BERI AKU KEBAHAGIAAN TUHAN Written By Jenny Nova Lia Andriane Pattynama(09.12.4296) 09 S1SI-11 Tugas:Perancangan Film Kartun Dosen Pengampu:M.Suyanto,Prof.Dr,M.M.
Narrator: Malam yang gelap ditemanin hujan deras dan gemuruh petir yang menhentakan bumi terdenger suara gaduh dirumahnya Pak Aman dan Ibu Rosyidah seperti biasa setiap ketemu mereka berdua pasti bertengkar hebat yang tak henti-hentinya.Anak-anak Ibu Rosyidah dan pak Aman yaitu Rahmo(Anak Pertama laki-laki Pak Aman Dan Ibu Rosyidah yang berusia 19 Kuliah Perguruan Swasta semester 5 di SurabayaAndris (Anak kedua laki-laki dari Bapak Aman Dan Ibu Rosyidah yang berusia 17tahun kelas XIII di SMA Negri 2 Surabaya),sedangkan Mika(Anak perempuan bungsu sari Bapak Aman Dan Ibu Rosyidah yang berusia 15 tahun kelas X di SMA Negri 5 Surabaya ). CUT TO: Ext-Diruang tamu-Malam hari Diruang tamu Bu Rosyidah dan Pak Aman Bertengkar hebat . Ibu Rosyidah: (sambil menagis dan duduk disofa ruang tamu)”Mama udah gak tahan lagi dengan semua sikap papa yang hobi main tangan setiap kali ada masalah sama teman kantor ataupun masalah yang lainlainnya pasti ujung-ujungnya mama jadi tempat pelampiasan kemarahan papa”(terdiam dan menagis) Pak Aman: ( Berdiri sambil membentak-bentak Ibu Rosyidah)”Papa sudah tidak bisa hidup bersama mama,papa sudah bosan sama mama kayak kita tidak bisa disatukan lagi kita cerai saja..!!!!!” Ibu Rosyidah:(hanya menagis dan mengelus dada tak menyangka Pak Aman yang selama ini menjadi suaminya berbicara seperti itu)”Kalo memang itu jalan yang terbaik aku rela melepasmu bersama selingkuhan
mu” Pak Aman:(tidak terima dibilangi selingkuh)”Siapa yang selingkuh hah”??!!!!”sama siapa”???”jangan kau sok tau”..!!!! Ibu Rosyidah:(Pergi dan mengambil bukti perselingkuhan Pak Aman)(Melempar foto dimeja tempat betengkar Pak Aman tadi)”Masih mengelak dengan semua bukti yang aku kasih sekarang,kau kira aku tidak tau kerjaanmu diluar sana kau pergi bersama wanita selingkuhanmu sebuah hotel,aku sudah lama pengen ngomong ini tapi aku tak mau rebut sama kamu aku kasian sama ke3 anak kita yang setiap kali melihat Papa dan Mamanya bertengkar tak ada damai-damainya”. Pak Aman:(tetap berdiri dan sambil meberantak kan rambutnya)”Aku lakukan itu semua karena aku suka tak memiliki rasa sayang dan cinta padamu makanya aku mencari wanita yang mengerti mauku paham kamu”…!!!! Ibu Rosyidah:(Menjawab)”Aku amat sangat paham dengan mau mu,oke kalo maumu itu aku sangat senang bisa berpisah darimu tanpa harus makan hati tiap hari atas semua perlakuanmu kepadaku selama ini”. Ext-di kamar-Malem Dikejauhan Anak-anak mereka Andris,rahmo dan Mika hanya terdiam dan bosan melihat tingkah laku Papa dan Mamanya Mika:(sambil menangis )”Aku bosen mas tiap hari kali liat Papa dan Mama berantem hebat tak ada habis-habisnya,dan sekarang mereka mau cerai juga kapan mas aku bisa mendapatkan kasih sayang utuh dari
