Banyu Urip
dari Indonesia, untuk Indonesia
ExxonMobil di Indonesia ExxonMobil merupakan perusahaan minyak bumi dan gas alam terpadu terbesar di dunia yang tercatat di bursa saham. Perusahaan dan afiliasi kami hadir pada skala global, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, kami telah hadir sejak lebih dari 115 tahun lalu. Sejak 1968, kami mengoperasikan Lapangan Arun di Propinsi Aceh sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagi Pemerintah Indonesia. Pada puncaknya, Lapangan Arun memproduksi sekitar 3,4 miliar kaki kubik gas per hari dan sekitar 130.000 barel kondensat per hari.
Pada 2005, Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Cepu ditandatangani. Perjanjian Operasi Bersama atau Joint Operating Agreement (JOA) telah dibuat oleh para pihak kontraktor. Mobil Cepu Ltd., anak perusahaan ExxonMobil, berperan sebagai operator dari KKS Blok Cepu mewakili para kontraktor.
Lebih lanjut tentang ExxonMobil di Indonesia www.exxonmobil.co.id Exxon Mobil Corporation memiliki beberapa afiliasi di Indonesia, misalnya ExxonMobil Oil Indonesia Inc. dan Mobil Cepu Ltd., banyak yang menggunakan nama seperti ExxonMobil, Exxon, Esso, dan Mobil. Demi kenyamanan dan kesederhanaan pada publikasi ini, istilah tersebut dan istilah korporasi, perusahaan, kita, kami, –nya, mitra, kemitraan, dan rekanan, terkadang digunakan sebagai rujukan singkat kepada afiliasi tertentu atau grup afiliasi tertentu. Begitu pula, ExxonMobil memiliki hubungan usaha dengan ribuan pelanggan, pemasok, pemerintah dan lainnya. Untuk kenyamananan dan kemudahan, kata-kata seperti perusahaan, perusahaan patungan, kemitraan, mitra dan rekanan digunakan untuk mengindikasikan hubungan usaha yang melibatkan aktivitas dan kepentingan bersama, dan kata-kata tersebut dapat atau tidak dapat menunjukkan hubungan hukum yang tepat.
Blok Cepu M SU R AT
KALIMANTAN
A
SULAWESI PAPUA Cepu Block
JAVA
Lengo Jati
INDONESIA Cepu Block
EAST JAVA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR BANYU URIP PROJECT
Lengo Urip
N W
E S
Kedung Keris
Sukowati
Banyu Urip Nampak
Cendana Alas Tua West Cepu PSC
Alas Tua East
3D seismic survey DISCOVERIES Oil & Gas
Ri
ve
r
Jambaran Tiung Biru
Gas
So
lo
Oil
kilometers 0
Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Afiliasi ExxonMobil [Mobil Cepu Ltd. (MCL) dan Ampolex (Cepu) Pte. Ltd.], PT Pertamina EP Cepu [afiliasi dari PT Pertamina (Persero)], dan empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): PT Sarana Patra Hulu Cepu (Propinsi Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora), dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Propinsi Jawa Timur) tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS Cepu. Afiliasi-afiliasi ExxonMobil dan PT Pertamina EP Cepu masing-masing memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu dan sisanya dipegang oleh empat BUMD. KKS Blok Cepu ini akan berlanjut hingga 2035.
5
10
Perjanjian Operasi Bersama atau Joint Operating Agreement (JOA) telah dibuat oleh para pihak kontraktor. MCL berperan sebagai operator dari KKS Cepu mewakili para kontraktor. Selain Banyu Urip, terdapat lapangan lain di Blok Cepu. Lapangan tersebut adalah Alas Tua Barat, Alas Tua Timur, dan Kedung Keris; serta Cendana dan Jambaran. Melalui peningkatan hasil perekonomian, penciptaan lapangan kerja, dan program pengembangan masyarakat, pengembangan dan produksi Blok Cepu akan bermanfaat bagi industri lain dan masyarakat sekitar.
