1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang dilaksanakan seumur hidup. Pendidikan ini harus terus dilaksanakan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, karena tanpa pendidikan tidak akan ada perpindahan ilmu pengetahuan serta nila-nilai dan norma sosial dari generasi tua ke generasi muda. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi untuk membentuk manusia agar menjadi manusia yang sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya. Pendidikan dapat dilaksanakan sebagai suatu upaya memperoleh kemampuan dan pengalaman serta perubahan dalam dirinya agar bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan yang dialami bukan hanya pengetahuan melainkan perubahan dari tingkah laku. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pendidikan siswa diberi bekal pengetahuan dalam suatu bidang tertentu yang dapat memberikan dampak positif untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Untuk mencapai tujuan pendidikan di SD, maka siswa harus dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan dasar yang memadai. Salah satu keterampilan yang diajarkan di SD adalah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan bahasa dengan sopan dan santun sesuai adat istiadat suatu daerah baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa di SD telah menjadi satu kesatuan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan 1
2 berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia sesuai dengan standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menurut Zulela (2013: 4) yaitu agar siswa mampu berkomunikasi secara efektif sesuai etika yang berlaku, menghargai bahasa sebagai alat pemersatu bangsa, menggunakan bahasa secara tepat dan benar serta meningkatkan intelektual. Pembelajaran bahasa di SD mencakup empat aspek. Menurut Tarigan (2008: 1) empat aspek keterampilan yang diterima siswa SD dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan menggunakan bahasa lisan. Sedangkan keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan dalam menggunakan bahasa tulis. Keterampilan dalam berbahasa Indonesia harus disampaikan dengan urutan yang teratur mulai dari keterampilan menyimak, dilanjutkan ke keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan yang terakhir keterampilan menulis. Keterampilan berbahasa yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis, khususnya keterampilan menulis puisi. Tarigan (2008: 3) mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Nurjamal, Sumirat, & Darwis (2014: 69) menjelaskan bahwa menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam dalam mengemukakan gagasan, perasaan dan pikiran kepada orang lain dengan menggunakan media tulis. Menulis juga dianggap sebagai suatu keterampilan yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis antara lain untuk menceritakan sesuatu, memberikan petunjuk, menjelaskan sesuatu, meyakinkan dan untuk merangkum. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan pendidikan
3 dan kehidupan masyarakat karena dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu melalui tulisan siswa dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitasnya. Nur’aini (2008: 30) menyebutkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keterampilan menulis puisi pada dasarnya adalah keterampilan dalam merangkum atau menyusun katakata indah sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Peran guru salah satunya menjadi fasilitator. Guru memberi penekanan pada kegiatan pembelajaran, bagaimanakah seharusnya kegiatan pembelajaran dilakukan agar tercipta suasana pembelajaran aktif dan bermakna tanpa mengubah unsur pokok materi pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa dengan baik sehingga hasilnya pun akan meningkat. Dalam hal ini salah satu cara yang dilakukan guru agar hasil keterampilan menulis puisi meningkat yaitu dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta membuat kegiatan belajar semakin bermakna. Pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan bermakna akan memberi pengalaman belajar yang sesungguhnya karena pengalaman tersebut diperoleh dari hasil pemahaman dan sesuai karakteristik siswa tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V, pada hari Senin 2 November 2015, menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen secara keseluruhan masih tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan nilai ulangan harian siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis khususnya nilai menulis puisi dari 15 siswa belum semuanya mencapai nilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Terdapat 5 siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal atau sekitar 33,33 % dan terdapat 10 siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal atau sekitar 66,67 % dari jumlah siswa keseluruhan. Rata-rata nilai siswa kelas V SDN Candiwulan yaitu 63,66. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pendekatan konvensional masih
