BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SLEMAN
6.1. PERENCANAAN KONSEP EP P PROGRAMATIK PROGRAMATIK 6.1.1. Pelaku pengguna Rusunawa menjadi: Jenis penggu una pada Rusu unawa wa iini ni dapatt ddigolongkan igol ig oloongk ol ongkan an m enjaadi: en Pengguna Rusunawa penyewa a. P engguna tetap: tet e ap: Penyewa Pe Rusu suna nawa na wa ((penghuni peng pe ngghuni rusunawa), rusunnaw awa), pe pedagang pen enye en y wa ruang komersial Rusunawa. komers rssia iall dan dan badann pengelola peng pe n elola Rusunawa w . Pengguna Rusunawa b. Pe P nggu ng guna gu n tidak ak ttetap: e ap et ap: pengunjung Rusun unawa (Tamu).
Tabel Pelaku Rusunawa Ta T bel 6. 1 P ellaku Rusuna awa
Tipe Tip Ti pe
Prensentase P Pr ensent ntas asee
Jumlah h
dibulatkan dib bulaatkan n
Ju Jumlah orang (mak))
27 36 544
23% 48% 29% 29 %
62 1 62.1 129.66 78.3
622 130 78
3 5 6
Total To ota tall
270
Jumlah Juml mlah ah Pe Pen nghuni Penghuni
rrencana encan anaa Tipe an Ti difabel d ifabel el ((2%) 2% %)
210 700 4200 42 1330 13 3 – 30 1378 orang
1 3 2 6
Sumber: Analisis Pribadi, 2013
Untuk mengakomodasi kegiatan masing-masing Unt ntuk uk m enga en gako ga komooda ko dassi seluruh uh kegia ata tan dariri masing-ma masi ma s ng ppelaku, elak el akuu, ddibutuhkan ak ibut ib utuh ut u ka uh kan ruangRuang-ruang dikelompokan berdasarkan pembagian ruang. Ruang ng-rua ruang ang tersebut dikelompoka an berdas an sarkan analisis pembag gia iann zo zona. Zona fungsi hunian, pengelola terbagi menjadi 4 bagian yaitu zona hunia an, zona peng gelola dans service, zona krgiatan publik , dan zona parkir.
148
Tabel 5. 1 Hubungan Divisi Kegiatan
17
24
29
26 + 27
20 + 23 28
18
21
22 Pengelola dan service
19 komersial ko omersial Keterangan: 1. Berist Beristirahat stiirahat st ir berkumpul dengan keluarga 2. be erkumpul de eng ngan kel eluuarga el mencuci 3. Aktivitass me menc ncuc nc uci uc 4. Aktivi Aktivitas ita tass Jemur Jemu Je mur mu Memasak 5. Me Mema masa ma sakk sa Makan 6. Ma Maka kan an 7. MC MCK K 8. Pa Parkir (penghuni) (penghuni) Bermain 9. B 9. ermaain 10.. Olahh raga 10 Duduk 11. Dud du bersantai duk Bertamu Penghuni 12. Ber rt rtamu sesame Penghun unii Berkumpul 113.. Ber 13 rkumpul dengan tetangga 14. Arisan, syukuran, 14 4. Ar A issan an,, sy syuk ukur uran an, dd ddll Parkir 15. Park rkirir ttamu rk a u am 16. Bertamu dengan penghuni rusun 17. Menyiapkan peralatan 17 Memasak 118.. Me 18 M masak Mencuci piring 19.. Me 19 M ncuc ucii pi uc piri riring ng transaksi 20. tran 20 nsa saks ksii ks memilih 21.. me 21 memi m lih barang mi ng makan/minum 22. ma maka kan/ ka n/mi n/ minu mi num nu 23. Pembayaran 24. Pengelolaan 25. Parkir Pengelola 26. Pemeliharaan 27. Peralatan 28. Keamanan dan parkir 29. Service
11
9
10
Komunal Komu Ko m na nal da dann re rekreasi
15
25
Entrance Entrance E Parkir Pa
133 + 14 14
8
166
12
1 +5 +
6
7 2
3
4
Sumber: Analisis Pribadi, 20 2013 013
149
Hubungan makro ruang tersebut terbentuk karena adanya beberapa pertimbangan. Pertimbangannya ialah: -
Zona fungsi hunian terkait erat dengan zona komunal dan publik, karena penghuni unit secara intens melakukan kegiatan sosialisasi dengan sesame unit atau berbeda unit. waktu Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan den enggan gan wa wakt k u sepanjang hari sehingga setiap lantai kt pnghuni diperlukan ruang komunal komun unnal ddan an publik. Selain itu, pnghu huni hu ni secara berkala melakukan kegiatan sosialisasi secara secaara berkala (mingguan atau bulanan) sehingga sehingg ggga tidak harus dekat dengan fungsi terhadap parkir ruang halll aatau tau serba guna. Zona n fungs na g i hu gs hhunian nian ter rha h dap zona parki kirr tittidak ki dak harus berdekatan dapat teredam dengan jarak dengan hunian. agarr kebisingan kebisingan da apa patt te tere redam de re deng ngan ng an aadanya dany da nyaa ja ny ara r k de deng ngan ng an zona hunian n.
-
pengelola Fungsi penge Fu gelola dan ge an sservice errvice juga membutuhkan dukungan dukuunggan fungsi fungsi pu ppublik blik dan kkomunal o unal untuk om memaksimalkan memaks ksim ks imal im alka al kan kegiatannya ka kegiattan annnya nya sebagai pelayan pelayan publik publ blik bl ik yang yang mudah muda dahh diakses da diak di a ses dariri luar dan dalam dala am tapak taapak sehingga seehi hing ngga g kedua fungsi tersebut teers rsebut sebaiknya berdekatan. ber erde deka de k tan. Fungsi Fun ungs gsi pengelola gs p ngellol pe o a dan service intensitas lebih sering mengakses serv se rvic rv ice tidak tidaak seperti fungsi fung fu n si hunian yangg memiliki intensita tass yang leb ebih eb i ser ring m engakses es ke ruang pelaku terbatas waktu rua ru ang publik pubblik dan komunal pu al serta para pe elaaku zona ini te erb rbatas oleh wakt tu kerja..
-
Fungsi keamanan, kebersihan, F unggsi komersial juga membutuhkan meembutuhkann ppelayanan elayanan un untuk menjaga keam manan, ke keb be bersihan, , menyediakan makan-minum memiliki me enyediaaka kann kebutuhan mak kann-minum m ssehingga ehingga ga ssebaiknya ebaiknya memil ilik ikii ja jarak ya yang ttidak idak id akk tterlalu erlalu dekat tetap dijangkau pelaku pengelola Hubungan fungsi de ekat tetapi tet tap ddapat apat dijangk ap g au oleh pe ela laku ku pengelo ola ddan an service. Hu ubungan fun ngs gsi komersial tanpa akses dapat disatukan ko omersial dengan hunian hunia iann dapat dapa da pat di d letakkan letakkkann tanp npaa ak aks ses langsung atau da apat disatu tukann tu dengan de engan area publik.
-
memiliki kaitan dengan Zona Zo n fungsi pa pparkir rkirir m rk emilililik em ikii ka ik kait ititan a langsung de eng ngaan an zona zon onaa publik publ pu blik luar bangunan, banggun unaan, pengelola pengel eloolaa el dan service, serta komersial. Fungsi F ng Fu ngsi si parkir parrki kirr dalam dallam menunjang kegiatan komersial sebagai da seb ebag eb agaai ag fasilitas pendukung sirkulasi ke luar tapak atau ata kedalam tapak dan memberikan fasilit ittas yang yanng dibutuhkan dibu di butu bu tuhkan oleh tamu untuk kegiatan kunjungan ke pelaku hunian dan ppelaku tu elak akuu peng ak ppengelola. enggel elol olaa. ol a.
Berdasarkan kegiatan, besaran ruang, antar ruang B erda er dasa da sark sa rkan rk an aanalisis nalisi siis ke kegiat tann, besa ara rann ruan ng, g, ddan an hhubungan ubunga ub gann an ga anta tarr ru ta ruan angg ya an yang telah sebelumnya, pada dilakukan se sebe belu be lumn mnya mn ya, dapat ditentukan rrencana ya encana organisasi ruang pa ada ttiap iapp zona ia zo bangunan Organisasi rusunawa di Kabupaten Sleman. Organ nisasi ruang mikro dibedakan menurut zona fungsi dan peletakkan jenis ruang di tiap lantai.
150
6.1.1. Konsep Kebutuhan Ruang Tabel 6. 2 Konsep Kebutuhan Luasan Ruangan No
Kelompok Kegiatan
ruang
Juml ah
Ruang Serbaguna Hall room
1
4.68
4.68
lantai 1
1
119 .76 76 119.76
119.76
Lantai 1
3
Ruangg Kepala Kep Rusun Rus usuun
1
1.65
1.65
lantai 1
4
Ruang Tamu Kepala Rusun Ruang Adm mini inistr st asi Administrasi Loket Lok ket et pembayaran pembay pem pe bayara bay a n Ruang Pemasaran Pemasa saran sa ran Ruang Ruan Rua ng Bendahara B Ben dahara dan an Sekretaris Kepala Kep pala a Bidang sarana na prasarana prasar rana dan Cleaningg Service Mushola
1
3.60
3.60
Lan antai an t 1 Lantai
1
6.055 6.0
6.05
lantai 1
1
2.16 2.1 16
2.166 2.1
lantai 1
1
66.05 6.0 05 05
6.05
lantai ta 1
1
9.68
9.688 9.6
lantai 1
1
6.05
66.05 .05
lantai taii 1
1
12.73
12.73
lantai 1
1
2.42
2.42
lantai lan antai tai 1
1
14.86 14.8 14. 86
14.86 14
lantai 1
1
4.13
4.133 4.1
lantai la lan tai 1
14
Ruang Kepalaa Cleaning Service Servic Ser vice Ruang Rua uang ng Cleaningg Service Ruang Rua ng Pegawai ME Peg Ruang R uang Genset
1
10.80
10.80 80
llantai lan t 1 tai
15
Satpam
2
4.800 4.8
9.60
lantai 1
Penghuni rusun pengelola rusun rus un Tamu Tam
365.63
lantai 1
94.58
lantai 1
14.63 14 63
lantai lan tai 1
Playground P Playgroun l unnd
17.28 28
lantai la lan tai 1
540.000
lantai 1
450.00
lantai 1
1
Kegiatan Service dan Pengelola
2
5 6 7 8
9
10 11
12
13
1 16
Kegiatan Parkir
1 17 188 1 19 20
playground dan lapangan lapang lap angan ang an
21 22
Kegiatan Komersial
23
Kegiatan Hunian
Lapangan volly pantai lapangan Futsal Warung tipe 2
luas
kebutuhan tiap kegiatan (m2)
Lantai
6
22.51
135.06
Tipikal
Unit Tipe 27
62
27
1647.77
Tipikal
24
Unit Tipe 36
1 127
366
4518.28
Tipikal
25
Unit Tipe 45
76
4455
3387.85
Tipikal
26
1
27
32.96
Tipikal
27
Unit Tipe 27 (difabel) Unit Tipe 36
3
36
92.50 92 50
Tipikal
28
Unit Tipe 45
2
45
69.54
Tipikal
Ruang Komunal Warung Tipe 1
4
17.28
69.12
Tipikal
6
3.83
22.98
Tipikal
29
Kegiatan Publik
30
Kegiatan Komersial
Total luas lantai sumber : Analisis Penulis, 2013
sirkulasi 20%
Total
339.26
2035.58
1995.21216
11971.27 11971
14006.85
151
Tabel 6. 3 Peruntukan Lahan Zona Private
Area Permukiman
Semi publik
fasilitas umum
Publik
Sirkulasi
Peruntukan Persil rumah tinggal Lapangan olah raga ra ga dan fungsi niaga serta pelayanan Jalan, Pedestriann (areaa pperkerasan) erk rker rk eras asan) as
Presentase 60% 20%
10%
Sumber: Sum umber um ber:: Analisis ber Anal Anal nalis isiss Pribadi,2014 is Pribbadi a ,20 ,2 144
Sedangkan susun Sedang ngka gka kann untuk un jumlah ah lantai lanta ant i bangunan a rumah sus usun un bberdasarkan e dasarkkan RDTR er RDT DTR Kecamatan Kecama matan Mlati ma 2008 KDB 20008 08 adalahh 2 – 3 dengan ann K DB maksimal 80%.
