1
BENANG MERAH ANTAR AGAMA By AsmeyD YatateR S Pard
Hak cipta©,2012,pada Penulis
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara menggunakan mesin Fotocopy , tanpa seizin tertulis dari Penulis.
Cetakan pertama , Pebruari 2012
Diterbitkan oleh DNA d’New Age Setting Publishing Isi diluar Tanggung Jawab Percetakan
2
Kata Pengantar
Dewasa ini siapa yang berani mengatakan bahwa perbedaan tiada menciptakan masalah . Semua pasti mengatakan bahwa itu bisa terjadi bilamana ada pengawasan dan pengetatan atas perbedaan itu. Sangat sulitlah bila Perbedaan tiada diawasi dengan melekat, pastilah hal itu sangat mudah terbengkalai hingga menuju pertikaian yang berdarah-darah. Semua kita pasti masih teringat bagaimana kerusuhan Ambon pecah dimana antara Pemeluk Nasrani yang mayoritas menyerbu Komunitas Islam yang minoritas lalu masuklah bantuan bantuan dari orang-orang Islam luar Ambon untuk mengobarkan perang di dalamnya. Hal ini mirip seperti Bosnia yang diserbu Serbia lalu pecahlah perang dengan mengentalnya sentiment perbedaan Agama. Atas dasar keprihatinan itulah , Penulis merasa terpanggil untuk memberikan pencerahanpencerahan bagaiamana cara menyikapi keadaan tersebut agar kejadian serupa tiada terjadi secara berulang-ulang. Tidak hanya kejadian perang antar kelompok Agama bisa dicegah, semoga pula ,diharapkan dengan hadirnya buku ini , mampu pula 3
mencegah pertikaian antar sekte/ kelompok sesama agama dan kepercayaan. Buku ini memang pasti terasa masih jauh dari sempurna sehingga tentunya segala sapa dan masukan sangatlah diharap demi penyempurnaannya.Dan tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusi dari pihak-pihak yang tak bisa disebutkan satu per satu. Semoga buku ini mampu bersumbangsih di dalam pemahaman secara comprehensive sehingga segala permasalahan yang carut marut dalam penanganan kerusuhan antar agama di negeri ini dan juga di seluruh dunia bisa teratasi secara menyeluruh dan tepat sasaran dengan menjunjung tinggi harkat kemanusiaan yang penuh berketuhanan .
Hormat Kami,
AsmeyD YatateR S Pard
4
Daftar Isi : 1.
…4…
2.
… 15 …
3.
… 25 …
4.
… 30 …
5.
… 36 …
6.
… 45 …
Percikan Spiritualpertama, 1st ‘‘ia sebagai Agama yang pertama’’
Percikan Spiritual ke , 2nd – ‘‘ia sebagai Agama yang kedua’’ Percikan Spiritual ke, 3rd‘‘ia sebagai Agama yang ketiga’’
Percikan Spiritual ke, 4th‘‘ia sebagai Agama yang ke-empat’’
The Spiritual Law, 5th‘‘ia sebagai Agama yang kelima’’
Percikan Spiritual ke, 6th ; ‘‘ia sebagai Agama yang kedua’’ 5
7.
… 52 …
8.
… 52 …
9.
… 52 …
10.
… 52 …
Percikan Spiritual ke, 7th ; ‘‘ia sebagai Agama yang ketujuh’’
Percikan Spiritual ke, 8th ; ‘‘ia sebagai Agama yang kedelapan’’
Percikan Spiritual ke, 9th ; ‘‘ia sebagai Agama yang kesembilan’’
Percikan Spiritual ke, 10th ; ‘‘ia sebagai Agama yang kesepuluh’’
11.
Kesimpulan ;
… 52 …
6
BENANG MERAH ANTAR AGAMA -prakataMelihat Judul diatas serasa sungguh sangat melegakan ditengah-tengah kebingungan ummat atas hadirnya agama-agama yang berlainan. Semoga dengan hadirnya buku ini, bisa menambah wawasan kita atas maksud dan tujuan Agama yang berlain-lainan hadir di Bumi ini. Tidak perlulah lagi kita menjadi antipati atas segala perbedaan begitu kita sudah memahami maksud dan tujuan Allah menurunkan agama-agama yang berbeda. Sungguh sangat ironi memang.Di satu sisi ,Agama diperhadirkan untuk memperbaiki watak dan perilaku sebagai sumber pencerah kehidupan namun di sisi lain , ia dipakai sebagai alasan pembenar memusuhi dan menghabisi sesama manusia. Hanya semata dengan alasan perbedaan agama dan keyakinan. Betapa hal semacam ini , sudah seringkali terjadi baik dalam skala kecil , menengah ataupun besar. Agama justru berubah menjadi bak Monster yang menakutkan bagi peri-kehidupan berbangsa dan bernegara. Menjadilah kita bertanya, Mengapa semua ini terjadi adanya. Adakah yang salah terhadap agama tersebut ataukah kita yang salah namun kita tak menyadari kesalahan tersebut. Patutlah sekiranya 7
kita menyitir satu ayat dari Al Qur‘an yakni Qs Al Baqarah 12; Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orangorang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Atas ayat diatas, Jangan-jangan kitalah sendiri yang tersindir atas ayat-ayat tersebut dimana kita menjadi membabi-buta memaksakan kebenaran versi kita sendiri dengan penuh sadis dan kejam. Atau memang sudah menjadi jamak bagi keseluruhannya, baik si Penyerang maupun yang diserang sehingga mustahil sudah dicarikan titik temunya yang penuh perdamaian dan kedamaian . Berangkat dari fakta itulah, Si Penulis berharap untuk menyajikan tulisan ini agar menjadi wacana bersama bagaimana semestinya menyikapi segala perbedaan itu. Semoga dengan memahami benang merahnya, kita menjadi tersadar untuk tidak dengan mudahnya menghakimi dan menvonisi kesesatan bagi pemeluk agama/ kepercayaan orang lain. Dan kita menjadi tahu mengapa Agama-agama yang berbeda menjadi ada dan berlaku adanya pada kehidupan ini. Terlebih lagi , dengan hadirnya buku ini, kita sudah tidak merasa sendirian lagi sebagai pemangku Agama yang seolah-olah Agama kita sendirilah yang layak sebagai Agama yang benar , sedang Agama selainnya sebagai kesesatan semata. 8
Mari kita memulainya bahwa Sesungguhnya segala perbedaan itu muncul sebagai akibat percikan-percikan spiritual yang berbeda-beda sebagai ekspressi kesadaran keilahian yang benar – benar nyata adanya lalu diperlambangkanlah masing-masingnya dengan kehadiran agama yang berbeda-beda. Seperti Kita ingat kisah 5 orang buta yang disuruh untuk menggambarkan seekor Gajah. Begitu mereka memegang masing-masing bagian hewan itu secara berbeda-beda, maka penyaksian mereka atas Gajah serasa menjadi berlainan adanya. Ekspressi yang dinyatakannya itulah lalu oleh pengikutnya dijadikan sebagai Agama. Dan ironisnya, Agama mengalami hal yang serupa di tangan para pemeluknya ( bukan di tangan pembawanya) Karena itulah, Penulis berusaha untuk merangkaikannya kembali sebagai keutuhannya hingga semua tersadar dan melihat bagaimana dan mengapa perbedaan agama-agama itu muncul dan bagaimana pula cara mengutuhkannya sebagai keutuhan adanya, tanpa perlu kita mencampur adukkannya. Semoga semua kita menjadi tercerahkan atas perbedaan kesemuanya itu menjadi satu kesatuan rangkaian yang bisa diutuhkan kembali keberadaannya sehinggga kita bisa saling bersinergi di dalam penguatan kehidupan keduniawian ini. 9
Setelah sudah kupahamkan bahwa percikan spiritual keilahian adalah sejatinya sebagai sumber muasal agama , kini kita coba masuki bagaimana macam-macam percikan tersebut. Bilamana ada yang tiada setuju bahwa tiada percikan itu, berarti ia tidak di dalam agamanya secara sertius dan sungguh-sungguh. Atas hal ini bisa ku statemenkan “Barangsiapa tetap Monoton-stagnan dan tiada percikan spiritual keilahian apapun berarti masihlah Dia tiada bersungguh - sungguh dan sekedar asal-asalan saja dalam beragama’’
Selamat menikmati !!
10
1.
Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang pertama
'Aku ada dan Tuhan ada , nun jauh disana. Kami ada dengan jarak yang saling berjauhan '
Atas percikan ini terwakili dengan adanya awal agama yakni yang terusung oleh Nabi Adam dengan dominan isi dari ajaran agama tersebut adalah ' Taubat '. Dan sungguh sangat kentara bagaimana di dalam kisahnya Nabi Adam as terusir dan terpisahkan dari Tuhannya dengan teramat jauhnya. Dia terusir dari taman Surga untuk diturunkan ke Bumi , sesuai dengan Qs. Al Baqarah ;38 Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Dari ayat itu , bisa kita mentafsiri betapa bersedih hatinya mereka karena dipisahkan oleh jarak yang begitu jauhnyadari Tuhannya. Maka benarlah betapa terkenalnya Nabi Adam dengan amalan Taubatnya mengingat betapa Beliau telah melanggar perintahperintah dari Tuhannya.Sehingga atas hal ini , bisalah kita tegasi dengan statemen ;
11
'Barangsiapa penganut / berdominan Taubat di dalam kesehariannya maka sesungguhnya ia adalah umatnya Nabi Adam'
Terasa benar adanya ternyata apa yang selama ini kita berfikiran bahwa Umatnya Nabi Adam as sudah tiada, menjadi gugur adanya.Ummat semacam yang menjadikan Taubat sebagai Keutamaan amalan ibadah oleh Nabi Adam hingga kini tentu masih banyak adanya dan mustahil untuk dihilangkannya.Dan tentu ajaran semacam inipun termasuk kebenaranjuga adanya ( bukan hal yg sesat ). Simak Qs An Naml : 46 ' Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah ,agar kalian mendapat Rahmad ' Amati kitabiyah/kisah berikut; Syahdan , di alam barzah , seseorang yang beragama Islam ditanya ; Man Rabbuka ! Man Nabiyyuka ? Tiba-tiba , tanpa dikomando , tanpa disuruh , Si Ruh menjawab ; Adam ' Lantas Diapun bertengkar dengan ruhnya sendiri. 'Kenapa kau berbohong atas Nabiku ?
12
Bukankah kau tahu aku hanya bersholawat salam pada Nabi Muhammad' Ruhpun menjawab, 'kau pikir aku yang berdusta padahal kaulah yang berdusta atas nabimu (Muhammad ) hanya saja kau tiada tersadar ' Mendengar jawaban yang super aneh , Iapun semakin memprotes , 'Tidak , ketahuilah aku dilahirkan pada abad 20 di Indonesia. Bagaimana mungkin aku bernabi Adam As ?' Ruh menjawab ,' Baiklah kuperjelas atasmu .Nabimu sesungguhnya Adam karena kulihat kau berdominan Taubat di dalam keseharianmu ! ' 'Lantas apa salahnya dengan Taubat yang kujadikan ia sebagai keutamaan ?' Tanya orang tersebut. 'Tiada salah karena kau tetap mendapatkan rahmat dari Tuhanmu ' Jawabnya dengan tegas. 'Tapi aku nggak mau Adam ?' , potong orang itu dengan tiba-tiba ‗Kalau kamu nggak mau Adam , maka iblislah Nabimu karena Muhammad tiada mengenalimu ', pungkasnya 13
Menilik dari kisah diatas, sungguh memang begitulah adanya. Banyak dari kita tiada terasa bagaimana sangat mudahnya kita menangis tersedu-sedu mengingati segala dosa-dosa. Hampir setiap malam , sangat mudah kita temui orang-orang ada di dalam amalan Taubat semacam ini. Mereka ada di dalam barisan Nabi Adam As sebagai Nabinya ! Mereka banyak menangis dan bertaubat atas dosa-dosanya ! Berdasarkan kisah diatas , bisa disimpulkan bilamana ada yang berkata , 'Al Qur'an itu sudah habis masanya dan tidak relevan dengan kekinian‘‘, menjadi terbantahkan dengan mudahnya. Dan bila Sekiranya ia bersikeras dengan tetap berkata , ‗‘Mana ada Nabi Adam punya umat . Wong cuman segelintir , koq umat ! Tomat kaliii ?? Maka dengan penjelasan kisahku diatas , sudah kujungkirkan pandangan itu bahwa sungguh ternyata betapa banyak orang Islam adalah umatnya Nabi Adam As , Sungguh betapa banyak orang Nasrani adalah umatnya Nabi Adam As, Sungguh betapa banyak orang Yahudi adalah ternyata umatnya Nabi Adam As, Sungguh betapa banyak orang Hindu , Budha ternyata umatnya Nabi Adam As.Mereka semua tak tersadar ! Jadi sungguh Al Qur'an masih cukup dan selalu relevan dengan kekinian ,bukaan ? 14
Dari segala uraian diatas , Wahai para umat beragama, Mulai kini sadarlah , kalian semestinya tidaklah dipersatukan oleh nama agamamu. Kalian justru disatukan dalam gaya /corak ibadahmu. Maka bagaimana mungkin kau bisa tertipu hingga sejauh ini ? Seolah-olah Agamalah penyatumu. Padahal bukan ! Sekali-kali, itu bukan ! Kau telah terkibuli meski kau tak tersadar. Maka, Setelah menyadari ini, bersatulah karena kau adalah satu di dalam gaya ibadahmu , bukan disatukan di dalam nama agamamu. Artinya, Bila corakmu adalah bertaubat , maka sesama sesaudara bagimu adalah orang-orang yang ahli bertaubat Apapun nama agama mereka ! Sudahkah kau mencari sesaudara bagimu yang tersebar di semua agama ? Carilah , dan rangkullah mereka , Karena merekalah sejatinya sesaudaramu di dalam agama yang sebenar-benarnya, yakni agamanya Nabi Adam As ! Atas hal ini kuhujjah ; 'Sesama sesaudara di dalam agama bukanlah satu di dalam nama agama yang sama melainkan satu di dalam corak / Cara ibadah yang sama yang didominaninya ' Jadi bilamana kau temui perang / pertikaian atas nama agama , maka sesungguhnya mereka membunuhi sesaudaranya sendiri yang seagama 15
baginya meski tiada tersadar. Nauudzu billaahi mindzaalik ! Mereka berkongsi dengan yang bukan secorak ibadah yang notabene bukan saudaranya , untuk membunuhi yang secorak sama dengannya padahal dia yang mau dibunuh adalah seagama sebagai sama-sama penganut Nabi Adam As. Dari fakta itulah, semestinya segera akhiri dan hentikan segala kebodohan ini ! Tiada Antar nama agama bertikai , Bila kalian hendak bertikai , semestinya bertikailah di dalan bendera Cara ibadahmu masing-masing. Artinya ; Siapapun dan apapun agamanya ,bila bertaubat sebagai hal yang dominan di dalam peribadahannya, bersatulah di dalam bendera ' Ahli bertaubat ' Maka mari kita menggempur mereka-mereka yang tak sejalan denganmu , yang tak setuju dengan cara pertaubatan sebagai hal yang utama ! Itu baru perang yang benar ! Beranikah kamu ?? Bisakah kamu ? Sehingga kita melihat : 'Persatuan orang-orang Majusi, Yahudi, Nasrani ,Hindu, Budha ,Islam yang ahli bertaubat VERSUS Persatuan orang-orang Yahudi, Majusi, Nasrani ,Hindu ,Budha yang tidak setuju Taubat dijadikan yang utama .
16
Semoga suatu hari , perang macam itu benar terjadi adanya ! Amiiin . Meski kayaknya mustahil adanya ! Bukan perang macam kebodohan yang kerapkali monoton yang selalu berlangsung hingga kini (Baca; Antar kelompok agama).Perang semacam itu sudah jahili , tertipu lagi ! dan parahnya ,dibanggai lagi . Jadi , Perang Agama macam Islam Vs Kristen. Atau Islam Vs Yahudi atau Kristen Vs Yahudi atau Hindu Vs Islam atau Budha Vs Hindu. Marilah kita sebuti sebagai perang antar jahili. Mereka tidak tersadar sesaudara dihabisi dan saling menghabisi. Semestinya pemicu perang agama yang benar seperti ini adanya ! Syahdan suatu ketika seseorang yang beragama Yahudi lagi beriba berurai mata memohon ampunan pada Tuhannya. Tiba-tiba ia dibantai oleh orang yang sesama seagama Yahudi dengan membabi buta . Dan keesokan harinya, tersebarlah berita di Koran-koran dengan judul : '' Ahli bertaubat tewas mengenaskan !'' ( Berikut ringkasan isinya) ; Telah dibantai orang yang bertaubat oleh sesama seagama Yahudi yang tiada setuju atas Taubatnya. Saat korban disuruh bersyukur saja sebagai gantinya bertaubat , dia menolaknya lalu
17
dibunuhlah ia . Menurutnya ahli Taubat itu bising saja adanya. Setelah tersebar berita itu, seketika itu juga , tiada disangka dan dikira berkumpullah ratusan hingga ribuan orang-orang para ahli Taubat dari seluruh agama menuntut balas atas kematian saudaranya yang dibantai oleh orang yang ahli bersyukur itu ! Maka pecahlah perang Maha dahsyat yakni ; Orang ahli Taubat dari semua agama VERSUS Orang ahli bersyukur dari semua agama ! Dan perang itu berlangsung hingga berabadabad lamanya lantaran semakin sulitnya mengenali siapa lawan dan siapa sepaham (kawan ) Singkat cerita, tahukah kalian, dari perang itu , siapa pemenangnya sebagai pada akhirnya ? Walllaahu 'Alam. Karena kuyakin Perang macam begituan mustahil adanya walau semestinya itulah yang benar bila hendak diperangkan. Dari kisah diatas , bisa penulis hujjahkan sbb;
18
'Perang Agama yang benar bukanlah perang Antar nama Agama melainkan perang Antar individu yang membentuk kelompok yang sepaham / sesuai dengan corak pola beribadah yang didominaninya tanpa melihat agama apa anggota kelompoknya berasal'.
Kembali soal Nabi Adam , Apa dasar hujjah Penulis hingga Ia berani menyatakan Adam sebagai simbol dari pertaubatannya atas cara Beliau dalam menjalani Cara beragamanya ? Inilah ayatnya, Allah swt berfirman , Qs Al Baqarah ; 37 ―Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya,‖
19
2. Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang kedua ; 'Aku semakin merasa dekat denganNYA seolah-olah aku diawasi olehNYA, karena itulah aku harus giat berihtiar dan menerima segala keputusanNYA dengan penuh Syukur’’ '
Percikan diatas mirip dengan keadaan hubungan antara karyawan dan majikan. Coba perhatikan ! Bilamana Sang Majikan sedang mengawasi karyawan-karyawannya , apa yang terjadi ? Mereka pasti lebih giat bekerja dan pasti ngggak berani protes macam-macam. Mereka semua pada menerima dengan lapang (bersyukur ) nggak berani macam-macam tingkah dan semakin giat saja bekerjanya/ ihtiarnya. Maka atas percikan kedua ini , kuhujjah ; 'Barangsiapa melekat pada pengawasanNYA maka besarlah Ihtiar dan Rasa Bersyukurnya dan tiada pula tuntutan macam-macam darinya (Nriman ing Pandum) Inilah agama yang dibawakan oleh Nabi Nuh As , yakni Agama yang menjadikan ‗‘Ihtiar dan Syukur'‘ sebagai hal keutamaan di dalam corak peribadatannya.
