January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN 6.1.
Struktur Peruntukan Lahan
P e t a
Gambar 6.1:
Penggunaan lahan Desa Marabau
135
January 1, 2015 6.2.
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Intensitas Pemanfaatan Lahan a. Rencana Penataan Kawasan Perumahan
Dalam Kawasan prioritas dalam hal ini di Dusun Hilir, kawasan permukiman diarahkan di sepanjang Jalan. Kawasan perumahan mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana. Tujuan penetapan peruntukan lahan perumahan adalah: 1. Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang telah ditentukan. 2. Mengakomodasi bermacam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat. 3. Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diingini masyarakat pada lingkunganlingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang. Arahan kepadatan penduduk di Kawasan Prioritas adalah < 50 – 150 jiwa/ha terkait dengan fungsi eksisting kelurahan yang didominasi oleh kawasan pertanian. Untuk dapat membentuk dan menjaga kawasan ini hingga 10 tahun mendatang maka pembangunan perumahan dan permukiman dibatasi dengan dengan penetapan KDB maksimal sebesar 25%.
Gambar 6.2 : Konsep Rencana Perumahan Sebagian besar masyarakat di Dusun Hilir memiliki mata pencarian sebagai petani, sehingga dengan memaksimalkan pengolahan lahan untuk pertanian bisa meningkatkan
136
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
perekonomian masyarakat secaara tidak langsung. Selain di manfaatkan untuk pertanian, lahan disekitar sawah bisa dimanfaatkan untuk perkebunan seperti untuk menanam pohon kelapa.
Gambar 6.3: Pohon kelapa disekitar sawah (dokumentasi pribadi)
Gambar 6.4: rencana Pola jalan dari jalan raya menuju ke ruang terbuka hijau
137
January 1, 2015 6.3.
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Recana Tata Bangunan Dan Lingkungan A. Rencana Kepadatan Penduduk (KDB)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Blok Peruntukan adalah rasio perbandingan luas lahan terbangun (land coverage) denganluas lahan keseluruhan blok peruntukan. Batasan KDB dinyatakandalam persen (%).
Perhitungan KDB berdasarkan pada luas wilayah terbangun yang diperkenankan adalah jumlah luas seluruh petak yang digunakan untuk kegiatan utama. Rencana pengaturan KDB ditujukan untuk mengatur proporsi antara daerah terbangun dengan non terbangun serta untuk mengatur intensitas kepadatan bangunan. Secara sistematis, KDB dapat dinyatakan dalam persamaan:
KDB = Luas Lantai Dasar X 100 % Luas Kapling
Selain memperhatikan kondisi alam tersebut, ketentuan pengaturan KDB bertujuan untuk: 1.
Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
2.
Menciptakan keserasian antara lingkungan baru dengan lingkungan lama yang sudah terbentuk.
3.
Menjaga keseimbangan antara bangkitan kendaraan yang ditimbulkan oleh bangunan
dengan rencana jaringan jalan dan pengoperasian sistem transportasi kota.
B. Rencana Garis Sempadan Bangunan (GSB) Secara umum GSB (Garis Sempadan Bangunan) adalah batas persil yang tidak boleh didirikan bangunan dan diukur dari dinding terluar bangunan terhadap batas tepi rencana jalan, batas rencana sungai, rencana saluran infrastruktur, batas jaringan listrik tegangan tinggi, batas tepi rel KA, garis sempadan mata air, garis, garis sempadan telekomunikasi.
138
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Pertimbangan Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Jarak Bebas Bangunan GSB minimum
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan
keselamatan,
risiko
kebakaran,
kesehatan,kenyamanan dan estetika. Mengingat kondisi sebagian kawasan perencanaan telah menjadi lahan terbangun, maka ketentuan garis sempadan bangunan untuk kawasan ini diupayakan agar jarak GSB dipertimbangkan terhadap bidang terluar dari bangunan yang saat ini telah berdiri, luas persil bangunan tersebut, kondisi (konstruksi) bangunan, status lahan dan perijinan bangunan tersebut,serta kesesuaian fungsi bangunan dengan, arahan rencana tata ruang. Berdasarkan hal tersebut maka GSB untuk kawasan prioritas ditetapkan sesuai dengan kaidah yang berlaku yaitu ½ rumija + 1 yaitu 3.5 m + 1 m = 4.5 m. Rencana Sempadan Bangunan di Dusun Hilir desa Marabau secara tidak langsung sudah terpenuhi, karena jarak rumah dari jalan cukup jauh. Walaupun ada beberapa rumah yang sudah permanen yang memiliki garis sempadan bangunan tidak sesuai dengan standar yang ada.
Gambar 6.5: salah satu rumah yang garis sempadan bangunannya sudah sesuai standar (dokumentasi Pribadi)
139
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Gambar 6.6 : jarak rumah yang ada di Dusun Hilir Di Dusun Hilir Desa Marabau koefisien dasar bangunan (KDB) tidak terlalu diperhatikan. Umumnya rumah yang ada di dusun ini memiliki pekarangan yang sangat luas dan jarak dari jalan raya lumayan jauh. Pada umumnya Koefisien dasar bangunan akn terpenuhi secara tidak langsung dan alamiah.
