BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka
dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1.
Terdapat pengaruh positif sistem pengendalian intern dalam pelaporan barang milik daerah terhadap kualitas laporan keuangan (studi kasus di Pemerintah Provinsi Jawa Barat) dengan besar pengaruh 63% dan besar pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti adalah 37%.
2.
Terdapat pengaruh secara parsial sistem pengendalian intern yang terdiri dari : lingkungan pengendalian (X1), penilaian risiko (X2), kegiatan pengendalian (X3), informasi komunikasi (X4), serta pemantauan (X5) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) (studi kasus di Pemerintah Provinsi Jawa Barat), yaitu sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh positif lingkungan pengendalian dalam pelaporan barang milik daerah terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,343, dan signifikan secara linier. b. Tidak terdapat pengaruh positif (arah pengaruh berbanding terbalik) penilaian risiko dalam pelaporan barang milik daerah terhadap kualitas
166
167
laporan keuangan sebesar 1,147 (arah pengaruh berbanding terbalik),
dan signifikan secara linier c. Terdapat pengaruh positif kegiatan pengendalian dalam pelaporan
barang milik daerah terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,230,
dan signifikan secara linier.
d. Tidak terdapat pengaruh positif (arah pengaruh berbanding terbalik)
informasi komunikasi dalam pelaporan barang milik daerah terhadap
kualitas laporan keuangan sebesar 0,783 (arah pengaruh berbanding terbalik), dan signifikan secara linier e. Terdapat pengaruh positif pemantauan dalam pelaporan barang milik daerah terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,686, dan signifikan secara linier
5.2
Implikasi Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan setelah menyimpulkan
hasil penelitian, maka penulis bermaksud mengajukan rekomendasi kepada pihakpihak terkait, yaitu : 1.
Bagi Pemerintah Dari pembahasan dan kesimpulan, maka perlu dilakukan upaya peningkatan atau optimalisasi pelaksanaan pengendalian intern dalam pelaporan barang milik daerah agar menciptakan suatu laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berkualitas. Berikut merupakan halhal yang perlu ditanggapi, diperbaiki serta ditingkatkan dalam hal
168
pencapaian suatu tujuan yaitu menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas.
a. Pimpinan haruslah meningkatkan pengendalian serta menindak tegas
pegawai yang melakukan kesalahan dalam pelaksanaan pelaporan barang
milik daerah. Pemberian peringatan bagi pengurus barang dan pengurus
barang pembantu yang salah dalam pelaksanaan tugasnya. Jika kesalahan
terulang maka pimpinan harus tegas memberikan sangsi. Pemberian sangsi
ini haruslah konsisten. b. Sebaiknya pegawai pengurus barang dan pengurus barang pembantu memiliki kualitas atau kompetensi yang baik dalam hal pelaporan barang milik daerah. Selain itu diperlukan sikap teliti dan disiplin yang harus dimiliki serta antusisas dalam mengikuti perkembangan teknologi terbaru. c. Pimpinan baik Kepala OPD maupun Pengelola Barang Milik Daerah harus mengadakan pelatihan yang rutin baik pelatihan pelaporan barang milik daerah ataupun pelatihan teknologi terbaru (ATISISBADA). Kepala OPD harus mengikuti seluruh pegawai pengurus barang maupun pengurus barang pembantu untuk mengikuti pelatihan dan memberikan sangsi bagi pegawai yang tidak mengikuti pelatihan. d.
Kepala OPD harus meningkatkan perlindungan terhadap informasi dan akses atas barang milik daerah.
e. Kepala OPD harus memiliki komitmen yang kuat, serta bertanggung jawab terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan.
169
f. Dilakukannya pembinaan yang rutin kepada pengurus barang maupun
pengurus barang pembantu dalam pelaksanaan pelaporan barang milik daerah.
g. Dilakukannya Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi serta
pembatasan akses dan pencatatan barang milik daerah.
h. Ditingkatkannya jaringan internet diseluruh OPD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat.
i. Aparat pengawas intern melakukan kontrol secara rutin pelaporan barang milik daerah pada setiap OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat minimal sebulan sekali. j. Dibuatkannya
peta
risiko
atau
penilaian
risiko
haruslah
terdokumentasikan. 2.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup penelitian, meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
5.2.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan atau kelemahan, yaitu sebagai berikut : 1.
Penyebaran dan pengembalian kuesioner membutuhkan waktu yang lama, sedangkan waktu penelitian yang disediakan cukup singkat.
170
2.
menjawab kuesioner, namun untuk meminimalisirnya dengan cara
kuesioner diantar langsung kepada orang bersangkutan dan meminta
kontak responden.
3.
Hasil penelitian ini sangat tergantung pada kejujuran reponden dalam
Untuk mendukung hasil penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
langsung kepada responden di beberapa OPD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, Kepala bagian Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ketua sub bagian Pelaporan Dan Evaluasi Akuntansi
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Barat,
Kepala
bagian
Penatausahaan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Inspektur Pembantu Wilayah (Inspektorat Provinsi Jawa Barat).