6.2. Perancangan Programatik 2 Ko Konsep pP erancangan Pro ogr gram a atik Berdasarkan perencanaan dan perancangan dilakukan, Berd dasark dasa rkan analisis perenc ncaanaan da an peranc can anggan yang telah dil ilak akuk ukkan a , ma maka ka ddapat apat ditentukan ruang Rusunawa Kabupaten Organisasi terbentuk dite tent te ntuk nt u an oorgaisasi rgaisasi rua uang ng ppada ada Rusun naw wa di Ka abupaate tenn Sleman. Or rga gani nissasi ruangg yyang angg te terb rbbentuuk adalah sebagai aad alah seb bagai berikut : Analisis Organisasi Ruang Mikro Zona a. Ana nalisiss Or na Orga gani nisa sasi si R uang ua ng M ikro ik ro Z ona Hunian on Ruang Ruan Rua ng Tangga ng Tan Srikulasi S rikula kulasi
Langsung
Penghuni Pen Pe engghuni
G mb Ga mbar ar 66.. 1 Or Orga gani ga nias ni asi Ru as Ruan ang an g Mi Mikr kro kr o Zo Zona na H unia un iaan Gambar Organiasi Ruang Mikro Hunian Sumber: Su Sum ber: Anal Analisis nalis nal isis Penulis is Penulis, lis is, 22014
b. Analisis Organisasi Ruang Mikro Zonaa K Komersial omersia iall ia
Ruang Tangg Tangga Sirkulasi Pedagang Sirkulasi Pembeli
Gambar 6. 2 Organiasi Ruang Mikro Zona Komersial Sumber: Analisis Penulis, 2014
152
Gambar 6. 3 Organiasi Orrga gani niasi Ruang Mikro Area dapur dap apur Zona Komersial Sumber: Analisis Penulis, 2014
c. Analisis Organisasi Orrganisasi ga Rua Ruang ang g Mikro Mik ikro Zon Zona na Publik Pub Pu blikk
lapangan olah ra raga aga Halll Room Ha Hal m
unit hhunian u an uni un
dan playgrou playground undd
jalur ja jal ur tamu dari dar ari luarr ta ttapak apak
Ruang Kom Komunal om munal Jalur pengelola ola
Ruang Serbaa Gu Guna una
unit hunian hunia
Dari lantai lant antaai huniann
jalur tamu tamu ddari ariri
unitt hunian uni h
Jalur Penghuni P
luar luaar ttapak apa pak
Gambar Gamb mbar ar 6. 4 Organiasi Org Or ganiiasi Ru R Ruang an ng Mi Mik Mikro kro Zo Zona Publik Sumber: S umber: Analisis Penulis Penulis, li , 22014 014
d. Analisis d. Analisis Organisasi Ruang Mikro Zona Pe Pegelola ege gelo lola lo
Gambar 6. 5 Organiasi Ruang Mikro Zona Pengelola Sumber: Analisis Penulis, 2014
153
e. Analisis Organisasi Ruang Mikro Zona Service
Gambar 6. 6 Organiasi Ga Organiassi Ruang Mikro Zona Service Ser e vice Sumber: An Analisis naliisis Penulis, 2014
organisasi Dariri organisasi org rganisaasi asi ruang ruan ru a g mikro yang sudah suda dahh ada, dapat daapaat dilihatt org rganisasi ruang secara seca cara ra keseluruhan kes e elur u uh ur uhan an pada desain rusunawa Organisasi mikro adalah: de esain sainn rusu un unawa Orga ani nisa sasi s ruang makro makkro yang yang terbentuk terrbentuuk berdasarkan berdasarkan oorganisasi rgan rg anisasi mikr ro adal alah al ah: ah
lapangan lapang ang ngan an olah o h raga ol ola ga da dann playground playgroun oundd oun
Gambar 6. 7 Organiasi Ruang Mikro Lantai 1 Sumber: Analisis Penulis, 2014
154
36
45
45
36
36
36
45
45
45
36
36
36
45
36
36
45
36 45
Gambar Ga amb mbaar 6. 8 Organiasi Ruang Mikro Lantai Lant La ntai nt ai Tipikal Tip ipiikal Sumber: S umber: Anal Analisis alisis Penulis Penulis, i , 22014 014
Kons sep Pe em emilihan Site 6.3. Ko Konsep Pemilihan Kawasan pembangunan Rusunawa Kawaasan as terpilih untuk pemb mban a gunan Ru usunawa ddii Kabupaten Kabupaten terletak di di kecamatan kecama m ta ma tan Mlati. Berdasarkan Kecamatan Untuk menentukan lokasi kriteria ialah Be erd rdas asarkann RDT Ke as Keca camatan Mlati. U ntuk nt u me eneentukann lo okasi tapak, kr rititer eria ia yang di ddigunakan guna naakaan iala ah guna Dari pembagian lahan tersebut pembagiann wilayah tata gun unaa la lahan. Dar ari pe pembag giann lah han terseb ebut ut dditemukan itemukan site yyang ang terletakk ddii Jombor. Letak Padukuhan Jombor Kulon Jo Le site berada di P aduk ad ukuh uhan an Jom mboor Ku Kulo on JJalan ala lann Tegal Mlati dengan bbatas atas – bbatas ataas as sebagai seba baaga g i berikut: beerikut: x
Batas Bata Ba tass Utara
: Jl. Jl Tegal Mlati Mllat atii lebar l bar kurangg llebih le ebih 5 meter eb
x
Batas Timur
Perumahan : SD N Bakalan dan dan Peru rum ru mahan Jombor Lor
x
Batas Selatan
: Perkebunan Tebu
x
Batas barat Ba Bat tass ba bara ratt ra
Telasik : Gg Gg. Te Tela lasi la sikk le si llebar bar 3 meter
Terdapat mendukung keberadaan rusunawa antara Terdap appat a beberapa beb eber erap er apaa fasilitas ap fassililiitass yyang fa ang mampu m enduku k ng keb eberadaan ru eb usu suna n waa an anta tara ta ra llain: ainn: ai x
jarak Aktivitas pendidikan: 2 buah PAUD D ddengan engan jar arak 200 meter, SD N Bakalan (batas timur site) ar
x
terdapat mushola Aktivitas keagamaan /ibadah: te erdapat musho ola dengan jarak 150 meter yang digunakan Kulon. oleh masyarakat Jombor Kulon n. Namum ppada ada desain mushola tetap dibangun guna rusunawa melayani aktivitas yang ada di dalam m rusunaw aw wa sehingga tidak perlu keluar dari area rusun.
x
Aktivitas jasa: bengkel zenith
x
Aktivitas transportasi: Terminal Jombor ja jarak 500 m
x
Aktivitas hunian: terdapat pemakaman 2 titik dengan jarak 250 meter dan 500 meter
155
Tabel 6. 4 Potensi Sekitar Site
POTENSI SEKITAR TAPAK
7 6 8 5
7 arah tterminal ermi er mina mi nall na jombor or jl. jl. magelang mag ma gellang n
4
9 2 10
1 12
1 3 11 2
Kondisi Kondis Kon disii Sit dis S Site ite Sumber: Sum umber: Dokumentas Dokumentasi si Pribadi, P 2013
156
Tabel 6. 5 Foto – Foto Lingkungan Site
No 1 SD Bakalan
No 3 Balai Triputro Winahyu dan P PAUD AUD
No 4 Kebun Tebu bu
No 2 Pemukiman Penduduk
No 6 Makam Maka a m No 5 Foto Si Site dari Arah Utara
No 8 G Ggg T Telasik elasi sik
No 9 Mus Mushola, usshola, PAUD, P Posyandu osyan osyand
No 11 Kon Kondis Kondisi di i S dis Site ite ba bagia bagian giann S gia Selatan ela latan
No 12 Kon Kondisi S Site ite Se Sebelah ebelah Tim Timur
No 7 Beng Bengkel gkel Mobil
No 100 Kon Kondisi ondis di i Jalan dis Jala l n samp ssamping amping amp ing si site te
Sumber: Sumberr: Dokumentasi Dokumentassi Pribadi, 2013
dianalisis memperhatikan Site tersebut kemudian dianalis sis dengan m emperhatikan lingkungan sekitar, tata guna lahan, peraturan bangunan, sirkulasi, view kkee tapak da an dari tapak, pergerakan matahari, kebisingan, dan dan drainase. Dari proses analisis yang tela ah dilaku ukan, didapat hasil tatanan zona bangunan untuk telah dilakukan, berikut Rusunawa di Kabupaten Sleman, sebagai beriku kut : ku
157
area parkir area pengelola dan service area komersial area eaa publikk
fasilitas
Gambar 6. Gam 6. 9 Sintesa S tes Sin esa M Makro akro Penulis Sumber : Analisis Pen enuulis
6.4. Konsep Perancangan Tata Ruang g Lu Luar a Ban Bangunan angu an gunan gu Rusunawa berdasarkan hasil Perancangan tata ruang luar Rusunaw wa di Kabupaten Sleman terbentuk berdasar rka kann ha has sil analisis organisasi ruang, diaplikasikan an nal alis isis is is hhubungan ubun ub unga un g n ruang, ga g org ganisasi ruang, dan tuntutan kualitas ruang g, ya yyang ngg diapl plik pl ikas ik asik as ikann ke ik ke dalam dala da l m site Hasil tersebut, disatukan sintesis makro massa. si ite tterpilih. erpi er p lilihh. H asilil aanalisis as nalililisi na siss te si ters rseb seb e ut ut, di disa saatu tuka kann da ka dalam m si sint ntes nt esis es is m akro ak ro ggubahan ubah ub ahan ah ann m assa as sa. sa
158
area hunian dan komunal lantai 2 - 6 area pengelola dan service
area komersial + komunal dan area lift area fasilitas publik dan area parkir
Gambar Gamb bar 66.. 10 Bl Blok lok Pla P Plan n Rusu R Rusunawa s naw awaa aw Sumber : Analisis Penulis
6.5. Konsep Perancangan 6.5. Kons sep P erancaang ngan an Tata Ruang Dalam m Bangunan Perancangan ruang bangunan P eran er a canggan an tata ruan ang dalam bangun unan diselesaikann berdasarkan berdasarrka kan jumlah juml m ah massa massa yang yan a g Kabupaten terdiri akan ddibangun. iban ib anggun. rrusunawa an usunawa di Kabup upat a en Sleman te erdiri atas:
Area Hunian + ko komuna komunal al
Lantai Lant ntai ai Tipikal Tip ipikal
Area Hun Hunian unia ian + ko kom komunal muna nal Area Ar ea Hun Hunian unia iaan + komunal Area Hunian + komuna komunal nal na Area Hunian + komunal Area Ar ea H Hunian unian + komu komunal muna mu nall na area ffasilitas asililiitas publik dan area parkir, pa area pengelola dan service, fasum, komersial
Lantai 1
Gambar 6. 11 H Hubungan ubungan Ru Ruang uang Secara Vertikal Sum mber b : Analis sis Penulis Sumber Analisis
Hasil analisis tersebut dirangkum dalam bentuk sintesa mikro atau sintesa tata ruang dalam.
