BAB V KONS EP PERENCAN AAN DAN PERANCANGAN
V.1. Dasar Perencanaan & Kegiatan Dasar dari perencanaan & kegiatan dari perancangan rumah susun dan pasar ini adalah adanya kebutuhan akan hunian yang berwujud dalam rusunawa dan dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni rusunami tersebut. Bagi pasar adalah sebagai sarana berbelanja secara tradisional yang dikemas secara modern sehingga pedagang dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja. Perancangan bangunan ini juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Rancangan hemat energi dibutuhkan untuk menjelaskan kepedulian energi di arsitektur. Perancangan hemat energi ini nantinya akan menghasilkan bangunan yang meminimalkan kebutuhan energi yang mahal, berpolusi dan tidak dapat didaur ulang serta tanggap terhadap lingkungan sekitarnya.
V.2. Konsep Perancangan Kegiatan Jenis dan kegiatan yang terdapat dalam bangunan rumah susun dan pasar adalah: Jenis Kegiatan Keterangan Sifat Kegiatan Utama Kegiatan yang dilakukan penghuni yang Private (Rumah Susun) berlangsung di dalam bangunan rumah susun Kegiatan Kegiatan yang dilakukan pedagang dan Public Pendukung pembeli yang berlangsung di dalam (Pasar) bangunan pasar Kegiatan Kegiatan yang menunjang kegiatan utama Public Pengelola bagi penghuni rumah susun dan pedagang, pembeli pasar
111
Kegiatan Servis
Kegiatan servis di dalam rumah susun dan pasar seperti, loading dock, ruang M E, dll Kegiatan yang menunjang bagi penghuni rumah susun seperti mushola Kegiatan yang berlangsung di luar bangunan rumah susun dan pasar Parkir
Kegiatan Penunjang Kegiatan Luar Kegiatan Kendaraan
Service Public Public Public
Tabel 39. Pengelompokkan zoning kegiatan V.3. Konsep Kebutuhan Luasan Ruang 1. Rumah Susun No 1. 2.
Ruang Tipe 54 Sirkulasi Total
Kapasitas 250
Standar 54 m2 20%
Sumber PU
Perhit 238 x 54
Jumlah 12852 m2 22570.4 m2 15422.4 m2
Tabel 40. Program ruang rumah susun 2. Pasar No 1. 2. 3. 5. 6.
7.
Nama Ruang Kios Counter Lapak M akanan proses Tempat pemotongan + kandang ayam Toilet Pria Wastafel Urinoir
8.
Toilet Wanita Wastafel
9.
Tempat Cuci
Kapasitas Standar 141 unit 9 m2 368 unit 4 m2 331 unit 4 m2 50 unit 12 m2
Smbr SB SB SB SB
Perhit 141 x 9 368 x 4 331 x 4 50 x 12
Jumlah 1269 m2 1472 m2 1324 m2 600 m2
15 m
SB
5x 3
15 m2
2.16 2 m /org 0.5 m2/org 0.9 2 m /org 2.16 2 m /org 0.5 2 m /org 9 m2
NAD
2.16 x 2 0.5 x 2 0.9 x 5
4.32 m 1 m2 4.5 m2
NAD
2.16 x 5 0.5 x 2
10.8 m2 1 m2
SB
3 x3
9 m2
2
2 unit 2 unit 5 unit
5 unit 2 unit
2
112
10.
Piring Sirkulasi Total
942.124 m2 5652.74 m2
20% Tabel 41. Program ruang utama (pasar)
3. Gudang bersama No 1. 2.
Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit 2 Gudang 24 20 m SB 24 x 20 Sirkulasi 20 % Total Tabel 42. Program ruang gudang bersama (rusun)
Jumlah 480 m2 96 m2 576 m2
4. Ruang Pengelola (pasar) No 1. 2.
Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit Kantor 1 unit 20 m2 SB 1 x 20 pengelola Sirkulasi 20 % Total Tabel 43. Program ruang pengelola (pasar)
