BABVI KESIMPULAN DAN SAR.'\N --~-
Dari pembahasan pada bab-bab terdahulu dapat diambil suatu kesimpulan sehubungan dengan pengembangan ekonomi regional Propinsi Jawa Tengah. Beberapa kesimpulan yang dapat diutarakan disini adalah sebagai berikut :
5.1.
KI~SIMPULAN
J.J. 1.
Ske~tario
Pertama
Pada skenario pertarna optimasi dilakukan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Pencapaian sasaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektoral
propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 2. Pencapaian sasaran penyerapan tenaga ketja sektoral propmst Jawa Tengah
pada tahun 2000. 3. Jumlah produksi sektoral propinsi Jawa Tengah yang optimal pada tahun 2000. Dengan mengijinkan pertumbuhan impor sebesar 10 % per talmo didapatkan solusi sebagai berikut : 1. Nilai PDRB total meningkat dari sasaran sebesar Rp.64235316.08 juta 1
)
meningkat menjadi Rp.108638938.12juta, atau mengalami peningkatan sebesar 1
•
69.13%. 2. Jumlah penyerapan tenaga kex:_ja total meningkat dari sasaran sebesar 78642051 tenaga kerja menjadi 91313215 tenaga kerja, atau mengalami peningkatan sebesar 16.11 %.
142
143
3. Jumlah produksi optimal sebesar Rp.162817468.08 juta. Ditinjau dari kenaikan sektoral terhadap pencapaian nilai PDRB dan penyerapan tenaga ketja ditunjukkan pada Tabel6.1. dan Tabel6.2. Tabel 6.1. Ke!laikan nilai PDRB sektoral pada tahun 2000 pada skenario satu (jutaan) Urutan
'
Sektor
Target
%Kenaikan 2355603600 1307.14 Optimal
1
Restoran dan Hotel
167403600
2
Iindustri kayu, bambu dan rotan
172829792
837609792
384.64
3
Industri rnakanan, rninurnan dan tembakau
927957120
1914127120
106.27
4
Pernerintahan urnurn
531634592
756054592
42.21
5
Perkebunan
84127000
109023476
29.59
6
Bangunan
275219200
348775592
26.73
7
Pos dan telekomunikasi
37129300
45744215
23.20
8
Padi
497755904
589671648
18.47
9
Industri pakaian dan pemintalan
361507296
424370952
17.39
10
Petemakan
I 185248896
216702858
16.98
3094200
3602380
16.42
71819504
83284972
15.96
170118592
192000862
12.86
95551904
101185544
5.90
570927808
601392468
5.34
35436000
37077796
4.63
I
11
T anaman pertanian 1ainnya
12
Pertambangan dan penggalian
13
Jasa-jasa
14
Kayu dan hasil hutan lainnya
15
Tanarnan bahan rnakanan 1ainnya
16
fudustri semen dan kapur
17
Penngangkutan
190143296
196496305
3.34
18
Bank dan lernbaga keuangan lainnya
273552192
280935560
2.70
19
Perikanan
69149600
69149600
0.00
20
Industri lainnya
267465104
267465104
0.00
21
Listrik, gas dan air minurn
42328100
42328100
0.00
22
Perdagangan
1077409024
1077409024
0.00
23
Industri pengilangan rninyak burni
315723584
313882252
-0.58
6423531608 10863893812
69.13
total
144
Tabel6.2. Kenaikan penyerapan tenaga kerja tahun 2000 pada skenario satu Uruta Sek1:or n 1 Petemakan
I I I
II
Target
/o I Optimal II kenaikan 0
30009271
4045857
34.82
190639
256158
34.37
4017879
5364203
33.51
642980
838687
30.44
2
Listrik, gas dan air minum
3
Perdagangan
4
Pos dan telekomunikasi
5
Perkebunan
3451961
4492447
30.14
6
Industri pakaian dan pemintalan
1914992
2433085
27.05
7
Industri makanan, minurnan dan tembakau
4707654
5941035
26.20
8
Padi
20196270
24492593
21.27
9
Kayu dan hasil hutan lainnya
1368253
1650162
20.60
10
Bangunan
I
3677526
4296750
16.84
11
Industrilainnya
I
1008595
1170978
16.10
12
Iindustri kayu, bambu dan rotan
3000641
3453322
15.09
13
Penngangkutan
2753549
3124933
13.49
14
Jasa-jasa
2841397
3099821
9.09
15
Pet1ambangan dan penggalian
838919
907760
8.21
16
Bank dan lembaga keuangan lainnya
691874
745577
7.76
17
Restoran dan Hotel
9978001
10462839
4.86
18
Pemerintahan umum
8756142
9177535
4.81
19
Industri pengilangan minyak bumi
378307
393825
4.10
20
Tanaman bahan makanan lainnya
4134766
4288076
3.71
21
T anaman pertanian lainnya
86330
88321
2.31
22
Industri semen dan kapur
79193
66755
-15.71
23
Perikanan
925256
522495
-43.53
78642051
91313215
16.11
Total
I I
145
Sekrtor yang tidak berhasil mencapat sasaran adalah sektor Industri Pengilangan tv1inyak Bumi. Jumlah peningkatan nilai produksi agar sa-;aran --~-
pencapaian nilai PDRB sek1or Industri Pengilangan l\1finyak Bumi sektor tersebut tercapai adalah sebesar Rp.38505.48 juta dari jumlah produksi semula yang sebesar Rp.6563700 juta atau sebesar 0.587 %.