4 mendominasi pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat pada guru yang menimbulkan kebosanan bagi siswa, siswa hanya sebagai objek belajar sehingga siswa pasif dan hasil belajar tidak optimal, model pembelajaran yang kurang sesuai, dan tidak adanya penggunaan media secara maksimal yang dapat memudahkan dan merangsang siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran keterampilan menulis puisi di SDN Candiwulan agar kualitas pembelajaran keterampilan menulis puisi di SD tersebut dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi meningkat yaitu dengan menerapkan model dan media yang menarik, sesuai tujuan kurikulum, standar kompetensi mata pelajaran, karakteristik siswa, dan tingkat perkembangan siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan perbaikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis puisi dengan menerapkan model dan media pembelajaran inovatif yang dapat mengaktifkan siswa yaitu model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yang tepat diterapkan pada pelajaran Bahasa Indonesia di SD dengan berbantu media gambar peristiwa. (Slavin, 2005: 200) menjelaskan bahwa model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) merupakan program komprehensif untuk membaca, menulis, dan seni berbahasa yang biasa digunakan pada kelas tinggi di sekolah dasar. Pembelajaran menerapkan model CIRC merupakan model pembelajaran yang mengajarkan membaca dan menulis siswa di sekolah dengan cara siswa ditugaskan untuk belajar tim atau kelompok dengan serangkaian kegiatan yang meliputi instruksi guru tentang keterampilan membaca dan menulis, praktik, prapenilaian, dan kuis. Huda (2013: 221) menyebutkan bahwa dalam pembelajaran CIRC, setiap siswa bertanggungjawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep
dan
menyelesaikan
tugas
sehingga
terbentuk
pemahaman
dan
pengalaman belajar yang bermakna. Agar pembelajaran lebih menarik dan menjadikan siswa mudah dalam menerima informasi dari guru maka perlu adanya suatu media. Arsyad (2011: 3)
5 menjelaskan bahwa media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media atau alat peraga akan memudahkan guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran, selain itu media juga dapat memberikan daya tarik terhadap siswa untuk memperhatikan dan memahami materi, sehingga siswa akan lebih mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan guru. Arsyad (2011: 113) memberikan penjelasan bahwa media gambar merupakan media yang digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Media yang akan digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi yaitu media gambar peristiwa yang merupakan pengembangan dari media gambar. Pradana (2012) mengemukakan bahwa media gambar peristiwa adalah media berupa gambar sebuah peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan manusia. Ekasari (2014: 2) menjelaskan bahwa penggunaan media gambar peristiwa yang terdapat surat kabar ini dapat membantu mengkonkretkan objek menulis puisi. Dengan demikian, siswa lebih terbantu dalam memperoleh ide-ide dalam berimajinasi dan selanjutnya menuangkan ide-ide dan gagasannya dalam bentuk puisi yang bersumber dari gambar tersebut. Peneliti memilih untuk menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa pada siswa kelas V SDN Candiwulan karena perpaduan model dengan media tersebut dapat mengaktifkan siswa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi sesuai dengan karakteristik, dan perkembangan siswa kelas V SD. Model dan media tersebut dapat membuat siswa termotivasi untuk saling bekerja sama satu sama lain dalam kegiatan pembelajaran, siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok, siswa saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang bermakna sehingga siswa akan menganggap Bahasa Indonesia bukan lagi pelajaran yang sulit dan membosankan, dipadukan dengan media gambar peristiwa yang dapat membantu siswa untuk menghadirkan objek menulis puisi, memberikan daya tarik siswa, mampu merangsang kreativitas siswa dalam memperoleh ide dan merangsang siswa pada suatu peristiwa yang bersumber dari gambar tersebut,
6 sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurmala (2014: 5) yang mengemukakan bahwa penerapan model CIRC dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Selain itu penelitian Ekasari (2014: 8) juga menunjukkan bahwa media gambar peristiwa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Berdasarkan latar belakang permasalahan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan dan penelitian relevan, maka peneliti termotivasi untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul penelitian “Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016? 2. Apakah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016? 3. Apa kendala dan solusi penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016.
7 2. Meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016. 3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016.
D. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas V SDN Candiwulan dan dapat memberikan informasi yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dalam kajian yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini memberikan acuan program pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model CIRC dengan media gambar peristiwa untuk menanggulangi kurang bermaknanya pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016. 2) Menambah pengalaman yang dapat menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti. b. Bagi Siswa Penelitian
ini
diharapkan
memberikan
manfaat
untuk
meningkatkan semangat, keaktifan belajar siswa, dan memudahkan siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD.
8 c. Bagi Guru 1) Memberikan masukan pada guru agar meningkatkan kreativitas dalam mengajar. 2) Memberikan alternatif pilihan dalam menentukan model dan media pembelajaran yang efektif dan inovatif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. 3) Menginspirasi guru untuk memilih dan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa sehingga dapat memaksimalkan guru dalam mengajar dan meningkatkan keterampilan menulis puisi. d. Bagi Sekolah 1) Dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang biasa dilihat dari hasil belajar dan lulusan yang memiliki kompetensi berbeda-beda. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang efektif pada kegiatan belajar mengajar di sekolah demi menciptakan lulusan yang berkompeten sehingga dapat memberi kontribusi dalam memajukan kualitas pendidikan.