BAB VI KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang menunjukkan tingkat livabilitas tertentu pada ruang terbuka publik kawasan eks MTQ. Perumusan kesimpulan mengacu pada pertanyaan penelitian untuk menjawab sekaligus merumuskan setiap pertanyaan penelitian agar memperoleh relefensi pembahasan secara menyeluruh: 1. Bagaimana penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik kawasan eks MTQ menurut pengguna? 2. Bagaimana tingkat livabilitas ruang terbuka publik kawasan eks MTQ menurut pengguna?
3. Bagaimana arahan penataan ruang terbuka publik kawasan eks MTQ berdasarkan kebutuhan pengguna?
6.1
Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa penilaian pengguna mengenai komponen setting fisik ruang terbuka publik secara umum berada pada kategori penilaian sedang (lihat tabel 5.25 hal.136), artinya adalah pengguna merasa ada beberapa elemen fisik ruang terbuka publik yang dinilai baik dan juga dinilai kurang dalam memfasilitasi pengguna dan menunjang terbentuknya livabilitas dalam ruang terbuka publik. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penilaian pengguna dikaitkan dengan kondisi komponen setting fisik ruang terbuka publik dapat disimpulkan bahwa terdapat elemen fisik yang dinilai baik dan juga dinilai buruk dalam menunjang livabilitas kawasan eks MTQ. Elemen fisik yang dinilai baik dalam menunjang livabilitas ruang terbuka publik kawasan eks MTQ antara lain:
186
- Keberadaan PKL sebagai faktor yang sangat mempengaruhi penilaian pengguna, dimana PKL dinilai dominan sebagai daya tarik pengguna untuk datang beraktivitas pada ruang terbuka publik kawasan eks MTQ.
- Ruang terbuka publik kawasan eks MTQ yang dapat diakses (pencapaian) dengan mudah dimana terletak strategis di tengah kota, diapit oleh poros jalan utama kota Kendari dan dilalui jalur kendaraan umum khususnya mikrolet sebagai transportasi umum kota Kendari. - Tersedia tempat duduk dan dilengkapi naungan berupa vegetasi pada beberapa spot area dalam ruang terbuka publik kawasan eks MTQ untuk pengguna dapat duduk bersantai atau beristirahat, sambil menikmati suasana dan berkumpul bersama teman.
- Tersedia area parkir kendaraan yang tersebar merata pada setiap sisi kawasan eks MTQ dengan area yang luas yang dapat menarik pengguna untuk datang beraktivitas dengan memarkirkan kendaraan, dan
dapat
mempunyai
pengaruh
langsung
terhadap
kawasan
khususnya menghidupkan aktivitas komersial dimana faktor parkir sangat penting. - Keberadaan bangunan yang memiliki ciri khas kawasan eks MTQ, khusunya Tugu yang terletak di tengah kawasan yang merupakan penanda ruang terbuka publik dan juga sebagai landmark kota Kendari sehingga pengguna dapat dengan mudah mengigat kawasan eks MTQ, selain itu bangunan dinilai pengguna sebagai daya tarik untuk datang beraktivitas dan datang menikmati suasana kawasan eks MTQ. Elemen fisik yang dinilai kurang dalam menunjang terbentuknya livabilitas sehingga menurunkan kualitas ruang terbuka publik kawasan eks MTQ antara lain: - Jalur sirkulasi pejalan kaki sebagai sarana pergerakan pengguna dari luar kawasan dan dalam ruang terbuka publik dinilai pengguna belum optimal untuk semua kalangan khususnya untuk penyandang cacat, dimana ditemui kondisi fisik terdapat banyak perbedaan ketigian lantai dan tidak tersedia guidingbloc sebagai pengarah untuk kalangan disabilitas.
187
- Lampu penerangan dinilai buruk oleh pengguna, dimana dominan titik lampu yang tersedia tidak berfungsi karena dalam keadaan rusak, ditemui saat malam hari tidak ada pencahayaan yang menerangi sehingga pengguna tidak dapat beraktivitas dengan nyaman dan tidak dapat memanfaatkan ruang terbuka publik kawasan eks MTQ secara optimal hingga 24 jam.
- Tempat sampah yang dinilai sebagai faktor yang sangat mempengaruhi kurangnya penilaian pengguna terhadap kondisi lingkungan yang kotor, dimana tidak ditemui tempat sampah yang tersedia pada seluruh area ruang terbuka publik kawasan eks MTQ.