6.1.1. Skenario kedua Pada skenario pertama optimasi dilakukan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Pencapaian sasaran penyerapan tenaga ketja sektoral propinsi Jawa Tengah
pada tahun 2000. 2. Pencapaian sasaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektoral propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000. 3. Jumlah produksi sektoral propinsi Jawa Tengah yang optimal pada tahun 2000. Dengan mengijinkan pertumbuhan impor sebesar 10 % per tahun didapatkan kesimpulan sebagai berii'llt : 1. Jumlah penyerapan tenaga ketja total meningkat dari sasaran sebesar 78642051
tenaga ketja menjadi 90310271 tenaga ketja, atau mengalami peningkatan sebesar 14.84 %. 2. Nilai PDRB total meningkat dari sasaran sebesar Rp.64235316.08 juta meningkat menjadi Rp.106159998.99 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 65.27%. 3. Jumlah produksi optimal sebesar Rp.159564702.85 juta.
146
Ditinjau dari kenaikan sektoral terhadap pencapatan nilai PDRB dan penyerapan tenaga kezja ditunjukkan pada Tabel6.3. dan Tabel6.4. _-:i_
Tabel 6.3. Kenaikan nilai PDRB seld:oral pada tahun 2000 pada skenario dua (jutaan) Urutan Sektor
I
I
Target
optimal
0
1
Restoran dan Hotel
/o kenaikan 2335903600 1295.37 167403600
2
Iindustri kayu, bambu dan rotan
172829792
836119792
383.78
3
fudustri makanan, minuman dan tembakau
927957120 1913127120
106.17
4
Pemerintahan umum
531634592
756054592
42.21
5
Perkebunan
84127000
108559036
29.04
6
Bangunan
275219200
347940360
26.42
7
fudustri semen dan kapur
354360001
439860561
24.13
8
Perikanan
69149600
83658062
20.98
9
iPadi
497755904
589406272
18.41
10
fudustri pakaian dan pemintalan
361507296
423730336
17.21
11
Peternakan
185248896
216281390
16.75
12
T anaman pertanian lainnya
3094200
3601642
16.40
13
Pertambangan dan penggalian
71819504
82974705
15.53
14
Pos dan telekomunikasi
37129300
42850102
15.41
15
Jasa-jasa
170118592
191205246
12.40
16
Kayu dan hasil hutan 1ainnya
95551904
101121260
5.83
17
T anaman bahan makanan lainnya
570927808
6011666081
5.30
18
Penngangk-utan
190143296
195321394
2.72
315723584
312589118
-0.99
19
Ifudustri pengilangan minyak bumi
I
20
Bank dan lembaga keuangan lainnya
273552192
270411666
-1.15
21
fudustri lainnya
267465104
248157132
-7.22
22
Lisbik, gas dan air minum
42328100
36615386
-13.50
23
Perdagangan
1077409024
875219024
-18.77
Total
6423531608 1061599989
65.27
147
Tabel6.4. Kenaikan penyerapan tenaga kerja tahun 2000 pada skenario dua Urutan
Sektor
Target
optimal
kenaikan 34.23 4028220 29.31 4463893
0
/o
1 2
Petemakan Perkebunan
3000927 3451961
3
Industri pakaian dan pemintalan
1914992
2429412
26.86
4
Industri makanan, minuman dan tembakau
4707654
5937924
26.13
5
Pos dan telekomunikasi
642980
785625
22.18
6
Padi
20196270 24481103
21.22
7
Kayu dan hasil hutan lainnya
1368253
1647756
20.43
8
Bangunan
3677526
4286460
16.56
9
Ustrik, gas dan air minum
190639
221586
16.23
10
Iindustri kayu, bambu dan rotan
3000641
3447195
14.88
11
Penngangkutan
2753549
3106247
12.81
12
Jasa-jasa Perdagangan
3084711 4357518
8.56
13
2841397 4017879
8.45
838919
904390
