R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONS EP PERENCAN AAN DAN PERANCANGAN
V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia •
Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2.
3. 4.
5.
Keterangan •M emiliki unit ataupun menyewa dari pemilik •M emiliki hak untuk menggunakan semua fasilitas yang tersedia Pengunjung •Orang yang datang ke rumah susun Rumah Susun •Biasanya famili ataupun teman dari orang yang tinggal di rumah susun, baik datang untuk bertamu maupun menggunakan fasilitas di dalam rumah susun tersebut. Pengunjung Pasar •Orang yang berbelanja ke pasar tradisional Tradisional •Orang yang datang ke pasar tradisional Pengelola Rumah •Pihak perusahaan pemilik bangunan Susun dan Pasar •Bekerja sama dengan developer Tradisional •Terdiri dari 3 kelompok: administrasi, operasional pengawasan, dan operasional perawatan pelayanan Servis •Para pelaku yang tidak terlibat secara langsung terhadap kegiatan yang terjadi di dalam Rumah susun dan pasar tradisional, sebagai contoh : Teknisi M &E, cleaning service, pengangkut sampah, dll. Tabel 26. Analisa Pelaku Kegiatan
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 93
R0288-Tugas Akhir
•
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Skema hubungan ruang makro
Rumah Susun Service
(utama)
Pasar
Hall
(pendukung) K. Pengelola Parkir
M ain Entrance
Gambar 45. Hubungan Ruang M akro
•
Skema Hubungan Rumah S usun (Unit Hunian)
Dapur
R. M akan
R. Tidur
R. Keluarga
KM /WC
Entrance Gambar 46. Skema Hubungan Ruang M ikro
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 94
R0288-Tugas Akhir
•
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Skema Hubungan Pasar Kios -Kios
R.Pemotongan
Lapak -Lapak
Service
Parkir
Entrance
Gambar 47. Skema Hubungan Pasar
•
Skema Hubungan Ruang Pengelola
Lobby
Kantor Pengelola
Parkir
KM /WC
Entrance
Gambar 48.Skema Hubungan Ruang Pengelola
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 95
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
V.2 Konsep Perancangan Tapak V.2.1. Pencapaian Menuju Tapak
Kendaraan
Kendaraan
Pengunjung pasar Penghuni Rusun
IN
IN
IN
Manusia / OUT Pejalan kaki
OUT
OUT
OUT
IN Kendaraan
Service
Gambar 49. Sirkulasi M enuju Tapak Akses Pencapaian M enuju tapak di bedakan menjadi 3 bagian yaitu : 1. M anusia /Pejalan kaki dapat Diletakkan didepan pintu masuk utama yang berada di depan jalan utama, hal ini disebabkan agar akses pejalan kaki lebih mudah di jangkau dari luar tapak (dipisahkan dari sirkulasi kendaraan) 2. Kendaraan Pengunjung pasar dan Kendaraan Penghuni Rumah Susun Sirkulasi pencapaian kendaraan pengunjung pasar dan penghuni rumah susun dipisahkan karena beda fungsi dan di letakkan di jalur yang tidak padat sehingga
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 96
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
mudah di akses. Akses Pengunjung pasar lebih dekat dari jalan utama karena tidak membutuhkan privasi (mudah dilihat) sementara Akses pencapaian penghuni rumah susun di letakkan di belakangnya agar lebih menjaga privasi pemilik rumah susun. 3. Kendaraan Service Pencapaian sirkulasi kendaraan servis diletakkan di jalur yang tidak padat dan tidak memiliki akses seluas kendaraan bermotor.
V.2.2. Sirkulasi Didalam Tapak
Sirkulasi didalam tapak terbagi 3 : 1. Kendaraan bermotor untuk penghuni 2. M anusia / Pejalan kaki 3. Service
Rumah susun dan pasar mempunyai kepentingan yang berbeda jadi sirkulasinya juga berbeda, tapi sistemnya sama yaitu masuk, parkir dan keluar, sementara untuk servis sirkulasinya terbatas, dan pejalan kaki memiliki kebebasan (di pedestrian) seperti pada ngambar dibawah.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 97
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Kendaraan
Kendaraan
Pengunjung
Penghuni Rusun
Manusia / Pejalan kaki
Kendaraan Service
Gambar 50. Sirkulasi didalam Tapak
V.3. Konsep Perancangan Bangunan V.3.1. Konsep bangunan
Gambar 51. Pembagian zoning vertikal
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 98
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Konsep bangunan hemat energi dengan menggunakan sistem rumah panggung yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat parkir yang menggunakan pengerasaan berupa material grasblock dan conblock. Jadi bangunan ini meminimalkan pemakaian KDB, penghijauan juga diletakkan pada bagian pasar dengan adanya bak tanaman pada sisi sisi bangunan pasar (berguna sebagai estetika, peredam bising, dan berfungsi sebagai pengganti kisi –kisi).