kedua orang tuaku kayak teman-teman Mika diluar sana” Andris dan Pahmo:(hanya bisa diam dan menghela nafas panjang) Andris:(Memegang Pundak Mika)”Sabar ya dek ini semua udah takdir dari yang kuasa,kita hanya dapat berdoa kepada Tuhan minta yang terbaik buat kita” Rahmo:”Aku bosen begini terus Mama dan Papa setiap kali beratem mulu,aku mau keluar saja dari rumah ini,rumah ini kayak neraka bagiku tidak ada satupun kebahagiaan yang aku dapatin selama ini yang ada hanya keributan yang tak kunjung ada damainya” Andris:”Rahmo kamu jangan gila ya apa kalo kamu pergi masalah papa dan mama akan berhenti,tidak kan.Kamu malah bikin orang rumah pada khawatir tau”..!!! Rahmo:”Terus aku harus berbuat apa mas?hanya diem tiapa kali liat mereka berantem aku bosen mas”!!!! Andris dan Mika:(Serempak menjawab)”Memang kamu saja kita juga bosen”!!! Rahmo: “Ya sekarang kita harus ngapain ??Mas Andris kasih solusi donk biar Mama dan Papa tidak jadi cerai dan berantem terus” Andris:”Iya Mo aku juga lagi nyari ide”(binggung mau cari ide apa) Mika:(Mempunyai akal buat Mama dan Papa supaya tidak rebut lagi)”Mas Andris,Mas Rahmo Aku punya ide”
Andris dan Rahmo:(Serempak menjawab)”Apa Ka”? Mika:”Gimana kalo kita sekarang hentikan pertengkaran Mama dan Papa Mas Andris ,Mas Rahmo” Andris dan Rahmo:(Menjawab serempak)”hah ,idea pa yang kamu kasih tuh Ka?” Mika:”Lah terus mau apa lagi mas?kan itu ide yang terbaik mas,kalau kita hanya diem disini menonton mereka berantem apakah bisa menyelesaikan masalah Papa dan Mama enggak kan”(sedikit agak kecwea melihat masnya yang cuma berdiri saja menonton Mama dan Papanya berantem). Andris:”Baiklah kalau itu memang bisa buat mereka berhenti berantem adik-adik ku”(pergi bersama adik-adinya keruang tamu melihat Papa dan Mama yang dari tadi berantem). Andris, Rahmo,dan Mika pergi menghampirin Mama dan Papa yang berantem diruang tamu yang sejak tadi tak berhenti-berhenti berantemnya. Andris,Rahmo dan Mika:(Mendekati Mama dan Papa di ruang tamu)”Pa,Ma” Pak Aman&Ibu Rosyidah:(kaget mendengar anak-anaknya memangil dan medekati mereka berdua). Andris:”Papa dan Mama bisa gak kalo gak berentem terus?apakah setiap punya masalah mesti harus dengan kepala panas?apa gak bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin” Pak Aman&Ibu Rosyidah:(Hanya terdiam tak berbicara 1katapun)
Rahmo:”Aku bosen Ma,Pa setiap kali dengar kalian berantem yang tidak pernah damai rumah ini serasa kayak neraka yang selalu panas oleh masalah-masalah kalian dan ego kalian masing-masing” Mika:”Kita bukan anak kecil lagi Ma,Pa tiap kalian ribut kami mesti diam,harusnya Mama dan Papa sadar keberadaan kami dirumah ini.Hargai perasaan kami yang muak akan tingkah laku kalian berdua. Harusnya Papa dan Mama menjadi contoh teladan buat kami-kami anak Mama dan Papa bukan ngasih contoh yang kayak gini”.!!! Bu Rosyidah:”Maafin Mama dan Papa ya Nak,Mama gak maksud buat kalian kecewa atas tingkah laku Mama dan Papa” Pak Aman:”Papa dan Mama memang salah maafin Papa dan Mama ya Nak”(Sambil memeluk ketiga anaknya Rahmo,Andris dan Mika) Ext-diruang makan-Pagi hari Keesokan Paginya di ruang makan Bu Rosyidah dan Pak Aman berbincang-bincang tanpa memikirkan masalah semalem dan bergegas kekantor Bu Rosyidah:(sambil menyiapkan sarapan pagi)”Anak-anak kok tumben ya Pa belom bangun ,biasanya udah ribut buat sarapan” Pak Aman:(sambil membaca Koran)”Palingan masih pada tidur Ma coba dilihat Ma Anak-anak suruh sarapan bareng” Bu Rosyidah:(Naik keatas kamar Rahmo,Andris,Mika,dan mulai mendatangi kamar Rahmo) Bu Rosyidah:”Rahmo bangun nak gak ada kuliah apa?” Rahmo:(kaget mendengar suara Mamanya )Iya ma bentar lagi (membuka pintu kamarnya) Bu Rosyidah:”Kok baru bangun Nak,gak ada kuliah apa hari ini?” Rahmo:”Tar Ma masih lama jam 10 Rahmo kuliahnya”
