BAB V PEMBAHASAN
Pada praktikum Sedimentologi dan Stratigrafi kali ini, acaranya mengenai peta litofasies. Peta litofasies disini berfungsi untuk mengetahui kondisi geologi suatu daerah berdasarkan data bawah permukaan. Berdasarkan pengolahan/perhitungan data yang didapat dari lapangan, maka dapat diperoleh tiga macam bentuk peta, yaitu peta isopach, peta SSR (Sand – Shale Ratio Map) dan peta kombinasi antara peta SSR dan isopach. Dari ketiga jenis peta ini kita menginterpretasikan sehingga dapat mengetahui arah material sedimen klastik, penentuan daerah potensi minyak/gas atau air, penentuan arah laut terbuka, dan perkembangan sedimen klastik / non klastik.
5.1
Peta Kontur Isopach Berdasarkan peta kontur isopach diatas, daerah ini terbagi atas 3
jenis lapisan batuan yang didasarkan pada ketebalan lapisan reservoir. Ketiga jenis lapisan tersebut terdiri dari lapisan tipis, lapisan sedang, dan lapisan tebal. Lapisan tipis dengan ketebalan 0 - 500m ditandai dengan warna kuning dan lapisan sedang dengan ketebalan 500 – 900m ditandai dengan warna biru sedangkan lapisan yang tebal ditandai dengan warna merah dengan ketebalan > 1200 m. Berdasarkan tabel diatas ketebalan lapisan yang paling tebal adalah 1500. Lapisan tebal lokasinya pada peta kontur terletak pada sebelah selatan peta sedangkan lapisan sedang berada diantara lapisan tebal dan tipis. Lapisan tipis yang lebih mendominasi di semua lokasi dengan kehamparannya yang cukup luas berada di sebelah utara peta. Pada peta surface 3D dapat terlihat lebih jelas kenampakan tebal tipisnya lapisan batuan yang dicirikan dengan bentuk morfologinya. Pada lapisan batuan
yang tebal kenampakannya berupa bukit-bukit. Sedangkan lapisan tebal kenampakannya adalah dataran yang luas. Dari peta kontur isopach yang telah dibuat, maka dapat diintepretasikan dimungkinkan
bahwa
daerah
merupakan
dengan
suatu
perlapisan
cekungan
batuan
tebal
pengendapan
yang
mengendapkan material sedimen lebih banyak daripada daerah lain yang memiliki perlapisan batuan sedang-tipis.
5.2
Peta Sand Shale Ratio (SSR)
Pada peta SSR yang telah dibuat diatas terdapat 3 jenis litologi, yaitu Shale - Sand (batas SSR 1/8 - 1 dengan warna biru), Sandy – shale (batas SSR 1 – 8 dengan warna merah), dan Sandstone (batas SSR > 8 dengan warna kuning). Berdasarkan perhitungan batas SSR yang terbesar adalah 44,8 dan yang terendah adalah 0. Daerah dengan ketebalan batupasir terbesar adalah daerah dengan koordinat (3,16) dengan nilai SSR sebesar 44,85. Kemudian daerah yang berwarna
merah
merupakan
daerah
yang
memiliki
perbandingan
kandungan batupasir dengan sand, yang lebih banyak shale -nya namun tidak sebanyak yang dimiliki daerah kuning. Sedangkan daerah berwarna biru adalah daerah dengan perbandingan sand dan shale lebih banyak shale-nya, yang bernilai SSR antara 1/8 – 1. Daerah yang memiliki kontur yang tinggi dapat diinterpretasikan bahwa daerah tersebut adalah daerah yang memiliki prospek akumulasi minyak dan gas. Dimana pada daerah ini terdapat pada lapisan batupasir yang kasar dan batupasir ini mempunyai porositas yang tinggi. Dari data perhitungan SSR yang paling rendah dengan koordinat X=24; Y=4 dengan nilai SSR adalah 0.00 dengan ketebalan sesungguhnya adalah 66 ft atau 20.4216 m. Daerah ini dapat diperkirakan memiliki ukuran batupasir yang
halus dan perkembangan sedimen klastik semakin tinggi, dan akumulasi minyak/gas relatif rendah atau hampir tidak ada. Lapisan batupasir terletak di daerah tengah dan sebelah barat laut pada
peta
kontur.
Sedangkan
lapisan
sandy-shale
sangat
luas
penyebarannya pada hampis setiap daerah pada peta kontur tersebut. Sedangkan litologi shale terletak di sebelah selatan peta kontur yang dicirikan dengan material sedimennya yang sangat halus. Dari ketiga jenis litologi batuan tersebut, sandstone yang memiliki ukuran butir yang paling kasar dan shale memiliki ukuran butir yang paling halus. Berdasarkan data ini kita dapat menyimpulkan bahwa semakin kecil batas SSR maka ukuran butir semakin halus dan sebaliknya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa material yang lebih halus (batas SSR lebih kecil) akan diendapkan di daerah hilir/dekat dengan laut. Sedangkan material yang lebih kasar (batas SSR lebih besar) akan diendapkan di daerah hulu/ dekat dengan sumber (source rock). Hal ini dapat terjadi karena faktor energi transportasi, dimana semakin menuju ke arah laut energi
transportasi
akan
semakin
berkurang
dan
material
yang
diendapkan juga semakin halus. Berdasarkan peta diatas, maka dapat diketahui arah pengendapan yang terjadi pada daerah tersebut, yaitu dari daerah yang batas SSR-nya lebih besar menuju ke daerah yang batas SSR-nya lebih kecil. Atau berdasarkan peta yang telah dibuat, maka arah pengendapannya dari barat laut ke selatan.
5.3
Peta Kontur Kombinasi Isopach Dan SSR Dari kombinasi peta Kontur Isopach dan SSR kita bisa menganalisa
dimana daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon dan air. Pada umumnya daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon adalah daerah yang berlitologi sandstone, yaitu daerah yang memiliki batas SSR yang lebih besar. Ini dilihat dari porositas sandstone yang besar berdasarkan ukuran butirnya yang memungkinkan menjadi sebuah cebakan (reservoir)
hidrokarbon.
Batuan
reservoir
harus
mempunyai
porositas
dan
permeabilitas yang merupakan kemampuan untuk menyimpan dan juga untuk melepaskan hidrokarbon tersebut. Dengan demikian daerah tersebut berpotensi adanya reservoar yang ideal untuk menyimpan fluida (hidrokarbon). Pada peta ditunjukkan dengan batas SSR > 8 dan ditandai dengan warna kuning. Namun lapisan sandstone yang berpotensi menjadi reservoir hidrokarbon haruslah yang memiliki lapisan yang cukup tebal. Jika dilihat dari peta isopach yang menggambarkan ketebalan lapisan dari suatu litologi, maka daerah sandstone yang memiliki ketebalan lapisan yang cukup tebal berada pada sebelah barat laut peta dengan ketebalan antara 1200 – 1500. . Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari kombinasi peta Isopach dan SSR adalah daerah yang berpotensi sebagai reservoir hidrokarbon adalah daerah yang memiliki batas SSR yang besar yaitu lapisan sandstone dan memiliki ketebalan lapisan yang tebal yang ditandai warna kuning dalam kalkir. Daerah inilah yang akan menjadi prioritas jika akan dilakukan pemboran untuk mencari cebakan hidrokarbon.
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks