BAB VI HASIL RANCANGAN
Perancangan Museum Kambang Putih ini mengkreasikan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan pada sebuah konsep movement in history yang kemudian dimetaforakan dengan unsur-unsur karakter sejarah Tuban dalam menentukan jatidirinya dengan integrasi nilai-nilai Islam. Hasil-hasil perancangan secara detail dapat dijabarkan sebagai berikut: 6.1. Tapak dan Kawasan Konsep perancangan Museum Kambang Putih Tuban secara kawasan memunculkan karakter movement in history yaitu terlihat adanya peralihan /urutan yang secara kronologis dari setiap masa sejarah yang ada. Karakter tersebut diklasifikasikan dalam pembagian masa sejarah menjadi 3 bagian yaitu masa dahulu, masa kini dan masa akan datang sehingga memunculkan bentukbentuk abstrak (metafora) yang diambil dari penggabungan unsur bangunan, budaya, sosial dan agama. dengan mengambil nilai unik, penting, kronologis serta dimensi/objek yang bersifat dinamis.
Masa Kini
Masa Dahulu
MASA DATANG
Gambar 6.1. SitePlan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
192
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
MOVEMENT
MASA KINI MASA DATANG
Perwujudan Movement pada penataan masa bangunan sebagai nilai Kronologis/urutan sejarah (dahulu,kini dan mendatang).
Gambar 6.2. Perspektif Kawasan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
193
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
a. Sirkulasi Kawasan Sirkulasi kawasan direncanakan dengan dua pencapaian, yaitu melalui main entrance yang dapat dicapai melalui pedestrian sebagai sirkulasi pejalan kaki dan area parkir sebagai sirkulasi kendaraan yang lebih menekankan pada tema Majapahit dan kebaharian sebagai wujud peralihan sejarah.
TEMA MASA MAJAPAHIT Bentuk selasar yang menerapkan bentukan kuno dengan ornamentasi kebaharian merupakan perwujudan nilai lokalitas.
TEMA MASA BAHARI Tema kebaharian terasa dari bentukan gelombang dengan perpaduan adanya vegetasi pohon palm berkesan kebaharian Tuban. SIRKULASI ORANG SIRKULASI KENDARAAN
SIRKULASI KENDARAAN
SIRKULASI ORANG
ENTRANCE
SIRKULASI KENDARAAN
Gambar 6.3. Sirkulasi kawasan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
194
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
b. Zoning Kawasan Konsep pada zoning ini terdiri dari 2 konsep utama yaitu mengaplikasikan pergerakan masa sejarah/Kronologis dan nilai intangible metaphore berupa menyebarkan. Mengaplikasikan masa sejarah pada konsep zona : Masa Dahulu sebagai sejarah awal Tuban, dimana berawal dari Pesisir dan kerajaaan-kerajaaan jawa pada abad ke-14. Dan zona ini memiliki karakter Jawa Pesisir. Masa kini sebagai kenangan sejarah masa dahulu yang merupakan sebuah pertumbuhan dan perkembangan dari zaman dahulu. Masa mendatang sebagai harapan/cita-cita. ZONING KAWASAN Masa Dahulu Masa Kini Masa Dahulu
HIERARKI SEJARAH
Perbedaan level ketinggian merupakan penerapan adanya peralihan sejarah Tuban yang diawali dari kebaharian/pesisir menuju masa kini (masa pelestarian) hingga masa mendatang yang merupakan sebuah harapan. perwujudan adanya refleksi /mengenang ketiga masa sejarah.
Level lebih tinggi merupakan perwujudan masa harapan/ cita-cita.
Level lebih sedang merupakan perwujudan masa pelestarian.
Level ketinggian lebih rendah sebagai perwujudan masa mengenang sejarah Tuban berupa pesisir.