Bu Rosyidah:”Oh ya sudah Mama kekamar Andris dulu ya kamu jangan lupa kebawah buat sarapan pagi bareng Mama,Papa dan dan Adikadikmu” Rahmo:”iya Ma mandi dulu tar Rahmo kebawah terus langsung sararapan” Bu Rosyidah:Ya mandi sana(pergi meninggalkan Rahmo menuju kekamar Mika) Bu Rosyidah:(menuju kekamar Mika membuka pintu)(Sambil mengelus-ngelus rambut si bungsu yang sangat disayangai)”Bangun dek gak sekolah apa?” Mika(bangun sambil mengucek-ngucek matanya)”ini da jam berapa Ma?” Bu Rosyidah:(Melihat jam dinding)”sudah jam ½ 7 tar telat lagi kesekolahnya” Mika:”ya adek mandi dulu ya ma” Saat mau bergegas kekamar mandi tiba-tiba Mika pingsan dan mengeluarkan darah dihidungnya Bu Rosyidah:(Berteriak histeris )”Papa,Rahmo,Andris tolong Mika Pingsan” Papa,Rahmo dan Andris Bergegas Menghampirin Mama di kamar Mika dengan terburu-buru (setelah sampai dikamar Mika Papa,Rahmo,dan Andris kaget melihat kondisi Mika yang pingsan dan Mama yang tak berhenti menangis ketakutan melihat kondisi Mika sekarang) Pak Aman:”Rahmo cepat telpon Dokter Martin sekarang “
(Bergegas pergi menelpon Dokter Martin Dokter khusus keluarga besar Pak Aman) Rahma:”Dokter Martin cepetan kerumah Mika pingsan” Dokter martin:”Iya Mo Dokter segera kesana” (Dokter Martin segera bergegas mengambil mobil menuju rumah Pak Aman) Sesampai di rumah Pak Aman Dokter Martin langsung memeriksa Mika yang masih pingsan dikamarnya Dokter Martin:”Penyakit Mika semakin parah Pak harus segera ditangani intensif di rumah sakit Pak Aman:Memang Mika sakit apa Dok sebenarnya?” Dokter Martin:menurut pemeriksaan saya Mika terkena Leukimia stadium 4 tapi untuk lebih jelasnya “Pak mending langsung bawa keRumah Sakit Umum ja biar dironsen agar ketauan penyakitnya apa Pak,Saya tidak bisa menembak-nembak penyakitnya apa pak” Pak Aman:”baik lah Dok kalau begitu “(segera mengambil mobil dan mengantarkan Mika kerumah sakit) Pak Aman,Bu Rosyidah,Rahmo,Andris mengantarkan Mika keRumah Sakit Cipta Kencana Bunda Rumah Sakit Umum Surabaya dan sementara itu Dokter Martin sudah sampai di Rumah Sakit Cipta Kencana Bunda tempat Prakteknya sehari-hari. Diperjalanan menuju Rumah Sakit tiba-tiba hp Pak Aman berbunyi Pak Aman:(cemas melihat hpnya berbunyi) Bu Rosyidah:”Siapa Pa yang menelpon kok cemas gitu mukanya?”(semakin membuat hati penasaran dan bertanya-tanya siapa yang menelpon suaminya)
Pak Aman:”Salah sambung Ma sudah Papa gak mau debat soal ini kita mesti ngurusin Mika Ma yang penting” Bu Rosyidah:”Mama cuma Tanya Pa,kok jadi Papa yang marah-marah gak jelas gitu?” Sebelum Pak Aman menjawab Rahmo sudah memotong pembicaraan Pak Aman Rohma:”Ya ampun Mama,Papa dalam situasi kayak gini masih aja sempit berantem kasian tuh Mika mendingan cepat nyampek kerumah sakit”
