BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Desain secara arsitektur organik akan ditonjolkan dalam perencanaan dan perancangan hotel resort ini. Dengan desain tersebut diharapkan dapat menjadikan hotel resort ini menjadi destinasi wisata baru di wilayah Lombok Utara. Pengaplikasian konsep organik ini akan dibagi kedalam beberapa poin menurut ciri-cirinya :
Diilhami dari alam Alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur organik. Bentukbentuk,stuktur dan prinsip suatu organisme dapat menjadi konsep dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.
Sustainable Arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.
Berkembang dari dalam ke luar Harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja
Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami.
Apa adanya (kayu sebagai kayu, batu sebagai batu, dll)
Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral)
Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan
Setiap poin diatas akan muncul pada setiap elemen perencanaan dan perancangan desain resort ini sehingga wisatawan yag mengunjungi resort ini mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam merelaksasi kesehatan jiwa dan raga.
68
Sustainable
material alami
jujur arsitektur organik
terpusat
Berkembang
diilhami dari alam
Diagram 5. 1 Konsep arsitektur organik Sumber : Penulis
Bangunan yang harmonis dan bersinergi dengan manusia dan lingkungan merupakan gaya arsitektur yang sebenarnya. (Alvar Alto)
Lingkungan site resort yang akan dirancang terletak di lingkungan suku sasak. Nilainilai ‘kearifan lokal’ (local wisdom) yang termuat didalam arsitektur rumah tinggal tradisional suku Sasak adalah: (a) penggunaan bahan bangunan yang ramah dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya, bahan bangunan dibuat sesuai atau serasi dengan potensi alam yang mereka miliki, tanpa harus mencari-cari bahan lain dari luar daerah atau wilayah, (b) struktur dan konstruksi bangunan yang digunakan adalah struktur kayu sederhana dengan kolom utama berupa empat buah tiang terbuat dari kayu, beban atau berat dari bangunan dibuat ‘ringan’ dengan menggunakan sub-struktur lantai kayu serta bahan penutup atap terbuat dari bahan jerami atau rumbia.
69
V.1.Luasan Ruang Luasan ruang dibawah merupakan hasi dari analisis, standar, dan jumlah ruang yang dibutuhkan. Fasilitas Menginap Tabel 5. 1Luasan ruang pada standard room STANDARD ROOM Nama Ruang
Luas (m²)
Jumlah (unit)
Total (m²)
1
40
6
1
6
Teras
12
1
12
Taman
12
1
12
Dapur
4
1
4
Plunge pool
12
1
12
Closet
1.5
1
1,5
Walk in closet
9
1
9
Sirkulasi 20%
18,5
1
19,3
116
14
1624
Kamar tidur + kamar 40 mandi dalam Kamar mandi Outdoor + shower
TOTAL
Sumber : Penulis Tabel 5. 2Luasan ruang pada deluxe room DELUXE ROOM Nama Ruang
Luas (m²)
Jumlah (unit)
Total (m²)
1
60
6
1
6
Teras
20
1
12
Ruang makan +
36
1
36
4
1
4
Kamar tidur + kamar 60 madi dalam Kamar mandi Outdoor + shower
ruang bersama Dapur
70
Taman
12
1
12
Plunge pool
24
1
24
Closet
2
1
2
Walk in closet
9
1
9
Sirkulasi 20%
33
1
33
198
8
1584
TOTAL
Sumber : Penulis Tabel 5. 3Luasan ruang fasilitas publik FASILITAS PUBLIK Nama Ruang Receptionist
Standar (m²) 0,9
Perkiraan pengguna
Luasan (m²)
(orang) 30
27
Galeri
100
Toko Souvenir
100
Restoran
400
Function room
80
Open stage
2
60
120
Toilet publik
2
12
24
Tempat parkir
15
10
150
Sirkulasi 20%
200,2
TOTAL
1201,2 Sumber : Penulis Tabel 5. 4Luasan ruang fasilitas kesehatan FASILITAS KESEHATAN
Nama Ruang
Standar (m²)
Perkiraan pengguna
Luasan (m²)
(orang)
Spa Receptionist
40
Loker + tiolet
96
5 unit Spa Treatment
75
Gym
60
Jacuzzi
20
Lounge
50
71
Dapur
30
Gudang
15
Area Staff
30
Sirkulasi (20%)
83,2
TOTAL
499,2 Sumber : Penulis Tabel 5. 5Luasan ruang ruang eksekutif RUANG EKSEKUTIF
Nama Ruang General
Standar (m²)
Manager 9
Perkiraan pengguna
Luasan (m²)
(orang) 1
9
9
1
9
Engineer 9
1
9
Room Assistant GM Room Chief Room Chief security Room
9
1
9
Sales manager room
9
1
9
3
27
9
2
18
Manager 9
2
18
Marketing Manager 9
2
18
15
13.5
Staff Accounting Room Sanitation manager room Beverage room
room Ruang
