Iman Kepada Hari Akhir Refleksi Hidup Bagi Orang Muslim Sebagai muslim, apakah kamu percaya akan adanya hari akhir?? Hari akhir adalah hari berakhirnya seluruh kehidupan makhluk menuju kehidupan akherat, manusia akan mengalami beberapa proses, seperti alam barzah, yaumul ba as, yaumul masyar dan yaumul mizan. Untuk mengetahui lebih jelas, perhatikan pembahasan berikut!
Iman kepada hari akhir merupakan salah satu dari enam rukum iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Dengan meyakini adanya hari akhir, kita senantiasa berperilaku dalam kebaikan. Hari akhir merupakan sarana untuk menghantarkan manusia mendapatkan balasan secara adil tentang apa yang mereka telah lakukan ketika hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam surah AliImran Ayat 185 : Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk beriman kepada hari akhir dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir sebagaimana pembahasan berikut. A. PENGERTIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR Iman adalah keyakinan atau kepercayaan. Akhir atau akherat adalah alam setelah kehidupan dunia atau alam baka. Jadi, yang dimaksud dengan iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia yang fana ini. Manusia harus percaya bahwa pada suatu saat nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur.meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan hari kiamat terjadi, tetapi hari kiamat pasti akan tiba. Allah SWT berfirman dalam Surah Taha Ayat 15 : Artinya : Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Dalam surah muhammad ayat 18 Allah SWT menjelaskan tentang datangnya hari kiamat dengan toba-tiba sebagai berikut : Artinya : Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, Karena Sesungguhnya Telah datang tandatandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?
Hari kiamat (hari akhir) dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu bagian kecil dari kerusakan atau kematian yang terjadi dan dialami oleh manusia, seperti matinya seseorang, gempa bumi yang sangat dasyat, banjir dan bencana alam lainnya. 2. Kiamat kubra (kiamat besar), yaitu rusaknya atau hancurnya seluruh alam semesta tanpa terkecuali. Pada saat itu, semua yang ada di muka bumi hancur lebur bagaikan bulu yang berhambur-hamburan dan manusia seperti anai-anai yang bertebaran. B. DALIL NAGLI DAN AGLI TENTANG HARI AKHIR Dalil nagli adalah dasar untuk menguatkan suatu masalah atau pendapat berdasarkan alqur’an dan hadits, sedangkan dalil aqli berdasarkan pada akal manusia secara ilmiah. Diantara dalil nagli tentang hari akhir adalah sebagai berikut : Allah SWT berfirman dalam surah al-hajj ayat 7 : Artinya : Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. Dan Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah Ayat 62 : Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabii], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Menurut dalil aqli, dapat kita saksikan semua yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal (abadi). Dengan kata lain semua yang ada di muka bumi ini pasti akan mengalami kerusakan atau kehancuran, termasuk manusia. Begitu juga langin dan bumi beserta isinya. Hal itu disebabkan berkuranya gaya tarik planet ataupun satelit yang ada di angkasa. Dengan berkuranya keseimbangan tersebut, terjadilah benturan yang dasyat dan mengakibatkan kerusakan akan kehancuran dunia. Salah satu contoh peristiwa gempa bumi yang disusul sunami di wilayah Asia, terutama di Nagroe Aceh Darusalam (NAD) dan disekitarnya. Pada hari minggu pukul kurang lebih 08.00 pagi, 26 Desember 2004 tsunami menghancurkan sarana ataupun prasarana dan nyawa ratusan ribu orang dalam waktu yang sangat singkat. Itulah sebagai bukti secara akal bahwa dunia ini tidak ada yang kekal (abadi). C. GAMBARAN KEHIDUPAN HARI AKHIR Tidak ada seorangpun yang dapat menggambarkan betapa dasyatnya peristiwa hari akhir. Setelah hari akhir atau kiamat tiba, tidak adalagi kehidupan di dunia. Memasuki kehidupan pada hari akhir yang ditandai dengan tiupan sangkakala pertama oleh malaikat israfil, semua makhluk hidup yang ada dilangit dan dibumi akan mati dan alam semesta hancur lebur, kecuali makhluk yang dikehendaki oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar Ayat 68 : Artinya : Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Dari penjelasan ayat tersebut dapat diambil pengertian bahwa setelah malaikat Israfil meniup