20
Dan bila anda dominan disini atas pola peribadatanmu , maka kaulah ummat Nabi Nuh As. Apa dasarku hingga kunyatakan Nabi Nuh As sebagai pelopor bagi kaum yang bersyukur dan penuh ihtiar ? Simak ayat berikut ; Allah Ta‘ala berfirman tentang Nabi Nuh ‗Alaihissalam: ― Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur‖ (QS. Al Isra: 3) Sehingga menjadi nyata adanya ,Nabi Nuhlah sebagai Nabi yang dikenal sebagai Nabi yang Ahli Bersyukur diantara para Nabi / Rasul, disamping Nabi Muhammad tentunya. Sejenak kalau kita mereview Unit sebelumnya tentang Cerita Alam Barzah , maka hal yang sama akan terjadi tentang siapa Nabimu yang sebenarnya meski kau terlahir di Abad 20 ! Kau akan dibuat kaget oleh ruhmu sendiri yang menjawab bahwa Nabimu adalah Nabi Nuh , bukan Muhammad bilamana kau menjadikan Syukur dan ihtiar sebagai keutamaan ibadah di keseharianmu. Sedemikian pulalah Nabi Nuh As yang dikenal sebagai ahli bersyukur di dalam mengarungi kehidupan ini. Beliau (Nabi Nuh as) bersabda ; ' Derajat Tauhid hanya bisa digapai dengan syukur ' 21
Sedangkan Nabi Adam As bersabda: 'Derajat Tauhid hanya bisa digapai dengan Taubat' Dari kedua sabda diatas , baik dari Sabda Nabi Nuh As maupun dari sabdanya Nabi Adam As, menjadi benar adanya. Karena memang dari keduanya mengandung kebenaran yang tak bisa dibantah lagi kebenaran Essensi Tujuannya. Yang satu tidaklah berarti mengalahkan yang lain. Mereka hadir bersama untuk saling menguati dan melengkapi adanya. Atas hal ini ,kuhujjah ; 'Derajat Tauhid hanya tergapai bila semua unsur terpenuhi ; Dan dua yang pertama adalah Taubat dan Syukur sebagai urutannya' Sebagaimana Firman Allah yang ada di Qs Al Baqarah 222; a. "Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang taubat dan menyukai orangorang yang mensucikan diri." Dan juga di dalam Al Qur‘an surat Ibrahim ayat 7 : b. ―Seandainya kamu bersyukur pasti Aku (Allah) akan menambah nikmat kepadamu ( nikmat menuju Tauhid ) dan seandainya kamu kufur sesungguhnya siksa-Ku amat pedih‘‘. 22
Kembali khusus Tentang syukur ini, ia ibarat pelita atas yakinmu bahwa segala coba dan uji pastilah masih dalam takaranmu.Tiada sedikitpun ia melebihi kepatutannya bagimu . Maka bersyukurlah kamu atas kepastian itu ! Sesuai kepastian dari ayatNYA ; “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah 286) Namun tetap ingati pula , bila ada yang berkata bahwa syukurnya sudah sebagai yang benar , maka dustalah ia. Hal ini ditunjang hadist berikut :Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as telah bermunajat: ―Oh Tuhan, bagaimana caraku bersyukur atas nikmat-nikmatMu, sedangkan setiap rambut yang tumbuh saja ada dua nikmat?‖ Allah swt menjawab: ―Wahai Musa! Bila engkau tahu bahwa dirimu sangat tak berdaya bersyukur kepadaKu, sesungguhnya engkau benar-benar telah bersyukur kepadaKu….‖
23
3. Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ketiga ; 'Semakin dekatnya DIA seolah - olah aku ada di dalam dekapanNYA '
Percikan spiritual ke-ilahian ini bisa dikata diagama- kan oleh Nabi Ibrahim As, dengan sabdanya ‗‘Cintailah DIA dan jadilah sebagai kekasih bagiNYA‘‘ Sesuai pula dengan firmanNYA ; An-Nisāayat 125. Allah Swt. berfirman, “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus ? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya‘‘ Maka, bilamana Siapasaja yang berdominan disini yakni dijadikannya kangen dan rindu penuh cinta pada Tuhannya di dalam keseharian pola ibadahnya , Dialah umatnya Nabi Ibrahim As sejatinya. Cintanya Nabi Ibrahim As ini sungguh amatlah meluap-luap hingga apapun takkan sanggup 24
memadamkannya, bahkan seringkali saking ekstremnya Hingga hal ini di demokan sebagai suatu tradisi . Suatu misal ; 1. Meninggalkan keluarga demi menggapai lebih cintanya pada Allah 2. Meninggalkan anak Istri demi lebih cintanya pada Allah (ingat kisah Ismail yg ditinggalkan begitu saja di padang Tandus hingga asal usul Air Zam Zam berawal dari sini) 3. Hingga diujilah cintanya Ibrahim terhadap Allah dengan diturunkan perintah penyembelihan Isma'il Suatu ketika Ibrahim berfatwa , 'Cintamu pada Allah harus melebihi dari apapun seisi dunia meski anak sendiri sekiranya ia sebagai penghalang bagimu, wajib kau membunuhnya ' Demi mendengar hal ini, maka diujilah fatwa itu dengan perintah menyembelih putranya Isma'il , Sebagai batu ujian apakah Ibrahim sekedar omdoang / retorika belaka, atau benar dengan sesungguhnya. Khusus soal siapa sebenarnya yang disembelih oleh Nabi Ibrahim, memang ada 2 versi adanya. Versi Islam menyebut sebagai Isma‘il sedang versi Nasrani menyebut Ishak . Dan atas dasar sebagai 25
penghalang terbesar, biarlah kebenaran berjalan sesuai essensinya. Artinya bila kamu menganggap anak yang tersayang adalah Isma‘il , maka memang Isma‘illah yang disembelih. Namun bilamana kau menganggap Ishaklah yang paling disayang, Ishaklah yang memang harus disembelih. Jadi penghakiman atas keduanya sesungguhnya terjadi atas dasar keyakinanmu sendiri, sejauh apa kau memandangnya. Atau bisa juga , bila kau meyakini bahwa kedua anak itu sebagai tersayang , maka keduanyalah yang disembelih/dikorbankan. Maka mari kembali ke Essensi atas percikan spiritual ke-tiga ini.Sesuai Hadist; Asma‘ binti Abu Bakar meriwayatkan, suatu saat dia mendengar Nabi bersabda ; ‗‘Tidak ada seorangpun yang lebih pencemburu daripada Allah Azza wa Jalla ‗‘HR BukhariMuslim Itulah makna mengapa Al Qur'an tidak menyebut nama secara spesifik atas pada siapa penyembelihan terjadi. Maka benarlah , Kisah ini sebagai batu ujian bagimu. Seperti yang tertera pada Qs Ash Shaaffaat;106 ‗Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata‘.
26
Dan bersyukurlah , Atas hal ini ,telah kutunjukkan. Bagaimana arah ayat /kisah tsb mengarah yang telah menjadi polemik dan keributan antara dua kubu selama berabad -abad lamanya ! Maka baiknya kuhujjah / kunyatakan ; 'Hanya yang paling disayang saja yang layak disembelih / dikorbankan; maka sedemikian juga tentangmu , pilihlah hewan terbaik yang hingga kau merasa sayang untuk menyembelihnya , jangan sebaliknya '
Sungguh Al Qur‘an bukanlah kisah yang sudah mati , Ia senantiasa menjadi petunjuk bagi orangorang yang bertaqwa sepanjang waktu dan zaman. Maka sedemikian pula dengan kisah penyembelihan itu. Sejatinya ia adalah pembelajaran bagi kita semua. Bagaimana semestinya kita bersikap atas apa-apa yang bisa jadi menjadi penghalang bagi kita dalam berTuhan itu. Sehingga apa yang pernah penulis nyatakan bahwa ; 'Semua kisah Al Qur'an bukanlah kisah yang sudah selesai dan mati ; ia (semua kisah ) ditujukan bagimu dan berlaku sepanjang Zaman maka jangan tertipu dan terperdaya oleh otakmu' Menjadilah syah dan benar adanya. 27
Namun lucunya, kaum jahili telah dengan berani dan terang-terangan menuduh Al Qur'an telah mengadakan kebohongan publik Serta Allah SWT telah menjadi pengecut dengan tiada berani menyebut nama anak yang disembelih. Padahal kitalah sendiri yang belum bisa memaknai secara perluasan dan tujuannya mengapa nama anak Ibrahim tiada disebut. Jadi, dengan penjelasan dan hujjah penulis diatas, mulai sekarang , Polemik is solved ! Sungguh Allah bukanlah Pengecut atas hal ini, Kaum Jahili sajalah yang tiada mampu membaca kemana arah maksudnya. Kutegasi lagi ; 'Bukanlah Ismail , bukan pula Ishak yang disembelih Nabi Ibrahim melainkan siapapun diantara keduanya yang paling disayanglah yang disembelihnya , maka tentukan sendiri seleramu sebagai keyakinanmu masingmasing. Itulah kebenaran kisah tentangnya sebagai essensi korban yang harus kau pilih dan jalankan ' Artinya bila kita hendak mengaplikasikan pada saat Hari Raya Qurban, di saat kau mendatangi penjual hewan qurban Lihatlah hewan-hewan tersebut. Diantara hewan-hewan calon korban , yang mana menurutmu kau jatuh hati (meski lebih mahal ) Pilihlah ia ,lalu sembelihlah ia.Itulah Cara memilih hewan qurban. Jangan memilih hewan yang kurus kering hampir mati penuh penyakit dengan harga 28
obrall !Bukan begitu caranya ! Lebih baik / afdhol lagi , terapkan Cara ini ! Mulai sekarang, huntinglah hewan qurban yang special, Lalu rawatlah ia dengan penuh kasih sayang bak sebagai bagian anggota keluarga sendiri , Begitu saat hari H tiba , sembelilah ia sebagai korbanmu hingga kau berurai air mata karena betapa telah cinta dan sayangnya kamu atas hewan Qurban itu.Itulah pemaknaan yang semestinya bagaimana cara berhewan Qurban itu. Kembali ke kisah Penyembelihan tersebut, atas lebih cintanya pada Tuhan daripada yang lain , Kala itu berkembang di Masyarakat Ibrahim dan menjelma menjadi tradisi / adat. Dengan Adagium berikut ini ; ' Semakin ekstrem seseorang menjalani pengorbanan anaknya maka semakin tinggi pula status sosialnya‘ Dan karena kala itu anak dianggap sebagai harta semata yang tak memiliki hak asasi maka berikut tingkatannya sebagai ke-Ekstremannya ; 1. Bila Anak yang disayang itu hanya sekedar diacuhkan, maka pengorbanan semacam itu dianggap sebagai level biasa
29
2. Bila Anak yang disayang itu dibuang dan sengaja ditelantarkan ( Ibrahim sendiri mengalami hal ini dari ayahnya dan membuang pula Ismail di padang Tandus )hal ini dianggap sebagai level yang keras 3. Bila Anak yang disayang itu dibunuh dengan menyuruh orang lain, maka level ini dianggap sebagai level yang ekstrem 4. Bila Anak yang disayang itu dibunuh oleh tangannya sendiri dengan penuh sadar maka inilah level yang super ekstrem / derajat tertinggi
Nach, atas tradisi ini , dirubahlah oleh Ibrahim agar tidak lagi ditradisikan. Dan mulailah diperkenalkan Hewan sembelihan. Dan inipun terjadi melalui pewahyuan. Yakni saat hendak menyembelih putranya tsb , seketika turun Wahyu agar dihentikan dan ditebus dengan hewan sembelihan yang paling disayang.Sesuai firmannNYA Qs Ash Shaaffaat;107 ; ‗Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ‗ Sejak saat itu , Hilanglah adat / tradisi / gaya hidup pembunuhan pada anak tersayang sebagai bagian korban untuk penentuan tingginya status sosial dan derajat spiritual seseorang pada Tuhannya 30
! Dan Tuhan menganggapnya impas meski diganti hewan ! Berkat Ibrahim , hilanglah tradisi itu. Sebagaimana Muhammad yang menghilangkan tradisi penguburan bayi perempuan pada bangsa Quraisnya . karena mengangggap anak perempuan adalah aib ( Terutama bilamana sebagai anak pertama dari sebuah perkawinan ). Mungkin selama ini kita menganggap Penyembelihanhewan Qurban lebih ditujukan pada penghilangan sifat kehewanan kita, Tidak juga,sesungguhnya.Karena hewan tidaklah memiliki sifat buruk dan jahat . Mereka sebatas instink semata ,tidak lebih tidak kurang. Dan insting kehewanan adalah fitrahnya yang berasal dari Tuhan penciptanya.Hanya manusia bodoh yang menuduh hewan sebagai kriminalist ! Menjadi menarik kita ulasi , Apa ada hewan dipenjara ? Apa ada hewan di terapi Narkoba ? Apa ada hewan dimasukkan neraka ? Semisal ; Adakah ayat seperti ini 'Telah Kujadikan isi neraka dengan hewanhewan yang berbuat keonaran dan pelaku dosa karena mereka melanggar atas perintahKU' Tidak ,toh ? Karena Hewan tidak memiliki sifat biadab. Mereka sebatas instinc alamiah dari 31
Tuhannya .Maka jangan tuduh hewan memiliki sifat bengis , hanya manusia yang memiliki segala sifat buruk yakni Sifat Iblis ( Bukan ; Sifat hewan ) Dan sifat malaikat ( Bukan sifat pohon ). Bilamana ada orang berkata, ‗Dasar Hewan‘ Adagium itu harus dirubah. Kau bisa dituduh melecehkan dan mengeksploitir kehewanan secara salah ! dan bisa bisa masuk penjara bila sudah ada Undang-Undangnya. Artinya ; Suatu ketika , bila kau berujar 'Dasar anjing ,tak tahu etika dia.Orang kok kayak Anjing ' Kau akan dihukum salah dan dipenjara karena kau telah melukai dan melecehkan martabat si anjing ( secara spesies hewan) , terlepas apa kamu benar_ apa salah terhadap si orang yang kau maki ' Maka kuperjelas , Maksud kurban hewan bukan kearah itu sejatinya ! Ingat ; Ismail/ishak yang mau disembelih oleh Ibrahim. Apa mereka selayak (sekelas ) binatang di mata Allah swt ? hingga kau kata Dia harus disembelih lalu dianggap impas dengan diganti hewan ? Tidak ,too ?.Maka atas hal ini , Prenulis nyatakan ; 'Barangsiapa memaknai menyembelih hewan kurban diniatkan untuk membunuh sifat hewan
32
, maka samalah artinya menuduh putra Ibrahim sebagai hewan dimata Allah swt ' Saat tiba Idhul Adha, Mari kita saksikan bagaimana ulama'-Ulama' kerapkali masih salah dalam memaknai tujuan daripada penyembelihan Hewan Qurban. Mereka pasti berfatwa kearah penyembelihan sifat-sifat hewan,padahal bila kita seksama mengamati sifat-sifat hewan tsb, betapa banyak suri tauladan kebaikan yang bisa kita ambil dari mereka. Lihat betapa sapi memberikan susunya, tenaganya,kesetiaannya pada petani ,dsb..dsb. Semestinya Tujuan Hari Raya Qurban saat penyembelihan atas hewan-hewan Qurban itu adalah bahwa ; ‗Waspadai dan singkirkan semua penghalangmu atas apa-apa yang kau cintai dan sayangi dalam menuju Tuhanmu, Allah Azza Wa Jalla. Karena Sesungguhnya Allah itu Maha Pencemburu. Namun sayang , banyak ulama‘ yang masih meleset dalam memaknai Hari Raya Qurban itu. Maka betullah hadist Nabi ; Daripada Anas r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw., "Selagi akan ada di akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasiq".HR Ibnu Ady
33
4. Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ke-empat ; 'Aku Semakin dekatnya dengan DIA hampir hampir saling bersentuhan antara DIA dan Aku '
Percikan spiritual keilahian ini boleh dikata sebagai hal yang diagamakan oleh Nabi Musa dimana Beliau mensabdakan sebagai laku keutamaan bagi siapa saja yang ingin menggapai Tuhannya. Dengan ketegasannya, Beliau bersabda ; 'Jadikan dirimu sebagai Umat kepercayaanNYA sekaligus sebagai Ummat pilihanNYA' Atas sabdanya yang terbersitlah kisah berikut ;
sedemikian
diatas,
Ditengah-tengah khutbahnya Musa dihadapan Bani Isroil, ada salah seorang yang bertanya kepada Musa, dengan pertanyaannya, apakah ada manusia yang paling pandai saat ini. Musa menjawab,‘‘Akulah orang yang paling pandai dimuka bumi ini. Maka tirulah Aku agar Kalian menjadi ummat Pilihannya‘‘.
34
Demi mendengar pernyataan Musa inilah Allah Maha Mendengar siapa yang berkata baik dengan diucapkan maupun tidak. Allah langsung menegur Musa dengan firmanNya," Wahai Musa, Aku mempunyai hamba yang lebih pandai dari kamu" Setelah Musa mendapat teguran Allah, dia sangat terkejut dan dengan tunduk berkata," Dimanakah kami dapat bertemu hambaMu yang lebih pandai dari aku". Kemudian Allah menjawab," Hamba-Ku bisa ditemui disuatu tempat yang disebut Majma Al Bahrain". Dari sinilah awal pencarian Musa untuk bertemu hamba Allah yang lebih pandai darinya yang kita kenal dengan Nabi Khidir. Dari kisah diatas atas jawaban pertanyaan seseorang pada Musa , Sabdanya menjadi terpatri dengan sangat kuat pada kalangan umatnya Yahudi untuk selalu menjadi yang terunggul dan terbaik serta terpandai . Sehingga Jangan kaget bangsa Yahudi/umat Yahudi selalu menempatkan diri sebagai umat pilihanNYA / kepercayaanNYA diatas bangsa / umat agama yang lainnya. Karena itulah ,Demi merealisasikan harapannya agar Yahudi menjadi ummat pilihanNYA 35
, diturunkanlah oleh Tuhannya Sepuluh Perintah Allah ( The Ten Commandements ) sbb ; 1.Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. 2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 3. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orangorang yang membenci Aku, 4. tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. 5. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 6. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat 36
TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 7. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. 8. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. 9. Jangan sesamamu.