Gambar 52. Bak tanaman pada sisi pasar
Bangunan ini juga menghemat pemakain energi listrik, oleh sebab itu bangunan harus di rancang dengan memaksimalkan pencahayaan dan pengudaraan alami, oleh sebab itu perlu adanya bukaan pada bangunan dan menerapkan sistem cross ventilation bagi pengudaraannya (sistem single loaded), sementara untuk mencukupi kapasitas unit hunian yang dibutuhkan (sistem single loaded tidak efisien dalam penerapan). Jadi untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka kedua sistem tersebut dipadukan dan membentuk bangunan yang dapat memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan (untuk bukaan pada rusun digunakan kisi –kisi untuk meminimalkan angin dan panas yang tidak diharapkan). Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 99
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Gambar 53. Kisi –kisi pada bukaan rusun
V.3.2. Bentuk Bangunan
Gambar 54. Bentuk masa bangunan Bentuk massa bangunan yang banyak dipakai dalam perancangan adalah bentuk T dengan perpaduan single loaded dan double loaded sehingga membentuk massa bangunan yang ditunjukkan pada gambar 53. Bentuk massa bangunan ini merupakan bentuk yang netral, rasional, layout ruang yang mudah dan baik, efisiensi tinggi, pengembangan ruang ke segala arah, dll.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 100
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
V.3.3. Massa Bangunan
Gambar 55. M assa bangunan tunggal Perancangan Rumah susun dan Pasar, maka lebih cenderung ke massa bangunan tunggal karena lahan yang disediakan tidak cukup luas untuk massa majemuk, selain itu massa bangunan tunggal juga bagus dari segi sirkulasinya yang cepat dan efisien. Jadi disini bangunan pasar berada di bawah, dan diatasnya terdapat bangunan rumah susun.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 101
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
V.3.4. Konsep Fasad Bangunan
Gambar 56. Fasad bangunan Konsep fasad yang akan diterapkan pada Rumah susun ini adalah gaya arsitektur modern dengan permainan maju mundur berupa blok blok, penonjolan suatu bidang, dan penggunaan pola garis vertikal dan horisontal, yang disesuaikan dengan konsep hemat energi dan iklim tropis di Indonesia.
V.3.5. Orientasi bangunan Bangunan Rumah Susun sebagian berorientasi kedalam bangunan agar tercipta ruang pengikat dimana yang berfungsi sebagai tempat untuk berinteraksi dan sebagian lagi berorientasi keluar (khususnya pada sirkulasi depan jalan utama) yang berfungsi sebagai penarik perhatian. Sementara bangunan pasar di orientasikan keluar bangunan bertujuan agar akses kedalam pasar menjadi mudah di jangkau dan
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 102
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
dilihat bertujuan agar manarik peminat pengunjung (memanfaatkan elemen bangunan sebagai ruang antar bangunan di sekitar luar tapak). V.3.6. S irkulasi dalam Bangunan 1. Sistem sirkulasi horizontal a. Rumah susun Sistem sirkulasi horizontal yang dipakai dalam pembangunan rumah susun ini sebisa mungkin menggunakan sistem single loaded karena memiliki banyak kelebihan dalam hal hemat energi. b. Pasar Sistem sirkulasi horizontal pada pasar menggunakan sistem terbuka / open dengan cara memperbanyak jumlah bukaan – bukaan / pintu – pintu masuk agar mudah dijangkau oleh pengunjung dan juga agar terjadi cross ventilation di dalam pasar.
2. Sistem sirkulasi vertikal Dalam sirkulasi vertikal dibagi menjadi 2 macam, yaitu : a. Tangga M erupakan sirkulasi vertical yang ditujukan untuk manusia, penggunaan tangga pada rumah susun dan pasar tradisional dapat berfungsi sebagai akses vertical bangunan, selain itu juga berfungsi sebagai akses pada saat terjadi kebakaran. Tangga juga memiliki banyak kelebihan, terutama dari segi hemat energi, karena tangga tidak memerlukan energi listrik dalam
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 103
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
pemakaiannya. Tetapi pemakaian tangga tidak akan efektif bagi bangunan yang tingginya lebih dari 5 lantai, sehingga memelerlukan sarana lainnya.
b. Lift a. Terdapat 2 lift yang berada ditengah –tengah massa bagunan rusun, sehingga akses untuk mencapai setiap unit merata (aksesibilitas tinggi). b. Lift melayani setiap lantai rusun (mempermudah pencapaian ke setiap unit rusun, terutama penyandang cacat).
V.3.7. S truktur bangunan Berdasarkan analisa dan pertimbangan pemilihan bahan struktur kaku yang ada, maka alternatif penggunaan bahan yang dipakai adalah konstruksi struktur beton bertulang, dengan pertimbangan bahwa perancangan bangunan Rumah susun dan pasar yang menggunakan bahan beton bertulang akan lebih kuat terhadap tekan, tidak mudah berkarat, dan lebih fleksibel terhadap bentuk rancangan.
Kelebihan dan kekurangan Beton bertulang : •
Waktu pelaksanaan relatif lebih lama dari baja karena dicor di tempat.
•
Pada kodisi tanah yang buruk, beton tidak mudah berkarat karena lapisan tulang besi baja terlindung oleh lapisan beton.
