AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
BAB VII AERODROME CONTROL SERVICE
7.1
Unit Pelayanan, Fungsi, dan Wilayah Tanggung Jawab 7.1.1
Unit Pelayanan Aerodrome Control Service di Bandar Udara Soekarno-Hatta dilaksanakan oleh Aerodrome Control Tower dan merupakan tanggung jawab Unit TWRGC Kantor Cabang JATSC.
7.1.2
Fungsi Fungsi pelayanan pemanduan ruang udara di sekitar bandar udara yang dilaksanakan oleh Unit TWR-GC Kantor Cabang Utama JATSC adalah memberikan informasi dan izin kepada pesawat udara yang berada dalam tanggung jawabnya untuk menjamin keselamatan, keteraturan serta kelancaran Lalu Lintas Penerbangan disekitar Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan tujuan mencegah tabrakan antar: 7.1.2.1
Pesawat udara yang terbang di dalam zona lalu lintas Bandar Udara Soekarno-Hatta dan daerah pergerakannya termasuk circuit lalu lintas bandar udara.
7.1.3
7.1.2.2
Pesawat udara yang beroperasi di daerah pergerakan.
7.1.2.3
Pesawat udara yang mendarat dan lepas landas.
7.1.2.4
Pesawat udara dengan kendaraan di daerah pergerakan.
7.1.2.5
Pesawat udara dengan rintangan di daerah pergerakan.
Wilayah Tanggung Jawab 7.1.3.1
Wilayah Tangung Jawab Daerah tanggung jawab dari Unit TWR-GC Kantor Cabang Utama JATSC adalah pada Zona lalu lintas Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan konfigurasi :
Edisi 1
Desember 2016
VII-1
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.1.3.1.1
Soekarno – Hatta Aerodrome Control Tower 7.1.3.1.1.1
Lateral Limit: A circle area with radius of 12NM centred at Radar Head Cengkareng (06 07’ 00”S 106 40’ 05”E) and bounded by straight line 06 04’ 00”S 106 52’ 01”E to point 06 05’ 00”S 106 41’ 07”E.
7.1.3.1.1.2
Upper Limit : 3500 feet.
7.1.3.1.1.3
Lower Limit : Ground/water.
7.1.3.1.1.4
Manouvering area (daerah pergerakan) yang terdiri dari taxiway dan runway (landasan).
7.1.3.1.2
Soekarno – Hatta Ground Control 7.1.3.1.2.1
Ground Control 1 (GC1) meliputi Apron A, B, dan C, serta taxiway SP1, SP2, SC3, SCX, SC4, SC5, SPW, sebagian WC1 dan WC2.
7.1.3.1.2.2
Ground Control 2 (GC2) meliputi Apron D, E, dan F, serta taxiway NP1, NP2, NC4, NCY, NC5, NCZ, NPW, sebagian WC1 dan WC2.
7.1.3.1.2.3
Ground Control 3 (GC3) meliputi taxiway NP1, NP2, NCM, NC2, dan NCX.
7.1.3.2
Aerodrome Traffic Circuit 7.1.3.2.1
Landasan 07L (Left)
:
7.1.3.2.2
Landasan 07R (Right) :
Left hand traffic circuit. - Left hand traffic circuit - Right hand traffic circuit (tidak digunakan).
7.1.3.2.3
Landasan 25L (Left)
Edisi 1
:
- Right hand traffic circuit
Desember 2016
VII-2
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
- Left hand traffic circuit (tidak digunakan). 7.1.3.2.4
7.2
Landasan 25R (Right) :
Right hand traffic circuit.
Konfigurasi Landasan dan Alat Bantu Penerbangan 7.2.1
Konfigurasi Landasan 7.2.1.1
Panjang landasan I ( 07R/25L) adalah 3660 meter.
7.2.1.2
Panjang landasan II ( 07L/25R) adalah 3600 meter.
7.2.1.3
Jarak antar garis tengah landasan adalah 2402 meter.
7.2.1.4
Panjang TORA dari Intersection Tabel 7.1 Panjang TORA dari Intersection
RWY
Intersection Taxiway
Angle from Runway Centreline
TORA (M)
07L
N6
36°
3075
07R
S6
30°
2740
25L
S2
30°
2690
25R
N2
30°
2590
7.2.1.5
Karakteristik Fisik Landasan Tabel 7.2 Karakteristik Fisik Landasan
Designation RWY
True Bearing
Dimensions of RWY
07L
068.38º
3600 x 60 M
25R
248.38º
3600 x 60 M
Edisi 1
Strenght (PCN) and Surface of RWY
PCN 120/R/D/W/T Concrete PCN 120/R/D/W/T Concrete
THR Coordinates
Remarks
06º07’15.24’’S 106º38’20.04’’E
NIL
06º06’32.25’’S 106º40’08.80’’E
NIL
Desember 2016
VII-3
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
07R
068.38º
3660 x 60 M
25L
248.38º
3660 x 60 M
7.2.1.6
PCN 120/R/D/W/T Concrete PCN 120/R/D/W/T Concrete
06º08’33.00’’S 106º38’37.09’’E
NIL
06º07’49.11’’S 106º40’27.77’’E
NIL
Sudut Kemiringan Landasan Tabel 7.3 Sudut Kemiringan Landasan
Slope of RWY-SWY
07L/25R 0.07% Down to east 07R/25L 0.06% Down to east
7.2.1.7
SWY Dimension On and Surface
60 x 60 M Concrete 60 x 60 M Concrete
CWY Dimension and Ground Profile
400 x 150 M 120x 150 M Grass 400 x 150 M 400x 150 M Grass
Strip Dimension and Surface
OFZ
Remarks
3840 x 300 M Grass
NIL
NIL
3900 x 300 M Grass
NIL
NIL
Declare Distance Tabel 7.4 Declare Distance
RWY Designator
TORA
TODA
ASDA
LDA
07L
3600 M
4000 M
3660 M
3600 M
25R
3600 M
3720 M
3660 M
3600 M
07R
3660 M
4060 M
3720 M
3660 M
25L
3660 M
4060 M
3720 M
3660 M
7.2.1.8
Runway End Safety Area (RESA) Tabel 7.5 Runway End Safety Area (RESA) RESA RWY
Dimensions
Remarks
07L
90 x 120 M
Unpaved Surface
Edisi 1
Desember 2016
VII-4
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.2.2
25R
90 x 120 M
Unpaved Surface
07R
90 x 120 M
Unpaved Surface
25L
90 x 120 M
Unpaved Surface
Alat Bantu Penerbangan 7.2.2.1
Radio Navigation Aids dan Landing Aids Tabel 7.6 Radio Navigation Aids dan Landing Aids
Hour of Operation
Site of Transmitting Antenna Cordinates
H-24
06̊º11’18.82ºS 106º31’37.53ºE
H-24
05º57’40.317ºS 107º02’07.879ºE
H-24
06º18’17.05’’S 106º44’32.01’’E
Type Of Aid and Category
ID
DVOR/DME
CKG
DVOR/DME
DKI
DVOR/DME
IMU
LOCATOR
CL
258 KHZ
H-24
LOCATOR
GR
282 KHZ
H-24
LOCATOR
CR
242 KHZ
H-24
LOCATOR
GL
324 KHZ
H-24
ILS/LLZ
ICHL
111.5 MHZ
H-24
GP
332.9 MHZ
H-24
MM
75 MHZ
H-24
Freq
113.6 MHZ/CH 93X 114.6 MHZ/CH 93X 116.4 MHZ/ CH111X
Edisi 1
Remarks
06º06’46.50’’S 106º44’32.01̊’’E 06º10’25.00’’S 106º33’53.20’’E 06º05’14.53’’S 106̊43’21.65’’E 06º08’48.27’’S 106º08’25.40’’E 06º06’29.95’’S 106º40’12.69’’E 06º07’09.95’’S 106º40’12.69’’E 06º07’50.12’’S 106º37’42.05’’E
For RWY 07L For RWY 25R For RWY 07R For RWY 25L For RWY 07L (Category 1)
Angle 3º
Desember 2016
VII-5
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
H-24
06º08’48.07’’S 106º34’24.35’’E
110.5 MHZ
H-24
06º07’22.07’’S 106º40’32.01’’E
GP
329.5 MHZ
H-24
MM
75 MHZ
H-24
OM
75 MHZ
H-24
ILS/LLZ
110.9 MHZ
H-24
GP
75 MHZ
H-24
MM
75 MHZ
H-24
OM
75 MHZ
H-24
ILS/LLZ
111.1 MHZ
H-24
GP
331.7 MHZ
H-24
MM
75 MHZ
H-24
OM
75 MHZ
H-24
OM
75 MHZ
ILS/LLZ
7.2.2.2
ICHR
ICGR
ICGL
06º08’34.14’’S 106º38’10.91’’E 06º08’34.00’’S 106º38’00.90’’E 06º10’25.00’’S 106º33’53.20’’E 06º07’13.31’’S 106º38’23.29’’E 06º06’32.20’’S 106º39’53.20’’E 06º06’20.61’’S 106º40’37.82’’E 06º05’14.53’’S 106º38’24.00’’E 06º38’37.53’’S 106º38’24.00’’E 06º07’57.07’’S 106º40’15.73’’E 06º07’36.88’’S 106º40’56.80’’E 06º06’46.50’’S 106º44’32.01’’E
For RWY 07R (Category 1) Angle 3̊º
For RWY 25R (Category 1) Angle 3º
For RWY 25L (Category 1) Angle 3º
Approach dan Runway Lighting Tabel 7.7 Approach dan Runway Lighting
Edisi 1
Desember 2016
VII-6
AIRNAV
SOP ATS
RWY Desig nator
Apch LGT Type LEN Intensity
TDZ LGT LEN
KANTOR CABANG UTAMA JATSC
RWY Center Line Spacing Intensity
RWY Center Line LGT LEN Spacing Color Intensity
RWY End LGT Color
SWY LGT LEN Color
Bi-directional flush, white/Amber edge elevated 300 M to 900 M from RWY end altn red/white
RED
-
THR LGT Color WBAR
PAPI
07R
Cat I High Intensity consisting one crossbar and sequence flashing light
Green suppleme nted by green
PAPI 3º Wing bar light only. 4 boxes each side of RWY
NIL
25L
Cat I High Intensity consisting one crossbar and sequence flashing light
Idem
Idem
Nil
Idem
Idem
RED
-
07L
Cat I High Intensity consisting one crossbar and sequence flashing light
Idem
Idem
Nil
Idem
Idem
RED
-
25R
Cat I High Intensity consisting one crossbar and sequence flashing light
Idem
Idem
Nil
Idem
Idem
RED
-
7.2.2.3
From THR to 900 M from RWY end white 300 M to 900 M from RWY end altn red/white
Lampu Visual Aids Sistem lampu sebagai alat bantu visual pada bandar udara sebagaimana dijelaskan berikut ini dioperasikan pada saat diperlukan dan
Edisi 1
Desember 2016
VII-7
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
disesuaikan dengan kondisi cuaca berdasarkan pertimbangan utama untuk keselamatan penerbangan. 7.2.2.3.1
Jenis-Jenis Sistem Lampu 7.2.2.3.1.1
Aerodrome Beacon Aerodrome Beacon dinyalakan apabila visibility kurang dari 2000 meter atau ada permintaan khusus.
7.2.2.3.1.2
Approach Light Approach Light harus tetap dinyalakan dengan intensitas yang disesuaikan dengan visibility.
7.2.2.3.1.3
Runway Edge Lights Runway Edge Light bila diperlukan akan dinyalakan dengan intensitas yang disesuaikan dengan visibility.
7.2.2.3.1.4
Runway Center Line Lights Center
Line
Light
bila
diperlukan
akan
dinyalakan dengan intensitas yang disesuaikan dengan visibility. 7.2.2.3.1.5
Runway Light Indicator Lampu Indikasi Landasan Pacu (Flashing Sequence Light) dinyalakan untuk pesawat kedatangan, jika jarak pandang 6 miles atau kurang atau jika ceiling kurang dari 1000 feet.
7.2.2.3.1.6
Taxiway Light Lampu – lampu taxiway harus dinyalakan dengan tujuan agar penunjukkan taxi path di
Edisi 1
Desember 2016
VII-8
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
permukaan taxiway secara kontinyu akan terlihat oleh pesawat udara yang sedang taxi. Lampu– lampu taxiway harus dimatikan jika tidak dipergunakan lagi oleh pesawat udara yang sedang taxi. 7.2.2.3.1.7
PAPI (Precision Approach Path Indicator) PAPI
dinyalakan
bila
runway
sedang
dipergunakan. 7.2.2.3.1.8
Apron Floodlight Flood Light (Apron Light) harus dinyalakan pada malam hari atau atas permintaan operator pesawat/petugas bandar udara karena keperluan tertentu.
