (non vested) Benefits paid
484,669
929,272
Sub total
4,809,447
4,048,944
Total
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 65 Page
67
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
22.
EMPLOYEE (continued)
Imbalan kerja jangka panjang yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain adalah:
BENEFITS
Long term employment benefits recognized in the other comprehensive income are: 2013*)
2014 Imbalan pasca kerja Kerugian aktuaria yang belum diakui awal periode Kerugian/(keuntungan) aktuaria bersih tahun berjalan - kewajiban
6,815,174
8,206,463
9,663
(1,391,289)
Post employment benefits Unrealized actuarial loss beginning Current year actuarial loss/(gain), net liability
Jumlah
6,824,837
6,815,174
Total
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya atas nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, dan surplus (defisit) pada program adalah sebagai berikut:
The amounts for the current annual period and previous four annual periods of the present value of defined benefit obligations, the fair value of the plan assets and the surplus (deficit) in the plan were as follows:
Imbalan pasca kerja
Kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Defisit
Post employment benefits 2010
2011
2012
2013
2014
22,087,044
27,057,824
33,817,805
38,135,832
42,425,422
-
-
-
-
-
Defined benefit obligations Fair value of plan assets
22,087,044
27,057,824
33,817,805
38,135,832
42,425,422
Deficits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Defisit
Other long-term employee benefits
2010
2011
2012
2013
2014
4,658,647
5,714,108
7,277,851
8,207,122
8,691,790
-
-
-
-
-
Defined benefit obligations Fair value of the plan assets
4,658,647
5,714,108
7,277,851
8,207,122
8,691,790
Deficits
Estimasi beban dan liabilitas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan menggunakan asumsi dan metode yang sama dengan valuasi saat ini adalah sebagai berikut:
Estimated costs and liabilities for the year ended 31 December 2015 using the same assumptions and method as used in the current year valuation were as follows:
Imbalan pasca kerja/ Post-retirement benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya / Other long-term employee benefits
Kewajiban awal periode Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Pendapatan komprehensif lain
42,425,420 7,329,268 (953,486)
8,691,792 1,167,457 (354,483)
(506,549)
-
Liability, beginning Current year expense Benefit payments Other comprehensive income
Kewajiban akhir periode
48,294,653
9,504,766
Liability, ending
9,099,783
-
Other comprehensive income, ending
Pendapatan komprehensif lainnya, akhir periode
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 66 Page
68
OBLIGATION
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM
23. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details shareholders as of 31 December 2014 and 2013 were as follows: 2014
Pemegang saham
PT Rajawali Nusantara Indonesia Drs. Masrizal A Syarief (Komisaris) Emmi Mintarsih, SE, Ak (Komisaris) Drs. Iswanto Apt, MM (Direktur Utama) Drs. Budi Ruseno, MM (Direktur Keuangan) Drs. Syamsul Huda (Direktur Pemasaran) Dra. Barokah Sri Utami, Apt., MM (Direktur Produksi) Lain-lain (masingmasing dibawah 5%) Jumlah
Saham ditempatkan dan disetor/ Capital stock are issued and paid
Persentase / Percentage
Jumlah / Total
Lembar /Shares
%
Rp. 000
95,043,112
56.57
47,521,556
13,622,190
8.11
6,811,095
21,000
0.01
10,500
68,900
0.04
34,450
20,000
0.01
10,000
11,340
0.01
5,670
11,130
0.01
5,565
59,202,328
35.24
29,601,164
168,000,000
100
84,000,000
Shareholders
PT Rajawali Nusantara Indonesia Drs. Masrizal A Syarief (Commissioner) Emmi Mintarsih, SE, Ak (Commissioner) Drs. Iswanto Apt, MM (President Director) Drs. Budi Ruseno, MM (Finance Director) Drs. Syamsul Huda (Marketing Director) Dra. Barokah Sri Utami, Apt., MM (Production Director) Others (each below 5%) Total
2013
Pemegang saham
PT Rajawali Nusantara Indonesia Drs. Masrizal A Syarief (Komisaris) Drs. Iswanto Apt, MM (Direktur Utama) Dra. Barokah Sri Utami, Apt., MM (Direktur Produksi) Drs. Syamsul Huda (Direktur Pemasaran) Lain-lain (masingmasing dibawah 5%) Jumlah
Saham ditempatkan dan disetor/ Capital stock are issued and paid Lembar /Shares
Persentase / Percentage
Jumlah / Total
%
Rp. 000
Shareholders
95,043,112
56.57
47,521,556
7,667,260
4.56
3,833,630
18,900
0.01
9,450
11,130
0.01
5,565
11,340
0.01
5,670
65,248,258
38.84
32,624,129
PT Rajawali Nusantara Indonesia Drs. Masrizal A Syarief (Commissioner) Drs. Iswanto Apt, MM (President Director) Dra. Barokah Sri Utami, Apt., MM (Production Director) Drs. Syamsul Huda (Marketing Director) Others (each below 5%)
168,000,000
100
84,000,000
Total
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 67 Page
69
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (continued)
Saham biasa diterbitkan dan dibayar penuh pada 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar 168.000.000 lembar. Saham biasa memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh dividen dan hasil net aset sesuai dengan porsi kepemilikan saham apabila Perusahaan dibubarkan.
Ordinary shares issued and fully paid on 31 December 2014 and 2013 each are amounted to 168,000,000 shares. Ordinary shares give the holder the rights to receive dividends and the results of net assets if the Company were liquidated.
Pada tahun 2014, Perusahaan menggunakan PT BSR Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek untuk melakukan pencatatan pemilikan saham dan pembagian hak yang berkaitan dengan saham.
In 2014, the Company used PT BSR Indonesia as the Share Registrar to maintain records on share ownerships and distribution of rights related to shares.
Perusahaan tidak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
The Company did not list its shares in the Indonesia Stock Exchange.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Tambahan modal disetor berupa agio saham pada 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp17.139.103 ribu.
The additional paid in capital on 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp17,139,103 thousand, respectively.
Agio saham berasal dari selisih harga jual di atas nilai nominalnya.
Additional paid in capital is derived from the diffference between the share sale price and its par value.
25. SALDO LABA
25. RETAINED EARNINGS 2014
Saldo laba awal Dividen yang daluarsa Alokasi laba tahun lalu: - Dividen kas Laba bersih tahun berjalan
289,181,583 369,577
274,307,464 432,735
(21,052,685) 45,437,136
(27,663,987) 42,105,371
Begining balance Out of date dividend Allocation of last year income: Cash dividend Current year income
Saldo laba akhir
313,935,611
289,181,583
Ending retained earnings
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No. 34 tanggal 21 April 2014 dari Notaris Agustinus Andy Toryanto, SH., SpN., MKn., para pemegang saham telah menyetujui penetapan penggunaan laba Perusahaan tahun 2013 sebesar Rp42.105.371 ribu sebagai berikut: 50% atau Rp21.052.685 ribu sebagai dividen tunai. 50% atau Rp21.052.685 ribu sebagai Dana Cadangan Umum.
Based on the Notarial Deed No. 34 of Agustinus Andy Toryanto, SH., SpN., MKn., dated 21 April 2014, the shareholders approved the use of the Company’s income for the year 2013 amounted of Rp42,105,371 thousand as follows:
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No. 29 tanggal 30 April 2013 dari Notaris Retno Hertiyanti, SH., MH., para pemegang saham telah menyetujui penetapan penggunaan laba Perusahaan tahun 2012 sebesar Rp69.159.968 ribu sebagai berikut: 40% atau Rp27.663.987 ribu sebagai dividen tunai. 1,5% atau Rp1.037.400 ribu sebagai Dana PKBL. 58,5% atau Rp40.458.581 ribu sebagai Dana Cadangan Umum.
Based on the Notarial Deed No. 29 of Retno Hertiyanti, SH., MH., dated 30 April 2013, the shareholders approved the use of the Company’s income for the year 2012 amounted of Rp69,159,968 thousand as follows:
-
-
50% or Rp21,052,685 thousand as cash dividend. 50% atau Rp21,052,685 thousand as General Reserves fund.
40% or Rp27,663,987 thousand as cash dividend. 1.5% or Rp1,037,400 thousand as PKBL fund. 58.5% atau Rp40,458,581 thousand as General Reserves fund.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 68 Page
70
2013*)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SALDO LABA (lanjutan)
25. RETAINED EARNINGS (continued)
Dana PKBL dicadangkan untuk kegiatan kemitraan bina lingkungan. Dana Cadangan Umum digunakan untuk investasi dan modal kerja.
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
The PKBL fund is set aside for community development activities. The General Reserves fund is set aside for investment and working capital purposes.
26. NON CONTROLLING INTERESTS 2013*)
2014 Saldo awal Bagian dari laba (rugi) yang diatribusikan sebelum kehilangan pengendalian pada entitas anak Kehilangan pengendalian pada entitas anak
8,421,702
8,387,073
110,196
34,629
(8,531,898)
-
Beginning balance Proportion of attributed income (loss) prior to loss of control in subsidiary Loss of control in subsidiary
-
8,421,702
Total non controlling interest
Jumlah kepentingan non pengendalian
27. LABA PER SAHAM
27. EARNINGS PER SHARE
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar Laba per saham – dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
2014
2013*)
45,326,940
42,105,371
Profit attributable to owners of the Company
168,000
168,000
Weighted average number of ordinary shares outstanding
270
251
Earnings per share – basic and diluted (full amount of Rupiah)
28. NILAI WAJAR
28. FAIR VALUES
Berikut ini perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan berdasarkan jenis instrumen: Nilai Tercatat / Carrying Value 2014 Aset keuangan Pinjaman dan piutang: - Kas dan setara kas - Piutang usaha - Piutang lain-lain – jangka pendek - Piutang lain-lain – jangka panjang Tersedia untuk dijual: - Investasi dalam surat berharga Jumlah
2013*)
Set out below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements: Nilai Wajar / Fair Value 2014
2013*)
56,181
56,181
56,181
56,181
Financial assets Loans and receivables: -Cash and cash quivalents -Trade receivables - Other receivables short term - Other receivables long term Available for sale: - Investments in marketable securities
300,001,898
293,799,007
300,001,898
293,799,007
Total
38,815,224 255,692,338
27,523,443 261,278,716
38,815,224 255,692,338
27,523,443 261,278,716
5,438,155
1,176,304
5,438,155
1,176,304
-
3,764,363
-
3,764,363
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 69 Page
71
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. NILAI WAJAR (lanjutan)
28. FAIR VALUES (continued)
Nilai Tercatat / Carrying Value 2014
2013*)
Nilai Wajar / Fair Value 2014
2013*)
Liabilitas keuangan - Utang usaha - Utang bank jangka pendek - Utang sewa pembiayaan
37,974,808
48,963,024
37,974,808
48,963,024
120,000,000
121,700,000
120,000,000
121,700,000
501,553
2,078,436
501,553
2,078,436
Financial liabilities - Trade payables - Short term bank loan - Finance lease payable
Jumlah
158,476,361
172,741,460
158,476,361
172,741,460
Total
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan merupakan nilai instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi saat ini antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dalam konteks penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Metode-metode dan asumsi-asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar: -
Kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha dan utang bank jangka pendek mendekati nilai tercatatnya terutama karena jatuh tempo dalam jangka waktu pendek.
- Cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables and short term bank loan approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
-
Nilai wajar dari instrumen yang tidak memiliki kuotasi, seperti piutang lain-lain jangka panjang, dan utang sewa pembiayaan, diestimasi dengan cara mendiskontokan arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga masa kini yang berlaku untuk utang dengan karakteristik, resiko kredit dan sisa umur jatuh tempo yang sama.
- The fair value of unquoted instruments, such as non-current other receivables, and obligations under finance leases, is estimated by discounting future cash flows using rates currently available for debt on similar terms, credit risk and remaining maturities.
-
Nilai wajar untuk aset keuangan tersedia untuk dijual berasal dari nilai pasar kuotasi dalam pasar aktif.
- Fair value of available-for-sale financial assets is derived from quoted market prices in active markets.
-
Nilai wajar untuk aset keuangan tersedia untuk dijual tanpa nilai kuotasi diestimasi dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai.
- Fair value of unquoted available-for-sale financial assets is estimated using appropriate valuation techniques.
Hirarki nilai wajar
Fair value hierarchy
Perusahaan menggunakan hirarki berikut ini untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar instrumen keuangan berdasarkan teknik penilaian:
The Company uses the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments by valuation technique:
Tingkat 1: nilai kuotasi (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sejenis. Tingkat 2: teknik lain dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar dapat diperoleh dari pasar, baik secara langsung atau tidak langsung. Tingkat 3: tenik yang menggunakan input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang tidak berdasarkan data pasar yang dapat diamati.
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical assets or liabilities. Level 2: other techniques for which all inputs that have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly. Level 3: techniques that use inputs that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 70 Page
72
The fair value of the financial assets and liabilities is the value at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced or liquidation sale. The following methods and assumptions were used to estimate the fair values:
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PENJUALAN BERSIH
29. NET SALES 2014
2013*)
Pihak yang berelasi PT Rajawali Nusindo (Catatan 34): Produk Phapros Produk PKD
410,063,114 131,905,581
393,449,685 94,053,338
Related parties PT Rajawali Nusindo (Note 34): Phapros product PKD product
Jumlah
541,968,695
487,503,023
Total
36,170,651
34,107,927
Others / toll-in (Product)
578,139,346
521,610,950
Total sales
Lain-lain / toll in Jumlah penjualan
Penjualan produk dilakukan atas pesanan PT Rajawali Nusindo sebagai distributor utama Perusahaan (lihat Catatan 37). Penjualan preparat PKD dilakukan atas pesanan PT Rajawali Nusindo, berupa obat-obat PKD.
Sales product are conducted by order of PT Rajawali Nusindo as the Company’s sole distributor (see Note 37). Sales of Inpres preparation are consucted by order of PT Rajawali Nusindo, in form of PKD medicines.
Pendapatan sebesar Rp541.968.695 ribu pada 31 Desember 2014 (2013: Rp487.490.084 ribu) atau setara dengan 93,7% dari total pendapatan diterima dari satu pelanggan eksternal, PT Rajawali Nusindo. Pendapatan ini dapat diatribusikan dari segmen bebas dan program pemerintah.
Revenues of Rp541,968,695 thousand in 31 December 2014 (2013: Rp487,490,084 thousand) or equivalent to 93.7 % of total revenues were derived from a single external customer, PT Rajawali Nusindo. These revenues were attributable to the free distribution and government program segment.
Tidak ada konsentrasi risiko kredit signifikan selain yang telah dijelaskan di atas.
There was no significant credit risk concentration other than explained above.
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
30. COST OF GOODS SOLD 2014
2013*)
Bahan baku dan kemasan yang digunakan Penyisihan chemicalien rusak Beban tenaga kerja langsung Beban pabrikasi
151,525,521 553,149 16,544,524 65,764,674
148,822,528 45,273 18,114,665 57,354,826
Raw and packing materials used Provision for chemicalien obsolescence Direct labor Manufacturing overhead
Total beban produksi
234,387,868
224,337,292
Total manufacturing cost
8,564,351 (2,612,955)
1,114,327 (8,564,351)
Work in process inventories: At beginning of year At end of year
Beban pokok produksi
240,339,264
216,887,268
Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
64,206,969 (60,360,758)
47,805,953 (64,206,969)
Finished goods inventories At beginning of year At end of year
Beban pokok penjualan
244,185,475
200,486,252
Cost of goods sold
Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun
Tidak ada pembelian dari pemasok tunggal yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
No purchases from a single supplier exceeded 10% of total revenues.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 71 Page
73
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
30. COST OF GOODS SOLD (continued)
Rincian beban pabrikasi terdiri dari:
Gaji dan tunjangan Penyusutan aset tetap Perawatan lain-lain Sewa Operasional mesin Energi Penelitian dan pengembangan Astek/dana pensiun Amortisasi aset tak berwujud Realisasi imbalan kerja Provisi imbalan kerja Peningkatan dan penerimaan karyawan Perlengkapan kerja Perjalanan dinas Impor Jumlah beban pabrikasi
Detail of manufacturing overhead expenses was as follows: 2014 11,068,815 10,154,757 5,505,135 679,607 6,812,830 11,938,433 9,514,583 1,934,847 34,238 1,242,790 1,453,351 2,456,782 293,167 899,357 1,775,982 65,764,674
31. BEBAN USAHA
2013*) 8,213,095 8,903,367 6,438,489 341,897 5,765,577 9,155,539 8,993,135 1,751,216 72,990 1,340,905 1,070,871 2,347,849 405,691 850,451 1,703,754 57,354,826
31. OPERATING EXPENSES 2014
Beban umum dan administrasi: Gaji dan tunjangan Sewa Premi asuransi Operasional dan administrasi Realisasi imbalan kerja Kesejahteraan karyawan Provisi imbalan kerja Perjalanan dinas Pemeliharaan dan reparasi Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tak berwujud Operasional PKBL Jasa profesional Rapat Pajak Lain-lain Sub jumlah Beban penjualan : Pemasaran dan distribusi Gaji dan tunjangan Sewa Operasional dan administrasi Realisasi imbalan kerja Kesejahteraan karyawan Provisi imbalan kerja Perjalanan dinas Pemeliharaan dan reparasi Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tak berwujud Barang rusak Lain-lain Sub jumlah Jumlah beban usaha
2013*)
34,159,494 905,534 1,404,254 6,351,837 901,715 2,257,896 977,027 1,616,201 4,511,314 1,249,229 424,045 385,000 1,002,794 346,733 727,766 2,648,995 59,869,834
31,377,769 1,388,749 763,687 4,978,157 593,914 1,886,335 1,430,062 1,593,852 4,412,292 1,832,181 643,291 1,037,400 600,484 43,387 385,567 1,840,980 54,808,107
General and administrative expenses: Salaries and allowances Rental Insurance premium Operation and administration Realization of employee benefits Employee welfare Provisions for employee benefits Business travel Repair and maintenance Depreciation of fixed assets Amortization of intangible assets PKBL operations Professional services Meeting Tax Others Sub total
138,714,348 33,714,169 2,530,081 3,128,225 1,202,775 1,720,666 2,379,069 8,125,845 7,810,239 231,887 31,928 2,327,814 599,080 202,516,126 262,385,960
144,340,572 30,531,235 1,891,011 3,110,192 677,062 1,440,674 1,548,011 6,967,789 5,734,469 3,174,437 155,412 472,572 200,043,436 254,851,543
Selling Expenses: Marketing and distribution Salaries and allowance Rental and administration Realization of employee benefits Employee welfare Provisions for employee benefits Business travel Repair and maintenance Depreciation of fixed assets Amortization of intangible assets Damaged goods Others Sub total Total operating expenses *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 72 Page
74
Salaries and allowances Depreciation of fixed aset Other maintenance Rental Operational machineries Energy Research and development Labor insurance/pension fund Amortization of intangible assets Employee benefits Provision for employee benefit Enchancement and recruitment Working equipments Transportation Import Total manufacturing overhead expenses
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. PENGHASILAN DAN BEBAN KEUANGAN
32. FINANCE INCOME AND COSTS 2013*)
2014 Beban keuangan: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan
14,542,773 367,437
6,233,700 620,862
Finance costs: Bank loan Finance lease payable
Jumlah beban keuangan
14,910,210
6,854,562
Total finance costs
Pendapatan bunga: Penghasilan bunga bank
120,982
289,127
Finance income: Interest income from banks
Jumlah penghasilan keuangan
120,982
289,127
Total finance income
14,789,228
6,565,435
Net finance costs
Biaya keuangan neto
33. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
33. OTHER INCOME (EXPENSES) 2013*)
2014 Beban lain-lain: Penghapusan piutang pajak tahun fiskal 2012 Beban denda Kerugian dari kehilangan pengendalian pada entitas anak Penghapusan piutang usaha Rugi (laba) selisih kurs Beban klaim
3,263,983 241,722
1,001,994
196,142 52,535 (361,123) -
10,950,180 481,672
Other expenses: Write-off of prepaid tax for fiscal year 2012 Penalty costs Loss on lost of control in subsidiary Trade receivable write-off Foreign exchange loss (gain) Claim expense
3,393,259
12,433,846
Total other expenses
142,588 278,971 6,408,785 1,922,108
279,940 4,528,198 767,581
(1,008,983) 292,163 259,729 144,471
3,034,205 245,328 30,139
Other income: Scrap sales Insurance claim Penalty on receivables from Nusindo Gain on sale of fixed assets Over (under) allowance of production merit Income of mutual investment Share of profits from associate Others
Jumlah pendapatan lain-lain
8,439,832
8,885,391
Total other income
Penghasilan (beban) lain-lain, bersih
5,046,573
(3,548,455)
Other income (expenses), net
Jumlah beban lain-lain Penjualan lain-lain: Penjualan scrap Pendapatan klaim asuransi Pendapatan denda piutang Nusindo Laba penjualan aset tetap Kelebihan (kekurangan) atas pencadangan jasa produksi Pendapatan investasi Bagian laba dari entitas asosiasi Lain-lain
34. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
34. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Perusahaan dikendalikan oleh pemegang saham utama Perusahaan, PT Rajawali Nusantara Indonesia, merupakan Badan Usaha Milik Negara, yang memiliki 56,57% saham Perusahaan.
The Company is controlled by the major shareholder, PT Rajawali Nusantara Indonesia, a state-owned enterprise, which owns 56.57% of the Company’s shares.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 73 Page
75
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. RELATED (continued)
a. Sifat hubungan dan transaksi
Sifat hubungan/ Nature of relationships
PT Rajawali Nusantara Indonesia
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Entitas induk langsung/ immediate parent
PT Rajawali Nusindo
Sewa kantor/office rental Biaya aktivitas bersama/ shared costs
Anggota dari kelompok usaha yang sama/ under the same Group
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pinjaman jangka pendek/ short-term loan Operasional perbankan/ operational banking
Dikendalikan oleh Pemerintah yang sama (Kementerian BUMN)/ controlled by the same government (the Minister of State-Owned Enterprises)
Operasional perbankan/ operational banking
b. Summary of significant transactions with related parties.
