BAGIAN-1 WEBSITE DARI ENGINEERING
PEMBELIAN KOMPONEN BARANG UNTUK ASEMBLING UNIT PRODUK PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013
Β
8 Β
BAGIAN 1 Pembelian Komponen Barang Untuk Assembling Unit Produk Pada Perusahaan Industri Dr. Ir.Thomas J.Kakiay. MSe
PENGENALAN Dalam usaha memproduksi sesuatu barang jadi untuk langsung dapat dipakai sering membutuhkan komponen barang tertentu yang akan digabungkan atau diasmeblingkan menjadikan suatu unit produk yang langsung dapat digunakan. Sebagai usaha pembelian unit komponen barang untuk assembling sering diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu yang sangat terkait dengan pengendalian inventori untuk mengoptimalkan unit komponen barang tersebut. Sebagai proses perhitungan dalam pengendalian inventori diperlukan beberapa perumusan dasar yang sudah baku dipergunakan yaitu :
Rumus Quantitas Optimal (Q*) ..
ππ β =
Dengan :
Q*
=
Quantitas Optimal
R
=
Order unit pembelian komponen
S
=
Biaya pemebelian untuk setiap order
C
=
harga komponen barang setiap unit
I
=
Prosentasi biaya rata-rata inventori
Rumus Induk Total Order Pada Inventori Optimal
ππ = Β
.
β
1 Β
Dengan :
N
=
Total Order Inventori
R
=
Order unit pembelian komponen
Qx
=
Quantitas Optimal
Rumus Total Optimal Hari Untuk Tiap Tahun.
ππ = β
Dengan :
Q*
=
Total Optimal hari
YD
=
Jumlah Hari Kerja
N
=
Total Order Optimal
Rumus Total Biaya Inventori untuk order sebanyak quantitas optimal, yakni
TC(Q)β =
Dengan :
β
. πΆπΆ. πΌπΌ +
T.C (Qx)
. β
=
Total biaya dari quantitas optimal
C
=
harga komponen barang satuan unit
I
=
prosentase biaya rata-rata inventori
R
=
order unit pembelian komponen
S
=
Biaya pembelian setiap order
ILUSTRASI Dalam kebutuhan unit komponen untuk melengkapi produk assembling barang pada perusahaan industry yang memperhitungkan melalui ineventori optimal dapat diuraikan unsure-unsur berikut ini :
Β
Β§ο§
Komponen Unit Barang
=
Rp. 24.000 unit setiap tahunnya
Β§ο§
Biaya Setiap Unit
=
Rp. 10.000/unit
Β§ο§
Biaya Pengelolaan
=
20% dari rata-rata inventori 2 Β
Β§ο§
Biaya pemesanan
=
Rp. 5.000/per order
Β§ο§
Diketahui juga penjual komponen barang akan memberikan potongan sebesar 10% untuk pemesanan mencapai Rp. 3.000.000,- atau ;ebih.
Dengan data yang diuraikan ini dapat dilakukan proses perhitungan seluruh inventori dari perusahaan industry produksi barang final.
PERTANYAAN a. Seberapa besar total quantiatas optimal dari komponen barang untuk melengkapi produk akhir pada perusahaan industri ? b. Perhitungkan berapa banyak order yang harus dipesan perusahaan industri tersebut ? c. Perhitungkan jumlah hari optimal untuk setiap order ? d. Apakah penawaran / pemotongan 10% untuk pemesanan dapat diterima atau tidak ?
SOLUSI Perusahaan industri produksi barang ini mempunyai data unsur komponen pelengkap barang jadi diketahui berikut ini. R
=
Rp. 24.000/ per tahun
S
=
Rp. 5.000/ per order
C
=
Rp. 10.000/per unit
I
=
20% dari rata-rata inventori
Β
3 Β
a. Dengan ini dapat diperhitungkan quantitas optimal :
Qβ =
=
Β Β Β =
2 24.000 5.000 10.000)(0.20)
()
24 Β (5000)
Β Β Β Β Β Β = 120.000 Β Β
= 346,41
Dalam memperhitungkan dapat dibulatkan quantitas optimal : Qx = 347,- unit komponen b. Untuk total order optimal inventori pada perusahaan industry adalah
ππ =
β
=
β
= 69,164
Ini berarti order yang dilakukan setiap tahun = 69 kali pada inventori perusahaan industri tersebut. c. Sebagai total hari pemesanan atau order dalam satu tahun adalah :
ππ =
=
,
= 5,20
Ini berarti dalam total hari pemesanan yang optimal dapat dilakukan 5,20 hari dalam satu tahun. d. Pada bagian akhir perusahaan penawar komponen barang dengan mengajukan potongan 10% untuk pemesanan (order) mencapai Rp. 3.000.000,- atau lebih Perhitungan total biaya inventori adalah : TC (Qx)
= =
C.1 +
,
.
