BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
“Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!”
Siapakah yang tidak mengenal kalimat di atas? Kalimat tersebut merupakan sepenggal dari pidato Bung Karno semasa ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Bung Karno mewakili rakyat Indonesia yang berharap agar para pemuda Indonesia mampu untuk terus berkarya dan memajukan negeri ini hingga dikenal dan disegani oleh dunia. Di balik sebuah negara yang maju dan sukses, terdapat gerakan pemuda yang begitu dahsyat dalam menopang negara tersebut. Semua orang setuju bahwa pemuda merupakan generasi penerus bangsa, dan di tangan para pemuda Indonesialah terletak masa depan negara ini. Seiring berkembangnya zaman, kesadaran para pemuda akan tanggung jawab mereka yang besar ini semakin menurun diakibatkan oleh beragam hal, salah satunya adalah minimnya sarana dan prasarana yang mendukung proses pengasahan kemampuan para pemuda ini yang berujung pada satu-satunya solusi yang tersedia yaitu menuntut ilmu di luar negeri. Solusi itu terasa tepat, namun jika ditilik lebih lanjut lagi maka terdapat ketimpangan dalam solusi tersebut yakni menuntut ilmu di 1
2
luar negeri hanya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang mempunyai uang berlebih. Hal ini tentu saja akan memberikan sebuah kenyataan baru yang harus dihadapi anak-anak yang kurang beruntung, khususnya anak-anak yang tinggal di panti asuhan yang mengalami keterbatasan dana. Panti asuhan memiliki peran yang sangat mulia. Salah satu tugas pokok panti asuhan adalah memberikan pelayanan sosial dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah sosial sampai mampu melaksanakan fungsi sosialnya. Lembaga pelayanan sosial ini merespon kebutuhan dan permasalahan manusia melalui program-program yang dilaksanakan demi meningkatkan kesejahteraan. Program-program yang dilaksanakan antara lain seperti bantuan sosial, aksi sosial, pelayanan sosial yang mencakup pemberian makanan sampai kepada penyediaan sarana pendidikan guna membantu generasi muda mempunyai kemampuan dan pengalaman yang dinilai cukup untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi di kemudian hari tanpa harus tergantung terhadap orang lain. Semuanya dilakukan demi menjalankan prinsip yang berdasarkan kepada pemikiran bahwa di dalam panti asuhan juga terdapat generasi emas bangsa yang harus dibina agar tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang mampu melanjutkan estafet perjuangan bangsa yang tidak akan pernah berhenti. Banyak sekali panti asuhan yang tidak mampu bertahan dan sering mendapat stigma yang buruk dari pandangan masyarakat sekitar dan menyebabkan generasi muda yang bernaung didalamnya cenderung tumbuh menjadi generasi yang berdaya saing rendah, berkepribadian rapuh, rendah diri, dan sebagainya. Permasalahan demi permasalahan yang timbul akan dapat diselesaikan apabila sumber permasalahan tersebut diperbaiki, dalam hal ini perbaikan taraf hidup menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan. Perbaikan pada interior panti
3
asuhan sebagai tempat utama para generasi muda tersebut bernaung akan memberikan dampak positif dalam proses peningkatan taraf hidup generasi muda bangsa. Dengan bertumbuh dalam lingkungan tempat tinggal yang memadai sarana dan fasilitasnya disertai dengan perancangan interior yang mendukung program panti asuhan diharapkan akan membuka kesempatan bagi generasi muda bangsa untuk memulai hari mereka dengan semangat yang baru. Semangat inilah yang menjadi bekal para generasi muda dalam mempersiapkan diri mereka untuk menerima tonggak kepemimpinan akan Negara Indonesia ini di kemudian hari.
1.2
Ruang Lingkup 1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan Hal yang menjadi masalah dalam perancangan panti asuhan adalah: -
Desain ruang yang berfokus dalam penciptaan semangat dan daya juang tinggi bagi penghuni panti asuhan melalui penerapan bentuk dan warna dalam ruangan.