7.80
14
IPertambangan dan penggalian
15
Industri lainnya
1008595
1086445
7.72
16 17
Pemerintahan umum
8756142
9177535
4.81
Restoran dan Hotel
3.97
18
Bank dan lembaga keuangan lainnya
9978001 10374535 717647 691874
3.73
19
Tanaman bahan makanan lainnya
4134766
4287131
3.68
20
Industri pengilangan minyak bumi
378307
392203
3.67
21
T anaman pertanian lainnya
86330
88286
2.27
22
Perikanan
925256
925256
0.00
23
Industri semen dan kapur
79193
79193
0.00
78642051 90310271
14.84
Total
148
Pada skenario dua sektor-se.k1:or yang tidak berhasil tercapai sasarannya adalah: 1. Sektor industri Iainnya 2. Sektor Listrik, gas dan air rninum, 3. Sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya, dan 4. Sektor Industri pengilangan minyak 5. Sektor perdagangan. Jumlah peningkatan ni1ai produksi agar sasaran pencapaian nilai PDRB sektor-sektor tersebut tercapai adalah : 1. Sektor Industri pengilangan minyak bumi penambahan jumlah produksi sebesar Rp.65547.18 juta; 2. Sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya sebesar Rp.41673.65 juta; 3. Sektor Industri lainnya sebesar Rp.313085.33 juta; 4. Sektor Listrik, gas dan air minum sebesar Rp.104762. 77 juta; dan 5. Sektor Perdagangan sebesar Rp.2516679.11 juta.
6.2. SARAN-SARAN
1. Untuk mendapatkan analisa dengan tingkat ketepatan yang lebih baik sebaiknya menggunakan tabel Input-Output yang lebih baru, sehingga akan mengurangi kesalahan yang diakibatkan karena updating dan projecting serta kesalahan datadata statistik yang digunkan dalam proses tersebut. 2. Dengan tingkat teknologi yang sama, hila peningkatan impor sebesar 10 % per tahun antara tahun 1998-2000, dianjurkan menggunakan kebijakan skenario
149
pertama, yaitu dengan prioritas utama pencapaian sasaran nilai PDRB tahun 2000 karena akan menciptakan kesempatan kerja yang lebih tinggi. --~-
3. Untuk mengembangkan perekonomian seperti yang diharapkan, pemerintah barns memperhatikan sektor-sektor yang rawan yang berpeluang tidak mencapai sasaran yang diinginkan. 4. Dalam usaha untuk menciptakan struktur ekonomi yang
optima~
disamping
sektor-sektor yang rawan, sebaiknya pemerintah juga memperhatikan sektorsektor yang perlu mendapatkan prioritas dengan tidak mengabaikan sektorsektor lainnya karena dalam pengembangan struktur ekonomi perlu dukungan dari sektor-sektor yang lain yang terkait. 5. Agar kesernpatan keJja yang tercipta dapat dirnanfaatkan oleh penduduk Jawa T engah, rnaka pendidikan tenaga keJja disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap sektor, sehingga tercipta tenaga kerja dengan keahlian yang dibutuhkan. 6. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mempertimbangkan lebih banyak faktor yang rnembatasi dan dengan mempertirnbangkan kritma keberhasilan yang lain sehingga akan tercipta struktur ekonomi yang lebih sempurna. Untuk itu dalam penelitian lanjutan dianjurkan untuk mempertimbangkan arab pengembangan perekonornian Jawa Tengah kepada daerah industri baru sehingga pada masa perdagangan bebas Jawa Tengah rnarnpu menyiapkan diri untuk dapat survive dan bersaing dengan daerah lain.