8
Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komputer Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa diharapkan mampu: • Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan modal, sumber permodalan dan tata cara memperoleh pinjaman modal • Menjelaskan rencana kebutuhan modal dan kaitan jumlah modal serta keberhasilan usaha • Menjelaskan tata cara pelaporan dan rasio-rasio keuangan sebagai indikasi kesehatan usaha Materi yang dibahas : • Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha • Mengetahui Sumber Permodalan • Proses Pengelolaan Keuangan • Pelaporan Keuangan
Mengelola Keuangan Usaha Pada dasarnya , setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal usaha dapat berupa modal dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. Ada istilah cina yang mengatakan bahwa tidak ada untung tanpa ada modal . Dengan demikian , pastilah kita memerlukan modal dana untuk memulai usaha . Hal yang harus kita ketahui adalah beberapa kebutuhan modal usaha kita , dari mana sumber modal tersebut. Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dan tersebut: 1. Mengetahui modal usaha Sering kali kita bertanya kepada orang yang sudah membuka usaha “berapa sih modal usaha yang dibutuhkan untuk membuka usaha seperti sekarang ini.?” Jawaban yang sering muncul adalah. “tidak banyak , hanya sekian juta rupiah. 2
1.Mengetahui modal usaha Pada prinsipnya , dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal investasi awal , modal kerja , dan modal operasional. a. Modal investasi awal Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan diawal usaha , biasanya dipakai untuk jangka panjang. b. Modal kerja Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau mambuat barang dan jasa yang dihasilkan. Modal kerja bisa dihasilkan tiap bulan.atau setiap datang permintaan . c. Modal operasional Modal operasional yaitu modal yang harus kita keluarkan untuk membayar operasional bulanan dari usaha kita . Contohnya biaya bulanan untuk membayar gaji bulanan.listrik, bahan , distribusi.
2. Mengetahui Sumber Permodalan Untuk memulai suatu usaha , pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui: a. Modal sendiri Sumber sendiri merupakan cara yang paling mudah . Kebutuhan modal biaya sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan , dana cadangan, atau menggunakan asset yang tidak produktif. b. Pinjaman bank. Apabila modal sendiri ternyata tidak mencukupi , maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank.
Pada dasarnya ada 3 jenis kredit perbankan yaitu : 1. Kredit usaha yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha ini pada umumnya untuk memenuhi modal kerja .seperti usaha perdagangan , usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi dll. 2. Kredit konsumsi yaitu kredit yang digunakan untuk membeli suatu yang sifatnya konsumtif, misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Dua kredit konsumsi yang biasanya cukup laris adalah kredit pemilik rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor( KKB). Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha. 3.Kredit serba guna yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha . Salah satu produk kredit serba usaha yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit yaitu : 1. Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan yaitu pengusaha , karyawan , professional. 2. Debitur badan usaha / perusahaan. Bagi debitur yang berbentuk badan usaha seperti CV, PT. firma dll 3. Jaminan Saat mengajukan kredit ke bank, biasanya kita akan diminta untuk menjamin salah satu asset yang kita miliki kepada bank. Sehingga apabila kita tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut , bank akan menyita asset yang kita jaminkan tersebut sebagai ganti uang yang kita pinjam .tentunya nilai barang jaminan tersebut harus lebih besar atau minimal sama dengan nilai uang yang akan kita pinjam .
c. Bank syariah Prinsip bank syariah adalah bagi hasil dan tidak menetapkan bunga sebagaimana bank konvensional. Ada beberapa produk yang ditawarkan Bank Syariah yaitu : 1. Pembiayaan Murabahah, dimana pihak bank memberikan barang untuk kita, baik berupa modal kerja, investasi maupun konsumsi dan selanjutknaya kita akan membayar/mengangsur setiap bulan sesuai dengan kesepakatan awal 2. Pembiayaan Mudarabah, dimana pihak bank menyetujui kesepakatan bagi hasil atas suatu jenis usaha baik dalam bidang perdagangan, industry maupun sewa kontrak dengan usahawan /investor. 3. Pembiayaan Musyarakah yaitu usaha perkongsian antara engusaha dan pihak perbankan yang disarkan atas kesepakatan kedua belah pihak.
d. Pegadaiaan Melalui pegadaiaan , kita dapat meminjam sejumlah uang dengan menggandaikan asset berharga sebagai jaminan .
3.Proses Pengelolaan Keuangan Setelah merencanakan usaha dan memperoleh modal untuk usaha , maka selanjutnya adalah mengelolah keuangan selama proses usaha berjalan . Beberapa hal yang diperhatikan dalam tata kelola keuangan yaitu : a. Kita harus memisahkan antara uang dan perusahaan dan uang pribadi .Jangan pernah mencampurkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. b. Pastikan system pencatatan yang rapin dan teratur sesuai dengan kaidah akuntansi walaupun akuntansi sederhana. c. Manajemen kas untuk mengoptimalkan asset dan memanfaatkan setiap nilai uang untuk manambah keuntungan . d. Evaluasi terkait realisasi produksi dan penerimaan , biaya serta persediaan , jumlah piutang dan utang dan kondisi kas.
4. Pelaporan keuangan Laporan keuangan yang umumnya dibuat adalah neraca dan laporan laba rugi . Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan ynag sementara dari sebuah usaha . Asset lancer adalah asset yang mudah diuangkan dalam waktu cepat , seperti uang kas , piutang dan persediaan . Asset tetap adalah asset yang diperoleh untuk pemakaiaan jangka panjang. Kewajiban terdiri atas kewajiban jangka pendek , yaitu utang-utang yang harus dibayar dalam jangka pendek atau satu tahun. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Laporan laba rugi menggambarkan keadaan usaha dalam waktu tertentu , dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan yang sekaligus dapat menunjukan laba bersih perusahaan baik berupa keuntungan maupun kerugian.
Yang diperoleh dari laporan laba rugi dan neraca,kita dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis tahun depan yaitu: 1. Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih. Penjualan bersih = laba bersih/margin laba bersih Margin laba bersih = laba bersih/penjualan bersih 2. Rasio Likuiditas ,merupakan rasio yang menunjukan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas = Aset lancar / KEwajiban jangka pendek 3. Rasio penjualan bersih atas asset total , merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk manghasilkan penjualan yang terkait asset yang dimilikinya Rasio perputaran aset total (RPAT) = Penjualan bersih / aset bersih
4. Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada diperusahaan . Rasio laba bersih = laba bersih / modal
Terima Kasih Widi Wahyudi.S.Kom, SE, MM