BARIUM SULFAT BARIUM SULFATE 1.
N a ma Golongan Garam, Anorganik (7) Sinonim / Nama Dagang (1,6,7) Sulfuric acid, Barium salt (1:1); Barium Sulfate (BASO4); Barium Sulfate (1:1); Barium Sulfate; Blanc Fixe;
Acticbaryte; Sulfuric, Bakontal;
Barosperse; Citobaryum; E-Z Paque; Micropaque; Neoban; Unibaryte; Barytes; C.I. 77120; C.I. Pigment White 21; Barite; Kodak White Reflectant Standard; Acid Barium Salt (1:1); Enamel White; Acty bryte; Artificial barite
2.
Nomor Identifikasi
(7)
Nomor CAS
: 7727-43-7
Nomor OHS
: 02510
Nomor RTECS
: CR0600000
Nomor EINECS
: 231-784-4
Sifat Fisika Kimia Nama bahan Barium Sulfate Deskripsi
(1,6,7)
Padatan kristal, berwarna putih hingga kuning, tidak berbau; Berat molekul 233.43 ; Rumus molekul BaSO4; Titik Dekomposisi 2876 F (1580 V). Kerapatan relatif (air=1) 4.5 pada suhu 15 C; tidak larut dalam air; Larut dalam asam sulfat pekat panas, tidak larut dalam larutan asam, larutan alkali, pelarut organik. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1): Kesehatan 1
= Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 0
= Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0 Klasifikasi EC
= Tidak reaktif (3,4)
:
R36
= Menyebabkan iritasi pada mata
R37
= Menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan
S22
= Awas berbahaya jangan terhirup debu
S24/25
= Hindari/Cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata.
3.
Penggunaan
(5)
Digunakan dalam medis : memeriksa sistem pencernaan pasien (barium enema). Barium
sulfat adalah komponen dari
lithopone, pigmen
putih yang
digunakan dalam cat. Karbonat barium digunakan dalam produksi dari kaca optik, keramik, tembikar mengkilap dan gelas khusus. Sulfat juga merupakan bahan dalam oildrilling
"lumpur" atau bubur yang melumasi mata bor.
Kuning-hijau terang warna dalam kembang api dan flare berasal dari nitrat barium. Oli motor, yang menjaga mesin bersih, mengandung barium dan oksida barium hidroksida. 4.
Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan : mata dan paru-paru (10) Rute paparan Paparan jangka pendek
(7,10)
Terhirup Terhirup debu halus secara langsung menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan Kontak dengan kulit Kontak langsung menyebabkan kemerahan ringan yang menyebabkan iritasi ringan Kontak dengan mata
Kontak langsung menyebabkan iritasi mekanis oada mata. Tertelan Tidak ada informasi signifikan dari efek yang dihasilkan. Barit relatif tidak toksik karena bersifat nonabsorbsi. Paparan jangka panjang
(6,7)
Paparan jangka panjang secara inhalasi dapat terjadi kerusakan paru-paru. jangka panjang menghirup debu dapat menyebabkan pengendapan di paruparu dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan baritosis - sebuah pneumokoniosis jinak. Tidak ada informasi tersedia untuk paparan jangka panjang melalui kulit, mata, dan tertelan. 5.
Stabilitas dan Reaktivitas Stabilitas
: Stabil dibawah kondisi penyimpanan; pada suhu dan tekanan normal (7).
Kondisi yang harus
: Hindari kondisi yang menghasilkan debu
dihindarkan Bahan tak tercampurkan
: Logam, material yang mudah terbakar + Aluminium (serbuk) : Ledakan keras + fosfor (terutama dengan Kalium Nitrat-Kalsium Silisid) : Terbakar
Bahaya dekomposisi produk
Penyimpanan •
menghasilkan oksida
dari sulfur dan barium;
Polimerisasi 6.
: Bereaksi dengan panas : Tidak akan terjadi
(8,9)
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku
•
Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik dan jauh dari sumber panas, kelembaban dan bahan tak tercampurkan
•
Simpan pada wadah yang tertutup rapat
•
Terlindung dari kerusakan fisik
•
Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong karena mereka mempertahankan residu produk (debu, padat); memperhatikan semua peringatan dan tindakan pencegahan yang tercantum pada produk.