1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian a.
Kawasan Penelitian Penelitian yang dilakukan berlokasi di wilayah Jakarta dan Tangerang (Banten) yaitu Panti Asuhan Vincentius Putera, Panti Asuhan Desa Putera dan Panti Asuhan Abigail sebagai lokasi studi.
b.
Batasan Penelitian Batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1) Data
4
Meliputi informasi-informasi internal panti asuhan dari sejarah,
segi
kepengurusan
sampai
kepada
jumlah
penghuni. 2) Data Penghuni Mengamati dan meneliti kebiasaan dan kepribadian para penghuni panti asuhan secara umum. 3) Aktivitas dan Fasilitas Meneliti
program
kegiatan
yang
dilakukan
dalam
kehidupan sehari-hari di panti asuhan serta fasilitasfasilitas penting yang dibutuhkan.
1.2.3 Batasan Perancangan Batasan perancangan dari panti asuhan ini adalah sebuah panti asuhan yang berfokus kepada sarana dan prasarana yang digunakan seharihari oleh penghuni dalam masa sekolah yakni SD, SMP dan SMA yang bersifat unisex. Sarana dan prasarana yang akan dirancang tidak meliputi kantor dan ruang ibadah.
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Perencanaan Adapun tujuan dari perencanaan panti asuhan ini adalah: -
Membuat interior panti asuhan yang dapat meningkatkan taraf hidup generasi muda yang bernaung didalam panti asuhan.
1.3.2 Manfaat Perencanaan
5
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan melalui perencanaan panti asuhan ini adalah: -
Panti asuhan memiliki suasana yang dapat meningkatkan semangat belajar serta daya juang generasi muda yang tinggal didalam panti asuhan.
-
Panti asuhan memiliki fasilitas yang dapat membentuk kepribadian generasi muda bangsa yang bertempat tinggal didalam panti asuhan menjadi generasi muda bangsa yang produktif melalui tersedianya fasilitas yang mendukung penghuni untuk berkreasi.
1.4
Metodologi Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dimana
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan: a.
Survey Lapangan Melakukan survey ke lokasi panti asuhan dengan berfokus kepada pencarian data panti asuhan melalui penelitian lingkungan sekitar, memperhatikan
aktifitas
dan
fasilitas
yang
tersedia
serta
menganalisanya. b.
Wawancara Pencarian data dengan mewawancarai pengurus panti asuhan, generasi muda yang tinggal dalam panti asuhan dan menarik kesimpulan berdasarkan data narasumber
c.
Observasi
6
Pengamatan secara langsung tentang aktifitas yang biasa dilakukan oleh penghuni dan pengurus panti asuhan, serta mengamati kondisi fisik bangunan dari panti asuhan. d.
Dokumentasi Melakukan pengambilan foto dari setiap ruangan di panti asuhan yang akan digunakan sebagai data visual yang dapat membantu dalam proses analisa kasus.
e.
Studi Literatur Pencarian data yang berhubungan dengan keberadaan panti asuhan, mulai dari fungsi, jenis, sistem kepengurusan secara tertulis yang akan membantu dalam perancangan panti asuhan.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terbagi atas: 1) BAB 1 – Pendahuluan Berisi tentang latar belakang perancangan interior, ruang lingkup permasalahan
dan
penelitian,
tujuan
dan
manfaat,
metode
pengumpulan data serta sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir. 2) BAB 2 – Landasan Teori Berisi tinjauan umum dan khusus dari sebuah panti asuhan yang digunakan sebagai landasan teori dalam pengembangan perencanaan panti asuhan. 3) BAB 3 – Metode Perancangan Berisi penjabaran studi yang dilakukan secara literatur dan survey. 4) BAB 4 – Hasil dan Pembahasan
7
Berisi penjabaran keputusan desain yang akan digunakan dalam desain. 5) BAB 5 – Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran dari data yang telah dicapai selama proses penelitian dan perancangan dilakukan.