7.2.2.3.1.9
Obstruction And Wind Shock Lights Obstruction Light dan Wind Shock Light harus selalu menyala di malam hari.
7.2.2.3.2
Pengaturan Intensitas 7.2.2.3.2.1
Bila ada permintaan dari penerbang, Sistem Lampu
berikut
akan
dinyalakan
dengan
intensitas yang sesuai dengan kebutuhan saat pendaratan atau keberangkatan berdasarkan pertimbangan
visibility,
dengan
mengacu
ketentuan sebagai berikut : 7.2.2.3.2.2
High-Intensity approach, Runway edge, Runway centerline, and Touch down zone lighting systems :
Tabel 7.8 Intensity Setting
Edisi 1
Desember 2016
VII-9
AIRNAV
SOP ATS
INTENSITY SETTING
VISIBILITY CONDITION
KANTOR CABANG UTAMA JATSC
NIGHT
DAY
More than 3 Miles
1-3 Miles
Less than 1 mile (RVR 50)
Less than ½ Mile (RVR 26)
Acft Request
More than 2 mile
1-2 miles
Less than 1 mile (RVR 50)
1/VL
2/L
3/M-4/H
4/H
5/VH
3/M
4/H
5/VH
Note : Where RVR is provided, the runway edge lights intensity setting switch must not be left at setting 4or 5 when lights are off, since these settings will result in incorrect RVR reading. 7.2.2.3.2.3
Medium Intensity Runway Light
NIGHT
DAY
More than 2 Miles
1-2 Miles
Less than 1 Mile (RVR50)
1/VL
2/L
3/M
INTENSITY SETTING
VISIBILITY CONDITION
Tabel 7.9 Intensitas Runway Light
3/M
Intensitas Runway Light di atur sedemikian rupa sehingga tidak lebih rendah dari Approach Light. Dengan katalain intensitas Runway Light harus lebih tinggi dari intensitas Approach Light. 7.2.2.4
Alat Bantu Pemanduan Penerbangan (A-SMGCS) 7.2.2.4.1
Fungsi Advanced-Surface Movement Guidance and Control System (A-SMGCS) sebagai alat bantu dasar yang dapat digunakan
Edisi 1
Desember 2016
VII-10
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
untuk membantu pemandu lalu lintas udara melakukan tugastugas sebagai berikut : 7.2.2.4.1.1
Memantau pilot dan pengemudi kendaraan yang mendapat
ijin
dan
instruksi
di
dalam
manoeuvring area. 7.2.2.4.1.2
Memastikan bahwa landasan pacu aman dari pesawat udara lain atau kendaraan pada saat pesawat udara akan lepas landas ataupun akan mendarat.
7.2.2.4.1.3
Memberikan informasi pesawat udara dan kendaraan yang berada di manoeuvring area.
7.2.2.4.1.4
Mengidentifikasi posisi pesawat udara dan kendaraan yang berada di manoeuvring area. Perhatian
:
Target hanya mewakili posisi dari pesawat udara atau kendaraan berdasarkan transponder dan Squitter
yang
dipasang
pada
kendaraan.
Konfigurasi yang tepat dari badan pesawat udara dan kendaraan tersebut tidak diketahui oleh system (contoh: posisi hidung atau ekor pesawat udara). Oleh karena itu sistem tidak dapat memastikan
bahwa
pesawat
udara
atau
kendaraan telah benar-benar keluar dari landasan pacu atau telah parkir dengan benar. 7.2.2.4.2
Tampilan Jika tampilan dalam system hanya transponder, pemandu lalu lintas udara harus mencantumkan data pada target dengan cara:
Edisi 1
Desember 2016
VII-11
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.2.2.4.2.1
Menggunakan data dari menu FPL.
7.2.2.4.2.2
Menggunakan fungsi “CORR” pada menu Callsign.
Warna target mewakili tipe pergerakan dari target tersebut : KUNING
:
Pesawat udara yang akan mendarat.
HIJAU MUDA
:
Pesawat udara yang akan berangkat.
HIJAU TUA
:
Target
yang
belum
terkorelasi
dengan data. PUTIH
:
Kendaraan.
UNGU MUDA
:
Adanya transponder yang sama dengan transponder yang dimiliki oleh target.
UNGU TUA
:
Target yang kemungkinan akan menghilang karena identifikasi yang salah dari pembacaan radar (SSR & PSR).
MERAH
:
Pesawat
udara
dalam
keadaan
darurat (Squawk 7700, 7600 & 7500).
7.2.2.4.3
Safety Net System A-SMGCS memberikan alert dalam bentuk warna yaitu KUNING untuk WARNING dimana pemandu lalu lintas udara diharapkan memberikan perhatian untuk pesawat/kendaraan dan MERAH untuk ALERT dimana pemandu lalu lintas diharuskan melakukan sesuatu untuk menghindari hal-hal yang akan mengganggu keselamatan
Edisi 1
Desember 2016
VII-12
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
penerbangan. Berikut adalah category alert yang diberikan oleh system : 7.2.2.4.3.1
Mobil Incursion In Restricted Area Pergerakan
Pesawat/Kendaraan
di
dalam
restricted area akan memberikan ALARM. 7.2.2.4.3.2
Vehicle On Runway/Safety Strip Kendaraan yang memasuki safety strip dari landasan yang sedang aktif digunakan akan memberikan WARNING.
7.2.2.4.3.3
Aircraft Approaching An Inactive Runway Apabila pesawat menuju landasan yang sedang ditutup (inactive runway), maka system akan memberikan tanda peringatan: - Waktu tempuh pesawat ke threshold < 180 detik : WARNING. - Jarak tempuh pesawat ke threshold < 120 detik : ALARM.
7.2.2.4.3.4
Approaching or Arriving Aircraft And Another Target On The Same Runway - Pesawat udara yang akan mendarat berada di Final Approach Jika pesawat akan mendarat memiliki waktu tempuh kurang dari 30 detik ke threshold dan ada target yang berada di dalam safety strip maka system akan memberikan WARNING kecuali target yang berada di dalam safety strip adalah pesawat udara yang akan
Edisi 1
Desember 2016
VII-13
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
berangkat dan memiliki kecepatan lebih dari 50 kts. - Pesawat udara telah mendarat Jika pesawat udara telah mendarat dan terdapat target lain di dalam safety strip (contoh : Mower), kecepatan dari pesawat udara yang mendarat lebih dari 50 kts, maka system akan memberikan tanda ALARM kecuali kecepatan dari pesawat udara yang mendarat antara 10-50 kts, maka tanda peringatan berubah menjadi WARNING. 7.2.2.4.3.5
Multiple Line-Up : Target On Runway In Front Of A Departing Aircraft - Antara pesawat udara dan kendaraan Apabila pesawat udara akan line-up dan terdapat kendaraan didepan pesawat udara tersebut maka system akan memberikan alert berdasarkan kecepatan pesawat udara yang akan departure, - Kecepatan pesawat udara yang akan departure <30 kts : WARNING. - Kecepatan pesawat udara yang akan departure >= 30 kts : ALARM. - Antara pesawat udara yang akan departure Apabila pesawat udara akan line-up dan ada pesawat udara lain yang telah terlebih dahulu
Edisi 1
Desember 2016
VII-14
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
lepas landas, maka system akan memberikan alert berdasarkan kecepatan pesawat, - Kecepatan pesawat udara yang akan berangkat <30 kts : WARNING. - Kecepatan pesawat udara yang akan berangkat >= 30 kts : ALARM kecuali jika kecepatan pesawat udara sebelumnya >= 50 kts
maka system tidak memberikan
alert. 7.2.2.4.3.6
Taxiway Collisions Pesawat udara di dalam taxiway (tidak termasuk didalam landasan) yang memiliki kecepatan antara 4 kts – 40 kts akan diperhitungkan sebagai target
yang
berpotensi
memiliki
taxiway
collisions berdasarkan speed vector pesawat udara tersebut. - Bila diprediksi jarak minimum antar target 30 m ditempuh dalam waktu 20 detik maka tanda peringatan
yang
ditampilkan
adalah
WARNING. - Bila diprediksi jarak minimum antar pesawat udara 30 m akan ditempuh dalam waktu 20 detik maka tanda peringatan yang akan ditampilkan adalah ALARM. 7.2.2.5
Alat Bantu Informasi Windshear (LLWAS) 7.2.2.5.1
Low Level Windshear Alert System (LLWAS) berfungsi sebagai sumber informasi data adanya windshear di final area
Edisi 1
Desember 2016
VII-15
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
dan take off area Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta. 7.2.2.5.2
Tampilan monitor LLWAS memberikan tanda peringatan pada saat adanya windshear dalam bentuk ‘red blinking’ selama terjadinya windshear di area tersebut.
7.2.2.5.3
Monitor LLWAS memberikan tanda peringatan berupa bunyi alarm yang menginformasikan adanya windshear selama terjadinya windshear di area tersebut.
7.2.2.5.4
Apabila Monitor LLWAS memberikan tanda peringatan pada point 7.2.2.5.2 dan 7.2.2.5.3 maka Tower Supervisor segera memberikan informasi adanya windshear kepada Tower
Controller
untuk
dapat
disampaikan
kepada
penerbang yang sedang melakukan Instrument Approach. Tower Supervisor juga segera memberikan informasi tersebut kepada APP Supervisor dan atau langsung kepada Radar Controller di Sektor Arrival.
Edisi 1
Desember 2016
VII-16
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.3
Checklist, Position Log dan Laporan Harian 7.3.1
Checklist 7.3.1.1
TWR Controller Supervisor 7.3.1.1.1
Membaca Log Book shift dinas sebelumnya;
7.3.1.1.2
Mengikuti briefing dengan ATS Regional Coordinator;
7.3.1.1.3
Meneliti NOTAM yang terkait dengan operasi penerbangan yang masih berlaku;
7.3.1.1.4
Memeriksa kesiapan dan fungsi semua fasilitas/peralatan pendukung;
7.3.1.1.5
Melaporkan kepada unit terkait jika peralatan tidak berfungsi dengan baik;
7.3.1.1.6
Mengatur jadwal Pelaksana TWR Controller pada Position Log;
7.3.1.2
7.3.1.1.7
Memberikan briefing kepada TWR Controller On Duty;
7.3.1.1.8
Membuat dan menandatangani laporan harian.
TWR Controller 7.3.1.2.1
Melakukan Login pada system EJAATS sebelum melakukan tugas pemanduan;
7.3.1.2.2
Memeriksa fasilitas dan peralatan dan memastikan bahwa fasilitas peralatan berfungsi dengan baik;
7.3.1.2.3
Menerima informasi terkait dengan pemanduan lalu lintas penerbangan dari TWR Controller sebelumnya;
7.3.1.2.4
Melaporkan segala ketidaknormalan terkait operasional dan fasilitas
kepada
TWR
Controller
Supervisor
pada
kesempatan pertama.
Edisi 1
Desember 2016
VII-17
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.3.2
Position Log 7.3.2.1
Tower Supervisor berkewajiban membuat position log untuk masingmasing posisi kerja sebelum shift dimulai disesuaikan dengan personil yang bertugas pada posisi kerja yang menjadi tanggung jawabnya;
7.3.2.2
Tower Supervisor berkewajiban untuk membuat kesesuaian data yang tertera pada position log dengan personil yang bertugas pada CWP tertentu dan dibubuhi tanda tangan atau paraf serta initial name;
7.3.2.3
Controller berkewajiban menduduki posisi kerja sesuai dengan position log yang telah dibuat oleh Tower Supervisor, dan apabila terjadi pertukaran atau perubahan posisi kerja harus melaporkan kepada Tower Supervisor.
7.3.3
Laporan Harian 7.3.3.1
Tower Supervisor wajib mengisi laporan harian, yang berisi antara lain personel on duty pada shift tersebut, keadaan peralatan operasional seperti radio komunikasi, peralatan surveillance, ASMGCS, MMI, ATIS, LLWAS, AWOS, crash bell, dan fasilitas pendukung lainnya di Cabin Tower.
7.3.3.2
Tower Supervisor wajiib membaca dan memahami isi dari laporan harian dari shift sebelumnya, terkait kondisi operasional yang dimungkinkan akan berdampak pada shift berikutnya.
7.3.3.3
Tower Supervisor wajib menuliskan keadaan-keadaan yang tidak normal yang terjadi selama shift tersebut dan segera melaporkannya kepada ATS Operasional/Regional.