Jumlah 20 m2 10 m2 30 m2
5. Ruang Pengelola (rusun) No 1. 2.
Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit Kantor 2 unit 20 m2 SB 2 x 20 pengelola Sirkulasi 20 % Total Tabel 44. Program ruang pengelola (rusun)
Jumlah 40 m2 20 m2 60 m2
6. Ruang M esin No 1. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Ruang Kapasitas Ruang Panel Ruang Pompa Ruang Genset R. Reservoir Ruang STP R. Sampah R. Bongkar 1 truk muat Gudang -
Standar 10 m2 20 m2 30 m2 40 m2 20 m2 12 m2 20.64 2 m 6 m2
Sumber TSS SB SB TSS SB SB NAD SB
Perhit 2.5 x 4 4 x5 6 x5 8 x5 4 x5 4 x3 8.4 x 2.4 2 x3
Jumlah 10 m2 20 m2 30 m2 40 m2 20 m2 12 m2 20.64 m2 6 m2
113
10.
Sirkulasi 20 % Total Tabel 45. Program ruang mesin pasar dan rusun
2
38.87 m 233.21 m2
Keterangan : NAD : Neufert Architect Data TSS : Time Server Standard SB : Studi Banding PU
: Peraturan Umum
Ketentuan parkir : •
Untuk rumah susun : 1 mobil = 6 unit kamar, 1 motor = 1 unit kamar
•
Untuk pasar : 200 m2/ mobil, 25 m2/motor
Kebutuhan Luas Parkir : •
Rumah susun
: (238 : 6) x 1 mobil = 39.67 mobil = 40 mobil 238 motor
•
Pasar
: (5652.74 : 200) x 1 mobil = 28.26 = 29 mobil (5652.74: 25) x 1 motor = 226 motor
Parkir digunakan di semi basement, luasan parkir mobil bangunan 35 m2, luasan parkir motor 2 m2 dari Dinas Tata Kota, maka luasan parkir mobil 2415 m2. Untuk luasan parkir motor 928 m2. M aka total luasannya 3343 m2. Luas kebutuhan ruang seluruhnya : • Rumah Susun
: 15422.4 m2
114
• Pasar
: 5652.24 m2
• Gudang
: 576 m2
• Ruang Pengelola
: 90 m
• Ruang M esin
: 233.21 m2
• Parkir
: 2998 m
2
2
: 24971.85 m2
Luas yang dibutuhkan • Luas tapak : 9072 m
2
• KDB 60 % : 60 % x 9072 m2 = 5443.2 m2 • KLB
2 2 : 4 x 9072 m = 36.288 m
• Jadi, luas seluruh lantai maksimal bangunan adalah 24971.85 m2. Luas maksimal lantai dasar adalah 5652.24 m2 • Luas yang dibutuhkan 24971.85 m2 < KLB, maka menenuhi syarat. • Jumlah lapisan yang diijinkan 12 lantai, maka bangunan pasar dan rumah susun dipisahkan secara vertikal tetapi masih dalam satu masa bangunan. Luas pasar 5652.24 m2 < KDB, maka bangunan pasar direncanakan 2
lantai,
sedangkan untuk rumah susun direncanakan 2 tower masing – masing luasnya 7711.2 m2 dengan jumlah lapis 10 lantai per lantai berjumlah 12 unit.
115
V.4. Konsep Perancangan Tapak V.4.1. Konsep Pencapaian Pencapaian menuju tapak direncanakan meliputi entrance masuk kendaraan, akses keluar kendaraan, side entrance untuk kendaraan servis dan entrance pedestrian untuk pejalan kaki adalah sebagai berikut : Pintu keluar kendaraan rumah susun
Pintu masuk kendaraan rumah susun
Pintu masuk kendaraan pasar Pintu masuk – keluar pejalan kaki Pintu keluar kendaraan pasar
Pintu masuk – keluar kendaraan servis
Gambar 40. Konsep pencapaian tapak Main entrance dibedakan menjadi 2 yaitu untuk rumah susun dan pasar. Main entrance untuk pasar terletak pada jalan Tanjung Duren Raya. Pintu masuk – keluar rusun di jalan Tanjung Duren 6. Service entrance diletakkan di ujung jalan Tanjung Duren 5. Pejalan kaki diletakkan di depan jalan Tanjung Duren Raya.