02
Kata sambutan Proyek Banyu Urip merupakan upaya kita bersama untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan energi Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Indonesia—baik dari segi perekonomian maupun transfer teknologi serta nilai dalam industri minyak dan gas. Pengembangan penuh Lapangan Banyu Urip menunjukkan bahwa Indonesia menyimpan potensi yang besar. Potensi ini tidak hanya dari segi sumber daya alamnya, namun juga dari sisi manusianya. Namun, proyek ini lebih dari sekedar pengembangan Lapangan Banyu Urip. Proyek ini adalah upaya untuk mengembangkan manusia Indonesia, menciptakan manfaat jangka panjang bagi rakyat Indonesia. Kita berfokus kepada pengembangan kemampuan dan pengetahuan. Kita melakukannya dengan melatih dan mempekerjakan masyarakat Indonesia, termasuk para tetangga kita di sekitar proyek. Kita mengembangkan para pemasok nasional dan daerah. Bersama masyarakat, kita mendukung program yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Selama proyek ini berjalan, kita bekerja menurut nilainilai prinsip yang kita anut dalam hal keselamatan, integritas, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan lingkungan. Nilai-nilai ini adalah dasar yang memandu kita dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan. Saya merasa bangga terhadap sumbangsih kita bersama kepada Indonesia. Saat ini, kita menjadi bagian dari usaha kita untuk Indonesia yang lebih sejahtera.
Jon M. Gibbs President and General Manager ExxonMobil Indonesia
Proyek Banyu Urip benar-benar merupakan sebuah kemitraan. Selama masa proyek, kami bekerja sama dengan banyak pihak, mulai dari Pemerintah Indonesia, PT Pertamina EP Cepu, dan Badan Kerja Sama Blok Cepu, hingga para tetangga kita di sekitar proyek. Bersama, kita semua turut berperan dalam keberhasilan proyek ini. Selama masa proyek ini, kami bekerja sama dengan ribuan pekerja Indonesia yang berbakat dan berdedikasi tinggi guna memastikan kesuksesan proyek ini. Mereka mencurahkan segala upaya untuk belajar serta memberikan kemampuan, keahlian, dan pengalaman bagi proyek ini. Proyek ini dibangun oleh lima perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Perusahaan ini membagi-bagi lagi pekerjaan mereka kepada ratusan perusahaan nasional dan lokal. Hal ini menciptakan efek berganda yang bermanfaat bagi pengembangan pemasok lokal. Kita mendapatkan pengalaman dan pembelajaran berharga yang dapat digunakan pada proyek lain di masa depan. Saya melihat bagaimana kehadiran proyek ini turut mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat— tetangga kita dapat mengakses pendidikan yang lebih baik, para perempuan mendapatkan pinjaman mikro, air bersih mengalir di rumah mereka, bangunan sekolah yang lebih baik, dan banyak lagi. Ini semua membuat saya bangga terhadap pencapaian proyek ini. Saya merasa terhormat dapat turut serta menyiapkan fondasi yang kuat untuk masa depan Indonesia.
Daniel L. Wieczynski Senior Vice President and General Manager Mobil Cepu Ltd.