2014 %
Penjualan barang/sale of goods Biaya marketing yang ditanggung bersama/ marketing shared costs
Dikendalikan oleh Pemerintah yang sama (Kementerian BUMN)/ controlled by the same government (the Minister of State-Owned Enterprises)
b. Ikhtisar transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa
2013*) Rp
%
Rp
93.74
541,968,695
93.46
487,490,084
2.32
1,390,407
0.88
472,010
65.78
6,408,785
44.77
4,528,198
2.48
241,722
14.67
1,483,666
Sale of goods from PT Rajawali Nusindo (percentage of net sales) Building rent expenses from PT Rajawali Nusantara Indonesia (percentage of total general and administrative expenses) Income from penalty on receivables from PT Rajawali Nusindo (percentage of other income (expense), net) Penalty and claim expenses from PT Rajawali Nusindo (percentage of other income (expense), net)
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 74 Page
76
TRANSACTIONS
a. Nature of relationships and transactions
Pihak berelasi/ Related parties
Penjualan barang dari PT Rajawali Nusindo (persentase dari penjualan bersih) Beban sewa gedung dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (persentase dari jumlah beban umum dan administrasi) Pendapatan denda piutang dari PT Rajawali Nusindo (persentase dari pendapatan (beban) lain-lain, bersih) Beban denda dan klaim dari PT Rajawali Nusindo (persentase dari pendapatan (beban) lain-lain, bersih)
PARTIES
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. RELATED (continued)
b. Ikhtisar transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)
Beban keuangan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (persentase dari pendapatan (beban) lain-lain, bersih)
c.
2013*) Rp
149.27
%
14,542,773
Ikhtisar saldo signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Rp
60.90
Kas dan setara kas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (persentase dari total aset) PT Bank Syariah Mandiri (persentase dari total aset) PT Bank Negara Indonesia (persentase dari total aset) Piutang usaha dari PT Rajawali Nusindo (persentase dari total aset Piutang lain-lain dari Karyawan (persentase dari total aset) Utang usaha dari PT Rajawali Nusindo (persentase dari total liabilitas) PT PG Rajawali 1 (persentase dari total liabilitas) PT Rajawali Nusantara Indonesia (persentase dari total liabilitas) Utang dividen dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (persentase dari total liabilitas)
6,159,347
Finance costs from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (percentage of other income (expense), net)
c. Summary of significant balances with related parties.
2014 %
TRANSACTIONS
b. Summary of significant transactions with related parties (continued)
2014 %
PARTIES
2013*) Rp
%
Rp
5.09
32,453,874
2.81
18,061,162
-
-
0.25
1,579,016
0.47
3,005,403
0.16
1,044,217
38.16
243,480,903
39.66
254,947,774
0.16
1,041,854
0.15
960,395
2.26
5,190,219
2.49
6,254,639
0.00
1,023
-
-
0.36
817,167
-
-
-
-
3.45
8,650,425
Cash and cash equivalents from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (percentage of total assets) PT Bank Syariah Mandiri (percentage of total assets) PT Bank Negara Indonesia (percentage of total assets) Trade receivables from PT Rajawali Nusindo (percentage of total assets) Other receivables from Employees (percentage of total assets) Trade payable from PT Rajawali Nusindo (percentage of total liabilities) PT PG Rajawali 1 (percentage of total liabilities) PT Rajawali Nusantara Indonesia (percentage of total liabilities) Dividend payables from PT Rajawali Nusantara Indonesia (percentage of total liabilities)
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 75 Page
77
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) c.
34. RELATED (continued)
Ikhtisar saldo signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)
d.
2013*)
0.46
1,055,753
0.38
963,476
-
-
0.25
623,053
52.21
120,000,000
48.49
121,700,000
Kompensasi manajemen kunci
+)
%
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners +) % Rp
Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya (persentase dari jumlah beban umum dan administrasi)
5
2,859,354
3
1,598,378
Salaries and other short term employee benefits (percentage of total general and administrative expenses)
Jumlah
5
2,859,354
3
1,598,378
Total
2013 Dewan Direksi/ Board of Directors +)
%
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners +) % Rp
Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya (persentase dari jumlah beban umum dan adminstrasi)
5
2,773,984
3
1,380,020
Salaries and other short term employee benefits (percentage of total general and administrative expenses)
Jumlah
5
2,773,984
3
1,380,020
Total
% terhadap sub jumlah beban umum dan administrasi/% of sub total general and administrative expenses
35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
35. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at 31 December 2014 and 2013, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows : *) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 76 Page
78
Accrued expenses from Directors and Commissioners (percentage of total liabilities) PT Rajawali Nusantara Indonesia (percentage of total liabilities) Bank loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (percentage of total liabilities)
d. Key management compensations
2014 Dewan Direksi/ Board of Directors
+)
TRANSACTIONS
c. Summary of significant balances with related parties (continued)
2014 Biaya yang masih harus dibayar dari Direksi dan Komisaris (persentase dari total liabilitas) PT Rajawali Nusantara Indonesia (persentase dari total liabilitas) Utang bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (persentase dari total liabilitas)
PARTIES
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
35. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) 2014
USD
Jumlah setara Rupiah/ Rupiah Equivalent
Lainlain+)/ Others+)
EURO
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas Piutang usaha
174,987
Jumlah aset
201,826
26,839
1,632
359,657
-
-
2,176,833
Cash and cash equivalents Trade receivables
360
1,632
2,536,490
Total assets
360
LIABILITAS
LIABILITIES
Utang usaha
1,580,465
49,828
5,422
20,482,506
Trade payables
Jumlah liabilitas
1,580,465
49,828
5,422
20,482,506
Total liabilities
Liabilitas bersih
(1,378,639)
(49,468)
(3,790)
(17,946,016)
Net liabilities
(17,946,016)
Rupiah equivalent (in thousand)
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam ribuan)
(17,150,269)
(748,599)
(47,148)
2013*) USD
Jumlah setara Rupiah/ Rupiah Equivalent
Lainlain+)/ Others+)
EURO
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas Piutang usaha
12,065
830
1,194
175,601
169,951
-
-
2,071,538
Cash and cash equivalents Trade receivables
Jumlah aset
182,016
830
1,194
2,247,139
Total assets
LIABILITAS
LIABILITIES
Utang usaha
1,776,599
76,466
217
22,943,876
Trade Payables
Jumlah liabilitas
1,776,599
76,466
217
22,943,876
Total liabilities
Liabilitas bersih
(1,594,583)
(75,636)
977
(20,696,737)
Net liabilities
(19,436,372)
(1,272,273)
11,908
(20,696,737)
Rupiah equivalent (in thousand)
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam ribuan)
+) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
+)
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 77 Page
79
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN
36. SEGMENT INFORMATION
Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan informasi yang ditelaah oleh Dewan Direksi yang ditujukan untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja.
Management has determined the operating segments based on the information reviewed by the Board of Directors for the purposes of allocating resources and assessing performance.
Dewan Direksi mempertimbangkan bisnis dari perspektif jalur distribusi sehingga segmen dilaporkan meliputi segmen bebas dan segmen program Pemerintah. Sebagian besar obat generik berlogo diperdagangkan melalui jalur program Pemerintah. Sedangkan obat ethical, over the counter (OTC) dan commodity branded diperdagangkan melalui jalur bebas.
The Board of Directors considers the business from line of distribution perspective so that the reportable segments consist of the free distribution line segment and the government program segment. Most of branded generic medicines are distributed through government programs. Meanwhile, ethical, over the counter (OTC) and commodity branded medicines are traded through free distribution line segment.
Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi dalam laporan keuangan. Namun, pendanaan Perusahaan (termasuk biaya bunga dan pendapatan bunga) dan pajak penghasilan diatur untuk Perusahaan secara keseluruhan dan tidak dialokasikan untuk segmen operasi.
Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements. However, Company financing (including finance cost and finance income) and income taxes are managed on a Company basis and are not allocated to operating segments.
Tidak ada transfer harga antar segmen operasi.
There were no transfer prices among operating segments. 2014
Penjualan bersih Laba usaha
Segmen Bebas/ Free Distribution Line of Segment
Segmen Program Pemerintah/ Government Program Segment
446,233,765 23,358,647
131,905,581 48,209,264
Segmen Bebas/ Free Distribution Line of Segment
Segmen Program Pemerintah/ Government Program Segment
427,557,612 50,569,680
94,053,338 15,703,475
Total segmen/ Total segments
578,139,346 71,567,911
Penyesuaian dan eliminasi/ Adjustments and eliminations -
Total Non Konsolidasi/ Total Non Consolidated
578,139,346 71,567,911
Net Sales Operating income
2013*)
Penjualan bersih Laba usaha
Total segmen/ Total segments
521,610,950 66,273,155
-
Total Konsolidasi/ Total Consolidated
521,610,950 66,273,155
Net Sales Operating income
Tidak ada penjualan antar segmen.
There were no inter-segment revenues.
Perusahaan tidak menyajikan informasi aset dan liabilitas untuk segmen dilaporkan karena aset dan liabilitas bukan termasuk unsur yang dievaluasi oleh Perusahaan.
The Company did not present information on assets and liabilities of reportable segments as assets and liabilities were not evaluated by the Company.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 78 Page
80
Penyesuaian dan eliminasi/ Adjustments and eliminations
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
Penyesuaian dan eliminasi
Adjustment and eliminations
Penghasilan dan beban keuangan, dan keuntungan dan kerugian nilai wajar atas aset keuangan tidak dialokasikan ke masing-masing segmen karena instrumen tersebut dikelola secara Perusahaan.
Finance income and cost, and fair value gains and losses on financial assets are not allocated to individual segments as the underlying instruments are managed on a Company basis.
Pajak penghasilan kini dan pajak tangguhan tidak dialokasikan ke masing-masing segmen karena instrumen tersebut dikelola secara Perusahaan.
Current taxes and deffered taxes are not allocated to those segments as they are also managed on a Company basis.
Pengeluaran modal terdiri dari penambahan aset tetap dan aset tidak berwujud, termasuk aset dari investasi pada anak Perusahaan.
Capital expenditure consists of additions of fixed assets and intangible assets, including assets from the investment in subsidiary.
37. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN LIABILITAS KONTIJENSI YANG SIGNIFIKAN
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perjanjian manufaktur
a.
Manufacturing agreements
Dalam aktivitas bisnisnya, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk memproduksi obat Perusahaan (toll out). Selain itu, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk memproduksi obat pihak ketiga (toll in). Biaya terkait aktivitas toll out dan imbalan jasa terkait aktivitas toll-in, termasuk produk yang diproduksi diatur secara spesifik dalam perjanjian.
In doing its business activities, the Company has entered into an agreement with third parties to produce its products (toll out). In addition to that, the Company has entered into an agreement with third parties to produce thirs parties’ products. Costs related to the toll-out activities and fees related to the toll-in activities, including products to be manufactured,are specified in each agreement.
Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu yang bervariasi antara 1 (satu) dan 2 (dua) tahun serta memiliki klausul pembaruan secara otomatis.
These agreements have various durations between 1 (one) and 2 (two) years and have automatic renewal clauses.
