74
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 1. Berdasarkan penyajian dan analisis data pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa banyak santri Pondok Pesantren Al-Falah Putera Kota Banjarbaru yang tidak berminat terjun ke dunia politik, dari data yang terdapat pada bab sebelumnya yaitu sebanyak 49 orang atau 54.4% tidak berminat. Selain itu 14 responden atau 15.6% masih ragu-ragu dan 14 orang atau 15.6% lainnya tidak tahu apakah ia berminat atau tidak untuk terjun ke dunia politik, dan hanya sebagian kecil yaitu 13 orang atau 14.4% dari total keseluruhan responden, dari santri Pondok Pesantren AlFalah Putera yang berminat terjun ke dunia politik. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Santri Untuk Berpolitik Ada tujuh faktor yang mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera terjun ke dunia politik yaitu; a. Faktor
kepribadian,
merupakan
faktor
paling
dominan
yang
mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera terjun ke dunia politik yaitu sebanyak 45 responden atau 50.0%. b. Faktor kekhawatiran, merupakan faktor yang mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera terjun ke dunia politik yaitu berjumlah 10 orang atau 11.1% dari total keseluruhan responden.
75
c. Faktor pengalaman, juga mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera terjun ke dunia politik, hal ini berdasarkan banyaknya responden yang tidak pernah berpolitik yaitu mencapai 69 orang atau 76.7% dan juga banyaknya responden yang tidak berminat terjun ke dunia politik. d. Faktor pendidikan, juga cukup mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera terjun ke dunia politik, responden yang memilih faktor pendidikan yaitu berjumlah 7 orang atau 7.7% dari total keseluruhan responden. e. Faktor agama, merupakan faktor yang mempengaruhi minat santri AlFalah Putera terjun ke dunia politik. Setidaknya ada 5 responden atau 5.5% dari total keseluruhan responden yang menyatakan hal tersebut. f. Faktor keluarga, juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera Kota Banjarbaru terjun ke dunia politik. Setidaknya ada 4 responden atau 4.4% dari total keseluruhan responden yang menyatakan hal tersebut g. Faktor lingkungan, merupakan faktor yang mempengaruhi minat santri Al-Falah Putera Kota Banjarbaru terjun ke dunia politik. Hal itu terlihat dari data pada bab sebelumnya yang menunjukkan santri yang berasal dari lingkungan perkotaan cenderung lebih berminat untuk terjun ke dunia politik daripada santri yang berasaal dari lingkungan pedesaan.
76
3. Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis 1 yang menyatakan faktor kepribadian berhubungan positif terhadap santri Al-Falah Putera untuk terjun ke dunia politik adalah benar dan dapat diterima. Hipotesis 2 yang menyatakan faktor agama berhubungan positif terhadap minat untuk terjun ke dunia politik bagi santri Al-Falah Putera adalah benar dan dapat diterima. Hipotesis 3 yang menyatakan faktor pengalaman berhubungan positif terhadap minat santri untuk terjun ke dunia politik adalah benar dan dapat diterima. Hipotesis 4 yang menyatakan faktor keluarga, berhubungan positif terhadap minat santri untuk terjun ke dunia politik adalah benar dan dapat diterima. Hipotesis 5 yang menyatakan faktor lingkungan berhubungan positif terhadap minat santri untuk terjun ke dunia politik adalah benar dan dapat diterima. Hipotesis 6 yang menyatakan faktor pendidikan berhubungan positif terhadap minat santri untuk terjun ke dunia politik adalah benar dan dapat diterima. Berdasarkan keterangan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hipotesa yang menyatakan dugaan variabel kepribadian (variabel X1.1), (faktor internal) merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap minat untuk terjun ke dunia politik bagi santri Al-Falah Putera adalah benar dan dapat diterima.