mengucapkan
saksi
dusta
tentang
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." Versi Islam ; Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab :
37
1. Wahai Musa jangan menyekutukan Aku dengan suatu apa pun bahwa aku telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin. 2. Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu niscaya Aku pelihara kamu dari segala bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik. 3. Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak niscaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka. 4. Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagungagungkan nama-Ku. 5. Jangan hasud dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku. 6. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka. 38
7. Jangan mencuri dan jangan berzina dengan isteri tetanggamu sebab niscaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintupintu langit daripadanya. 8. Jangan menyembelih kurban untuk selain dariKu sebab Aku tidak menerima kurban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku. 9. Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri. 10. Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu. Semoga dari Hukum 10 perintah tersebut , Umat Yahudi mampu menjadikan diri mereka memang sebagai ummat pilihanNYA. Dan sungguh Mereka benar-benar telah berhasil menempatkan diri mereka lebih unggul secara akal pikirannya sesuai yang teringinkan oleh Nabi Musa. Hal ini dinyatakan pada Ayat berikut ; Qs Al Baqarah ;47 ‗‘Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat ‗‘ Sedemikian juga pada kitab Ulangan 7:6 ‗‘Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas 39
muka bumi untuk menjadi umat kesayanganNya‘‘. Maka atas dasar seperti itu ,Kuhujjah ; 'Umat Israillah yang mampu memisah dan mengumpulkan segala kekuatan keduniawian Merekalah perekat sekaligus pemecahnya. Mereka ada untuk membaur pada segala umat' Tapi lihatlah apa yang tengah terjadi saat ini ? , Adanya gerakan Zionis yang mendeklarasikan sebuah Negara Yahudi malah menunjukkan pemisahannya. Dan tahukah kita yang bagaimana maksud Bangsa Israil secara hakiki itu ? Inilah hujjahku ; 'Setiap jiwa manusia yang memiliki kekuatan hijrah di dalam dirinya , itulah makna sebagai Bangsa Israil sejatinya ' Maka ; Barangsiapa menjadi Israil yakni berkekuatan di dalam Hijrah , Itulah umat pilihanNYA Karena itulah kusebut mengapa tiada boleh ada negara Israil di dunia ini . Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki kekuatan hijrah dengan dilebihkan baginya daripada 40
ummat lain , dibatasi oleh satu wilayah negara ? Mustahil khan ? Semoga, Kini jangan salah lagi memaknai Israil itu yang bagaimana ? Bisa jadi itulah kita sendiri , asal kita memiliki kekuatan di dalam Hijrah ! Apa anda memiliki kekuatan itu ? Bila betul adanya , Selamat ! Kalian sudah termasuk umat pilihanNYA. Kalianlah yang sebenarnya sebagai umat Israil itu ! Umat yang tiada bisa terditeksi keberadaannya namun sangat kuat di dalam perannya. Muhammad SAW pernah hijrah, apa termasuk Israil ? Tidak ! Karena Beliau hijrah bersifat sementara , Untuk kembali ke Mekkah ! Semestinya Hijrah itu bersifat selamanya ! Keluar dari batasbatas wilayah negara untuk selamanya ! Sekiranya kembali , itupun bersifat anjangsana ! Dan Hijrah itupun bisa dikata sebagai Nomaden yang berkarakter yakni Nomaden yang menanamkan pengaruhnya secara ekonomi sosial budaya politik dan lain lain, Itulah fungsi Israil sejatinya bagi umat manusia . Dan itu bukan mereka , melainkan kitakitalah semestinya sebagai Orang-orang yang memiliki kekuatan di dalam berhijrah lalu berkarakter seperti yang telah termaksud ! Jadi ,Dengan adanya Negara Israel , Bangsa Yahudi melanggar sendiri atas karakter yang Tuhan ciptakan buat mereka ! Yahudi sebagai Bangsa Nomaden yang berkarakter , telah diporak porandakan dengan ide Zionistis. Atas alas an ini banyak Rabbi-Rabbi yang tiada setuju dengan 41
adanya pendirian negara Israel, bahkan Ilmuwan Albert Einstein tiada setuju pula ! Kuhujjahkan sbb; 'Pendirian negara Israel adalah Character assasination atas Bangsa Israel sendiri. Dengan memiliki Negara, Mereka sudah tiada layak lagi beridentitas sebaga Bangsa pilihan Tuhan yakni Bangsa Israel yang tak terditeksi ' Semestinyalah, keberadaan mereka yang bersebaran di seluruh dunia pasti akan lebih banyak merahmati Bangsa-bangsa lain sejatinya daripada membentuk negara sendiri ! Namun kembali lagi , Bahwa itulah syar'I , senantiasa boleh dan bisa bergeser kemana yang kita suka .Tapi tidak secara hakiki, yang mana secara hakiki ,Bangsa Israel adalah ''Bangsa Israel adalah setiap jiwa / manusia (baik Yahudi atau non Yahudi ) yang tiada memiliki batas kesempitan wilayah negara . Ia bisa bergerak bebas leluasa dengan penanaman jejaknya yang bersifat merahmati bagi bangsa yang disinggahi dan ditempati‘‘. Itulah makna hakiki sebagai ummat Yahudi. Semoga ada diantara kita yang sekuat dan sekokoh itu sebagai jiwa lintas negara dan bangsa ! Untuk bisa menjadi jiwa lintas negara dan bangsa , maka Israel haruslah memiliki bekal
42
penguasaan agar bisa lebih dari survive sehingga prinsip di dalam Israel adalah ; 'Dengan penguasaan keduniawianmu kau kan bisa menggapai Tuhanmu '
maka
Dari uraian diatas, sudah seperti inikah pula kamu ? Bila kamu terobsesi untuk mengkualitaskan dirimu di bidang keduniawianmu , secara teori, kamu bisa dikata sebagai umatnya Nabi Musa. Tinggal selangkah lagi yakni bilamana kekuatan Hijrah ada padamu , maka sempurnalah kamu sebagai umat Israil. ' Kuasai hal-hal keduniawian dan atau lalu berhijrahlah sebagai jiwa lepas bangsa dan negara untuk menggapai dan berjejak di dalam Tuhanmu , Itulah ciri umatnya Nabi Musa' Artinya ; Sebagai umat Yahudi , kamu harus sebagai orang yang cerdas berotak kreatif dan brilliant Kau harus mampu membaca arah gerak zaman. Bahkan kau harus ikut pula mengarahkannya Kau harus menjadi manusia yang superior mampu mengatasi segala kesulitan dan tantangan. Dan hadirmu harus bisa menjadi berkah bagi selainmu . Itulah prinsip sebagai umatnya Nabi Musa. Maka jangan kaget , Ternyata umat Nabi Musa As bisa ada di mana-mana pada seluruh penjuru belahan bumi , baik kau sebagai orang Yahudi asli atau bukan sebagai orang Yahudi. 43
Mari kita Flash back sejenak, atas apa yang sudah kita bahas pada unit-unit sebelumnya, bahwa ; 1. Nabi Adam berfatwa _ capailah Tuhanmu dengan Taubat dengan aplikasi pembersihanpembersihan diri dari dosa. 2. Nabi Nuh berfatwa capailah Tuhanmu dengan syukur dan aplikasinya adalah ihtiar. 3. Nabi Ibrahim berfatwa_ capailah Tuhanmu dengan Cinta dan aplikasinya adalah berkorban. 4. Nabi Musa berfatwa_ capailah Tuhanmu dengan superioritas duniamu dan aplikasinya adalah berhijrah yang mampu berkiprah sebagai pemberi Rahmad bagi kehidupan dengan tanpa terdeteksi. Sehingga bila kita amati lebih seksama , Nomaden sebagai gaya hidup yang berpindah-pindah telah digeser makna essensinya oleh Nabi Musa. Kalau dulu Nomaden dipakai sebagai makna pencarian sumber makanan maka kini bergeser menjadi Penciptaan Sumber makanan. Sehingga bolehlah kuhujjah bahwa Makna Nomaden secara modern adalah sbb;
44
'Taklukkan / kuasai dan amankan lalu berekspansilah ! Semua ditujukan untuk keluasan pemberkahan‘ Jadi sebagai jiwa Israel , Kalian semestinya berhijrah untuk menjadi penguasa yang tak terdeteksi disana (makna etimologis Israil adalah berjalan di malam hari ) Setelahnya , bila segalanya sudah terkuasai dan terkendali, maka berekspansilah pada daerah yang baru Begitu seterusnya , sehingga kau menjadi penguasa yang tak bertahta yang ada di mana-mana dan semua harus demi kemanusian di dalam pemberkahan Tuhan Karena itulah ; Ada istilah ' Mose's Syndrom ' Tahukah kau artinya ? Mose's syndrom artinya saat Musa menghijrahkan umatnya keluar dari Mesir menuju tanah yang dijanjikan (The promised land ) Ternyata hingga tutup usia , tanah itu tak diketemukan. Maka sejatinya setiap jengkal yang disinggahi setelah memakan Salwa dan Manna , Itulah tanah yang dimaksud . Hanya mereka tiada tersadar! Maka kuhujjah ; 'Barangsiapa telah memakan hidangan dari langit (Al Maidah ) berupa Salwa dan Manna maka setiap jengkal baginya adalah sudah merupakan promised land baginya ' Apa itu Manna dan Salwa ? Sebelum tahu artinya manna Dan salwa, berikut bukti ayatnya 45
kalau mereka benar-benar dihidangi Manna dan Salwa : Qs Al Maidah; 57 "Dan telah Kami teduhi atas kamu dengan awan dan telah Kami turunkan kepada kamu Manna dan Salwa. " Berikut tafsirnya ; Menurut riwayat lbnul Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, beliau berkata bahwa Manna adalah suatu makanan manis, berwarna putih yang mereka dapati tiap-tiap pagi telah melekat pada batu-batu dan daun-daun kayu. Rasanya manis dan enak; semanis madu, sehingga ada penafsir yang memberinya arti madu. Apabila makanan itu mereka makan, mereka kenyang. Mereka boleh membawa keranjang setiap pagi untuk memungutinya. Adapun Salwa ialah burung putih sebesar burung puyuh. Terbang berbondong-bondong dan mudah mereka tangkap.Dagingnya gurih dan empuk. Sewaktu waktu burung itu datang berbondong-bondong, sehingga mereka tidak kekurangan daging. Itulah versi Ibnu Abbas ! Sedangkan menurut Versi Penulis ; Manna adalah sebenarnya sejenis karunia dimana ia hadir bak semanis madu Ia betul berwarna putih bercahaya yang memendar Ia menempel pada setiap makanan sekaligus minuman termasuk juga ia menempel pada Salwa. Maka kuhujahkan : 46
'Barangsiapa mampu menghadirkan Manna di setiap hidangannya, maka itulah hidangan sejati bagi (calon) umatNYA yang terpilih' Sekarang Salwa ! Salwa adalah sebenarnya sejenis karunia juga yang mampu memberikan kecepatan selaksa terbang penuh kekuatan ( berbondong-berbondong ) Maka terbangmu sebagai kecepatanmu yang penuh kekuatan akan menghantarkanmu pada promised land. Maka kuhujjah ; 'Barangsiapa mampu menghadirkan Salwa sebagai hidangannya maka kecepatan dan kekuatan ada pada dirinya dalam pencapaian The Promised Land ' Jadi, 'Manna sebagai bagian eksternalnya ; Salwa sebagai bagian internalnya. Maka barangsiapa melahap keduanya ; The Promised Land pasti tergapai olehnya' Sehingga bilamana hanya , Salah satu saja yang terlahap , belumlah syah dan cukup.Karena memang harus keduanya , Kuhujjah ; 'Promised land hanya bisa dicapai hanya dengan penggabungan atas dua cara; internal ( SALWA) dan eksternal ( MANNA) 47
Tahukah Promised Land itu ? Itulah 'ketauhidan / kama'rifatan ' Sebagai nama lain daripada 'promised land '.Atas hal ini, kuhujjah ; 'Barangsiapa ingin menyampai pada kema'rifatan (promised land) maka haruslah ber_Manna dan ber_Salwa sebagai prosedur dan persyaratannya‘‘ Namun, Banyak orang menengarahi bahwa Promised Land adalah Tanah Palestina. Sungguh Promised land itu ranah spiritual ! Bukan ranah physical. Lagian Ngapain Allah menjanjikan sesuatu yang bisa aus dan rusak adanya ? Sedangkan kita tahu Dzikir laailaaha illallah , berat pahalanya sudah melebihi dunia seisinya termasuk langitnya. So, Palestina itu kesalahan persepsi saja ! Betapa telah terjadi salah persepsi saja. Zionist menganggap palestina sebagai promised land Padahal bukan begitu arahnya maka kuhujjah : 'Gerakan zionist adalah pembodohan dan pemunduran derajat sebagai Bangsa Israel ' Semoga mereka tersadar ! Bukan begitu promised land adanya ! Semestinya ; Promised land adalah tanah dimanapun mereka (Bangsa Israel ) berada dan menetap adanya agar menjadi berkah bagi bangsa selainnya. Karena hanya Israel yang dilebihkan dan semestinya bisa memberkah dimanapun dan kapanpun mereka berada Karena begitulah semestinya memaknai sebagai 48
promised land . Dan bilamana siapa saja (termasuk kita ) mampu memberi berkah dimanapun kita berada ( Rahmatan lil 'alamiin) maka sejatinya ; Kitalah yang berhak menyandang sebagai umatnya Nabi Musa as. Dan bilamana ternyata sebaliknya , Kitalah sebagai umatnya Musa Syamiri Siapakah Musa Syamiri ? Dialah orang yang membajak perjalanan umat Musa dalam mencapai The promised land ! Untuk lebih jelasnya ,kita lihat kisahnya sbb ; Dalam kisah-kisah Islam, baik dari Al-Qur'an ataupun riwayat-riwayat, Samiri dikisahkan merupakan tokoh yang menyesatkan Bani Israel. Bani Israel diperintahkan oleh Samiri untuk membawa perhiasan emas milik orang-orang Mesir, lalu Samiri menganjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lubang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri. Akhirnya Samiri berhasil membuat berhala anak sapi betina terbuat dari emas.Setelah berhala itu jadi, dikatakannya sebagai Tuhan Bani Israel dan Tuhan Musa. Kejadian tersebut sewaktu Musa menerima wahyu Taurat di bukit Sinai. Samiri meletakkan bekas jejak kuda malaikat Jibril yang memimpin Musa dan Bani Israel melewati Laut Merah, sehingga bisamengeluarkan suara jika tertiup angin. Ia memiliki ilmu sihir, sebuah ilmu yang ia dipelajari sewaktu berada di Mesir. Belum hilang pula 49
kepercayaannya terhadap kekuatan dewa yang ia yakini, yaitu agama paganisme, Samiri harus mempercayai ke-Esaan Tuhan Musa. Sekte pagan yang memengaruhi Samiri adalah ajaran yang terdapat di Mesir Kuno. Sebuah bukti penting yang mendukung kesimpulan ini adalah bahwa anak sapi emas yang disembah bani Israil saat Musa berada di Gunung Sinai, sebenarnya adalah tiruan dari berhala Mesir, yaitu Hathor dan Aphis. Seorang penulis yang beragama Kristen Richard Rives dalam bukunya yang berjudul Too Long in the Sun, menulis: "Hathor dan Aphis, dewadewa sapi betina dan jantan bangsa Mesir, merupakan perlambang dari penyembahan matahari. Penyembahan mereka hanyalah satu tahapan di dalam sejarah pemujaan matahari oleh bangsa Mesir. Anak sapi emas di Gunung Sinai adalah bukti yang lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pesta yang dilakukan berhubungan dengan penyembahan matahari…." Begitu tahu Samiri telah mempengaruhi umatnya ,marahlah Musa , Musa lalu menghancurkan berhala tersebut kemudian abunya dibuang ke sungai, kemudian Musa memerintahkan untuk memimum air sungai itu, orang-orang yang menyembahnya memiliki tanda, yaitu berubahnya kulit wajah mereka menjadi warna kuning emas setelah mereka minum air sungai. Kemudian para penyembah berhala diperintahkan untuk saling membunuh, seorang membunuh bapaknya dan 50
saudaranya tanpa peduli, hingga yang terbunuh berjumlah tujuh puluh ribu. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa, "Perintahkan mereka agar berhenti. Aku telah mengampuni yang terbunuh dan memaafkan yang hidup." Perbuatan Samiri membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu dianggap sebagai salah suatu cobaan Allah untuk menguji Bani Israel, yang kuat imannya dan yang masih ragu-ragu. Orang-orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu itu, akan tetapi orang-orang yang kuat imannya tetap dalam jalur keimanannya.Sesuai Ayat Qs Al Baqarah; 51 Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. Sebagai hukumannya : Allah memerintahkan untuk saling bunuh sesuai ayat ;Qs Al Baqarah 54 Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu 51
adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." Lalu sisanya diberikan hukuman kepada mereka dengan mengurung mereka selama empat puluh tahun di Padang Tih. Selama itu mereka tak tahu jalan arah, mereka hanya berputar-putar disana. Selama itu pula Allah tetap memberikan karunia kepada mereka dengan melindungi mereka dengan awan, sehingga mereka tidak kepanasan dan menurunkan makanan yang bernama Manna dan Salwa. Sesuai ayat ;Qs Al Baqarah 57 Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baikbaik yang telah Kami berikan kepadamu; Dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Dan setelah mengenyam manna Dan salwa itulah , mereka berubah menjadi ummat yang terpilih .Sesuai ayat Qs Al Baqarah; 58 Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, 52
dan katakanlah:"Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". sedangkan bagi mereka yang tak mau memakannya , mereka tetap menjadi kaum yang terpilah ! sesuai ayat lanjutannya Qs Al Baqarah; 59 Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. Semoga kita ada di dalam sebagai kaum yang terpilih .Dan Tidak malah menjadi kaum yang membuat kerusakan di bumi Qs Al Baqarah;60 Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiaptiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. Amiin amiin amiin Ya Rabbal Alamiin
53
5. Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ke-lima ; 'Semakin bersentuhannya Aku denganNYA maka kutersadar ternyata Akulah DIA '
Percikan spiritual keilahian ini boleh dikata diagamakan oleh Nabi Isa/Yesus dengan fatwanya yang terkenal; Aku dan BAPA adalah satu adanya dan capailah itu dengan keunggulan Uhrawimu / Akheratmu, Sebagai akibatnya , maka terkenallah Penuhanan Yesus di kalangan umatnya. Maka bisa kuhujjahkan bahwa ; 'Barangsiapa mengutamakan keunggulan Uhrawi dalam menggapai Tuhannya maka dialah umat Nabi Isa/Yesus‘ Atas penegasan penulis bahwa Yesus mendeklarasikan pada penyatuan dengan Tuhan bisa kita lihat pada firman-firman berikut, dari Yohannes ; "Aku dan Bapa adalah satu." (Yoh10:30) Mendengar statement Yesus tersebut maka 54
orang-orang Yahudi lalu mengambil batu dan melempari Yesus (Yoh 10:31). Yesus heran dengan sikap mereka, lalu Yesus bertanya: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yangmenyebabkan kamu mau melempari Aku?" (Yoh 10:32) Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." (Yoh 10:33)Kemudian Yesus menjelaskan, kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah-sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepadaKu, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yoh 10:34-38) 55
Kalau kita bandingkan dengan agama Yahudi sesuai yang telah penulis bahas pada Unit sebelumnya, maka diketemukan 2 kutub yang berseberangan ; 1. Yahudi menitik beratkan pada hegemoni dunia/segi fisik sebagai cara pencapaian pada Tuhannya 2. Nasrani menitik beratkan pada hegemony akherat / ruhaninya sebagai cara pencapaian pada Tuhannya . Hal ini lebih terkenal sebagai Kerajaan Surga di dalam khotbah-khotbahnya. Menilik dari kisah saat kita membaca dan melihat ajaran Yesus khususnya tentang ―Kerajaan dunia‖, dan ―kerajaan surga‖ sungguh sangatlah kontras. Yesus di depan Pilatus pernah mengatakan: ‖ Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini‖. Artinya, landasan Kerajaan-Nya dengan kerajaan-kerajaan di dunia.
tidaklah
sama
―JIka Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hambahamba-Ku telah melawan‖ (Yoh 18:36) Karena itulah ciri umat nasrani lebih menyukai kehidupan surganya (akherat ) dan sepertinya tiada ambil pusing bgm duniawinya. Mereka menjadi pribadi-pribadi yang gemar ber-charity (bersosial )
56
atas rejekinya . Itulah ciri sbg orang Nasrani ! Maka kuhujjah : ' Ciri Yahudi adalah berhegemoni dunia di dalam menggapai Tuhannya ; Sedang ciri Nasrani berhegemoni akherat di dalam menggapai Tuhannya ' Tahukah kalian mengapa Allah menetapkan Yesus sebagai anak Allah haruslah disalib dan Yesus menerimanya ? Padahal bisa jadi Beliau menyangkalnya atas segala tuduhan hingga layak terbebaskan ? Yesus menerima penyaliban (dibunuh ) karena itu sudah menjadi nubuwat . Sebagai anak , Beliau harus mati dihadapan Bapa . Karena itulah Dia bersabda ; "Eli, Eli, lema sabachtani?" Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46) Masih ingat bahwa setiap yang diturunkan (anak ) maka haruslah dan wajib dibunuh? Hal yang mirip terjadi pada Kisah Nabi Khidir yang membunuh anak saat Dia berjalan diiringi Musa di tepian pantai. Saat Beliau melihat seorang bocah yang tengah bermain ,didekatinyalah ia dan dipenggallah kepalanya secara tiba-tiba. Dan hal yang sama terjadi saat Yesus mengaku sebagai Anak Allah , Dibunuhlah Sang Anak/ Yesus atas pengakuan tersebut, lalu Yesus bersabda : 57
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Tahu maksudnya dari sabda tersebut ? maksudnya adalah para pembunuh tiada tahu bahwa yang dibunuh sejatinya jugalah Bapa , Namun karena mereka menganggap Yesus sebagai anak, maka dibunuhlah Yesus dengan segenap sepenuh hati. Maka atas hal ini, penulis hujjah ; 'Setiap penurunan baik olehmu sendiri maupun oleh orang lain wajib dibunuh dan dibinasakan. Itulah Nubuwat yang harus terjalankan dan yang harus diterima ' Jadi , Yesus terbunuh sebagai anak sudahlah sebagai Nubuwat dan kebenaran dan tiada perlu dibesarbesarkan sebagai sumber perpecahan dan perselisihan antar ummat agama terutama antara Yahudi dan Nasrani.Semua justru sudah sebagai kebenaran. Dan boleh dikata Yahudilah justru sang pemberani menegakkan kebenaran Nubuwat itu . Ummat Nasrani justru tak sepatutnya menaruh marah dan dendam .Malah harus sebaliknya, berterima kasih atas penyaliban itu. Bilamana kita masih mempermasalahkannya, itulah kebodohan dan kejahiliyaan yang masih menggelayuti. Intinya, Yesus sebagai anak wajib termatikan. Seperti saat Nabi Khidir membunuh bocah, yang ia wajib dibunuh karena sebagai penyesat menuju Tuhan yang BAPA.