•
Lebih mudah menghasilkan desain yang bentuknya fleksibel karena dicor di tempat sesuai bentuk yang diinginkan.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 104
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Jenis pondasi yang digunakan pada Bangunan Rumah Susun dan Pasar adalah pondasi dalam berupa tiang pancang: - Keuntungan pondasi tiang pancang : 1. M enggunakan batu atau beton bertulang (prefabrikasi, bor pile) dan dipancangkan dengan cara dipukul sampai tanah mencapai tanah keras. 2. Dapat menahan beban yang cukup besar 3. Waktu pelaksanaan yang cepat 4. Bahannya mudah didapat
- Kerugian pondasi tiang pancang 1. Pekerjaan pasangan pondasi menyebabkan terjadinya getaran pada lingkungan sekitar 2. M enyebabkan polusi suara pada proses pemasangannya 3. M embutuhkan space yang besar saat proses pengangkutan
V.3.8. Material bangunan material yang akan digunakan untuk perancangan Rumah susun dan pasar adalah dinding bata merah dengan finishing cat, lantai dalam bangunan berupa keramik, dan luar bangunan menggunakan grass block, dan jalan kendaraan bermotor di dalam area tapak menggunakan conblock, sementara plafon pada ruangan rumah susun menggunakan plafon gypsum.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 105
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
IV.3.9. S istem bangunan IV.3.9.1. S istem Pencahayaan Beberapa bagian bangunan yang bisa diberi bukaan, memanfaatkan cahaya alami sebagai penerangan pada siang hari, sehingga lampu (pencahayaan buatan) hanya digunakan saat hari sudah gelap. Hal ini disesuaikan dengan konsep hemat energi yang ingin diterapkan pada bangunan ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan penerangan alami adalah cahaya yang masuk harus merata ke seluruh ruangan, dan tidak terlalu silau serta harus cukup kuat sehingga tanpa penerangan buatan manusia dapat melihat dengan jelas. IV.3.9.2. S istem Pengudaraan Koridor Rumah susun dan pasar diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya mengandalkan ventilasi alami. Daerah nyaman thermal bagi manusia dapat dilihat pada temperatur tertentu : -
Rentang temperatur antara ( 24 – 28 ) ° C.
-
Kelembaban ( RH ) ( 40 – 60 ) %.
-
Aliran udara ( air velacity ) : 0 – 0, 20 m/dtk.
Tingkat pengkondisian ruangan yang di inginkan dalam menjaga kualitas koleksi adalah sebagai berikut : - Temperatur 22 – 24 ºC untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja. - Temperature 20 ºC untuk ruang komputer. - Kelembapan 40 - 50%
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 106
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
IV.3.9.3. S istem keamanan Keamanan yang akan di pakai adalah pos jaga, karena mempertingbangkan banyak aspek, yaitu hemat energi karena tidak memerlukan peralatan yang menguras energi listrik, dan memerlukan biaya yang lebih ekonomis. Hal ini sangat penting karena bangunan ini ditujukan untuk kalangan menengah –bawah, sehingga biaya administrasi gedungnya tidak menjadi lebih mahal.
IV.3.9.4. S istem Instalasi listrik
PLN
M eteran
Gardu Listrik
Ruang -Ruang
Gambar 57. Skema sistem instalasi listrik Rusun dan Pasar
IV.3.9.5. S istem Pencegah Kebakaran Pada proses perencanaan rumah susun dan pasar ini, sistem pencegah kebakaran yang akan digunakan berupa hidran kebakaran dengan radius pelayanan 30 m2/unit. Dan di tempatkan di area –area yang mudah dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Pemilihan sistem pencegahan kebakaran ini telah menimbang aspek biaya dan hemat energi sehingga harga bangunan tidak menjadi mahal.
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 107
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Gambar 58. Kotak Hidran IV.3.9.6. Penyediaan Air Bersih PAM
M eteran
Reservoir bawah
Pompa
Reservoir atas
Pompa
Reservoir atas
Gambar 59. Skema Sistem Air Bersih IV.3.9.7. Pembuangan Air Kotor Air kotor dibedakan menjadi 2 bagian, antara lain : 1. Air kotor padat
Kotoran padat
STP
Gambar 60. Skema Sistem pembuangan air kotor padat
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 108
R0288-Tugas Akhir
Konsep Perencanaan dan Perancangan
2. Air kotor cair dan air hujan
Air kotor cair Shaft
Bak Kontrol
Air hujan Bak penampung
Riol kota
Sebagian diolah dan dipakai untuk pembersihan pasar Gambar 61. Skema Pembuangan air kotor cair dan hujan
IV.3.9.8. S istem Pembuangan Sampah Tempat sampah
Pembuangan sementara
Pembuangan akhir
Gambar 62. Skema sistem pembuangan sampah Rusun dan Pasar
IV.3.9.9. S istem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunakan dalam perancangan rumah susun dan pasar ini adalah sistem faraday karena mempertimbangkan bentuk bangunan rumah susun dan pasar yang memanjang persegi, sehingga dengan sistem faraday
Binus University-Architecture Major 2010
Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat| 109