BAB V VISI DAN MISI 5.1.
Pokok-Pokok Pikiran RPJPD Tahap Pertama dan Tahap Kedua Dalam melakukan konstruksi visi dan misi serta kebijakan yang direncanakan diimplementasi untuk priode tahun 2013 – 2018, tentunya tetap mengacu pada visi jangka panjang yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten Bantaeng Tahun 2008 – 2028 sesuai Perda Nomor 6 tahun 2009. Adapun penyataan visi dalam RPJPD adalah ”Wilayah terkemuka Berbasis Kemandirian Lokal yang Bernafaskan Nilai-Nilai Tradisional dan Keagamaan” dengan misi pembangunan meliputi ; (1) Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bantaeng agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri. (2) Mendorong serta memfasilitasi tumbuh kembangnya kelembagaan masyarakat pada semua bidang kehidupan (agar mampu meningkatkan choice dan voice-nya) dengan memberikan perhatian utama kepada pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. (3) Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar Bantaeng. RPJPD Tahap Pertama Dalam tahapan Pertama RPJP Bantaeng (2008-2013). Peningkatan wawasan dan kapasitas manusia melalui peningkatan kualitas pelayanan dan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas. Sasaran yang akan diwujudkan dalam pembangunan pendidikan dan peningkatan kualitas pengetahuan adalah: peningkatan angka melek huruf mencapai; peningkatan angka rata-rata; peningkatan angka partisipasi murni (APM); peningkatan angka partisipasi kasar (APK); peningkatan angka partisipasi sekolah. Di bidang kesehatan sasaran telah diwujudkan adalah peningkatan usia harapan hidup; penurunan angka kematian bayi; penurunan angka kematian ibu; penurunan prevalensi gizi kurang pada anak balita perbaikan rasio puskesmas, poliklinik, dan pustu persatuan penduduk; peningkatan persentase KK yang mendapat pelayanan sampah; penurunan angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate); dan peningkatan rasio akseptor KB. Dalam hal peningkatan dan pemerataan kesejahteraan melalui pengembangan desa sebagai komunitas mandiri diarahkan untuk menjadikan desa/kelurahan sebagai cikal bakal masyarakat beradab dengan fokus pada peningkatan kualitas teknostruktur masyarakat untuk mendukung pengembangan agro-industri berbasis pada potensi desa yang spesifik. Pembangunan desa dan kelurahan mandiri merupakan inti dari visi pembangunan Bantaeng 2008-2013. Desa dan kelurahan mandiri adalah suatu keadaan dimana potensi dan sumberdaya desa dan kelurahan dikelola secara efektif, efisien dan berkelanjutan berdasarkan nilai dan norma yang dipatuhi bersama oleh unsur-unsur desa dan kelurahan tersebut sebagai sebuah entitas komunitas. Kualitas teknostruktur desa dan RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun. 2013 - 2018
Page 1
kelurahan terkait dengan kemampuan pengetahuan dan teknologi masyarakat dalam mengelola potensi dan sumberdaya secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Tingginya komponen pengetahuan dan teknologi dari produk yang dihasilkan setiap desa dan kelurahan menentukan tingginya nilai dari produk tersebut. Dengan meningkatkan komponen pengetahuan dan teknologi pada keseluruhan proses pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya desa dan kelurahan berarti unsur-unsur desa dan kelurahan menciptakan nilai tambah pada produk pertanian. Pengembangan Sistem Perencanaan Desa dan Kelurahan sebagai kata kunci perwujudan RPJPD Tahap Pertama. Setiap desa dan kelurahan memiliki identitas pembangunan dan menjadi acuan dalam berbagai aktivitasnya. Perencanaan pembangunan desa mencakup upaya-upaya strategis untuk mencapai tujuan lima tahunan dan tujuan tahunan berdasarkan keterlibatan unsur masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah desa serta interkoneksitas unsur desa dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten.
