BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui apakah kinerja
Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sales Growth dan Sensitivitas Suku Bunga dapat dijadikan sebagai prediktor Financial Distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Penelitian ini menggunakan 121 sampel data perusahaan manufaktur yang telah dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1. Kinerja keuangan dan sensitivitas suku bunga secara simultan dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Jadi, H1 pada penelitian ini dapat diterima. 2. Variabel likuiditas dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Artinya, perusahaan mempunyai aktiva lancar yang terlalu besar sehingga dapat dinilai bahwa perusahaan kurang mampu mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya sehingga tidak dapat meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. Jadi, H2 pada penelitian ini dapat diterima. 3. Kinerja profitabilitas dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Artinya, kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit dinilai rendah sehingga perusahaan dikatakan tidak produktif. Jadi, H3 pada penelitian ini dapat diterima.
69
70
4. Kinerja leverage dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Artinya, perusahaan melakukan hutang dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan peningkatan penjualan maka akan menurunkan laba operasionalnya dengan membayar beban bunga yang tinggi. Jadi, H4 pada penelitian ini dapat diterima. 5. Kinerja sales growth dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Artinya, perusahaan tidak mampu meningkatkan penjualannya maka semakin rendah profit yang diperoleh perusahaan sehingga menurunkan kinerja perusahaan. Jadi, H5 pada penelitian ini dapat diterima. 6. Sensitivitas suku bunga dapat digunakan sebagai prediktor financial distress. Artinya, penurunan BI rate menyebabkan penurunan pada harga saham yang mengakibatkan semakin rendah minat investor dalam menginvestasikan dananya sehingga mengurangi modal perusahaan. Jadi, H6 pada penelitian ini dapat diterima. 5.2
Keterbatasan Berikut adalah keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini guna sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya: 1.
Pada penelitian menggunakan sampel data pada perusahaan sektor manufaktur periode 2011-2015.
2.
Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas diantaranya, yaitu likuiditas, leverage, profitabilitas, sales growth dan sensitivitas suku bunga, sehingga adanya keterbatasan terhadap kemampuan dalam menjelaskan variabel-variabel independen pada penelitian ini.
71
3.
Indikator dalam memprediksi perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yaitu laba bersih setelah pajak bertanda negatif selama satu periode sedangkan perusahaan kondisi non financial distress yaitu bersih setelah pajak bertanda positif selama satu periode dan memiliki total aset yang setara dengan kondisi financial distress.
5.3
Saran Pada sub bab ini, adapun saran-saran yang dapat peneliti berikan dengan harapan agar penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik: 1.
Bagi perusahaan, hendaknya memperhatikan kinerja CR seperti penggunaan aset lancar secara optimal dengan menggunakan model manajemen persediaan yaitu model Economic Order Quantity (EOQ) sehingga meminimalisir terjadinya idle stock. Pada kinerja ROA, hendaknya
perusahaan
lebih
efisien
pada
biaya-biaya
yang
dikeluarkan agar menghasilkan laba yang optimal. Pada kinerja DAR, hendaknya perusahaan tidak terlalu bergantung pada hutang dalam pembiayaan aset karena akan mempengaruhi besarnya beban bunga yang akan dibayar. Pada kinerja sales growth, hendaknya perusahaan harus lebih produktif dengan meningkatkan penjualan yang akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor. 2.
Bagi Investor, hendaknya dalam pengambilan keputusan lebih memperhatikan kinerja Current Ratio, Return on Asset, dan Debt to
72
Asset, sales growth dan sensitivitas suku bunga karena kinerja tersebut dinilai mampu memprediksi kondisi financial distress perusahaan. 3.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan indikator dalam memprediksi financial distress sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik dalam memprediksi kondisi financial distress.
73
DAFTAR RUJUKAN Ahmad, Rodoni., dan Herni Ali. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media. Brigham Eugene. F., and Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi 11: Diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto Jakarta: Salemba Empat. Deny Liana., dan Sutrisno. 2014. ‘Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial distress Perusahaan Manufaktur’, Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No. 2. Pp: 52-62. Djumahir. 2007. ‘Pengaruh Variabel-Variabel Mikro dan Variabel-Variabel Makro terhadap Financial distress pada Perusahaan Industri Foodand Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta’. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 5. No. 3,pp: 484-493. Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Kanisius. Feri Prasetiono D.A. 2011 ‘Prediksi Rasio Keuangan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI’. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis. Vol. 8, No. 1. Pp: 1-14. Evanny Indri H. 2012. ‘Kekuatan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial distress Perusahaan Manufaktur di BEI’. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 3, No. 2, pp: 101-109. Ida Fitriyah., dan Hariyati. 2013. ‘Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Financial distress pada Perusahaan Property dan Real estate’, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 1, No. 3, pp: 760-773. Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Keown, Arthur J., John D. M., J. William Petty., David F. S, JR. 2008. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Jilid Satu Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh Marcus Prihminto Widodo, M.A. Jakarta: Indeks. Kompasiana.com/www.teknikindustri17.mercubuana.ac.id/manufactur_55091577 813311341cb1e389
74
Low, Soo-Wah., Fauzi Mat N., dan Puan Yatim. 2001. ‘Predicting Corporate Financial Distress Using The Logit Model’. Asian Academy of Management Journal, Vol. 6, No. 1, pp: 49-61. Luciana Spica A 2006. ‘Prediksi Kondisi Financial distress Perusahaan Go Public dengan Menggunakan Analisis Multinominal Logit’. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1. Pp: 1-26. Mudrajad, kuncoro. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. M. Hanafi, Mamduh., dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Rahmy. 2015. ’Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, Sales Growth dan Aktivitas Terhadap Financial Distress’. Jurnal Akuntansi , Vol.3 No.1, pp: 1-27 Rr. Iramani. 2008. ‘Model Prediksi Financial Distress Perusahaan Go Public di Indonesia pada Sektor Manufaktur’. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 6, No. 1. Pp: 183-184. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan : Edisi Keenam. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Viggou Elliu. 2014. Pengaruh Financial Leverage Dan Firm Growth Terhadap Financial distress. FINESTA. Vol. 2. No.2, pp:6-11