Tak terasa darah yang mengalir di hidung Mika semakin banyak dan deras yang mentes ditangan Bu Rosyidah Bu Rosyidah:”Cepat pa kasian Mika darah dihidungnya keluar terus “ Ext-Rumah Sakit-Pagi hari Sesampainya di Rumah Sakit Cipta Kencana Bunda Mika segera dibawa keruang ICU dan diinfus serta langsung diperiksa oleh dokter .Tak disangka Pak Aman tiba-tiba pergi kebelakang Rumah Sakit untuk menelpon Istri Mudanya. Bu Rosyidah:(Harap-harap cemas menunggu kabar dari dokter)”Aduh bagaimana keadaan Mika ya Rohma,Andris” Rohma:”Udah Ma kita berdoa aja semoga Mika tidak mendapatkan penyakit yang parah” Andris:”Iya Ma kita berdoa aja minta ma Tuhan moga Mika gak kenapa-
kenapa”(keinget sama Papanya)”Oh iya Ma Papa kemana kok gak kelihat?” Rohma:”Bentar Ma,Dris Mas cari Papa dulu” Sementara menunggu kabar dari Dokter Rohma mencari-cari Papanya,setelah ketemu Papa tanpa sadar Rohma mendengar percakapan Papa dan Istri mudanya Pak Aman:”Halo, sudah aku katakan kalo aku sama keluargaku kamu jangan telpon-telpon mau kamu apa?aku kan sudah transfer kamu uang ke kamu?” Silvi:”Mas aku butuh kamu disini anak kita Tomi sakit mas dari tadi manggil-manggil mas terus” Pak Aman:”Kenapa semuanya jadi gini,anak ku Mika juga lagi dirumah sakit” Silvi:”Mas lebih memperhatikan keluarga yang disana bukan Tomi anak mu Mas,kenapa aku selalu diduakan mentang-mentang aku istri ke dua apa gini ya nasib orang ketiga dalam rumah tangga selalu belakangan terus” Pak Aman:(Mulai stress dengan kondisi ini)”Sudah lah aku aku tak mau tau dengan masalah ini” Silvi:(semakin marah )”Mudah saja kau bilang kayak gitu ya mas” Tak Silvi Sadari Pak Aman telah memutuskan percakapan yang telah berlangsung lama. Silvi:”Denger gak aku ngomong kok gak ada suaranya”(kesal dengan Pak Aman yang tiba-tiba memutuskan percakapan mereka) Sebelum menghampiri Papanya Rohma hanya bisa terdiam dan
mengelus dada seperti tak percaya akan semua yang telah terjadi didepan matanya tak terasa air mata menetes supaya tidak ketauan Rahmo mengusap air matanya dan langsung menghampiri Papanya Rohma:(menepuk punggung Pak Aman)”Pa,Papa ngapain disini”(purapura tak mengetahui kesalahan yang Papanya perbuat) Pak Aman:(kaget mendengar anaknya menyapa)”Anu..anu..annnu tadi” (tebata-bata menjawab pertanyaan anaknya) (belom sempat Pak Aman menjelaskan Rohma langsung memotong omongan Papanya) Rohma:”Ayo Pa kasian Mama dan Andris nungguin Papa dari tadi” Pak Aman:”Iya,ayo nak kita lihat Mama dan Andris” Pak Aman dan Rohma menemuin Bu Rosyidah,Andrisdimana tempat dirawatnya Mika Setelah memeriksa Mika Dokterpun keluar Bu Rosyidah:”Bagaimana keadaan anak saya Dok?apakah baik-baik saja tidak ada penyakit yang berbahaya ditubuh anakn saya Dok?”(Andris menenangkan Mamanya yang dari tadi panik menunggu kabar dari dokter) Dokter:”Ibu dan Bapak silahkan keruangan saya sekarang untuk melihat hasil ronsenan saya tadi Bu Rosyidah:Bentar dok saya menunggu suami saya dulu bentar lagi dia datang” Tak Lama kemudian Pak Aman dan Rohma datang Pak Aman:”Bagaimana keadaan Mika anak saya Dok?” Dokter:”Ayo Bapak dan Ibu ikut saya biar saya jelaskan semua tentang
