JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib
07 Agustus 2016
Tahun VII – No. 31
Berbahagialah Orang yang Murah Hati
Sharing Iman Hari Orang Muda Sedunia di Krakow, Polandia
Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Kutipan Injil inilah (Mat 5:7) yang menjadi tagline dari kegiatan akbar, Hari Orang Muda Sedunia, atau yang dikenal dengan World Youth Day (WYD). Kegiatan rohani anak muda Katolik sedunia yang diadakan tiga tahun sekali, kini diselenggarakan di Polandia, negara asal St. Yohanes Paulus II dan dan St. Faustina. Pastinya, Polandia menjadi tempat yang tepat untuk merefleksikan kembali pengalaman kemurahan hati Allah kepada manusia seturut gema Tahun Luar Biasa Kerahiman Allah. Ada jutaan anak muda Katolik yang berkumpul dari berbagai negara. Dan, tak kalah pula, ratusan anak muda Katolik Indoensia pun, terlibat di dalamnya. Kurang lebih ada sekitar 250-an anak muda Katolik Indonesia. Kami pendampingi sebagian dari mereka untuk mengikuti rangkaian acara WYD. Perjalanan menuju Polandia dan mengikuti kegiatan WYD ini -1-
adalah sebuah perjalanan rohani yang luar biasa dengan didampingi oleh Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Ketapang) dan lima orang imam diosesan dari berbagai keuskupan. Perjalanan rombongan Indonesia yang kami dampingi untuk WYD ini dimulai pada tanggal 19 Juli—2 Agustus 2016. Waktu yang pastinya tidak singkat. Selama dua minggu, kami semua berdinamika dalam satu iman akan Yesus Kristus dalam komunitas yang berbeda budaya. Pengalaman Kemurahan Hati Allah Secara singkat, kegiatan WYD ini dibagi menjadi dua bagian besar, yakni DID (Days in Diocese) dan WYD (World Youth Day). Minggu pertama di Poladia, kami mengikuti kegiatan DID (Days in Diocese). Kami tinggal di sebuah paroki di pinggiran kota Warsawa, ibukota Polandia. Kami berdinamika dengan ornag muda Katolik di sana. Di sini, kami mengalami kemurahan hati Allah yang begitu nyata. Mereka begitu ramah menyambut kami, bahkan menjemput kami sedari kami tiba di bandara. Tak ayal, kami juga disambut oleh Para pastor paroki dan segenap umat beriman. Lalu, kami dibagi untuk tinggal di rumah keluarga-keluarga Polandia. Nyatanya, tidak banyak dari keluarga yang kami tinggali itu mampu berbahasa Inggris. Mereka cenderung bisa berbahasa Polandia, Jerman, dan Rusia. Sempat beberapa kawan mengalami kesulitan berkomnikasi. Tetapi, bahasa kemurahan hati itu melampaui semua bahasa. Ada saja cara berkomunikasi yang diupayakan sehingga bisa saling memahami dengan murah hati. Pengalaman kemurahan hati itu juga nyata dalam perjalanan beberapa hari di kota Warsawa. Kami diperkenalkan dengan budaya dan sejarah Polandia. Kami pun juga memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada mereka. Tak lupa pula, kami juga senantiasa disegarkan secara rohani dengan Perayaan ekaristi. Memang, sempat ada kesulitan bahasa dalam merayakan ekaristi, namun di sini kami merasa begitu bangga dengan iman Katolik. Gereja merayakan ekaristi yang sama di seluruh dunia dengan iman yang sama. Hal inilah yang membantu kami untuk memahami dan menghayati ekaristi secara istimewa. Peziarahan Kemurahan Hati Usai DID, kami bersama-sama pindah kota, dari Warsawa menuju Krakow. Di Krakow-lah, rangkaian acara WYD dilangsungkan. Dalam perjalanan, kami makin menyadari betapa baiknya Tuhan Allah. Kami merasa begitu istimewa karena kami akan tinggal tidak di Krakow, tetapi di Wadowice, sebuah kota kecil di barat daya kota Krakow. Pastinya, kita semua tahu, kota apakah Wadowice itu. Kota ini adalah tempat lahir dan bertumbuhnya St. Yohanes Paulus II. Dari Krakow, kami menempuh perjalanan selama 2 jam. Bahagia, kami bisa berdoa di Gereja, tempat St. Yohanes Paulus II dibaptis, menerima komuni pertama, dan krisma. Kami bisa berkunjung ke rumah St. Yohanes Paulus II. Dan, yang istimewa -2-