159
Gam ntesa Mikro Lan Lantai 1 Gambar 6. 12 Sin Sintesa Sumber : An nalisis Pe enuliis Analisis Penulis
Gambar 6. 13 Sintesa Mikro Lantai Tipikal Sumber : Analisis Penulis
160
Gambaar 6. 14 Sintesa Mikro Mikro Hunian Gambar Su : Analisis Penulis Penulis Sumber
161
Gambar 6. 15 Sintesa Mikro Pengelola dan Sevice Sumber : Analisis Penulis
162
6.6. Analisis Perencanaan Penekanan Studi Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Bangunan Rusunawa berlokasi di Kabupaten Sleman yang memiliki iklim tropis basah. Pada Iklim tropis, tingkat kelembaban dan curah hujan tinggi, serta mendapat sinar dan panas matahari yang melimpah Prinsip-prinsip dalam arsitektur berkelanjutan yang disesuaikan dengan iklim dan peraturan pemerintah, yaitu : 1. Ef Efisiensi penggunaan energi Penggunaan 2. Efisiensi Pe eng n gunaan Lahan Penggunaan Material 3. Efisiensi Pe enggu g na gu naan ann M ateeriaal at Penggunaan Teknologi Ramah 4. Pe Peng ngggunaann Tek ng knologi R amah a LLingkungan inngk gkun unga un gan ga Manajemen Limbah 5. M anajeme menn Li me Limb mbahh Efisiensi 6. Efis E fi iensi penggunaan a air
Arsitektur Berkelanjutan Prinsipp Ar Arsi s tektur B erkelanjutann dapat dapat ditransformasikan ditransfoorm masikan ke dalam daala lam suprasegmen supraseggmen arsitektur arrsitekt ktur kt u sebagai sebag agai ag berikut beriku kutt : ku Tabel Transformasi Arsitektur Berkelanjutan Studi Ta Tabe bel 6. 6 Transforma asii Prinsip Ar rsitekturr B erkelanjutan dalam mS tu udi Prrinsip Arsitekt Prinsip Arsitektur tur Berkelanjutan B erkelanjutan Efisiensi Ef fisiensi Energi Efisiensi Efis Ef isie is i nsi Penggunaan Pengguna naan an Lahan Efisiensi Penggunaan Material Penggunaan Pe T Te knol olog ol ogii og Rama Ra mahh ma Teknologi Ramah Ling Li ngku ng kung ku ngan ng an Lingkungan Manajemen M Ma najemen Limbah Limbbah Efisiensi Efis Ef isie is iens ie nsii penggunaan ns peng pe nggu ng gunaann gu airr ai
Suprasegmen Supr Su ras a egm men Arsitektur Arsi sitektur (Bentuk (Beent ntuk uk dan Wujud Dasar) Dasarr) Wujud Wuju Wu j d
Warna Wa arn r a
Ukurann Uk
Tekstur Teks Te stu turr
Posisi
Orientasi
Inersia Vi Visual isual
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sumber: Sum mber: Analisis Priba Pribadi adi 2014
Berdasarkan Konsep mengenai prinsip priinsip Arsitektur Arsiteektur Berkelanjutan, maka dapat diidentifikasi ke dalam suprasegmen arsitektur (bentuk, tekstur, r, warna, warrna, ukuran, proporsi, orientasi, dan inersia visual).
163
6.6.1 Efisiensi Penggunaan Energi Tabel 6. 7 Konsep Prinsip Efisiensi Penggunaan Energi Prinsip
Elemen Yang
Arsitektur
Terkait
Konsep Kons Ko n ep Studi Bentuk Bangunan
Berkelanjutan
Efisiensi
Penghawaan Pen Pe nghawaan
Penggunaan
dan
Energi
Pencahayaan Penc ncahayaa nc aann aa
penghawaan baik. tersebut pengghawaan udara yang ba baik ik. Bentuk ik u bangunann se ssederhana derhana ter
optimal opti op t ma mal
umumnyaa memiliki ben bentuk ntu tukk ba bbangunan ngunan an yyang angg me an m memanjang. manjan anng. g
x
Bentuk Be enttuk ba bangunan bang ngun unan un an ddengan enga en gann satu korid ga koridor dor or memiliki kelebihan kele
Bangunan Bang gun unan dengan 1 koridor me memanj memanjang jan angg
x
Or Orientasi rie ienttasi bbangunan anggunaan te terh terhadap rhaadap matahari sang sangat gat dipeng dipengaruhi ga uhii oleh garu panas bangunan. Orientasikan pa pana as maupun ccahaya ahaya yang diterima oleh ban ah ngunan. n. Orien ntaa bbangunan ba ngunan ke utar utara araa – se ar selatan sela lata la tann gguna una memin meminimalkan nim imaalkan pe penyerapan enye nye radiasi radi ra dias di asii pana as panas as ma mata matahari, tahhari, orie ta orientasi ntasi t i bbangunan angunan ke arah tim timur murr – barat akan m meyebabkan eyyebabkan bidang permukaan bangunan yyang ang te ang terkena radiasi matahari langsung menjadi lebih luas.. Pa Panas yang diserap Pana as ya yan ng dis ng permukaan dirambatkan bangunan perm pe rmuk rm ukaan tadi uk tadi akan aka kann diserap dise di seera rapp da dann di dira ramb ra mbat mb atka at kann ke ddalam ka alam al am bang sehingga s hingga se ga menjadi menjadii beban beb eban an ddalam alam m pendinginan pen endi d ngginan uudara dara da ra ddii dalam rruang tersebut. ters seb e ut. Untu Untuk uk arah bukaan memiliki mem mililik ikii or ik oorientasi ient nttas asii id ideal arah utara dan selatan. sela latan. la
x
Warn Warna na yan yang ng cerah cenderung memantulkan kembali ca cahaya sehingga gaa ruang terlihat lebih cerah dibanding ruang yang menggunakan k warna redup/gelap. d / l Ol Olehh kkarena ititu, di dinding di dan plafon sebaiknya menggunakan warna cerah. Lantai sebaiknya tidak menggunakan warna cerah karena akan menyebabkan silau.
164
Kenikan Suhu Warna
dibanding
Keterangan
lingkungan Putih Cerah dan
warna paing
8
halus hal lus putih dan kasar
19
warna pastel muda
8 s/d s 30
sejuk wana paling sejuk
Sumber : Sat Satwiko, attwi wiko, 2009
ddata ta dia iata ia tas as, s, ddiketahui ikeetahui warna m ik u a (pastel) me ud Berdasarkan da diatas, muda memiliki selisih seli se lilisi sihh 88-30 30 ddengan enga en gann su ga ssuhu hu lingkunga lingkungan. gan. ga n. Oleh kare karena ena n itu, bang bangunan rusunawaa di Kab. Sleman di dire direncanakan renc re n anakaan menggunakan meng me n gunakaan warna muda (pastel) ppada ada ruang interi interior. ior or. Pada daa ruang eeksterior kste ks terrio te ior menggunakan meeng n gun kombinasi warna cerah da dan abu-abu me medium. edi d um.
x
Teks Tekstur kstu ks tur ya tu yang ang hhalus alus dan datar dapat memantulkan cah cahaya hay ayaa de dengan teratur na namun dapat menyebabkan kesilauan. Teks Tekstur stu turr yang yanng kasar ya atau tidak merata dapat memantulkan ca caha cahaya hayya ha ya ssecara ecar ec araa difus ar difus/bias sehi se hing hi ngga ng ga ppemantulan eman em antu an tula tu lann te la terj rjrjad adii me ad mera rata ra ta sehingga terjadi merata
Sifat Tekstur Kasar dan Halus Terhadap Cahaya Sumber : Charles McClenon, 1983
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka permukaan bangunan sebaiknya dibedakan menurut fungsinya untuk menentukan tekstur yang tepat :
165
o
Permukaan plafon : menggunakan tekstur yang datar dan kasar agar dapat menyebarkan cahaya dengan optimal.
o
Permukaan dinding : menggunakan kombinasi tekstur kasar dan halus untuk mengatur pemantulan cahaya dan panas sesuai kebutuhan.
o
Permukaann la lantai : menggunakan tekstur kombinasi tekstur te yang halus, datar, dan an kkasar asar
x
Posi Po Posisi, isi s , An Angin ngi ginn ak aakan ann menghasilkan teka tekanan kana ka n n yang maksimal kketika posisinya lurus terhadap po osi s si siny nyaa tega ny ttegak ega g k lu urus rus te erh rhad adap ad a permukaann ddan an tekanannya akan berkurang berk be rkur rk uran ur angg 50 an 50% % ke ketika anginn ttersebut ersebuut be berada erada pad pada da sudut yang m miring 45 derajat.namun ventilasi menjadi derajat a .namun ventila lasi si ruang ruang ddalam allam akan menj njadi lebih baik nj karena angin menghasilkan angin miring akan m enngh ghasilkaan turbulensi turb tu rbuulensi rruang rb u ng ddalam ua yang lebihh besar.
Gambar Ga Gam bar 5. 5. 1 Cross Cross Ven Ventil Ventilation tilation ti Sumber: arch3230systemsmc.wordpress.com, 2013
x
Visu Vi Visual sual su al iners inersia, rsia rs ia,, Se ia Selu Selubung lubu lu bung bu ng bbangunan angu an guna gu nann ad na adal adalah alah al ah ddinding indi in ding di ng luar yang menyelimuti bangunan. Beberapa menyel elim el imut im utii suatu ba ut bang nggun u an. Be Bebe berapa hal pperlu be erlu er lu ddipertimbangkan ipertimban ip dalam dala laam rancan rancangan ngan selubung bang bangunan nggun unan a antar antara ra la lai lain in adalah efis efisiensi energy, refleksi, ene ergy, dapatt mengurangi sinar langsung maupun ref meminimalkan me eminimalkan penetrasi penetrasi dan kondensasi air, menyediakan pilihan p warna, warn rna, tekstur rn tekstur, r, dan finishing. Sebagai elemen terluar dari suatu bangunan, bangu unan, selubung se bangunan mendapat dampak langsung dari radiasi matahari secara langsung. Besarnya radiasi panas mat matahari m tahari ma ta yang diterima oleh bangunan bergantung pleh beberapa faktor diantarnaya1:
1
(X. Loncour, Oktober 2004),
166
Faktor Selubung Bahan
Besarnya kemapuan kem e apuan bahan selubung menerima radia radiasi
Selubung
matahari dipengaru dipengaruhi uhi h oleh tebal – tipisnya kulit bangunan banguna tersebut seperti kaca, kayu, u bbatu atu dll.