RPJPD Tahap Kedua Berdasarkan capaian pembangunan pada tahapan sebelumnya, sebagai tahapan kedua dalam rangka mencapai visi jangka panjang daerah difokuskan pada upaya optimalisasi penyediaan fasilitas pelayanan untuk pemenuhan hak-hak dasar masyarakat diharapkan semakin membaik, yang antara lain mewujud dalam bentuk peningkatan standar pelayanan minimal untuk kesehatan dan pendidikan, termasuk untuk perumahan, sanitasi dan air bersih. Pada sisi lain, keterlibatan masyarakat dalam penyediaan fasilitas pelayanan dimaksud (khususnya pendidikan dan kesehatan) telah meningkat pula. Masih seperti pada tahapan pembangunan sebelumnya, pemerintah diharapkan terus mendorong dan memfasilitasi kelembagaan masyarakat sehingga mampu ikut terlibat dalam penyelenggaraan dan penyediaan fasilitas pelayanan dimaksud. Tataran kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan swasta diserahkan kepada mekanisme pasar. Kebijakan ini diharapkan akan menumbuhkan pusat-pusat pelayanan di bidang pendidikan sehingga mampu memposisikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah yang maju sebagai sentra pelayanan untuk daerah sekitarnya. Pemanfaatan teknologi informasi semakin digalakkan pada setiap pelaksanaan agenda pembangunan. Khusus untuk pemanfaatan e-learning mendapat porsi yang semakin besar dibandingkan dengan porsi yang diberikan pada tahapan pembangunan sebelumnya. e-learning diharapkan telah menyentuh siswa secara langsung, sehingga sebagian besar siswa memiliki peluang untuk mengakses sumber-sumber pengetahuan lain, seperti e-library, yang akan meningkatkan wawasan dan kualitas pengetahuan yang bersangkutan. Penataan ruang wilayah yang sesuai dengan peruntukannyaakan mempererat keterkaitan spasial antar desa dan antar kawasan (daerah sekitar Bantaeng). Di samping itu, prasarana dan sarana transportasi dimaksud akan membuat jangkauan pelayan an sosial-ekonomi menjadi semakin besar dan merata, The New Bantaeng terus dikembangkan untuk meningkatkan perannya sebagai pusat pelayanan jasa sosial ekonomi, mencakup pula sebagai kawasan hunian, perdagangan, pelabuhan dan wisata bahari (pusat pertumbuhan ekonomi). RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun. 2013 - 2018
Page 2
Inisiasi yang dilakukan pada tahapan pembangunan sebelumnya, telah membuat struktur ekonomi menjadi semakin kuat, dalam arti kapasitas untuk berkembang menjadi semakin besar, antara lain berupa keberadaan produk spesifik desa yang diharapkan semakin berkembang. Perusahaan daerahakan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi. Upaya ini, akan memberi peluang kepada pemerintah untuk meningkatkan pendapatannya, sedangkan pada sisi lain, sebenarnya ini yang lebih penting, berfungsi sebagai "pionir" bagi pengembangan suatu industri yang sifatnya sangat membantu meningkatkan kualitas keterkaitan industrial, inter dan antar wilayah guna menjadikan Bantaeng sebagai pusat pengembangan industri di bagian selatan Sulawesi Selatan. Upaya-upaya untuk menjaga atau bahkan meningkatkan daya dukung lingkung an terus dilanjutkan pada tahapan pembangunan ini, malah dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahapan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh semakin membaiknya kemampuan pemerintah dalam mengelola sumberdayanya serta didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat serta semakin mantapnya kelembagaan dan teknostruktur masyarakat. 5.2.
Visi dan Misi Dari gambaran arahan RPJPD serta identifikasi issu strategis yang ada di Kabupaten Bantaeng, maka visi yang ingin dicapai pada tahun 2018 yang akan datang adalah : “Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi dibagian selatan Sulawesi Selatan Tahun 2018” Dari pernyataan visi tersebut, mengandung makna bahwa dalam rangka mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan nasional dan simpul jejaring akselerasi kesejahteraan tahun 2018, Kabupaten Bantaeng dengan memanfaatkan segala potensi ditargetkan menjadi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berarti bahwa Kabupaten Bantaeng sebagai titik pandang dan pilihan utama para investor untuk menanamkan modalnya, para wisatawan untuk berkunjung ke Bantaeng, para petani yang butuh benih unggul, dan sebagai pusat layanan kesehatan, serta pusat keunggulan lainnya. Bantaeng sebagai pusat pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ditandai dengan : a. Angka Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng peringkat pertama untuk kabupaten yang masuk dalam Assosiasi Kabupaten Selatan Sulawesi Selatan (AKSESS) antara lain Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Sinjai dan Kepulauan Selayar, sedangkan untuk tingkat provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Bantaeng masuk peringkat 5 besar. Pertumbuhan ekonomi tersebut diiringi dengan menurunnya angka kemiskinan hingga dibawah 5%, demikian pula angka pengangguran dibawah 3% dan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Bantaeng tertinggi kedua setelah Kota Makassar atau mencapai sebesar Rp. 35 juta lebih. b. Terwujudnya kemitraan / interkoneksitas dengan Kabupaten / Kota di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya terkait pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya alam, kerjasama dalam bidang ketenagakerjaan dalam rangka memenuhi kebutuhan industry, terselenggaranya event-event tingkat provinsi dan tingkat nasional serta kerjasama dibidang pengembangan wirausaha benih. RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun. 2013 - 2018
Page 3
c. Sebagai penjabaran dari Visi tersebut diatas, maka selama priode 2013 – 2018 direncanakan misi sebagai berikut : 1. Peningkatan wawasan dan kapasitas manusia 2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan. 3. Peningkatan Jaringan Perdagangan, Industri dan Pariwisata. 4. Pengembangan lembaga ekonomi masyarakat secara terpadu. 5. Penguatan kelembagaan pemerintah. 5.3.