58
Pendek kata, Yesus dibunuh karena si pembunuh juga masih jahili dimana Yesus hanya teranggap sebagai Anak saja maka penyaliban menjadi wajib adanya. Kuberhujjah ; 'Pembunuhan menjadi wajib adanya karena faktor jahili semata dan itulah kenubuwatan yang harus terjadi dan sebagai perintah dari Tuhanmu dan menjadi dilarang pembunuhan itu bila kau sudah terbebas dari Jahili ' Maka benarlah sabda Yesus ; "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Bilamana masih ada permusuhan antara Nasrani dan Yahudi atas hal ini Sungguh tiada perlu diteruskan lagi Karena ; Memang disitulah pembunuhan harus terjadi (Nubuwat ) Sebagai akibat dari penurunan sebagai anak tunggalNYA yang harus dibunuh sebagai penyadar manusia atas dosa-dosa mereka , atas kejahiliyannya yang tiada bisa melihat di balik makna 'sbg anak Allah ' .Dengan penuh ketegasan , Penulis berhujjah ; 'Barangsiapa melihat Yesus sebagai anak maka Yesus wajib dimatikan ;Barangsiapa melihat Yesus sebagai Bapa , itulah kebenaran yang harus hidup dan dihidupkan '
59
Itulah makna dari sabda Yesus ; ' Aku dan Bapa adalah satu adanya ' Tinggal kalian di bagian mana melihatnya ! Sebagai anak kah ? Sebagai Bapa-kah ? Bila kalian melihatnya sebagai Anak , kau bukanlah umatnya , karena Yesus telah mati sebagai Anak pada tiangf penyaliban. Namun , bila kau melihatnya sebagai Bapa . kaulah umatnya, Karena Yesus tak pernah mati Karena itu , benarlah sabdanya ; "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43) Artinya dari sabda diatas ,bisa penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa ikut menyaksikan / merasakan kematian Yesus sebagai anak maka wajib surga/firdaus baginya ' Itulah makna firman diatas ! Untuk lebih menunjukkan dan menegaskan bagaimana Yesus yang sebagai Anak Allah ,ia wajib dimatikan , maka Yesus bersabda ; 5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28) 6. "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30) 7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Lukas 23:46) 60
Dan sebelum bertegas pada ke 3 firman diatas , Dia bersabda akan adanya dualisme yang menjadi alasan utama harus adanya pembunuhan dengan sabdanya ; "Wanita (ibu), inilah anakmu_ Inilah ibumu!" (Yohanes 19:26-27) Maka atas hal ini ,penulis hujjahkan ; 'Adanya Dualisme antara anak dan ibu berarti masih menunjukkan adanya kejahiliyan maka harus tertebus dengan kematian sang anak ' Berikut kunukil keseluruhan 7 sabda terakhir Yesus yang sudah kupaparkan ;7 Sabda sabda Yesus terakhir hidupnya, 1. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (lukas 23:24) 2. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43) 3. "Wanita (ibu), inilah anakmu!" ibumu!" (Yohanes 19:26-27)
61
"Inilah
4. "Eli, Eli, lema sabachtani?" Allah-Ku, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46) 5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28) 6. "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30) 7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Lukas 23:46) Mari kita narasikan atas ketujuh sabda Yesus yang terakhir itu sbb ; Sabda1. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (lukas 23:24) Maksud dari Sabda tersebut adalah Yesus memintakan ampun atas kejahilian mereka dengan membunuh Yesus yang telah mengaku sebagai Anak Tuhan . Namun Yesus tahu bahwa kematiannya sudah menjadi wajib adanya karena ternyata umatnya tiada bisa melihat bagaimana yang dimaksud sebagai Anak tunggal Allah itu. Karena itulah Yesus terpaksa menempuh jalur frontal dengan menunjukkan sebagai anak ia harus mati dan dimusnahkan .
62
Dengan Cara ini semoga umatnya menjadi tersadar ( baca; tertebus dosa/kesalahannya). Atas hal ini penulis kuhujjahkan ; 'Yesus menyerahkan nyawanya sejatinya untuk menebus dosa umatnya agar menjadi melihat bagaimana sejatinya Bapa harus bertegak' Namun mereka tetap tiada tersadar , meski nyawa telah dikorbankan . Maka Penulis Hujjahkan ; 'Pengorbanan Yesus menjadi tersiakan bila kau (umatnya) masih menganggap Dia sebagai anak Allah' Lantas dia itu siapa ? Yesus adalah Bapa itu sendiri ! Itulah tujuan penyalibannya agar kalian (umatnya) tersadar bahwa tiada boleh adanya Anak bagi Allah. Karena itulah Yesus masih memintakan ampun bagi umatnya karena pembunuhan atas dirinya masih terkuasai kegelapan dan kejahiliyaan . Agar mudah kitabiyahnya ;
memahami
kubuatkan
Syahdan ada sebuah telor Burung Phoenix , dieramkan pada ayam , Setelah menetas ,ia berlaku dan bergaul sebagai ayam hingga beberapa lama. Suatu ketika , ia bisa terbang ternyata saat berlari kencang sekencang-sekencangnya. Ia mulai
63
tersadar bahwa dia bukanlah Ayam. Ia adalah seekor Phoenix. Kemudian seekor ayam berkata padaNYA , 'kau bisa terbang karena kau lebih besar dari kami' . Si anak Phoenix menjawab , 'tidak, aku bisa terbang bukan lantaran aku lebih besar dari kalian melainkan karena aku mulai tersadar bahwa akulah sang Phoenix itu. 'Hahaha.. Kau phoenix ? Tidak , kau ayam seperti kami !' Sahut beberapa ayam. "Bukan ,aku bukan ayam , aku adalah Anak Phoenix ?‘ kukuhnya dengan tegas Si ayam bertanya , ' jadi kamu anaknya Phoenix yang perkasa itu ? Bukan anak ayam ?' Si Anak Phoenix semakin bertegas dengan berkata , ' Aku (anak Phoenix ) dan Phoenix Bapa adalah satu adanya, maka benahi cara pandangmu sekarang bahwa akulah Sang Phoenix. Namun bila kau masih bersikukuh aku sebagai anak ayam dan tak percaya aku sebagai Anak Phoenix , maka sebaiknya kukorbankan nyawaku ! Karena aku bukanlah Anak Phoenix lagi melainkan Sang Phoenix itu sendiri. Dan nanti kubuktikan bahwa aku akan bangkit dari kematianku sebagai Phoenix yang perkasa. Semoga kalian tersadar siapa Aku sebenarnya'. 64
Para ayam semakin marah dan berkata, ‘‘kau semakin merancau saja. Jangankan sebagai Phoenix Bapa , sebagai Anak Phoenix saja ,kami tak percaya. Kamu itu anak ayam seperti kami kami ini‘‘. Lalu dibunuhlah si anak Phoenix itu beramairamai karena dianggap mengada-ada mengaku sebagai Anak Phoenix. Dan benarlah setelah tiga hari dari kematiannya, Si Anak Phoenix bangkit menjadi Burung Phoenix yang begitu gagah dan besar. Pada momen inilah , para ayam menjadi tersadar dan melihat atas dosa-dosanya yang tiada mempercayai bahwa si Anak ayam yang berkata sebagai Anak Phoenix sejatinya adalah Phoenix Bapa itu sendiri. Amati dari kisah diatas, betapa ada kesalahan pemahaman sedang terjadi . Ummat Yahudi kala itu menganggap Yesus sebagai anak manusia saja namun Yesus mengaku sebagai Anak Allah. Dan demi alasan ini , Yesus harus dimatikan. Dan Yesus pasti menerima kematiannya karena sebagai Anak ia wajib memang dimatikan. Kesalah pahaman kedua saat Yesus bersabda ‗ Akulah BAPA‘ tidaklah direspon lagi oleh ummat karena ketiada mengertiannya. Ummat hanya merespon sabda Yesus yang sebagai ‗Anak Allah‘ yang dianggapnya sebagai kekufuran. Maka saat penyaliban tiba, Yesus memintakan ampun atas ketidak bisaannya Ummat bagaimana mereka 65
semestinya melihat Yesus sebagai BAPA. Yesus bersabda ; "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Artinya, Ummat tak melihat Yesus yang BAPA (saat penyaliban itu terjadi).Mereka hanyamenganggap Yesus sebagai Anak Allah saja yang pasti itu sebagai kesalahan dan kekufuran sehingga benarlah pembunuhan itu menjadi Nubuwwat baginya. ……………. Sabda 2. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43) Sabda diatas patut untuk diamati kisahnya sbb ; Ketika para prajurit Roma memakukan Kristus di kayu Salib di antara dua penjahat yang salibkan bersama-sama dengan Dia, satu di sebelah kananNya dan yang satu di sebelah kiri-Nya. Awalnya kedua orang ini mencerca Dia, sesuai firman ; ―Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia ‖ (Markus 15:32).
66
Dengan menirukan apa yang para imam dan ahli Taurat teriakkan. ―Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Bahkan penyamunpenyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga‖ (Matius 27:42, 44). Namun, ketika hari mulai senja, salah satu dari penjahat itu telah mengalami perubahan hati yakni yang ada di sebelah kanannya Yesus . Ia mengakui bahwa ia adalah orang berdosa, layak untuk disalibkan, namun ia berbicara tentang Yesus, ―orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah‖ – tidak ada salah (Lukas 23:41). Kemudian penjahat kepada Yesus,
yang
bertobat
itu
berkata
―Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja‖ (Lukas 23:42). Yesus menjawab dengan kata-kata yang kita temukan dalam ayat kita ini,―Kata Yesus kepadanya: ‗Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus‘‖ (Lukas 23:43). 67
Amatri kisah diatas , dua penjahat itu sejatinya adalah kita sendiri. Awalnya kita pasti mencela bahwa anak Tuhan Tuhan koq mati disalib. Padahal Yesus sendiri menerima kematian tersebut.Maka bila kalia ikut mencelainya dengan berkata Anak Tuhan koq mati , maka kaulah Penjahat itu. Penulis berhujjah ‗Sebagai Anak , Yesus wajib disalib. Bila kau mencelainya sebagai kelemahan, kau adalah seorang penyamun atas sebuah kebenaran ‗ Lantas ada perubahan, satu penjahat tersadar dan paham bahwa itulah kebenaran sebagai Anak Allah haruslah mati memang, dan sebagai BAPA, IA akan bangkit dengan berkata ; ―orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah‖ – tidak ada salah (Lukas 23:41). Maka atas penyadaran ini , Penjahat ini ada di dalam penyaksian atas kebenaran bagaimana Yesus selayaknya sebagai Anak dan bagaimana Yesus selayaknya sebagai BAPA. Dengan penyadaran yang sudah seperti ini, Seketika itu juga, Sang penyamun wajib ada di dalam FirdausNYA. Penulis berhujjah : ‗‘Barangsiapa melihat kebenaran pembunuhan sebagai anak dan melihat pembangkitan sebagai Bapa maka wajib firdaus atasnya bersama DIA‘
68
Sesuai sabdanya ; ‗Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus‘‖ (Lukas 23:43). Bisa dimaknai pula , Saat penyaliban itu terjadi , Yesus sebagai anak melihat bangga karena ada murid-muridnya yang menyaksikan bahwa sudah semestinya pembunuhan itu terjadi demi kebenaran sang Tuhan Bapa . Maka Yesuspun bersabda seperti yang diatas ! Sehingga penulis hujjahkan juga ; 'Barangsiapa bisa melihat / merasakan akan benarnya penyaliban Yesus (sebagai anak ) maka merekalah umat sejati dari Yesus' ………
Sabda ke-3 ; "Wanita (ibu), inilah anakmu!" "Inilah ibumu!" (Yohanes 19:26-27) Kita amati kisahnya sbb ; When Jesus saw his mother and the disciple whom he kept loving standing there, he said to his mother, "Woman, here is your son." (27) Then he said to the disciple, "Here is your mother." And from that hour the disciple took her into his own home.
69
Artinya ketika muridnya datang (Yohannes) bersama ibunya Yesus (Maria) , Yesus bersabda di dalam Hujjah Penulis ; ‗Wahai Ibu, akulah anakmu yang mati disini dan memang aku harus mati sebagai nubuwatku yang harus mati sebagai anak Allah dan Yesuspun berlanjut berkata pada Yohannes, ‗Wahai Yohannes, Dialah ibu bagimu. Itulah kebenaran yang kau harus ada di dalamnya sebagai kebenaran yang hidup dan kekal adanya‘ Disini betapa Yesus memberi pembelajaran pada muridnya (Yohannes) bagaimana BAPA harus bertegak di dalam derajat seorang ibu /Ummi. Artinya ; Tiada boleh ada pemilahan dan pemilihan , semua harus satu dan manunggal adanya . Tidak boleh ada, yang mana ibu-yang mana Anak. Dan,Karena pemilahan sudah terjadi ( seperti pada firman diatas ini) ‗‘Ibu, Inilah anakmu!" "Inilah ibumu!" Maka penyaliban harus terjadi , Sang anak harusdimatikan Artinya lagi : Yesus bersabda di dalam hujjah Penulis ;
70
'Wahai umatku ,jangan lagi memandangku sebagai anak karena akulah sang Bapa.Dan demi hal ini , lihatlah betapa Aku telah menyalibkan diriku (sebagai anak) demi menyadarkanmu bagaimana dan siapa aku sebenarnya (Sang Tuhan Bapa) ' Maka benarlah ada firman ; ―Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah , percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Apabila aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.‖ Kata Tomas kepada-Nya, ―Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?‖ Kata Yesus kepadanya, ―Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku‖ (Yoh 14:1-6).
71
Artinya ; bisa Penulis hujjahkan sbb ; 'Dengan penyaksianmu bahwa Yesus sebagai Bapa maka itulah kebenaran jalan Dan hidup (bukan kematian ) ; Sebaliknya dengan ketidaktahuanmu bahwa Yesus masih kau anggap sebagai anak Allah maka itu bukan kebenaran jalan Dan itu pulalah mati dan binasa‘‘ Yesus bersabda ; 'Setiap penyaksiku atas kebenaran AKU yang Tuhan Bapa maka itulah Aku sehingga tak seorangpun yang datang ke Bapa kecuali haruslah (mengalami ) begini adanya(melalui aku) ' Yoh;14;1;6 …………. Setelah para murid tersadar bahwa atas sebab pemilahan maka penyaliban Anak Allah harus terjadi , maka Yesuspun mendemokan dan menegaskan dalam pemberian pembelajarannya pada muridnya dengan mengeluarkan sabda-sabda lanjutannya dimana Yesus menggambarkan Diri sebaga anak Allah , dengan sabdaNYA ; Sabda ke-4; "Eli, Eli, lema sabachtani?" Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46)
72
Sabda ke-5 ; "Aku haus!" (Yohanes 19:28) Sabda ke-6. "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30) Sabda ke-7. "Ya Bapa, ke dalam Kuserahkan nyawa-Ku (Lukas 23:46)''
tangan-Mu
Amati kesemua sabda diatas (4-7) , Itulah keadaannya bilamana Yesus sebagai Anak . Karena itulah, Ia harus dimatikan. Sebagai anak Allah , ia bukanlah kebenaran melainkan kekufuran terhadap kebenaran Tuhan BAPA. Maka mulai sekarang ,jangan lagi memilah atas Yesus karena itulah kebenaran dan kehidupan yang kekal. Junjung DIA sebagai Tuhan Bapa . Bila kau masih bersikukuh pada sebagai Tuhan Anak, Maka tersesatlah kalian. Karena disitulah letak penyiksaan dan kematian . Sesuai urutan-urutan firman diatas (4,5,6,7) Lanjut cerita , Setelah kematian Tuhan yang anak , maka nubuwat kedua harus terjadi . Yakni ;'Pembangkitan Yesus dari kematiannyasebagai penegas bagi ummat agar melihat bahwa Dialah Bapa yang tak tersentuh oleh kematian '. Penulis hujjah ; 'Barangsiapa melihat/ merasakan kebangkitan Yesus dari kematian penyalibannya maka hak dan wajib baginya memperoleh Firdaus bersamaNYA. Itulah kekelan hidup ' 73
Soal kebangkitan ini, kunukilkan kisahnya ! Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, Pontius Pilatus, pada tanggal 14 Nisan (~bulan April) sekitar tahun 30-33 M. Menurut murid-murid-Nya dan sejumlah catatan lain, Ia bangkit kembali dari kematian pada hari yang ketiga. Kubur tempat Ia diletakkan setelah matinya terbuka kosong. Sekitar 500 orang melihat Dia hidup lagi setelah kematianNya itu dan sejumlah dari mereka melihat-Nya terangkat naik ke langit sampai menghilang tertutup awan. Mayat maupun kuburan-Nya tidak pernah ditemukan. Peristiwa ini ditunjuk dalam terminologi Kristen sebagai kebangkitan Yesus Kristus, yang diperingati dan dirayakan oleh seluruh umat Kristen setiap tahun yaitu Paskah. Kebanyakan umat Kristen, menerima Perjanjian Baru sebagai peristiwa sejarah dari kejadian nyata yang merupakan pusat dari kepercayaan mereka, meskipun begitu ada beberapa Kristen liberal yang tidak menerima kebangkitan badan. Walaupun demikian, umumnya tidak ada umat Kristen yang memandang cerita ini sebagai legenda atau alegori. Banyak yang mengatakan bahwa Yesus tidak benar-benar bangkit dan hal ini menjadi kontroversi yang masih diguncingkan hingga saat ini. Ada pula yang mengatakan Yesus hanya dibius saja. Yesus bukan hanya sungguh-sungguh mati tetapi juga Ia 74
bangkit dengan tubuh fisik yang sama ketika Ia mati.. Dari kisah diatas , Perkenankan aku tertawa atas kebingungan mereka ' Sebaiknya Penulis hujjahkan sbb ; 'setiap kisah di dalam firman adalah mengenai kamu bukan mengenai selainmu. Maka hiduplah di dalam firman ; jangan mati di dalam firman ' Artinya ; Bila kau menfokuskan kisah itu sebagai sejarah semata masa lalu , Kau sdh mati di dalam firman. Namun , bila kau memahami sebagai cerita hidupmu sendiri, Itulah hidup di dalam firman .Dan firman memang ditujukan untuk hal ini sejatinya . Maka kutegasi makna Paskah sebagai kisahmu sendiri sbb ; 'Matikan dirimu sebagai Anak dan bangkitlah sebagai Bapa. Itulah jalan dan kebenaran serta hidup ' Semoga begitu adanya. Wahai kalian (para umatNYA). Semoga Kalian bisa ada di dalamnya seperti sebagaimana Yesus terbangkitkan . Sesuai ketegasan firmannya ;,
75
'Aku akan datang kembali Dan membawamu ketempatKU supaya dimana tempat aku berada disitu pula kamu adanya 'Yoh ;14 Ternyata menjadi benar bahwa segala firman adalah mengenai kalian (para umatnya) bukan mengenai sejarah . Maka , Sungguh menjadi relevan hujjah penulis yang berkata; 'Matikan dirimu sebagai anak dan bangkitlah dirimu sebagai Bapa. Itulah kebenaran ' Hujjahku ini didukung oleh ; Mazmur 16:10: "sebab Engkau (TUHAN) tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan." Maka penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa yang bisa bangkit sebagai Bapa , maka tiada kematian lagi baginya dan kuduslah ia ' Dan penulis hujjahkan lagi.. 'Barangsiapa yang tetap adanya sebagai anak Bapa , ia harus diserahkan ke tangan orangorang yang berdosa untuk dibunuhnya sebagai
76
penebus dosa bagi mereka dan setelahnya bangkitlah sebagai Bapa ' Sungguh hujjahku ini , termaktub pada firman berikut ; "Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Lukas 24:6-7) Sebagai kesimpulannya ! Wahai ummat Nasrani ! Sudahkah kalian membunuh dirimu di dalam Tuhan Anak ? Lalu, Sudahkah kalian berPaskah setelahnya ? yakni berbangkit di dalam Tuhan Bapa ? Semoga dimudahkan jalanmu menuju kesana ? Amiin amiin amiin . Syalom !