Edisi 1
Desember 2016
VII-18
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.4
Flight Progress Strip & Simbol 7.4.1
Flight Progress Strip 7.4.1.1
Setiap laporan yang dikirim oleh penerbang wajib dicatat secara lengkap sesuai dengan prosedur penulisan yang berlaku pada FPS yang telah tersedia dengan tujuan:
7.4.1.2
7.4.1.1.1
Membantu controller dalam mengingat pergerakan traffic.
7.4.1.1.2
Menganalisa pergerakan traffic untuk mengambil keputusan.
7.4.1.1.3
Untuk pendataan dan penagihan.
7.4.1.1.4
Membantu proses investigasi.
Untuk keberangkatan, FPS ditandai dengan symbol DEP di ujung kanan atas dan menggunakan strip holder warna hijau.
7.4.1.3
Untuk kedatangan, FPS ditandai dengan symbol ARR di ujung kanan atas dan menggunakan strip holder warna kuning.
7.4.1.4
Untuk penerbangan lokal menggunakan strip holder warna putih.
7.4.1.5
FPS harus digunakan sampai dengan pesawat udara ditransfer ke unit ATC lainnya (departure) atau sudah sampai di parking stand (arrival), kemudian disimpan di tempat yang telah disediakan.
7.4.2
Simbol
Edisi 1
Desember 2016
VII-19
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.4.2.1
Departure Pushback & Start Up Time Taxi Time
Runway In Use ETD
Callsign Squawk Number
Level
ATD
FPS Number
Type of Aircraft/ Wake Turbulance Category
7.4.2.2
DEP
QSY
POB
DATE
Point of Departure & Destination
Arrival
Callsign Squawk Number
Level
Blank
ATA
FPS Number
Type of Aircraft/ Wake Turbulance Category
7.4.2.3
RPT
Route of Flight
Runway In Use ETA
QSO
QSO
ARR
QSY
DATE
Point of Departure & Destination
Keterangan
Edisi 1
Desember 2016
VII-20
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5
ETD
:
Estimated Time of Departure
ETA
:
Estimated Time of Arrival
ATD
:
Actual Time Departure
ATA
:
Actual Time Arrival
DEP
:
Departure
ARR
:
Arrival
RPT
:
Requested Time of Pushback
POB
:
Person On Board
QSO
:
Time of First Contact (Q-Code)
QSY
:
Time of Last Contact (Q-Code)
Pelayanan di Aerodrome Control Unit 7.5.1
Prosedur Pelayanan dan Pemanduan di Aerodrome Control Tower 7.5.1.1
Penggunaan Landasan Model Pengoperasian Landasan (Mode of Operation) : 7.5.1.1.1
Pengoperasian secara campuran (Mixed Operation).
7.5.1.1.2
Model pemanduan untuk keberangkatan (Departure) yang utama bersifat Independent Departure Operation dimana tidak ada saling ketergantungan antar pergerakan di landasan yang berbeda.
7.5.1.1.3
Model pemanduan untuk kedatangan bersifat Independent Parallel Approach dimana tidak ada saling ketergantungan antar pergerakan di area pendekatan yang berbeda.
7.5.1.1.4
Bilamana model pemanduan utama tidak bisa dilaksanakan, maka strategi pemanduan lainnya akan ditetapkan melalui koordinasi antara APP Supervisor dan Tower Supervisor.
7.5.1.2
Konsep Keseimbangan penggunaan 2 Landasan
Edisi 1
Desember 2016
VII-21
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.1.2.1
Jumlah antrian pesawat udara yang akan berangkat dan mendarat di kedua landasan diupayakan sama.
7.5.1.2.2
Dalam hal terjadi antrian (mengacu pada butir 7.5.4.2.6) di holding point runway 07L/25R, maka keberangkatan pesawat udara yang berada di Apron D dialihkan menuju runway 07R/25L.
7.5.1.2.3
Konsep ini dilaksanakan atas dasar koordinasi antara Tower Supervisor dan APP Supervisor.
7.5.1.3
Penentuan Landasan dan Perubahan Landasan 7.5.1.3.1
Penggunaan landasan harus sesuai dengan kondisi angin (wind direction dan wind speed).
7.5.1.3.2
Apabila terjadi perubahan kondisi angin sehingga landasan yang digunakan tidak sesuai, maka Tower Supervisor wajib mengubah Landasan.
7.5.1.3.3
Perubahan Landasan bisa disebabkan : 7.5.1.3.3.1
Tail wind lebih dari 10 Kts.
7.5.1.3.3.2
Ada turbulance/wind shear di final area.
7.5.1.3.3.3
Kondisi cuaca buruk di final area.
7.5.1.3.3.4
Kondisi lain yang mempengaruhi keselamatan penerbangan.
7.5.1.3.4
Proses perubahan landasan wajib dikoordinasikan dengan unit Jakarta Approach Control disesuaikan dengan kondisi traffic, dengan ketentuan sebagai berikut : 7.5.1.3.4.1
Tower Supervisor : Segera berkoordinasi dengan APP Supervisor untuk menentukan ‘the last arriving and departing traffic’ dan segera menginformasikan kepada Tower Controller dan
Edisi 1
Desember 2016
VII-22
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Ground Controller serta arahan terkait kondisi tersebut. 7.5.1.3.4.2
Tower Controller : Mengikuti arahan Tower Supervisor.
7.5.1.3.4.3
Assistant Tower Controller harus membantu Ground Controller untuk merubah data di system dan di Flight Progress Strip ketika terjadi perubahan landasan.
7.5.1.3.5
Segera setelah ada kesepakatan perubahan landasan, Tower Supervisor
wajib
memberitahu
ATS
Operational
Coordinator. 7.5.1.3.6
Tower Supervisor wajib memperbaharui isi Automatic Terminal Information Services (ATIS), status visual aids melalui Man Machine Interface (MMI) dan A-SMGCS disesuaikan dengan kondisi traffic serta hal-hal lain yang terkait dengan perubahan landasan.
7.5.1.4
Pemanduan Dalam Kondisi Tidak Normal Kondisi tidak normal bisa disebabkan oleh : 7.5.1.4.1
Kegagalan fungsi ATS System seluruhnya (Total ATS System/Radar failure). 7.5.1.4.1.1
Dalam kondisi ini, diterapkan separasi untuk satu landasan (single landasan separation).
7.5.1.4.1.2
Penggunaan
landasan
menggunakan
mode
segregated. 7.5.1.4.1.3
Pesawat udara yang akan berangkat harus mendapatkan release (take-off clearance) apabila
Edisi 1
Desember 2016
VII-23
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
pesawat udara yang datang dipastikan dapat mendarat. 7.5.1.4.2
Target tidak teridentifikasi radar setelah airborne. Tower Controller harus segera memberitahukan unit Jakarta APP yang meliputi informasi :
7.5.2
7.5.1.4.2.1
Call sign.
7.5.1.4.2.2
Destinasi.
7.5.1.4.2.3
Assigned level.
7.5.1.4.2.4
Manuver.
Separasi Pesawat Udara 7.5.2.1
Antar pesawat udara yang berangkat pada landasan yang sama : 7.5.2.1.1
Wake Turbulence Separation (dalam satuan menit). Tabel 7.10 Wake Turbulence Separation
WAKE TURBULANCE CATEGORY
PESAWAT UDARA DI DEPAN (PRECEEDING)
J H M L
PESAWAT UDARA DI BELAKANG (SUCCEEDING/ FOLLOWING) J H M L 1 2 4 4 1
2
2
1
2 1
Keterangan : J
: Super
H
: Heavy
M
: Medium
L
: Light
Edisi 1
Desember 2016
VII-24
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.2.1.2
Untuk pesawat udara dengan SID yang sama separasinya adalah 2 menit atau sesuai dengan tabel diatas, pilih mana yang lebih besar.
7.5.2.1.3
Untuk pesawat udara yang berangkat tidak dari awal landasan maka separasi yang digunakan ditambah 1 menit dari waktu pada tabel di atas.
7.5.2.2
Antara pesawat udara yang berangkat dan mendarat pada landasan yang sama: Pesawat udara yang akan berangkat dapat diijinkan masuk landasan saat pesawat udara yang akan mendarat berjarak minimal 6 NM dari Threshold RWY dengan ketentuan: 7.5.2.2.1
Apabila dianggap perlu, pesawat udara di Final diberi informasi traffic tentang pesawat udara yang berangkat.
7.5.2.2.2
Pada kondisi cuaca buruk (visibility berkurang, landasan basah, dan lain-lain) separasi ditambah minimal 1 NM.
7.5.2.2.3
Apabila
dianggap
perlu,
controller
dapat
meminta
penambahan separasi dari separasi yang sudah ditentukan.
7.5.3
Runway Incursion 7.5.3.1
Runway Incursion adalah setiap kejadian di bandara, di sekitar landasan yang melibatkan pesawat udara, kendaraan, orang, atau obyek di darat yang menimbulkan terjadinya bahaya tabrakan atau mengakibatkan tidak adanya separasi yang dibutuhkan pesawat udara yang sedang take-off, akan take-off, landing atau akan landing.
7.5.3.2
Untuk menghindari terjadinya Runway Incursion, controller harus melakukan hal-hal sebagai berikut : 7.5.3.2.1
Menginstruksikan pesawat udara yang akan mendarat untuk go around.
Edisi 1
Desember 2016
VII-25
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.3.2.2
Menginstruksikan pesawat udara yang berangkat untuk canceled take-off.
7.5.3.2.3
Menginformasikan posisi obstacle yang menyebabkan terjadinya Runway Incursion
7.5.4
Prosedur Keberangkatan (Departing Aircraft) 7.5.4.1
ATC Clearance 7.5.4.1.1
Waktu pemberian ATC Clearance 7.5.4.1.1.1
ATC Clearance dapat diberikan atas permintaan pilot yang contact Clearance Delivery (CD) paling cepat 30 (tiga puluh) menit sebelum EOBT.
7.5.4.1.1.2
Apabila pilot meminta ATC Clearance di luar ketentuan di atas, maka Clearance Delivery harus berkoordinasi dengan Briefing Office untuk menanyakan kepastian EOBT flight plan atau delay/advance schedule pesawat udara tersebut.
7.5.4.1.1.3
Selama belum ada kejelasan mengenai flight plan dan CD belum mempunyai strip pesawat udara tersebut, ATC Clearance tidak dapat diberikan.
7.5.4.1.1.4
CD harus menginformasikan kepada penerbang bahwa slotnya akan segera berakhir apabila pesawat melakukan first contact melebihi waktu EOBT. Phraseology :“[Call Sign] Your slot will be expired in [ minutes].”
7.5.4.1.1.5
ATC Clearance tidak dapat diberikan kepada pesawat udara yang slotnya habis, yaitu 30 menit (bagi penerbangan lebih dari 3 jam) dan 15 menit
Edisi 1
Desember 2016
VII-26
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
(bagi penerbangan yang kurang dari 3 jam) setelah EOBT. 7.5.4.1.2
Format ATC Clearance 7.5.4.1.2.1
Format ATC Clearance adalah sebagai berikut : - Aircraft Call Sign. - Clearance Limit; Nama bandara, Nav. Aids, Nama kota tujuan sesuai report penerbang, atau Location Indicator tujuan. - Route of Flight. - Initial Flight Level; Untuk ke arah 000° - 179° diberi F290 sebagai initial level, sedangkan untuk ke arah 180° - 359° diberi F280 sebagai initial level. - Other necessary information; eg. : RIU, SID dan SSR Code.
7.5.4.1.2.2
Contoh ATC Clearance : - [Aircraft Call Sign], Cleared to Juanda via W-45 Initial FL290 RWY 25R SSR Code 1234 follow Indramayu 1D - [Aircraft Call Sign], Cleared to MDN via W12 Initial F280 RWY 25L SSR Code 4567 follow Dolta 1C - [Aircraft Call Sign],
Cleared to Riyadh
(Oscar Echo Romeo Kilo) via M766 initial F280 RWY 25R SSR Code 1357 follow Tulip 1D.
Edisi 1
Desember 2016
VII-27
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.1.2.3
Aturan dalam pengolahan data dan penyampaian Flight Level - Untuk F290 atau F280 dan Flight Level yang lebih rendah (≤F290/F280) bisa langsung diberikan dan ditulis sama di kolom Flight Level pada menu FDED. - Untuk Flight Level yang lebih tinggi dari F290 atau F280 (>F290/F280), maka harus diberi initial level F290 atau F280.
7.5.4.1.3
Amandement data penerbangan di Flight Display dan Flight Progress Strip 7.5.4.1.3.1
Di Flight Display - Clearance
Delivery
harus
menuliskan
requested Flight Level di kolom RFL. - Clearance Delivery harus menuliskan initial Flight Level di kolom CFL. - Clearance Delivery tidak boleh mengubah EOBT di kolom Schedule sebelum pesawat udara meminta ATC Clearance, karena akan berdampak perubahan slot time. 7.5.4.1.3.2
Di Flight Progress Strip - Clearance Delivery wajib menuliskan seluruh data penerbangan yang disampaikan oleh penerbang. - Data penerbangan tersebut seperti (first contact, POB, Registrasi, Intended Level, dan Parking Stand).