7.
Toksikologi Toksisitas Data pada hewan LD intrartrakea-tikus (mouse) > 600 uL/kg (7) Data Tumorigenik TDLo intrapleural tikus (rat) 200mg/kg.(7) Data Mutagenik Tes mikronukleus –intraperitoneal tikus (mouse) 12500 ug/kg (7) Data Reproduksi None (10) Informasi Ekologi Saran ekotoksikologi: Jangan biarkan bahan ini mencemari lingkungan. Toksisitas pada ikan
: LC50 (mortality) Poecilia sp 59 g/L selama 96 jam (7)
Toksisitas pada invertebrata perairan Bioakumulasi
: EC50 Daphnia magna (water flea) 32 mg/L selama 1-48 jam (7) : Bahan ini dapat mengalami bioakumulasi sampai batas tertentu (6,9)
Biodegradabilitas
: Produk hasil biodegradasi jangka pendek munkin tidak berbahaya, tapi mungkin akan timbul
masalah
pada
produk
biodegradasi jangka panjang (2) . 8.
Efek Klinis Keracunan akut (1,13) Terhirup Tidak ada data tersedia
hasil
Kontak dengan kulit Tidak ada data tersedia Kontak dengan mata Dapat meyebabkan iritasi mata. Tertelan Barium Sulfate relatif lebih tidak beracun selama tidak terjadi absorpsi, tetapi menelan suspensi dapat menyebabkan konstipasi dan memungkinkan impaksi. Aspirasi bisa disertai dengan muntah dan memicu terjadinya pneumonitis. Bahaya besar adalah kemungkingan terjadinya kontaminasi dengan
larutan
barium
yang
menyebabkan
terjadinya
gangguan
gastrointestinal, degup jantung tidak beraturan, tremor, kedutan, konfulsi, paralisis, dan kematian. Keracunan kronik Terhirup ((7, 10) Paparan yang lama dan berulang secara inhalasi bisa menyebabkan baritosis, pneumokoniosis jinak, dengan beberapa gejala iritasi bronkhial kronik. Terhirup debu halus dari barium sulfat berbentuk butiran nodular berbahaya bagi paru-paru (baritosis). Baritosis tidak menghasilkan gejala bronkitis atau emfisema. Fungsinya tidak terpengaruh, meskipun beberapa pasien mengeluh dispenia. Kontak dengan kulit Tidak ada data tersedia Kontak dengan mata Tidak ada data tersedia Tertelan Tidak ada data tersedia 9.
Pertolongan Pertama Terhirup
(7, 11, 12)
Jauhkan dari daerah paparan segera. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup. Jika napas berhenti lakukan bantuan penapasan/berikan oksigen,
dan jika kerja jantung berhenti lakukan CPR. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.. Kontak dengan kulit (7,11,12) Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata
(7,11,12)
Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), sekurangkurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan ( 7) Segera dapatkan pertolongan medis/dokter setempat. Bersihkan mulut dengan air. Jika pasien dalam keadaan sadar, berikan air atau susu untuk diminum (1-2 cangkir untuk dewasa dan ¼- ½ untuk anak-anak). Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. 10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: −
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
−
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
−
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
−
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
−
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
−
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) −
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
−
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
−
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
−
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
−
Penolong
perlu
dilindungi
dari
percikan,
misalnya
dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. −
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna (14)
− Berikan air atau susu untuk diminum (1-2 cangkir untuk dewasa dan ¼- ½ untuk anak-anak − Arang aktif tidak diindikasikan karena tidak cukup menyerap zat ini. − Magnesium
sulfat
oral
telah
direkomendasikan
karena
dapat
membantu membentuk barium sulfat larut dalam saluran pencernaan; satu laporan kasus ini menunjukkan beberapa manfaat (meskipun diberikan setidaknya satu jam setelah onset gejala usus). Hal ini dapat diberikan melalui pipa nasogstrik dengan dosis 30 g (dewasa) and 250 mg/kg (anak-anak) secara oral. Natrium
sulfat
juga
dapat
membantu.