77
6.
Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ke-enam ;
'Berkat karuniaNYA, AKU menyaksikan segalanya atas hikmah-hikmah baik masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang '
Percikan spiritual yang ke-enam ini diagamakan oleh Nabi Muhammad saw dengan fatwanya yang terkenal sebagai Hadistnya; 'Aku Nabi yang Ummi dan diutus bagi ummat yang Ummi pula' Kini justru yang menjadi tanda Tanya besar adalah apa makna Ummi itu ? Sehingga Rasul menyatakan dirinya sebagai Nabi Ummi sedemikian pula Ummatnya harus Ummi bila ingin diakui sebagai Ummatnya ? Nah ,dari sini , sebaiknya kuulas atas bagaimana makna sejatinya atas apa itu Ummi, lebih dulu. Ummi secara bahasa Arab , ia memiliki banyak arti. Ummi bisa berarti tidak dapat membaca dan menulis (Laa yaqra’ walaa yaktub), tetapi bisa juga
78
berarti orang atau komunitas mempelajari sebuah kitab.
yang
belum
Menurut Ibnu Ishaq, istilah Ummi mengacu kepada ‗apa‘ yang masih dikandung ibunya (janin) atau orang yang tidak mampu menulis. Mereka yang ummi diibaratkan seperti kondisi awal mereka ketika dilahirkan oleh ibu kandungnya, mereka belum sempat belajar membaca dan menulis. Sedang menurut Penulis lain lagi . Ummi bermakna sebagai Ibu yang sudah mampu melahirkan bayi / keturunannya . Bila wanita belum bisa melahirkan bayi , cukuplah sebutannya sebagai Nona atau Nyonya (bukan Ummi/ibu ) . Jadi, dalam hal ini Ummi adalah seseorang yang telah mampu menghasilkan Hujjah-hujjah sebagai anak-anaknya. Itulah Ummi. Untuk lebih memudahinya, ikuti kitabiyah berikut ini (kunukil dari buku Al YatateR bag.1) Syahdan ada pemuda kecil yang bernama (katakanlah) Hambali yang suka sekali mengaji. Ia tiap hari membaca text-text kitab suci dan suka pula ia mengoleksi hingga terkumpullah sepedati.
79
Suatu ketika Ia hendak berpindah ke kota yang lebih madani maka dibawalah semua kitab - kitab sepenuh sepedati itu. Di dalam perjalanan saat memasuki hutan berduri dicegatlah Ia dengan sekawanan perampok dengan berbilah pedang dan belati. Sambil menghunus pedang di leher Hambali, si perampok membentaki, ''Barang apakah yang kau bawa di pedati itu hingga kau nampak menggigil ketakutan sekali ? ''. Jawab Hambali, ''Tolong jangan kau ambil karena itu segalanya bagiku'. Timpal si perampok, 'memangnya itu apa, ceritakanlah ! Cepat sebelum kau aku habisi di sini''. ''Hanya kitab-kitab dan pastilah itu tak berharga bagi kalian.Tapi bila aku tanpa mereka , tamatlah riwayatku .Merekalah nafasku '',iba Hambali Mendengar hal itu , para perampok tertawa terpingkal-pingkal hingga berliur air matanya. dan berkata ,''koq bisa, kitab koq segalagalanya.Kalau begitu aku bakar saja sekalian kitab-kitab itu hingga tak perlu aku 80
membunuhmu lagi karena kau sudah tewas dengan dirimu sendiri, ha..ha..ha...ha..ha..,,'' ''jangan…jangan….kasihani aku untuk kali ini. Pasti aku ingati kalian nanti ''Sembah Hambali Jawab perampok, 'Ehm..ehm...baik sekali penawaranmu ini. Aku punya nasehat untukmu semoga kau menjadi lebih mumpuni suatu ketika nanti''. Dalam keadaan terdesak Hambalipun tunduk menyanggupi. ''apakah sekiranya nasehatmu itu?'', Tanya Hambali ''Begini.. Sebaiknya kau hafalkan kitab-kitab itu hingga kau tak perlu lagi membawa-bawa pergi kemanasaja kau ingin pergi. Lagian sekiranya ada perampok seperti kami ini, kau sudah tidak peduli meski dibakari karena kau sudah memindah semua isi ke dalam otakmu ini'',Nassehat si Perampok ''Baiklah,akan Hambali
kujalani
81
nasehat
ini..'
kata
Mendengar nasehat ini perampok yang lain memarahi, ''kita kita ini perampok...Kita ini harus berlaku kejam pd si anak ini. Mengapa kau justru menasehatinya ? apa kamu sudah pindah profesi ? jadi guru ngaji ? Hayoo kita tertawa bengis bersama-sama biar si anak ini lari terbirit-birit. ''Hai Hambaliiii...! cepat pergi dari siniiii atau kuhabisiiii '', bentak mereka bersama-sama sambil menghunus pedang belati. Hambalipun lari bersama pedatinya hatinya.
sekencang-kencangnya memasuki kota tujuan
Kini Hambali kecil beranjak dewasa tumbuh bersama kemajuan kota. Masih terpelihara apa yang ia suka, mengaji dan terus mengoleksi teks-teks kitab suci dari agama. Hingga suatu ketika , perampok yg dulu hendak ,membunuhnya datang menemuinya. ''Hai Hambali, masih ingatkah Kau pada kami '', berkata salah satunya. ''Oohh,pastilah..,pasti .Justru berkat Engkau, aku lebih bermakna..dan tak menderita.Nasehat darimu tetap 82
kupelihara.Mari masuk ! Kamu adalah permata istimewa.Akan kujamu sesuai selera Anda . Silahkan bersuka-suka '', tegas Hambali ''Wahai Hambali, bagaimana kabar semua bukumu terdahulu ??, koq masih kulihat disana ada tumpukan buku-buku. Bukankah kau sudah menghafali mereka semua?', tanya si perampok ''O,itu buku-buku baru ,buku-buku yang lama sudah kubuang karena sudah kupindahkan di otakku sini.Tapi yang kitab-kitab baru itu, aku belum hafalin semuanya. Karenanyalah kuberkata, ‘‘Nasehatmu masih kupelihara '',Jawab Hambali dengan nada bangga. ''Ha...ha...ha...ha...'' tertawalah si perampok dan Hambali pusing dibuatnya. ''Sampai kapan kau begini, Wahai temanku, Hambali?'', tanyanya. ''Ya,sampai aku mati..Khan sudah ada haditsnya , ‗‘Tuntutlah ilmu mulai dari perut ibumu hingga liang lahatmu'', pamer Hambali ''Begini...,atas kebaikanmu menjamu kami,aku punya nasehat lagi '', potong si perampok.
83
''Bukankah kau permata bagiku, pastilah kusambut dengan suka.Cepat katakan'', pinta Hambali tak sabarkan diri ''Begini, milikilah sebuah peta. Dengannya, semua buku sudah bisa kau tebak isinya tanpa kau perlu membuka.Dan kau takkan perlu membaca apalagi menghafal meski berjuta berita dan kata datang menggoda karena bagimu semua sudah tertata. kau sudah menguasai rutenya karena sdh memiliki petanya..'',tegas Si Perampok ''Oh..,begitukah ?? Alangkah indahnya itu semua ! Dimana bisa kudapatkan peta itu ?'', desaknya ''Pergilah di kaki gunung yang nampak disana dan bergurulah pada seseorang disana karena ia menguasi peta dan melalui berkahnya kau kan dianugerahi sebuah peta. Turuti nasehatnya'', jelasnya.. Maka, Keesokan harinya, berangkatlah pemuda Hambali menuju kaki gunung berguru untuk mendapatkan ilmu peta - untuk dibentuk menjadi seorang Ummi /orang yang menanggalkan semua buku /Aksara dan kata karena telah memahami peta /rute dari ilmu. 84
Singkat cerita ,setelah berguru beberapa lama ,diperolehlah ilmu peta itu. Ternyata ia berupa kitab tak bertulis. Takkan ada seorangpun yang sanggup membacanya. Karena memang tak tertanda - tak beraksara hingga ia akhirnya digelari sebagai seorang UMMI = ORANG YANG TAK BERAKSARA NAMUN MAMPU MELAHIRKAN AKSARA. Dari keanehan inilah, berbondong-bondong orang datang meminta hujjahnya atas semua masalah dari hidup hingga persoalan mati. Ia menjadi begitu tersohor di seantero negeri . Sampai sampai mengusik beberapa pembesar negeri untuk membuktikannya sendiri. ''Wahai Hambali, nih ada sebuah kitab yang membahas soal sholat jum'at dan dibuat bingung aku masih olehnya. Tolonglah bantu kami dengan hujjahmu biar tidak bingung lagi. Ini kitabnya tolong di amati dan dipelajari '',kata para pembesar negeri. ''Simpan saja kitabmu dan inilah hujjahku mengenai hal itu.Bahwasanya Sholat Jum'at itu tidaklah menggantikan Sholat Dzuhur sehingga diwajibkan atasmu tetap 85
Sholat Dzuhur sebagaimana biasanya'', Tegas Hambali dengan nada santai. Atas jawaban yang secepat itu, merekapun bengong dan bertanya-tanya, ‘‘ koq beda ? dimana-mana Sholat Jum'at , ya sudah nggak usah Sholat Dzuhur !‘‘. ………. Nach, dari kisah diatas, bisa kita amati betapa Ummi adalah suatu derajat sebagai seorang penyaksi atas segala hikmah. Akhirnya senada dengan kisah diatas, menjadi benarlah bermunculan Hujjatul-Hujjatul Islam macam Imam Al Ghazali , Ibnu Atthaillah, Imam Ahmad, Imam Hambal, Imam Syafi‘i, imam Hanafie, dll dengan kitab-kitabnya yang terkenal dimana segala karyanya menjadi pekita di tengah kebingungan Ummat. Maka atas hal ini, Penulis berhujjah; 'Barangsiapa yang sudah menggapai derajat ke_ Ummi_an (=sebagai sang penyaksi ) maka Dialah ummat Muhammad ' So, Sudah Ummikah anda sesuai kisah diatas ? Itulah sejatinya Ummat Muhammad,dimana kau mampu melihat hujjah hujjah mereka sebagai hujjahmu sendiri pula. Maka benarlah ayat berikut ; (QS Al Isra 36 ) 86
Allah SWT berfirman : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. ), Dan petuah berikut ; ‗Setiap orang yang engkau ikuti dengan Hujjah dan dalil padanya, maka engkau adalah muttabi‘ (ibnu Abdilbar dalam kitab Bayanul ‗ilmi Artinya , kamu dituntut harus memiliki penyaksianmu sendiri atas pendapat yang kau ikuti tersebut. Jadi Jelas, kita dilarang sekeras-kerasnya hanya mengekor saja (taqlid ). Karena Taqklid sangatlah tercela dan dilarang adanya. Taqlid sendiri segi bahasa berarti membuat ikatan di leher.Diambil dari kata ‗ Qaladah‘ yaitu sesuatu yang digunakan orang untuk mengikat yang lainnya (Al-‗Aqaid hal.91) Adapun secara istilah , Taklid bermakna mengambil Mahdzab dari seseorang atau beramal dengan ucapan-ucapan orangitu tanpa dalil dan hujjah (penyaksiannya sendiri).Abu Abdillah bin Khuwaizi Mandad menyatakan ; ‗‘Setiap orang yang Engkau ikuti tanpa dalil dan Hujjah ,maka engkau adalah Muqallidnya‘‘ (Al ‗Allamul Muwaqqin;137) 87
Hal senada Rasulullah menegasi di dalam hadist-hadistnya agar lebih menguati agar kamu bersemangat untuk meraih derajat Ummi. (sang Penyaksi ) Dalami hadist berikut ; Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa sallam bersabda, ―Janganlah kalian berdusta atas namaku. Sesungguhnya Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka dia akan masuk neraka.‖(HR. Bukhari-Muslim Tahu maksudnya ?? artinya, Saat kau menukil hadist , kaulah sang penyaksi atas kebenartan hadist itu Spt ada hadist ; Dari Miqdam bin Ma‘di Karib, beliau menegaskan bahwa Beliau mendengar Rasul bersabda ; ‗‘Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya‘‘ HR Ahmad dan Ibnu Majjah No.3349 ) Serasa gampang saja menukil diatas , seolah tiada masalah . Namun kalau diteliti lebih detail Sudahkah kau menjadi penyaksi atas kebenaran hadist diatas ? Bila berani , mengapa kok kata ‗punggung‘ yang dipakainya ? kenapa tidak leher, pinggang, atau selainnya ? Bila kau belum tahu (mengapa punggung yang dipilih) , berarti kau belumlah sebagai penyaksi 88
atas kebenaran hadist itu. Kau pendusta atas perkataan Nabimu.
masih
sebagai
Bila kau ternyata memang belum sebagai penyaksinya , Sebaiknya jangan dulu kau jadikan hadist itu sebagai referensi bagimu ! Begitulah artinya / maknanya. Sehingga Rasulpun bersabda ; Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Said al-khudry bahwa Nabi SAW bersabda : ‘‘Jangan Engkau tulis apa yang Engkau dengar dariku, selain dari Al Qur‘an. Barangsiapa yang menulis sesuatu selain Al-Qur‘an, hendaklah dihapuskan‘‘. Hadist diatas dengan jelas menegaskan betapa Rasulullah khawatir kalian hanya sebatas pendustanya saja, belum sebagai penyaksinya. Berat khaan ? untuk menjadi seorang Penyaksi (Ummi) itu ? Karena itulah Rasulullah bersabda. ; 'Aku nabi yang ummi dan terutus bagi ummat yang ummi ' Dengan menjadi seorang Ummi , maka kalian tidak akan mudah diombang ambingkan dengan pendapat ulama‘;-ulama‘ fasik yang dengan getol mentafsiri ayat seolah-olah mereka sudah sebagai penyaksinya. Padahal semua tafsirannya hanyalah praduga semata. Mereka memandang diri mereka sebagai kebaikan dan kebenaran . Atas hal ini 89
ditegurlah mereka dengan ayatNYA ;Qs Al Baqarah ;9 'Mereka hendak menipu Allah Dan orang-orang beriman , padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar‘. Sungguh besar manfaatnya menggapai derajat Ummi. Disaat kau telah mencapai derajat ummat yang ummi (ummatnya Nabi Muhammad) , kau akan merasakan betapa Islam sebagai pembebas dari kesempitan dan menjadi rahmatal lil alamiin. Kamu senantiasa akan melihat perluasannya bagaimana kebenaran Syar‘i ditegakkan. Atas hal ini penulis hujjahkan atas manfaatnya Ummi sbb: ' Islam adalah pembebas jiwa bukan pengikat jiwa, maka Ummikanlah dirimu niscaya kau akan menyaksikannya'. Bagaimana cara mengukur nya bahwa islam adalah sebagai Rahmatan Lil ‗alamiin ? lihat , Bagaimanakah kamu sholat 5 waktu ? Tersiksakah kalian atau enjoy kah kalian ? Membebanikah bagi kalian ? atau Sekedar gugur kewajibankah bagi kalian ? Sedih dan kalutkah kalian bila tak bisa / tak sempat menjalaninya ? Bila itu semua terasa menyesakkan baik di dalam penjalanan atau saat terlupa / luput di dalam penjalanannya , disitulah tanda kau belumlah ummat Muhammad. Lihat sabda Nabi ; 90
'Hai Bilal , istirahatkan kami dengan sholat ' Artinya ; Justru pada sholatlah , letak kesantaian dan penghiburan Bukan malah sebaliknya ! Artinya lagi bahwa ; Islam itu fresh Dan menyegarkan Islam itu hidup Dan menghidupkan,.Islam bukanlah mati dan mematikan (macam terorisme) . Islam bukanlah takut dan menakutkan baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain Islam bukanlah tegang Dan menegangkan. Islam bukanlah kediktatoran Islam bukanlah pembodohan Islam bukanlah penggelapan. Dari sini semakin jelas , Terorisme bukanlah Islam , karena ia mati dan mematikan.Karena ia takut dan menakuti, karena ia tegang dan menegangi, karena ia gelap dan menggelapi. Atas hal ini , Penulis hujjah ; 'Islam adalah Rahmatan lil alamiin maka jadilah kau rahmat bagi sekelilingmu , bukan malah sebaliknya, itulah Islam ' Maka mulai sekarang , Tinggalkan segala Cara kekerasan Dan pembunuhan (kematian ) dalam berdakwah Tempuhlah dgn Cara pembebasan melalui ilmu Tauhid Karena Sesungguhnya kamu tak dimintai pertanggungan jawab atas mereka. Lihat , Apa Nabi Muhammad bertanggung jawab atas tidak mau islamnya Abdul Muthalib dan Abu Thalib serta paman-pamannya yang lain ? Padahal merekalah pelindung nyawa bagi 91
Muhammad ! Tidak ! Sama sekali tidak ! Apa Nabi Nuh dimintai pertanggungan jawab atas putra dan istrinya yang tidak mau bertauhid ? Tidak ! Sama sekali tidak ! Di dalam Islam , inilah yang berlaku,sesuai ayat Qs Al Mudatsir; 38 ―Tiap-tiap diri bertangung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.‖ Jadi ; Abu thalib menanggung sendiri kesesatannya ,bukanlah Muhammad .Anak Nuh Dan istrinya menanggung sendiri kesesatannya , bukanlah Nabi Nuh. Ayah Ibrahim menanggung sendiri kesesatannya ,bukanlah Ibrahim Maka kuhujjah ; 'Setiap kesesatan (kejahilian) adalah tanggungan sendiri ; Barangsiapa memusingkan kesesatan (kejahiliyaan) orang lain,Itulah kebodohan, maka pusingkankesesatanmu sendiri bila kau bisa menyadarinya ' Tapi kuyakin mereka (orang-orang yang membuat kerusakan /terorisme ) tak menyadarinya ! Sesuai sindiran ayat Qs Al Baqarah 11; 'Dan bila dikatakan kepada mereka ;janganlah kamu membuat kerusakan (terorisme) di muka bumi , mereka menjawab '' sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan '' 'ingatlah , sesungguhnya mereka itulah 92
orang-orang yang membuat kerusakan ,tetapi mereka tidak sadar ' Jadi Gelagat terorisme (perusakan di muka bumi ) sebenarnya sudah terendus di dalam Al Qur'an (Qs Al baqarah awal-awal ayat ) Dan pelakunya pastilah adalah orang-orang yang tiada sadar Bahwa mereka ada di dalam kesesatan dan kegelapan serta kedustaan yang dikhawatirkan Muhammad saw. Dan pasti sindiran itu bukan bagi ummat yang berderajat Ummi. Itu untuk ummat yang masih fasik dan Mereka tiada sadar bahwa mereka ada di dalam kefasikan kesesatan dan kegelapan. Karena Allah telah mengunci mati hati dan jiwanya , pendengarannya dan buta mata hatinya Namun mereka justru berkoar-koar penuh yakin bahwa Merekalah kebenaran . Padahal itu bukanlah kebenaran (apa kalian hendak menipu Allah). Maha benar Allah dgn segala FirmanNYA'. Atas sesatnya sebagai pendusta ayat ini , kuhujjahkan ; 'Terorist adalah penipu yang malah justru tertipu oleh dirinya sendiri penuh kerugian yang senyata-nyatanya .Itulah terorist ' Penulis hujjahkan ; 'Hanya orang fasik saja yang menyetujui danmenghendaki sekaligus pelaku perusakan di muka bumi (terorisme) ini' 93
Dan sungguh Allah tidak akan memberi petunjuk bagi orang-orang yang fasik ' (Qs Al Munafiquun;6 ) Begitulah ummat Muhammad yg sesungguhnya Yakni ummat yang ummi Bukan ummat yang terlahir ummi Melainkan ummat yang terlahir untuk menjadi Ummi. Karena itulah bilamana kau tidak bisa menjadi ummi, Jangan dulu mengaku sebagai ummat Muhammad, Karena kau pasti tertolak ,Kau akan cukup menjadi ummatnya ; 1. 2. 3. 4. 5.