sangkakala yang ke dua kalinya, semua makhluk yang bernyawa dari sejak zaman Nabi Adam sampai akhir zaman bangkit serentak menunggu putusannya masing-masing. Semua makhluk menuju alam akherat yang kekal dan abadi. D. KEHIDUPAN DI DUNIA YANG BERSIFAT SEMENTARA
Kehidupan manusia di dunia diibaratkan hanya sekedar singgah untuk minum saja dibandingkan dengan kehidupan diakherat kelak. Seorang muslim yang beriman harus memahami bahwa hidup di dunia ini bagaikan perantau atau musafir, artinya akan kembali ketempat tinggal yang sebenarnya (abadi) alam akherat. Oleh karena itu, manusia hidup di dunia harus dapat memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Sabda Nabi saw “dari Abdillah bin Umar berkata Rasulullah saw. Bersabda Abdullah berkata : Jadilah kamu hidup di dunia seperti kamu orang yang merantau atau orang yang sedang melewati jalan (menuju tempat tujuan/tempat tinggal)”. (HR Bukhari dari Ibnu Umar). Kehidupan di alam dunia yang bersifat sementara ini menjadi tolak ukur kebahagiaan manusia untuk menuju alam akherat, artinya ketikan manusia di dunia beriman dan bertakwa, maka mereka akan mendapatkan pahala dan surga. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 39 : Artinya : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombongrombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. E. KEJADIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HARI KIAMAT Kejadian yang berhungan dengan hari akhir juga harus diyakini kedatangannya karena peristiwa tersebut merupakan proses dari hari akhir yang pasti akan dialami manusia. Pada hari itu banyak peristiwa yang dialami oleh setiap manusia, seperti kesusahan, kepayahan dalam menerima keadilan Allah SWT, dan penderitaan yang amat sangat. Beberapa tahapan atau proses yang akan di hadapi manusia pada akhir kelak adalah sebagai berikut : 1. Alam barzakh Alam barzakh adalah batas alam dunia dengan alam akherat, disebut juga dengan alam kubur. Dengan kata lain, alam barzakh dapat dinamakan sebagai tempat sehingga manusia menuju alam akherat. Di dalam alam barzakh manusia mengalami masa peradilan yang sesungguhnya terhadap perbuatan mereka ketika di dunia. Bagi orang yang berbuat baik, meraka akan merasa nikmat di alam kubur. Sebaliknya, bagi orang yang selalu berbuat jahat akan merasakan siksa di dalam kubur. 2. Yaumul Ba’as Yaumul ba’as adalah hari di bangkitkan kembali semua makhluk hidup setelah mengalami kematian atau kebinasaan akibat peristiwa kiamat. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl Ayat 38 : Artinya : Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh:
“Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati”. (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, Pada waktu itu manusia dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan yang beraneka ragam tergantung pada amal perbuatanya ketika hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam surah AzZalzalah Ayat 6 : Artinya : Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. 3. Yaumul Masyar Pada masyar adalah suatu tempat yang sangat luas, sebagai tempat berkumpulnya semua manusia setelah bangkit dari alam kubur untuk menerima keputusan dari Allah SWT. Setelah mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan yang dikerjakannya ketika hidup di dunia. Yaumul masyar berarti hari berkumpulnya semua makhluk hidup termasuk manusia. Ditempat itulah manusia merasa sangat berat dan lama mnanti pengadilan dari Allah SWT. Satu riwayat mengatakan bahwa penantian pertanggungjawaban di ahadapan Allah SWT itu selama empat puluh tahun akhirat kemudian baru mulai dihisab. Sementara matahari sangat dekat jaraknya dengan kepala manusia sehingga manusia pada waktu itu bermandikan keringat yang membanjiri tubuhnya. Pada saat itulah orang tua tidak bisa menolong anaknya, si anakpun tidak dapat menolong anaknya apalagi orang lain, kecuali hanya amal ibadahnya masing-masing ketika hidup di dunia. Allah SWT Berfirman dalam surah Al-An’am Ayat 22: Artinya : Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu kami menghimpun mereka semuanya[464] Kemudian kami Berkata kepada orang-orang musyrik: “Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) kami?”