penyakit Mika sekarang” Setelah Dokter pergi tinggal ada 2 suster Suster:”Saya permisi dulu” Rohma:”Bentar Sus saya boleh melihat adik saya sekarang?” Andris:”Iya Sus,kami mau tau keadaan Mika sekarang” Suster:”Silahkan saja mas,tapi jangan diganggu dulu ya” Rohma:”Iya sus,makasih ya” Suster:”sama-sama” Suster pun pergi meninggalkan Rohma dan Andris Rohma dan Andris pun masuk kekamar tempat Mika dirawat sekarang Sementara itu ditempat yang berbeda dimana Dokter dan Pak Aman serta Bu Rosyidah diruang kerja Dokter Rahman Dokter Rahman:”Silahkan Bapak dan Ibu duduk duduk dulu perkenalkan saya Dokter Rahman yang memeriksa Mika”(mengulurkan tangan) Pak Aman&Ibu Rosyidah:(duduk dan bergantian berjabat tangan kepada Dokter Rahman)”Saya orang tua dari Mika Dok” Dokter Rahman:”Sabar ya pak bentar lagi hasil rosennya keluar,tinggal menunggu suster yang mengantarkan hasil ronsenya” Suster pun datang membawa hasil rogenya Mika Suster:”Ini Dok hasil ronsenya saudari Mika” Dokter:”Iya terima kasih Suster(menjelaskan penyakit yang diderita Mika sekarang)ini organ kepalanya Mika terdapat selaput darah putih yang banyak dibandingkan darah merahnya,yang ini dua selaput darahnya yang sudah lama diderita Mika,sudah mengalami tahap kangkernya stadium 4”
Pak Aman dan Ibu Rosyidah:(kaget mendengar perkataan dokter dan tidak percaya Mika menderita sakit kangker Laukimia stadium4 Bu Rosyidah:(menangis sambil mengelus dada dan melihat kearah Pak Aman)”Tidak mungkin Mika menderita Laukimia stadium4,Mika gak pernah bilang pada Mama Pa” Pak Aman:”Sabar Ma” Dokter:”Ibu sabar dulu ya,Mika sering kesini untuk memeriksakan kesehatanya,Mika sudah jadi pasien tetap saya kalo setiap kali cekup saya memberikan dia obat dan surat keterangan Mika sakit,dan saya bilang meski orang tua tau dan saya sempat bilang pada mika supaya suratnya saya kirim saja tapi mikanya bilang Saya saja Dok yang kasih ke Papa dan Mama Saya suratnya dokter tidak usah repot-repot” Pak Aman:”Tidak ada Dok,Mika tidak pernah cerita” Bu Rosyidah:”Itu anak memang dari dulu tidak mau merepotkan kita Pa sebagai orang tuanya selalu menyimpan masalah sendiri tanpa satupun orang yang tau akan keadaanya walau sakit parah sekalipun”(sambil menangis) Dokter:”Kami akan berusaha menolong Mika ,Bapak dan Ibu jangan lupa banyak-banyak berdoa supaya penyakitnya bisa berkurang” Bu Rosyidah:”Anak saya bisa sembuh gak Dok?” Dokter Rahman:”Kemungkinan Mika buat hidup lama tidak mungkin Bu” Bu Rosyidah:”Terus giman Dok?” Dokter:”Kami akan berusaha semaksimal mungkin buat membantu Mika mengangkat sedikit kangker Leukimia dengan cara operasi” Pak Aman:”Cuma itu caranya Dok,apakah semua kangker laukimianya bisa diangkat bukan hanya separuh saja donk?” Dokter Rahman:”Tidak bisa Pak soalnya Kangker Stadium 4 telah menyerang seluruh bagian kepala Mika,Bapak dan Ibu berdoa saja semoga berhasil pengakatan Kangker Mika berhasil dan memungkinkan