Berikut ini pihak ketiga dimana Perusahaan melakukan perjanjian manufaktur obat:
Following are the third parties of which the Company has manufacturing agreements with:
Pihak Ketiga/ Third parties
Jenis Perjanjian/ Type of Agreement
PT Pfizer Indonesia Tbk PT Ethica Industri Farmasi PT Actavis Indonesia PT Soho Industri Farmasi PT Interbat PT Dexa Medica PT Dankos PT Pharos PT Mahakam Beta Farma PT Pertiwi Agung PT Ikapharmindo PT Combiphar PT Nufarindo PT B Braun Indonesia PT Guardian Pharmatama PT Dipa Pharmalab Intersains
Toll-in Toll-in, toll-out Toll-in, toll-out Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in
Halaman 79 Page
81
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN LIABILITAS KONTIJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
a. Perjanjian manufaktur (lanjutan)
a.
Pihak Ketiga/ Third parties
Jenis Perjanjian/ Type of Agreement Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-in, toll-out
PT Erlimpex PT Otto Pharmaceutical PT Indofarma PT Pyridam Farma PT Hexpharm Jaya Laboratories PT Futamed PT Gratia Husada Farma PT Coronet Crown Pharmaceutical Industries PT Dankos Farma PT Alpharma PT Bernofarm PT Finusolprima Farma Internasional PT Kimia Farma PT Dragon Prima Farma PT Natura Laboratoria Prima PT Meprofarm PT Bufa Aneka PT Pabrik Pharmasi Zenith PT Djago PT Indofarma (Persero)Tbk Jumlah pendapatan terkait dengan aktivitas tollmanufacturing adalah sebesar Rp36.170.651 ribu dalam tahun 2014 (2013: Rp32.157.759 ribu) b. Perjanjian distribusi
Total revenues and costs related to tollmanufacturing activities were Rp36,170,651 thousand in 2014 (2013: Rp32,157,759 thousand) b.
Distribution agreement
Pada tanggal 20 Januari 1992, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Rajawali Nusindo, dimana Perusahaan menunjuk PT Rajawali Nusindo sebagai distributor utama produk Perusahaan.
On 20 January 1992, the Company entered into a distribution agreement with PT Rajawali Nusindo, of which the Company appointed PT Rajawali Nusindo as the sole distributor of the Company’s products.
Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali; terakhir pada tanggal 1 Oktober 2013 yang akan berlaku sampai tanggal 30 September 2015.
This agreement was extended several times; the latest was on 1 October 2013 which will be valid until 30 September 2015.
Distributor wajib membayar Perusahaan sebesar harga yang yang telah disepakati dalam perjanjian yang berlaku, terhitung sejak produk diterima di gudang cabang Distributor. Distributor berhak mendapatkan margin distribusi yang besarannya ditentukan dalam perjanjian.
The distributor must pay the Company the price as agreed in the valid agreement when the product is received in the Distributor’s warehouse. The distributor is entitled for a distribution margin whose amount was agreed in the agreement.
Apabila Distributor telat melakukan pembayaran, dengan batas maksimum keterlambatan selama 45 (empat puluh lima) hari, Distributor akan dikenakan denda sebesar suku bunga pinjaman komersial yang berlaku dari harga produk yang belum dibayar. Apabila keterlambatan telah melebihi batas maksimum tersebut, Perusahaan berhak menetapkan denda di luar bunga pinjaman komersial.
If the Distributor made late payments, with a maximum of 45 (forty five)-day late, the Distributor will be imposed a penalty as much as applicable commercial interest rate of the product price which has not been paid. If the late period has exceeded that maximum limit, the Company has the right to impose sanctions outside the commercial interests.
Halaman 80 Page
82
Manufacturing agreements (continued)
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN LIABILITAS KONTIJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
b. Perjanjian distribusi (lanjutan)
b.
Distribution agreement (continued)
Distributor wajib membayar Perusahaan sebesar harga yang yang telah disepakati dalam perjanjian yang berlaku, terhitung sejak produk diterima di gudang cabang Distributor. Distributor berhak mendapatkan margin distribusi yang besarannya ditentukan dalam perjanjian.
The distributor must pay the Company the price as agreed in the valid agreement when the product is received in the Distributor’s warehouse. The distributor is entitled for a distribution margin whose amount was agreed in the agreement.
Apabila Distributor telat melakukan pembayaran, dengan batas maksimum keterlambatan selama 45 (empat puluh lima) hari, Distributor akan dikenakan denda sebesar suku bunga pinjaman komersial yang berlaku dari harga produk yang belum dibayar. Apabila keterlambatan telah melebihi batas maksimum tersebut, Perusahaan berhak menetapkan denda di luar bunga pinjaman komersial.
If the Distributor made late payments, with a maximum of 45 (forty five)-day late, the Distributor will be imposed a penalty as much as applicable commercial interest rate of the product price which has not been paid. If the late period has exceeded that maximum limit, the Company has the right to impose sanctions outside the commercial interests.
Jumlah pendapatan selama tahun 2014 terkait dengan perjanjian distribusi ini adalah Rp541.968.695 ribu (2013: Rp487.490.084 ribu). Jumlah pendapatan bersih dari denda keterlambatan pembayaran selama tahun 2014 adalah Rp6.408.785 ribu (2013: Rp4.528.198 ribu).
Total revenues in 2014 related to the distribution agreement were Rp541,968,695 thousand (2013: Rp487,490,084 thousand). The net revenues from penalty receivables in 2014 were Rp6,408,785 thousand (2013: Rp4,528,198 thousand).
c. Perjanjian lisensi dan bantuan teknis
c.
License and technical assistance agreement
Pada tanggal 3 Agustus 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan Apogepha Arzneimittel GmbH (Apogepha) yang memberikan lisensi dan hak ekslusif kepada Perusahaan untuk membeli bulk product (coated tablets), mengemas ulang, memproduksi, menggunakan, menghapuskan atau menjual produk yang berlisensi, menggunakan hak properti industrial dan informasi teknis dari Apogepha untuk seluruh Indonesia.
On 3 August 2005, the Company entered into a license and technical assistance agreement with Apogepha Arzneimittel GmbH (Apogepha) which gives license and exclusive right to the Company to purchase purchase bulk product (coated tablets), repack, produce, use, dispose of and sell the licensed products using the industrial property and technical information furnished by Apogepha for Indonesia.
Perusahaan harus memenuhi target penjualan minimum yang telah disepakati dalam perjanjian untuk mempertahankan hak ekslusif ini.
The Company must meet a minimum revenue target which has been agreed upon per agreement in order to maintain this exlusive right.
Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
The agreement is valid for 5 (five) years and can be extended automatically for 2 (two) consecutive years.
Jumlah pendapatan sampai dengan 31 Desember 2014 terkait dengan perjanjian lisensi dan bantuan teknis ini adalah Rp442.922 ribu (2013: Rp nol).
Total revenues until 31 December 2014 related to the distribution agreement were Rp442,922 thousand (2013: Rp nil).
Halaman 81 Page
83
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN LIABILITAS KONTIJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
d. Perjanjian kerja sama pemegang ijin edar
d.
Pada tanggal 25 Juni 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pemegang ijin edar dengan PT B. Braun Medical Indonesia, anak perusahaan dari B.Braun Melsungen A.G (bersama-sama disebut B.Braun), dimana Perusahaan mendapatkan hak esklusif sebagai pemegang Nomor Ijin Edar dengan mendaftarkan produk-produk farmasi B. Braun atas nama Perusahaan. Atas kerja sama ini, Perusahaan mendapatkan kompensasi sebesar 5% dari harga Cost Insurance Freight (CIF) produk. Pengadaan, pendistribusian dan pemasaran dilakukan oleh Braun.
On 25 June 2010, the Company entered into a license-holder agreement with PT B.Braun Medical Indonesia, a subsidiary of B.Braun Melsungen A.G (together referred to as B.Braun), of which the Company obtained an exclusive right as a license holder to register pharmaceutical products of B. Braun under the Company’s name. From this arrangement, the Company receives a compensation amounted of 5% of the Cost Insurance Freight (CIF) product price. Procurement, distribution and marketing are done by B.Braun.
Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang setiap 1 (satu) tahun.
The agreement is valid for 3 (three) years and can be extended every 1 (one) year.
Jumlah pendapatan selama tahun 2014 terkait dengan perjanjian ini adalah Rp316.317 ribu (2013: Rp1.963.107 ribu).
Total revenues in 2014 related to this agreement were Rp316,317 thousand (2013: Rp1,963,107 thousand).
e. Pembangunan pabrik baru
e.
Development of a new factory
Perusahaan akan membangun pabrik di Ungaran dan seluruh fasilitasnya di atas tanah seluas ±9500 m2, dengan harga perolehan sebesar Rp36.856.044 ribu dan diperoleh pada tanggal 24 Juni 2013 sampai dengan 19 Desember 2014.
The Company will build a new factory and its supporting facilities in Ungaran on land covering an area of ±9500sqm, with an acquisition price of Rp36,856,044 thousand and was acquired on 24 June 2013 up to 19 December 2014.
LIABILITAS KONTIJENSI
CONTINGENT LIABILITIES
f. Tuntutan Merck
f.
Merck KGaA (Merck) menggugat Perusahaan untuk membatalkan merek Bioneuron dalam kasus sengketa dengan merek Neurobion milik Pengugat. Pada tanggal 12 Januari 2015, Pengadilan Niaga membacakan putusan atas gugatan ini yang memenangkan Merck dan memerintahkan Ditjen HAKI untuk membatalkan dan mencoret merek Bioneuron dalam daftar merek. Pada tanggal 16 Januari 2015 Perusahaan telah memberikan kuasa hukum kepada Pusaka Law Firm untuk mengajukan kasasi pada Mahkamah Agung atas putusan tersebut. Dengan demikian, putusan pembatalan dan pencoretan merek Bioneuron belum memiliki kekuatan hukum yang tetap sehingga belum dapat dieksekusi. Perusahaan belum dapat menentukan dampak keuangan dari tuntutan hukum ini.
Halaman 82 Page
84
License holder agreement
Merck Lawsuit Merck KGaA (Merck) sued the Company to cancel the brand name Bioneuron in the case against Merck’s brand name, Neurobion. On 12 January 2015, the Commercial Court announced its verdict on the case which approved Merck and ordered the Directorate General of Intellectual Properties to cancel and delist Bioneuron from the brand name list. On 16 January 2015 the Company has authorized Pusaka Law Firm to submit an appeal against the decision to the Supreme Court. Therefore, the verdict to cancel and delist the brand Bio Neuron is yet to have a fixed ground so that it cannot be executed. The Company is still not able to estimate the potential financial losses arising from this lawsuit.
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
38. REKLASIFIKASI AKUN
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun-akun tertentu dalam laporan posisi keuangan tahun 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah direklasifikasi sebagai berikut:
31 Des 2013/ 31 Dec 2013*)
Certain accounts in the statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 have been reclassified as follows:
Reklasifikasi/ reclassifications
31 Des 2013/ 31 Dec 2013*)
Utang usaha: - Pihak berelasi Utang dividen
Trade payables: 14,905,064
(8,650,425)
6,254,639
4,660,646
8,650,425
13,311,071
1 Jan 2013/ 1 Jan 2013*)
Reklasifikasi/ reclassifications
Related parties Dividend payable
1 Jan 2013/ 1 Jan 2013*)
Utang usaha: - Pihak berelasi Utang dividen
Trade payables: 5,114,083
(616,189)
4,497,894
4,112,377
616,189
4,728,566
39. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR KEUANGAN (“ISAK”) YANG TELAH DITERBITKAN DAN EFEKTIF PADA TAHUN BERJALAN SERTA YANG BERLAKU EFEKTIF PADA TAHUN 2015
Related parties Dividend payable
39. REVISED STATEMENT OF ACCOUNTING STANDARDS (“SFAS”) AND INTERPRETATIONS OF THE STATEMENT OF ACCOUNTING STANDARDS (“IFAS”) WHICH HAVE BEEN ISSUED AND EFFECTIVE IN THE CURRENT PERIOD AND EFFECTIVE IN 2015
Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2014
Interpretations effective in 2014
Tidak ada Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) efektif tahun 2014 yang relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan.