Edisi 1
Desember 2016
VII-28
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
- Clearance Delivery wajib menyerahkan flight progress strip departing aircraft kepada Ground Control dan arriving aircraft kepada Tower Controller/Assistant Tower Controller. 7.5.4.1.4
Readback terhadap ATC Clearance dan koreksi 7.5.4.1.4.1
Clearance Delivery harus memastikan bahwa readback
penerbang
sudah
sesuai
dengan
clearance yang diberikan. 7.5.4.1.4.2
Clearance Delivery harus segera mengoreksi readback
yang
salah
dengan
mengatakan
"Negative" dengan diikuti versi yang benar. 7.5.4.1.5
Flight Plan tidak tersedia 7.5.4.1.5.1
Clearance Delivery hanya berkoordinasi dengan unit BO untuk memastikan keberadaan flight plan suatu penerbangan.
7.5.4.1.5.2
Clearance
Delivery
tidak
diperkenankan
membuat sendiri flight plan suatu penerbangan atau mengambil RPL suatu penerbangan dari system E-JAATS. 7.5.4.1.5.3
Clearance
Delivery
harus
segera
menginformasikan kepada penerbang apabila FPL penerbangannya sudah tidak valid lagi, berdasarkan informasi dari unit BO. 7.5.4.1.6
Strip tidak tersedia 7.5.4.1.6.1
Ketika Clearance Delivery tidak mendapati strip suatu penerbangan, maka pemberian ATC Clearance dapat ditunda sampai Clearance
Edisi 1
Desember 2016
VII-29
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Delivery telah mempunyai strip penerbangan tersebut dan siap untuk memberikan ATC Clearance. 7.5.4.1.6.2
Apabila Strip otomatis tidak dapat keluar (strip printer
rusak),
Clearance
Delivery
dapat
menggunakan strip berwarna hijau sebagai strip pengganti. 7.5.4.1.6.3
Clearance
Delivery harus
terlebih
dahulu
menuliskan informasi penerbangan yang ada di flight plan suatu penerbangan pada strip hijau sebelum memberikan ATC Clearance kepada penerbang. 7.5.4.1.7
Proses pemberian ATC Clearance telah selesai : Clearance Delivery menginstruksikan pilot untuk contact Ground Control dengan informasi frekuensi yang sedang digunakan.
7.5.4.1.8
Segala kondisi lain dan pemecahannya yang tidak tercantum di atas, dapat ditanyakan kepada Tower Supervisor, contoh: Pre-Departure Clearance to Pudong, Aerodrome of Destination will be closed, etc.
7.5.4.2
Pushback dan Start-Up Approval 7.5.4.2.1
Pushback dan Start-Up Approval diberikan oleh Ground Control sesuai wilayah kewenangannya.
7.5.4.2.2
Ground Control wajib menginstruksikan kembali kepada pesawat udara untuk menyalakan transponder sebelum melakukan pushback. Phraselogy : “(Call Sign) Squawk Number ……, Pushback and Start-Up approved heading …..”.
Edisi 1
Desember 2016
VII-30
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.2.3
Ground Control harus memastikan bahwa transponder yang terdisplay sesuai dengan Flight Progress Strip (FPS) agar target terkorelasi dengan data dalam system. Apabila transponder
tidak
sesuai,
Ground
Control
harus
menginstruksikan penerbang untuk merubahnya. 7.5.4.2.4
Ground Control memberikan Pushback Approval sesuai dengan sequence yang telah ditulis oleh Clearance Delivery. Kurun waktu pemberian Pushback Approval adalah 15 menit sebelum EOBT sampai dengan 30 menit (bagi penerbangan lebih dari 3 jam) dan 15 menit (bagi penerbangan yang kurang dari 3 jam) setelah EOBT.
7.5.4.2.5
Apabila pesawat udara melebihi dari ketentuan di atas, maka Ground Control wajib menginstruksikan kepada penerbang untuk meminta slot time baru kepada unit Briefing Office.
7.5.4.2.6
Ground Control dapat menunda pemberian Pushback dan Start-Up Approval, apabila diperkirakan antrian pesawat udara di holding point akan menutup :
7.5.4.2.7
7.5.4.2.6.1
N3 untuk landasan 25R;
7.5.4.2.6.2
WC2 untuk landasan 07L;
7.5.4.2.6.3
SC3 untuk landasan 25L;
7.5.4.2.6.4
WC2 untuk landasan 07R.
Khusus untuk pergerakan pesawat udara yang akan berangkat dari Apron G, Ground Control 3 (GC3) memberikan Pushback and Start-Up Approval termasuk Facing dan Exit Gate melalui Unit AMC Terminal 3.
Edisi 1
Desember 2016
VII-31
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.2.8
Prosedur koordinasi antara Ground Control 3 (GC3) dan Unit AMC Terminal 3 terkait pelayanan Pushback dan Start-Up pesawat di Apron G adalah : 7.5.4.2.8.1
Ground Control 3 (GC3) - Memberitahu Unit AMC Terminal 3 tentang perkiraan
waktu
untuk
pelaksanaan
pergerakan pesawat udara, kendaraan, atau orang termasuk jalur atau rute yang harus dilalui dari dan ke Apron G; - Menyampaikan kepada pesawat udara untuk melakukan start engine idle zero thrust di lokasi yang telah diijinkan oleh Unit AMC; - Memberitahu Unit AMC Terminal 3 setiap hal yang dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran penerbangan di Apron G; - Memberitahu Unit AMC Terminal 3 untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan permintaan medical support (Ambulance Car, wheel chair), Aircraft Technical Problem, dll; 7.5.4.2.8.2
Unit AMC Terminal 3 - Memberitahu Ground Control 3 (GC3) sekurang-kurangnya
20
menit
sebelum
pelaksanaan : - Rencana pemanduan Unit AMC Terminal 3 terhadap pesawat udara yang tidak dilengkapi transponder, lampu navigasi dan radio komunikasi dari dan ke Apron G yang melalui movement area) dipandu
Edisi 1
Desember 2016
VII-32
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
menggunakan kendaraan Follow Me Car yang
dilengkapi
squitter
dan
radio
komunikasi; - Rencana pergerakan kendaraan atau orang yang dipandu oleh Unit AMC Terminal 3 melalui manoeuvring area; - Rencana
pesawat
udara
yang
akan
melakukan start engine idle zero thrust di Apron G; - Memberitahu Ground Control 3 (GC3) pada kesempatan pertama setiap hal yang dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran penerbangan di Apron G; - Memberitahukan kepada Ground Control 3 (GC3) apabila akan menutup dan membuka parking stand tertentu. 7.5.4.2.9
Pesawat udara di parking stand A31 s/d A42 tidak diperbolehkan melakukan Pushback apabila ada pesawat udara di parking stand K11 s/d K14 yang melakukan Pushback facing South pada waktu yang bersamaan. Hal ini berlaku sebaliknya.
7.5.4.2.10 Prosedur Pushback dan Start-Up di setiap parking stand mengacu pada Appendix ‘A’. 7.5.4.3
Pemanduan Pesawat Udara yang Sedang Taxi 7.5.4.3.1
Ground Control harus selalu mengamati secara visual pergerakan pesawat udara yang sedang taxi dan pergerakan kendaraan lainnya yang mungkin berdampak terhadap pergerakan pesawat udara;
Edisi 1
Desember 2016
VII-33
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.3.2
Ground Control dapat memanfaatkan peralatan surveillance untuk memastikan posisi dan pergerakan pesawat udara serta kendaraan lainnya;
7.5.4.3.3
Ground Control harus memberi prioritas taxi kepada pesawat yang keluar landasan (melalui Rapid Exit taxiway/RET) daripada pesawat yang ada di taxiway;
7.5.4.3.4
Ground Control memberikan taxi clearance sesuai dengan taxi routing procedures yang berlaku atau sesuai instruksi controller;
7.5.4.3.5
Ground Control memberikan taxi clearance yang terbebas dari pergerakan ground traffic lainnya serta senantiasa memberikan traffic information kepada pesawat udara yang dipandunya;
7.5.4.3.6
Ground Control harus membuat urutan taxi sebelum pesawat udara mencapai TCP TWR;
7.5.4.3.7
Ground Control harus mendistribusikan strip departure kepada TWR menjelang TCP sesuai urutan taxi;
7.5.4.3.8
Khusus untuk Ground Control 3 (GC3) dapat memanfaatkan peralatan
CCTV
sebagai
fasilitas
pendukung
untuk
memastikan posisi dan pergerakan pesawat serta kendaraan lainnya;
Edisi 1
Desember 2016
VII-34
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.3.9
Transfer of Control Poin (TCP) antara Ground Control dan TWR adalah sebagai berikut :
Tabel 7.11 Transfer of Control Poin (TCP) antara Ground Control dan TWR JENIS PERGERAKAN
NO
1
RWY
LOKASI TCP
25R
NC2
Pesawat sudah berada di NP1/NP2
25L
SC3
Pesawat sudah berada di SP2
07L
NC6
Pesawat sudah berada di NP2
07R
SC6
Pesawat sudah berada di SP2
Departure
25L/07R 2
KETERANGAN
Arrival 25R/07L
Ditransfer ke GC1 Exit Taxiway
Ditransfer ke GC2 Ditransfer ke GC3
7.5.4.3.10 Transfer of Control Point antara dua wilayah Ground Control 1 (GC1) dan Ground Control 2 (GC2) adalah sebagai berikut. Tabel 7.12 Transfer of Control Point antara GC1 dan GC2 JENIS PERGERAKAN
GC1 ke GC2
GC2 ke GC1
RWY TCP
Departure &
07
Arrival
25
TWY
TWY
WC1 SPW
Edisi 1
TCP
WC2 NPW
WC2
WC1
Desember 2016
VII-35
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.3.11 Penggunaan taxiway WC (Whiskey Charlie) adalah sebagai berikut : 7.5.4.3.11.1 RWY 25 in use - WC1 digunakan untuk pesawat udara yang taxi ke SELATAN. - WC2 digunakan untuk pesawat udara yang taxi ke UTARA. 7.5.4.3.11.2 RWY 07 in Use - WC1 digunakan untuk pesawat udara yang taxi ke UTARA. - WC2 digunakan untuk pesawat udara yang taxi ke SELATAN. 7.5.4.3.12 Pesawat udara ditransfer antar Ground Control di taxiway WC (Whiskey Charlie) dengan tambahan instruksi sebagai berikut : 7.5.4.3.12.1 Untuk yang menuju ke utara, “hold short of SPW”; 7.5.4.3.12.2 Untuk yang menuju ke selatan, “hold short of NPW”; 7.5.4.3.12.3 Ground
Control
menginstruksikan
penerima
akan
“continue taxi” setelah
established contact dengan pesawat udara yang ditransfer; 7.5.4.3.12.4 Contoh: Pesawat udara mendarat di landasan utara (25R) menuju Parking Stand di Terminal 1. Phraseology : “(Call sign) taxi via WC1 hold short of NPW (report when entering WC1)”.
Edisi 1
Desember 2016
VII-36
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.3.13 Transfer of Control Point antara dua wilayah Ground Control 2 (GC2) dan Ground Control 3 (GC3) adalah sebagai berikut. Tabel 7.13 Transfer of Control Point antara GC2 dan GC3 JENIS PERGERAKAN
DIRECTION
LOKASI TCP
Pesawat berada di NP1 & NP2 ditransfer sebelum NC4
Arah ke Barat Departure & Arrival
KETERANGAN
NC4 Pesawat berada di Arah ke Timur
NP1 & NP2 ditransfer setelah NC4
7.5.4.3.14 Transfer of Responsibility untuk pesawat udara antara Ground Control 3 (GC3) dan Unit AMC Terminal 3 adalah sebagai berikut : Tabel 7.14 Transfer of Responsibility untuk pesawat udara antara GC3 dan AMC Terminal 3 TCP NCM
TAXI IN Intermediate Holding Position NCM
NC2
Intermediate Holding Position NC2
NCX
Intermediate Holding Position NCX
TAXI OUT
Intermediate Holding Position NP1
7.5.4.3.15 Pesawat udara yang sedang Pushback di parking stand A11 s/d A23 tidak diperbolehkan taxi menuju taxiway SCX apabila ada pesawat udara yang sedang Pushback facing
Edisi 1
Desember 2016
VII-37
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
South di parking stand K11 s/d K14 sampai pesawat udara di K11 s/d K14 taxi terlebih dahulu. 7.5.4.3.16 Prosedur Aerodrome Ground Movement untuk take off dan landing runway 07R, 07L, 25L dan 25R mengacu pada Appendix ‘B’. 7.5.4.4
Departure Manoeuvres 7.5.4.4.1
Departure Manoeuvres harus mengikuti SID kecuali pilot melaporkan adanya cuaca buruk di take off area dan SID tidak dapat dilakukan.
