BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. KESIMPULAN
Dari hasil tinjauan data, baik data teoritis maupun data lapangan, dan hasil eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Kain seser adalah kain tenun berstruktur renggang sehingga bagian di belakang kain dapat menerawang (transparan) dan berfungsi sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan. b. Di Tuban terdapat dua jenis kain seser, yakni kain seser waring yag terbuat dari benang nylon dan kain seser gedokan yang bersifat tradisional dan terbuat dari benang kapas pintal-tangan. c. Kain seser gedokan telah berubah fungsi menjadi bahan sandang, tetapi dianggap kasar dan kurang ihargai oleh masyarakat setempat, sedangkan kain seser waring tetap hanya dipakai sebatas nilai fungsionalnya. Pengolahan ditujukan untuk meningkatkan nilai estetika kain waring sehingga dapat lebih dihargai d. Dalam Tugas Akhir ini, pembahasan dan pengolahan menyangkut kedua jenis kain seser tersebut. Untuk kain seser waring, dipakai tiga jenis yang berbeda ketebalan, sedangkan untuk kain seser
86
gedokan, dipakai kedua jenisnya yang berbeda dalam hal warna (seser putihan dan seser lowo) e. kain seser, baik kain seser waring maupun kain seser gedokan, memiliki
potensi
untuk
dikembangkan
di
luar
kapasitas
fungsionalnya sebagai jala nelayan. f. Penggunaan kain seser untuk produk fashion dapat dilakukan sesuai dengan kapasitas, karakter, dan potensi masing-masing kain. g. kain seser waring memiliki karakter dan potensi:
i. Sifat kaku kain seser dapat dimanfaatkan untuk teknik-teknik lipat dan tekuk karena dapat mempertahankan bentuk ii. Sulit menyerap warna. Warna yang dihasilkan adalah warna samar kendati memakai cat dylon, yang dapat mencelup bahan nylon biasa. iii. Berbahan dasar nylon, sehingga tidak bisa dibatik dengan cara cap karena akan meleleh hingga merusak cap. Saat dilakukan pelorodan, malam kadang masih terjebak di celah-celah kain sehingga harus dilakukan pelorodan berulang kali. Warna coklat atau malam yang masih tersisa dapat dihilangkan dengan minyak tanah iv. Serat mudah menyusut jika terkena panas, sehingga sangat mudah di-steam, memberi hasil gelombang yang baik saat dipanaskan di atas api,
dan memberi hasil lubang yang baik
saat disolder v. Kuat, tidak mudah terurai, basah, atau sobek, sehingga cocok untuk produk tekstil yang butuh kekuatan seperti topi dan tas
87
vi. Jika diterapkan teknik bordir dan smocking, kain seser dapat membentuk gelombang dan gelembung berkat tarikan benang vii. Benang lusi dan pakan pada struktur kain waring mudah berubah bentuk, terutama bila direnggangkan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk reka yang mengubah tampilan struktur kain viii.
Bentuk kakunya dapat dimanfaatkan untuk adaptasi teknik
origami dan tapestri, serta dapat menghasilkan bentuk yang kokoh ix. Sifat transparan waring dapat dimanfaatkan untuk teknik overlapping atau pemberian lapisan kain lain. Kilau waring dapat menambah efek tersendiri
h. Kain seser gedokan memiliki karakter dan potensi:
i. No benang pada kain seser agak sulit dianalisa berhubung ketebalannya tergantung pada tarikan tangan pada saat pemintalan dan tidak tetap ii. Mudah menyerap warna. Warna yang muncul agak pudar karena sifat benang yang mengembang dan kadar selulosa katun, tetapi mampu menyerap warna dengan baik iii. Kadar kanji mudah dihilangkan, tidak perlu dengan proses pemasakan, cukup dengan perendaman selama semalam dengan alkali lemah, yakni detergen.
88
iv. Mudah dibatik baik dengan aplikasi cap, kuas, maupun canting. Mudah dilorod, walau terkadang sisa malam masih terjebak di celah antarbenang v. Kain seser dapat di-bleach untuk menghasilkan warna yang lebih putih, atau untuk kain seser lowo, untuk warna coklat yang lebih pudar. Perbedaan warna ini dapat dimanfaatkan untuk teknik ikat-celup. vi. Proses bleaching dapat juga menghilangkan kanji, tetapi juga membuat serat keriting vii. Sulit dipakai untuk teknik origami karena lebih lentur dan tidak bisa mempertahankan bentuk viii.
Benang lusi dan pakan mudah lepas. Sifat ini dapat
dimanfaatkan untuk menciptaka tekstur berumbai, berbulu, atau efek unfinished. ix. Struktur tenunan mudah berubah (menjadi lebih renggang) akibat tarikan benang. Sifat ini dapat dimanfaatkan untuk teknik kerancang
VI.2. SARAN
a. Data yang diperoleh mengnai kain seser waring maupun kain seser gedokan sangat jarang ditemukan dan parsial, untuk itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang difokuskan pada sisi budaya b. Eksplorasi yang dilakukan banyak berkisar pada teknik reka latar dan rakit secara coba-coba, sedangkan untuk eksplorasi lebih
89
mendalam dibutuhkan penelitian lebih lanjut, terutama dengan modifikasi struktur dan teknik-teknik kimiawi untuk mengubah sifat kain seser sehingga lebih nyaman dikenakan c. Perlu pendalaman lebih lanjut mengenai teknik-teknik pewarnaan kain, terutama bagi kain seser waring. Penghilangan lapisan resin pada permukaan kain, yang memang diaplikasikan untuk mencegah kain mudah rusak oleh air laut, dibutuhkan jika ingin warna yang lebih baik, atau dilakukan pewarnaan langsung pada proses pembuatan benang nylon d. Produk yang dihasilkan adalah produk fashion dengan melihat potensi kain seser, namun produk tersebut hanyalah sebagian kecil dari pengembangan yang dapat dilakukan. Untuk ke depan, pengembangan
dengan
memperhatikan
potensi
yang
merepresentasikan daerah asal kain seser, yakni Tuban, akan lebih baik, karena dapat mengangkat nama daerah e. Dengan demikian, menilik pada poin d, pengembangan kain seser ini juga dapat dimanfaatkan sebagai identitas budaya masyarakat lokal, dan dimanfaatkan untuk tujuan promosi kepariwisataan, misalnya sebagai souvenir.
90