0,9
rapat/pertemuan Sirkulasi (20%)
,
27,9
TOTAL
167,4 Sumber : Penulis
72
Tabel 5. 6Luasan ruang servis RUANG SERVICE Nama Ruang
Standar (m²)
Perkiraan pengguna
Luasan (m²)
(orang)
Dapur Utama
100
Gudang utama
100
Ruang Linen
40
Ruang Loundry
30
Loker pegawai
80
Ruang Makan
60
Pegawai Housekeeping station
80
Ruang ME
24
Ruang security
20
Parkir staff
135
Sirkulasi (20%)
133,8
TOTAL
802,8 Sumber : Penulis
\Jumlah luasan total bangunan
Standard Room
: 1624 m²
Deluxe Room
:1584 m²
Fasilitas Publik
: 1201,2 m²
Fasilitas Kesehatan
: 499,2 m²
Ruang eksekutif
: 167,4 m²
Ruang service
: 802,8 m²
Luasan Total
:5878,6 m²
Koefisisen Dasar Bangunan Lahan Sebesar 60%, dengan luasan site sebesar 19.200 m², luasan total bangunan yang direncanakan tidak melewati batas 60% dari KDB yang ditetapkan.
73
V.2. Organisasi Ruang Standard Villa
Diagram 5. 2Organisasi ruang pada standardvilla Sumber : Penulis Deluxe Villa
Diagram 5. 3Organisasi ruang pada deluxe villa Sumber : Penulis
74
Health Facilities
Diagram 5. 4Organisasi ruang pada fasilitas kesehatan Sumber : Penulis
Public Facilities
Diagram 5. 5Organisasi ruang pada fasilitas publik Sumber : Penulis
75
Executive Office
Diagram 5. 6Organisasi ruang pada executive office Sumber : Penulis Area Servis
Diagram 5. 7Organisasi ruang pada area servis Sumber : Penulis
76
V.3. Zonasi
Gambar 5. 1Konsep Zonasi Sumber : Penulis
Site dibagi menjadi 3 zona yang dikelompokkan menurut tingkat privasinya. Pembagian zona tersebut disusun berdasarkan konsep zonasi bangunan adat sasak yang terdiri dari beruga yang merupakan ruang penerima tamu sehingga menjadi zona publik. Bale luar merupakan ruang keluarga dan ruang kerja sehingga mejadi zona semi-publik. Bale dalam berisi kamar-kamar dan dapur sehingga menjadi zona privat.
Zona publik yang
didalamnya terdapat lobby, restoran, toko suvenir, dan galeri diletakkan di bagian terluar site dimana zona ini nantinya akan menjadi zona penerima pengunjung dan tempat berinteraksi antar pengunjung. Zona semi-privat yang didalamnya terdapat ruang eksekutif, ruang servis, dan fasilitas kesehatan diletakkan dibagian tengah sehingga bisa mendukung fungsi dari zona publik dan zona privat. Zona privat yang didalamnya terdapat standard villa dan deluxe villa diletakkan di bagian terdalam site agar tingkat keprivasiannya tetap terjaga, namun dapat langsung mengakses pantai yang menjadi daya tarik utama dari site.
77
V.4. Tata Massa Bangunan
Gambar 5. 2 Tata Massa Bangunan Sumber : Penulis
Gambar 5. 3 Tata Massa pada Site Sumber : Penulis Tata massa tersebut terinspirasi susunan hunian pada perkampungan Sasak. Perkampungan Sasak menganut sistem linear, yaitu sebuah jalan yang ditepinya berderet hunian-hunian sasak. Tipe pengorganisasian kluster dan linear adalah tipe pengorganisasian yang tepat untuk mengakomodasi konsep dan fungsi dari bangunan resort yang berada di Lombok Utara. Pengorganisasian tersebut juga didasarkan pada fungsi dari masing-masing bangunan berdasarkan tingkat keprivasiannya. 78
Parkir diletakkan pada bagian site yang paling berdekatan dengan jalan utama. Setelah perkir area lobby dan front office diletakkan pada bagian selatan site untuk mengakomodasi aksesibilitas tapak. Pada bagian tengah site dimanfaatkan untuk meletakkan kolam dan open stage yang menjadikan area tersebut menjadi pusat dari tata massa bangunan. Guest room yang terdiri dari standard villa dan deluxe villa diletakkan pada bagian utarasite yamg merupakan bagian terdalam site dan mendapatkan view paling jelas sehingga privasinya dapat dijaga dengan baik. V.5. Orientasi Bangunan
Gambar 5. 4 Orientasi view standard villa Sumber : Penulis Orientasi bangunan pada kawasan resort yang akan dirancang diarahkan pada potensi utama dari site. Bangunan standard villa diarahkan sesuai gambar diatas agar mendapatkan pemandangan laut yang maksimal tanpa harus memainkan kontur datar site tersebut. Sedangkan deluxe villa mempunyai pemandangan paling maksimal karena terletak pada bagian site paling dekat dengan laut dan tidak terhalang bangunan lain.