7.5.4.4.2
Dalam hal cuaca buruk di take off area dan pilot tidak dapat mengikuti manuver SID, maka tindakan yang dilakukan Tower Controller harus sesuai dengan 7.5.11.4.
7.5.4.5
Instruksi / Ijin Untuk Memasuki Landasan
7.5.4.5.1
Tower
Controller
dapat
memanfaatkan
peralatan
surveillance untuk memastikan posisi dan pergerakan pesawat udara serta kendaraan lainnya; 7.5.4.5.2
Tower Controller dapat mengijinkan pesawat udara untuk memasuki landasan sesuai dengan ketentuan pada 7.5.2.1 dan 7.5.2.2.
7.5.4.5.3
Tower Controller dapat mengijinkan pesawat udara untuk take off dari suatu intersection landasan berdasarkan permintaan penerbang dan pertimbangan kondisi traffic saat itu.
7.5.4.5.4
Tower Controller dapat menginstruksikan pesawat udara untuk take off dari suatu intersection landasan dengan tujuan percepatan
dan
Edisi 1
menghindari
penundaan
atau
untuk
Desember 2016
VII-38
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
mengoptimalkan penggunaan landasan sepanjang penerbang menyetujui dengan tetap mengaplikasikan ketentuan tentang separasi.
7.5.4.6
Pemberian Take Off Clearance 7.5.4.6.1
Tower Controller dapat memberikan Take Off Clearance berdasarkan Reasonable Assurance bahwa saat pesawat udara mulai bergerak (commences take off roll), sudah terjadi RSM (Runway Separation Minima).
7.5.4.6.2
RSM yand dimaksud adalah : 7.5.4.6.2.1
Pesawat yang Take Off di depannya sudah melewati ujung Landasan,
7.5.4.6.2.2
Pesawat yang Take Off di depannya sudah berbelok,
7.5.4.6.2.3
Pesawat udara yang mendarat di depannya sudah keluar Landasan.
7.5.4.6.3
Reduced Runway Separation Minima dalam pemberian take off clearance dimungkinkan dengan syarat pesawat udara yang berangkat sebelumnya (pertama) telah airborne dan melewati jarak 2400 meter dari posisi pesawat udara yang berangkat sesudahnya (kedua).
7.5.4.6.4
Penerapan prosedur Reduced Runway Separation Minima di atas hanya dapat dilakukan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Edisi 1
Desember 2016
VII-39
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.4.6.4.1
Dilakukan pada pagi sampai sore hari (daylight) mulai 30 menit setelah matahari terbit sampai 30 menit sebelum matahari terbenam;
7.5.4.6.4.2
Separasi
wake
turbulence
minima
tetap
dipertahankan; 7.5.4.6.4.3
Visibility tidak boleh kurang dari 5 km dan tinggi dasar awan (ceiling) tidak boleh lebih rendah dari 1000 feet;
7.5.4.6.4.4
Tailwind tidak boleh melebihi 5 knots;
7.5.4.6.4.5
Separasi minima akan terus bertahan sampai pesawat kedua take off;
7.5.4.6.4.6
Penerbang pesawat udara kedua telah diberi informasi traffic ;
7.5.4.6.4.7
Landasan tidak dalam kondisi basah yang dapat mempengaruhi pengereman (braking action).
7.5.4.6.5
Dalam menerapkan prosedur di atas (butir 1,2,3 dan 4), Tower
Controller
harus
mempertimbangkan
wake
turbulence, SID dan titik awal keberangkatan pesawat udara yang terlibat (lihat 7.5.2.1.1) 7.5.5 Prosedur Kedatangan (Arriving Aircraft) 7.5.5.1
Tower Controller harus menginformasikan altimeter setting, arah angin dan kecepatannya serta landasan yang digunakan kepada pesawat udara sebelum memberikan landing clearance.
7.5.5.2
Untuk mempercepat manuver pesawat udara keluar dari landasan, Tower Controller dapat memberikan informasi exit taxiway sebelum memberikan landing clearance.
Edisi 1
Desember 2016
VII-40
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Contoh phraseology :“[Call Sign] after landing vacate via [exit taxiway] [runway] cleared to land.” 7.5.5.3
Apabila pesawat udara yang akan mendarat tidak dapat mengikuti instruksi keluar pada Rapid Exit Taxiway (RET) yang ditentukan, Tower Controller tetap harus menjaga separasi sesuai aturan yang berlaku.
7.5.5.4
Tower Controller dapat memberikan Landing Clearance berdasarkan Reasonable Assurance bahwa saat pesawat yang akan mendarat melewati Thresshold, sudah terjadi RSM (Runway Separation Minima).
7.5.5.5
RSM yand dimaksud adalah : 7.5.5.5.1
Pesawat yang Take Off di depannya sudah melewati ujung Landasan;
7.5.5.5.2
Pesawat yang Take Off di depannya sudah berbelok;
7.5.5.5.3
Pesawat udara yang mendarat di depannya sudah keluar Landasan.
7.5.5.6
Landing clearance disampaikan kepada penerbang pada posisi: 7.5.5.6.1
Penerbang melaporkan establish ILS di final approach course atau;
7.5.5.6.2
Penerbang melaporkan melihat landasan atau;
7.5.5.6.3
Penerbang melaporkan passing Outer Marker.
7.5.5.6.4
Dengan keyakinan bahwa landasan aman untuk pendaratan pesawat udara.
7.5.5.7
Tower Controller/Assistant Tower Controller harus menyerahkan Flight Progress Strip (FPS) arriving aircraft kepada Ground Control (sesuai dengan wilayah kewenangannya).
Edisi 1
Desember 2016
VII-41
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.5.8
Ground Control wajib memberikan alokasi Parking Stand kepada pesawat udara yang telah mendarat sesuai dengan data yang tertera pada Pre-Landing System (PLS).
7.5.5.9
Ground Control memastikan pesawat udara untuk mematikan transponder apabila pesawat udara telah benar-benar berada di parking stand.
7.5.5.10 Penanganan Missed Approach dan Go Around 7.5.5.10.1 Instruksi Missed approach harus sesuai dengan prosedur Missed Approach yang terdapat di Instrument Approach Procedures untuk masing-masing landasan. 7.5.5.10.2 Untuk menghindari kejadian Runway Incursion (mengacu butir 7.5.3.1), Tower Controller harus menginstruksikan go around kepada pesawat sebelum mencapai 2 NM dari threshold landasan. 7.5.5.10.3 Tower Controller harus menjamin separasi pesawat yang go around dengan pesawat lainnya. 7.5.5.10.4 Assistant Tower Controller harus membantu memperpanjang waktu pada data pesawat udara yang missed approach atau go around (agar data tidak hilang). 7.5.5.10.5 Transfer Pesawat Udara yang Missed Approach atau Go Around : Pesawat udara yang mengalami missed approach atau go around ditransfer ke unit Jakarta APP dalam keadaan clear traffic, dengan ketentuan transfer dilakukan ke sektor sebagai berikut : 7.5.5.10.5.1 Sektor TW apabila missed approach terjadi di landasan utara (25R/07L).
Edisi 1
Desember 2016
VII-42
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.5.10.5.2 Sektor TS/TE apabila missed approach terjadi di landasan selatan (25L/07R). Catatan: Transfer ke TE dilakukan ketika sektor TS tidak beroperasi. 7.5.6 Reposisi Pesawat dan Pergerakan Orang & Kendaraan di Manoeuvring Area 7.5.6.1
Ketentuan kegiatan reposisi pesawat (towing) di Manoeuvring Area sebagai berikut : 7.5.6.1.1
Semua pesawat udara yang akan melakukan kegiatan towing wajib menghidupkan transponder dengan nomor kode 2000 dan lampu-lampu navigasinya serta mematikannya setelah kegiatan towing benar-benar selesai.
7.5.6.1.2
Tower Supervisor dan Ground Controller (GC1, GC2, atau GC3) berhak untuk tidak mengijinkan pesawat udara untuk melakukan towing bila pesawat udara tersebut tidak bisa menghidupkan transponder miliknya.
7.5.6.1.3
Pesawat udara yang di-towing wajib melakukan komunikasi dua arah dengan GC1 (121.75 MHz), GC2 (121.6/128.85 MHz), GC3 (128.95 MHz).
7.5.6.1.4
Sebagai tindakan alternatif (contingency) bila pesawat udara tidak bisa menghidupkan transponder, lampu navigasi, dan radio komunikasi, maka pesawat udara
tersebut harus
meminta bantuan kepada Unit AMC untuk memandunya dengan Follow Me Car yang dilengkapi dengan peralatan Squitter sehingga bisa dimonitor melalui fasilitas A-SMGCS. Untuk komunikasi dua arah unit AMC dan Ground Control dapat menggunakan Radio HT. 7.5.6.2
Setiap kendaraan yang beraktivitas di Manoeuvring Area (taxiway dan runway) wajib mempunyai peralatan Squitter dan mengaktifkannya.
Edisi 1
Desember 2016
VII-43
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.6.3
Prioritas di Daerah Pergerakan 7.5.6.3.1
Lalu Lintas di manoevring area (pergerakan orang, kendaraan, pekerjaan konstruksi, perawatan landasan, dll) harus selalu dihindarkan dari pesawat yang sedang bergerak (taxi, take-off/ landing).
7.5.6.3.2
Pedoman Ketentuan-Ketentuan di Sisi Udara selengkapnya dengan mengacu Keputusan Administrator Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta Nomor: Skep. ADSH .03/HK.30/III/2000, tentang Peraturan dan Prosedur Kegiatan di Bandar Udara Internasional Jakarta SoekarnoHatta, dan ATS Operational Coordination Agreement (OCA) for Landasan Incursion Prevention.
7.5.7 Prosedur Local/Training Flight 7.5.7.1
Local Flight (Penerbangan Lokal) adalah suatu penerbangan tidak berjadwal dengan tujuan khusus yang berangkat dan akan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
7.5.7.2
Pesawat udara yang akan melakukan penerbangan lokal untuk keperluan foto-flight, training flight, test flight, pesawat udara tersebut harus dilengkapi dengan radar transponder dan wajib mengisi flight plan.
7.5.7.3
Untuk alasan keselamatan penerbangan, Tower Supervisor berhak menunda/membatalkan
penerbangan
lokal
di
Bandar
Udara
Internasional Soekarno-Hatta. 7.5.7.4
Waktu pelaksanaan penerbangan lokal untuk keperluan Touch and Go di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta adalah pukul 17.0020.00 UTC atau disesuaikan dengan kondisi traffic.
Edisi 1
Desember 2016
VII-44
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.8 Prosedur Pergerakan Helikopter 7.5.8.1
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 369 Tahun 2013 tentang Pengoperasian Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma menyebutkan bahwa pengoperasian Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta digunakan untuk melayani semua kegiatan angkutan udara, kecuali untuk penerbangan VVIP dan General Aviation.