C.
Rencana Ketinggian Bangunan (KLB)
Yang dimaksud dengan Koefisien Luas Bangunan (KLB) adalah angka besaran jumlah luas lantai bangunan (berbagai tingkat lantai bila ada) dibagi luas kapling (petak lahan tempat bangunan tersebut) dalam angka rasio desimal. Secara sistematis, KLB dapat dinyatakan dalam persamaan : KLB = Total Luas Lantai – Bangunan X 100 % Luas Kapling
Perhitungan luas lantai dasar bangunan ditentukan sebagai berikut: 1.
Luas lantai dasar bangunan dihitung sampai batas terluar.
2.
Luas lantai ruangan beratap yang mempunyai dindingdinding lebih dari 1,2 meter di atas ruangan tersebut dihitung 100 %.
3.
Luas lantai bangunan yang bersifat terbuka atau mempunyai dinding tidak lebih dari 1,2
140
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
meter di atas lantai ruangan tersebut dihitung 50% selama tidak melebihi 10% dari luas denah yang diperhitungkan sesuai dengan KDB yang ditetapkan. 4.
Untuk Oversteak atap yang melebihi lebar 1,5 meter, luas mendatar kelebihannya dianggap sebagai luas lantai denah.
5.
Luas lantai ruangan dihitung 50% selama tidak melebihi 10% dari KDB yang ditetapkan, sedangkan luas lantai ruangan selebihnya dihitung 100%.
6.
Teras tidak beratap yang mempunyai tinggi dinding tidak lebih dari 1,2 diatas lantai teras tidak diperhitungkan. Tabel 6.1 : Klasifikasi Klb Blok Peruntukan
Ketentuan KLB adalah sebagai berikut: KLB sangat rendah untuk bangunan tidak bertingkat dan bertingkat maksimum 2 lantai. KLB rendah untuk bangunan bertingkat maksimum 4 lantai KLB sedang untuk bangunan bertingkat maksimum 8 lantai KLB tinggi untuk bangunan bertingkat maksimum 9 lantai KLB sangat tinggi untuk bangunan bertingkat minimum 20 lantai Pada dasarnya bangunan di dusun Hilir memiliki ketinggian bangunan sangat rendah, yaitu tidak bertingkat. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
141
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
gambar 6.7: rumah warga
6.4 System Sirkulasi Dan Jalur Penghubung System sirkulasi dan jalur penghubung di Dusun Hilir desa Marabau sudah tergolong lancar, hanya saja ada beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan. Jalan di Dusun Hilir ini ada yang sudah di beton tetapi banyak jalan yang masih berupa jalan yang di aspal kasar dan bahkan masih ada yang jalan tanah.
142
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Gambar 6.8
: salah satu jalan yang ada di dusun hilir
6.5 System Ruang Terbuka Dan Tata Hijau Di dusun hilir desa Marabau memiliki ruang terbuka hijau dan tata hijau yang sangat luas. Hampir setiap rumah warga di Dusun Hilir Desa Marabau memiliki taman atau pekarangan yang ditanami tanaman.
143
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Gambar 6.9
: Pekarangan Warga (dokumnetasi Pribadi)
Pada Dusun Hilir Desa Marabau tidak ada system khusus mengenai ruang terbuka dan tata hijau. Di Dusun Hilir ini merupakan salah satu paru-paru oksigen bagi kota pariaman karena memiliki banyak pepohonan.
144
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Gambar 6.10: Rencana Ruang terbuka hijau sebagai tempat untuk bersantai dan duduk-duduk
6.6 System Sarana Dan Prasarana Lingkungan System sarana dan prasarana lingkungan pada Dusun Hilir Desa Marabau tidak memiliki system yang khusus. Seperti sarana untuk kegiatan keagamaan. Dengan adanya mesjid di Dusun Hilir ini maka akan terbentuk sebuah system sarana dan prasarana lingkungan secara tidak langsung.
145
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
Gambar 6.11: Mesjid (dokumentasi Pribadi)
Gambar 6.12: Karang taruna (dokumentasi pribadi) Dalam mewadahi kreativitas masyarakat dibentuk karang taruna di Dusun Hilir. System dalam karang taruna ini di bentuk dari hasil musyawarah, sehingga tidak ada system khusus yang menjadi patokan.
146
January 1, 2015
DOKUMEN RTPLP DUSUN HILIR DESA MARABAU
6.7 Rencana Tapak Kawasan Prioritas Dari peta kawasan Dusun Hilir, Desa Marabau ini dapat dilihat bahwa tapak dari kawasan ini direncanakan untuk kawasan pertanian dan penghijauan. Hal ini di dasari dari kawasan ini memiliki banyak tanaman yang memberikan sumbangan oksigen yang besar terhadap kota pariaman.
Gambar 6.13 :Peta Pariaman
147