79
Gambar 5. 5 Orientasi view restoran Sumber : Penulis Pemandangan dari restoran, spa dan gym yang ada di lantai dua tidak terhalang apapun karena bangunan yang ada didepannya hanya satu lantai, sehingga pemandangan yang didapat dari restoran dan kedua fasilitas kesehatan tersebut dapat dimaksimalkan. V.6. Sirkulasi
Gambar 5. 6Konsep Sirkulasi Sumber : Penulis Sirkulasi yang akan diterapkan pada site dipetakan seperti gambar diatas, sirkulasi tersebut termasuk dalam tipe sirkulasi campuran. Pusat dari sirkulasi terdapat pada garis jingga yang berada ditengah site dan juga merupakan axis utama dari resort tersebut. Area tersebut dapat diakses oleh semua pengunjung maupun pengelola resort. Sirkulasi tersebut mendukung dari konsep organik yang diterapkan pada bangunan. Pengunjung datang melalui 80
pintu utama untuk menuju receptionist, pengunjung yang menginap akan diarahkan menuju guest room yang berada di sisi timur site, sedangkan pengunjung yang tidak menginap akan diarahkan untuk menikmati fasilitas lainnya yang berada di sekitar lobby.
Gambar 5. 7 Leveling padasirkulasi Sumber : Penulis
Pengalaman pengunjung untuk sampai kedalam fasilitas-fasilitas yang ada harus ditingkatkan sehingga pengunjung mendapat pengalaman ruang yang berbeda pada setiap area. Permainan leveling pada sirkulasi diharapkan dapat meningkatkan pengalaman perjalanan pengunjung untuk mencapai area yang diinginkan. V.7. Tata Ruang Dalam Tata ruang dalam bangunan diorientasikan untuk mendapatkan view ke arah pantai yang menjadi view terbaik dari site. Selain view, orientasi tata ruang dalam juga berdasarkan kenyamanan yang dapat mendukung aktivitas dalam bangunan. Pada guest room terdapat kolam renang di bagian depan bangunan untuk yang mengarahkan view kearah pantai.
81
Gambar 5. 8 Layout Villa Sumber :Penulis
82
Pada bangunan publik ruang dalam dikonsepkan menjadi dua area yaitu front of the house dan back of the house yang dipisahkan oleh sirkulasi. Hal tersebut diharapkan dapat membatasi antara ruang umum dan ruang khusus.
Gambar 5. 9 Layout bangunan Publik Sumber :Penulis
V.8. Tata Ruang Luar Tata ruang luar bangunan ditujukan untuk membentuk suasana yang memperhatikan iklim/ala setempat. Pengaplikasiannya dapat berupa paving yang terbuat dari material setempat, lampu yang dilitakkan pada taman, pohon rimbun yang ditanam di pingir bangunan untuk mengurangi kebisingan dan mendukung penghawaan pada bangunan.
83
Gambar 5. 10 Pengkodisian tata ruang luar bangunan Sumber :Penulis
84
V.9. Topografi Dengan topografi site yang datar karena berada diwilayah pantai memudahkan dalam perancangan bangunan. Topografi yang datar mengakibatkan pengolahan site dengan metode pengerukan atau penimbunan untuk mendapatkan permainan level pada bangunan maupun sirkulasi.
Gambar 5. 11Pengolahan topografi pada site datar Sumber : E.T. White
V.10. Sistem Struktur Bangunan Sistem struktur pantai merupakan sistem yang cocok untuk diterapkan pada site. Struktur bangunan satu lantai dan sistem atap limasan juga diterapkan seperti bangunan-bangunan tradisional yang berada di sekitar site. Sistem tersebut merupakan sistem yang mudah diaplikasikan dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Ornamenornamen lokal dapat di gunakan untuk menunjang sistem struktur sehingga karakter bangunan lokal dapat terlihat pada bangunan. Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali dengancerucuk yang sesuai dengan daerah pantai tempat site. Struktur atap bisa diadaptasi dari prinsip/bentuk dari struktur atap rumahtradisional sasak.
