BAHASA INDONESIA
Pelatihan Badan POM RI 19 Juli 2017
MIFTAHUL KHAIRAH ANWAR
Hakikat Bahasa SISTEM
UNIVERSAL
LAMBANG
UNIK
BUNYI
BAHASA PRODUKTIF KONVENSIONAL
BERMAKNA ARBITRER
BAHASA BENTUK
MAKNA
FONEM MORFEM
GRAMATIKAL
LEKSIKAL
KATA FRASE KLAUSA
KALIMAT PARAGRAF WACANA
• KONTEKSTUAL
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA 1. 2.
3. 4.
Bahasa Nasional Bahasa Negara Lambang keanggaan 1. Bahasa resmi nasional kenegaraan Lambang identitas 2. Bahasa pengantar di nasional lembaga pendidikan Alat pemersatu 3. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat Alat perhubungan nasional antarbudaya
RAGAM BAHASA Varias bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa WAKTU PENGGUNAAN
-LAMA -BARU
DAERAH PEMAKAIAN
DIALEK DAERAH
SITUASI PEMAKAIAN
-FORMAL -SEMI FORMAL -NONFORMAL
MEDIA
FUNGSI PEMAKAIAN
-LISAN -TULIS
-ILMIAH -SASTRA -UPACARA -PIDATO -BERITA --SURAT -DLL
CIRI PEMBEDA RAGAM BAHASA FORMAL DAN NONFORMAL 1. 2. 3. 4. 5.
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti Penggunaan kata tertentu Penggunaan imbuhan Penggunaan kata sambung dan kata depan Penggunaan unsur SPOK-Pel
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR?
Bahasa Indonesia yang Baik? Bahasa
Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi pemakaiannya.
8
Bahasa Indonesia yang baik berkaitan dengan ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi: (1) topik yang dibicarakan, (2) tujuan pembicaraan, (3) orang yang diajak berbicara, dan (4) tempat pembicaraan.
Bahasa Indonesia yang baik itu memperhatikan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Bahasa Indonesia yang Benar?
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa. Kaidah Tata Bunyi Kaidah Tata Tulis Kaidah Pemilihan Kata Kaidah Tata Kalimat Kaidah Penyusunan Paragraf Kaidah Penyusunan Karya Tulis (Gaya Selingkung [House Style])
10
PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA (PUEBI)
Ejaan adalah seperangkat kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. RUANG LINGKUP
PEMAKAIAN HURUF
PENULISAN HURUF PENULISAN UNSUR SERAPAN
PEMAKAIAN TANDA BACA
PENULISAN KATA
Abjad
1.
Vokal
P E M A K A I A N
Konsonan Nama Diri Pemenggalan
Imbuhan dipenggal dari Kata dasarnya Contoh: Belajar-> Bel-a-jar
Deretan vokal Deretan konsonan ditengah kata, vokalnya dipenggal. ditengah kata, konsonan dipenggal. Contoh: HURUF Contoh: Doa -> do-a April->ap-ril
2. PEMAKAIAN HURUF
HURUF KAPITAL
HURUF MIRING
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL No KAIDAH 1. Huruf pertama awal kalimat 2 Huruf pertama kalimat langsung 3 Berhubungan dgn Tuhan, kata ganti untuk Tuhan, dan kitab suci
CONTOH Ibu membaca koran Mahasiswa bertanya,”Kapan UTS?” Bimbinglah hamba-Mu ya Allah
4.
Gelar kehormatan, pangkat, Sultan Hasanuddin keturunan, dan keagamaan yg Nabi Ibrahim diikuti nama orang Wakil Presiden Yusuf K
5
Nama orang, nama bangsa, suku, bahasa,nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, nama geografi
Miftahul Khairah, bangsa Indonesia, suku Bugis, tahun Hijriyah, hari Lebaran, Danau
NO
KAIDAH
6
Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi Judul dan nama buku, majalah, surat kabar; kecuali kata depan
7
8 9
10
CONTOH Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat
Bacalah jurnal Akademi Keperawatan! Huruf pertama unsur singkatan Prof. Professor nama gelar, pangkat dan sapaan Ny. Nyonya Huruf pertama kata penunjuk Silahkan duduk, Dik! hubungan kekerabatan. Seperti Adik bertanya, “itu bapak, ibu, saudara, kakak, adik, apa, Bu?” dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan Huruf pertama kata ganti anda Surat Anda telah kami terima
PEMAKAIAN HURUF MIRING No KAIDAH 1 Nama majalah, buku, dan surat kabar yangdikutip dlm tulisan 2 3
Menegaskan huruf, kata, atau bagian kata dlm kalimat Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
CONTOH buku Negarakertagama Dia bukan menipu, tetapi ditipu Pengumpulan laporan tidak boleh melebihi batas dead line.