Luas Lu uas
Luasan Luas Lu asan sselubung as elubung diperkecil unt untuk ntuk nt u mengurangi jumlah kal kalor
Selubung Selu lubu lu buung
y ng dit ya ite terim ma yang diterima
Lapisan
lapisan selu selubung ubung bberkaitan erkaitan dengan ik iklim, radiasi, da dan
Selubung S Selu el bung
kelembapan kelemb mbbap apan an ruangan. Sumber:(X.. Loncour, Sumber:(X Lonc on our, Oktober be 20 2004) 04)
Fungsi ddari arri fasad gand ganda ndaa adalah untuk m mengurangi e guura en rang ngii te temp temperature m eraatu di ddalam da lam bbangunan anngunan ddengan engan cara mengalirk en mengalirkan rkan ann uda udara ara r m melalui elalui rrongga el o berada diantara bangunan sebgai yan ber yang radda dian nta tarra dua kaca ke ddalam alam bangu al gunann da dann sebg bgaa filter bg kebisingan ke ebi b si sing ngan ddan an intensitas int ntensitass ca caha cahaya. haya.
Penerapan Fasad ganda Sumber:(X. Loncour, Oktober 2004)
167
x
Ventilasi dan bukaan
Posisi, Ventilasi alami pada ruang – ruang di dalam bangunan hanya akan terjadi manakala ruang – ruang ditata secara satu lapis / sejajar atau setidaknya dua lapis dan dilayani dalam 1 koridor pada bagian tengahnya.Yang dimaksud dengan penataan satu lapis adalah penataan ruangan yang di tata secara lini linier ier se ier ssehingga hingga tiap ruangan sebanyak – banya banyaknya diantara koridor. hanya diapit diant tar araa satu ruang yang disebut ko memberikan ruangan Penataan semacam ini akan me m mberikan kesempatan rua meng me gal alam amii ve am ent n ilasi alami yang m aksimal memalui sy mengalami ventilasi maksimal system ventilasi ven ve ntillas asii silang sila si langg (cross la (cr crosss ventilation). vent ve ntilation).
Contoh C ontoh penataann ru ruang ruangan angan jajar ganda sumber ber:(Pujiastuti, 1997/1998) sumber:(Pujiastuti,
Sumber: Su Sum ber er: Analisis ppenulis, e liss, 22014 enu 014
6.6.2 Efisiensi P Penggunaan engg en ggunaan laha gg lahan han n p Efisiens si Penggunaan Lahan Tabel 6. 8 Konsep Efisiensi Prinsip
Elemen
Arsitektur
Yang
Berkelanjutan
Terkait
Efisiensi
Pengolahan
Penggunaan
kontur
Lahan
Konsep Konsep Studi Bentuk Bangunan
x
Wujud d (be (bentuk), entuk), Pembangunan idealnya menghindari lahan ccuram terlalu atau terla laalu rendah untuk mengurai biaya dan energy dalam pproses pegurugkan karena pengangkutan material juga mebutuhkan energy. Jika tidak memungkinkan maka langkah terbaik adalah sesediki mungkin melakukan penggalian atau pengurukan lahan
168
yang curam atau berbukit – bukit seperti pada kasus sebagai Sendangsono yang tetap mempertahankan kontur asli yang menempati area perbukitan dengan memperkuat lereng dengan conblok dan menjadi salah satu unsur estetika di desain tersebut.
Pengolahan kont kontur tur kasus Se Sen Sendangsono dangso sono 013 Sumber: www.sendangsono.info,, 22013
Pemilihan Pemi Pe m lihan
x
Posisi d dan an uku ukuran, kurran, Proses ppertama erta er tam ma dalam am pperencanaan erencaa
Lokasii
pembangunan mencari yang sesuai dengan pe emb m anguunann ad adalah men enca cariri lahan ya ang se ses suai de e
Tapak Dan
peruntukannya pe erunt n ukannnyaa sertaa . Su Suat Suatu atu peruntukan lahann dalam suatu suaatu w wilayah i
Kajian
kota ta diatur melalui m lalu me luii rencana umum tata ruang ruanng kotaa ((RUTK) RUTK TK) dan TK
Terhadap Terh Te rhad adap ap
rua uang ng kota kot otaa (RDTRK). (RDT (R DTRK RK)). Dalam Dala laam proses proses pemilihan pem rencana detail tata ruang
Peraturan P era raatu tura rann ra
lahan laha la haan perlu diperhatikan dipe di perh pe rhat rh atik at ikan kan hal hall – hal hal sebagai seb ebag a ai berikut:
Setempat
Prinsip Pemilihan Lahan Apsek Ap pse sek Pemilihan
Prinsip Pr rin insi sipp yang y ngg berkaitan ya ber erka kaitan
Aplikasi Apli Ap lilika kassi dalam ka dalam
Lahan Laha La hann ha Ruang Ruan Ru angg
Terbuk Terbuka ukaa uk
Desain Des De sain x
Hijau (RTH)
x
Idea Ideal eall ea
dalam dala da l m la
pembangunan pemb pe m angunan mb
x
Perkerasan Pe
setidaknya 40% untuk unt ntuk nt uk RTH atau
tidak
menyesuaikan dengan peraturan
menggunakan menggunaka
setempat
bahan
RTH dapat dikombinasikan dengan
dan beton
asp aspal
perkerasan yang dapat menyerap air x
RTH
harus
direncanakan
dan
bukan lahan sisa Sepadan
x
Bangunan x
Sepadan dapat mengikuti peraturan x
Sepadan dapat
daerah
dimanfaatkan
Sepadan
berfungsi
sebagai
pengaman terhadap lalu lintas, filter
menjadi
area
hijau (RTH)
169
polusi dan kebisingan. Koefisien
Dasar
x
Bangunn (KDB)
KDB
menyesuaikan
dengan
x
peraturan daerah x
Dianjurkan
menggunakan
menghindari munculnya
KDB
ruang mati
seminimal mungkin Koefisien Koef Ko efis ef isien
Lantai
x
Bangunan (KLB) x
KLB
menyesuaikan m nyesuaikan me
Desain
dengan
x
Perencanaan
peraturan daerah ah
membuat perlu membu
KLB sebagai upaya ag agar semua
simulasi
a eaa pada bangunan menda ar apa patkan area mendapatkan
menggunakan menggunaka
cahaya caha ca haya ha ya
ecotect
unt untuk
mengetahui kondisi ling ngkungan ng lingkungan terseb ebut. eb tersebut. Sumber: Hematt Lestari&Hemat Lingkungan Lingkung ungan Melalui Bangunan, Bangguna u n, hal 49 da dan an RDT Mlatii 2008
Area
x
Tekstur, suhu uda udara araa yang lebih rendah ddapat apat ddiperoleh iper ip erol er oleh ol e da dari ar tata
landscape land ndsc scap ape
yang menghindarkan penyelesaian laskap la laskap ya ang me engghindarkan peny nyel eleesaian ppermukaan e mukkaan laska er k p dari ka
sebagai
material berpotensi memantulkan matahari m ate teriaal yyang anng berpoten ensi si m emantulkan ssinar inar matah hari ar yang
pencipta
berlebih. berl be rlebbih. Penggunaan Peeng nggu gunaaan penutup permukaann dari ta tanama tanaman ma –
iklim ikli ik lim m mikro mikr mi kroo
tanaman, seperti ta seper rti rrumput umpu um putt at atau au ttanaman anam an aman an ppenutup ennutupp llainnya ainnya ya ssangat a disa di sarankan. Suhu sa Suuhu di bawahh po oho honn pe ppeneduh neduuh da apat turun 2º 22ºC C hhingga disarankan. pohon dapat 4ºC C di lokasi lokas asii yang sama tanpa pohon peneduh2. as
x
Hal ini sangat diperlukan untuk menciptakan iklim mikro secara maksimal dalam site dan bangunan. Pemilihan tanaman penaung
2 Irwanto. “Pengaruh Perbedaan Naungan terhadap pertumbuhan Semai Shorea sp. di Persemaian”. Disertasi Program Master pada Jurusan Ilmu – Ilmu Pertanian, Prodi Ilmu Kehutanan, Pascasarjana UGM, Yogyakarta
170
juga harus memperhatikan jenis pohon seperti berikut:
Penaung dengan Pohon tinggi langsing
penaung Peletakan pohon penaun ng tinggi Sumb Su m er er:: (M (Med ediastika, 2012) ed Sumber: (Mediastika, Perletakann pohon pen nauung yyang ang berjeniss tinggi tin ingg ggii – langsingg akan gg penaung akan menurunkan menurun justru dapat mengganggu suhu, namun dalam m jumlah yang banyak ddan ann rrapat a at justr ap truu da tr dapa patt menggang pa ggu g aliran uudara ke dalam bangunan. n.
Penaung de den dengan ngan Pohon bertajuk bertaju uk lebar
pohon penaung rindang lebar Peletakann po poho honn pe ho pena naun ungg rirind ndaang ddan an leba baar Sumber: (Mediastika, 2012) Perletakan Perletak kann pohon penaung yang bertajuk melebar akan memili memiliki lilikki llebih ebihh ban eb banyak manfaat seperti menurunkan suhu, membatasi sinar langsung, nam mun tid dak ak m ennggan namun tidak mengganggu aliran alir al iriran an udara uda dara ra kkee dalam bangunan. bang ngun ng unan un an.. an
Sumber: Sum umber: m Analisis penu penulis, nuulis, 2014
171
6.6.3 Efisiensi Penggunaan Material Ramah Lingkungan Tabel 6. 9 Konsep Efisiensi Penggunaan Material Prinsip Arsitektur Berkelanjutan
Elemen Yang
Konsep Studi di Bentuk Bangunan
Terkaitt
Penggunaan Pe enggunaan
x
T Tekstur, eks k tu tur,, Ba Baha Bahan han ba ha bbangunan ngunan alami ((batu batu alam, kayu, bambu dan ba tanah liat) mengandung mengganggu kesehatan tana ta nahh liat na at) ttidak at idaak me meng ngan ng a du dung zat yangg me m ngganggu kese Material penghuni bangunan, ssedangkan edanngkan bahan ban ed anngu g nan buatan (pipa bangunan Lokal Loka kaal yangg plastik, plas pl astititikk, rock as rockk wool, woo ooll, cat c t kimia, perekat) ca perekkat at)) mengandu mengandung duung n zat kimia yang ekologis ekol ek olog ol ogiis og berbahaya kesehatan. Penggolongan ekologis berbahay a a bagi keseh hattan an.. Penggo g loong ngaan ekologi is Contoh bbahan bangunan: bangun nan: - Da Dapat apat dibudidayaka dibudidayakan an kemb kembali bal alii (regen (regeneratif): ener en erat er atififif): at ) Kay Kayu, yu, u ba bambu, rot rotan, tan, rumbia, ala alang-alang, ang ng-alang, serab serabut abbut u kelap kelapa, apa, ap a kkulit u it kay ul kayu, yu, u kkapas, ka kapuk, apuuk, kulit binat binatang, atan ang, wol Material - Ma ateerial alam m ya yang dapat digunakann kembali: kembbal ali:i: T Tanah, a ah, ttanah an liat, liaat, lempung, lempunng, tras, tras, kapur, batu kkali, ali,i batuu alam al m - M Material ateerial rrecycling: ecyycling: Limbah ec Limbah, ah,, po potongan, sa sampah, ampahh, am ampas, s, bbahan kemasan, serbuk potongan ke emaasa san, mobil bbekas, ekas ek as, ban mobil, ser rbu b k kayu, po otoo kaca ka - Mengalamii ttransformasi ransformasi sederhana: Ba Batu atu m merah, erah, ggenting e tanah liat, batako, bata taako ko,, conblock, conb co nblo lock ck, logam, loga lo gam m, kaca, kac aca, a, semen sem emen Mengalami lam ami titing tingkat ngka ng katt pe perubahan eru ruba baha ba hann trtran ha transformasi: ansf sformasi: Plas Plastik, stitikk, bbahan - Mengal sintet si sintetis, ettis is, epoksi - Ba Bahan aha h n bangunan komposit: Beton bertulang, bertulang ng, pelat ng pela pe lat serat la semen, beton komposit, cat kimia, pereka perekat at Sumber Frick, Sumb Su mber mb er : F ririck, 2007 Berdasarkan B Berdasarka e kann da ka data ta ttersebut, erssebut, er se mak maka aka ka ba bang bangunan ngunan ddirencanakan ng irencanaaka kann m menggunakan enggun batu merah, semen, material al aalami lami bberupa erupa ba er atu merah h, se seme m n, n kkaca, acaa, ac a, bbeton eton et on bbertulang, ertu tuula lang, dan kkayu. dapat meningkatkan Bahan yang ng mudah menyerap panas da dapa patt meni pa me eni ning ngkkatkan suhu ddalam ng ruangan se ehingga pen ngg g una bangunan kemudian menyalakan AC. U sehingga pengguna Untuk menghindari menghinda ari ruangan m menjadi enjadi panas, perlu diperhatikan daya serap ppanas yang Semakin pada jeniss material ya ang digunakan sebagai material bangunan. Sem rendah kecil nilai trtransmittan ransmittan aatau tau koefisien absorpsi suatu bahan, semakin re intensitas matahari maatahari at yang masuk ke dalam bangunan. ya ` Sumber: Analisis penulis, 2014
172
6.6.4 Penggunaan Tenologi Ramah Lingkungan Penggunaan Tabel 6. 10 Konsep pP eng en ggun ggun unaa aan aa n Teknologi Ramah Lingkungan Prinsip Arsitektur Berkelanjutan
Elemen Yang Yan ang
Konsep Studi Bentuk Bentu tukk Bangunan tu
Terkait Te
x
Penggunaann
Material
teknologi teknolog gi
Pereduksi Pere redu re d ksi
mereduksi kebisingan terutama suara mere me redu re duks du ksii ke ks kebi bisingan terut utama su ut uara dengan bberfrekuensi erfrekuensi ttinggi.