Mika hidup agak sedikit bertambah” Bu Rosyidah:”Terus Dok kalau operasinya berhasil berapa lama Mika dapaat bertahan hidup?” Dokter Rahman:”Cuma 1minggu hidupnya Mika Bapak,Ibu” Bu Rosyidah&Pak Aman:(hanya dapat terdiam tak berbicara 1 katapun) Dokter:”Bapak dan Ibu sabar ya,doakan operasinya lancar dan Mika dapat kembali hidup,tolong kalau didepan Mika Bapak dan Ibu harus ceria jangan bersedih dan menangis supaya Mika dapat bersemangat hidup” Pak Aman:”Baik lah Dok terima kasih atas nasehatnya(melirik istrinya)Mama sudah gak usah nangis kita sekarang liat Mika saja tanpa menagis walaupun batin kita tersiksa” Bu Rosyidah:Ayo Pa(mengulurkan tangan kepada Dokter)”Terima kasih ya Dok” Dokter rahman: “iya Pak,Bu jangan terlalu bersedih kasian Mika tar,ohy besok siang kami akan mengoprasi Mika” Pak Aman:”Jam berapa Dok dioperasinya?” Dokter Rahaman:”Kira-kira jam 1 Pak” Bu Rosyidah:”Pa ayo kita lihat Mika Mama kangen Mika Ma” Pak Aman:”Baik lah Dok terima kasih,ohy Dokter soal pembayaran Operasi dan rawat inapnya gimana?” Dokter Rahman:”Silahkan Bapak ikut Suster Nita biar Suster Nita yang membantu mengurusin biaya Rawat Inap dan Operasi anak Bapak” Pak Rahman:”Mama mau ikut Papa ngurusin pembayaran Rawat inap Mika” Bu Rosyidah:”Mama ikut Papa dulu baru menemui Mika” Pak Aman:”Baik lah kalo begitu Saya dan istri saya permisi dulu”(mengulurkan tangan dan Bu Rosyidah juga mengulurkan tangan kepada Dokter Rahman) Pak Aman &Bu Rosyidah:”Terima kasih Dok”
Dokter Rahman:”Iya Pak,Bu sama-sama (memanggil Suster Nita)Suster Nita silahkan anterin Pak Aman dan Bu Rosyidah kekasir buat pembayaran rawat inap Mika” Suster Nita:”Silahkan Pak,Bu Saya temenin ke kekasir” Suster Nita Pak Aman dan Bu Rosyidah menuju kasir,dan tidak didugaduga Pak Aman bertemu dengan Silvi istri muda Pak Aman Silvi:(menyapa Pak Aman sambil menangis)”Mas Tomi anak kita sakit” Bu Rosyidah:”Anak kita????Maksudnya Apa Pa?” Pak Aman:(tak dapat berkata apa-apa) Bu Rosyidah:”Kamu siapa?Tomi tuh siapa?”(marah dengan Silvi) Silvia:”Saya istrinya Pak Aman dan Tomi anak Saya dan Mas Aman” Bu Rosyidah:Oh berarti kamu perempuan pengganggu suami orang(mau menjambak rambur Silvi) sebelum menjambak rambut Silvi Bu Rosyidah dipisahkan oleh Pak Aman Bu Rosyidah:”Lepaskan, Pa jadi ini kelakuanMu dibelakangku sampek punya anak segala” Pak Aman:”Maaf Ma,Papa ngaku Papa yang salah” Bu Rosyidah:”Dibelakangku kamu berani main seorang sama perempuan murahan ini Pa?Apa kurangnya Mama Pa?sehingga Papa nekat Nikah Lagi” Silvi:”Makanya Mbak punya suami dijaga biar gak lari ke wanita lain” Bu Rosyidah:(semakin marah dan tak terima ucapan Sivi)”Lancang kamu ya,sudah mengambil suami orang kamu bangga” Silvi:”Saya memang bangga merebut suami anda”
Bu Rosyidah:”Pak Aman besok kita selesaikan rumah tangga kita aku mau cerai” Pergi dengan tergesa-gesa sambil menangis dan menuju kamar Mika sebelum masuk kekamar Mika Bu Rosyidah mengusap air mata yang menetes dan tak dapat menyembunyikan rasa sedih yang mendalam yang di alaminya sekarang. Bu Rosydah:”Mika”(sambil memeluk Mika) Mika:”Mama,Mama kok nangis?Papa kemana Ma?” Bu Rosyidah:”Papa dikasir sayang bayar biaya inap kamu Dek” Mika:”Oh,Ma maafin Mika ya gak kasih tau tentang penyakit Mika ini” Bu Rosyidah:”Gak papa sayang yang penting adek sekarang sembuh dulu” Mika:”Ma kalau seandainya Adek gak sembuh dan besok