3. Penulisan Kata No KAIDAH 1 Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya 2 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan saja atau akhiran saja, gabungan kata itu ditulis terpisah 3 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, gabungan kata itu ditulis serangkai. 4 Jika salah satu unsur gabungan kata tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh, unsur itu harus ditulis serangkai.
CONTOH dikelola, penetapan Bertepuk tangan Garis bawahi
Menggarisbawahi Menyebarluaskan
a moral -> amoral non migas -> nonmigas
No
KAIDAH
CONTOH
5.
Bila unsur yang tidak dapat berdiri sendiri tersebut diikuti oleh kata yang berhuruf kapital, di antara kedua unsurnya diberi tanda hubung (-)
non-Indonesia pan-Islamisme
6.
Kata depan (di,ke, dari dll.)ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Saya pergi ke pasar
7
Partikel pun dipisahkan dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang sudah dianggap padu, seperti adapun, ataupun, bagaimanapun,dll.
Jika saya pergi, dia pun ingin pergi.
8
Partikel per ditulis terpisah dari bagian Harga kain itu kalimat yang mendampinginya Rp 10.000 per meter.
No
9
10
KAIDAH
CONTOH
Partikel lah,kah, tah ditulis Bacalah buku itu! serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kata si dan sang ditulis terpisah Surat itu dari kata yang mengikutinya. dikirimkan kembali kepada si pengirim.
11
Penulisan lambang bilangan Abad XX, Abad ke-20, tingkat dapat dilakukan dgn tiga Abad kedua puluh cara.
12
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf.
Saya mengambil dua puluh SKS.
13
Lambang bilangan pada awal kaliamt ditulis dengan huruf.
Dua puluh buku telah terjual. Sebanyak 150 orang tamu diundang oleh panitia.
5. PEMAKAIAN TANDA BACA No TANDA KAIDAH -Akhir singkatan nama orang, 1 Titik gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
2
Koma
CONTOH W.S. Rendra Dr. Sdr.
-Titik tidak digunakan dibelakang judul yang merupakan kepala karangan
Azab dan Sengsara
-Memisahkan kalimat setara yang didahului kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. -Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimat. -Digunakan dibelakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Saya mencintanya, tetapi ia tidak. Karena saya mencintainya, ia pun mencintai saya. Namun, kita harus waspada
No
TANDA
Koma
3
4
5
KAIDAH
Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik. Titik Memisahkan kalimat koma (;) yang setara di dalam kalimat majemuk.
CONTOH
Sobur, M.Sc.
Para pemikir mengatur strategi; para pelaksana mengerjakan tugas; para donatur menyediakan biaya. Saya mempunyai tiga sahabat: Upik, Abu, dan Laura.
Titik dua Dipakai pada akhir (:) suatu pernyataan lengkap bila diikuti pemerian. Hubung Memperjelas hubungan -Mahasiswa-baru pacaran. bagian-bagian kata atau (-) -Mahasiswa barukalimat. pacaran.
No
TANDA
KAIDAH
CONTOH
Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Sebab-sebab kolusi di … akan diteliti lebih lanjut.
6
Elipsis (…)
7
Kurung Siku ([ ])
8
Petik Mengapit makna, Tunggal terjemahan, atau penjelasan kata („ „) maupun ungkapan asing.
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 3538]) perlu dibentangkan di sini.
Feed back „ balikan‟
Perhatikan Ejaan Berikut Kemudian Perbaikilah! 1. mi-nu-man 21. 2 s/d 5 maret 2. Ins-truk-tur 22. export 3. tidak diegalisir 23. bertepuktangan 4. kedepan 24. satu persatu 5. Ber-gu-ra-u 25. Ke-Tuhan-an 6. seAsia Tenggara 26. 200 butir telur 7. Perang Dunia ke II 27. kesana sini 8. Di ambil 28. Sukanto MPD 9. peng-Indonesiaan 29. konsekwensi 10. Maha tahu 30. di legalisir 11. di PN kan 31. harian Tempo 12. Berdasarkan Undang-Undang 32. pasca panen 13. 28 Pebuari 1989 33. efficient 14. aktip 34. Prof.DR. Amin Rais 15. 5 orang Menteri 35. segi kwalitas dan segi kwantitas 16. Sebarluaskan 36. sultan Hamid 17. apa tanggapan anda? 37. keluaran tahun 80 an 18. lahir dan bathin 38. kunci Inggris, Pisang Ambon 19. Dalam Bahasa Arab 39. Buku berjudul JODOH 20. non blok 40. WS Rendra. .
