Bagian 1. INSEMINASI BUATAN Oleh Setyo Utomo, smstr genap 2015
KULIAH KE 3 INSEMINASI BUATAN
TAHAPAN IB IB termasuk dalam program Artificial Breeding (AB), yang meliputi pentahapan sbb.: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Seleksi dan pemeliharaan pejantan Penampungan semen Penilaian semen Pengenceran Penyimpanan / pengawetan Pengangkutan Inseminasi Pencatatan / penentuan hasil IB ternak betina Bimbingan dan penyuluhan terhadap peternak
Manfaat IB : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
MEMPERTINGGI PENGGUNAAN PEJANTAN UNGGUL HEMAT BIAYA MENGHINDARI BAHAYA PENULARAN PENYAKIT MEMPERTINGGI POTENSI SELEKSI DAN RECORDING PERBAIKAN MANAJEMEN REPRODUKSI TERNAK BERBEDA UKURAN TUBUH, KAWIN DAPAT DILAKUKAN TANPA CEDERA MESKIPUN PEJANTAN TIDAK DAPAT KOPULASI DENGAN BAIK, TETAP DAPAT DIPERPANJANG PENGGUNAANNYA 8. PENINGKATAN EFISIENSI REPRODUKSI PEJANTAN SUPERIOR
KERUGIAN IB
:
1. PENYEBAR ABNORMALITAS GENETIK YANG AKAN MENIMBULKAN OVARI SISTIK, KONFIRMASI TUBUH JELEK, KELAINAN LIBIDO, DLL. SOLUSINYA ADALAH PEMILIHAN PEJANTAN YG TEPAT. 2. BILA IB TIDAK DIKERJAKAN MENURUT ATURAN YG BENAR MAKA AKAN BANYAK TIMBUL KERUGIAN.
PENAMPUNGAN SEMEN/EJAKULAT/SPERMA/MANI SEPERTI AKTIFITAS KAWIN ALAM
1. MENYERAP SEMEN DARI VAGINA SETELAH KAWIN ALAM 2. VAGINA BUATAN ALAT : SENDOK, PENYEDOT, SPON/TAMPON. MUDAH, SEMEN BERCAMPUR SEKRESI SEL KELENJAR BETINA, KUMAN PENYAKIT. TEKNIK INI BERKEMBANG DG PENEMPATAN KANTONG KARET KHUSUS PADA VAGINA
TDK DIIKUTI AKTIFITAS SEPERTI KAWIN ALAM
1. MASSAGE PADA AMPULLA VAS DEFFERAN DAN KELENJAR PELENGKAP VIA REKTUM 2. ELEKTROEJAKULATOR 3. PUNCTIO EPIDIDIMIES
2. MASSAGE 1. TANGAN DIMASUKAN SEDALAM 18 – 25 CM DALAM REKTUM 2. LAKUKAN PENGURUTAN PADA KELENJAR VESIKULARIS DAN AMPULLAE DARI DEPAN KE BELAKANG SEKITAR 2 MENIT 3. CARA INI UMUM DILAKUKAN PADA UNGGAS YAITU ANTARA TULANG PEVIC BAWAH CLOACA 4. SEMEN KURANG BERSIH
3. ELEKTROEJAKULATOR 1. MENGGUNAKAN RANGSANGAN LISTRIK 2. UMUMNYA DILAKUKAN PADA SAPI, KAMBING, DOMBA 3. ALAT : TRANSFORMATOR YG DIHUBUNGKAN DENGAN LISTRIK AC (110 V) DENGAN KUAT ARUS 0,5 – 1 A. 4. ELEKTRODA BIPOLAR (CINCIN 3 – 6 BUAH) YANG DIBUNGKUS KARET . 5. MASUKAN ELEKTRODA TERSEBUT MELALUI REKTUM DAN LAKUKAN RANGSANGAN PADA PUSAT EJAKULASI (YAITU ANTARA TULANG VERTEBRAE LUMBALIS KE 4 DENGAN VERTEBRAE SACRALIS (TULANG SACRAL) KE 2 (VL 4 – VS 2). 6. CARA KERJA : ELEKTRODA DIBERI PELICIN DAN KEMUDIAN MASUKAN KEDALAM REKTUM, KEMUDIAN ELEKTRO EJAKULATOR DIHUBUNGKAN DENGAN SUMBER ARUS. 7. CARA MERANGSANG DOMBA DAN KAMBING : 0 V – 2V – 0V – 5V – 0V – 8V dst (SELANG WAKTU ANTARA 5 – 10 DETIK S/D 25 – 30 V MAKA AKAN TERJADI EJAKULASI. UNTUK RANGSANGAN PADA SAPI : 0V – 5V – 10V – 0V – 15V dst. •
• •
SEMEN KUALITAS LEBIH RENDAH DARI VB DENGAN KONSENTRASI RENDAH NAMUN VOLUME TINGGI TERJADI TREMOR, SAPI BISA ROBOH KETURUNAN DARI SEMEN INI, BIASANYA LIBIDO RENDAH (?????)