03
Kata sambutan Proyek Banyu Urip yang berada di Blok Cepu merupakan proyek pengembangan lapangan minyak dan gas berskala besar di Indonesia. Dengan target produksi 165.000 barel minyak per hari, produksi lapangan ini sangat ditunggu-tunggu sebagai salah satu harapan untuk peningkatan produksi migas nasional. Proyek pengembangan lapangan Banyu Urip ini dikerjakan secara bersama antara PT Pertamina EP Cepu dengan ExxonMobil melalui anak perusahaannya Mobil Cepu Ltd. dan Badan Kerja Sama Blok Cepu, dengan budaya dan etos kerja yang tinggi, baik itu dari sisi perencanaan, biaya, proses pengadaan, operasional, kendali mutu, dan keselamatan kerja. Dalam pelaksanaan proyek ini, para tenaga ahli PT Pertamina EP Cepu ikut terlibat langsung bekerja bersama tenaga ahli Mobil Cepu Ltd. di berbagai bidang, baik dalam pekerjaan EPC-1 sampai dengan EPC-5, Drilling, Subsurface maupun pekerjaan pendukungnya. PT Pertamina EP Cepu juga ikut terjun langsung membantu Mobil Cepu Ltd. dalam urusan lahan, sosial, keamanan, perizinan serta regulasi dan kebijakan di beberapa instansi terkait. Kerja sama PT Pertamina EP Cepu dan Mobil Cepu Ltd. tersebut terjalin di semua bidang pekerjaan proyek Banyu Urip sehingga tercipta kerjasama dan proses berbagi pengetahuan yang baik. Proyek ini juga menjadi sarana bagi para kontraktor EPC dalam melaksanakan pekerjaan dengan skala yang besar dengan standar perusahaan internasional sekelas ExxonMobil. Pengalaman menyelesaikan proyek pengembangan Lapangan Banyu Urip ini dapat menjadi tolok ukur yang sangat bermanfaat untuk diterapkan pada pengembangan lapangan migas lain di Indonesia. Kami bangga, PT Pertamina EP Cepu telah turut serta mempersiapkan dan berperan aktif dalam proyek ini. Kami berharap, dengan tetesan keringat, pemikiran dan kerja keras kita bersama, proyek ini dapat menopang kebutuhan energi Indonesia.
Turut serta dalam Kontrak Kerja Sama Blok Cepu membuat kami lebih memahami bahwa proyek minyak dan gas merupakan proyek yang padat teknologi dan padat modal. Tantangan ini bertambah karena proyek ini dibangun di wilayah yang padat penduduknya. Namun kami menyadari, bentuk kontrak kerja sama —yang pertama mengikutsertakan Badan Usaha Milik Daerah ini— akan menguntungkan bagi masyarakat. Karena, daerah diberikan kesempatan untuk turut serta berinvestasi dan memberikan masukan kepada proyek. Sehingga, keuntungannya pun dapat dinikmati oleh masyarakat di masing-masing daerah, di samping dana bagi hasil yang diterima dari pemerintah pusat. Di sisi lain, saya melihat langsung bagaimana masyarakat di sekitar lokasi proyek mendapatkan manfaat dari proyek ini. Tapi yang paling penting, selain pembangunan fisik, keahlian dan pengetahuan masyarakat juga berkembang. Guru, bidan desa, petani, dan masyarakat pada umumnya banyak yang sudah dilatih dan mendapatkan pengetahuan. Kalau jalan kita yang mesti memperbaiki; tetapi kalau pengetahuan, pengetahuan-lah yang akan memperbaiki kita. Sehingga, seiring proyek ini berjalan pada tahap produksi, masyarakat pun menjadi semakin berdaya. Saya berharap, proyek ini dapat menjadi contoh bagi proyek lain di Indonesia.
Amril T. Mandailing
Hadi Ismoyo
Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu
Ketua Badan Kerja Sama Blok Cepu
04
Sekilas peta proyek Banyu Urip Proyek Banyu Urip merupakan pengembangan lapangan pertama dalam lingkup Wilayah Kerja Blok Cepu dan melibatkan pengembangan lapangan minyak Banyu Urip. Penemuan Lapangan Banyu Urip diumumkan pada April 2001 dan diperkirakan mengandung 450 juta barel minyak. Pada produksi puncaknya, Banyu Urip diharapkan akan menghasilkan sebanyak 165.000 barel minyak per hari.