. 4. Yaumul Hisab atau Mizan Hisab artinya perhitungan. Mizan artinya penimbangan. Yaumul hisab atau mizan adalah hari prhitungan dan penimbangan amal atau perbuatan manusia. Setelah selesai pemeriksaan dan perhitungan, amal perbuatan manusia akan ditimbang untuk diketahui secara pasti keberadaan amal baik buruknya. Penimbangan amal itu dilakukan seadiladilnya, tanpa ditambah atau dikurangi sedikitpun. Sekecil apapun kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Allah SWT berfirman dalam surah AlAnbiya’ Ayat 47 : Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan. 5. Surga dan Neraka Surga dan neraka adalah suatu tempat pembalasan bagi setiap orang. Bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, ia akan mendapat tempat di surga dan kenikmatan yang tak terhingga. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Intifar Ayat 13 : Arinya : Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, Adapun neraka adalah suatu tempat pembalasan bagi setiap orang yang ingkar atas perintah Allah SWT dan selalu berbuat dosa selama di dunia. Neraka adalah tempat yang sangat sengsara dan hina sehingga tidak dapat digambarkan dengan panca indra. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Bayyinah Ayat 6 : Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburukburuk makhluk. F. PEMBALASAN AMAL BAIK DAN BURUK Orang yang meyakini bahwa hari akhir itu pasti akan tiba, mereka akan mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Dimana semua perbuatannya tersebut akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Bagi orang yang bertakwa akan merasa tenang dalam menjalani hidup di dunia ataupun akherat. Sebaliknya, bagi orang yang berbuat dosa harus siap mendapatkan balasan dari Allah SWT baik di dunia maupun akherat. 1. Balasan Amal Baik Berbahagialah bagi orang yang beriman kepada allah swt. Serta banyak berbuat kebajikan (beramal shaleh) karena mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagian dan sejahtra serta penuh dengan kenikmatan surga. Allah SWT berfirman dalam surah Hud Ayat 108 : Artinya : Adapun orang-orang yang berbahagia, Maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. 2. Balasan Amal Buruk Adapun manusia yang selama hidup di dunia banyak melakukan perbuatan buruk dan tercela, bahkan dia Kafir kepada Allah SWT, maka mereka akan memperoleh kerugian dan kesengsaraan berupa adzab yang sangat pedih dan siksa neraka. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qaria’ah ayat 8-11 : Artinya : Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?, (yaitu) api yang sangat panas. G. FUNGSI IMAN KEPADA HARI AKHIR DALAM KEHIDUPAN Beriman kepada hari akhir akan memberikan nilai positif bagi kehidupan manusia, baik didunia taupun akherat. Adapun fungsi iman kepada hari akhir antara lain sebagai berikut : 1. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT Jalan manusiauntuk memperoleh pertolongan Allah SWT hanyalah dengan beribadah. Ibadah yang kita lakukan tidaknya hanya kepada Allah tetapi juga terhadap sesama manusia, seperti menolong orang, memberikan makan anak yatim, atau bertuturkata dengan baik karena pada dasarnya setiap perbuatan yang baik adalah ibadah. 2. Berusaha berperilaku baik Dengan beriman kepada hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilaku supaya tetap baik dilingkungan masyarakat. Karena perilaku baik berpengaruh pada pembalasan amal manusia di akherat. 3. Berani dalam membela kebenaraan dan rela berkorban Orang yang beriman kepada hari akhir memandang bahwa kehidupan di dunia ini adalah jalan untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akherat yang abadi. Oleh karena itu, orang tersebut todak akan ragu-ragu dalam membela kebenaran, bahkan rela berkorban dan mati syahid untuk mencapi ridha Allah. 4. Senantiasa minta ampun (istigfar) kepada Allah SWT Orang yang meyakini adanya kiamat yang akan dialami manusia, mereka segera bertobat kepada Allah SWT. Sebelum kiamat itu datang. Allah SWT, telah berjanji akan diampuni oleh Allah SWT, jika ia benar-benar bertobat dengan taubatan nasuha.