4. VAGINA BUATAN (VB)
• •
BAGIAN-BAGIAN VB
AKAN MEMBERI HASIL YANG TERBAIK DARI BERBAGAI CARA YANG LAIN TERDAPAT DUA MODEL VB YAITU VB DENMARK DAN VB CORNEL (AS)
1. SEBUAH TABUNG KERAS DAN KAKU, PANJANG 35 CM, TERBUAT DARI KARET DAN TIDAK MUDAH PECAH 2. SELONGSONG KARET TIPIS AGAK HALUS PERMUKAANNYA, PELAPIS DALAM, DIAMETER SEKITAR 6 CM, DENGAN PANJANG 40 CM SELANJUTNYA DISEBUT INNER LINER. 3. CORONG DARI KARET TIPIS DIAMETER 7 CM DAN DIAMETER UJUNG 1 CM, PANJANG 20 CM. BADAN CORONG TERDAPAT TOREHAN KECIL UNTUK VENTILASI 4. GELANG-GELANG KARET UNTUK MENGIKAT SELONGSONG KARET, CORONG KARET, DSB. 5. TABUNG GELAS SEPERTI TABUNG REAKSI KIMIA,LEBIH PENDEK DAN BERSKALA DIAMETER 1 CM PANJANG 5 CM. 6. BAHAN PELICIN DAN TANGKAI PELICIN . BERUPA VASELIN/KANJI KENTAL, DAPAT BERUPA LARUTAN TRAGACANT. TANGKAI PELICIN DAPAT BERUPA BAMBU YG DIRAUT HALUS, BATANG KACA DAN BATANG EBONIT. 7. THERMOS ES DAN HANDUK
MENYIAPKAN VB 1. SELONGSONG KARET TIPIS DIMASUKAN KE DALAM TABUNG KAKU 2. KEDUA UJUNG SELONGSONG KARET DIKUAKAN, DIBUKA DAN DIPASANG PADA BIBIR TABUNG 3. IKAT KEDUA UJUNG TERSEBUT DENGAN KARET PENGIKAT 4. CORONG DARI KARET TIPIS, DIPASANG DI SALAH SATU UJUNG DARI TABUNG YG BERLAPIS KARET DI DALAMNYA 5. TABUNG PENAMPUNG DIPASANG DI UJUNG CORONG KARET, IKAT DENGAN KARET GELANG 6. AIR HANGAT (45 ⁰C) DIMASUKAN MELALUI LUBANG YG DAPAT DIBUKA DAN DITUTUP. BANYAKNYA AIR SEKITAR ¼ - ½ ISI TABUNG. 7. SEBELUM DIOLES BAHAN PELICIN, UKUR DULU PANJANG TABUNG, PENGOLESAN SEKITAR ¼ - ½ MULUT TABUNG. 8. LIHAT TEMPERATUR JIKA 39 ⁰C LAKUKAN PENGULANGAN PENGISIAN AIR HANGAT, JIKA 40 - 43 ⁰C MAKA LAKUKAN PENAMPUNGAN.
PELAKSANAAN : HAL PENTING UNTUK DIINGAT SELAMA PENAMPUNGA : 1. PENAMPUNGAN DENGAN VB MERUPAKAN CARA TERBAIK DENGAN MENGHASILKAN SEMEN BERKUALITAS KARENA EJAKULASI BERJALAN NORMAL SEBAGAIMANA KAWIN ALAM, SEGERA DIOLAH!!!! 2. PERLU DISIAPKAN PEJANTAN, SERVICES CREATE, RAMBUT PRAEPUTIUM JANGAN DIBIARKAN TERLALU PANJANG, SEKALI-KALI DIPOTONG DAN DISISAKAN 2 – 3 CM. 3. KEBERSIHAN HARUS DIJAGA 4. KANDANG HARUS BERLANTAI KASAR 5. PEJANTAN JANGAN DIBUAT STRESS/MARAH 6. LAKUKAN RANGSANGAN SEX UNTUK MENINGKATKAN LIBIDO DENGAN CARA TEASER BETINA YG SEDANG BIRAHI, TEASER DIBAWA KELILING BEBERAPA KALI, MELIHAT PEJANTAN LAIN YG KAWIN. 7. KONDISI BADAN PEJANTAN SEHAT DAPAT DILAKUKAN PENAMPUNGAN 2 – 3 KALI/MINGGU, TUKAR POSISI.
