BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG No. 04/6474/Th. VI, 28 Desember 2016
KINERJA EKONOMI KOTA BONTANG TAHUN 2016 Ekonomi suatu wilayah disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bontang dalam tahun 2015 mampu mencapai 57,63 triliyun rupiah atau turun sebesar 1,27 triliyun rupiah atas dasar harga berlaku (menurun 2,20 %) dalam satu tahun terakhir. Kenaikan PDRB Kota Bontang masih dalam periode dalam tahun (2015-2010) mencapai sebesar 3,38 triliyun rupiah atau naik 6,22 persen, rata-rata kenaikan tercatat 2,20 % pertahun. Kenaikan PDRB Kota Bontang tanpa migas tahun 2010-2015 mampu tumbuh sebesar 87,32 persen atas dasar harga berlaku atau rata-rata tumbuh sebesar 13,60 % per tahun. Laju pertumbuhan riil (tanpa adanya unsur inflasi) ekonomi Kota Bontang tercatat meningkat sebesar 1,43 triliyun rupiah dalam setahun terakhir,atau rata-rata tumbuh positif sebesar 3,44 persen. PDRB Perkapita riil Kota Bontang Tahun 2010 mampu mencatat Rp.375,41 Juta per orang dan tanpa Migas sebesar Rp.87,09 Juta. Ketika tahun 2015 menjadi Rp.352,88 Juta per orang masih dengan Migas dan tanpa Migas meningkat menjadi Rp.144,37 Juta per orang.
A. Kondisi Ekonomi Adanya perubahan tahun dasar dalam penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan suatu proses yang lazim dilakukan oleh Badan penyelenggara statistik suatu negara yang disebut Badan Pusat Stastistik (BPS). Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut untuk menggambarkan kondisi perekonomian terkini, dan telah melakukan perubahan tahun dasar PDRB sebanyak 6 (enam) kali yaitu pada tahun 1960, 1973, 1983, 1993, 2000 dan 2010. BPS melakukan penghitungan perubahan tahun dasar PDRB menjadi tahun 2010 baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. Perubahan tahun dasar PDRB tahun 2010 ini berbeda dengan sebelumnya, karena selain merubah harga tahun dasar, pada saat yang bersamaan juga mengimplementasikan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait konsep, cakupan dan metodologi yang tertuang dalam System of National Accounts 2008 (SNA 2008) dan KBLI 2009.
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 1
Hasil penghitungan PDRB Kota Bontang atas dasar harga berlaku tahun 2010 tercatat 54,26 Triliyun rupiah, dalam tahun 2015 naik menjadi 57,63 Triliyun atau naik sebesar 3,38 Triliyun rupiah selama enam tahun terakhir. PDRB Kota Bontang tanpa Migas tahun 2010 mencapai 12,58 Triliyun rupiah, menjadi 23,58 Triliyun rupiah pada tahun 2015, naik sebesar 10,99 Triliyun rupiah atau naik 87,32 %. Struktur perekonomian suatu wilayah memberikan gambaran umum mengenai susunan atau komposisi lapangan usaha yang mempengaruhi perekonomian wilayah tersebut. Lapangan usaha utama (leading) memiliki peranan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya. Struktur perekonomian suatu wilayah tidak bersifat statis, namun dapat berubahubah setiap tahunnya. Dalam jangka waktu yang panjang bisa saja terjadi pergeseran struktur perekonomian yang cukup signifikan. Gambaran struktur perekonomian Kota Bontang dalam lima tahun terakhir berikut ini: Tabel Table
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010─2015 3.1.