JEMBATAN
MASA DATANG
MASA KINI
MASA DAHULU
Gambar 6.4. Tampak kawasan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
195
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
c. Vegetasi Kawasan Tatanan vegetasi yang digunakan pada konsep ini adalah vegetasi pengarah, peneduh, penghias, pelindung, kenyamanan. Dimana vegetasi ini diterapkan dengan penataan
linier
sebagai perwujudan sejarah berupa
urutan/kronologis yang berdimensi sesuai dengan karakter fungsi masing masing serta nilai lokalitas dari pemilihan karakter pohon pesisir yang diterapkan yaitu pohon palm. Vegetasi PENGARAH
HIASAN
PENGARAH
PERDU
Gambar 6.5. Vegetasi Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
6.2 BANGUNAN UTAMA Pada perancangan Museum Kambang Putih Tuban ini memiliki fase atau pengelompokan masa sejarah dengan membagi menjadi 3 masa sejarah yaitu masa dahulu, masa kini dan masa akan datang. Masing-masing masa sejarah memiliki karakter khas yang menunjukkan ciri khas masa sejarah. Berikut ini penerapan masing-masing masa sejarah dijabarkan sebagai berikut:
FAUZI EL AZHARI 07660046
196
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
6.2.1 Galeri Masa Dahulu Pada masa dahulu menerapkan unsur-unsur bangunan yang diambil dari masa Majapahit, karakter pesisir serta hasil budaya masa dahulu diantaranya penerapan dengan bentukan batuan Majapahit yang berundak-undak, warna khas batik serta material masa dahulu seperti material dinding dari batu alam sebagai nilai lokalitas. Untuk penerapan karakter pesisir diantaranya dengan bentukanbentukan kolom menyerupai anjungan pelabuhan sebagai nilai kekokohan dan bentukan layar perahu sebagai nilai lokalitas setempat. GALERI MASA DAHULU
Perspektif
Bentukan sulur batik gedhog, gelombang laut sebagai nilai lokalitas . Bentuk SULUR BATIK TUBAN
Bentukan layar perahu sebagai ide kolom-kolom penyangga overhang sebagai nilai lokalitas . BENTUKAN LAYAR
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan . ANJUNGAN PELABUHAN
Bentukan Majapahit
Gambar 6.6. Galeri Masa Dahulu Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
197
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
A. ENTRANCE Pada entrance bangunan masa dahulu menerapkan unsur-unsur pembentuk fasad bangunan yang diambil dari ide bentukan masa kejayaan dan kekokohan Majapahit dengan penyusunan candi yang berundak-undak, material dinding dari batu alam sebagai nilai lokalitas serta karakter kolom ekspose yang diwujudkan dari ide bentukan anjungan pelabuhan.
ENTRANCE Anjungan Pelabuhan
Candi Majapahit
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan.
Bentukan Majapahit sebagai inspirasi sebuah nilai Kejayaan.
ENTRANCE BANGUNAN
Pintu entrance bangunan utama lebih rendah sebagai perwujudan hierarki masa sejarah dahulu yang sudah terpendam serta nilai mengenang.
SELASAR
Bentukan pesisir menyerupai kolomkolom anjungan yang diterapkan pada selasar sebagai nilai lokalitas.
Gambar 6.7. Entrance galeri Masa Dahulu Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
198
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
B. MATERIAL Pada masa dahulu menerapkan unsur-unsur bangunan yang diambil dari bentukan masa Majapahit, Karakter pesisir serta hasil budaya masa dahulu diantaranya penerapan dengan warna khas batik serta material masa dahulu seperti material dinding dari batu alam sebagai nilai lokalitas. Untuk penerapan karakter pesisir diantaranya dengan bentukan-bentukan kolom menyerupai anjungan dan bentukan layar perahu perwujudan kebaharian Tuban yang penting dalam sejarah.
MATERIAL
Perwujudan material masa lampau kejayaan Majapahit acuan bentukan/penataan berundak-undak (Percandian)
Batu alam
Perwujudan nilai lokalitas bentuk khas batik gedhog Tuban. Batik Gedhog Perwujudan nilai unik dari bentukan centhak serta sebagai nilai lokalitas setempat.
Bambu
Gambar 6.8. Material Galeri Masa Dahulu Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
C. SIRKULASI BANGUNAN Sirkulasi bangunan yang dinamis mengikuti kronologi/urutan sejarah. Pada galeri masa dahulu ini menampilkan tema kelautan dan masa kejayaan Majapahit.
FAUZI EL AZHARI 07660046
199
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
DENAH OUT
IN
Pintu Keluar OUT
TEMA MASA MAJAPAHIT
TICKETING R.Pengelola
REST AREA Pintu Darurat
Pintu Masuk
TEMA KEBAHARIAN IN
Gambar 6.9. Denah Galeri Masa Dahulu Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
200
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
D. INTERIOR BANGUNAN Interior pada galeri masa dahulu menerapkan bentukan khas Majapahit dengan bangunan pesisir. TEMA KEBAHARIAN INTERIOR
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan dan kejayaan masa pelabuhan Tuban .