bahwa kami bisa berjumpa bersama dengan umat beriman di kota ini dan juga berbagai anak muda dari negara lain. TIap hari kami harus menempuh perjalanan dari Wadowice ke Krakow untuk mengikuti kegiatan WYD yang beragam; mulai dari katekese, doa kerahiman Allah, mengunjungi tempat rohani, merayakan ekaristi, dan jalan salib. Rangkaian kegiatan disusun dengan begitu indahnya, sehingga kami semua makin merasakan kemurahan hati Allah. Rangkaian acara ini berpuncak pada malam vigili. Kami masuk dalam sebuah pengalaman rohani layaknya para rasul dan juga umat Israel menantikan Tuhan Allah dan Kristus yang bangkit. Kami berjalan berbondongbondong sejauh lebih kurang 15 kilo meter menuju satu lapangan besar bernama Campus Misericordiae, di mana esok harinya diselenggarakan perayaan ekaristi puncak yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Perjalanan yang tidak singkat ini sungguh memberikan refleksi yang luar biasa tentang harapan dan kemurahan hati. Terik matahari membakar diri kami semua dan membuat letih kami berjalan. Tak jarang beberapa dari kami, kakinya sudah mulai cedera, entah melepuh ataupun terkilir. Tetapi, kami semua tetap berjalan. Dalam perjalanan, solidaritas dan kemurahan hati satu dengan yang lain tampak. Ada rekan yang berbagi minuman, ada yang menanti yang berjalan pelan, ada yang terus berkomunikasi dan menyemangati, dan berbagai kegiatan lain. Semuanya berpengharapan yang sama, yakni ingin berjumpa dengan Yesus Kristus yang bangkit dalam ekaristi puncak. Ketika memasuki perkampungan, wajah murah hati kembali tampak. Banyak warga yang menawarkan air minum, makanan, dan tempat singgah. Bahkan, ada satu tulisan besar, “tinggal 4 kilometer lagi. Tuhan memberkati”. Kata-kata itu menjadi penyegaran bagi kami semua, para peziarah untuk berjumpa dan memuliakan nama Tuhan. Setibanya di lokasi, kami berdoa adorasi bersama. Setelahnya, kami berdinamika bersama dengan berbagai hiburan nyanyian rohani sebelum akhirnya kami tidur beratapkan langit berjuta bintang di langit, beralaskan matras dan sleeping bag. Kebersamaan di malam penantian ini menjadi pengalaman iman penuh syukur. Perutusan: Menjadi Murah Hati Yang dinanti-nantikan tiba, yakni perayaan ekaristi syukur bersama Bapa Paus. Suasananya sangat meriah sekali. Di tengah jutaan anak muda Katolik sedunia, Paus Fransiskus berkeliling dan memberi berkat kepada kami semua sebelum memimpin ekaristi. Tampak sekali kekudusan dari pribadi istimewa ini; bukan hanya kata-kata bijaksananya, tetapi teladan kesalehan hidupnya sungguh terasa. -3-
Dalam perayaan ekaristi, Bapa Paus memberikan nasihat rohani kepada sekian banyak anak muda Katolik. Bacaan Injil hari minggu itu adalah kisah tentang Zakheus. Paus melihat bahwa pengalaman iman dan peziarahan dalam WYD ini merupakan sebuah perjalanan untuk berjumpa dan bersekutu dengan begitu banyak anak muda sedunia dan Kristus sendiri. Perjumpaan itu membawa perubahan seperti Zakheus yang berjumpa dengan Yesus Kristus. Paus menyoroti adanya tiga hal khas dari pengalaman Zakheus. Pertama, Zakheus menegaskan identitas kita, juga anak muda, untuk mencari Tuhan. Zakheus berjalan mendahului yang lain dan naik pohon agar dapat melihat Yesus. Kedua, kita semua adalah anak-Nya yang terkasih. Orang muda begitu berharga di mata Allah dan anak-Nya yang terkasih. Ketiga, kasih Allah menjangkau semua orang; tanpa pandang bulu. Ia menerbitkan matahari untuk semua orang. Di sini, Bapa Paus kemudian mengajak kaum muda untuk masuk ke dalam hati-Nya seperti Yesus yang meminta Zakheus masuk ke rumahnya. Datang kepada Yesus dan membuka hati kepada Yesus adalah pintu masuk kita semakin mengenali kemurahan hati Allah dan kemudian bisa menjadi seperti Allah yang murah hati. Dan, inilah perutusan Paus Fransiskus kepada kaum muda sedunia. Kita semua, juga anak muda, adalah anak-anak-Nya yang terkasih. Mereka diutus untuk berbagi kemurahan hati Allah dan mewartakannya di mana pun mereka berada sembari menantikan saat berikutnya berjumpa kembali dalam World Youth Day 2019 di Panama. Ditulis oleh Rm Anton Baur, Pr
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 1. Gerakan Rohani Pekan Pertama Agustus & September Adorasi, Rekoleksi, Novena, Amal Kasih* 7 Agustus 2016, Minggu Amal Kasih*. Rekoleksi 17 Agustus 2016.Pukul 19.00.Kerahiman Allah dalam Dunia OMK dan Mahasiswa. Tema: “DALAM KERAHIMAN ALLAH, MENJADI ORANG MUDA KATOLIK YANG KREATIF DAN BERGUNA BAGI BANGSA” Pembicara: 1. RD. Antonius Haryanto, Komisi Kepemudaan KWI. 2. Arswendo Atmowiloto, Budayawan. Moderator: Albert Kuhon, Jurnalis senior. Rekoleksi 3 September 2016. Kerahiman Allah dalam Kehidupan Anak Sekolah dan Remaja. *Amal Kasih dinyatakan dalam amplop putih, tersedia di pintu Gereja.