ramah rama ah
Bunyi Buny Bu nyii Alami ny A ami Al
Setiap 11m m semak mampu mamp mppu me m nyerrap ap 00.1 .1 ffon. on. menyerap
Bent Be Bentuk ntu nt uk dan an T Tekstur, ekst ek stur st ur,, Pe ur Pemb Pemberian m erian tumbuh tumbuhan uhan dan semak dapat uh
ling ngkungan ng a lingkungan
Pohon dan semak mampu menguranig bunyi tergantung deng dengan gann kkerapatan erapat er attan ddan an keting an ketinggian tanaman tana ta nama mann ma Sumber: Sumber: (Mangunwijaya, (M Man angu g nw wijijay aya, ay a, 1980) 198 980) 0)
173
Penggunaan dinding beton dengan penggunaan relief mampu meredam kebisingan Sumber: (Mangunwijaya, 1980)
x
Posisi, dengan dengan dengan unit tipikal mampu mereduksi suara dengan baik serta penataan ruang yang membutuhkan kebisingan ketenangan ddiletakan ke ililet etak et akan berjauhan dari jalan atau sumber kebisi ak
Denah Dena nah tipikal ti mendukung redu reduksi duks ksii buny bunyi nyyi Sumber: (Mangunwijaya, S umber: (M (Ma angu gunnwijaya, 1980)
Penyaringg
x
Udara Alami Alam Al amii am
Bentuk dan T Tekstur, ekst ek stur ur,, Pe Pemberian emberian tumbuhan an dan ann semak ak tidak hanya hha nya
mampu mamp mpuu mp
mereduksi mere edu duks ksii ks
kebisingan kebising gann
namun
mampu m a
memperpelan polutas memp me mperpe mp pela pe lann kkecepatan la ecepatan angin serta menyaring debuu ddan an po lain Penggunaan Peng ggu g naan
x
Sunn Sc Su Scre Screen reen een
Ukuran dan orien orientasi, e ta tasi s , da dala dalam am pe ppemberian mber mb eria er iann bu ia bukaan uka kaan an ddisahakan isah memperkecil ukurannya matahari memp me mper mp erke keci ke cill uk ci uku urannny nyaa pa pada da aarah rahh ya ra yang ng tterpapar er pa erpapa parr sin ssinar inar mat dengan mengarahkan bukaan dde ngan ann iintensitas ntensi siita tas lama aatau tauu me ta meng ngar ng arah ar ahka ah kann bu ka buka kaaan ka an ke arah yang sedikit sed dikit terke terkena en paparan sinar matahari ena mataha hariri ha
x
Visual inersia, V isual inersia iaa, apabila desain memaksa pemberian bukaa bukaan ke arah sebaiknya arah yang banyak baanyak terkena paparan sinar matahari seba diberkan dib berkan pe perlindungan erlindungan matahari dengan pemberian kisi – kisi dibu uka k annnya. ny dibukaannya.
174
Contoh Co ont ntoh oh Pemberiann kisi kis isii – kisi kisi yang mampu memberikan bayangan bayyangan ke bukaan bukaann Sumb Su mber mb er:: (M er (Man angu gunw nwijijay ayaa, 11980) 980) 98 0) Sumber: (Mangunwijaya,
x
Penggunaan Peng nggguna naaan Material transparan berfungsi untuk m meneruskan eneeru en perlu disadari cahaya matahari ke dalam ruangan, namun perl lu di dis sada dari bbahwa da cahaya dibarengi c haya matahari ca matahhar arii yang yang masuk mas asuk uk selalu sel elal aluu di al dib bareeng ngii dengan deng de ngan panas ng p matahari. mata ma taha ta haririri.. ha
Bangunan Ba
ddirencanakan iriren enca en c nakkan
mengg menggunakan ggun gg unak un akaan ak
ma material
trtransparan bberupa erupa low e-glass e-gl eglasss ya gl yang ng m memiliki em mililiiki kemam kemampuan memantulkan ruangan mem me mantulkaan sebagian panas matahari agar suhu dalam rua ttetap etap terjaga.
175
Prinsip kerjaa kkaca aca low w e - glass g ass gl Sumber: (M (Mediastika, Med edia iastika, 22012) ia 012) 01 2)
Sumber: Analisis Annaliisis penulis, 2014
6.6.55 Ma M Manajemen najemen Limbah Konssep man Ko naj ajeemen Limba bah h Tabel 6. 1111 Konsep manajemen Limbah Prinsip p Arsitektur Arsi Ar s tektu ur Berkelanjutan Berkelan nju juta t n ta
Elemen Yang
Konsep Studi Bentuk Bangunan Ko n
Terkait Terk Te rkai aitt
Manajemen M anajemen
Pengaadaan Pengaad daan
Limbah Li imb mbah
Shaff sampah
x
Posisi, da Po dala dalam lam la m perencanaan rumah susun pengelo pengelolaan olaa olaa aann ssampah melalui shaff yang ngg ddihasilkan ihasilkan tiap unit akan dibunang melalu ui sh shaf aff ssampah af secara komunal hal ini menghindari tterjadinya erja er jaddiny ja nyaa penum ny ppenumpukan e sampah samp sa m ahh ddii da dala dalam lam la m titiap ap llantai. anta an taii. ta
Pengolahan
x
Bentuk dan Posisi, dalam mengolah limbah perlu disiapkan air
176
limbah cair
limbah rumah tangga. Sistem water recycling.Penyediaan taman berada
di
antara
bangunan,
disiapkan
sebagai
kolam
penampungan air hujan (retention pond) yang jika sudah melalui proses filter dapat dimanfaatkan untuk air bilasan toilet.
Pengolahan
x
Posisi, Unt Untuk tuk aairir limbah rumah tangga (grey dan black water)
limbah kotoran kotorran
constructed wetlandd yang yan angg akan berfungsi sebagai filter bbiologis.
cair
Sebelum dibuang ke saluran an drainase kota, air limbah rumah tangga tang ta ngga ng gaa iini ni ddi-treatment i-trtrtreeatmentt dulu dari zzat-zat a -zat pencemar ling at lingkungan dengan deng de n an a m menggunakan engggunnak en akan an vvegetasi egetasi alami.. eg
Optimalisasi si sisa
material
pembangungan p mb pe mban angu gung ngan an
x
T Te Tekstur, kstu ur,, Ba Bahan ahan –b –bahan bah ahan an konstruksi yan yang ng tak terp terpakai paka paka k dapat dipakai dipa pakaii ke kembali, emb mbal alii, sseperti eperti sisa-sisa keramik. Potongan ep Potonganpotongannya anpotoon an dapat disusu disusun un da dann di dima dimanfaatkan manf nfaa aatk tkan an kkembali. emba em balil.
Sumber: Analisis Analisiis penulis, 2014
177
5.5.1.
Efisiensi Penggunaan Air Tabel 5. 2 Konsep Efisiensi Penggunaan Air
Prinsip
Elemen Yang
Arsitektur Berkelanjutan
Konssep Studi Bentuk Bangunan Konsep
Terkait
Efisiensi
Pemanfaatan Pema manfaatan ma
Penggunaan
Airir Hujan A
Air
x
Bentuk, Air hujan yang jatuh m mengenai e genai permukaan atap miring en dapat dap da pat dia pat ddialirkan ialirka kaan me m menuju nuju talang la lalu dialirkan ke tangki penyimpanan air untuk bangunan aiir un ntu tukk kebutuhan airr pengguna ba (mencuci, (men ncucii, menyiram meny me nyiririram ny am tanaman, pe pema pemadam madam keba kebakaran). aka k ran). Atapp
Talangg
Tangki Tang Ta ngki ng ki Air Air Didistribusikan Didistri rirbus
Kolam Filter Filtlter
Di pompa pom o paa
Sumber: Sum umberr: Analisis A siss penu Analis ppenulis, ulis, 20144
66.7. .77. An Anal Analisa alis isaa St Stru Struktur r kttur Konstruksi 66.7.1 .77.1 Konsep Perancangan Struktur dan Ko ons nstrruk uksi F u gs un g i struktur yang utama adalah menjaga keutuhan, stabilitas, dan kekaku kuuan bbangunan. angu an gunnan. gu Fungsi kekakuan Sistem terdiri bagian rangka Sist Si sttem sstruktur trtruk uktu uk turr pa tu pada da bbangunan angu an guna gu nann ya na yyang ng uutama tama ta ma aadalah dalahh te terd rdiriririi da rd dariri 3 ((tiga) titiga ga)) ba bagi gian gi an yyaitu aitu ai tu ppondasi, onda on dasi da si,, ra si angka bangunan, atap. Secara sistem menjadi bang gun unan an, da an ddann atap app. Se Seca carra ggaris ca aris ar iss bbesar, esar es a , sist stem st em sstuktur tukturr ddapat apat ap at ddibedakan i ed ib edak akan ak an m enjadi ddua ua yyaitu aitu ai tu super merupakan struktur ddan an ssub-struktur. u -strtruk ub uktu uk turr. Super struktur me tu erupakan sistem si struktur yangg bberkaitan erka er kaitan an ddengan engan strukturen struktur bangunan yang berada di atass permukaann lantai. Struktur tersebut membentuk suatu sirkulasi beban kerangka yang di dalamnya berisi sirkulas si dan arah be eban yang terjadi pada bangunan dari struktur paling paling atas yaitu atap menuju ke struktur pa aling bawahh yaitu pondasi. Sedangkan sub-struktur adalah permukaan system struktur yang terletak di bawah permu mukaan llantai mu antai dengan fungsi menerima gaya atau beban yang didapatkan dari sistem struktur yang berada da ddii atasnya.