Perwujudan material masa lampau kejayaan Majapahit acuan bentukan/penataan berundak-undak (Percandian) TEMA MASA MAJAPAHIT
Gambar 6.10. Interior Galeri Masa Dahulu Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
6.2.2 Galeri Masa Kini Pada masa kini merupakan masa dimana sebuah pelestarian dan pemeliharaan. Penerapan unsur-unsur bangunan yang diambil dari karakter batik gedhog khas Tuban serta dengan perpaduan unsur material bambu sebagai wujud nilai unik dari centak Tuban serta nilai lokalitas setempat. Warna diambil dari warna khas batik pesisir yang mencolok serta penggunanan motif sulur berupa tumbuh-tubuhan dan hewan sebagai jatidiri batik Tuban. FAUZI EL AZHARI 07660046
201
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
GALLERY MASA KINI Perspektif
Gambar 6.11. Bangunan Galeri masa kini Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
A. ENTRANCE Pada entrance menerapkan material bambu dengan perpaduan unsur batik khas Tuban sebagai nilai pelestarian dan lokalitas. CORAK DAN WARNA BATIK GEDHOG TUBAN
ENTRANCE
nilaisulur pelestarian dan kekinian IdeSebagai bentukan batik Gedhog dan warna cerah
merupakan perwujudan nilai pelestarian dan kekinian
BAMBU
Bentukan Centhak pada susunan bambu sebagai nilai unik dan lokalitas.
SULUR BATIK GEDOK
Ide bentukan sulur batik Gedhog merupakan perwujudan nilai unik dan lokalitas.
Gambar 6.12. Bangunan Galeri Masa kini Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
202
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
B. MATERIAL Penerapan material setempat berupa bambu merupakan perwujudan dari nilai unik bentukan centak khas Tuban sebagai ide/inspirasi sekaligus sebagai nilai sebuah pelestarian material lokal setempat.
MATERIAL
MATERIAL `BAMBU
Batik Gedhog Tuban
Bentukan Centhak pada susunan bambu sebagai nilai unik dan lokalitas.
BAMBU
Ide bentukan Centhak dan sulur batik Gedhog merupakan perwujudan nilai unik dan lokalitas.
OverHang Bentukan dari daun lontar sebagai nilai unik dan pelestarian serta lokalitas. mendatang).
Gambar 6.13. Material Galeri Masa Kini Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
203
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
C. INTERIOR BANGUNAN Interior pada galery masa Kini menerapkan bentukan khas batik gedog khas tuban dengan penggunaan material serta warna batik yang khas yang dipadukan dengan unsur bambu. INTERIOR
Motiif BATIK GEDOG
Ide bentukan sulur batik Gedhog merupakan perwujudan nilai unik dan lokalitas.
Bahan Bambu
Ide bentukan Centhak dan merupakan perwujudan nilai unik dan lokalitas.
BAMBU
Material bahan bambu merupakan perwujudan nilai dan lokalitas.
Motif Batik Gedhog
Ide sulur batik Gedhog merupakan perwujudan nilai unik dan lokalitas. Gambar 6.14. Interior Masa Kini Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
204
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
D. SIRKULASI BANGUNAN Sirkulasi pada bangunan yang dinamis merupakan perwujudan nilai kronologis/urutan sejarah yang bersifat dinamis. Koleksi beranekaragam sesuai tema ruangan yang menonjolkan sebuah masa pelestarian atau kekinian yaitu batik
gedhog serta material bambu murni sebagai ide/inspirasi sebuah nilai
pelestarian/lokalitas setempat. SIRKULASI
OUT
IN
REST AREA
Pintu Darurat
R.FUMIGASI
Pintu keluar Pintu Masuk
Gambar 6.15. Denah Galeri Masa kini Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
205
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
6.2.3 Galeri Masa Datang Pada masa akan datang merupakan masa dimana sebuah harapan/cita-cita yang mana merupakan penerapan teknologi-teknologi terbaru, canggih serta modern. Penerapan unsur teknologi masa depan
yang diambil dari Karakter
pesisir diterapkan dengan kolom-kolom penyangga terekspose yang dilapisi material modern seperti ALU board serta teknologi penemuan terbaru Versicel yang merupakan olahan dari limbah. Penerapan warna masa modern yaitu abuabu serta biru merupakan perwujudan dari integrasi karakter kelautan dengan teknologi modern.
GALERI MASA DATANG
Perspektif
Perwujudan Movement pada penataan kolom ekspose ditata berurutan dari kecil sampai besar sebagai nilai harapan/cita-cita masa depan dengan material teknologi modern ALUBoard.
Gambar 6.16. Galeri Masa Datang Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
206
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
B. MATERIAL Pada masa datang menerapkan unsur-unsur material yang merupakan teknologi maju diantaranya Versicell, ALU board yang diterapkan dengan unsurunsur kolom terekspose serta pelindung dinding. MATERIAL
ALU BOARD
ALUBoard meupakan penerapan material modern.