7.5.8.2
Berdasarkan Surat Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Nomor: OBSH/777/AU.202/IX/2015 tanggal 21 September 2015 perihal Larangan Take Off dan Landing untuk Pesawat Rotary Wing di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
7.5.8.3
Pergerakan helikopter dapat diijinkan apabila telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
7.5.9 Combined Sector 7.5.9.1
Data Informasi Sektor Tabel 7.15 Combined Sector Tower WORK STATION
WAKTU OPERASI (UTC)
KETERANGAN Frekuensi
Clearance Delivery (CD) 1
00:00 – 17:00, kemudian 22:30 – 00:00
Ground Movement Control
00:00 – 18:00, kemudian
(GMC)1
21:30 – 00:00
Edisi 1
Primary
: 125,15 MHz
Secondary
:-
Panggilan SOEKARNO HATTA CLEARANCE DELIVERY ONE Frekuensi Primary
: 121,75 MHz
Seconday
:-
Panggilan
Desember 2016
VII-45
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
SOEKARNO HATTA GROUND CONTROL ONE Frekuensi
Tower 1
H24
Primary
: 120,25 Mhz
Secondary
: 119,3 MHz
Panggilan SOEKARNO HATTA TOWER ONE Frekuensi
Clearance Delivery (CD) 2
Primary
: 121,95 Mhz
00:00 – 17:00,
Secondary
: 124,25 MHz
kemudian
Panggilan
22:30 – 00:00
SOEKARNO HATTA CLEARANCE DELIVERY TWO Frekuensi
Ground Movement Control (GMC2)
00:00 – 18:00, kemudian 21:30 – 00:00
Primary
: 121,6 MHz
Secondary
: 128,85 MHz
Panggilan SOEKARNO HATTA GROUND CONTROL TWO Frekuensi
Ground Movement Control (GMC3)
H24
Primary
: 128,95 MHz
Secondary
:-
Panggilan SOEKARNO HATTA GROUND CONTROL THREE Frekuensi
Tower 2
H24
Edisi 1
Primary
: 118,2 Mhz
Secondary
: 118,75 MHz
Desember 2016
VII-46
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Panggilan SOEKARNO HATTA TOWER TWO
7.5.9.2
Prosedur Pelaksanaan Combined Sector Dalam hal Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, penggabungan sektor (combined sector) dan jam operasional diberlakukan sebagai berikut : Tabel 7.16 Prosedur Pelaksanaan Combined Sector Tower WAKTU OPERASI (UTC)
WORK STATION
KETERANGAN
Frekuensi : 125,15 MHz
Clearance Delivery (CD) 1
00:00 – 17:00, kemudian 22:30 – 00:00
Ground Movement Control
00:00 – 18:00, kemudian
(GMC)1
21:30 – 00:00
Panggilan : SOEKARNO HATTA CLEARANCE DELIVERY ONE Pukul 17:00 s.d 22:30 CD1 bergabung ke GMC1 Frekuensi : 121,75 MHz, Panggilan : SOEKARNO HATTA GROUND CONTROL ONE Pukul 18:00 sampai 21:30 CD1 dan GMC1 bergabung ke TWR1 Frekuensi : 121,95 Mhz
Clearance Delivery (CD) 2
00:00 – 17:00, kemudian 22:30 – 00:00
Edisi 1
Panggilan : SOEKARNO HATTA CLEARANCE DELIVERY TWO Pukul 17:00 sampai 22:30 CD2 bergabung ke GMC 2
Desember 2016
VII-47
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Frekuensi : 121,6 MHz
Ground Movement Control (GMC2)
00:00 – 18:00, kemudian 21:30 – 00:00
Panggilan : SOEKARNO HATTA GROUND CONTROL TWO Pukul 18:00 sampai 21:30 CD2 dan GMC2 bergabung ke TWR2
Catatan : Pukul 22:00 UTC semua Work Station sudah aktif/ dibuka kembali. 7.5.10 Penanganan VIP 7.5.10.1
Yang dimaksud dengan Penerbangan VIP adalah suatu penerbangan yang di dalam flight plan mencantumkan keterangan adanya VIP (Kepala Negara/Kepala Pemerintahan).
7.5.10.2
Apabila diketahui terdapat penerbangan VIP atau ada berita/pesan yang akan disampaikan oleh VIP, maka Controller segera memberitahu TWR Supervisor atau ATS Regional/Operation Coordinator untuk ditindak lanjuti.
7.5.10.3
Penerbangan Presiden Republik Indonesia menggunakan nomor penerbangan IDAF01 (INDONESIA AIRFORCE ONE) dengan kode transponder A4501 dan untuk Wakil Presiden menggunakan IDAF02 (INDONESIA AIRFORCE TWO) dengan kode transponder A4502.
7.5.10.4
Bilamana diketahui terdapat penerbangan VIP, petugas Pemandu Lalu Lintas Penerbangan pada Unit TWR-GC wajib : 7.5.10.4.1 Memberitahu Tower Supervisor untuk diteruskan ke ATS Regional/Operational Coordinator. 7.5.10.4.2 Memberikan prioritas utama kepada penerbangan tersebut, kecuali pada saat yang bersamaan ada pesawat udara lain yang mengalami keadaan darurat/emergency.
Edisi 1
Desember 2016
VII-48
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.10.5 Bilamana ada berita/pesan yang akan disampaikan oleh VIP, Controller segera memberitahu Tower Supervisor atau ATS Regional/Operation Coordinator untuk ditindak lanjuti. 7.5.11 Prosedur Operasi Cuaca di Bawah Minima 7.5.11.1 Kondisi Cuaca 7.5.11.1.1 Apabila terdapat indikasi adanya wind shear yang muncul di Display LLWAS (Low Level Wind Shear Alert System), maka Tower Supervisor memberitahukan ke Tower Controller bahwa ada wind shear yang kemudian informasi tersebut diteruskan kepada penerbang. 7.5.11.1.2 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada laporan cuaca yang disampaikan oleh Unit Meteorologi dengan pengamatan Controller atau laporan penerbang, maka kondisi cuaca yang terdapat saat itu harus disampaikan kepada penerbang, Unit Meteorologi dan Unit terkait, dengan kalimat yang diawali kata-kata “TOWER OBSERVES” atau “PILOT OBSERVES”.
Contoh : “TOWER OBSERVES RAIN OVER THE FIELD VISIBILITY REDUCE TO ONE KILOMETER.” 7.5.11.2 Aerodrome Visibility Minima Aerodrome Visibility Minima Bandara Soekarno Hatta adalah : 7.5.11.2.1 Untuk pesawat yang berangkat 500 meter. 7.5.11.2.2 Untuk pesawat yang mendarat adalah 800 meter untuk ILS Approach atau 1500 m untuk non precision approach. 7.5.11.3 Visibility Reference Point
Edisi 1
Desember 2016
VII-49
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Jarak dari Tower ke threshold/ujung landasan adalah sebagai berikut: 7.5.11.3.1 Threshold Rwy 25R : 1.21 NM (2.2 Km) 7.5.11.3.2 Threshold Rwy 25L : 0.84 NM (1.6 Km) 7.5.11.3.3 Threshold Rwy 07L : 1.36 NM (2.5 Km) 7.5.11.3.4 Threshold Rwy 07R : 1.37 NM (2.5 Km)
7.5.11.4 Cuaca Buruk di Jalur Keberangkatan 7.5.11.4.1 Apabila penggunaan Independent Parallel Departure masih dapat dilakukan, maka manuver diberikan berdasarkan radar vector atas persetujuan Jakarta APP. 7.5.11.4.2 Apabila penggunaan Independent Parallel Departure tidak dapat dilakukan, maka: 7.5.11.4.2.1 Memberikan take off clearance sesuai dengan aturan separasi satu landasan (dimungkinkan penggabungan Tower untuk sementara) 7.5.11.4.2.2 Memberlakukan prosedur segregated, yaitu satu landasan untuk Take off saja dan landasan lainnya untuk landing saja, atau 7.5.11.4.2.3 Memberlakukan prosedur semi mixed operation, yaitu satu landasan untuk take off and landing dan landasan lainnya untuk landing saja. 7.5.11.4.2.4 TWR1 dan TWR2 wajib berkoordinasi untuk keberangkatan
pesawat
udara
(Departure
Manoeuver) atas persetujuan Jakarta APP. 7.5.11.5 Penentuan strategi pemanduan diputuskan oleh Tower Supervisor dan dikoordinasikan dengan APP Supervisor.
Edisi 1
Desember 2016
VII-50
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.12 Kondisi Bandar Udara 7.5.12.1 Penerbang wajib diberikan informasi mengenai kondisi Bandara sebagai berikut : 7.5.12.1.1 Adanya pekerjaan konstruksi atau perawatan yang dekat pada landasan, landing area atau taxiway. 7.5.12.1.2 Adanya perubahan yang signifikan pada permukaan landasan, landing area atau taxiway yang dapat mengganggu penerbangan. 7.5.12.1.3 Genangan air atau permukaan yang licin pada landasan, landing area atau taxiway. 7.5.12.1.4 Rintangan (obstruction) pada atau disekitar landasan, landing area atau taxiway. 7.5.12.1.5 Kerusakan atau gangguan operasional dari sebagian lampu alat bantu pendaratan penerbangan. 7.5.12.1.6 Kondisi
penting
yang
mengganggu
keselamatam
penerbangan lainnya yang perlu disampaikan. 7.5.12.2 Controller tidak diperbolehkan menentukan dan memperkirakan suatu “braking action” pada penerbang. Controller hendaknya meneruskan informasi kepada penerbang mengenai adanya laporan “braking action” yang diterima dari penerbang lainnya dan waktu kejadian berlangsung. 7.5.12.3 Apabila Tower Supervisor mengetahui adanya kondisi di bandara yang mengganggu keselamatan penerbangan dan hal tersebut belum diketahui oleh pihak manajemen, maka hendaknya informasi tersebut disampaikan kepada manajemen.
Edisi 1
Desember 2016
VII-51
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7.5.13 Animal Activity 7.5.13.1 Bird Activity 7.5.13.1.1 Apabila Tower Controller melihat adanya burung yang terbang
di
sekitar
Bandara
dan
diketahui
dapat
membahayakan terhadap keselamatan penerbangan: 7.5.13.1.1.1 Menyampaikan
informasi
tersebut
secara
langsung kepada penerbang. 7.5.13.1.1.2 Melalui ATIS. 7.5.13.1.1.3 Melaporkan ke Unit PKP-PK. 7.5.13.1.2 Informasi adanya aktivitas burung dengan mengacu pada pengamatan controller atau laporan pilot dengan format berita sebagai berikut: 7.5.13.1.2.1 Ukuran burung atau besaran burung/kelompok burung, bila diketahui. 7.5.13.1.2.2 Lokasi. 7.5.13.1.2.3 Arah terbang burung. 7.5.13.1.2.4 Ketinggian bila diketahui.
PHRASEOLOGY : - “FLOCK OF (size, if known) BIRD / (species, if
known),(direction)
BOUND
OVER
(locator), LAST REPORT AT (altitude, determined from pilot report)/ALTITUDE UNKOWN.”
Edisi 1
Desember 2016
VII-52
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
- “FLOCK OF (size, if known) BIRDS / (species, if known), (number) O’CLOCK (number) MILES, (direction), BOUND, LAST REPORT AT (altitude, determined from pilot report) / ALTITUDE UNKOWN.” - “NOUMEROUS FLOCKs OF (size, if known) BIRDS / (species, if known), VICINITY OF (locator), (altitude information).” 7.5.13.2 Dog Activity Apabila menerima laporan adanya anjing atau gerombolan anjing di dalam movement area, maka Tower Supervisor segera berkoordinasi dengan Unit Teknik Landasan PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta. 7.5.14 Foreign Object Debris (FOD) 7.5.14.1 Tower/Ground Controller segera memberitahukan kepada Tower Supervisor apabila menerima laporan adanya FOD di Landasan, Taxiway atau daerah sekitarnya serta diketahui dapat membahayakan terhadap keselamatan penerbangan; 7.5.14.2 Tower Supervisor segera menginformasikan kepada : 7.5.14.2.1 Unit Teknik Landasan PT. Angkasa Pura II (Persero) Nomor Telphone (021) 5506332; 7.5.14.2.2 Unit PKP-PK : Utama (021) 5505362, Utara (021) 5505435 dan Selatan (021) 5505436; 7.5.14.2.3 ATS Operation Coordinator. 7.5.14.3 Apabila lokasi FOD berada di landasan maka Tower Supervisor wajib tidak memberikan izin pesawat udara untuk take off dan landing sampai
Edisi 1
Desember 2016
VII-53
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
adanya laporan dari unit terkait bahwasanya FOD tersebut telah diambil dan landasan dinyatakan ‘clear’; 7.5.14.4 Tower Supervisor segera berkoordinasi dengan APP Supervisor mengenai kondisi di atas untuk mengantisipasi penundaan-penundaan penerbangan yang terjadi.
Edisi 1
Desember 2016
VII-54
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
APPENDIX ‘A’ PROSEDUR PUSHBACK PESAWAT UDARA YANG BERADA DI SUB TERMINAL A, B, C, D, E, F, dan G SERTA ALL REMOTE Aircraft Stand
PushBack Procedures
Phraseology Used By Soekarno-Hatta Ground
SUB TERMINAL A A11, A12
Aircraft standing at parking stand A11, A12 after push back facing south must be pull out till behind parking stand A21 thence taxi exit SC3.
A13,A21,A22,A23 A31,A32,A33,A41 A42,A43,A51,A52 A53,A61,A62,A63
The aircraft (in idle thrust) shall be Pushback approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie three aircraft standstaxi lane as instructed by soekarno- hatta ground.
A71,A72,A73
The aircraft (in idle thrust) shall be Pushback approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie three or aircraft standstaxi lane as instructed by gate sierra charlie xray. soekarno-hatta ground.
REMOTE APRON A K11,K12,K13,K14
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie three aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno- hatta ground.