PENAMPUNGAN : 1. UNTUK MEMPEROLEH KUALITAS SEMEN YANG BAIK DILAKUKAN TEASING (DEKAT) DAN RESTRAINING (KEKANG). 2. UMUMNYA SEGERA TERJADI EREKSI PENIS JIKA PEJANTAN LIBIDONYA BAGUS 3. PADA LONCATAN PERTAMA LAKUKAN RESTRAINING NAMUN JANGAN KASAR., 4. PADA LONCATAN KE DUA LAKUKAN PENAMPUNGA SEBAGAI EJAKULAT PERTAMA 5. KALAU MEMANG DIRASA MASIH KURANG MAKA BISA DITAMPUNG LAGI DAN DALAM PROSESING DIJADIKAN SATU 6. VB SAAT PENAMPUNGAN MENGARAH PADA SUDUT 35 – 40 DERAJAT SAMBIL MEMEGANG PRAEPUTIUM DIARAHKAN MASUK KE VB. 7. DITANDAI ADANYA GERAKAN MENDORONG KEDEPAN (NACHSTOSS) MAKA AKAN TERJADI EJAKULASI, JIKA TDK ADA NACHSTOSS MUNGKIN TEMPERATUR VB TERLALU RENDAH ATAU TERLALU TINGGI. TEASER : 1. BETINA ESTRUS 2. BETINA ANESTRUS TAPI TIDAK BUNTING 3. PEJANTAN LAIN YG SEDANG TDK DITAMPUNG 4. TERNAK TIRUAN (PHANTOM/DUMMY)
SELESAI PENAMPUNGAN LEPAS TABUNG BERSKALA DAN TUTUP DENGAN TANGAN LALU SEGERA MUNGKIN LAKUKAN PEMERIKSAAN KUALITAS SPERMA. ATAU VB BALUT DENGAN HANDUK KEMUDIAN TABUNG DIMASUKAN KEDALAM THERMOS ES KEMUDIAN PERIKSA KUALITASNYA DI LAB PADA TEMPERATUR 37 ⁰C.
PENILAIAN SEMEN / SPERMA 1. LAKUKAN DENGAN SINGKAT SETELAH PENAMPUNGAN 2. HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENILAI SPERMA ADALAH VB HARUS BERSIH, SAAT PENAMPUNGAN JANGAN SAMPAI TERCAMPUR DENGAN KOTORAN / SEL-SEL TANGGAL, SMEGMA PRAEPUTII, AIR, URIN DSB. 3. ADANYA DARAH DAN SERUM AKAN MERUSAK SPERMA 4. PEMANASAN DAN PENDINGINAN YG TERLALU CEPAT AKAN MEMATIKAN SPERMATOZOA 5. PENGGOYANGAN / PENGOCOKAN YG TERLALU KERAS DAPAT ERUSAK SPERMATOZOA 6. PENYINARAN MATAHARI SECARA LANGSUNG HARUS DIHINDARI MAKSUD PENILAIAN SEMEN : 1. UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI BERAPA KALI SEMEN HARUS DIENCERAN 2. INFORMASI KESUBURAN PEJANTAN ALAT : MIKROSKOP PERBESARAN 10X10 DAN 45X10, PIPET BERBAGAI UKURAN, OBJECT GLASS DAN COVER GLASS, TABUNG REAKSI, HEATING TABLE, KERTAS LAKMUS, SPECTROFOTOMETER, DSB.
