Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
5 Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi berdasarkan tingkat/derajat resiko sanitasi (unit area adalah kelurahan). Informasi tingkat resiko bisa diperoleh berdasarkan pengumpulan data sekunder.
Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi berdasarkan tingkat/derajat resiko sanitasi berdasarkan data primer, dalam hal ini hasil studi EHRA.
Menentukan area beresiko
Penentuan area risiko sanitasi di Kota Palu dilakukan melalui serangkaian proses yang melibatkan perhitungan-perhitungan dalam formula matematis melalui aplikasi Microsoft Excel, yang pada intinya adalah memberikan skor pada 45 kelurahan di Kota Palu terkait sektor sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase), melalui tiga parameter utama, yaitu : 1. Data Sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan, dan disajikan pada Bab sebelumnya merupakan masukan untuk kemudian diproses sehingga menghasilkan nilai sementara terkait daerah-daerah yang beresiko sanitasi.
V-1
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Hasil Perhitungan Data Sekunder Air Limbah
V-2
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Hasil Perhitungan Data Sekunder Persampahan & Drainase
V-3
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
2. Data Primer yang merupakan data hasil dari Studi EHRA ( Environmental Health Risk Assesment). Hasil dari Kajian Studi EHRA selain memberikan gambaran/informasi terkait kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higiene pada skala rumah tangga, juga menghasilkan output berupa indeks resiko sanitasi terhadap kelurahan-kelurahan yang ada pada suatu wilayah kota. Indeks Resiko Sanitasi ini kemudian dijadikan sebagai parameter tambahan untuk menentukan area beresiko sanitasi.
V-4
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
3. Persepsi SKPD dalam Pokja Sanitasi Persepsi SKPD merupakan penilaian secara subyektif dari masing - masing institusi yang menjadi anggota Pokja Sanitasi Kota Palu terhadap kondisi sanitasi diwilayah Kota Palu. Penentuan area berisiko berdasarkan persepsi SKPD diperoleh dari hasil diskusi beberapa SKPD yakni Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas PU, Badan Lingkungan Hidup Daerah, Bagian Kebijakan Pembangunan Sekretaris Kota Palu, Dinas Kebersihan & Pertamanan dan Dinas Tata Ruang, Perumahan & Permukiman. Masing-masing SKPD memberikan skor terhadap 45 kelurahan yang ada, terkait dengan sistem sanitasi di masing-masing kelurahan tersebut (Air Limbah, Persampahan & Drainase) dengan menggunakan sistem penilaian sbb :
Nilai Nilai Nilai Nilai
1 2 3 4
= = = =
Nilai Nilai Nilai Nilai
Resiko Resiko Resiko Resiko
Sangat Rendah Rendah Tinggi. Sangat Tinggi
V-5
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Ketiga parameter tersebut (Persepsi SKPD, Hasil Studi EHRA & Pengolahan Data Sekunder) kemudian diberikan bobot sesuai dengan kesepakatan dari Pokja Sanitasi. Adapun bobot yang disepakati untuk kota palu adalah :
Data Sekunder Indeks Risiko Sanitasi - EHRA Persepsi SKPD
Air Limbah 25% 40% 35%
Sampah 25% 40% 35%
Drainase 35% 40% 25%
Dari hasil penilaian tersebut, maka diperoleh hasil mengenai kelurahan – kelurahan yang memiliki resiko sanitasi, yang bisa di plot ke dalam peta resiko sanitasi untuk Kota Palu.
V-6
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Peta 5.1: Peta Area Berisiko sanitasi air limbah domestik\
V-7
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Peta 5.2: Peta Area Berisiko Sanitasi Persampahan
V-8
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Peta 5.3: Peta Area Berisiko Sanitasi Drainase Perkotaan
V-9
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Untuk lebih jelasnya area-area beresiko sanitasi yang dihasilkan kemudian dipilah sesuai dengan elemen sanitasi dan ditampilkan hanya kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam kategori kelurahan yang beresiko tinggi (resiko 3 dan resiko 4). Tabel 5.1: Area berisiko sanitasi Air Limbah Domestik No
Area Berisiko*)
1.
Risiko 4
Wilayah prioritas Air Limbah Kelurahan Ujuna Kelurahan Balaroa Kelurahan Lere Kelurahan Lolu Utara Kelurahan Besusu Barat Kelurahan Layana Indah Kelurahan Taipa
2.
Risiko 3
Kelurahan Baru Kelurahan Silae Kelurahan Kabonena Kelurahan Tawanjuka Kelurahan Petobo Kelurahan Lolu Selatan Kelurahan Kawatuna Kelurahan Tondo Kelurahan Tanamodindi Kelurahan Talise Kelurahan Panau Kelurahan Pantoloan Boya
Sumber : Instrumen Profil Sanitasi & perhitungan Pokja Sanitasi
Dari tabel diatas terlihat, untuk air limbah sebanyak tujuh (7) kelurahan termasuk wilayah dengan resiko sangat tinggi, dan sebanyak 12 kelurahan termasuk dalam wilayah dengan resiko tinggi. Tabel 5.2: Area berisiko sanitasi Persampahan No
Area Berisiko*)
Wilayah prioritas Persampahan
1.
Risiko 4
Kelurahan Pantoloan Boya
2.
Risiko 3
Kelurahan Watusampu Kelurahan Birobuli Utara Kelurahan Petobo Kelurahan Kawatuna Kelurahan Mamboro Kelurahan Panau
Sumber : Instrumen Profil Sanitasi & perhitungan Pokja Sanitasi
V - 10
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu
Dari tabel diatas terlihat, untuk sektor persampahan di Kota Palu, hanya 1 kelurahan yang termasuk dalam area dengan resiko sangat tinggi. Sedangkan 6 Kelurahan masuk dalam kategori area resiko tinggi. Tabel 5.3: Area berisiko sanitasi Drainase No 1.
Area Berisiko*) Risiko 4
Wilayah prioritas Drainase Kelurahan Besusu Barat Kelurahan Tanamodindi Kelurahan Talise
2.
Risiko 3
Kelurahan Watusampu Kelurahan Petobo Kelurahan Tatura Utara Kelurahan Lolu Utara Kelurahan Lolu Selatan Kelurahan Tondo
Dari tabel diatas terlihat, untuk sektor drainase di Kota Palu, terdapat 3 kelurahan yang termasuk dalam area dengan resiko sangat tinggi. Sedangkan 6 Kelurahan masuk dalam kategori area resiko tinggi.
V - 11