2. Sakramen Tobat (Mohon Partisipasi Umat) 11 Agustus 2016 di Wilayah V, pkl. 19.00 – 22.00 Tempat: Rumah Bp. Agung dan Ibu Ester (Ketua lingkungan Agatha) Kav. Rawa Blubuk, Graha Bintaro no. 41 Rt.04/01 Pondok Kacang Barat. Mohon partisipasi umat di wilayah V untuk dapat mengikuti acara tersebut 8 September 2016 di Wilayah 5, pkl. 19.00 – 22.00.* * Bila ada perubahan akan diberitahukan
3. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta. -4-
SOSIAL MASYARAKAT
Budaya Memperkaya Agama, Agama Memperindah Budaya Halal Bi Halal Para Tokoh Lintas Agama di Tangsel
Selasa, 19 Juli 2016 lalu, para tokoh dan umat berbagai agama berkumpul di Aula Kemenag, Tangsel merayakan Halal Bi Halal. Acara dibuka oleh Wakil Walikota Tangsel, H. Benyamin Dafnie. Seraya mengucapkan terima kasih atas kehadiran umat berbagai agama, Pak Ben memaparkan posisi Tangsel secara geografis, yang menjadikannya kawasan majemuk dengan beragam etnik, budaya dan agama. “Oleh karena itu keberagaman ini harus kita jaga sebagai aset kita bersama,” demikian ungkapnya. Pak Ben juga meminta perhatian para tokoh agama akan tren budaya modern yang membuat manusia semakin individualistik dan hanya memikirkan diri sendiri. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bertajuk “Budaya Memperkaya Agama, Agama Memperindah Budaya”. Dr. Media Zainal Bahri (dosen UIN Syarif Hidayatulah) mengawali diskusi dengan mengangkat peran budaya lokal dalam kehidupan beragama di Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana Wali Songo menggunakan tradisi dan budaya lokal sehingga tetap terjaga harmoni di antara pemeluk Islam, Buddha dan Hindu. Dr. Media juga mencontohkan bagaimana Gereja Katolik beradaptasi dengan budaya lokal, seperti sebutan “Romo” untuk Pastor. Dr. Media juga mengangkat disertasi Pater Boelaars, bagaimana Indonesianisasi dalam Gereja Katolik. Namun, adaptasi ini bukanlah proses yang mudah. Karena masih ada yang ingin mencampuradukkan antara ajaran agama dengan tradisi tempat asal muasal agama itu lahir. “Adaptasi ini bukanlah mencampuradukkan dogma dengan budaya, tetapi bagaimana mengakomodasi kearifan lokal yang sesuai dengan nilai-nilai agama,” ujar Dr. Media. Romo Alphonsus Setya Gunawan, menjadi pembicara berikutnya, yang mengangkat topik “Inkulturasi dalam Gereja Katolik”. Romo Gun menyampaikan, Gereja Katolik mengakui keberadaan budaya-budaya karena Gereja Katolik mempercayai Allah juga hadir dan bekerja melalui budaya-budaya yang ada. Salah satu contoh yang paling mudah dilihat bagaimana Gereja Katolik beradaptasi adalah dari bentuk bangunan gereja yang menyerupai rumah adat ataupun -5-
kesenian lokal yang digunakan dalam misa. Romo Gun menjelaskan bahwa banyak cerita dalam pewayangan yang selaras dengan ajaran Katolik tentang perbuatan baik dan jahat. Romo Gun, juga menceritakan sebelum Konsili Vatikan II, ibadat misa selalu menggunakan bahasa Latin. Spontan Ustad Rojak, yang menjadi moderator meminta Romo Gun mencontohkan bahasa Latin dalam ibadat. Romo Gun pun memberikan contoh dan menerjemahkannya dalam Bahasa Indonesia yang keduanya memiliki makna yang sama. Pembicara lain yang tak kalah menarik adalah Bhikkhu Dhammasubho Mahathera. Ia menceritakan pengalamannya diundang oleh Paus Benediktus XVI pada 2012 dan bagaimana Bapa Suci menyapa para pemuka berbagai agama dengan sebutan, “para sahabatku”. Dalam kondisi fisik Bapa Suci yang tidak memungkinkan, Bhikku Dhammasubho melihat bagaimana kesungguhan Bapa Suci ingin membangun tali jiwa dan bersahabat dengan semua agama. Acara diakhiri dengan silaturahmi bersalam-salaman antara para tokoh lintas agama dengan hadirin dari berbagai agama, termasuk teman-teman perwakilan dari enam paroki di Tangsel (Tim SosMas).
