Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu: Menurut Jay Helzer dan Barry Render
manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Menurut Pangestu Subagyo manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakuakn secara efisien. Menurut Edy Herjanto manajemen oprasi adalah suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi– fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi: a. Jenis barang yang diproduksi b. Kualitas barang c. Jumlah barang d. Bahan baku Pengendalian produksi Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Menyusun perencanaan b. Membuat penjadwalan kerja c. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan. Pengawasan produksi Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi : a. Menetapkan kualitas b. Menetapkan standar barang c. Pelaksanaan produksi yang tepat waktU
Perkembangan manajemen produksi Faktor utama agar manajemen produksi bisa berjalan
dengan baik adalah adanya pembagian kerja atau division of labour. (Artinya, seorang manajer produksi harus bisa membagi tugas kepada anggota timnya untuk yang sesuai dengan keahlian dan kelebihan masing-masing agar proses produksi bisa berjalan dengan efektif dan efisien) Faktor kedua yang bisa membuat manajemen produksi berkembang dengan pesat adalah revolusi industri. (Maksud dari revolusi industri dalam hal ini bukanlah pergantian mata pencaharian utama sebagai petani diganti dengan bekerja di pabrik)
Revolusi industri indikasinya bisa dilihat : Penggunaan mesin semakin banyak Efisiensi produksi batu bara sebagai bahan bakar, dan
besi serta baja sebagai bahan utama Pembangunan infrastruktur semakin berkembang seperti jalur kereta api, alat transportasi, jaringan komunikasi, dan pasokan listrik yang memadai Meluasnya sistem perbankan dan pengkreditan untuk menjangkau masyarakat daerah yang membutuhkan modal untuk mengembangkan produksinya.
Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional
RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
Klasifikasi Garis Besar Transformasi Produksi Transformasi pabrikasi
yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
PROSES PRODUKSI Proses produksi
adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan.
Jenis Proses Produksi
Lokasi dan Lay Out Pabrik Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting,
karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik : Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat. > Kedekatan dengan pasar. > Tenaga kerja. > Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok. > Fasilitas dan biaya transportasi. > Sumber daya alam lainnya. Faktor sekunder: > Harga tanah. > Dominasi masyarakat. > Peraturan tenaga kerja. > Rencana tata ruang. > Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing. > Tingkat pajak. > Cuaca atau iklim. > Keamanan > Peraturan lingkungan hidup
Tahap Pemilihan Lokasi Pabrik Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah
yang akan dipilih. Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik. Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.