DIKSI
PILIHAN KATA
Hasil dari upaya memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam suatu tuturan Tepat (mengungkapkan gagasan secara cermat)
Benar
Lazim pemakaiannya
SYARAT KETEPATAN PEMILIHAN KATA 1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. Contoh: - Bunga bermekaran di taman. - Orang enggan meminjam di bank karena bunga sangat tinggi 2. Dapat membedakan kata-kata yang bersinonim. Contoh: - ayah, bapak - mati, wafat, meninggal, mampus, berpulang 3. Dapat membedakan kata-kata yang berejaan mirip. Contoh: intensif-insentif, interferensi, inferensi 4. Dapat membedakan kata-kata yang mirip. Contoh: jam dan pukul, masing-masing dan tiap-tiap 5. Mengetahui penggunaan imbuhan secara tepat Contoh: tertabrak dan ketabrak, perubahan dan pengubahan
6. Dapat menggunakan idiom dengan tepat. Contoh: adu domba, naik haji, naik daun, muka tembok 7. Dapat menggunakan ungkapan idiomatik dengan tepat. Ungkapan idiomatik:pasangan kata yang selalu muncul bersamaan sebagai frasa. Contoh: sesuai dengan, berhubungan dengan, terbuat dari, terdiri atas, bertemu dengan, berkaitan dengan, disebabkan oleh
8. Memahami dengan tepat kata-kata abstrak. 9. Dapat membedakan kata-kata umum dan khusus Contoh: melihat >< melototh
10. Menggunakan penghubung intrakalimat dengan tepat. Contoh: antara…dan, tidak…tetapi, baik…maupun, bukan…melainkan
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA
Melesapkan awalan meMelesapkan awalan berPeluluhan bunyi /c/ pada kata berimbuhan mePenyengauan kata dasar
Tidak meluluhkan bunyi /k/,/p/,/t/, dan /s/ Pemakaian akhiran -ir Pemakaian padanan yang tidak serasi Pemakaian kata depan yang tidak tepat Pemakaian akronim yang tidak tepat Pemakaian bentuk jamak yang tidak tepat Pemakaian gabungan kata yang mana, di mana yang tidak tepat
Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan dalam situasi resmi
Hindari kata yang lazim dipakai dalam bahasa tutur, Seperti: nongkrong, capek deh… Gunakan secara cermat kata yang mengandung nilai rasa Hindari kata yang tidak lazimdigunakan, seperti: Konon, bilik
LATIHAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kemelut itu disebabkan karena kelalaian kita. Keputusannya tergantung atasan. Bukan aku yang mau, tetapi dia yang tidak suka. Apabila saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh bendahara. Ia meninggal karena ketabrak metromini. Setiap warga negara harus mentaati peraturan. Jika Anda tidak keberatan, saya akan meminta saran Anda. Seminar itu berlangdung dari jam 04.00 s.d. 06.00. Miftah lebih cerdas dari Hera. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sekali. Saya bertemu dosen yang galak. Perawat itu tidak memberikan pelayanan yang mamadai. Banyak istilah-istilah kesehatan yang belum saya pahami. Berita selengkapnya dibacakan Azzam. Balurilah semua badan Azzam dengan minyak kayu putih!
KALIMAT Susunlah kata-kata di bawah ini menjadi kalimat yang terdiri dari sekurang-kurangnya lima belas kata!
1.Infeksi 2.Pencegahan 3. obat
UNSUR-UNSUR KALIMAT
subjek
Predikat
objek Pelengkap
Ket
SUBJEK Untuk mengetahui baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari. Baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
CIRI-CIRI SUBJEK Gagasan Pokok 1. Jawaban apa atau siapa 2. Dapat disertai kata itu 3. Tidak didahului preposisi
PREDIKAT Mahasiswa yang mengantuk di kelas
Bagian kalimat yang menerangkan subjek
Cirinya: 1. Jawaban mengapa atau bagaimana 2. Tidak didahului kata yang 3. Dapat disertai aspek 4. Dapat disertai modalitas
OBJEK Melengkapi predikat yang berupa verba transitif
Cirinya: • Berposisi di belakang predikat • Dapat menjadi subjek pada kalimat aktif • Tidak didahului oleh preposisi 1. Mereka mendiskusikan bahan ujian. 2. Ia menjadi mahasiswa teladan
PELENGKAP Melengkapi predikat yang berupa verba intransitif atau melengkapi objek 1. Ia menjadi mahasiswa teladan 2. Dosen itu memberikan mahasiswanya nilai yang baik
Cirinya: • Berposisi di belakang objek • Tidak dapat menjadi subjek pada kalimat aktif