1. MAKROSKOPIS VOLUME WARNA KONSISTENSI PH PENILAIAN :
2. MIKROSKOPIS GERAK MASSA GERAK INDIVIDU MORFOLOGI ABNORMALITAS SPERMA KONSENTRASI
KONSISTENSI : 1. CARANYA ADALAH DENGAN MENGGETAR-GETARKAN TABUNG YG BERISI SEMEN 2. SEMEN YG BAIK LEBIH KENTAL DARI AIR SUSU DENGAN KANDUNGAN LEMAK TINGGI 3. SEMEN JELEK SEPERTI AIR KELAPA (BUKAN SANTAN) 4. BENING MAKA KONSISTENSI SANGAT RENDAH
VOLUME
JENIS TERNAK
1. ASPREMIA = VOLUME SEDIKIT SEKALI DARI BIASANYA 2. HYPOSPERMIA = VOLUME KURANG DARI BIASANYA 3. HIPERSPERMIA = VOLUME LEBIH DARI BIASANYA PENAMPUNGAN KONS/ml.10⁶ /MINGGU
JML SPZ/ej.10⁶
VOLUME (ml)
SAPI
3–5x
1.200
6.000
4-6
DOMBA
7 – 25 x
3.000
3.000
1
BABI
3–5x
270
58.000
215
KUDA
7 – 10 x
120
15.000
125
WARNA :
1. NORMAL = CREM KEPUTIH-PUTIHAN = AIR SUSU 2. PAKAN SEGAR = KREM LEBIH TUA 3. MASSAGE = KEMERAH-MERAHAN/KECOKLATAN KADANG CAMPUR DARAH 4. SAKIT/INFEKSI = KEHIJAU-HIJAUAN (CAMPUR NANAH)
KEADAAN EJAKULAT/SEMEN/SPERMA/MANI BEBERAPA JENIS TERNAK JENIS TERNAK
WARNA
KONSISTENS I
VOL (ml)
KONS(10⁶/m³
pH
KUNING GADING/KUNIN G KEPUTIHAN
KONS TINGGI SPT ROOM, RENDAH SPT SUSU LEMAK RENDAH/AIR KELAPA
MUDA RENDAH RATA-RATA 3 – 6 (1,5-12)
MIN; 0,4, RATA-RATA ; 0,8-1,2; MAX: 6
6,6 – 7,4
idem
idem
Min; 0,5, ratarata; 1 – 1,25; max;3,5
Db min;0,8,rt2;2-5, max;8. kb min;<1, rt2;3-5, max; 7
6,5 – 7,2
KUDA
KELABU/KEPU TIH-PUTIHAN
ENCER SPT AIR SUSU+BAHAN2 SPT LENDIR
MIN; 40, RT2:80-120, MAX: 480
MIN:0,04, RT2:0,08-0,2; MAX:0,8
7 -7,6
BABI
KEPUTIHPUTIHAN SEPERTI AIR SUSU
idem
Min:100,rt2:200 -400, max:1000
Min:0,05; rt2:0,10,4; max:1
7,2 - 8
SAPI
DOMBA/KA MBING
• •
SEMEN DOMBA SEDIKIT TETAPI BERWARNA KERUH BERAWAN SEMEN KEHIJAU-HIJAUAN KARENA ADANYA PERADANGAN KRONIS PADA SALURAN REPRODUKSI TERDAPAT PSEUDOMONAS AUROGINOSA
TABEL HUBUNGAN WARNA SPERMA, KONSISTENSI DAN KONSENTRASI SOEBADI PARTODIHARDJO KREM KEPUTIH-PUTIHAN
KENTAL
1.10⁹ SPZ
LEBIH JERNIH DARI AIR SUSU
ENCER
500.10⁶ SPZ
SAMA DENGAN AIR KELAPA
SANGAT ENCER
< 100.10⁶ SPZ
MOZES R TOELIHERE KREM KEPUTIH-PUTIHAN
KENTAL
1.10⁹ - 2. 10⁹SPZ
LEBIH JERNIH DARI AIR SUSU
ENCER
500.10⁶ - 600. 10⁶ SPZ
SAMA DENGAN AIR KELAPA
SANGAT ENCER
100.10⁶ SPZ
pH. 1. TINGKAT KEASAMAN SEMEN YANG DISEBABKAN KARENA AKTIFITAS METABOLISME AN AEROB MENJADI ASAM LAKTAT. 2. pH SEMEN SEGAR (SAPI) 5 – 6 – 7 3. pH KUDA = BABI = 7
PENILAIAN MIKROSKOPIS : PENILAIAN KUALITAS SPERMA DI BAWAH MICROSCOPE GERAKAN JUMLAH SEL/SATUAN VOLUME ABNORMALITAS
MENGAPA SPERMATOZOA BISA BERGERAK ??????
PERGERAKAN (MOTILITAS) 1. AKIBAT ADANYA REAKSI SEPERTI PADA OTOT; YAITU RELAKSASI DAN KONTRAKSI 2. MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI ATP ATP
ADP + PHOSPAT + ENERGI (7000 Cal/mol)
AMP + PHOSPAT + E
anaerob : PHOSPAT fosfatase 2 asam laktat + 2 ATP (2 X 7000 cal/mol=14.000 cal/mol Aerob : PHOSPAT CO2 + H2O + 38 ATP. (38 x 7000 CAL/mol).
