BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
V.1.
Konsep Lingkungan •
Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan view yang ada, view yang tercipta kearah barat dan utara. Permasalahan yang ada di sisi barat (panas matahari sore) dapat diatasi dengan penempatan ruang yang berfungsi sebagai servis atau juga dapat diatasi dengan penggunaan penggunaan dinding yang bersifat masif.
•
Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan pencahayaan dan pengudaraan alami sehingga penggunaan energi dapat diminimalisasi.
•
Orientasi bangunan mengikuti bentuk tapak yang berada di hook
•
Pintu masuk ke tapak maupun bangunan harus memudahkan pencapaian pengujung dan menghindarkan crossing antara kendaraan, sehingga pintu masuk dan dibuat pada kedua jalan sedangkan pintu keluar hanya pada Jl Anggrek Nelimurni.
•
Menghindarkan terjadinya crossing antara kendaraan dengan pejalan kaki, sehingga kendaraan dan pejalan kaki mempunyai pintu masuk/ akses yang berbeda.
•
Kendaraan servis tidak boleh bertemu dengan kendaraan pengujung, sehingga servis mempunyai akses tersendiri.
156
•
Kebisingan dapat diatasi dengan diberi pohon-pohon yang berfungsi sebagai ”sound barrier”.
V.2.
Konsep Bangunan •
Orientasi massa bangunan menghadap utara dan selatan → memaksimalkan pencahayaan alami tetapi mengurangi pencahayaan dan panas matahari langsung (timur dan barat).
•
Bentuk massa bangunan persegi panjang/ pipih → memaksimalkan pencahayaan alami di dalam unit ataupun pada koridor apartemen.
•
Menyediakan hall/ plasa di dalam bangunan sebagai pusat kegiatan publik.
•
Pengaturan sirkulasi kendaraan dalam tapak agar tidak menimbulkan ”crossing”.
•
Memberi ketebalan pada dinding yang menghadap ke jalan raya sehingga dapat mengurangi kebisingan.
•
Faktor yang perlu diperhatikan dalam zoning bangunan mal adalah peletakkan Anchor Tenant.
•
Jenis koridor bangunan Mal adalah ”single loaded”.
•
Jenis sirkulasi vertikal eskalator untuk bangunan mal yang dipilih adalah ”super imposed”.
•
Perletakkan parkir untuk bangunan mal harus diperhatikan, karena parkir dapat mengarahkan pengujung ke dalam mal. Sehingga parkir pun berperan penting dalam menentukan tingkat keramaian pengujung.
•
Khusus untuk bangunan apartemen, hal yang diprioritaskan adalah view.
157
•
Untuk bangunan apartemen, selain faktor kenyamanan unit hunian, faktor fasilitas pun menentukan pembeli untuk membeli unit hunian.
•
Faktor yang perlu diperhatikan dalam zoning bangunan apartemen adalah letak core dan tangga kebakaran.
•
Jenis koridor bangunan apartemen adalah double loaded
•
Tipe studio dan 1 bedroom diletakkan menghadap view pasar.
•
Perbandingan unit-unit apartemen adalah Tipe Studio : 1 Kamar Tidur : 2 Kamar Tidur : 3 Kamar Tidur = 3 : 2 : 2 : 1
•
Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka.
•
Sistem distribusi air bersih yang dipilih adalah Down Feed System.
•
Sistem pembuangan air kotor yang dipilih adalah The Fully Vented Two Pipe System.
•
Sistem pengudaraan mal menggunakan AC sentral, sedangkan apartemen menggunakan AC setempat untuk di unit2 apartemennya.
158
Berdasarkan konsep lingkungan dan bangunan, tercipta massa bangunan :
Bentuk massa bangunan diorientasikan ke arah utara dan selatan.
Diberi pohon yang berfungsi sebagai ”sound barrier”.
Orientasi bangunan mengikuti bentuk tapak (Hook) Gambar 129. Tampak Atas Mal dan Apartemen
Fasilitas diarahkan ke arah hunian → menghindarkan kebisingan dari jalan utama dan mendapatkan view ke daerah yang tenang yaitu daerah hunian.
159
Tujuan : 1. Menjadi penghubung antara tower yang satu dengan yang lainnya. 2. memudahkan pengontrolan dan perawatan lift. 3. Hanya memerlukan 1 lobi apartemen
Jalan menuju parkir basement
Daerah Core dan servis Apartemen
Daerah core dijadikan satu tidak dipisah meskipun ada 2 tower apartemen.
Gambar 130. Perspektif Timur Bangunan
Daerah Hall/Plasa dan Pintu Masuk Mal
160
Daerah Lobi Apartemen dan kantor pemasaran apartemen.
Koridor dibuat terbuka, bertujuan untuk mengalirkan angin ke dalam bangunan Terdapat taman yang berfungsi untuk mengalirkan angin ke dalam bangunan sekaligus sebagai pencahayaan alami.
Koridor menggunakan pengudaraan dan pencahayaan alami
Gambar 131. Perspektif Barat Bangunan
Ruang komunal / taman yang berfungsi sebagai pengudaraan dan pencahayaan alami.
Lift transparan, bertujuan untuk memasukkan cahaya ke dalam bangunan selain itu juga dapat memaksimalkan view yang ada
Pemakaian energi dari segi pengudaraan dan pencahayaan dapat diminimalisasi
Kisi-kisi, yang bertujuan sebagai ”cross ventilation”.
Gambar 132. Perspektif Timur Bangunan
161