Nabi Nabi Nabi Nabi Nabi
Adam (bila ahli Taubat ) Nuh (bila ahli syukur ) Ibrahim ( bila ahli rindu ilahi) Musa ( bila ahli dunia) Isa ( bila ahli aherat –kerajaan Surga )
Kuhujjah 'Hanya ahli penyaksi saja atas lautan hikmah yang layak terakui sebagai ummat Muhammad SAW ' Karena itulah Rukun Islam yang pertama adalah penyaksian Bila ada agama yang terbawa oleh Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa Dengan Rukun pertama mirip syahadat ( penyaksian) Maka kupastikan itu hanya praduga semata dan pastilah salah . Semisal ada Ustads berkata ; Kalau Nabi Ibrahim , shahadatnya sbb ; Asshadu allaa ilaa ha 94
illallaah wa ashhadu Anna ibraahim Rasuulullah . Percayakah kamu ? Kalau Nabi Nuh , shahadatnya sbb ; Asshadu allaa ilaa ha illallaah wa ashhadu Anna Nuh Rasuulullah. Percayakah kamu ? Kalau Nabi Musa , shahadatnya sbb ; Asshadu allaa ilaa ha illallaah wa ashhadu Anna Musa Rasulullah Percayakah kamu ? Kalau Nabi Isa , shahadatnya sbb ; Asshadu allaa ilaa ha illallaah wa ashhadu Anna Isa Rasuulullah. Dst..dst.. Percayakah kamu ? Ach ternyata ! Praduga semata adanya! Hanya Agama dari Nabi Muhammad saja yang mengawalinya dengan Syahadat (penyaksian ) dan satu-satunya karena islam adalah agama para kaum Ummi ( kaum penyaksi ). Karena itu perintah untuk berijtihad sangatlah diutamakan di dalam agama ini . Sesuai Hadis riwayat Amru bin Ash ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang hakim (penyaksi kebenaran / ummi ) memutuskan perkara dengan berijtihad, kemudian ia benar, maka ia mendapatkan dua pahala. Dan apabila ia memutuskan perkara dengan berijtihad, lalu salah, maka ia memperoleh satu pahala. (Shahih Muslim) Dan ijtihad adalah realisasi karya seorang yang ummi (hakim). Bila kau belum berderajat Hakim (Ummi) dilaranglah kau berijtihad . Maka kuhujjah ;
95
'Hanya Kaum yang Ummi (penyaksi) saja yang mampu dan dibolehkan dalam berijtihad ( Sebagai seorang Mujtahid) . Bagi yang belum , dilarang keras sebagai Mujtahid karena ia masih bukanlah sebagai ummat Muhammad‘. Sebagaimana dikuati oleh Qs Yusuf;108 ‗‘Katakanlah ; ‗Inilah jalanku, aku dan orangorang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan Hujjah yang nyata‘
96
7.
Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ke-tujuh ;
' Tuhan ada di segalanya . Segalanya adalah Tuhan, tidak ada selain DIA. Semuanya adalah DIA '
Percikan ke 7 ini diagamakan oleh Sri Krisna dan sungguh bersesuaian dengan Qs An Nisa‘ 126 ‗‘Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala s esuatu‘‘. Jadi, Barangsiapa berealisasi Tuhan dengan melihat DIA saja adanya ada di segalanya maka itulah ummatnya Sri Krishna yang umum disebut sebagai Agama Hindu. Karena itu ummat Hindu bilamana kita melihatnya seakan-akan menyembah banyak Tuhan. Ummat Hindu diajari melihat DIA ada di segalanya, sesuai dengan isi kitab suci berikut ; ―Dia yang menyusupi segalanya meliputi seluruh mahluk di dalam maupun di luar‖ Yajur Veda 32/8
97
Dari ayat itu, menjadi jelas kita tiada alasan harus saling membedakan ? Semestinyalah kita harus saling menyayangi dan memperhatikan Karena semua di hadapan kita adalah Tuhan adanya Maka kuhujjah; 'Diluar kita , semua adalah DIA _Tuhan itu sendiri. Maka sudah seharusnya tiada boleh ada perbedaan dan pembedaan‘ itulah makna mengenal sejatinya Sesuai firman Allah Qs Al Hujuurat;13 ‗‘Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha mengenal. Artinya ; Kalian saling melihat bahwa DIAlah yang ada adanya pada di segalanya . Dan jangan terkecoh atas perbedaan itu. Apa mengenal berarti mempelajari budaya Istiadatnya ? Tidak ! Itu hal sunnah saja yang wajib adalah kenali mereka yang DIA adanya.Penulis hujjahkan
98
'Barangsiapa mampu mengenali segalanya yang DIA adanya , itulah Nirwana kehidupan Dan penghidupan. Ternyata ' Dengan mengenali segalanya adalah DIA adanya Maka sejatinya semua kita adalah setara tiada beda dan pembeda'. Penulis hujjahkan : ‗Setiap mereka adalah DIA dan setiap DIA adalah SAYA, Maka Sayalah mereka adanya dan mereka adalah Sayalah adanya Sesuai benar dengan Hadist ; ‖Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit.‖ (HR. Bukhari & Muslim). Begitulah adanya makna hadist diatas ! Bukan dengan cara memahami yang salah yang selama ini seolah-olah bila ada orang agama tertentu disakiti oleh agama lain , lalu pecahlah perang Antar agama ,Bukan begitu arahan hadist itu Melainkan : 'Sadarkan dirimu terlebih dulu bhw kamulah mereka dan merekalah kamu sehingga muncullah persau- daraan dan kedamaian ' Artinya ; Bila si A disakiti , ketahuilah, Baik yang disakiti maupun yang menyakiti adalah kamu adanya 99
Sehingga kau kan bertindak secara proporsional penuh dengan persaudaraan dan kedamaian ( Tidak malah mudah di gerakkan / dimobilisasikan hingga menimbulkan kekacauan Antar golongan/agama ). Hal senada juga Yesus menfatwakan kesegalaannya atas Tuhan dengan berfatwa; Matius 39-41 ‗‘Tetapi aku berkata kepadamu; Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu‘‘. Dari perpaduan contoh Islam dan Nasrani di atas, sangat jelas betapa percikan spiritual disini yang dimanifestasikan oleh Agama Hindu lebih menekankan pada bentuk harmoni persaudaraan dan kesetaraan di antara semua sekalian makhluk , terutama antar manusia , dipertegas. Kebenaran ini sangat menampak saat kita menukil salah satu kisah Mahabharata berikut ini ; Syahdan suatu hari, begitu perang usai ,masing-masing Pandava berebut seolah-olah dialah pembunuh musuh terbanyak . Diantara mereka saling bertikai dan berdebat. hingga muncullah ide untuk menanyakan pada Shri Krisna . Mereka berujar ,'Wahai Krisna, Siapa 100
diantara kami berlima yang paling banyak membunuh musuh saat perang Baratayuda berlangsung ' Krishna menjawab menanyakannya?'
,
'Buat
apa
kalian
'Biar kami puas ,siapa diantara kami yg paling shaktii Dan hebat serta berjasa besar pada kemenangan ini ' ,jawab mereka 'Baiklah , kalau aku sendiri yang menjawab ,sepertinya tiada fair ,karena aku sendiri ikut berperang . Maka sebaiknya mari kuantar sendiri kalian pada seorang Pertapa yang tinggal di pucuk Gunung , ia mengamati dari awal hingga akhir atas perang itu ' Berangkatlah seluruhPandava beserta Sang Krishna. Sesampai di puncak Gunung , bertemulah mereka semuanya dan bertanya , 'Wahai pertapa shakti ,ijinkan kami para putra Pandu bertanya , ' 'Apa tanyamu ?', tanya sang pertapa ! 'Siapa diantara kami yang paling berjasa dengan membunuh musuh lebih banyak saat perang Baratayuda ?' ,Tanya salah satu pandawa
101
Sang Pertapa menjawab , ' Bagaimana bisa aku memberi jawaban ' 'Mengapa tiada bisa ? Bukankah kau mengamati dari awal hingga akhir atas perang itu ?',desak mereka ' Ya betul , aku memang mengamatinya namun terlihat olehku bahwa semua_ baik yang membunuh dan terbunuh adalah semua Krisna adanya' ,jawab sang pertapa dengan tegas. Sejak saat itu , merekapun tiada berdebat lagi karena mereka tersadar bahwa semua sejatinya adalah DIA –Sang Krishna …….. Nach, dari kisah diatas bisa Kesimpulannya, dengan hujjah Penulis ;
ditarik
'Pembunuhan adalah kebodohan, baik yang membunuh maupun yang terbunuh karena keduanya sejatinya adalah sama dan satu adanya ‗ Lantas, kini yang menjadi pertanyaan adalah apakah Mahabharata suatu kesalahan ? tidak, perang itu menegakkan kebenaran sehingga jangan ragu atas tindakan itu mesti yang kalian hadapi adalah saudara-saudaramu sendiri. Simak bagaimana Arjuna ragu menuju medan laga sbb ; 102
Dalam kakawinBharatayuddha ber-ahasa Jawa Kuna, yang konon digubah dari aslinya dalam bentuk prosa, Bhagawad Gita tidaklah didapati. Hanya dua bait saja ditulis untuk menguraikan wejanganwejangan Kresna kepada Arjuna. Bait-bait ini berasal dari pupuh 10, bait 12 dan 13: (12) mulat mara sang Arjunâsemu kamânuṣan kasrepanri tingkah i musuhnira n paḍa kadang taya wwang waneh hana wwang anaking yayah mwang ibu len uwânggeh paman makâdi Krpa Salya Bhiṣma sira sang dwijânggeh guru (13) ya kâraṇaniran pasabda ri narârya Krṣṇâteheraminta wurunga ng lagâpan awelas tumon Korawa kuneng sira Janârdanâsekung akon sarṣâpranga apan hila-hila ng kṣinatriya surud yan ing paprangan Terjemahan (12) Maka melihat merekalah sang Arjuna dan iapun terliputi rasa kasihan sebab musuhmusuhnya bukanlah orang asing ada sanak 103
saudara dari pihak ayah maupun ibu, dan juga paman-paman seperti Krepa, Salya, Bisma dan gurunya (Bhagawan Drona) (13) Oleh sebab itu, ia lalu berbicara kepada Phrabu Kresna, meminta supaya ia menghentikan peperangan, karena kasihan melihat para Korawa. Akan tetapi sang Janardana (Kresna) menyuruhnya tetap berperang sebab seseorang yang dianggap sebagai ksatria tidaklah diperboleh- kan mengundurkan diri dari peperangan. Maka dengan membaca ini, kita menjadi tahu mengapa Krishna tetap menghendaki Arjuna maju dalam peperangan karena yang Dia perjuangkan adalah kebenaran dan sejatinya Arjuna adalah DIA dan Kurawa adalah DIA sehingga semua tiada beda dan tiada perlu pusing – pusing merasa berdosa. Hal yang sama digambarkan oleh firman Allah atas keraguan Arjuna sbb ; Qs Al An Faal 15-17 15. Hai orang-orang yang beriman ( Arjuna ), apabila kamu bertemu dengan orang-orang 104
yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelaka- ngi mereka (mundur)‘‘. 16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya‘. 17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membu- nuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk member kemenangan kepada orangorang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sungguh betapa Al Qur‘an juga menyinggung dan mengisahkan kebenaran Perang Mahabharata saat 105
Arjuna ragu maju berperang. Namun bila kau berbunuhan hanya sekedar untuk berebut hal keduniawian yang merupakan hal yang sangat sepele, taklah perlu itu kalian jalani. Apalagi dengan pembunuhan segala. Sebagai kesimpulannya, Hindu mengajarkan kebersamaan dan persaudaraan bagi seluruh makhluk namun ia sekaligus mengajarkan keberanian yang teramat dahsyat bila menyangkut kebenaran keilahian / ketauhidan. Penulis hujjah ; ‗Tegakkan saling kenal penuh persaudaraan dan keseta- raan bagi duniamu namun janganlah takut dan ragu bila hendak menegakkan kebena- ran keilahian yang lurus‘‘ Hal ini sabdanya ;
diamini
oleh
Muhammad
dengan
"Nabi (Muhamad) menyata- kan, Aku diutus untuk mem- bawa agama yang penuh toleransi. Ketika terjadi perjanjian hudaibiyah, dalam konsepnya Nabi menyatakan Bismillahirahmani-rahim (Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Tapi kalimat ini tidak disetujui oleh kaum musrik, dan mereka meminta agar diganti Bismika Allahhuma (Dengan Nama Engkau Ya Allah). Nabi pun berkata kepada Ali bin Abu Tholib, hapus Basmalah ganti dengan Bismika Allahuma, sesuai usul mereka." 106
8.
Percikan Spiritual Keilahian sebagai Agama yang ke-delapan ;
‗Aku tak ada, semua tak ada sedemikian pula DIA adanya. Semua menjadi hampa-kosong dan fana saja adanya. Tak boleh ada ekspressi apapun itu‘'
Atads percikan ke-8 ini, Suatu ketika Sang Buddha Gautama ditanya oleh muridnya , ' Ghuru , Tuhan itu ada apa tidak ada. Sang Buddha diam seribu bahasa. Hal ini bisa kita nukil sabdanya sbb ; GATE GATE PARA GATE PARASAMGATE BODHI SVAHA Pada saat Yang Arya Bodhisatva Avalokitesvara sedang dalam kegembiraan yang mendalam atas meditasi perenungan Kebijaksanaan Sempurna (Prajnaparamita), Beliau memandang dari atas dan tertampaklah bahwa panca skandha (lima kelompok penopang kehidupan) itu sebenarnya kosong. Hingga akhirnya, Ia mengatasi semua penyakit dan penderitaan. Wahai Sariputra, bentuk (rupa) tidaklah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk. Demikian juga perasaan (vedana), pencerapan (sanna), pikiran (sankhara), kesadaran (vinnana). 107
Wahai Sariputra, segala sesuatu (dharma) bercorak sunyata; mereka tak muncul, juga tak berakhir; tidak kotor, juga tidak murni bersih, tidak kurang, tidak lengkap/bertambah. Oleh karena itu, di dalam kekosongan, tiada bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, dan kesadaran. Tiada juga mata (caksuh), telinga (srotram), hidung (grahnam), lidah (jihva), badan (kaya), batin (manasa). Tiada bentuk (rupa), suara (sabda), bau (gandah), rasa, sentuhan (sparstavyam), maupun dhamma. Tiada unsur penglihatan (caksu dhatu), hingga tiada unsur pikiran dan kesadaran (mano-vinnanam dhatu). Tiada kebodohan (avijja), tiada akhir kebodohan (avijja-ksayo), hingga tiada usia tua dan kematian (jaramaranamksayo), tiada akhir dari usia tua dan kematian. Demikian pula, tiada penderitaan (dukkha), asal mula dukkha (samudayah), lenyapnya dukkha (nirodha), jalan menuju lenyapnya dukkha (marga). Tiada kebijaksanaan (jahna), pencapaian (prapti), dan akhir pencapaian (abhi samaya) Demikianlah, karena bodhisatva tidak mempunyai apa yang perlu dicapai, Ia berada dan berdiam di dalam prajnaparamita. Tiada rintangan dalam pikiran. Tanpa rintangan dalam pikiran, Ia tidak memiliki rasa takut serta tiada rintangan kesempurnaan. Hingga akhirnya, Ia mengatasi 108
khayalan Sejati.
menyesatkan
dan
mencapai
Nibbana
Buddha dari ketiga masa -lalu, sekarang, mendatang dengan bersandar pada Prajnaparamita mencapai kebuddhaan pada tingkat yang tiada tara, yaitu samyaksambodhi. Oleh karena itu Prajnaparamita adalah mantra pengetahuan agung, mantra tiada tanding, mantra tertinggi, mantra yang pasti dapat melenyapkan semua dukkha, yang di dalamnya tiada cacat, harus dipahami sebagai kebenaran. Sangat menampak sekali bagaimana sabda diatas. Untuk lebih menegaskannya kembali , penulis hujjahkan sbb ; ‗Barangsiapa diam kosong dan hampa atas Tuhannya, itulah umatnya Sang Buddha Gautama‘ Bila disarikan dari sabda diatas , maka sabda Sang Buddha bisa dimaknai sbb ; '' Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak diciptakan, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari 109
sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.‖ Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Itulah makna kehampaan , Ia ada tapi kau harus tak berekspressi Dari hal diatas , penulis berhujjah ; 'Ekspressi yang tiada boleh berekspressi , itulah ke fanaan di dalam ketuhanan (Fana Billah ) . Barangsiapa di dalamnya, Dialah ummat Shidarta Buddha Gautama ‗ Hal ini sesuai dengan Konsep filosofi Candi Buddha terbesar 'Borobudur 'yang dibangun oleh Wangsa Syailendra . Apabila ditinjau dari konsep kosmologi Budha, Candi Borobudur secara keseluruhan dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yaitu: Pertama, Tingkat Kamadhatu sebagai tingkat yang paling bawah atau bisa diartikan dengan "dunia hasrat"; 110
Kedua, Tingkat Rupadhatu yang berposisi di atas tingkat pertama diartikan sebagai "dunia rupa; dan ketiga Tingkat Arupadhatu yang dilambangkan oleh puncak Candi Borobudur memiliki makna sebagai "dunia tanpa rupa".
Klasifikasi Candi Borobudur dengan berdasarkan konsep kosmologi Buddha tersebut ternyata amat sesuai dengan keyakinan agama Buddha bahwa proses perjalanan manusia sejatinya akan diakhiri di "dunia tanpa rupa" atau yang disebut dengan ajaran nirvana. Tingkat kamadhatu = masih munculnya keinginan-keinginan termasuk; ingin makrifat , ingin Manunggal, ingin fana. Sehingga Penulis hujjahkan ; 'Jangan berkeinginan (akan Tuhanmu) karena apa yang kau inginkan itu takkan tercapai dengan keinginan‘‘ Ibarat ada sekumpulan orang -orang bloon diundang pesta Makan malam sang Maha Radja . Begitu pesta
111
sudah termulai , mereka malah sibuk-sibuk memujimuji. 'Oh Maha Radja , betapa laparnya Aku atas hidangan dari dirimu. hidanganmu tiada tanding dan banding seisi jaghat. Akulah penggagummu yg tiada lelah. kau sungguh Maha koki yg hebat. Hasil masakanmu luar biasa penuh gizi Dan nutrisi , sehat menyehatkan bla..bla.. Maka Oh Baginda Radja , berilah kami kenyang dari hidanganmu ..beri kami kenyang dari hidanganmu ..beri kami kenyang dari hidanganmu .. ' Melihat hal semacam ini yang berulang-ulang , Radjapun berbisik pada Maha Patihnya , 'Tuch lihat , betapa bloonnya mereka , mereka menginginkan kenyang namun lihat tingkahnya , sebuah piring saja tak diambilnya apalagi sesuap nasi ,dan dengarkan apa yang mereka pinta-pinta' Sang Maha Patih pun ikutan jengkel melihatnya ! Hingga akhirnya pesta usai dan mereka diusir dengan perut tetap lapar keroncongan karena dari tadi memuji-muji melulu , namun anehnya mereka lalu berkata, 'betapa hebatnya pesta itu ' Seseorang bertanya , 'sudah kenyangkah kamu ?' 'lumayan ,'jawabnya 112
'sudah makan?' 'sudah ', jawabnya penuh ragu Orang itu berkata , ' kau tidak makan dan kau berbohong atas dirimu namun kau tak sadar ' Atas sedemikian ini , Penulis hujjahkan : 'Kamadhattu (Dunia Hasrat ) adalah dunia kebohongan yang kita jalani namun kita tiada sadar bahwa kita sedang berbohong dan membohongi diri kita sendiri ' Di dalam Kamadhatu , setiap manusia tidaklah bisa berlepas dari berbaai nafsu keinginan dan kegeliusahan karena dalam tataran ini masihlah eksis dunia surga sebagai kenikmatan ragawi dan dunia manusia yang berakal budi, masih ada pula dunia angkara murka, dunia nafsu hewani, kelaparan,kehausan,keserakahan,kesengsaraan dan berbagai macam penderitaan.Begitulah gambaran manusia bilamana masih berada pada tataran Kamadhatu. Lanjut pada tingkat berikutnya pada Candi Borobudur, yakni Rupadhatu = Dunia Rupa adalah dunia perealisasian / perwujudan yang disimbolisasi di dalam adanya agama-agama yang berbeda-beda.