VERSICELL
VERSICELL yang merupakan material baru dan modern dari teknologi pengolahan limbah sampah plastik
Gambar 6.17 Material Galeri Masa Datang Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
207
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
C. SIRKULASI BANGUNAN Sirkulasi pada bangunan yang dinamis merupakan perwujudan nilai kronologis/urutan sejarah yang bersifat dinamis serta dengan filosofi bangunan masa depan merupakan sebuah harapan atau cita-cita yang diterapkan dengan bentukan Movement/pergerakan dari kecil sampai besar. SIRKULASI IN
OUT
Pintu Darurat REST AREA
Pintu Darurat
Pintu keluar
Gambar 6.18. Denah Galeri Masa datang Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
208
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
D. INTERIOR BANGUNAN Interior pada galeri masa datang menerapkan bentukan dengan teknologi modern berupa bentukan kolom-kolom serta bentukan gelombang dengan warnawarna cerah.. INTERIOR
Perwujudan kolom-kolom anjungan pelabuhan sebagai nilai lokalitas dengan karakter pendukung pesisir
Vitrine
Penantaan vitrine dinding dinamis dari bentukan gelombang merupakan penerapan nilai Keunikan Gambar 6.19. Interior Galeri Masa Datang Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
6.3 BANGUNAN PENUNJANG A. KANTOR PENGELOLA/OFFICE Office Merupakan fasilitas pengelola untuk mengelola administrasi serta pengawasan gedung, terdiri dari : Pimpinan Museum Sekreteriat Museum Seksi Seleksi dan dokumentasi
FAUZI EL AZHARI 07660046
209
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
Seksi publikasi Tata usaha Ruang kuratorial SIRKULASI
IN
OUT
Pintu Masuk R. Kepala Museum
R.Rapat
R.Staf R. Information
Gambar 6.20. Denah Office Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
Gambar 6.21. Tampak Office Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
210
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
Office
BAMBU Sebagai Nilai Pelestarian dan Lokalitas
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan dan lokalitas .
Nilai KEBAHARIAN
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan dan lokalitas.
INTERIOR
Gambar 6.22. Bangunan Office Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
B. GALERI TEMPORER dan RUANG SEMINAR Galeri temporer sebagai salah satu fasilitas pendukung acara-acara pameran serta seminar.
FAUZI EL AZHARI 07660046
211
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
Galeri Temporer
Nilai KEBAHARIAN Galeri Temporer Loading Dock
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan dan Lokaliatas . Pintu Masuk R.Seminar R.Penelitian
Gudang Pintu Masuk
Nilai KEBAHARIAN
Bentukan kolom anjungan pelabuhan sebuah nilai Kekokohan dan lokalitas .
INTERIOR
Gambar 6.23. Galeri Temporer Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
212
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
2011
C. PERPUSTAKAAN Perpustakaan Museum Kambang Putih Tuban Sebagai penambah wacana bacaan mengenai sejarah dan budaya Tuban khususnya dan kebudayaan indonesia umumnya. R.Informasi PERPUSTAKAAN R.Baca
Pintu Masuk
R.Pengelola R.Buku
IN
Dinding Ekspose
Ide bentukan statis sejarah dengan ornamentasi dari bambu perwujudan nilai unik dan lokalitas.
Gambar 6.24. Perpustakaan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
213
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
D. CAFE Café Museum Kambang Putih Tuban Sebagai fasilitas untuk makan dan minum, baik berupa masakan lokal dan khas Tuban dengan fungsi sebagai sarana penunjang bagi pengunjung Museum Kambang Putih Tuban. CAFE R.Makan
Pintu Masuk Dapur
Dinding Ekspose
Ide bentukan statis sejarah dengan ornamentasi dari bambu perwujudan nilai unik dan lokalitas. INTERIOR
Gambar 6.25. Bangunan Cafe Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
214
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
E. AMPITHEATER/ RUANG PERTUNJUKAN TERBUKA. Fasilitas penunjang Ampitheater Sebagai ruang pertunjukan terbuka maupun pementasan seni dan kebudayaan Tuban. AMPITHEATER
Gambar 6.26. Ampitheater Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
F. PENANDA BANGUNAN. Unsur Penanda bangunan menerapkan unsur-unsur ciri khas Tuban yang diambil perpaduan nilai lokalitas, bangunan pesisir, kejayaan Majapahit. Penanda Bangunan
Sclupture
Simbol Kuda sebagai perwujudan nilai Kepahlawanan Ronggolawe
BAMBU
Perwujudan nilai lokalitas serta nilai Pelestarian
Gambar 6.27. Sclupture dan Gerbang Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
215
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
JEMBATAN
Jembatan
Bangunan jembatan sebagai perwujudan Nilai
Penting
kejayaan
pelabuhan
untuk
mengenang masa kejayaan pelabuhan masa dahulu.