(10.000) (0,2) +
. (.)
= (346,41) (5000) (0,2) + = (346410 + 346410,-) = Rp 692.820,-
Β
4 Β
,
.. ,
Ini merupakan nilai biaya total inventori optimal atau perusahaan industri. Kemudian apabila komponen barang yang mendapat potongan 10% dari pembelian Biaya Potongan
= Cp = Rp. 10.000 (1-0,10) Cp = Rp. 10.000 (0,99) = Rp. 9.900,-
Nilai pembelian di atas Rp. 3.000.000,- dapat diperoleh : = 0,10 x Rp. 3.000.000,= Rp. 300.000,Perbandingan kedua perhitungan biaya-biaya inventori dengan uraian adalah :
Biaya-biaya tanpa potongan 10% Biaya
Uraian Perhitungan
1. Biaya Komponen Rp (10.000 x 24.000) =
Hasil Hitung Rp. 240.000.000
Barang 2. Biaya Pengelolaan Investasi 3. Biaya Pemesenanan
π
π
π
π
347 Β π₯π₯ Β 10.000 Β π₯π₯ Β 0,2 = 2
π
π
π
π
24.000 Β π₯π₯ Β 5000 = 347
Jumlah =
Rp. 347.000 Rp. 345.821,Rp. 240.692.821,-
Perhitungan ini merupakan tidak ada potongan 10% dari total pembelian komponen dalam perusahaan produksi barang untuk siap jadi dijual.
Β
5 Β
Biaya-biaya dalam potongan 10%
Biaya
Uraian Perhitungan
1. Biaya
Komponen Rp(10.000 x 0,90 x 24.000)=
Hasil Hitung Rp. 216.000.000
Barang 2. Pengelolaan Inventori
3. Biaya Pemesanan
π
π
π
π
π
π
π
π
300 9000 ( 1 π₯π₯ Β 0,2 = 2 6.000 Β π₯π₯ Β 5000 = 347
Jumlah =
Rp. 270.000,-
Rp. 8645,533 Rp. 216.278.645,-,-
Dengan demikian dari kedua total biaya inventori hasil perhitungan dengan adanya pemotongan 10%, terdapat selisih : a. Untuk tidak ada potongan 10% dari total biaya inventori = TC = Rp. 240.692.821,b. Untuk terdapat potongan 10% dari total biaya inventori = TC2 = Rp. 216.270.645,c. Disini terdapat perselisihan yang menguntungkan dari segi perusahaan sebesar = Rp. (240.692.821 β 216.278.645,-) = Rp. 24.426.176,Dalam hal ini penawaran pemotongan 10% persediaan untuk perusahaan dapat diterima. KESIMPULAN Dalam hal mencapai solusi optimal dari pengendalian persediaan perusahaan industri harus selalu mendapatkan keuntungan yang memadai dan sebagai kesimpulannya adalah : a. Pada proses pemesanan kembali harus tepat pada waktunya untuk menghindari kekurangan dengan beberapa komponen barang. b. Perlu diperhatikan dan direncanakan juga adanya buffer stock.(cadangan komponen) untuk bila terjadi kekurangan stock. c. Bila terjadi penawaran dari penjual untuk potongan pembiayaan komponen barang tersebut, perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu untuk meninjau keuntungan yang optimal dalam perbandingan.
Β
6 Β
d. Dalam berbagai penawaran untuk komponen jenis barang dapat diajukan juga beberapa kemungkinan, berikut ini :
Penurunan biaya pembelian dalam presentasi dari perusahaan penjual.
Penambahan jumlah jenis komponen barang dengan harga per unit yang sudah ditentukan dari perusahaan penjual.
Kekurangan pembiayaan untuk persediaan komponen jenis barang dapat ditawarkan kredit dari perusahaan penjual.
Dari beberapa kemungkinan lainnya yang dikaitkan dengan penawaran dari perusahaan penjual komponen jenis barang.
Dengan demikian setiap kemungkinan penawaran dengan berbagai cara harus dapat diperhitungakan dengan sangat teliti untuk mencapai optimal pembelian.
Β
7 Β