113
Semisal ; a. b. c. d. e. f. g.
akulah pentaubat akulah pensyukur akulah perindu akulah yang terpilih akulah DIA ( Manunggaling kawulo gusti ) Akulah penyaksi Dan penghujjah (ummi ) Akulah Segalanya (pantheism )
Penyadaran penyadaran inilah yang termaktub di dalam agama-agama yang oleh Buddha masih terkatagori sebagai Rupadhatu = perupaan. Karena itulah , Pada bagian Rupadhatu ini disimbolkan adanya patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar. Artinya ; Adanya patung Buddha tsb teranggap sbg Nabi / Tokohnya Semisal ; a. Akulah pentaubat , penganjurnya sebagai Nabinya adalah Adam b. Akulah pensyukur , penganjurnya sebagai Nabinya adalah Nuh c. Akulah pecinta / kekasihNYA , penganjurnya sebagai Nabinya adalah Ibrahim d. Akulah pilihanNYA ,penganjur sebagai Nabinya adalah Nabi Musa e. Akulah Bapa Yang Agung dan penganjurnya sebagai Nabinya adalah Yesus 114
f. Akulah penyaksiNYA (ummi) ,penganjurnya sebagai nabinya adalah Muhammad g. Akulah segalanya , penganjurnya sebagai Nabinya adalah Shrii Krishna Dari realisator-realisator (Rupadhatu) diatas, yang manakah anda ? Di bagian Rupadhatu ini pula , Relief-relief candi sudah tidak diketemukan. Artinya Relief sebagai simbol Kamadhatu adalah simbolisasisimbolisasi kebohongan belaka. Sedang di Rupadhatu , sudah tak diketemukan kebohongankebohongan lagi . Atas hal ini Penulis hujjah ; 'Hilangnya Kamadhatu yang terganti dengan Rupadhatu menunjukkan dirimu yang sudah terlepas dan terbebas dari kebohongankebohongan dan kepalsuan-kepalsuan ' Dari hujjah diatas , Bila kamu belum ada di dalam barisan Rupadhatu ,(masih Kamadhatu ) Maka itulah kebohongan dan kepalsuan yang kesemuanya terangkum menjadi satu kata Yaitu JAHILIYAH (kebodohan Dan kegelapan ) Karena ; Diri manusia masih dalam goncangan kebingungan dan kebimbangan akan bagaimana Tuhannya. Mungkin kita langsung merasa tersinggung karena dengan masih beradanya seseorang di 115
Kamadhatu, ia masih teranggap Jahiliyah. Tenang , Kamadhatu Itu hal lumrah, terjadi pada siapa saja , Itu sebuah proses kealamian sebagai sebuah bentuk pengawalan pada manusia. Atas hal ini Penulis Hujjah ; 'Kamadhatu hanya kejelekan dan tak alamiah bilamana ia tak berproses ke atasnya (stagnan ). Maka haruslah tiap diri menuju ke Rupadhatu‘‘ maka bilamana mengunjungi Borobudur ,kamu juga harus keatas (Rupadhatu) dan pegang / ciumlah salah satu tokoh / beberapa patung Buddhanya . Sebagai pertanda kau harus menjadi pengikut salah satunya sebagai Nabimu . Jadi bisa disimpulkan bahwa penyadaran akan Tuhan (Rupadhatu) terbagi 2 adanya ; a. Tingkat awal , disebut Pra Ma'rifat antara lain : Taubat , syukur , Mahabbah, menjadi yang terpilih. b. Tingkat lanjutan , disebut Ma'rifat , antara lain ; manunggal , Ummi , Pantheism. Dari situ saja sudah 7 agama termaktub di dalamnya. Karena masing-masingnya memiliki Tokoh penggeraknya (Nabi/Rasul ) belum termasuk Arupadhatu (Agama Budha) . Maka bila kita masukkan kesemuanya tentang Penyadaran Tuhan, terbagilah menjadi 3 macam 116
penyadaran spiritualitas seseorang , dengan rincian sbb ; a. Tingkat awal disebut sebagai Pra-Ma'rifat yang terdiri dari Taubat , syukur , Mahabbah, menjadi yang terpilih. b. Tingkat Akhir disebut sebagai Ma'rifat . Yakni hanya satu yaitu Kemanunggalan. c. Tingkat lanjutan disebut sebagai Post Ma'rifat , antara lain ; Kebermajemukan dalan Penyatuan (Pantheism ) dan kehampaan / kekosongan. d. Tingkat Purna adalah Supra Ma’rifat ,antara lain terdiri dari ;Kekhalifahan dan Khaffah (yang akan kita bahas di Bab selanjutnya,pen) serta Keummian (Penyaksian ) Dari pengelompokan diatas,Amati Mengapa Ummi tetap masuk ? Ia tetap masuk Karena dialah penyaksi atas segalanya. Ia ada di mana-mana , baik di tingkat pra ma'rifat , ma'rifat dan Post Ma'rifat. Sehingga Penulis hujjahkan ; ' Hanya Derajat Ummi (Ummat Penyaksi ) yang diperkenankan harus bisa bersaksi melintas segala batas , baik di tingkatan Kamadhatu , Rupadhatu dan Arupadhatu ' Karena itulah boleh dikata memang Ummat Muhammad (Kaum Penyaksi ) sebagai Rahmatallil 'aalamiin . Karena Dia beserta ummatnya yang ummi , menjadi pembenar dan penyaksi atas kebenaran 117
Semua agama (Rupadhatu). Maka , Bila ada orang Islam melaknati agama lain . Sudah jelas , dia justru penentang Muhammad nabinya sendiri. Nauudzu Billaahi Mindzalik ! Sebagai seorang penganut Agama yang Ummi, Maka Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa orang Islam melaknati agama lain , maka dia adalah justru penentang Muhammad _Nabinya sendiri‘ Sehingga sungguh teramat benar , Islam disebut sebagai agama terakhir ! Karena memang ia ada dimana-mana, sebagai Sang Penyaksi kebenaran semua agama baik yang telah ada maupun agama yang akan datang setelahnya (bilamana ada dan benar adanya ) . Dan seorang Ummi (penyaksi ) , takkan bisa dikibuli. Karena itulah , Penulis juga pernah berhujjah Golongan Ahmadiyah sebagai sesat adanya!. Sebagai seorang yang Ummi , Penulis tahu bahwa Mirza Ghulam Ahmad (sehebat apapun ia) , tidaklah boleh diposisikan sebagai Nabi, Cukuplah ia sebagai Ghuru sehingga sifatnya bersifat pribadi yang tidak boleh dida‘wakan secara umum. Lanjut ke Candi Borobudur tingkat yang paling atas. Ia disebut Arupadhatu Arupadhatu, tempat para Buddha bersemayam, dimana kebebasan mutlak telah tercapai, bebas dari keinginan dan 118
bebas dari ikatan bentuk dan rupa. Karena itu bagian Arupadhatu itu digambarkan polos, tidak ber-relief. Patung-patung Dhayani Buddha Pada bagian Rupadhatu digambarkan terbuka, ditempatkan di lubang dinding seperti di jendela terbuka. Tetapi dibagian Arupadhatu patung-patung itu ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti didalam kurungan. Dari luar masih tampak patung-patung itu samar-samar. Cara penempatan patung seperti tersebut rupanya dimaksudkan oleh penciptanya untuk melukiskan wujud samar-samar ―antara ada dan tiada‖ sebagai suatu peralihan makna antra Rupadhatu dan Arupadhatu. Arupa yang artinya tidak berupa atau tidak berwujud sepenuhnya baru tercapai pada puncak dan pusat candi itu yaitu stupa terbesar dan tertinggi yang digambarkan polos (tanpa lubanglubang), sehingga patung didalamnya sama sekali tidak tampak. Sang Buddha membabarkan syair 33 berikut ; "Chinda sotam parakkam- ma kame panuda brah- mana sankharanam khayam natva akatannusi brahmana". O, Brahmana, berusahalah dengan tekun memotong arus keinginan dan singkirkanlah nafsu-nafsu indria. Setelah mengetahui penghancuran segala sesuatu 119
yang berkondisi, O Brahmana, engkau merealisasi nibbana, `Yang Tidak Terciptakan Seperti sebagaimana pula tentang Rumi , dengan hujjahnya ;
akan
Jalaludin
‗Hanya mereka yang berjubah cinta sajalah yang sepenuhnya tidak memen- tingkan diri. Hanya mereka yang mencintai sepenuh hati sajalah yang mampu meniadakan diri (fana) di dalam Diri Sang Kekasih (Allah)‘. Dan juga Hujjah Syekh Akbar Ibnu Al-Arabi, ―Dia menciptakan kita hanya demi mencintai Diri-Nya sendiri, agar kita mengenal-Nya,‖ yakni mengenal Keindahan dan KeagunganNya melalui perspektif-Nya dan, di atas semua, di dalam Diri-Nya—melalui fana dari diri kita dan baqa dalam Diri-Nya.
120
9.
Percikan Spiritual Keilahian Sebagai Agama yang ke-sembilan ;
‗Aku yang khalifah penerusNYA‘'
atasNYA
dan
Akulah
sang
Atas percikan ke 9 ini , tak banyak memang orang memahaminya. Ia pernah ada sebagai Agama di muka bumi dengan Nabinya adalah Nabi Daud. Sesuai ayat berikut,Qs Ash Shaad 26 ; Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Namun sayang , umurnya tak panjang karena tidak sempat diagamakannya. Meski begitu, tetaplah Penulis ulas bagaimana kebenaran Agama Khalifah ini semoga tetap berlanjut. Karena bilamana tiada penulis ulas, penulis khawatir akan mengalami distorsi dan penyimpangan-penyimpangan di sana sini.
121
Sebagai penegasan atas percikan Spiritual ini, penulis tegaskan ; 'Barangsiapa paham dan sebagai applikator makna sebagai Khalifah di muka bumi , dialah seorang Supra_ Ma'rifatullah, pemuncak fenomena Ketauhidan ' Dari yang sudah Penulis urai , maka Realisator Ketuhanan terbagi 4 adanya dengan rincian sbb; a. b. c. d.
Pra-Ma'rifat Ma'rifat. Post-Ma'rifat Supra-Ma'rifat.
Karena semua percikan sudah kuungkap, maka agama yang wajib ada hanyalah ada 9. Selebihnya bukanlah agama, cukuplah sebatas sekte-sekte yang keberadaannya bersifat internal dan tertutup tidak boleh di dakwahkan secara luas dan terbuka ! Sedangkan untuk agama yang bersifat khalifah , sungguh seringkali disalah tafsiri. Makna khalifah bukanlah macam kekhalifahan Khulafaur Rasyidin , atau Pemerintahan Islam Tahu kenapa ? Karena sejatinya segala percikan adalah bersifat personal dan menjadi khalifah jugalah bersifat personal / bukan politik pemerintahan. Maka bila nantinya muncul Agama khalifah , ia harus jauh dari ranah politik . Ia adalah agama yang membentuk menuju jiwa-jiwa khalifah secara personal saja dan bukan 122
agama yang mengarah pada pergerakan politik dan pemerintahan penuh tangan besi dan orthodox. Dari semua yang sudah Penulis ketengahkan. Ijinkan untuk mereview kembali agama Tauhid yang wajib ada, sebagai berikut ; a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Agama Taubat (sudah mati ) Agama Syukur ( sudah mati ) Agama Mahabbah (sudah mati ) Agama Terpilih (Yahudi ) Agama manunggal Bapa (Nasrani ) Agama Ummi/penyaksian ( Islam ) Agama pantheism (Hindu) Agama ke Fana-an (Buddha) Agama Khalifah ( pernah ada dan masih ditunggu kedatangannya )
Kapan datangnya agama ke 9 ? Sejatinya sudah ada , namun tidak diagamakan Karena ia lebih dinikmati secara personal saja Seperti halnya , apa benar agama Taubat , Syukur dan Mahabbah mati ? Tidak juga karena Taubat ,Syukur Dan Mahabbah berubah lebih pada menuju personal saja (sudah tidak perlu di agamakan ) Sehingga kuyakin ; Sekiranya tak datang agama ke 9 ! Biarlah cukup secara personal saja ! Artinya ; Tiada perlulah untuk di agamakan. Tapi cukuplah dinikmati sebagai ekstacy keilahian secara personal saja ! Mulai kini .nggak bingung khaan ? Mengapa koq banyak bermunculan agama yang seakan-akan terpisah dan saling berebut paling benar,padahal tidak begitu 123
adanya . Karena mereka semua adalah percikanpercikan Tauhid semata ternyata . Mulai kini , jangan berebut benar soal bagaimana agama-agama tersebut adanya. Mungkin Kitabiyah ini bisa sangat membantu ; Seorang Ibu yang bernama Ibu Tauhidiyah telah melahirkan 9 anak dan 1 anak masih di dalam rahimnya dan satu anaknya lagi telah meninggal. Apakah mereka (ke 9 anak ) saling berebut benar sebagai satu-satunya anak yang Syah dari si ibu tersebut sebagai yang dilahirkan olehnya ? dan berani mengingkari adiknya yang masih dikandung sebagai bukan dari anak si ibunya ? termasuk anak yang telah meninggal ? Tidak ,too ? Karena , Bila begitu adanya ,(mengaku sebagai anak kandung satu-satunya ) Malulah dia semestinya. Atas hal ini, Penulis hujjah ; 'Berebut sebagai yang paling syah dan benar di dalam agama tauhidiyah adalah memalukan dan menjijikkan '
124
Mungkin kalian berfikir Penulis ngawur soal agama ke 9 , Inilah dasar penguatnya,Qs Al Baqarah ; 30 : ''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman: ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'' Agar lebih meluas lagi , Lanjutkan hingga ayatayat lainnya dari Qs Al Baqarah ,sbb ; 2:31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudianmengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: ―Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!‖ 2:32. Mereka menjawab: ―Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; 125
sesungguhnya Engkaulah Yang Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Maha
2:33. Allah berfirman: ―Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini‖. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: ―Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesung- guhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ? 2:34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ―Sujudlah kamu kepada Adam,‖ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; Ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Sebelum mengupas ayat tersebut Sebaiknya secara arti bahasa perlulah kita ketahui , bahwa Khalifah atau khilafah, berasal dari akar kata khalaf yang berarti di belakang punggung, meninggalkan sesuatu di belakang atau sesuatu yang menempati tempat sesuatu yang lain.Tahu artinya ? Begitu kau menjadi khalifah , kau melesat meninggalkan segala-galanya. Semua tak ada kecuali menjadi di belakangmu Karena itu benarlah hujjah Penulis ;
126
'Hanya seorang Khalifah saja yang bisa menggapai puncak extacy Keilahian. Ia ada di Maha puncak ke-Tauhid-an / kema'rifatan ' Maka jangan heran , Pada ayat diatas (Qs Al Baqarah ; 34 ) semua (Malaikat dan Jin dan hewan dan tumbuhan dan langit dan bumi dan bintang dan lautan dan gunung dan semuanya ) harus bersujud pada Adam . Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa belum sebagai Khalifah maka sesat mempercayai bahwa semua wajib dan semestinya dan memang selayaknya bersujud padanya ' Hanya Iblis yang menolak karena memang ia tak bisa menggapai Tauhid Sekaligus sebagai segolongan dengan orang-orang yang kufur/kafir. Maha benar Allah dengan firmanNYA , Semua harus bersujud pada seorang yang berderajat Khalifah meski sadar atau tidak adanya. Penulis bisa kitabiyahkan sebagai berikut ; Beberapa ikan yang menyombong berujar , 'Hanya aku yang anti persujudan pada udara Aku terbebas darinya. Karena Aku hidup di dalam air''. Dari kitabiyah diatas , Lihat ! Betapa bloonnya mereka , Mereka tak sadar bahwa air mengandung unsur udara juga (oksigen ) H2O 127
Jadi, Definisi Khalifah adalah Sebuah derajat Spiritual dimana seseorang yang ada di ketinggian di tempat lain yang Maha tinggi sehingga ia meninggalkan semuanya menjadi ada di bawahnya .Tak ada satupun yang boleh setara dengannya apalagi melebihi ketinggiannya Luar biasa bukaan ?? Adakah tokoh sufi tempo dulu ada di dalam penyadaran ini ? Kayaknya belum ada , Mereka nggak bakalan berani diekspresikannya sekiranya ada , Rata-rata mereka (tokoh-tokoh Sufi tempo dulu ) ada di barisan Ma'rifat dan Post Ma'rifat saja , Mereka memang bisa jadi belum menuju Supra _ Ma'rifat ( realisator percikan ke- 9 ) Akhirnya muncul hadist yang memunculkan polemik antara syiah Dan sunni . Spt ini hadistnya ; Al Hafiz Ibnu Abi Ashim Asy Syaibani dalam Kitabnya As Sunnah hal 519 hadis no 1188 telah meriwayatkan dengan sanad yang shahih sebagai berikut Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamad dari Abi ‗Awanah dari Yahya bin Sulaim Abi Balj dari ‗Amr bin Maimun dari Ibnu Abbas yang berkata Rasulullah SAW bersabda kepada Ali ―KedudukanMu di sisiKu sama seperti kedudukan Harun di sisi Musa hanya saja Engkau bukan seorang Nabi. Sesungguhnya tidak sepatutnya Aku pergi kecuali Engkau 128
sebagai KhalifahKu setelahKu.
untuk
setiap
mukmin
Syiah memaknai bahaw Ali lah sebagai pengganti Rasulullah sedangkan Sunni memaknai bahwa Hadist senada juga keluar bagi Abu Bakar ,Umar ,Usman ,dll sahabat lainnya. Maka semakin bingung ,khaan ? Penulis hujjahkan ; 'Khalifah adalah bagi jiwa bukan bagi raga maka semoga setiap kita (orang mu'min) adalah khalifah secara jiwa bagi masingmasingnya '' Artinya ; Sepeninggal Muhammad sebagai pencetus agama yang ummi (percikan ke-6) Maka di pundakmulah agar kau sebagai pencetus percikan ke - 9 (agama khalifah ) Sebagai percikan yang belum terlahir Karena percikan ke 7,Dan 8 sudah tercetuskan di Tanah Hindi (India ) . Dan hingga sekarang, ia ( Agama khalifah ) masih sebatas citacita namun sudah diselewengkan. Dan dianggap Agama Khalifah sebagai ranah politik padahal ia tetapi ranah jiwa / spiritual saja ! 'Barangsiapa menganggap kekhalifahan sebagai ranah politik , maka dia sejatinya justru penyelewengnya ‗ Tahu kenapa koq bukan ranah politik ? Karena bagaimanapun Dunia adalah kolam yang penuh lumpur hitam pekat . Mustahil ia dibersihkannya 129
karena sudah fitrah dunia Sedangkan ranah jiwa spiritual adalah ibarat teratai yang tumbuh diatasnya Ia ( teratai ) memang bertumbuh di kolam Lumpur , namun Lumpur tak memasukinya. Begitulah adanya. Maka untuk urusan kekotoran dunia , Jangan terlalu senewen memikirkannya. Biarlah mereka penuh kekotoran Asal , Bukanlah dirimu. Hal ini mirip betul seperti Yesus saatpenangkapannya Umat Yahudi memaknainya sebagai ranah politik Padahal bukan begitu adanya ! Dan ke- khalifahan saat ini , seperti itu juga adanya. Banyak orang Islam mengiranya sebagai ranah politik. Semoga mereka (ormas-ormas Islam) tersadar akan kekeliruannya selama ini ! Maka Penulis hujjahkan ; 'Setiap ormas Islam yang memperjuangkan adanya ke-Khalifah-an secara ranah politik , maka MUI sepatutnya berfatwa 'sesat ' atas mereka ' Setelah paham bagaimana Khalifah itu, marilah kini berjuang bersama secara ranah jiwa spiritual , Karena disitulah sejatinya . Siapa saja ormas Islam itu ? yang telah salah dalam mentafsiri Khalifah ? Banyaklah sebenarnya , Inteligen / BIN pasti lebih tahu seperti contoh jelasnya NII Secara pasti ia sesat adanya !