116
V.4.2. Konsep Sirkulasi Dalam Tapak Sirkulasi di dalam tapak lebih mengutamakan sirkulasi manusia (pejalan kaki) dengan menempatkan pedestrian untuk menghubungkan semua kegiatan di dalam tapak serta adanya plaza terbuka dan pejalan kaki mendapat akses langsung terhadap bangunan, sirkulasi untuk kendaraan menggunakan pola grid untuk kendaraan di mana kendaraan diarahkan dan jelas langsung menuju ke bangunan agar tidak berputar – putar dan tidak mengganggu aktivitas di dalam tapak. Arahan perencanaan adalah sirkulasi di dalam tapak lebih mengutamakan sirkulasi manusia (pejalan kaki) dengan menempatkan pedestrian untuk menghubungkan semua kegiatan di dalam tapak serta adanya plaza terbuka.
Sirkulasi kendaraan Pasar Sirkulasi kendaraan service Sirkulasi kendaraan Rumah susun
Gambar 41. Konsep sirkulasi dalam tapak
V.4.3. Konsep Orientasi Bangunan Orientasi bangunan berdasarkan pergerakan matahari, arah angin, topografi dan kebisingan. M asa menghadap Utara – Selatan, dan sisi yang pendek menghadap Barat – Timur. Di sekeliling bangunan diberi sound
117
buffer berupa pepohonan untuk menghindari kebisingan di sepanjang jalan dan juga untuk menghambat masuknya panas matahari dan juga dapat membelokkan arah angin. M aka orientasi masa bangunan adalah :
Gambar 42. Konsep orientasi masa
V.4.4. Konsep Gubahan Masa Pola gubahan masa pada bangunan rumah susun adalah sistem terpusat di antara 2 masa rumah susun akan dihubungkan suatu ruang terbuka untuk hijau lebih luas dan mudah dijangkau. Bentuk massa ini disesuaikan dengan bentuk tapak dimana tapak tidak terlalu besar. Pola gubahan masa pada bangunan pasar adalah sistem grid, di mana hanya terdapat 1 masa bangunan pasar mengingat akan dibuat bangunan pasar yang terbuka / open dan mengikuti tapak.
118
Gambar 43. Pola gubahan masa rumah susun
Gambar 44. Pola gubahan masa pasar
V.4.5. Konsep Tata Ruang Luar Pada bangunan rumah susun dan pasar, pemanfaatan ruang luar direncanakan sebagai berikut : •
Ruang luar aktif – fasilitas penunjang rumah susun dan pasar, plaza, pedestrian, parkir kendaraan.
•
Ruang luar pasif – taman sebagai penghijauan, daerah resapan. Ruang luar aktif untuk parkir, direncanakan penyediaan parkir dibedakan menjadi 4, yaitu :
•
Untuk pengelola
119
•
Untuk pengunjung pasar
•
Untuk penghuni rumah susun
•
Untuk loading dock Untuk proyek hunian dan pasar, cocok menggunakan sistem parkir 90º yang membutuhkan banyak lahan parkir.
V.4.6. Konsep Perzoningan Sifat Jenis Ruang Kegiatan Publik • Pengelola • Pasar • Plaza • Parkir Private • Kamar – kamar hunian Semi publik
Service
Letak Pada Tapak
Keterangan
Bagian Barat Berhadapan dengan Daya dan Barat jalan utama, dan Laut merupakan pintu masuk utama Bagian Tenggara Terletak di tengah – tengah tapak
Bagian Tenggara • R. serba guna • Plaza terbuka antara masa hunian Bagian Utara • R. M E • Loading duck
Terletak di dekat ruang private, yang berfungsi sebagai plaza
Tidak terlihat secara umum, dekat dengan pintu masuk service. Tabel 46. Letak jenis kegiatan
P u b l i c
Private (rusun) Private service
Gambar 45. Penzoningan
120
Rumah Susun
Pasar
Gambar 46. Penzoningan mix used building
V.5. Konsep Perancangan Bangunan V.5.1. Bentuk Bangunan Bentuk bangunan yang digunakan adalah segi empat. Karena perbedaan aktivitas maka dibedakan secara vertikal dan juga terdapat 2 tower di atas bangunan pasar (podium).