Gambar 6.28. Jembatan Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
6.4 Sistem Bangunan A. Sistem Penyediaan Air Bersih Konsep sistem penyediaan air bersih pada bangunan Museum Kambang Putih dipisah antara kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan primer sebagai air minum, kamar mandi dan pemadam kebakaran, sedangkan kebutuhan sekunder yaitu kolam air pada taman dan interior. Sistem tersebut dipisahkan agar tidak mengganggu
kebutuhan
air
sehari-hari
pada
fasilitas
lainnya.
Untuk
mencukupinya maka digunakan sistem tangki air bawah tanah dan tangki air di luar bangunan. Penyediaan air bersih bersumber dari PDAM dan sumur. Tangki atap
POMPA
POMPA
DISTRIBUSI
KOLAM AIR
FASILITAS LAINNYA
PDAM KEBAKARAN TANGKI BAWAH
SUMUR Skema
Gambar 6.29. Skema Sistem Penyediaan Air Bersih Bersumber dari PDAM dan Sumur Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
216
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
UTILITAS
Gambar 6.30. Sistem Penyediaan Air Bersih Bersumber dari PDAM Sumber : Hasil Rancangan (2011)
B. Sistem Pembuangan air Kotor Sistem pembuangan air kotor terbagi menjadi dua yaitu pembuangan air kotor kamar mandi dan pembuangan air hujan. Pembuangan air kotor kamar mandi menggunakan septic tank menuju sumur resapan, dan air hujan menuju selokan (gorong-gorong). Berikut adalah alur pembuangan air kotor pada kamar mandi dan air hujan.
KM/WC Wastafel
Septic tank Bak Penampungan
Bak resapan
Bak
P Air Hujan
Bak kontrol
AKHIR
Kolam Taman
Skema
Gambar 6.31. Sistem Drainase Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
217
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
PLUMBING
PIPA AIR Kotor
Gambar 6.32. Sistem Pembuangan Air kotor Sumber : Hasil Rancangan (2011)
C. Sistem Jaringan Listrik Penggunaan energi listrik pada bangunan Museum Kambang Putih Tuban berasal dari PLN dan generator untuk mendukung supply listrik apabila terjadi pemadaman atau kekurangan energi.
FAUZI EL AZHARI 07660046
218
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
PLN
ATS
Saluran distribusi utama
Panel sub distribusi
Genset
Distribusi
Skema
Gambar 6.33. Skema Jaringan Listrik Sumber : Hasil Rancangan (2011)
UTILITAS
Gambar 6.34. Layout Sistem Kelistrikan Bangunan Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
219
2011
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
D. Pemadam kebakaran Sistem pencegah kebakaran pada bangunan Museum Kambang Putih ini adalah fire alarm protection, pencegahan (portable estinguiser, fire hydrant, sprinkler), dan usaha evakuasi berupa penempaan fire escaping berupa tangga darurat, Halon gas, Fire damper, Smoke and Heating Ventilating. Pompa hydrant
sprinkler kebakaran
Detektor asap Fire alarm
PMK Skema
Gambar 6.35. Skema Sistem Pemadam Kebakaran Sumber: Hasil Rancangan (2011) UTILITAS
Gambar 6.36. Layout Pemadam Kebakaran Sumber : Hasil Rancangan (2011)
FAUZI EL AZHARI 07660046
220
LAPORAN TUGAS AKHIR
2011
Perancangan Museum Kambang Putih di Tuban
E. Stuktur Atap Struktur atap yang diterapkan pada Museum Kambang Putih ini adalah rangka baja dengan penggunaan penutup atap tegol dengan bentukan melingkar mengikuti bentuk masa bangunan dengan penambahan skylight ditengah masa bangunan untuk pencahayaan dan penghawaan alami. Tegola Baja ringan
Skylight
Gambar 6.37. Struktur Atap Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011)
F. Stuktur Pondasi Struktur pondasi yang diterapkan pada Museum Kambang Putih ini adalah pondasi sumuran karena keadaan muka air tanah yang sangat tinggi, dan keadaan lapisan tanah memiliki daya dukung yang berbeda-beda, dan yang memiliki daya dukung tanah yang baik letaknya cukup dalam
Gambar 6.38. Struktur Atap Museum Kambang Putih Tuban Sumber : Hasil Rancangan (2011) FAUZI EL AZHARI 07660046
221