130
Karena ia memperjuangkan ranah politik .
kekhalifahan
dalam
Semoga setiap kita mampu menjadi seorang khalifah demi menyongsong kebenaran Tauhid Sesuai firmannya ; di dalam surat an-Naml (Surat 27, ayat 62), ditegaskan bahwa seluruh manusia ini adalah khalifah di muka bumi ini : "Atau siapakah yang memperkenankan permoho- nan orang-orang yang ditimpa susah apabila menyeru kepadaNya ? Dan yang menghilangkan ke susahan ? Dan yang menjadikan kamu Khalifah-khalifah di bumi ? Adakah Tuhan lain beserta Allah ? Sedikit kamu yang ingat. "(an-Naml : 62). Mari kita menjadi seperti Nabi Daud ,yakni sebagai khalifah bagi diri sendiri (Qs An Naml ;62) dengan bertindak benar ,Dan tiada menuruti Hawa nafsu (Qs As shad ; 26 diatas ) Begitulah sejatinya watak sebagai Khalifah , Amiin amiin ya Rabbal alamiin .Sehingga Penulis hujjah ; 'Meski kau melesat meninggalkan semua ada di belakangmu ( khalifah ) tetaplah bertindak benar dan tak menuruti Hawa nafsumu'
131
10. Percikan Spiritual Keilahian Penyempurna Semua Agama ;
sebagai
‗‗‘Barangsiapa mampu menghi-dupkan setiap kalimat-kalimat dari Tuhannya secara bersamaan, itulah Kaffah‘‘‘'
Percikan
ini
bisa
dikata
sebagai
titik
penyempurna semua kesadaran percikan spiritual Ketuhanan
dari
pertama
Sehingga
apapun
hingga
agama
ke
Sembilan.
seseorang
sudah
semestinya ada di dalam penyadaran Kaffah ini. Semisal
Nasrani,
‘Masukilah
Tuhannya
ke
dalam
akan
berkata
Nasrani
.
secara
Kaffah,‘Sedemikian pula Agama-agama yang lain. Dalam
hal
ini
,
di
dalam
Islam
sudah
ditegaskan di dalam Qs Al Baqarah; 208 ‗‘Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu
ke
dalam
Islam
keseluruhan,
dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu‘‘.
132
Dari kesemua uraian diatas, Tahukah kalian bagaimana kaffah (holistic ) itu dijalankan ? Sebelum mengulasinya, sebaiknya Kita ketahui apa makna daripada Kaffah, bahwa Kaffah artinya menyeluruh pada keseutuhannya. Sehingga masukilah Islam secara Kaffah berarti menjalani bagaimana Agama itu
secara
keseluruhan,
tanpa
ada
pemisahan
pemisahan dan Pengurangannya. Arti dari pada menghidupkan kalimat-kalimat dari Tuhannya pada Percikan spiritual diatas disini sangat jelas bahwa manusia harus menemukannya sebagai jalan menuju penyempurnaanya dimana ia akan menyentuhnya sebagai khalifahNYA terlebih dulu sesuai Qs Al Baqarah ; 30 : ''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Dari ayat itu jelas bahwa dicipta sebagai Khalifah/ PenerusNYA adalah tujuan utama penciptaan Adam yang mana pada akhirnya ia harus Kaffah. Atas semua hal diatas , mari kita urut-urutkan prosesi urutannya dari Qs Al Baqarah sbb ; 2:31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu 133
berfirman: ―Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orangorang yang benar!‖ Artinya ; Adam sedang diajarkan kalimat-kalimat dari TuhanNYA berupa nama-nama yang mana Malaikat tak sanggup menerimanya untuk disempurnakannya. 2:32. Mereka menjawab: ―Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Artinya; Malaikat tiada sanggup untuk meneruskan hingga pada tataran penyadaran. Semua hanya bersifat mekanika belaka. Mereka tak mampu menyempurnakan atas kalimat-kalimat dari TuhanNYA 2:33. Allah berfirman: ―Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini‖. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: ―Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesung- guhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?
134
Artinya ; Begitu Adam diminta menyebutkan kalimat-kalimat itu, Adam sangat piawai menyempurnakannya sehingga Malaiklatpun dibuat terkagum-kagum dibuatnya. 2:34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ―Sujudlah kamu kepada Adam,‖ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; Ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Artinya; Adam yang sudah piawai menyempurnakan kalimat-kalimat dari Tuhannya akhirnya tergapailah ia pada sebuah derajat kesempurnaan sebagai Seorang Khalifah sehingga semua makhluk harus bersujud padanya kecuali Iblis yang sombong dan sesat. 2:35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Artinya ; Meski Adam sebagai khalifah , ia haruslah ada di dalam kode Ethik kekhalifahannya dimana ia harus berlaku sesuai tuntunan kebaikan dan kebenaran dari TuhanNYA dimana salah satunya tidak boleh mendekati sebuah pohon.
135
2;36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". Artinya; Adam akhirnya tergelincir ada di dalam kekhilafan dan kesalahan sehingga ia harus diturunkan dari SurgaNYA. 2;37 Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Artinya; Adam menyadari atas bagaimana ia telah melanggar kode Ethik kekhalifahannya sehingga ia kembali menghidupkan kembali kalimat-kalimat yang pernah di ajarkan baginya sebagai per Taubatannya.Dan Allahpiun mengampuninya. 2:38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". Artinya ; Adampun turun ke Bumi dari surganya dengan dibekali pesan bahwa Petunjuk dari Tuhannya akan diturunkan untuk diikuti sebagai 136
pertanda benarnya pertaubatan Adam dan telah terampuni pula dosanya. 2;39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Artinya ; Namun hal tersebut sungguh tiada berlaku bagi orang-orang yang ingkar. Mereka kekal ada di dalam kesesatan yang nyata. Amati lebih khusus lagi pada ayat 2;37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Sudahkah Kalian telah menerima kalimat-kalimat tersebut? Bilamana kalimat-kalimat tersebut sudah terpegang , maka Kaffah akan menjadi hakmu pada akhirnya.
137
11.
KESIMPULAN
Setelah semua yang telah penulis uraikan mengenai bagaimana Agama agama itu terbentuk menjelma pada kehidupan masing-masing manusia maka untuk memudahkan pemahamannya sebaiknya Penulis rangkumkan dalam bentuk Kitabiyah berikut ini ; Syahdan saat si Fulan hendak mendirikan sebuah Rumah bagi keluarganya ,ia pasti pertamatama mencari lahan yang sesuai dengan lokasi yang disukai. Iapun berkeliling keliling mencari lahan yang kosong dan dijual . Setelah berminggu-minggu, maka ditemukan sebuah lahan bekas kebun yang terbengkalai dimana sudah ditumbuhi rerumputan dan ilalang disana-sini. ……. Amati dari paragraph diatas , biarlah kuhujjah ; ‗‘Syarat awal mendirikan Rumah adalah memiliki lahannya dan itulah kebenaran Agama yang pertama ‘‘ Dari sini , bisa ditegaskan bahwa lahanlah menjadi Agama bagi kita . Dan Agama itu diproyeksikan oleh Nabi Adam sebagai Pertaubatan dimana seseorang harus menerima kalimat-kalimat pertaubatan dari
138
Tuhannya yang kemudian kita namakan sebagai Agama Taubat. ……….. Lanjut cerita.. Setelah terjadi kesepakatan harga, maka mulailah Si Fulan memperhatikan lahan tersebut. Ia mulai menebangi segala rerumbutan agar tanahnya menjadi layak dan siap untuk dibangun. Diurukilah juga segala ledokan dan sisa-sisa air agar permukaan tanah menjadi mulus dan layak ……… Dari Paragraf diatas, pelayakan atas lahan itulah sebagai Agama dan ini sebagai agama yang kedua yang diproyeksikan oleh Nabi Nuh yakni pelayakan lahan .Sehingga kuhujjah ; ‗‘Miliki lahan kemudian Layakilah ia sebagai tempat bagi didirikannya bangunan rumah. Itulah kebenaran kedua sebagai Agama‘‘ ………………… Lanjut cerita, Begitu lahannya sudah menampak kelayakannya, maka si Fulan menggali tanah tersebut untuk membuat pondasi-pondasinya atas 139
rumah yang akan didirikannya. Agar kuat , tak lupa digalinya tanah itu dengan sangat dalam lalu ditanaminyalah dengan batu-batu pondasi yang kokoh serta semen-semen cor yang kuat dengan kualitas terbaik . ……. Amati dari Paragraph diatas bagaimana pondasi itu didalamkan sebagai kebenaran yang ketiga bagi kokohnya rumah yang hendak didirikan .Dan ini telah diproyeksikan oleh Nabi Ibrahim sebagai kebenaran yang ketiga .Penulis hujjah ; ‗Dalamikan pondasi bagi calon rumahmu sebagai kebenaran Agama yang ketiga (Mahabbah) ‗‘ …… Lanjut Cerita, Setelah pondasi itu sudah kokoh maka barulah Si Fulan menegakkan dinding-dindingnya sebagai bagian yang harus ada bagi rumah tersebut. Dikuatilah dinding-dinding tersebut dengan penuh kekuatan dan dengan cukup ketinggian sehingga secara perlahan menampaklah ia sebagai bangunan yang menjadi permanen adanya. Penegakan dinding ini diproyeksikan oleh Nabi Musa sebagai Kebenaran agama yang ke-empat.Tak heranlah ternyata Musa
140
dituntut untuk menegakkan dinding yang roboh di dalam Qs Al Kahfi 77 ; Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu". ……. Amati dari Paragraf diatas, Bagaimana kita dituntut untuk menegakkan dinding-dindingnya agar terbangunlah atas rumah tersebut. Itulah kebenaran yang difatwakan oleh Nabi Musa sebagai lanjutan kebenaran sebagai Agama yang ke-4 ,sehingga kuhujjah ; ‗‘Tegakkan dinding-dinding sebagai kebenaran ke-4 agar rumahmu segera cepat berdiri.Itulah kebenaran agama yang ke-4 (Yahudi) ‗‘ ….. Lanjut cerita !
141
Begitu dinding-dinding tegak kokoh berdiri , lalu si Fulan meletakkan atapnya agar ia betul-betul terbangun sebagai Rumah yang sudah bisa dihuni dimana ia mulai bisa melindungi dari terik matahari dan hujan. Dicarilah atap yang super kokoh tentunya yang tidak aus dimakan Zaman. Iapun mencari genting dengan kualitas terbaik agar nyaman . … Amati betapa atap menjadi penting sebagai kebenaran juga atas rumah .Dan ini difatwakan oleh Nabi Isa sebagai kebenaran agama selanjutnya yaitu agama Nasrani.Sehingga atas hal ini kuhujjah ; ‗‘Atapilah bangunanmu sehingga ia menampak sebagai rumah. Itulah kebenaran Agama yang ke-lima (Nasrani)‘‘ ….. Lanjut.. Kini , setelah segala proses terjalankan, menampaklah bangunan itu sebagai Rumah . Namun sayangnya ia masih menampak belepotan di sana sini. Maka tugas selanjutnya si Fulan adalah memperindahi rumahnya tersebut dengan cara dibuatkan pintu dan jendelanya, dilepokinya, dikapurinya ,dicatinya, di ubininya, di plafoninya dsb. sehingga menampaklah ia sebagai rumah yang indah. Hal ini difatwakan oleh Nabi Muhammad 142
sebagai kebenaran agama sabdanya ;
yang ke-6 .Sesuai pula
‗‘Sesungguhnya Aku diutus untuk memperindah Akhlak (agama) yang mulia ‘‘HR Bukhari Muslim …. Amati betapa kebenaran yang ke-6 ini menjadi mutlak adanya. Ia menjadi banyak macam ragamnya baik dari segi bangunan luarnya yang diperindah dengan dipelur dinding-dingnya dan juga dicatinya maupun dari segi dalamnya yakni di ubini dan di plafoni. Sehingga atas ini ,Penulis hujjah ; ‗‘Perindahi rumahmu baik luar dan dalam. Itulah kebenaran Agama yang ke-6 (islam )‘‘ …. Lanjut cerita Si Fulanpun bersyukur dengan amat sangat karena rumah yang diidam idamkannya telah berdiri dengan indahnya.Semua telah lengkap dan indah , baik tamannya , pagarnya , garasinya , catnya dsb. Kini tahukah kalian langkah selanjutnya ? yakni sebelum rumah itu ditinggali , dimasukilah berbagai macam perabotan baik yang wajib adanya maupun yang sunnah adanya.Ada meja kursi , Tv , video , lemari Es ,lemari Cuci ,AC, lukisan-lukisan , patung143
patung ornament , Foto-foto dan lain sebagainya. Dan hal semacam inilah yang difatwakan oleh Shrii Krisna sebagai kebenaran Agama yang ke-& (Hindu ) sesuai sabdanya ; ‗Semua adalah AKU.Tak ada apapun selain AKU. Sesuai pula dengan QS.Qasash 88 ―semua hancur binasa kecuali Allah ‗ … Dari Paragraf diatas sudah jelas betapa kebenaran ini menjadi nyata adanya bahwa Rumah memang harus ber perabot dan berfasilitas selengkap-lengkapnya .Atas hal ini Penulis hujjah ; ‗‘Perlengkapilah rumahmu dengan berbagai perabotan dan fasilitas agar kau dimudahkan dengannya . Itulah kebenaran agama yang ke7‘‘ …….. Lanjut cerita ! Begitu semua perabotan dan fasilitas sudah tersedia maka masuklah si Fulan meninggali rumahnya yang telah indah dan berperabot lengkap tersebut.Berhari-hari berminggu-minggu ia tiada 144
pernah keluar dari rumahnya tersebut. Tiba-tiba seseorang sahabat datang menasehati , ‗‘Wahai sobat , Rumahmu memang bagus dan hebat penuh fasilitas, tapi sayang ada yang kurang?‘ ‗Apanya yang kurang ?‘,Tanya si Fulan ‗‘Ia bukanlah rumah bagimu penjara‘,jawabnya singkat
melainkan
‗‘lho koq bisa ?‘,desak si Fulan ‗Disebut rumah bila kau harus meninggalkannya setiap hari dan setiap waktu lalu kamu kembali ke dalamnya .Namun apa yang terjadi denganmu ? Kau sedetikpun tak pernah meninggalkannya. Itulah penjara !‘ … Dari Paragraf diatas , ide peninggalan rumah secara sementara menjadi wajib adanya agar ia disebut kebenaran sebagai Rumah ,dimana kamu harus bisa meninggalkannya. Dan Hal ini sesuai fatwa Sang Buddha sebagai Agama ke-8 ‗‘Semua hampa dan tak ada dan tak tercipta‘‘ Atas gambaran ini ,penulis Hujjah ;
145
‗‘Tinggalkan rumahmu untuk keperluan dan kewajibanmu. Itulah kebenaran sebagai agama yang ke-8‘‘ ….. Lanjut cerita ! Setelah si Fulan tersadar bagaimana semestinya ia memperlakukan Rumah ,ia pun melanjutkan kehidupannya secara normal adanya. Ia tiap pagi pergi meninggalkan rumahnya dan kembali pulang saat menjelang sore. Ia bekerja keras dan sangat rajin.Begitu sesampai di rumah ,ia senantiasa merasa nyaman dan damai.Setelah berjalan mendiami rumahnya selama beberapa tahun , timbullah keinginannya untuk menambah lagi beberapa ruas kamar . Dan ia berfikir untuk meninggikan bagian belakang rumahnya menjadi bangunan bertingkat . .. Amati dari kata ‗meninggikan danmenjadi bangunan bertingkat‘ . Itulah kebenaran juga sebagai fakta bagaimana kamu memperlakukan rumahmu.Dan inilah sebagai Agama ke-9 ,yakni Agama Khalifah / Penerus. Atas hal ini kuhujjahkan ; ‗‘Pertinggi dan perluasi bangunan rumahmu karena itulah juga sebagai kebenaran Agama yang ke-9‘‘ 146
…. Lanjut cerita Setelah semua sudah berjalan sesuai keinginan, Renovasi dan perluasan juga telah usai. Tiba-tiba si Fulan mendapati rumahnya ada beberapa yang kurang dan harus disempurnakan. Catnya mulai memburam , Temboknya mulai ada keretakan, Atapnya mengalami kebocoran , Perabotan sudah banyak yang aus dan minta diganti, Tanahnya mulai lebih rendah dari jalan raya, dsb.Maka dipikirlah ia senantiasa pada perhatian pada keseluruhannya tanpa pernah ia pisah-pisahkan satu per satunya. .. Nach para Pembaca, paragraph terakhir dari kisah itulah yang disebut sebagai Kaffah. Ia menjadi wajib adanya bagi siapa saja yang memiliki rumah/Agama , terlepas agama apapun ia. Sehingga penulis Hujjah ; ‗Setiap pemilik Rumah/ agama, maka ia wajib menjadi kaffah atas agamanya. Itulah kebenaran abadi bagi adanya setiap Agama/ Rumah ‗‘ …
147
Demikianlah ihtisar rangkuman benang merah antar Agama , Semoga memberkahi kita semua bahwa kita semestinya adalah Ummat yang satu adanya, yaitu Ummat yang Kaffah.
148
SEKILAS TENTANG UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA BAB XIII ; KETENTUAN PIDANA Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
149
(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 aya t (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (7) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). 150
(8) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
151
Notes …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………......... 152
TENTANG PENULIS
AsmeyD YatateR S Pard Lahir di Surabaya , 30 April 1972. Dalam Kesehariannya, Beliau bertugas di Pemprov Jatim. Disamping kegiatan diatas, ia rutin dan aktif berkecimpung di dalam ranah Diskusi Ketasawufan- dan Ketauhidan yang berafiliasi dengan Komunitas Tasawuf dan Tauhid Internasional. Pemakaian Nama AsmeyD YatateR itu sendiri merupakan singkatan dari Aku Semakin MEnYembah Dia YAng TAk TERbatas . (Amati huruf-huruf yang tercetak tebal ) Nama itu dipakai dengan sangat intens sekali ketika Beliau menuliskan draft-draft bukunya di Account Face Booknya. Nah , buku ini termasuk pula berasal dari Draft bukunya yang di postingkan di dalam jejaring social Facebook lalu dimatangkannya. Demikian sekilas uraian tentang Penulis. Kurang lebihnya bisa menghubungi di kontak Email kami
[email protected] atau lewat Akun Facebook kami dengan Address yang sama ‗Asmeyd Yatater. Terima Kasih . Wassalam !!. 153