Pasar Rumah susun
Gambar 47. Konsep Bentuk Bangunan
121
V.5.2. Konsep Sistem Sirkulasi Dalam Bangunan Konsep sistem sirkulasi dalam bangunan rumah susun dan pasar dibedakan menjadi 2 untuk rumah susun menggunakan sistem double loaded. Untuk bangunan pasar dibuat dengan sirkulasi double loaded tetapi dibuat pintu dalam jumlah banyak sehingga semua pedagang dapat merasakan tempat yang utama, mudah dijangkau dan terjadi cross ventilation. Koridor antar pasar dibuat dengan jarak yang lebar agar pembeli dapat merasakan nyaman dalam tawar – menawar. Sistem sirkulasi rumah susun adalah sebagai berikut :
Gambar loaded
- Dapat memuat banyak unit, - Pencahayaan sehingga efisien dalam alami tidak penggunaan lahan. secara maksimal. - M enggunakan space yang sedikit sehingga lahan Penghawaan Doable dimanfaatkan secara optimal. alami tidak maksimal. Tabel 47. Sirkulasi dalam rumah susun
Sistem sirkulasi pasar adalah sebagai berikut :
122
Keterangan : Kios - kios Counter Lapak Gambar 48. Sirkulasi dan koridor dalam pasar Sirkulasi vertikal yang digunakan perancangan rumah susun dan pasar menggunakan tangga yang difungsikan sebagai tangga darurat dan lift. Di dalam pembangunan bangunan tinggi diperlukan lift sebagai alat bantu ruang gerak bagi manusia di dalam bangunan. Dalam proyek ini akan menggunakan lift standar untuk bangunan 2-12 tingkat. Standard kecepatan lift 1 m / detik dan kapasitas lift 1000 kg, kapsitas penumpang 12 orang. Perhitungan : Jumlah waktu yang dibutuhkan : T=
(2h + 4s)( n − 1) + s(3m + 4) detik s
T = (2 x 3.2 + 4 x 1) (11 -1) + 1 (3 x 12 + 4) 1 T = 144 detik Jumlah lift yang dibutuhkan : L .n.P.T N = netto 300.PB.m N = 771.12 x 11 x 0.03 x 144 300 x 3 x 12 N = 3.39 = 3 lift Waktu tunggu (WT)
123
WT =
T N
WT = 144 / 3 = 48detik Untuk proyek perancangan rumah susun akan menggunakan tangga sebagai tangga kebakaran dan lift digunakan sebagai alat transportasi vertikal bagi manusia di dalam bangunan. Demi kesesuaian dengan topik dan tema tentang hemat energi, maka lift dalam bangunan akan digunakan dengan cara terdapat 2 lift yang berhenti di setiap lantai genap yaitu 2, 4, 6, dan seterusnya. Dan berhenti di setiap lantai ganjil yaitu 3, 5,7 dan seterusnya, lift akan di hidupkan semua pada jam-jam sibuk, sehingga tidak memboros listrik. Lift berada di dalam core dengan bentuk memanjang. Posisi core di luar bangunan yang dapat menghubungkan semua unit rumah susun dalam satu tower. Jumlah lift yang digunakan 3 termasuk lift barang dengan waktu tunggu 48 detik. Tangga yang difungsikan sebagai tangga kebakaran berjarak maksimum 30 meter.
V.5.3. Konsep Penampilan Bangunan Penampilan bangunan hemat energi, menampilkan karakter bangunan sehat dan hemat energi dengan memaksimalkan iklim tropis melalui penyesuaian arsitektural dalam pemilihan bahan bangunan yang tidak memerlukan perawatan, pemanfaatan teririsan yang dapat mengurangi panas matahari dan air hujan
124
V.5.4. Konsep Modul Dasar Penentuan modul bangunan rumah susun dan pasar ditentukan dari tipe kamar rumah susun 54 m2 adalah 7.5 meter sesuai dengan Kepmen PU No 05/PRT/M/2007. Dari modul ini maka perancangan untuk pasar mengikuti modul dari rumah susun.