KETERANGAN Menjelaskan S, P, O, dan Pel
1. Mahasiswa itu tinggal di daerah pinggiran Jakarta 2. Para mahasiswa itu memperlakukan kami dengan sopan.
Cirinya: Tidak terikat posisi
Dalam ragam resmi, kalimat harus memiliki subjek dan predikat
LATIHAN Tentukanlah unsur-unsur kalimat-kalimat berikut ini! 1. Internet memberi informasi kepada kita dalam waktu yang sangat cepat. 2. Negara Indonesia berlandaskan hukum. 3. Sejak dua tahun yang lalu Yuni diputuskan oleh pacarnya. 4. Amerika adalah negara maju, sedangkan Indonesia adalah negara berkembang. 5. Kami berlatih, bertanding, dan berhasil menang. 6. Setelah mendengar vonis hakim, terdakwa menjerit histeris. 7. Para pembawa obor persahabatan diterima oleh pembesar Bali ketika memasuki Pulau Bali. 8. Ketua partai itu tetap menyatakan kebanggaannya karena partainya masih dapat meraih hampir 14 juta suara pemilu setelah suara itu dihitung ulang. 9. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikalnya Tunggal
Majemuk Setara dan, serta, tetapi, sedangkan, Lalu, Kemudian, Dll.
Majemuk
Majemuk Bertingkat Majemuk Campuran
Walaupun, meskipun, karena, apabila Jiks, agar, supaya, ketika, sehingga, Setelah, sesudah, sekalipun, bahwa, dll.
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.
Kemampuan menyusun kalimat efektif merupakan salah satu kunci sukses Anda dalam menulis
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF 1.Kesepadanan struktur
2.Kesejajaran Bentuk, Makna 3.Ketegasan makna 4.Kehematan kata 5.Kecermatan penalaran 6.Kepaduan 7.Kelogisan gagasan bhs
1. Kesepadanan Struktur Kepada hadirin dimohon berdiri.
SP harus jelas
Soal itu saya kurang jelas
S tidak ganda
Kami datang terlambat. Sehingga Kami tidak mendapat tempat duduk
Konjungsi intrakalimat tdk dipakai pada Kalimat tunggal
2. Kesejajaran Bentuk dan Makna Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap profesinya serta memahami tugas yang diembannya, dr. Joko berhasil mengakhiri Masa jabatannya dengan baik.
-Dia berpukul-pukulan. -Adik memetiki setangkai bunga.
Bentuk hrs Sejajar
Makna hrs Sejajar
3. Ketegasan Makna Ada ide yang perlu ditonjolkan dalam kalimat, caranya:
1. Ide tersebut diletakkan di awal kalimat Contoh: Rakyat berharap harga BBM dapat distabilkan kembali
2. Pengulangan Contoh: Saya suka kecerdasanmu, saya suka kepintaranmu.
4. Penghematan Kata
Penghematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kat yang dapat menambah kejelasan kalimat
Karena ia tidak diundang, ia tidak datang.
Melesapkan pengulangan S
Ia memakai baju warna merah.
Menghindari superordinat pada hiponimi
-Dia hanya membawa badannya saja. -Dia naik ke atas
Menghindari Kesinoniman dlm satu kalimat
5. Kecermatan Tidak menimbulkan makna ganda - Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan. - Rumah sang jutawan yang aneh itu akan segera dijual
-Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan. -SPP mahasiswa tahun ini dinaikkan. -Rumah aneh milik sang jutawan akan segera dijual.
6. Kepaduan
Informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah
Kalimat tidak bertele-tele
7. Kelogisan
Dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai EYD
-Waktu dan tempat kami persilakan. -Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini. -Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
LATIHAN 1.