There were no Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) effective in 2014 which were relevant to the Company’s operations.
Standard dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2015
Standards and interpretations effective in 2015
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015:
Statements of Financial Accounting Standard (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) which are effective for financial statements beginning on or after 1 January 2015:
1. PSAK No.1 (Revisi 2013), “Penyajian laporan keuangan”. 2. PSAK No.4 (Revisi 2013), “Laporan keuangan tersendiri”. 3. PSAK No.15 (Revisi 2013), ”Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” 4. PSAK No.24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja”.
1. SFAS No.1 (Revised 2013), “Presentation of financial statements”. 2. SFAS No.4 (Revised 2013), “Single financial statements”. 3. SFAS No.15 (Revised 2013), “Investment in associates and joint ventures 4. SFAS No.24 (Revised 2013), “Employee benefits”. 5. SFAS No.65, “Consolidated financial statements”. 6. SFAS No.66, “Joint Arrangements”. 7. SFAS No.67, “Disclosure of Interests in Other Entities”. 8. SFAS No.68, “Fair Value Measurement”.
5. PSAK No.65, “Laporan keuangan konsolidasian”. 6. PSAK No.66, “Pengaturan bersama”. 7. PSAK No.67, “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”. 8. PSAK No.68, “Pengukuran nilai wajar”.
*) Consolidated, refer to Note 5
*) Konsolidasian, lihat Catatan 5
Halaman 83 Page
85
PT PHAPROS Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR KEUANGAN (“ISAK”) YANG TELAH DITERBITKAN DAN EFEKTIF PADA TAHUN BERJALAN SERTA YANG BERLAKU EFEKTIF PADA TAHUN 2015 (lanjutan)
39. REVISED STATEMENT OF ACCOUNTING STANDARDS (“SFAS”) AND INTERPRETATIONS OF THE STATEMENT OF ACCOUNTING STANDARDS (“IFAS”) WHICH HAVE BEEN ISSUED AND EFFECTIVE IN THE CURRENT PERIOD AND EFFECTIVE IN 2015 (continued)
Standard dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2015 (lanjutan)
Standards and interpretations effective in 2015 (continued)
Penarikan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif 1 Januari 2015:
Withdrawal of the Interpretations of the Financial Accounting Standards (IFAS) effective 1 January 2015:
1.
1.
ISAK No.7, “Konsolidasi entitas bertujuan khusus”.
Perusahaan masih melakukan evaluasi akan dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
Halaman 84 Page
86
IFAS No. 7, “Consolidation – Special Purpose Entities”.
The Company is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.
INFORMASI TAMBAHAN PT PHAPROS Tbk. Entitas Induk saja/Parent Entity only LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2013
2014 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka Biaya dibayar di muka Estimasi tagihan pajak TOTAL ASET LANCAR
ASSETS 38,815,224
19,761,775
12,211,435 243,480,903
6,330,942 254,947,774
3,993,372 1,444,783 134,038,644 13,283,913 1,466,399 12,663,037
8,225 1,168,079 145,242,573 22,474,945 1,126,181 15,927,020
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables: Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Advances Prepaid expenses Estimated claim for tax refund
461,397,710
466,987,514
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Piutang lainnya – pihak ketiga Investasi surat berharga Investasi pada entitas anak Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset tak berwujud Aset tidak lancar lainnya
-
3,764,363
56,181 19,965,729 9,865,620 145,253,139 1,186,894 364,689
56,181 20,000,000 9,366,114 130,982,518 1,131,543 392,807
Other receivables- third party Investment in marketable securities Investments in subsidiary Deferred tax assets Fixed assets Intangible assets Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
176,692,252
165,693,526
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
638,089,962
632,681,040
TOTAL ASSETS
87
INFORMASI TAMBAHAN PT PHAPROS Tbk. Entitas Induk saja/Parent Entity only LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
2013
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya yang masih harus dibayar Utang dividen Utang lain-lain Utang bank Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang pajak TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITIES
31,966,399 6,008,409 10,322,989 3,459,244 106,585 120,000,000
42,708,385 6,254,639 9,928,845 13,311,071 57,253 121,700,000
367,805 7,017,913
1,519,323 7,553,909
CURRENT LIABILITIES Account payables Third parties Related parties Accrued expenses Dividend payable Other payables Bank loans Lease payable, net of current portion Taxes payable
179,249,344
203,033,425
TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja
133,748 50,456,993
559,113 45,634,662
Finance lease payable net of current portion Employee benefit obligation
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
50,590,741
46,193,775
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
229,840,085
249,227,200
TOTAL LIABILITIES
84,000,000 17,139,103
84,000,000 17,139,103
setelah dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
88
NON-CURRENT LIABILITIES
EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program manfaat pasti Saldo laba: Dicadangkan Belum dicadangkan
(6,824,837)
(6,815,174)
268,446,803 45,488,808
247,106,991 42,022,920
EQUITY Share capital Additional paid in capital Actuarial gain (loss) from defined benefit plan Retained earnings: Appropriated Unappropriated
TOTAL EKUITAS
408,249,877
383,453,840
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
638,089,962
632,681,040
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI TAMBAHAN PT PHAPROS Tbk. Entitas Induk saja/Parent Entity only LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2013
2014 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO
578,139,346 (244,185,475)
2
333,953,871
521,610,950 (200,486,252)
NET SALES COST OF SALES
321,124,698
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan
(59,869,834) (202,516,126)
(54,739,124) (200,043,436)
OPERATING EXPENSE General and administrative Selling
Jumlah beban usaha
(262,385,960)
(254,782,560)
Total operating expense
71,567,911
66,342,138
OPERATING INCOME
120,982 (14,910,210) 5,098,245
102,173 (6,853,671) (3,548,455)
OTHER INCOME (EXPENSE) Finance income Finance costs Others, net
Beban lain-lain bersih
(9,690,983)
(10,299,953)
Other expense - net
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
61,876,928
56,042,185
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(16,884,405) 496,285 (16,388,120)
(12,581,710) (1,437,555) (14,019,265)
INCOME TAX EXPENSE Current tax Deferred tax Tax expense
45,488,808
42,022,920
PROFIT FOR THE YEAR
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan keuangan Beban keuangan Lain-lain
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain Kerugian aktuaria dari liabilitas imbalan pasca kerja Pajak penghasilan terkait Tahun lalu Tahun berjalan (Rugi)/laba komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2v,31
(12,884)
(880,435)
3,221
2,051,615 220,109
(9,663)
1,391,289
45,479,145
43,414,209
Other comprehensive income Actuarial losses from postemployment benefit obligations Related income tax Last year Current year Other comprehensive (loss)/ income for the period, net of tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
89
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah / Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR PERIODS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Saldo laba/Retained earnings
INFORMASI TAMBAHAN PT PHAPROS Tbk. Entitas Induk saja/Parent Entity only
Modal saham/ Share capital
General reserves -
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program manfaat pasti/ Actuarial gain (loss) from defined benefit plan
-
(27,663,987)
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Balance as of 31 January 2013
-
(27,663,987)
367,270,883
(27,663,987)
274,338,243
(41,526,760)
69,190,747
-
Expired dividend
205,147,496
41,526,760
Comprehensive income 2013
(8,206,463)
-
432,735
17,139,103
-
43,414,209
Cash dividend -
Allocation of net income 2012: -
432,735
84,000,000
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo 1 Januari 2013 Pembagian laba tahun 2012
-
42,022,920
-
-
-
42,022,920
- Cadangan Umum
-
432,735
- Dividen kas
-
-
1,391,289
-
Balance as of 31 December 2013
-
383,453,840
-
289,129,911
General reserves -
Dividen daluarsa
42,022,920
(21,052,685)
Laba komprehensif 2013
247,106,991
(21,052,685)
Expired dividend
(6,815,174)
(21,052,685)
-
Comprehensive income 2014
17,139,103
-
-
369,577
Cash dividend -
Allocation of net income 2013: -
(20,970,235)
45,479,145
84,000,000
Saldo 31 Desember 2013
Pembagian laba tahun 2013 -
20,970,235
369,577
-
-
45,488,808
- Dividen kas
-
-
-
45,488,808
- Cadangan Umum
-
-
369,577 -
-
-
(9,663)
-
Balance as of 31 December 2014
Dividen daluarsa
408,249,877
Laba komprehensif 2014
313,935,611
(6,824,837)
45,488,808
17,139,103
268,446,803
84,000,000
Saldo 31 Desember 2014
90
INFORMASI TAMBAHAN PT PHAPROS Tbk. Entitas Induk saja/Parent Entity only LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas diperoleh dari aktivitas operasi Pembayaran kegiatan operasi lainnya Penerimaan bunga Pembayaran untuk PKBL Pembayaran pajak
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES: 590,536,270 (371,170,443) (109,678,313) 109,687,514 (785,868) (385,000) (16,866,344)
511,159,750 (365,503,172) (100,878,054) 44,778,524 1,283,721 1,706 (1,037,400) (26,101,174)
Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Cash generated from operations Payments for other operating activities Receipts from interests Payments for PKBL Payments of taxes
91,650,302
18,925,377
Net cash flow provided from operating activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap dan tak berwujud Pelepasan (penambahan) investasi pada entitas asosiasi Penyetoran modal saham awal di PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama (Anak Perusahaan) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES: 1,922,108
784,103
(26,452,056)
(48,840,185)
294,000
-
-
(4,680,748)
(24,235,948)
(52,736,830)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas tahun berjalan tahun sebelumnya Pembayaran bunga utang bank dan bunga utang sewa pembiayaan
Proceeds from disposal of fixed assets Acquisitions of fixed and intangible assets Deduction (addition) on investment from associate Payment of initial share capital in PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama (a subsidiary) Net cash flow used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES:
159,300,000 (161,000,000) (1,576,883)
115,200,000 (56,300,000) (2,551,613)
(19,899,795) (10,635,140)
(26,682,984) -
(14,910,210)
(6,853,670)
Cash inflow bank payable Payment bank payable Payment lease payable Payment for cash dividend current year previous year Interest payment of bank loan and interest payment of leasing payable
(48,722,028)
22,811,733
Net cash flow (used in) provided from financing activities
361,123
(10,950,180)
Effect of changes in foreign exchange rates on cash and cash equivalents
Kenaikan/(Penurunan) bersih kas dan setara kas
19,053,449
(21,949,900)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
19,761,775
41,711,675
Cash & cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
38,815,224
19,761,775
Cash & cash equivalents at the end of the year
Arus kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan Pengaruh perubahan kurs mata uang pada kas dan setara kas
Significant activities not affecting cash flows:
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: 2014
2013*)
Perolehan aset tetap melalui utang
3,815,791
6,354,307
Acquisition of fixed assets through debts
Total
3,815,791
6,354,307
Total
91
92
93
94
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
157
REFERENSI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN [D/H BAPEPAM DAN LK] NO. X.K.6 CROSS REFERENCES TO THE FINANCIAL SERVICES AUTHORITY [PREVIOUSLY BAPEPAM AND LK] REGULATION NO. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan I. 1.
