BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Variabel independen CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, nilai t hitung CAR sebesar 0.554, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.583, yang mana tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05. Dengan demikian variabel CAR secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank BNI Syariah. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dessy Ayatulisa Ilina (2012) menyimpulkan CAR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Secara teori, menurut Muhammad (2002), CAR tidak mempunyai
pengaruh
yang
nyata
terhadap
ROA.
Rasio
ini
mencerminkan risiko dari permodalan bank. CAR merupakan indikator kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. 2.
Variabel independen FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, nilai t hitung FDR sebesar -2.284, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.029, yang mana tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian, variabel FDR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank BNI Syariah. Hasil penelitian sesuai
91
92
dengan penelitian yang dilakukan Dessy Ayatulisa Ilina (2012) dan M. Shalahuddin Fahmy (2013) menyimpulkan FDR pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Secara teoritis, tingkat likuiditas yang tinggi atau rasio FDR yang rendah akan mengakibatkan pendapatan bank syariah menurun. Hal ini disebabkan terlalu banyaknya dana pihak ketiga yang menganggur. Apabila dana tersebut disalurkan melalui pembiayaan akan menjadi produktif dan menghasilkan pendapatan bagi bank syariah. FDR yang tinggi menunjukkan bahwa bank syariah mampu menjalankan fungsi intermediasi keuangan dengan baik. 3.
Variabel independen NPF berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, nilai t hitung NPF sebesar 2.581, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.014, yang mana signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, variabel NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank BNI Syariah. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dita Wulan Sari (2013) menyimpulkan NPF pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Jika dilihat dari data penelitian, NPF Bank Muamalat Indonesia selama triwulan tahun 2005 – 2014 menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan teori, dimana adanya kenaikan NPF seharusnya menurunkan ROA, kenyataannya ketika NPF meningkat ROA, sebaliknya jika NPF mengalami penurunan, ROA yang diperoleh BMI mengalami peningkatan yang relatif kecil, bahkan adanya penurunan rasio NPF diikuti ROA mengalami penurunan juga.
93
4.
Variabel independen BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA, nilai t hitung BOPO sebesar -16.450, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000, karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian, variabel independen BOPO secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tri Mei Hidayati (2010), Dhian dan Dayinta Pratiwi (2011) menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan antara variabel BOPO terhadap profitabilitas. Hal tersebut sesuai dengan teori, menurut Muhammad (2002) setiap bank dalam melakukan kegiatan usaha secara efisien harus memperhatikan mengenai pengendalian biaya, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam pembiayaan agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun sebaliknya jika biaya operasional lebih besar dari pendapatan maka hal ini akan menurunkan perolehan pendapatan. Hal ini akan berdampak negatif bagi bank maupun nasabah yang lebih menyukai laba daripada kerugian. Jadi semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka pendapatan akan semakin kecil, sehingga rasio BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas.
5.
Hasil uji F sebesar adalah 74.549 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi 0.000 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka variabel CAR, FDR, NPF dan BOPOsecara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank BNI Syariah, artinya besar kecilnya semua
94
variabel independen tersebut secara simultan mempengaruhi ROA pada Bank BNI Syariah. 6.
Dilihat dari hasil pengujian koefisien determinasi R2 dapat diketahui nilai Adjusted R2 sebesar 0.883 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 88.3%. Hal ini menunjukkan model yang digunakan baik karena mendekati 100%, sedangkan sisanya sebesar 11.7% yang dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam variabel regresi dalam penelitian ini.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, disusun sejumlah saran sebagai berikut : 1.
Diharapkan menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan dalam penyaluran pembiayaan ke masyarakat dengan prinsip kehatihatian. Menjaga FDR pada level yang optimal dan memperhatikan batas aman, sehingga bank dapat memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo dan memenuhi permintaan pembiayaan yang dapat meningkatkan profitabilitas.
2.
Diharapkan dapat menekan nilai NPF agar bank tidak kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan dan menambah biaya pencadangan aktiva produktif, sehingga dapat meningkatkan profitabilitasnya.
95
3.
Diharapkan menjaga kegiatan operasional bank dapat berlangsung secara efisien, yaitu dengan menjaga setiap kenaikan biaya operasional harus diikuti dengan peningkatan pendapatan operasionalnya.
4.
Bagi penelitian berikutnya diharapkan mengkaji variabel lainnya sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan analisis keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap profitabilitas yang diperoleh Bank Syariah.