6.2
Tingkat Livabilitas Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ Berdasarkan Penilaian Pengguna Berdasarkan hasil temuan livabilitas pada lokasi penelitian ditemui
ruang terbuka publik kawasan eks MTQ digunakan untuk aktivitas fungsional masyarakat kota Kendari dalam melakukan aktivitas rutin dan aktivitas ivent yang bersifat periodik berskala daerah maupun nasional, dimana aktivitas terjadi dari pagi hingga malam hari. Akivitas yang berlangsung dari waktu ke waktu dilakukan oleh pengguna yang dominan adalah aktivitas komersial dari PKL yang terjadi dari pagi hingga malam hari, kemudian aktivitas bersantai dan berkumpul yang terjadi saat siang hari dan berlanjut saat sore hingga malam hari. Puncak keragaman aktivitas terjadi saat sore hari pada hari kerja (Senin-Jumat) dan hari Sabtu (weekend), sedangkan pada hari Minggu (weekdays) puncak keragaman aktivitas terjadi saat pagi hari. Penilaian pengguna mengenai livabilitas ruang terbuka publik secara umum dikategori penilaian sedang (lihat tabel 5.26 hal. 137), artinya pengguna menilai adanya aspek non fisik maupun aspek fisik yang mempengaruhi penilaian pengguna dalam menilai kurang atau baik sehingga pengguna datang beraktivitas dan menunjukkan livabilitas pada ruang terbuka publik kawasan eks MTQ. Penilaian pengguna secara khusus terhadap aspek non fisik dan aspek fisik ruang terbuka publik kawasan eks MTQ yang membentuk penilaian pengguna dan dianggap dapat memenuhi kebutuhan dalam beraktivitas pada
188
ruang publik, dimana dari hasil analisis dan pembahasan ditemui 3 faktor utama yang dinilai dan dirasakan menunjang livabilitas kawasan eks MTQ dimana pengguna menilai bahwa ruang terbuka publik kawasan eks MTQ responsive, bermakna (meaningful) dan aksesibilitas. Responsive dalam hal ini ialah ruang terbuka publik kawasan eks MTQ dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan adanya rasa nyaman karena tersedia sarana dan prasana untuk pengguna dapat beraktivitas dengan aktif maupun pasif dalam ruang publik. Sarana dan prasarana yang dinilai pengguna dapat menunjang livabilitas tersebut ialah adanya tempat duduk untuk pengguna dapat bersantai maupun beristirahat, dan adanya vegetasi yang dapat memberi naungan dari sinar matahari dan memberi kenyamanan thermal kepada pengguna. Selain itu pemenuhan kebutuhan pengguna akan makanan dan minuman saat beraktivitas dalam ruang publik dengan keberadaan PKL pada kawasan eks MTQ, merupakan faktor yang dominan dinilai baik oleh pengguna sebagai daya tarik untuk datang beraktivitas. Bermakna (meaningful), dalam artian ialah pengguna menilai ruang terbuka publik kawasan eks MTQ sebagai sarana bersosialisasi melakukan aktivitas pribadi, bersama teman maupun aktivitas bersama komunitas. Selain itu, pengguna menilai kawasan eks MTQ memiliki daya tarik dari aspek fisik (bangunan yang memiliki ciri khas MTQ, dan Tugu yang merupakan landmark kota Kendari dapat menjadi penanda dan mudah diingat oleh pengguna) dan aspek non fisik (aktivitas yang dilakukan oleh pengguna lain maupun aktivitas ivent
yang dilaksanakan pada saat
tertentu menjadi daya tarik dimana akan mengundang pengguna lain untuk datang beraktivitas, hal ini dinilai pengguna bahwa semakin ramai suatu ruang publik maka dapat memberikan dan meningkatkan rasa nyaman dan aman bagi pengguna dalam beraktivitas). Aksesibilitas dalam hal ini ialah kemudahan dalam pencapaian ruang terbuka publik kawasan eks MTQ, dimana letak kawasan eks MTQ strategis di tengah kota Kendari yang berada diapit jalan jalur utama dalam kota, dilalui jalur kendaraan umum, ketersediaan sarana parkir, dan pedestrian sepanjang sisi kawasan mendukung pengguna untuk datang dengan mudah beraktivitas dalam ruang terbuka publik kawasan eks MTQ.