05
Produksi minyak awal dari Lapangan Banyu Urip telah dimulai pada Desember 2008. Pada Agustus 2009, Fasilitas Produksi Awal (Early Production Facility / EPF) dibangun dengan kapasitas produksi hingga 20.000 barel minyak per hari. Pengembangan terbaru terhadap EPF kini telah meningkatkan produksi menjadi 30.000 barel minyak per hari. Pengembangan penuh Lapangan Banyu Urip terdiri dari Fasilitas Pusat Pengolahan (Central Processing Facility / CPF), jalur pipa darat dan lepas-pantai serta Fasilitas Penyimpanan dan
Alir-Muat Terapung (Floating Storage and Offloading / FSO) serta fasilitas pendukung. CPF, yang terletak 10 km sebelah tenggara Cepu dan 20 km barat daya Bojonegoro di tengah lapangan minyak, akan memproses dan mengolah minyak mentah yang diproduksi. Minyak yang telah diolah disalurkan dengan sarana jaringan pipa minyak berdiameter 20 inci hingga pantai Tuban, yang kemudian disalurkan melalui pipa bawah laut menuju fasilitas FSO.
06
Alat Pelindung Diri dikenakan saat bertugas di lokasi proyek.
07
Kesehatan dan keselamatan Di Proyek Banyu Urip, keselamatan lebih dari sekedar prioritas— keselamatan adalah nilai prinsip, sesuatu yang menentukan pengambilan keputusan di semua tingkatan. Dengan pekerja yang memiliki beragam kebudayaan, latar belakang, dan pengalaman, proyek ini menyediakan program dan layanan guna membantu pekerja melaksanakan pekerjaan dengan selamat dan sehat. Program tersebut mengenali, mempertimbangkan, dan mengurangi risiko yang berhubungan dengan pekerjaan. Kita membekali para pekerja dengan pengetahuan dan alat untuk melaksanakan kegiatan secara aman dan bertekad untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera melalui partisipasi aktif seluruh pekerja. Kami menerapkan Operations Integrity Management System (OIMS), yang memandu kegiatan pekerjaan dari setiap pekerja dan kontraktor kami. Hal ini melekat pada setiap proses pekerjaan kami sehari-hari, pada semua tingkatan, dan kita terus berusaha untuk menjaganya. Filosofi proyek ini adalah bertekad untuk terus-menerus menciptakan lingkungan kerja di mana “Tak Ada yang Cedera.”
Lebih dari ribu Analisa Keselamatan Kerja dilakukan Lebih dari kali,
pekerja dan kontraktor diberi pelatihan keselamatan
Mencapai lebih dari juta jam kerja dengan tingkat keselamatan berkelas dunia
“Ketika teman saya berlaku ceroboh, atasan kami cepat mengingatkan. Pada awalnya, hal itu membuat kami merasa terganggu. Tapi saya sadar, kalau kami terus seperti itu, kami akan celaka—atau ‘pulang tinggal nama’.” —Ahmad, pekerja kontraktor lokal
08
Sekilas Proyek EPC-1, EPC-5, dan Pemboran Fasilitas Pusat Pengolahan (Central Processing Facility / CPF), yang dibangun oleh kontraktor EPC-1, dapat mengolah dan memproduksi 165.000 barel minyak mentah yang diproduksi dari 3 tapak sumur. 48 sumur akan dibor dari ketiga tapak sumur tersebut menggunakan dua rig pemboran yang pertama dibuat di Indonesia, yakni: Discoverer 8 dan Discoverer 9. Kedua rig tersebut telah membor sejauh lebih dari 38 kilometer—kira-kira sejauh jarak Bojonegoro ke Cepu—dengan diameter lubang bor antara 60 hingga 15 sentimeter. Untuk fasilitas pendukung yang dibangun oleh kontraktor EPC-5 terdiri dari 29 gedung, kolam air injeksi, serta jembatan layang yang menyeberangi Jalan Bojonegoro - Cepu dan rel kereta. Kolam ini mengambil air dari Bengawan Solo saat musim penghujan.
barel minyak mentah per hari diproduksi dari di
09
sumur yang dibor tapak sumur
rig pemboran yang pertama dibangun di Indonesia digunakan dalam program pemboran
Membor sumur lebih dari kilometer, setara jarak dari Bojonegoro ke Cepu
Fasilitas Pusat Pengolahan (Central Processing Facility / CPF) dan kolam air injeksi di sisi atas jauh.