udah gak ada disisi Mama lagi,Mama jangan nangis ya walaupun Adek udah gak bisa nemenin Mama tapi adek kan selalu berada disamping Mama,Adek gak pengen Mama Sedih dan ngerasa kehilangan Adek,Adek pengen Mama selalu bahagia walaupun ada Adek ataupun gak Ada Adek,Adek selalu sayang mama sampai kapanpun” Bu Rosyidah:(Semakin menangis tak kuasa mendengar ucapan sang anak)”Adek pasti sembuh kok,adek gak boleh ninggalin Mama antar Mama sama siapa kalo gak ada adek???” Mika:”Mama kan masih Punya Mas Rahmo,Mas Andris dan Papa,Mama bisa bahagia tanpa Adek” Bu Rosyidah:”Mama gak mau adek ninggalin Mama adek mesti sembuh(sambil memeluk erat Mika buah hati tercinta)Adek gak boleh bilang gitu ya?Adek harus optimis buat sembuh adek pasti sembuh SEMANGAT ya Sayang”(tersenyum walaupun hatinya sakit menerima ini semua)
Saat itu Pak Aman datang kekamar Mika dirawat setelah menyelesaikan masalahnya dengan biaya kasir dan Silvia Pak Aman:”Mika”(sambil memeluk Mika) Mika:”Papa kok baru keliatan?” Pak Aman:”Papa habis menyelesaikan biaya admintrasi Mu sayang” Mika:”oh,ya udah kalo gitu adek tidur dulu ya Pa,Ma,Mas Rahmo,Mas Andris.Mika capek maafin Mika kalau Mika selama ini banyak salah sama Papa,Mama,Mas rahmo dan Andris,Mas Rahmo jagain Rima ya jangan sampek mati”(Rima anjing kecil kesayangan Mika) (setelah mengucapkan kata-katanya Mika tidur buat selamanya) Akhirnya Mika meghembuskan nafas terakhir tanpa harus operasi Pak Aman:”Mika”(menjerit tak kuasa menahan kesedihanya) Bu Rosyidah:”Mika bangun sayang,adek jangan tinggalin mama gak kasian sama Rima apa?tar Rima sama siapa mainya?” Rahmo:”Selamat tinggalin Adekku sayang selamat jalan semoga damai disana mas ikhlas adek pergi buat selamanya dari pada adek harus menanggung semua masalah berat ini BERI AKU KEBAHAGIAAN TUHAN walaupun tanpa adekku yang selama ini menemaniku yang aku sayangi walaupun tanpa Mika keluargaku bahagia selamanya” Andris:”Tuhan kenapa secepat ini kau ambil adekku,kenapa tidak aku saja” Bu Rosyidah keluar dan berteriak memanggil Dokter dan Suster Dokter:”Maaf Pak,Bu,Mika sudah pergi buat selama-lamanya”
Ext-Dirumah-Pagi hari Pak Aman,Bu Rosyidah,Rahmo,Andris hanya bisa diam dan melihat Mika yang tersenyum sambil tidur buat selama-lamanya. Dirumah pun Rima anjing Mika juga mati bersamaan dengan perginya majikanya yaitu Mika dan Ext-Pemakaman Umum-Pagi hari Narrator: Keesokan harinya Mika dimakamkan di dekat makam nenek dan kakeknya tak kuasa Pak Aman,Bu Rosyidah,Rahmo,Andris menahan tangis menyambut pemakaman Mika.Setelah sampai dirumah Bu Rosyidah membuka kamar Mika dan menemukan buku diary sibungsu Mika Bu Rosyidah menagis sejadi-jadinya melihat kata-kata yang ditulis Mika”BERI AKU KEBAHAGIAAN TUHAN WALAUPUN AKU TAK BERSAMA KELUARGAKU LAGI”aku yakin semuanya akan baik-baik saja.Setelah membaca diary Mika Mama bergegas pergi untuk menghadiri siding perceraian antara Bu Rosyidah dan Pak Aman. Pak Aman tinggal bersama Silvia dan Tomi istri kedua dan anak Pak Aman sedangkan Bu Rosyidah,Rahmo dan Andris pindah keJakarta rumahnya di Surabaya dijual demi memulai hidup baru tanpa Pak Aman dan Tak melupakan Mika.
The End