Gambar 49. Bentuk modul tipe 54
V.5.5. Konsep Hemat Energi Konsep
hemat energi dilihat dari sistem pencahayaan, sistem
pengudaraan dan material bangunan. Konsep hemat energi dapat dilihat dari persentase luas bukaan jangan berlebihan dimensinya. Luasnya 20 % dari luas ruangan, pengurangi radiasi matahari dalam ruangan menggunakan teritisan
125
V.5.5.1. Konsep Sistem Pencahayaan Sistem
pencahayaan
yang
digunakan
menggunakan
pencahayaan alami dan buatan. Jenis Pencahayaan Pencahayaan alami
Pencahayaan buatan
Penyelesaian
Karakteristik
Bukaan dinding (jendela)
• Daya jangkau sinar kurang merata, terbatas • Tidak memerlukan energi
Bukaan plafond
• Perancangan dan perawatan agak sulit • Daya jangkau sinar merata • Tidak membutuhkan energi • Lebih murah dan mudah perawatannya • Lebih boros energi
Lampu pijar
• Lebih mahal • Lebih hemat energi • Daya tahan tinggi • Cukup hemat energi • Panas • Cocok untuk ruang luar Tabel 48. Konsep sistem pencahayaan
Lampu TL (Fluorscent) Lampu halogen
Salah
satu
cara efisiensi energi adalah
pengurangan
pemakaian energi listrik melalui penerangan alami. Untuk pemanfaatan cahaya alami dibuat bukaan – bukaan, void pada bagian koridor jika bukaan tidak terkena cahaya matahari, maka memakai
sistem
merefleksikannya
reflektor, ke
dalam
dengan bangunan,
media untuk
air
untuk
pemakaian
pencahayaan buatan pada ruang – ruang sirkulasi hanya pada malam hari.
126
V.5.5.2. Konsep Sistem Pengudaraan Sistem
pengudaraan
diatur
seefisien
mungkin
tidak
menggunakan AC agar tidak mengkonsumsi energi yang berlebihan. Salah satunya dengan menggunakan sistem cross ventiliation pada bangunan sehingga menggunakan pengudaraan alami agar tercapai topik hemat energi.
V.5.5.3. Konsep Bahan Material Bangunan Penggunan material bangunan adalah material bangunan yang hemat energi dapat dilihat dari kandungan energi dan juga tidak memerlukan banyak perawatan (maintance free ).
V.5.6. Konsep S truktur Bangunan Dalam perancangan menggunakan sistem struktur atas menggunakan struktur rangka (rigid frame) dengan konstruksi beton bertulang yang menggunakan sistem pracetak karena bangunan tidak membutuhkan bentang panjang melainkan jarak lantai ke lantai yang efisien dan tidak jauh. Pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah pondasi tiang pancang
dengan
mempertimbangkan
topik
hemat
energi
karena
pengerjaannya cepat sehingga energi yang digunakan tidak banyak. Untuk mengantisipasi
gempa
dilakukan
dengan
merancang
denah
dan
menggunakan sistem penahan gempa lateral (dinding geser).
127
V.5.7. Konsep Sistem Utilitas Utilitas bangunan meliputi air bersih, air kotor, pembuangan sampah, pencegah kebakaran, instalasi listrik, penangkal petir, keamanan dan komunikasi. •
Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem penyediaan air bersih, menggunakan tangki atas karena hanya menggunakan 1 pompa sehingga menghemat penggunaan energi.
Reservoir atas PAM Ground Water Tank Air Tanah
Pompa
Hunian, pasar (toilet, pantry, wastafel, hidrant, sprinkler)
Skema 16. Skema sistem penyediaan air bersih •
Sistem Penyediaan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor dibedakan menjadi 2 :
1. Air kotor padat, melalui kloset diteruskan menuju shaft air kotor padat disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant). Lalu diproses secara kimia sehingga dapat dimanfaatkan untuk air yang tidak dikonsumsi oleh manusia, seperti untuk menyiram tanaman.