Fasilitas pendukung berupa jembatan layang yang menyeberangi Jalan Bojonegoro - Cepu dan rel kereta.
Rig pertama yang dibuat di Indonesia, digunakan dalam program pemboran.
10
Sekilas Proyek EPC-2, EPC-3, dan EPC-4
Untuk mengalirkan minyak yang diproses dari Fasilitas Pusat Pengolahan (Central Processing Facility / CPF) menuju ke pantai Palang, Tuban, kontraktor EPC-2 membangun pipa darat yang ditanam sepanjang 72 kilometer. Empat rumah katup ditempatkan di sepanjang jalur pipa berdiameter 20 inci dan berinsulasi tersebut. Dari pantai Palang, Tuban, pipa darat tersambung dengan pipa bawah laut sepanjang 23 kilometer yang dibangun kontraktor EPC-3 menuju menara tambat. Menara tambat seberat 1.200 ton ini ditanam di dasar laut pada kedalaman 33 meter. Konstruksi menara dibuat sedemikian rupa sehingga Fasilitas Penyimpanan dan Alir-Muat Terapung (Floating Storage and Offloading / FSO) yang dikaitkan dapat menyesuaikan arah dengan angin atau ombak dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak ke kapal tersebut. Kapal FSO yang dibangun oleh kontraktor EPC-4 dapat menampung 1,7 juta barel minyak mentah yang dialirkan lewat pipa darat dan laut dari CPF. Kapal ini berukuran kira-kira setara dengan 3 kali luas lapangan sepak bola dengan berat setara 60.000 gajah.
11
Total kilometer jalur pipa mengalirkan minyak dari Fasilitas Pengolahan Pusat di Bojonegoro ke pantai Tuban
kali lapangan sepak bola dengan berat setara gajah, ukuran kapal Fasilitas Penyimpanan dan Alir-Muat Terapung
Fasilitas Penyimpanan dan Alir-Muat Terapung (Floating Storage and Offloading / FSO).
Jalur pipa sejauh 72 kilometer merentang dari Bojonegoro ke Pantai Palang, Tuban. Saat ini, pipa tersebut telah selesai ditanam.
Rumah Katup di dekat Pantai Palang Tuban.
12
Para pekerja kontraktor diberikan pelatihan bagaimana mendekati dan mengingatkan rekan kerja mengenai pentingnya keselamatan.
13
Penyerapan pekerja dan pelatihan Pada puncak pembangunan, Proyek Banyu Urip mempekerjakan lebih dari 9.000 pekerja Indonesia. Hampir 60 persen dari jumlah tersebut merupakan pekerja dari daerah sekitar operasi, khususnya Bojonegoro dan Tuban. Meskipun menjadi tantangan untuk mencari pekerja terlatih dari daerah sekitar operasi, kami dapat memaksimalkan penyerapan pekerja setempat pada tahap konstruksi. Salah satu jawabannya, kita mempersiapkan para pemuda terpilih dari desa tetangga untuk dilatih dan menjadi pekerja proyek. Lebih dari 1.000 pemuda dari wilayah sekitar proyek, khususnya Bojonegoro dan Tuban, dibekali keterampilan dalam pengelasan, perpipaan, perkayuan, pengoperasian forklift, dan instalasi listrik. Untuk mengoperasikan proyek secara penuh, lebih dari 100 teknisi operasi dan perawatan fasilitas proyek telah dilatih, menjadikan mereka pekerja masa depan bagi proyek ini. Beberapa dari mereka telah menjalani kerja praktek di operasi kami di Aceh Utara serta operasi kami di Angola, Kamerun, Malaysia, Nigeria, dan Amerika Serikat sebelum bergabung dengan rekan mereka dan siap mengoperasikan proyek ini.