2.
3. 4.
II. 1.
2.
Umum Laporan tahunan disajikan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/ atau keterangan yang jelas Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi memuat antara lain: 1. Pendapatan 2. Laba bruto 3. Laba (rugi) 4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali 5. Total laba (rugi) komprehensif 6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali 7. Laba (rugi) per saham 8. Jumlah aset 9. Jumlah liabilitas 10. Jumlah ekuitas 11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset 12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas 13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan 14. Rasio lancar 15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas 16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset 17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada) Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah saham yang beredar 2. Kapitalisasi pasar 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan 4. Volume perdagangan
Hal Page 1 √
Criteria and Description I. 1.
General Written in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report as well as in English Printed with good quality using readable type and size of font
√
2.
√ √
3. 4.
The Annual Report is posted in the Company’s website The annual report shall be made in such a way that is easy to read. Pictures, graphs, tables and charts by mentioning the title and /or description clearly
19
II. 1.
Financial Highlights Financial information in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years. The information includes: 1. Revenues 2. Gross Profit 3. Income (Loss) 4. Total income (loss) attributable to owners of the parent entity and non controlling interest 5. Total comprehensive income (loss) 6. Total comprehensive income (loss) attributable to owners of the parent entity and non controlling interest 7. Income (loss) per share 8. Total assets 9. Total liability 10. Total equity 11. Income (loss) ratio to the total asset 12. Income (loss) ratio to the equity 13. Income (loss) ratio to the revenues 14. Current ratio 15. Liability ratio to the equity 16. Liability ratio to the total asset 17. Other information and financial ratios relevant to the company and its industry
9
2.
The annual report must include information regarding the shares issued for each quarter in the period of 2 (two) financial years (if any) Information includes: 1. Number of outstanding share 2. Market Capitalization 3. Highest, lowest, and closing share price 4. Trading volume
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
159
Kriteria dan Penjelasan 3.
4.
5.
160
Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2, wajib ditambahkan. Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi 2. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham 3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi 4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut
III. 1.
Laporan Kepada Pemegang Saham Laporan Dewan Komisaris memuat antara lain: 1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) 4. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris
2.
Laporan Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)
IV. 1.
Profil Perusahaan Profil Perusahaan memuat antara lain: Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Hal Page
Criteria and Description
NA
3.
In case of corporate actions such as stock split, reverse stock, stock dividend, bonus shares and par value reduction, the stock pricing information referred to in point 2, shall be added. Information includes: 1. Implementation date of corporate action 2. Stock split, reverse stock, share dividend, bonus share ratio, and decline in share value 3. Number of outstanding share before and after corporate action 4. Share price before and after corporate action
NA
4.
In terms of stock trading suspension during the year, the annual report must include an explanation of the reason for the suspension
NA
5.
In terms of suspension as referred in item (4) still being imposed until the date of annual report issuance, the Issuer or Public Company must also explain the actions of the company to resolve the issue
22‒27
III. 1.
30‒35
2.
Report To The Shareholders Board of Commissioners’ Report includes the following items: 1. Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company 2. View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors 3. Change in the composition of members of the Board of Commissioner and the reason of its change (if any) 4. Committees under the supervisions of the Board of Commissioners Board of Directors’ Report includes the following items: 1. The company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets and challenges faced by the company 2. Business prospects 3. Implementation of Good Corporate Governance by the company 4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any)
6
IV. 1.
Profil Perusahaan Company Profile Information includes the following items: Name, address, telephone, facsimile, email and website and/or branch office or representative office, where the public can obtain information about the company
Kriteria dan Penjelasan 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hal Page
Criteria and Description
Riwayat singkat perusahaan mencakup antara lain: tanggal tahun pendirian, nama dan perubahan nama Perusahaan (jika ada) Kegiatan Usaha. Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir 2. Jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan Struktur Organisasi Perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan Visi dan Misi Perusahaan. Uraian mengenai antara lain: 1. Visi dan misi Perusahaan 2. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui Direksi/Dewan Komisaris
7‒8
2.
7‒8
3.
11
4.
6
5.
Profil Dewan Komisaris. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS 3. Riwayat pendidikan 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada) 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada) Profil Direksi. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS 3. Riwayat pendidikan 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada) 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada) Perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pengembangan kompetensi yang telah diakukan dengan mencermikan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
29
6.
37
7.
82
8.
62‒69
9.
Brief history of the company includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any Line of Business. Description includes: 1. The line of business as stated in the last Articles of Association 2. Type of products and/or services produced Organization Structure In the form of a chart, at least until one level below the Board of Directors, along with names and titles Vision and Mission. Description includes: 1. Company’s vision and mission 2. Statement that vision and mission has been approved by the Board of Directors / Board of Commissioners Profile of the Board of Commissioners. Description includes: 1. Name 2. Position history, work experience, and legal basis for the first appointment in publicly listed companies, as set out in the minutes of GMS decisions 3. Education history 4. A brief description of the type of trainings attended in order to improve the competency of the BoC who during the year (if any) 5. Disclosure of affiliated relations with other members of the BoD and BoC, as well as shareholder (if any) Profile of the Board of Directors. Description includes: 1. Name and brief description regarding the duty and function performed 2. Position history, work experience, and legal basis for the first appointment in publicly listed companies, as set out in the minutes of GMS decisions 3. Education history 4. A brief description of the type of training in order to improve the competence of the BoD in the financial year (if any) 5. Disclosure of affiliated relations with other members of the BoD and shareholder (if any) Change in the composition of the Board of Commissioners and/or Board of Directors after the end of financial year until the time limit of submission of annual report as referred in item number 1 letter a, the composition has set in annual report is the composition of the last and before of the Board of Commissioners and/or Board of Director Number of employee and description of competency development for the year including implementation of employee education and training programs Information includes: 1. Number of employee for each organization level 2. Number of employee for each education level 3. Competency development that has been done by reflecting the equality of opportunity to all employees 4. Incurred fund
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
161
Kriteria dan Penjelasan 10. Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku. Uraian meliputi antara lain: 1. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik 2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik 3. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik 11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram 12. Entitas Anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura. Uraian mengenai antara lain: 1. Nama Entitas Anak/asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha Entitas Anak atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi Entitas Anak entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) 5. Informasi mengenai alamat Entitas Anak 13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada). Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan 14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada). Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan Efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah Efek lainnya 3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan 5. Peringkat Efek 15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada) 16. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan
162
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Hal Page 9
Criteria and Description 10. Description of the name of shareholder and the percentage of its ownership at the end of financial year. Description includes the following items: 1. Shareholder who own 5% (five) or more of issuer shares or Public Company 2. Commissioner and Director who own issuer shares or Public Company 3. T he category of public shareholders who each own less than 5% of the shares and percentage of their ownership
NA
11. Information regarding major shareholder and issuer or public company, both directly or indirectly, which presented in form of scheme or chart
NA
12. Subsidiaries, associated company, joint venture information includes: 1. Name of the Subsidiaries/associations 2. Percentage of share ownership 3. Information of the line of business of subsidiaries or associations 4. Information of Subsidiaries and associations operational status (has operated or has not operated yet) 5. Information regarding the address of Subsidiaries 13. Share listing chronology and change in the number of shares from initial listing to the end of financial year and name of exchange(s) where the shares are listed (if any) Includes the following items: 1. Share listing chronology 2. Corporate actions affecting total number of shares 3. Change in the total number of shares from initial listing to the end of the financial year 4. Name of exchange(s) where the shares are listed
NA
NA
NA 105‒107
14. Listing chronology of the other securities and securities rating (if any). Includes the following items: 1. Listing chronology of other securities 2. Corporate actions affecting total number of other securities 3. Changes in the total number of other securities from initial listing to the end of the fiscal year 4. Name of exchange(s) where the other securities are listed 5. Securities rating 15. Name and address of the Rating Agency (if any) 16. Names and addresses of capital market agencies and professionals. To the capital market supporting entities that gives service regularly to the Issuers or Public Company, must be disclosed information regarding the service, fee, and period of duty
Kriteria dan Penjelasan 17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada) Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) V. 1.
2.
3.
4. 5.
6.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: 1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya 2. Pendapatan 3. Profitabilitas Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. Penjelasan tentang: Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut: 1. Struktur modal (capital structure) 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Hal Page 16‒17
Criteria and Description 17. Awards and/or certification received by the company at both national and international levels during the year (if any) Information includes the following items: 1. Names of awards and/or certificates 2. Year awarded 3. Awarding or certifying authority or institution 4. Validity (for certificates)
40‒41
V. 1.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Review of operations per business segments in accordance with the type of industry or Public Company, includes: 1. Production, including process, capacity, and its development 2. Revenue 3. Profitability Comprehensive analysis of financial performance includes a comparison of the financial performance in the last 2 (two) years, explanation regarding the changes and impact of its changes, covering at least: 1. Current asset, non current asset, and total asset 2. Short term liabilities, long term liabilities, and total liabilities 3. Equity 4. Revenues, expense, income (loss), other comprehensive revenues, and total comprehensive income (loss) 5. Cash flow
42‒45
2.
45‒46
3.
Ability to pay debts by presenting relevant calculation ratio. Explanation of: Ability to pay debts, both shortterm and long-term
45‒46
4.
47
5.
Receivables collectability level by presenting the relevant calculation ratio Discussion of capital structure and capital structure policy. Explanation of: 1. Capital structure 2. Capital structure policy
47
6.
Discussion of material commitments for capital expenditure with explanation of the purpose of its commitment, source fund expected to meet the commitment, denominated currency, and planned actions to hedge against foreign currency risks: 1. The purpose of the commitments 2. Expected sources of funds to honor the commitment 3. Currency 4. Planned actions to hedge against foreign currency risks
Note: if the company has no commitments for capital expenditure, this should be stated
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
163
Kriteria dan Penjelasan 7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang
Hal Page NA
Criteria and Description 7.
Material information and facts subsequent to the date of the accountant’s report. Description of significant events after the date of the accountant’s report, including the effects on the company’s future performance and business risk
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan 8. Prospek usaha. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya 9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan 10. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan 11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: 1. Strategi pemasaran 2. Pangsa pasar 12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum. Informasi memuat antara lain: 1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku 2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut 14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada). Uraian meliputi antara lain: 1. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi 2. Nama pihak yang bertransaksi 3. Sifat hubungan afiliasi (jika ada) 4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi dan 5. Pemenuhan ketentuan terkait
164
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
60‒61
42‒59
NA
NA
NA
Note: if there were no significant events subsequent to the date of the accountant’s report, this should be stated 8. Business prospect. Description of the company’s prospects in relation to the industry and the economy in general, with supporting quantitative data from reliable sources 9. Comparison between targets/projections at the initial of financial year with the realization, regarding the revenues, profit, capital structure, or others are considered important for the company 10. Targets/projections set by the Company at least for the next one year, in terms of revenues, income (loss), capital structure, dividend policy, or others are considered important for the company 11. Marketing aspects of company’s products and services, includes: 1. Marketing strategy 2. Market share 12. Dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years. Includes the description of: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio for each year
Note: if no dividend was paid, state the reason
NA
13. Use of the proceeds from the public offer. Information includes: 1. In case for financial year, Issuers has an obligation to report the realization of the use of funds, it must be disclosed realization of the use of funds and proceeds from cumulative public offering until the end of financial year 2. In the event of changes in the use of funds as stipulated in Regulation Number X.K.4, then the Issuer must state the changes
NA
14. Material information, regarding investment, expansion, divestment, business merger/fusion, acquisition, restructuring of debt/capital, affiliated transaction, and material transactions involving a conflict of interest during the year (if any). Description includes: 1. Date, value, and object of transaction 2. Name of party in transaction 3. Nature of the affiliation (if any) 4. Clarification of the fairness of the transaction 5. Compliance with related provisions
Kriteria dan Penjelasan 15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). Uraian memuat antara lain perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan 16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan VI. 1.
