TESIS
VALIDITAS BARIUM ENEMA SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK HIRSCHSPRUNG’S DISEASE PADA INFANT DI RSUP SANGLAH DENPASAR
I KETUT SUBHAWA
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
TESIS
VALIDITAS BARIUM ENEMA SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK HIRSCHSPRUNG’S DISEASE PADA INFANT DI RSUP SANGLAH DENPASAR
I KETUT SUBHAWA NIM 1014028101
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
VALIDITAS BARIUM ENEMA SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK HIRSCHSPRUNG’S DISEASE PADA INFANT DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana
I KETUT SUBHAWA NIM 1014028101
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 7 MEI 2016
Pembimbing I,
Pembimbing II,
dr. I Made Darmajaya, Sp.B (K) BA, MARS NIP 19701120 200003 1 001
Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS (K) NIP 19620307 198903 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
dr. I Ketut Wiargitha, Sp.B (K) Trauma NIP 19600621 198710 1 001
dr. Putu Anda Tusta Adiputra, Sp.B (K) Onk NIP 19750621 200312 1 002
Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 7 Mei 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.: 2028/UN14.4/HK/2016, Tanggal 3 Mei 2016
Penguji : 1. dr. I Made Darmajaya, Sp.B (K) BA, MARS 2. Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS (K) 3. dr. Ida Bagus Darma Putra, Sp.B-KBD 4. dr. Gede Suwedagatha, Sp.B (K) Trauma 5. Dr. dr. Ketut Widiana, Sp.B (K) Onk
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 7 MEI 2016
Pembimbing I,
Pembimbing II,
dr. I Made Darmajaya, Sp.B (K) BA, MARS NIP 19701120 200003 1 001
Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS (K) NIP 19620307 198903 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP 19580521 198503 1 002 NIP 19590215 198510 2 001
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 7 Mei 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.: 2028/UN14.4/HK/2016, Tanggal 3 Mei 2016
Penguji : 1. dr. I Made Darmajaya, Sp.B (K) BA, MARS 2. Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS (K) 3. dr. Ida Bagus Darma Putra, Sp.B-KBD 4. dr. Gede Suwedagatha, Sp.B (K) Trauma 5. Dr. dr. Ketut Widiana, Sp.B (K) Onk
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Validitas Barium Enema Sebagai Alat Diagnostik Hirschsprung’s Disease pada Infant di RSUP Sanglah Denpasar ”. Karya tulis ini adalah salah satu persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Bedah di Departemen/SMF Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar, dan dalam rangka memperoleh gelar Magister pada Program Studi Ilmu Biomedik di Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar Bali. Pada kesempatan ini penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi–tingginya kepada dr. I Made Darmajaya, Sp.B (K) BA, MARS, selaku pembimbing utama penelitian yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan inspirasi, bimbingan, dan nasehat sehingga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Terima kasih dan penghargaan yang tertinggi juga penulis ucapkan kepada Dr. dr. I Nyoman Golden, Sp.BS (K), selaku pembimbing kedua dalam penelitian ini yang telah memberikan bimbingan dan masukan untuk memperlancar penyelesaian karya tulis ini. Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD–KEMD, selaku Rektor Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan belajar di Universitas Udayana tercinta yang beliau pimpin.
Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis belajar pada Program Magister Ilmu Biomedik, Universitas Udayana. Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, selaku Ketua Program Studi Ilmu Biomedik yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Program Magister Ilmu Biomedik Universitas Udayana. Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan spesialis Bedah Umum di fakultas yang beliau pimpin. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Prof. Dr. dr. Sri Maliawan, Sp.BS (K), selaku Kepala Departemen/SMF Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Program Studi Ilmu Bedah. Terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada dr. I Ketut Wiargitha, Sp.B (K) Trauma, selaku Ketua Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar dan dr. Putu Anda Tusta Adiputra, Sp.B (K) Onk, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar yang memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan pendidikan.
Terima kasih kepada dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes, selaku Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di lingkungan rumah sakit yang beliau pimpin, Seluruh staf dan paramedis di Instalasi Bedah Sentral RSUP Sanglah, seluruh staf sekretariat Bedah, serta paramedis di Instalasi Rawat Inap Bedah, Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Sanglah Denpasar. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh staf pengajar Departemen/SMF Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah Denpasar, sebagai guru dan teladan dengan penuh dedikasi dan kesabaran telah banyak memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis selama mengikuti pendidikan Ilmu Bedah dan dalam menyelesaikan karya tulis ini. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua dan kakak-kakak tercinta, istri tercinta dr. Priska Apsari Primastuti, dan putra penulis I Putu Mesha Wibhisana atas cinta kasih, motivasi, dan dukungan yang tiada henti selama penulis menjalani pendidikan spesialis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat,dan mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang membantu penyelesaian tesis ini.