128
Kotoran padat
STP
Skema 17. Sistem pembuangan air kotor padat 2. Air kotor cair dan air hujan, melalui shaft yang tertanam di dinding disalurkan ke roil kota bagian bawah dan dilanjutkan ke roil kota, dan tiap jarak tertentu mempunyai bak kontrol. Wastafel Floor drain
Bak Kontrol
Bak penampung
Roil kota
Sink dapur
Air hujan
Talang
Bak Kontrol
Sumur resapan
Roil kota
Skema 18. Sistem pembuangan air kotor cain dan air hujan
Bak Kontrol
Bak penampung
Roil kota
Skema 19. Sistem pembuangan vertikal air kotor Sistem pembuangan vertikal baik air kotor maupun air bersih perletakkan KM /WC pada posisi yang sama agar dapat menghemat pipa sesuai dengan tema. •
Sistem Pembuangan Sampah
129
Sistem pembuangan sampah pada bangunan ini dengan membuang sampah melalui shaft sampah yang terdapat di tiap lantai selanjutnya, untuk pasar dibuang ke tempat sampah sementara kemudian dikumpulkan pada tempat
penampungan
sementara
dan
kemudian
diangkut
ke
bak
penampungan utama, dan diangkut oleh dinas kebersihan ke tempat pembuangan akhir.
Tempat sampah
Pembuangan sementara
Petugas
Pembuangan akhir
Dinas kebersihan
Skema 20. Sistem pembuangan sampah Sistem pembuangan sampah pada rumah susun disediakan di setiap ujung bangunan secara vertikal yang kemudian diangkut ke TPS kemudian ke pembuangan akhir oleh dinas kebersihan. Sampah per lantai
Pembuangan sampah per blok
Pembuangan sementara
Pembuangan akhir
Skema 21. Sistem pembuangan sampah rumah susun
130
Gambar 50. Sistem pembuangan sampah rumah susun vertikal •
Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem
pencegahan
kebakaran
pada
rumah
susun
dan
pasar
menggunakan hydrant kebakaran dengan radius 30 m2/ unit.
Ruang kontrol Hydran Area kebakaran
Deep well
Pompa
Pompa
Resevoir kebakaran
Skema 22. Sistem pencegahan kebakaran •
Sistem Instalasi Listrik Sumber listrik utama berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama, dan kemudian disalurkan ke gardu utama, dan kemudian disalurkan ke ruang
131
– ruang. Dan untuk tenaga cadangan digunakan generator (genset) yang dapat mensuplai 75 % dari total kapsitas keseluruhan listrik dalam bangunan. Peletakkan ruang genset diusahakan sejauh mungkin dengan ruang private untuk dapat menjaga kenyamanan dan ketenangan ruang tersebut.
PLN
M eteran
Panel cabang
Gardu listrik
Panel utama
Gardu distribusi
Trafo
Genset
Skema 23. Sistem instalasi listrik •
Sistem Jaringan Gas Jaringan gas pada setiap unit dalam rumah susun menggunakan skematik: Gas negara
M eteran induk
M eteran tiap unit
Skema 24. Sistem jaringan gas •
Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir pada bangunan rumah susun dan pasar ini menggunakan sistem Faraday karena bentuk bangunan rumah susun dan pasar berbentuk persegi panjang maka sistem Faraday yang cocok agar semua area mudah dijangkau. U j ung T a i ng Tem b aga
Kab el P eng hu bun g Tem b aga
S udu t Li nd ung Ba ngu nan
B AN GU N A N
Pen geb um i an
Gambar 51. Skematik Sistem Penangkal Petir Sangkar Faraday
132
•
Sistem Keamanan Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan, maka sistem keamanan yang digunakan adalah pos jaga yang hanya menggunakan tenaga manusia, dalam penyesuaian dengan topik dan tema hemat energi
•
Sistem Komunikasi Sistem komunikasi dalam bangunan adalah menggunakan sistem line telepon.
133