BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya tahun 2009-2011 yang diuraikan pada bab terdahulu, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya tahun 2009 – 2011 bahwa aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan Koperasi.
2.
Jumlah kontribusi penilaian dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi untuk memperoleh predikat Cukup Sehat terhadap tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya2009-2011 adalah tahun 2009= 74,05, tahun 2010= 76,60 dan tahun 2011 = 79,10.
3.
Aspek-aspek yang paling dominan berpengaruh terhadap perolehan predikat Cukup Sehat penilaian kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya tahun 2009 – 2011 adalah jatidiri koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi Kredit Sami Jaya berhasil mencapai tujuannya untuk mempromosikan ekonomi anggotanya melalui pemberian balas jasa simpanan berupa deviden dan biaya bunga simpanan non saham.
1
B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran kepada: 1.
Pengurus dan Manajemen Koperasi Kredit Sami Jaya dalam rangka meningkatkan predikat kesehatan dari cukup sehat menjadi sehat, sebagai berikut: a.
Meningkatkan total asset dengan cara meningkatkan simpanan non saham (simpanan bunga harian, simpanan sukarela berjangka dan simpanan lainnya) dari anggota Koperasi untuk menurunkan rasio modal sendiri sampai pada rasio 40<x<60%.
b.
Menurunkan pinjaman bermasalah dengan cara melakukan penagihan secara
intensif
melalui
pendekatan
dari
hati
ke
hati
antara
pengurus/manajemen dengan anggota, membuat surat peringatan, somasi dan lapor kepada polisi untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. c.
Dalam pemberian pinjaman kepada anggota perlu selektif dalam pencairan pinjaman, melakukan kunjungan lapangan dan menggunakan 5 C atau TUKKEPPAR yang berlaku dalam Koperasi Kredit.
d.
Meningkatkan jumlah cadangan resiko untuk mengantisipasi atau mengatasi jika terjadi pinjaman bermasalah.
e.
Membuat aturan-aturan tentang uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis sehingga Pengurus, Pengawas, Manajemen dan anggota dalam menjalankan tugas yang berhubungan dengan manajemen umum,
2
manajemen kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas secara baik dan benar. f.
Meningkatkan pelayanan pinjaman kepada anggota dengan suku bunga yang murah sesuai dengan suku bunga pasar untuk menurunkan rasio kas + bank sampai pada rasio 10<x<15% dan dan meningkatkan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima menjadi 80<x<90%.
g.
Memperhatikan rasio-rasio yang diperoleh pada masing-masing aspek penilaian kesehatan koperasi untuk diperbaiki dan dipertahankan oleh koperasi, sehingga memperoleh predikat SEHAT.
2. Bagi Pengawas Melakukan penilaian kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya untuk mengetahui perkembangan kegiatan usaha koperasi, memberikan usul saran perbaikan kepada Pengurus dan Manajeman mengenai tingkat kesehatan koperasi secara terus menerus.
3
DAFTAR PUSTAKA
Amidipraja, Talman dan Wirasasmita, Rivai, 2005. Neraca Koperasi, Pionir Jaya Bandung Apsari, E. Sri, 1987. Proses Penyusunan Laporan Keuangan untuk Koperasi Konsumsi, Liberty, Yogyakarta. Arifin, S dan Halomoan, Tamb, 2001. Koperasi Teori dan Praktek, Jakarta, Erlangga. Baridwan, 1990. Analisis Laporan Keuangan, Ghalia Indonesia, Jakarta BK3I, 2003. Koperasi Kredit (Credit Union) Untuk Anda, Yayasan BK3I, Jakarta Dekopin, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Jakarta. Djahidin, Farid, 1993. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Empat, Liberty, Yogyakarta. Djojohadikusumo, 1982. Pereknomian Indonesia di Abad 21. Erlangga, Jakarta. Inkopdit, 2003. Manajemen Profesional Koperasi Kredit, Inkopdit, Jakarta. ………., 2010. Dasar-Dasar Manajemen Koperasi Kredit, Inkopdit, Jakarta. Kartasaputra G. 2005. Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta. Bina Adiaksara. Kartasaputra G, Bambang S dan Setiadya A, 2007. Koperasi Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta, Rajawali Pers. Ninik Widiyati, 2010, Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2009. Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah No. 20/Per/KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Usaha Simpan Pinjam. Rudianto, 2010. Akuntansi Koperasi: Koperasi dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.
4
Sudarsono dan Edilius, 2010, Koperasi Dalam Teori dan Paraktik, Jakarta, Rineka Cipta. Subandi, 2011. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), Alfaberta, Bandung
5