Senyawa
ini
dapat
dipertimbangkan untuk gejala awal (dalam waktu satu sampai dua jam menelan),
tetapi
perawatan
lainnya
mengindikasikan
harus
didahulukan. Antidotum : tidak ada antidotum spesifik untuk keracunan barium sulfat 11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Barium Sulfat (1,7) OSHA –TWA 5 mg/m3 (respirasi partikulat) OSHA –TWA 15 mg/m3 (total partikulat) OSHA –TWA 10 mg/m3 (total partikulat) ACGIH –TWA 10 mg/m3 (total partikulat) NIOSH direkomendasikan TWA 5 mg/m3 10 jam (respirasi partikulat) NIOSH direkomendasikan TWA 10 mg/m3 10 jam (total partikulat) TLV: 10 mg/m³ direkomendasikan TWA; (ACGIH 2004); MAK: 1.5 mg/m³ ( fraksi respirasi); 4 mg/m³ (Ifraksi inhalasi); Pregnancy risk group: C (DFG 2009) Ventilasi: Produk ini hanya harus ditangani dalam lemari asam yang efisien (7)
.
Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (7)
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tertutup, termasuk sepatu bot, sarung tangan, jas lab, apron atau baju yang sesuai untuk mencegah kontak kulit. Respirator: Berdasarkan rujukan dari NIOSH, jika jumlahnya melampaui batas dan penanganannya tidak memadai filter tipe N100 NIOSH dapat dipakai sampai 50 kali batas paparan atau telah mecapai konsentrasi penggunaan maksimum yang ditetapkan. Untuk keadaan darurat atau contoh dimana tingkat paparan tidak dketahui, gunakan penutup wajah bertekanan positif. Peringatan: respirator tidak dapat melindungi pekerja dalam keadaan kekurangan oksigen.(9)
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
(7)
Kebakaran dan Bahaya Ledakan: Bahaya kebakaran diabaikan Media Pemadam: menggunakan agen pemadam api yang sesuai untuk sekitarnya Pemadaman Kebakaran: Pindahkan wadah dari area api jika itu bisa dilakukan tanpa risiko. Hindari inhalasi dari material atau hasil pembakaran produk. Hindari angin dan jauhi dari area rendah. 13. Manajemen Tumpahan Tumpahan kecil : Tempatkan tumpahan padat dalam wadah pembuangan limbah yang aman. Bersihkan dengan menyemprotkan air pada permukaan yang terkontaminasi.(13) Tumpahan besar: kumpulkan material yang tumpah pada wadah yang sesuai untuk pembuangan Bersihkan residu dengan dengan filter partikulat vakum efisiensi tinggi.
(7)
14. Daftar Pustaka 1. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0827.htm (diunduh Juni 2011) 2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927092
(diunduh Juni 2011) 3. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/7727-43-7.asp (diunduh Juni 2011) 4. http://msds.chem.ox.ac.uk/BA/barium_sulfate.html (diunduh Juni 2011) 5. http://www.discoveriesinmedicine.com/Bar-Cod/Barium.html (diunduh September 2011) 6. http://www.bariumchemicals.com/Products/MSDS_Printview.asp?MSDSid =9 (diunduh Juni 2011) 7. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997 (diunduh Juni 2011) 8. http://www.sciencestuff.com/msds/C1296.html (diunduh Juni 2011) 9. http://www.hvchemical.com/msds/basu.htm (diunduh Juni 2011) 10. http://www.excalibar.com/pdf/MSDS%20%20ExBAR%20Industrial%20Barite%20Barium%20Sulfate%201%20pag e%20with%20Logo.pdf (diunduh Juni 2011) 11. O’Neil, M.J., et al. The Merck Index. Thirteenth Edition. Merck & Co.,Inc. USA. 2001 12. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991 13. http://mubychem.com/MSDS/BariumsulfateBariumsulphate%20MSDS.htm (diunduh Juni 2011) 14. http://www.toxinz.com (diunduh Juni 2011) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2011 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------