OMK DAYS 2016 – “The Spirit of God” Dalam rangka memperingati ulang tahun St. Maria Regina keenam, Panitia HUT SanMaRe berkerjasama dengan OMK SanMaRe mengadakan kegiatan: 1) Olahraga Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: Futsal (24 & 31 Juli) Instagram: @omksanmare Tenis Meja (6 & 7 Agustus) Tasya Kusuma: 081290631696 Badminton (23, 30 Juli & 6, 13 Agustus) Gowes Sehat (30 Juli) Informasi dan pendaftaran: Stefanie – 081289951170 2) Seni Lomba Fotografi (selama rangkaian HUT SanMaRe/OMK Days) Lomba Mural (13 Agustus) Informasi dan pendaftaran: Morla – 081316155595 3) Entrepreneurship Day Info stand: Thalia – 081311332763
-6-
JADWAL LITURGI HARI RAYA SANTA MARIA DIANGKAT KE HARI MINGGU BIASA XXI, 21 Agustus SURGA, 14 Agustus Bacaan: Yes. 66:18-21; Mzm. 117:1,2; Ul: Mrk. 16:15; Ibr. 12:5-7,11-13; Luk. 13:22-30 Bacaan: Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab; Mzm. 45:10c-12,16; Ul:10d; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56 Saran Lagu: PS 323, 428, 616, 617, 618, 622 (bait 1-2,4-5), 619, 692, 827, 952 Saran Lagu: PS 625, 633, 634, 637, 641, 674, 675, 861, 953 Sabtu, 13 Agustus, pukul 17.00
Sabtu, 20 Agustus, pukul 17.00
Koor dan Tatib: WILAYAH 6 Lektor: Marta Francisca / Chresentia Flavia D Pemazmur: Margaretha Sandy Putra/i Altar: Antonius Totonafo Harefa, Bernadette Nathania Sukieche, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br. M, Estherania N, Immanuel Xestopongiamura, Maria Carolina Itu Leba, Benedict Matthew Sukieche, Maria Carmelita Ome Leba Prodiakon: Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan
Koor dan Tatib: WILAYAH 2 Lektor: K.F. Nurhasti / Agnesia Nanik Hartini Putra/i Altar: P. Kayla Putri Cahyono, Y. Purba Sangga Becik, A. Arindra Sarwonawadya, A. Ashley Soetardi, Th. Avila Revabelle Maharani, A. Kevin Bagasksatria, C. Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi Prodiakon: Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi
Minggu, 14 Agustus, pukul 06.30
Minggu, 21 Agustus, pukul 06.30
Koor dan Tatib: WILAYAH 7 Lektor: Cicilia Nina/ Christoporus Saras Damai Susetyo Pemazmur: Hari Sujatmoko Putra/i Altar: Marian Kinarkinanti Aditya, Renata Majandra Aditya, Maximillian Guido Yosa Adiyatma, Valentinus Ayodya Koesyudawisama, Claudia Michelle Ivane, Petrus Jason Bhaskara, Elisabeth Anggitasari Hartawan Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Maryono Suwargo
Koor dan Tatib: WILAYAH 3 Lektor: Boyke Indrasakti Aveanti / Laetitia Devayanti Putra/i Altar: Robertus Darren Radyan, Timotius Gerwyn, Joety Johannes Aaron Bongku, Margaretha Velicia, Aurelia Anindita Herputri, Michael Rama Aviandri Santoso, Marcus Aurelius Brehatamaja D.D., Genoveva Audrey Divavolney D., K. Sari Kusuma Dewi Mursito, E. Novadiana Kurniasavitri, Jose Marie Pareira, Matthew James Pareira Prodiakon: Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati
Minggu, 14 Agustus, pukul 09.00
Minggu, 21 Agustus, pukul 09.00 Koor dan Tatib: WILAYAH 5
Koor dan Tatib: WILAYAH 8 Lektor: Seto Adi W. / Boyke Indrasakti Aveanti Pemazmur: Yuli Putra/i Altar: Th. Carissa Indurasmi, Nathanel Eldrian Rumawas, T. Alana Dewi, M. Abhiseka Pramono, Helena Amithya da Rato, Santos Ferdinand Tambunan, J. Nadia Agustin, P. Winton Fernandes, M. David Christopher, G. Nathaniel Orion