Pada masa puncak konstruksi, lebih dari pekerja Indonesia diserap dan % nya berasal dari daerah Bojonegoro dan Tuban
Lebih dari juta jam pelatihan disediakan untuk pekerja nasional melalui lebih dari pelatihan Lebih dari ribu kehadiran pekerja dan kontraktor nasional pada berbagai pelatihan “Datang dari Desa Begadon, Bojonegoro—saya beruntung dapat belajar dari para pembimbing terbaik; dari Aceh Utara hingga Amerika Serikat.” —Erik Setiawan, peserta pelatihan
14
Pengembangan pemasok Tantangan bagi proyek ini adalah memastikan bahwa kesempatan penyerapan tenaga kerja dan proses pengadaannya dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah setempat. Pengembangan rantai pemasok yang dapat diandalkan dan berdaya saing dapat berkontribusi bagi efisiensi proyek dan operasi kami. Bidang usaha dengan kesempatan yang baik untuk ikut serta, pada mulanya adalah usaha dalam bidang kontruksi kecil, transportasi dan katering. Proyek ini terus berusaha untuk memaksimalkan pemanfaatan muatan lokal. Itulah alasannya mengapa kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) proyek ini terdiri dari lima perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Pada masa puncak konstruksi, terdapat lebih dari 450 perusahaan nasional yang mendukung konsorsium tersebut sebagai subkontraktor. Lebih dari 85 persen subkontraktor tersebut berasal dari wilayah di sekitar proyek, termasuk Bojonegoro dan Tuban. Kami bekerja sama, mendampingi mereka, membantu mereka meningkatkan standar mereka, proses pengadaannya, dan menjaga baku mutu yang ketat, semua ini untuk membantu perusahaan tersebut agar dapat menangani proyek pada skala ini. Dan, agar pengalaman proyek ini dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk mengerjakan proyek lainnya dengan lebih efisien. Lebih dari 150 perusahaan dan koperasi dari Bojonegoro mengikuti pelatihan Pengenalan Proses Pengadaan. Tujuannya untuk memberi tahu pelaku usaha lokal mengenai standar pengadaan proyek dan cara untuk terlibat dalam proses penawaran.
“Saya berterima kasih atas diadakannya pelatihan ini. Kami, perusahaan daerah, mendapatkan pengetahuan mengenai persyaratan proyek dan tata cara pengadaan dalam penyediaan jasa.” —Gunawan, Ketua Koperasi Lima Dua Kaliglonggong – Temlokorejo.
15
Pada masa puncak konstruksi, lebih dari perusahaan nasional mendukung proyek ini sebagai subkontraktor kepada Fact and figure
perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Indonesia Lebih dari perusahaan dan koperasi dari Bojonegoro mengikuti pelatihan Pengenalan Proses Pengadaan sertifikat dan standar diperlukan untuk melakukan pekerjaan proyek
Perusahaan lokal dari Bojonegoro mengikuti Pelatihan Pengenalan Proses Pengadaan, di Bojonegoro.
16
Meningkatkan kesehatan tetangga kita
Salah satu fokus kami dalam peningkatan taraf hidup masyarakat adalah dalam bidang kesehatan. Kesehatan adalah kebutuhan mendasar bagi manusia. Kami memfasilitasi para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Lebih dari 100 bidan desa mendapatkan pelatihan mengenai proses kelahiran yang aman dan sehat. Selain itu, mereka mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan anak. Dilaksanakan dengan dukungan pemerintah daerah, diharapkan program ini dapat turut berperan meningkatkan angka keselamatan ibu dan bayi.
Lebih dari
Sejak 2008, proyek ini memprakarsai program air bersih. Saat ini, program tersebut telah dimanfaatkan oleh lebih dari 25.000 orang di 18 desa di Bojonegoro, Tuban, dan Blora. Selain untuk biaya perawatan, keuntungan dari pelayanan air bersih dikembalikan lagi kepada desa.
anggota masyarakat mendapat manfaat dari program air bersih
Lebih dari bidan desa mendapat pelatihan mengenai proses kelahiran yang aman dan sehat
17
“Berkat program ini, kami tak lagi kesulitan air bersih. Terima kasih juga kepada Ibu Surisah yang telah menghibahkan tanahnya untuk pemboran sumber air.” —Warjoyo, Desa Ngimbang, Tuban
Air bersih mengalir di rumah. Lebih dari 25.000 anggota masyarakat di sekitar lokasi proyek mendapat manfaat dari program ini.