Tujuan dan Sasaran Tabel 5.1. Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Misi Peningkatan wawasan dan kapasitas manusia
Tujuan Mewujudkan Manusia yang berkualitas, dan berpengetahuan serta memiliki wawasan yang luas
Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dan optimalisasi penerapan teknologi informasi (e-learning)
Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan
Mempercepat pewujudan Bantaeng sebagai Kabupaten Benih Terkemuka dan Model Smart & Green Region di Sulawesi Selatan melalui penguatan sistem inovasi (BPPT)
Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam
RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun. 2013 - 2018
Sasaran Meningkatnya pembinaan mental dan spiritual bagi segenap generasi muda. Optimalnya peran majelis taklim desa / kelurahan dalam mendorong penguatan bina mental dan spiritual penduduk Bantaeng yang responsif gender. (Pansus) Optimalnya pelaksanaan program pendidikan diniyah, madrasah dan pesantren. (Pansus) Meningkatnya pendidikan kejuruan (skill) yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan sesuai dengan potensi lokal daerah. (Forum SKPD) Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan berbasis IPTEK. Tersedianya kawasa free WiFi pada kawasan strategis Ibu Kota Kecamatan. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam keolahragaan. (Provinsi) Meningkatnya pelayanan kesehatan berdasarkan zonasi wilayah untuk peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak serta gizi. Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat berbasis pemberdayaan sebagai upaya preventif di bidang kesehatan. Berkembannya layanan rumah sakit bertaraf international dalam mewujudkan Bantaeng sebagai pusat Jasa layanan kesehatan. Terkendalinya pertumbuhan penduduk. Meningkatnya produktivitas hasil-hasil pertanian, kehutanan serta perikanan dan kelautan. Berkembangnya Usaha Perbenihan Masyarakat. Berkembangnya Penguasaan dan Pendayagunaan IPTEKIN secara bersistem. (BPPT) Berkembangnya wirausaha benih. (BPPT) Berkurangnya penduduk miskin yang bekerja di sector pertanian. Meningkatnya konservasi, dan rehabilitasi hutan dan lahan berbasis pemberdayaan. Meningkatnya fungsi hutan non kayu untuk
Page 4
Misi
Peningkatan Jaringan Perdagangan, Industri dan Pariwisata.
Tujuan
Mengembangkan infrastruktur Pendukung Perdagangan, Industri dan Pariwisata untuk semakin memantapkan The New Bantaeng.
Meningkatkan daya saing daerah.
Pengembangan lembaga ekonomi masyarakat secara terpadu
Mengoptimalkan peran Lembaga Ekonomi dalam mendorong peningkatan usaha kecil menengah.
Meningkatkan peran swasta dalam pembinaan usaha-usaha ekonomi
Penguatan kelembagaan pemerintah.
Mewujudkan pemerintah daerah yang mampu melakukan peran secara efisien dan efektif dengan mempraktikkan prinsipprinsip good governance secara konsisten
Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan aparat Meningkatkan kualitas layanan pemerintah desa.
RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun. 2013 - 2018
Sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan. Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan. Optimalnya pelaksanaan pembangunan pelabuhan Bantaeng. Berkembangnya pasar berbasis Kecamatan pada kawasan strategis. Berkembangnya usaha-usaha berbasis home industry olahan hasil-hasil sumber daya alam, berbasis karkteristik desa/kelurahan. Terwujudnya Bantaeng menjadi Daerah tujuan wisata di bagian selatan Sulawesi Selatan Meningkatnya kualitas dan fasilitasi layanan investasi untuk menjaga iklim investasi Sulawesi Selatan untuk memaksimalkan Bantaeng sebagai pusat pengembangan Industri di bagian Selatan Sulawesi Selatan. (Provinsi) Berkembangnya wawasan dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan kondisi tertib dan aman dalam pelaksanaan pembangunan dan era globalisasi serta Asean Community 2015. Meningkatnya kualitas dan peran koperasi / BUMDES dalam mendorong usaha UMKM Berkembangnya usaha home industry yang memberikan nilai tambah hasil-hasil pertanian. Berkembangnya kerjasama antar desa dalam pemanfaatan dan pengelolaan Potensi Desa (Kons. Publik) Meningkatnya kontribusi swasta / masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terbangunnya kemitraan dengan organisasi social masyarakat dalam pemanfaatan Dana Corporate Sosial Responsibilty (CSR). Terwujudnya Kelembagaan Pemerintah Daerah Yang Sesuai dengan Semangat Reformasi Birokrasi Terwujudnya pengendalian dan perencanaan pembangunan yang berkaulitas berbasis Tekhnologi (BPPT). Terwujudnya pelayanan public dan pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel dan innovative berbasis Tekhnologi (BPPT) Terwujudnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah yang berkelanjutan. Meningkatnya kinerja aparat termasuk dalam pemberian pelayanan yang professional kepada pihak-pihak yang membutuhkan pelayanan Terwujudnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa yang professional dalam menyusun perencanaan dan pengelolaan keuangan desa. Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintah desa melalui proses pemilihan Kepala Desa berbasis Tekhnologi (BPPT)
Page 5