Tata Kelola Perusahaan Uraian Dewan Komisaris. Uraian meliputi antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut
2.
3.
Hal Page NA
Criteria and Description 15. Changes in the regulations that significantly affect the company and its impact on the financial report (if any). Description includes changes in the regulations and their impact on the company
NA
Note: if there are no changes that have a significant impact, this should be stated
16. Changes in accounting policy, reasons and its impact on the financial report (if any). Description includes: changes in accounting policy, reasons and its impact on the financial report
80‒88
VI. 1.
Uraian Direksi. Uraian meliputi antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing Anggota Direksi 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut 4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada)
89‒92
2.
Uraian Komite Audit. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan 3. Riwayat pendidikan 4. Periode jabatan anggota Komite Audit 5. Pengungkapan independensi Komite Audit 6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut 7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit
92‒95
3.
Corporate Governance Description of the Board of Commissioners. Description includes: 1. Description of the duty of the Board of Commissioners 2. Procedure disclosure, basis for determining, and the amount of remuneration of members of the Board of Commissioners 3. Disclosure of company’s policy and its implementation, regarding the meeting frequency of the Board of Commissioners, includes joint meeting with the Board of Directors, and member’s attendance rate Description of the Board of Directors. Description includes: 1. Scope of work and responsibilities of each member of the Board of Directors 2. Procedure disclosure, basis for determining, and the amount of remuneration of members of the Board of Directors, and relation between remuneration with company’s performance 3. Disclosure of company’s policy and its implementation, regarding frequency of Director’s meeting, includes joint meeting with the Board of Commissioners, and member’s attendance rate at the meetings 4. Decision of GMS previous year and realization in financial year, and its reasons in the event there is a decision that has not been realized 5. Disclosure of company’s policy regarding the assessment to the performance of members of the Board of Directors (if any) Description of Audit Committee. Description includes: 1. Names 2. Positions, qualifications and work experience of the committee members 3. Education 4. Period of office of the members of Audit Committee 5. Disclosure of Audit Committee’s Independence 6. Disclosure of company’s policy and its implementation, regarding frequency of audit committee meetings and attendance rate 7. Brief report on activities of the audit committee in financial year specified accordance in the Audit Committee charter
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
165
Kriteria dan Penjelasan 4.
5.
6.
7.
8.
9.
166
Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan 3. Riwayat pendidikan 4. Periode jabatan anggota komite 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite 6. Uraian tugas dan tanggung jawab 7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut 8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan 3. Riwayat pendidikan 4. Periode jabatan sekretaris perusahaan 5. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku Uraian mengenai unit audit internal. Uraian meliputi antara lain: 1. Nama 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan 3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada) 4. Struktur dan kedudukan unit audit internal 5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuaidengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal 6. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan. Uraian meliputi antara lain: 1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan lainnya 2. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan. Uraian meliputi antara lain: 1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan 2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya 3. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Entitas Anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. Uraian meliputi antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Hal Page
Criteria and Description
NA
4.
The committee to support the functions and duties of the Board of Directors and/or Board of Commissioners, such as nomination and remuneration committee. Description includes: 1. Name 2. Brief CVs, work experience, and legal basis for the appointment 3. Education 4. Office period of the members of the committee 5. Disclosure of company’s policy regarding committee’s independence 6. Description of duties and responsibilities 7. Disclosure of company’s policy and its implementation regarding frequency of audit committee meetings and attendance rate 8. Brief of the implementation of committee’s activities in financial year
95‒99
5.
98‒103
6.
103‒105
7.
Description of duties and function of Corporate Secretary. Description includes: 1. Name 2. Brief CV, work experience, and legal basis for appointment 3. Educational Background 4. Office period of the Corporate Secretary 5. Brief of the implementation of the duties of the Corporate Secretary in financial year Description of the Internal Audit Unit. Description includes: 1. Name 2. Brief CV, work experience, and legal basis for appointed 3. Professional internal audit qualifications/ certification (if any) 4. Structure or status of the Internal Audit Unit 5. Duties and responsibilities of Internal Audit Unit accordance listed in the charter of Internal Audit Unit 6. Brief of the implementation of the duties of the Internal Audit Unit during the year Description of Internal Control System implemented by the Company. Description includes: 1. Financial and operational controlling, and submission to other laws and regulation 2. Review of the effectiveness of the internal control system
106‒114
8.
117
9.
Risk management system implemented by company. Description includes: 1. Overview of the company’s risk management system 2. Type of risks and its management 3. Review of the effectiveness of the risk management system Significant cases involving the Company, or Public Company, Subsidiaries, or incumbent members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors Description includes: 1. Subject of cases/claims 2. Settlement status of cases/claims 3. Effect on the company
Kriteria dan Penjelasan 10. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada) 11. Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada). Uraian meliputi antara lain: 1. Pokok-pokok kode etik 2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture) 3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya 4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan 12. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada) 13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada). Uraian meliputi antara lain: 1. Cara penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi pelapor 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan VII. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan. Uraian meliputi antara lain: 1. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain 2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain 3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain dan 4. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report)
Hal Page NA
118‒133
NA
133‒137
139‒149
NA
Criteria and Description 10. Information regarding administrative sanctions imposed on issuers or public companies, members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, by the capital market regulators and other authorities during the year 11. Information regarding Corporate’s Code of Conduct and Culture (if any). Description includes: 1. Content of the code of conduct 2. Content of corporate culture 3. Dissemination of the code of conduct and efforts to enforce the code 4. Disclosure that the code of conduct is applicable to the Board of Commissioners, Board of Directors and corporate’s employee 12. Description regarding share ownership program by employee and/or management implemented by Issuer or Public Companies, such as total, period, requirements of eligible employees/management, exercise price as well (if any) 13. Description regarding whistleblowing system implemented in the Company to handle reports of misconduct or violation that could harm the Company or stakeholders (if any). Description includes: 1. Method of reporting 2. Protection of the whistleblower 3. Handling of reports 4. Party that handles the reports 5. Outcome of the reports VII. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1. Discussion regarding corporate social responsibility including policy, type of program, costs incurred. Description includes: 1. Environment, such as the use of materials and friendly environmental energy and could be recycle, company’s waste management system, certification in environment, etc 2. Employment practice, occupational safety and health, such as the equality of gender and work opportunity, facilities and safety, employee’s turnover rate, work incident rate, training, etc 3. Social and community development, such as the use of local worker, community empowerment around companies, improvement of social infrastructure, other form of donations, etc and 4. Products responsibility, such as consumer safety and health, products information, infrastructure, the amount and countermeasures of consumer’s complaints, etc
2.
Information referred to point (1) can be disclosed and submitted to Bapepam-LK in the Annual Report or separate report such as Sustainability Report or Corporate Social Responsibility Report.
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
167
Kriteria dan Penjelasan VIII. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 1. Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan No. VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1 2. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Kesesuaian dengan peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
153 √
√
3.
Opini auditor independen atas laporan keuangan
√
4.
Deskripsi auditor independen di opini. Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
√
5.
Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan) Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK Perbandingan tingkat profitabilitas dan perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Laporan arus kas memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas dalam catatan laporan keuangan
√
6.
7. 8.
9.
168
Hal Page
Ikhtisar kebijakan akuntansi meliputi sekurangkurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset Tetap 5. Instrumen Keuangan
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Criteria and Description VIII. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 1. Annual Financial statements included in the Annual Report must be prepared in accordance with the accounting standards in Indonesia that have been audited by an Accountant. Financial statements must include a statement regarding the responsibility for the Financial Statements as stipulated in the Regulation No. VIII.G.11 or Regulation No. X.E.1 2. Statement Letter from the Board of Directors regarding the Board of Directors’ responsibility to the Financial Statements Compliance with Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.11 regarding the Board of Director’s Responsibility of the Financial Statements 3. Opinion of Independent Auditor of Financial Statements 4. Description of Independent Auditor’s opinion. Description includes: 1. Name & signature 2. Audit report date 3. License number of the Public Accountant Firm and license number of the Public Accountant 5. Full Financial Statements. Includes all elements of the Financial Statements: 1. Balance sheet 2. Comprehensive income statement 3. Report on changes in equity 4. Cash flow statement 5. Notes to the financial statement 6. Financial position at the beginning of the comparative periods presented if the company implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the company reclassified financial statement accounts (if relevant)
√
6.
√
7.
√
8.
9.
