BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Hasil analisis dan pembahasan pada bab terdahulu tentang keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk jasa perantara perdagangan efek pada PT Universal Broker Indonesia disimpulkan sebagai berikut : 1. Perusahaan mengimplementasikan tujuh faktor kompetitif dalam mensikapi persaingan dari produk jasanya yaitu: fokus pada pelanggan dan kepuasan pelanggan; penyediaan komplementari berupa potongan harga/diskon tingkat bunga apabila nilai transaksi yang dilakukan melebihi batas maksimum jaminan risiko transaksi kepada konsumen nasabah; jasa perdagangan efek terpadu; kebijakan penentuan nilai investasi minimum dengan menghubungan kepuasan pelanggan dengan tujuan finansial; fasilitas online trading sistem melalui Ezydeal; secara bertahap melakukan ekspansi baik pada peralatan maupun pada sistem manajemen jasa perantara perdagangan efek. 2. Produk jasa yang ditawarkan perusahaan ke pasar sasaran terdiri atas dua kelompok jasa yaitu: Brokerage (stocks, bonds, IDX option, IDX future) dan Underwriter (initial public offering, right issues, financial advisory – emiten corporate action, debt restructuring, financial due diligence,
174
175
fund raising). Di dalam pasar sasaran posisi bersaing perusahaan sebagai pengikut pasar. Pasar sasaran perusahaan yang memberikan kontribusi dengan persentase terbesar terhadap hasil penjualan adalah pasar bisnis yaitu sebesar 60% dari total nasabah perusahaan, kemudian pasar institusi pemerintah (Dana Pensiun) sebesar 35%, dan 5% adalah nasabah perorangan. 3. Dalam penerapan sistem informasi pemasaran perusahaan memberdayakan lingkungan pemasaran, intelijen pemasaran dan riset pemasaran, yang dihimpun dan diolah melalui Ezydeal sebagai
sentra informasi bagi
pemasaran produk jasa perusahaan. 4. Secara kualitatif dengan menggunakan alat analisis rantai nilai (value chain analysis) guna mengukur diferensiasi perusahan dalam penciptaan keunggulan bersaing yang dilakukan atas aktivitas primer yaitu pada logistik kedalam, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan, dan layanan yang
didukung
oleh
aktivitas
pendukung,
melalui
infrastruktur,
pengembangan teknologi, dan procurement. 5. Secara kuantitatif dengan menggunakan alat analisis rasio radar dalam mengukur kinerja keuangan historik perusahan guna penciptaan keunggulan bersaing dengan pendekatan empat kelompok rasio yaitu rasio produktivitas, rasio profitabilitas, rasio stabilitas, dan rasio potensi pertumbuhan. Produktivitas karyawan perusahaan, cenderung produktif dan memiliki keunggulan bersaing. Hal ini ditandai dengan selalu meningkatnya
176
kemampuan perusahaan dalam menutupi (covered) beban karyawan pada seluruh jenjang struktur gaji dan sekaligus dapat meningkatkan laba operasinya, dan cenderung stabilnya pendistribusian gaji per jenjang struktur gaji. Profitabilitas perusahaan cenderung baik, yang ditandai oleh semakin meningkatnya return on investment (ROI) dan marjin usaha yang dihasilkan perusahaan selama lima perioda yang diteliti. Tingkat stabilitas perusahaan cenderung stabil atau baik, yang ditandai oleh semakin meningkatnya rasio lancar dan semakin menurunnya beban pinjaman jangka panjang perusahaan selama lima perioda yang diteliti. Potensi pertumbuhan perusahaan cenderung menurun, namun perkembangan penjualan dan tingkat perolehan laba bersih menunjukkan perkembangan yang konstan. Penurunan potensi pertumbuhan perusahaan lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal perusahaan. 6. Menurut evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif diferensiasi dapat menciptakan keunggulan bersaing, yang diindikasikan oleh aktivitas primer dan pendukung yang diaplikasi oleh perusahaan cenderung sulit ditiru oleh pesaing-pesaingnya. Keunikan yang merupakan wacana deferensiasi dalam pelaksanaannya mampu menghasilkan marjin yang cenderung meningkat pada perioda yang diteliti.
177
5.2 Saran 5.2.1
Aspek Sumber Daya Manusia Dengan adanya peningkatan jumlah karyawan, diharapkan pula
adanya peningkatan tingkat produktivitas karyawan yang tajam sehingga tingkat keuntungan ataupun laba yang diperoleh oleh perusahaan akan semakin meningkat tajam.
5.2.2
Aspek Sistem Informasi Dengan semakin majunya perkembangan Teknologi Informasi
didunia dan semakin ketatnya persaingan melalui penggunaan teknologi informasi, maka PT. Universal Broker Indonesia harus cepat tanggap dan kreatif dengan memikirkan ide bisnis apa yang bisa dihasilkan dengan penerapan Teknologi Informasi dalam segala aspek manajemen perusahaan agar dalam menghadapi persaingan yang ada, perusahaan tidak kewalahan.
5.2.3
Aspek Diferensiasi dalam Rantai Nilai Semakin memperkuat Sumber daya manusia yang ada diperusahaan
dan juga semakin kuatnya program pengembangan teknologi informasi yang ada akan semakin membentuk kuatnya pengembangan rantai nilai (aktifitas pendukung dan aktifitas utama) perusahaan. Sehingga nilai marjin yang dihasilkanpun akan semakin bernilai dan positif.
178
5.2.4
Aspek Kinerja Keuangan ♦ Kinerja produktivitas Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, sebaiknya perusahaan memperhatikan konstribusi per karyawan terhadap penjualan bersih. Untuk itu perusahaan seyogyanya melakukan pemberdayaan karyawan dengan orientasi hasil dan efisiensi waktu. ♦ Kinerja profitabilitas Kurang efektifnya pengelolaan beban penjualan terhadap hasil penjualan mengindikasikan adanya ketidak efisienan pada beban penjualan. Untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan penjualan dengan sistem anggaran dan target, guna mengantisipasi inefisiensi dalam pengeluaran beban penjualan. ♦ Kinerja stabilitas Dalam
melakukan
pembiayaan
terhadap
usaha
dan
pengembangannya, sebaiknya perusahaan lebih memperhitungkan penggunaan dana, apakah dana sendiri atau dana pinjaman. Jika menggunakan perusahaan
dana
sangat
sendiri
dalam
dikhawatirkan
semua akan
kegiatan
terjadi
operasional
kondisi
illikuid
perusahaan sebab investasi yang dilakukan memiliki tingkat risiko yang
179
berbeda-beda. Analisa penggunaan sumber dana yang baik akan berdampak pada tingkat stabilitas perusahaan yang baik.
♦ Kinerja potensi pertumbuhan Perusahaan harus lebih mengoptimalkan dan memaksimalkan penjualan bersih perusahaan dari bulan ke bulan sehingga kenaikan atau tingkat pertumbuhan penjualan yang baik dari sebuah perusahaan akan tercapai. Perencanaan penjualan yang baik akan sangat membantu tercapainya nilai penjualan yang baik pula bagi perusahaan.