Share of GDP by Industry (percent), 2010─2015
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
0,35
0,42
0,52
0,65
0,77
0,89
B
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
2,15
2,33
3,87
2,55
1,68
1,08
C
Industri Pengolahan/ Manufacturing
88,69
87,58
84,76
85,41
85,70
85,12
D
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,02
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/ Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,02
F
Konstruksi/Construction
3,34
3,56
3,88
3,96
4,10
4,39
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
1,61
1,85
2,04
2,10
2,17
2,37
H
Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and Storage
0,82
0,85
0,93
0,98
1,00
1,07
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
0,25
0,27
0,31
0,33
0,35
0,38
J
Informasi dan Komunikasi/ Information and Communication
0,47
0,49
0,54
0,57
0,59
0,64
K
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insurance Activities
0,43
0,48
0,56
0,64
0,66
0,70
L
Real Estat/Real Estate Activities
0,28
0,29
0,31
0,33
0,34
0,36
k.k.klkljkl
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 2
M,N
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jasa Perusahaan/Business Activities
0,23
0,26
0,31
0,34
0,36
0,38
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
0,62
0,72
0,89
0,95
0,99
1,14
P
Jasa Pendidikan/Education
0,30
0,41
0,49
0,58
0,63
0,73
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
0,30
0,34
0,39
0,41
0,44
0,48
Jasa lainnya/Other Services Activities
0,14
0,16
0,18
0,19
0,20
0,22
Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
R,S, T,U
* Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya perubahan ketersediaan sumber daya, target pasar, situasi politik dan lain-lain. Tabel 1, di atas menunjukkan peranan masingmasing lapangan usaha dalam membentuk kue ekonomi Kota Bontang dalam selang waktu enam tahun terakhir (2010-2015). Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, struktur perekonomian Kota Bontang masih sangat didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan, yang dimotori oleh dua perusahaan besar di kota ini, yaitu PT. Badak NGL dan PT. Pupuk Kaltim. Kegiatan industri pengolahan mempengaruhi perekonomian Kota Bontang sekitar 85-88 persen setiap tahunnya. Kehadiran dua perusahaan tersebut beserta beberapa perusahan lain yang bergerak dalam bidang industri kimia memicu pergerakan ekonomi di lapangan usaha lainnya, salah satunya konstruksi yang sangat dibutuhkan dalam penyediaan infrastruktur berbagai kegiatan ekonomi. Selain pembangunan pabrik, jalan, maupun gedung perkantoran, kegiatan konstruksi juga dibutuhkan untuk pembangunan rumah tempat tinggal yang meningkat permintaannya seiring dengan cukup tingginya migrasi penduduk pendatang ke Kota Bontang. Dengan peranan sebesar 3-4 persen setiap tahunnya, Lapangan Usaha Konstruksi menempati urutan kedua di dalam struktur perekonomian Kota Bontang. Pada tahun 2015 Lapangan Usaha Konstruksi memiliki peranan tertinggi selama enam tahun terakhir, yaitu sebesar 4,39 persen. Posisi ketiga dan keempat di dalam struktur perekonomian Kota Bontang ditempat oleh Lapangan Usaha Perdagangan, dan Lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib yang memiliki peranan sekitar 1,1 − 2,0 persen pada tahun 2015. Perubahan posisi kegiatan perdagangan terjadi di tahun 2014, dimana peranan kegiatan ini mampu menyalip peranan kegiatan pertambangan dan penggalian. Sementara itu, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib terjadi pada tahun 2015, dimana peranan kegiatan ini terus menerus meningkat selama enam tahun terakhir hingga
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 3
mencapai 1,14 persen pada tahun 2015. Sebaliknya, peranan lapangan usaha pertambangan dan penggalian terus menurun sejak tahun 2013 menjadi hanya 1,08 persen pada tahun 2015.
B.
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi secara makro menggambarkan perubahan produksi barang dan
jasa pada suatu wilayah dalam satu periode tertentu apabila dibandingkan dengan produksi barang dan jasa pada periode sebelumnya. Pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya penurunan produksi barang dan jasa, dan sebaliknya pertumbuhan positif menunjukkan terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa. Penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi diturunkan dari angka PDRB atas dasar harga konstan wilayah bersangkutan. Pada tahun 2015, laju pertumbuhan perekonomian Kota Bontang tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,44 persen. Pertumbuhan positif dicapai setelah selama periode 2011—2014, Kota Bontang mengalami pertumbuhan yang selalu negatif (menurun). Laju pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar negatif 9,18 persen, dimana pada saat itu laju pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang merupakan leading sector di Kota Bontang mengalami penurunan produksi sebesar -12,09 persen yang dipicu oleh penurunan produksi PT Badak sebesar -19,87 persen. Sedangkan pada tahun 2015, tercatat bahwa kegiatan Lapangan Usaha Industri Pengolahan baik Migas maupun Tanpa Migas mengalami kenaikan jumlah produksi, yaitu sebesar 4,08 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bontang menurut lapangan usaha dalam rentang waktu 2011-2014 disajikan oleh Tabel 2. berikut ini. Tabel Table
2.
