BAHASA JURNALISTIK TELEVISI Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.
Melvin Mencher Menggunakan bahasa sehari-hari Menggunakan kalimat-kalimat pendek Setiap kalimat mengandung satu ide Membatasi narasi atau berita hanya pada satu tema utama
Hall –Broadcast Journalism Harus dalam gaya percakapan Harus dengan kalimat pendek dan lugas Harus menghindari susunan kalimat terbalik Harus mengusahakan subjek dan predikat berdekatan letaknya
Suwardi Idris Sederhana, tidak campur aduk dengan kata-kata asing atau kata-kata yang belum dikenal penonton Kalimat-kalimat hendaklah pendek, langsung pada sasaran, tidak berbelit-belit Hindari penggunaan kalimat terbalik Subjek dan predikat berdekatan letaknya
Haris Sumadiria • • • • • • • •
Gunakan gaya ringan bahasa sederhana Gunakan prinsip ekonomi kata Gunakan ungkapan dan kalimat pendek Gunakan kata sederhana Gunakan kata sesuai dengan konteks Hindari ungkapan bombastis Hindari ungkapan klise dan eufemisme Gunakan kalimat tutur
Haris Sumadiria..cont... Gunakan kalimat objektif Jangan mengulangi informasi Menguji ulang sejumlah istilah Gunakan kalimat aktif Jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka Hati-hati mencantumkan jumlah korban
CONTOH BAHASA JURNALISTIK TELEVISI
Menggunakan bahasa sehari-hari, gaya bahasa percakapan atau kalimat tutur Contoh: •
UNJUK RASA MAHASISWA DI GEDUNG D-P-R-D KOTA MEDAN/
DIWARNAI
BENTROK
DENGAN
APARAT
KEAMANAN// (Formal, terutama pada kata “diwarnai”) •
MAHASISWA
BENTROK
DENGAN
APARAT/
SAAT
BERLANGSUNG UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR DI DEPAN GEDUNG D-P-R-D KOTA MEDAN// (bahasa tutur)
Menggunakan kata atau kalimat sederhana, menghindari kata asing, kata klise, istilah teknis, & eufemisme
CONTOH 1: •
KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA KLARIFIKASI PANGLIMA T-N-I TERKAIT DUGAAN KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM JARINGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL// (bukan bahasa jurnalistik televisi yang baik, karena ada kata berasal dari bahasa asing: “klarifikasi”)
•
KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA PENJELASAN PANGLIMA T-N-I BERKAITAN DENGAN DUGAAN KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM PERDAGANGAN SENJATA INTERNASIONAL// (bahasa sederhana)
CONTOH 2 : •
KERUSUHAN POSO MELIBATKAN OKNUM ANGGOTA T-N-I/ (bukan bahasa jurnalistik televisi, karena ada kata eufemisme atau pelembutan, yaitu “oknum)
•
KERUSUHAN POSO MELIBATKAN ANGGOTA T-NI// (bahasa jurnalistik televisi)
Menggunakan kalimat pendek atau ekonomi kata
•
PARA MAHASISWA BERENCANA AKAN MELAKUKAN UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK/BESOK// (terdapat sejumlah kata mubazir)
•
BESOK/MAHASISWA
BERUNJUK
RASA
MENENTANG
KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK// (kalimat pendek dan efektif, tidak ada kata-kata mubazir)
Menghindari kalimat terbalik •
MEMPROTES PENANGKAPAN REKANNYA OLEH POLISI/
SERIBU-AN
MAHASISWA
BERUNJUK
RASA DI POLDA METRO JAYA// (anak kalimat mendahului induk kalimat) •
SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA
METRO
JAYA
MEMPROTES
PENANGKAPAN REKAN MEREKA OLEH POLISI// (bahasa jurnalistik televisi)
Subjek dan predikat berdekatan posisinya •
INDONESIA HARUS BEBAS DARI KORUPSI/ KATA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO// (subjek dan predikat terpisah)
•
PRESIDEN
SUSILO
BAMBANG
YUDHOYONO
BERTEKAD INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI// (bahasa jurnalistik televisi)
Jabatan mendahului pemangku jabatan •
SUSILO
BAMBANG
YUDHOYONO/PRESIDEN
R-I/
MEMERINTAHKAN KEPADA ABURIZAL BAKRI/ MENKO KESRA/ MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// (buruk, nama pemangku jabatan mendahului jabatan) •
PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MEMERINTAHKAN MENKO KESRA
ABURIZAL BAKRI MEMBERI GANTI RUGI
KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// (baik, jabatan mendahului pemangku jabatan)
Menggunakan kalimat positif •
PRESIDEN
TIDAK
PEDULI
DENGAN
TUNTUTAN MAHASISWA// (kalimat negatif) •
PRESIDEN
MENGABAIKAN
TUNTUTAN
MAHASISWA// (bahasa jurnalistik televisi, karena menggunakan kalimat positif)
Jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka •
SEBANYAK SERIBU 125 MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R// (buruk, angka-angka terlalu detil)
•
LEBIH DARI SERIBU MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R// (baik, angka tidak detil atau dibulatkan)
Jangan menyembunyikan kata kerja yang kuat di balik kata benda
•
LEDAKAN BOM TERJADI DI DEPAN KEDUTAAN
BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA// (kalimat pasif, menyembunyikan kata kerja yang kuat di balik kata benda) •
BOM MELEDAK DI DEPAN KEDUTAAN BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA// (kalimat aktif, menampilkan kata kerja yang kuat: kata “meledak”)
TATA CARA PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI
Menggunakan huruf kapital •
Seluruh narasi berita televisi harus ditulis dengan huruf besar atau huruf kapital. Karena narasi berita televisi yang berjarak sekitar satu meter dari presenter, narasi tersebut harus ditulis dengan huruf besar. Jika ditulis dengan huruf “normal”, dikhawatirkan narasi tidak terbaca dengan benar oleh presenter.
Tanda baca Tanda baca titik (.) ditulis dengan dua garis miring (//) Tanda baca koma (,) ditulis dengan satu garis miring (/)
angka • • •
0 – 11 , ditulis dengan huruf 12 – 999 ditulis dengan angka Di atas 999 ditulis dengan gabungan antara angka dan huruf.
Contoh - 500.750; ditulis 500 RIBU 750 - 11.250; ditulis 11 RIBU 250 - 498.270; ditulis sekitar 500 RIBU, kira-kira 500 RIBU, atau hampir 500 RIBU
Singkatan •
Singkatan dalam berita televisi biasanya ditandai dengan tanda hubung di antara huruf-huruf dalam singkatan tersebut, contoh: M-P-R, D-P-R, M-A.
•
Gelar akademik sebaik tidak disingkat, gelar akademik sebaiknya ditulis lengkap. Contoh; PROFESOR DOKTOR AMIEN RAIS, bukan PROF DR AMIEN RAIS.
•
Mata uang sebaiknya tidak disingkat. Contoh; 50 RIBU RUPIAH, bukan RP 50 RIBU.
Sumber 1. Sumadiria, AS Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik (Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis). Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2. Iskandar Muda, Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosda Karya. 3. Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Prenada Media.