SUB TERMINAL B B11,B12,B13,B21 B22,B23,B31,B32 B33,B41,B42,B43
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie xray aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
B51,B52,B53,B61 B62,B63,B71,B72 B73
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie four aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
Edisi 1
Push back approved gate sierra charlie three
Desember 2016
VII-55
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
REMOTE APRON B R21,R22,R23,R24
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie four aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
SUB TERMINAL C C11,C13,C21
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie five or aircraft stands taxi lane as instructed gate sierracharlie four by soekarno-hatta ground.
C23,C31,C33,C41 C43,C51,C53,C61 C62,C63
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie five or aircraft stands taxi lane as instructed gate sierra papa whiskey by soekarno-hatta ground.
C71,C72
Aircraft standing at bay C71,C72,C73 after push back facing south must be pull out till behind parking stand bay C62 thence taxi exit sierra charlie five.
Push back approved face to gate sierra charlie five
Aircraft standing at bay C71,C72,C73 after push back facing north until behind parking stand bay C62 thence taxi exit sierra papa whiskey.
Push back approved face to gate sierra papa whiskey
REMOTE APRON C R25,R26,R27,R28 R31,R32,R33,R34 R35
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate sierra charlie five aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
SUB TERMINAL D D11,D21,D31,D41
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
Push back approved face to gate november charlie zulu or gate november papa whiskey
D42
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back tillbehind parking stand D51
Push back approved face to gate november charlie zulu
Edisi 1
Desember 2016
VII-56
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
D51
The aircraft (in idle thrust) shall be Pushed back till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
D61,D71
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie zulu aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground. The aircraft standing at perking stand D61, D71 after push back facing east till behind D51 thence taxi via gate NC5
Push back approved face to Gate november charlie zulu or november charlie five
Push back approved face to gate november charlie five
REMOTE APRON D R51,R52,R53,R54 R55,R56,R57A,R57 R57B
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie zulu aircraft stands taxi lane as instructed or november papa whiskey by soekarno-hatta ground.
R58A,R58,R59A R59,R59B
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie zulu aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground. The aircraft standing at parking stand R58, R58a after push back facing west till behind R51 thence taxi via gate NCZ.
Push back approved face to gate november charlie zulu (west)
SUB TERMINAL E E11,E21
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till behind parking stand D51.
Push back approved face to gate november charlie five
E31
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie five aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
Edisi 1
Desember 2016
VII-57
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
E41
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till behind parking stand E31.
Push back approved face to gate november charlie five
E42
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till behind parking stand E51.
Push back approved face to gate november charlie yankee
E51
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie aircraft stands taxi lane as instructed yankee by soekarno-hatta ground.
E61,E71
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till behind parking stand F21 thence taxi via gate NCY.
Push back approved face to gate november charlie yankee
SUB TERMINAL F F11,F21
To avoid jet blast on sub terminal E push back till behind parking stand F31.
Push back approved face to november charlie yankee
F11,F21
To avoid jet blast on sub terminal E push back till behind parking stand E71
Push back approved face to november charlie four
F31
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie four aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
F41
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back till behind parking stand F31.
Edisi 1
Push back approved face to gate november charlie four
Desember 2016
VII-58
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
F42,F51,F61,F71
The aircraft (in idle thrust) shall be Push back approved face to pushed back till its nose wheel is at the gate november charlie four aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
REMOTE APRON F R61 TO R76
Push back approved face to The aircraft (in idle thrust) shall be gate november charlie four pushed back till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane as instructed by soekarno-hatta ground.
R61 TO R76
Aircraft at R63,R64 after push back facing east till behind F31 thence taxi via gate NC4.
SUB TERMINAL 3
G11, G12
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing north till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
Push back approved face to gate november charlie four (east)
Pushback approved face to north
The aircraft may break away from here; SUB TERMINAL 3 G13, G14, G15, G16, G17, G18, G19, G21
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing west till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
Pushback approved face to west
REMOTE APRON G
R81, R82
The aircraft may break away from here;
SUB TERMINAL 3 G22, G23, G24, G25, G26, G27, G28, G29, G31, G32, G33, G34
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing west till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
REMOTE APRON G
The aircraft may break away from here;
R83, R84, R85, R86, R87
Edisi 1
Pushback approved face to west
Desember 2016
VII-59
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Alternative The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing east till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
Pushback approved face to east
The aircraft may break away from here; SUB TERMINAL 3 G35, G36, G37, G38, G39, G41, G42, G43, G44, G45, G46, G47, G48, G49, G51
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing east till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
REMOTE APRON G R88, R89, R91, R92, R93, R94, R95, R96, R97
The aircraft may break away from here;
Alternative The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing west till its nose wheel is at the aircraft stands taxi lane;
Pushback approved face to east
Pushback approved face to west
The aircraft may break away from here; SUB TERMINAL 3 G52, G53,G54, G55, G56, G57
The aircraft (in idle thrust) shall be pushed back facing west till its nose wheel is at the aircraft stands REMOTE APRON G taxi lane; R98, R99 The aircraft may break away from here;
Edisi 1
Pushback approved face to east
Desember 2016
VII-60
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
APPENDIX ‘B’ PROSEDUR AERODROME GROUND MOVEMENT (AGM) AERODROME GROUND MOVEMENT TAKE-OFF RWY 07R
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
SC3
ALPHA 2
SCX
BRAVO 3
SC4
BRAVO 4
SC5
CHARLIE 3
SPW
CHARLIE 4
NPW
DELTA 7
NCZ
DELTA 8
NC5
ECHO 7
AERODROME GROUND MOVEMENT SC3-SP2-S7 GATE SC3 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 SCX-SP2-S7 GATE SCX TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 SC4-SP2-S7 GATE SC4 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 SC5-SP2-S7 GATE SC5 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 SPW-WC2-SP2-S7 GATE SPW TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NPW-WC2-SP2-S7 GATE NPW TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NCZ-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NCZ TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NC5-NP2-WC2-SP2-S7
Edisi 1
Desember 2016
VII-61
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
NCY
ECHO 8
NC4
FOXTROT 4
NCM
GOLF 10
NC2
GOLF 11
NCX
GOLF 12
GATE NC5 TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NCY-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NCY TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NC4-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NC4 TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NCM-NP1-NC2-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NCM TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NC2 TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NC2-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NC2 TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7 NCX-NP2-WC2-SP2-S7 GATE NCX TURN LEFT NP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP2 TO JOIN S7
AERODROME GROUND MOVEMENT LANDING RWY 07R
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
S3
ALPHA 2
S2 ALPHA 3 S1 S3 S2
BRAVO 4
S1 S3 S2
BRAVO 5
AERODROME GROUND MOVEMENT S3 - SC3 - APRON A EXIT S3 DIRECT SC3 - APRON A S2 - SP2 - SC3 - APRON A EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC3 TO APRON A S1 - SP2 - SC3 - APRON A EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC3 TO APRON A S3 - SP2 - SCX - APRON B/A EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SCX TO APRON B/A S2 - SP2 - SCX - APRON B/A EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SCX TO APRON B/A S1 - SP2 - SCX - APRON B/A EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SCX TO APRON B/A S3 - SP2 - SC4 - APRON B EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC4 TO APRON B S2 - SP2 - SC4 - APRON B
Edisi 1
Desember 2016
VII-62
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S1 S3 S2
CHARLIE 5
S1 S3
S2
CHARLIE 6
S1
S3
S2
DELTA 10
S1
S3
S2
DELTA 11
S1 S3
ECHO 10
EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC4 TO APRON B S1 - SP2 - SC4 - APRON B EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC4 TO APRON B S3 - SP2 - SC5 - APRON C EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC5 TO APRON C S2 - SP2 - SC5 - APRON C EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC5 TO APRON C S1 - SP2 - SC5 - APRON C EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC5 TO APRON C S3 - SP2 - WC1 - SPW - APRON C EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT SPW TO APRON C S2 - SP2 - WC1 - SPW - APRON C EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT SPW TO APRON C S1 - SP2 - WC1 - SPW - APRON C EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT SPW TO APRON C
S3 - SP2 - WC1 - NPW - APRON D EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NPW TO APRON D S2 - SP2 - WC1 - NPW - APRON D EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NPW TO APRON D S1 - SP2 - WC1 - NPW - APRON D EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NPW TO APRON D S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NCZ - APRON D EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCZ TO APRON D S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NCZ - APRON D EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCZ TO APRON D S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NCZ - APRON D EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCZ TO APRON D S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NC5 - APRON E/D
Edisi 1
Desember 2016
VII-63
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S2
S1
S3
S2
S1
ECHO 11
EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NC5 - APRON E/D EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NC5 - APRON E/D EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NCY - APRON E/F EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NCY - APRON E/F EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NCY - APRON E/F EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F
Edisi 1
Desember 2016
VII-64
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NC4 - APRON F EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC4 TO APRON F S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NC4 - APRON F
S3
S2
FOXTROT 4
EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC4 TO APRON F S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NC4 - APRON F EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC4 TO APRON F S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NCM - APRON G EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G S2 - SP2 - WC1 - NP1 -NCM - APRON G
GOLF 10
EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G S1 - SP2 - WC1 - NP1 -NCM - APRON G EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NC2 - APRON G
S1
S3
S2
S1
S3
S2
EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NC2 - APRON G GOLF 11
EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NC2 - APRON G
S1
EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G S3 - SP2 - WC1 - NP1 - NCX - APRON G
S3
EXIT S3 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCX TO APRON G S2 - SP2 - WC1 - NP1 - NCX - APRON G
S2
S1
GOLF 12
EXIT S2 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCX TO APRON G S1 - SP2 - WC1 - NP1 - NCX - APRON G EXIT S1 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN RIGHT NP1 TURN RIGHT NCX TO APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-65
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
AERODROME GROUND MOVEMENT TAKE OFF RWY 07L
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
SC3
ALPHA 4
SCX
BRAVO 7
SC4
BRAVO 8
SC5
CHARLIE 7
SPW
CHARLIE 8
AERODROME GROUND MOVEMENT
SC3-SP2-WC1-NP2-N7 GATE SC3 TURN RIGHT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 SCX-SP2-WC1-NP2-N7 GATE SCX TURN RIGHT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 SC4-SP2-WC1-NP2-N7 GATE SC4 TURN RIGHT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 SC5-SP2-WC1-NP2-N7 GATE SC5 TURN RIGHT SP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 SPW-WC1-NP2-N7 GATE SPW TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7
NPW-WC1-NP2-N7 NPW
DELTA 3 GATE NPW TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7
NCZ
DELTA 4
NC5
ECHO 3
NCY
ECHO 4
NC4
FOXTROT 2
NCZ-NP2-N7 GATE NCZ TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 NC5-NP2-N7 GATE NC5 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 NCY-NP2-N7 GATE NCY TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 NC4-NP2-N7 GATE NC4 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7
Edisi 1
Desember 2016
VII-66
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
NCM-NP1-NC2-NP2-N7 NCM
GOLF 4
NC2
GOLF 5
GATE NCM TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NC2 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7 NC2-NP2-N7 GATE NC2 TURN LEFT NP2 TO JOIN N7
NCX
GOLF 6
NCX-NP2-N7 GATE NCX TURN LEFT NP2 TO JOIN N7
Edisi 1
Desember 2016
VII-67
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
AERODROME GROUND MOVEMENT LANDING RWY 07L
GATE
N3
N2
N1
N3
N2
N1
N3
N2
N1
N3
N2 N1
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
AERODROME GROUND MOVEMENT
N3 - NP2 - WC2 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N2 - NP2 - WC2 - SP1 - SC3 - APRON A ALPHA 3 EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N1 - NP1 - WC2 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N3 - NP2 - WC2 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N2 - NP2 - WC2 - SP1 - SCX - APRON B/A BRAVO 10 EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N1 - NP2 - WC2 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N3 - NP2 - WC2 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N2 - NP2 - WC2 - SP1 - SC4 - APRON B BRAVO 11 EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N1 - NP2 - WC2 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N3 - NP2 - WC2 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C CHARLIE 11 N2 - NP2 - WC2 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C N1 - NP2 - WC2 - SP1 - SC5 - APRON C
Edisi 1
Desember 2016
VII-68
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C
N3
N2
N3 - NP2 - WC2 - SPW - APRON C EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SPW TO APRON C N2 - NP2 - WC2 - SPW - APRON C CHARLIE 12 EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SPW TO APRON C N1- NP2 - WC2 - SPW - APRON C