Denpasar, Mei 2016
I Ketut Subhawa
ABSTRAK VALIDITAS BARIUM ENEMA SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK HIRSCHSPRUNG’S DISEASE PADA INFANT DI RSUP SANGLAH DENPASAR Hirschsprung’s disease adalah penyakit motilitas usus kongenital yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada myenteric dan submucosal plexus usus bagian distal. Diagnosis dini sangat menentukan angka morbiditas dan mortalitas, dimana semakin dini diagnosis Hirschsprung’s disease ditegakkan maka semakin rendah angka morbiditas dan mortalitasnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui validitas (sensitifitas, spesifisitas, likelihood ratio) pemeriksaan barium enema sebagai alat diagnostik Hirschsprung’s disease pada infant. Penelitian ini merupakan uji diagnostik barium enema dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi paskaoperasi sebagai baku emas. Populasi penelitian adalah penderita dengan gangguan pencernaan yang ditemukan di poliklinik Bedah Anak RSUP Sanglah Denpasar. Metode pengambilan sampel secara konsekutif, memenuhi kriteria inklusi (berusia ≤ 12 bulan, menunjukkan gejala klasik Hirschsprung’s disease). Besar sampel penelitian adalah 52. Sensitifitas, spesifisitas, nilai prediktif positif dan negatif dianalisis menggunakan uji tabulasi silang antara hasil pemeriksaan barium enema dengan histopatologi paskaoperasi. Total 52 pasien yang dievaluasi selama penelitian ini, rerata umur 3,31 bulan, laki-laki:perempuan (75%:25%). Berdasarkan gejala, 98.08% pasien mengalami keterlambatan pengeluaran mekonium lebih dari 24-48 jam dan distensi abdomen. Diantara seluruh pasien yang dievaluasi, sensitifitas, spesifisitas, nilai prediktif positif dan negatif pemeriksaan barium enema dalam mendiagnosis Hirschsprung’s disease adalah 95.5%, 87.5%, 97.7%, dan 77.8%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan barium enema dapat digunakan sebagai alat diagnostik dini Hirschsprung’s disease pada infant. Kata kunci: barium enema, uji diagnostik, infant, Hirschsprung’s disease.
ABSTRACT VALIDITY OF BARIUM ENEMA AS HIRSCHSPRUNG’S DISEASE DIAGNOSTIC TOOLS FOR INFANT IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR Hirschsprung's disease is a congenital bowel motility disease characterized by the absence of parasympathic ganglion cells in the myenteric and sub-mucosal plexus of distal intestine. Early diagnosis is crucial to determine morbidity and mortality, where the early diagnosis of Hirschsprung's disease upheld the lower rate of morbidity and mortality. The purpose of this study was to determine the validity (sensitivity, specificity, likelihood ratio) of barium enema as Hirschsprung's disease diagnostic tool in infants. This study was a diagnostic test of barium enema compared with postoperative histopathology examinations as gold standard. The population were all of patients with indigestion symptom be discovered at pediatric surgical clinic of Sanglah Hospital Denpasar. The sampling method was consecutive sampling, satisfy inclusion criteria (≤ 12 months old, indicate classic symptom of Hirschsprung’s disease). Total sampel of study were 52. Sensitivity, specificity, positive and negative predictive value were analysed using cross tabulation test of barium enema and postoperative histopathology. A total of 52 patients were evaluated during the study period, mean of age was 3.31 months old, boys:girls (75%:25%). Based on symptom, 98.08% patients were delayed released of meconium more then 24-48 hours and abdominal distention. Among all the patients reviewed, sensitivity, specificity, positive and negative predictive value of barium enema for diagnostic of Hirschsprung’s disease were 95.5%, 87.5%, 97.7%, and 77.8%. From this study it can be concluded that the barium enema can be used as early diagnostic tool for infants suspected Hirschsprung’s disease. Key words: barium enema, diagnostic test, infant, Hirschsprung’s disease.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 5.1
Gambaran karakteristik subyek dan variabel penelitian ............. 33
Tabel 5.2
Uji validitas barium enema dalam mendeteksi adanya segmen aganglion pada saluran cerna bagian bawah dengan pemeriksaan
histopatologi
emas………………....