KANDUNGAN EJAKULAT
1. SPERMATOZOA A. NUCLEOPROTEIN PADA INTI SEL TERDIRI ATAS UNSUR DNA DAN ASAM AMINO (PROTEIN), MACAM ASAM AMINO NYA ADALAH : a. ASAM AMINO ADENIN b. ASAM AMINO GUANIN c. ASAM AMINO THYMINE d. ASAM AMINO CYTOSIN C. PLASMALOGEN BERUPA POSPOLIPID ADALAH LIPIDA INTRASELULER YANG TERDAPAT DALAM BADAN DAN EKOR SPERMATOZOA KEMUDIAN BAHAN INI AKAN TERHIDROLISIS MENJADI ALDEHID LEMAK.
B. MUCOPOLYSACARIDA, TERDIRI ATAS PROTEIN DAN POLYSACARIDA YANG TERDAPAT DALAM ACROSOMA. POLYSACARIDA TERDIRI ATAS : a. FRUKTOSA b. GALAKTOSA c. MANOSA d. HEXOSAMINE D. PROTEIN SEMACAM KERATIN (BANYAK KANDUNGAN SULFURNYA). DIGUNAKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN ELASTISITAS GERAKAN MASA SPERMATOZOA BERUPA GERAKAN GELOMBANG. E. ENYM-ENZYM DAN CO-ENZYM, UMUMNYA BERSIFAT HIDROLITIK DAN OKSIDATIF. CONTOH : ENZYM DEHIDROGENASE, HYALURONIDASE, CYTOCRHOME OXIDASE, GOT, GPT, ACETIL CO-ENZYM-A,DSB.
MATERI YANG TERDAPAT DALAM PLASMA SEMINAL : ADALAH BAHAN-BAHAN YANG DIBEBASKAN DARI SALURAN SALURAN SPERMATOZOA DAN KELENJAR ASESORIS YANG BERUPA METRIAL ORGANIK DAN ANORGANIK. BAHAN-BAHAN YG TERDAPAT PADA PLASMA SEMINAL ADALAH : 1. GLISERIL PHOSPORIL CHOLIN (GPC), BERSIFAT STABIL TIDAK TERPENGARUH OLEH ENZIM YG TERDAPAT PADA PLASMA. MERUPAKAN BAHAN YG DAPAT DIMETABOLISMEKAN SETELH BERADA DALAM SALURAN REPRODUKSI BETINA. GPC BANYAK TERDAPAT DALAM SEL-SEL KELENJAR EPIDIDIMIES. 2. ASAM SITRAT, BERPERAN SEBAGAI ZAT UNTUK MENGIKAT ION Ca, BANYAK TERDAPAT PADA SPERMA RUMINANSIA DIBANDING BABI DAN KUDA. SEBAGAI PENGHASIL ASAM SITRAT ADALAH : KELENJAR VESIKULARIS DAN AMPULA VAS DEFFERENS. 3. FRUKTOSA, DIETABOLISMEKAN OLEH SPERMATOZOA, DIHASILKAN OLEH KLJ. VESIKULARIS DAN AMPULA VAS DEFFERENS, DAPAT LANGSUNG BERDIFUSI KE SPERMATOZOA MEMBENTUK ENERGI, BANYAK TERDAPAT PADA RUMINANSIA DIBANDING KUDA DA BABI, DAPAT DIUKUR DENGAN UJI DEHIDROGENASE. 4. SORBITOL, MERUPAKAN KARBOHIDRAT YANG BERIKATAN DENGAN ALKOHOL, BERSAL DARI KELENJAR VESIKULARIS, PADA PLASMA RUMINANSIA LEBIH BANYAK DIBANDING BABI DAN KUDA, BILA TERPECAH MAKA AKAN MENJADI FRUKTOSA + ALKOHOL DIMANA FRUKOSA INI MERUPAKAN SUMBER ENERGI. 5. INOSITOL, DIHASILKAN OLEH KELENJAR VESIKULARIS, BANYAK PADA BABI 6. ERGOTHIONIN, DIHASILKAN OLEH KELENJAR VESIKULARIS, TDK DIMETABOLISMEKAN, TINGGI PADA BABI DAN RUMINANSIA TDK ADA.
TUGAS : Buat resume minimal 10 halaman kuarto, 2 spasi, times new roman 12, kirim ke email :
[email protected], paling lambat 5 hari setelah jadwal kuliah.