77
B. Saran-Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Penulis menyarankan untuk meneliti tentang minat santri Al-Falah Puteri, minat Mahasiswa di STAI Al-Falah, atau meneliti tentang pandangan para pengajar di Pondok Pesantren Al-Falah terhadap politik. Karena pada penelitian ini hal-hal tersebut belum dilakukan penelitian baik oleh penulis atau oleh penulis-penulis lainnya. Selain itu bisa saja dilakukan penelitian kepustakaan mengenai perpolitikan santri, partisipasi politik santri atau mengenai pengaruh lingkungan pondok pesantren terhadap prilaku politik santri. Karena meskipun telah banyak literatur mengenai politik, tetapi kajian secara mendalam yang khusus mengangkat mengenai perpolitikan santri sangat minim. 2. Bagi Para Pembaca Penulis menyarankan untuk membaca literatur mengenai prilaku politik kiai atau santri, atau berbagai literatur lain yang berhubungan dengan politik Islam seperti partai Islam. Karena dalam literatur-literatur tersebut menurut penulis sangat menarik untuk dipelajari secara mendalam terutama bagi mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu politik dan dalam penulisan skripsi ini berlum termuat informasi yang lengkap mengenai hal-hal tersebut. 3. Bagi Partai-Partai Politik Partai-partai politik di Indonesia terutama partai yang berhaluan Islam seyogyanya ikut berpartisipasi mensosialisasikan berbagai hal mengenai politik atau mengenai politik Islam kepada para santri. Karena pola pendidikan di pondok
78
pesantren menjadikan santri memiliki mental dan moral yang baik, serta semangat keberaagaamaan yang tinggi. hal tersebut menjadikan santri sangat potensial untuk dijadikan kader-kader partai atau calon-calon pemimpin daerah ataupun pemimpin pada tingkat nsaional. 4. Bagi Lembaga Pemerintahan Untuk dinas-dinas terkait terutama dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
agar
memberikan
penyuluhan
atau
sosialisasi
mengenai
pengetahuan politik terhadap santri di seluruh pondok pesantren baik berupa pembekalan wawasan kebangsaan, wawasan politik atau yang berkenaan dengan politik Islam.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qadir Hamid, Tijani, Pemikiran Politik dalam Al-Qur’ān, Jakarta, Gema Insani, Cetakan ke-1, 2001. Al-Mundziri, Imam, Ringkasan Hadits Shahih Muslim, Jakarta, Pustaka Amani, 2003. Azizi, Ahmad et al, Kebijakan Politik M. Natsir, Penelitian Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin, 2014. Budiarjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Ke-21, 2003. Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, Jakarta Prenada Media Group. 2006. Chaplin, James P, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta, Raja Graindo Persada, Cetakan ke-7, 1981. Gramsci, Antonio, Negara dan Hegemoni, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Cetakan ke-2, 2003. Haedari, Amin, et al, Masa Depan Pesantren, Jakarta, IRD Press, Cetakan ke-1, 2004. Iqbal, Muhammad & Amin Husein Nasution, Pemikiran Politik Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, Cetakan ke-1, 2010. Kartono, Kartini, Teori Kepribadian, Bandung, Alumni, 1979. Mulkan, Abdul Munir, Moral Politik Santri, Jakarta, Erlangga, 2003. Maunah, Binti, Tradisi Intelektual Santri, Yoyakarta, Teras, Cetakan ke-1, 2009. Maran, Rafael Ragan, Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta, Rineka Cipta, Cetakan ke-1, 2007. Muhammad, Ali Abdul Mu‟ti, Filsafat Politik Antara Barat dan Islam, Bandung, Pustaka Setia, Cetakan ke-1, 2010. Nu‟man Hasan, Farid, Seuntai Bunga Rampai Politik Islam, Depok, Tauhid Media Center, Cetakan ke-1, 2009. Parson, Wayne, Public Policy, Jakarta, Prenada Media Group, Cetakan ke-2, 2006.
80
Rumadi, Ahmad Mujib, et al, Intelektualisme Pesantren, Jakarta, Diva Pustaka, Cetakan ke-3, 2006. Tariquddin, Moh, Relasi Agama & Negara, Malang, UIN Malang Press, Cetakan ke-1, 2009. Tim Penulis, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Pustaka, Cetakan ke-3, 2005. Tim Penulis, Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Antasari, Banjarmasin, IAIN Antasari, 2013. Tim Penulis, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, Madinah, Mujamma‟ Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mush-haf Asy-Syarif, 1990. Sajzali, Munawir, Islam dan Tata Negara, Jakarta, Universitas Indonesia, Edisi ke-5, 1999. Sitepu, P. Anonius, Teori-Teori Politik, Yogyakarta, Graha Ilmu, Cetakan ke-1, 2012. Usman, Husaini & Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta, Bumi Aksara, Cetakan ke-4, 2001. Walid, Muhammad, Teologi Politik, Malang, UIN-Malang, 2009. Yaqin, .
Husnul, Sistem Pendidikan Pesantren di Banjarmasin, Antasari Press, Cetakan ke-2, 2010.
Kalimantan
Selatan,