sebagai
baku 35
DAFTAR SINGKATAN
AChE
: acetylcholinesterase
AP
: anteroposterior
ARM
: anorectal manometry
BaSO4
: barium sulfat
BE
: barium enema
BOF
: Bild Och Funktion
CI
: confidence interval
CIL
: colon in loop
EDNRB
: The Endothelin B receptor gene
GDNF
: the Glial cells line Derived Neutrophic Factor
HAEC
: Hirschsprung-associated enterocolitis
H&E
: hematoxylin dan eosin
IBS
: Instalasi Bedah Sentral
FK UNUD
: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
FN
: false negative
FP
: false positive
FTB
: full thickness biopsy
LATEP
: Laparoscopic Assisted Transanal Endorectal Pullthrough
MIS
: minimally invasive surgery
NPV
: negative predictive value
PA
: posteroanterior
PHOX2B
: paired-like homeobox 2B
PPV
: positive predictive value
RET gene
: Rearranged during Transfection gene
ROC
: Receiver Operating Characteristic
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
SD
: standar deviasi
SMF
: Staff Medis Fungsional
SOX-10
: SRY (Sex Determining Region Y)-Box 10
TCA
: Total Colon Aganglionosis
TN
: true negative
TP
: true positive
TTEP
: total transanal endorectal pull-through
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Total transanal endorectal pull-through .................................. 13
Gambar 2.2
Teknik operasi conventional laparoscopic pull-through ......... 13
Gambar 2.3
Gambaran makroskopis aganglionic colon melalui teknik biopsi rectal .............................................................................. 14
Gambar 2.4
Neurofibril pada lapisan lamina propria penderita Hirschsprung’s disease (pewarnaan acetylcholinesterase) ...... 15
Gambar 2.5
Gambaran mikroskopis menggunakan pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E) kasus Hirschsprung’s disease ...................... 16
Gambar 2.6
Foto polos abdomen posisi anteroposterior (AP) tampak distensi pada colon sigmoid ..................................................... 21
Gambar 2.7
Pemeriksaan barium enema pada dua infant dengan gambaran Hirschsprung’s disease. ........................................................... 22
Gambar 5.1
Grafik ROC kemampuan barium enema dalam mendeteksi segmen aganglion saluran cerna bagian bawah dengan pemeriksaan histopatologi sebagai baku emas……………… 34
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DALAM ............................................................................................. i PRASYARAT GELAR ...................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... ix ABSTRACT ........................................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 4 1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 4
1.4
Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 1.4.1 Manfaat Akademis............................................................ 5 1.4.2 Manfaat Klinis .................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 6 2.1
Hirschsprung’s disease ............................................................. 6 2.1.1 Definisi dan epidemiologi ................................................ 6 2.1.2 Biologi molekuler ............................................................. 7 2.1.3 Patofisiologi ...................................................................... 8 2.1.3 Manifestasi Klinis ............................................................. 10 2.1.4 Penatalaksanaan ................................................................ 11
2.2
Histopatologi Hirschsprung’s disease....................................... 14
2.3
Barium Enema ........................................................................... 16 2.3.1 Prinsip ............................................................................... 16 2.3.2 Indikasi dan kontraindikasi............................................... 17 2.3.3 Persiapan........................................................................... 18 2.3.4 Prosedur ............................................................................ 18 2.3.5 Interpretasi ........................................................................ 19 2.3.6 Komplikasi ....................................................................... 20 2.3.7 Barium enema pada Hirschsprung’s disease ................... 20
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN .................. 23 3.1
Kerangka Berpikir ..................................................................... 23
3.2
Kerangka Konsep ...................................................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN..................................................................... 25 4.1
Rancangan Penelitian ................................................................ 25
4.2
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
4.3
Populasi dan Sampel Penelitian................................................. 25
4.3.1 Kriteria inklusi .................................................................. 26 4.3.2 Kriteria eksklusi................................................................ 26 4.4
Besar Sampel ............................................................................. 26
4.5
Variabel Penelitian .................................................................... 27
4.6
Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................. 27
4.7
Prosedur Penelitian .................................................................... 28
4.8
Alur Penelitian ........................................................................... 29
4.9
Analisis Data ............................................................................. 29
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 32 5.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 32 5.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 32 5.1.2 Analisis Kurva ROC ........................................................ 34 5.1.2 Uji Validitas Barium Enema ........................................... 35 5.1 Pembahasan ................................................................................... 36 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 40 6.1
Simpulan .................................................................................... 40
6.2
Saran .......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 41 LAMPIRAN ........................................................................................................ 45