N1
N3
N2
DELTA 4
N1 N3 N2
DELTA 5
N1 N3 N2
ECHO 4
N1 N3 N2 N1
ECHO 5
EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT SPW TO APRON C N3 - NP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT NPW TO APRON D N2 - NP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT NPW TO APRON D N1 - NP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT WC2 TURN LEFT NPW TO APRON D N3 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCZ TO APRON D N2 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCZ TO APRON D N1 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCZ TO APRON D N3 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC5 TO APRON E/D N2 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC5 TO APRON E/D N1 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC5 TO APRON E/D N3 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCY TO APRON E/F N2 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCY TO APRON E/F N1 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCY TO APRON E/F
Edisi 1
Desember 2016
VII-69
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
N3 N2 N1
N3 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TO APRON F N2 - NP2 - NC4 - APRON F FOXTROT 3 EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TO APRON F N1 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TO APRON F N3 - NP2 - NC4 - NP1 - NCM - APRON G
N3
N2
EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G N2 - NP2 - NC4 - NP1 - NCM - APRON G GOLF 4
EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G N1 - NP2- NC4 - NP1 - NCM - APRON G
N1
EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NCM TO APRON G N3 - NP2 - NC4 - NP1 - NC2 - APRON G
N3
EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G N2 - NP2 - NC4 - NP1 - NC2 - APRON G
N2
GOLF 5
N1
N2
EXIT N2 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G N1 - NP2 - NC4 - NP1 - NC2 - APRON G EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
GOLF 5D
N2 - NC2 - APRON G EXIT N2 JOIN NC2 TO APRON G N3 - NP2 - NC4 - NP1 - NCX - APRON G
N3 N2
GOLF 6
EXIT N3 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NC4 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NCX TO APRON G N2 - NC2 - NP1 - NCX - APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-70
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
N1
EXIT N2 JOIN NC2 TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NCX TO APRON G N1 - NP2 - NCX - APRON G EXIT N1 TURN RIGHT NP2 TURN LEFT NCX TO APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-71
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
SC3
ALPHA 1
SCX
SC4
SC5
SPW
NPW
NCZ
NC5
NCY
NC4
AERODROME GROUND MOVEMENT
SC3-SP2-S1 GATE SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1
SCX-SP1-SC3-SP2-S1 GATE SCX TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 SC4-SP1-SC3-SP2-S1 BRAVO 2 GATE SC4 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 SC5-SP1-SC3-SP2-S1 CHARLIE 1 GATE SC5 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 SPW-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 CHARLIE 2 GATE SPW TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NPW-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 DELTA 5 GATE NPW TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NCZ-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 DELTA 6 GATE NCZ TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NC5-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 ECHO 5 GATE NC5 TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NCY-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 ECHO 6 GATE NCY TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NC4-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 FOXTROT 3 GATE NC4 TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 AERODROME GROUND MOVEMENT TAKE-OFF RWY 25L BRAVO 1
Edisi 1
Desember 2016
VII-72
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
NCM-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 NCM
GOLF 7
NC2
GOLF 8
NCX
GOLF 9
GATE NCM TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NC2-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 GATE NC2 TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1 NCX-NP1-WC1-SP1-SC3-SP2-S1 GATE NCX TURN LEFT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN RIGHT SC3 TURN LEFT SP2 TO JOIN S1
Edisi 1
Desember 2016
VII-73
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
AERODROME GROUND MOVEMENT LANDING RWY 25L
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
S4 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT S4 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A S5 - SP1 - SC3 - APRON A
S4 S5 S6
ALPHA 1
S7
S4
S5 BRAVO 1 S6
S7 S4
BRAVO 2D
S5 S6
S7
AERODROME GROUND MOVEMENT
BRAVO 2
EXIT S5 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A S6 - WC2 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT SC3 TO APRON A S7 - SP2 - WC2 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A S4 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT S4 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A S5 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT S5 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A S6 - WC2 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A S7 - SP2 - WC2 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A S4 - SC4 - APRON B EXIT S4 ENTERING SC4 TO APRON B S5 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT S5 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B S6 - WC2 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B S7 - SP2 - WC2 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B
Edisi 1
Desember 2016
VII-74
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S4 - SP2 - SC5 - APRON C
S4
EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT SC5 TO APRON C S6
CHARLIE 1
S7
S5
CHARLIE 1D
CHARLIE 3
S5 - SP2 - WC2 - SPW - APRON C EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT SPW TO APRON C S7 - SP2 - WC2 - SPW - APRON C EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SPW TO APRON C
S7
S6
S7 - SP2 - WC2 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C S5 - SC5 - APRON C EXIT S5 ENTERING SC5 TO APRON C S4 - SP2 - WC2 - SPW - APRON C EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT SPW TO APRON C
S4
S5
S6 - WC2 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C
CHARLIE 3D
S6 - WC2 - SPW - APRON C EXIT S6 ENTER WC2 TURN RIGHT SPW TO APRON C S4 - SP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NPW TO APRON D
S4
S5
DELTA 6
S7 - SP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NPW TO APRON D
S7
S6
S5 - SP2 - WC2 - NPW - APRON D EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NPW TO APRON D
DELTA 6D
S6 - WC2 - NPW - APRON D EXIT S6 ENTER WC2 TURN RIGHT NPW TO APRON D
Edisi 1
Desember 2016
VII-75
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D
S4
S5
DELTA 7
S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D
S7
S6
DELTA 7D
ECHO 6
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D
S7
S6
S6 - WC2 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D
S4
S5
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D
ECHO 6D
S6 - WC2 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F
S4 ECHO 8 S5
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F
S7
S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NCY - APRON E/F
Edisi 1
Desember 2016
VII-76
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F S6
ECHO 8D
S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F
S4
S5
FOXTROT 4
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F
S7
S6
S6 - WC2 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F
S6 - WC2 - NP2 - NC4 - APRON F FOXTROT 4D EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F
S4
S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G
S5
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G
GOLF 7
S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G
S7
S6
GOLF 7D
S4
GOLF 8
S6 - WC2 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - APRON G EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-77
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
S5
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - APRON G EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
S7
S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NC2 - APRON G EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
S6
GOLF 8D
S4 - SP2 - WC2 - NP2 - NCX - APRON G EXIT S4 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NCX TO APRON G
S4
S5
GOLF 9
S5 - SP2 - WC2 - NP2 - NCX - APRON F EXIT S5 TURN LEFT SP2 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G S7 - SP2 - WC2 - NP2 - NCX - APRON G EXIT S7 TURN RIGHT SP2 TURN LEFT WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G
S7
S6
S6 - WC2 - NP2 - NC2 - APRON G EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
GOLF 9D
S6 - WC2 - NP2 - NCX - APRON G EXIT S6 JOIN WC2 TURN RIGHT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-78
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
AERODROME GROUND MOVEMENT TAKE-OFF RWY 25R
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
SC3
ALPHA 3
SCX
BRAVO 5
SC4
BRAVO 6
SC5
CHARLIE 5
SPW
CHARLIE 6
NPW
DELTA 1
NCZ
DELTA 2
NC5
ECHO 1
NCY
ECHO 2
NC4
FOXTROT 1
NCM
GOLF 1
NC2
GOLF 2
AERODROME GROUND MOVEMENT SC3-SP1- WC2-NP2-N1 GATE SC3 TURN RIGHT SP1 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 SCX-SP1-WC2-NP2-N1 GATE SCX TURN RIGHT SP1 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 SC4-SP1-WC2-NP2-N1 GATE SC4 TURN RIGHT SP1 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 SC5-SP1-WC2-NP2-N1 GATE SC5 TURN RIGHT SP1 TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 SPW-WC2-NP2-N1 GATE SPW TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NPW-WC2-NP2-N1 GATE NPW TURN RIGHT WC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NCZ-NP2-N1 GATE NCZ TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NC5-NP2-N1 GATE NC5 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NCY-NP2-N1 GATE NCY TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NC4-NP2-N1 GATE NC4 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NCM-NP1-NC4-NP2-N1 GATE NCM TURN LEFT NP1 TURN RIGHT NC4 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1 NC2-NP2-N1 GATE NC2 TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1
Edisi 1
Desember 2016
VII-79
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
NCX
GOLF 3
NCX-NP2-N1 GATE NCX TURN RIGHT NP2 TO JOIN N1
AERODROME GROUND MOVEMENT LANDING RWY 25R
GATE
AERODROME GROUND MOVEMENT NUMBER
N4
N5
ALPHA 2
N7
N6
ALPHA 2D
N4
N5
BRAVO 6
N7
N6
BRAVO 6D
N4 BRAVO 7 N5
AERODROME GROUND MOVEMENT
N4 - NP1 - WC1 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N5 - NP1 - WC1 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N7- NP2 - WC1 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N6 - WC1 - SP1 - SC3 - APRON A EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC3 TO APRON A N4 - NP1 - WC1 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N5 - NP1 - WC1 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N7- NP2 - WC1 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N6 - WC1 - SP1 - SCX - APRON B/A EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SCX TO APRON B/A N4 - NP1 - WC1 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N5 - NP1 - WC1 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B
Edisi 1
Desember 2016
VII-80
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
N7- NP2 - WC1 - SP1 - SC4 - APRON B N7
N6
BRAVO 7D
N4
N5
CHARLIE 7
N7
N6
CHARLIE 7D
N4
N5
CHARLIE 8
N7 N6
CHARLIE 8D
N4
N5
DELTA 2
N7 N6
DELTA 2D
EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N6 - WC1 - SP1 - SC4 - APRON B EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC4 TO APRON B N4 - NP1 - WC1 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C N5 - NP1 - WC1 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C N7- NP2 - WC1 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C N6 - WC1 - SP1 - SC5 - APRON C EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT SP1 TURN LEFT SC5 TO APRON C N4 - NP1 - WC1 - SPW - APRON C EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SPW TO APRON C N5 - NP1 - WC1 - SPW - APRON C EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT SPW TO APRON C N7- NP2 - WC1 - SPW - APRON C EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT SPW TO APRON C N6 - WC1 - SPW - APRON C EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT SPW TO APRON C N4 - NP1 - WC1 - NPW - APRON D EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT NPW TO APRON D N5 - NP1 - WC1 - NPW - APRON D EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT WC1 TURN LEFT NPW TO APRON D N7 - NP2 - WC1 - NPW - APRON D EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT WC1 TURN LEFT NPW TO APRON D N6 - WC1 - NPW - APRON D EXIT N6 ENTER WC1 TURN LEFT NPW TO APRON D
Edisi 1
Desember 2016
VII-81
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-82
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
N4 - NP1 - NCZ - APRON D EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCZ TO APRON D N5 - NP1 - NCZ - APRON D
N4 N5 DELTA 3 N6 N7 N4
N6
ECHO 1
N7 N5
ECHO 1D
N4
N5 ECHO 2 N6
N7 N5 N6 N7
FOXTROT 1
EXIT N5 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCZ TO APRON D N6 - NP2 -NCZ - APRON D EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D N7 - NP2 - NCZ - APRON D EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCZ TO APRON D N4 - NP1 - NC5- APRON E/D EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NC5 TO APRON E/D N6 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D N7 - NP2 - NC5 - APRON E/D EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC5 TO APRON E/D N5 - NC5 - APRON E/D EXIT N5 JOIN NC5 TO APRON E/D N4 - NP1 - NCY - APRON E/F EXIT N4 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCY TO APRON E/F N5 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N5 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F N6 - NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F N7- NP2 - NCY - APRON E/F EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCY TO APRON E/F N5 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT N5 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F N6 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F N7 - NP2 - NC4 - APRON F EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC4 TO APRON F
Edisi 1
Desember 2016
VII-83
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
N4
FOXTROT 1D
N4
N5 GOLF 1 N6
N7
N4
EXIT N5 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G N6 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G N7 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G N4 - NP2 - NC2 - APRON G
N5 - NP2 - NC2 - APRON G GOLF 2
N6
EXIT N5 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G N6 - NP2 - NC2- APRON G EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G N7 - NP2 - NC2 - APRON G
N7
EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G N4 - NP2 - NCX - APRON G
N4
EXIT N4 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G N5 - NP2 - NCX - APRON G
N5 GOLF 3
N7
EXIT N4 JOIN NC4 TO APRON F N4 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G EXIT N4 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TURN RIGHT NP1 TURN LEFT NCM TO APRON G N5 - NP2 - NC2 - NP1 - NCM - APRON G
EXIT N4 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NC2 TO APRON G
N5
N6
N4 - NC4 - APRON F
EXIT N5 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G N6 - NP2 - NCX - APRON G EXIT N6 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G N7 - NP2 - NCX - APRON G EXIT N7 TURN LEFT NP2 TURN RIGHT NCX TO APRON G
Edisi 1
Desember 2016
VII-84
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-85
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-86
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-87
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-88
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-89
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-90
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-91
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-92
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016
VII-93