189
6.3
Arahan Desain Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap ruang
terbuka publik kawasan eks MTQ kota Kendari, ditemui lokasi penelitian menampung dan dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas yang dilakukan rutin setiap hari, dan kegiatan ivent berskala kota dan nasional oleh pengguna dari berbagai kalangan pada kondisi fisik kawasan eks MTQ yang tidak didesain khusus untuk aktivitas ruang terbuka publik. Terdapat beberapa aspek yang ditemui dan dinilai oleh pegguna masih kurang dalam memfasilitasi pengunjung, maka kawasan ruang terbuka publik ini masih memerlukan pengelolaan dan penatan untuk dapat menunjang livabilitas pada ruang terbuka publik kawasan eks MTQ sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat kota Kendari akan ruang terbuka publik yang lebih berkualitas lagi. Rekomendasi berupa arahan desain yang diberikan adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ketiga mengenai arahan penataan ruang terbuka publik kawasan eks MTQ berdasarkan kebutuhan pengguna. Arahan desain mempertimbangkan hasil temuan penelitian yakni dengan melihat konteks permasalahan dan potensi yang menunjang livabilitas kawasan berdasarkan kebutuhan pengguna. 6.3.1. Rekomendasi Umum Secara umum rekomendasi dasar-dasar pertimbangan sebagai acuan dalam memberikan usulan arahan desain terhadap ruang terbuka publik kawasan eks MTQ sebagai berikut: 1. Merancang arahan desain ruang terbuka publik kawasan eks MTQ dengan mempertimbangkan potensi yang ada untuk lebih meningkatkan tingkat penggunaan ruang publik agar livabilitas kawasan juga meningkat. 2. Merencanakan penyediaan fasilitas fisik sebagai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam beraktivitas dengan bebas, dapat digunakan dan diperuntukkan untuk siapa saja dan untuk semua kalangan. 3. Perlu adanya pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan keberlangsungan ruang terbuka publik kawasan eks MTQ melalui pengelolaan dan pengendalian aktivitas serta pemeliharaan secara rutin
190
terhadap sarana prasarana dan lingkungan fisik ruang publik, sehingga menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna serta memenuhi kebutuhan masyarakat kota Kendari akan ruang terbuka publik yang lebih berkualitas. 6.3.2. Rekomendasi Khusus Rekomendasi khusus yang diusulkan adalah berupa arahan-arahan spesifik terhadap aspek Non fisik (aktivitas pengguna) dan aspek fisik kawasan eks MTQ. Berikut adalah rincian dari arahan penataan ruag terbuka publik kawasan eks MTQ: A. Arahan Non Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ Rekomendasi arahan terhadap Non fisik berupa: 1. Arahan
Zoning
ruang
aktivitas
kawasan
eks
MTQ
dengan
mempertimbangkan potensi aktivitas yang telah ada, dan mengatasi sekaligus mengantisipasi masalah aktivitas yang tidak terkendali.
Gambar 6.1 Arahan Konsep Zoning Fungsi (Aktivitas) di Kawasan Eks MTQ (Analisis,2016)
191
B. Arahan Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ Rekomendasi arahan setting fisik didasarkan atas pertimbangan untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan potensi ruang terbuka publik kawasan eks MTQ. a) Jalur sirkulasi: Mengintegrasikan
jalur
sirkulasi
antara
jaringan
jalan
utaman,
pedestrian, tempat parkir dan jalan setapak/ jalur sirkulasi menuju spotspot area tempat aktivitas dalam ruang terbuka publik. Arahan area parkir : - Area parkir yang telah tersedia dioprasikan dengan mengadakan sistem parkir yang baik sehingga kendaraan yang terparkir dengan rapi dan aman. - Mengantisipasi kendaraan bermotor masuk ke area ruang publik dengan membatasi area dalam ruang terbuka publik dengan bolard atau pembatas yang tingginya 0,60 cm Arahan pedestrian : - Lebar jalur pedestrian 2 meter - Pedestrian dilengkapi dengan guidingblock dan menyediakan ramp jika ada perbedaan ketinggian lantai sebagai jalur pengarah bagi kalangan disabilitas. b) Tata Vegetasi : Penambahan vegetasi pada area-area yang kurang vegetasi dan vegetasi untuk teduhan c) Sarana fasilitas aktivitas: - Memberkan fasilitas bermain bagi anak-anak - Memberikan fasilitas dan sarana bagi komunitas - Memberikan fasilitas untuk olahraga: jalur untuk jogging dan jalan santai d) Street Furniture: - Memperbaiki, menata dan menambah titik lampu untuk penerangan area-area aktivitas saat malam hari, sehingga ruang terbuka publik kawasan eks MTQ dapat berfungsi 24 jam dengan rasa nyaman dan aman.
192
- Perletakkan tempat sampah dengan desain yang baik dengan mepertimbangkan radius nyaman mencapai tempat sampai yaitu 3040 meter yang disebar merata dalam kawasan terutama pada titik-titik aktivitas yang dominan. - Menambah dan menata fasilitas tempat duduk secara merata pada area-area berpotensi. e) Area PKL, perlu sistem managemen kontrol pengamanan terhadap PKL yang dilakukan secara berkala guna menertibkan PKL dengan menetapkan area sisi samping kawasan pada area parkir sebagai area PKL (tidak memperbolehkan PKL berjualan pada area dalam kawasan) dengan menata dan mengatur area PKL agar tidak mengganggu aktivitas lain terutama jalur pedestrian dan area parkir.
Arahan Penambahan Sarana Bermain Anak Kawasan Ruang Terbuka Publik Eks MTQ
Gambar 6.2. Arahan Penambahan Sarana Bermain Anak di Ruang Terbuka Publik Eks MTQ (Analisis,2016)
193
Gambar 6.3. Arahan Penambahan Sarana Komunitas di Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ (Analisis,2016)
Gambar 6.4 Ilustrasi Arahan Penempatan Titik Tempat Sampah di Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ (Analisis,2016)
194
Ilustrasi Desain Spot 7
Ilustrasi Desain Spot 4
Gambar 6.5 Ilustrasi Arahan Desain Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ (Analisis,2016)
195