Gambar 5. 12Sistem struktur resort Sumber : http://worldhistoryconnected.press.illinois.edu/11.1/images/maunu_fig09b.jpg
85
V.11. Sistem Penghawaan Bangunan Konsep penghawaan pada bangunan menggunakan sistem penghawaan alami yang sesuai dengan pendekatan arsitektur organik. Penghawaan alami pada bangunan diperoleh dengan memberikan bukaan pada tempat-tempat yang sesuai pergerakan angin di daerah Pantai Pandanan. Sistem bukaan yang digunakan adalah sistem crosss ventilation. Penghawaan alami mendekatkan pengunjung dengan suasana alam sehingga pengunjung dapat merasakan konsep organik pada bangunan resort.
Gambar 5. 13 Penggunaan struktur atap tinggi Sumber :Heinz Frick
Gambar 5. 14 Penempatan vegetasi dipinggir bangunan Sumber :Heinz Frick
86
V.12. Sistem Pencahayaan Bangunan Sistem pencahayaan yang akan ditepakan pada bangunan resort meliputi pencahayaan eksterior dan interior. Pencahayaan diharapkan menimbulkan suasana yang sesuai fungsi dan kelompok ruang. Pada bangunan penginapan menggunakan konsep penerangan yang hangat, pada bangunna publik menggunakan konsep penerangan yang sejuk sehingga aktivitas yang ada dalam bangunan dapat berjalan lancar. Sistem pencahayaan dapat menciptakan pola atau pergerakan tertentu pada malam hari. Cahaya dapat diletakkan untuk menyorot bangunan, menyorot pepohonan, menyinari air kolam atau diletakkan pada sudut leveling.
Gambar 5. 15 Contoh sistem pencahayaan alami Sumber :Penulis
Gambar 5. 16 Contoh sistem pencahayaan buatan Sumber :http://images.detik.com/customthumb/2011/12/21/1025/img_20111221181500_4ef1bfb415e53.j pg?w=600
87
V.13. Sistem Utilitas Bangunan V.13.1. Sistem Jaringan Listrik Sumber listrik yang digunakan oleh resort yang akan dirancang dapat diperoleh dari PLN dan Genset sebagai sumber listrik cadangan jika ada gangguan pada alran listrik PLN. genset switch board
trafo
subtrafo
sekring
subtrafo
sekring
ruang
PLN
Diagram 5. 8 Sistem distribusi aliran listrik Sumber :Penulis V.12.2. Sistem Air Bersih Air bersih yang dimanfaatkan pada resort ini berasal dari mata air yang berada tidak jauh dari lokasi site, sehingga tidak memerlukan air PAM.
toren
filter
mata air
pompa
distribusi air bersih
Gambar 5. 17 Sistem distribusi air bersih Sumber :Penulis
88
V.13.3. Sistem Air Kotor Sistem pembuangan air kotor pada resort ini dapat dijelaskan melalui gambar dibawah
Gambar 5. 18 Sistem distribusi air kotor Sumber : Okun & Ponghis (1975)
air hujan
talang
air sabun
bak penampungan sabun
air lemak kotoran
bak lemak
pipa
bak penampungan air
bak kontrol
sumur peresapan
septic tank
Diagram 5. 9Sistem distribusi air kotor
Sumber :Penulis
89
V.13.4. Sistem Jaringan Komunikasi 1. Telepon; dengan beberapa nomor ekstensi untuk mempermudah komunikasi antar ruang 2. Faksimile; dengan beberapa nomor ekstensi untuk menghindari jaringan sibuk, sehingga pelayanan lebih lancer 3. LAN (Local Area Network) sebagai jaringan komunikasi antar computer staff. 4. Jaringan internet yang dilengkapi dengan server untuk mengatur bandwith pemakaianan setiap computer dan router untuk penentuan area hot-spot pada area hotel. V.13.4. Sistem Penanggulangan Bencana 1. Smoke Detector 2. Sprinkler 3. Hydrant dalam bangunanjarak efektif adalah 35 meter 4. Hydrant luar bangunanpada titik-titik tertentu yang dapatmenjangkau semua bangunan 5. Jalur evakuasi
V.13.5. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem penampungan yang disesuaikan dengan jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Pusat pembuangan sampah terdapat di area servis yang secara berkala dilakukan pembuangan dengan menggunakan truk sampah.
90