Disclosure in notes to the Financial Statement when the company applies an accounting policy retrospectively or restates an account in the financial statement or reclassifies an account in the financial statement State whether or not there is disclosure according to FAS Comparison of profitability ratio and comparison of profit (loss) in the current and previous years Cash flow report should fulfill the following provisions: 1. Classification of activities into three categories: operating, investing and financing 2. Use of the direct method to report cash flow from operating activities 3. Separate presentation of cash income and/or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities 4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the financial statement Summary of accounting policy includes at least the following: 1. Statement of compliance with FAS 2. Basis of measurement and presentation of the financial statement 3. Recognition of income and expense 4. Fixed assets 5. Financial instruments
Kriteria dan Penjelasan 10. Pengungkapan transaksi pihak berelasi. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas 4. Syarat dan ketentuan transaksi dengan pihak berelasi 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LPK) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih atara model nilai wajar dan model biaya 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya) 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi 13. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya. Uraian mengenai SAK/ peraturan yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, yang belum diterapkan oleh perusahaan, dengan mengungkapkan: 1. Jenis dan tanggal efektif SAK/peraturan baru tersebut 2. Sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi dan 3. Dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru tersebut atas laporan keuangan 14. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya
Hal Page
Criteria and Description
√
10. Disclosure of related party transactions. Items that must be disclosed: 1. Name(s) of related parties, and nature of relationship with related parties 2. Value of transactions and percentage of total related income and expense 3. Balance and percentage of total assets or liabilities 4. Terms and conditions of related party transactions
√
11. Disclosures related to Taxation. Items that must be disclosed: 1. Explanation of the relationship between tax expense (income) and accounting profit 2. Reconciliation between fiscal and current tax assessment 3. Statement that the reconciled taxable profit is the basis for the annual corporate income tax return 4. Breakdown of deferred tax assets and liabilities recognized in the balance sheet for each period presented, and total deferred tax expense (income) recognized in the income statement if such amount is not shown in the total deferred tax assets or liabilities recognized in the financial statement 5. Disclosure of whether or not there are any tax disputes
√
12. Disclosure of Fixed Assets. Items that must be disclosed: 1. Depreciation method used 2. Explanation of whether fair value model or cost model have been adopted as accounting policy 3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model) 4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification 13. Recent developments in Financial Accounting Standards and Other Regulations. Description of FAS/regulations that have been issued but are not yet effective, which have not been applied by the company, stating: 1. Type and effective date of the new FAS/regulations 2. Nature of the change that is not yet effective or the change in accounting policy and 3. Effect of initial application of the new AS and regulations on the Financial Statements
√
√
14. Disclosure related to the Financial Instrument. Items that must be disclosed: 1. Requirements, conditions and policies for each group of financial instruments 2. Classification of financial instruments 3. Fair value of each group of financial instruments 4. Explanation of the risks related to the financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk 5. Purpose and policy on financial risk management
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
169
Kriteria dan Penjelasan 15. Penerbitan laporan keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan IX. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
170
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
Hal Page √
√
Criteria and Description 15. Publication of the Financial Statements. Items to be disclosed include: 1. Date of authorization for the publication of the Financial Statements 2. Party responsible for authorizing the Financial Statements IX. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi Signature of the Board of Commissioners and Board of Directors: 1. Signatures of the Board of Commissioners and Board of Directors are on a separate sheet 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the Annual Report 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names and positions 4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the Annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member did not provide written explanation
DATA PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION
172
Kantor Pusat Pemasaran
Head Office Marketing
Gedung RNI Lantai 5 Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Telepon [021]-527 6263 Faksimili [021]-520 9381 http://www.ptphapros.co.id E-mail:
[email protected]
Gedung RNI 5th Floor Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Telephone [021]-527 6263 Facsimile [021]-520 9381 http://www.ptphapros.co.id E-mail:
[email protected]
Pabrik
Manufacturing Plant
Jalan Simongan 131 Semarang 50148 PO Box 1233 Telepon [024]-7663 0021 Faksimili [024]-760 5133 E-mail:
[email protected]
Jalan Simongan 131 Semarang 50148 PO Box 1233 Phone [024]-7663 0021 Facsimile [024]-760 5133 E-mail:
[email protected]
Auditor
Auditor
Drs. Bernardi & Rekan Jalan Cikini Raya No. 9 Semarang 50251 Telepon [021]-230 5569, 3989 9079–80 Faksimili [021]-316 1202, 3192 7546 www.bernardiconsultinggroup.com
Drs. Bernardi & Rekan Jalan Cikini Raya No. 9 Jakarta 10330 Phone [021]-230 5569, 3989 9079–80 Facsimile [021]-316 1202, 3192 7546 www.bernardiconsultinggroup.com
Notaris
Notary
Agustinus Andi Toryanto, S.H., Sp.N., M.Kn. Jalan Hayam Wuruk No. 48 Semarang Telepon [024]-845 3606, 845 3607 Faksimile [024]-844 3404
Agustinus Andi Toryanto, S.H., Sp.N., M.Kn. Jalan Hayam Wuruk No. 48 Semarang Phone [024]-845 3606, 845 3607 Facsimile [024]-844 3404
Bank
Banker
Bank Mandiri Cabang Jakarta, Mega Kuningan Gedung RNI, Lantai Dasar Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950
Bank Mandiri Jakarta, Mega Kuningan Branch RNI Building, Ground Floor Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.
PRODUK KAMI OUR PRODUCTS
OVER THE COUNTER ( OTC ) • Antimo • Antimo Anak • Antimo Herbal • Antimo Minyak Kayu Putih • Bioneuron • Betafort • Eucarbon Herbal • Livron B Plex • Noza • Pehamol Kids • Supra Livron •
AGROMED • Tensigard • X-gra • Ocugard • Hepagard • Fitogen • Hemorogard • Glucogard • Uricgard • i flex
ETHICAL • Amaropo Plus • Ardios Tablet • Becefort Tablet • Becefort Sirup • Bio ATP • Bioneuron Tablet • Bioneuron Injeksi • Cardismo • Corsona Tablet • Corsona Injeksi • Dextamine • Dextamine Sirup • Dextrofen Kapsul • Diafac • Diapros Tablet • Dios • Dolsic Injeksi • Droxefa 500 Kapsul • Febrinex Sirup • Fluocort N Cream • Geriavita • Grivin • Grivin Forte • Hemafort • Hustab Tablet • Hustab P Tablet • Hustab P Sirup • Hypobhac 25 Injeksi • Hypobhac 100 Injeksi • Hypobhac 200 Injeksi • Ilusemin 100 • Kaloba Sirup • Metaneuron • Meropros Injeksi • Nacoflar 25 • Nacoflar 50 • NB Topical Oinment • Osteotin • Palentin 375 • Palentin 625 • Palentin Sirup Kering • Palentin F Sirup Kering • Pantogas Injeksi • Pehacain Injeksi • Pehachlor • Pehacort • Pehadoxin • Pehadoxin Forte • Pehamoxil Forte • Pehamoxil 125 Sachet • Pehastan 500 • Pehatifen • Pehatrim Suspensi • Pehatrim Dewasa • Pehatrim Forte • Pehavask 5 Tablet • Pehavask 10 Tablet • Pehavral • Pehazon • Pehazon Forte • Phadilon 125 Injeksi • Phadilon 500 Injeksi • Phadilon 4 Tablet • Phalol 10 • Phamoxil 125 SK • Phaproxin 500 • Pro Infark • Pro TB 2 Tablet • Pro TB 3 Kid Tablet • Pro TB 4 Tablet • Saltam Tablet • Sefure 750 Serbuk Injeksi • Spica Injeksi • Spirolacton 25 • Spirolacton 100 • Taxef 1000 Serbuk Injeksi • Trixon 1000 Serbuk Injeksi • Vapril 12.5 • Vapril 25 • Visoprine Tablet • Visoprine Sirup •
GENERIK BERLOGO • Ambroxol Tablet 30 mg • Amlodipin 5 Tablet • Amlodipin 10 Tablet • Amoxicillin Serbuk Injeksi 1 g • Ampicillin Serbuk Injeksi 1 g • Antalgin Tablet 500 mg • Antalgin (Metampyron) Injeksi 250 mg/mL • Anti Perkinson DOEN Tablet kombinasi • Asam Askorbat (Vitamin C) Tablet 250 mg • Asam Folat Tablet 1 mg • Asam Mefenamat Kaplet 500 mg • Asetosal Tablet 100 mg • Asetosal Tablet 500 mg • Asiclovir Cream 5% • Asiclovir Tablet 200 mg • Asiclovir 400 mg • Benzatin Benzil Penisilin 1,2 juta IU/Vial • Benzatin Benzil Penisilin 2,4 juta IU/ Vial • Betamethason • Calcium Lactate Tablet 500 mg • Captopril Tablet 12,5 mg • Captopril Tablet 25 mg • Cefadroxil 500 mg Kapsul • Cefixime Sirup Kering • Cefixime Sirup Kapsul • Cefotaxim Serbuk Injeksi 1 g • Cefpirome Injeksi • Ceftazidime Injeksi • Ceftriaxon Serbuk Injeksi 1 g • Ciprofloxacin Injeksi • Clyndamicin 150 mg • CPZ Tablet • Cotrimoxazole 480 mg Tablet Kombinasi • Cotrimoxazole Suspensi • Dexamethason Injeksi 5 mg/mL • Dexamethason Tablet 0,5 mg • Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 mL • Diazepam Tablet 2 mg • Diazepam 5 mg • Extract Belladona Tablet 10 mg • Fletcher Serbuk • Fletcher Cair • Fluor Tablet 0,5 mg • Garam Oralit 200 mL • Gemfibrozil 300 • Gentamisin Injeksi 80 mg/2 mL • Gentamisin Salep Kulit • Glibenclamide Tablet 5 mg • Griseovulvin Tablet Micronized 125 mg • Hydrocortison 2,5% • Ibuprofen Tablet 200 mg • Ibuprofen Tablet 400 mg • Isoniazide Tablet 100 mg • Ketamin Injeksi 10 mg • Ketorolac Injeksi 10 mg/mL • Ketorolac Injeksi 30 mg/mL • Klorfeniramin Maleat Tablet 4 mg • Kotrimoksazol 120 mg Tablet Pediatrik • Lactor 10 mg Injeksi • Lactor 30 mg Injeksi • Lidocain Injeksi 2% • Lyncomycin 500 mg • Mectoclopramid Tablet • Methisoprinol Sirup • Methisoprinol Tablet • Methyl Prednisolon Injeksi 125 mg • Methyl Prednisolon Injeksi 500 mg • Methyl Prednisolon Tablet 4 mg • Metformin Tablet 500 mg • Metronidazol Tablet 250 mg • Natrium Diklofenak Tablet 25 mg • Natrium Diklofenak Tablet 50 mg • Natrium Thiosulfate Injeksi 25%/10 mL • Nifedipine Tablet 10 mg • Nistatin Dragee•Nistatin Vaginal Tablet • Obat Anti Tuberkulosis Kategori 1, 2 & 3 Adult • Obat Anti Tuberkulosis Kategori Sisipan Anak & Adult • Omeprazole Tablet 12,5 mg • Pantoprazole Injeksi • Paracetamol Sirup 120 mg • Paracetamol Tablet 500 mg • Phenoxymethyl Penicillin (Penisilin V) Tablet 250 mg • Phenoxymethyl Penicillin (Penicillin V) Tablet 500 mg • Phenylbutazon Tablet 200 mg • Pirantel Tablet 125 mg • Prazikuantel Tablet 600 mg • Prednisone Tablet 5 mg • Primaquine Tablet 15 mg • Prokain Benzil Penisilin G Injeksi 3 juta IU/Vial • Prometazin Tablet 12,5 mg • Prometazin Tablet 25 mg • Phytomenadion (Vitamin K 1) Tablet Salut Selaput 10 mg • Phytomenadion Injeksi 10 mg/mL • Ranitidin Tablet 150 mg • Rifampicin Kaplet 300 mg • Rifampicin Kaplet 450 mg • Streptomisin Injeksi 1,5 g/mL • Tablet Tambah Darah/30 • Tetracyclin Kapsul 250 mg • Tetracyclin Kapsul 500 mg • Thiamine HCl Mononitrat e(Vitamin B1) Injeksi • Thiamphenicol 500 mg • Zinc Tablet •
LISENSI • Bezalip • Bezalip Retard • Cercul Injeksi • Dermazin • Elkrip • Eucarbon Herrbal • Euglucon • SemiEuglucon • Ismo • Kolkatriol • Kolkatriol Forte • Lanitop • Lincobiotic • Mictonorm • Nifecard • Palin • Tebokan • Tebokan Spesial • Unat • Uroquad • Xeldac • Xiclav •
Annual Report 2014 PT Phapros Tbk.
173
Kantor Pusat Pemasaran Gedung RNI Lantai 5 Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Telepon [021]-527 6263, 252 3820 Faksimili [021]-520 9381 http://ptphapros.co.id E-mail:
[email protected]
Pabrik Jalan Simongan 131 Semarang 50148 PO Box 1233 Telepon [024]-7663 0021 Faksimili [021]-760 5133 E-mail:
[email protected]
174
Laporan Tahunan 2014 PT Phapros Tbk.