1. Sub-Struktur Pondasi berfungsi mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut ke dalam tanah. Sistem pondasi harus menjamin keamanan, kestabilan
178
bangunan di atasnya dan tidak boleh terjadi penurunan pondasi. Pemilihan pondasi didasarkan pada beberapa syarat sebagai berikut : A.
Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup,
mati serta beban-beban lain dan beban-beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal. B.
Jenis tanah dan daya dukung tanah.
Rumah Susun Sederhana merupakan Sederh rhan rh anaa Sewa mer an rup upak akan bangunan tinggi dengan kondisi tanah ak yang datar maka sistem digunakan sisttem pondasi dan jenis pondasi yang di digu gunakan adalah: gu a.
Pondasi
Pondasi Lajur, Digunakan r, D igun ig unak un akkan terutama ter eruttam a a untuk struktur bbangunan a gunan masif / plat an
dinding keadaan yang dinddin ing sejajar pada paada kekuatan kek ekuuatan da ddann ke kead daaan tana ttanah ana nahh ya ang sseragam. e agam. Bahann bangunan yang er biasa digunakan antara kayu, bertulang. biasa diguna nakan anta na tara lain : kayu ta yu,, ba yu batu tu aalam, lam, la m, bbeton, eton, betonn bertulan ang. an g Pondasi iini n digunakan ni untuk ba bangunan ketinggian bang gun unaan yangg memiliki me ketinggiaan 1 lantai.
Gambar 6. 16 Pon Pondasi Lajur Batu Kali sumber: (Suparno, (Sup Suparn arnoo, 200 arn 2008) 8)
Bangunan empat llantai antaai menggunakan sistem lajur dan titik denga an dengan an je jeni jenis nis i
kedalaman pondasi batu kali, foot plate (untuk kedalaman 1-2 m) dan sumuran (untuk kedalam amann 22-- 44m) am m) karena murah ditransfer telapak langsung kare ka rena m urah ur ah dan dan bbeban eban eb ban llangsung angs an gsung ditran gs nsf sfer er ke ppondasi, ondda on dasi si,i te tela lapa la pakk po ppondasi ndas nd asii la as lang ngssung ng bertumpu tanah. bbe rtumpu pada ta tana nahh. na
Gambar 6. 17 Pondasi footplat sumber: (Suparno, 2008)
179
Super Struktur
Pertimbangan pemilihan sistem struktur adalah adanya fungsi-fungsi ruang yang tipikal seperti unit-unit hunian. Sistem struktur yang digunakan pada Rusunawa di Sleman adalah sistem rangka kaku ((rigid ririgi gidd frame) dengan penataan gi pen enataan kolom balok secara grid. Prinsip : persegi balok berupa grid perseg gi te teratur terdiri dari kolom vertikal dan ba balo l k horisontal yang dihubungkan lo secara kaku (h (hubungan jepit).
Gambar Ga amb bar 66.. 188 Gambar Ri Rigid gid Fr Fra Frame ame Sumber: Materi SKBB Sum umber er:: Mate M ateri SKB KBB B 3, 2012
Untuk Untu Un tukk st stru struktur rukt ktur ur aatap tapp pa ta ppada da Rusunawa di K Kota otaa Yo ot Yogy Yogyakarta gyak gy akar arta ta m menggunakan enggunak en akan ak an jenis aatap taap dengan sistem kuda-kuda memperlancar pelana den nga gann si ist stem t rrangka angk an gkaa ku gk kuda-kud udaa ba ud baja ja riringan ingaan kare kkarena arenna dapat memperlan anca an car ca menggunakan bertulang) untuk penghawaan alami, struktur atap jugaa m enggunakan atap datar (beton bertulang g) un untu uk balkon. ruang genset (meredam suara bising yang dihasilkan oleh genset) dan tritisan ppada ru ada ba ad balk kon on. Analisa Utilitas 66.8. .88. An A nal alilisa Ut Util ililitititaas as Jaringan Air Bersih 6.8.1 Jaring gan A irr B er & Air Kotor, Sanitasi, ersih San nitiasi, Drainase Draainase Bersih A. Sistem Pengadaan Air B ersih bangunan bertingkat Dalam penggunaan ba angunan be ertingkat banyak, penghuninya memerlukan maupun penyediaan air bersih baik dingin ma m upun panas, pembuangan air kotor, air hujan, serta perlengkapan sanitasi. Sarana yang ddigunakan igunnakan untuk penyediaan kebutuhan air berupa pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putihh atau pipa galvanis, pipa Poly Vinyl Chlorida (PVC), atau plastik bertulang, atau juga pipa tahan karat yang dilekakkan di dalam shaf. sumber air bersih untuk rusunawa diperoleh dari sumber sumur dan PDAM. Kebutuhan air bersih dipergunakan untuk keperluan: Wastafel
180
Km Wc Urinoir Dapur Cuci pakaian, dll. SISTEM DISTRIBUSI menggunakan DIST DI STRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH m ST e ggunakan Down Feed System en – distribusi airir menggunakan menggunakan tenaga ten ennaga pompa dari bak penampungg air a r ke pipa-pipa penyaluran ai dengann m menggunakan grafitasi. enggunakan gaya graf affiti assi.
Gambar ar 66.. 19 Ilustr Ilustrasi rasii Sistem A Air ir B Bersih ersih Rusun Sumber: Mata kuliah Utiilitas, Sumber er: Ma Materi Mat ta kul lia iah U tiilitas, 2012
B. Kapasitas Dan Kebutuhan Kebu butu tuhaan m³/hari, Saat ooperasional Saat perasional diperkirakan kebutuhan air bersih pe ih ssebesar ebes eb esar ar 6685.239,6 85.2 85 .2239,66 m³/ha harri,, ha Soufyan Moriara, liter/orang/hari dengann kkebutuhan ebbut utuh uhan uh an aairir ((berdasarkan beerd rdas asar as arkaan Soufya ar an & Mo Mori ririar araa, 11993) 993) 99 3) aadalah dala da l h ±1 la ±100 liter/orang g/h /har ari ar sehingga estimasi adalah yang diperkirakan 1304 jiwa, sehingg ga es est timasi penggunaan air bersih secara rinci ad ada alah sebagai berikut3: Kebutuhan Kebu Ke butu bu t ha h n Maksimal Maks kssim imal al air air untuk unt ntuk uk KM/WC KM/ M WC : Tabel Analisa Kebutuhan Taabeel 6. 122 An Anal alis al isaa K is ebutu uhaan Air Air kebutuhan kebutuhan
Jumlah Jumlaah ah
penghuni pengelola kegiatan mencuci penghuni Menyiram taman Proteksi Kebakaran (springkler)
13044 100 1304 04 508.9625 508.96 625 114006.85 14 0006.85
Koefisien (Liter) 100 50 10 4 38.5
total kebutuhan
Jumlah Juml Ju mlah ah 130400 500 13040 2035.85 539263.7 685239.6 liter Æ 685 23 m3 685,23
Sumber : Analisa Penulis, 2014
3
Perhitungan berdasar Soufyan & Morimura, 1993. “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing
181
6.8.2 Pembuangan Air Kotor Perencanaan pengelolaan air buangan akan berpedoman pada sistem proses pengolahan yaitu volume domestic Communal Treatment. Prakiraan vo olu lum me buangan domes estititicc KM/WC dan kegiatan rumah tangga es adalah sebagi berikut : Total penggunaan penggu gunnaan air bersih maksimal gu m ksimal untuk kebutuhan KM/WC ma C dan d n pencucian alat – alat da RT ada adalah ala lah 685239.6 liter/hari = 685,23 685 85,223 m³/hari 85 m³/h m³ /har /h arii Volume ar Voluume Vo m air limbah = 70% 700% x Q = 0,7 x 685,23 m³/hari buangan berasal m³/h m³ /hari Sumber-sumber /h Sumber-ssum umbe ber aairir buan be angan yang be erassal ddari: arii:i: llimbah ar imba im b h air cucian, flffloordrain oordrain closet yang setiap lantai Semua KM/WC ya ang terdapat di set etia et iapp la ia nttaii S emua em ua llimbah imbah tersebut di im ddisalurkan salu sa l rkan dengan dennga g n system perpipaan limbah selanjutnya Digester perp rppip ipaa aann kh aa kkhusus husus uuntuk nt buangan air lim ntuk mbah yang selanju jutn tnya tn ya akan di dditangkap tang ta ngka ng k p oleh Di D gester menstabilkan lumpur/padatan, lolos dialirkan melalui (Dg) (D g) uuntuk ntuk m enstabbilikan lumpur/pada ataan, kemudian airr yyang ang lo lolo l s di ial a irrka kann me m laluii pipa menuju Komunal treatment) dengan proses Anaerobic m enuju IIPAL PAL Komuna al ((communal communal tre eattment)t yang aakan kan diolah den ka nga g n pr rosess An A aeroobi bc filter yaitu limbah padatan ya pengolahan lim imba b h yang ddomestic om mestic dengan denggan mendegradasi pa adataan tterlarut erlrlrlar arut ar u dann tersuspensi memiliki BOD/COD rendah. terssus uspe pens n i menjadi larutan larutaan air limbah limbbahh yang me mem miliki rasio BOD/CO COD D rend dah ah. Se Setelah melalui proses maturasi telah bening, me prosses pengolahan pen e golahan di uunit/bak n t/baak m ni atura rasi si secara fisikk te tela lahh berwarna na ben nin ingg, g, tidak a berbau, dan rendah coli, melalui menuju sumur be ah kkadar adar ad a col li, sselanjutnya e anjuutnnya melal el lui ppipa ipaa outlet dialirkan m ip enuju su umu mur peresapan. peresapan. 66.8.3 .8.3 Sistem em Drainase Dra rainas asee system) (perpipaan), Pembuangan air hujan (Drained system em)) akan dibuat dengan system plumbing (perp em rpip rp ippaa aann), disambungkan aairi hujan h jaan ya hu yang jatuh dari atap bangunan dialirkan melalui talang horisontal yang disambu ungkaan pi pipa pa L PVC menuju terbuka selanjutnya dialirkan PVC PV C dan dan pi pipa pa ttegak egak eg a P ak VC Ø 44”” me menu nuju nu ju ssaluran alur al uran ur an terbu uka ddari arii bu ar buis is bbeton eton et on Ø 4400 da dann se sela lanj la njut nj utny ut nyaa di ny dial aliirkan al ke ssaluran a ur al uran an bak penampung penampu pung pu ng air airir hujan huj ujan uj an yang yan a g akan akkan dipakai dip ipak akai sebagai ak sebbag agai ai ccadangan addan anga gann ai ga aair. r. a. S Sumur Peresapan Sumur umu murr P mu eresapan Air Hu Hujan Sumu muur peresapan air hujan huja hu j n dibangun ja dibbang di nggun mengelilingi peresapan bangunan dengan totall sumur pe ere r sapan air hujan adalah 34 buah (sesuai 2035,58² keluasan bangunan 203 35,58² dibagi 660m²) 0m²) dan setiap sumur peresapan air hujan buis ditutup terbuat dari pasangan bu uis i beton dit tutup plat beton dengan dasar sumur dilengkapi terdiri dengan media penyaring yyang ang te erdiri dari ijuk, arang, kerikil, dan pasir. Ukuran sumur peresapan air hujan ddiameter iam meter 80cm dengan kedalaman 3,00 meter (di atas tanah). muka air tanah)
182
Gambar 6. 20 Skematik Saptic Saptictank icctan tankk Sumbber: Sum ber: Materi M Ma a kuliah Mat kuliliahh Utiilitas, Utiili Uti ilitas ili tas,, 22012 tas 012 Sumber: Mata
6.8.4 6. .8.4 Pen Pengelolaan enge en gelo ge lola lo laaan a Sam Sampah mpa p h Do D Domestik mestik Kebersihan Rusunawa menyangkut pengelolaan Kebers sih ihan an dan estetika estetika st Rusuna awa menyangku ut sistem penge elo lola laan sampahh ya yang aakan kann di ka dditerapkan. terapkkan. digunakan Selama ma kegiatan kegiataan operasional pola ppengelolaan engelolaan yyang en anng akan dig gun unakan meliputi : Sistem Sist Si s em pewadahan, pewadahann, Ditampungg di ddalam alaam kotak-kotak ssampah ampaah yang am ng tterpisah er erpisah (organic anorganik) kapasitas berbahan dan ditempatkan (organ anic ic dan dan anorgan anikk) ka apassitas 500 liter berba baha hann plastic da an dite temp te m atkaan tersebar di halaman lantai mudah hala ha lama mann dann di ttiap iap la ia ant ntai yyang angg mu muda dahh dijangkau. Sistem pengumpulan, Pola pengumpulan pengumpulan an,, Po ola pengump m ullan rencana akan dilakukan ddengan engann sistem m komunal sampah Rusunawa ditampung dalam komu ko muna nall yaitu yaitituu sa ya samp mpah yang terkumpul dii sseluruh mp elur el uruh ur u R uh usun us unaw awaa di dita tamp mppun ungg ke dal lam m TPS. TP PS. S Pembuangan akhir, Proses pengangkutan Tempat pen enggangkutan sampah dilakukan dari TPS ke T emppat em pa Pembuangan Akhir (TPA). Jenis alat yang digunakan adalah ttruk rukk samp ru ssampah. amp mpaah. Pengelolaan langsung Dinas terkait. Peng Pe ngel ng elol el olaa ol aann in aa inii akan akan ddilaksanakan ililak aksa ak sanakann la sa lang ngsu ng sung su ng ooleh lehh Di le D ina nass te na terk rkai rk aitt. ai Sistem Setiap periodik diangkut Tempat Sist stem st em pengangkutan, penga gang ga ngku ng kuta tan, ta n, Setia ap pe ririodik i ((22 ha hariri ssekali) e alli) ssampah ek ampa am pah dian pa ngk gkut ut kkee T empat Pembuangan Pemb Pe mbuuangan Akhir. mb 6.8.5 Transportasi Vertikal tangga dan ramp ramp A. Tangga Umum/ Utama Mudah terlihat/ ditemukan Sudut kemiringan maximum 3300R Jumlah anak tangga lebih dari 12 buah, memakai bordes Aantrede (A) minimum 23 cm, Optrede (O) maximum 19 cm - Pendekatan perhitungan - 2 O + A = 60 s/d 65 cm Tinggi Balustrade = 80 s/d 90 cm, Tinggi ruang tangga = 190 s/d 210 cm.