Bagi segenap sivitas akademika harap bergabung dengan para tamu. 2. Halamannya sangat luas, rumah paman saya di Cibubur. 3. Peringatan hari sumpah pemuda beberapa mahasiswa menampilkan berbagai kegiatan kesenian. 4. Segala usaha dilakukan untuk menangani masalah devaluasi dan perbaikan masalah keuangan. 5. Dalam pasal 36 UUD 1945 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. 6. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat. 7. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 8. Buah itu jatuh ke bawah. 9. Sejak dari pagi dia hanya termenung saja. 10. Hadirin berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden SBY datang.
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu tentang kehidupan. Biologi membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme. Biologi mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan,mengembangkan pengetahuan praktis, dan membangkitkan pengertian dan rasa sayang kepada makhluk hidup.
Serangkaian kalimat yang membicarakan satu gagasan atau satu topik
PARAGRAF
Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran dan memiliki keterkaitan dengan gagasan utama paragraf.
Gagasan utama diuraikan dalam sebuah kalimat yang disebut
kalimat topik
-Semua kalimat dalam paragraf terpusat pada kalimat topik. -Setiap paragraf hanya memiliki satu kalimat topik. -Kalimat topik bersifat umum. -Penulis meletakkan inti pembicaraan pada kalimat topik.
Struktur Paragraf: terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas
Indonesia masih dapat disebut sebagai negara agraris. Lebih dari 80% penduduk Indonesia hidup sebagai petani di pedesaan. Sebagian besar petani itu adalah petani tradisional. Sebagian kecil telah menjadi petani modern yang ditandai oleh kemampuan mereka memanfaatkan perkembangan teknologi pertanian.
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di jalan Jenderal Sudirman di dalam kantong celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban hilangnya tiga anak itu.
Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat. Sejak bayi anak sudah belajar. Sebelum bersekolah, anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pada usia 6-12 tahun anak mulai bersekolah di SD. Setelah menyelesaikan sekolahnya, dia masih terus belajar, setidaktidaknya belajar memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Proses itu berlangsung terus sampai tua. Dengan demikian, belajar itu tidak mengenal batas umur.
Pada hari itu beberapa pejabat datang. Tiga jam kemudian kita melihat orang-orang telah berkumpul di arena itu. Tidak pula ketinggalan artis-artis muda belia. Para wartawan pun telah pula memanfaatkan waktu.
LETAK KALIMAT TOPIK
Di awal paragraf (Deduktif)
Di awal dan akhir paragraf
Di akhir paragraf (induktif)
Di seluruh paragraf (paragraf naratif)
SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan Paragraf Hanya terdapat satu gagasan utama dalam satu paragraf. Tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari gagasan pokok tersebut.
2. Kepaduan Paragraf Agar paragraf menjadi padu, perlu digunakan pengait paragraf, yaitu kata penghubung dan kata ganti.
Teknik Mengembangkan Paragraf Mengembangkan paragraf berarti mengembangkan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas.
1. Memberikan contoh
Saat ini pelbagai upaya pemerataan telah dilakukan Misalnya, program-program inpres, kemitraan usaha antara bapak angkat dan anak angkat, serta penyebaran proyek pembangunan di semua daerah.
2. Memberikan Daftar/Perincian Dunia tumbuhan terbagi atas empat divisi yang besar, yaitu: tumbuhan daun, lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan bunga. Setiap divisi terbagi lagi atas kelas, kelas atas bangsa, bangsa atas marga, dan marga atas jenis.
3. Memberikan Alasan-alasan
Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi pegawai. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jamdi belakang meja kantor. Jika tidak, pegawai itu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti dia mengabaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.
4. Memberi definisi Banyak orang yang tidak mengerti istilah pembangunan. Secara umum, pembangunan menunjuk kepada kemajuan yang diinginkan di bidang sosial dan ekonomi, tetapi orang selalu berbeda pendapat tentang apa yang diinginkannya dari pembangunan. Yang jelas, pembagunan harus berarti perbaikan hidup, dan untuk itu pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi sangat menentukan.
5. Memberikan Gambaran
Perikanan merupakan sektor penting dalam ekosistem dunia. Di beberapa negara berkembang, seperti juga di beberapa negara industri, ikan merupakan sumber protein hewani. Bank dunia memperkiraan bahwa 12 juta buruh di seluruh dunia hidup dengan menangkap ikan atau bertani ikan; jutaan lebih terlibat dalam pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran tangkapan mereka.
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS
GENRE TEKS SURAT 1. Fungsi Sosial teks surat 2. Ciri Kebahasaan teks surat 3. Struktur teks
Hal yang harus diperhatikan 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggal surat Nomor surat Alamat tujuan Penulisan ungkapan Pengembangan paragraf dalam penulisan surat