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011-2015
Real Growth Rate of GRDP by Industrial Origin (percent), 2011─2015
Lapangan Usaha/Industry
2011
2012
2013
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
B
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
C
12,18
15,67
17,91
20,28
6,09
-19,09
47,95
-30,78
-30,96
-28,44
Industri Pengolahan/ Manufacturing
-8,44
-12,09
-6,39
-3,83
4,08
D
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
13,14
14,69
7,95
10,36
28,61
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/ Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
8,64
6,15
0,84
3,21
4,14
F
Konstruksi/Construction
2,66
2,71
2,01
2,07
1,91
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
5,45
4,17
3,93
3,98
2,81
k.k.klkljkl
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 4
Lapangan Usaha/Industry
2011
2012
2013
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles H
Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and Storage
2,91
3,67
4,79
3,95
2,45
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
3,28
4,44
4,02
3,10
2,61
J
Informasi dan Komunikasi/ Information and Communication
7,77
7,14
7,10
8,75
5,39
K
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insurance Activities
7,60
7,69
9,51
2,71
0,00
L
Real Estat/Real Estate Activities
3,21
3,37
5,58
3,16
3,53
14,47
12,32
10,80
8,61
2,35
6,27
6,97
5,76
5,32
5,44
19,21
8,88
16,14
13,05
8,99
M,N
Jasa Perusahaan/Business Activities
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
P
Jasa Pendidikan/Education
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
3,39
3,91
4,14
7,48
2,53
Jasa lainnya/Other Services Activities
7,16
6,76
7,09
6,67
5,57
-7,42
-9,18
-5,72
-3,23
3,44
4,85
15,62
8,64
3,70
5,86
R,S, T,U
Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product @ * Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures @ Tanpa Migas/Non Oil-Gas
Di sisi lain dapat terlihat pula laju pertumbuhan ekonomi Kota Bontang tanpa migas. Lapangan usaha selain pertambangan dan industri migas yang dimotori oleh industri pupuk oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur secara umum selalu tumbuh positif setiap tahunnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu mencapai 15,62 persen. Pada tahun 2013 dan 2014 pertumbuhan ekonomi tanpa migas sedikit melambat yaitu berturut-turut 8,64 persen dan 3,70 persen. Namun, tahun 2015 pertumbuhan kembali menguat di 5,86 persen. Laju petumbuhan tersebut sangat dipengaruhi oleh lapangan usaha industri pengolahan tanpa migas yang memiliki pengaruh terbesar terhadap pembentukan PDRB tanpa migas Kota Bontang. C. PDRB Per Kapita Apabila nilai PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu indikator PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Nilai PDRB per kapita Kota Bontang tahun 2010-2015 ditunjukkan oleh Tabel 3. di bawah ini.
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 5
Tabel Table
3.
PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Ribu Rp), 2010-2015
Per Capita GRDP by Industrial Origin (Thousand Rp), 2010-2015
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
1.330.89
1.565,79
1.865,53
2.351,79
2.835,14
3.148,45
B
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
8.054,11
8.718,36
13.886,24
9.190,03
6.999,01
3.805,12
C
Industri Pengolahan/ Manufacturing
332.936,69
328.244,84
303.791,31
308.364,91
315.566,88
300.388,82
D
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
37,77
39,68
42,58
43,02
44,56
70,82
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/ Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
43,12
50,00
52,63
51,99
54,43
56,88
F
Konstruksi/Construction
12.548,24
13.329,45
13.902,45
14.310,64
15.082,50
15.481,14
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
6.057,31
6.923,15
7.317,42
7.572,00
7.999,94
8.361,66
H
Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and Storage
3.074,94
3.179,49
3.331,13
3.542,00
3.683,72
3.788,02
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
929,34
1.000,26
1.106,56
1.197,38
1.275,69
1.346,56
J
Informasi dan Komunikasi/ Information and Communication
1.748,29
1.848,02
1.943,03
2.041,73
2.181,04
2.254,59
K
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insurance Activities
1.619,14
1.784,31
2.009,05
2.299,78
2.427,09
2.468,30
L
Real Estat/Real Estate Activities
1.043,21
1.073,44
1.108,79
1.183,63
1.245,37
1.278,18
862,35
983,76
1.112,72
1.231,27
1.323,38
1.342,29
M,N
Jasa Perusahaan/Business Activities
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
2.340,27
2.690,51
3.179,09
3.424,91
3.656,02
4.011,92
P
Jasa Pendidikan/Education
1.125,16
1.525,00
1.743,46
2.076,54
2.315,53
2.589,11
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
1.122,34
1.266,89
1.391,61
1.465,00
1.608,68
1.703,39
533,82
583,33
635,92
688,01
742,49
785,28
375.407,00
374.806,29
358,418,52
361.034,63
369.041,46
352.880,54
87.088,78
97.986,87
116.776,09
133.440,53
131.594,95
144.367,30
R,S, T,U
Jasa lainnya/Other Services Activities Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product @ * Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures @ Tanpa Migas/Non Oil-Gas
k.k.klkljkl
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 6
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, nilai PDRB per kapita Kota Bontang menunjukkan pola yang berfluktuasi. Nilai PDRB per kapita tertinggi dicapai pada tahun 2010, yaitu sebesar 375,41 juta per orang. Lapangan usaha dengan nilai tambah bruto per kapita tertinggi adalah Industri Pengolahan, yaitu sebesar 332,94 juta per orang. Nilai tersebut turun sekitar 1,41 persen pada tahun 2011 dan kembali turun sebesar 7,45 persen pada tahun 2012. Pada dua tahun berikutnya nilai tambah bruto per kapita Lapangan Usaha Industri Pengolahan meningkat berturutturut sebesar 1,51 persen dan 2,34 persen. Namun, pada tahun 2015 nilai tersebut kembali turun sebesar 4,81 persen dari tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu 2010 sampai dengan 2014 nilai tambah bruto per kapita terendah dihasilkan oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas yaitu hanya sekitar 37-44 ribu rupiah per orang per tahun. Namun, pada tahun 2015 nilai tambah bruto perkapita terendah dihasilkan oleh Lapangan Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang. Hal tersebut sejalan dengan kontribusi kedua lapangan usaha tersebut yang paling rendah dalam pembentukan kue ekonomi Kota Bontang. Apabila Lapangan Usaha Pertambangan dan Industri Migas dikeluarkan dari penghitungan PDRB Kota Bontang, dapat dilihat nilai PDRB per kapita tanpa migas. Sumbangan nilai tambah bruto dari seluruh lapangan usaha selain Pertambangan dan Industri Migas menghasilkan nilai PDRB per kapita sebesar 87,09 juta rupiah per orang pada tahun 2010. Nilai tersebut hanya sekitar 23,20 persen dari nilai PDRB per kapita total. Meskipun demikian, dengan rata-rata pertambahan penduduk sekitar 2,48 persen per tahun, nilai PDRB per kapita tanpa migas selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 PDRB per kapita tanpa migas mencapai 144,37 juta per orang atau naik sekitar 65,77 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2010.
BRS Kota Bontang No.04/6474/Th.VI, 28 Desember 2016 | 7
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Drs. H. Basiran Suwandi Kepala BPS Kota Bontang Telp.(0548) 26066, Fax : (0548) 27706 Website: bontangkota.bps.go.id E-mail:
[email protected]