183
Tangga utama dalam bangunan yang juga berfungsi sebagai sarana evakusi (kebakaran), maka harus dilengkapi ruang penyekat, smoke vestibule, supaya asap tidak masuk ke dalam ruang tangga.
Perhitungan Tangga: Jarak antar lantai = 4.00 m A = 27 cm Æ 2o + a = 65 Æ 20 = 63 - 27 27 ÆO ÆO = 18 cm m - Jumlah O = 400 : 18 = 22 buah, buah bu ah, sisa 4 cm ditambahkan pada uujung ah jung ju n dan tengah ng
Gambar 6. 2211 Konsep tangga Sumber: Analisis Annaliisis penulis, 2013
B. R Ramp amp digunakan membatu sirkulasi difabel dengan perencanaan Ramp digu unakan untuk mem emba batu tu aksess sir irku k lasii vvertikal ertikkal difabe bell de den ngan persyaratann perencana aann ramp dengan ra amp m deng ga batas-batas sudut Kemiringan gan Kemi Ke miring ngan an 10% 0% s/d / 112,5 2,55 % 2, 6.8.6 Pemadam Kebakaran 66. 8.6 Pem mad a am Kebak kar aran an struktur sekurangPada Rusunawa di Kota Yogyakarta st stru ukt ktur utamanya harus tahan terhadap api sek kur uraangpetugas kkurangnya ura ranggny nya dua jam (kelas B), dan perlu adanya gang kebakaran untuk memudahkan pe etu tugaas ya yang menanggulangi Berikut merupakan material dan sistem mena me nang na nggu ng gula gu langgi benc bbencana enc ncan anaa keb an kkebakaran. ebak bakara karann. n. B erik er ikut ik u ini merup upak up akan ak an ppersyaratan ersy er syar sy arat atan tan m ater at eriiall da an si sist stem st em uuntuk ntuk mencegah pada bangunan Rusunawa Kota Yogyakarta me enc n eg egah a kebakaran pad adda ba ban ngunan Rusun naw awaa di K ot Yogy ota gyakarrta yyaitu: aitu ai tu: tu Mempunyai sistem sistem sistem automatic Me Memp mpun mp unya un yaii sist ya stem st em pendeteksiann dengan d ngan sis de ste tem alarm, sist tem auto t ma matititicc ssmoke, mok okee, dan heat ok ventilating. Mempunyai bahan struktur utamaa dan finishingg yang tahan api. Mempunyai jarak bebas denga dengan bangunan-bangunan an banguna an-bangunan di sebelahnya atau terhadap lingkungannya. Mempunyai pencegahan terhadap sistem sisttem penangkal penangkal petir. Hidran diletakkan 1 buah/1000 m² (penempatan hidran harus terlihat jelas, jelas mudah dibuka, dibuka mudah dijangkau, dan tidak terhalang oleh benda - benda / barang - barang lain yaitu pada selasar), terdapat sprinkler karena bangunan Rusunawa merupakan bangunan 4 lantai.
184
A. Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran pasif Tangga Darurat
1. Bahan yang digunakan bersifat tahan api (fire proof) 2. Persyaratan teknis: Sudut kemiringan maximal 7755R, jarak jarak antar ttangga angg an gga kurang lebih 30 meter Jumlah anak gg tangga lebih 12 buahh hharus arus memakai bordes, ukuran A da dann O maximal sama Lebar minimal 80 cm, tinggi ru rua ang tangga minim imal 190 cm, balustrade 80 - 900 cm cm Jauh dari api dan bahan ruang minimal mudah yang mud udaah terbakar. ud Dilengkapi Dileengkapi dengann air a r curtain ai curt cu rtain dann smoke rt smo mokke ke vestibule, ves estiibu es b le le, fire firee door doorr dan dan emergency emergenccy doorr Penempatan Penempatan an pada pada sudut-sudut sudut-suduut bangunan bang ba ngun ng unan un an & langsung lan angs gsun gs u g berhubungan berhubungan b n dengan deeng n an ruang ng luar Mudahh terlihat terlrllih te ihatt dan ditemukan/ dititem emukan/ dikenali lokasinya, lok o asinya, dilengkapi dilengka kapi pi dg. dg. g hall/ ruang ruaang antara antara B. Sistem penanggulangan Siist stem em ppencegahan enceegahan dan pe enanggulangan ba bahaya kebakaran an aktif: Hidran an dan dan a selang selaang an kebakaran Hidran Hidrran dibagi dibaggi menjadi menj me njadi menjadi hidran an kebakaran kebakarrann dalam gedung ged edung dan hidran kkebakaran ebak eb akkarann ddihalaman. ihal ih alaaman. al Untuk Unntu tukk memasang memaasang peralatan peral alat atan an hidran diperlukan dipeerlruk ukan berikut: berikkut: Sumber Suumber persediaann air ai hidran hidr hi d an kebakaran kebbak akaaraan harus harrus diperhitungkan dip iper erhi hitu tunngkan pemakaian selama 30-60 300-660 0menit menit dengan daya pancar 200 200 0 galon/menit. gal aloon/menit. Pompa-pompa Poomp mpaa-po pomp mpaa kebakaran dan
listrik peralatan listrik lainnya harus har a us mempunyai mem empu puny nyaai aliran aliliran list s rik rik
tersendiri tersenndi diriri dari dar arii sumber sumb su mber mb er listrik lis istrtrrik darurat dar arur u at Selang kebakaran dengan diameter antara ant ntaara 1,5’-2’ harus terbuat dari bahan yangg tahan taha ta han ha panas, p nas, dengan panjang selang 20-30 m. pa Harus Haru Ha russ disediakan ru dise di sedi diak akan ak an kopling kop oplililing ng penyambungan pen enya yamb ya mbungan yang mb yang sama sam amaa dengan deng de ngan ng an kopling koppliling ng dari dar arii unit unit pemadam pem emaadam kebakaran. k bakaran. ke Penempatan Pene Pe n mpatan hidran hid idrran ra harus terlihat jelas, jel e as, mudah mudaah dibuka, mudahh dijangkau, dija di jang ja nggkau, dan dann tidak tid idaak terhalang oleh benda – benda / barang-barang barang-baraang lain. Hidran di halaman harus menggunakan mengggunakan katup katuup pembuka dengan diameter 4’ untuk dua kopling, diameter 6’ untuk 3 kopling, kopliing, dan mampu maampu mengalirkan air 250 galon permenit atau 950 liter per menit untuk setiap kopling. kopliing n . 6.8.7 Penangkal Petir Sesuai dengan ketinggian bangunan yang tinggi, maka Rusunawa direncanakan akan menggunakan sistem penangkal petir dalam upaya proteksi terhadap bahaya sembaran petir pada saat musim hujan yang dapat pula memicu terjadinya kebakaran. Petir yang menyambar ke arah Rusunawa akan
185
ditangkap oleh penangkal petir dengan ketinggian 9 m seperti pada gambar di bawah ini dan radius proteksi sejauh 80m, lalu dialirkan dengan penghantar tahanan 5 ohm ke dalam tanah.