Lektor: Maria Linda Sulistyo / Lidya K. Marlyan Putra/i Altar: Jessica Nadia Agustin, Theresia Carissa Indurasmi, Nathanael Eldrian Ramawas, Teresa Alana Dewi, Helena Amithya da Rato, Mikhael Abhiseka Pramono, Dylan Alexander Christanto, Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Paulus Winton Fernandes Tambunan Prodiakon:, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, -7-
Prodiakon: Romualdus Ponidjan, Saras Damai Susetyo, I. Y. Supriyanto, Y. F. Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto, Anna Retno Hapsari, Josz Juswanto, FX Andri, Probel Gultom, Johanes Sumardi, Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan, Th. Erwin Kurniawan, Y. Budi Purwanto, Y. T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Joachim Sulistyo, Gregorius Suyanto Utomo
Donanta Octaviardi, Noegroho Tjiptorahardjo, Antonius E. Nelwan, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ignatius Sudarmadi, Adrianus Nggala, George Pangemanan, Andreas FK, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Agung Wahyu Wibowo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi
Minggu, 14 Agustus, pukul 17.00
Minggu, 21 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: PS. SanMaRe & WILAYAH 4
Koor dan Tatib: WILAYAH 1 Lektor: Benedicta Gita Adinda/ Connita Yongkong Pemazmur: Destasia D. Asri Rosari Putra/i Altar: Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Fransisca Mariana Rasendrya Z., Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Brigitta Merlyn Bulu, Honoratus Pavel Galis Hening, Eudes Pendar Gandlewa Hening Prodiakon: H. Darno, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, A. Fadjar AS, Haryono Widarta, D. Bala Batti, Lily Irene Tantra
Lektor: Satrio Widodo / Adriana. P Putra/i Altar: Edward Verian Grasa Toda, Maximillian Ernesto Toda, Sergij Adyadira Riano, Veronika Agna Permatasari, Fridolin Oktafandy Rahardjo, M. Sheren Angela Asroyo, Felicia Safira Rahardjo, Fransisca Vannia Rahmadi, Laurentia Judith Vanessa Rahmadi, Brigitta Grace Simon Prodiakon: Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma
PENGUMUMAN 1. Kepada seluruh pengurus Dewan Paroki Harian, Koordinator Wilayah, Ketua Seksi, Ketua Lingkungan, Kepala Bagian dan Ketua Komunitas/ Kategorial, dimintakan kehadirannya dalam rapat pertanggungjawaban karya pelayanan dan kepengurusan Dewan Paroki Pleno Masa Bhakti 2013-2016 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 pukul 19.00 – 21.00 di Aula Gereja SanMaRe. 2. Mengundang seluruh petugas misa pk 17.00 untuk mengikuti gladi resik misa HUT SanMaRe yang akan diadakan pada Sabtu, 13 Agustus pukul 19.00 setelah misa sore tempat di gedung Gereja SanMaRe 3. Baptisan bayi akan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2016, penyuluhan baptis bayi pada tanggal 7 Agustus 2016. Formulir pendaftaran dapat diambil di Sekretariat SanMaRe 4. Pendaftaran Putra Putri Altar baru dibuka dari tanggal 3 Juli s/d 14 Agustus 2016, tempat pendaftaran di depan aula SanMaRe setelah misa. 5. Telah dibuka kembali pendaftaran calon anggota Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) gelombang 5. Pendaftaran setiap selesai misa di depan aula atau menghubungi Kak Felix (087871738449) atau Ibu Hesti (085946302639). THSTHM adalah kegiatan rutin di bawah koordinasi Bina Iman Remaja SanMaRe untuk pembinaan mental dan iman melalui olah raga pencak silat. Latihan setiap hari Sabtu pukul 7 - 9 pagi di depan Aula SanMaRe atau di depan Goa Maria -8-