18
Menumbuhkan perekonomian tetangga kita Fokus yang lain adalah mengembangkan perekonomian tetangga kita. Kami mengerti bahwa kesehatan adalah kebutuhan mendasar, sementara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan untuk masa depan kita.
Proyek ini memprakarsai program keuangan mikro untuk perempuan. Program ini tepat sasaran, sebagaimana didukung banyak penelitian yang menyatakan bahwa ketika kita berinvestasi kepada perempuan, kita berinvestasi kepada masyarakat. Perempuan akan menanamkan penghasilannya kepada pendidikan dan kesehatan anak. Sejak 2007, kami telah menginvestasikan lebih dari Rp 4,5 milyar untuk program ini. Saat ini, lebih dari 10.000 perempuan di Bojonegoro, Blora, dan Tuban mendapatkan lebih dari Rp 16 milyar pinjaman bergulir dengan jumlah tabungan lebih dari Rp 1,3 milyar; dengan tingkat pengembalian hampir 100 persen.
Lebih dari perempuan mendapat manfaat dari program keuangan mikro
19
Lebih dari Rp milyar dana pinjaman bergulir
Hampir % tingkat pengembalian pinjaman “Bagi saya, setiap keuntungan adalah berkah. Saya pakai untuk menambah modal warung saya. Saya dapat membantu suami mencari nafkah.” —Parmi, Desa Dander, Bojonegoro
Pertemuan mingguan (minggon) sedang berlangsung. Dalam pertemuan tersebut, anggota kelompok dapat mengangsur pinjaman, berlatih berorganisasi, dan berbagi pengalaman.
20
Anak-anak di sekitar lokasi proyek mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik— dari segi proses belajar mengajar hingga ruang kelas yang layak.
21
Pengembangan pendidikan
Kami percaya para pelajar adalah sumber daya Indonesia yang paling menjanjikan bagi masa depan bangsa. Tujuan kami adalah memberikan mereka kesempatan untuk menjadi pemimpin masa depan. Upaya kita melalui prakarsa pendidikan berkutat pada bagaimana caranya kita dapat terus memperbaiki proses belajar-mengajar. Program pendidikan kita menyasar para guru dan manajemen sekolah agar dapat membuat situasi belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan dan aktif. Hampir 3.000 guru di Bojonegoro, Blora, dan Tuban telah memanfaatkan program pendidikan kami. Guru tersebut terdiri dari guru pendidikan anak usia dini, guru sekolah dasar hingga guru sekolah menengah. Lebih dari 33.000 pelajar telah disentuh oleh program kita. Mereka pun sekarang memiliki sekolah yang lebih baik—ruang kelas yang layak, kamar kecil yang bersih, laboratorium, dan perpustakaan. Lebih dari 90 gedung sekolah telah diperbaiki. Pelajar tersebut adalah bibit yang mesti kita rawat agar memungkinkan mereka menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
Lebih dari pelajar telah menerima manfaat dari peningkatan proses belajar-mengajar Lebih dari sekolah telah diperbarui
Hampir guru telah dilatih untuk meningkatkan proses belajar-mengajar
“Saya ingin menjadi gubernur, suatu hari nanti. Saya memimpikan Bojonegoro di mana anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik. Saya ingin bermanfaat bagi orang banyak.” —Siti Nur Azizah, Desa Pungpungan, Bojonegoro
22
ExxonMobil Indonesia Wisma GKBI Jalan Jenderal Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia 62 21 574 0707 Telephone 62 21 574 0606 Facsimile exxonmobil.co.id @ExxonMobil_ID