Gambar Gamb m ar 66.. 22 Pelangkal Peelang ngka ng kaal Petir Peetitir Sumber: id.wikiped id.wikipedia.org/wiki/Penangkal_petir p ia.orgg/wiki/Penangkal_petir tir (Diunduh (Diund nduh 2014)
Pasokan 6.8.7. Konsep Kon nse sep p Kebutuhan Kebu butuhan Paso bu oka k n Energi Sumber PLN Negara) Sumbe ber energi listrik direncanakan be diren enca c nakan bberasal errasal dari P LN (Perusahaan LListrik istrik Neg is egar eg ara) dann ar genset. ge ens nset et. Kebutuhan et Kebu butuha bu hann energy e ergy listrik diperkirakan en dipper erki k rakan cukup cuukup besar besaar mengingat kapasitas be kaapa pasi sittas Rusunawa R suna Ru nawa na wa akan menampung mena amp m unng maksimal 11304 3044 orang 30 o ang atauu sebanyak or seb e annyakk 270 2770 ruang/unit. ruang/unit. Pasokan Pas asok okan energy akan akan digunakan dig igunakkan an kebutuhan tangga, Untuk kebutuhan tersebut uuntuk ntuk kebu utuhan rumah tangga a, Rg ppompa ompa pa ddan an ppenerangan. ener eranga gann. U ntuk mencukupi kebut nt uttuhan ters se ut sebu direncanakan listrik sebesal sebesar dire enc n anakkan menggunakan energy lilist strirk ddari ari PLN seb bes esal 25 KVA dan genset seb besar 12 12 KVA. KVA A. adalah Rusunawa Berikut ad ada al perhitungan alah perhi hittunggan kebutuhan keb ebut utuh ut uhan uh an listrik lis istrik pada bangunan an R usun us unaw un awaa : aw
Untuk Untu Un tuk pelanggan dengan kapasitas daya 250000 KVA tu K A harus memeuhi kuota KWH pada unit meteran KV meter eter eraan sebesar: dengan sebe se besa be s r:: (25000 (25 2 000 X 24 jam x 30 hari = 18.000.000 Watt atau 18.000 Kwh perbulan deng ngaan ng an aasusmsi susm su smssi 1 sm bulan Untuk VA Rp. bula bu laan 30 hari. har arii.i. U ntuk nt uk ppelanggan elan el angg an ggan gan 225000 5000 50 00 V A ad adalahh R p. 7755,00 p. 55,0 55 ,000 per ,0 peer KW KWhh ma maka ka 118.000 8.00 0000 x 75 00 7555 = Rp 13,950,000.00 perbulan 13,950,000.00 13,9 950,000 000 00.0 .00 perbul ulan ul an ssehingga ehingg eh ggaa Rp 13,9 gg 950 50,0 ,000 ,0 00.00 / 27 00 2700 un unititi ((asumsi asum as umsi um si kasar)) = Rp 551,666.67 1,666.67 perbulan. 6.8.7 Konsep Kebutuhan Lift sederhana Dalam perencanaan rumah susunn sederhan na sewa akan di rencanakan setinggi 6 lantai karena alasan optimalisasi site. Pembangunan ann akann dilakukan dengan 3 tahap yakni tahap 1 sebesar 120 unit dengan ketinggian 6 lantai. Tahap ppengembangan engembangan 2 akan dibangun 120 unit dengan ketinggian 6 lantai. Dan Tahap pengembangan ke 3 sebanyak 40 unit dengan ketinggian 6 lantai. Berikut adalah perhitungan kebutuhan lift pada bangunan Rusunawa : x
Beban puncak kantor
3%
Penghuni
580 orang
186
= penghuni x beban puncak = 580 x 3% = 17,4 orang x
Waktu bolak – balik T
= ((2h + 4s) (h-1) + s (3m+4))/s
h
= Jarak antar lift 3.6m
s
m/s2 = Kecepatan lift 1,5 m /s22 /s
m
= Kapasitass liliftft 8 orang
= 72 detik x
Jumlah llift ififtt T/WT N=T /WT dibulatkan menjadi = 72/17,4 = 4, 44,13 13 dib bulatkan ke aatas tass me ta menj njad nj adii 5 bu ad buah lift
Jika membutuhkan KWh penggunaan sebesar maka Ji ika 1 lift lifft me memb mbut mb u uhkaan 1111 K W dengan penggu Wh g naan efektif sebes esar 3 jjam/harinya a /har am arin ar inya in ya m aka tiap ap unit membayar: harus me emb mbaayar: dalam sehari. (11 x 5 bu bbuah ah liftt X 3 jam x 30 hari)) / 1120 20 unit = Rp p 331,968.75 1,968.75 aatau tau ta u Rp.1060,63 dal lam am seh ehar eh ari.i.. ar
Konsep Perancangan 6.9. Sketsaa K onse on s p Peran ncan angaan
187
Ga amb mbar 6. 23 Desain Dessainn Bukaan dann Pantulan Pantulan Gambar sumber : (Irm (Irmansyah, mansyah, 20 2009) 9)
Material Mat a erial berfungsii se seba sebagai baga gai pem pemantul mant ntul ya yang angg me menyebar menyebarkan arka kann ccahaya ahaya dari luarr bangunan kee dalam. tingkatkan sampai Material da alam. Tingkat Tinngkat refleksi material tersebut terrse sebu butt di tingkat tkann sa samp pai ddengan engan tingkat rekleksi 80%. Ma ateriaal dan menggunakan putih (terang), sedangkan lighthelves plafonn da an dinding an din indi ding ng m engg en ggun unak akan cat glossy warna puti tihh (t (ter eran ang) g), se seda dang ngka kaan lilig ghthelve vees menggunakan material glossy. m enggunaka k n ma ka mate teriririal al aalmunium lmunium di cat glo lm loss lo s y. ss
Gambar 6. 244 Desain Dessain Konsep Material sumber : (Irmansyah (Irmansyah, 2009)
Desain bukaan dan pemantulan untuk memasukkan cahaya lebih besar dilakukan dengan meberikan bukaan dan pemantulan yang di intergrasikan dengan kegiatan dan desain interiornya. Posisi pemantulan diposisikan ditas pandangan mata penghuni yaitu di atas ketinggian 2,1 m dengan
188
tujuan menghindari silau dari hasil pantulan. Material furniture kayu untuk meja TV, meja lampu tidur tidak mengguanggu pemantulan oleh lightshelves, dinding dan plafond.
Gambar 6. 25 Desain Ga Deesaain Pemilihan furniture furnniture fu sumber : (Irm (Irmansyah, mansyah, 200 2009) 009))
Desain Deesain pemilihan pemilihaan furniture furn fu rniture me menggunakan eng nggu g naakaan w warna arn rna – warn warna rnaa te terang dan per permukaan errmukaan hal halus alluss mampu secara maksimal flesibel se sehingga m ampu memantulkan ccahaya ahay ah ayaa se seca ar a m aksi simaal sserta ert rtaa menggunakan prabot ott yang fles esibeel es seperti sepe peerti kasur kassur yang bisa dilipat atau dibalik. dibal alik ik.
189
DAFTAR PUSTAKA
x
40Z0, A. (2005). Rusun Rusunami unaami Kelurahan Lebak Siliwangii Bandung. un Ba ITB. bandung: ITB.
x
anonim. (200 08) 8). EFEKTIVITAS DAN KUALITAS PEMBANGUNAN PEMBA ANG NGUNAN RUMAH SUSUN. (2008). rusunawa wa .
x
ATMAJA, (2001). DESAIN ULANG RUMAH SUSUN PEKUNDEN. ATMA MAJA, M. K. (2 MA (200 001) 00 1).. DESA 1) AIN U LANG LA NG R UMAH UM AH H S USUN US UN PEKUNDE EN. N UNDIP P (p. 1). SEMARANG: S EMARANG NG: undip. NG p
x
D.. (2 (2010). Form, Space, Order. Ching, g,, D (201 010). Fo 01 orm rm, Sp S ace, and Ord der. USA: Wiley. y
x
Daniel E.. Will William W.. Orr and Donaldd Waston, FAIA. (20 (2007). Sustainable Da ani niel el E lllia iam W 2007 0 ). ) Su S staiina nabl blee De bl Desaign. USA: Inc. John Jo hn wiley ey & Sons, Inc c.
x
Mangunwijaya, (1980). Pasal Pengantar Fisika Jakarta: Gramedia Mangu un unwijaya, Y. (1980 0). ) Pasal - Pa asaal Penganta ar F isika Bangunan. n Jakar arta ar ta:: Gr ta G a edia am ia Jakarta. Jaka kaart rta. a
x
Mattulada, P.. D. (1994). In Li Manusia Pustakaa Sinar Ma attulada, P LLingkungan ngkunggann Hidup ng up M anusia (p. 118). 8). JJakarta: 8) akarta: P ustaaka kaaa Sina ar Harapan. H a
x
Mediastika, (2012). Hemat melalui Bangunan. M ediastika, C. E. (2012) 2).. He Hem mat Energi gi & LLestari estari Lingkungan melalu lui Bang ngunan g n. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yogy Y ogyak akar arta ta:: Pe Pene nerb rbitit A ndi di.
x
Permukiman, C.. (2 (2010, Desember). Buletin Cipta Karya. Rusunama, mengurangi, Perm muk ukim iman an,, K. an K C (201 0100, 01 0, D e em es mbe b r). Bule etitinn Cipt ptaa Ka pt Kary ryya. a. Ru Rusu suna su nama na ma, un untuk mengur ran angi gi, gi bukan menambah kekumuhan , p. 9. 9
x
bit.ly/rusunawa. Perumahan, D. P. (2013, September Sabtu). rusunawa. Retrieved from bit.ly/rusu unawa wa. wa
x
Pujiastuti, Kualitas dalam DIKTI. Puji Pu jijias astu tutiti,i, LL.. ((1997/1998). 1997 19 97/1 97 /199 /1 998) 99 8).. Ku 8) Kual alitititas al as udara dal alam am rruang. uang ua ng.. DI ng DIKT KTI.I. KT
x
Suparno. (2008). Menggambar Bangunan. Pendidikan Su S parno. (20 008 08). ). M eng ngga ng gaambar TTeknik ekni ek nikk B ni anggunnann. JJakarta: akar ak arta ar ta:: Departemenn P ta enndidikan Nasional. N Na sion si ion onal al. al
x
PEMBANGUNAN UMUM, M. P. (2007). PEDOMAN N TTEKNIS EKNIS P EMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA INDONESIA: MENTERI BERTINGKAT TINGGI. INDONE ESIA: MENTER RI PEKERJAAN UMUM.
x
Munuju Desain Wiseso, B. R. (Januari 2000). M unuju Des sain Yang Sadar Lingkungan dengan Konsep Jurnal Sustainable Architecture. In KILAS S ((p. p 6). Ju p. urnal Asitektur UI.
x
Merancang Wong, W. (1977). Beberapa Asas Mer ranncang Trimatra. Bandung: ITB.
x
X. Loncour Loncour, A A. D D. (Oktober 2004) 2004). Ventilated Double Facades Facades. Belgian Building Researh X Institute , 8.
x
Yudohusodo, I. S. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: INKOPPOL, Unit Percetakan Bharakerta.
190
x
Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory : The Role of the Behavioral Sciences in Environmental Design. Van Nostrand Reinhold Company: New York.
x
Lang, Jon. 1994. Urban Design : The American Experience. Van Nostrand Reinhold Company: New York.
x
Neufert, Ernst, Terjemahan Ir. Sjamsu Amril. 1989. Data Arsitektur Jilid 1. Penerbit
x
Erlangga: Jakarta.
x
Neufert, Ernst, Terjemahan Teerjrjeemahan Ir. Sjamsu Amril. 1989. Data Da Arsitektur Jilid 2. Penerbit Jakarta. Erlangga: Ja aka karta.
x
Patterson, Patterso son, Terry L. 2002. Architect’s so Archittect’t’’s Studio Studdio Handbook. St Han andbboo ook. k McGraw-Hill : New New York.
x
Rencana Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Ren Re ncana Tata Rua ang W ila ah K ilay ota Yogyakar rta ta TTahun ahun ah un 22010-2029. 01001 0-20 02 29.
x
Dwi. Bangunan. Penerbit Universitas Tangoro,, D wi.. 1999. Utilitass B wi angguna an gunan. n. P ener en erbi bitt Un bi Univ iversitas Indonesia Indone nesi ne siaa : Jakarta. si
x
White, Edward T.,., Terjemahan 1985. Perancangan Penerbit Wh hitite, e E dward T. dw Te Aris k Onggodiputro. 19 985 85.. Pe P ranccan anga gann Tapak. P ga enerbit Intermatra Bandung. Inte In term te rmaatra : B rm andungg.
x
White, Edward Rahayu. Pengantar Merancang W hite, E dward T., Terjemahan Terjrjemahan Sri R Te ahayu. 1986. 6. Tata Atur: Pe Pengan nta tarr Me M rancan ang an Arsitektur. Bandung. Arsite ektur. Penerbit ITB : B andung.
191